TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta
didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
maSyara’at.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah maSyara’at
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMAK/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui
pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya
menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan maSyara’at, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di
Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think
Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dilakukan
dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”
merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus dan
RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini menjadi tahun pertama pelaksanaan program integrasi
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMK/SMK se - Sumatera Barat.
Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum agar guru
mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan Pendidikan
Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu diharapkan
sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program akademik
dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.
B. Dasar Hukum
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.
C. Konsep Integrasi
D. Tujuan
Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran yang
yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik sehari-hari.
Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditin
daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan
pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi
Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II
PELAKSANAAN
3. SeniTari
Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni tari, Teknik
penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni tari, Portofolio seni tari. Pada
sekolah Menengah Atas seni tari melakukan dan mengkreasikan karya tari.
4.Seni Teater
Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater,
Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni
teater. Pasa Sekolah Menengah Atas teater menampilkan pementasan karya teater.
Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan
minimal 2 aspek seni.
D. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran Seni Budaya merupakan proses pendidikan olah rasa membentuk pribadi
harmonis, dan menumbuhkan multi kecerdasan. Pembelajaran dilakukan dengan aktivitas
berkesenian sehingga dapat meningkatkan kemampuan sikap menghargai, memiliki
pengetahuan, dan keterampilan dalam berkarya dan menampilkan seni dengan memperhatikan
kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta sesuai dengan konteks maSyara’at dan
budayanya. Falsafah lama dari Kong Fu Chu mengatakan bahwa pembelajaran harus dialami
oleh peserta didik. Falsafah itu mengungkapkan bahwa saya dengar saya lupa, saya lihat saya
ingat dan saya lakukan saya mengerti.
F. Strategi Pembelajaran
Dengan mengacu pada berbagai pendekatan tentang belajar dan pembelajaran, terdapat
beberapa strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi, termasuk strategi belajar
berbasis , kontekstual, berbasis masalah (problem-based), mandiri (autonomous learning),
berbasis tugas (task-based), berbasis proyek (project-based), berbasis keingin-tahuan (inquiry)
dan penyingkapan (discovery).
Proses pembelajaran terpusat pada tindakan-tindakan komunikatif dan produktif
dengan menggunakan atau terkait dengan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan
peserta didik, secara reseptif dan produktif, lisan,tulis dan keterampilan dalam bentuk kegiatan
yang terintegrasi secara alami dalam berbagai kegiatan komunikatif dan keterampilan yang
bermakna.
Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.
Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man kepada
kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya sehingga
menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan kepada
siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)
3 Penutup a. Kesimpulan
b. Refleksi
c. Tes formatif/Quiz
d. Tindak lanjut
e. Rencana pembelajaran selanjutnya
f. Berdoa, dan salam. Bila memungkan para peserta
didik dapat latihan mamperhalus ”raso” berupa
latihan Ihsan (Sadar Allah)
Catatan.
Pada kegiatan pembukaan, inti maupun penutup guru dapat mengaplikasikan adap sopan
santun orang Minangkabau sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Adat Nan
Duopuluah yaitu yang berhubungan dengan Sumbang Duobaleh di setiap prilaku siswa dalm
proses pembelajarannya sehingga terjadi pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus,
seperti memperbaiki sikap siswa bila ada yang sumbang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program program integrasi muatan lokal terkait Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran Seni dan Budaya SMA bertujuan untuk
meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam bertingkah laku, berkomunikasi lisan dan tulis
yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya adat Minangkabau serta untuk
mengembangkan pemahaman peserta didik SMA akan falsafah adat Minangkabau “Adat
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Adat Mamakai Syara’ Mangato, Alam
Takambang Jadikan Guru”.
Konsep integrasi nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau ke mata pelajaran
Seni dan Budaya ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan struktur
kurikulum 2013, peserta didik belajar Bahasa Inggris wajib dengan porsi dua ( 2 ) jam pelajaran
setiap minggunya. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan permen No. 24 tahun
2016. Yang terpenting di sini, tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang ada adalah
menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai Al-Qur’an dan dan budaya alam Minangkabau
yang menjadi falsafah orang Minangkabau sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui
aktivitas berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap
santun, jujur, cinta
damai dalam
mengapresiai seni dan
pembuatnya BukuSeniBudayakelas X
2.3 Menunjukkan sikap
responsif, pro-aktif, dan VCD pertunjukan music
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Kumpulan lagu-lagudaerah
serta menghargai karya
seni dan pembuatnya Ragam alat Mengidentifikasi ragam alat Unjuk Kerja Bukuteknikbermainalatmusik
3.1. Memahami jenis dan musik musik dalam pertunjukan Penampilan
fungsi alat musik tradisional musik tradisional secara karya musik Ensiklopedimusik Indonesia
tradisional. Indonesia langsung, atau melalui media
berdasarkan audio/audiovisual Buku-buku yang relevan
4.1 Memainkan alat musik sumber
tradisional. bunyinya.
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Ragam alat Mengidentifikasi fungsi alat
musik musik pada beberapa contoh
tradisional karya musik tradisional
Indonesia
berdasarkan Menyajikan simpulan hasil
cara pengamatan tentang jenis dan
memainkannya fungsi alat musik pada karya
Fungsi alat musik tradisional
musik dalam
Berlatih teknik memainkan
karya musik
salah satu alat musik
tradisional
tradisional.
Teknik
memainkan Memainkan alat musik
alat musik tradisional
tradisional
1.1.Menunjukkan sikap 4 JP
penghayatan dan
pengamalan serta
bangga terhadap seni
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui BukuSeniBudayakelas X
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
aktivitas berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap VCD pertunjukan music
santun, jujur, cinta
damai dalam Kumpulan lagu-lagudaerah
mengapresiai seni dan
pembuatnya Bukuteknikbermainalatmusik
2.6 Menunjukkan sikap
responsif, pro-aktif, dan Ensiklopedimusik Indonesia
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Buku-buku yang relevan
serta menghargai karya
seni dan pembuatnya
3.2 Menganalisis alat Alat musik Mengidentifikasi jenis alat
musik tradisional tradisional musik tradisional dalam seni Unjuk Kerja
berdasarkan jenis dan dalam seni ritual ritual di maSyara’at Menampilkan
fungsinya pada di maSyara’at berdasarkan pengamatan karya musik
maSyara’at Alat musik langsung atau melalui media buatan
pendukungnya. tradisional audio/audiovisual sendiri
4.2 Mempresentasikan dalam seni Mengidentifikasi jenis alat
hasil analisis alat musik hiburan di musik tradisional dalam seni
tradisional berdasarkan maSyara’at hiburan di maSyara’at
jenis dan fungsinya berdasarkan pengamatan
pada maSyara’at langsung atau melalui media
pendukungnya. audio/audiovisual
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Mempresentasikan perbedaan
musik dalam seni ritual dan seni
hiburan di maSyara’at
1.1.Menunjukkan sikap 5 JP
penghayatan dan
pengamalan serta
bangga terhadap seni
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.1.Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui aktivitas BukuSeniBudayakelas X
berkesenian
2.2.Menunjukkan sikap VCD pertunjukan music
santun, jujur, cinta
damai dalam Kumpulan lagu-lagudaerah
mengapresiai seni dan
pembuatnya Bukuteknikbermainalatmusik
2.3.Menunjukkan sikap
responsif, pro-aktif, dan Ensiklopedimusik Indonesia
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Buku-buku yang relevan
serta menghargai karya
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
seni dan pembuatnya
3.3Memahami dan
mengapresiasi
pertunjukan musik
tradisional. Pertunjukan
4.3 Menampilkan musik Mengamati dan Unjuk Kerja
pertunjukan musik tradisional mengidentifikasi pertunjukan pergelaran
tradisional. Indonesia. musik tradisional musik karya
Pertunjukan sendiri
musik Mengamati dan
tradisional mengidentifikasi pertunjukan
Indonesia yang musik tradisional untuk
mengiringi mengiringi tarian
tarian.
Mengamati dan
Pertunjukan musik mengidentifikasi musik dalam
tradisional teater tradisional
Indonesia yang
mengiringi teater Mempresentasikan kesimpulan
tentang perbedaan musik
tradisional dalam ragam
pertunjukan (musik, tari dan
teater)
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Berkreasi musik tradisional
untuk pertunjukan
musik/tari/teater
2.2.Menunjukkan sikap
santun, jujur, cinta
damai dalam
mengapresiai seni dan
pembuatnya BukuSeniBudayakelas X
2.3.Menunjukkan sikap
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
responsif, pro-aktif, dan VCD pertunjukanmusic
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Kumpulan lagu-lagudaerah
serta menghargai karya
seni dan pembuatnya Bukuteknikbermainalatmusik
Konsep dalam Mengkaji bentuk secara
3.4 Memahami konsep, pertunjukan langsung atau melalui media Produk Ensiklopedimusik Indonesia
bentuk dan jenis musik audiovisual Tulisan
pertunjukan musik tradisional tentang kritik Buku-buku yang relevan
tradisional. Bentuk Mengkaji jenis pertunjukan musik
pertunjukan musik tradisional secara
4.4. Membuat tulisan hasil musik langsung atau melalui media
analisis pertunjukan tradisional audiovisual
musik tradisional Jenis
Mendeskripsikan hasil analisis
pertunjukan
pertunjukan musik tradisional
musik
berdasarkan konsep, bentuk dan
tradisional
jenis musik
Deskripsi
pertunjukan
musik
tradisional
SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA
(SENI TARI)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X
TH AJARAN : 2017/2018
KOMPETENSI INTI :
Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
1.1 Menunjukkan sikap 4 JP Buku paket
penghayatan dan Seni
pengamalan serta bangga Budaya
terhadap karya seni tari kelas
sebagai bentuk rasa syukur XHumprey,
terhadap anugerah Tuhan Doris,
2.1 Menunjukkan sikap Tugas. 1983. Seni
kerjasama, bertanggung Menata
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
jawab, toleran, dan disiplin Membuat Tari, terj.
melalui aktivitas deskripsi gerak Sal
berkesenian dasar tari Murgiyanto
2.2 Menunjukkan sikap santun, , Dewan
jujur, cinta damai dalam Unjuk Kerja Kesenian
mengapresiai seni dan mempergelarka Jakarta,
pembuatnya - konsep, teknik, dan Mengamati dengan seksama n tari bentuk Jakarta.
2.3 Menunjukkan sikap prosedur tentang tari beberapa contoh ragam gerak tari sesuai dengan Hawkins,
responsif dan pro-aktif, tradisional daerah tradisional Minangkabau hitungan Alma,1990.
peduli terhadap lingkungan Minangkabau menggunakan media audio visual Mencipta
dan sesama,menghargai - Ragam gerak tari Mengindentifikasi ragam gerak tari Lewat Tari,
karya seni dan pembuatnya tradisional tradisional Minangkabau Produk terj.
3.1 Memahami konsep, teknik Minangkabau berdasarkan teknik, konsep dan membuat tari Sumandiyo
dan prosedur dalam - Peragaan gerak tari prosedur dengan berbagai iringan bentuk sesuai Hadi, ISI,
menirukan ragam gerak tradisional daerah Mendiskusikan dan melakukan iringan Yogyakarta
tari tradisi Minangkabau sesuai latihan gerak tari tradisional Hawkins,
4.1 Menirukan ragam gerak iringan/ketukan Minangkabau dengan cara meniru Alma M.,
dasar tari sesuai dengan Membandingkan ragam gerak tari 2003.
hitungan/ketukan tradisional Minangkabau degan Bergerak
daerah lain berdasarkan teknik, Menurut
konsep dan prosedur. Kata Hati,
Menampilkan, membuat dan terjemahan
mempresentasikan deskripsi I Wayan
rangkaian ragam gerak tari Dibia,
tradisional Minangkabau
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
berdasarkan teknik, konsep dan Jakarta:
prosedur MSPI.
vidio
pertunjukan
tari
eksiklopedi
tari
Indonesia
1.1 Menunjukkan sikap Tugas. 4 JP Buku paket
penghayatan dan Membuat kritik seni budaya
pengamalan serta bangga tari minimal kelas X
terhadap karya seni tari 400 kata Humprey,
sebagai bentuk rasa syukur Doris,
terhadap anugerah Tuhan 1983. Seni
2.1 Menunjukkan sikap Menata
kerjasama, bertanggung Unjuk Kerja Tari, terj.
jawab, toleran, dan disiplin Bentuk, jenis dan Mengamati secara seksama contoh- mempergelarka Sal
melalui aktivitas nilai estetis tari contoh gambar maupun video n tari bentuk Murgiyanto
berkesenian tradisi daerah visual ragam gerak tari tradisi sesuai dengan , Dewan
2.2 Menunjukkan sikap santun, setempat setempat berdasarkan simbol, jenis, hitungan Kesenian
jujur, cinta damai dalam dan nilai estetis sesuai iringan Jakarta,
mengapresiai seni dan Bentuk, jenis dan Jakarta.
pembuatnya nilai estetis iringan Mengidentifikasi simbol, jenis, dan Produk Hawkins,
nilai estetis dengan berbagai macam Alma,1990.
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
2.3 Menunjukkan sikap tari tradisi daerah musik iringan ragam gerak tari membuat tari Mencipta
responsif dan pro-aktif, setempat tradisi daerah setempat kaitannya bentuk sesuai Lewat Tari,
peduli terhadap lingkungan dengan ragam gerak tari iringan terj.
dan sesama,menghargai - Peragaan gerak tari Sumandiyo
karya seni dan pembuatnya tradisi sesuai Melakukan latihan gerak tari tradisi Hadi, ISI,
iringan daerah setempat sesuai dengan yang Yogyakarta
ditiru Hawkins,
3.2 Memahami bentuk, jenis, Mendiskusikan dan melakukan Alma M.,
dan nilai estetis dalam latihan gerak tari tradisi daerah 2003.
ragam gerak tari tradisi setempat sesuai dengan yang ditiru Bergerak
Menurut
4.2 Memeragakan gerak tari Meragakan dan mempresentasikan Kata Hati,
tradisi berdasarkan hasil merangkai berbagai ragam terjemahan
bentuk, jenis dan nilai gerak tari tradisi daerah setempat I Wayan
estetis sesuai iringan sesuai dengan simbol, jenis, dan Dibia,
nilai estetis sesuai iringan Jakarta:
MSPI.
4.2 vidio
pertunjukan
tari
eksiklopedi
tari
Indonesia
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
ragam gerak tari tradisi Peragaan tari lain (nusantara) sesuai iringan 2003.
4.3 Memeragakan ragam gerak tradisi daerah lain dengan melalui audio visual Bergerak
tari tradisi berdasarkan (nusantara) sesuai Menurut
konsep, teknik dan iringan Mengidentifikasikan hubungan Kata Hati,
prosedur sesuai dengan antara konsep, teknik dan prosedur terjemahan
iringan dalam ragam gerak tari tradisi lain I Wayan
(nusantara) dengan berbagai macam Dibia,
iringan tari Jakarta:
MSPI.
Mendiskusikan dan vidio
membandingkan gerak dasar tari
pertunjuka
tradisi daerah lain (nusantara) di
n tari
lingkungan tempat tinggal siswa
dengan daerah lain hasil dari
eksiklopedi
menghubungkan antara teknik,
tari
konsep, dan prosedur Indonesia
Melakukan latihan ragam gerak tari
tradisi daerah lain (nusantara)
Menampilkan dan membuat
deskripsi rangkaian ragam gerak tari
tradisi daerah lain (nusantara) hasil
menghubungkan antara teknik,
konsep, dan prosedur sesuai iringan
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
1.1 Menunjukkan sikap 5 jp
penghayatan dan
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni tari
sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin Buku paket
melalui aktivitas Bentuk, jenis, nilai Mengamati beberapa contoh ragam Seni
berkesenian estetis dan fungsi tari tradisi daerah lain (nusantara) Tugas. Budaya
2.2 Menunjukkan sikap santun, tari tradisi daerah berdasarkan jenis, fungsi, simbol Membuat kritik kelas X
jujur, cinta damai dalam lain (nusantara) dan nilai estetis dari suatu tari minimal Humprey,
mengapresiai seni dan Penulisan tari tradisi kelompok maSyara’at melalui 400 kata Doris,
pembuatnya daerah lain media gambar dan/atau audio-visual 1983. Seni
(nusantara) Menata
2.3 Menunjukkan sikap mengenai jenis, Mendiskusikan hubungan antara Unjuk Kerja Tari, terj.
responsif dan pro-aktif, fungsi, bentuk dan simbol, jenis, dan nilai etetis dalam mempergelarka Sal
peduli terhadap lingkungan nilai estetis sebuah pertunjukan karya tari tradisi yang n ragam gerak Murgiyanto
dan sesama,menghargai karya tari diamati dasar tari sesuai , Dewan
karya seni dan pembuatnya dengan Kesenian
hitungan Jakarta,
Menganalisis keterkaitan antara Jakarta.
karya seni tari dan nilai-nilai estetik Hawkins,
3.4 Menganalisis bentuk, jenis, Produk Alma,1990.
nilai estetis dan fungsi
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
ragam gerak tari tradisi dalam kebudayaan maSyara’at merangkai Mencipta
4.4 Membuat tulisan mengenai tempat siswa berada ragam gerak Lewat Tari,
jenis, fungsi, bentuk dan nilai dasar tari sesuai terj.
estetis sebuah karya tari tradisi Mengkomunikasikan hasil dengan iringan Sumandiyo
analisisnya tentang pagelaran karya Hadi, ISI,
tari tradisi dalam bentuk kritik tari Yogyakarta
baik lisan maupun tulisan. Hawkins,
Alma M.,
2003.
Bergerak
Menurut
Kata Hati,
terjemahan
I Wayan
Dibia,
Jakarta:
MSPI.
vidio
pertunjukan
tari
eksiklopedi
tari
Indonesia
SILABUS PEMBELAJARAN
SENI RUPA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas : X IPA /IPS
KOMPETENSI INTI :
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Pencapaian Tatap Muka Penugasan Kegiatan Waktu
Kompetensi Terstruktur Mandiri
Mengamati Tulisan 4 x45 Buku Seni
3.1 Memahami 3.1.1. Menjelaska Konsep, unsur, Diskusi dan Essay menit Budaya Siswa
konsep, unsur, n konsep prinsip,bahan dan kelompok mengklasifika Kelas X,
prinsip, bahan, seni rupa teknik dalam si teknik Kemendikbud,
dan teknik dalam berkarya seni rupa Mengamati dalam tahun 2016
proses berkarya 3.1.2. Mengidenti dan berkarya seni edukasi.net
fikasi
seni rupa mengklasifi rupa Buku refensi
unsur – kasi unsur, Membuat yang relevan,
prinsip dan karya seni
berkarya melihat
seni rupa model:
a. benda mati
4.1.2. Membuat b. benda hidup
sketsa c. foto/gambar
karya seni Berkarya
rupa dua seni rupa
dimensi, dua dimensi
dengan eksplorasi
model dengan
alam berbagai
benda media dan
teknik
4.1.3. Membuat
gambar
dan
lukisan
karya dua
dimensi
dengan
melihat
alam
benda
4.1.4. Bereksperi
men
dengan
beragam
bahan dan
teknik
dengan
melihat
model
3.2. Memahami 3.2.1 Mengidentifi Karya seni rupa Diskusi Tulisan 4x 45 Buku Seni
karya seni kasi jenis tiga dimensi Mengamat Mengamati Essay Budaya Siswa
rupa karya seni i dan dan Kelas X,
berdasarkan, rupa tiga berdasarkan, jenis, mengklasif mengklasifika Kemendikbud,
jenis, tema, dimensi tema, dan nilai ikasi karya si karya seni tahun 2016
dan nilai 3.2.1.Menjelaskan estetis. seni rupa rupa edukasi.net
estetisnya tema karya berdasarka berdasarkan Buku refensi
tiga dimensi n jenis, jenis, tema yang relevan,
3.2.2.Menbanding tema dan dan nilai Pameran karya
kan nilai - nilai estetisnya seni rupa
nilai estetika estetisnya Membuat Majalah,
dalam karya Memprese karya seni Jurnal,
seni rupa rupa tiga
4.2 Membuat Pembuatan karya ntasikan Koran,
tiga dimensi hasil dimensi
karya seni seni rupa tiga Hasil
pengamata dengan Praktek 4 x 45
rupa tiga dimensi dengan penelitian,
3.2.3.Membuat n terhadap melihat menit
dimensi konsep
melihat model Gambar,
jenis, tema model:
dengan berkarya Audio-visual
dan nilai a. benda
melihat seni rupa mati
estetis
model tiga dimensi b. benda
dalam
karya seni hidup
3.2.4.Membuat rupa c. foto/gam
sketsa karya bar
berbagai
media dan
teknik.
Mengamat Mengamati Meng Tulisan 4 X 45 Buku Seni
3.3. Memahami 3.3.1. Konsep dan i dan dan amati Essay Mnt Budaya Siswa
konsep dan Menjelaskan prosedur pameran mengklasif mengklasifika dan Kelas X,
prosedur konsep karya seni rupa ikasi si konsep dan mengk Kemendikbud,
pameran pameran konsep dan prosedur lasifik tahun 2016
karya seni seni rupa prosedur pameran asi edukasi.net
rupa 3.3.2.Menjelaskan pameran karya seni konse Buku refensi
prosedur karya seni rupa p dan yang relevan,
dalam rupa Mempresenta prosed Pameran karya
pelaksanaan Memprese sikan hasil ur seni rupa
kegiatan
4.3
ntasikan pengamatan pamer Majalah,
pemeran Pelaksanaan hasil terhadap an Jurnal,
Menyelengga seni rupa pameran hasil pengamata konsep dan karya Laporan 4 x 45
rakan Koran,
karya seni rupa dua n terhadap prosedur seni Presentas mnt
pameran hasil 3.3.3.Menentukan Hasil
dan tiga dimensi konsep dan pameran rupa e
karya seni penelitian,
konsep yang dibuat prosedur karya seni Meren praktek
rupa dua dan pameran Gambar,
berdasarkan pameran rupa canak
tiga dimensi yang akan Audio-visual
melihat model karya seni Merencanaka an dan
yang dibuat dilaksanaka rupa melak
n dan
berdasarkan n Merencana melaksanakan sanaka
melihat n
kan dan pameran
model 3.3.4.Mempersiap pamer
melaksana karya sendiri
kan kan di dalam an
pameran pameran kelas karya
karya sendiri
3.3.7.Melaksanak
an pameran 4.
karya seni
rupa dua
dan tiga
dimens
4 x 45
3.4. Memahami 3.4.1. Evaluasi Karya Mengamat Mengamati Meng Tulisan Buku Seni
konsep, Menjelaskan seni rupa i konsep, konsep, amati Essay Budaya Siswa
prosedur tema, jenis berdasarkan tema, prosedur prosedur dan konse Kelas X,
dan fungsi dan fungsi jenis, fungsi dan fungsi fungsi kritik p, Kemendikbud,
kritik dalam dalam tokoh, dan nilai kritik dalam karya prosed tahun 2016
karya seni karya seni estetisnya. dalam seni rupa ur dan edukasi.net
rupa rupa karya seni Mempresenta fungsi Buku refensi
rupa sikan hasil kritik yang relevan,
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater
sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan Tugas.
2.4 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas Unjuk Kerja
berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap santun, Produk
jujur, cinta damai dalam
mengapresiai seni dan
pembuatnya
2.6 Menunjukkan sikap
responsif dan pro-aktif,
peduli terhadap lingkungan
dan sesama,menghargai
karya seni dan pembuatnya
3.1 Memahami konsep, teknik
dan prosedur seni peran Konsep, teknik dan Melakukan pengamatan dan
bersumber seni teater prosedur seni peran mengidentifikasi konsep, teknik
tradisional bersumber seni teater dan prosedur pemeranan seni teater
4.3 Meragakan adegan sesuai tradisional tradisional.
konsep, teknik dan - Peragaan adegan
prosedur seni peran sesuai konsep,
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
bersumber seni teater teknik dan prosedur Mendemonstrasikan latihan teknik
tradisional seni peran dan prosedur pemeranan seni teater
bersumber seni tradisional.
teater tradisional Menampilkan peragaan adegan
sesuai konsep, teknik dan prosedur
pemeranan seni teater tradisional.
1.2 Menunjukkan sikap Tugas. 4 JP
penghayatan dan
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater
sebagai bentuk rasa syukur Unjuk Kerja
terhadap anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap Produk
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap santun, Teknik menyusun Mengidentifikasi naskah lakon
jujur, cinta damai dalam naskah lakon seni teater tradisional berdasarkan
mengapresiai seni dan bersumber dari jenis, bentuk, dan makna lakon seni
pembuatnya cerita tradisional teater tradisional
2.6 Menunjukkan sikap Penyusunan naskah Mengekplorasi teknik pembuatan
responsif dan pro-aktif, lakon sesuai kaidah naskah sesuai dengan kaidah seni
peduli terhadap lingkungan seni teater teater tradisional.
tradisional Menyusun naskah teater tradisional
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
dan sesama,menghargai Mempresentasikan naskah yang
karya seni dan pembuatnya telah disusun teater tradisional
3.2 Memahami teknik secara perorangan atau kelompok
menyusun naskah lakon
bersumber dari cerita
tradisional
4.2 Menyusun naskah lakon
sesuai kaidah seni teater
4.4
1.1 Menunjukkan sikap Tugas. 5 JP
penghayatan dan
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater Unjuk Kerja
sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap Produk
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian Konsep, teknik dan
2.5 Menunjukkan sikap santun, prosedurperancanga
jujur, cinta damai dalam n pementasan seni
mengapresiai seni dan
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
pembuatnya seni teater
2.6 Menunjukkan sikap tradisional
responsif dan pro-aktif, Pembuatan
peduli terhadap lingkungan rancangan
dan sesama,menghargai pementasan seni
karya seni dan pembuatnya teater sesuai konsep,
3.3 Memahami perancangan teknik dan prosedur
pementasan seni teater bersumber seni Mengidentifikasi tentang konsep,
sesuai konsep, teknik dan teater tradisional teknik dan prosedur merancang seni
prosedur seni teater teater tradisional.
tradisional Mengamati tayangan video
4.3 Merancang pementasan pementasan seni teater tradisional.
seni teater sesuai konsep, Membuat rancangan seni dan
teknik dan prosedur produksi seni teater sesuai naskah
bersumber seni teater lakon yang dibawakan.
tradisional Mendeskripsikan rancangan karya
dan produksi seni teater tradisional
sesuai naskah lakon yang akan
dibawakan.
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
terhadap anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap santun,
jujur, cinta damai dalam Tugas.
mengapresiai seni dan Konsep, teknik dan Mengidentifikasi mengenai konsep,
pembuatnya prosedur teknik dan prosedur pementasan Unjuk Kerja
2.6 Menunjukkan sikap pementasan seni seni teater tradisional.
responsif dan pro-aktif, teater tradisional Mengkonstruksi konsep, teknik dan Produk
peduli terhadap lingkungan Pementasan seni prosedur pementasan seni teater
dan sesama,menghargai teater berdasarkan tradisional.
karya seni dan pembuatnya konsep, teknik dan Mementaskan seni teater
prosedur seni teater tradisional.
tradisional Mengkritik pementasan seni teater
3.4 Menganalisis pementasan tradisional .
seni teater sesuai konsep,
teknik dan prosedur seni
teater tradisional
4.4 Mementaskan seni teater
berdasarkan konsep, teknik
dan prosedur seni teater
tradisional
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
KD YANG TERINTEGRASI
NILAI AGAMA DAN BUDAYA
MINANGKABAU
4.3.1.Mempresenta
sikan kesimpulan
4.3 Menampilkan tentang perbedaan
pertunjukan musik tradisional
musik dalam ragam
tradisional. pertunjukan
(musik, tari dan
teater)
4.3.2.Berkreasi
musik tradisional
untuk pertunjukan
musik/tari/teater
4.3.3.Menampilkan
kreasi musik dalam
pertunjukan
musik/tari/teater
3.1 Memahami 3.1.1 Menjelaskan Konsep, teknik, Mengajarkan Membentuk Informasi Tugas Mencari
konsep, teknik konsep tari dan prosedur siswa utk: karakter guru/diskusi Kelompok informasi
dan prosedur tradisional tentang tari 1. Membela siswa yang ttg ragam
dalam meniru Minangkaba tradisional diri, saling tangguh, gerak dasar
ragam gerak u. minangkabu melindung tangkas dan tari
tari tradisional 3.1.2 Menjelas Ragam gerak i Q.S Al- cerdas tradisional
minangkabau. teknik ragam tari tradisional Anfal 8;73 Minangkaba
gerak dasar minangkabau 2. Membente u
tari ngi diri
tradisional Q.S Al-
minangkabau Shaf 61;4 Informasi
. 3. Membang guru/diskusi
3.1.3 Menjelaskan un dan
prosedur mengemb
dalam angkan
menirukan kepribadia
4.1 Memeragakan ragam gerak n dan
gerak tari dasar Peragaan gerak karakter
tradisional minangkabau tari tradisional mulia
minangkabau. . minangkabau seseorang Informasi Siswa
2. berdasarkan sesuai guru/diskusi menirukan
konsep, 4.1.1 iringan/ketukan gerakan tari Masing2
teknik, dan Mencontohk Sda yang telah siswa
prosedur an gerak tari ditayangkan memperaga
sesuai dengan tradisional secara kan 2
hitungan/ketu minangkabau berkelompo gerakan tari
kan berdasarkan Memperaga k yang
konsep kan beberap diciptakann
sesuai gerak dasar ya
denagan tari berdasarkan
hitungn/ketu tradisional konsep
kan. Minangkaba ragam gerak
u tari
4.1.2 Minangkaba
Mencontohk u
an tehnik
gerak tari
tradisional
minangkabau
sesuai
dengan
hitungan/ket Bentuk, jenis
3.2 Memahami ukan. dan nilai estetis
bentuk, jenis, 4.1.3 tari tradisional Allah Mencari
dan nilai Mencontohk minangkabau menyukai Informasi nilai2
3. estetis dalam an prosedur keindahan guru/diskusi estetis pada
ragam gerak gerak tari Bentuk, jenis H.R . gerakan tari
tari tradisi tradisional dan nilai estetis Muslim) Menayangk tradisional
minangkabau. minangkabau iringan tari Nilai estetika an Video Minang
berdasarkan tradisi melalui tari Piring yang telah Siswa
hitungan/ket tradisional gerak tari diberikan mencari
ukan minangkabau tradisional secara nama2
3.2.1 Menjelaskan Minangkaba berkelompo gerak dasar
bentuk ragam u Membagi k tari
gerak tari Yang antara kelompok Minangkaba
tradisional lain terlihat kerja siswa u
minangkabau. pada gerak
Peragaan gerak langkah
3.2.2 Menjelaskan tari tradisional siganjo lalai
jenis jenis minangkabau yang
4. 4.2 Memeragakan ragam gerak sesuai iringan . Mensyukuri mencerminka
gerak tari tari tradisional nikmat n kelembutan
tradisional minangkabau. Allah dan keelokan
minangkabau 3.2.3 Menjelaskan terhadap gadis MK
berdasarkan nilai estetis falsafah Mengenal ttg Informasi
bentuk, jenis ragam gerak Minangka makna dari guru/diskusi
tradisional Diskusi
4.4 Membuat minangkabau kelompok
tulisan 3.4.2 Menganalisis
mengenai jenis ragam
jenis, fungsi, gerak tari
bentuk dan trdisional
nilai estetis minangkabau.
sebuah karya 3.4.3 Menganalisis
tari tradisi . fungsi ragam
gerak tari
tradisional Membuat
minangkabau. synopsis
tari
4.4.1 Membuat tradisional
tulisan Minangkaba
mengenai jenis u yang
sebuah karya diciptakan
tari tradisional
minangkabau.
4.4.2 Membuat
tulisan
mengenai
fungsi sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.
4.4.3 Membuat
tulisan
mengenai
bentuk sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.
4.4.4 Membuat
tulisan
mengenai
nilai-nilai
estetis sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.
3.1.4. Membandingk
an unsur dan
prinsip karya Berkarya/
seni rupa praktek
Mengenalkan Dilanjutk
makna motif an
8.
3.2 Memahami 3.2.1 Karya seni Mensukuri Menghargai
karya seni rupa Mengidentifik rupa tiga hasil ciptaan hasil karya
berdasarkan, asi jenis karya dimensi allah yang orang lain,
jenis, tema, seni rupa tiga menciptakan disiplin,
dan nilai berdasarkan, kerja keras
dimensi beragam
estetisnya jenis, tema,
3.2.2 Menjelaskan dan nilai bahan-
tema karya estetis. bahan yang
tiga dimensi terdapat di
3.2.3 Menbandin
alam sekitar
gkan nilai - Berkarya / Melanjut
nilai praktek kan
estetika praktek
Menghargai
dalam
hasil karya
karya seni
orang lain,
rupa tiga
disiplin,
dimensi
Mensukuri kerja keras
4.2.1 Membuat anugrah
konsep Pembuatan karya yang
4.2 Membuat diberikan
berkarya seni rupa tiga
karya seni rupa Allah
seni rupa dimensi dengan
tiga dimensi mampu
tiga melihat model
dengan melihat dimensi berekspresi
model dalam
berkarya
4.2.2 Membuat seni tiga
sketsa dimensi
karya seni dan
rupa tiga Mensukuri
dimensi hasil ciptaan
dengan Allah yang
melihat menciptakan
model beragam
benda alam bahan-
4.2.3 Bereksperi bahan yang
men terdapat di
dengan alam sekitar
berbagai
media dan
teknik
dalam
membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
4.2.4 Membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
hasil
ciptaan
sendiri
9
3.3 Memahami 3.3.1 Menjelaska Konsep dan Mensukuri Bekerja Diskusi
konsep n konsep prosedur karunia sama,
dan prosedur pameran pameran karya Allah toleransi,
pameran seni rupa seni rupa dengan bertanggung
karya seni 3.3.2 Menjelaska diberi rasa jawab,
rupa n prosedur estetika disiplin. Diskusi,
dalam
yang lebih kerja
pelaksanaa
n kegiatan dalam kelompok melanjut
pemeran berapresiasi sesuai kan
seni rupa seni bidang
3.3.3 Menentuka Pelaksanaan yang
pameran hasil Bekerja sudah
n konsep
karya seni rupa sama, ditentukan
pameran
4.3 toleransi,
yang akan dua dan tiga
Menyelenggar tanggung
dilaksanaka dimensi yang
akan pameran Mensukuri jawab,
n dibuat
hasil karya disiplin dan
karunia
seni rupa dua 4.3.1 Mempersia berdasarkan kerja keras,
Allah menghargai
dan tiga pkan melihat model
dengan hasil karya
dimensi pameran
diberi rasa orang lain
yang dibuat karya seni
berdasarkan rupa estetika
melihat model 4.3.2 Menyusun yang lebih
proporsal dalam
pameran berapresiasi
karya seni dan
rupa berekspresi
4.3.3 Mengumpu
seni
lan karya
yang akan
dipamerkan
4.3.4 Melaksana
kan
pameran
karya seni
rupa dua
dan tiga
dimensi
an data
tentang karya Dengan
dua dan tiga anugra
dimensi Allah,
4.4.2 Membuat memiliki
laporan kemampuan
kritik seni
rasa empati/
rupa
simpati
yang lebih
dalam diri
manusia
RPP MODEL
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KI 4 ; Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
2. Menjelaskan bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
3. Menjelaskan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
4. Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
5. Menyusun tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
2. Materi pembelajaran pengayaan
simbol dan fungsi karya seni musik tradisional Talempong Pacik
3. Materi pembelajaran remedial
Menjelaskan nilai estetis karyaseni music tradisional Talempong Pacik
KONS
EP
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Memahami konsep, bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik
PROSED
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
4. Alat musik talempong
G. Sumber Belajar
1. Buku teks pelajaran yang relevan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Modul seni musik dan bahan ajar,
5. internet,
6. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
( Surah an- Nisa ayat 86. Yang artinya “ Manusia( para sahabat )senantiasa memberikan
ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian yang lain ketika haji,umroh dan yang
lainnya, dengan ucapan:: Taqabbalallahu minna wa minkum”)serta Membaca buku selain
buku paket (15 menit apabila jam pertama)
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Pertunjukan musik tradisional Indonesia yang mengiringi teater
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional tradisional talempong pacik
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Memberi Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(Stimulation) perhatian pada topik
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional talempong pacik
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
. Kaitan nilai budaya dengan materi :
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik
itu berbeda beda kalau disusun dengan
rapi dan sehingga menghasilkan bunyi
yang harmonis, dengan adanya
kebersamaan memainkan alat musik
itu.” Tagak maninjau arah, duduak
marauk ranjau”( orang yang
kreatif). Kailia saantak galah,kamudiak
sarangkuah dayuang. Barek samo di
pikua rigan samo dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan harmonis.
Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Memberi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
stimulus perhatian pada topik
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik
1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
dengan cara :
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
Materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
a. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
Menjelaskan instrument music tradisional Talempong Pacik
Perkembangan seni music hingga sampai saat ini
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya:
Konsep dasar seni musilk
Pengertian music tradisional secara lisan
Pengertian music tradisional bersifat informal
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
MaSyara’at Minangkabau memiliki beberapa jenis ensambel musik talempong,
seperti ‘Talempong Pacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao,
Talempong Batuang, Talempong Sambilu, dan Talempong Kayu, serta jenis talempong
lainnya. Di antara jenis musik tradisional talempong yang sangat merakyat dalam kehidupan
maSyara’at Minangkabau adalah ‘Talempong Pacik’ karena jenis ensambel musik ini secara
merata tumbuh dan berkembang pada setiap nagari di seluruh pelosok Minangkabau,
sehingga kesenian talempong telah menjadi identitas musikal dari seni-budaya etnik
Minangkabau itu sendiri.
Perbedaan yang menarik dari musik Talempong Pacik, terletak pada cara
memainkan alat musik talempongnya dengan cara dipegang (pacik: bahasa Minangkabau)
oleh musisinya sendiri. Cara memainkan yang unik ini sebagai dasar penamaan jenis musik
tradisional ini dengan istilah ‘Talempong Pacik.’
Instrumentasi musik tradisional Talempong Pacik terdiri dari 6 buah alat musik
talempong yang terbuat dari campuran logam dan besi, 1 buah tambua (gendang), 1 buah
rapa’i, dan 1 buah pupuik gadang. Teknik permainan utama Talempong Pacik terletak pada
alat musik talempong yang dimainkan dengan teknik imbal (interlocking technic) oleh 3
orang musisi yang masing-masing memegang 2 buah talempong untuk melahirkan motif-
motif pendek secara berulang-ulang. Sedangkan alat musik tambua, dan rapa’i berfungsi
mengiringi permainan alat musik talempong dalam bentuk motif-motif gendang yang
bersifat tetap (konstan). Manakala alat musik tiup pupuik gadang berfungsi untuk memberi
isian permainan talempong dalam bentuk melodi yang bersifat improvisasi. Perpaduan
keempat bentuk permainan alat musik ini yang melahirkan komposisi musik
tradisional Talempong Pacik.
Setiap kelompok Talempong Pacik yang berasal dari nagari yang berbeda memiliki
repertoar lagu yang berbeda pula sesuai dengan latar belakang terciptanya masing-masing
lagu oleh seniman di lingkungan alam mereka sendiri. Dengan demikian, suatu
kelompok Talempong Pacik akan menjadi kebanggaan nagarinya yang sekaligus berfungsi
sebagai hiburan maSyara’at dalam memeriahkan berbagai upacara adat dan kegiatan sosial
lainnya yang terdapat di lingkungan nagari mereka masing-masing.
Istilah musik tradisional yang populer dalam ungkapan adat, adalah “Basaluang jo
barabab, batalempong jo basarunai, sarato bagandang basaliguri (bermain saluang dan
bermain rebab, bermain talempong dan bermain serunai, serta bermain gendang dengan
saliguri).” Ungkapan ini merupakan pernyataan puitis Minangkabau bahwa nenek-moyang
dahulu telah mewariskan kekayaan musikal kepada generasi penerusnya. Buah ungkapan di
atas merupakan contoh-contoh seni primadona yang selalu berhubungan dengan konteks
upacara yang ada dalam nagari.
Musik-musik tradisional yang diistilahkan juga dengan ‘bunyi-
bunyian’ Minangkabau terdiri atas aneka tradisi musik sebagai berikut:
1. Jenis musik tradisional Minangkabau dari berbagai alat musik melodis terdapat pada:
a. jenis alat tiup sarunai (Sarunai Darek, Sarunai Pasisia, Sarunai Sungai Pagu);
b. jenis alat tiup saluang (Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauah,
Saluang Sungai Pagu, Saluang Badoi);
c. jenis rabab (Rabab Darek, Rabab Piaman, Rabab Pasisia, Rabab Badoi);
d. jenis puput (Pupuik Gandang, Pupuik Baranak, Pupuik Lagundi);
e. jenis Sampelong, Bansi;
f. jenis talempong (Talempong Pacik, Talempong Sikapak, Talempong Sitawa,
Talempong Unggan, Talempong Gandang Aguang, Talempong Paninjauan,
Talempong Basaua, Talempong Kayu, Talempong Batuang, danTalempong
Sambilu);
g. jenis perkusi melodis lainnya seperti Momongan, dan Gandang Tigo.
2. Jenis musik tradisional Minangkabau yang bersifat perkusi gendang, seperti Gandang
Tambua Piaman, Gandang Tambua Maninjau, Gandang Katipik Maninjau, Gandang
Sarunai Sungai Pagu, Dikia Rabano, Indang Piaman, Indang Solok, Indang Tuo,
dan Indang Tagak, dan sebagainya.
Sebenarnya di Minangkabau sendiri istilah talempong memiliki pengertian dengan
cakupan beberapa jenis alat perkusi lain yang memiliki bentuk dan bahan yang berbeda
dengan yang telah disebutkan di atas. Ditinjau dari segi bahan, selain logam
ada talempong yang terbuat dari kayu (talempong kayu), bambu (talempong bambu atau
talempong batuang), sembilu bambu (talempong sambilu), lempengan besi (talempong jao),
dan batu (talempong batu), dan bahkan ada talempong yang terbuat dari batok kelapa
(talempong sayak = tempurung). Sedangkan dilihat dari segi bentuk, selain dari bentuk gong
juga ada yang berbentuk bilahan-bilahan, seperti talempong kayu, talempong jao, talempong
batuang, talempong jao. Disamping keberagaman dari segi bentuk, ukuran dan
jenis, talempong pun dapat dibedakan menurut cara permainannya. Menurut Boestanoel
Arifin Adam secara umum talempong dapat dimainkan dengan dua cara yaitu dengan
meletakkannya di atas ra atau dengan cara dipacik (dipegang) (1986: 29-30).
Melihat kenyataan di atas, ternyata apa yang disebut talempong tidaklah terbatas
pada satu jenis alat musik saja, tetapi terdiri dari banyak bentuk ukuran dan jenis. Walaupun
demikian keseluruhan alat ini memiliki satu kesamaan yaitu bunyi yang dihasilkan sama-
sama berasal dari badan alat musik yang dimainkan secara dipukul dan dalam klasifikasi
organologi tergolong ke dalam kelas idiophone. Jadi secara lebih umumtalempong dapat
diartikan sebagai semua alat musik yang tergolong ke dalam klasifikasi perkusi idiophone
yang menghasilkan permainan berkesan melodis.
Dalam uraian ini tidak akan didiskusikan semua jenis alat musik yang menjadi
instrumentasi dari beratus kelompok Talempong Pacik. Walaupun begitu, menurut prinsip
ensambelnya, konsepsi dasar peralatan genre Talempong Pacik Minangkabau dapat dibagi
atas empat fungsi musikalnya sebagai berikut:
1. Talempong
Alat musik utama terdiri dari enam hingga tujuh buah talempong yang berfungsi
untuk membawakan lagu. Musisi Talempong Pacik Ateh Guguak menyebut lagu dengan
istilah gua seperti “gua tujuah, gua Indang, gua tari piriang, gua barulak, dan gua
pariangan.” Masing-masing gua tersebut dibangun atas tiga permainan yang dimulai secara
bergiliran, yaitu talempong jantan, talempong batino, dan talempong panyaua.
Setiap permainan dipraktikkan oleh satu orang musisi yang memegang dua buah alat
musik talempong.Namun kadang-kadang musisi bagian talempong jantan hanya
memainkan satu buah talempong, karena pemakaian jumlah alat musik talempong selalu
disesuaikan dengan keperluan gua-gua yang dimainkan.Ketiga permainan talempong itulah
yang dipraktikkan dengan teknik interlocking, melahirkan suatu komposisi musik
spesifik Talempong Pacik yang termasuk salah satu musik tradisional primadona maSyara’at
Minangkabau.
menyimpulkan hasil jalinan ritme tiga bagian talempong dan secara bersamaan hadir di
dalamnya (ritmetalempong bersamaan dengan ritme gendang).Jadi, permainan ritme
gendang sebagai mempertegas jalinan ritme talempong termasuk pada ritme yang variatif,
bertolak belakang dengan ritme konstan.
Nama :
NIS :
Kelas :
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan
Rubrik penilaian:
Penilaian
Aspek Penilaian
1 2 3
Komunikasi Tidak komunikatif Komunikasi cukup Komunikasi sangat baik
baik
Sistematika Tidak sistematis Sistematika baik Sistematika sangat baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Sangat antusias
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
SK N
N PILIHAN GANDA ESSAY
OR I
N A
L
O M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P
A
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G E
I
1
2
3
4
5
KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapa
Ketepatan
n Kebenara Dan lain
N penggunaa
Nama Peserta Didik gagasan yang n Konsep sebaginya
o n istilah
orisinil
Tida
Tida
Tida
Tida
Ya
Ya
Ya
Ya
k
k
1
2
3
Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Ketepatan Jumlah
Didik gagasan yang orisinil konsep penggunaan istilah
YA TIDA YA TIDA YA TIDA YA TIDA
K K K K
Fitria
Gina
....
Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai
…………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi …………………….,
……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab
pertanyaan berikut:
a. Jenis …………………….apa yang paling banyak kamu temukan dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan
pada kegiatan pembelajaran berikutnya
Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor
Pekerjaan :
................................................................................................................................
....................
................................................................................................................................
....................
................................................................................................................................
....................
................................................................................................................................
....................
Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Tingka
Kriteria
t
4 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan konsep yang
berhubungandengan tugas ini
3 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban tidak sesuai
dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuanbahasa
Inggris yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
KELAS :.…………..
Tingkat
No Nama Siswa Nilai Ket.
4 3 2 1
1.
2.
3.
Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..
N Sko
Keterampilan yang dinilai Rubrik
o r
Persiapan Percobaan - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat Bahan) keperluannya
- Rangkaian alat percobaan tersusun dengan
30
benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah
ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Percobaan - Menggunakan alat dengan tepat
2 30 - Membuat bahan percobaan yang diperlukan
dengan tepat
Proyek :
................................................................................................................................
....................
................................................................................................................................
....................
................................................................................................................................
....................
................................................................................................................................
....................
Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di
……………..mu. Ambil alat …………….. yang digunakan untuk ………………..
terhadap ……………. ……………… antara …………… terhadap ………….yang
berada di ………….., lakukan berulang-ulang sehingga kamu menemukan
…………….yang ……………… antara ……………. dengan …………… tersebut!
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah ……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang
dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan pelaporan
hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi untuk
pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan
masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan
hasil pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini diberikan
Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor
Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang
dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas,
sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik,
3 = cukup, 2 = kurang, dan 1=
sangat kurang
Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40
Skor
No Aspek
(1 – 5)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
JUDUL
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
A. Ringkasan Materi : Musik yang tumbuh dan berkembang pada suatu daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Talempong pacik adalah permainan alat musik talempong
tradisional Minangkabau yang dimainkan dengan cara
dipegang (pacik). Dalam permainan talempong ini
dibutuhkan tiga orang pemain. Di mana dalam
permainan ini dituntut kerja
sama yang saling mendukung dengan penuh rasa
kesabaran dan tanggung jawab.
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari)
Kelas/Semester: X/
Kompetensi Dasar :3.3 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam ragam gerak tari
tradisi.
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas/Semester : X/Ganjil
KD : Membuat seni Rupa Dua Dimensi dengan mengunakan
berbagai bahan dan tehnik dengan melihat model.
Materi Pokok : Karya seni Rupa dua dimensi dengan mengunakan berbagai
(yang diintegrasikan) bahan dan tehnik dengan melihat
model.
Nilai- nilai Karakter : Religi, gotong royong,disiplin dan integritas
A. Rinkasan materi :
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : SeniTeater
Kelas/Semester : X /2
Materi Pokok :Randai
(yang diitegrasikan)
Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
MaSyara’aik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek maSyara’aik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo maSyara’aik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik
Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi
tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan
dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko
disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha Mangayahui
apo nan inyo karajooan”.
Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju Kuruang.
Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an
manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro laki-
lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo
punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-
anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui
parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan
baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo indak
sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu kawin
untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan mampunyai
kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai
jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah maagiah
kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan
kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak
nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di
paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo
hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau
suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado
ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam maSyara’aik Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).
Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak sakurangnyo
babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian Bundo Kanduang
sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…
Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)
Pantangan .................
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermaSyara’at Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.