Anda di halaman 1dari 137

PEDOMAN

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN


BUDAYA ALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
2017
ii

TIM PENYUSUN

Penasehat : H. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat


Pengarah : Drs. H. Burhasman, MM. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
Pembina : Drs. H. Nasmeri, M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan SMA
Pembina : Drs. Syofrizal B, MT. Kepala Bidang Pembinaan SMK
Koordinator : Suindra, S.Pd. MM. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang P. SMA
Koordinator : Drs. Raymon, M.Pd. Bagindo Panghulu Kasi Kurikulum dan Kesiswaan
Bidang Pembinaan SMK
Nara Sumber : 1. Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudha Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung
2. Drs. H. Mas’oed Abidin, MA
3. Drs. H. Zulkarnaini
4. Dr. Muhammad Kosim, MA
5. Dra. Hj. Elwinetri
6. Ambra Warda, S.Pd. MM
Editor : Ratmil, S.Sos. M.Pd.
Penulis : Dra. Oswita, M.Si
Design dan
Layout : 1. Drs. Aprimas, M.Pd.
2. Iqbal Hadi, S.Pd. M.Kom
Kontributor : 1. Asriyanti, S.Pd, M.Si
2. Yetri Yanova, S.Pd, M.Si
3. Zardi, S.Pd
4. Novri Sy, S.PdI

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


iii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


iv

SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhannahu
Wata’ala, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan
memberikan apresiasi atas terbitnya buku panduan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran jenjang Pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat. Dalam
mendukung pendidikan karakter bagi peserta didik perlu dilatari dan
dibekali dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-Qur’an
dan Hadis serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat
dengan dengan nilai-nilai etika dan estetika.
Bunga di taman ada yang kuncup
Mekar sekuntum si bunga aster
Ilmu dan keterampilan saja tidak cukup
Harus didukung pendidikan karakter
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak bisa kita bendung, oleh sebab
itu perlu di persiapkan generasi yang mampu hidup bersaing dan bertahan pada zamannya yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan
penguatan nilai budaya.
Di jalan raya antri berdesakan
Sikap sabar dan iklas harus dijalani
Jika nilai agama dan budaya telah diterapkan
Akan terbentuk karakter cerdas yang madani

Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


v

didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat menginternalisasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui pembelajaran di
sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya menghimbau pada
semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu mengembangkan diri untuk
meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui program integrasi ini, yang pada
saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam mengembangkan karakter yang islami
dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


vi

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI SUMATERA BARAT.

Alhamdulillah puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, panduan


pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran SMA/SMK telah dapat diselesaikan untuk diterapkan pada
jenjang pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat.

Program pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam


Minangkabau pada mata pelajaran SMA/SMK, berawal dari cita-cita bersama
yang sudah dirintis sejak tahun 2009. Alhamdulillah berkat izin Allah SWT bisa terwujud pada
tahun 2017 ini. Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, serta kuatnya arus globalisasi dan
modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri seseorang khususnya
generasi muda. Untuk itu program ini merupakan salah satu usaha agar generasi muda Sumatera
Barat tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”, dan memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dan membentengi diri dengan Agama (Al-Qur’an) dan nilai-nilai Budaya
Minangkabau. Hal ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mewujudkan
Sumatera Barat yang madani, dan program prioritas pemerintah RI membangun dan
mengembangkan Karakter bangsa yang dikenal dengan program Revolusi Mental, pada
NAWACITA, yang dikembangkan di sekolah dalam bentuk implementasi Pengembangan
Pendidikan Karakter (PPK).

Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.

Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


vii

Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,

Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


viii

KATA PENGANTAR

Pendidikan Nasional dikembangkan dengan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai


bahagian terpenting pada pembentukan Kompetensi peserta didik. Salah satu yang terpenting
dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran, melalui proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru mata pelajaran peserta didik dapat berinternalisasi dengan banyak hal, sehingga proses
tersebut memberikan sumbangan yang banyak dalam pembentukan karakter seseorang.
Penguatan Pendidikan Karakter bangsa menjadi Program Utama Mendikbud 2015-2019
yaitu pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal dan peningkatan kapasitas
sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dan mampu secara mandiri
mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada Kurikulum tahun 2006
merupakan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Seiring dengan perkembangan Kurikulum tahun 2013,
mata pelajaran muatan lokal tersebut sejalan dengan pengembangan kompetensi religius dan
sosial ( KI 1 Dan KI 2 ), sebagai penguatan Pendidikan Karakter.
Maka oleh sebab itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat memrogramkan kegiatan
pengintegrasian nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang relevan di SMA/SMK. Dengan demikian guru mata
pelajaran diharapkan mengelola pembelajaran dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadis serta nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada materi yang relevan, dengan harapan
melalui pembelajaran guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai baik pada peserta didik yang
disertai dengan tauladan dari guru. Bagi daerah tertentu Pendidikan Al-Qur’an dapat desesuaikan
dengan Kitab suci yang relevan, sesuai dengan agama yang dianut
Secara garis besar panduan ini memuat silabus inspirasi yang mengintegrasikan pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta RPP sebagai model dan suplemen bahan ajar
untuk pembelajaran di kelas. Suplemen bahan ajar ini dapat dijadikan bahan untuk menghasilkan
RPP pada pembelajaran berikutnya.
Melalui buku panduan ini diharapkan implementasi pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat membangun komunikasi
dan kerjasama yang harmonis demi terlaksananya program ini. Kami juga sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku panduan ini untuk kedepannya.

Padang, September 2017

Tim Penyusun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:

Jalan dialiah dek rang lalu,


cupak dipapek rang manggaleh,
adaik dituka dek rang datang

Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Geograsi, PPKn,
PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Sosiologi, serta Seni dan
Budaya Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai Pendidikan

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


8

Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di Sumatera Barat
perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act
Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dilakukan
dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”
merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus dan
RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program
integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se - Sumatera
Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum
agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program
akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


9

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat


Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5678 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah (SOPD);
8. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2007 tentang Kebijakan Pendidikan
Alqur’an;
9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Sumatera Barat tahun 2005 s/d 2025;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


10

11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.

C. Konsep Integrasi

Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang dimaksud


di atas adalah memasukkan nilai-nilai AL Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang sesuai
dengan materi pelajaran ke dalam proses pembelajaran melalui KD yang relevan pada mata
pelajaran.
Proses Integrasi diawali dengan menganalisis materi/bahan kajian pada setiap
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya materi-materi tersebut dikaitkan dengan Pendidikan Al
Quran dan Budaya Alam Minangkabau. Untuk mencocokkan materi pada KD dengan ayat-
ayat Al Quran dan adagium adat Minangkabau tergantung pada hasil analisis tuntutan KD yang
dilakukan secara terpisah dan tidak dalam waktu bersamaan. Pengkajian ayat Al Qur’an/hadis
dan Budaya Alam Minangkabau untuk KD. Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an
dan Budaya Alam Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada tiap-tiap KD, adakalanya
satu KD hanya bisa diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau Budaya Alam Minangkabau
saja. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa diintegrasikan pada satu KD.
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau diupayakan
dapat menjadi motivasi dalam pembelajran dan mempermudah pencapaian kompetensi peserta
didik serta mengindari penambahan beban belajar.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


11

D. Tujuan

Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran yang
yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.

F. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Monev terhadap pelaksanaan program integrasi nilai-nilai pendidikan Al Quran dan


budaya alam Minangkabau yang dilakukan meliputi:
1. Perangkat pembelajaran yang memuat program integrasi
2. Keterlaksanaan program
3. Dampak pada proses pembelajaran
4. Dampak pada prilaku peserta didik

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


12

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik sehari-hari.
Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditin
daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan
pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi
Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


13

BAB II
PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata Pelajaran BIOLOGI
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan
lingkungannya. Mulai dari ciri-ciri makhluk hidup sampai pada cara makhluk hidup
tersebut bertahan dalam lingkungannya. Mempelajari Biologi dimulai dari struktur
yang sederhana sampai yang komplek dalam tingkat organisasi kehidupan. Biologi
memiliki karakteristik yang khas, objek pembelajarannya selain berhubungan
dengan alam nyata tetapi juga dengan proses kehidupan.
Fenomena yang diajarkan melalui Biologi adalah fenomena alam yang
mungkin pernah dialami peserta didik. Oleh karena itu Biologi tidak akan pernah
dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep Biologi
dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/
dilakukan peserta didik (Saptono Dalam Sari, 2007)

B. Ruang Lingkup Materi Biologi


Materi Biologi mencakup:
1. Objek Biologi, yaitu
virus dan lima kingdom makhluk hidup seperti :
a. Monera
b. Protista
c. Fungi
d. Plantae
e. Animalia
2. Tingkat Organisasi Kehidupan yang terdiri dari
a. Molekul
b. Sel
c. Jaringan
d. Organ
e. Sistem Organ
f. Individu
g. Populasi
h. Komunitas
i. Ekosistem j. Biosfer

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


14

3. Ragam Persoalan Biologi yang meliputi:


a. Sains sebagai Inkuiri
b. Sejarah dan Konsep Biologi
c. Evolusi
d. Keanekaragaman Makhluk Hidup
e. Genetika
f. Makhluk Hidup dan Lingkungan
g. Tingkah Laku
h. Struktur dan Fungsi
i. Regulasi atau Pengaturan

C. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN INTEGRASI


Pembelajaran Biologi yang berisikan nilai-nilai agama dan budaya Minang
kabau akan membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi dan keunggulan
lokal (Minang Kabau) yang dapat diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran
Biologi.
. Pengintegrasian nilai-nilai agama dan budaya pada mata pelajaran Biologi
pada dasarnya adalah melakukan kegiatan pembelajaran yang berisi bahan kajian
tentang potensi keunggulan daerah Minangkabau yang berkaitan dengan KD dan
materi pembelajaran.
Penentuan dan pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai agama dan budaya
dalam mata pelajaran Biologi dilakukan melalui tahapan identifikasi , analisis KD
yang relevan dengan nilai-nilai agama dan budaya, serta materi pembelajaran pada
mata pelajaran Biologi .

D. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Biologi adalah pendekatan
saintifik yang terdiri atas kegiatan mengamati, (untuk mengidentifikasi hal-hal yang
ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba atau
mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi atau
menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta
mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh
pengetahuan , ketrampilan dan sikap. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu dari
berbagai sumber dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan berbasis kompetensi.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


15

E. KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BIOLOGI YANG

N Kompetensi Dasar Kelas Nilai ALASAN


o.
Agama Budaya

1. 3.4 Menganalisis X Aqidah dan ilmu Sumbang bagau Meningkatnya jumlah


struktur, replikasi MIPA (Agama Islam melarang (usah bagau jo laki-laki penderita HIV
dan peran virus perzinaan, sek bebas hal kalau awak surang
dalam kehidupan ini berhubungan dengan badusi ) Maraknya pergaulan
penularan HIV, bebas dikalangan
timbulnya penyakit remaja
merupakan ganjaran
Allah kepada manusia)
Bahan Kajian :
Q.S Al-Furqan ayat 2
Q.S Al –Isra’ ayat 32

2. 3.5Mengidentifika Allah SWT kuasa Makanan khas (dadiah) Sejak zaman dahulu
si struktur, cara menciptakan apa saja. masyarakat minang
hidup, reproduksi Bahan Kajian telah memanfaatkan
dan peranan Q.S Al-Baqarah ayat 26 satu jenis bakteri untuk
bakteri dalam pembuatan dadiah
kehidupan
2. 3.8 X Allah SWT menciptakan Alam takambang jadi guru Ciri khas tumbuhan
Mengelompokkan MIPA bermacam- (kaluak paku dan pucuak rabuang
Paku dijadikan
dijadikanmotif
tumbuhan macam tumbuhan motif ukiran, ukiran tradisional
kedalam divisio Limau gadang, labu digunakan minang
dalam acara
kabau
berdasarkan ciri- adat
ciri umum, serta Bahan Kajian :
mengkaitkan Q.S Az-Zumar ayat 21
peranannya dalam
kehidupan. Q.S Al-Fathir ayat 27
3. 3.11 Menganalisis X Allah menciptakan Tangan mancancang Sikap manusia yang
data perubahan MIPA segala sesuatu menurut bahu mamikua tidak peduli dengan
lingkungan, ukurannya. lingkungan
penyebab, dan Allah melarang merusak
dampaknya bagi lingkungan
kehidupan
Bahan Kajian :
Q.S Ar-Rum ayat 41
Q.S Al-Qasas ayat 7
4. 3.5 Menganalisis XI Manfaat gerakan shalat Gerakan silek Sistem gerak pada
hubungan antara MIPA terhadap kesehatan minangkabau manusia sejak zaman
struktur jaringan Q.S Al-Mukminun ayat dulu sudah
penyusun organ 14 dikembangkan menjadi
pada sistem gerak kesenian
dalam kaitannya tradisional(Pencak
dengan bioproses silat)
dan gangguan
fungsi yang dapat
terjadi pada
sistem gerak
manusia
5. 3.7 Menganalisis XI Berpuasa Menjamur
hubungan antara MIPA Makanan harus sehat, nya makanan siap saji
struktur jaringan bersih, halal Menu makanan dan cemilan yang tidak
penyusun organ Bahan Kajian: Minang Kabau yang sehat serta diragukan

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


16

pada sistem Q.S Al-Maidah ayat 88 lengakap karbohidrat, kehalalan nya, serta
pencernaan dalam (makanan halal lagi baik) protein, lemak, vitamin gaya hidup dan pola
kaitannya dengan Q.S Abasa ayat 24 dan mineral makan masyarakat
nutrisi, bioproses modern
dan gangguan sumbang makan (Usah
fungsi yang dapat makan sambie tagak,
terjadi pada kunyah kenyoh sambia
sistem pencernaan bajalan)
manusia
6. 3.11 XI minum khamar dosa Minuman keras
Mengevaluasi MIPA besar, dosanya lebih dilarang oleh agama
bahaya besar dari manfaatnya
penggunaan
senyawa Q.S:Abaqarah ayat 219
psikotropika dan
dampaknya
terhadap
kesehatan diri,
lingkungan, dan
masyarakat
7. 3.12 XI Proses penciptaan Atah taserak dinan Banyaknya di
Menganalisis MIPA manusia dari saripati kalam intan tasisiah masyarakat terjadi
hubungan struktur tanah, air mani dan dalam lunau, inyo kawin-cerai dan
jaringan penyusun proses pembentukan tabang ulek lah tingga pernikahan dini
organ reproduksi nak umpamo langau
dengan fungsinya Diciptakan pasangan laki hijau (larangan
dalam system laki dan perempuan menceraikan istri saat
reproduksi hamil)
manusia Fungsi rahim
Struktur rahim yang
kokoh

Bahan Kajian
Q.S:Almu’minun ayat
13-14
Darah menstruasi adalah
darah kotor dan larangan
hub, seksual saat
menstruasi
8. 3.13 XI Rasa sakit saat Zaman sekarang
Menganalisis MIPA mengandung dan masyarakat lebih
penerapan prinsip melahirkan semuanya cendrung memberikan
reproduksi pada atas sepengetahuan Allah susu formula untuk
manusia dan Agar manusia berbuat bayi
pemberian ASI baik kepada orang tuanya
ekslusif dalam karena telah melahirkan
program keluarga dg susah payah
berencana sebagai Hendaknya menyusukan
upaya anak selama 2 tahun
meningkatkan
mutu Sumber Bahan Kajian
Daya Manusia Q.S:Al ahqaf ayat 15
(SDM) Q.S:Albaqarah ayat 233
9. 3.14 XI Hendaknya menyusukan Manfaat ASI dalam
Menganalisis MIPA anak selama 2 tahun pembentukan sistim
peran sistem imun imun
dan imunisasi
terhadap proses Q.S:Albaqarah ayat 233
fisiologi di dalam
tubuh

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


17

10 3.1 Menjelaskan XII Q.S An-nahal ayat 11 Alam takambang jadi Meningkatkan
. pengaruh faktor MIPA guru: belajar dari alam kesadaran peserta didik
internal dan faktor bagaimana sebuah biji tentang karunia Allah ,
eksternal terhadap yang ditanam pada bahwa dari zat-zat yang
pertumbuhan dan tanah yang berbeda akan
perkembangan subur,cahaya yang menghasilkan buah
makhluk hidup cukup dapat tumbuh dengan rasa yang
menghasilkan berbeda
batang,daun dan akar
b. Dek rajin pandai
nandatang dek malu
buruak tasuo,hari pagi
mananti patang
insyaflah diri dengan
subuh : ingatlah di
dalam hidup,muda
akan menjadi tua akan
kembali kepada
asalnya yakni kembali
kepada tanah
3.2 Menjelaskan a. Allah telah Dalam melakukan Memper
proses melimpahkan air dari percobaan di kuat keyakinan
metabolisme langit (Surat abasa ayat laboratorium tenang terhadap Allah tentang
sebagai reaksi 25),sehingga tumbuhan enzim katalase proses-proses yang
enzimatis dalam dapat melakukan menggunakan hati terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup peristiwa fotosintesis ayam,dan percobaan makhluk hidup.
yaitu fotolisis air: H2O Ingenhouz hendaklah
menjadi H+ dan 1/2 O2 peserta didik :
,dengan oksigen yang a. Bak taratik rang
dihasilkan dari hasil sumbayang,masuak
fotosintesis maka hewan sarato tahu kalua sarato
dan manusia dapat takuik : seseorang yang
bernafas atau berespirasi mengerjakan sesuatu
untuk oksidasi guna yang penuh ketelitian
menghasilkan energi dan menguasai segala
b. Dan apabila kamu persoalannya
lihat bumi kering apabila b. Bak manatiang
telah kami turunkan air minyak panuah,bak
hujan diatasnya hiduplah mahelo rambuik dalam
bumi itu menjadi subur tapuang : suatu
dan menumbuhkan pekerjaan yang
beragai jenis pasangan dilakukan dengn hati-
tumbuhan yang indah hati dan teliti,karena
Jadi hujan itu adalah memikirkan akibatnya
anugrah yang diturunkan
oleh Allah (Q.S Abasa
ayat 25
Q.S Al-Baqarah ayat 22
3.3 Menganalisis Allah menciptakan Mencari jodoh dengan Masyarakat minang
hubungan struktur segala sesuatu lalu mengetahui silsilah sejak dulu telah
dan fungsi gen, menetapkan ukurannya keluarga. Ajaran memperhatikan
DNA, kromosom dengan tepat minang mengajarkan keturunan
dalam penerapan Q.S Al-furqan ayat 2 agar tidak kawin se
prinsip pewarisan suku apa lagi se nasap.
sifat pada Allah menciptakan gen “Aia pancuran
makhluk hidup DNA,RNA dan jatuahnyo ka
kromosom dengan palimbahan juo”.
struktur dan fungsi yang “Buah indak jauah
tepat dan itu sangat kecil jatuah dari batangnyo”

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


18

dan rumit .Demikian


kebesaran Allah

F. Strategi Pembelajaran
Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching). Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik
peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas.
Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas meliputi: interaktif dan inspiratif;
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian peserta didik dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan
belajar yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
atau menganalisis, serta mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam
kegiatan analisis. Pada proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai macam
model pembelajaran. Beberapa contoh diantaranya adalah Discovery Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Penemuan), Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah/PBL), dan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek/PjBL).
Discovery dilakukan melalui pengamatan, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Inquiry Based
learning mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, dari teacher
centered ke student centered. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
menggunakan peristiwa atau permasalahan nyata dalam konteks peserta didik untuk
belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta
memperoleh pengetahuan esensial dari Kompetensi Dasar. Dengan PBL, peserta
didik mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat termasuk kemampuan
mendapatkan dan menggunakan sumber belajar. Sedangkan Project Based Learning
atau PjBL memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan
pendekatan inkuiri untuk menyelesaikan masalah terhadap isu nyata yang ada dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


19

Sedangkan pembelajaran tidak langsung dalam bentuk pembiasaan dan


keteladanan. Sehingga nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau terlihat dalam
kehidupan sehari-hari melalui karakter peserta didik.
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu :
persiapan , pelaksanaan , dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula dengan
langkah-langkah kegiatan yang lebih spesifik sesuai dengan sintak-sintak model
pembelajaran yang digunakan.
Kegiatan pembelajaran Biologi meliputi :
- Pengamatan, seperti mengamati vidio, gambar, membaca buku dan
mendengar keterangan dari guru.
- Eksplorasi, peserta didik menggali informasi dari berbagai sumber sesuar
dengan indikator- indikator dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru
dalam bentuk lembaran kegiatan
- Mencobakan, peserta didik bereksperimen di laboratorium sehingga peserta
didik mendapat pengalaman nyata
- Asosiasi, melakukan diskusi antar peserta didik secara kelompok atau
klasikal
- Komunikasi, peserta didik mampu mengkomunikasikan apa yang sudah
didapat atau di lakukan di laboratorium
- Evaluasi, melakukan penilaian terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta
didik dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


20

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program pengintegrasian muatan lokal terkait nilai agama dan nilai budaya
Minangkabau pada mata pelajaran Biologi bertujuan untuk :
a. Meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam mengenal dan menjadi lebih akrab
dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah minang kabau.
b. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai budaya alam
minang kabau yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya.
c. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai agama dan budaya minang
kabau “ tau diereang jo gendeang, tau dikieh kato sampai, manyauak diilie-ilie,
bakato dibawah-bawah, ingek sabalun kanai, bakulimek sabalun habih “, serta
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya minang kabau dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
Konsep pengintegrasian nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran
Biologi ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan struktur kurikulum
2013, peserta didik belajar Biologi dengan porsi tiga ( 3 ) jam pelajaran untuk kelas X MIPA
dan empat (4) jam pelajaran untuk kelas XI MIPA setiap minggunya. Analisis KD yang
dilakukan sesuai dengan permen No. 24 tahun 2016. dimana tidak ada penambahan materi,
tetapi yang ada adalah mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya Minangkabau yang
menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi

Program pengintegrasian nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau ke dalam mata


pelajaran Biologi merupakan program awal, maka diharapkan masukan dan perbaikan dari
stakheholder dan semua pihak-pihak yang berkepentingan terutama pendidik untuk
kesempurnaan buku panduan ini.

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


21

DAFTAR PERPUSTAKAAN

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


22

LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM

Dinas Pendidikan Sumbar/Pedoman Pengintegrasian


23

SILABUS MATA PELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA ...........
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : X (Sepuluh)
Kompetensi Inti

KI ̶ 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI ̶ 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, respons
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkunga
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI ̶ 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI ̶ 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kegiatan Sumber Nilai-Nilai


Materi Penilaia Alokasi
KD IPK Pembelaja belajar
Pembelajaran n Waktu
ran
Agama Bu
3.4 3.4.1. menjelaskan ciri-  ciri-ciri virus Discovery Tertulis/ 6 jp Irnaningt Q.S Al-Baqarah Sumban
Menganalisis ciri virus.  struktur tubuh learning penugasa yas, ayat 26
virus
struktur, 3.4.2. menjelaskan n/portof 2014. Sesungguhnya
 replikasi virus
replikasi dan struktur tubuh virus  daur litik dan
olio Biologi Allah tidak segan
peran virus 3.4.3. menjelaskan untuk membuat
lisogenik
dalam replikasi virus SMA perumpamaan
 peranan virus
kehidupan
3.4.4. membedakan bagi /MA berupa nyamuk
daur litik dan lisogenik kehidupan kelas X atau yang lebih
pada reproduksi virus Erlangga rendah dari itu
, Jakarta Virus dan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


24

4.4 3.4.5. menjelaskan Dyah Monera makhluk


Melakukan peranan virus bagi Aryulina yang lebih kecil
kampanye kehidupan mahluk dkk. dibanding
tentang bahaya hidup 2004. nyamuk
virus dalam
kehidupan 4.4.1. mendesain poster
terutama tentang bahaya virus Peranan Virus
bahaya AIDS dalam kehidupan terutama
berdasarkan bahaya AIDS berdasarkan Penularan HIV
tingkat
virulensinya
tingkat virulensinya Q.S Al-Isra’
Ayat 32
Janganlah kamu
mendekati zina.....

Q.S Al-A’raaf ayat


80 dan 81
Mengapa kamu
mengerjakan
perbuatan
faahiayah (homo
seksual)....
 8

Irnaningt
yas,
2014.
Biologi
untuk
SMA
/MA
kelas XI

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


25

Erlangga
, Jakarta
Dyah
Aryulina
dkk.
2004.
Biologi
SMA
untuk
kelas XI
Esis.
Jakarta.

SILABUS MATA PELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA ...........
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : X (Sepuluh)
Kompetensi Inti

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


26

KI ̶ 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI ̶ 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, respons
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkunga
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI ̶ 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI ̶ 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Penilaian Alok Sumber Nilai-n


Materi Kegiatan asi Belajar
KD IPK
Pembelajaran Pembelajaran Wakt
u
Agama

3.5.Mengident 3.5.1 Menjelaskan ciri- 1. ciri-ciri bakteri 1. Melakukan Jenis 9x45 1. Power point Q.S Al-
ifikasi ciri bakteri pengamatan tagihan meni bahan ajar, Baqarah
3.5.2 Mengidentifikasi 2. Karakteristik koloni bakteri dan gambar dan ayat 26
struktur, Tugas t
Karakteristik Archaebacteri sel bakteri dengan animasi Dan Q.S Al-
cara individu tentang Furqan ayat
hidup, Archaebacteria pour plate, streak Ulangan Archaebacteri 2
3.5.3 Menjelaskan 3. cara hidup plate, dan harian a dan
reproduks cara hidup Archaebacteria pengecatan gram Eubacteria Penjelasan
i dan Archaebacteria 2. Mendiskusikan 2. Buku teks Allah
peran 3.5.4 Menjelaskan 4. cara hal-hal yang biologi menciptaka
bakteri cara perkembangbiaka berkaitan dengan a. Irnaningtya n segala
dalam perkembangbiak n Archaebacteri prosedur s. 2013. sesuatu
kehidupa Bentuk Biologi termasuk
an penanaman,
n Archaebacteria 5. peranan pengecatan instrumen Untuk SMA makhluk
3.5.5 Menjelaskan Archaebacteri bakteri, dan koloni t kelas X. hidup
Pengamat Jakarta : dalam
peranan bakteri serta
Erlangga. bentuk dan
Archaebacteria mengenalkan an sikap

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


27

Penilaian Alok Sumber Nilai-n


Materi Kegiatan asi Belajar
KD IPK
Pembelajaran Pembelajaran Wakt
u
3.5.6 Mengidentifikasi 6. Karakteristik konsep baru serta dan b. Sumber ukuran-
Karakteristik Eubacteria kosa kata ilmiah keterampil lain yang ukuran
Eubacteria baru, misalnya relevan tertentu....
an
3.5.7 Menjelaskan 7. cara hidup pengecatan gram, (Laporan
cara hidup eubachteria inokulum, produk)
eubachteria inokulasi dll
3.5.8 Menjelaskan 8. cara 3. Mendiskusikan
cara perkembangbiaka jenis-jenis
perkembangbiak n Eubacteria penyakit yang
an Eubacteria disebabkan oleh
9. peranan bakteri bakteri dan cara
3.5.9 Menganalisa dalam kehidupan. penanggulangann
peranan bakteri 4. Menerapkan
dalam 10. perbedaan keselamatan kerja
kehidupan. struktur tubuh dan biosafety
3.5.10 Menjelaskan Archaebacteria dalam
perbedaan dan Eubacteria pengamatan
struktur tubuh bakteri
Archaebacteria 5. Mendiskusikan
dan Eubacteria hasil pengamatan
4.5 4.5.1Membuat dan berbagi
Menyajik charta cara perspektif tentang
an data perkembangbia berbagai
tentang k-an bakteri. Archaebacteria
dan Eubacteria
cirri-ciri 4.5.2Mengumpulkan
dan peranannya
dan data tentang dalam kehidupan
peran makanan yang 6. Menyimpulkan
bakteri memanfaatkan ciri, karakteristik,
dalam bakteri dan peran bakteri
dalam kehidupan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


28

Penilaian Alok Sumber Nilai-n


Materi Kegiatan asi Belajar
KD IPK
Pembelajaran Pembelajaran Wakt
u
kehidupa 7. Melaporkan hasil
n pengamatan
secara tertulis
menggunakan
format laporan
sesuai kaidah

SILABUS MATA PELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA ...........
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : X (Sepuluh)
Kompetensi Inti

KI ̶ 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI ̶ 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, respons
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkunga
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI ̶ 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI ̶ 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


29

Materi Kegiatan Nilai-nilai


Rencana Alokasi
KD IPK Pembelaj Pembelajar Sumber belajar
Penilaian waktu
aran an
Agama Bud

3.8 3.8.1 Divisio Q.S Az-Zumar ayat 21 Alam taka


Mengelom Mengidentifik Bryophyt 1. Buku Biologi Kelas Q.S Al-Fathir ayat 27 guru
pokkan asi ciri-ciri a X untuk SMA/MA,
(kaluak pa
Kementerian dan
tumbuhan umum Plantae Pteridoph Kebudayaan Tahun Allah SWT menciptakan dijadikan
kedalam 3.8.1 Menjelaskan yta 2013. bermacam- Limau gad
divisio ciri-ciri lumut Spermato 2. Internet macam tumbuhan digunaka
berdasarka 3.8.3 menjelaskan phyta 3. Buku/ sumber lain
adat
n ciri-ciri pergiliran yang relevan.
umum, keturunan
serta lumut
mengkaitk 3.8.4 Menjelaskan
an peranan lumut
perananny 3.8.5 Menjelaskan
a dalam ciri-ciri
kehidupan tumbuhan
. paku
3.8.6 menjelaskan
pergiliran
keturunan
tumbuhan
paku
3.8.7 Menjelaskan
peranan
tumbuhan
paku
3.8.8
Membedakan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


30

gametofit
lumut dengan
tumbuhan
paku
3.8.9 Menjelaskan
ciri-ciri
Spermatophyt
a
3.8.10
membedakan
Gymnosperma
e dan
angiospermae
3.8.11
Menjelaskan
pembuahan
ganda pada
Angiospermae
3.8.12
membedakan
dikotil dengan
monokotil
3.8.13
Menjelaskan
peranan
spermatophyt
a

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


31

SILABUS MATA PELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA ...........
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : X (Sepuluh)
Kompetensi Inti

KI ̶ 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI ̶ 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, respon
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkunga
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI ̶ 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahuny
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI ̶ 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI KEGIATAN RENCANA WAKTU SUMBER NILAI


KOMPETENSI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN Agama Budaya

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


32

3.11. Menganalisis 1. Menjelaskan kerusakan Keseimbangan Stimulation Tugas 6 X 45  Aryulina Diah, Q.S Ar-Rum Tangan
data perubahan lingkungan/ pencemaran lingkungan (memberi stimulus)  Membuat menit dkk. 2004. ayat 41 mancancan
lingkungan, Biologi 1 SMA
lingkungan dan 2. Menjelaskan pelestarian  Kerusakan 1. Peserta didik karya daur dan MA untuk Q.S Al- g bahu
memperhatikan dan
penyebab, serta lingkungan, adaptasi dan lingkungan/pe mengamati video ualng Kelas X. Esis. Qasas ayat mamikua
dampak dari mitigasi ncemaran tentan perubahan limbah dari 77
perubahan-perubahan 3. Menjelaskan jenis-jenis lingkungan. lingkungan dan mulai  Nurhayati
tersebut bagi kehidupan limbah  Pelestarian penyebabnya. mendesain, nunung, dkk.
4. Menjelaskan proses daur Allah
Collaboration 2014. Biologi
ulang lingkungan memilih untuk menciptaka
1. Perserta didikdibagi bahan,
5. Mengidentifikasi kerusakan dalam beberapa SMA/MA n segala
lingkungan/pencermaran Limbah dan membuat, Kelas X
kelompok sesuatu
6. Mengidentifikasi daur ulang. (penentuan menaksir Peminatan
menurut
pelestarian lingkungan,  Jenis-jenis kelompok harga Matematika dan
adaptasi dan mitigasi limbah. ditetapkan oleh Ilmu-ilmu ukurannya.
7. Mengidentifikasi jenis-jenis satuan
 Proses daur guru). Tiap Alam. Allah
limbah produk Iramatama.
ulang kelompok terdiri 5- melarang
8. Mengidentifikasi proses 6 orang. yang
daur ulang (3R (reuse, dihasilkan,  Pratiwi, dkk. merusak
Peserta didik
reduse, dan recycle)) 2. berdiskusi mengkomu 2006. Biologi lingkungan
9. Menganalisis kerusakan dalam kelompok untuk SMA
lingkungan/pencermaran nikasikan
untuk tentang Kelas X.
10. Menganalisis pelestarian hasil karya Erlangga.
kerusakan
lingkungan, adaptasi dan Membuat
lingkungan,
mitigasi laporan media  Syamsuri
pelestarian
11. Menganalisis jenis-jenis informasi Istamar, dkk.
lingkungan, dan
limbah populer Biologi untuk
adaptasi dan
12. Menganalisis proses daur mitigasi . SMA Kelas X
ulang (3R (reuse, reduse, 3. Dibagikan bahan Semester 2.
dan recycle)) bacaan tambahan Erlangga.
disamping buku-
buku yang telah
dimiliki peserta
didik untuk bahan
diskusi perserta
didik.
Data Collecting
(mengumpulkan
data)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


33

Peserta didik
mencari dan
1. Melakukan percobaan mengumpulkan
polusi air/udara atau data dari hasil
4.11 Mengajukan gagasan membuat produk daur ulang diskusi maupun
pemecahan masalah dari tanyangan
2. Membuat kampanye presentasi tentang
perubahan lingkungan tentang dampak a. Pengertian
perubahan iklim, kerusakan
sesuai konteks usaha-usaha yang bisa lingkungan
permasalahan lingkungan dilakukan b. Pengertian
di daerahnya. pelestarian
lingkungan serta
cara melestarikan
lingkungan
c. Pengertian
adaptasi dan
mitigasi serta cara
untuk
melakukannya
Mengidentifikasi,
membuat
informasi dan
membuat
keterkaitan
1. Peserta
didikterlibat
aktif dalam
diskusi dan
mengkaji
peristiwa-
peristiwa yang
disajikan
kemudianmenye
lesaikan masalah
yang ada, peserta
didik termotivasi
untuk berdiskusi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


34

dalam menggali
informasi dari
berbagai sumber
maupun hand-
out yang telah
dibagikan.
Peserta
didiktermotivasi untuk
berdiskusi dan
melakukan
2. percobaan
sederhana
membuat produk
daur ulang.

3. Peserta didik
menuliskan hasil
pekerjaanya
(untuk masing-
masing peserta
didik) dan hasil
diskusi
kelompok pada
kertas manila
yangtelah
disediakan
dengan
kreativitas
masing-masing.

Data
Processing
(mengolah
data)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


35

1. Peserta didik
menuliskan hasil
diskusi pada
lembar aktivitas
siswa
Guru memantau
jalannya diskusi dan
membimbing peserta
didik untuk
2. mempresentasik
an hasil
diskusinya.

3. Masing-masing
kelompok untuk
mempresentasik
an dengan
membacakannya
didepan kelas.

Verification
(memverifikasi)

1. Hasil-hasil kerja
kelompok yang
telah dibacakan
untuk digunakan
sebagai bahan
pada langkah
berikutnya.

2. Perwakilan
kelompok untuk
memberikan
tanggapan
dengan
mengajukan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


36

pertanyaan,mem
inta konfirmasi
ataupunmemberi
kan masukkan
terhadap
kelompok
lainnya.
Guru mencatat
1. hal-hal yang
menyimpang
atau tumpang
tindih atau
“unik” antara
kelompok yang
satu dengan yang
lain.

2. Guru menilai
keaktifan peserta
didik (individu
dan kelompok)
dalam kelas saat
berdiskusi,
merancang/mela
kukan
penyelidikan
sederhana
maupun
presentasi
berlangsung

Generalization
(menyimpulka
n)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


37

Peserta didik mengkaji


ulang dan
menyimpulkan hasil
diskusi dalam
kelompok tentang cara
mencegah kerusakan
1. lingkungan
Guru memberikan
penguatan dengan
memberikan
penjelasan pada materi
baru dan berbeda pada
tiap kelompok.
SDA

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


38

ANALISIS KD
Mata pelajaran : Biologi
Kelas /program : XI/IPA

N Nilai Pembelajaran
KD IPK Bahan kajian
o Religius Budaya TM PT KM
3.1 Menjelaskan  Menyebut QS Qaff:ayat 9 Kekuasaan Allah
komponen kimiawi  kan komponen QS Ta-ha.53 Menciptakan
penyusun sel, kimiawi sel
QS Attariq. 6 makhluk hidup
struktur, fungsi,  Menjelaskan
dan proses yang struktur serta QS Annur : 45 (keimanan)
berlangsung fungsi
dalam sel sebagai komponen Diciptakan
unit terkecil kimiawi sel. makhluk hidup
kehidupan
dari air.
3.2 Menganalisis
berbagai  Menjelaskan
bioproses dalam penerapan
sel yang meliputi konsep transfor
mekanisme yang terjadi
transpor pada
membran, pengawetan
reproduksi, dan bahan
sistesis protein makanan.

3.5 Menganalisis
hubungan antara  Menjelaskan
struktur jaringan proses gerak
penyusun organ pada manusia.
pada sistem gerak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


39

dalam kaitannya Gerakan silek


dengan bioproses Manfaat gerakan minangkabau
dan gangguan
fungsi yang dapat
shalat terhadap
terjadi pada kesehatan
sistem gerak
manusia

3.7 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan  Menjelaskan
penyusun organ fungsi alat
pada sistem pencerrnanan
pencernaan dalam makanan
kaitannya dengan manusia.
nutrisi, bioproses Albaqarah;183
dan gangguan  berbagai jenis Tradisi
fungsi yang dapat bahan Berpuasa minangkabau dalam
terjadi pada makanan. menyambut puasa
sistem  melaporkan
pencernaan hasil percobaan
manusia uji zat yang
yang QS 80: 24
terkandung (perhatikan Menu makanan
dalam berbagai makanan yang Makanan harus bajamba yang
jenis bahan dimakan) sehat, bersih, lengakap
makanan.
3.10 Almaidah : 88 halal karbohidrat, protein,
Menganalisis (makanan halal lemak, vitamin dan
hubungan antara lagi baik) mineral
struktur jaringan
penyusun organ  Menjelaskan
pada sistem fungsi sumbang makan
koordinasi (saraf, (susunan (Usah makan
hormone dan alat syaraf, sambie tagak,
indera) dalam endokrin, dan kunyah kenyoh
kaitannya dengan alat-alat
indera).
sambia bajalan)
mekanisme
koordinasi dan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


40

regulasi serta QS: Al-balad :


gangguan fungsi 8
yang dapat terjadi
pada sistem
QS:Al-an’am
koordinasi :25 Allah
manusia QS:Al-a’raf : menciptakan alat
179 indra untuk
3.11 Qs: Fussilat : melihat kekuasan
Mengevaluasi
bahaya
20 Allah dan
penggunaan membaca
senyawa  .Mengkomunika ayat2Nya.
psikotropika dan sikan dampak Semua alat
dampaknya pengaruh indara
terhadap narkoba
kesehatan diri, terhadap
akanmenjadi
lingkungan, dan susunan syaraf saksi tentang apa
masyarakat / alat-alat yang telah
indera. dilakukan di
3.12 dunia.
Menganalisis
hubungan struktur
jaringan penyusun
organ reproduksi
dengan fungsinya
dalam system  Menjelaskan
reproduksi fungsi alat
manusia reproduksi
manusia.
QS:Abaqarah;
219

minum khamar
dosa besar,
dosanya lebih
besar dari
manfaatnya

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


41

Atah taserak din an


 Menjelaskan
kalam intan tasisiah
3.13 proses QS:Almu’minun dalam lunau, inyo
Menganalisis menstruasi. ; 12-14 tabang ulek lah
penerapan prinsip QS:Al-Hajj : 5 tingga nak umpamo
reproduksi pada Proses langau hijau
manusia dan
penciptaan (larangan
pemberian ASI  Menjelaskan
ekslusif dalam proses manusia dari menceraikan istri
program keluarga persalinan/mela QSAn-najm saripati tanah, air saat hamil)
berencana hirkan. ;45,46 mani dan proses
sebagai upaya pembentukan
meningkatkan
mutu Sumber
Daya Manusia QS:Ali Imran: 6 Diciptakan
(SDM) QS:Al pasangan laki laki
mu’minun : 13 dan perempuan

Fungsi rahim
 Menjelaskan Struktur rahim
alasan yang kokoh
pentingnya ASI
bagi bayi.
3.14  Keluarga
Menganalisis berencana
peran sistem imun QS:Al baqarah:
dan imunisasi 222
terhadap proses
fisiologi di dalam  Membedakan Darah menstruasi
tubuh pertahanan adalah darah
tubuh alami
kotor dan
dan buatan.
larangan hub,
QS:Maryam : seksual saat
23 menstruasi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


42

QS:Fathir : 11 Rasa sakit saat


melahirkan
Mengandung dan
melahirkan
sebuanya atas
QS:Al ahqaf : sepengetahuan
15 Allah

Agar manusia
berbuat baik
QS:Albaqarah ; kepada orang
233 tuanya karena
telah melahirkan
dg susah payah

Hendaknya
menyusukan
anak selama 2
tahun

QS:Al Baqarah
: 233

Hendaknya
menyusukan
anak selama 2
tahun

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


43

SILABUS
Maa pelajaran : Biologi
Kelas /program : XI/IPA

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
IPK

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


44

Renca Sumbe religius Budaya


Kegiatan na Alokasi r
KD Materi IPK
Pembelajaran Penilai waktu belajar
an
2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.1  komponen Discovery 1. Menyeb Tes 8 jp Irnanin QS Qaff:ayat 9
Menjelaskan kimiawi sel. learning utkan Tertuli gtyas, QS Ta-ha.53
komponen
Langkah: kompon s 2014. QS Attariq. 6
kimiawi  struktur serta
penyusun fungsi 1.stimulasi/rangs en lisan Biologi QS Annur : 45
sel, struktur, komponen angan kimiawi untuk
fungsi, dan kimiawi sel. 2.problem sel. Tugas SMA Kekuasaan
proses yang statement/ 2. .Menjelaskan individ /MA Allah
berlangsung
dalam sel
identifikasi struktur serta ual kelas Menciptakan
sebagai unit 3.data fungsi dan XI makhluk hidup
terkecil collection/pengu komponen kelom Erlang (keimanan)
kehidupan mpulan data kimiawi sel. pok ga,
4.data Kinerj Jakarta Diciptakan
prossesing/peng a Dyah makhluk hidup
olahan data Aryulin dari air.
5.verivikasi/pem a dkk.
buktian 2004.
3.5 6.generalis
Menganalisis asi/kesimpulan
hubungan  fungsi alat gerak
antara pada manusia.
struktur  struktur dan Discovery 12 JP Gerakan silek
jaringan fungsi tulang Manfaat minangkabau
penyusun
learning
dalam sistem
Langkah: Irnanin gerakan shalat
organ pada gerak.
sistem gerak  1.stimulasi/rangs 3. .Menjelaskan gtyas, terhadap
struktur dan
dalam angan fungsi alat gerak Tes 2014. kesehatan
fungsi sendi
kaitannya dalam sistem pada manusia. Tertuli Biologi
dengan gerak. s untuk

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


45

bioproses  struktur dan 2.problem 4. Mengidentifikasi lisan SMA


dan fungsi otot dalam statement/ struktur dan /MA
gangguan sistem gerak.
fungsi yang
identifikasi fungsi tulang Tugas kelas
dapat terjadi 3.data dalam sistem individ XI
proses gerak
pada sistem collection/pengu gerak. ual Erlang
pada manusia.
gerak  keterkaitan mpulan data 5. Mengidentifikasi dan ga,
manusia tulang, otot dan 4.data struktur dan kelom Jakarta
sendi dalam prossesing/peng fungsi sendi pok Dyah
sistem gerak. olahan data dalam sistem Kinerj Aryulin
 mekanisme kerja 5.verivikasi/pem
otot sebagai alat
gerak. a a dkk.
gerak aktif.
buktian 2004.
6.generalis 6. Mengidentifikasi Biologi
 fungsi alat
asi/kesimpulan
pencerrnanan struktur dan SMA
makanan fungsi otot untuk
3.7 manusia. dalam sistem kelas
Menganalisis  berbagai jenis gerak. XI Esis.
hubungan bahan 7. Menjelaskan Jakarta
antara
struktur
makanan. proses gerak .
jaringan  hasil percobaan pada manusia. Slamet
penyusun uji zat yang yang 8. Menjelaskan Prawiro
organ pada terkandung keterkaitan hartono
sistem dalam berbagai tulang, otot dan dkk.20
pencernaan jenis bahan
dalam
sendi dalam 12 JP 07. Tradisi
makanan. Discovery
kaitannya sistem gerak. Biologi minangkabau
learning
dengan 9. Menjelaskan SMA/M Al-baqarah : dalam
nutrisi,
Langkah:
mekanisme A kelas 183 menyambut
bioproses . 1.stimulasi/rangs
kerja otot XI (Puasa) puasa
dan angan
gangguan
sebagai alat
2.problem
fungsi yang  fungsi (susunan gerak aktif.
statement/ 10. Menjelaskan fungsi
dapat terjadi syaraf, Irnanin Menu yang
pada sistem endokrin, dan identifikasi alat pencerrnanan
3.data
Tes gtyas, QS 80: 24 lengakap
pencernaan alat-alat indera). makanan manusia.
collection/pengu Tertuli 2014. karbohidrat,
manusia  proses kerjanya 11. berbagai jenis
sel saraf, mpulan data s Biologi protein, lemak,
bahan makanan.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


46

endokrin dan 4.data 12. melaporkan hasil lisan untuk (perhatikan vitamin dan
3.10 alat-alat indera. prossesing/peng percobaan uji zat SMA makanan yang mineral
Menganalisis yang yang
hubungan
olahan data Tugas /MA dimakan)
5.verivikasi/pem terkandung dalam individ kelas Almaidah : 88 sumbang maka
antara
struktur buktian berbagai jenis ual XI (makanan (Usah makan
jaringan 6.generalis bahan makanan. dan Erlang halal lagi baik) sambie tagak,
penyusun asi/kesimpulan kelom ga, kunyah kenyoh
organ pada
sistem
pok Jakarta sambia bajalan
koordinasi Kinerj Dyah
(saraf, a Aryulin
hormone dan a dkk.
alat indera) 2004.
dalam 3.10.3.Menjelaskan
kaitannya fungsi (susunan Biologi
Discovery
dengan syaraf, endokrin, 16JP SMA
learning
mekanisme dan alat-alat untuk
koordinasi
Langkah: indera). kelas
dan regulasi 1.stimulasi/rangs 3.10.4.Menjelaskan
XI Esis.
serta angan proses kerjanya
gangguan sel saraf, Jakarta
2.problem
fungsi yang endokrin dan .
statement/
dapat terjadi alat-alat indera. QS: Al-balad :
pada sistem
identifikasi
3.data
8
koordinasi QS:Al-an’am
manusia collection/pengu
mpulan data :25
4.data QS:Al-a’raf :
3.11 prossesing/peng Irnanin 179
Mengevaluas gtyas, Qs: Fussilat :
 macam-macam olahan data
i bahaya Tes 2014. 20
narkoba 5.verivikasi/pem
penggunaan
senyawa
senyawa
buktian Tertuli Biologi Allah
psikotropika. s untuk menciptakan
psikotropika 6.generalis
 dampak
dan asi/kesimpulan lisan SMA alat indra
pengaruh
dampaknya /MA untuk melihat
narkoba
terhadap Tugas kelas kekuasan
terhadap
kesehatan
diri,
susunan syaraf / individ XI Allah dan
alat-alat indera.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


47

lingkungan, ual Erlang membaca


dan dan ga, ayat2Nya.
masyarakat
kelom Jakarta Semua alat
pok Dyah indara
Kinerj Aryulin akanmenjadi
a a dkk. saksi tentang
Discovery 2004. apa yang telah
learning 4 JP Biologi dilakukan di
Langkah: SMA dunia.
1.stimulasi/rangs 13. menjelaskan untuk
angan macam-macam
narkoba senyawa
kelas
2.problem psikotropika. XI Esis.
3.12 statement/
Menganalisis 14. Mengkomunikasika Jakarta
hubungan
identifikasi n dampak .
struktur 3.data pengaruh narkoba
jaringan  struktur alat collection/pengu terhadap susunan
penyusun reproduksi pada mpulan data syaraf / alat-alat
organ manusia. indera.
4.data
reproduksi  fungsi alat
prossesing/peng Albaqarah:
dengan reproduksi
fungsinya manusia. olahan data 219
dalam 5.verivikasi/pem
system buktian Irnanin minum khamar
reproduksi  Proses 6.generalis
manusia menstruasi asi/kesimpulan
gtyas, dosa besar,
2014. dosanya lebih
Tes Biologi besar dari
Tertuli untuk manfaatnya
 proses fertilisasi, s SMA
lisan /MA
 proses gestasi.
 proses kelas
persalinan/melah Tugas XI
irkan. Discovery individ Erlang
 penyebab learning ual ga,
terjadinya Langkah: dan 8 JP Jakarta
kelainan /

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


48

penyakit yang 1.stimulasi/rangs 15. 3.12.1.Menyebu kelom Dyah


terkait sistem angan tkan struktur alat pok Aryulin
reproduksi.
 cara mencegah /
2.problem reproduksi pada Kinerj a dkk.
merehabilitasi statement/ manusia. a 2004. Atah taserak d
gangguan / identifikasi 16. 3.12.2.Menjelaskan Biologi nan kalam inta
penyakit 3.data fungsi alat SMA tasisiah dalam
berkaitan dengan collection/pengu reproduksi
manusia.
untuk lunau, inyo
sistem mpulan data
reproduksi.
kelas tabang ulek lah
4.data 17. Menjelaskan XI Esis. tingga nak
 analisis dampak prossesing/peng proses menstruasi. Jakarta umpamo langa
bahaya olahan data . hijau (larangan
pergaulan bebas, 5.verivikasi/pem 18. Menjelaskan
proses fertilisasi,
QS:Almu’minu menceraikan
penyakit dan buktian 19. Menjelaskan n ; 12-14 istri saat hamil
kelainan pada 6.generalis
sistem proses gestasi. QS:Al-Hajj : 5
asi/kesimpulan 20. Menjelaskan
reproduksi QSAn-najm
manusia. proses ;45,46
persalinan/melahirk
an.
Irnanin QS:Ali Imran:
21. Menjelaskan gtyas, 6
penyebab 2014. QS:Al
terjadinya kelainan Biologi mu’minun : 13
/ penyakit yang Tes untuk QS:Ali Imran:
terkait sistem
reproduksi.
Tertuli SMA 6
22. Menjelaskan cara s /MA QS:Al
mencegah / lisan kelas mu’minun : 13
merehabilitasi XI QS:Al
gangguan / Tugas Erlang baqarah: 222
penyakit berkaitan
dengan sistem
individ ga, QS An-nisa’:
reproduksi. ual Jakarta 24-25
dan Dyah QS Al-Isra’ :32
23. analisis dampak kelom Aryulin
3.13 bahaya pergaulan pok a dkk. Proses
Menganalisis  alat kontrasepsi bebas, penyakit
dan kelainan pada
Kinerj 2004. penciptaan
penerapan pada pria dan
prinsip
a Biologi manusia dari
wanita

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


49

reproduksi sistem reproduksi SMA saripati tanah,


pada  alasan manusia. untuk air mani dan
manusia dan pentingnya ASI
pemberian bagi bayi.
kelas proses
ASI ekslusif XI Esis. pembentukan
dalam Jakarta
program . Diciptakan
keluarga Slamet pasangan laki
 Artikel
berencana
sebagai
pentingnya Prawiro laki dan
pemberian ASI hartono perempuan
upaya
dan keluarga
meningkatka dkk.20
berencana.
n mutu 07. Fungsi rahim
Sumber Biologi Struktur rahim
Daya
Manusia
SMA/M yang kokoh
(SDM) A kelas Darah
XI menstruasi
adalah darah
kotor dan
3.14 24. Mendeskripsikan
larangan hub,
Menganalisis Discovery alat kontrasepsi seksual saat
peran sistem  pertahanan learning pada pria dan menstruasi
imun dan tubuh alami dan wanita
imunisasi
Langkah: 25. Menjelaskan alasan
buatan. 1.stimulasi/rangs Larangan
terhadap pentingnya ASI
proses angan bagi bayi.
beruat zina
fisiologi di 2.problem
dalam tubuh statement/ QS:Maryam :
identifikasi 23
3.data QS:Fathir : 11
collection/pengu 8 JP QS:Al ahqaf :
mpulan data 15
4.data
prossesing/peng Rasa sakit
olahan data saat
melahirkan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


50

5.verivikasi/pem Mengandung
buktian dan
6.generalis melahirkan
asi/kesimpulan sebuanya atas
26. Membedakan
pertahanan tubuh sepengetahua
alami dan buatan. n Allah

Agar manusia
berbuat baik
kepada orang
Discovery tuanya karena
learning telah
Langkah: melahirkan dg
1.stimulasi/rangs susah payah
angan
2.problem
statement/ Irnanin QS.
identifikasi gtyas, Albaqarah:233
3.data
2014. Hendaknya
collection/pengu
Tes 4 JP Biologi menyusukan
mpulan data
Tertuli untuk anak selama 2
4.data
s SMA tahun
prossesing/peng
lisan /MA
olahan data
kelas
5.verivikasi/pem
Tugas XI
buktian
6.generalis
individ Erlang
asi/kesimpulan ual ga,
dan Jakarta
kelom Dyah
pok Aryulin
Kinerj a dkk.
a 2004.
Biologi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


51

SMA
untuk
kelas
XI Esis.
Jakarta
.

Albaqarah :
233
Hendaknya
menyusukan
anak selama 2
tahun

tes
Tertuli
s
lisan

Tugas
individ
ual
dan
kelom
pok
Kinerj
a

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


52

SILABUS

: SMAN 1
SEKOLAH PADANG
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS : XII
SEMESTER : 1 (SATU)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
KI 2 menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dala
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
KI 3 pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenom
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masala
: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sec
KI 4
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

ALO S
KOMPETENSI MATERI NILAI NILAI PENILAIA KASI
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJA KEGIATAN RELIGIUS BUDAYA N WAK B
RAN PEMBELAJARAN TU

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


53

3.1 a.Pertumbuh a. Allah Alam a. Tugas 6 X 45 Bu


Menganalisis an dan  Mengamati Menyebutkan menghidupk takambang .Tugas menit Ca
hubungan antara Perkembanga carta/video tentang pengertian an bumi jadi guru: tersruktur ll
faktor internal n b. pertumbuhan pada pertumbuhan yang belajar dari . Tugas
dan eksternal Konsep makhluk hidup,
dan mati,menu alam Mandiri
dengan proses pertumbuhan mendiskusikan, dan
perkembangan mbuhkan bagaimana b. Observasi
pertumbuhan dan dan menganalisis faktor-
b. Menjelaskan tanam- sebuah biji c. Fortofolio
perkembangan perkembanga faktor yang
memengaruhi serta proses tanaman yang d. Tes tulisan
pada makhluk n makhluk pertumbuhan dan pohon- ditanam
hidup hidup c. menyimpulkan
konsep epigeal dan pohonan pada tanah
4.1.Merencanakan Faktor-faktor hipogeal melalui dan buah- yang
dan yang pertumbuhan dan
perkembangan pada gambar c. buahan subur,cahay
melaksanakan mempengeru
makhluk hidup • Menjelaskan yang a yang
percobaan tentang hi
Menyusun faktor-faktor beraneka cukup dapat
faktor eksternal pertumbuhan
yang pertumbuhan rancangan, dalam dan warna dan tumbuh
memengaruhi dan melakukan faktor-faktor luar rasa (Surat menghasilka
faktor internal perkembanga percobaan, yang Yunus ayat n
dalam proses n makhlik mendiskusikan hasil mempengaruhi 101) batang,daun
pertumbuhan dan hidup percobaan serta pertumbuhan dan akar
perkembangan menyusun laporan dan b. Dek rajin
tanaman, dan tentang perkembangan pandai
melaporkan pertumbuhan • tumbuhan d. nandatang
secara tertulis Mempresentasikan/ Menjelaskan dek malu
dengan menuliskan dalam pertumbuhan buruak
menggunakan log-book/buku kerja dan tasuo,hari
tatacara kesimpulan hasil perkembangan pagi
penulisan ilmiah kajian dan diskusi hewan melalui mananti
yang benar tentang konsep gambar patang
pertumbuhan dan e. Menjelaskan insyaflah
perkembangan pada
kurva diri dengan
makhluk hidup dan
pertumbuhan subuh :
perkembangan
makhluk hidup ingatlah di
makhluk hidup
• Desain penelitian dalam
hidup,muda

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


54

akaan
menjadi tua
akan
kembali
kepada
asalnya
yakni
kembali
kepada
tanah

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


55

3.2 Metabolisme • Melakukan percobaan a. Menjelaskan a. Allah Dalam Tugas 8 X 45 Bu


Memahami proses Sel: Enzim uji enzim katalase , komponen- telah melakukan .Tugas menit Ca
metabolisme yang a. komponen fermentasi alkohol dan kompnen enzim melimpahka percobaan tersruktur ll
meliputi peran enzim b. Sifat percobaan fotosintesis b. Menjelaskan n air dari di . Tugas
enzim, perubahan enzim untuk menemukan sifat sifat-sifat enzim langit (Surat laboratoriu Mandiri
molekul, dan c. Cara kerja dan cara kerja enzim, c. Menjelaskan abasa ayat m tenang b. Observasi
perubahan energi enzim proses katabolisme dan cara kerja enzim 25),sehingga enzim c. Fortofolio
4.2. Katabolisme proses anabolisme dengan gambar tumbuhan katalase d. Tes tulisan
Melaksanakan karbohidarat • Mendiskusikan tentang d. Menjelaskan dapat menggunak
percobaan dan : a. sifat dan cara kerja tahap-tahap melakukan an hati
menyusun Respirasi enzim, proses respirasi aerob peristiwa ayam,dan
laporan tentang aerob b.
katabolisme dan dengan fotosintesis percobaan
cara kerja enzim, Respirasi
anabolisme meliputi menggunakan yaitu Ingenhouz
fotosintesis dan anaerob
bahan, proses, hasil dan bgan e. fotolisis air: hendaklah
respirasi anaerob Anabolisme:
tempat berlangsungnya Menjelaskan H2O menjadi siswa :
secara tertulis a.Fotosintesis
dalam berbagai b. • Menyimpulkan hasil respirasi anerob H+ dan 1/2 a. Bak
bentuk media Kemosintesis diskusi, pengamatan dengan O2 ,dengan taratik rang
informasi percobaan dan menggunakan oksigen sumbayang,
memperesentasikan bagan yang masuak
tentang sifat-sifat, cara f.Menjelaskan dihasilkan sarato tahu
kerja enzim proses dari hasil kalua sarato
fotosintesis fotosintesis takuik :
dengan gambar maka hewan seseorang
atau bagan dan manusia yang
g. Menjelaskan dapat mengerjaka
proses bernafas n sesuatu
kemosntesis atau yang penuh
yang dilakukan berespirasi ketelitian
leh bakteri untuk dan
oksidasi menguasai
guna segala
menghasilka persoalanny
n energi a
b. Dan b. Bak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


56

apabila manatiang
kamu lihat minyak
bumi kering panuah,bak
apabila mahelo
telah kami rambuik
turunkan air dalam
hujan tapuang :
diatasnya suatu
hiduplah pekerjaan
bumi itu yang
menjadi dilakukan
subur dan dengn hati-
menumbuhk hati dan
an beragai teliti,karena
jenis memikirkan
pasangan akibatnya
tumbuhan
yang indah
Jadi hujan
itu adalah
anugrah
yang
diturunkan
oleh Allah
(QS 22 :5 )
c. Allah
menyediaka
n udara
sehingga
manusia
bisa

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


57

3.3 Materi Genetik • Mengamati diagram/ a. menjelaskan Allah Tugas 8 X 45 Bu


Menganalisis • Gen, DNA, gambar/film struktur tentang gen dan menciptaka .Tugas menit Ca
keterkaitan antara Kromosom • DNA, RNA, dan alel dengan n segala tersruktur ll
struktur dan Sintesis protein kromosom serta semua gambar,struktur sesuatu,lalu . Tugas
fungsi gen, DNA, dan aktivitasnya (replikasi, DNA dan RNA menetapkan Mandiri
kromosom dalam pembentukan transkripsi dan translasi) dan ukuran- b. Observasi
proses penurunan sifat makhluk • Membahas tentang perbedaannya ukurannya c. Fortofolio
sifat pada hidup bagaimana keterkaitan dengan gambar dengan d. Tes tulisan
makhluk hidup antara sistesa protein ,struktur tepat (surat
serta menerapkan dan pembentukan sifat kromosom An-Nur ayat
prinsip-prinsip makhluk hidup dengan gambar 2),Allah
pewarisan sifat
• Mengamati berbagai b. Menjelaskan menciptaka
dalam kehidupan
sifat morfologis pada sintesis protein : n gen
4.3
Mahluk hidup, misalnya, transkripsi dan DNA/RNA
Mensimulasikan
berbagai bentuk dan translasi dengan dan
proses sintesis
protein, serta warna bunga, bulu pada gambar kromosom
perilaku DNA dan tubuh hewan, warna dan dengan
kromosom dalam bentuk rambut pada struktur dan
proses pewarisan manusia fungsinya yg
sifat. • Mensimulasikan tepat dan
hubungan antara sintesis itu sangat
protein dengan keil dan
pembentukan sifat pada rumit sekali
mahluk hidup dengan demikianlah
melakukan analisis suatu kebesaran
DNA makhluk serta dari Allah
menggambarkan sifat
yang dibentuk menjadi
suatu ujud makhluk
hidup

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


58

SUPLEMEN BAHAN AJAR INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN


DAN BAM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

KELAS X
No Kompetensi Kelas Nilai ALASAN
. Dasar Agama Budaya
1. 3.4 X Aqidah dan ilmu Sumbang bagaua Meningkatnya
Menganalisis MIPA (Agama Islam melarang (usah bagaua jo laki- jumlah penderita
struktur, perzinaan, sek bebas hal ini laki kalau awak HIV
replikasi dan berhubungan dengan surang badusi )
peran virus penularan HIV, timbulnya Maraknya
dalam penyakit merupakan pergaulan bebas
kehidupan ganjaran Allah kepada dikalangan
manusia) remaja
Bahan Kajian :
Q.S Al-Furqanayat 2
Q.S Ali-Imran ayat 190

2. 3.5Mengidentifi Kekuasaan Allah Makanan khas Sejak zaman


kasi struktur, tentangpenciptaannya. (dadiah) dahulu
cara hidup, (ciptaan Allah sekecil masyarakat
reproduksi dan apapun pasti ada minang telah
peranan bakteri manfaatnya dalam memanfaatkan
dalam kehidupan, seperti bakteri) satu jenis bakteri
kehidupan untuk
pembuatan
dadiah
3. 3.8 X Allah SWT menciptakan Alam takambang jadi Ciri khas
Mengelompokka MIPA bermacam-macam guru (kaluak paku tumbuhan Paku
n tumbuhan tumbuhan dan pucuak rabuang dijadikan motif
kedalam divisio dijadikan motif ukiran
berdasarkan ciri- ukiran) tradisional
ciri umum, serta Bahan Kajian : Limau gadang, labu minang kabau
mengkaitkan Q.S Az-Zumarayat 21 digunakan dalam
peranannya Q.S Al-Fathirayat 27 acara adat
dalam
kehidupan.
4. 3.11 X Allah menciptakan segala Tangan mancancang Sikap manusia
Menganalisis MIPA sesuatu menurut bahu mamikua yang tidak
data perubahan ukurannya.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


59

lingkungan, Allah melarang merusak peduli dengan


penyebab, dan lingkungan lingkungan
dampaknya bagi
kehidupan Bahan Kajian :
Q.S Ar-Rum ayat 41
Q.S Al-Qasas ayat 77

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


60

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


KELAS / SEMESTER : X / 1 (Ganjil)
KOMPETENSI DASAR : 3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam
kehidupan

MATERI POKOK : Struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan

RINGKASAN MATERI :
Istilah virus berasal dari Bahasa Latin yang artinya racun.Virus
adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme hidup. Menurut para ahli biologi, virus merupakan
organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk
hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) atau
RNA (asam ribonukleat), memiliki protein dan dapat berkembang
biak pada sel hidup.Virus pun dapat dikristalkan yang mencirikan
benda mati.
Peranan Virus bagi Kehidupan
Dapat dikelompokan atas 2:
1. Virus yang menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.
2. Virus yang merugikan:
Menyebabkan penyakit pada manusia, salah satunya penyakit
HIV/AIDS

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AL-QUR’AN DAN BAM


1. Nilai Alquran
a. DALIL :

Q.S Al-Furqan ayat 2


Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan
dia Telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya[1053].
Q.S Al-Isra’ ayat 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


61

b. TAFSIR

Di akhir surat Al-Furqan:2 Allah SWT mengatakan bahwa Dia telah menciptakan
berbagai jenis makhluk/ciptaan dengan bermacam ukuran dan karakteristik. Ada yang
besar, ada yang kecil, ada yang terlihat kasat mata dan ada pula yang tidak terlihat kasat
mata. Semua itu diciptakan oleh Allah dengan penuh perhitungan dan ketelitian. Tidak ada
yang tercipta begitu saja secara kebetulan.
Pada Surat Al-Isra’ ayat 32 Allah mengingatkan kita akan bahaya zina. Disamping
dosa besar perbuatan zina dan free sex merupakan media penularan virus penyebab
penyakit HIV/AIDS paling tinggi dan sampai sekarang belum ada obatnya.

2. Nilai-Nilai BAM
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), disebabkan oleh adanya
infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat merusak sistem
kekebalan tubuh dan bersifat permanen sehingga dapat menimbulkan kematian. Sampai
sekarang penyakit ini belum ada obatnya.

Penyakit AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar
HIV (transfusi darah), dan melalui jarum suntik atau alat
kedokteran lainnya yang tercemar HIV.

Satu-satunya harapan untuk mengontrol penyakit AIDS hanyalah melalui pendidikan dan
mengubah perilaku manusia terutama para remaja.

Masayarakat Minangkabau telah mengatur tentang tatanan kehidupan sehari-hari


terutama anak-anak perempuan Minangkabau tentang larang pantang yang harus
dihindari agar terhindar dari hal-hal yang buruk tidak dinginkan, seperti penularan
penyakit HIV/AIDS. Larang pantang tersebut dikenal dengan ”sumbang duo baleh”.
Sumbang yang ke-7 yaitu “Sumbang Pakai”

Jan babaju sampik jo jarang, buliah ndak nampak rasio tubuah,


apo lai tasimbah ateh bawah nan ka tontonan rang laki-laki.
Satantang mode jo potongan, sasuaikan jo bantuak tubuah,
sarasikan jo rono kulik, sarato mukasuik ka di tuju, buliah nak
sajuak dipandang mato.

Sumbang yang ke-11 yaitu “Sumbang Bagaua” :


Usah bagaua jo laki-laki kalau awak surang padusi. Jan bagaua jo
paja ketek, main kalereang jo sepak tekong, kunun kok lai semba
lakon. Paliharo lidah dalam bagaua, iklas-iklas dalam manolong,
nak sanang kawan ka awak.

KOMBINASI NILAI-NILAI AL-QUR’AN DAN BAM DENGAN MATERI


:
Berdasarkan ciri-ciri virus yang memiliki DNA / RNA dan protein dengan struktur tubuh yang
terdiri kepala, leher, ekor dan serabut ekor yang dilindungi oleh kapsid (Bakteriophage), dimana

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


62

bagian-bagian tersebut memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Seperti itulah Allah menciptakan


makhluknya seperti yang tercantum dalam surat Al Furqan ayat 2 “Allahtelah menciptakan
segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Dengan ukuran virus yang lebih kecil dari bakteri ternyata memiliki keteraturan , begitu tingginya
pengetahuan Allah.
Disamping itu Virus juga dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia seperti
HIV/AIDS.
Statistik Kasus AIDS di Indonesia – dilapor s/d September 2014
Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes R (http://www.spiritia.or.id)
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur

Golongan Umur AIDS


<1 238
1–4 968
5 – 14 441
15 – 19 1717
20 – 29 18352
30 – 39 15890
40 – 49 5974
49 – 59 1874
>60 551
Tak Diketahui 9794

Penularan penyakit HIV/AIDS yang paling banyak adalah melalui hubungan seksual.
Ini menunjukan bagaimana moralitas dari kaum remaja kita yang terus merosot.
Masyarakat Minangkabau sebenarnya sudah mengantisipasi tentang hal ini. Jadi dengan
menghindari “sumbang duobaleh” terutama “sumbang bagaua” dapat terhindar dari
penularan virus HIV/AIDS.

DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Nilai-Nilai Pendidikan Al-Quran dan BAM diselipkan penekananya pada saat penjelasan tentang
ciri-ciri virus dan pada kegiatan penutup setelah kegiatan diskusi tentang penyakit HIV/AIDS.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


63

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


KELAS / SEMESTER : X / 1 (Ganjil)
KOMPETENSI DASAR : 3.5. Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan
peranan bakteri dalam kehidupan
MATERI POKOK : Struktur, cara hidup, reproduksi dan peranan bakteri dalam
kehidupan
RINGKASAN MATERI :
Bentuk dan Ukuran Bakteri.
Ada yang berbentuk bola atau peluru (kokus), seperti batang (bacillus),
bengkok seperti koma/sekrup (vibrio), dan spiral (heliks). Sel-sel tersebut
biasanya berkoloni/berkelompok dan mengalami perubahan bentuk,
contohnya:
a. diplokokus, yaitu bakteri kokus berkelompok dua-dua;
b. streptokokus, selnya berbaris berantai;

Stuktur sel bakteri masih sangat sederhana yang tersusun atas dinding sel
dan isi sel. Permukaan paling luar dilindungi oleh kapsul berupa lapisan
lendir yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan.

Perkembangbiakan Bakteri.
bakteri bisa berkembang biak dengan cara aseksual, yaitu dengan
membelah diri dan seksual, yaitu secara konjugasi.

Peranan Bakteri:
Dalam kehidupan manusia bakteri ada yang menguntungkan
namun ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan,
yaitu bakteri yang sering digunakan dalam industri atau proses dalam
pengubahan suatu zat. Sedangkan bakteri yang merugikan, yaitu hidupnya
bersifat parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AL-QUR’AN DAN BAM


1. Nilai Alquran
a. DALIL :

QS. Al-Baqarah ayat 26 yang berbunyi :

‫ضةا فَ َما فَ ْوقَ َها فَأ َ َّما الَّذِينَ آ َ َمنُوا فَيَ ْعلَ ُمونَ أَنَّهُ ْال َح ُّق‬
َ ‫ب َمثَ اًل َما بَعُو‬ َ ‫اَّللَ ََل يَ ْستَحْ يِي أ َ ْن يَض ِْر‬ َّ ‫إِ َّن‬
َ‫ُض ُّل بِ ِه إِ ََّل ْالفَا ِسقِين‬
ِ ‫يرا َو َما ي‬ ‫يرا َو َي ْهدِي بِ ِه َك ِث ا‬ ‫ُض ُّل بِ ِه َكثِ ا‬ ِ ‫اَّللُ بِ َهذَا َمثَ اًل ي‬َّ َ‫ِم ْن َربِ ِه ْم َوأَ َّما الَّذِينَ َكفَ ُروا فَيَقُولُونَ َماذَا أ َ َراد‬
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin
bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Dan adapun mereka yang kafir
mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?."

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


64

dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada
yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS.Al-Baqarah : 26)

Ibnu Katsir menafsirkan bahwa kata “yang lebih rendah dari itu”, menunjukkan bahwa
Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja, yaitu penciptaan apapun dengan obyek apa
saja, baik yang besar maupun yang lebih kecil. Allah SWT tidak pernah menganggap
remeh sesuatu pun yang Dia ciptakan meskipun hal itu kecil. Orang-orang yang beriman
meyakini bahwa dalam perumpamaan penciptaan yang dilakukan oleh Allah SWT
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia (Al-Mubarok, 2006). Sebagaimana Allah SWT
menciptakan bakteri meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil tetapi keberadaannya
memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. (sumber:
http://ayundaleni.blogspot.co.id)

2. Nilai-Nilai BAM
Bakteri yang menguntungkan, yaitu bakteri yang sering digunakan dalam industri atau
proses dalam pengubahan suatu zat/bahan makanan menjadi suatu produk yang bernilai
gizi tinggi dan khas

Di Sumatera Barat (Minangkabau) banyak produk olahan makanan yang memanfaatkan bakteri
fermentasi, misalnya:
a. Dadiah
Dadiah disebut juga Yogurt nya urang minang, yaitu memanfaatkan bakteri Lactobacilus sp.
b. Asam Durian
c. Ikan Budu

KOMBINASI NILAI-NILAI AL-QUR’AN DAN BAM DENGAN MATERI:


QS. Al-Baqarah ayat 26 yang ditafsirkan oleh Ibnu Katsir bahwa kata (yang lebih rendah
dari itu), menunjukkan bahwa Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja, yaitu
penciptaan apapun dengan obyek apa saja, baik yang besar maupun yang lebih kecil. Allah
SWT tidak pernah menganggap remeh sesuatu pun yang Dia ciptakan meskipun hal itu
kecil. Sebagaimana Allah SWT menciptakan bakteri meskipun memiliki ukuran yang
sangat kecil tetapi keberadaannya memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Di Sumatera Barat (Minangkabau) ada produk olahan makanan yang memanfaatkan bakteri fermentasi,
misalnya:
d. Dadiah
Dadiah disebut juga Yogurt nya urang minang, yaitu memanfaatkan bakteri Lactobacilus sp.
e. Asam Durian
f. Ikan Budu

DESKRIPSI PEMBELAJARAN

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


65

Nilai-nilai budaya minang dalam pembelajaran tentang Bakteri yaitu dapat dimasukan
pada peranannya yang menguntungkan dalam bentuk pemberian tugas membuat deskripsi
tentang sejumlah makanan khas minang hasil fermentasi oleh bakteri Lactobacilus sp.
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS / SEMESTER : X / 1 (Ganjil)
KOMPETENSI DASAR : 3.8 Mengelompokkan tumbuhan kedalam divisio berdasarkan
ciri-ciri umum, serta mengkaitkan peranannya dalam kehidupan

MATERI POKOK : Ciri-ciri umum divisio dunia tumbuhan (Plantae), serta


peranannya dalam kehidupan.

RINGKASAN MATERI :
Regnum Plantae meliputi tiga kelompok tumbuhan yaitu tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
1. Tumbuhan Lumut

2. Tumbuhan Paku
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon
(paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, atau
hidrofit. Biasanya tumbuhan paku berupa terna dengan rizoma yang
menjalar di tanah atau pohon yang menyangga daun dengan ukuran
yang bervariasi, dapat mencapai tinggi 6 m. Daun yang masih muda
selalu menggulung sebagai ciri khas tumbuhan paku

3. Tumbuhan Biji
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama
berdasarkan letak bakal bijinya, yaitu Gymnospermae dan
Angiospermae.

1. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)


Kelompok tumbuhan ini mempunyai ciri khas bakal bijinya tidak
dilindungi oleh satu daun buah.
2. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Bakal biji tumbuhan Angiospermae terletak di dalam daun buah,
sehingga tidak kelihatan dari luar.

Peranan Tumbuhan:
1. Sebagai sumber bahan makanan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


66

2. Bahan bangunan
3. Obatan-obatan
4. Simbol-simbol adat atau daerah

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AL-QUR’AN DAN BAM


3. Nilai Alquran
a. DALIL :

Q.S Az-Zumar ayat 21


Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari
langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya
dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu
kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal.

Q.S Al-Fathir ayat 27

Artinya:
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami
hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara
gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan
ada (pula) yang hitam pekat.

b. TAFSIR
Dalam dua ayat diatas dapat kita pahami bahwa Allah SWT menciptakan tumbuhan tidak
satu jenis saja, melainkan beraneka ragam. Keanekaragaman itu baik berupa bentuk, warna,
dan sifatnya. Saking banyaknya keaneragaman tumbuhan itu, sampai-sampai belum
semuanya bisa teridentifikasi. Sampai sekarang masih saja ditemukan spesies-spesies
tumbuhan baru yang ditemukan para peneliti.
Keaneragaman tumbuhan ini merupakan salah satu bentuk tanda kekuasaan Allah.
Walaupun ditanam di tanah yang tanah yang sama, disiram dengan air yang sama, dan
diberi nutrisi dengan pupuk yang sama, tetapi nantinya akan terhasil tanaman yang
beraneka ragam. Hanya orang berimanlah yang bisa menjadikan fenomena tersebut sebagai
ajang untuk meningkatkan ketaqwaannya.

4. Nilai-Nilai BAM

Setiap tanaman memiliki ciri-ciri khusus, baik ciri morfologi, fisiologi, ataupun
anatominya. Ciri-ciri morfologi diantaranya bentuk daun. Daun yang masih muda selalu
menggulung sebagai ciri khas tumbuhan paku. Berdasarkan persamaan ciri-cirinya maka
tumbuhan dikelompokan atas 3 kelompok/divisio.
Dalam kehidupan sehari-hari tumbuhan sangat banyak sekali manfaat yang dapat kita
ambil. Dapat sebagai sumber makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan simbol-simbol
adat.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


67

Jenis tanaman tertentu begitu melekat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau baik
dalam pengobatan tradisional seperti: tanaman cikumpai-cikarau, sitawa-sidingin,
maupun dalam acara-acara adat. Untuk mengundang seseorang pada acara pernikahan
misalnya, tidak memakai kertas undangan tetapi dengan datang kerumah orang yang
diundang dengan menyuguhkan siriah-pinang. Dalam musyawarah adat sebelum acara
dimulai diawali dengan makan sirih bersama.
Seperti tertuang dalam pantun berikut:
Sabalun kato ka dimulai (sebelum rundingan dimulai)
Sabalun karajo ka dikakok (sebelum kerja dilaksanakan)
Adat duduak sirih manyirih (adat duduk sirih menyirih)
Adat carano dipalegakan (adat carano diperedarkan)

Pada ukiran rumah gadang juga memakai bentuk morfologi daun tanaman paku yang
masih muda dikenal ukiran “ukiran kaluak paku”

Misalnya motif ukiran “kaluak paku” yang memiliki keindahan dan kedinamisan. Arti
tersirat, menggambarkan sifat kodrati manusia. Pucuk paku pada awal pertumbuhannya
melingkar kedalam, yang kemudian akhirnya tumbuh melingkar kearah luar. Begitu juga
manusia, yang pada tahap awal mengenal dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan
sosialisasi dan interaksi dengan lingkungannya. “Alam Takambang Jadi Guru”. Begitu
juga pemanfaatan berbagai jenis tanaman dalam pengobatan tradisional masyarakat
Minangkabau seperti “cikumpai-cikarau”, “sitawa-sidingin”. “Siriah dan Pinang” yang
dipakai pada beberapa acara adat.

DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Nilai-nilai Pendidikan Al-Quran dan budaya Minang dalam pembelajaran tentang
Tumbuhan yaitu dapat dimasukan pada peranannya dalam bentuk pemberian penekanan
pada bagian penutup pembelajaran.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


68

PEDOMAN PENGINTEGRASIAN NILAI PENDIDIKAN AL-QUR’AN

1. MATA PELAJARAN : BIOLOGI


2. KLS / SMT :X/I
3. KOMPETENSI DASAR : 3.11Menganalisis data perubahan lingkungan,
penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.

4. MATERI : LINGKUNGAN

A. RINGKASAN MATERI :Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain kedalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut
polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu
yang tidak tepat dan di tempat yang tidak tepat.
Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain
pembakaran hutan, membuang sampah ke sungai, penggunaan
pestisida secara berlebihan, penangkapan ikan dengan bahan
peledak, dan pemburuan jenis-jenis hewan dalam jumlah yang
besar.

5. DALIL : Q.S Ar- Rum ayat 41

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Q.S Al-Qashash ayat 77


Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.

6. TAFSIR

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


69

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat telah banyak terjadi kerusakan alam. Baik
berupa pencemaran lingkungan, kekeringan, rusaknya ekosistem laut, dan bentuk-bentuk
kerusakan lainnya. Yang bertanggung jawab terhadap kerusakan itu adalah manusia, karena
semuanya terjadi disebabkan ulah mereka dengan kemaksitan dan kemungkaran yang
mereka lakukan. Semua kerusakan itu merupakan musibah yang ditimpakan oleh Allah
kepada manusia agar manusia sadar dan kembali ke kepada kepada jalan yang benar
(ketaatan).
Dalam ayat selanjutnya dengan tegas Allah SWT melarang kita melakukan kerusakan.
Karena keserakahan manusia dalam mencari kekayaan seringkali mereka mengabaikan
kelestarian lingkungan. Seperti terjadinya illegal logging, eksploitasi tambang yang
mencemari lingkungan, dan menangkap ikan di laut dengan bahan peledak. Semua itu tidak
pantas dilakukan manusia karena perilaku kerusakan adalah perbuatan yang dibenci Allah
SWT.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


70

A. KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BIOLOGI YANG TERINTEGRASI


DENGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA MINANG KABAU

KELAS XI

No Kompetensi Kelas Nilai ALASAN


. Dasar Agama Budaya
4. 3.5 Menganalisis XI MIPA Jaringan penyusun sistem Gerakan silek Sistem gerak
hubungan antara gerak (Al Qur’an surat minangkabau
pada manusia
struktur jaringan almu’minun ayat 14)
penyusun organ sejak zaman
pada sistem gerak
dulu sudah
dalam kaitannya
dengan bioproses dikembangkan
dan gangguan
menjadi olah
fungsi yang dapat
terjadi pada sistem raga tradisional
gerak manusia
yaitu silek

5. 3.7 Menganalisis XI MIPA QS 80: 24


hubungan antara (perhatikan makanan yang
struktur jaringan dimakan)
penyusun organ Almaidah : 88 (makanan
pada sistem halal lagi baik)
pencernaan dalam
kaitannya dengan
nutrisi, bioproses
dan gangguan
fungsi yang dapat
terjadi pada sistem
pencernaan
manusia

6. 3.11 XI MIPA minum khamar dosa Minuman keras


Mengevaluasi besar, dosanya lebih
dilarang oleh
bahaya penggunaan besar dari manfaatnya
senyawa agama
psikotropika dan
QS:Abaqarah; 219
dampaknya
terhadap kesehatan
diri, lingkungan, dan
masyarakat

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


71

7. 3.12 XI MIPA Proses penciptaan Atah taserak dinan Banyaknya di


Menganalisis manusia dari saripati kalam intan tasisiah
masyarakat
hubungan struktur tanah, air mani dan proses dalam lunau, inyo
jaringan penyusun pembentukan tabang ulek lah tingga terjadi kawin-
organ reproduksi nak umpamo langau
cerai dan
dengan fungsinya Proses oembentukan hijau (larangan
dalam system manusia menceraikan istri saat pernikahan dini
reproduksi manusia hamil)
Fungsi rahim
Struktur rahim yang kokoh

Bahan Kajian

QS:Almu’minun ; 12-14
QS:Al-Hajj : 5

8. 3.13 XI MIPA Rasa sakit saat Zaman


Menganalisis mengandung dan
sekarang
penerapan prinsip melahirkan semuanya atas
reproduksi pada sepengetahuan Allah masyarakat
manusia dan
lebih cendrung
pemberian ASI Agar manusia berbuat baik
ekslusif dalam kepada orang tuanya memberikan
program keluarga karena telah melahirkan
susu formula
berencana sebagai dg susah payah
upaya untuk bayi
meningkatkan mutu Hendaknya menyusukan
Sumber Daya anak selama 2 tahun
Manusia (SDM)
Bahan Kajian

QS:Maryam : 23
QS:Fathir : 11
QS:Al ahqaf : 15
QS:Albaqarah ; 233

9. 3.14 XI MIPA Hendaknya menyusukan Manfaat ASI


Menganalisis peran anak selama 2 tahun
dalam
sistem imun dan
imunisasi terhadap pembentukan
proses fisiologi di
sistim imun
dalam tubuh

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


72

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI IPA
KD : 3.5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
Materi Pokok :
1. Struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
2. Bioproses pada sistem gerak
3. Hubungan struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dengan
bioproses
4. Gangguan fungsi yang dpat terjadi pada sistem gerak manusia

RINGKASAN MATERI
1. Struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak,tersusun dari:
a. tulang ,pembagian tulang berdasarkan komponen-komponen zat penyusunnya
yaitu:tulang rawan (kartiloago) dan tulang sejati (osteon). Kartilago tersusun dari
kondrosit,kondroblast,lakuna,dan matriks yang mengandung
serabut2,berdasarkan matriksnta kartilago dibagi atas: tulang rawan hialin,tulang
rawan fibrosa dan tulang rawan eastis.Osteon atau tulang disusun oleh
osteosit,osteoblast,lakuna,matriks,kanalikuli,lamela,saluran havers.Berdasarkan
kekerasan tulang dibagi atas tulang kompak atau tulang pada dan tulang
spons.Tulang disebut sebagai alat gerak pasif.
b. Otot,sebagai alat gerak aktif,ada 3 macam jaringan otot: otot polos,otot lurik dan
otot jantung.
c. Persendian,terbagi 3 macam sinartrosis,amfiartrosis,diartrosis. yaitu:Diartrosis
geraknya lebih leluasa.Beberapa sendi yang termasuk persendian diartrosis
adalah : sendi engsel,sendi pelana,sendi putar,sendi peluru,sendi kondiloid,sendi
geser.Struktur sendi dirtosis terdiri dari bongkol sendi,cawan sendi,cairan
sinovial,tulang rawan sendi (tulang rawan hialain),selaput sendi,ligamen.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


73

2. Mekanisme gerak otot (bioproses)


Dimulai dari adanya rangsangan yang disampaikan oleh serabut saraf,sampai si
sinapsis dilanjutkan ke otot oleh neurotransmiter,ke sarkomer dengan bantuan ion
Ca 2+ troponin dan tropomiosin membuat aktin bergerak ketengah sarkomer
terbentuklah aktomiosin sehingga otot menjadi pendek pada saat itu otot disebut
dalam keadaan berkontraksi
3. Macam-macam gerak: gerak fleksi,ekstensi,gerak abduksi,adduksi,gerak
supinasi,pronasi,gerak depresi,elevasi,gerak eversi,inversi
4. Gangguan-gangguan pada sistem gerak,terbagi atas: gangguan pada
otot,gangguan padaa tulang dan gangguan pada persendian
NILAI-NILAI AL-QURAN
Q.S.al-mu’minun – 14
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
KAITAN MATERI DENGAN NILAI AL-QURAN
Struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak,tersusun dari: tulang sebagai
alat gerak pasif,pembagian tulang berdasarkan komponen-komponen zat
penyusunnya yaitu:tulang rawan (kartiloago) dan tulang sejati (osteon) dan
otot,sebagai alat gerak aktif,ada 3 macam jaringan otot: otot polos, otot lurik dan otot
jantung.Seperti juga tercantum di dalam al-quran surat al-mu’minun ayat 14,yaitu:
Allah telah menciptakan tulang belulang yang dibungkus dengan daging.
URAIAN MATERI POKOK DAN NILAI-NILAI BAM
Mekanisme gerak otot atau kontraksi otot dapat terjadi dengan adanya rangsangan,salah
satu nya dengan melakukan kegiatan olahraga .MASYARAKAT MINANG BIASANYA
BEROLAH RAGA DENGAN MELAKUKAN SILEK,SEPERTI SILEK TUO,SILEK
PAUAH,SILEK HARIMAU.Melakukan gerakan-gerakan silek akan melatih otot untuk
berkontraksi secara teratur dn berkesinambungan membuat otot menjadi padat,kencang
dan kuat.otot tubuh bisa dibentuk sepeti apa yang dinginkan dengan banyak latihan dan
melakukan gerakan.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


74

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI IPA
KD : 3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi
pada sistem pencernaan manusia

Materi Pokok
1. Struktur organ pencernaan
2. Proses pencernaan makanan
3. Zat makanan
4. Gangguan pada sistem pencernaan

Ringkasan materi
Proses pencernaan pada manusia sendiri melibatkan beberapa organ, seperti:
1. Mulut
2. Kerongkongan (esofagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus
5. Usus Besar

proses Pencernaan Makanan pada Manusia


Proses pencernaan makanan terjadi melalui dua cara, yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses pencernaan yang dilakukan
secara fisik dengan cara menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil,
contoh dari pencernaan mekanik adalah saat kita mengunyah makanan di mulut
dengan bantuan gigi. Selanjutnya setelah makanan tadi kita kunyah, maka akan
bercampur dengan air ludah. Pencampuran makanan dengan zat-zat kimia yang
terkandung dalam air ludah inilah yang disebut sebagai pencernaan kimiawi. Selain air
ludah, zat kimia lain yang berperan dalam pencernaan kimiawi adalah asam lambung,
cairan empedu, dan getah pankreas.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


75

Zat makanan
Zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral
a. Karbohidrat; berfungsi sebagai sumber energi, menjaga keseimbangan asam
basa tubuh, membantu penyerapan kalsium dan membetuk senyawa kimia lain
seperti protein dan lemak
b. Protein; berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, perbaikan dan
pemeliharaan sel tubuh, penyusun antibodi, hormon, enzim, menjaga
keseimbangan asam basa
c. Lemak ; berfungsi menghasilkan energi, pelarut vitamin A, D , E, K, pelindung
alat alat tubuh dan penahan rasa lapar
d. Vitamin ; merupakan zat pengatur tubuh
e. Mineral; berfungsi sebagai zat pengatur tubuh, terdiri dari makroelemen dan
mikroelemen

Gangguan pada sistem pencernaan seperti gastritis, tukak lambung, sariawan, radang
usus halus, apendiksitis, hemaroid dan lainnya.
Nilai al qur’an

Q.S. Almaidah: 88
88. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

Q.S Abasa ayat 24

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.


Kaitan materi dengan nilai Al qur’an
Bahan makanan yang kita makan harus mengandung zat makanan. Zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral.Karbohidrat;
berfungsi sebagai sumber energi, menjaga keseimbangan asam basa tubuh, membantu
penyerapan kalsium dan membetuk senyawa kimia lain seperti protein dan lemak,
protein; berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, perbaikan dan
pemeliharaan sel tubuh, penyusun antibodi, hormon, enzim, menjaga keseimbangan
asam basa, lemak ; berfungsi menghasilkan energi, pelarut vitamin A, D , E, K,
pelindung alat alat tubuh dan penahan rasa lapar, vitamin ; merupakan zat pengatur
tubuh dan mineral; berfungsi sebagai zat pengatur tubuh, terdiri dari makroelemen dan
mikroelemen. Seperti yang terdapat pada Q,S; abasa ayat 24 dan Almaidah 88 bahwa
kita harus memperghatikan makanan yang kita makan dan memakan makanan yang
halal lagi baik

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


76

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI IPA
KD : 3.11 Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika
dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan
masyarakat
Materi Pokok
a. Zat zat psikotropika
b. Dampak psikotropika terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat

Uraian materi
a. Zat zat psikotropika
Psikotropika merupakan suatu zat atau obat yang dapat berpengaruh pada
pikiran dan sistem saraf penggunanya. Psikotropika ini dapat diperoleh secara
alamiah ataupun buatan manusia (sintetik) yang sifatnya psikoaktif dan
berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku.

Psikotropika dapat menurunkan kinerja otak atau merangsang susunan syaraf


pusat sehingga menimbulkan kelainan perilaku yang disertai dengan timbulnya
halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan menyebabkan ketergantungan.

Penggunaan psikotropika secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan


kesehatan penggunanya yang pada akhirnya dapat berujung kepada kematian.

Macam-macam Jenis Psikotropika


Berdasarkan efek yang ditimbulkan, psikotropika dapat dikelompokkan menjadi obat
stimulan, depresan, dan halusinogen.
a. Obat Stimulan
Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan dapat memberikan rangsangan kepada
syaraf sehingga dapat menimbulkan efek lebih percaya diri. Banyak jenis psikotropika
yang termasuk obat stimulan, misalnya kafein, kokain, ganja, dan amfetamin. Zat
amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.
b. Obat Depresan
Jenis psikotropika yang termasuk obat depresan dapat memberikan efek, yaitu kerja
sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran, dan mengantuk. Jenis zat yang
termasuk obat depresan, misalnya alkohol, sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan
Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.
c. Obat Halusinogen
Obat halusinogen merupakan obat yang dapat menimbulkan halusinasi, yaitu
mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Contohnya adalah Licercik Acid
Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline dan mariyuana.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


77

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika


pada diri sendiri dan lingkungan adalah:
a) Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja dapat
menyebabkan syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya
akan berujung kepada kematian,kokain dapat menimbulkan rasa takut yang
berlebihan menimbulkan depresi,morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan
pernapasan, bahagia yang berlebihan (eufhoria), dan kematian,pil ekstasi
menimbulkan rasa lelah dan ketenangan,barbiturat dapat mengakibatkan mudah
tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian
b) Dapat menimbulkan kerusuhan dalam masyarakat akibat perbuatan kriminalitas
dari pecandu narkoba dan psikotropika
c) Asap rokok dapat menimbulkan polusi udara dan menggangu kesehatan
masyarakat di sekitarnya

Nilai nilai Al qur’an

Q.S Al-Baqarah ayat 219


219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.

Kaitan materi dengan nilai Al qur’an


Psikotropika dapat berupa obat stimulan seperti misalnya kafein, kokain, ganja, dan
amfetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi. Depresan seperti
misalnya alkohol, sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan Mandrak (MX), Cannabis
dan Barbiturat. Halusinogen seperti Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine,
micraline dan mariyuana. Zat zat psikotropika ini pada umumnya menimbulkan dampak
negatif bagi pengguna, masyarakat dan lingkungan, walaupun sebagian kecil ada
dimanfaatkan untuk bdang kesehatan. Seperti yang dikemukakan dalam Al-quran surat
albaqarah ayat 219; Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".

Kaitan materi dengan nilai BAM


Psikotropika merupakan suatu zat atau obat yang dapat berpengaruh pada pikiran dan
sistem saraf penggunanya. Psikotropika ini dapat diperoleh secara alamiah ataupun
buatan manusia (sintetik) yang sifatnya psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf
pusat sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Pada
kondisi sekarang ini psikotropika sangamudsh di temuksn di segala lapisan umur mulai
dari siswa SD sampai masyarakat umum.hal ini perlu disikapi dengan meningkatkan
keimanan dan sikap tidak mudah terpengaruh . seperti pepatah minang mengatakan
Antah mangulak dari ilia, Antah Galodo dari ulu, Iman nan indak buliah ratak,Kamudi indak
buliah patah, Padoman indak buliah tagelak,.Haluan nan indak buliah barubah. Jadi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


78

didalam pergaulan hendaklah mempunyai pendirian yang kokoh, dan selalu dijalan
yang benar

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI IPA
KD : 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ
reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi
manusia

Materi pokok
struktur jaringan penyusun organ reproduksi manusia dengan fungsinya

Uraian materi
Alat-alat reproduksi pada manusia
A. Alat reproduksi laki laki
Alat kelamin dalam:
1. Testis; Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus
seminiferus.
2. S Saluran reproduksi, terdiri atas: Epididimis, yaitu saluran panjang
berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis, Vas
deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian
ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens
ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula
seminalis).
3. Kelenjar kelamin; bertugas menghasilkan sekrit (getah) terdiri dari
1)Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi
satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan
yang banyak mengandung makanan untuk sperma.2) Kelenjar
prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.3) Kelenjar
bulbo uretra: menghasilkan getah, 4)Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal
urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
4. Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua
fungsi, yaitu: sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria)
keluar tubuh, sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.

Alat kelamin luar:

1. Penis
2. Scrotum;Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
Alat reproduksi wanita
Alat kelamin luar wanita terdiri atas:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


79

1. Ovarium (indung telur)


2. Saluran reproduksi; Saluran telur (tuba fallopi), rahim (uterus), Vagina
B. Proses reproduksi
1. Fertilisasi dan gestasi(kehamilan)
Adalah proses penggabungan sel sperma dengan sel telur yang berlangsung di
dalam saluran oviduct/tuba fallopi menghasilkan zigot. Zigot akan membelah
menjadi morulla , blastul dan akan inplantasi pada diding rahim, blastula akan
membelah terus menjadi gastrula dan akan berkembang menjadi embrio dan
akhirnya berkembang menjadi janin dalam rahim
Proses kehamilan dapat dibagi atas 3 trimester yaitu trimester 1 , trimester 2,
trimester 3
2. Persalinan
Persalinan terjadi akibat serangkaian akibat kontraksi otot uterus yang kuat dan
berirama dan hormon
Nilai Al qur’an :
QS:Almu’minun ; 13-14
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Q.S. al-Hajj:5
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari
setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang
Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan
kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur-
angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan
dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat
bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu
dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

Kaitan materi dengan nilai Al quran


Proses terbentuknya seorang manusia dimulai dengan proses fertilisasi yaituproses
penggabungan sel sperma dengan sel telur yang berlangsung di dalam saluran
oviduct/tuba fallopi menghasilkan zigot. Zigot akan membelah menjadi morulla , blastul
dan akan inplantasi pada diding rahim, blastula akan membelah terus menjadi gastrula
dan akan berkembang menjadi embrio dan akhirnya berkembang menjadi janin dalam
rahim yang kuat dan kokoh. Kehamilan berlangsung selama 9 bulan 10 hari, kemudian
terjadi proses melahirkan/persalinan. Seperti yang terdapat dalam QS:Almu’minun ; 13-
14 “Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)”.dan Q.S. al-Hajj:5 “bahwa Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


80

tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari
segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami
jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi”
Adapun proses penciptaan manusia dalam kandungan sebagai berikut:
a. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalamtubuh manusia sebagai
nuthfah (spermatozoa) yang kemudian ditumpahkan ke dalam qarar (rahim atau
kandungan)
b. Allah SWT merubah nutfah menjadi alaqah yang berbentuk gumpalan darah
menyerupai buah lecis atau lintah
c. Dari alaqah Allah SWT menjadikannya sebagai mudghah yaitu segumpal daging
yang menyerupai daging yang hancur bekas dikunyah
d. Dari mudghah Allah SWT menjadikannya sebagai izham yaitu tulang belulang
yang menjadi rangka
e. Kemudian Allah SWT menjadikannya makhluk lain yaitu manusia dengan segenap
anggota-anggotanya.1

Kaitan materi dengan nilai nilai BAM

1
http://ashabul-muslimin.blogspot.co.id/2016/11/penjelasan-al-mukminun-ayat-12-14.html diakses tanggal 24
Juli 2017

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


81

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI IPA
KD : 3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan
pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga berencana
sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
Materi pokok
Prinsip reproduksi pada manusia
Pemberian ASI eksklusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
Ringkasan materi
Kandungan ASI:

1. Karbohidrat (sumber energi untuk otak, mempunyai kadar laktosa lebih tinggi dari
susu sapi)
2. protein (ASI memiliki asam amino taurin yang memiliki peran pada
perkembangan otak),
3. Lemak ( lemak omega 3 dan omega 6 berperan pada perkembangan otak bayi),
4. keratin,
5 vitamin (Vitamin K, E, A)

Manfaat pemberian ASI

1. Berat badan bayi ideal


2. tulang bayi lebih kuat
3. Mengurangi risiko terjadinya sidrom kematian bayi mendadak
4. Hubungan anak dengan ibu lebih kuat
5. KB alami. Ovulasi bisa terhambat ketika anda memberikan ASI eksklusif.
6. Meningkatnya kekebalan tubuh bayi

Nilai Al Qur’an

Q.S:Alahqaf : 15
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia Telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


82

"Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya
Aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

QS:Albaqarah ; 233
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan
Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena
anaknya dan seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Kaitan materi dengan nilai Al Qur’an
Air Susu Ibu atau ASI ekslusif mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi seperti
karbohidrat, protein, lemak , keratin, vitamin. Maka dianjurkan untuk memberikan ASI
ekslkusif selama enam bulan. Dalam Q.S:Alahqaf : 15 dan QS:Albaqarah ; 233 “Para
ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan” dengan memberikan ASI akan menciptakan
sumber daya manusia yang cerdas, sehat, kuat dan mempunya daya tahan tubuh yang
tinggi.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


83

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI IPA
KD : 3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi terhadap
proses fisiologi di dalam tubuh

Materi pokok
Sistem imun
Peran sistem imun
Imunisasi terhadap proses fisiologi di dalam tubuh

Uraian materi
1. Sistem Imun Non-Spesifik / Innate / Non-Adaptif
Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun yang melawan penyakit dengan cara yang
sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak membeda-bedakan responnya
kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut non-spesifik. Sistem imun ini bekerja
dengan cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan suatu penyakit.
Sistem imun non-spesifik punya 4 jenis pertahanan :
a. Pertahanan Fisik / Mekanis
Pertahanan fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa / lendir, silia atau rambut pada
saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin.
b. Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat kimia yang akan
menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH
asam yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang diproduksi oleh
lambung, air susu, dan saliva.

b. Pertahanan Humoral
c. Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul yang
larut unutk melawan mikroba.
d. Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba
2. Sistem Imun Spesifik / Adaptif
Sistem Imun Spesifik adalah sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa disebut
harus mengenal dahulu jenis mikroba yang akan ditangani
a. Sistem Imun Spesifik Humoral
Yang paling berperan pada sistem imun spesifik humoral ini ada Sel B atau Limfosit B. Sel
B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel Plasma lalu menghasilkan
Antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraselular, virus
dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


84

b. Sistem Imun Spesifik Selular


Pada sistem imun ini, sel T atau Limfosit T yang paling berperan. Sel ini juga berasal dari
sumsum tulang, namun dimatangkan di Timus.
Nilai Nilai Al qur ‘an
QS:Albaqarah ; 233
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan
Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
Karena anaknya dan seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan
Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan
Kaitan materi dengan nilai Al quran
ASI DAN PERTAHANAN TUBUH BAYI
Dipandang dari sudut pertahanan, ASI mengandung berbagai zat yang berfungsi
sebagai pertahanan nonspesifik maupun spesifik. Pertahanan nonspesifik diperankan
oleh sel seperti makrofag dan neutrofil serta produknya dan faktor protektif larut,
sedangkan sel spesifik oleh sel limfosit dan produknya.seperti yang dinyatakan dalam
QS:Albaqarah ; 233

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


85

A. KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BIOLOGI YANG TERINTEGRASI


DENGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA MINANG KABAU

KELAS XII

No Kompetensi Kel Nilai ALASAN


. Dasar as Agama Budaya
1. 3.1 Menjelaskan XII Allah menghidupkan bumi a. Alam takambang Mengamati
pengaruh faktor yang mati,menumbuhkan jadi guru: belajar dari pertumbuha
internal dan faktor MI
eksternal
tanam-tanaman dan pohon- alam bagaimana n dan
terhadap PA pohonan dan buah-buahan sebuah biji yang perkembang
pertumbuhan dan yang beraneka warna dan ditanam pada tanah an di
perkembangan rasa (Surat An nahal ayat yang subur,cahaya lingkungan
makhluk hidup 11) yang cukup dapat dengan
tumbuh adanya alam
menghasilkan takambang
batang,daun dan jai guru
akar ,alam
b. Dek rajin pandai menjadi
nandatang dek malu sumber
buruak tasuo,hari pembelajara
pagi mananti patang n
insyaflah diri dengan
subuh : ingatlah di
dalam hidup,muda
akaan menjadi tua
akan kembali kepada
asalnya yakni
kembali kepada
tanah
3.2 Menjelaskan a. Allah telah melimpahkan Dalam melakukan Dalam
proses air dari langit (Surat abasa percobaan di melakukan
metabolisme
sebagai reaksi
ayat 25),sehingga laboratorium tenang ekspeimen
enzimatis dalam tumbuhan dapat melakukan enzim katalase dibuukan
makhluk hidup peristiwa fotosintesis yaitu menggunakan hati ketelitian
fotolisis air: H2O menjadi ayam,dan percobaan dan ke hati-
H+ dan 1/2 O2 ,dengan Ingenhouz hendaklah hatian untuk
oksigen yang dihasilkan siswa : memperoleh
dari hasil fotosintesis maka a. Bak taratik rang hasl yang
hewan dan manusia dapat sumbayang,masuak diinginkan
bernafas atau berespirasi sarato tahu kalua dan
untuk oksidasi guna sarato takuik : penguaaan
menghasilkan energi b. seseorang yang materi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


86

Dan apabila kamu lihat mengerjakan sesuatu


bumi kering apabila telah yang penuh ketelitian
kami turunkan air hujan dan menguasai
diatasnya hiduplah bumi itu segala persoalannya
menjadi subur dan b. Bak manatiang
menumbuhkan beragai minyak panuah,bak
jenis pasangan tumbuhan mahelo rambuik
yang indah dalam tapuang :
Jadi hujan itu adalah suatu pekerjaan yang
anugrah yang diturunkan dilakukan dengn hati-
oleh Allah (QS 22 :5 hati dan teliti,karena
memikirkan akibatnya
3.3 Menganalisis Allah menciptakan segala Susunan
hubungan struktur sesuatu lalu menetapkan Condong mato ka DNA/gen
dan fungsi gen,
DNA, kromosom
ukurannya dengan tepat nan rancak condong dapat
dalam penerapan Q.S An-nur ayat 2 salero ka nan lamak menentukan
prinsip pewarisan sifat dari
sifat pada Allah menciptakan gen makhluk
makhluk hidup DNA,RNA dan kromosom hidup
dengan struktur dan fungsi melalui
yang tepat dan itu sangat peristiw
kecil dan rumit .Demikian sintesis
kebesaran Allah protein,tetapi
dengan
adanya
pepatah
condong
mato kanan
rancak
condong
salero ka
nan lamak
kita
berusaha
untuk
menyisipkan
susunan
DNA yang
dininginkan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


87

Suplemen Bahan Ajar Integrasi Pendidikan Al-Quran pada Mata


Pelajaran Biologi

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XII IPA
KD : 3.1. Menjelaskan pengaruh fakor internal dan faktor eksternal
terhadap petumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

Materi pokok :
1. Pengaruh faktor internal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
2. Pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup

Ringkasan Materi :
Pertumbuhan merupahan pertambahan volume,berat,tinggi,besar yang bersifat
irreversibel,contoh: penambahan jumlah sel,pertambahan ukuran sel
Perkembangan merupakan perubahan menuju ke dewasaan/menuju kearah yang
komplek,contoh: jaringan epidermis,parenkim,kolenkim,sklerenkim,xilem,floem,jaringan
gabus
Faktor-faktor internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan:
1. Gen
2. Hormon
Macam-macan hormon pertumbuhan tumbuhan : Auksin,sitokinin,giberelin,gas
etilen,kolin,asam absisat,asam traumalin
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan:
Udara,air,tanah,kelembapan,cahaya,iklim,salinitas,pH,angin
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembagan hewan : fertilisasi, zigot, morula, blastula,
gastrula, organogenesis

Nilai alqur’an

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


88

QS : An-nahal ayat 11
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma,
anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
Kaitan materi dengan nilai Al’quran
Jadi menurut kandungan ayat diatas, air merupakan faktor eksternal yang penting untuk
pertumbuhan pada tanaman. Air untuk merangsang proses operkecambahan biji,
mengaktifkan hormon giberalin untuk mensintesis enzim selulosa untuk memecah
amilum menjadi glukosa sebagai sumber makanan bagi embrio yang akan tumbuh
sehingga muncullah plumula dan radikula
Uraian Materi Pokok dan Uraian Nilai-nilai BAM
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang dimulai dari biji → kecambah →
pertumbuhan primer → pertumbuhan sekunder dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal dan eksternal. Hal itu di pelajari oleh manusia dengan melihat
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang ada di alam, bagaimana
air,cahaya, suhu,kelembapan,pH,faktor keturunan dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga manusia dapat melakukan
penelitian berdasarkan pada pengamatan yang dilakukannya di alam karena
adanya rasa ingintahu , sehingga sesuai dengan pepatah orang minang kabau
yaitumanakiak pisau sirauik ambiak ka galah batang lintabuang, salodang
ambiak ka nyiru, satitik jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang,alam
takambang jadi guru : melihat gejala-gejala alam yang ada disekitar kita bisa
menjadi bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan .
2. Makhluk hidup dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami fase-
fase yaitu : fase pertumbuhan yang cepat,pertumbuhan mendatar atau stabil,
mengalam penurunan pertumbuhan akhirnya mengalami kematian yang terdapat
dalam kurva sigmoid,demikian juga dengan manusia maka pergunakanlah waktu
dengan sebaik-baiknya ,rajin belajar dan beribadah sebelum datang masa tua dan
mati seperti yang tergambar dari pepatah minang dek rajin pandai nandatang
dek malu buruak tasuo,hari pagi mananti patang insyaflah diri dengan subuh
: ingatlah di dalam hidup,muda akan menjadi tua akan kembali kepada
asalnya yakni kembali kepada tanah

Kombinasi Materi dengan nilai BAM

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


89

1. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan merancang suatu penelitian dan
melakukan ekperimen bisa berguru dari alam seperti dikatakan dalam pepatah
minang manakiak pisau sirauik ambiak ka galah batang lintabuang, salodang
ambiak ka nyiru, satitik jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang ,alam
takambang jadi guru : melihat gejala-gejala alam yang ada disekitar kita bisa
menjadi bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan .
2. Jadi dalam pepatah minang sudah digambarkan bagimana kurva pertumbuhan
makhluk hidup itu yaitu :DEK RAJIN PANDAI NANDATANG DEK MALU BURUAK
TASUO,HARI PAGi MANANTI PATANG ISYAFLAH DIRI DENGAN SUBUH

Deskripsi pembelajaran
Pemberian nilai-nilai Alqur.an dan BAM diberikan pada saat kegiatan inti
PENDHULUAN :
 Mencek kesiapan fisik siswa untuk menghadapi pembelajaran
 Persepsi
 Motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI : dengan menggunakan model discovery learning

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


90

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XII IPA
KD : 3.2. Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis
dalam makhluk hidup
Materi Pokok :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
2. Proses respirasi aerob dan respirasi anaerob
3. Proses fotosintesis dan kemosintesis
Ringkasan Materi
1. Fakor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
a. Suhu
b. pH
c. Konsentrasi substrat
d. Inhibitor dan aktivator
2. Proses respirasi aerob;
a. Glikolisis
b. Dekarboksilasi oksidatif
c. Daur kreb’s
d. Transport elektron
3. Proses respirasi anaerob pada:
a. Fermentasi aslam laktat
b. Fermentasi asam cuka
4. Proses fotosintesis
a. Reaksi terang ,terdiri dari fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik
b. Reaksi gelap,terdiri daari: Fiksasi karbon,reduksi dan regenerasi
5. Proses kemosintesis :
a. Bakteri nitrat
b. Bakteri sulfur
c. Bakteri ungu
d. Bakteri pospor

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


91

Nilai Alqur’an
Q.S : Abasa ayat 25

25. Sesungguhnya kami benar-benar Telah mencurahkan air (dari langit),


Q.S : Albaqarah ayat 22

22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dandiamenurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu Mengetahui
Kaitan materi dengan nilai Al qur’an
Allah telah melimpahkan air dari langit ,sehingga tumbuhan dapat melakukan peristiwa
fotosintesis yaitu fotolisis air: H2O menjadi H+ dan 1/2 O2 ,dengan oksigen yang
dihasilkan dari hasil fotosintesis maka hewan dan manusia dapat bernafas atau
berespirasi untuk oksidasi guna menghasilkan energi
Dan apabila kamu lihat bumi kering apabila telah kami turunkan air hujan diatasnya
hiduplah bumi itu menjadi subur dan menumbuhkan beragai jenis pasangan tumbuhan
yang indah Jadi hujan itu adalah anugrah yang diturunkan oleh Allah

Uraian Materi Pokok dan Materi Nilai-nilai


1. Praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim diantaranya suhu dan pH
akan dilakukan ekperimen tentang enzim katalase dengan menggunakan hati
ayam dan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan air panas dengan
air dingin,serta suhu rungan biasa,larutan HCl kondisi pH asam dengan NaOH pH
basa,akan dilihat banyaknya gelembung dan nyala api,sebelum pratikum siswa
perlu diberikan tujuan dari pratiukum yaitu mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim,dan menginformasikan untuk bekerja secara
teliti,seirus dan hati-hati yang sudah diungkapkan oleh pepatah minang kabau
yaitu Bak taratik rang sumbayang,masuak sarato tahu kalua sarato takuik :
seseorang yang mengerjakan sesuatu yang penuh ketelitian dan menguasai
segala persoalannya
2. Proses fotositesis terdiri dari 2 fase ; fase terang dan fase gelap,untuk fase terang
terbagi atas fotofosforilasi nonsiklik dan fotofosforilasi siklik,untuk membuktikan
bahwa tumbuhan tersebut melakukan fotosintesis dapat dibuktikan dengan
melakukan percobaan Ingenhouz dengan menggunakan bahan tanaman Hydrilla

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


92

verticulata ,alatnya gelas kimia 1000 ml,corong kaca,tabung reaksi,baskom,air.


Dalam mengrjakan praktikum ini siswa dituntut untuk memahami langkah-langkah
kerja dan bekerja sama dalam kelompok secara baik dan teliti,sehingga dapat
membuktikan dengan baik hasil ekperimennya yang dituangkan dalam bentuk
laporan praktikum, seperti orang-orang minang berbuat dapat dilihat dalam
pepatahnya : Bak manatiang minyak panuah,bak mahelo rambuik dalam
tapuang : suatu pekerjaan yang dilakukan dengn hati-hati dan teliti,karena
memikirkan akibatnya.

Kombinasi Materi Dengan Nilai


Pratikum yang dilakukan untuk eksperimen enzim katalase dan Ingenhouz siswa
di tuntut untuk berhati-hati dan teliti untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yan
diharapkan dan membuat laporan sebagai bukti telah mengerjakan eksperimen dan
memahami konsep dari materi yang di ekperimenkan seperti orang minang berkata yaitu
:
a. Bak taratik rang sumbayang,masuak sarato tahu kalua sarato takuik :
seseorang yang mengerjakan sesuatu yang penuh ketelitian dan menguasai
segala persoalannya
b. Bak manatiang minyak panuah,bak mahelo rambuik dalam tapuang : suatu
pekerjaan yang dilakukan dengn hati-hati dan teliti,karena memikirkan
akibatnya.

Deskripsi pembelajaran
Pemberian nilai-nilai Al qur’an dan BAM diberikan pada saat kegiatan inti
PENDHULUAN :
 Mencek kesiapan fisik siswa untuk menghadapi pembelajaran
 Persepsi
 Motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI : dengan menggunakan model Projek based learning

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


93

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XII IPA
KD : 3.3.Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
Materi Pokok
1. Struktur dan fungsi DNA
2. Replikasi DNA
3. Beda DNA dan RNA
4. Struktur dan fungsi gen
5. Struktur dan fungsi kromosom
6. Sintesis Protein
Ringkasan Materi
1. Struktur dan fungsi DNA.Struktur DNA,terdirinya dari pospat,karbohdrat,basa
nitrogen (adenin,gunin,timin dan sitosin) yang tediri dari beberapa susunan
nukleotida dan nukleosida ,DNA tersusun atas dua rantai yang saling berpilin
disebut juga dengan doble helix,diantara basa nitrogen rantai satu dengan basa
nitrogen rantai pasangannya dihubungkan dengan ikatan hidrogen ,diaantara A –
T terdiri dari 2 ikatan hidrogen dan antara G – C terdiri dari 3 ikatan nitrogen.
Fungsi DNA adalah sebagai penyusun dari gen.
2. Replikasi DNA,menggunakan enzim helikase,RNA primase,dan DNA polimerase
3. Perbedaan DNA dan RNA,
DNA: rantai panjang ganda dan berpilin,basa nitrogen
Adenin,guanin,Timin,Sitosin,fungsi penurunan sifat dan sintesis protein,terdpt
dalm nukleus,mitokondria dn kloroplas,gula penyusunnya deoksiribosa.

RNA : rantai pendek tunggal,susunan basa nitrogen Adenin, Urasil, Guanin,


Sitosin, terdapat di dalam nukleus ,sitoplasma dan kromosom,Gulanya Ribosa
4. Struktur gen,terdiri dari beberapa pasang DNA
5. Struktur komosom,terdiri dari sentromer, lengan, kromomer, kromonema, kromial,
matrik

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


94

6. Sintesis protein,terdiri dari 2 tahap trankripsi dan translasi.Transkripsi diawali


dengan membukanya rantai double helix,terbentuknya rantai mRNA dari copian
rantai sense (inisiasi,elongasi,termonasi),mRNA keluar dari nukleus menju
sitoplasma.Translasi diawali dengan rantai mRNA didatangi oleh tRNA yang
membawa asam amino dengan 3 pasangan basa nitrogen (triplet) kodon
star,berlanjut sampai triplet selanjutnya yg sesuai disebut tahap elonngasi sampai
pada kodon stop dan terbentuklah rantai polipeptida yang akan membentuk
protein

Nilai Al qur’an
Q.S Al-Furqan ayat 2
Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan dia Telah menciptakan segala
sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya
Kaitan materi dengan nilai Al’quran
Allah telah telah menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukurannya dengan serapi-
rapinnya, seperti Struktur dan fungsi DNA.Struktur DNA,terdirinya dari
pospat,karbohdrat,basa nitrogen (adenin,gunin,timin dan sitosin) yang tediri dari
beberapa susunan nukleotida dan nukleosida ,DNA tersusun atas dua rantai yang saling
berpilin disebut juga dengan doble helix,diantara basa nitrogen rantai satu dengan basa
nitrogen rantai pasangannya dihubungkan dengan ikatan hidrogen ,diaantara A –T terdiri
dari 2 ikatan hidrogen dan antara G – C terdiri dari 3 ikatan nitrogen. Fungsi DNA adalah
sebagai penyusun dari gen

URAIAN MATERI POKOK DAN NILAI-NILAI


Sintesis protein yang terdiri dari tahap translasi dan tahap translasi diawali prosesnya
dari nukleus yang melibatkan DNA seagai penyususun gen,sehingga membentuk RNA
sampai tersusunnya asam amino yang berderet membbentuk polipeptida dan polipeptida
sebagai dasar terbentuknya protein.Protein inilah yang menentukan sifat-sifat yang
tampak dari makhluk hidup.Dalam bidang pertanian orang cendrung memilih tanaman
yang memiliki sifat-sifat yang baik seperti yang dikatakan juga dalam pepatah minang
CONDONG MATO KA NAN RANCAK CONDONG SALERO KA NAN LAMAK yang
sebenarnya tidak semua sifat baik itu dimiliki oleh semua makhluk hidup,kita selalu

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


95

menginginkan semua sifat-sifat baik dimiliki oleh satu jenis tanaman yang kita inginkan
tapi kita lupa bahwa sifat –sifat itu telah ditentukan dari susnan DNA yag dimilki oleh
masing-masing speies,tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sekarang
susunan DNA tersebut dapat disisipkan dengan DNA yang kita inginkan sehingga
terbentuklah sifat-sifat yang di inginkan.

KOMBINASI MATERI DENGAN NILAI


Dengan pepatah minang CONDONG MATO KA NAN RANCAKCONDONG SALERO
KANAN LAMAK kita dapat menumbuhkan rasa tidak mudah merasa puas dengan apa
yang ada, selalu berusaha memikirkan bagaimana sesuatu itu menjadi yang terbaik
menjadiyangdiinginkan seperti para ahli substansi genetik telah menyisipkan DNA/gen-
gen yang dinginkan pada tumbuhan sehingga muncul sifat-sifat yang baik pada
tumbuhan seperti tnaman tahan hama,buah manis ,dll

Deskripsi pembelajaran
Pemberian nilai-nilai Al qur’an dan BAM diberikan pada saat kegiatan inti dan kegiatan
penutup
Model pembelajaran : Discovery learning

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SMA NEGERI 1 PADANG


Mata pelajaran: BIOLOGI
Kelas/Semester: XII / I
Alokasi Waktu: 6 X 45 menit ( Tiga Pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi pengamalan ajaranagama yang dianutnya.
2. KD pada KI-2
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif
dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3. KD pada KI-3
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal daan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan
4. KD pada KI-4
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi prosespertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan melaporkan secara tertulis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)

1. Indikator KD pada KI-1


1.1.1.Menunjukkan sikap menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.1.2.Menunjukkan sikap kekaguman atas keteraturan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pertumbuhan dan
perkembangan.
1.1.3. Berprilaku ilmiah dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


97

1.1.4. Menunjukkan kepedulian keselamatan kerja dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan
2. Indikator KD pada KI-2
2.1.1 Menunjukkan sikap jujur dan tanggung jawab dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan
perkembangan.
2.1.2 Menunjukkan kepedulian keselamatan kerja dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan
perkembangan

3. Indikator KD pada KI-3


Pertemuan Pertama
3.1.1Menyebutkan definisi pertumbuhan dan perkembangan
3.1.2 Membedakan pertumbuhan dan perkembangan

Pertemuan Kedua
3.1.3. Mempersentasi hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan setiap kelompok
3.1.4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertemuan Ketiga
3.1.5.Menentukan dampak kekurangan/ kelebihan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

4. Indikator KD pada KI-4


Pertemuan Pertama
4.1.1Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Pertemuan Kedua
4.1.2. Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Pertemuan Ketiga
4.1.3. Mempresentasikan hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan
4.1.4. Membuat laporan hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan

D. TujuanPembelajaran:
Melaluidiskusikelompok,melakukanekperimen,tanyajawab,mencariliteraturpesertadidikdapat
1. Membedakanantarapertumbuhandanperkembangan
2. Menjelaskanfaktor-faktor internal daneksternal yang
mempengaruhipertumbuhandanperkembangantumbuhan
3. Melaporkanhasilpercobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

E. Materi Pembelajaran

Pembelajaran Reguler

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan biji di awali dengan perkecambahan biji berkembang menjadi tumbuhan
kecil yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun. Kemudian tumbuhan kecil tersebut mengalami
pertumbuhan membesar. Selanjutnya pada masa tertentu di dalam pertumbuhan dan perkembangan akan
membentuk bunga dan menghasilkan biji
a. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses terhentinya dormansi pada biji, di awali dengan imbibisi (proses penyerapan
air) yang mengakibatkan aktifnya hormon-hormon dalam biji sehingga memicu pertumbuhan plumula
(calon daun) dan radikula ( calon akar). Syarat-syarat suatu biji berkecambah antara lain, tersedianya cukup
air, suhu optimum untuk bekerjanya enzim, dan tersedianya oksigen untuk respirasi aerobik.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


98

Perkecambahan hanya terjadi apabila syarat-syarat yang dibutuhkannya terpenuhi, seperti tersedianya air
yang cukup, suhu yang sesuai (optimum) dan tersedianya cukup udara (oksigen) untuk respirasi aerobik
b. Pertumbuhan organ tumbuhan
Pertumbuhan pada organ tumbuhan meliputi pertumbuhan akar dan pertumbuhan batang.
 Pertumbuhan akar
Pada akar terdapat tiga daerah pertumbuhan berdasarkan kecepatan pertumbuhannya, yaitu daerah
pembelahan sel, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi sel
 Pertumbuhan batang
Pertumbuhan batang meliputi pemanjangan dan diferensiasi. Daerah pertumbuhannya terletak di ujung
batang dengan pembagian daerah yang berbeda-beda. Pertumbuhan pada organ tumbuhan ditandai dengan
adanya perubahan pada tumbuhan tersebut. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat di ukur menggunakan
auksanometer.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia dan manusia
Pertumbuhan pada hewan dan manusia pada fase embrionik mengalami beberapa tahapan-tahapan seperti
morula, blastula, gastrula.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam (internal)
dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu
sendiri, sedangkan faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan atau lingkungan.
PPK YANG INGIN DICAPAI
1. Religius
2. Mandiri
3. integritas
Nilai alqur’an
QS : An-nahal ayat 11
Diamenumbuhkanbagikamudengan air hujanitutanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir

Kaitan materi dengan nilai Al’quran


Jadi menurut kandungan ayat diatas, air merupakan faktor eksternal yang penting untuk pertumbuhan pada
tanaman. Air untuk merangsang proses operkecambahan biji, mengaktifkan hormon giberalin untuk
mensintesis enzim selulosa untuk memecah amilum menjadi glukosa sebagai sumber makanan bagi embrio
yang akan tumbuh sehingga muncullah plumula dan radikula

Uraian Materi Pokok dan Uraian Nilai-nilai BAM


3. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang dimulai dari biji → kecambah → pertumbuhan primer →
pertumbuhan sekunder dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Hal itu di pelajari oleh
manusia dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang ada di alam, bagaimana

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


99

air,cahaya, suhu,kelembapan,pH,faktor keturunan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan sehingga manusia dapat melakukan penelitian berdasarkan pada pengamatan yang dilakukannya
di alam karena adanya rasa ingintahu , sehingga sesuai dengan pepatah orang minang kabau
yaitumanakiak pisau sirauik ambiak ka galah batang lintabuang, salodang ambiak ka nyiru, satitik
jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang,alam takambang jadi guru : melihat gejala-gejala alam yang
ada disekitar kita bisa menjadi bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan .
4. Makhluk hidup dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami fase-fase yaitu : fase
pertumbuhan yang cepat,pertumbuhan mendatar atau stabil, mengalam penurunan pertumbuhan akhirnya
mengalami kematian yang terdapat dalam kurva sigmoid,demikian juga dengan manusia maka
pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya ,rajin belajar dan beribadah sebelum datang masa tua dan
mati seperti yang tergambar dari pepatah minang dek rajin pandai nandatang dek malu buruak
tasuo,hari pagi mananti patang insyaflah diri dengan subuh : ingatlah di dalam hidup,muda akan
menjadi tua akan kembali kepada asalnya yakni kembali kepada tanah

Kombinasi Materi dengan nilai BAM


3. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan merancang suatu penelitian dan melakukan ekperimen bisa
berguru dari alam seperti dikatakan dalam pepatah minang manakiak pisau sirauik ambiak ka galah
batang lintabuang, salodang ambiak ka nyiru, satitik jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang ,alam
takambang jadi guru : melihat gejala-gejala alam yang ada disekitar kita bisa menjadi bahan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan .
4. Jadi dalam pepatah minang sudah digambarkan bagimana kurva pertumbuhan makhluk hidup itu yaitu :DEK
RAJIN PANDAI NANDATANG DEK MALU BURUAK TASUO,HARI PAGi MANANTI PATANG
ISYAFLAH DIRI DENGAN SUBUH

Pembelajaran Remedial

Jika dari hasil evaluasi masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar minimal maka dipersiapkan
materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang belum dicapainya, setelah itu guru melaksanakan
evaluasi kembali dengan memberikan sejumlah soal yang berkaitan dengan bahan ajar yang diremidi

Pembelajaran Pengayaan

Jika dari hasil evaluasi terdapat siswa yang melebihi standar minimal maka dipersiapkan materi pembelajaran
pengayaan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan (Mencari informasi, dan memahami hormon
Brasinosteroid)
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 x 45 menit)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Apersepsi 10 menit
Pendahuluan Guru meminta peserta didik untuk
menyebutkan definisi hormon dan
fungsinya, yang sudah dipelajari di kelas XI

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


100

Motivasi
Guru menanyakan peserta didik samakah
tinggi dan berat badanmu sekarang dengan
ketika kamu masih SD?

Guru mengkomunikasikan :
1. Kompetensi Dasar dan Indikator
2. Penilaian yang di ambil (Sikap,
keterampilan, dan kognitif)
3. Model pembelajaran yang digunakan
PBL
4. Mengelompokkan peserta didik ke
dalam kelompok setiap kelompok
beranggotakan 4-5 peserta didik

Kegiatan Inti Orientasi Pada kegiatan ini guru meminta peserta 10 menit
peserta didik
didik :Mengamati video pertumbuhan biji
kepada
masalah yang ada di alam ,setelah mengamati video
( Mengamati)
guru menyampaikan adanya keterkaitan
yang diamati dengan ayat al-quran yang
artinya Dia menumbuhkan bagi kamu
dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum
yangberfikir (An-nahl:11)
Dilanjutkan dengan membaca buku siswa
halaman 48-57 serta ada jurnal pertumbuhan
yang dibagikan guru ke peserta didik untuk
menambah wawasan pengetahuan peserta
didik.
Mengorganisa Guru memberi kesempatan peserta didik 10 menit
sikan peserta
untuk bertanya, setelah mengamati tayangan
didik
( Menanya) video dan membaca buku serta jurnal
pertumbuhan
Contoh pertanyaan yang diharapkan muncul
dari peserta didik :
a. Mengapa biji dapat berkecambah ?
b. Faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi biji berkecambah?

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


101

c. Kapan tumbuhan dikatakan mengalami


pertumbuhan dan perkembangan ?
d. Bagaimanakah ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan?

Membimbing Setelah kegiatan tanya jawab, guru 15 menit


penyelidikan memfasilitasi peserta didik untuk
individu dan menemukan jawaban dengan cara :
kelompok a. Mengerjakan LK. 1 tentang
(Mengumpul- Pertumbuhan dan Perkembangan
kan informasi) b. Diskusi kelompok untuk menemukan
jawaban yang ada pada LK
c. Menjawab pertanyaan yang ada pada
LK
d. Membuat rencana/desain percobaan
tentang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Mengembang- Setelah mengumpulkan informasi melalui 10 menit
kan dan pengamatan dan mencatat hasil
menyajikan pengamatan, peserta didik mengasosiasikan
hasil karya pengetahuan yang didapat dari literatur
(Menalar/Men dengan cara:
gasosiasi) 1. mendiskusikan hasil pengamatan dan
menjawab pertanyaa pada lembar
kegiatan berdasarkan data
pengamatan dan konsep yang terkait
pada buku siswa dan jurnal
pertumbuhan
Menganalisa Setiap kelompok mempresentasikan hasil 10 menit
dan mengeva- diskusi ke depan kelas
luasi proses Guru memberikan penguatan/refleksi :
pemecahan menyampaikan pada peserta didik bahwa
masalah(Mem dalam minang kabau ada pepatah yang
presentasikan) mengatakan manakiak pisau sirauik
ambiak ka galah batang lintabuang,
salodang ambiak ka nyiru, satitik

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


102

jadikan lauik, sakapa jadikan


gunuang ,alam takambang jadi guru :
melihat gejala-gejala alam yang ada
disekitar kita bisa menjadi bahan
untuk menambah pengetahuan dan
wawasan

Kegiatan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik 15 menit


menyimpulkan pelajaran.
2. Guru memberikan tes tertulis untuk
mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran
3. Guru memberikan tugas untuk
pertemuan selanjutnya tentang
kegiatan percobaan Pertumbuhan dan
Perkembangan

2. Pertemuan kedua: (2 x 45 menit)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Apersepsi 10 menit
Pendahuluan
Guru meminta peserta didik untuk
menyebutkan kembali definisi perumbuhan
dan perkembangan
Motivasi
Guru bertanya kepada peserta didik

1. Adakah perbedaan antara tanaman


yang tumbuh di halaman terbuka
dengan tumbuhan yang tumbuh di
bawah pohon?
2. Apa penyebabnya ?
Guru mengkomunikasikan :

1. Kompetensi Dasar dan Indikator

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


103

2. Penilaian yang di ambil (Sikap,


keterampilan, dan kognitif)

3. Model pembelajaran yang digunakan


PBL

4. Mengelompokkan peserta didik ke


dalam kelompok setiap kelompok
beranggotakan 4-5 peserta didik

Kegiatan Inti Orientasi Pada kegiatan ini guru meminta peserta 10 menit
peserta didik didik :Mengamati beberapa gambar
kepada tumbuhan yang berbeda pertumbuhan
masalah perkembangannya contoh tumbuhan yang
( Mengamati) kurang cahaya, tumbuhan yang daunnya
berwarna kuning dan dilanjutkan dengan
membaca buku siswa halaman 13-22
Mengorganisa Guru memberi kesempatan peserta didik 10 menit
sikan peserta untuk bertanya, setelah mengamati
didik tayangan gambar dan membaca buku serta
( Menanya) Contoh pertanyaan yang diharapkan muncul
dari peserta didik :
a. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
b. Apa dampak jika kekurangan salah satu
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
c. Apa dampak jika kelebihan salah satu
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan

Membimbing Setelah kegiatan tanya jawab, guru 15 menit


penyelidikan memfasilitasi peserta didik untuk
individu dan menemukan jawaban dengan cara :
kelompok

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


104

(Mengumpul- a. Mengerjakan LK. 2 tentang faktor-


kan informasi) faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
b. Diskusi kelompok untuk menemukan
jawaban yang ada pada LK
c. Menjawab pertanyaan yang ada pada
LK

Mengembang- Setelah mengumpulkan informasi melalui 10 menit


kan dan pengamatan dan mencatat hasil
menyajikan pengamatan, peserta didik mengasosiasikan
hasil karya pengetahuan yang didapat dari literatur
(Menalar/Men dengan cara:
gasosiasi) 1. mendiskusikan hasil kerja kelompok
dan menjawab pertanyaa pada
lembar kegiatan berdasarkan literatur
yang ada.

2. Membuat kesimpulan kelompok dari


hasil diskusi
Menganalisa Setiap kelompok mempresentasikan hasil 10 menit
dan mengeva- diskusi ke depan kelas
luasi proses
pemecahan
masalah(Mem
presentasikan)

Kegiatan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik 15 menit


menyimpulkan hasil diskusi kelas
tentang faktor-faktor pertumbuhan dan
perkembangan
2. Guru memberikan tes tertulis untuk
mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran
3. Guru memberikan tugas tentang
pertumbuhan dan perkembangan hewan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


105

3. Pertemuan ketiga: (2 x 45 menit)


Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Apersepsi 10 menit
Pendahuluan Guru meminta peserta didik untuk
menyebutkan kembali definisi perumbuhan
dan perkembangan
Motivasi
Guru bertanya kepada peserta didik
1. Adakah perbedaan antara tanaman yang
tumbuh di halaman terbuka dengan
tumbuhan yang tumbuh di bawah
pohon?
2. Apa penyebabnya ?
Guru mengkomunikasikan :
1. Kompetensi Dasar dan Indikator
2. Penilaian yang di ambil (Sikap,
keterampilan, dan kognitif)
3. Model pembelajaran yang digunakan
PBL
4. Mengelompokkan peserta didik ke
dalam kelompok setiap kelompok
beranggotakan 4-5 peserta didik

Kegiatan Inti Orientasi Pada kegiatan ini guru meminta peserta 10 menit
peserta didik didik :Mengamati beberapa gambar
kepada tumbuhan yang berbeda pertumbuhan
masalah perkembangannya contoh tumbuhan yang
( Mengamati) kurang cahaya, tumbuhan yang daunnya
berwarna kuning dan dilanjutkan dengan
membaca buku siswa halaman 13-22
Mengorganisa Guru memberi kesempatan peserta didik 10 menit
sikan peserta untuk bertanya, setelah mengamati tayangan
didik gambar dan membaca buku serta

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


106

( Menanya) Contoh pertanyaan yang diharapkan muncul


dari peserta didik :
a. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
b. Apa dampak jika kekurangan salah satu
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
c. Apa dampak jika kelebihan salah satu
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan

Membimbing Setelah kegiatan tanya jawab, guru 15 menit


penyelidikan memfasilitasi peserta didik untuk
individu dan menemukan jawaban dengan cara :
kelompok a. Mengerjakan LK. 2 tentang faktor-
(Mengumpul- faktor yang mempengaruhi
kan informasi) pertumbuhan dan perkembangan
b. Diskusi kelompok untuk menemukan
jawaban yang ada pada LK
c. Menjawab pertanyaan yang ada pada
LK

Mengembang- Setelah mengumpulkan informasi melalui 10 menit


kan dan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan,
menyajikan peserta didik mengasosiasikan pengetahuan
hasil karya yang didapat dari literatur dengan cara:
(Menalar/Men 1. mendiskusikan hasil kerja kelompok
gasosiasi) dan menjawab pertanyaa pada lembar
kegiatan berdasarkan literatur yang
ada.
2. Membuat kesimpulan kelompok dari
hasil diskusi
Menganalisa Setiap kelompok mempresentasikan hasil 10 menit
dan mengeva- diskusi ke depan kelas
luasi proses Guru memberikan penguatan tentang
pemecahan pertumbuhan dn perkembangan hewan dan
menyatakan dalam pepatah minang di

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


107

masalah(Mem katakan bahwa dek rajin pandai


presentasikan) nandatang dek malu buruak tasuo,hari
pagi mananti patang insyaflah diri
dengan subuh : ingatlah di dalam
hidup,muda akan menjadi tua akan
kembali kepada asalnya yakni kembali
kepada tanah

Kegiatan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik 15 menit


menyimpulkan hasil diskusi kelas
tentang faktor-faktor pertumbuhan dan
perkembangan
2. Guru memberikan tes tertulis untuk
mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran
3. Guru memberikan tugas tentang
pertumbuhan dan perkembangan hewan

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.Teknik penilaian (Pertemuan 1,2, dan 3)


No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Sikap  Observasi kegiatan diskusi Lembar Observasi
2. Pengetahuan  Tes tertulis Pilihan Ganda dan essay
3. Keterampilan  Presentasi Lembar Pengamatan

2. Instrumen penilaian
- Penilaian Sikap : Lembar observasi sikap pada saat diskusi kelompok “pertumbuhan dan
perkembangan”

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


108

LEMBAR PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


KELAS/SEMESTER : XII/1
Kegiatan diskusi : cirri-ciri pertumbuhan dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan

N Nama Aspek yang dinilai Jumla nilai Predi


o siswa Kerj Rasa Santu Komu h skor ket
a ingin n nikatif
sam tahu
a
1
2
3
4
5

- Penilaian Pengetahuan : soal pilihan ganda dan essay


Pertemuan Pertama
Instrumen Soal Pilihan Ganda

1. Cahaya matahari menghambat pertumbuhan pada kecambah tumbuhan. Untuk membuktikan hipotesis
tersebut, dilakukan beberapa rancangan percobaan di dalam 4 cawan petri yang masing-masing berisi:
1. Kapas kering dan biji di tempat terang
2. Kapas kering dan biji di tempat gelap
3. Kapas basah dan biji di tempat gelap
4. Kapas basah dan biji di tempat terang

Biji kacang hijau direndam dalam air selama 2 jam, lalu dipindahkan ke dalam wadah tertutup. Beberapa hari
kemudian biji mengalami perkecambahan. Peran air pada proses perkecambahan biji tersebut adalah ....
A. Merangsang kerja auksin
B. Menyerap zat makanan dalam biji
C. Merangsang metabolisme embrio dalam biji untuk tumbuh
D. Mengandung zat makanan untuk pertumbuhan embrio
E. Menguraikan zat amilum dalam biji.

2. Ani, siswa kelas XII-IA merancang sebuah percobaan dengan menyediakan dua pot seperti gambar dibawah ini:

Hipotesis yang disusun oleh Ani, berdasarkan percobaan yang dirancangnya adalah ....
A. Air berpengaruh pada pertumbuhan tanaman
B. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh kelembaban udara.
C. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh suhu, cahaya, air.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


109

D. Medium tanah berpasir paling baik untuk pertumbuhan tanaman-


E. Cahaya matahari dan air penting untuk pertumbuhan tanaman

3. Dari hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau selama 6 hari ternyata kecambah yang ditumbuhkan pada
tempat yang gelap lebih cepat pemanjangan batangnya dari pada di tempat yang terang. Hal ini disebabkan karena
cahaya ....
A. memacu kerja pigmen antosian
B. merusak hormon auksin ujung batang-
C. mengaktifkan hormon asam absisat
D. menghambat kerja enzim pada kotiledon
E. menguapkan air yang dibutuhkan Kecambah

4. Seorang siswa mengamati pertumbuhan kecambah tanaman kacang hijau selama empat bulan. Pada akhir
penelitian, siswa tersebut membuat kurva hasil pengamatannya sebagai berikut!

Berdasarkan kurva tersebut, dapat disimpulkan bahwa


a. Pertumbuhan terjadi tanpa batas waktu-
b. Pertumbuhan paling cepat terjadi pada bulan pertama
c. Pada bulan keempat, pertumbuhan terhenti
d. Semakin tua usia tumbuhan, maka pertumbuhannya semakin cepat
e. Pertumbuhan hanya terjadi pada bulan ketiga

5. Ali melakukan percobaan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ditumbuhkan pada kapas dengan
perlakuan sebagai berikut:
A kapas kering,
B kapas basah, dan
C kapas basah ditambah 5cc asam cuka encer.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan akan segera terlihat pada perlakuan C.
Tujuan dilakukan ketiga perlakuan itu adalah untuk mengetahui ....
A. Tumbuhan kacang hijau dapat hidup tempat kering maupun basah
B. Pengaruh pH lingkungan pada pertumbuhan-
C. Adaptasi biji terhadap kondisi yang berbeda
D. pH lingkungan yang cocok untuk tanaman kacang hijau
E. Media yang tepat untuk tanaman kacang hijau

Instrumen Soal Essay


1. Tulislah pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

Soal Pertemuan Kedua (lisan)


1. Sebutkan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
2. Sebutkan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


110

Soal Pertemuan ketiga ( Tertulis )


1. Tuliskan urutan cara kerja percobaan yang anda lakukan !
2. Tuliskan kesimpulan hasil percobaan yang sudah kelompok anda lakukan
- Penilaian keterampilan : lembar pengamatan keterampilan pada saat presentasi pertumbuhan dan
perkembangan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


111

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRESENTASI


MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/SEMESTER : XII/1
Kegiatan diskusi : cirri-ciri pertumbuhan dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan

N Nama Aspek yang dinilai Juml nilai Predi


o siswa Kerj Kebera Ketera Keteramp ah ket
a nian mpilan ilan skor
sam menjaw menyam
a ab paikan
pertany
aan
1
2
3
4
5

3. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di
bawah standar minimal. Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan pembelajaran remedial, penugasan dan
tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
4. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai di atas standar minimal diberikan tugas mengkaji materi penerapan dengan
mencari informasi, dan memahami hormon Brasinosteroid
5. Pedoman penskoran
a. Penilaian Sikap
Rubrik penilaian :
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

b. Penilaian Pengetahuan
Nilai =Jumlah Skorx 100
JumlahSkorMaksimal

c. Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian :
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : Video, Laptop, Infocus,
2. Bahan :

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


112

3. Sumber Belajar ; Buku Biolog Kelas XII Kurikulum 2013, Buku Biologi Kelas XII BSE, Jurnal Pertumbuhan,
Bahan bacaan lain yang relevan dari internet

Mengetahui Padang, Juni 2017


Kepala Sekolah, Guru Mapel,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


113

Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.

Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek masyarakaik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik
Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi
tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan
dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko
disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha Mangayahui
apo nan inyo karajooan”.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


114

Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju Kuruang.
Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an
manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro laki-
lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo
punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-
anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui
parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan
baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo indak
sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu kawin
untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan mampunyai
kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai
jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah maagiah
kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan
kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak
nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di
paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo
hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau
suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado
ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai barikuik:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


115

1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).

B. Pambagian Sumbang duo baleh


Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan disabuik jo
sumbang duo baleh, nantun:
1. Sumbang Duduak
2. Sumbang Tagak
3. Sumbang Diam
4. Sumbang Bajalan
5. Sumbang Kato
6. Sumbang Caliak
7. Sumbang Pakai
8. Sumbang Bagaua
9. Sumbang Makan
10. Sumbang Tanyo
11. Sumbang Jawek
12. Sumbang Kurenah

Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak sakurangnyo
babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian Bundo Kanduang
sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


116

Ka nan tuo sambah datang

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (dibaco basamo)


Di awa kalam nan sapatah, ulasan suri dari ambo, pado manjadi angan juo, nan takanduang
dalam ikarak, niaik jo naza dalam hati, ka untuak bajawek tangan, jo diri dunsanak nan basamo,
kok untuang pambari Allah, kajadi si tawa jo si dingin, sabab kan ba’a dek bak nantun, aluran
badan diri ambo, aka singkek pandapek kurang, ilimu di Allah SWT tasimpan nyo, tapi samantang
pun bak nantun, dek ujuik manantang bana, hakikaik paham indak kacau, sadang nyo buleh di
pikiran, pangana haram bacabang, hati lah tunggang bagai tabiang, walau mangecek kurang
pandai, jan kalah sabalun parang, di pabulek alu panggali, indak nan labiah dari puntuang, di
pabulek hati nurani, indak nan labiah dari untuang, walau ka angok angok ikan, bak nyawo, nyawo
patuang, patah kapak batungkek paruah, tatagak pucuak nan balingka, ba silang dahan kayo aro,
namun nan niek dalam hati, mungkasuik tatap basampaian, di cubo bagulambek, molah di ansua
bak bajalan, kok untuang sampai ka tujuan, hanyo nan harapan dari ambo, kapado dunsanak
bakuliliang, kok basuo kato nan tak jaleh, intonasi jo mimik nan salah sampai, bahaso
Minangkabau nyo basalemak, usah di cacek langkah sumbang, sabab bak nantun kato ambo,
dalam diri ambo lah yakin, sado nyo dunsanak nan datang ko, tantu bakandak tabu nan manih,
kok tabu tibarau nan tasuo, hanyo nantun ado di ambo, pado manjadi upek puji, nan bedo jatuah
di himpok janjang, nak jan mambarek ka akiraik kami nak mintak di ma’afkan”.
2. Panyampaian dari Niniak (Bundo Kanduang):
“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah
bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah
bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi indak babudi ibarat bambu
indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, padusi tak punyo malu
bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik jati
diri, indak ba power indak wibawa. Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik
dasun, cayia lah martabat padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak, supayo iduik
taguah ba rueh, nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh rang
namokan. Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang Adaik sopan santun.”

“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”

Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


117

ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,


nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.

Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”

Puti Bungsu III


“Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan,
paliang kurang jo paja ketek,
kalau padusi bajalan surang,
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago,
randah pandangan laki-laki.
Usah bajalan ba gageh-gageh,
malasau mandongkak-dongkak,
co ayam gadih ka batalua, usah…
tapi bajalanlah siganjua lalai,
pado tampuah suruik nan labiah,
alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati,
aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas,
kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah,
agak’i urang di bulakang,
kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


118

awak ma iriang di bulakang,


bak nantunlah adaik ka dipakai.”

Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”

Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”

Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


119

sabab nan makan mancapak-capak,


bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”

Puti Bungsu VII


“Sumbang Pakai.
Babaju jan sampik-sampik,
nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo,
dima taluak tanjuang baliku
jadi tontonan laki-laki,
usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang,
konon tasimbah ateh bawah, usah…
Satantang mode jo potongan,
sasuaikanlah jo bantuak badan,
sarasikan jo ragi kain,
buliah sajuak pandangan mato.
Dek kulik ayah nan manurun,
kulik nan karak-karak anguih,
mako warno piliah nan agak amba,
krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin,
putiahnyo nan abu-abu,
usah dipakai baju sirah piak,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


120

dendeng balado kecek urang,


badoso umaik karano awak.
Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok,
usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak,
usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2,
kurang etis baso kininyo.”

Puti Bungsu VIII


“Sumbang Karajo.
Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2,
nan mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang,
kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah,
kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin,
tapi jan mabajak jo mairiak,
bak nantunpun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang pisang,
jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang kayu.

Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


121

pantang batanyo ka urang lapau,


lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”

Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”

Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Puti Bungsu XII


“Iko sumbang nan pangabisan,
namonyo Sumbang Kurenah.
Adopun nan dimukasuik jo kurenah,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


122

iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai


karakter kecek rang kini
sikap mental caro moderen.
Kurang etis kurang lah patuik
kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo,
kurang lamak kurang lah elok
malucu mambuek garah
ma hota bakarikik an dalam manjanguak batakziah,
indak buliah galak mancaliak urang jatuah,
indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami,
atau kuok mangango laweh2,
tamasuak juo sumbang kurenah,
mangakok jo tangan kida,
saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak atau maimbau, malambai-lambai dari jauah.
Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo,
mako dari nantun, kok awak mambali durian,
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki lukolah
iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”

Penutuik dari Mamak

“Nah… nantunlah inyo sumbang duo baleh tu…


susunan Cati Bilang Pandai,
buah ranungan awak basamo,
utang niniak jo mamak manyampaian,
kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri,
suri nan ka di tanun dalam kampuang, tapuji di masyarakaik,
kami lah sato jo tuahnyo,
tapi nyampang lalu indaknyo singgah,
inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah
badan niniak sarato mamak, nasihat tabuang buruak sajo.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (basama-samo)

Sumber: BP-PAAM, Direktori Minangkabau 2012,


: Pitaruah Ayah oleh Yus Datuak Parpatiah

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


123

Lampiran
a. Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi

sambia manyalam minum aie


sambia badiang nasi masak,

kok tagak maninjau jarak,


sambia duduak marawuik ranjau,

7 Mandiri Nafsiyah (jati diri) Indak maangok kalua badan


8 Demokratis Musyawarah Tiok-tiok sesuatu nan kadiadokan
paralu di musyawarahkan.
Petitih adat.
“duduak surang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang,
Bulek ayia dek pambuluah,
Bulek kato jo Mufakat,”

“Kamanakan barajo ka mamak,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


124

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik,
mufakat barajo ka nan bana, Bana
badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
patuik, raso, pareso, malu jo sopan)
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)

9 Rasa Ingin Himmah (keingin “Panakiak pisau sirawik,


Tahu tahuan) Ambiak galah batang lintabuang,
Salodang ambiak ka nyiru,
Nan satitiak jadikan lawik,
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi guru”
10 Semangat Syu’ubiyah Suku ndak dapek diasak, gala ndak
Kebangsaan (kebangsaan) dapek dialiah, kampuang ndak
dapek dituka.
11 Cinta Tanah Air Baldatun - Tagak kampuang mamaga
thayyibatun wa kampuang, tagak nagari mamaga
rabbun ghafur nagari
(negeri yang - Hujan ameh di nagari urang, hujan
makmur dalam batu di nagari awak, namun
pemiliharaan dan kampuang takana juo
ampunan Allah)
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak dado,
Prestasi (berkompetisi kok kalah jan manyasa.
dalam kebaikan)
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek
Komuniktif (persaudaraan) disayangi, samo gadang dibawo
baiyo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan
dibao nak urang ka Saruaso, anak
dipangku kamanakan dibimbiang
urang kampuang dipatenggangkan,
jago nagari jan binaso.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


125

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
- Raso dibawok naiak, pareso
dibawok turun.
15 Gemar Tadarrus Di baliak tatulih ado nan tak tatulih,
Membaca (membaca Alam takambang jadi guru, bumi
tersurat) tabantang tampek diam
Tadabbur
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;

A. Materi Nilai-nilai Karakter dasar Kepribadian Orang Minangkabau dan


Integrasi nilai-nilai adat ke mata pelajaran.

Karakter DESKRIPSI NILAI-NILAI ADAT DALAM


dasar PETATAH-PETITIH ADAT
kepribadian
Minangkabau
petatah: “Iduik Ciri utama orang Petiti:
dikanduang berpendidikan adalah Nan kuriak iyolah kundi,
adat” memiliki budi pekerti yang Nan Merah iyolah sago,
Peserta didik baik Nan bayiak iyolah BUDI,
memili : Salah satu syarat yang Nan indah iyolah baso
“Baso bayiak, dikehendaki oleh adat
budi katuju Minankabau yang Anak ikan dimakan ikan
dek urang bermutu tinggi dan Gadang ditabek anak tanggiri
banyak” berakhlak baik adalah: Ameh bukan, pangkatpun bukan
BUDI. Terkait dengaan Budi elok nan rang haragoi
Budi meliputi :
“sifat-sifat baik yang Dulang ameh baok balayia,
dikehendaki adat” Batang Bodi baok pananti
Misalnya ; Kebersamaan, Utang ameh bulia dibayia,
serasa, sehina, semalu, Utang Budi dibaok mati.
tenggang manenggang,
sosial, Baso basi, tolak Pucuak pauah sadang tajelo,
ansur dsb. Panjuluak bungo galundi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


126

Nak jauah silang sangketo


Pahaluih baso jo basi

Anjalai tumbuah di munggu


Sugi-sugi dirumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru
Nak tinggi naiakkan BUDI

petatah: adat Berdasarkan BUDI, maka Petitih:


“Lamak dapat tumbuh nilai-nilai Mandapek samo balabo,
diawak, katuju kebersamaan yang serasa, Kahilangan samo barugi,
dek urang”. sehina, semalu, Urang Ado samo dimakan,
minang selalu memelihara Ndak ado samo dicari,
Peserta didik rasa persaudaraan Kabukik samo mandaki,
memiliki nilai- sahabat karib, yang Kalurah samo manurun
nilai kepekaan dikenal dengan Sasakik sasanang,
terhadap: “badunsanak.” Sahino samalu.
“rasa
kebersamaan Ciri-ciri urang
, Saraso, badunsanak/sapasukuan menurut
sahino, adat Minangkabau:
samalu dalam Sasandi sarumah gadang,
badunsanak” Sakaturunan (Geneologis),
(persatuan Sasakik sasanang, sahino samalu
dan Ndak ado samo dicari,
kebersamaan) Kok ado samo dimakan,

“Sakik di awak sakik dek urang


Lamak diawak, katuju dek urang”.

petatah: “Iduik Maka perkembangan Petitih :


dikanduang dalam diri seseorang batasan dalam berprilaku
adat” menurut adat adalah budi “Jikok cadiak jaan manjua,
Peserta didik yang tinggi sehingga Kok gadang jan malendo,
memiliki membatasi dirinya untuk Yo kok tinggi jaan manyundak
“Budi tidak melakukan laku Gapuak nan indak mambuang lamak,
Bayiak, baso perbuatan yang Cadiak nan indak mambuang
katuju” merugikan orang lain, kawan”
sehinga buruk akibatnya.
“Tidak melakukan laku Malawan guru jo kajinyo,
perbuatan buruk yang Malawan mamak jo Adatnyo,
merugikan orang lain” Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang ilmu,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


127

Jikok Malawan ka mamak


hilang/indak dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak
datuak tumangguang, hiduik kalau
tidak babudi, duduak tagak kamari
tangguang

petatah: Berbudi adalah berbuat Petiti:


“Iduik sesuatu yang terbaik baik Kaluak paku kacang Balimbiang,
dikanduang terhadap orang lain, Pucuaknyo lenggang-lenggokkan
adat” keluarga, suku, kampung, Dibaok ka Saruaso
Peserta didik nagari, bahkan bangsa Anak di pangku, kamanakan di
memiliki: dan negara. bimbiang,
Pribadi Nan Menjaga dan memlihara Urang kampuang patenggangkan,
paduli jo kewajiban bagi pribadi Jago nagari, sarato jo adatnyo
Mamaliaro orang minang.
Budi adalah prinsip dasar Tibo di kaba bayiak baimbauan,
adat Minangkabau Tibo di kaba buruak bahambauan,

petatah: “Iduik Mamaliaro tingkah Petiti:


dikanduang kurenah, laku perangai, Kok mandi dibawah-bawah,
adat” lisan nan berbudi tinggi, Kok manjauak di ilia-ilia,
Peserta didik sehingga tidak merugikan Jikok bakato, paliaro lidah,
mampu diri sendiri maupun Jikok bajalan, paliaro kaki,
“Sopan jo menyinggung orang lain. Lidah tataruang ameh padanannyo,
Santun“ Kaki tataruang inai padannyo,
Mangango mangko mangecek,
Malangkah mako bajalan
Dikabek jo aka budi
Di lilik jo baso bayiak
Muluik manih talempong kato,
Gulo biak baso dibibie,
Banamo adat sopan santun
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: “Iduik Dalam banyak hal dan Pulai bapangkek naiak,


dikanduang memecahkan masalah maninggakan rueh jo buku.
adat” menyangkut orang lain Manusiabapangkek turun,
Peserta didik mesti memiliki karakter Maninggakan Adat jo Pusako
berkepribadia Cadiak Candokio, Arih Manusia tahan kieh,
n bijaksano Binatang tahan palu,
Tau dek bayang kato sampai,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


128

“Arih Tau eriang jo gendeang,


Bijaksano, Tagisia labiah bak kanai,
cadiakcandok Tasingguang labiah bak jadi,
io“ Tau dek rantiang ka mancucuak, tau
dahan kamanimpo, gabak diulu
tanndo ka ujan, cewang dilangik
tando ka paneh,
Kilek camin lah kamuko, kilek
baliuang ka kaki, takilek ikan dalam
ayia,
tantu jantan batinonyo.

petatah: “Iduik Segala sesuatu dihadapi Petiti:


dikanduang dengan lapang dada , Tak ado karuah nan indak janiah,
adat” dan tidak ada masalah Tak ado kususik nan indak salasai,
“Tangguang yang tidak dapat
Jawek, dipecahkan/diselesaikan. Pandai bakisa tagak, bakisa ditanah
tenggang tanggung jawab secara nan sabingka,
raso, bersama-sama, bisa Pandai bakisa duduak, bapaliang di
kegotong bekerja sama dan sama- lapiak nan sahalai,
royongan. sama bekerja sampai
selesai dengan penuh Duduak surang basampik-sampik,
tanggung jawab Duduak basamo balapang-lapang.

Barek samo dipikua,


Ringan samo di jinjiang,
Nan saketek samo di paminyak,
Nan Banyak samo di pamandi
Hati tungau samo di cacah,
Hati Gajah samo di lapah

petatah: “Iduik Dalam hidup kita harus Petitih:


dikanduang waspada, dan kuat Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang
adat” pendirian, jangan mudah tabao-bao, lah tuo tarubah tido,
“Bapandirian terombang-ambing oleh sampai mati manjadi paranggai,
Taguah bisa bebagai asuang fitanah,
dipicayo”. sugi jo siasek, adu domba Antah mangulak dari ilia
dari pihak-pihak lain Antah Galodo dari ulu
Didalam pergaulan Iman nan indak buliah ratak,
hendaklah mempunyai Kamudi indak buliah patah,
pendirian yang kokoh, dan Padoman indak buliah tagelak,
selalu dijalan yang benar Haluan nan indak buliah barubah

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


129

Condong jan kamari rabah,


luruih manantang barieh Adat

Pantangan .................

“Dondong ayia, dondong dadak”,


“Jaan Sarupo Pimpiang dileriang,”
“Cando jawibalang punuang,
“Cando Jawi gadang dilabuah”
“Jaan pandai baminyak ayia” ,
dalam baiyo baindaan
Jalan baduo ndak batigo,
Ta impik nak diateh,
takuruang nak dilua
jaan Manuhuak kawan sairiang,
mangguntiang dalam lipatan
(tidak setia/amanah)
(Jaan bamuko duo, / Munafiak)

Jikok kailia karantau ikia,


Kok Mudiak ka padang sibusuak,
Singgah nan lalu di disikabau
Kok Janji jan maungkie,
Titian Binaso lapuak,
Pantangan dek urang minangkabau.
petatah: “Iduik Jangan Serba Tanggung, Petiti:
dikanduang Lakukan sesuatu dengan Alang tukang Binaso kayu,
adat” sungguh-sungguh dan Alang cadiak binaso adat,
“bersungguh- berhasil tentu disertai Alang alim rusak agamo,
sungguh, jaan ikhtiar dan Do’a. Jangan Alang sapaham rusak nagari.
kapalang melakukan sesuatu secara
tangguang” asal asalan, ikut ikutan Dek ribuik kuncang ilalang,
saja, karena hal itu Katayo panyalin lantai,
takkan berguna Kok iduik jaan mangapalang,
Kok tak kajo barani pakai.

Baburu ka padang data,


Dapeklah ruso balang kaki,
Baguru kapalang ajar,
Bak bungo, kambang tak jadi.
petatah: “Iduik Masyarakat adat Petiti:
dikanduang Minangkabau terdiri dari “Rang gadih bakarek kuku,
adat” Nagari-nagari. Lebih Dikarek jo pisau sirawik,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


130

“bela nagari kurang 500 nagari Pangarek batuang tuonyo,


“ diminangkabau yang Batuang tuo elok kalantai.
sekaligus merupakan Nagari baka ampek suku,
kampuang halaman nan Dalam suku ba buah paruik,
Tacinto. Kita menempati Kampuang Banan tuo,
wilayah yang disebut Rumahgadang batungganai,
nagari
Tiap-tiap nagari memiliki “Manyampak sambia ka hulu,
batas wilayah, ciri khas Kanai pantau dek manjalo,
dan ciri-ciri nagari. Adat luhak bapangulu,
Kok rantau dibari barajo”

Syarat-syarat nagari

“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”

“Tagak Badunsanak, bela


dunsanak,
Tagak kampuang, mamaga
kampuang,
Tagak suku, mamaga suku,
Tagak Nagari, bela nagari,
Tagak babangso, mamaga bangso”.
petatah: “Iduik Masyarakat Minangkabau Petiti:
dikanduang disebabkan alamnya yang “Karatau madang di ulu,
adat” sempit, berbukit, sumber Babuah babungo balun,
Karakter daya alam terbatas, Marantau Bujang dahulu,
Marantau ditambah lagi rang laki- Di kampuang paguno balun”.
Urang Minang laki diminang lalok di
surau tak mewarisi “Jikok Buyuang pai ka danau,
pusako, maka menjadikan Iyu bali, belanak beli
suku Minang menjadi Ikan Panjang Bali da ulu
suka merantau untuk Jikok buyuang pai marantau,
merubah nasip, mencari Ibu cari dunsanak cari,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


131

pengalaman maka Orang Induak samang cari da ulu”


minang berwatak
kosmopolit, marantau “Jo kok pandai Bakain Panjang
menjadi ciri-ciri orang Labiah nan dari bakain saruang,
Minang. Kok Pandai Bainduak samang,
Labiah nan dari dusanak kanduang
“.

“Satinggi-tinggi tabang bangau,


Pulangnyo kakubangan juo,
Sajauah-jauah pai Marantau,
Orang Minang meski Akhianyo pulang kakampuang juo”
berada dan pergi
merantau, namun Pantangan.....
kampung halaman tidak Hujan ameh di rantau urang,
pernah dilupakan. Ujan batu di kampuang kito,
Bahkan ikut membantu Kampuang nan usah dilupokan.
biaya kemenakan
dikampung,
pembangunan mesjid
mushalla,MDA, Surau,
membiayai kegiatan seni
Budaya dll.
petatah: Dimanapun Orang Minang Petatah adat:
“Dimaa Marantau, menetap “Dimaa bumi di pijak,
bumi di namun pandai Disinan langik di jujuang,
pijak,Disina menyesuaikan diri, suka Disinan rantiang di patah,
n langik di dan pandai bergaul, , dimano sumua dikali,
jujuang” dihargai kawan dan disinan aia disauak,
lawan. dimano nagari diunyi
“Pandai disinan Adat nan dipakai.
manyasuaika Ditinggakan mamak, didapati
n diri” mamak, inggok mancakam, tabang
basitumpu (mangaku
mamak/anggota suku baru)
Petitih :
Bakpo Udang, baitu pulo Sirangkak,
Bak po urang baitu pulo awak.
Kok tibo di kandang kambiang
mambebek,
Dikandang kabau manguek,
Dikandang Harimau mangaum,
Namun jaan manjadi kambiang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


132

Dan Pantangan pulo manjadi kabau,


petatah: Masyarakat Minang tidak Pepatah:
“Lataan mengenal kasta, kaya Nan tuo di hormati, Nan ketek
sasuatu pado miskin, golongan atas dilindungi,
tampeknyo” bawah, berada pada Samo gadang lawan baiyo,
“Malata an status yang sama, namun Baiyo jo adiak, batido jo kakak,
sasuatu pado sangat menghormati Barek samo dipikua, ringan samo
tampeknyo” perbedaan dan dijinjiang,
menempatkan laku Sahino samalu, salarang,
perbuatan sesuai dengan sapantangan, sasakik, sasanang
baris adat yaitu “ Adat Sakik dek awak sakik dek urang,
nan ampek yaitu Alua jo Lamak diawak, katuju dek urang.
Patuik, raso jo pareso”
Orang Minang apabila
tidak menjalankan adat Petitih :
ini dinilai “indak tau jo
ampek” Jikok mamakan durian, kulik nan
usah ka laman urang, luko kaki luko
bibie badantiang tali silaturrahmi.
Lidah tataruang ameh padanannyo,
Kaki tataruang inai padanannyo,
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: Melambangkan peranan Petiti:


“Bundo seorang (Ibu) perempuan. Bundo Kanduang,
Kanduang Bundokanduang sebagai Limpapeh rumah nan Gadang,
Limpapeh pusat dari segala potensi Amban puruik pagangan kunci,
rumah nan kaum, limpapeh rumah Amban putuik alung bunian,
Gadang” nan gadang, mengasihi, Pusek jalo Pumpunan tali,
mamaliaro, mengayomi Hiayasan dalam nagari. Nan gadang
seluruh anggota keluarga Basa batuah,
dengan penuh kasih Jadi unduang-unduang ka Madinah,
sayang. Ka payuang panji ka Sarugo.

petatah:  Segala sesuatunya ada Penerapan: Petitih:


“Bajanjang ketentuan yang Babilang dari aso
naiak, berlaku, dan kita Mangaji dari alif
batanggo menyesuaikan dengan Naiak dari janjang nan di bawah
turun” ketentuan atau Turun dari tanggo nan di ateh
“Bajanjang tatatertip yang ada. Bajanjang nayiak,
naiak,  Taat azas, Berdisiplin, Batanggo turun,
komitmen, dedikasi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


133

batanggo adalah bahagian dari Penerapan Pepatah


turun”. adat ini. Bajanjang nayiak,
 SOP, Prosedur, Metode Batanggo turun,
juga terkait dengan
adat ini. Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka pangulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
manuruik alua jo patuik,
Manurui patuik jo mungkin
(sebelum Islam)
Manuruik kitabullah dan sunnah
rasul (setelah Islam)

Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.

“Iduik Bakati samo barek,


bamasyarakat Baukua samo panjang,
” Tibo di mato indak dipiciangkan,
Tibo di paruik indak dikampihkan,
Tibo di dado indak dibusuangkan,
Nan ado samo dimakan
Indak ado samo dicari,
Hati gajah sampo dilapah
Hati tungau samo dicacah
Barek samo dipikua,
ringan samo dijinjiang
Ka bukik samo mandaki,
ka lurah samo manurun
Nan ado samo dimakan,
indak ado samo dicari
Kok jauah kana-mangana,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


134

kok dakek jalang-manjalang


Tatilantang samo minum aia,
tatilungkuik samo makan tanah
Malompek samo patah,
marunduak samo bungkuak

petatah: “Adat petatah: “Iduik Petitih:


maniru dikanduang adat” Alua samo dituruik,
manuladan” Alam Takambang jadi guru jalan pasa samo ditampua
Siswa pandai merupakan dasar falsafah Adat samo dipakai,
maniru jo Adat minangkabau. limbago samo dituang
Manuladan Menyesuaikan dan
menyeleraraskan hidup Nan maniru manuladan,
dengan alam maniru nan bak urang nan bak awak
manuladan, adalah Mancontoh ka nan ado,
prilaku yang penting manuladan ka nan sudah,
menurut adat. Maambiak tuah ka nan manang,

Mandapek samo balabo,


kahilangan samo rugi
Maukua samo panjang,
manimbang samo barek
mambilai samo laweh
Baragiah samo banyak,

petatah: “IduikAdat dan Syara’ di Petiti:


dikanduang Minangkabau adalah dua Cupak basitalago panuah,
adat” ajaran yang mutlak undang maisi kandak,
dipakai dan diamalkan. bak kain pambaluik tubuah,
Yaitu adat dan islam. paralu dipakai tak buliah tidak
Syara’ mangato, adat
mamakai.
petatah: Sifat pemuda-pemudi yang Petiti:
Capek kaki terpuji dan dikehendaki Capek kaki ringan tangan,
ringan tangan, oleh Adat dan agama di capek kaki indak panaruang,
Siswa memiliki Minang kabau. Yakni ringan tangan bukan pamacah
karakter : tangkas dan kesatria tetapi
Capek kaki tidak melampaui Cancang tadadek jadi ukia,
ringan tangan kesopanan. kuah talenggang ateh nasi
(Kreatif,
Inovatif) Calak-calak ganti asah,
pananti tukang manjalang datang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


135

panunggu dukun manjalang tibo,


duduak marawik ranjau.
Tagak maninjau jarak.

Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.

Seseorang yang panjang “Cadiak malam


angan-angan, tetapi biguangnyo siang”, (Bingung)
satupun tak dapat “gilo maukia kayu tagak.” (Malas)
dikerjakannya, rencana
tinggal rencana,
mempunyai sifat pemalas.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA

Anda mungkin juga menyukai