TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta
didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat menginternalisasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui pembelajaran di
sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya menghimbau pada
semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu mengembangkan diri untuk
meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui program integrasi ini, yang pada
saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam mengembangkan karakter yang islami
dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Kimia,
Fisika, Biologi, Geografi, PPKn, Seni dan Budaya, Sejarah maupun Ekonomi. Oleh karena itu,
nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang lebih
dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam
proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dilakukan
dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”
merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus dan
RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program
integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se - Sumatera
Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum
agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program
akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.
B. Dasar Hukum
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.
C. Konsep Integrasi
D. Tujuan
Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran yang
yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik sehari-hari.
Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditin
daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan
pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi
Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II
PELAKSANAAN
Mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi bagian penting dari kurikulum SMA. Sebagai
bahasa internasional, Bahasa Inggris berperan penting bagi pengembangan wawasan dan daya
saing generasi muda ditingkat internasional. Dengan bahasa Inggris, peserta didik dapat
mengembangkan wawasannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang
berkembang di negara lain di seluruh dunia. Sebaliknya, peserta didik juga dapat mulai belajar
mengomunikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang berkembang di
Indonesia ke berbagai bangsa dan negara lain.
Fungsi bahasa Inggris bagi peserta didik SMA dapat dijelaskan berdasarkan peran dan
fungsi mereka sebagai (1) generasi muda terpelajar yang disiapkan untuk meneruskan ke
jenjang pendidikan setinggi-tingginya serta mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan
komptensi yang mereka miliki untuk melanjutkan pembangunan Indonesia, (2) generasi muda
yang memiliki tanggung jawab sosial sebagai anggota keluarga dan masyarakat, dan (3)
generasi muda yang sedang menumbuhkan jati dirinya sebagai pribadi yang menjunjung tinggi
nilai-nilai dan karakter yang luhur.
Bahasa Inggris juga memungkinkan peserta didik mulai mengenal nilai-nilai luhur dan
karakter positif yang berkembang di berbagai bangsa, belajar menghargai, dan bahkan
berupaya menirunya. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris juga memungkinkan
masuknya berbagai hal negatif ke bangsa ini. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti
budaya, dan keagamaan yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) Adat Mamakai Syara’ mangato, alam takambang jadikan guru” di
Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam pembelajaran Bahasa Inggris. Sehingga motto “
Think Globally, Act Locally” perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam materi
pembelajaran.
Materi yang tercakup dalam mata pelajaran Bahasa Inggris disusun berdasarkan teks-
teks yang perlu dikuasai oleh peserta didik SMA/SMK, dikelompokkan berdasarkan fungsinya
di dalam tiga jenis wacana—interpersonal, transaksional, dan interpersonal. Termasuk dalam
wacana interpersonal antara lain teks-teks untuk menjaga hubungan interpersonal yaitu
pemberian saran dengan penjelasan. Termasuk dalam wacana transaksional antara lain teks-
teks interaksional untuk meminta dan memberi informasi, terkait keharusan, percakapan
telepon, pemberian contoh, rencana dan niat melakukan kegiatan dsb. Termasuk dalam wacana
fungsional khusus antara lain, formulir isian, iklan, poem, proverb/riddle, lagu dsb. Termasuk
dalam wacana fungsional adalah teks recount terkait biografi tokoh, reportterkait teknologi,
naratif terkait cerita pendekyang lebih kompleks sperti hortatoryexposition, discussion, dan
review.
Dalam kegiatan inti pembelajaran, pendidik sudah mengarahkan peserta didik pada
penanaman nilai-nilai agama. Seperti pada pemilihan topik materi Procedure Text, peserta
didik belajar prosedur tayamum dalam islam sebelum melaksanakan solat untuk kondidi-
kondisi tertentu. Pendidik menanamkan nilai bahwa orang islam itu orang yang bersih dan
selalu memjaga kebersihan dan kesucian. Begitu juga dengan budaya Minangkabau nya yang
mesti mengikuti prosedur tertentu dalam menjalankan adat istiadat nya.
D. Pendekatan Pembelajaran
Materi pembelajaran Bahasa dan Inggris di sekolah menengah telah dirancang berbasis
genre, dan oleh karenanya pembelajaran dilaksanakan pada satuan teks, dengan tujuan untuk
melaksanakan berbagai tindakan komunikatif secara bermakna, secara lisan maupun tulis, di
berbagai konteks yang relevan dengan kehidupan peserta didik. Artinya, teks dipelajari bukan
sebagai sasaran akhir, tetapi sebagai alat untuk melakukan berbagai aktivitas terkait dengan
dengan kehidupan nyata. Adapun yang dimaksud dengan teks adalah kesatuan makna yang
dapat terdiri atas satu kata seperti pada rambu lalu lintas ‘Stop’, satu frase ‘No Smoking’, satu
kalimat ucapan selamat, sampai satu buku.
Setelah melakukan analisis kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMA, maka dipeoleh
beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang bisa mengintegrasikan muatan lokal terkait nilai-nilai
Al-Qur’an dan budaya Minangkabau pada mata pelajaran Bahasa Inggris SMA (Terlampir).
Setiap KD ditelaah dan dihubungkan dengan nilai-nilai dalam agama Islam dan budaya
Minangkabau. Sehingga, dihasilkan sebagian besar KD bisa dintegrasikan dengan muatan
lokal.
F. Strategi Pembelajaran
Dengan mengacu pada berbagai pendekatan tentang bahasa dan tentang belajar dan
pembelajaran, terdapat beberapa strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi
berbahasa Inggris, termasuk strategi belajar berbasis teks, kontekstual, berbasis masalah
(problem-based), mandiri (autonomous learning), berbasis tugas (task-based), berbasis proyek
(project-based), berbasis keingin-tahuan (inquiry) dan penyingkapan (discovery).
Secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu
persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi
pula oleh langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di bawah ini terlihat bahwa
tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini
membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang
ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.
Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man
kepada kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya
sehingga menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan
kepada siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Evalusasi Penilaian formatif (proses pembelajaran)
langkah, yaitu a) tes formatif dan umpan balik dan b) tindak lanjut. Bila dibagankan urutan
kegiatan pembelajaran dapat dirinci sebagai berikut.
Catatan.
Pada kegiatan pembukaan, inti maupun penutup guru dapat mengaplikasikan adap sopan
santun orang Minangkabau sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Adat Nan
Duopuluah yaitu yang berhubungan dengan Sumbang Duobaleh di setiap prilaku siswa dalm
proses pembelajarannya sehingga terjadi pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus,
seperti memperbaiki sikap siswa bila ada yang sumbang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program program integrasi muatan lokal terkait Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan untuk
meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam bertingkah laku, berkomunikasi lisan dan tulis
yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya adat Minangkabau serta untuk
mengembangkan pemahaman peserta didik SMA akan falsafah adat Minangkabau “Adat
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Adat Mamakai Syara’ Mangato, Alam
Takambang Jadikan Guru”.
Konsep integrasi nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau ke mata pelajaran
Bahasa Inggris ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan struktur
kurikulum 2013, peserta didik belajar Bahasa Inggris wajib dengan porsi dua ( 2 ) jam pelajaran
setiap minggunya. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan permen No. 24 tahun
2016. Yang terpenting di sini, tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang ada adalah
menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai Al-Qur’an dan dan budaya alam Minangkabau
yang menjadi falsafah orang Minangkabau sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
1. https://makmureffendi.wordpress.com/falsafah-adat-minangkabau/
2. https://islamqa.info/id/87846
3. https://www.hidayatullah.com/iptekes/rahasia-dibalik-
sunnah/read/2015/04/13/68058/inilah-gunung-pelangi-di-china-yang-diceritakan-al-
quran.html
4. https://www.researchgate.net/publication/312465032_Industri_wisata_halal_di_Indon
esia_Potensi_dan_prospek
5. https://www.facebook.com/notes/abu-basyer/adab-adab-memberi-salam-mengikut-
sunah-rasulullah-saw/10150830438316040/
6. pgsd.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/18.pdf
7. repository.uinsu.ac.id/1257/1/Tesis%20Pdf%20Mahlil.pdf
8. http://bio.or.id/biografi-buya-hamka/
9. http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/306
10. http://www.kompasiana.com/malainge/legenda-buaya-tidak-memangsa-suku-
koto-di-minangkabau_58d5f58e707a61c0342d6a63
11. http://www.mamalisa.com/?t=es&p=2473
12. www.academia.edu/.../NILAI-NILAI_EDUKATIF_LAGU-
LAGU_MINANG _UNTUK_MEMBANGUN_KARAKTER_PESERTA_DIDIK_Anali
13. https://sumut.kemenag.go.id/files/sumut/file/file/TULISANISLAM2/vxqi1352869194.pdf
14. Ratmil, Sumbang Duobaleh, Padang. 2017
LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM
BAHAN NILAI-NILAI
KD IPK KEGIATAN PEMBELAJARAN
KAJIAN
NILAI/KONTEN NILAI/KONTEN
AGAMA ADAT TM PT KM
MINANGKABAU
1 2 3 4 5 6 7 8
3.1 3.1.1 - TEKS JATI اَّللِ ب ِْن َع ْمرو ب ِْن َع ْن َع ْب ِد ه Adat Minang mengatur Genre-based learning Membuat
menerapkan Mengidentifiasi fungsi DIRI َاَّلله َع ْن هه َما أ هن ي ه َ ض ِ اص َر ِ َالع dengan jelas tata - Menyimak dan video
fungsi sosial, sosial, teks interaksi - FALSAFAH صلهى َ ِ ه
اَّلل ل
َ و َر هج اًل َ َ ه
س ر ل
َ َ أ س kesopanan dalam menirukanbeberapa role-play
struktur teks,
dan unsur
transaksional lisan dan ORANG اْلس ًَْل ِم ْ
ِ ي ُّ سله َم أ
َ َ اَّلله َعلَ ْي ِه َو ه pergaulan. Kita tinggal contoh interaksi terkait
kebahasaan teks
tulis terkait jati diri MINANGK ام َوت َ ْق َرأ ه
َ َ عطه ال م
ه ع
ِ ْ
ط ه ت ل َ ا َ ق ْر
ٌ ي َخ mengamalkannya. Pepatah jati diri dan hubungan
interaksi dan hubungan ABAU ْالس َهًل َم َعلَى َم ْن َع َر ْفتَ َو َمن menyebutkan sebagai keluarga, dengan ucapan
- KEKERAB
ْ لَ ْم تَ ْع ِر
keluarga berikut:
transaksional )ف (متفق عليه dan tekanan kata yang
lisan dan tulis ATAN benar
yang MINANGK Kato Pusako: - Mengidentifikasi
melibatkan 3.1.2 ABAU ungakapan-ungkapan
tindakan Menjelaskan fungsi - Al-Qur’an
Dari ‘Abdullah bin Bakato di bawah-bawah, penting dan perbedaan
memberi dan
sosial, teks interaksi - ‘Amru bin al’Ash Mandi di hilia-hilia’ antara beberapa cara
meminta
informasi transaksional lisan dan radhiyallahu’anhuma manyauak di mudiak- yang ada
terkait jati diri tulis terkait jati diri bahwa seorang lelaki mudiak. - Menanyakan hal-hal
dan hubungan dan hubungan bertanya kepada yang tidak diketahui atau
keluarga, sesuai keluarga Rasulullah Sallallahu Nan tuo dihormati; yang berbeda.
dengan konteks ’Alaihi Wasallam,
“ajaran Islam yang Nan ketek disayangi; - Mempelajari contoh teks
penggunaannya.
(Perhatikan manakah yang paling Samo gadang baok baiyo interaksi terkait jati diri
3.1.3 baik”? Baginda dan hubungan
unsur
- Hormat
5.Apabila memberi
menghormati
salam dalam nada tegas - Sopan santun
dan jelas dan demikian
pula ketika
menjawabnya, kecuali
jika di sekitarnya ada
orang-orang yang sedang
tidur.
6. Mengucapkan salam
tiga kali jika memberi
salam kepada khalayak
yang ramai supaya
semua dapat
mendengarinya.
Allah Subhanahu Wa
Ta’aalaa berfirman:
Maksudnya :
“Apabila kamu
dihormati dengan
suatu penghormatan,
maka balaslah
penghormatan itu
dengan lebih baik,
atau balaslah (dengan
yang serupa).
Sesungguhnya Allah
memperhitungkan
segala sesuatu”.
(Surah an-Nisa ayat
86)
Nilai-nilai:
- Hormat
menghormati
- Sopan santun
3.2 3.2.1 -TEKS 3. Surah an-Nisa ayat Kato Pusako: Genre-based learning Video role
menerapkan Mengidentifiasi fungsi MENGUCAP 86 - Menyimak dan play
fungsi sosial, struktur teks, KAN لم يزل *Ka lurah lah dapek aia, ka menirukan beberapa
sosial, dan unsur kebahasaan SELAMAT bukik lah dapek angin,
الناس على تهنئة بعضهم contoh percakapan
struktur teks, teks interaksi DAN
dan unsur
ببعض في حج أو عمرة أو mengucapkan selamat
interpersonal lisan dan MEMUJI *Indak sio-sio tampuo dan memuji bersayap
kebahasaan تقبل هللا ننا: غيرها بقولهم
tulis yang melibatkan - FALSAFAH basarang randah (extended) yang
teks tindakan memberikan ORANG ومنكم
*Yo bana di barih makan diperagakan
interaksi ucapan selamat dan MINANGKA “Manusia (para pahek. guru/rekaman, dengan
interpersonal memuji bersayap BAU sahabat) senantiasa Yo bana di takuak tabang ucapan dan tekanan kata
lisan dan (extended), serta memberikan ucapan tibo. yang benar
tulis yang menanggapinya selamat sebagiannya *Tinaman biaso dilabuak, - Bertanya jawab untuk
melibatkan kepada sebagian yang manusia suko disanjuang mengidentifikasi dan
tindakan 3.2.2 lain ketika haji, umrah menyebutkan ungkapan
memberikan Menjelaskan fungsi dan yang selainnya, pemberian selamat dan
ucapan sosial, struktur teks, Karakter Utama:
dengan ucapan pujian serta
selamat dan dan unsur kebahasaan
: Taqabbalallahu Kesuksesan sesorang perlu tambahannya, n
memuji teks interaksi
dihargai dengan ucapan mengidentifikasi
bersayap interpersonal lisan dan minna wa minkum“.
yang menyjukkan hati persamaan dan
(extended), tulis yang melibatkan
sehingga orang yang dipuji perbedaannya
serta tindakan memberikan 1.Seorang Muslim atau
merasa tersanjung dengan - Menentukan ungkapan
menanggapi ucapan selamat dan ahli Tauhid hanya
ucapan yang kita yang tepat secara
nya, sesuai memuji bersayap mengesakan, memuji,
sampaikan.Nilai-nilai: lisan/tulis dari berbagai
dengan (extended), serta mengagungkan,
- Saling menghargai situasi lain yang serupa
konteks menanggapinya membesarkan dan
- Saling menghormati - Membiasakan
penggunaan mensucikan Allah
- Sopan santun menerapkan yang sedang
nya 3.2.3 semata dan terlontar dari
dipelajari. dalam
Nilai-nilai:
- tidak terlalu
mengagungkan selain
dari Allah
3.3 3.3.1 - TEKS 1. “Sesungguhnya setiap Kato Pusako: Genre-based learning Membuat
menerapkan Mengidentifikasi MENGUNGK amalan itu hanya - Mencermati beberapa naskah
fungsi sosial, fungsi sosial, struktur APKAN NIAT dengan niat. Dan * Arih dek rantiang ka contoh interaksi terkait Mini
struktur teks, dan teks, dan unsur MELAKUKA sesungguhnya setiap mancucuak, arih dek niat melakukan suatu drama
unsur kebahasaan teks N SESUATU orang hanya mendapat dahan ka maimpok, arih tindakan/kegiatan
kebahasaan teks interaksi transaksional -FALSAFAH balasan mengikut apa dek batu ka manaruang dalam/dengantampilan
interaksi lisan dan tulis yang ALAM yang diniatkan. Sesiapa visual(gambar, video)
transaksional melibatkan tindakan MINANGKA yang berhijrah untuk *Maminteh sabalun anyuik - Mengidentifikasidengan
lisan dan tulis memberi dan meminta BAU mencari duniawi atau . menyebutkan persamaan
yang melibatkan informasi terkait niat untuk mendapatkan *Malantai sabalun lapuak . dan perbedaan dan dari
tindakan melakukan suatu wanita yang ingin *Ingek-ingek sabalun kana contoh-contoh yang ada
memberi dan tindakan/kegiatan dikahwini, maka dalam video tersebut,
meminta (pahala) hijrahnya itu dilihat dari isi dan cara
informasi terkait mengikut niatnya.” Karakter Utama: pengungkapannya
niat melakukan 3.3.2 (Riwayat al-Bukhari). - Bertanya jawab tentang
suatu Menjelaskan fungsi Menanamkan Sikap waspada pernyataan beberapa
tindakan/kegiata sosial, struktur teks, 2. Niat adalah Dan siaga termasuk sfat tokoh tentang rencana
n, sesuai dengan dan unsur kebahasaan menyengaja sesuatu yang dianjurkan oleh melakukan perbaikan
konteks teks interaksi yang disertai dengan aksi
penggunaannya. transaksional lisan dan melakukannya. Tempat
(Perhatikan tulis yang melibatkan niat di hati dan dalam masyarakat - Bermain game terkait
unsur tindakan memberi dan melafalkan niat adalah Minangkabau dengan niat mengatasi
kebahasaan be meminta informasi sunnah (Matnu Safinati masalah
going to, would terkait niat melakukan An-Naja, hlm 1) - Membiasakan
like to) suatu menerapkan yang sedang
tindakan/kegiatan Nilai-nilai: dipelajari. dalam
- PEDULI interaksi dengan guru
3.3.3 - santun Nilai-nilai: dan teman secara alami
Menggunakan fungsi - waspada di dalam dan di luar
sosial, struktur teks, kelas.
dan unsur kebahasaan - Melakukan refleksi
teks interaksi tentang proses dan hasil
transaksional lisan dan belajar.
tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan
meminta informasi
terkait niat melakukan
suatu
tindakan/kegiatan
4.3 4.3.1
menyusun teks Menyusun teks
interaksi interaksi transaksional
transaksional lisan dan tulis yang
lisan dan tulis melibatkan tindakan
pendek dan memberi dan meminta
sederhana yang informasi terkait niat
melibatkan melakukan suatu
tindakan tindakan/kegiatan
memberi dan
meminta 4.3.2
informasi terkait Mendemonstrasikan
niat melakukan interaksi transaksional
suatu lisan dan tulis yang
3.4 3.4.1 -TEKS pemahaman wisata Kato Pusako: Genre-based learning Membuat
membedakan Mengidentifikasi DESKRIPTIF dalam Islam adalah safar - Menyimak dan teks
fungsi sosial, fungsi sosial, struktur -WILAYAH untuk merenungi Ukiran Rumah Gadang:
menirukan guru descriptiv
struktur teks, dan teks, dan unsur BUDAYA keindahan ciptaan membacakan teks e salah
*Kaluak paku kacang
unsur kebahasaan beberapa ORANG Allah Ta’la, menikmati balimbiang deskriptif sederhana satu
kebahasaan teks deskriptif lisan MINANGKA indahnya alam nan tampuruang lenggang tentang tempat wisata tempat
beberapa teks dan tulis dengan BAU agung sebagai lenggang kan. dan/atau bangunan wisata di
deskriptif lisan memberi dan meminta pendorong jiwa manusia baok manurun ka Saruaso, bersejarah
tanam siriah jo ureknyo.
minangka
dan tulis dengan informasi terkait untuk menguatkan terkenaldengan intonasi,
Anak dipangku kamanakan bau
memberi dan tempat wisata dan keimanan terhadap ucapan, dan tekanan kata
dibimbiang , urang
meminta bangunan bersejarah keesaan Allah dan yang benar.
kampuang ipatenggangkan
informasi terkait terkenal, pendek dan memotivasi menunaikan , tenggang nagari jan - Mencermati danbertanya
tempat wisata sederhana, kewajiabn hidup. Karena binaso tenggang sarato jo jawab tentang contoh
dan bangunan refresing jiwa perlu adatnyo. menganalisisdeskripsi
bersejarah 3.4.2 untuk memulai semangat dengan alat seperti tabel,
terkenal, pendek Menjelaskan fungsi kerja baru. Allah mind map, dan kemudian
dan sederhana, sosial, struktur teks, subhanahu wa ta’ala Karakter Utama:
menerapkannya untuk
sesuai dengan dan unsur kebahasaan berfirman: Rumah Gadang
kaya dengan jenis menganalisis beberapa
konteks beberapa teks deskripsi tempat wisata
ukiran yang
penggunaannya deskriptif lisan dan ظ ُروا ُ ض فَان ِ ِيروا فِي األ َ ْر ُ قُ ْل س mengandung dan bangunan lain
tulis dengan memberi َ ئ النَّ ْشأَة
ُ ش
ِ ُن ي َّ
اَّلل
ُ َّ مُ ث َق ْ
َل خ ْ
ال َ ْف َبدَأ
َ َكي filosofi kehidupan - Mencermati cara
dan meminta ٍَيء ُ
ْ على ك ِل ش َ َ َاَّللَّ اْلخِ َرة َ إِ َّن ْ Minangkabau. mempresentasikan hasil
informasi terkait Ukiran ini
analisis secara lisan,
tempat wisata dan menggambarkan
4.4.1.1
Menjelaskan fungsi
sosial, struktur teks,
4.4.1.2
Menceritakan kembali
isi teks yang sudah
dipahami
4.4.2.1
Menyusun teks
deskriptif lisan dan
tulis dengan memberi
dan meminta
informasi terkait
tempat wisata dan
bangunan bersejarah
terkenal, pendek dan
4.4. teks sederhana,
deskriptif
4.4.1 4.4.2.2
menangkap Mendemonstrasikan
makna secara teks teks deskriptif
kontekstual lisan dan tulis dengan
terkait fungsi memberi dan meminta
sosial, struktur informasi terkait
teks, dan unsur tempat wisata dan
4.4.2
menyusun teks
deskriptif lisan
dan tulis, pendek
dan sederhana,
terkait tempat
wisata dan
bangunan
bersejarah
terkenal, dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur
kebahasaan,
secara benar dan
sesuai konteks
3.5 3.5.1 - TEKS Wahai orang-orang yang Kato Pusako: Genre-based learning Membuat
membedakan Mengidentifikasi ANNOUNC beriman, apabila datang - Menyimak dan video
fungsi sosial, fungsi sosial, struktur EMENT kepada kalian, orang
- FALSAFAH fasik yang membawa menirukan guru pengumu
struktur teks, dan teks, dan unsur *kaba baiak bahimbauan, membacakan beberapa man
ORANG suatu berita, maka
unsur kebahasaan beberapa MINANGK periksalah secara teliti, *kaba buruak teks pemberitahuan berbahasa
kebahasaan teks khusus dalam ABAU agar kalian tidak bahambauan. “ (announcement) dengan inggris.
beberapa teks bentuk pemberitahuan menimpakan suatu
3.7 3.7.1 -TEKS علَي َْك ِم ْن َ ص ُّ {و هكًل نَقه َ Genre-based learning Membuat
ِ َأَنب
membedakan Mengidentifikasi FUNGSIONA
fungsi sosial, fungsi sosial, struktur L RECOUNT
َ
س ِل َما نهثبِته الر ه
ُّ اء ْ Kato Pusako: - Menyimak guru biography
*Tagak Suku paga Suku, membacakan peristiwa salah satu
struktur teks, dan teks, dan unsur - ِب ِه فه َؤادَ َك َو َجا َء َك فِي tagak kampuang paga bersejarah, menirukan tokoh
unsur kebahasaan beberapa KEPEMIMPI ٌ ظةَ َه ِذ ِه ْال َح ُّق َو َم ْو ِع kampuang, tagak nagari bagian demi bagian minang
kebahasaan
beberapa teks
teks recount lisan dan
tulis dengan memberi
NAN ORANG
MINANGKA
} ََو ِذ ْك َرى ِل ْل همؤْ ِمنِين paga Nagari, tagak Bangso dengan ucapan dan kabau saat
paga Bangso. temakan kata yang ini
recount lisan dan dan meminta BAU benar, dan bertanya
tulis dengan
memberi dan
informasi terkait
tempat wisata dan
“Dan semua kisah para Karakter Utama: jawab tentang isi teks
rasul Kami ceritakan - Patriotisme - Menyalin teks tsb dalam
meminta bangunan bersejarah kepadamu, ialah kisah- - Nasionalisme buku teks masing-
informasi terkait terkenal, pendek dan kisah yang dengannya - Ikhlas masing mengikuti
peristiwa sederhana, Kami teguhkan hatimu; - Pemaaf
seorang siswa yang
bersejarah sesuai dan dalam surat ini telah Berjiwa besar
menuliskan di papan
dengan konteks 3.7.2 datang kepadamu
kebenaran serta tulis, sambil bertanya
penggunaannya Menjelaskan fungsi jawab terkait fungsi
pengajaran dan
sosial, struktur teks, peringatan bagi orang- sosial, struktur teks, dan
dan unsur kebahasaan orang yang beriman” unsur kebahasaan dalam
beberapa teks recount (QS Huud:120). teks
lisan dan tulis dengan - Mencermati analisis
memberi dan meminta terhadap fungsi sosial,
informasi terkait rangkaian tindakan dan
1. Di dalam buku
tempat wisata dan kejadian dengan
otobiografi Kenang-
bangunan bersejarah menggunakan alat
Kenangan Hidup Buya
terkenal, pendek dan seperti tabel, bagan, dan
Hamka, terdapat
sederhana, kemudian mengerjakan
beberapa nilai-nilai
pendidikan Islam. hal sama dengan teks
3.7.3 tentang peristiwa
Sebagaimana disebutkan
Menggunakan fungsi bersejarah lainnya
nilai adalah sifat ataupun
sosial, struktur teks, - Mengumpulkan
sikap yang dapat
dan unsur kebahasaan informasi untuk
menyempurnakan
beberapa teks recount
hakikat sebagai manusia,
lisan dan tulis dengan
3.8 3.8.1 - TEKS َص ِهم فِي كَانَ لَقَد ِ عِب َرة قَص Kato Pusako: Project-based learning Membuat
membedakan Mengidentifikasi NARATIF ب ِِلُولِيِ َحدِيثًا كَانَ َما ۗ اِلَلبَا - Menyimak guru pementasa
fungsi sosial, fungsi sosial, struktur TERKAIT *Nan cadiak baok
تَصدِيقَ َولَكِن يُفت َ َرى membacakan legenda, n drama
struktur teks, dan teks, dan unsur LEGENDA barundiang Minang
unsur kebahasaan beberapa RAKYAT,
ك ُِل َوتَف ِصي َل يَدَي ِه بَينَ الَّذِي *Nan binguang disuruah-
sambil dilibatkan dalam
ِلقَوم َو َرح َمةً َو ُهدًى شَيء
tanya jawab tentang ber bahasa
kebahasaan teks narrative lisan dan -KESENIAN suruah isinya inggris
beberapa teks tulis dengan memberi MINANGKA َيُؤمِ نُون *Nan pakak palapeh - Didiktekan guru
naratif lisan dan dan meminta BAU badia menuliskan legenda
tulis dengan informasi terkait (KESUSASTR Sesungguhnya pada *Nan buto paambuih tersebut dalam buku
memberi dan legenda rakyat, AAN) kisah-kisah mereka itu lasuang catatan masing-masing,
meminta sederhana, *Nan lumpuah pangajuik sambil bertanya jawab
terdapat pengajaran
informasi terkait ayam terkait fungsi sosial,
legenda rakyat, 3.8.2
bagi orang-orang
struktur teks, dan unsur
sederhana, sesuai Menjelaskan fungsi yang mempunyai akal. Karakter Utama: kebahasaan yang ada
dengan konteks sosial, struktur teks, Al-Qur’an itu Setiap anggota - Dalam kelompok
penggunaannya dan unsur kebahasaan bukanlah cerita yang menjalankan tugas dan masing-masing berlatih
beberapa teks dibuat-buat, akan fungsinya masing-masing membacakan legenda tsb
narrative lisan dan tetapi membenarkan untuk mencapai tujuan dengan intonasi, ucapan
tulis dengan memberi bersama. dan tekanan kata yang
(kitab-kitab) yang
dan meminta benar, dengan saling
informasi terkait sebelumnya dan
mengoreksi
legenda rakyat, menjelaskan segala Nilai-nilai: - Membaca satu legenda
sederhana, sesuatu, dan sebagai - Menghormati lain, bertanya jawab
petunjuk dan rahmat - Patuh pada aturan
tentang isinya, dan
3.8.3 bagi kaum yang kemudian
Menggunakan fungsi mengidentifikasi
beriman [Yûsuf/12:11
sosial, struktur teks, kalimat-kalimat yang
1]
dan unsur kebahasaan memuat bagian-bagian
beberapa teks legenda yang ditanyakan
narrative lisan dan َولَ ِكنَّهُ بِهَا لَ َرفَعنَاهُ شِئنَا َولَو - Melakukan refleksi
tulis dengan memberi َض إِلَى أَخلَد ِ َواتَّبَ َع اِلَر tentang proses dan hasil
dan meminta ب َك َمث َ ِل فَ َمثَلُهُ ۚ َه َوا ُه
ِ الكَل belajar.
informasi terkait علي ِه تَحمِ ل إِن َ َ أَو يَلهَث
Penanaman nilai-nilai
yang terkandung dalam
cerita rakyat terhadap
anak didik diyakini akan
melekat sampai dewasa,
karena dapat membentuk
watak peserta didik.
Sastra dapat
menyampaikan amanat
dan nilai-nilai, termasuk
nilai-nilai pendidikan
kepada pembaca. Pesan
moral dalam karya sastra
merupakan hal terpenting
dalam sastra sebagai
bahan kontemplasi
pembaca dalam merajut
nilai-nilai hidup dan
melakoni kehidupan yang
lebih baik. Misalnya,
cerita rakyat ”Malin
Kundang” di
daerahMinangkabau
memiliki nilai-nilai
kemanusiaan yang tinggi.
Bagaimana seorang anak
harus bersikap hormat
pada orang tua. Jangan
sampai lupa kepada orang
tua walaupun sudah hidup
sukses
Nilai-nilai
- Nilai kemanuasiaan
- Hormat orang tua
3.9 3.9.1 -TEKS LIRIK Genre-based learning Menyadur
menafsirkan Mengidentifikasi LAGU - Membaca, menyimak, lagu
fungsi sosial dan fungsi sosial, dan -KESENIAN dan menirukan lirik lagu bahasa
unsur unsur kebahasaan MINANGKA secara lisan Minang ke
kebahasaan lirik beberapa lirik lagu, BAU bahasa
lagu terkait terkait kehidupan Inggris
kehidupan remaja
ja
menyusun teks
khusus dalam
bentuk undangan
resmi lisan dan
tulis, terkait
kegiatan
sekolah/tempat
kerja, dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan,
secara benar dan
sesuaikonteks
Mengasosiasi
Secara berpasangan
siswa menganalisis
beberapa teks
eksposisi dengan
fokus pada fungsi
sosial, struktur, dan
unsur kebahasaan
Siswa memperoleh
balikan (feedback)
dari guru dan teman
tentang hasil analisis
yang disampaikan
dalam kerja
kelompok.
Mengomunikasikan
Siswa membuat
laporan berupa
catatan hasil
membaca dan
mendengarkan
Berkelompok, siswa
bertukar cerita tentang
teks eksposisi dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur dan
unsur kebahasaannya.
Siswa
mempresentasikannya
di kelas
- Membuat laporan
evaluasi diri secara
tertulis tentang
pengalaman masing-
masing dalam mencari
teks eksposisi selama
proses pembelajaran di
dalam dan di luar kelas,
termasuk kendala yang
dialami dalam jurnal
belajar.
Mengasosiasi
Secara berpasangan
siswa menganalisis
beberapateks
explanation dengan
fokus pada fungsi
sosial, struktur, dan
unsur kebahasaan
Siswa memperoleh
balikan (feedback)
dari guru dan teman
tentang hasil analisis
yang disampaikan
dalam kerja
kelompok.
Mengomunikasikan
Siswa membuat
laporan berupa
catatan hasil
membaca dan
mendengarkan
Berkelompok, siswa
bertukar cerita
tentangteks
explanation dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur dan
unsur kebahasaannya.
Siswa
mempresentasikannya
di kelas
Membuat laporan evaluasi
diri secara tertulis tentang
pengalaman masing-
masing dalam mencari
teks explanation selama
proses pembelajaran di
dalam dan di luar kelas,
termasuk kendala yang
dialami dalam jurnal
belajar
3.8.membedakan Text
Mengamati
fungsisosial, Explanation Dalam Al-Qur'an bahwa alam
struktur teks, dan surat Al- Siswa menyimak semesta tadinya merupakan
unsur Anbiya' ayat berbagai contoh teks satu gumpalan, Allah berfirman
kebahasaan 30 explanation yang dalam surat Al-Anbiya' ayat 30.
beberapa teks Pepatah diberikan/
explanation lisan Minang diperdengarkan guru
dan tulis dengan Siswa mengamati
memberi dan fungsi sosial, struktur
meminta dan unsur
informasi terkait kebahasaannya
gejala alam atau
Siswa Santun
membacakanteks
explanation kepada Responsive
teman dengan Peduli
menggunakan unsur
kebahasaan yang tepat
Mengasosiasi
Secara berpasangan
siswa menganalisis
beberapateks
explanation dengan
fokus pada fungsi
sosial, struktur, dan
unsur kebahasaan
Siswa memperoleh
balikan (feedback)
dari guru dan teman
tentang hasil analisis
yang disampaikan
dalam kerja
kelompok.
Mengomunikasikan
Siswa membuat
laporan berupa
catatan hasil
membaca dan
mendengarkan
Berkelompok, siswa
bertukar cerita
tentangteks
explanation dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur dan
unsur kebahasaannya.
Siswa
mempresentasikannya
di kelas
Membuat laporan
evaluasi diri secara
tertulis tentang
pengalaman masing-
masing dalam mencari
teks explanation
selama proses
pembelajaran di dalam
dan di luar kelas,
termasuk kendala yang
dialami dalam jurnal
belajar
3.9. Menafsirkan 3.9.1. Lirik Mengamati
fungsisosialdan Mengidentifikasi text laguterkait
unsur lagu terkait kehidupan kehidupan Siswa menyimak
kebahasaan lirik remaja SMA/MA remaja berbagai contoh lirik
laguterkait 3.9.2 SMA/MA teks lagu yang
kehidupan Menentukan Lagu Al-Hadist diberikan/
remaja terkait remaja (HR. Abu diperdengarkan guru
SMA/MA/SMK/ SMA/MA Daud no. Siswa mengamati
MAK 1469) fungsi sosial, struktur
4.9.1 dan unsur
4.9. Menampilkan Lagu kebahasaannya
Menangkapmakn sederhana yang Siswa belajar
asecara edukatif terkait menemukan gagasan
kontekstual kehidupan remaja utama, informasi rinci
terkait fungsi SMA/MA dan informasi tertentu
sosial dan unsur dari teks lagu
kebahasaan lirik
lagu terkait Menanya
kehidupan Dengan bimbingan
remaja dan arahan guru,
SMA/MA/SMK/ siswa
MAK mempertanyakan
antara lain perbedaan
Mengasosiasi
Secara berpasangan
siswa menganalisis
beberapa teks lagu
dengan fokus pada
fungsi sosial, struktur,
dan unsur kebahasaan
Siswa memperoleh
balikan (feedback)
Mengomunikasikan
Siswa membuat
laporan berupa
catatan hasil
membaca dan
mendengarkan
Berkelompok, siswa
bertukar cerita tentang
teks lagu dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur dan
unsur kebahasaannya.
Siswa
mempresentasikannya
di kelas
Membuat laporan
evaluasi diri secara
tertulis tentang
pengalaman masing-
masing dalam mencari
teks lagu selama proses
pembelajaran di dalam
dan di luar kelas,
termasuk kendala yang
dialami dalam jurnal
belajar
Padang, Juni 2017
Mengetahui,
Kepala SMA…………… Guru Mata Pelajaran,
belakang dan unsur kebahasaan kebahasaan dari teks - Menulis teks sungguh dia akan Gadang kayu gadang
pendidikan/pe teks lamaran kerja lamaran kerja. lamaran bahan, ketek kayu ketek
ngalaman dengan memberi dan pekerjaan. berhasil. bahannyo.
kerja, sesuai meminta informasi Berbuatlah dalam
Joint Construction of text
dengan terkait jati diri, latar masyarakat, baik
(JCOT)
konteks belakang berkorban dan bekerja
penggunaann pendidikan/pengalama - Dalam kelompok, sesuai dengan
ya. n kerja, sesuai dengan membuat teks kemampuan kita masing-
konteks lamaran pekerjaan. masing.
4.2 surat penggunaannya
lamaran kerja Independence Alun rabah lah ka ujuang
4.2.1 3.2.3 Construction of Text ,alun pai lah babaliak
menangkap Menggunakan fungsi (ICOT) Alun di bali lah bajua ,
makna secara sosial, struktur teks, alun dimakan lah taraso
kontekstual dan unsur kebahasaan - Menulis teks lamaran
terkait fungsi teks lamaran kerja pekerjaan secara Didalam merencanakan
sosial, dengan memberi dan mandiri. sesuatu pekerjaan,
struktur teks, meminta informasi dipikirkan lebih dahulu
dan unsur terkait jati diri, latar sematang-matangnya dan
kebahasaan belakang secermat-cermatnya.
teks khusus pendidikan/pengalama
dalam bentuk n kerja, sesuai dengan Dihawai sahabih raso,
surat lamaran konteks dikaruak sahabih gauang,
kerja, yang penggunaannya. dijarah sehabis lobang
memberikan
informasi 3.2.4.Membedakan Dalam melaksanakan
antara lain teks lamaran kerja sesuatu pekerjaan, perlu
jati diri, latar lamaran kerja dengan dilakukan sesuai dengan
belakang memberi dan meminta urutan prioritas yang sudah
pendidikan/pe informasi terkait jati direncanakan, seperti kata
ngalaman diri, latar belakang pepatah :
kerja. pendidikan/pengalama
n kerja, sesuai dengan Mangaji dari alif, babilang
4.2.2
konteks dari aso
menyusun
penggunaannya Mancancang balandasan,
teks khusus
malompek basitumpu
surat
4.2.1
lamaran
Menentukan informasi
kerja, yang
tersirat, tersurat,
3.4.1. Mengidentifiasi FALSAFAH Genre-based learning - Menjawab Membuat Hai orang-orang Alunrabahlahkaujuang
3.4. membedakan
fungsi sosial, struktur ORANG Building Knowledgeof pertanyaan mading yang beriman, jika ,alunpailahbabaliak
fungsi sosial,
teks, dan unsur MINANGKA Text (BKOF) tentang fungsi datang kepadamu Alun di balilahbajua ,
struktur teks, dan
kebahasaan beberapa BAU sosial, struktur orang fasik alundimakanlahtaraso
unsur kebahasaan
teks news item lisan teks dan unsur membawa suatu Didalammerencanakansesu
beberapa teks
dan tulis dengan berita, maka atupekerjaan,
news item lisan memberi dan meminta - Bertanya jawab kebahasaan dari periksalah dengan dipikirkanlebihdahulusema
dan tulis dengan informasi terkait berita tentang teks news teks news item. teliti agar kamu tang-
memberi dan sederhana dari item. - Menyusun teks tidak menimpakan matangnyadansecermat-
meminta koran/radio/TV - Berdiskusi tentang berita acak suatu musibah cermatnya.
informasi terkait jenis-jenis berita. menjadi teks kepada suatu kaum
berita sederhana 3.4.2 berita yang tanpa mengetahui Dihawaisahabihraso,
dari Menjelaskan fungsi Modelling of text (MOT) keadaannya yang
padu. dikaruaksahabihgauang,
koran/radio/TV, sosial, struktur teks, - Mendiskusikan - Melengkapi teks menyebabkan kamu dijarahsehabislobang
sesuai dengan dan unsur kebahasaan contoh teks news berita dengan menyesal atas
konteks beberapa teks news item. menggunakan perbuatanmu
penggunaannya. item lisan dan tulis - Mengidentifikasi kata yang tepat. itu.”(QS. Al-Hujurat Dalammelaksanakansesuat
dengan memberi dan fungsi sosial, struktur : 6) upekerjaan,
meminta informasi teks, dan unsur Menjawab perludilakukansesuaidenga
4.4. kebahasaan dari teks nurutanprioritas yang
terkait berita pertanyaan QS.AtTaubahayat
Menangkap berita (news item). sudahdirencanakan, seperti
sederhana dari tentang 96.
makna secara - Menjawab kata pepatah :
koran/radio/TV informasi yang
kontekstual pertanyaan terkait ada pada teks صيبُواقَ ْوما ً ِب َج َها َل ٍةِ ُ فَت َ َب َّينُواأَنت
terkait fungsi
3.4.3 berbagai informasi berita. علَى َمافَ َع ْلتُم ْ ُ نَادِمِ ي ْْفَت
َ ص ِب ُحوا Mangajidarialif,
sosial, struktur yang ada pada teks ِْ َين babilangdariaso
Menggunakan fungsi
teks, dan unsur news item. “makaperiksalahden Mancancangbalandasan,
sosial, struktur teks, Membuat teks
kebahasaan teks ganteliti agar malompekbasitumpu
dan unsur kebahasaan Joint Construction of news item.
news items lisan kamutidakmenimpa
beberapa teks news text (JCOT)
dan tulis, dalam kansuatumusibahke
item lisan dan tulis - Dalam kelompok,
bentuk berita padasuatukaumtanp
dengan memberi dan membuat teks news
sederhana amengetahuikeadaa
meminta informasi item.
koran/radio/TV nnya yang
terkait berita
sederhana dari menyebabkankamu
koran/radio/TV Independence menyesalatasperbuat
Construction of Text anmu”
3.4.4.Membedakan (ICOT) :adalahbahwasanyaa
beberapa teks news - Membuat teks berita dabdalammenerima
item. tentang semakin beritaadalahdengant
hilangnya budaya abayyunyaituklarifik
4.4.1 minangkabau pada asiataucek and
Menentukan informasi generasi muda. recekatasberitaterse
tersirat, tersurat, but agar
-
gambaran umum dari adanyakejelasanberi
teks news item. tadankeakuratankeb
enaranya,
4.4.2 sebabwartadanfaktat
Membuat teks news erkadangberbeda.
item
3.5. Menerapkan 3.5.1. FALSAFAH Presentation, Practice, Menjawab Sabda Nabi Sajauah-jauah tabang
fungsi sosial, Mengidentifiasi fungsi ORANG Production pertanyaan shallallahu ‘alaihi bangau, baliaknyo
struktur teks, dan sosial, teks interaksi MINANGKA Presentation tentang fungsi wa sallam, “Jika
unsur transaksional lisan dan BAU sosial untuk engkau tertimpa
kakubangan juo
- Menyimak dan
kebahasaan teks tulis yang melibatkan menirukanbeberapa menyatakan dan suatu musibah,
interaksi tindakan memberi dan contoh interaksi terkait menanyakan maka janganlah
transaksional meminta informasi dengan melibatkan tentang engkau katakan:
lisan dan tulis terkait pengandaian tindakan memberi dan pengandaian ‘Seandainya aku
yang melibatkan diikuti oleh meminta informasi diikuti oleh lakukan demikian
tindakan perintah/saran terkait pengandaian perintah/saran. dan demikian.’”
memberi dan diikuti oleh Maksudnya di sini
meminta perintah/saran. - Menyus adalah setelah
informasi terkait 3.5.2 un teks untuk engkau semangat
pengandaian Menjelaskan fungsi menyatakan dan dan giat melakukan
- Mengidentifikasi
diikuti oleh sosial, teks interaksi menanyakan sesuatu, juga engkau
ungakapan-ungkapan
perintah/saran, transaksional lisan dan tentang tidak lupa meminta
melibatkan tindakan
sesuai dengan tulis yang melibatkan pengandaian pertolongan pada
memberi dan meminta
konteks tindakan memberi dan diikuti oleh Allah, serta engkau
informasi terkait
penggunaannya. meminta informasi perintah/saran. terus melakukan
pengandaian diikuti
(Perhatikan terkait pengandaian amalan tersebut
oleh perintah/saran
unsur diikuti oleh - Mengan hingga usai, namun
kebahasaan if perintah/saran alisis unsur ternyata hasil yang
dengan kebahasaan untuk dicapai di luar
imperative, can, Practice keinginan, maka
menyatakan dan
should). 3.5.3 - Berlatih janganlah engkau
menanyakan
Menggunakan unsur menggunakan katakan:
tentang
4.5. menyusun kebahasaan teks ungkapan melibatkan “Seandainya aku
pengandaian
teks interaksi interaksi transaksional tindakan memberi melakukan demikian
diikuti oleh
transaksional lisan dan tulis yang dan meminta dan demikian”.
perintah/saran.
lisan dan tulis melibatkan tindakan informasi terkait Karena mengenai
pengandaian diikuti
yang melibatkan memberi dan meminta hasil adalah di luar
oleh perintah/saran
tindakan informasi terkait - Membu kemampuanmu.
memberi dan pengandaian diikuti at dialog lisan Kamu memang
meminta oleh perintah/saran mengenai sudah melaksanakan
informasi terkait Production sesuatu prosedur
menyatakan dan
pengandaian 4.5.1 menanyakan yang diperintahkan,
diikuti oleh Menyusun teks - Membuat dialog tentang namun Allah pasti
perintah/saran, interaksi transaksional tentang melibatkan pengandaian tidak terkalahkan
dengan lisan dan tulis pendek tindakan memberi diikuti dalam setiap
memperhatikan yang melibatkan dan meminta perintah/saran. putusan-Nya.
fungsi sosial, tindakan memberi dan informasi terkait
struktur teks, dan meminta informasi pengandaian diikuti Menampilkan Sumber
unsur terkait pengandaian oleh perintah/saran dialog didepan : https://rumaysho.c
kebahasaan yang diikuti oleh secara kelas. om/270-janganlah-
benar dan sesuai perintah/saran. berpasangan/kelompo katakan-seandainya-
konteks k. aku-lakukan-
4.5.2 - Menampilkan dialog demikian-dan-
Mendemonstrasikan didepan kelas. demikian-pasti.html
fungsi sosial, struktur - Melakukan refleksi
teks, dan unsur tentang proses dan
kebahasaan teks hasil belajarnya
interaksi transaksional
lisan dan tulis yang
melibatkan tindakan
memberi dan meminta
informasi terkait
pengandaian diikuti
oleh perintah/saran
3.6.1. Mengidentifiasi FALSAFAH Genre-based learning - Menjawab How to do Sehubungan dengan Bajanjang naiak, batanggo
3.6.
fungsi sosial, struktur ORANG Building Knowledgeof pertanyaan tayamum titah untuk menaati turun. Naiak dari janjang
Membedakan
teks, dan unsur MINANGKA Text (BKOF) tentang fungsi dan mematuhi Allah nan dibawah, turun dari
fungsi sosial,
kebahasaan beberapa BAU social, struktur Swt, terdapat tanggo nan diateh.
struktur teks, dan - Bertanya jawab
teks prosedur lisan dan teks dan unsur sebelas ayat dengan
unsur tentang teks prosedur
tulis dengan memberi kebahasaan dari beberapa Bak taratik rang
kebahasaan berbentuk kiat-kiat
dan meminta teks prosedur penyebutan seperti sembahyang, masuak
beberapa teks (tips)
informasi terkait berbentuk resep. berikut: sarato tahu, kalua sarato
prosedur lisan - Berdiskusi tentang
manual penggunaan - Melengkapi teks ﴿ اَّللَ َو أَطيعُوا
َّ أَطيعُوا takuik.
dan tulis dengan jenis-jenis kiat-kiat
teknologi dan kiat-kiat prosedur َّ ﴿أَطيعُوا،﴾سول
اَّللَ َو ُ الر
َّ Seseorang yang
memberi dan (tips)
(tips) berbentuk tips سول ُ ﴾الر َّ َو أَطيعُوا
َّ ¸﴿ َاَّلل mengerjakan sesuatu
meminta Modelling of text (MOT) dengan سولَه ُ ﴾و َر
َ dengan penuh ketelitian
informasi terkait
- Mendiskusikan menggunakan “Taatlah kepada dan menguasai segala
manual
3.6.2 contoh kiat-kiat (tips) katayang tepat. Allah dan taatlah persoalannya.
penggunaan
Menjelaskan fungsi yang disajikan guru. kepada Rasul”,
teknologi dan
sosial, struktur teks, “Taatlah kepada Nilai-nilai:
kiat-kiat (tips), dan unsur kebahasaan - Mengidentifikasi - Menjawab Allah dan Rasul”, Disiplin
pendek dan prosedur lisan dan fungsi sosial, struktur pertanyaan “Dan taatlah Peduli
sederhana, sesuai tulis dengan memberi teks, dan unsur tentang informasi kepada Allah dan
dengan konteks dan meminta kebahasaan dari teks terkait dengan Rasul-Nya.”
penggunaannya informasi terkait prosedur berbentuk teks prosedur Ayat-ayat ini
manual penggunaan kiat-kiat (tips). berbentuk tips. mengajak manusia
4.6 teks prosedur teknologi dan kiat-kiat - Menjawab Membuat untuk menaati Allah
4.6.1 (tips pertanyaan terkait masakan Swt dan Rasul-Nya.
menangkap dengan teks prosedur minangkabau Di samping itu,
makna secara berbentuk kiat-kiat berdasarkan tips terdapat penyebutan
kontekstual 3.6.3 (tips). dan lainnya yang juga
terkait fungsi Menggunakan fungsi mempresentasika menjelaskan dan
sosial, struktur sosial, struktur teks, Joint Construction of nnya. menegaskan
teks, dan unsur dan unsur kebahasaan text (JCOT) persoalan ketaatan
kebahasaan teks prosedur lisan dan ini seperti pada ayat:
- Dalam kelompok,
prosedur lisan tulis dengan memberi َ سو َل فَقَ ْد أَطا
ع ﴿ َم ْن یهطِ عِ ه
الر ه
dan tulis, dalam dan meminta membuat teks ه.﴾
...َاَّلل
bentuk manual informasi terkait prosedur berbentuk “Barang siapa yang
terkait manual penggunaan kiat-kiat (tips). menaati rasul itu,
penggunaan teknologi dan kiat-kiat sesungguhnya ia
teknologi dan (tips) Independence telah menaati
kiat-kiat (tips) 3.6.4.Membedakan Construction of Text Allah.” (Qs. Al-Nisa
beberapa teks (ICOT) [4]:80)
prosedur lisan dan - Membuat teks
4.6.2 menyusun
tulis dengan memberi prosedur berbentuk
teks prosedur,
dan meminta kiat-kiat (tips).
lisan dan tulis,
informasi terkait
dalam bentuk
manual penggunaan
manual terkait
teknologi dan kiat-kiat
penggunaan
(tips
teknologi dan
kiat-kiat (tips),
4.6.1
dengan
Menentukan informasi
memperhatikan
tersirat, tersurat,
fungsi sosial,
gambaran umum dari
struktur teks, dan
teks prosedur lisan
unsur
dan tulis dengan
kebahasaan,
memberi dan meminta
informasi terkait
4.6.2
Membuat teks
prosedur lisan dan
tulis dengan memberi
dan meminta
informasi terkait
manual penggunaan
teknologi dan kiat-kiat
(tips)
Tips how
to be a
good
moslem
3.7. Menafsirkan 3.7.1. Mengidentifiasi Lirik lagu Genre-based learning Menyebutkan Membuat Kato nan ampek
fungsi sosial dan fungsi sosial dan “Mother how Building Knowledgeof fungsi sosial scrapt
unsur unsur kebahasaan dari are you today” Text (BKOF) dan unsur
kebahasaan lirik lirik lagu. kebahasaan
book lagu Nan tuo dimulie kan,
- Bertanya jawab favorite nan ketek di sayangi,
lagu terkait dari lagu.
tentang lagu yang samo gadang lawan
kehidupan
digemari siswa. Menjawab
remaja 3.7.2 pertanyaan ba iyo[
- Berdiskusi tentang
SMA/MA/SMK/ Menjelaskan fungsi terkait lirik
jenis-jenis lagu.
MAK. sosial dan unsur lagu yang
kebahasaan dari lirik Modelling of text (MOT) dibaca/didenga
lagu. - Menyajikan lirik r.
4.7 Menangkap lagu. Menentukan
makna secara - Mengidentifikasi makna dari
kontekstual 3.7.3 fungsi sosial dan lagu.
terkait fungsi Menggunakan fungsi unsur kebahasaan Menyampaikan
sosial dan unsur sosial, struktur teks, dari lirik lagu. pesan dari lagu.
kebahasaan lirik dan unsur kebahasaan
lagu terkait dari lirik lagu.
kehidupan - Menjawab
remaja 3.7.4.Menafsirkan pertanyaan terkait
SMA/MA/ lagu. dengan lirik lagu.
SMK/MAK
4.7.1 Joint Construction of
Menentukan informasi text (JCOT)
tersirat, tersurat,
- Membuat cerita atau
gambaran umum dari
puisi berdasarkan
teks lirik lagu.
lirik lagu.
4.7. 2 Independence
Membuat cerita Construction of Text
berdasarkan lirik lagu. (ICOT)
Menafsirkan lirik lagu
yang mereka gemari dan
membuatkan dalambentuk
scrapt book.
LAMPIRAN
RPP MODEL
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 dan KI 2
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, terkait jujur, tanggungjawab, disiplin, dan santun melalui proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan. Selanjutnya guru melakukan penilaian sikap
tersebut sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut
KI 3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3.4.4 membedakan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan teks
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal.
4.4.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, pendek dan sederhana, terkait
tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
4.4.2. 1 Membuat draft teks descriptive tulis terkait tempat wisata
4.4.2.2. Menyunting teks descriptive terkait tempat wisata
4.4.2.3. Menghasilkan teks descriptive tulis terkait tempat wisata
4.4.2.4 Mendemonstrasikan teks deskriptive tulis, terkait tempat wisata
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran Berbasis teks, peserta didik mahir dan terampil membedakan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, menangkap makna serta menyusun
teks deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait tempat
wisata dan bangunan bersejarah terkenal, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya dengan menunjukkan sikap nasionalisme dan integritas.
D. MATERI PEMBELAJARAN
DESCRIPTIVE TEXT
1. Teks descriptive
2. Definition: Descriptive text is a text which describes people, animals,
things and place (Historical places and tourism destinations)
3. Social function:
to pride, to persuade, to promote, to invite, to introduce, to criticize
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1) Media : power point presentation, teks descriptive, video,
picture
2) Alat / Bahan : loudspeaker, laptop, whiteboard, speaker, infocus/LCD
3) Sumber belajar :
a) Widiati, Utami. Dkk. 2016. Bahasa Inggris SMA kelas X. Jakarta:
Puskurbuk
b) Sumber dari Internet:
http://www.inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan-
contohnya/
https://www.lynda.com/User...descriptive-text/.../460487-4.html
http://www.authorstream.com/Presentation/aSGuest78431-718976-reading-
descriptive-text/
https://en.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung_Palace
40
menit
JCOT
(Join Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
Constructio tentang motif ukiran yang ada di rumah gadang.
n Of the Guru meminta peserta didik mencari motif-motif
Text) ukiran yang ada dirumah Gadang serta filosofinya.
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Jurnal guru
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Praktik/Pedoman Penskoran
d. Proyek : Produk/Pedoman Penskoran
2. Pengayaan
Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 76 diberi pengayaan berupa tugas
mandiri untuk membaca dan atau menuliskan descripsi tempat bersejarah di
Sumatera Barat. Kemudian mempublikasi dengan ditempel di madding.
2. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/teknik Penilaian : Tes tulisan / penugasan
b. Bentuk penilaian : isian
c. Instrumen :
Task 1: Answer the questions based on the text.
1. What is being described in paragraph one?
2. What is the writer’s intention to write the text?
3. Find out 5 verbs one, 3 adjectives, and 2 adverbs in the text.
Rubrik Penilaian.
No Nomor Soal Bobot Nilai
1 dan 2 10
3 30
3. Penilaian Keterampilan
a. Jenis/teknik Penilaian : Tes Praktik
b. Bentuk penilaian : lembar tes praktik
c. Instrumen :
No Nama Fluen Pronu Intonati Express Com Nilai keterampilan
cy nciati on ion munic
on ation
----------------------------------- ________________________
NIP. NIP
BAHAN AJAR
4.4.2 Menyusun teks deskriptif lisan 4.4.2. 1 Membuat draft teks descriptive tulis terkait
dan tulis, pendek dan sederhana, terkait tempat wisata
tempat wisata dan bangunan bersejarah 4.4.2.2. Menyunting teks descriptive terkait tempat wisata
terkenal, dengan memperhatikan fungsi 4.4.2.3. Menghasilkan teks descriptive tulis terkait tempat
sosial, struktur teks, dan unsur wisata
kebahasaan, secara benar dan sesuai 4.4.2.4 Mendemonstrasikan teks deskriptive tulis,
konteks terkait tempat wisata
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran berbasis teks, peserta didik mahir dan terampil membedakan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks deskriptif lisan dan
tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait tempat wisata dan bangunan
bersejarah terkenal, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Activity 1. Rearrange the following hidden pictures and find a tourist destination in west
Sumatra province on the picture!
Activity 2. Look at the picture displayed by the teacher and give your reponses about the
picture!
and materials adorned with 60 carvings that signify Minang philosophy and
culture.The palace has three stories with 72 pillars and the typical Rumah
gadang gonjong horn-like curved roof made from 26 tons of black ijuk aren palm fibers.
The palace is also furnished with over 100 replicas of Minang antique furnitures and
artifacts, aiming the palace to be revived as Minangkabau cultural center as well as
tourism attraction in West Sumatra.
The original Pagaruyung palace was built on Batu Patah Hill and was burned down during
a riot in Padri War back in 1804. The palace was rebuilt again, but destroyed again in fire
in 1966. The building was being rebuilt again in 1976 as the replica of the original
Pagaruyung palace. The restoration of the palace marked with the erection of tunggak
tuo (main columns) on 27 December 1976 by West Sumatra Governor Harun Zain. After
the completion, the palace has become well-known to the public as a museum and tourist
attraction. This building was not built on the original site, but moves south from the
original site.
The palace was destroyed by fire on the evening of February 27, 2007 after the roof was
struck by lightning. It was estimated only 15 percent of valuable artifacts survived the
fire. Today the surviving artifacts were stored in Balai Benda Purbakala Kabupaten
Tanah Datar (Archaeology Authority of Tanah Datar Regency). The pusaka or heirloom
of Pagaruyung Kingdom was stored in Silinduang Bulan Palace, located about 2 kilometer
from Pagaruyung Palace. Restoration of the building has taken six years and an estimated
Rp 20 billion (US$1,71 million) to complete. The building was completed and
inaugurated by Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono in October 2013.
https://en.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung_Palace
Questions:
1. What is being described in paragraph one/two/three/?
2. What is the writer’s intention to write the text?
4. What are the characteristics istana Pagaruyung?
5. How is the original palace constructed?
6. How is the modern palace built?
7. What make the palace rebuilt?
8. What is Silinduang Bulan palace used for?
9. Do you think there is a difference construction between original and renovated palace? Give
your reason!
10. What are the weaknesses of the original and renovated palace?
Questions:
1. What is the picture about?
2. Where can you find the carved object?
3. What does the carve mean?
Activity 5. Look at the following picture and Read the text below!
The Japanese Cave is a relic, built during the Japanese colonization, during World War II. It
is located on Jl. Panorama, Ngarai Sianok, Bukittinggi about 2 kilometers from the Clock
Tower of Bukittinggi. Most people visit the Japanese Cave on weekends or public holidays.
This artificial cave is about 3 m high and 2 m wide. Previously, it was about 1.5 km in length.
However, due to security reasons, it was shortened to 750 m. Entering the cave, people are
able to feel the cool atmosphere of the cave. Fluorescent lights at several points in the cave
also create a mystical atmosphere. People have heard many depressing stories about the cave.
The cave is located on Sianok Canyon. It previously had three main doors, i.e. at the road
through Sianok Canyon, Panorama Park and the Bung Hatta palace and six emergency exits.
However, only the Panorama Park is used as the entrance these days.
There are several rooms in the Japanese Cave, i.e. an ammunition room, a meeting room, a
holding room, a bedroom and barracks for workers (romusha). Above all, the Japanese Cave
bears witness to our history and we should maintain it.
Hunting Words:
1. Relic (n) : artifact, historical object
2. Artificial : fake, false, unnatural, unoriginal, man-made
3. Previously : formerly, before,
4. Due to : because of
5. Fluorescent : glowing, luminous, shining, splendid
6. Depressing : discouraging, upsetting
7. Main : primary, major, vital,
8. Emergency : crisis,exigency
9. Barrack : camp, base
10. Bears : bring, take
5. People have heard many depressing stories about the cave.The underlined word is closest
in meaning to ....
A. Discouraging
B. Empowering
C. Encouraging
D. Satisfying
Activity 7. In group, Write a sentence about an interesting place in your area. Start with
a topic sentence. When your teacher gives a signal to stop, stop writing and
give your paper to your friend on your right, and you’ll receive your friend’s
paper. Continue writing a sentence on your friend’s paper, one sentence at a
time. Continue doing this, until your paper is back to you. (use the pictures
above to help you)
Activity 8. Paste your work on the wall and . Let your three friends read your friends’
description in other groups and give your comments on them. Implement
‘two stay two stray technique
SUPLEMEN
BAHAN AJAR
Introducing others:
Here are expressions to introduce others:
Jack, please meet Nicolas.
Jack, have you met Nicolas?
I'd like you to meet Liza.
I'd like to introduce you to Betty.
Leila, this is Barbara. Barbara this is Leila.
Giving Congratulations:
Congratulations!
Congrats!
Congratulations on your…. It’s fantastic.
Congratulations. You should be proud (of yourself).
I’m proud of you.
I’m so happy for you.
Congratulations! You’ve earned it.
“Manusia (para sahabat) senantiasa memberikan ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian
yang lain ketika haji, umrah dan yang selainnya, dengan ucapan : Taqabbalallahu minna wa
minkum“.
Telah shahih dr Ayyub as-Sikhtiyani bahwa beliau apabila memberikan selamat kepada
seseorang yang anaknya baru lahir, beliau mengucapkan kepadanya,
“Semoga Allah menjadikannya sebagai keberkahan bagimu dan bagi umat Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam”.
Adalah para shahabat apabila bertemu pada hari raya sebagian mereka mengucapkan kepada
sebagian yang lain.
“Semoga Allah menerima amalan kami dan juga amalan kalian”.
Dalam “the expression of intention”, kita juga bisa menggunakan beberapa kata yang
bersinggungan dengan nya, yaitu intend, plan, dan hope. Dimana dari kata yang telah
disebutkan sebelumnya kita hanya menggunakan kata kerja pertama atau to infinitive.
“Dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang
diniatkannya).”
Sifat waspada dan siaga termasuk sifat yang dianjurkan dalam masyarakat Minangkabau seperti
kata pepatah minang:
Nilai budaya Minang yang terkandung dalam patatah petitih diatas adalah bahwa perlu
adanya niat sebelum melakukan sesuatu dan waspada terhadap sesuatu yang mungkin akan
terjadi.
A. Ringkasan Materi :
1. Konsep :
Definition: Descriptive text is a text which describes people, animals,
things and place (Historical places and tourism destinations)
2. Prinsip :
a. Social function: to describe people, animals, things and places
b. The text structure:
c. Generic Structure of DescriptiveText
3. Identification : to identify something described in general
4. Descriptions : characterisics and phisical appearance of something
described
d. language feauture:
Gambar 26
Motif Kaluak Paku Kacang Balimbiang
atypical elements including three stories structure and larger dimension compares to common
rumah gadang.
Although today there is no king or royal family resides in this palace, since the Pagaruyung
Kingdom was disbanded in 1833, the palace still held in high esteem among Minangkabau
people as the descendants of scattered Minang nobles (bangsawan) still seeks their root and link
to the former royal house of Pagaruyung. The palace has been destroyed by fire for several times,
in 1804, 1966 and 2007. It has been rebuilt again and today function as museum and popular
tourist attraction.
The original Pagaruyung palace was built entirely from timber masonry, however the current
building frame was built using modern concrete structure. Nevertheless, the Istano Basa
Pagaruyung was quite faithfully restored using traditional technique and materials
adorned with 60 carvings that signify Minang philosophy and culture.[1] The palace has
three stories with 72 pillars and the typical Rumah gadang gonjong horn-like curved roof made
from 26 tons of black ijuk aren palm fibers. The palace is also furnished with over 100 replicas
of Minang antique furnitures and artifacts, aiming the palace to be revived as Minangkabau
cultural center as well as tourism attraction in West Sumatra.
The original Pagaruyung palace was built on Batu Patah Hill and was burned down during a riot
in Padri War back in 1804. The palace was rebuilt again, but destroyed again in fire in 1966.
The building was being rebuilt again in 1976 as the replica of the original Pagaruyung palace.
The restoration of the palace marked with the erection of tunggak tuo (main columns) on 27
December 1976 by West Sumatra Governor Harun Zain. After the completion, the palace has
become well-known to the public as a museum and tourist attraction. This building was not built
on the original site, but moves south from the original site.
The palace was destroyed by fire on the evening of February 27, 2007 after the roof was struck
by lightning.[2] It was estimated only 15 percent of valuable artifacts survived the fire. Today
the surviving artifacts were stored in Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah
Datar (Archaeology Authority of Tanah Datar Regency). The pusaka or heirloom
of Pagaruyung Kingdom was stored in Silinduang Bulan Palace, located about 2 kilometer from
Pagaruyung Palace.[3] Restoration of the building has taken six years and an estimated Rp 20
billion (US$1,71 million) to complete. The building was completed and inaugurated by
Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono in October 2013.[1][4]
https://en.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung_Palace
Rumah Gadang kaya dengan jenis ukiran yang mengandung filosofi kehidupan. Ukiran ini
menggambarkan kayanya alam Minangkabau dengan berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
Semua ini mempunyai makna tersendiri seperti Motif Kaluak Paku Kacang Balimbiang.
Materi teks deskripsi salah satu tujuan wisata dan bangunan bersejarah yang ada di wilayah
Minangkabau yaitu Istano Baso Pagaruyuang yang kaya dengan ukiran ukiran yang mengandung
makna dan filosofi yang ada di Minangkabau.
E. Strategi penerapan dalam pembelajaran Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan
Mengkondisikan peserta didik (Berdo’a sebelum belajar)
Memberikan motivasi
Apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang cara mendeskripsikan tempat wisata dan
tempat sejarah Bahasa Inggris (Mengingatkan pada siswa bahwa segala tempat wisata
dan bangunan bersejarah itu merupakan bukti kekuasaan Allah yang dicontohkan
dengan ukiran rumah gadang)
Menyampaikan lingkup penilaian dan mekanisme pembelajaran
b. Kegiatan inti
Menyimak dan menirukan beberapa contoh interaksi tentang cara mendeskripsikan
tempat wisata dan tempat sejarah Bahasa Inggris, dengan ucapan dan tekanan kata yang
benar
Mengidentifikasi ungkapan-ungkapan penting tentang cara mendeskripsikan tempat
wisata dan tempat sejarah Bahasa Inggris
Menanyakan cara tentang cara mendeskripsikan tempat wisata dan tempat sejarah Bahasa
Inggris yang tidak diketahui atau yang berbeda (menyampaikan firman Allah dan hadis
nabi terkait tentang mendeskripsikan tempat wisata dan tempat sejarah.
Mempelajari contoh teks cara mendeskripsikan tempat wisata dan tempat sejarah Bahasa
Inggris
Saling menyimak dan bertanya jawab tentang cara mendeskripsikan tempat wisata dan
tempat sejarah Bahasa Inggris dengan teman-temannya
Membandingkan beberapa dialog tentang cara mendeskripsikan tempat wisata dan tempat
sejarah Bahasa Inggris
Menampilkan role-paly ke depan kelas
c. Kegiatan penutup
Menyimpulkan materi
Refleksi
Memberikan quiz
Memberikan penugasan
Memberikan pembelajaran minggu depan
Memupuk rasa kepedulian dan penyampaian berita harus jelas dengan tata krama yang pantas
menurut etika Minangkabau.
Baimbauan: dipanggil/beritahukan
Ambauan : secara spontan menghadiri
Pemberitahuan/pengumuman mengenai suatu berita baik atau kabar buruk sudah menjadi tradisi
pada budaya minangkabau. Untuk kabar baik dilakukan dengan memanggil/mengundang
sedangkan ketika kabar buruk didapat, maka secara masyarakat minangkabau menanggapinya
secara spontanitas.
“Dan semua kisah para rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya
Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta
pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS Huud:120).
In the 1820s, the Dutch had yet to consolidate their possessions in some parts of Indonesia
after re-acquiring it from the British. This was especially true on the island of Sumatra, where
some areas would not come under Dutch rule until the 20th century.
Dalam ayat ini jelas sekali menunjukkan bahwa kisah-kisah dalam al-Qur’an tentang
ketabahan dan kesabaran para Nabi ‘alaihimush shalaatu wa salaam dalam memperjuangkan
dan mendakwahkan agama Allah sangat berpengaruh besar dalam meneguhkan hati dan
keimanan orang-orang yang beriman di jalan Allah Ta’ala.
Ketika menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata, “Allah Ta’ala berfirman: semua yang
kami ceritakan padama tentang kisah para rasul yang terdahulu bersama umat-umat mereka,
ketika mereka berdialog dan beradu argumentasi (dengan umat-umat mereka), ketabahan
para Nabi dalam (menghadapi) pengingkaran dan penyiksaan (dari musuh-musuh mereka),
serta bagaimana Allah menolong golongan orang-orang yang beriman dan menghinakan
musuh-musuh-Nya (yaitu) orang-orang kafir, semua ini adalah termasuk perkara yang
(membantu) meneguhkan hatimu, wahai Muhammad, agar engkau bisa mengambil teladan
dari saudara-saudaramu para Nabi yang terdahulu”.
Imam Abu Hanifah pernah berkata: “Kisah-kisah (keteladanan) para ulama dan duduk di
majelis mereka lebih aku sukai dari pada kebanyakan (masalah-masalah) fikh, karena kisah-
kisah tersebut (berisi) adab dan tingkah laku mereka (untuk diteladani)” .
Orang Minang cinta dengan negerinya dan berusaha mempertahankan negerinya dari
serangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Sikap patriotisme dan cinta tanah air
tergambar dari pepatah petitih yang ada di Minagkabau
Terkait dengan materi pembelajaran, teks yang diberikan pada peserta didik dipilihkan
teks tentang perjuangan tokoh islam seperti Hamka dan tuanku Imam Bonjol dalam
memperjuangkan kemerdekaan.
Teks mengenai peristiwa bersejarah Perang Padri yang terjadi di Minangkabau ini bisa
digunakan sebagai bahan ajar pada teks recount mengenai peristiwa bersejarah. Guru dapat
berdiskusi dengan peserta didik tentang mengapa terjadi perang Padri dan kapan peristiwa
tersebut berlangsung setelah peserta didik membaca isi teks.
However, soon their happy lives would be disturbed. Majapahit, a kingdom from Java would
attack them. The people were so scared. They were so restless. They went to the king to talk
about it. The king tried to calm them down. "Don't worry, my fellow country men. I know
Majapahit have many soldiers. They are also great in war. If we fight them, maybe we lose.
But I have an idea how to beat them," said the king. The king challenged to a buffalo fight.
The king then ordered his people to give him the strongest baby buffalo. After that, the strong
baby buffalo was separated from his mother. They did not give any food to the baby buffalo
for several days. The baby buffalo was very hungry! Then the king took two sharp knives and
attached them strongly to the baby buffalo's horn. Now it was time for the buffalo battle.
Everyone gathered on the field. The Majapahit soldier released a big and wild buffalo out of
his cage. Everyone was surprised with the size of the buffalo. They were laughing to see the
baby buffalo. They did not know that the hungry baby buffalo had two sharp knives on the
horn. The baby buffalo ran fast towards the big buffalo and went straight under the big
buffalo's stomach to find the teat. The knives at the baby buffalo's horns cut through the big
buffalo's stomach. The big buffalo fell down to the ground and died. The people of West
Sumatra cheered.
Then, the king changed the name of the kingdom into Minangkabau. It means the buffalo won.
That is why the roofs of the houses in West Sumatra are similar to the form of buffalo horns
and the traditional headdress of the women of West Sumatra is also like buffalo horns.
Nan cadiak tampek barundiang
Nan pakak palapeh badia
Nan lumpuah pahuni rumah
Nan kayo tampek batenggang
Nan bagak pananti lawan
Nan binguang nan disuruah surauh.
Syaikh Abdurrahman bin Nâshir as-Sa’di t ketika menafsirkan ayat ini mengatakan, “Hal itu
karena kisah-kisahnya benar, kalimat-kalimatnya terangkai dengan baik dan makna yang
terkandung begitu indah. [Taisîr Karîmirrahmân].
Oleh karena itu, kisah-kisah al-Qur’an merupakan kisah yang paling bermanfaat.
Nilai budaya yang dapat diambil dari legenda rakyat ini adalah menempatkan orang pada
tempatnya dan sesuai dengan kemampuannya.
D. Kaitan ayat Al-Qur’an dan nilai budaya dengan materi
Terkait dengan materi pembelajaran, Penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
rakyat terhadap anak didik diyakini akan melekat sampai dewasa, karena dapat
membentuk watak peserta didik. Sastra dapat menyampaikan amanat dan nilai-nilai,
termasuk nilai-nilai pendidikan kepada pembaca. Pesan moral dalam karya sastra
merupakan hal terpenting dalam sastra sebagai bahan kontemplasi pembaca dalam
merajut nilai-nilai hidup dan melakoni kehidupan yang lebih baik. Misalnya, cerita rakyat
”Malin Kundang” di daerahMinangkabau memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.
Bagaimana seorang anak harus bersikap hormat pada orang tua. Jangan sampai lupa
kepada orang tua walaupun sudah hidup sukses
Cerita legenda rakyat yang diambil pada materi ini adalah cerita rakyat Minangkabau yaitu asal
muasal nama Minangkabau. Materi mengenai legenda rakyat yang ada di Minangkabau dapat
digunakan guru untuk mengenalkan budaya di minangkabau serta petatah petitih yang terkait
dengan legenda tersebut.
a. Kegiatan pendahuluan
Mengkondisikan peserta didik (Berdo’a sebelum belajar)
Memberikan motivasi
Apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang teks narrative dalam bahasa Inggris
(Mengingatkan pada siswa bahwa setiap kisah menyiratkan pesan moral, apalagi
kisah-kisah dalam Islam)
Menyampaikan lingkup penilaian dan mekanisme pembelajaran
b. Kegiatan inti
- Menyimak dan menirukan beberapa contoh teks Narrative dalam bahasa Inggris
dengan ucapan dan tekanan kata yang benar (guru dapat menampilkan gambar rumah
gadang dan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan rumah gadang)
- Mengidentifikasi fungsi social, struktur teks dan unsur kebahasaan tentang teks
narrative.
- Menanyakan cara tentang perbedaan beberapa teks narrative (menyampaikan firman
Allah terkait kisah-kisah dalam islam untuk diambil hikmahnya)
- Mempelajari contoh teks narrative dalam bahasa Inggris
- Saling menyimak dan bertanya jawab tentang teks narrative dalam bahasa Inggris
dengan teman-temannya
- Membandingkan beberapa teks narrative dalam bahasa Inggris dan Menampilkan role-
play ke depan kelas
Kegiatan penutup
Menyimpulkan materi
Refleksi
Memberikan quiz
Memberikan penugasan
Memberikan pembelajaran minggu depan
o RingkasanMateri :
QS: Al-Ashr:103
Demi masa.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Budaya Minangkabau sangat kental dengan rasa tenggang rasa dan gotong royong. Dalam
kehidupan, kita saling membutuhkan orang lain terutama ketika ada yang ditimpa kesulitan atau
kemalangan. Pada saat sesorang sakit hendaknya tetangga, teman atau saudaranya membezuk
sedangkan ketika ditimpa musibah kematian, hendaknya dating untuk menunjukkan rasa simpati
dan membantu yang sedang ditimpa musibah. Sikap ini sesuai dengan karakter yang akan
ditumbuhkan kepada peserta didik.
Nilai budaya tolong menolong di Minangkabau sudah mengakar dalam kultur masyarakatnya, hal
ini sesuai dengan materi yang akan diberikan kepada peserta didik yaitu ungkapan saran dan
tawaran. Menawarkan bantuan merupakan salah satu bentuk dari sikap kepedulian dan tolong
menolong.
a. Kegiatan pendahuluan
Mengkondisikan peserta didik (Berdo’a sebelum belajar)
Memberikan motivasi
Apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang cara memuji dan member i selamat dalam
Bahasa Inggris (Mengingatkan pada siswa bahwa kita harus tolong menolong dan
budaya Minang terkait dengan tolong menolong yaitu Adat hidui ktoloang manoloang,
adat senteang bilai mambilai, adat sakik silau manyilau, adat mati janguak
manjanguak.
Menyampaikan lingkup penilaian dan mekanisme pembelajaran
b. Kegiatan inti
- Menyimak dan menirukan beberapa contoh interaksi cara member saran dan tawaran
dalam Bahasa Inggris, dengan ucapan dan tekanan kata yang benar
- Mengidentifikasi ungkapan-ungkapan penting cara memberi saran dan tawaran
- Menanyakan cara memberi saran dan tawaran dalam Bahasa Inggris yang tidak
diketahui atau yang berbeda (menyampaikan firman allah dan hadis nabi terkait
memberi saran dan tawaran).
- Mempelajari contoh teks interaksi cara memberi saran dan tawaran dalam Bahasa
Inggris yang dipaparkan figur-figur terkenal.
- Saling menyimak dan bertanya jawab tentang cara memberi saran dan tawaran dalam
Bahasa Inggris dengan teman-temannya
- Membandingkan beberapa cara memberi saran dan tawaran
- Menampilkan role-paly ke depan kelas
o Kegiatan penutup
Menyimpulkan materi
Refleksi
Memberikan quiz
Memberikan penugasan
Memberikan pembelajaran minggu depan
Duduak baiyo, Tagak bamulah, Kok kurang mintak ditambah, Kok sayuik mintak
Dibilai, Kok senteang mintak diuleh
Dalam masyarakat Minangkabau, kebiasaan bermusyawarah dan bermufakat sudah menjadi akar
budaya. Berdiskusi dan bermusyawarah untuk memecahkan suatu masalah biasanya dilakukan
masyarakat Minang dengan duduk bersama dan saling memberikan pendapat dan sumbang saran.
Menyimpulkan materi
Refleksi
Memberikan quiz
Memberikan penugasan
Memberikan pembelajaran minggu depan
Sikap kebersamaan dalam bentuk mengundang dalam masyarakat Minang perlu diperkenalkan
kepada peserta didik karena sesuai dengan materi yang akan mereka pelajari
Ba awa, ba akia, basabab bakarano, dima kayu rabah, disinan cindawan tumbuah.
Nilai budaya yang ada pada materi ini adalah setiap timbulnya suatu disebabkan oleh
kejadian sebelumnya atau hubungan Kausatif.
Petatah petitih minang menyatakan bahwa suatu hal pasti terjadi karena suatu sebab
tertentu. Hal ini bias dikaitkan dengan materi member dan meminta informasi terkait isu
aktual.
Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya
(dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahmi. [Mutafaq ‘alaih)
Al-Qurthubi mengatakan, “Seluruh agama sepakat bahwa menyambung silaturahmi wajib dan
memutuskannya diharamkan“.
- Menyimak dan menirukan beberapa contoh surat pribadi dalam Bahasa Inggris,
dengan ucapan dan tekanan kata yang benar
- Mengidentifikasi fungsi social, struktur teks dan unsur kebahasaan surat pribadi dalam
Bahasa Inggris
- Menanyakan perbedaan beberapa surat pribadi (menyampaikan hadis nabi terkait
dengan undangan)
- Mempelajari contoh surat pribadi lainnya.
- Saling menyimak dan bertanya jawab tentang jenis-jenis surat pribadi dengan teman-
temannya
- Membandingkan beberapa surat pribadi dalam Bahasa Inggris
- Menampilkan surat pribadi yang di tulis oleh masing-masing kelompok ke depan
kelas.
c. Kegiatan penutup
Menyimpulkan materi
Refleksi
Memberikan quiz
Memberikan penugasan
Memberikan pembelajaran minggu depan
Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek masyarakaik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik
Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi
tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan
dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko
disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha Mangayahui
apo nan inyo karajooan”.
Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju Kuruang.
Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an
manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro laki-
lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo
punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-
anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui
parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan
baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo indak
sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu kawin
untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan mampunyai
kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai
jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah maagiah
kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan
kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak
nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di
paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo
hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau
suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado
ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).
Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak sakurangnyo
babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian Bundo Kanduang
sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…
Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya
Minang.
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
Barani karano bana takuik karano
salah;
Pantangan .................
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.
Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.