Anda di halaman 1dari 27

PROSES PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN PROFESI GURU


(PPG PRAJABATAN DAN DALAM JABATAN)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2022
A. Mata kegiatan umum/pendalaman materi

Pendalaman Materi (5 sks, 30 Hari)

1) Definisi
a) Kegiatan pendalaman materi melalui belajar mandiri ini merupakan kegiatan
pertama dari 7 (tujuh) tahapan kegiatan PPG.
b) Kegiatan Pendalaman Materi melalui Belajar Mandiri adalah kegiatan yang
dilakukan oleh Mahasiswa secara mandiri dan daring (bukan melalui tatap
muka) untuk mempelajari/mendalami materi PPG, berdiskusi, dan berlatih
menjawab soal secara daring di bawah bimbingan Dosen PPG.
c) Kegiatan ini memiliki bobot 5 sks dan diselesaikan dalam waktu 30 hari.
Mahasiswa diwajibkan tuntas dalam mempelajari 6 (enam) modul
Profesional, dan 4 (empat) modul Pedagogik. Masing-masing modul terdiri
atas 4 kegiatan belajar (KB). Jadi, jumlah modul sebanyak 10 modul atau 40
KB.
2) Tujuan
Tujuan dari Kegiatan pendalaman materi melalui belajar mandiri ini adalah:

a) Menguatkan penguasaan materi bidang keahlian/bidang studi termasuk


advance materials,
b) Menguatkan penguasaan materi landasan kependidikan (pedagogik),
c) Meningkatkan pemahaman konsep TPACK untuk merancang pembelajaran,
d) Meningkatkan pemahaman konten dalam rangka mengembangkan bahan ajar
dan evaluasi hasil belajar dengan level HOTS, dan
e) Meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan sumber belajar berbasis
Information and Communication Technology (ICT).
3) Aktivitas Pendalaman Mater
Secara teknis, aktivitas Mahasiswa dan Dosen dipandu dengan langkah-langkah dan
uraian kegiatan sebagai berikut:

a) Mahasiswa bersama Dosen melakukan pembahasan dan diskusi tentang


penguatan penguasaan materi bidang studi termasuk advance materials
dengan poin sebagai berikut:

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 1


(1) Dosen menanggapi pertanyaan Mahasiswa melalui video conference;
(2) Mahasiswa memetakan ruang lingkup materi bidang studi;
(3) Mahasiswa memetakan ruang lingkup kesulitan memahami dan
miskonsepsi materi;
(4) Mahasiswa menghubungkan konsep dengan ranah lain;
(5) Mahasiswa menghubungkan materi dengan bidang lain;
(6) Mahasiswa menuliskan fenomena keseharian yang berhubungan dengan
materi, Dosen mengembangkan pertanyaan pemancing, Mahasiswa
Menyusun penjelasan ilmiah terhadap fenomena berdasarkan pertanyaan
pemancing dari Dosen;
(7) Mahasiswa merangkum materi dasar dan materi pengayaan; dan
(8) Mahasiswa mengerjakan tes formatif di akhir KB dan tes sumatif di akhir
modul;
b) Mahasiswa bersama Dosen melakukan diskusi tentang peningkatan
pemahaman pedagogik;
c) Mahasiswa bersama Dosen berdiskusi mendalami konsep tentang penyesuaian
strategi, media dan teknologi dengan karakteristik materi TPACK;
d) Mahasiswa bersama Dosen mengembangkan dan membahas soal pada level
HOTS; dan
e) Mahasiswa bersama Dosen mendalami konsep pemanfaatan sumber belajar
berbasis ICT (LMS, digital resources, dan sebagainya.
4) Aktivitas Mahasiswa
Dalam Unit Pendalaman Materi, Mahasiswa wajib mempelajari secara mandiri 6
modul Bidang Studi dengan didampingi oleh Dosen yang dapat diakses melalui
laman: https://ppg.kemdikbud.go.id. Secara rinci Mahasiswa harus:

a) menyelesaikan pembelajaran 1 modul (4 KB) setiap tiga hari, untuk


menguasai materi yang disajikan dalam modul tersebut;
b) mengikuti secara aktif diskusi yang dipandu oleh Dosen;
c) mengerjakan tes formatif diakhir KB dan tes sumatif diakhir modul; dan
d) melakukan refleksi atas aktivitas pendalaman materi yang tersaji dalam LMS.
5) Aktivitas Dosen

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 2


Dalam unit pendalaman materi, Dosen wajib mendampingi setiap aktivitas
Mahasiswa di LMS. Secara rinci Dosen harus:

a) Memastikan bahwa semua Mahasiswa mempelajari modul sesuai dengan


jadwalnya. Hal yang bisa dilakukan antara lain dengan memberikan salam,
sapa, memberi motivasi secara daring melalui LMS;
b) Memandu diskusi selama Mahasiswa mempelajari materi secara daring.
Diskusi bisa dilakukan dengan cara saling tanya jawab, maupun memberikan
pendalaman materi untuk memperkaya, memperdalam, memperluas hal yang
disajika dalam modul menuju HOTS dan TPACK;
c) Memberikan penilaian keaktifan diskusi melalui daring;
d) Memberikan evaluasi tes formatif dan sumatif untuk setiap modul; dan
e) Melakukan refleksi atas aktivitas Mahasiswa selama melakukan pendalaman
materi yang tersaji dalam LMS.
6) Tagihan kinerja
Tagihan kinerja pada tahapan ini yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa setelah
menyelesaikan pendalaman materi setiap modul adalah:

a) menyelesaikan tes formatif sebanyak 4 set;


b) menyelesaikan tes sumatif sebanyak 1 set; dan tagihan-tagihan yang ada di
kolom target terunggah
c) Tagihan di atas adalah untuk setiap modul. Jadi keseluruhan tagihan kinerja
untuk pendalaman materi 10 modul adalah 40 set tes formatif dan 10 set tes
sumatif.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran (2 sks, 12 Hari)

1) Pendahuluan
a) Tahap pengembangan perangkat pembelajaran ini merupakan kegiatan On the
Job Learning yang dilakukan oleh Mahasiswa Program PPG dalam Jabatan
yang telah menyelesaikan tahap Pendalaman Materi.
b) Tahap ini memiliki bobot 2 (dua) sks yang ekivalen dengan waktu belajar
selama 12 hari kerja.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 3


c) Mengingat kegiatan Program PPG dalam Jabatan ini dilakukan pada masa
pandemi covid-19, tahap ini didisain sepenuhnya dilakukan secara daring dari
tempat asal
d) Mahasiswa Program PPG dalam Jabatan dengan menerapkan protokol
kesehatan covid-19 yang berlaku.
2) Tujuan
Tahap kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran bertujuan:

a) Mengembangkan perangkat pembelajaran yang mendidik dengan pendekatan


TPACK, memanfatkan sumber belaja berbasis ICT, dan berorientasi pada
HOTS baik luring maupun daring
b) Membuat rekaman video praktik pembelajaran berdasarka perangkat
pembelajaran yang telah disusun.
3) Aktivitas
Aktivitas utama pada tahap ini yaitu:

a) Pengembangan perangkat pembelajaran


(1) Kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan oleh Mahasiswa
secara daring.
(2) Kegiatan diawali dengan mendiskusikan pengalaman mengembangkan dan
mengimplementasikan perangkat pembelajaran baik luring maupun daring.
(3) Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi kepada pengembangan
HOTS peserta didik dengan menggunakan pendekatan TPACK. Karakter
TPACK dan HOTS harus nampak pada RPP dan kelengkapan perangkat
pembelajaran yang disusun.
(4) Pengembangan perangkat pembelajaran melipu pembuatan/penyusunan:
(a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk pembelajaran daring yang
dibuat berdasarkan hasil analisis kurikulum dan program semester. RPP
yang disusun harus dapat dilaksanakan saat PPL yang akan dilakukan
secara daring. Mode daring yang dirancang dapat berupa mode sinkron
melalui aplikasi video conference (misalnya zoom, webex, google meet),
asinkron melalui LMS (misalnya moodle, edmodo, google classroom) atau
kombinasi sinkron dan asinkron sesuai kebutuhan dan kesiapan.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 4


(b) Bahan ajar digital yang disampaikan dalam jaringan, misalnya berbentuk
modul atau handout.
(c) LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digital yang dapat dikerjakan oleh
siswa secara secara daring dan luring.
(d) Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring,
misalnya dalam bentuk powerpoint, video scribe, video animasi, virtual
laboratory, dan augmented reality.
(e) Evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan secara daring, misalnya
dengan memanfaatkan aplikasi CBT (Computer Based Test), fitur asesmen
pada sistem LMS, atau aplikasi lain yang sejenis.
(5) RPP dibuat untuk 3 (tiga) kali pertemuan PPL daring. Materi yang dipilih
disesuaikan dengan waktu penyampaian materi tersebut pada saat tahap PPL,
sesuai kurikulum yang berlaku.
(6) Hasil akhir perangkat pembelajaran yang telah disusun selanjutnya diunggah
pada LMS.
(7) Dosen pembimbing dan GP melakukan reviu awal dan memberikan feedback
terhadap perangkat pembelajaran yang disusun Mahasiswa.
(8) Reviu komprehensif terhadap perangkat pembelajaran yang disusun dilakukan
pada tahap berikutnya yaitu Reviu Perangkat pembelajaran Program PPG
dalam Jabatan.

b) Pembuatan satu rekaman video praktik pembelajaran


(1) Mahasiswa membuat satu rekaman video praktik pembelajaran daring untuk
salah satu dari 3 (tiga) RPP yang telah disusun yang akan digunakan pada
kegiatan PPL daring.
(2) Rekaman video praktik pembelajaran untuk satu pertemuan, namun video
yang dikirimkan harus diedit menjadi 7 - 10 menit dengan tetap
memperlihatkan tahap-tahap penting kegiatan pembelajaran.
(3) Rekaman video tersebut dikirim kepada Dosen pembimbing dan GP melalui
LMS.
(4) Dosen pembimbing dan GP melakukan reviu awal dan memberikan feedback
terhadap video praktik pembelajaran yang dibuat oleh Mahasiswa.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 5


(5) Reviu komprehensif terhadap video praktik pembelajaran dilakukan pada
tahap berikutnya yaitu Reviu Perangkat Pembelajaran Program PPG dalam
Jabatan.

4) Produk Kegiatan Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Produk kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

a) Perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, bahan ajar, media pembelajaran,


LKPD, dan asesmen untuk 3 pertemuan.
b) Rekaman video pembelajaran dari salah satu pertemuan RPP yang disusun
untuk PPL dengan format data video MPEG berdurasi 7 - 10 menit.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 6


B. Lokakarya/ Workshop

Pelaksanaan proses pembelajaran Program PPG secara garis besar terdiri atas
Lokakarya dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Standar Pendidikan Guru
menyatakan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas:
1) pendalaman materi bidang keahlian yang akan diajarkan;
2) pendalaman materi bidang pedagogik untuk mahasiswa Program PPG yang
berlatar belakangsarjana nonpendidikan;
3) Lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran;
4) praktik pembelajaran dengan teman sejawat;
5) PPL.

Kegiatan nomor 1 sampai dengan nomor 4 dilaksanakan pada semester 1, sedangkan


PPL dilaksanakan pada semester 2. Untuk memperoleh gambaran proses
pembelajaran secara komprehensif, berikut ini disajikan model proses pembelajaran
pada Gambar 1

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 7


Gambar 1. Model Pembelajaran Program Studi PPG

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 8


Selanjutnya model pembelajaran Program Studi PPG dapat diuraikan sebagai beriku:
b. Pleno 1
Kegiatan pleno 1 berisi orientasi umum, yang diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG
masing-masing LPTK. Materi pleno 1 berupa konsep dasar PPG, kurikulum dan
sistem pembelajaran; sistem PPL dalam PPG, dan sistem penilaian dan kelulusan
dalam PPG

c. Pretes
Pretes dilakukan secara online dan serentak nasional untuk mengukur kemampuan
awal mahasiswa khususnya terkait penguasaan materi bidang studi sesuai kurikulum
yang digunakan.

d. Pleno 2
Kegiatan pleno 2 dilakukan dalam lingkup bidang studi, yang diikuti oleh mahasiswa
dalam bidang studi di suatu LPTK. Kegiatan pleno 2 mencakup kegiatan pendalaman
materi bidang yang akan diampu (bidang studi), dan persiapan lokakarya berupa
penjelasan teknis lokakarya berbasis TPACK, analisis kurikulum untuk per siklus,
dan pemaparan contoh-contoh perangkat dan/atau model pembelajaran.

e. Lokakarya
Kegiatan lokakarya dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran.
Mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong secara
berkelompok berdiskusi dan bekerja untuk menyusun perangkat pembelajaran.
Kegiatan lokakarya mencakup kegiatan berikut.
1) Diskusi kelas dan kelompok
Diskusi kelas dan kelompok dilakukan untuk membagi dan menetapkan
kompetensi dasar (KD) atau subKD untuk masing-masing kelompok
kecil/individual.
2) Kerja Kelompok/Individual terbimbing

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 9


Kerja Kelompok/Individual terbimbing dilakukan untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran untuk masing-masing KD, berupa silabus, RPP, bahan
ajar, LKS, media pembelajaran, dan perangkat penilaian.
3) Tes formatif
Tes formatif mencakup materi seluruh KD yang dikembangkan perangkat
pembelajaran ini. Tes formatif disertai dengan pendalaman materi sesuai hasil tes
formatif.
4) Presentasi hasil lokakarya
Perangkat pembelajaran yang disusun per KD oleh masing-masing mahasiswa/
kelompok kecil mahasiswa dipresentasikan dalam forum kelas untuk
dikomunikasikan ke seluruh kelompok serta untuk memperoleh masukan dari
kelompok lain. Dengan presentasi ini diharapkan perangkat pembelajaran seluruh
KD yang telah dikembangkan dipahami oleh seluruh mahasiswa/kelompok.
5) Revisi hasil presentasi
Revisi perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil sharing pendapat dan
masukan dalam presentasi.
6) Peerteaching/Microteaching
Peerteaching dilakukan untuk mempraktikkan perangkat pembelajaran di depan
teman/sebaya. Peerteaching dilakukan di bawah supervisi dosen pembimbing dan
guru pamong
7) Penyusunan rancangan penelitian tindakan kelas
Kegiatan ini untuk memfasilitasi peserta Program Studi PPG untuk merancang
penelitian tindakan kelas yang nantinya akan diimplementasikan dalam kegitan
PPL.
Kegiatan lokakarya dari diskusi kelas dalam rangka penetapan/pembagian
KD/SubKD sampai dengan peerteaching dilakukan berulang (bersiklus). Jumlah
siklus lokakarya bergantung banyaknya kelompok KD (misalnya kelompok KD
Semester 1 Kelas X SMA, kelompok KD
Semester 2 Kelas X SMA, kelompok KD Semester 1 Kelas VIII SMP, dsb).
Jumlah siklus lokakarya juga bergantung pada kecukupan waktu. Dengan
demikian, perlu ada penentuan KD atau kelompok KD yang dikembangkan

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 10


perangkat pembelajarannya menurut skala prioritas atau tingkat esensialitas KD-
KD tersebut.

C. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

1. Pengertian dan Tujuan


PPL mencakup kegiatan praktik pembelajaran dan non-pembelajaran, praktik
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan praktik industri. Kegiatan praktik
pembelajaran dan non-pembelajaran serta praktik PTK dilaksanakan oleh LPTK,
sedangkan kegiatan praktik industri di DU/DI dikoordinasikan oleh Politeknik.
Tujuan umum kegiatan praktik pembelajaran dan non-pembelajaran di sekolah adalah
agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan
seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh.
Tujuan khusus kegiatan praktik pembelajaran di sekolah adalah:
a) Membentuk dan memantapkan kemampuan profesional guru secara utuh.
b) Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan
menilai hasil pembelajaran.
c) Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan
potensi mahasiswa.
d) Mendalami karakteristik mahasiswa dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar.
e) Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasi
permasalahan pembelajaran tersebut secara individu maupun kelompok.
f) Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan
pembelajaran.
g) Menilai capaian pembelajaran mahasiswa dengan menggunakan instrumen
yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills).

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 11


h) Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan
kegiatan pengayaan atau remedial.
i) Menyusun rancangan dan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai salah
satu upaya mengembangkan profesionalitas guru.
j) Melakukan remedial teaching bagi mahasiswa yang membutuhkan.

Tujuan khusus kegiatan praktik non-pembelajaran di sekolah adalah mendalami,


berpartisipasi, dan/atau mempraktikkan kegiatan-kegiatan non-pembelajaran yang
meliputi: administrasi sekolah, kultur sekolah, ekstrakurikuler (kepramukaan, UKS,
majalah dinding, dll), rapat-rapat sekolah, layanan bimbingan dan konseling bagi
mahasiswa.
Tujuan kegiatan praktik PTK adalah memperbaiki praktik dan meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah.

Tujuan umum Praktik Industri (PI) adalah agar mahasiswa dapat mengamati dan
mendalami prosedur dan mekanisme kerja di DU/DI secara langsung, terutama dalam
bidang pekerjaan yang sesuai dengan program keahliannya. Tujuan khusus PI adalah:
a) Membekali mahasiswa untuk memahami situasi dan iklim kerja yang sebenarnya;
b) membekali mahasiswa dengan wawasan lingkungan pekerjaan di DU/DI yang
berbeda dengan lingkungan sekolah;
c) Membekali mahasiswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
memahami prosedur, mekanisme, dan disiplin kerja di DU/DI;
d) Membekali mahasiswa dengan orientasi dan tujuan pekerjaan di DU/DI yang
sesuai dengan program keahliannya.

2. Sistem, Prosedur, dan Kegiatan PPL


PPL menerapkan pendekatan supervisi klinis dan tindakan reflektif dengan prinsip
berkelanjutan, terstruktur, dan relevan dengan perangkat pembelajaran. Supervisi
Klinis adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada mahasiswa
Prodi PPG sesuai dengan kebutuhannya untuk meningkatkan profesionalitas sebagai
guru.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 12


Supervisi klinis dilaksanakan dengan prinsip-prinsip: (1) hubungan kolegial dan
interaktif yang sinergis dan terbuka; (2) demokratis; (3) berbasis kebutuhan dan
aspirasi mahasiswa; dan (4) mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab mahasiswa.
Langkah-langkah dalam supervisi klinis adalah: (1) pengamatan kinerja oleh guru
pamong dan dosen pembimbing, (2) mahasiswa menilai kinerjanya sendiri (self
assessment), (3) diskusi dengan guru pamong dan dosen pembimbing, dan (4)
merencanakan perbaikan.
Prosedur dan kegiatan PPL dilakukan dengan pola blok. Prosedur dan kegiatan PPL
dilaksanakan selama satu semester, yaitu pada semester kedua tahun akademik. Di
semester pertama mahasiswa Prodi PPG menyelesaikan Lokakarya SSP yang
menghasilkan perangkat pembelajaran untuk semua jenjang satuan pendidikan (SMP,
SMA, SMK, dan PLB). Pada semester kedua, mahasiswa Prodi PPG
mengimplementasikan perangkat pembelajaran sesuai dengan kalender akademik
sekolah mitra.
PPL di sekolah dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut.
a. Persiapan dan Eksplorasi Sumber Belajar.
b. Implementasi Hasil Lokakarya ke dalam Praktik Pembelajaran yang terdiri dari:
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran terjadwal (praktik terbimbing dan praktik
mandiri),
2) Melakukan konsultasi dan refleksi praktik pembelajaran yang telah dilakukan,
3) membuat jurnal aktivitas,
4) mengoreksi pekerjaan siswa,
5) mendiagnosis kesulitan belajar,
6) melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan
7) mengikuti kegiatan manajemen sekolah (rapat-rapat sekolah, administrasi
sekolah, dan kegiatan sekolah lainnya).
c. Ekstra-kurikuler.
d. Penyusunan Laporan Hasil PTK
e. Presentasi Hasil PTK

3. Pelaksanaan PPL di Sekolah

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 13


PPL dilaksanakan di sekolah mitra. Sekolah mitra sebagai lokasi PPL Prodi PPG
sekurang-kurangnya memiliki peringkat akreditasi B. Di samping itu, sekolah mitra
terikat dalam nota kesepahaman antara dinas pendidikan kabupaten/kota dengan
LPTK penyelenggara Prodi PPG yang masih berlaku. Pola kemitraan bersifat
kolaboratif.
Pelaksanaan PPL di sekolah terdiri atas: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
tahap penilaian. Tahap persiapan PPL meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. penetapan peserta PPL;
b. pendataan dan pemetaan sekolah;
c. penetapan Dosen Pembimbing (DP);
d. koordinasi dengan sekolah mitra untuk menetapkan Guru Pamong (GP)dan jadwal
pelaksanaan PPL;
e. pembekalan DP dan GP; dan
f. pembekalan peserta PPL.

Tahap pelaksanaan PPL meliputi kegiatan sebagai berikut:


a. Penyerahan peserta PPL oleh pihak LPTK penyelenggara ke sekolah mitra.
b. Pelaksanaan PPL di sekolah mitra.
c. Pembimbingan di sekolah mitra dilakukan oleh DP sekurang-kurangnya 8 kali.
d. Penarikan peserta PPL.

Tahap penilaian PPL mengacu pada ketentuan sebagai berikut:


a. Penilaian dilakukan selama PPL, yang terdiri atas penilaian proses dan produk.
Secara umum, komponen penilaian terdiri atas: (a) kemampuan mengemas perangkat
pembelajaran, (b) praktik pembelajaran, (c) kegiatan nonpembelajaran, (d)
kompetensi sosial dan kepribadian, (e) portofolio, (f) laporan PPL, dan (g) laporan
PTK. Seluruh aspek penilaian menggunakan instrumen penilaian disertai
deskriptornya.
b. Penilaian dilakukan oleh GP dan DP.
c. Peserta dinyatakan lulus PPL apabila mencapai nilai sekurang-kurangnya B.

Kegiatan mahasiswa selama PPL di sekolah terdiri atas:

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 14


a. Observasi dan Orientasi Lapangan
Beberapa kegiatan yang dilakukan mahasiswa Prodi PPG pada tahap observasi dan
orientasi lapangan sebagai berikut.
1) Mempersiapkan diri dengan berbagai instrumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan observasi dan orientasi lapangan.
2) Berkonsultasi dengan kepala sekolah mitra untuk menentukan sasaran observasi,
dan menyusun jadwal kegiatan harian.
3) Mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dengan: melihat situasi dan
kondisi sekolah, seperti kondisi guru, fasilitas sekolah, prosedur penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah; mewawancarai kepala sekolah, staf TU,
guru bidang studi, guru BK, wali kelas, dan petugas perpustakaan
sekolah; mengamati aktivitas peserta didik di dalam dan di luar kelas; serta aktivitas
guru di dalam dan di luar kelas.
4) Menyusun laporan kegiatan harian disertai dengan bukti-bukti yang relevan.
5) Mendiskusikan laporan dengan GP dan DP untuk mendapatkan pengarahan dan
balikan yang diperlukan.
6) Membuat laporan tentang proses dan hasil kegiatan obeservasi dan orientasi
lapangan yang disertai pembahasan untuk menemukan implikasi bagi pengembangan
rencana pengemasan pembelajaran yang mendidik.
b. Praktik pembelajaran
Mahaiswa Prodi PPG melakukan kegiatan praktik pembelajaran meliputi praktik
pembelajaran terbimbing dan praktik pembelajaran mandiri. Praktik pembelajaran
mandiri diamati oleh DP, GP, dan kalau memungkinkan mengikutsertakan teman
sejawat (open lesson).

c. Pengembangan kompetensi kepribadian dan sosial


Mahasiswa Prodi PPG menampilkan kompetensi kepribadian, dan sosial, seperti:
kerja sama, etos kerja, kedisiplinan, kepedulian, tanggung jawab, sopan santun, dan
sebagainya, selama pelaksanaan PPL.

d. Melaksanakan kegiatan non-pembelajaran

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 15


Selama PPL mahasiswa Prodi PPG melaksanakan kegiatan non-pembelajaran,
seperti: manajemen pendidikan sekolah, mengikuti rapat guru, piket sekolah,
berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler (seperti pramuka, kesenian, olah raga),
penanganan kesulitan belajar peserta didik, dan sebagainya.

e. Membuat Laporan PPL


Laporan PPL memuat seluruh kegiatan PPL meliputi kegiatan praktik pembelajaran
(observasi dan orientasi lapangan, praktik pembelajaran) dan kegiatan non-
pembelajaran (penanganan kesulitan belajar peserta didik, kegiatan ekstra kurikuler,
dan manajemen sekolah).

f. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


PTK dilakukan berdasarkan proposal yang telah disusun dan disetujui oleh DP
dengan materi yang telah dirancang sebelumnya. Kegiatan PTK dilakukan selama
PPL.

g. Menyusun Laporan PTK


Laporan PTK memuat latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan, metode
yang digunakan, hasil perubahan pada peserta didik, guru, dan sistem pembelajaran,
pembahasan atau refleksi, kesimpulan dan rekomendasi penelitian.

h. Mempresentasikan Hasil PTK


Untuk keperluan melengkapi penilaian kemampuan mahasiswa dalam melakukan
PTK, maka diakhir pelaksanaan PPL mahasiswa difasilitasi untuk mempresentasikan
pelaksanaan dan hasil PTK yang diselenggarakan oleh dosen pembimbing.

i. Mengumpulkan Portofolio
Mahasiswa Prodi PPG mengumpulkan perangkat RPP yang telah disempurnakan
beserta seluruh perangkat lainnya sebagai portofolio.

D. Kehidupan Bermasyarakat di Asrama/Sarana lain

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 16


Program Pengembangan Kehidupan Bermasyarakat bertujuan untuk mengembangkan
karakter peserta program PPG yang mencakup aspek kepribadian dan sosial calon
guru yang dapat dilaksanakan baik melalui pendidikan berasrama maupun pendidikan
di luar asrama dengan memanfaatkan sarana lain yang relevan. Program pendidikan
di asrama atau sarana lain di luar asrama menekankan pada pengembangan soft skills
peserta PPG dalam kehidupan bermasyarakat.
Program pendidikan di asrama atau melalui sarana dan kegiatan lain yang relevan
merupakan program pendidikan yang komprehensif-holistik mencakup pendidikan
keagamaan, pengembangan akademik, life skills (soft skills dan hard skills),
memupuk wawasan kebangsaan, dan membangun wawasan global, yang digunakan
sebagai bagian integral dalam sistem

penyelenggaraan Program PPG untuk menghasilkan calon guru profesional yang


memiliki kompetensi utuh, unggul dan berkarakter.
Tujuan pendidikan berasrama/sarana lain adalah untuk menumbuhkembangkan
peserta program PPG agar:
1. menjadi pribadi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. menjadi pribadi yang berprestasi, memiliki kecakapan hidup, sehat jasmani dan
rohani;
3. menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter (jujur, cerdas, tangguh, bermoral
luhur, mandiri, dan disiplin).
4. menjadi pribadi yang mampu berkomunikasi dengan baik, peka dan peduli pada
sesama, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang majemuk;
5. menjadi pribadi yang memiliki rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan dan
wawasan global; dan
6. memiliki sikap dan jiwa pendidik (guru) yang mau dan mampu berperan sebagai
orang tua kedua di sekolah

Dalam pengelolaan kegiatan dalam pendidikan asrama/ sarana lain mengacu pada
tahapan yang runtut dan progresif, proses yang intensif, pendampingan yang dialogis
melalui sistem among, dan output memenuhi kriteria yang diinginkan. Selama
menjalani program pendidikan profesi guru, peserta dibimbing dan dikembangkan
dalam tahap-tahap pembentukan kepribadian guru yang baik. Tahapan pembentukan

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 17


kepribadian calon guru dalam pendidikan berasrama/sarana lain dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut.

Tabel 4 Pentahapan Pembentukan Kepribadian dalam Pendidikan Berasrama/Sarana


Lain

No Tahapan Keterangan
1 Tahap Pada tahap ini ada dua aspek penting:
persiapan/ percobaan: 1. Pengenalan dan pemahaman tentang visi-misi,
masa penyesuaian/ cita-cita, dan tokoh-tokoh besar,
pengenalan (preparasi): 2. Pengenalan nilai-nilai dasar melalui dinamika
kehidupan nyata: menghargai orang lain dan
perbedaan, kebersamaan dalam keberagaman,
kepedulian, kepemimpinan dan kedisiplinan.

2 Tahap orientasi pribadi Tahap ini dimaksudkan untuk mengenali diri


(Who am I).
Dengan pengenalan diri yang utuh dapat
membawa pada kemenangan pribadi, yang
bermakna, dapat mengenal diri (plus-minus),
menerima diri, mencintai diri, mensyukuri diri,
citra diri yang positif, yang bermuara pada
terbentuknya rasa percaya diri yang sehat dan
mampu mengelola dirinya.
Dalam proses ini diberi penekanan pada
pemurnian panggilan profesinya sebagai guru.
3 Tahap orientasi sosial Tahap ini dimaksudkan untuk mengarahkan
kepedulian dan perhatian ke luar dirinya untuk
menjawab tantangan/persoalan bersama. Dalam
proses ini program yang dilaksanakan dapat

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 18


berupa analisis sosial, live in, bakti sosial,
kunjungan sosial yang diakhiri dengan refleksi
personal dan kelompok.
Salah satu bagian dari proses ini dapat berupa live
in pada keluarga guru yang akan semakin
memperkuat panggilan profesi keguruannya, atau
kegiatan sejenis.
4 Tahap pemantapan Pada tahap ini kegiatan ditekankan pada aspek
panggilan menjadi guru spiritualitas panggilan profesi (panggilan menjadi
guru) sehingga siap melaksanakan panggilan
tugasnya.
Dalam proses ini diperlukan sebuah refleksi akhir
yang mendalam tentang pilihan kariernya.

Kegiatan dalam pendidikan di asrama/sarana lain dirancang dan dilaksanakan sebagai


bentuk perwujudan pendampingan sesuai dengan tahap pembentukan kepribadian
calon guru sebagaimana yang dirumuskan pada Tabel 4.
Kegiatan dalam pendidikan di asrama/sarana lain dapat berupa kegiatan penunjang
akademik dan non-akademik. Kegiatan penunjang akademik dapat berupa kegiatan
belajar mandiri dan terstruktur baik yang dilakukan perorangan, atau kelompok
terkait dengan tugas-tugas akademik (workshop).
Kegiatan non-akademik minimal mencakup kegiatan kepemimpinan, kepramukaan,
wawasan kebangsaan, bela negara, keagamaan, dan sosial kemasyarakatan,

1. Latihan Kepemimpinan
Latihan kepemimpinan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan peserta
PPG agar efektif memimpin, mengokoordinasi, dan memotivasi orang lain dalam
rangka mencapai tujuan. Program ini dapat dilaksanakan secara terstruktur atau
terintegrasi/melekat dengan aktivitas sehari-hari.

2. Kepramukaan

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 19


Di samping memberi bekal akademis sebagai guru profesional pada bidang studi
masing-masing, program PPG juga diarahkan untuk menyiapkan para guru
profesional yang dapat melaksanakan tugas pembinaan kepramukaan di sekolah
tempat bertugas. Untuk itu, perlu difasilitasi agar peserta sekurang-kurangnya
memperoleh sertifikat mahir dasar di bidang kepramukaan.lakukan secara diluar kelas
(penunjang akademik).

3. Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara


Kegiatan yang terkait dengan Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, dan pendidikan
karakter yang melekat didalamnya dapat dilaksanakan secara terstruktur di kelas
dapat juga di luar kelas.

Pelaksanaan kegiatan Bela Negara dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas,


sebagai berikut : a) Model Pendidikan bekerjasama dengan TNI untuk memperkuat
kompetensi bela negara, b) Model Pelatihan/Workshop (konsep dan praktik), c)
Model Intensif dan Pendampingan (Kelompok, studi kasus).
Materi wawasan kebangsaan dapat mencakup; a) Wawasan Kebangsaan yang
Berlandaskan Pancasila, b) Wawasan Kebangsaan mengembangkan persatuan
Indonesia yang memiliki asas bhineka tunggal ika, c) Wawasan Kebangsaan yang
memberikan nilai patriotisme, dan d) Wawasan Kebangsaan yang menguatkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelaksanaan Wawasan Kebangsaan dapat dilakukan dengan beberapa aktivitas,
sebagai berikut: a) Model Diskusi – Action – Share (DAS) di Asrama, b) Kegiatan
Kelompok dan Simulasi, c) Model Team Building.

E. Sistem asesmen/penilaian untuk huruf A sampai dengan huruf C

1. Prinsip Penilaian
Untuk mendapatkan hasil penilaian yang akurat tentang proses dan hasil belajar
Mahasiswa Program Studi PPG yang sedang dan telah berlangsung, penilaian
harus memenuhi sejumlah prinsip, baik dalam hal instrumen yang digunakan
maupun proses pelaksanaan pengukuran dan/atau penilaiannya. Beberapa prinsip
dalam melaksanakan penilaian sebagai berikut.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 20


a) Valid
Penilaian yang akurat memerlukan data-data akurat. Data akurat diperoleh dari
pengukuran menggunakan instrumen yang valid,yang mampu mengukur
kompetensi yang hendak diukur.
b) Reliabel
Penilaian bersifat ajek, artinya dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dimana pun akan
memperoleh hasil yang konsisten dan relatif tidak berubah walaupun
dilaksanakan pada situasi yang berbeda.
c) Objektif
Penilaian dilakukan apa adanya; tidak dipengaruhi oleh factor subjektivitas penilai,
sehingga hasil penilaian menggambarkan secara tepat penguasaan kompetensi
oleh Mahasiswa. Untuk itu, apabila penilaian dilakukan dengan menggunakan
jenis instrumen esai dan/atau nontes, harus disertai dengan kunci jawaban atau
rubrik penilaian. Demikian juga apabila penilaian dilakukan oleh lebih dari satu
orang, harus dijaga konsistensi (reliabilitas) antarpenilainya.
d) Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan Mahasiswa tertentu karena
dipengaruhi oleh latar belakang Mahasiswa, seperti latar belakang status sosial,
ekonomi, agama, suku, dan lain-lain. Kalau pun ada perbedaan hasil penilaian
pada Mahasiswa, itu benar-benar menunjukkan perbedaan penguasaan
kompetensi pada masing-masing Mahasiswa yang dinilai.
e) Sistematis
Penilaian dilakukan secara terstruktur, terencana, dan mengikutip rosedur baku. Oleh
karena itu, sebelum melakukan penilaian harus dibuat perencanaan secara rinci
tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menilai penguasaan
kompetensi, mulai dari penyusunan kisi-kisi sampai proses penentuan hasil
penilaian.
f) Akuntabel
Penilaian harus menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dari sisi
proses, instrumen, dan personel yang melaksanakan penilaian.
g) Berkelanjutan
Penilaian dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 21


h) Berorientasi pada Tujuan
Penilaian dilaksanakan secara terintegrasi dan komprehensif untuk mengukur
keberhasilan proses pembelajaran sebagai tolok ukur ketercapaian tujuan.
i) Terpadu
Penilaian merupakan salah satu komponen dari sistem pembelajaran yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
j) Terbuka
Penilaian harus dilakukan secara terbuka, artinya proses penilaian yang akan
dilaksanakan dan kriteria penilaian yang akan digunakan dapat diakses oleh
stakeholder, sebagai acuan dalam mengikuti proses penilaian.

2. Acuan Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil belajar Program Studi PPG dilakukan dengan
menggunakan acuan patokan (PAP). PAP ditujukan untuk memperoleh gambaran
taraf penguasaan capaian pembelajaran (mastery level) Mahasiswa. Merujuk
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 yang diperbarui
Nomor 19 tahun 2017 tentang Guru Pasal 15 ayat (4) yang menyatakan bahwa
tunjangan profesi guru diberikan kepada guru yang memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain memiliki nilai hasil penilaian kinerja minimal baik, maka
batas kelulusan (passing grade) capaian pembelajaran Program Studi PPG
ditetapkan dengan kriteria baik. Mahasiswa yang belum mencapai batas kelulusan
diberi kesempatan untuk menempuh ujian ulang.

3. Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan untuk menetapkan kualitas proses dan hasil belajar
Mahasiswa Prodi PPG adalah teknik tes dan Teknik nontes. Teknik tes yang
digunakan adalah tes verbal (tes tulis atau tes lisan) dan tes nonverbal berupa tes
kinerja/penampilan (performance test). Teknik nontes digunakan untuk
melengkapi penilaian yang dilakukan dengan tes, meliputi: pemberian angket,
wawancara, observasi nontes, analisis isi dokumen. Terkait dengan teknik-teknik
pengukuran sebagaimana telah disebutkan di atas, maka pengukuran komponen-
komponen penilaian kualitas proses dan hasil belajar Mahasiswa Prodi PPG

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 22


menggunakan teknik yang relevan sesuai dengan karakteristik pada setiap
komponen penilaian.

4. Prosedur Penilaian
a) Penilaian Mata Kuliah
Mata kuliah yang ditempuh oleh Mahasiswa “Dalam Jabatan” Prodi PPG meliputi:
(1) Pendalaman Materi Pedagogi dan Bidang Studi, (2) Pengembangan Perangkat
pembelajaran, dan (3) Praktik Pengalaman Lapangan. Penilaian terhadap mata
kuliah tersebut dilakukan oleh Dosen pengampunya. Khusus Mata kuliah PPL,
penilaian dilakukan oleh Dosen pembimbing dan guru pamong. Standar penilaian
dan kelulusan mata kuliah mengacu pada Petunjuk Teknis akademik tiap-tiap
LPTK.
b) Uji komprehensif
Uji komprehensif merupakan penilaian yang dilakukan secaramenyeluruh tentang
teori pedagogik dan pengetahuan bidang studi termasuk materi esensial, advance
materials dan kebermaknaan (apa, mengapa, bagaimana) yang bersumber dari
perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari lokakarya dan diperluas pada aspek
TPACK dan HOTS. Uji komprehensif dimaksudkan sebagai proses menilai
Mahasiswa PPG dalam rangka mengukur kesiapan dan kecukupan kompetensi
Mahasiswa sebelum mengikuti PPL. Kelulusan uji komprehensif digunakan
sebagai syarat mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Untuk persiapan
uji komprehensif, Mahasiswa harus menyiapkan perangkat pembelajaran.

Prosedur uji komprehensif.

1. Mahasiswa mendalami tiga perangkat pembelajaran yang telah diunggah di LMS


untuk digunakan sebagai bahan ujian komprehensif
2. Mahasiswa mempraktikkan pembelajaran atau presentasi maksimal 30 menit dari
sebagian langkah-langkah di RPP sesuai dengan permintaan penguji.
3. Penguji menilai Mahasiswa berdasarkan Petunjuk Teknis penilaian cuplikan
praktik pembelajaran (Lampiran P 4.1.)

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 23


4. Penguji mengajukan pertanyaan untuk mendalami pemahaman Mahasiswa
terhadap konten (materi esensial, advanced material, HOTS) dan pedagogi
(termasuk TPACK) berdasarkan rambu-rambu penilaian pendalaman ujian
komprehensif (Lampiran P 4.2.)

Uji komprehensif dilakukan secara lisan. Dalam hal tertentu penguji dapat meminta
jawaban secara tertulis. Uji komprehensif dilakukan selama 2 JP oleh 2 orang Dosen
Prodi PPG yang keahliannya sesuai. Uji komprehensif diawali dari pendalaman
terhadap perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan oleh Mahasiswa dan
dilanjutkan pendalaman pedagogik termasuk TPACK dan bidang studi termasuk
advanced material dan HOTS.

1) Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru


UKMPPG terdiri atas Uji Kinerja dan Uji Pengetahuan. Untuk mengikuti UKMPPG,
Mahasiswa harus sudah lulus penilaian proses dan produk pengembangan
perangkat pembelajaran, proses dan produk PPL, serta penilaian kehidupan
bermasyarakat yang ditunjukkan dengan Surat Keterangan lulus semua mata
kuliah dari LPTK (secara sistem hal itu dapat dilihat dari semua nilai yang
diunggah oleh Dosen/LPTK). Pelaksanaan UKMPPG diatur oleh Panitia Nasional
dalam buku Panduan UKMPPG.
2) Uji Kinerja
Uji Kinerja (UKin) merupakan uji kompetensi untuk mengukur pencapaian 7 (tujuh)
CPL. UKin dilakukan dalam 2 (dua) bentuk: Uji kinerja pembelajaran dan
portofolio. Uji kinerja pembelajaran dimaksudkan untuk menilai kinerja
Mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Uji kinerja portofolio digunakan untuk menilai mahasswa dalam hal
pengembangan diri secara berkelanjutan sebagai guru profesional melalui
penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi.

c) UKin Pembelajaran

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 24


Dalam kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat saat pandemi karena adanya covid-
19 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease (Covid 19), maka UKin
pembelajaran dilakukan dalam tiga model sesuai dengan kondisi daerah Mahasiswa
PPG.

d) UKin Portofolio

Kinerja portofolio merupakan produk kinerja pengembangan diri secara berkelanjutan


yang dihasilkan oleh Mahasiswa dalam 2 tahun terakhir sebelum dan selama
mengikuti PPG. Kinerja yang dapat dimasukkan dalam portofolio, diantaranya
penyaji/peserta seminar nasional/internasional, penelitian, mengembangkan inovasi,
dan kegiatan lain yang mendukung profesi guru. Ketentuan secara rinci tentang
kinerja yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio dan penilaiannya disajikan dalam
Buku Panduan Teknis UKMPPG yang dikeluarkan oleh

PNUKMPPG.

e) Uji Pengetahuan (UP)


Uji Pengetahuan (UP) merupakan uji kompetensi yang diselenggarakan secara
serentak dalam jaringan (online) untuk mengukur pencapaian 7 (tujuh) capaian
pembelajaran Mahasiswa PPG. UP dapat diikuti oleh peserta di TUK LPTK terdekat
dengan menerapkan prosedur baku protocol kesehatan Covid-19.

Kelulusan

Mahasiswa peserta PPG dinyatakan lulus jika:

1. Lulus semua mata kuliah: Pendalaman Materi Pedagogi dan Bidang Studi,
Pengembangan Perangkat pembelajaran, dan Praktik Pengalaman Lapangan.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 25


2. Lulus UKMPPG: Uji Kinerja (UKin) dan Uji Pengetahuan (UP). Mahasiswa yang
lulus Pendidikan Profesi Guru memperoleh sertifikat pendidik yang berlaku
secara nasional.

5. Upaya menjamin keotentikan peserta kuliah dan peserta ujian (misalnya


cara memastikan bahwa peserta ujian adalah peserta yang terdaftar) dan
integritas akademik mahasiswa selama pembelajaran (misalnya cara
menghindari plagiasi, mencontek, atau perbuatan curang lainnya).

Program Studi PPG FKIP UNIPA menjamin keotentikan peserta kuliah dan peserta
ujian. Adapun Upaya yang dilakukan antara lain :
a. Sebelum perkuliahan PPG dilakukan registrasi oleh peserta dengan mengisi
formular registrasi dan pengumpulan berkas
b. Setiap peserta menggunakan ID Card selama melakukan kegiatan PPG
c. Sebelum ujian dilakukan briefing sehingga peserta ujian mengetahui teknis ujian
yang akan dilakukan.
d. Sebelum Ujian Peserta menandatangani Pakta Integritas yang berisi kesanggupan
mempertanggung jawabkan dokumen yang telah dikumpulkan.

Pedoman PPL PPG FKIP UNIPA 26

Anda mungkin juga menyukai