TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta
didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat menginternalisasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui pembelajaran di
sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya menghimbau pada
semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu mengembangkan diri untuk
meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui program integrasi ini, yang pada
saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam mengembangkan karakter yang islami
dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Geograsi, PPKn,
PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Sosiologi, serta Seni dan
Budaya Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai Pendidikan
Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di Sumatera Barat
perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act
Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dilakukan
dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”
merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus dan
RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program
integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se - Sumatera
Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum
agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program
akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.
B. Dasar Hukum
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.
C. Konsep Integrasi
D. Tujuan
Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran yang
yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik sehari-hari.
Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditin
daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan
pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi
Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata Pelajaran BIOLOGI
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan
lingkungannya. Mulai dari ciri-ciri makhluk hidup sampai pada cara makhluk hidup
tersebut bertahan dalam lingkungannya. Mempelajari Biologi dimulai dari struktur
yang sederhana sampai yang komplek dalam tingkat organisasi kehidupan. Biologi
memiliki karakteristik yang khas, objek pembelajarannya selain berhubungan
dengan alam nyata tetapi juga dengan proses kehidupan.
Fenomena yang diajarkan melalui Biologi adalah fenomena alam yang
mungkin pernah dialami peserta didik. Oleh karena itu Biologi tidak akan pernah
dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep Biologi
dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/
dilakukan peserta didik (Saptono Dalam Sari, 2007)
D. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Biologi adalah pendekatan
saintifik yang terdiri atas kegiatan mengamati, (untuk mengidentifikasi hal-hal yang
ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba atau
mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi atau
menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta
mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh
pengetahuan , ketrampilan dan sikap. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu dari
berbagai sumber dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan berbasis kompetensi.
2. 3.5Mengidentifika Allah SWT kuasa Makanan khas (dadiah) Sejak zaman dahulu
si struktur, cara menciptakan apa saja. masyarakat minang
hidup, reproduksi Bahan Kajian telah memanfaatkan
dan peranan Q.S Al-Baqarah ayat 26 satu jenis bakteri untuk
bakteri dalam pembuatan dadiah
kehidupan
2. 3.8 X Allah SWT menciptakan Alam takambang jadi guru Ciri khas tumbuhan
Mengelompokkan MIPA bermacam- (kaluak paku dan pucuak rabuang
Paku dijadikan
dijadikanmotif
tumbuhan macam tumbuhan motif ukiran, ukiran tradisional
kedalam divisio Limau gadang, labu digunakan minang
dalam acara
kabau
berdasarkan ciri- adat
ciri umum, serta Bahan Kajian :
mengkaitkan Q.S Az-Zumar ayat 21
peranannya dalam
kehidupan. Q.S Al-Fathir ayat 27
3. 3.11 Menganalisis X Allah menciptakan Tangan mancancang Sikap manusia yang
data perubahan MIPA segala sesuatu menurut bahu mamikua tidak peduli dengan
lingkungan, ukurannya. lingkungan
penyebab, dan Allah melarang merusak
dampaknya bagi lingkungan
kehidupan
Bahan Kajian :
Q.S Ar-Rum ayat 41
Q.S Al-Qasas ayat 7
4. 3.5 Menganalisis XI Manfaat gerakan shalat Gerakan silek Sistem gerak pada
hubungan antara MIPA terhadap kesehatan minangkabau manusia sejak zaman
struktur jaringan Q.S Al-Mukminun ayat dulu sudah
penyusun organ 14 dikembangkan menjadi
pada sistem gerak kesenian
dalam kaitannya tradisional(Pencak
dengan bioproses silat)
dan gangguan
fungsi yang dapat
terjadi pada
sistem gerak
manusia
5. 3.7 Menganalisis XI Berpuasa Menjamur
hubungan antara MIPA Makanan harus sehat, nya makanan siap saji
struktur jaringan bersih, halal Menu makanan dan cemilan yang tidak
penyusun organ Bahan Kajian: Minang Kabau yang sehat serta diragukan
pada sistem Q.S Al-Maidah ayat 88 lengakap karbohidrat, kehalalan nya, serta
pencernaan dalam (makanan halal lagi baik) protein, lemak, vitamin gaya hidup dan pola
kaitannya dengan Q.S Abasa ayat 24 dan mineral makan masyarakat
nutrisi, bioproses modern
dan gangguan sumbang makan (Usah
fungsi yang dapat makan sambie tagak,
terjadi pada kunyah kenyoh sambia
sistem pencernaan bajalan)
manusia
6. 3.11 XI minum khamar dosa Minuman keras
Mengevaluasi MIPA besar, dosanya lebih dilarang oleh agama
bahaya besar dari manfaatnya
penggunaan
senyawa Q.S:Abaqarah ayat 219
psikotropika dan
dampaknya
terhadap
kesehatan diri,
lingkungan, dan
masyarakat
7. 3.12 XI Proses penciptaan Atah taserak dinan Banyaknya di
Menganalisis MIPA manusia dari saripati kalam intan tasisiah masyarakat terjadi
hubungan struktur tanah, air mani dan dalam lunau, inyo kawin-cerai dan
jaringan penyusun proses pembentukan tabang ulek lah tingga pernikahan dini
organ reproduksi nak umpamo langau
dengan fungsinya Diciptakan pasangan laki hijau (larangan
dalam system laki dan perempuan menceraikan istri saat
reproduksi hamil)
manusia Fungsi rahim
Struktur rahim yang
kokoh
Bahan Kajian
Q.S:Almu’minun ayat
13-14
Darah menstruasi adalah
darah kotor dan larangan
hub, seksual saat
menstruasi
8. 3.13 XI Rasa sakit saat Zaman sekarang
Menganalisis MIPA mengandung dan masyarakat lebih
penerapan prinsip melahirkan semuanya cendrung memberikan
reproduksi pada atas sepengetahuan Allah susu formula untuk
manusia dan Agar manusia berbuat bayi
pemberian ASI baik kepada orang tuanya
ekslusif dalam karena telah melahirkan
program keluarga dg susah payah
berencana sebagai Hendaknya menyusukan
upaya anak selama 2 tahun
meningkatkan
mutu Sumber Bahan Kajian
Daya Manusia Q.S:Al ahqaf ayat 15
(SDM) Q.S:Albaqarah ayat 233
9. 3.14 XI Hendaknya menyusukan Manfaat ASI dalam
Menganalisis MIPA anak selama 2 tahun pembentukan sistim
peran sistem imun imun
dan imunisasi
terhadap proses Q.S:Albaqarah ayat 233
fisiologi di dalam
tubuh
10 3.1 Menjelaskan XII Q.S An-nahal ayat 11 Alam takambang jadi Meningkatkan
. pengaruh faktor MIPA guru: belajar dari alam kesadaran peserta didik
internal dan faktor bagaimana sebuah biji tentang karunia Allah ,
eksternal terhadap yang ditanam pada bahwa dari zat-zat yang
pertumbuhan dan tanah yang berbeda akan
perkembangan subur,cahaya yang menghasilkan buah
makhluk hidup cukup dapat tumbuh dengan rasa yang
menghasilkan berbeda
batang,daun dan akar
b. Dek rajin pandai
nandatang dek malu
buruak tasuo,hari pagi
mananti patang
insyaflah diri dengan
subuh : ingatlah di
dalam hidup,muda
akan menjadi tua akan
kembali kepada
asalnya yakni kembali
kepada tanah
3.2 Menjelaskan a. Allah telah Dalam melakukan Memper
proses melimpahkan air dari percobaan di kuat keyakinan
metabolisme langit (Surat abasa ayat laboratorium tenang terhadap Allah tentang
sebagai reaksi 25),sehingga tumbuhan enzim katalase proses-proses yang
enzimatis dalam dapat melakukan menggunakan hati terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup peristiwa fotosintesis ayam,dan percobaan makhluk hidup.
yaitu fotolisis air: H2O Ingenhouz hendaklah
menjadi H+ dan 1/2 O2 peserta didik :
,dengan oksigen yang a. Bak taratik rang
dihasilkan dari hasil sumbayang,masuak
fotosintesis maka hewan sarato tahu kalua sarato
dan manusia dapat takuik : seseorang yang
bernafas atau berespirasi mengerjakan sesuatu
untuk oksidasi guna yang penuh ketelitian
menghasilkan energi dan menguasai segala
b. Dan apabila kamu persoalannya
lihat bumi kering apabila b. Bak manatiang
telah kami turunkan air minyak panuah,bak
hujan diatasnya hiduplah mahelo rambuik dalam
bumi itu menjadi subur tapuang : suatu
dan menumbuhkan pekerjaan yang
beragai jenis pasangan dilakukan dengn hati-
tumbuhan yang indah hati dan teliti,karena
Jadi hujan itu adalah memikirkan akibatnya
anugrah yang diturunkan
oleh Allah (Q.S Abasa
ayat 25
Q.S Al-Baqarah ayat 22
3.3 Menganalisis Allah menciptakan Mencari jodoh dengan Masyarakat minang
hubungan struktur segala sesuatu lalu mengetahui silsilah sejak dulu telah
dan fungsi gen, menetapkan ukurannya keluarga. Ajaran memperhatikan
DNA, kromosom dengan tepat minang mengajarkan keturunan
dalam penerapan Q.S Al-furqan ayat 2 agar tidak kawin se
prinsip pewarisan suku apa lagi se nasap.
sifat pada Allah menciptakan gen “Aia pancuran
makhluk hidup DNA,RNA dan jatuahnyo ka
kromosom dengan palimbahan juo”.
struktur dan fungsi yang “Buah indak jauah
tepat dan itu sangat kecil jatuah dari batangnyo”
F. Strategi Pembelajaran
Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching). Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik
peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas.
Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas meliputi: interaktif dan inspiratif;
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian peserta didik dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan
belajar yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
atau menganalisis, serta mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam
kegiatan analisis. Pada proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai macam
model pembelajaran. Beberapa contoh diantaranya adalah Discovery Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Penemuan), Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah/PBL), dan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek/PjBL).
Discovery dilakukan melalui pengamatan, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Inquiry Based
learning mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, dari teacher
centered ke student centered. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
menggunakan peristiwa atau permasalahan nyata dalam konteks peserta didik untuk
belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta
memperoleh pengetahuan esensial dari Kompetensi Dasar. Dengan PBL, peserta
didik mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat termasuk kemampuan
mendapatkan dan menggunakan sumber belajar. Sedangkan Project Based Learning
atau PjBL memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan
pendekatan inkuiri untuk menyelesaikan masalah terhadap isu nyata yang ada dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program pengintegrasian muatan lokal terkait nilai agama dan nilai budaya
Minangkabau pada mata pelajaran Biologi bertujuan untuk :
a. Meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam mengenal dan menjadi lebih akrab
dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah minang kabau.
b. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai budaya alam
minang kabau yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya.
c. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai agama dan budaya minang
kabau “ tau diereang jo gendeang, tau dikieh kato sampai, manyauak diilie-ilie,
bakato dibawah-bawah, ingek sabalun kanai, bakulimek sabalun habih “, serta
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya minang kabau dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
Konsep pengintegrasian nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran
Biologi ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan struktur kurikulum
2013, peserta didik belajar Biologi dengan porsi tiga ( 3 ) jam pelajaran untuk kelas X MIPA
dan empat (4) jam pelajaran untuk kelas XI MIPA setiap minggunya. Analisis KD yang
dilakukan sesuai dengan permen No. 24 tahun 2016. dimana tidak ada penambahan materi,
tetapi yang ada adalah mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya Minangkabau yang
menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi
DAFTAR PERPUSTAKAAN
LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM
Irnaningt
yas,
2014.
Biologi
untuk
SMA
/MA
kelas XI
Erlangga
, Jakarta
Dyah
Aryulina
dkk.
2004.
Biologi
SMA
untuk
kelas XI
Esis.
Jakarta.
3.5.Mengident 3.5.1 Menjelaskan ciri- 1. ciri-ciri bakteri 1. Melakukan Jenis 9x45 1. Power point Q.S Al-
ifikasi ciri bakteri pengamatan tagihan meni bahan ajar, Baqarah
3.5.2 Mengidentifikasi 2. Karakteristik koloni bakteri dan gambar dan ayat 26
struktur, Tugas t
Karakteristik Archaebacteri sel bakteri dengan animasi Dan Q.S Al-
cara individu tentang Furqan ayat
hidup, Archaebacteria pour plate, streak Ulangan Archaebacteri 2
3.5.3 Menjelaskan 3. cara hidup plate, dan harian a dan
reproduks cara hidup Archaebacteria pengecatan gram Eubacteria Penjelasan
i dan Archaebacteria 2. Mendiskusikan 2. Buku teks Allah
peran 3.5.4 Menjelaskan 4. cara hal-hal yang biologi menciptaka
bakteri cara perkembangbiaka berkaitan dengan a. Irnaningtya n segala
dalam perkembangbiak n Archaebacteri prosedur s. 2013. sesuatu
kehidupa Bentuk Biologi termasuk
an penanaman,
n Archaebacteria 5. peranan pengecatan instrumen Untuk SMA makhluk
3.5.5 Menjelaskan Archaebacteri bakteri, dan koloni t kelas X. hidup
Pengamat Jakarta : dalam
peranan bakteri serta
Erlangga. bentuk dan
Archaebacteria mengenalkan an sikap
gametofit
lumut dengan
tumbuhan
paku
3.8.9 Menjelaskan
ciri-ciri
Spermatophyt
a
3.8.10
membedakan
Gymnosperma
e dan
angiospermae
3.8.11
Menjelaskan
pembuahan
ganda pada
Angiospermae
3.8.12
membedakan
dikotil dengan
monokotil
3.8.13
Menjelaskan
peranan
spermatophyt
a
3.11. Menganalisis 1. Menjelaskan kerusakan Keseimbangan Stimulation Tugas 6 X 45 Aryulina Diah, Q.S Ar-Rum Tangan
data perubahan lingkungan/ pencemaran lingkungan (memberi stimulus) Membuat menit dkk. 2004. ayat 41 mancancan
lingkungan, Biologi 1 SMA
lingkungan dan 2. Menjelaskan pelestarian Kerusakan 1. Peserta didik karya daur dan MA untuk Q.S Al- g bahu
memperhatikan dan
penyebab, serta lingkungan, adaptasi dan lingkungan/pe mengamati video ualng Kelas X. Esis. Qasas ayat mamikua
dampak dari mitigasi ncemaran tentan perubahan limbah dari 77
perubahan-perubahan 3. Menjelaskan jenis-jenis lingkungan. lingkungan dan mulai Nurhayati
tersebut bagi kehidupan limbah Pelestarian penyebabnya. mendesain, nunung, dkk.
4. Menjelaskan proses daur Allah
Collaboration 2014. Biologi
ulang lingkungan memilih untuk menciptaka
1. Perserta didikdibagi bahan,
5. Mengidentifikasi kerusakan dalam beberapa SMA/MA n segala
lingkungan/pencermaran Limbah dan membuat, Kelas X
kelompok sesuatu
6. Mengidentifikasi daur ulang. (penentuan menaksir Peminatan
menurut
pelestarian lingkungan, Jenis-jenis kelompok harga Matematika dan
adaptasi dan mitigasi limbah. ditetapkan oleh Ilmu-ilmu ukurannya.
7. Mengidentifikasi jenis-jenis satuan
Proses daur guru). Tiap Alam. Allah
limbah produk Iramatama.
ulang kelompok terdiri 5- melarang
8. Mengidentifikasi proses 6 orang. yang
daur ulang (3R (reuse, dihasilkan, Pratiwi, dkk. merusak
Peserta didik
reduse, dan recycle)) 2. berdiskusi mengkomu 2006. Biologi lingkungan
9. Menganalisis kerusakan dalam kelompok untuk SMA
lingkungan/pencermaran nikasikan
untuk tentang Kelas X.
10. Menganalisis pelestarian hasil karya Erlangga.
kerusakan
lingkungan, adaptasi dan Membuat
lingkungan,
mitigasi laporan media Syamsuri
pelestarian
11. Menganalisis jenis-jenis informasi Istamar, dkk.
lingkungan, dan
limbah populer Biologi untuk
adaptasi dan
12. Menganalisis proses daur mitigasi . SMA Kelas X
ulang (3R (reuse, reduse, 3. Dibagikan bahan Semester 2.
dan recycle)) bacaan tambahan Erlangga.
disamping buku-
buku yang telah
dimiliki peserta
didik untuk bahan
diskusi perserta
didik.
Data Collecting
(mengumpulkan
data)
Peserta didik
mencari dan
1. Melakukan percobaan mengumpulkan
polusi air/udara atau data dari hasil
4.11 Mengajukan gagasan membuat produk daur ulang diskusi maupun
pemecahan masalah dari tanyangan
2. Membuat kampanye presentasi tentang
perubahan lingkungan tentang dampak a. Pengertian
perubahan iklim, kerusakan
sesuai konteks usaha-usaha yang bisa lingkungan
permasalahan lingkungan dilakukan b. Pengertian
di daerahnya. pelestarian
lingkungan serta
cara melestarikan
lingkungan
c. Pengertian
adaptasi dan
mitigasi serta cara
untuk
melakukannya
Mengidentifikasi,
membuat
informasi dan
membuat
keterkaitan
1. Peserta
didikterlibat
aktif dalam
diskusi dan
mengkaji
peristiwa-
peristiwa yang
disajikan
kemudianmenye
lesaikan masalah
yang ada, peserta
didik termotivasi
untuk berdiskusi
dalam menggali
informasi dari
berbagai sumber
maupun hand-
out yang telah
dibagikan.
Peserta
didiktermotivasi untuk
berdiskusi dan
melakukan
2. percobaan
sederhana
membuat produk
daur ulang.
3. Peserta didik
menuliskan hasil
pekerjaanya
(untuk masing-
masing peserta
didik) dan hasil
diskusi
kelompok pada
kertas manila
yangtelah
disediakan
dengan
kreativitas
masing-masing.
Data
Processing
(mengolah
data)
1. Peserta didik
menuliskan hasil
diskusi pada
lembar aktivitas
siswa
Guru memantau
jalannya diskusi dan
membimbing peserta
didik untuk
2. mempresentasik
an hasil
diskusinya.
3. Masing-masing
kelompok untuk
mempresentasik
an dengan
membacakannya
didepan kelas.
Verification
(memverifikasi)
1. Hasil-hasil kerja
kelompok yang
telah dibacakan
untuk digunakan
sebagai bahan
pada langkah
berikutnya.
2. Perwakilan
kelompok untuk
memberikan
tanggapan
dengan
mengajukan
pertanyaan,mem
inta konfirmasi
ataupunmemberi
kan masukkan
terhadap
kelompok
lainnya.
Guru mencatat
1. hal-hal yang
menyimpang
atau tumpang
tindih atau
“unik” antara
kelompok yang
satu dengan yang
lain.
2. Guru menilai
keaktifan peserta
didik (individu
dan kelompok)
dalam kelas saat
berdiskusi,
merancang/mela
kukan
penyelidikan
sederhana
maupun
presentasi
berlangsung
Generalization
(menyimpulka
n)
ANALISIS KD
Mata pelajaran : Biologi
Kelas /program : XI/IPA
N Nilai Pembelajaran
KD IPK Bahan kajian
o Religius Budaya TM PT KM
3.1 Menjelaskan Menyebut QS Qaff:ayat 9 Kekuasaan Allah
komponen kimiawi kan komponen QS Ta-ha.53 Menciptakan
penyusun sel, kimiawi sel
QS Attariq. 6 makhluk hidup
struktur, fungsi, Menjelaskan
dan proses yang struktur serta QS Annur : 45 (keimanan)
berlangsung fungsi
dalam sel sebagai komponen Diciptakan
unit terkecil kimiawi sel. makhluk hidup
kehidupan
dari air.
3.2 Menganalisis
berbagai Menjelaskan
bioproses dalam penerapan
sel yang meliputi konsep transfor
mekanisme yang terjadi
transpor pada
membran, pengawetan
reproduksi, dan bahan
sistesis protein makanan.
3.5 Menganalisis
hubungan antara Menjelaskan
struktur jaringan proses gerak
penyusun organ pada manusia.
pada sistem gerak
3.7 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan Menjelaskan
penyusun organ fungsi alat
pada sistem pencerrnanan
pencernaan dalam makanan
kaitannya dengan manusia.
nutrisi, bioproses Albaqarah;183
dan gangguan berbagai jenis Tradisi
fungsi yang dapat bahan Berpuasa minangkabau dalam
terjadi pada makanan. menyambut puasa
sistem melaporkan
pencernaan hasil percobaan
manusia uji zat yang
yang QS 80: 24
terkandung (perhatikan Menu makanan
dalam berbagai makanan yang Makanan harus bajamba yang
jenis bahan dimakan) sehat, bersih, lengakap
makanan.
3.10 Almaidah : 88 halal karbohidrat, protein,
Menganalisis (makanan halal lemak, vitamin dan
hubungan antara lagi baik) mineral
struktur jaringan
penyusun organ Menjelaskan
pada sistem fungsi sumbang makan
koordinasi (saraf, (susunan (Usah makan
hormone dan alat syaraf, sambie tagak,
indera) dalam endokrin, dan kunyah kenyoh
kaitannya dengan alat-alat
indera).
sambia bajalan)
mekanisme
koordinasi dan
minum khamar
dosa besar,
dosanya lebih
besar dari
manfaatnya
Fungsi rahim
Menjelaskan Struktur rahim
alasan yang kokoh
pentingnya ASI
bagi bayi.
3.14 Keluarga
Menganalisis berencana
peran sistem imun QS:Al baqarah:
dan imunisasi 222
terhadap proses
fisiologi di dalam Membedakan Darah menstruasi
tubuh pertahanan adalah darah
tubuh alami
kotor dan
dan buatan.
larangan hub,
QS:Maryam : seksual saat
23 menstruasi
Agar manusia
berbuat baik
QS:Albaqarah ; kepada orang
233 tuanya karena
telah melahirkan
dg susah payah
Hendaknya
menyusukan
anak selama 2
tahun
QS:Al Baqarah
: 233
Hendaknya
menyusukan
anak selama 2
tahun
SILABUS
Maa pelajaran : Biologi
Kelas /program : XI/IPA
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
IPK
endokrin dan 4.data 12. melaporkan hasil lisan untuk (perhatikan vitamin dan
3.10 alat-alat indera. prossesing/peng percobaan uji zat SMA makanan yang mineral
Menganalisis yang yang
hubungan
olahan data Tugas /MA dimakan)
5.verivikasi/pem terkandung dalam individ kelas Almaidah : 88 sumbang maka
antara
struktur buktian berbagai jenis ual XI (makanan (Usah makan
jaringan 6.generalis bahan makanan. dan Erlang halal lagi baik) sambie tagak,
penyusun asi/kesimpulan kelom ga, kunyah kenyoh
organ pada
sistem
pok Jakarta sambia bajalan
koordinasi Kinerj Dyah
(saraf, a Aryulin
hormone dan a dkk.
alat indera) 2004.
dalam 3.10.3.Menjelaskan
kaitannya fungsi (susunan Biologi
Discovery
dengan syaraf, endokrin, 16JP SMA
learning
mekanisme dan alat-alat untuk
koordinasi
Langkah: indera). kelas
dan regulasi 1.stimulasi/rangs 3.10.4.Menjelaskan
XI Esis.
serta angan proses kerjanya
gangguan sel saraf, Jakarta
2.problem
fungsi yang endokrin dan .
statement/
dapat terjadi alat-alat indera. QS: Al-balad :
pada sistem
identifikasi
3.data
8
koordinasi QS:Al-an’am
manusia collection/pengu
mpulan data :25
4.data QS:Al-a’raf :
3.11 prossesing/peng Irnanin 179
Mengevaluas gtyas, Qs: Fussilat :
macam-macam olahan data
i bahaya Tes 2014. 20
narkoba 5.verivikasi/pem
penggunaan
senyawa
senyawa
buktian Tertuli Biologi Allah
psikotropika. s untuk menciptakan
psikotropika 6.generalis
dampak
dan asi/kesimpulan lisan SMA alat indra
pengaruh
dampaknya /MA untuk melihat
narkoba
terhadap Tugas kelas kekuasan
terhadap
kesehatan
diri,
susunan syaraf / individ XI Allah dan
alat-alat indera.
5.verivikasi/pem Mengandung
buktian dan
6.generalis melahirkan
asi/kesimpulan sebuanya atas
26. Membedakan
pertahanan tubuh sepengetahua
alami dan buatan. n Allah
Agar manusia
berbuat baik
kepada orang
Discovery tuanya karena
learning telah
Langkah: melahirkan dg
1.stimulasi/rangs susah payah
angan
2.problem
statement/ Irnanin QS.
identifikasi gtyas, Albaqarah:233
3.data
2014. Hendaknya
collection/pengu
Tes 4 JP Biologi menyusukan
mpulan data
Tertuli untuk anak selama 2
4.data
s SMA tahun
prossesing/peng
lisan /MA
olahan data
kelas
5.verivikasi/pem
Tugas XI
buktian
6.generalis
individ Erlang
asi/kesimpulan ual ga,
dan Jakarta
kelom Dyah
pok Aryulin
Kinerj a dkk.
a 2004.
Biologi
SMA
untuk
kelas
XI Esis.
Jakarta
.
Albaqarah :
233
Hendaknya
menyusukan
anak selama 2
tahun
tes
Tertuli
s
lisan
Tugas
individ
ual
dan
kelom
pok
Kinerj
a
SILABUS
: SMAN 1
SEKOLAH PADANG
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS : XII
SEMESTER : 1 (SATU)
ALO S
KOMPETENSI MATERI NILAI NILAI PENILAIA KASI
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJA KEGIATAN RELIGIUS BUDAYA N WAK B
RAN PEMBELAJARAN TU
akaan
menjadi tua
akan
kembali
kepada
asalnya
yakni
kembali
kepada
tanah
apabila manatiang
kamu lihat minyak
bumi kering panuah,bak
apabila mahelo
telah kami rambuik
turunkan air dalam
hujan tapuang :
diatasnya suatu
hiduplah pekerjaan
bumi itu yang
menjadi dilakukan
subur dan dengn hati-
menumbuhk hati dan
an beragai teliti,karena
jenis memikirkan
pasangan akibatnya
tumbuhan
yang indah
Jadi hujan
itu adalah
anugrah
yang
diturunkan
oleh Allah
(QS 22 :5 )
c. Allah
menyediaka
n udara
sehingga
manusia
bisa
KELAS X
No Kompetensi Kelas Nilai ALASAN
. Dasar Agama Budaya
1. 3.4 X Aqidah dan ilmu Sumbang bagaua Meningkatnya
Menganalisis MIPA (Agama Islam melarang (usah bagaua jo laki- jumlah penderita
struktur, perzinaan, sek bebas hal ini laki kalau awak HIV
replikasi dan berhubungan dengan surang badusi )
peran virus penularan HIV, timbulnya Maraknya
dalam penyakit merupakan pergaulan bebas
kehidupan ganjaran Allah kepada dikalangan
manusia) remaja
Bahan Kajian :
Q.S Al-Furqanayat 2
Q.S Ali-Imran ayat 190
RINGKASAN MATERI :
Istilah virus berasal dari Bahasa Latin yang artinya racun.Virus
adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme hidup. Menurut para ahli biologi, virus merupakan
organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk
hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) atau
RNA (asam ribonukleat), memiliki protein dan dapat berkembang
biak pada sel hidup.Virus pun dapat dikristalkan yang mencirikan
benda mati.
Peranan Virus bagi Kehidupan
Dapat dikelompokan atas 2:
1. Virus yang menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.
2. Virus yang merugikan:
Menyebabkan penyakit pada manusia, salah satunya penyakit
HIV/AIDS
b. TAFSIR
Di akhir surat Al-Furqan:2 Allah SWT mengatakan bahwa Dia telah menciptakan
berbagai jenis makhluk/ciptaan dengan bermacam ukuran dan karakteristik. Ada yang
besar, ada yang kecil, ada yang terlihat kasat mata dan ada pula yang tidak terlihat kasat
mata. Semua itu diciptakan oleh Allah dengan penuh perhitungan dan ketelitian. Tidak ada
yang tercipta begitu saja secara kebetulan.
Pada Surat Al-Isra’ ayat 32 Allah mengingatkan kita akan bahaya zina. Disamping
dosa besar perbuatan zina dan free sex merupakan media penularan virus penyebab
penyakit HIV/AIDS paling tinggi dan sampai sekarang belum ada obatnya.
2. Nilai-Nilai BAM
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), disebabkan oleh adanya
infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat merusak sistem
kekebalan tubuh dan bersifat permanen sehingga dapat menimbulkan kematian. Sampai
sekarang penyakit ini belum ada obatnya.
Penyakit AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar
HIV (transfusi darah), dan melalui jarum suntik atau alat
kedokteran lainnya yang tercemar HIV.
Satu-satunya harapan untuk mengontrol penyakit AIDS hanyalah melalui pendidikan dan
mengubah perilaku manusia terutama para remaja.
Penularan penyakit HIV/AIDS yang paling banyak adalah melalui hubungan seksual.
Ini menunjukan bagaimana moralitas dari kaum remaja kita yang terus merosot.
Masyarakat Minangkabau sebenarnya sudah mengantisipasi tentang hal ini. Jadi dengan
menghindari “sumbang duobaleh” terutama “sumbang bagaua” dapat terhindar dari
penularan virus HIV/AIDS.
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Nilai-Nilai Pendidikan Al-Quran dan BAM diselipkan penekananya pada saat penjelasan tentang
ciri-ciri virus dan pada kegiatan penutup setelah kegiatan diskusi tentang penyakit HIV/AIDS.
Stuktur sel bakteri masih sangat sederhana yang tersusun atas dinding sel
dan isi sel. Permukaan paling luar dilindungi oleh kapsul berupa lapisan
lendir yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan.
Perkembangbiakan Bakteri.
bakteri bisa berkembang biak dengan cara aseksual, yaitu dengan
membelah diri dan seksual, yaitu secara konjugasi.
Peranan Bakteri:
Dalam kehidupan manusia bakteri ada yang menguntungkan
namun ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan,
yaitu bakteri yang sering digunakan dalam industri atau proses dalam
pengubahan suatu zat. Sedangkan bakteri yang merugikan, yaitu hidupnya
bersifat parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
ضةا فَ َما فَ ْوقَ َها فَأ َ َّما الَّذِينَ آ َ َمنُوا فَيَ ْعلَ ُمونَ أَنَّهُ ْال َح ُّق
َ ب َمثَ اًل َما بَعُو َ اَّللَ ََل يَ ْستَحْ يِي أ َ ْن يَض ِْر َّ إِ َّن
َُض ُّل بِ ِه إِ ََّل ْالفَا ِسقِين
ِ يرا َو َما ي يرا َو َي ْهدِي بِ ِه َك ِث ا ُض ُّل بِ ِه َكثِ ا ِ اَّللُ بِ َهذَا َمثَ اًل يَّ َِم ْن َربِ ِه ْم َوأَ َّما الَّذِينَ َكفَ ُروا فَيَقُولُونَ َماذَا أ َ َراد
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin
bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Dan adapun mereka yang kafir
mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?."
dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada
yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS.Al-Baqarah : 26)
Ibnu Katsir menafsirkan bahwa kata “yang lebih rendah dari itu”, menunjukkan bahwa
Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja, yaitu penciptaan apapun dengan obyek apa
saja, baik yang besar maupun yang lebih kecil. Allah SWT tidak pernah menganggap
remeh sesuatu pun yang Dia ciptakan meskipun hal itu kecil. Orang-orang yang beriman
meyakini bahwa dalam perumpamaan penciptaan yang dilakukan oleh Allah SWT
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia (Al-Mubarok, 2006). Sebagaimana Allah SWT
menciptakan bakteri meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil tetapi keberadaannya
memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. (sumber:
http://ayundaleni.blogspot.co.id)
2. Nilai-Nilai BAM
Bakteri yang menguntungkan, yaitu bakteri yang sering digunakan dalam industri atau
proses dalam pengubahan suatu zat/bahan makanan menjadi suatu produk yang bernilai
gizi tinggi dan khas
Di Sumatera Barat (Minangkabau) banyak produk olahan makanan yang memanfaatkan bakteri
fermentasi, misalnya:
a. Dadiah
Dadiah disebut juga Yogurt nya urang minang, yaitu memanfaatkan bakteri Lactobacilus sp.
b. Asam Durian
c. Ikan Budu
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Nilai-nilai budaya minang dalam pembelajaran tentang Bakteri yaitu dapat dimasukan
pada peranannya yang menguntungkan dalam bentuk pemberian tugas membuat deskripsi
tentang sejumlah makanan khas minang hasil fermentasi oleh bakteri Lactobacilus sp.
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS / SEMESTER : X / 1 (Ganjil)
KOMPETENSI DASAR : 3.8 Mengelompokkan tumbuhan kedalam divisio berdasarkan
ciri-ciri umum, serta mengkaitkan peranannya dalam kehidupan
RINGKASAN MATERI :
Regnum Plantae meliputi tiga kelompok tumbuhan yaitu tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
1. Tumbuhan Lumut
2. Tumbuhan Paku
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon
(paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, atau
hidrofit. Biasanya tumbuhan paku berupa terna dengan rizoma yang
menjalar di tanah atau pohon yang menyangga daun dengan ukuran
yang bervariasi, dapat mencapai tinggi 6 m. Daun yang masih muda
selalu menggulung sebagai ciri khas tumbuhan paku
3. Tumbuhan Biji
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama
berdasarkan letak bakal bijinya, yaitu Gymnospermae dan
Angiospermae.
Peranan Tumbuhan:
1. Sebagai sumber bahan makanan
2. Bahan bangunan
3. Obatan-obatan
4. Simbol-simbol adat atau daerah
Artinya:
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami
hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara
gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan
ada (pula) yang hitam pekat.
b. TAFSIR
Dalam dua ayat diatas dapat kita pahami bahwa Allah SWT menciptakan tumbuhan tidak
satu jenis saja, melainkan beraneka ragam. Keanekaragaman itu baik berupa bentuk, warna,
dan sifatnya. Saking banyaknya keaneragaman tumbuhan itu, sampai-sampai belum
semuanya bisa teridentifikasi. Sampai sekarang masih saja ditemukan spesies-spesies
tumbuhan baru yang ditemukan para peneliti.
Keaneragaman tumbuhan ini merupakan salah satu bentuk tanda kekuasaan Allah.
Walaupun ditanam di tanah yang tanah yang sama, disiram dengan air yang sama, dan
diberi nutrisi dengan pupuk yang sama, tetapi nantinya akan terhasil tanaman yang
beraneka ragam. Hanya orang berimanlah yang bisa menjadikan fenomena tersebut sebagai
ajang untuk meningkatkan ketaqwaannya.
4. Nilai-Nilai BAM
Setiap tanaman memiliki ciri-ciri khusus, baik ciri morfologi, fisiologi, ataupun
anatominya. Ciri-ciri morfologi diantaranya bentuk daun. Daun yang masih muda selalu
menggulung sebagai ciri khas tumbuhan paku. Berdasarkan persamaan ciri-cirinya maka
tumbuhan dikelompokan atas 3 kelompok/divisio.
Dalam kehidupan sehari-hari tumbuhan sangat banyak sekali manfaat yang dapat kita
ambil. Dapat sebagai sumber makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan simbol-simbol
adat.
Jenis tanaman tertentu begitu melekat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau baik
dalam pengobatan tradisional seperti: tanaman cikumpai-cikarau, sitawa-sidingin,
maupun dalam acara-acara adat. Untuk mengundang seseorang pada acara pernikahan
misalnya, tidak memakai kertas undangan tetapi dengan datang kerumah orang yang
diundang dengan menyuguhkan siriah-pinang. Dalam musyawarah adat sebelum acara
dimulai diawali dengan makan sirih bersama.
Seperti tertuang dalam pantun berikut:
Sabalun kato ka dimulai (sebelum rundingan dimulai)
Sabalun karajo ka dikakok (sebelum kerja dilaksanakan)
Adat duduak sirih manyirih (adat duduk sirih menyirih)
Adat carano dipalegakan (adat carano diperedarkan)
Pada ukiran rumah gadang juga memakai bentuk morfologi daun tanaman paku yang
masih muda dikenal ukiran “ukiran kaluak paku”
Misalnya motif ukiran “kaluak paku” yang memiliki keindahan dan kedinamisan. Arti
tersirat, menggambarkan sifat kodrati manusia. Pucuk paku pada awal pertumbuhannya
melingkar kedalam, yang kemudian akhirnya tumbuh melingkar kearah luar. Begitu juga
manusia, yang pada tahap awal mengenal dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan
sosialisasi dan interaksi dengan lingkungannya. “Alam Takambang Jadi Guru”. Begitu
juga pemanfaatan berbagai jenis tanaman dalam pengobatan tradisional masyarakat
Minangkabau seperti “cikumpai-cikarau”, “sitawa-sidingin”. “Siriah dan Pinang” yang
dipakai pada beberapa acara adat.
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Nilai-nilai Pendidikan Al-Quran dan budaya Minang dalam pembelajaran tentang
Tumbuhan yaitu dapat dimasukan pada peranannya dalam bentuk pemberian penekanan
pada bagian penutup pembelajaran.
4. MATERI : LINGKUNGAN
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
6. TAFSIR
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat telah banyak terjadi kerusakan alam. Baik
berupa pencemaran lingkungan, kekeringan, rusaknya ekosistem laut, dan bentuk-bentuk
kerusakan lainnya. Yang bertanggung jawab terhadap kerusakan itu adalah manusia, karena
semuanya terjadi disebabkan ulah mereka dengan kemaksitan dan kemungkaran yang
mereka lakukan. Semua kerusakan itu merupakan musibah yang ditimpakan oleh Allah
kepada manusia agar manusia sadar dan kembali ke kepada kepada jalan yang benar
(ketaatan).
Dalam ayat selanjutnya dengan tegas Allah SWT melarang kita melakukan kerusakan.
Karena keserakahan manusia dalam mencari kekayaan seringkali mereka mengabaikan
kelestarian lingkungan. Seperti terjadinya illegal logging, eksploitasi tambang yang
mencemari lingkungan, dan menangkap ikan di laut dengan bahan peledak. Semua itu tidak
pantas dilakukan manusia karena perilaku kerusakan adalah perbuatan yang dibenci Allah
SWT.
KELAS XI
Bahan Kajian
QS:Almu’minun ; 12-14
QS:Al-Hajj : 5
QS:Maryam : 23
QS:Fathir : 11
QS:Al ahqaf : 15
QS:Albaqarah ; 233
RINGKASAN MATERI
1. Struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak,tersusun dari:
a. tulang ,pembagian tulang berdasarkan komponen-komponen zat penyusunnya
yaitu:tulang rawan (kartiloago) dan tulang sejati (osteon). Kartilago tersusun dari
kondrosit,kondroblast,lakuna,dan matriks yang mengandung
serabut2,berdasarkan matriksnta kartilago dibagi atas: tulang rawan hialin,tulang
rawan fibrosa dan tulang rawan eastis.Osteon atau tulang disusun oleh
osteosit,osteoblast,lakuna,matriks,kanalikuli,lamela,saluran havers.Berdasarkan
kekerasan tulang dibagi atas tulang kompak atau tulang pada dan tulang
spons.Tulang disebut sebagai alat gerak pasif.
b. Otot,sebagai alat gerak aktif,ada 3 macam jaringan otot: otot polos,otot lurik dan
otot jantung.
c. Persendian,terbagi 3 macam sinartrosis,amfiartrosis,diartrosis. yaitu:Diartrosis
geraknya lebih leluasa.Beberapa sendi yang termasuk persendian diartrosis
adalah : sendi engsel,sendi pelana,sendi putar,sendi peluru,sendi kondiloid,sendi
geser.Struktur sendi dirtosis terdiri dari bongkol sendi,cawan sendi,cairan
sinovial,tulang rawan sendi (tulang rawan hialain),selaput sendi,ligamen.
Materi Pokok
1. Struktur organ pencernaan
2. Proses pencernaan makanan
3. Zat makanan
4. Gangguan pada sistem pencernaan
Ringkasan materi
Proses pencernaan pada manusia sendiri melibatkan beberapa organ, seperti:
1. Mulut
2. Kerongkongan (esofagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus
5. Usus Besar
Zat makanan
Zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral
a. Karbohidrat; berfungsi sebagai sumber energi, menjaga keseimbangan asam
basa tubuh, membantu penyerapan kalsium dan membetuk senyawa kimia lain
seperti protein dan lemak
b. Protein; berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, perbaikan dan
pemeliharaan sel tubuh, penyusun antibodi, hormon, enzim, menjaga
keseimbangan asam basa
c. Lemak ; berfungsi menghasilkan energi, pelarut vitamin A, D , E, K, pelindung
alat alat tubuh dan penahan rasa lapar
d. Vitamin ; merupakan zat pengatur tubuh
e. Mineral; berfungsi sebagai zat pengatur tubuh, terdiri dari makroelemen dan
mikroelemen
Gangguan pada sistem pencernaan seperti gastritis, tukak lambung, sariawan, radang
usus halus, apendiksitis, hemaroid dan lainnya.
Nilai al qur’an
Q.S. Almaidah: 88
88. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
Uraian materi
a. Zat zat psikotropika
Psikotropika merupakan suatu zat atau obat yang dapat berpengaruh pada
pikiran dan sistem saraf penggunanya. Psikotropika ini dapat diperoleh secara
alamiah ataupun buatan manusia (sintetik) yang sifatnya psikoaktif dan
berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku.
didalam pergaulan hendaklah mempunyai pendirian yang kokoh, dan selalu dijalan
yang benar
Materi pokok
struktur jaringan penyusun organ reproduksi manusia dengan fungsinya
Uraian materi
Alat-alat reproduksi pada manusia
A. Alat reproduksi laki laki
Alat kelamin dalam:
1. Testis; Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus
seminiferus.
2. S Saluran reproduksi, terdiri atas: Epididimis, yaitu saluran panjang
berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis, Vas
deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian
ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens
ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula
seminalis).
3. Kelenjar kelamin; bertugas menghasilkan sekrit (getah) terdiri dari
1)Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi
satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan
yang banyak mengandung makanan untuk sperma.2) Kelenjar
prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.3) Kelenjar
bulbo uretra: menghasilkan getah, 4)Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal
urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
4. Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua
fungsi, yaitu: sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria)
keluar tubuh, sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
1. Penis
2. Scrotum;Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
Alat reproduksi wanita
Alat kelamin luar wanita terdiri atas:
tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari
segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami
jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi”
Adapun proses penciptaan manusia dalam kandungan sebagai berikut:
a. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalamtubuh manusia sebagai
nuthfah (spermatozoa) yang kemudian ditumpahkan ke dalam qarar (rahim atau
kandungan)
b. Allah SWT merubah nutfah menjadi alaqah yang berbentuk gumpalan darah
menyerupai buah lecis atau lintah
c. Dari alaqah Allah SWT menjadikannya sebagai mudghah yaitu segumpal daging
yang menyerupai daging yang hancur bekas dikunyah
d. Dari mudghah Allah SWT menjadikannya sebagai izham yaitu tulang belulang
yang menjadi rangka
e. Kemudian Allah SWT menjadikannya makhluk lain yaitu manusia dengan segenap
anggota-anggotanya.1
1
http://ashabul-muslimin.blogspot.co.id/2016/11/penjelasan-al-mukminun-ayat-12-14.html diakses tanggal 24
Juli 2017
1. Karbohidrat (sumber energi untuk otak, mempunyai kadar laktosa lebih tinggi dari
susu sapi)
2. protein (ASI memiliki asam amino taurin yang memiliki peran pada
perkembangan otak),
3. Lemak ( lemak omega 3 dan omega 6 berperan pada perkembangan otak bayi),
4. keratin,
5 vitamin (Vitamin K, E, A)
Nilai Al Qur’an
Q.S:Alahqaf : 15
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia Telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
"Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya
Aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
QS:Albaqarah ; 233
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan
Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena
anaknya dan seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Kaitan materi dengan nilai Al Qur’an
Air Susu Ibu atau ASI ekslusif mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi seperti
karbohidrat, protein, lemak , keratin, vitamin. Maka dianjurkan untuk memberikan ASI
ekslkusif selama enam bulan. Dalam Q.S:Alahqaf : 15 dan QS:Albaqarah ; 233 “Para
ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan” dengan memberikan ASI akan menciptakan
sumber daya manusia yang cerdas, sehat, kuat dan mempunya daya tahan tubuh yang
tinggi.
Materi pokok
Sistem imun
Peran sistem imun
Imunisasi terhadap proses fisiologi di dalam tubuh
Uraian materi
1. Sistem Imun Non-Spesifik / Innate / Non-Adaptif
Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun yang melawan penyakit dengan cara yang
sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak membeda-bedakan responnya
kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut non-spesifik. Sistem imun ini bekerja
dengan cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan suatu penyakit.
Sistem imun non-spesifik punya 4 jenis pertahanan :
a. Pertahanan Fisik / Mekanis
Pertahanan fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa / lendir, silia atau rambut pada
saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin.
b. Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat kimia yang akan
menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH
asam yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang diproduksi oleh
lambung, air susu, dan saliva.
b. Pertahanan Humoral
c. Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul yang
larut unutk melawan mikroba.
d. Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba
2. Sistem Imun Spesifik / Adaptif
Sistem Imun Spesifik adalah sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa disebut
harus mengenal dahulu jenis mikroba yang akan ditangani
a. Sistem Imun Spesifik Humoral
Yang paling berperan pada sistem imun spesifik humoral ini ada Sel B atau Limfosit B. Sel
B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel Plasma lalu menghasilkan
Antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraselular, virus
dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.
KELAS XII
Materi pokok :
1. Pengaruh faktor internal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
2. Pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
Ringkasan Materi :
Pertumbuhan merupahan pertambahan volume,berat,tinggi,besar yang bersifat
irreversibel,contoh: penambahan jumlah sel,pertambahan ukuran sel
Perkembangan merupakan perubahan menuju ke dewasaan/menuju kearah yang
komplek,contoh: jaringan epidermis,parenkim,kolenkim,sklerenkim,xilem,floem,jaringan
gabus
Faktor-faktor internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan:
1. Gen
2. Hormon
Macam-macan hormon pertumbuhan tumbuhan : Auksin,sitokinin,giberelin,gas
etilen,kolin,asam absisat,asam traumalin
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan:
Udara,air,tanah,kelembapan,cahaya,iklim,salinitas,pH,angin
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembagan hewan : fertilisasi, zigot, morula, blastula,
gastrula, organogenesis
Nilai alqur’an
QS : An-nahal ayat 11
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma,
anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
Kaitan materi dengan nilai Al’quran
Jadi menurut kandungan ayat diatas, air merupakan faktor eksternal yang penting untuk
pertumbuhan pada tanaman. Air untuk merangsang proses operkecambahan biji,
mengaktifkan hormon giberalin untuk mensintesis enzim selulosa untuk memecah
amilum menjadi glukosa sebagai sumber makanan bagi embrio yang akan tumbuh
sehingga muncullah plumula dan radikula
Uraian Materi Pokok dan Uraian Nilai-nilai BAM
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang dimulai dari biji → kecambah →
pertumbuhan primer → pertumbuhan sekunder dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal dan eksternal. Hal itu di pelajari oleh manusia dengan melihat
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang ada di alam, bagaimana
air,cahaya, suhu,kelembapan,pH,faktor keturunan dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga manusia dapat melakukan
penelitian berdasarkan pada pengamatan yang dilakukannya di alam karena
adanya rasa ingintahu , sehingga sesuai dengan pepatah orang minang kabau
yaitumanakiak pisau sirauik ambiak ka galah batang lintabuang, salodang
ambiak ka nyiru, satitik jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang,alam
takambang jadi guru : melihat gejala-gejala alam yang ada disekitar kita bisa
menjadi bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan .
2. Makhluk hidup dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami fase-
fase yaitu : fase pertumbuhan yang cepat,pertumbuhan mendatar atau stabil,
mengalam penurunan pertumbuhan akhirnya mengalami kematian yang terdapat
dalam kurva sigmoid,demikian juga dengan manusia maka pergunakanlah waktu
dengan sebaik-baiknya ,rajin belajar dan beribadah sebelum datang masa tua dan
mati seperti yang tergambar dari pepatah minang dek rajin pandai nandatang
dek malu buruak tasuo,hari pagi mananti patang insyaflah diri dengan subuh
: ingatlah di dalam hidup,muda akan menjadi tua akan kembali kepada
asalnya yakni kembali kepada tanah
1. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan merancang suatu penelitian dan
melakukan ekperimen bisa berguru dari alam seperti dikatakan dalam pepatah
minang manakiak pisau sirauik ambiak ka galah batang lintabuang, salodang
ambiak ka nyiru, satitik jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang ,alam
takambang jadi guru : melihat gejala-gejala alam yang ada disekitar kita bisa
menjadi bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan .
2. Jadi dalam pepatah minang sudah digambarkan bagimana kurva pertumbuhan
makhluk hidup itu yaitu :DEK RAJIN PANDAI NANDATANG DEK MALU BURUAK
TASUO,HARI PAGi MANANTI PATANG ISYAFLAH DIRI DENGAN SUBUH
Deskripsi pembelajaran
Pemberian nilai-nilai Alqur.an dan BAM diberikan pada saat kegiatan inti
PENDHULUAN :
Mencek kesiapan fisik siswa untuk menghadapi pembelajaran
Persepsi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI : dengan menggunakan model discovery learning
Nilai Alqur’an
Q.S : Abasa ayat 25
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dandiamenurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu Mengetahui
Kaitan materi dengan nilai Al qur’an
Allah telah melimpahkan air dari langit ,sehingga tumbuhan dapat melakukan peristiwa
fotosintesis yaitu fotolisis air: H2O menjadi H+ dan 1/2 O2 ,dengan oksigen yang
dihasilkan dari hasil fotosintesis maka hewan dan manusia dapat bernafas atau
berespirasi untuk oksidasi guna menghasilkan energi
Dan apabila kamu lihat bumi kering apabila telah kami turunkan air hujan diatasnya
hiduplah bumi itu menjadi subur dan menumbuhkan beragai jenis pasangan tumbuhan
yang indah Jadi hujan itu adalah anugrah yang diturunkan oleh Allah
Deskripsi pembelajaran
Pemberian nilai-nilai Al qur’an dan BAM diberikan pada saat kegiatan inti
PENDHULUAN :
Mencek kesiapan fisik siswa untuk menghadapi pembelajaran
Persepsi
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI : dengan menggunakan model Projek based learning
Nilai Al qur’an
Q.S Al-Furqan ayat 2
Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan dia Telah menciptakan segala
sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya
Kaitan materi dengan nilai Al’quran
Allah telah telah menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukurannya dengan serapi-
rapinnya, seperti Struktur dan fungsi DNA.Struktur DNA,terdirinya dari
pospat,karbohdrat,basa nitrogen (adenin,gunin,timin dan sitosin) yang tediri dari
beberapa susunan nukleotida dan nukleosida ,DNA tersusun atas dua rantai yang saling
berpilin disebut juga dengan doble helix,diantara basa nitrogen rantai satu dengan basa
nitrogen rantai pasangannya dihubungkan dengan ikatan hidrogen ,diaantara A –T terdiri
dari 2 ikatan hidrogen dan antara G – C terdiri dari 3 ikatan nitrogen. Fungsi DNA adalah
sebagai penyusun dari gen
menginginkan semua sifat-sifat baik dimiliki oleh satu jenis tanaman yang kita inginkan
tapi kita lupa bahwa sifat –sifat itu telah ditentukan dari susnan DNA yag dimilki oleh
masing-masing speies,tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sekarang
susunan DNA tersebut dapat disisipkan dengan DNA yang kita inginkan sehingga
terbentuklah sifat-sifat yang di inginkan.
Deskripsi pembelajaran
Pemberian nilai-nilai Al qur’an dan BAM diberikan pada saat kegiatan inti dan kegiatan
penutup
Model pembelajaran : Discovery learning
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi pengamalan ajaranagama yang dianutnya.
2. KD pada KI-2
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif
dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3. KD pada KI-3
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal daan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan
4. KD pada KI-4
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi prosespertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan melaporkan secara tertulis
1.1.4. Menunjukkan kepedulian keselamatan kerja dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan
2. Indikator KD pada KI-2
2.1.1 Menunjukkan sikap jujur dan tanggung jawab dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan
perkembangan.
2.1.2 Menunjukkan kepedulian keselamatan kerja dalam melakukan percobaan pertumbuhan dan
perkembangan
Pertemuan Kedua
3.1.3. Mempersentasi hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan setiap kelompok
3.1.4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertemuan Ketiga
3.1.5.Menentukan dampak kekurangan/ kelebihan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
D. TujuanPembelajaran:
Melaluidiskusikelompok,melakukanekperimen,tanyajawab,mencariliteraturpesertadidikdapat
1. Membedakanantarapertumbuhandanperkembangan
2. Menjelaskanfaktor-faktor internal daneksternal yang
mempengaruhipertumbuhandanperkembangantumbuhan
3. Melaporkanhasilpercobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
E. Materi Pembelajaran
Pembelajaran Reguler
Perkecambahan hanya terjadi apabila syarat-syarat yang dibutuhkannya terpenuhi, seperti tersedianya air
yang cukup, suhu yang sesuai (optimum) dan tersedianya cukup udara (oksigen) untuk respirasi aerobik
b. Pertumbuhan organ tumbuhan
Pertumbuhan pada organ tumbuhan meliputi pertumbuhan akar dan pertumbuhan batang.
Pertumbuhan akar
Pada akar terdapat tiga daerah pertumbuhan berdasarkan kecepatan pertumbuhannya, yaitu daerah
pembelahan sel, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi sel
Pertumbuhan batang
Pertumbuhan batang meliputi pemanjangan dan diferensiasi. Daerah pertumbuhannya terletak di ujung
batang dengan pembagian daerah yang berbeda-beda. Pertumbuhan pada organ tumbuhan ditandai dengan
adanya perubahan pada tumbuhan tersebut. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat di ukur menggunakan
auksanometer.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia dan manusia
Pertumbuhan pada hewan dan manusia pada fase embrionik mengalami beberapa tahapan-tahapan seperti
morula, blastula, gastrula.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam (internal)
dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu
sendiri, sedangkan faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan atau lingkungan.
PPK YANG INGIN DICAPAI
1. Religius
2. Mandiri
3. integritas
Nilai alqur’an
QS : An-nahal ayat 11
Diamenumbuhkanbagikamudengan air hujanitutanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir
Pembelajaran Remedial
Jika dari hasil evaluasi masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar minimal maka dipersiapkan
materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang belum dicapainya, setelah itu guru melaksanakan
evaluasi kembali dengan memberikan sejumlah soal yang berkaitan dengan bahan ajar yang diremidi
Pembelajaran Pengayaan
Jika dari hasil evaluasi terdapat siswa yang melebihi standar minimal maka dipersiapkan materi pembelajaran
pengayaan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan (Mencari informasi, dan memahami hormon
Brasinosteroid)
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 x 45 menit)
Motivasi
Guru menanyakan peserta didik samakah
tinggi dan berat badanmu sekarang dengan
ketika kamu masih SD?
Guru mengkomunikasikan :
1. Kompetensi Dasar dan Indikator
2. Penilaian yang di ambil (Sikap,
keterampilan, dan kognitif)
3. Model pembelajaran yang digunakan
PBL
4. Mengelompokkan peserta didik ke
dalam kelompok setiap kelompok
beranggotakan 4-5 peserta didik
Kegiatan Inti Orientasi Pada kegiatan ini guru meminta peserta 10 menit
peserta didik
didik :Mengamati video pertumbuhan biji
kepada
masalah yang ada di alam ,setelah mengamati video
( Mengamati)
guru menyampaikan adanya keterkaitan
yang diamati dengan ayat al-quran yang
artinya Dia menumbuhkan bagi kamu
dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum
yangberfikir (An-nahl:11)
Dilanjutkan dengan membaca buku siswa
halaman 48-57 serta ada jurnal pertumbuhan
yang dibagikan guru ke peserta didik untuk
menambah wawasan pengetahuan peserta
didik.
Mengorganisa Guru memberi kesempatan peserta didik 10 menit
sikan peserta
untuk bertanya, setelah mengamati tayangan
didik
( Menanya) video dan membaca buku serta jurnal
pertumbuhan
Contoh pertanyaan yang diharapkan muncul
dari peserta didik :
a. Mengapa biji dapat berkecambah ?
b. Faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi biji berkecambah?
Kegiatan Inti Orientasi Pada kegiatan ini guru meminta peserta 10 menit
peserta didik didik :Mengamati beberapa gambar
kepada tumbuhan yang berbeda pertumbuhan
masalah perkembangannya contoh tumbuhan yang
( Mengamati) kurang cahaya, tumbuhan yang daunnya
berwarna kuning dan dilanjutkan dengan
membaca buku siswa halaman 13-22
Mengorganisa Guru memberi kesempatan peserta didik 10 menit
sikan peserta untuk bertanya, setelah mengamati
didik tayangan gambar dan membaca buku serta
( Menanya) Contoh pertanyaan yang diharapkan muncul
dari peserta didik :
a. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
b. Apa dampak jika kekurangan salah satu
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
c. Apa dampak jika kelebihan salah satu
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
Kegiatan Inti Orientasi Pada kegiatan ini guru meminta peserta 10 menit
peserta didik didik :Mengamati beberapa gambar
kepada tumbuhan yang berbeda pertumbuhan
masalah perkembangannya contoh tumbuhan yang
( Mengamati) kurang cahaya, tumbuhan yang daunnya
berwarna kuning dan dilanjutkan dengan
membaca buku siswa halaman 13-22
Mengorganisa Guru memberi kesempatan peserta didik 10 menit
sikan peserta untuk bertanya, setelah mengamati tayangan
didik gambar dan membaca buku serta
2. Instrumen penilaian
- Penilaian Sikap : Lembar observasi sikap pada saat diskusi kelompok “pertumbuhan dan
perkembangan”
1. Cahaya matahari menghambat pertumbuhan pada kecambah tumbuhan. Untuk membuktikan hipotesis
tersebut, dilakukan beberapa rancangan percobaan di dalam 4 cawan petri yang masing-masing berisi:
1. Kapas kering dan biji di tempat terang
2. Kapas kering dan biji di tempat gelap
3. Kapas basah dan biji di tempat gelap
4. Kapas basah dan biji di tempat terang
Biji kacang hijau direndam dalam air selama 2 jam, lalu dipindahkan ke dalam wadah tertutup. Beberapa hari
kemudian biji mengalami perkecambahan. Peran air pada proses perkecambahan biji tersebut adalah ....
A. Merangsang kerja auksin
B. Menyerap zat makanan dalam biji
C. Merangsang metabolisme embrio dalam biji untuk tumbuh
D. Mengandung zat makanan untuk pertumbuhan embrio
E. Menguraikan zat amilum dalam biji.
2. Ani, siswa kelas XII-IA merancang sebuah percobaan dengan menyediakan dua pot seperti gambar dibawah ini:
Hipotesis yang disusun oleh Ani, berdasarkan percobaan yang dirancangnya adalah ....
A. Air berpengaruh pada pertumbuhan tanaman
B. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh kelembaban udara.
C. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh suhu, cahaya, air.
3. Dari hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau selama 6 hari ternyata kecambah yang ditumbuhkan pada
tempat yang gelap lebih cepat pemanjangan batangnya dari pada di tempat yang terang. Hal ini disebabkan karena
cahaya ....
A. memacu kerja pigmen antosian
B. merusak hormon auksin ujung batang-
C. mengaktifkan hormon asam absisat
D. menghambat kerja enzim pada kotiledon
E. menguapkan air yang dibutuhkan Kecambah
4. Seorang siswa mengamati pertumbuhan kecambah tanaman kacang hijau selama empat bulan. Pada akhir
penelitian, siswa tersebut membuat kurva hasil pengamatannya sebagai berikut!
5. Ali melakukan percobaan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ditumbuhkan pada kapas dengan
perlakuan sebagai berikut:
A kapas kering,
B kapas basah, dan
C kapas basah ditambah 5cc asam cuka encer.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan akan segera terlihat pada perlakuan C.
Tujuan dilakukan ketiga perlakuan itu adalah untuk mengetahui ....
A. Tumbuhan kacang hijau dapat hidup tempat kering maupun basah
B. Pengaruh pH lingkungan pada pertumbuhan-
C. Adaptasi biji terhadap kondisi yang berbeda
D. pH lingkungan yang cocok untuk tanaman kacang hijau
E. Media yang tepat untuk tanaman kacang hijau
3. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di
bawah standar minimal. Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan pembelajaran remedial, penugasan dan
tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
4. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai di atas standar minimal diberikan tugas mengkaji materi penerapan dengan
mencari informasi, dan memahami hormon Brasinosteroid
5. Pedoman penskoran
a. Penilaian Sikap
Rubrik penilaian :
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
b. Penilaian Pengetahuan
Nilai =Jumlah Skorx 100
JumlahSkorMaksimal
c. Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian :
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
3. Sumber Belajar ; Buku Biolog Kelas XII Kurikulum 2013, Buku Biologi Kelas XII BSE, Jurnal Pertumbuhan,
Bahan bacaan lain yang relevan dari internet
Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek masyarakaik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik
Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi
tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan
dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko
disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha Mangayahui
apo nan inyo karajooan”.
Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju Kuruang.
Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an
manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro laki-
lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo
punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-
anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui
parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan
baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo indak
sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu kawin
untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan mampunyai
kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai
jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah maagiah
kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan
kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak
nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di
paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo
hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau
suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado
ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).
Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak sakurangnyo
babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian Bundo Kanduang
sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…
Lampiran
a. Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik,
mufakat barajo ka nan bana, Bana
badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
patuik, raso, pareso, malu jo sopan)
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
- Raso dibawok naiak, pareso
dibawok turun.
15 Gemar Tadarrus Di baliak tatulih ado nan tak tatulih,
Membaca (membaca Alam takambang jadi guru, bumi
tersurat) tabantang tampek diam
Tadabbur
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;
Pantangan .................
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.
Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.