Anda di halaman 1dari 141

PEDOMAN

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN


BUDAYA ALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN SENI DAN BUDAYA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
2017
ii

TIM PENYUSUN

Penasehat : H. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat


Pengarah : Drs. H. Burhasman, MM. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
Pembina : Drs. H. Nasmeri, M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan SMA
Pembina : Drs. Syofrizal B, MT. Kepala Bidang Pembinaan SMK
Koordinator : Suindra, S.Pd. MM. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang P. SMA
Koordinator : Drs. Raymon, M.Pd. Bagindo Panghulu Kasi Kurikulum dan Kesiswaan
Bidang Pembinaan SMK
Nara Sumber : 1. Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudha Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung
2. Drs. H. Mas’oed Abidin, MA
3. Drs. H. Zulkarnaini
4. Dr. Muhammad Kosim, MA
5. Dra. Hj. Elwinetri
6. Ambra Warda, S.Pd. MM
Editor : Ratmil, S.Sos. M.Pd.
Penulis : 1. Yuliswarti, S. Pd
2. Hj. Atmajaleli, S. Pd.
Design dan
Layout : 1. Drs. Aprimas, M.Pd.
2. Iqbal Hadi, S.Pd. M.Kom
Kontributor : 1. Hj. Eliya Roza, S. Pd
2. Nurhayati Bur, S. Pd
3. H. Fadlan Mustiqa, Lc., S.Pd.I
4. Uslinda Reni
5. Yella Murnita

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


iii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


iv

SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhannahu
Wata’ala, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan
memberikan apresiasi atas terbitnya buku panduan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran jenjang Pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat. Dalam
mendukung pendidikan karakter bagi peserta didik perlu dilatari dan
dibekali dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-Qur’an
dan Hadis serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat
dengan dengan nilai-nilai etika dan estetika.
Bunga di taman ada yang kuncup
Mekar sekuntum si bunga aster
Ilmu dan keterampilan saja tidak cukup
Harus didukung pendidikan karakter
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak bisa kita bendung, oleh sebab
itu perlu di persiapkan generasi yang mampu hidup bersaing dan bertahan pada zamannya yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan
penguatan nilai budaya.
Di jalan raya antri berdesakan
Sikap sabar dan iklas harus dijalani
Jika nilai agama dan budaya telah diterapkan
Akan terbentuk karakter cerdas yang madani

Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


v

didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
maSyara’at.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah maSyara’at
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMAK/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui
pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya
menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


vi

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI SUMATERA BARAT.

Alhamdulillah puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, panduan


pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran SMA/SMK telah dapat diselesaikan untuk diterapkan pada
jenjang pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat.

Program pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam


Minangkabau pada mata pelajaran SMK/SMK, berawal dari cita-cita bersama
yang sudah dirintis sejak tahun 2009. Alhamdulillah berkat izin Allah SWT bisa terwujud pada
tahun 2017 ini. Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, serta kuatnya arus globalisasi dan
modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri seseorang khususnya
generasi muda. Untuk itu program ini merupakan salah satu usaha agar generasi muda Sumatera
Barat tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”, dan memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dan membentengi diri dengan Agama (Al-Qur’an) dan nilai-nilai Budaya
Minangkabau. Hal ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mewujudkan
Sumatera Barat yang madani, dan program prioritas pemerintah RI membangun dan
mengembangkan Karakter bangsa yang dikenal dengan program Revolusi Mental, pada
NAWACITA, yang dikembangkan di sekolah dalam bentuk implementasi Pengembangan
Pendidikan Karakter (PPK).

Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.

Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


vii

Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,

Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


viii

KATA PENGANTAR

Pendidikan Nasional dikembangkan dengan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai


bahagian terpenting pada pembentukan Kompetensi peserta didik. Salah satu yang terpenting
dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran, melalui proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru mata pelajaran peserta didik dapat berinternalisasi dengan banyak hal, sehingga proses
tersebut memberikan sumbangan yang banyak dalam pembentukan karakter seseorang.
Penguatan Pendidikan Karakter bangsa menjadi Program Utama Mendikbud 2015-2019
yaitu pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal dan peningkatan kapasitas
sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dan mampu secara mandiri
mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada Kurikulum tahun 2006
merupakan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Seiring dengan perkembangan Kurikulum tahun 2013,
mata pelajaran muatan lokal tersebut sejalan dengan pengembangan kompetensi religius dan
sosial ( KI 1 Dan KI 2 ), sebagai penguatan Pendidikan Karakter.
Maka oleh sebab itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat memrogramkan kegiatan
pengintegrasian nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang relevan di SMA/SMK. Dengan demikian guru mata
pelajaran diharapkan mengelola pembelajaran dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadis serta nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada materi yang relevan, dengan harapan
melalui pembelajaran guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai baik pada peserta didik yang
disertai dengan tauladan dari guru. Bagi daerah tertentu Pendidikan Al-Qur’an dapat desesuaikan
dengan Kitab suci yang relevan, sesuai dengan agama yang dianut
Secara garis besar panduan ini memuat silabus inspirasi yang mengintegrasikan pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta RPP sebagai model dan suplemen bahan ajar
untuk pembelajaran di kelas. Suplemen bahan ajar ini dapat dijadikan bahan untuk menghasilkan
RPP pada pembelajaran berikutnya.
Melalui buku panduan ini diharapkan implementasi pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat membangun komunikasi
dan kerjasama yang harmonis demi terlaksananya program ini. Kami juga sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku panduan ini untuk kedepannya.

Padang, September 2017

Tim Penyusun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:

Jalan dialiah dek rang lalu,


cupak dipapek rang manggaleh,
adaik dituka dek rang datang

Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan maSyara’at, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


2

Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think
Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dilakukan
dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”
merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus dan
RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini menjadi tahun pertama pelaksanaan program integrasi
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMK/SMK se - Sumatera Barat.
Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum agar guru
mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan Pendidikan
Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu diharapkan
sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program akademik
dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.

B. Dasar Hukum

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


3

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat


Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5678 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah (SOPD);
8. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2007 tentang Kebijakan Pendidikan
Alqur’an;
9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Sumatera Barat tahun 2005 s/d 2025;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


4

12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.

C. Konsep Integrasi

Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang dimaksud


di atas adalah memasukkan nilai-nilai Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang sesuai
dengan materi pelajaran ke dalam proses pembelajaran melalui KD yang relevan pada mata
pelajaran.
Proses Integrasi diawali dengan menganalisis materi/bahan kajian pada setiap
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya materi-materi tersebut dikaitkan dengan Pendidikan Al
Quran dan Budaya Alam Minangkabau. Untuk mencocokkan materi pada KD dengan ayat-
ayat Al Quran dan adagium adat Minangkabau tergantung pada hasil analisis tuntutan KD yang
dilakukan secara terpisah dan tidak dalam waktu bersamaan. Pengkajian ayat Al Qur’an/hadis
dan Budaya Alam Minangkabau untuk KD. Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an
dan Budaya Alam Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada tiap-tiap KD, adakalanya
satu KD hanya bisa diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau Budaya Alam Minangkabau
saja. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa diintegrasikan pada satu KD.
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau diupayakan
dapat menjadi motivasi dalam pembelajran dan mempermudah pencapaian kompetensi peserta
didik serta mengindari penambahan beban belajar.

D. Tujuan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


5

Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran yang
yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.

F. Monitoring dan Evaluasi (Monev)


Monev terhadap pelaksanaan program integrasi nilai-nilai pendidikan Al Quran dan
budaya alam Minangkabau yang dilakukan meliputi:
1. Perangkat pembelajaran yang memuat program integrasi
2. Keterlaksanaan program
3. Dampak pada proses pembelajaran
4. Dampak pada prilaku peserta didik

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


6

pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik sehari-hari.
Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditin
daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan
pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi
Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


7

BAB II
PELAKSANAAN

A. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Budaya SMA


Karakteristik Pembelajaran Seni Budaya harus memperhatikan kebutuhan daerah dan
peserta didik, sehingga mata pelajaran ini dapat menjadi filter dari masuknya Kebudayaan
asing sekaligus mendorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya lokal atau
budaya maSyara’at setempat. Gambaran secara umum kegiatan pembelajaran Seni Budaya
antar peserta didik dengan pendidik juga melibatkan banyak pihak antara lain maSyara’at,
cadiak pandai, bundo kanduang dan alim ulama sementara untuk media pembelajarannya tidak
tertutup kemungkinan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi diera globalisasi yang
berkembang sehingga pembelajaran Seni Budaya yang terintegrasi dengan nilai-nilai Agama
dan Budaya Minangkabau dapat dikembangkan lebih optimal dalam berpikir dan berwawasan.
Setelah melalui proses analisis KD pada silabus mata pelajaran Seni Budaya ada
beberapa KD yang bisa kita kaitkan materinya kedalam nilai-nilai agama dan budaya
Minangkabau. Contoh pada mata pelajaran Seni Budaya Aspek Musik ( KD 3.4 KD 4.4 ).
Materi ini mengenalkan dan menyajikan tentang budaya seni dalam permainan talempong
pacik. Kita tahu musik talempong di zaman nenek kita dahulu di mainkan oleh tiga orang
pemain. Dimana cara memainkan talempong tersebut dengan cara di pegang (pacik) yang lebih
di kenal dengan permainan talempong pacik.
Dalam permainan talempong pacik ini para pemain di berikan tiga bentuk motif
pukulan yang berbeda, dimana ketiga motif pukulan yang berbeda tersebut dimainkan dengan
tempo yang sama. Yang menciptakan keharmonisan dan keselarasan bunyi yang enak didengar,
ditutut kerja sama dalam permainan ini. Dalam permainan talempong pacik kita ambil hikmah
nya yang ada kaitannya dengan nilai nilai agama dan budaya yang mengajarkan kita untuk
bersikap sabar mengontrol emosi serta bertoleransi sesama pemain dan saling mengisi satu
sama lainnya agar tercipta keharmonisan dalam kesatuan.
KD yang terintegrasi dengan budaya Minangkabau kita sajikan kepada anak didik
dengan harapan agar peserta didik kita lebih mengenal lagi seni dan budaya yang kita miliki
dan mempunyai nilai nilai filosofi dan agama. Minangkabau kaya dengan nilai nilai filosofi
Agama dan Budayanya. Adat istiadat di Minangkabau memiliki nilai-nilai agama dan budaya
yang sangat tinggi, maka tidaklah heran filsafah di Minangkabau mengatakan Adat basandi
Syara’, Syara’ basandi Kitabullah. Alam ta kambang jadi guru. Ini lah yang jadi pedoman bagi
orang Minangkabau dalam prinsip hidupnya sehari-hari. Maka sewajarnya kita sebagai tenaga
pendidik mengenalkan kembali kepada peserta didik, dengan demikian kita telah mewariskan
budaya Minangkabau yang kita cintai ini.

B. Ruang Lingkup Materi Seni Budaya SMA


Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu:
1. SeniRupa
Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik
penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio seni rupa. Pada Sekolah
Menengah Atas seni rupa berisi kegiatan mengkreasi karya seni rupa dua dan tigadimensi.
2. SeniMusik
Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik,
Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik, Evaluasi seni musik, Portofolio seni
musik. Pada Sekolah Menengah Atas musik menampilkan pergelaran karya musik.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


8

3. SeniTari
Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni tari, Teknik
penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni tari, Portofolio seni tari. Pada
sekolah Menengah Atas seni tari melakukan dan mengkreasikan karya tari.

4.Seni Teater
Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater,
Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni
teater. Pasa Sekolah Menengah Atas teater menampilkan pementasan karya teater.
Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan
minimal 2 aspek seni.

C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi


Dalam kegiatan pembukaan pembelajaran, pendidik sudah mengarahkan peserta didik
pada penanaman nilai-nilai agama dan budaya dengan adanya ucapan salam. Kemudian pada
kegiatan inti seperti pada pemilihan topik materi Talempong pacik, peserta didik belajar saling
menghargai dan kerja sama yang baik dan bersifat sabar orang islam itu orang yang sabar hidup
saling memantu.. Begitu juga dengan budaya Minangkabau yang mesti mengikuti prosedur
tertentu dalam menjalankan adat istiadat nya.

D. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran Seni Budaya merupakan proses pendidikan olah rasa membentuk pribadi
harmonis, dan menumbuhkan multi kecerdasan. Pembelajaran dilakukan dengan aktivitas
berkesenian sehingga dapat meningkatkan kemampuan sikap menghargai, memiliki
pengetahuan, dan keterampilan dalam berkarya dan menampilkan seni dengan memperhatikan
kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta sesuai dengan konteks maSyara’at dan
budayanya. Falsafah lama dari Kong Fu Chu mengatakan bahwa pembelajaran harus dialami
oleh peserta didik. Falsafah itu mengungkapkan bahwa saya dengar saya lupa, saya lihat saya
ingat dan saya lakukan saya mengerti.

E. Kompetensi Dasar (KD) yang Terpilih Untuk Integrasi Muatan Lokal


Setelah melakukan analisis kurikulum 2013 Seni Budaya SMA, maka diperoleh beberapa
Kompetensi Dasar (KD) yang bisa mengintegrasikan muatan lokal terkait nilai-nilai agama dan
budaya Minangkabau pada mata pelajaran Seni Budaya SMA (Terlampir). Setiap KD ditelaah
dan dihubungkan dengan nilai-nilai dalam agama Islam dan budaya Minangkabau. Sehingga,
dihasilkan sebagian besar KD bisa dintegrasikan dengan muatan lokal.

F. Strategi Pembelajaran
Dengan mengacu pada berbagai pendekatan tentang belajar dan pembelajaran, terdapat
beberapa strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi, termasuk strategi belajar
berbasis , kontekstual, berbasis masalah (problem-based), mandiri (autonomous learning),
berbasis tugas (task-based), berbasis proyek (project-based), berbasis keingin-tahuan (inquiry)
dan penyingkapan (discovery).
Proses pembelajaran terpusat pada tindakan-tindakan komunikatif dan produktif
dengan menggunakan atau terkait dengan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan
peserta didik, secara reseptif dan produktif, lisan,tulis dan keterampilan dalam bentuk kegiatan
yang terintegrasi secara alami dalam berbagai kegiatan komunikatif dan keterampilan yang
bermakna.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


9

G. Gambaran kegiatan Pembelajaran


Secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu
persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi
pula oleh langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di bawah ini terlihat bahwa
tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini
membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang
ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.

Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.

Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man kepada
kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya sehingga
menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan kepada
siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)

Untuk urutan kegiatan pelaksanaan pembelajaran mengandung beberapa komponen,


yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu a)
penjelasan singkat tentang isi pembelajaran, b) penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan
pengalaman siswa (appersepsi), dan c) penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Penyajian
terdiri atas tiga langkah, yaitu a) uraian, b) contoh, dan c) latihan. Penutup terdiri atas dua
langkah, yaitu a) tes formatif dan umpan balik dan b) tindak lanjut. Bila dibagankan urutan
kegiatan pembelajaran dapat dirinci sebagai berikut.

No. Komponen Langkah Kegiatan


1 Pendahuluan a. Pengkondisian peserta didik
b. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan
pengalaman siswa (appersepsi)
c. Pemberian motivasi
d. Penjelasan tentang tujuan pembelajaran
e. Penjelasan lingkup penilaian dan mekanisme PBM
2 Penyajian a. Building Knowledge Of the Field (BKOF)
b. Model Of the Text (MOT)
c. Joint Construction Of the Text (JCOT)
d. Independent Construction Of the Text (ICOT)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


10

3 Penutup a. Kesimpulan
b. Refleksi
c. Tes formatif/Quiz
d. Tindak lanjut
e. Rencana pembelajaran selanjutnya
f. Berdoa, dan salam. Bila memungkan para peserta
didik dapat latihan mamperhalus ”raso” berupa
latihan Ihsan (Sadar Allah)

Catatan.
Pada kegiatan pembukaan, inti maupun penutup guru dapat mengaplikasikan adap sopan
santun orang Minangkabau sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Adat Nan
Duopuluah yaitu yang berhubungan dengan Sumbang Duobaleh di setiap prilaku siswa dalm
proses pembelajarannya sehingga terjadi pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus,
seperti memperbaiki sikap siswa bila ada yang sumbang.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


11

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program program integrasi muatan lokal terkait Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran Seni dan Budaya SMA bertujuan untuk
meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam bertingkah laku, berkomunikasi lisan dan tulis
yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya adat Minangkabau serta untuk
mengembangkan pemahaman peserta didik SMA akan falsafah adat Minangkabau “Adat
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Adat Mamakai Syara’ Mangato, Alam
Takambang Jadikan Guru”.
Konsep integrasi nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau ke mata pelajaran
Seni dan Budaya ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan struktur
kurikulum 2013, peserta didik belajar Bahasa Inggris wajib dengan porsi dua ( 2 ) jam pelajaran
setiap minggunya. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan permen No. 24 tahun
2016. Yang terpenting di sini, tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang ada adalah
menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai Al-Qur’an dan dan budaya alam Minangkabau
yang menjadi falsafah orang Minangkabau sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.

B. Rekomendasi

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat melalui MKKS Kabupaten/Kota diharapkan


dapat menggerakkan semua sekolah untuk melaksanakan integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dan
budaya alam Minangkabau pada semua mata pelajaran di sekolah. Semua pihak terkait
diharapkan berperan aktif dan berkontribusi secara optimal dalam penyelenggaraan program
integrasi ini.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


12

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


12

LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


13

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA


(SENI MUSIK)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X
TH AJARAN : 2017/2018
KOMPETENSI INTI :
KompetensiInti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KompetensiInti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, (gotongroyong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsive dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KompetensiInti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisispengetahuanfaktual, konseptual, proseduralberdasarkan rasa keingin tahuannya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KompetensiInti 4 : Mengolah, menalardan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstract terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1.Menunjukkan sikap 4 JP
penghayatan dan
pengamalan serta
bangga terhadap seni

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


14

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui
aktivitas berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap
santun, jujur, cinta
damai dalam
mengapresiai seni dan
pembuatnya BukuSeniBudayakelas X
2.3 Menunjukkan sikap
responsif, pro-aktif, dan VCD pertunjukan music
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Kumpulan lagu-lagudaerah
serta menghargai karya
seni dan pembuatnya  Ragam alat  Mengidentifikasi ragam alat Unjuk Kerja Bukuteknikbermainalatmusik
3.1. Memahami jenis dan musik musik dalam pertunjukan Penampilan
fungsi alat musik tradisional musik tradisional secara karya musik Ensiklopedimusik Indonesia
tradisional. Indonesia langsung, atau melalui media
berdasarkan audio/audiovisual Buku-buku yang relevan
4.1 Memainkan alat musik sumber
tradisional. bunyinya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


15

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
 Ragam alat  Mengidentifikasi fungsi alat
musik musik pada beberapa contoh
tradisional karya musik tradisional
Indonesia
berdasarkan  Menyajikan simpulan hasil
cara pengamatan tentang jenis dan
memainkannya fungsi alat musik pada karya
 Fungsi alat musik tradisional
musik dalam
 Berlatih teknik memainkan
karya musik
salah satu alat musik
tradisional
tradisional.
 Teknik
memainkan  Memainkan alat musik
alat musik tradisional
tradisional
1.1.Menunjukkan sikap 4 JP
penghayatan dan
pengamalan serta
bangga terhadap seni
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui BukuSeniBudayakelas X

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


16

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
aktivitas berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap VCD pertunjukan music
santun, jujur, cinta
damai dalam Kumpulan lagu-lagudaerah
mengapresiai seni dan
pembuatnya Bukuteknikbermainalatmusik
2.6 Menunjukkan sikap
responsif, pro-aktif, dan Ensiklopedimusik Indonesia
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Buku-buku yang relevan
serta menghargai karya
seni dan pembuatnya
3.2 Menganalisis alat  Alat musik  Mengidentifikasi jenis alat
musik tradisional tradisional musik tradisional dalam seni Unjuk Kerja
berdasarkan jenis dan dalam seni ritual ritual di maSyara’at Menampilkan
fungsinya pada di maSyara’at berdasarkan pengamatan karya musik
maSyara’at  Alat musik langsung atau melalui media buatan
pendukungnya. tradisional audio/audiovisual sendiri
4.2 Mempresentasikan dalam seni  Mengidentifikasi jenis alat
hasil analisis alat musik hiburan di musik tradisional dalam seni
tradisional berdasarkan maSyara’at hiburan di maSyara’at
jenis dan fungsinya berdasarkan pengamatan
pada maSyara’at langsung atau melalui media
pendukungnya. audio/audiovisual

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


17

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
 Mempresentasikan perbedaan
musik dalam seni ritual dan seni
hiburan di maSyara’at

1.1.Menunjukkan sikap 5 JP
penghayatan dan
pengamalan serta
bangga terhadap seni
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.1.Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui aktivitas BukuSeniBudayakelas X
berkesenian
2.2.Menunjukkan sikap VCD pertunjukan music
santun, jujur, cinta
damai dalam Kumpulan lagu-lagudaerah
mengapresiai seni dan
pembuatnya Bukuteknikbermainalatmusik
2.3.Menunjukkan sikap
responsif, pro-aktif, dan Ensiklopedimusik Indonesia
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Buku-buku yang relevan
serta menghargai karya

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


18

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
seni dan pembuatnya
3.3Memahami dan
mengapresiasi
pertunjukan musik
tradisional.  Pertunjukan
4.3 Menampilkan musik  Mengamati dan Unjuk Kerja
pertunjukan musik tradisional mengidentifikasi pertunjukan pergelaran
tradisional. Indonesia. musik tradisional musik karya
 Pertunjukan sendiri
musik  Mengamati dan
tradisional mengidentifikasi pertunjukan
Indonesia yang musik tradisional untuk
mengiringi mengiringi tarian
tarian.
 Mengamati dan
Pertunjukan musik mengidentifikasi musik dalam
tradisional teater tradisional
Indonesia yang
mengiringi teater  Mempresentasikan kesimpulan
tentang perbedaan musik
tradisional dalam ragam
pertunjukan (musik, tari dan
teater)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


19

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
 Berkreasi musik tradisional
untuk pertunjukan
musik/tari/teater

 Menampilkan kreasi musik


dalam pertunjukan
musik/tari/teater
1.1.Menunjukkan sikap  Mengkaji konsep dalam 5 JP
penghayatan dan pertunjukan musik tradisional
pengamalan serta
bangga terhadap seni
musik sebagai bentuk
rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.1.Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan
disiplin melalui aktivitas
berkesenian

2.2.Menunjukkan sikap
santun, jujur, cinta
damai dalam
mengapresiai seni dan
pembuatnya BukuSeniBudayakelas X
2.3.Menunjukkan sikap

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


20

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
responsif, pro-aktif, dan VCD pertunjukanmusic
peduli terhadap
lingkungan dan sesama, Kumpulan lagu-lagudaerah
serta menghargai karya
seni dan pembuatnya Bukuteknikbermainalatmusik
 Konsep dalam  Mengkaji bentuk secara
3.4 Memahami konsep, pertunjukan langsung atau melalui media Produk Ensiklopedimusik Indonesia
bentuk dan jenis musik audiovisual Tulisan
pertunjukan musik tradisional tentang kritik Buku-buku yang relevan
tradisional.  Bentuk  Mengkaji jenis pertunjukan musik
pertunjukan musik tradisional secara
4.4. Membuat tulisan hasil musik langsung atau melalui media
analisis pertunjukan tradisional audiovisual
musik tradisional  Jenis
 Mendeskripsikan hasil analisis
pertunjukan
pertunjukan musik tradisional
musik
berdasarkan konsep, bentuk dan
tradisional
jenis musik
 Deskripsi
pertunjukan
musik
tradisional
SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA
(SENI TARI)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


21

TH AJARAN : 2017/2018
KOMPETENSI INTI :
Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
1.1 Menunjukkan sikap 4 JP Buku paket
penghayatan dan Seni
pengamalan serta bangga Budaya
terhadap karya seni tari kelas
sebagai bentuk rasa syukur XHumprey,
terhadap anugerah Tuhan Doris,
2.1 Menunjukkan sikap Tugas. 1983. Seni
kerjasama, bertanggung Menata

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


22

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
jawab, toleran, dan disiplin  Membuat Tari, terj.
melalui aktivitas deskripsi gerak Sal
berkesenian dasar tari Murgiyanto
2.2 Menunjukkan sikap santun, , Dewan
jujur, cinta damai dalam Unjuk Kerja Kesenian
mengapresiai seni dan  mempergelarka Jakarta,
pembuatnya - konsep, teknik, dan  Mengamati dengan seksama n tari bentuk Jakarta.
2.3 Menunjukkan sikap prosedur tentang tari beberapa contoh ragam gerak tari sesuai dengan Hawkins,
responsif dan pro-aktif, tradisional daerah tradisional Minangkabau hitungan Alma,1990.
peduli terhadap lingkungan Minangkabau menggunakan media audio visual Mencipta
dan sesama,menghargai - Ragam gerak tari  Mengindentifikasi ragam gerak tari Lewat Tari,
karya seni dan pembuatnya tradisional tradisional Minangkabau Produk terj.
3.1 Memahami konsep, teknik Minangkabau berdasarkan teknik, konsep dan  membuat tari Sumandiyo
dan prosedur dalam - Peragaan gerak tari prosedur dengan berbagai iringan bentuk sesuai Hadi, ISI,
menirukan ragam gerak tradisional daerah  Mendiskusikan dan melakukan iringan Yogyakarta
tari tradisi Minangkabau sesuai latihan gerak tari tradisional Hawkins,
4.1 Menirukan ragam gerak iringan/ketukan Minangkabau dengan cara meniru Alma M.,
dasar tari sesuai dengan  Membandingkan ragam gerak tari 2003.
hitungan/ketukan tradisional Minangkabau degan Bergerak
daerah lain berdasarkan teknik, Menurut
konsep dan prosedur. Kata Hati,
 Menampilkan, membuat dan terjemahan
mempresentasikan deskripsi I Wayan
rangkaian ragam gerak tari Dibia,
tradisional Minangkabau

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


23

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
berdasarkan teknik, konsep dan Jakarta:
prosedur MSPI.
vidio
pertunjukan
tari

eksiklopedi
tari
Indonesia
1.1 Menunjukkan sikap Tugas. 4 JP Buku paket
penghayatan dan  Membuat kritik seni budaya
pengamalan serta bangga tari minimal kelas X
terhadap karya seni tari 400 kata Humprey,
sebagai bentuk rasa syukur Doris,
terhadap anugerah Tuhan 1983. Seni
2.1 Menunjukkan sikap Menata
kerjasama, bertanggung Unjuk Kerja Tari, terj.
jawab, toleran, dan disiplin  Bentuk, jenis dan  Mengamati secara seksama contoh-  mempergelarka Sal
melalui aktivitas nilai estetis tari contoh gambar maupun video n tari bentuk Murgiyanto
berkesenian tradisi daerah visual ragam gerak tari tradisi sesuai dengan , Dewan
2.2 Menunjukkan sikap santun, setempat setempat berdasarkan simbol, jenis, hitungan Kesenian
jujur, cinta damai dalam dan nilai estetis sesuai iringan Jakarta,
mengapresiai seni dan  Bentuk, jenis dan Jakarta.
pembuatnya nilai estetis iringan  Mengidentifikasi simbol, jenis, dan Produk Hawkins,
nilai estetis dengan berbagai macam Alma,1990.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


24

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
2.3 Menunjukkan sikap tari tradisi daerah musik iringan ragam gerak tari  membuat tari Mencipta
responsif dan pro-aktif, setempat tradisi daerah setempat kaitannya bentuk sesuai Lewat Tari,
peduli terhadap lingkungan dengan ragam gerak tari iringan terj.
dan sesama,menghargai - Peragaan gerak tari Sumandiyo
karya seni dan pembuatnya tradisi sesuai  Melakukan latihan gerak tari tradisi Hadi, ISI,
iringan daerah setempat sesuai dengan yang Yogyakarta
ditiru Hawkins,
3.2 Memahami bentuk, jenis,  Mendiskusikan dan melakukan Alma M.,
dan nilai estetis dalam latihan gerak tari tradisi daerah 2003.
ragam gerak tari tradisi setempat sesuai dengan yang ditiru Bergerak
Menurut
4.2 Memeragakan gerak tari Meragakan dan mempresentasikan Kata Hati,
tradisi berdasarkan hasil merangkai berbagai ragam terjemahan
bentuk, jenis dan nilai gerak tari tradisi daerah setempat I Wayan
estetis sesuai iringan sesuai dengan simbol, jenis, dan Dibia,
nilai estetis sesuai iringan Jakarta:
MSPI.
4.2 vidio
pertunjukan
tari
eksiklopedi
tari
Indonesia

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


25

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu

1.1 Menunjukkan sikap Tugas. 5 JP Buku paket


penghayatan dan  Membuat seni budaya
pengamalan serta bangga deskripsi gerak kelas X
terhadap karya seni tari dasar Humprey,
sebagai bentuk rasa syukur Doris,
terhadap anugerah Tuhan 1983. Seni
2.1 Menunjukkan sikap Menata
kerjasama, bertanggung Unjuk Kerja Tari, terj.
jawab, toleran, dan disiplin  mempergelarka Sal
melalui aktivitas  Perbandingan n tari bentuk Murgiyanto
berkesenian konsep, teknik dan sesuai dengan , Dewan
2.2 Menunjukkan sikap santun, prosedur pada hitungan Kesenian
jujur, cinta damai dalam gerak tari tradisi Jakarta,
mengapresiai seni dan daerah lain Jakarta.
pembuatnya Produk Hawkins,
(nusantara)
 membuat tari Alma,1990.
2.3 Menunjukkan sikap  Gerak tari tradisi bentuk sesuai Mencipta
responsif dan pro-aktif, lain (nusantara) iringan Lewat Tari,
peduli terhadap lingkungan sesuai dengan  Mengamati hubungan antara terj.
dan sesama,menghargai iringan tari tradisi konsep, teknik dan prosedur dalam Sumandiyo
karya seni dan pembuatnya daerah lain ragam gerak tari tradisi daerah Hadi, ISI,
(nusantara) setempat dengan tari tradisi daerah Yogyakarta
Hawkins,
3.3 Menganalisis konsep,
Alma M.,
teknik dan prosedur dalam

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


26

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
ragam gerak tari tradisi  Peragaan tari lain (nusantara) sesuai iringan 2003.
4.3 Memeragakan ragam gerak tradisi daerah lain dengan melalui audio visual Bergerak
tari tradisi berdasarkan (nusantara) sesuai Menurut
konsep, teknik dan iringan  Mengidentifikasikan hubungan Kata Hati,
prosedur sesuai dengan antara konsep, teknik dan prosedur terjemahan
iringan dalam ragam gerak tari tradisi lain I Wayan
(nusantara) dengan berbagai macam Dibia,
iringan tari Jakarta:
MSPI.
 Mendiskusikan dan vidio
membandingkan gerak dasar tari
pertunjuka
tradisi daerah lain (nusantara) di
n tari
lingkungan tempat tinggal siswa
dengan daerah lain hasil dari
eksiklopedi
menghubungkan antara teknik,
tari
konsep, dan prosedur Indonesia
 Melakukan latihan ragam gerak tari
tradisi daerah lain (nusantara)
Menampilkan dan membuat
deskripsi rangkaian ragam gerak tari
tradisi daerah lain (nusantara) hasil
menghubungkan antara teknik,
konsep, dan prosedur sesuai iringan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


27

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
1.1 Menunjukkan sikap 5 jp
penghayatan dan
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni tari
sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin Buku paket
melalui aktivitas  Bentuk, jenis, nilai  Mengamati beberapa contoh ragam Seni
berkesenian estetis dan fungsi tari tradisi daerah lain (nusantara) Tugas. Budaya
2.2 Menunjukkan sikap santun, tari tradisi daerah berdasarkan jenis, fungsi, simbol  Membuat kritik kelas X
jujur, cinta damai dalam lain (nusantara) dan nilai estetis dari suatu tari minimal Humprey,
mengapresiai seni dan  Penulisan tari tradisi kelompok maSyara’at melalui 400 kata Doris,
pembuatnya daerah lain media gambar dan/atau audio-visual 1983. Seni
(nusantara) Menata
2.3 Menunjukkan sikap mengenai jenis,  Mendiskusikan hubungan antara Unjuk Kerja Tari, terj.
responsif dan pro-aktif, fungsi, bentuk dan simbol, jenis, dan nilai etetis dalam  mempergelarka Sal
peduli terhadap lingkungan nilai estetis sebuah pertunjukan karya tari tradisi yang n ragam gerak Murgiyanto
dan sesama,menghargai karya tari diamati dasar tari sesuai , Dewan
karya seni dan pembuatnya dengan Kesenian
hitungan Jakarta,
 Menganalisis keterkaitan antara Jakarta.
karya seni tari dan nilai-nilai estetik Hawkins,
3.4 Menganalisis bentuk, jenis, Produk Alma,1990.
nilai estetis dan fungsi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


28

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
ragam gerak tari tradisi dalam kebudayaan maSyara’at  merangkai Mencipta
4.4 Membuat tulisan mengenai tempat siswa berada ragam gerak Lewat Tari,
jenis, fungsi, bentuk dan nilai dasar tari sesuai terj.
estetis sebuah karya tari tradisi  Mengkomunikasikan hasil dengan iringan Sumandiyo
analisisnya tentang pagelaran karya Hadi, ISI,
tari tradisi dalam bentuk kritik tari Yogyakarta
baik lisan maupun tulisan. Hawkins,
Alma M.,
2003.
Bergerak
Menurut
Kata Hati,
terjemahan
I Wayan
Dibia,
Jakarta:
MSPI.
vidio
pertunjukan
tari
eksiklopedi
tari
Indonesia

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


29

SILABUS PEMBELAJARAN
SENI RUPA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas : X IPA /IPS
KOMPETENSI INTI :
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Pencapaian Tatap Muka Penugasan Kegiatan Waktu
Kompetensi Terstruktur Mandiri
 Mengamati Tulisan 4 x45  Buku Seni
3.1 Memahami 3.1.1. Menjelaska  Konsep, unsur,  Diskusi dan Essay menit Budaya Siswa
konsep, unsur, n konsep prinsip,bahan dan kelompok mengklasifika Kelas X,
prinsip, bahan, seni rupa teknik dalam si teknik Kemendikbud,
dan teknik dalam berkarya seni rupa  Mengamati dalam tahun 2016
proses berkarya 3.1.2. Mengidenti dan berkarya seni  edukasi.net
fikasi
seni rupa mengklasifi rupa  Buku refensi
unsur – kasi unsur,  Membuat yang relevan,
prinsip dan karya seni

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


30

unsur seni bahan rupa dua  Pameran karya


rupa dalam karya dimensi seni rupa
seni rupa dengan  Majalah,
4.1 Membuat 3.1.3. Mengident  Mengamati melihat  Jurnal,
karya seni ifikasi dan model:  Koran,
rupa dua prinsip mengklasifi a. benda  Hasil
dimensi seni rupa kasi teknik mati penelitian,
menggunakan  Pembuatan karya dalam b. benda  Gambar,
berbagai 3.1.4. Mengident seni rupa dua berkarya hidup
 Audio-visual
bahan dan ifikasi dimensi seni rupa c. foto/gam
teknik dengan bahan- menggunakan  Mempresen bar
melihat model bahan dan berbagai media tasikan  Berkarya
teknik dan teknik dengan hasil seni rupa
karya seni melihat model pengamatan dua dimensi
rupa terhadap eksplorasi
unsur, dengan Praktek 4x 45
3.1.5. Membandi prinsip, berbagai
ngkan bahan dan media dan
unsur dan teknik teknik
prinsip dalam
karya seni berkarya
rupa seni rupa
 Membuat
4.1.1 Memilih karya seni
bahan dan rupa dua
teknik dimensi
dalam dengan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


31

berkarya melihat
seni rupa model:
a. benda mati
4.1.2. Membuat b. benda hidup
sketsa c. foto/gambar
karya seni  Berkarya
rupa dua seni rupa
dimensi, dua dimensi
dengan eksplorasi
model dengan
alam berbagai
benda media dan
teknik
4.1.3. Membuat
gambar
dan
lukisan
karya dua
dimensi
dengan
melihat
alam
benda

4.1.4. Bereksperi
men
dengan
beragam

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


32

bahan dan
teknik
dengan
melihat
model
3.2. Memahami 3.2.1 Mengidentifi  Karya seni rupa  Diskusi Tulisan 4x 45  Buku Seni
karya seni kasi jenis tiga dimensi  Mengamat  Mengamati Essay Budaya Siswa
rupa karya seni i dan dan Kelas X,
berdasarkan, rupa tiga berdasarkan, jenis, mengklasif mengklasifika Kemendikbud,
jenis, tema, dimensi tema, dan nilai ikasi karya si karya seni tahun 2016
dan nilai 3.2.1.Menjelaskan estetis. seni rupa rupa  edukasi.net
estetisnya tema karya berdasarka berdasarkan  Buku refensi
tiga dimensi n jenis, jenis, tema yang relevan,
3.2.2.Menbanding tema dan dan nilai  Pameran karya
kan nilai - nilai estetisnya seni rupa
nilai estetika estetisnya  Membuat  Majalah,
dalam karya  Memprese karya seni  Jurnal,
seni rupa rupa tiga
4.2 Membuat  Pembuatan karya ntasikan  Koran,
tiga dimensi hasil dimensi
karya seni seni rupa tiga  Hasil
pengamata dengan Praktek 4 x 45
rupa tiga dimensi dengan penelitian,
3.2.3.Membuat n terhadap melihat menit
dimensi konsep
melihat model  Gambar,
jenis, tema model:
dengan berkarya  Audio-visual
dan nilai a. benda
melihat seni rupa mati
estetis
model tiga dimensi b. benda
dalam
karya seni hidup
3.2.4.Membuat rupa c. foto/gam
sketsa karya bar

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


33

seni rupa  Membuat  Bereksplorasi


tiga dimensi karya seni dengan
dengan rupa tiga berbagai
melihat dimensi media dan
model dengan teknik
benda alam melihat
model:  Mengkomuni
3.2.5.Bereksperim a. benda kasikan
en dengan mati konsep hasil
berbagai b. benda eksplorasi
media dan hidup berkarya tiga
teknik c. foto/gam dimensi
dalam bar dengan
membuat  Bereksplor berbagai
karya seni asi dengan media dan
rupa tiga berbagai teknik.
dimensi media dan
teknik
3.2.6.Membuat
karya seni  Mengkom
rupa tiga unikasika
dimensi n konsep
hasil ciptaan hasil
sendiri eksplorasi
berkarya
tiga
dimensi
dengan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


34

berbagai
media dan
teknik.
 Mengamat  Mengamati  Meng Tulisan 4 X 45  Buku Seni
3.3. Memahami 3.3.1.  Konsep dan i dan dan amati Essay Mnt Budaya Siswa
konsep dan Menjelaskan prosedur pameran mengklasif mengklasifika dan Kelas X,
prosedur konsep karya seni rupa ikasi si konsep dan mengk Kemendikbud,
pameran pameran konsep dan prosedur lasifik tahun 2016
karya seni seni rupa prosedur pameran asi  edukasi.net
rupa 3.3.2.Menjelaskan pameran karya seni konse  Buku refensi
prosedur karya seni rupa p dan yang relevan,
dalam rupa  Mempresenta prosed  Pameran karya
pelaksanaan  Memprese sikan hasil ur seni rupa
kegiatan
4.3
ntasikan pengamatan pamer  Majalah,
pemeran  Pelaksanaan hasil terhadap an  Jurnal,
Menyelengga seni rupa pameran hasil pengamata konsep dan karya Laporan 4 x 45
rakan  Koran,
karya seni rupa dua n terhadap prosedur seni Presentas mnt
pameran hasil 3.3.3.Menentukan  Hasil
dan tiga dimensi konsep dan pameran rupa e
karya seni penelitian,
konsep yang dibuat prosedur karya seni  Meren praktek
rupa dua dan pameran  Gambar,
berdasarkan pameran rupa canak
tiga dimensi yang akan  Audio-visual
melihat model karya seni  Merencanaka an dan
yang dibuat dilaksanaka rupa melak
n dan
berdasarkan n  Merencana melaksanakan sanaka
melihat n
kan dan pameran
model 3.3.4.Mempersiap pamer
melaksana karya sendiri
kan kan di dalam an
pameran pameran kelas karya
karya sendiri

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


35

karya seni sendiri di  Mempresenta di


rupa dalam sikan laporan dalam
3.3.5.Menyusun kelas pertanggungja kelas
proporsal  Memprese waban
pameran ntasikan pelaksanaan
karya seni laporan pameran
rupa pertanggun secara tulis
gjawaban dan lisan.
3.3.6.Mengumpul pelaksanaa
an karya n pameran
yang akan secara tulis
dipamerkan dan lisan.

3.3.7.Melaksanak
an pameran 4.
karya seni
rupa dua
dan tiga
dimens
4 x 45
3.4. Memahami 3.4.1.  Evaluasi Karya  Mengamat  Mengamati  Meng Tulisan  Buku Seni
konsep, Menjelaskan seni rupa i konsep, konsep, amati Essay Budaya Siswa
prosedur tema, jenis berdasarkan tema, prosedur prosedur dan konse Kelas X,
dan fungsi dan fungsi jenis, fungsi dan fungsi fungsi kritik p, Kemendikbud,
kritik dalam dalam tokoh, dan nilai kritik dalam karya prosed tahun 2016
karya seni karya seni estetisnya. dalam seni rupa ur dan  edukasi.net
rupa rupa karya seni  Mempresenta fungsi  Buku refensi
rupa sikan hasil kritik yang relevan,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


36

3.4.2.Menjelaskan  Memprese pengamatan dalam  Pameran karya


fungsi dan ntasikan terhadap karya seni rupa
nilai estetika hasil konsep, seni Laporan 4x 45  Majalah,
dalam karya pengamata prosedur dan rupa  Jurnal,
seni rupa n terhadap fungsi kritik  Mend  Koran,
konsep, dalam karya eskrip  Hasil
3.4.3.Mengidentif prosedur seni rupa si penelitian,
ikasi tokoh- dan fungsi  Mendeskripsi karya  Gambar,
tokoh karya kritik karya seni seni  Audio-visual
seni rupa dalam rupa secara rupa
4.4 Membuat dua dan tiga Pembuatan tulisan karya seni lisan maupun secara
deskripsi dimensi hasil evaluasi dalam rupa tertulis. lisan
karya seni bentuk tulisan kritik  Mendeskri  Mempresenta maupu
rupa karya seni rupa psi karya sikan hasil n
berdasarkan 4.4.1. Mengump mengenai jenis, seni rupa deskripsi tertuli
pengamatan ulkan data fungsi, tema, nilai secara karya seni s.
dalam bentuk tentang estetis dan tokohnya lisan rupa secara
lisan atau karya dua maupun tertulis dan
tulisan dan tiga tertulis. lisan
dimensi  Memprese
ntasikan
4.4.2. Membuat hasil
laporan deskripsi
kritik seni karya seni
rupa rupa
secara
tertulis

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


37

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA


(SENI TEATER)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X
TH AJARAN : 2017/2018
KOMPETENSI INTI :
Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
1.2 Menunjukkan sikap 4 JP
penghayatan dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


38

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater
sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan Tugas.
2.4 Menunjukkan sikap 
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas Unjuk Kerja
berkesenian 
2.5 Menunjukkan sikap santun, Produk
jujur, cinta damai dalam 
mengapresiai seni dan
pembuatnya
2.6 Menunjukkan sikap
responsif dan pro-aktif,
peduli terhadap lingkungan
dan sesama,menghargai
karya seni dan pembuatnya
3.1 Memahami konsep, teknik
dan prosedur seni peran  Konsep, teknik dan  Melakukan pengamatan dan
bersumber seni teater prosedur seni peran mengidentifikasi konsep, teknik
tradisional bersumber seni teater dan prosedur pemeranan seni teater
4.3 Meragakan adegan sesuai tradisional tradisional.
konsep, teknik dan - Peragaan adegan
prosedur seni peran sesuai konsep,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


39

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
bersumber seni teater teknik dan prosedur  Mendemonstrasikan latihan teknik
tradisional seni peran dan prosedur pemeranan seni teater
bersumber seni tradisional.
teater tradisional  Menampilkan peragaan adegan
sesuai konsep, teknik dan prosedur
pemeranan seni teater tradisional.
1.2 Menunjukkan sikap Tugas. 4 JP
penghayatan dan 
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater
sebagai bentuk rasa syukur Unjuk Kerja
terhadap anugerah Tuhan 
2.4 Menunjukkan sikap Produk
kerjasama, bertanggung 
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap santun,  Teknik menyusun  Mengidentifikasi naskah lakon
jujur, cinta damai dalam naskah lakon seni teater tradisional berdasarkan
mengapresiai seni dan bersumber dari jenis, bentuk, dan makna lakon seni
pembuatnya cerita tradisional teater tradisional
2.6 Menunjukkan sikap  Penyusunan naskah  Mengekplorasi teknik pembuatan
responsif dan pro-aktif, lakon sesuai kaidah naskah sesuai dengan kaidah seni
peduli terhadap lingkungan seni teater teater tradisional.
tradisional  Menyusun naskah teater tradisional

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


40

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
dan sesama,menghargai Mempresentasikan naskah yang
karya seni dan pembuatnya telah disusun teater tradisional
3.2 Memahami teknik secara perorangan atau kelompok
menyusun naskah lakon
bersumber dari cerita
tradisional
4.2 Menyusun naskah lakon
sesuai kaidah seni teater

4.4
1.1 Menunjukkan sikap Tugas. 5 JP
penghayatan dan 
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater Unjuk Kerja
sebagai bentuk rasa syukur 
terhadap anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap Produk
kerjasama, bertanggung 
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian  Konsep, teknik dan
2.5 Menunjukkan sikap santun, prosedurperancanga
jujur, cinta damai dalam n pementasan seni
mengapresiai seni dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


41

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
pembuatnya seni teater
2.6 Menunjukkan sikap tradisional
responsif dan pro-aktif,  Pembuatan
peduli terhadap lingkungan rancangan
dan sesama,menghargai pementasan seni
karya seni dan pembuatnya teater sesuai konsep,
3.3 Memahami perancangan teknik dan prosedur
pementasan seni teater bersumber seni  Mengidentifikasi tentang konsep,
sesuai konsep, teknik dan teater tradisional teknik dan prosedur merancang seni
prosedur seni teater teater tradisional.
tradisional  Mengamati tayangan video
4.3 Merancang pementasan pementasan seni teater tradisional.
seni teater sesuai konsep,  Membuat rancangan seni dan
teknik dan prosedur produksi seni teater sesuai naskah
bersumber seni teater lakon yang dibawakan.
tradisional Mendeskripsikan rancangan karya
dan produksi seni teater tradisional
sesuai naskah lakon yang akan
dibawakan.

1.2 Menunjukkan sikap 5 jp


penghayatan dan
pengamalan serta bangga
terhadap karya seni teater
sebagai bentuk rasa syukur

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


42

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu
terhadap anugerah Tuhan
2.4 Menunjukkan sikap
kerjasama, bertanggung
jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian
2.5 Menunjukkan sikap santun,
jujur, cinta damai dalam Tugas.
mengapresiai seni dan  Konsep, teknik dan  Mengidentifikasi mengenai konsep, 
pembuatnya prosedur teknik dan prosedur pementasan Unjuk Kerja
2.6 Menunjukkan sikap pementasan seni seni teater tradisional. 
responsif dan pro-aktif, teater tradisional  Mengkonstruksi konsep, teknik dan Produk
peduli terhadap lingkungan  Pementasan seni prosedur pementasan seni teater 
dan sesama,menghargai teater berdasarkan tradisional.
karya seni dan pembuatnya konsep, teknik dan  Mementaskan seni teater
prosedur seni teater tradisional.
tradisional  Mengkritik pementasan seni teater
3.4 Menganalisis pementasan tradisional .
seni teater sesuai konsep,
teknik dan prosedur seni
teater tradisional
4.4 Mementaskan seni teater
berdasarkan konsep, teknik
dan prosedur seni teater
tradisional

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


43

Alokas
Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian i
Belajar
Waktu

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


44

KD YANG TERINTEGRASI
NILAI AGAMA DAN BUDAYA
MINANGKABAU

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


45

ANALISIS KD YANG INTEGRASI NILAI AGAMA DAN BAM


MATERI SENI BUDAYA
MUSIK KELAS X

N KD IPK BAHAN NILAI FILOSOFI KEGIATAN


O KAJIAN PEMBELAJARAN
AGAMA BUDAYA TM PT KM
1 3.1. Memahami 3.1.1 *Ragam alat Belajar Melestarikan Informasi Kerja |Membu
. jenis dan Mengidentifikasi music untuk budaya hidup guru kelompo at video
fungsi alat alat music sesuai tradisional menjaga rukun dalam /Diskusi k prosesi
musik dengan fungsinya Minangkabau emosi dalam maSyara’at seni membuat batagak
tradisional. 3.1.2 *Fungsi hidup Minangkaba music kliping gala
Menjelaskan jenis memainkan bertoleransi u yang dapat tradisional tentang
alat music music dilihat dan alat
tradisional tradisional dirasakan music
minangkabau dalam tadisiona
3.1.3 permainan l
Menjelaskan fungsi music minangk
alat music talempong abau
tradisional pacik yang
Minangkabau menggunaka
n tekhnik
4.1.1. interlocking/
44.1. Memainkan alat Mencoba saling
musik permemainan mengisi
tradisional. music talempong (kerjasama)
pacik. sesuai dgn
falasafah
Minangkaba

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


46

4.1.2 u tali tigo


Mendemonstarikan sapilin
permemainan
music talempong
pacik.
2 3.2 Menganalisis 3.2.1.Mengindentif  Alat musik Syiar agama Menanamkan Tugas Tugas Mem
. alat musik ikasi alat music tradisional Shalawat rasa peduli kelompok kelompo videoka
tradisional yang sesuai dengan dalam seni Dulang dari dalam mengisi k n
berdasarkan bentuk acara ritual ritual dan daerah budaya lembar mengana pertunju
jenis dan dalam maSyara’at. hiburan di Pariaman, bersanji kerja lisis kan
fungsinya pada maSyara’at Rabab dari dalam peserta makna salawat
maSyara’at 3.2.2.Mengidentifi daerah maSyara’at. didik dan sanji dulang
pendukungnya. kasi alat music Pesisir memprese dan di
yang sesuai dengan (Vokal) ntasikan lingkun
bentuk acara ke depan gan
hiburan dalam kelas masing-
maSyara’at. masing
dan
3.2.3Membedakan memak
jenis alat music nai
hiburan dan ritual sanji
4.2.Mempresent dalam maSyara’at
asikan hasil .
analisis alat 4.2.1.
musik Mempresentasikan
tradisional perbedaan musik
berdasarkan dalam seni ritual
jenis dan dan seni hiburan di
fungsinya maSyara’at.
pada
maSyara’at
pendukungnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


47

3 3.3 Memahami 3.3.1.Mengidentifi * Pertunjukan


. dan kasi bentuk music music tradisional
mengapresiasi pertunjukan Indonesia.
pertunjukan tradisional .
musik *Bentuk music
tradisional. 3.3.2.Mengidentifi iringan
kasi bentuk-bentuk
music iringan.

4.3.1.Mempresenta
sikan kesimpulan
4.3 Menampilkan tentang perbedaan
pertunjukan musik tradisional
musik dalam ragam
tradisional. pertunjukan
(musik, tari dan
teater)

4.3.2.Berkreasi
musik tradisional
untuk pertunjukan
musik/tari/teater

4.3.3.Menampilkan
kreasi musik dalam
pertunjukan
musik/tari/teater

4 3.4.Memahami 3.4.1.Menjelaskan Musik Belajar Melestarikan Informasi Kerja Membu


. konsep, Konsep dalam pertunjukan untuk budaya hidup guru kelompo at video
bentuk dan pertunjukan musik  Konsep dalam menjaga rukun dalam /Diskusi k prosesi
jenis tradisional pertunjukan emosi dalam maSyara’at seni membuat batagak
pertunjukan Talempong Pacik music hidup Minangkaba music kliping gala
tradisional bertoleransi u yang dapat tradisional tentang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


48

musik 3.4.2.Menjelaskan Talempong dilihat dan alat


tradisional. bentuk pertunjukan Pacik dirasakan music
music tradisional  Bentuk dalam tadisiona
Talempong Pacik pertunjukan permainan l
music music minangk
3.4.3.Menjelaskan tradisional talempong abau
jenis pertunjukan Talempong pacik yang
musik tradisional Pacik menggunaka
Talempong Pacik  Jenis n tekhnik
pertunjukan interlocking/
3.4.4 music saling
Mendeskripsikan talempong mengisi
berbagai pacik (kerjasama)
pertunjukan music  Deskripsi sesuai dgn
tradisional pertunjukan falasafah
Talempong Pacik music Minangkaba
tradisional u tali tigo
4.4.1. Mengkaji talempong sapilin
4.4. Membuat jenis pertunjukan pacik
tulisan hasil musik tradisional
analisis secara langsung
pertunjukan atau melalui media
musik audiovisual
tradisional 4.4.2.Mendeskripsi
kan hasil analisis
pertunjukan musik
tradisional
Talempong Pacik
berdasarkan
konsep, bentuk dan
jenis music.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


49

ANALISIS KD YANG BERMUATAN LOKAL


MATERI SENI TARI
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas :X

No Kompetensi IPK Bahan Kajian Nilai Filosofi Kegian Pembelajaran


Dasar Agama Budaya TM PT KM

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


50

3.1 Memahami 3.1.1 Menjelaskan  Konsep, teknik, Mengajarkan  Membentuk Informasi Tugas Mencari
konsep, teknik konsep tari dan prosedur siswa utk: karakter guru/diskusi Kelompok informasi
dan prosedur tradisional tentang tari 1. Membela siswa yang ttg ragam
dalam meniru Minangkaba tradisional diri, saling tangguh, gerak dasar
ragam gerak u. minangkabu melindung tangkas dan tari
tari tradisional 3.1.2 Menjelas  Ragam gerak i Q.S Al- cerdas tradisional
minangkabau. teknik ragam tari tradisional Anfal 8;73 Minangkaba
gerak dasar minangkabau 2. Membente u
tari ngi diri
tradisional Q.S Al-
minangkabau Shaf 61;4 Informasi
. 3. Membang guru/diskusi
3.1.3 Menjelaskan un dan
prosedur mengemb
dalam angkan
menirukan kepribadia
4.1 Memeragakan ragam gerak n dan
gerak tari dasar  Peragaan gerak karakter
tradisional minangkabau tari tradisional mulia
minangkabau. . minangkabau seseorang Informasi Siswa
2. berdasarkan sesuai guru/diskusi menirukan
konsep, 4.1.1 iringan/ketukan gerakan tari Masing2
teknik, dan Mencontohk Sda yang telah siswa
prosedur an gerak tari ditayangkan memperaga
sesuai dengan tradisional secara kan 2
hitungan/ketu minangkabau berkelompo gerakan tari
kan berdasarkan Memperaga k yang
konsep kan beberap diciptakann
sesuai gerak dasar ya
denagan tari berdasarkan
hitungn/ketu tradisional konsep
kan. Minangkaba ragam gerak
u tari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


51

4.1.2 Minangkaba
Mencontohk u
an tehnik
gerak tari
tradisional
minangkabau
sesuai
dengan
hitungan/ket  Bentuk, jenis
3.2 Memahami ukan. dan nilai estetis
bentuk, jenis, 4.1.3 tari tradisional Allah Mencari
dan nilai Mencontohk minangkabau menyukai Informasi nilai2
3. estetis dalam an prosedur keindahan guru/diskusi estetis pada
ragam gerak gerak tari  Bentuk, jenis H.R . gerakan tari
tari tradisi tradisional dan nilai estetis Muslim) Menayangk tradisional
minangkabau. minangkabau iringan tari  Nilai estetika an Video Minang
berdasarkan tradisi melalui tari Piring yang telah Siswa
hitungan/ket tradisional gerak tari diberikan mencari
ukan minangkabau tradisional secara nama2
3.2.1 Menjelaskan Minangkaba berkelompo gerak dasar
bentuk ragam u Membagi k tari
gerak tari Yang antara kelompok Minangkaba
tradisional lain terlihat kerja siswa u
minangkabau. pada gerak
 Peragaan gerak langkah
3.2.2 Menjelaskan tari tradisional siganjo lalai
jenis jenis minangkabau yang
4. 4.2 Memeragakan ragam gerak sesuai iringan . Mensyukuri mencerminka
gerak tari tari tradisional nikmat n kelembutan
tradisional minangkabau. Allah dan keelokan
minangkabau 3.2.3 Menjelaskan terhadap gadis MK
berdasarkan nilai estetis falsafah  Mengenal ttg Informasi
bentuk, jenis ragam gerak Minangka makna dari guru/diskusi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


52

dan nilai dasar bau bahasa


estetis sesuai minangkabau. “Alam Minang yang
iringan . 4.2.1 Menampilkan Takamban digambarkan
gerak tari g Jadi melalui Masing2
tradisional Guru” gerakan, kelompok
minangkabau seperti: memperaga
berdasarkan a. Pitunggua kan gerak
bentuk sesuai b. Pancuang dasar tari Siswa
iringan c. Timpo tradisonal merangkai
d. Sauak Minang gerak2
4.2.2 Menampilkan yang telah dasar tari
gerak tari diberikan tradisional
5. tradisional Minangkaba
minangkabau Perbandingan u yang telah
3.3 Menganalisis berdasrkan konsep, teknik Memberika diberikan
konsep, teknik jenis sesuai dan prosedur pada n menjadi
dan prosedur iringan gerak tari tradisi informasi/di sebuah
dalam ragam 4.2.3 Menampilkan minangkabau skusi tarian
gerak tari gerak tari sederhana
tradisi minangkabau
berdasarkan  Peragaan tari
nilai nilai tradisi
6. . estetis sesuai minangkabau
iringan sesuai iringan Menganalis
3.3.1 Menganalisis  Penulisan tari a teknik
konsep dalam tradisi Menganalis gerakan tari
ragam gerak minangkabau a gerakan galombang
tari tradisional mengenai tari piring di
minangkabau. jenis, fungsi, yang Minangkaba
4.3 Memeragakan 3.3.2 Menganalisis bentuk dan ditayangkan u
ragam gerak prosedur nilai estetis melalui
7. tari dalam ragam sebuah karya Video
tradisional gerak dasar tari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


53

minangkabau. tari trdisional


berdasarkan minagkabau  Mencipta
konsep, teknik  Konsep dalam kan
dan prosedur 4.3.1 Menampilkan Bentuk, jenis, sebuah
sesuai dengan ragam gerak nilai estetis tarian
iringan tari tradisional dan fungsi tari Menanamkan Memprakte tradisiona
minangkabau tradisional nilai-nilai etika kkan l
berdasarkan minangkabau dan estetika gerakan tari Minangk
8. konsep sesuai budaya di tradisional abau
iringan Minangkabau Minangkaba dengan
u yang memakai
4.3.2 Menampilkan sudah music
ragam gerak diamati pengiring
tari
minangkabau  Mencari
berdasarkan informasi
tehnik sesuai tentang
iringan. jenis dan
Mendeskrip fungsi
4.3.3 Menampilkan sikan tari
ragam gerak bentuk, tradisiona
3.4 Menganalisis tari tradisional  Penulisan tari jenis fungsi l
bentuk, jenis, minangkabau tradisionalmin dan nialai Minangk
nilai estetis berdasarkan angkabau estetika abau dari
dan fungsi prosedur mengenai yang ada berbagai
ragam gerak sesuai iringan. jenis, fungsi, pada media
tari tradisi bentuk dan gerakan tari
nilai estetis galombaNG
sebuah karya
tari
3.4.1 Menganalisis
bentuk ragam
gerak tari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


54

tradisional Diskusi
4.4 Membuat minangkabau kelompok
tulisan 3.4.2 Menganalisis
mengenai jenis ragam
jenis, fungsi, gerak tari
bentuk dan trdisional
nilai estetis minangkabau.
sebuah karya 3.4.3 Menganalisis
tari tradisi . fungsi ragam
gerak tari
tradisional Membuat
minangkabau. synopsis
tari
4.4.1 Membuat tradisional
tulisan Minangkaba
mengenai jenis u yang
sebuah karya diciptakan
tari tradisional
minangkabau.
4.4.2 Membuat
tulisan
mengenai
fungsi sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.

4.4.3 Membuat
tulisan
mengenai
bentuk sebuah
karya tari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


55

tradisional
minangkabau.

4.4.4 Membuat
tulisan
mengenai
nilai-nilai
estetis sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


56

ANALISIS KD MUATAN LOKAL


SENI RUPA KELAS X

N KD IPK BAHAN NILAI FILOSOFI KEGIATANN


O KAJIAN PEMBELAJAR
AGAMA BUDAYA TM PT KM
7.
3.1 Memahami 3.1.1.Menjelaskan Konsep, unsur, Mengsukuri Menghargai Mengama Mencari
konsep, unsur, konsep seni prinsip, bahan dan hasil ciptaan pendapat ti, contoh-
prinsip, bahan, rupa teknik dalam tuhan ( orang lain, diskusi contah
dan teknik dalam 3.1.2. Mengidentifik berkarya seni bahan yang bekerja karya
proses berkarya asi unsur – rupa. berasal dari sama, seni rupa
seni rupa unsur seni tumbuhan disiplin, dua
rupa
seperti mandiri dimensi
3.1.3. Mengidentifik
asi prinsip seni warna, kayu
rupa serat,
3.1.3. Mengidentifik batang,
asi bahan- daun, dll )
bahan dan
teknik karya
seni rupa

3.1.4. Membandingk
an unsur dan
prinsip karya Berkarya/
seni rupa praktek

Mengenalkan Dilanjutk
makna motif an

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


57

4.1.1 Memilih tradisional


bahan dan Pembuatan karya Mensukuri Minangkaba
teknik dalam seni rupa dua anugrah u (Kaluak
berkarya seni dimensi yang paku, bada
rupa menggunakan diberikan mudiak, itiak
4.1.2 Membuat berbagai media Allah , pulang
4.1. Membuat sketsa karya mampu patang, dll)
dan teknik dengan
seni rupa dua berekspresi
karya seni rupa melihat model
dimensi, dalam Menghargai
dua dimensi dengan model berkarya hasil karya
menggunakan alam benda seni dua orang lain,
berbagai bahan 4.1.3 Membuat dimensi disiplin,
dan teknik dengan gambar dan dan kerja keras
melihat model lukisan karya mengsukuri
dua dimensi hasil ciptaan
dengan Allah (
melihat alam bahan yang
benda berasal dari
4.1.4 Bereksperime tumbuhan
n dengan
beragam
bahan dan
teknik dengan
melihat model

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


58

8.
3.2 Memahami 3.2.1  Karya seni Mensukuri Menghargai
karya seni rupa Mengidentifik rupa tiga hasil ciptaan hasil karya
berdasarkan, asi jenis karya dimensi allah yang orang lain,
jenis, tema, seni rupa tiga menciptakan disiplin,
dan nilai berdasarkan, kerja keras
dimensi beragam
estetisnya jenis, tema,
3.2.2 Menjelaskan dan nilai bahan-
tema karya estetis. bahan yang
tiga dimensi terdapat di
3.2.3 Menbandin
alam sekitar
gkan nilai - Berkarya / Melanjut
nilai praktek kan
estetika praktek
Menghargai
dalam
hasil karya
karya seni
orang lain,
rupa tiga
disiplin,
dimensi
Mensukuri kerja keras
4.2.1 Membuat anugrah
konsep Pembuatan karya yang
4.2 Membuat diberikan
berkarya seni rupa tiga
karya seni rupa Allah
seni rupa dimensi dengan
tiga dimensi mampu
tiga melihat model
dengan melihat dimensi berekspresi
model dalam
berkarya
4.2.2 Membuat seni tiga
sketsa dimensi
karya seni dan
rupa tiga Mensukuri
dimensi hasil ciptaan
dengan Allah yang
melihat menciptakan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


59

model beragam
benda alam bahan-
4.2.3 Bereksperi bahan yang
men terdapat di
dengan alam sekitar
berbagai
media dan
teknik
dalam
membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
4.2.4 Membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
hasil
ciptaan
sendiri

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


60

9
3.3 Memahami 3.3.1 Menjelaska Konsep dan Mensukuri Bekerja Diskusi
konsep n konsep prosedur karunia sama,
dan prosedur pameran pameran karya Allah toleransi,
pameran seni rupa seni rupa dengan bertanggung
karya seni 3.3.2 Menjelaska diberi rasa jawab,
rupa n prosedur estetika disiplin. Diskusi,
dalam
yang lebih kerja
pelaksanaa
n kegiatan dalam kelompok melanjut
pemeran berapresiasi sesuai kan
seni rupa seni bidang
3.3.3 Menentuka Pelaksanaan yang
pameran hasil Bekerja sudah
n konsep
karya seni rupa sama, ditentukan
pameran
4.3 toleransi,
yang akan dua dan tiga
Menyelenggar tanggung
dilaksanaka dimensi yang
akan pameran Mensukuri jawab,
n dibuat
hasil karya disiplin dan
karunia
seni rupa dua 4.3.1 Mempersia berdasarkan kerja keras,
Allah menghargai
dan tiga pkan melihat model
dengan hasil karya
dimensi pameran
diberi rasa orang lain
yang dibuat karya seni
berdasarkan rupa estetika
melihat model 4.3.2 Menyusun yang lebih
proporsal dalam
pameran berapresiasi
karya seni dan
rupa berekspresi
4.3.3 Mengumpu
seni
lan karya
yang akan
dipamerkan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


61

4.3.4 Melaksana
kan
pameran
karya seni
rupa dua
dan tiga
dimensi

10 3. 4 Memahami Evaluasi Karya


konsep, 3.4.1 Menjelaska seni rupa Dengan Menghargai DiskusI Membu
prosedur dan n tema, berdasarkan tema, anugra pendapat dan at
fungsi kritik jenis dan jenis, fungsi Allah, karya orang laporan
dalam karya fungsi tokoh, dan nilai memiliki lain
seni rupa dalam estetisnya. kemampuan
karya seni
rupa rasa empati/
simpati
3.4.2 Menjelaska
n fungsi yang lebih
dan nilai dalam diri Presentase
estetika manusia dan
dalam diskusi
Menghargai
karya seni pendapat
rupa orang lain,
3.4.3 Mengidenti bertanggung
4.4 Membuat fikasi Pembuatan tulisan
jawab,
deskripsi karya tokoh- hasil evaluasi
disiplin
seni rupa dalam bentuk
tokoh karya
berdasarkan seni rupatulisan kritik
pengamatan dalam dua dan karya seni rupa
bentuk lisan atau tiga mengenai jenis,
dimensi
tulisan fungsi, tema, nilai
4.4.1 estetis dan
Mengumpulk tokohnya

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


62

an data
tentang karya Dengan
dua dan tiga anugra
dimensi Allah,
4.4.2 Membuat memiliki
laporan kemampuan
kritik seni
rasa empati/
rupa
simpati
yang lebih
dalam diri
manusia

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


63

ANALISIS KD YANG BERMUATAN LOKAL


MATERI SENI TEATER

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Kelas :X

N KD IPK BAHAN KAJIAN NILAI FILOSOFI KEGIATANN


O PEMBELAJAR
AGAMA BUDAYA TM PT KM
1. 3.1 Memahami 3.1.1  Konsep, teknik Mensiarkan Menyampaik Informasi Kerja Menc
konsep, Menjelaskan dan prosedur seni agama an pesan guru kelompo ari
teknik dan konsep, seni teater peran bersumber dalam moral /Diskusi k video
prosedur tradisional.(randai) seni teater penyampaia melalui seni membuat randai
seni peran tradisional n kaba bermain music konsep .
bersumber 3.1.2. (randai) dalam peran tradisional cerita
seni teater Menjelaskan tehnik randai teater randai
tradisional , seni teater  Peragaan adegan (randai ) dalam
tradisional.(randai) sesuai konsep, dalam nuansa
teknik dan maSyara’at Islami
3.1.3. prosedur seni
Menerapkan peran bersumber
prosedur dalam seni teater
seni peran teater tradisional
(randai)
4.1.Meragakan
adegan sesuai 4.1.1 Mencobakan
konsep, teknik tekhnik bermain
dan prosedur peran dalam randai.
seni peran 4.1.2
bersumber seni Mempraktekkan
teater tradisional prosedur dalam

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


64

seni peran dalam


randai.
4.1.3
Memdemonst4rasik
an bentuik peran
yang baik dalam
permainan randai.
2 3.2Memahami 3.2.1 Mensyiarka Melestarikan Informasi Kerja
teknik Mengidentifikasi n agama budaya guru kelompo
menyusun bentuk – bentuk dalam dalam /Diskusi k
naskah lakon naskah tater bentuk permainan seni teater membuat
bersumber dari tradisional naskah seni peran / randai konsep
cerita minangkabau. dalam teater tradisional cerita
tradisional 3.2.2 Menjelaskan randai (randai ) minangka randai
cara penulisan dalam bau. dalam
naskah teater / maSyara’at nuansa
randai. Islami
4.2 Menyusun 3.2.3 Membedakan
naskah lakon bentuk naskah dan
sesuai kaidah scenario seni teater
seni teater / randai.
tradisional
4.2.1 menganalisa
beberapa contoh
naskah teater /
randai.
4.2.1 menulis
naskah teater /
randai tradisional
minangkabau yang
nuansa islami.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


65

RPP MODEL

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA N 2 PADANG


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS /SEMESTER : X/GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2016 / 2017
MATERI POKOK : SENI MUSIK TRADISIONAL “TALEMPONG
PACIK”
ALOKASI WAKTU : 4JP (2 PERTEMUAN)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

KI 3 ; Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 ; Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Pengembangan IPK untuk mencapai


KD
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4. Memahami konsep, bentuk 3.4.1 Menjelaskan konsep dalam pertunjukan musik
dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
tradisional Sumatera Barat 3.4.2 Menjelaskan bentuk pertunjukan musik
“Talempong Pacik” tradisional Talempong Pacik
3.4.3 Menjelaskan jenis pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
3.4.4 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong pacik
4.4 Membuat tulisan hasil 4.4.1 Mencatat hasil analisis pertunjukan musik
analisis pertunjukan musik Tradisional Talempong Pacik

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


67

tradisional Sumatera Barat


Talempong Pacik

B. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
2. Menjelaskan bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
3. Menjelaskan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
4. Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
5. Menyusun tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
2. Materi pembelajaran pengayaan
 simbol dan fungsi karya seni musik tradisional Talempong Pacik
3. Materi pembelajaran remedial
 Menjelaskan nilai estetis karyaseni music tradisional Talempong Pacik

D. Materi Pembelajaran FAK

 Bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik di Indonesia


bervariasi

KONS
 EP
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Memahami konsep, bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik

PROSED

 Membuat tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik


 Mencatat hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik

E. Metode Pembelajaran

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


68

 Pendekatan : Scientific
 Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
4. Alat musik talempong

G. Sumber Belajar
1. Buku teks pelajaran yang relevan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Modul seni musik dan bahan ajar,
5. internet,
6. Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
Kegiatan Pendahuluan
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
( Surah an- Nisa ayat 86. Yang artinya “ Manusia( para sahabat )senantiasa memberikan
ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian yang lain ketika haji,umroh dan yang
lainnya, dengan ucapan:: Taqabbalallahu minna wa minkum”)serta Membaca buku selain
buku paket (15 menit apabila jam pertama)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Pertunjukan musik tradisional Indonesia yang mengiringi teater
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional tradisional talempong pacik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


69

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Memberi Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(Stimulation) perhatian pada topik
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional talempong pacik
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional

 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran


berlangsung),
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah
kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
beruntung.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


70

QS. Al-Anfal [8] : 72


Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-
orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin),
mereka itu satu sama lain lindung-melindungi
dan (terhadap) orang-orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada
kewajiban sedikitpun atasmu melindungi
mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan
tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama,
Maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum
yang telah ada Perjanjian antara kamu
dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa
yang kamu kerjakan.

 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
. Kaitan nilai budaya dengan materi :
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik
itu berbeda beda kalau disusun dengan
rapi dan sehingga menghasilkan bunyi
yang harmonis, dengan adanya
kebersamaan memainkan alat musik
itu.” Tagak maninjau arah, duduak
marauk ranjau”( orang yang
kreatif). Kailia saantak galah,kamudiak
sarangkuah dayuang. Barek samo di
pikua rigan samo dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan harmonis.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


71

untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.


Mengidentifikasi Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
Masalah (Problem mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
Statement) dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat. Misalnya :
Mengumpulkan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
Data (Data pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Collecting)  Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah untuk
mencari dan membaca artikel tentang
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Aktivitas
 Peserta didikdiminta melakukan kajian terkait konsep dan
bentuk pertunjukan musik tradisional secara langsung atau
melalui media audiovisual Talempong Pacik
 Peserta didik diminta menganalisis musik tradisional
berdasarkan konsep dan bentuk musik Talempong Pacik
 Peserta didik diminta mencatat hasil analisinya tersebut
 Mempraktikan
 Mendiskusikan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


72

 Saling tukar informasi tentang :


 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengolah Data Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(Data Processing)  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
:
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Memverifiksai Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
(Verification) terkait pembelajaran tentang:

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


73

 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil


kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Menyimpulkan  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
(generalization) informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, raesa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


Kegiatan Pendahuluan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


74

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
( Surah an- Nisa ayat 86. Yang artinya “ Manusia( para sahabat )senantiasa memberikan
ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian yang lain ketika haji,umroh dan yang
lainnya, dengan ucapan:: Taqabbalallahu minna wa minkum”

 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin


 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakuka
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Jenis pertunjukan musik tradisionalTalempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Memberi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
stimulus perhatian pada topik
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik
1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


75

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu beruntung.

QS. Al-Anfal [8] : 72


Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan pertoIongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu
sama lain lindung-melindungi dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum
berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun
atasmu melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan
pembelaan) agama, Maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap
kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu
dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa
yang kamu kerjakan.

dengan cara :
 Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
 lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


76

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


 penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik

Kaitan nilai budaya dengan materi :


Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik itu
berbeda beda kalau disusun dengan rapi
dan sehingga menghasilkan bunyi yang
harmonis, dengan adanya kebersamaan
memainkan alat musik itu.” Tagak
maninjau arah, duduak marauk ranjau”(
orang yang kreatif). Kailia saantak
galah,kamudiak sarangkuah dayuang.
Barek samo di pikua rigan samo dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan harmonis.
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengidentifikasi Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Masalah sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Mengumpulkan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
data pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


77

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah untuk
mencari dan membaca artikel tentang
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi pokok
yaitu
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Aktivitas
 Peserta didikdiminta melakukan kajian terkait jenis pertunjukan
musik tradisional Talempong Pacik secara langsung atau melalui
media audiovisual
 Peserta didik diminta menganalisis musik tradisional Talempong
Pacik berdasarkan jenis musik
 Peserta didik diminta mencatat hasil analisinya tersebut Critical
 Mempraktikan thinking
 Mendiskusikan
 Saling tukar informasi tentang :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
collaboration orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengolah data Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


78

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Jenis pertunjukan musik tradisional
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
Memverifikasi Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
terkait pembelajaran tentang:
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
Generalisasi informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
Catatan :

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


79

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk,
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama (Terlampir)
b. Pertemuan Kedua (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


80

 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
 Menjelaskan instrument music tradisional Talempong Pacik
 Perkembangan seni music hingga sampai saat ini

b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya:
 Konsep dasar seni musilk
 Pengertian music tradisional secara lisan
 Pengertian music tradisional bersifat informal

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


81

Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
MaSyara’at Minangkabau memiliki beberapa jenis ensambel musik talempong,
seperti ‘Talempong Pacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao,
Talempong Batuang, Talempong Sambilu, dan Talempong Kayu, serta jenis talempong
lainnya. Di antara jenis musik tradisional talempong yang sangat merakyat dalam kehidupan
maSyara’at Minangkabau adalah ‘Talempong Pacik’ karena jenis ensambel musik ini secara
merata tumbuh dan berkembang pada setiap nagari di seluruh pelosok Minangkabau,
sehingga kesenian talempong telah menjadi identitas musikal dari seni-budaya etnik
Minangkabau itu sendiri.
Perbedaan yang menarik dari musik Talempong Pacik, terletak pada cara
memainkan alat musik talempongnya dengan cara dipegang (pacik: bahasa Minangkabau)
oleh musisinya sendiri. Cara memainkan yang unik ini sebagai dasar penamaan jenis musik
tradisional ini dengan istilah ‘Talempong Pacik.’
Instrumentasi musik tradisional Talempong Pacik terdiri dari 6 buah alat musik
talempong yang terbuat dari campuran logam dan besi, 1 buah tambua (gendang), 1 buah
rapa’i, dan 1 buah pupuik gadang. Teknik permainan utama Talempong Pacik terletak pada
alat musik talempong yang dimainkan dengan teknik imbal (interlocking technic) oleh 3
orang musisi yang masing-masing memegang 2 buah talempong untuk melahirkan motif-
motif pendek secara berulang-ulang. Sedangkan alat musik tambua, dan rapa’i berfungsi
mengiringi permainan alat musik talempong dalam bentuk motif-motif gendang yang
bersifat tetap (konstan). Manakala alat musik tiup pupuik gadang berfungsi untuk memberi
isian permainan talempong dalam bentuk melodi yang bersifat improvisasi. Perpaduan
keempat bentuk permainan alat musik ini yang melahirkan komposisi musik
tradisional Talempong Pacik.
Setiap kelompok Talempong Pacik yang berasal dari nagari yang berbeda memiliki
repertoar lagu yang berbeda pula sesuai dengan latar belakang terciptanya masing-masing
lagu oleh seniman di lingkungan alam mereka sendiri. Dengan demikian, suatu
kelompok Talempong Pacik akan menjadi kebanggaan nagarinya yang sekaligus berfungsi
sebagai hiburan maSyara’at dalam memeriahkan berbagai upacara adat dan kegiatan sosial
lainnya yang terdapat di lingkungan nagari mereka masing-masing.
Istilah musik tradisional yang populer dalam ungkapan adat, adalah “Basaluang jo
barabab, batalempong jo basarunai, sarato bagandang basaliguri (bermain saluang dan
bermain rebab, bermain talempong dan bermain serunai, serta bermain gendang dengan
saliguri).” Ungkapan ini merupakan pernyataan puitis Minangkabau bahwa nenek-moyang
dahulu telah mewariskan kekayaan musikal kepada generasi penerusnya. Buah ungkapan di
atas merupakan contoh-contoh seni primadona yang selalu berhubungan dengan konteks
upacara yang ada dalam nagari.
Musik-musik tradisional yang diistilahkan juga dengan ‘bunyi-
bunyian’ Minangkabau terdiri atas aneka tradisi musik sebagai berikut:
1. Jenis musik tradisional Minangkabau dari berbagai alat musik melodis terdapat pada:
a. jenis alat tiup sarunai (Sarunai Darek, Sarunai Pasisia, Sarunai Sungai Pagu);

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


82

b. jenis alat tiup saluang (Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauah,
Saluang Sungai Pagu, Saluang Badoi);
c. jenis rabab (Rabab Darek, Rabab Piaman, Rabab Pasisia, Rabab Badoi);
d. jenis puput (Pupuik Gandang, Pupuik Baranak, Pupuik Lagundi);
e. jenis Sampelong, Bansi;
f. jenis talempong (Talempong Pacik, Talempong Sikapak, Talempong Sitawa,
Talempong Unggan, Talempong Gandang Aguang, Talempong Paninjauan,
Talempong Basaua, Talempong Kayu, Talempong Batuang, danTalempong
Sambilu);
g. jenis perkusi melodis lainnya seperti Momongan, dan Gandang Tigo.

2. Jenis musik tradisional Minangkabau yang bersifat perkusi gendang, seperti Gandang
Tambua Piaman, Gandang Tambua Maninjau, Gandang Katipik Maninjau, Gandang
Sarunai Sungai Pagu, Dikia Rabano, Indang Piaman, Indang Solok, Indang Tuo,
dan Indang Tagak, dan sebagainya.
Sebenarnya di Minangkabau sendiri istilah talempong memiliki pengertian dengan
cakupan beberapa jenis alat perkusi lain yang memiliki bentuk dan bahan yang berbeda
dengan yang telah disebutkan di atas. Ditinjau dari segi bahan, selain logam
ada talempong yang terbuat dari kayu (talempong kayu), bambu (talempong bambu atau
talempong batuang), sembilu bambu (talempong sambilu), lempengan besi (talempong jao),
dan batu (talempong batu), dan bahkan ada talempong yang terbuat dari batok kelapa
(talempong sayak = tempurung). Sedangkan dilihat dari segi bentuk, selain dari bentuk gong
juga ada yang berbentuk bilahan-bilahan, seperti talempong kayu, talempong jao, talempong
batuang, talempong jao. Disamping keberagaman dari segi bentuk, ukuran dan
jenis, talempong pun dapat dibedakan menurut cara permainannya. Menurut Boestanoel
Arifin Adam secara umum talempong dapat dimainkan dengan dua cara yaitu dengan
meletakkannya di atas ra atau dengan cara dipacik (dipegang) (1986: 29-30).
Melihat kenyataan di atas, ternyata apa yang disebut talempong tidaklah terbatas
pada satu jenis alat musik saja, tetapi terdiri dari banyak bentuk ukuran dan jenis. Walaupun
demikian keseluruhan alat ini memiliki satu kesamaan yaitu bunyi yang dihasilkan sama-
sama berasal dari badan alat musik yang dimainkan secara dipukul dan dalam klasifikasi
organologi tergolong ke dalam kelas idiophone. Jadi secara lebih umumtalempong dapat
diartikan sebagai semua alat musik yang tergolong ke dalam klasifikasi perkusi idiophone
yang menghasilkan permainan berkesan melodis.
Dalam uraian ini tidak akan didiskusikan semua jenis alat musik yang menjadi
instrumentasi dari beratus kelompok Talempong Pacik. Walaupun begitu, menurut prinsip
ensambelnya, konsepsi dasar peralatan genre Talempong Pacik Minangkabau dapat dibagi
atas empat fungsi musikalnya sebagai berikut:
1. Talempong
Alat musik utama terdiri dari enam hingga tujuh buah talempong yang berfungsi
untuk membawakan lagu. Musisi Talempong Pacik Ateh Guguak menyebut lagu dengan
istilah gua seperti “gua tujuah, gua Indang, gua tari piriang, gua barulak, dan gua

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


83

pariangan.” Masing-masing gua tersebut dibangun atas tiga permainan yang dimulai secara
bergiliran, yaitu talempong jantan, talempong batino, dan talempong panyaua.
Setiap permainan dipraktikkan oleh satu orang musisi yang memegang dua buah alat
musik talempong.Namun kadang-kadang musisi bagian talempong jantan hanya
memainkan satu buah talempong, karena pemakaian jumlah alat musik talempong selalu
disesuaikan dengan keperluan gua-gua yang dimainkan.Ketiga permainan talempong itulah
yang dipraktikkan dengan teknik interlocking, melahirkan suatu komposisi musik
spesifik Talempong Pacik yang termasuk salah satu musik tradisional primadona maSyara’at
Minangkabau.

Seperangkat Alat Musik Talempong Pacik


(Dokumentasi Foto: Hasnah, 2004)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


84

Teknik Memegang Talempong Pacik


(Lukisan Hanefi, 2003)
2. Pupuik Gadang
Pupuik gadang adalah sebuah alat musik tiup yang terdiri dari dua bahan, yaitu batang
padi sebagai bagian untuk ditiup, dan daun kelapa sebagai resonator. Bagian yang ditiup
namanya anak sarunai dan dimasukkan ke dalam rongga mulut- Corongnya terbuat dari
daun kelapa menghadap arah ke depan. Tangan kiri memegang badan corong pupuik
gadang, sedangkan empat buah jari tangan kanan (jari kelingking, jari manis, jari tengah dan
jari telunjuk) diletakkan pada posisi arah dalam pada ujung corong. Jari-jari ini berfungsi
memberikan gerak-gerak kecil untuk merespon hasil tiupan sehingga dapat membantu untuk
memperjelas interval melodi pupuik gadang tersebut. Pupuik gadang berfungsi
membawakan melodi yang bersifat improvisasi untuk merespon lagu yang dimainkan
oleh talempong.
3. Tambua (Gendang)
Tambua merupakan jenis kendang yang berperanan membawakan ritme yang
kebanyakan berbunyi bersamaan dengan ketukan dasar, termasuk berbagai variasi ritmis
yang bisa diisi secara bebas.Ada juga kelompok yang menggantinya dengan sebuah
gong.Kedua alat musik ini berperanan sebagai pengisi bunyi, tetapi ada juga
kelompok Talempong Pacik yang tidak memakai kedua jenis alat perkusi tersebut. Fungsi
gendang dalam ensambel Talempong Pacik tidak selalu sama, perbedaan yang mengemuka
pada umumnya dalam hal keterkaitan pola ritme gendang dengan pola ritme talempong.
Beberapa kelompokTalempong Pacik menggunakan gendang hanya sebagai pengatur tempo
dan memberi aksen dalam bentuk ritme konstan, sedangkan pada kelompok yang lain
menggunakan gendang dalam fungsi mempertegas hasil jalinan ritme (interlocking)
permainan talempong. Ada kecenderungan pola permainan gendang dalam fungsi ini

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


85

menyimpulkan hasil jalinan ritme tiga bagian talempong dan secara bersamaan hadir di
dalamnya (ritmetalempong bersamaan dengan ritme gendang).Jadi, permainan ritme
gendang sebagai mempertegas jalinan ritme talempong termasuk pada ritme yang variatif,
bertolak belakang dengan ritme konstan.

Alat Musik Perkusi Tambua


(Dokumentasi Foto: Hasnah, 2004)
upacara adat yang memerlukan penyajian Talempong Pacik ialah:
1. Upacara Batagak Pangulu, yaitu upacara peresmian penghulu baru sebagai pengganti
penghulu lama yang sudah meninggal.
2. Upacara Helat Perkawinan ialah sebuah upacara yang sakral bernilai suci terhadap
sepasang penganten yang telah bersetuju membangun rumah tangga mereka. .
3. Kegiatan Gotong Royong Jalan Kampung. Biasanya setiap akan masuk bulan Ramadhan
maSyara’at kampung mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan jalan
kampung. Kegiatan Gotong Royong Menggali Tali-bandar (pengairan sawah).
4. Acara Penyambutan Tamu Nagari dan Memeriahkan Upacara 17 Agustus. Biasanya
hampir semua kelompokTalempong Pacik ikut tampil memeriahkan kedua acara ini.
Selanjutnya konteks pertunjukan randai dan tari-tarian tradisional juga memerlukan
keterlibatanTalempong Pacik, sebagaimana uraian berikut:
1. Acara Pertunjukan Teater Tradisional Randai merupakan salah satu hiburan
primadona oleh maSyara’at Minangkabau di desa-desa (kampung).
2. Acara Pertunjukan Tari-tari Tradisional pada berbagai konteksnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


86

PENILAIAN KINERJA PRESENTASI

Matapelajaran : Seni Budaya (Seni Musik)


Materi : Fungsi alat musik tradisonal Talempong Pacik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Nama :
NIS :
Kelas :

Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan

Rubrik penilaian:
Penilaian
Aspek Penilaian
1 2 3
Komunikasi Tidak komunikatif Komunikasi cukup Komunikasi sangat baik
baik
Sistematika Tidak sistematis Sistematika baik Sistematika sangat baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Sangat antusias
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


87

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai = × 𝟏𝟎
𝟓

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


88

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS


(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = × 10
20

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


89

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN (ANALISIS)- TES TERTULIS

SK N
N PILIHAN GANDA ESSAY
OR I
N A
L
O M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P
A
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G E
I
1
2
3
4
5

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapa
Ketepatan
n Kebenara Dan lain
N penggunaa
Nama Peserta Didik gagasan yang n Konsep sebaginya
o n istilah
orisinil
Tida

Tida

Tida

Tida
Ya

Ya

Ya

Ya
k

k
1
2
3

Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Ketepatan Jumlah
Didik gagasan yang orisinil konsep penggunaan istilah
YA TIDA YA TIDA YA TIDA YA TIDA
K K K K
Fitria
Gina
....

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


90

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


PENILAIAN PENUGASAN

Penilaian Pengetahuan - Penugasan


Mengidentifikasi …………………….
Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja …………………….secara
tertulis dengan berbagai media.
Indikator : membuat laporan hasil percobaan cara kerja …………………….

Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai
…………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi …………………….,
……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab
pertanyaan berikut:
a. Jenis …………………….apa yang paling banyak kamu temukan dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan
pada kegiatan pembelajaran berikutnya

Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor

Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 =


kurang baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
NilaiPerolehan = 20

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


91

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - UNJUK KERJA

Pekerjaan :
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Tingka
Kriteria
t
4 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan konsep yang
berhubungandengan tugas ini
3 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban tidak sesuai
dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuanbahasa
Inggris yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


92

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA

KELAS :.…………..

Tingkat
No Nama Siswa Nilai Ket.
4 3 2 1
1.
2.
3.

Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..

N Nam Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah


o a Percobaan Percobaan Percobaan Skor
1
2

.

.

N Sko
Keterampilan yang dinilai Rubrik
o r
Persiapan Percobaan - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat Bahan) keperluannya
- Rangkaian alat percobaan tersusun dengan
30
benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah
ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Percobaan - Menggunakan alat dengan tepat
2 30 - Membuat bahan percobaan yang diperlukan
dengan tepat

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


93

- Menuangkan / menambahkan bahan yang


tepat
- Mengamati hasil percobaan dengan tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Kegiatan akhir praktikum - Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
30
- Membersihkan meja praktikum
3
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


94

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - PROYEK

Proyek :
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................

Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di
……………..mu. Ambil alat …………….. yang digunakan untuk ………………..
terhadap ……………. ……………… antara …………… terhadap ………….yang
berada di ………….., lakukan berulang-ulang sehingga kamu menemukan
…………….yang ……………… antara ……………. dengan …………… tersebut!

Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah ……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang
dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan pelaporan
hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi untuk
pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan
masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan
hasil pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini diberikan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


95

Rubrik Penilaian Proyek:


Kriteria Skor
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok baik
 Jawaban tidak benar 1
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


96

Penilaian Keterampilan – Proyek


Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


97

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : ………………………………..


Vc xNama Peserta Didik : ………………………………..
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 1 2 3 4
2 Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. ……..
Total Skor
 Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan.
Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


98

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN PORTOFOLIO
Tugas
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................

Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang
dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas,
sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik,
3 = cukup, 2 = kurang, dan 1=
sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


99

Penilaian Keterampilan – Produk


Mata Pelajaran : …………… Nama Peserta Didik : ……………
Nama Produk : …………… Kelas : ……………
Alokasi Waktu : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor

Penilaian Keterampilan - Portofolio


Mata Pelajaran …………………………..
:
Kelas/Semester …………………………..
:
Peminatan …………………………..
:
Tahun Ajaran :
2015/2016
Judul portofolio :
Pelaporan merancang /perakitan alat praktikum dan Penyusunan laporan
praktikum
Tujuan : Peserta didik dapat merancang/merakit alat dan menyusun laporan praktikum
bidang studi sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil rancangan/rakitan alat dan
laporan praktikum bidang studi semester 1

Uraian tugas portofolio


1. Buatlah laporan kegiatan merancang/merakit alat, laporan praktikum bidang studi sebagai
tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didik melaksanakan
tugas

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


100

Penilaian Portofolio Penyusunan Laporan Perancangan Percobaan dan Laporan


Praktik
Mata Pelajaran : …………………
Alokasi Waktu :
Sampel yang dikumpulkan : Laporan
Nama Peserta didik : …………………
Kelas : …………………

Aspek yang dinilai


Catata
N Tata
Indikator Periode Kebenara Kelengkapa Sistematik n/
o Bahas
n Konsep n gagasan a Nilai
a
1 …. ….
2 Menyusun
laporan
perancanga
n percobaan
3 Menyusun
laporan
praktikum
4 …. ….

Rubrik Penilaian portofolio Laporan Praktikum


N
Komponen Skor
o
1 Kebenaran Konsep Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep
Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati
Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang
disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang
disepakati
4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan
Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan
Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan
Keterangan:

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


101

Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai portofolio = 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁= 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4

Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)

JUDUL

……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………

PADANG, 15 MARET 2017

Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

Catatan Kepala Sekolah


......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


102

SUPLEMEN BAHAN AJAR


TERINTEGRASI NILAI AGAMA DAN
BAM

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


103

SUPLEMEN BAHAN AJAR


INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN DENGAN SENI BUDAYA

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas / Semester : X/GANJIL
KD : 3.1Memahami jenis dan ungsi alat musik tradisional
4.1 Memainkan alat musik tradisional
Materi Pokok
( yang diinegrasikan) : Musik Tradisi (Seni Musik tradisional Minangkabau
“TALEMPONG PACIK”.)
Nilai nilai Karakter : religi.gotong royong.disiplin dan integritas

A. Ringkasan Materi : Musik yang tumbuh dan berkembang pada suatu daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Talempong pacik adalah permainan alat musik talempong
tradisional Minangkabau yang dimainkan dengan cara
dipegang (pacik). Dalam permainan talempong ini
dibutuhkan tiga orang pemain. Di mana dalam
permainan ini dituntut kerja
sama yang saling mendukung dengan penuh rasa
kesabaran dan tanggung jawab.

B. Nilai karakter yang dikembangkan: Nilai gotong royong


C. Nilai-nilai yang dikembangkan
1. Diali Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

QS. Al-Anfal [8] : 72


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang
yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-
orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi dan
(terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka
tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum
mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


104

Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat


apa yang kamu kerjakan.

2. Nilai Budaya : dengan adanya kebersamaan memainkan alat musik


itu.” Tagak maninjau arah, duduak marauk ranjau” (orang
yang kreatif). Kailia saantak galah,kamudiak sarangkuah
dayuang. Barek samo di pikua rigan samo dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan
menghasilkan bunyi yang menyenangkan,selaras dan
harmonis.

C. Deskripsi penjelasan ayat - ayat AL-Quran.


1. Sabar.
ALLAH memerintahkan untuk selalu bersabar dan dalam
keadaan apapun, baik sendiri atau bersama. Dalam permainan
talempong pacik, semua pemain dituntut meningkatkan
kesabarannya agar tercapai keselarasan bunyi.

2. Toleransi dan Kerjasama


Ketika ALLAH memerintahkan Rasul Saw hijrah ke
Yatsrib (Madinah), sebagian Shahabat berhijrah bersama
Rasul Saw, dan sebagian lain masih tetap di Makkah. Para
Shahabat tersebut tidak saling menyalahkan pilihan masing-
masing, mereka bertoleransi dalam perbedaan tersebut, dan
menjaga persaudaraan di antara mereka, serta tetap
bekerjasama untuk saling melindungi. Dalam permainan
talempong pacik, setiap pemain mempunyai peran masing-
masing, tapi tetap dituntut untuk saling bekerjasama
menghasilkan keselarasan bunyi.

D. Kaitan nilai budaya dengan materi:


Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan
menghasilkan bunyi yang menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik itu berbeda beda kalau
disusun dengan rapi dan sehingga menghasilkan bunyi yang
harmonis, dengan adanya kebersamaan memainkan alat musik
itu.” Tagak maninjau arah, duduak marauk ranjau”( orang
yang kreatif). Kailia saantak galah,kamudiak sarangkuah
dayuang. Barek samo di pikua rigan samo dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan menghasilkan
bunyi yang menyenangkan,selaras dan harmonis.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


105

E. Srategi Penerapan dalam pembelajaran


Pada Pendahuluan saat memberikan Motivasi awal pada peserta
didik dengan menyuruh peserta didik untuk membaca terjemahan
surat ali Imran(3)ayat 200 dan surat al anfal (8)ayat 72 ( memberi
penjelasan , semua telah diatur dalam al Qur’an dengan memberikan isi
kandungan ayat diatas . dan selanjutnya peserta didik di bentuk
kelompok diskusi untuk membahsa sesuai dengan tuntutan
Indikator pembelajaran.

Catatan : Dengan pengintegrasian akan mnimbulkan tiga hal


1. menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)
Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan 3 dan
menghindari no 1 ( penambahan beban)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


106

SUPLEMEN BAHAN AJAR


INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QR’AN DENGAN SENI BUDAYA

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari)
Kelas/Semester: X/
Kompetensi Dasar :3.3 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam ragam gerak tari
tradisi.

4.3 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan


konsep
Materi Pokok :gerak dasar tari (Minangkabau)
Nilai nilai karakter : Religi, gotong royong dan integritas

A. Ringkasan materi : Konsep, teknik, dan prosedur tentang tari


tradisionalMinangkabau berasal dari gerak pencak silat.
Secara umum ada tiga macam tari rakyat Minangkabau.
Tarian pencak, tarian perintang,tarian kaba. Mengamati
tentang konsep ragam gerak tari taradisional Minangkabau
ada yang dinamakan ragam gerak tari Kepala, Badan,dan
kaki.

B.Dalil Ayat-ayat AL-Quran: Q S.Yunus 10:101


Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di
bumi, tidaklah bermanfaat tanda-tanda kebesaran ALLAH
dan Rasul yang memberi peringatan bagi orang orang yang
tidak beriman.

C. Deskripsi Penjelasan Q.S Yunus 10: 101.


ALLAH memerintahkan agar manusia memperhatikan apa
yang telah diciptakan di langit dan di bumi, kemudian
manusia mengambil pelajaran dari alam Ciptaan tersebut.
Salah satu yang dipelajari manusia dari alam adalah gerak
tari Pitunggua dalam seni tari pintunggua adalah suatu
gerakan yang melambangkan ketangkasan dan
kekokohan.Pitunggua diambil dari istilah tunggua batang
kayu yang besar yang sudah mati tetapi tetap kokoh dan
sulit digoyahkan.

D. Kaitan Ayat-ayat AL-Quran dan atau nilai-nilai budaya dengan materi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


107

:Orang Minangkabau mempunyaiprinsip yang kokoh dalam


hidupnya dengan kepribadianya.( nan kuriak kundi nan merah
sago nan baiak budi nan endah baso.,kok gadang ndak
malendo cadiak ndak manjua .
Dasar gerak tari berasal dari gerakan silek:
1. Pitunggua(kudo-kudo)merupakangerak yang melambangkan
kekokokhan orang minangkabau contohnya : rumah adat
minangkabau , kalau kudo kudo sebuah rumah tidak kokoh
maka rumah tersebut akan runtuh.
2. Ibarat musuah indak dicari, basobok lawan pantang dielakan
, tabujua lalu tabalintang patah itulah nilai nilai dalam
gerakan pitungguMinangkabau. Contohnya gerak tari
pitunggua,yang diambil dari filosofi batang kayu besar yang
sudah mati tetapi tetap kokoh.
Catatan : Dengan pengintegrasian akan menimbulkan tiga hal
1. Tidak menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)
Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan
3 dan menghindari no 1 ( penambahan beban)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


108

SUPLEMEN BAHAN AJAR


INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN DENGAN SENI BUDAYA

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas/Semester : X/Ganjil
KD : Membuat seni Rupa Dua Dimensi dengan mengunakan
berbagai bahan dan tehnik dengan melihat model.

Materi Pokok : Karya seni Rupa dua dimensi dengan mengunakan berbagai
(yang diintegrasikan) bahan dan tehnik dengan melihat
model.
Nilai- nilai Karakter : Religi, gotong royong,disiplin dan integritas
A. Rinkasan materi :

B. Dalil Ayat-ayat AL-Quran : QS Qaf [50] ayat 6 – 7:


6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada
di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak
sedikitpun ?
7. dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan
padanya segala macam tanaman yang indah dipandang
mata,
C. Deskripsi Penjelasan ayat-ayat AL-Quran.
6. (maka apakah mereka tidak melihat) dengan mata mereka.
Padahal mata itu, dipasang untuk mengambil pelajaran dari
apa yang dilihatnya, yaitu sewaktu mereka ingkar kepada
adanya hari berbangkit ( akan langit) yang ada ( di atas
mereka bagaimaa Kami telah membangunnya) tanpa
tiang penyangga ( dan Kami hiasai dia ) dengan bintang-
bintang (dan langit itu tidak mempunyaoi tretak- retak
sedikitpun ?) yakni tidak ada cela-cela yang membuatnya
cacat.
7. (dan bumi itu) disandingkan kepada kedudukan lafal as-
samaak yakni, dan bumi itu bagaimana (Kami hamparkan)
Kami jadikan terhampar menurut pandangan mata di atas
permukaan air ( dan Kami letakkan padanya gunung-gunung)
dan ditambah dengan menghiasinya (dan Kami tumbuhkan
padanya segala macam tanaman ) segala jenis tumbuh-
tumbuhan ( yang indah) yang tampak sangat indah dipandang
mata karena keindahannya. (Tafsir al-Jalalayn)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


109

D. Kaitan nilai nilai AL-Quran atau nilai budaya dengan materi :


Nilai budaya yang dapat kita ambil dalam materi ini dengan melihat
berbagai ragam motif dalam materi seni rupa. Motif dalam pelajaran
ini pada umumnya belajar dari keindahan Alam hasil ciptaan Allah.
Seperti yang sering kita dengar dengan istilah : “ Kaluak Paku, Bada
Mudiak, Itiak pulang patang “ semua nama nama motif tersebut
melambangkan sikap maSyara’at Minangkabau yang hidup
penuh dengan gotong royong disiplin bahkan dengan rasa kesatuan
yang kokoh dan mempunyai peraturan peraturan yang harus diharagai
dengan istilah “ Bajanjang naik,batanggo turun.”
Allah menciptakan langit dan bumi dengan sebai-baiknya, dan
menghiasinya sehingga indah dipandang mata, baik dengan
bentuk yang indah atau pun warna yang serasi. Dalam seni rupa,
karya- karya terinspirasi dari keindahan penciptaan alam.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


110

SUPLEMEN BAHAN AJAR


INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN DENGAN SENI BUDAYA

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : SeniTeater
Kelas/Semester : X /2
Materi Pokok :Randai
(yang diitegrasikan)

Nilai karakter : Religi, gotong royong,kemandirian dan integritas


A. Ringkasan Materi : “ Randai “ adalah suatu permainan teater anak nagari di
Minangkabau. Dalam permainan Randai tersebut naskah cerita
berasal dari Kaba. Kaba dalam naskah teater di Minangkabau
berisikan pantun pantun nasehat bagi maSyara’at Minangkabau.
Baik nasehat di dunia maupun nasehat di akhirat nanatinya. Randai
yang berakar pada budaya Minangkabau mengandung nilai nilai
pada masa silam dan masa kini.

B. Dalil AL- Quran (Terjemahan QS Ali ‘Imran [3] ayat 104)


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan dan mencegah
dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
C. Deskripsi Kandungan surat ali ‘imran ayat 104
Allah Swt bahwasanya hendaklah ada dari manusia segolongan
orang yang bertugas untuk menegakkan perintah Allah yaitu dengan
menyeru orang-orang untuk berbuat kebajikan dan melarang
perbuatan yang mungkar, mereka itu afalah golongan orang yang
beruntung. (Tafsir Ibn Katsir juz 4)
D. Kaitan ayat ayat Alguran atau nilai Budaya dengan materi
Randai berisikan nasehat kepada kebaikan yang disampaikan melalui
pantun atau dialog. MaSyara’at Minangkabau dalam menyampaikan
beragam nasehat dengan menampilkan sebuah permainan seni peran
anak nagari yang lebih di kenal dengan istilah Randai. Dalam Randai
banyak hal hal yang bisa kita ambil hikmahnya sebagai nilai budaya
kita seperti :
1. Barek samo dipikue, ringan kok ringan samo dijinjiang.

2. Baribu nan tidak lipuah, jajak nan indak hilang.


3. Bajalan batolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat.
Turuikpanggaja urang tuo, supayo badan nak salamaik.
4. Nan kuriak kundi nan merah sago nan baiak budi nan endah baso

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


111

Dalam randai terdapat kebersamaan artinya duduak surang


basampik sampik ,duduak basamobalapang
lapang.Gerakannyaharus ada harmonisasi ,( rancak rupo
sapamandangan , rancak bunyi sapandangaran)

Catatan : Dengan pengintegrasian akan menimbulkan tiga hal


1. Tidak menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)
Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan
3 dan menghindari no 1 ( penambahan beban)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


112

Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.

MaSyara’aik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek maSyara’aik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo maSyara’aik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik
Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi
tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan
dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko
disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha Mangayahui
apo nan inyo karajooan”.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


113

Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju Kuruang.
Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an
manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro laki-
lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo
punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-
anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui
parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan
baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo indak
sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu kawin
untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan mampunyai
kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai
jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah maagiah
kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan
kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak
nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di
paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo
hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau
suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado
ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam maSyara’aik Minangkabau, sabagai barikuik:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


114

1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).

B. Pambagian Sumbang duo baleh


Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan disabuik jo
sumbang duo baleh, nantun:
1. Sumbang Duduak
2. Sumbang Tagak
3. Sumbang Diam
4. Sumbang Bajalan
5. Sumbang Kato
6. Sumbang Caliak
7. Sumbang Pakai
8. Sumbang Bagaua
9. Sumbang Makan
10. Sumbang Tanyo
11. Sumbang Jawek
12. Sumbang Kurenah

Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak sakurangnyo
babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian Bundo Kanduang
sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


115

Ka nan tuo sambah datang

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (dibaco basamo)


Di awa kalam nan sapatah, ulasan suri dari ambo, pado manjadi angan juo, nan takanduang
dalam ikarak, niaik jo naza dalam hati, ka untuak bajawek tangan, jo diri dunsanak nan basamo,
kok untuang pambari Allah, kajadi si tawa jo si dingin, sabab kan ba’a dek bak nantun, aluran
badan diri ambo, aka singkek pandapek kurang, ilimu di Allah SWT tasimpan nyo, tapi samantang
pun bak nantun, dek ujuik manantang bana, hakikaik paham indak kacau, sadang nyo buleh di
pikiran, pangana haram bacabang, hati lah tunggang bagai tabiang, walau mangecek kurang
pandai, jan kalah sabalun parang, di pabulek alu panggali, indak nan labiah dari puntuang, di
pabulek hati nurani, indak nan labiah dari untuang, walau ka angok angok ikan, bak nyawo, nyawo
patuang, patah kapak batungkek paruah, tatagak pucuak nan balingka, ba silang dahan kayo aro,
namun nan niek dalam hati, mungkasuik tatap basampaian, di cubo bagulambek, molah di ansua
bak bajalan, kok untuang sampai ka tujuan, hanyo nan harapan dari ambo, kapado dunsanak
bakuliliang, kok basuo kato nan tak jaleh, intonasi jo mimik nan salah sampai, bahaso
Minangkabau nyo basalemak, usah di cacek langkah sumbang, sabab bak nantun kato ambo,
dalam diri ambo lah yakin, sado nyo dunsanak nan datang ko, tantu bakandak tabu nan manih,
kok tabu tibarau nan tasuo, hanyo nantun ado di ambo, pado manjadi upek puji, nan bedo jatuah
di himpok janjang, nak jan mambarek ka akiraik kami nak mintak di ma’afkan”.
2. Panyampaian dari Niniak (Bundo Kanduang):
“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah
bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah
bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi indak babudi ibarat bambu
indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, padusi tak punyo malu
bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik jati
diri, indak ba power indak wibawa. Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik
dasun, cayia lah martabat padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak, supayo iduik
taguah ba rueh, nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh rang
namokan. Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang Adaik sopan santun.”

“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”

Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


116

ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,


nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.

Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”

Puti Bungsu III


“Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan,
paliang kurang jo paja ketek,
kalau padusi bajalan surang,
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago,
randah pandangan laki-laki.
Usah bajalan ba gageh-gageh,
malasau mandongkak-dongkak,
co ayam gadih ka batalua, usah…
tapi bajalanlah siganjua lalai,
pado tampuah suruik nan labiah,
alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati,
aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas,
kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah,
agak’i urang di bulakang,
kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


117

awak ma iriang di bulakang,


bak nantunlah adaik ka dipakai.”

Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”

Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”

Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


118

sabab nan makan mancapak-capak,


bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”

Puti Bungsu VII


“Sumbang Pakai.
Babaju jan sampik-sampik,
nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo,
dima taluak tanjuang baliku
jadi tontonan laki-laki,
usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang,
konon tasimbah ateh bawah, usah…
Satantang mode jo potongan,
sasuaikanlah jo bantuak badan,
sarasikan jo ragi kain,
buliah sajuak pandangan mato.
Dek kulik ayah nan manurun,
kulik nan karak-karak anguih,
mako warno piliah nan agak amba,
krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin,
putiahnyo nan abu-abu,
usah dipakai baju sirah piak,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


119

dendeng balado kecek urang,


badoso umaik karano awak.
Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok,
usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak,
usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2,
kurang etis baso kininyo.”

Puti Bungsu VIII


“Sumbang Karajo.
Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2,
nan mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang,
kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah,
kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin,
tapi jan mabajak jo mairiak,
bak nantunpun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang pisang,
jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang kayu.

Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


120

pantang batanyo ka urang lapau,


lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”

Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”

Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Puti Bungsu XII


“Iko sumbang nan pangabisan,
namonyo Sumbang Kurenah.
Adopun nan dimukasuik jo kurenah,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


121

iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai


karakter kecek rang kini
sikap mental caro moderen.
Kurang etis kurang lah patuik
kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo,
kurang lamak kurang lah elok
malucu mambuek garah
ma hota bakarikik an dalam manjanguak batakziah,
indak buliah galak mancaliak urang jatuah,
indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami,
atau kuok mangango laweh2,
tamasuak juo sumbang kurenah,
mangakok jo tangan kida,
saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak atau maimbau, malambai-lambai dari jauah.
Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo,
mako dari nantun, kok awak mambali durian,
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki lukolah
iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”

Penutuik dari Mamak

“Nah… nantunlah inyo sumbang duo baleh tu…


susunan Cati Bilang Pandai,
buah ranungan awak basamo,
utang niniak jo mamak manyampaian,
kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri,
suri nan ka di tanun dalam kampuang, tapuji di maSyara’aik,
kami lah sato jo tuahnyo,
tapi nyampang lalu indaknyo singgah,
inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah
badan niniak sarato mamak, nasihat tabuang buruak sajo.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (basama-samo)

Sumber: BP-PAAM, Direktori Minangkabau 2012,


: Pitaruah Ayah oleh Yus Datuak Parpatiah

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


122

Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi

sambia manyalam minum aie


sambia badiang nasi masak,

kok tagak maninjau jarak,


sambia duduak marawuik ranjau,

7 Mandiri Nafsiyah (jati diri) Indak maangok kalua badan


8 Demokratis Musyawarah Tiok-tiok sesuatu nan kadiadokan
paralu di musyawarahkan.
Petitih adat.
“duduak surang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang,
Bulek ayia dek pambuluah,
Bulek kato jo Mufakat,”

“Kamanakan barajo ka mamak,


Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik,
mufakat barajo ka nan bana, Bana
badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
patuik, raso, pareso, malu jo sopan)
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


123

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)

9 Rasa Ingin Himmah (keingin “Panakiak pisau sirawik,


Tahu tahuan) Ambiak galah batang lintabuang,
Salodang ambiak ka nyiru,
Nan satitiak jadikan lawik,
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi guru”
10 Semangat Syu’ubiyah Suku ndak dapek diasak, gala ndak
Kebangsaan (kebangsaan) dapek dialiah, kampuang ndak
dapek dituka.
11 Cinta Tanah Air Baldatun - Tagak kampuang mamaga
thayyibatun wa kampuang, tagak nagari mamaga
rabbun ghafur nagari
(negeri yang - Hujan ameh di nagari urang, hujan
makmur dalam batu di nagari awak, namun
pemiliharaan dan kampuang takana juo
ampunan Allah)
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak dado,
Prestasi (berkompetisi kok kalah jan manyasa.
dalam kebaikan)
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek
Komuniktif (persaudaraan) disayangi, samo gadang dibawo
baiyo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan
dibao nak urang ka Saruaso, anak
dipangku kamanakan dibimbiang
urang kampuang dipatenggangkan,
jago nagari jan binaso.
- Raso dibawok naiak, pareso
dibawok turun.
15 Gemar Tadarrus Di baliak tatulih ado nan tak tatulih,
Membaca (membaca Alam takambang jadi guru, bumi
tersurat) tabantang tampek diam
Tadabbur
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


124

A. Materi Nilai-nilai Karakter dasar Kepribadian Orang Minangkabau dan


Integrasi nilai-nilai adat ke mata pelajaran.

Karakter DESKRIPSI NILAI-NILAI ADAT DALAM


dasar PETATAH-PETITIH ADAT
kepribadian
Minangkabau
petatah: “Iduik Ciri utama orang Petiti:
dikanduang berpendidikan adalah Nan kuriak iyolah kundi,
adat” memiliki budi pekerti yang Nan Merah iyolah sago,
Peserta didik baik Nan bayiak iyolah BUDI,
memili : Salah satu syarat yang Nan indah iyolah baso
“Baso bayiak, dikehendaki oleh adat
budi katuju Minankabau yang Anak ikan dimakan ikan
dek urang bermutu tinggi dan Gadang ditabek anak tanggiri
banyak” berakhlak baik adalah: Ameh bukan, pangkatpun bukan
BUDI. Terkait dengaan Budi elok nan rang haragoi
Budi meliputi :
“sifat-sifat baik yang Dulang ameh baok balayia,
dikehendaki adat” Batang Bodi baok pananti
Misalnya ; Kebersamaan, Utang ameh bulia dibayia,
serasa, sehina, semalu, Utang Budi dibaok mati.
tenggang manenggang,
sosial, Baso basi, tolak Pucuak pauah sadang tajelo,
ansur dsb. Panjuluak bungo galundi
Nak jauah silang sangketo
Pahaluih baso jo basi

Anjalai tumbuah di munggu


Sugi-sugi dirumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru
Nak tinggi naiakkan BUDI

petatah: adat Berdasarkan BUDI, maka Petitih:


“Lamak dapat tumbuh nilai-nilai Mandapek samo balabo,
diawak, katuju kebersamaan yang serasa, Kahilangan samo barugi,
dek urang”. sehina, semalu, Urang Ado samo dimakan,
minang selalu memelihara Ndak ado samo dicari,
Peserta didik rasa persaudaraan Kabukik samo mandaki,
memiliki nilai- sahabat karib, yang Kalurah samo manurun
nilai kepekaan dikenal dengan Sasakik sasanang,
terhadap: “badunsanak.” Sahino samalu.
“rasa
kebersamaan Ciri-ciri urang
, Saraso, badunsanak/sapasukuan menurut
sahino, adat Minangkabau:
samalu dalam Sasandi sarumah gadang,
badunsanak” Sakaturunan (Geneologis),
(persatuan Sasakik sasanang, sahino samalu

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


125

dan Ndak ado samo dicari,


kebersamaan) Kok ado samo dimakan,

“Sakik di awak sakik dek urang


Lamak diawak, katuju dek urang”.

petatah: “Iduik Maka perkembangan Petitih :


dikanduang dalam diri seseorang batasan dalam berprilaku
adat” menurut adat adalah budi “Jikok cadiak jaan manjua,
Peserta didik yang tinggi sehingga Kok gadang jan malendo,
memiliki membatasi dirinya untuk Yo kok tinggi jaan manyundak
“Budi tidak melakukan laku Gapuak nan indak mambuang lamak,
Bayiak, baso perbuatan yang Cadiak nan indak mambuang
katuju” merugikan orang lain, kawan”
sehinga buruk akibatnya.
“Tidak melakukan laku Malawan guru jo kajinyo,
perbuatan buruk yang Malawan mamak jo Adatnyo,
merugikan orang lain” Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang ilmu,
Jikok Malawan ka mamak
hilang/indak dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak
datuak tumangguang, hiduik kalau
tidak babudi, duduak tagak kamari
tangguang

petatah: Berbudi adalah berbuat Petiti:


“Iduik sesuatu yang terbaik baik Kaluak paku kacang Balimbiang,
dikanduang terhadap orang lain, Pucuaknyo lenggang-lenggokkan
adat” keluarga, suku, kampung, Dibaok ka Saruaso
Peserta didik nagari, bahkan bangsa Anak di pangku, kamanakan di
memiliki: dan negara. bimbiang,
Pribadi Nan Menjaga dan memlihara Urang kampuang patenggangkan,
paduli jo kewajiban bagi pribadi Jago nagari, sarato jo adatnyo
Mamaliaro orang minang.
Budi adalah prinsip dasar Tibo di kaba bayiak baimbauan,
adat Minangkabau Tibo di kaba buruak bahambauan,

petatah: “Iduik Mamaliaro tingkah Petiti:


dikanduang kurenah, laku perangai, Kok mandi dibawah-bawah,
adat” lisan nan berbudi tinggi, Kok manjauak di ilia-ilia,
Peserta didik sehingga tidak merugikan Jikok bakato, paliaro lidah,
mampu diri sendiri maupun Jikok bajalan, paliaro kaki,
“Sopan jo menyinggung orang lain. Lidah tataruang ameh padanannyo,
Santun“ Kaki tataruang inai padannyo,
Mangango mangko mangecek,
Malangkah mako bajalan
Dikabek jo aka budi
Di lilik jo baso bayiak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


126

Muluik manih talempong kato,


Gulo biak baso dibibie,
Banamo adat sopan santun
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: “Iduik Dalam banyak hal dan Pulai bapangkek naiak,


dikanduang memecahkan masalah maninggakan rueh jo buku.
adat” menyangkut orang lain Manusiabapangkek turun,
Peserta didik mesti memiliki karakter Maninggakan Adat jo Pusako
berkepribadia Cadiak Candokio, Arih Manusia tahan kieh,
n bijaksano Binatang tahan palu,
“Arih Tau dek bayang kato sampai,
Bijaksano, Tau eriang jo gendeang,
cadiakcandok Tagisia labiah bak kanai,
io“ Tasingguang labiah bak jadi,
Tau dek rantiang ka mancucuak, tau
dahan kamanimpo, gabak diulu
tanndo ka ujan, cewang dilangik
tando ka paneh,
Kilek camin lah kamuko, kilek
baliuang ka kaki, takilek ikan dalam
ayia,
tantu jantan batinonyo.

petatah: “Iduik Segala sesuatu dihadapi Petiti:


dikanduang dengan lapang dada , Tak ado karuah nan indak janiah,
adat” dan tidak ada masalah Tak ado kususik nan indak salasai,
“Tangguang yang tidak dapat
Jawek, dipecahkan/diselesaikan. Pandai bakisa tagak, bakisa ditanah
tenggang tanggung jawab secara nan sabingka,
raso, bersama-sama, bisa Pandai bakisa duduak, bapaliang di
kegotong bekerja sama dan sama- lapiak nan sahalai,
royongan. sama bekerja sampai
selesai dengan penuh Duduak surang basampik-sampik,
tanggung jawab Duduak basamo balapang-lapang.

Barek samo dipikua,


Ringan samo di jinjiang,
Nan saketek samo di paminyak,
Nan Banyak samo di pamandi
Hati tungau samo di cacah,
Hati Gajah samo di lapah

petatah: “Iduik Dalam hidup kita harus Petitih:


dikanduang waspada, dan kuat Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang
adat” pendirian, jangan mudah tabao-bao, lah tuo tarubah tido,
terombang-ambing oleh sampai mati manjadi paranggai,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


127

“Bapandirian bebagai asuang fitanah,


Taguah bisa sugi jo siasek, adu domba Antah mangulak dari ilia
dipicayo”. dari pihak-pihak lain Antah Galodo dari ulu
Didalam pergaulan Iman nan indak buliah ratak,
hendaklah mempunyai Kamudi indak buliah patah,
pendirian yang kokoh, dan Padoman indak buliah tagelak,
selalu dijalan yang benar Haluan nan indak buliah barubah
Condong jan kamari rabah,
luruih manantang barieh Adat

Pantangan .................

“Dondong ayia, dondong dadak”,


“Jaan Sarupo Pimpiang dileriang,”
“Cando jawibalang punuang,
“Cando Jawi gadang dilabuah”
“Jaan pandai baminyak ayia” ,
dalam baiyo baindaan
Jalan baduo ndak batigo,
Ta impik nak diateh,
takuruang nak dilua
jaan Manuhuak kawan sairiang,
mangguntiang dalam lipatan
(tidak setia/amanah)
(Jaan bamuko duo, / Munafiak)

Jikok kailia karantau ikia,


Kok Mudiak ka padang sibusuak,
Singgah nan lalu di disikabau
Kok Janji jan maungkie,
Titian Binaso lapuak,
Pantangan dek urang minangkabau.
petatah: “Iduik Jangan Serba Tanggung, Petiti:
dikanduang Lakukan sesuatu dengan Alang tukang Binaso kayu,
adat” sungguh-sungguh dan Alang cadiak binaso adat,
“bersungguh- berhasil tentu disertai Alang alim rusak agamo,
sungguh, jaan ikhtiar dan Do’a. Jangan Alang sapaham rusak nagari.
kapalang melakukan sesuatu secara
tangguang” asal asalan, ikut ikutan Dek ribuik kuncang ilalang,
saja, karena hal itu Katayo panyalin lantai,
takkan berguna Kok iduik jaan mangapalang,
Kok tak kajo barani pakai.

Baburu ka padang data,


Dapeklah ruso balang kaki,
Baguru kapalang ajar,
Bak bungo, kambang tak jadi.
petatah: “Iduik MaSyara’at adat Petiti:
dikanduang Minangkabau terdiri dari “Rang gadih bakarek kuku,
adat” Nagari-nagari. Lebih Dikarek jo pisau sirawik,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


128

“bela nagari kurang 500 nagari Pangarek batuang tuonyo,


“ diminangkabau yang Batuang tuo elok kalantai.
sekaligus merupakan Nagari baka ampek suku,
kampuang halaman nan Dalam suku ba buah paruik,
Tacinto. Kita menempati Kampuang Banan tuo,
wilayah yang disebut Rumahgadang batungganai,
nagari
Tiap-tiap nagari memiliki “Manyampak sambia ka hulu,
batas wilayah, ciri khas Kanai pantau dek manjalo,
dan ciri-ciri nagari. Adat luhak bapangulu,
Kok rantau dibari barajo”

Syarat-syarat nagari

“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”

“Tagak Badunsanak, bela


dunsanak,
Tagak kampuang, mamaga
kampuang,
Tagak suku, mamaga suku,
Tagak Nagari, bela nagari,
Tagak babangso, mamaga bangso”.
petatah: “Iduik MaSyara’at Minangkabau Petiti:
dikanduang disebabkan alamnya yang “Karatau madang di ulu,
adat” sempit, berbukit, sumber Babuah babungo balun,
Karakter daya alam terbatas, Marantau Bujang dahulu,
Marantau ditambah lagi rang laki- Di kampuang paguno balun”.
Urang Minang laki diminang lalok di
surau tak mewarisi “Jikok Buyuang pai ka danau,
pusako, maka menjadikan Iyu bali, belanak beli
suku Minang menjadi Ikan Panjang Bali da ulu
suka merantau untuk Jikok buyuang pai marantau,
merubah nasip, mencari Ibu cari dunsanak cari,
pengalaman maka Orang Induak samang cari da ulu”
minang berwatak
kosmopolit, marantau “Jo kok pandai Bakain Panjang
menjadi ciri-ciri orang Labiah nan dari bakain saruang,
Minang. Kok Pandai Bainduak samang,
Labiah nan dari dusanak kanduang
“.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


129

“Satinggi-tinggi tabang bangau,


Pulangnyo kakubangan juo,
Sajauah-jauah pai Marantau,
Orang Minang meski Akhianyo pulang kakampuang juo”
berada dan pergi
merantau, namun Pantangan.....
kampung halaman tidak Hujan ameh di rantau urang,
pernah dilupakan. Ujan batu di kampuang kito,
Bahkan ikut membantu Kampuang nan usah dilupokan.
biaya kemenakan
dikampung,
pembangunan mesjid
mushalla,MDA, Surau,
membiayai kegiatan seni
Budaya dll.
petatah: Dimanapun Orang Minang Petatah adat:
“Dimaa Marantau, menetap “Dimaa bumi di pijak,
bumi di namun pandai Disinan langik di jujuang,
pijak,Disina menyesuaikan diri, suka Disinan rantiang di patah,
n langik di dan pandai bergaul, , dimano sumua dikali,
jujuang” dihargai kawan dan disinan aia disauak,
lawan. dimano nagari diunyi
“Pandai disinan Adat nan dipakai.
manyasuaika Ditinggakan mamak, didapati
n diri” mamak, inggok mancakam, tabang
basitumpu (mangaku
mamak/anggota suku baru)
Petitih :
Bakpo Udang, baitu pulo Sirangkak,
Bak po urang baitu pulo awak.
Kok tibo di kandang kambiang
mambebek,
Dikandang kabau manguek,
Dikandang Harimau mangaum,
Namun jaan manjadi kambiang,
Dan Pantangan pulo manjadi kabau,
petatah: MaSyara’at Minang tidak Pepatah:
“Lataan mengenal kasta, kaya Nan tuo di hormati, Nan ketek
sasuatu pado miskin, golongan atas dilindungi,
tampeknyo” bawah, berada pada Samo gadang lawan baiyo,
“Malata an status yang sama, namun Baiyo jo adiak, batido jo kakak,
sasuatu pado sangat menghormati Barek samo dipikua, ringan samo
tampeknyo” perbedaan dan dijinjiang,
menempatkan laku Sahino samalu, salarang,
perbuatan sesuai dengan sapantangan, sasakik, sasanang
baris adat yaitu “ Adat Sakik dek awak sakik dek urang,
nan ampek yaitu Alua jo Lamak diawak, katuju dek urang.
Patuik, raso jo pareso”

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


130

Orang Minang apabila Petitih :


tidak menjalankan adat
ini dinilai “indak tau jo Jikok mamakan durian, kulik nan
ampek” usah ka laman urang, luko kaki luko
bibie badantiang tali silaturrahmi.
Lidah tataruang ameh padanannyo,
Kaki tataruang inai padanannyo,
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: Melambangkan peranan Petiti:


“Bundo seorang (Ibu) perempuan. Bundo Kanduang,
Kanduang Bundokanduang sebagai Limpapeh rumah nan Gadang,
Limpapeh pusat dari segala potensi Amban puruik pagangan kunci,
rumah nan kaum, limpapeh rumah Amban putuik alung bunian,
Gadang” nan gadang, mengasihi, Pusek jalo Pumpunan tali,
mamaliaro, mengayomi Hiayasan dalam nagari. Nan gadang
seluruh anggota keluarga Basa batuah,
dengan penuh kasih Jadi unduang-unduang ka Madinah,
sayang. Ka payuang panji ka Sarugo.

petatah:  Segala sesuatunya ada Penerapan: Petitih:


“Bajanjang ketentuan yang Babilang dari aso
naiak, berlaku, dan kita Mangaji dari alif
batanggo menyesuaikan dengan Naiak dari janjang nan di bawah
turun” ketentuan atau Turun dari tanggo nan di ateh
“Bajanjang tatatertip yang ada. Bajanjang nayiak,
naiak,  Taat azas, Berdisiplin, Batanggo turun,
batanggo komitmen, dedikasi
turun”. adalah bahagian dari Penerapan Pepatah
adat ini. Bajanjang nayiak,
 SOP, Prosedur, Metode Batanggo turun,
juga terkait dengan
adat ini. Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka pangulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
manuruik alua jo patuik,
Manurui patuik jo mungkin
(sebelum Islam)
Manuruik kitabullah dan sunnah
rasul (setelah Islam)

Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermaSyara’at Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


131

sabarek Dalam saringan sajinjiang,


sapikua, hidupbermaSyara’at kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermaSyara’atsesuai adat.

“Iduik Bakati samo barek,


bamaSyara’at Baukua samo panjang,
” Tibo di mato indak dipiciangkan,
Tibo di paruik indak dikampihkan,
Tibo di dado indak dibusuangkan,
Nan ado samo dimakan
Indak ado samo dicari,
Hati gajah sampo dilapah
Hati tungau samo dicacah
Barek samo dipikua,
ringan samo dijinjiang
Ka bukik samo mandaki,
ka lurah samo manurun
Nan ado samo dimakan,
indak ado samo dicari
Kok jauah kana-mangana,
kok dakek jalang-manjalang
Tatilantang samo minum aia,
tatilungkuik samo makan tanah
Malompek samo patah,
marunduak samo bungkuak

petatah: “Adat petatah: “Iduik Petitih:


maniru dikanduang adat” Alua samo dituruik,
manuladan” Alam Takambang jadi guru jalan pasa samo ditampua
Siswa pandai merupakan dasar falsafah Adat samo dipakai,
maniru jo Adat minangkabau. limbago samo dituang
Manuladan Menyesuaikan dan
menyeleraraskan hidup Nan maniru manuladan,
dengan alam maniru nan bak urang nan bak awak
manuladan, adalah Mancontoh ka nan ado,
prilaku yang penting manuladan ka nan sudah,
menurut adat. Maambiak tuah ka nan manang,

Mandapek samo balabo,


kahilangan samo rugi
Maukua samo panjang,
manimbang samo barek
mambilai samo laweh
Baragiah samo banyak,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


132

petatah: “IduikAdat dan Syara’ di Petiti:


dikanduang Minangkabau adalah dua Cupak basitalago panuah,
adat” ajaran yang mutlak undang maisi kandak,
dipakai dan diamalkan. bak kain pambaluik tubuah,
Yaitu adat dan islam. paralu dipakai tak buliah tidak
Syara’ mangato, adat
mamakai.
petatah: Sifat pemuda-pemudi yang Petiti:
Capek kaki terpuji dan dikehendaki Capek kaki ringan tangan,
ringan tangan, oleh Adat dan agama di capek kaki indak panaruang,
Siswa memiliki Minang kabau. Yakni ringan tangan bukan pamacah
karakter : tangkas dan kesatria tetapi
Capek kaki tidak melampaui Cancang tadadek jadi ukia,
ringan tangan kesopanan. kuah talenggang ateh nasi
(Kreatif,
Inovatif) Calak-calak ganti asah,
pananti tukang manjalang datang,
panunggu dukun manjalang tibo,
duduak marawik ranjau.
Tagak maninjau jarak.

Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.

Seseorang yang panjang “Cadiak malam


angan-angan, tetapi biguangnyo siang”, (Bingung)
satupun tak dapat “gilo maukia kayu tagak.” (Malas)
dikerjakannya, rencana
tinggal rencana,
mempunyai sifat pemalas.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA

Anda mungkin juga menyukai