Anda di halaman 1dari 115

PEDOMAN

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN


BUDAYA ALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
2017
ii

TIM PENYUSUN

Penasehat : H. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat


Pengarah : Drs. H. Burhasman, MM. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
Pembina : Drs. H. Nasmeri, M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan SMA
Pembina : Drs. Syofrizal B, MT. Kepala Bidang Pembinaan SMK
Koordinator : Suindra, S.Pd. MM. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang P. SMA
Koordinator : Drs. Raymon, M.Pd. Bagindo Panghulu Kasi Kurikulum dan Kesiswaan
Bidang Pembinaan SMK
Nara Sumber : 1. Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudha Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung
2. Drs. H. Mas’oed Abidin, MA
3. Drs. H. Zulkarnaini
4. Dr. Muhammad Kosim, MA
5. Dra. Hj. Elwinetri
6. Ambra Warda, S.Pd. MM
Editor : Ratmil, S.Sos. M.Pd.
Penulis : Dra. Hj. Yulinar
Desagn dan
Lay Out : 1. Drs. Aprimas, M.Pd.
2. Iqbal Hadi, S.Pd. M.Kom
Kontributor : 1.
2.
3.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


iii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


iv

SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhannahu
Wata’ala, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan
memberikan apresiasi atas terbitnya buku panduan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran jenjang Pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat. Dalam
mendukung pendidikan karakter bagi peserta didik perlu dilatari dan
dibekali dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-Qur’an
dan Hadis serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat
dengan dengan nilai-nilai etika dan estetika.
Bunga di taman ada yang kuncup
Mekar sekuntum si bunga aster
Ilmu dan keterampilan saja tidak cukup
Harus didukung pendidikan karakter
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak bisa kita bendung, oleh sebab
itu perlu di persiapkan generasi yang mampu hidup bersaing dan bertahan pada zamannya yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan
penguatan nilai budaya.
Di jalan raya antri berdesakan
Sikap sabar dan iklas harus dijalani
Jika nilai agama dan budaya telah diterapkan
Akan terbentuk karakter cerdas yang madani

Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


v

didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat menginternalisasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui pembelajaran di
sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya menghimbau pada
semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu mengembangkan diri untuk
meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui program integrasi ini, yang pada
saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam mengembangkan karakter yang islami
dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


vi

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI SUMATERA BARAT.

Alhamdulillah puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, panduan


pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran SMA/SMK telah dapat diselesaikan untuk diterapkan pada
jenjang pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat.

Program pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam


Minangkabau pada mata pelajaran SMA/SMK, berawal dari cita-cita bersama
yang sudah dirintis sejak tahun 2009. Alhamdulillah berkat izin Allah SWT bisa terwujud pada
tahun 2017 ini. Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, serta kuatnya arus globalisasi dan
modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri seseorang khususnya
generasi muda. Untuk itu program ini merupakan salah satu usaha agar generasi muda Sumatera
Barat tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”, dan memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dan membentengi diri dengan Agama (Al-Qur’an) dan nilai-nilai Budaya
Minangkabau. Hal ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mewujudkan
Sumatera Barat yang madani, dan program prioritas pemerintah RI membangun dan
mengembangkan Karakter bangsa yang dikenal dengan program Revolusi Mental, pada
NAWACITA, yang dikembangkan di sekolah dalam bentuk implementasi Pengembangan
Pendidikan Karakter (PPK).

Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.

Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


vii

Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,

Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


viii

KATA PENGANTAR

Pendidikan Nasional dikembangkan dengan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai


bahagian terpenting pada pembentukan Kompetensi peserta didik. Salah satu yang terpenting
dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran, melalui proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru mata pelajaran peserta didik dapat berinternalisasi dengan banyak hal, sehingga proses
tersebut memberikan sumbangan yang banyak dalam pembentukan karakter seseorang.
Penguatan Pendidikan Karakter bangsa menjadi Program Utama Mendikbud 2015-2019
yaitu pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal dan peningkatan kapasitas
sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dan mampu secara mandiri
mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada Kurikulum tahun 2006
merupakan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Seiring dengan perkembangan Kurikulum tahun 2013,
mata pelajaran muatan lokal tersebut sejalan dengan pengembangan kompetensi religius dan
sosial ( KI 1 Dan KI 2 ), sebagai penguatan Pendidikan Karakter.
Maka oleh sebab itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat memrogramkan kegiatan
pengintegrasian nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang relevan di SMA/SMK. Dengan demikian guru mata
pelajaran diharapkan mengelola pembelajaran dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadis serta nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada materi yang relevan, dengan harapan
melalui pembelajaran guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai baik pada peserta didik yang
disertai dengan tauladan dari guru. Bagi daerah tertentu Pendidikan Al-Qur’an dapat desesuaikan
dengan Kitab suci yang relevan, sesuai dengan agama yang dianut
Secara garis besar panduan ini memuat silabus inspirasi yang mengintegrasikan pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta RPP sebagai model dan suplemen bahan ajar
untuk pembelajaran di kelas. Suplemen bahan ajar ini dapat dijadikan bahan untuk menghasilkan
RPP pada pembelajaran berikutnya.
Melalui buku panduan ini diharapkan implementasi pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat membangun komunikasi
dan kerjasama yang harmonis demi terlaksananya program ini. Kami juga sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku panduan ini untuk kedepannya.

Padang, September 2017

Tim Penyusun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA da SMK


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat ini,
kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang memberikan
akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas berkomunkasi, bebas
berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan berkomunikasi dengan
siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun yang sudah ada.
konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat tergerus oleh
perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:

Jalan dialiah dek rang lalu,


cupak dipapek rang manggaleh,
adaik dituka dek rang datang

Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku sesuai
dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan inforrmasi
seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini. Mereka kurang peduli dengan
orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda Sumatera
Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Kimia, Fisika,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


2

Biologi, Geografi, PPKn, Seni dan Budaya, Sejarah maupun Ekonomi. Oleh karena itu, nilai-nilai
kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan
Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai,
Alam Takambang Jadi Guru” di Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses
pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata
pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta didik
tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam hal ini,
tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku.
Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dilakukan dalam upaya
penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” merupakan
program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an dan
budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap mata
pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan perancangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas. RPP
dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai hanyalah konten materi
yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus dan RPP tetap sejalan dengan
amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program integrasi
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se - Sumatera Barat.
Penyelenggaraan program ini, dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum agar guru
mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu diharapkan sekolah
dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program akademik dan non
akademik yang relevan secara efektif dan efesien.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


3

Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah untuk semua
mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas dengan
mempedomani buku panduan ini.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat


Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera
Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah
(SOPD);

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


4

8. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2007 tentang Kebijakan Pendidikan
Alqur’an;
9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Sumatera Barat tahun 2005 s/d 2025;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan Sususnan
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang tata
cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari kabupaten/kota ke
Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan
Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturan Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran Pembelajaran
di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.

C. Konsep Integrasi

Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang dimaksud di


atas adalah memasukkan nilai-nilai AL Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang sesuai
dengan materi pelajaran ke dalam proses pembelajaran melalui KD yang relevan pada mata
pelajaran.
Proses Integrasi diawali dengan menganalisis materi/bahan kajian pada setiap Kompetensi
Dasar (KD). Selanjutnya materi-materi tersebut dikaitkan dengan Pendidikan Al Quran dan
Budaya Alam Minangkabau. Untuk mencocokkan materi pada KD dengan ayat-ayat Al Quran dan
adagium adat Minangkabau tergantung pada hasil analisis tuntutan KD yang dilakukan secara

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


5

terpisah dan tidak dalam waktu bersamaan. Pengkajian ayat Al Qur’an/hadis dan Budaya Alam
Minangkabau untuk KD. Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada tiap-tiap KD, adakalanya satu KD hanya bisa
diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau Budaya Alam Minangkabau saja. Namun tidak
menutup kemungkinan keduanya bisa diintegrasikan pada satu KD.
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau diupayakan dapat
menjadi motivasi dalam pembelajran dan mempermudah pencapaian kompetensi peserta didik
serta mengindari penambahan beban belajar.

D. Tujuan

Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep Pendidikan Al-
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya dalam kehidupan seari-
hari.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium adat
Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran yang
yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


6

5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al Qur’an


dan Budaya Alam Minangkabau.

F. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Monev terhadap pelaksanaan program integrasi nilai-nilai pendidikan Al Quran dan


budaya alam Minangkabau yang dilakukan meliputi:
1. Perangkat pembelajaran yang memuat program integrasi
2. Keterlaksanaan program
3. Dampak pada proses pembelajaran
4. Dampak pada prilaku peserta didik

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran di
kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik sehari-hari.
Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditin
daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan
pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi
Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


7

BAB II
PELAKSANAAN

A. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dari kurikulum SMK. Peran
utama mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai penghela ilmu pengetahuan. Dengan
mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif maka peran bahasa
Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan akan terus berkembang seiring dengan
perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berperan
penting bagi pengembangan wawasan dan daya saing generasi muda ditingkat nasional. Dengan
bahasa Indonesia, peserta didik dapat mengembangkan wawasannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya yang berkembang. Sebaliknya, peserta didik juga dapat mulai belajar
mengomunikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang berkembang di Indonesia.
Fungsi bahasa Indonesia bagi peserta didik SMK dapat dijelaskan berdasarkan peran dan
fungsi mereka sebagai (1) generasi muda terpelajar yang disiapkan untuk meneruskan ke jenjang
pendidikan setinggi-tingginya serta mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan kompetensi
yang mereka miliki untuk melanjutkan pembangunan Indonesia, (2) generasi muda yang memiliki
tanggung jawab sosial sebagai anggota keluarga dan masyarakat, dan (3) generasi muda yang
sedang menumbuhkan jati dirinya sebagai pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan karakter
yang luhur.
Bahasa Indonesia juga memungkinkan peserta didik mulai mengenal nilai-nilai kearifan
lokal seperti budaya, dan keagamaan yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah (ABS-SBK)di Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam pembelajaran
Bahasa Indonesia. Dalam pribahasa “Bahasa Menunjukkan Bangsa” malalui bahasa suatu bangsa
dapat diukur tingkat peradabannya.

B. Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia SMK

Pedoman ini memuat (1) latar belakang, tujuan, ruang lingkup pedoman,dan sasaran
pedoman (2) substansi dan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia, (3) kompetensi inti dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


8

kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia, (4) desain pembelajaran mata pelajaran bahasa
Indonesia, (5) model pembelajaran untuk mencapai tiap kompetensi dasar mata pelajaran bahasa
Indonesia, (6) penilaian otentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia, (7) penggunaan sumber
belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, dan (8) peran guru sebagai pengembang budaya
sekolah.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki ruang lingkup masing-masing sesuai dengan
jenjang pendidikan yang ada. Ruang Lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia SMK/MAK
meliputi 15 jenis teks, yaitu: (1) teks anekdot, (2) teks eksposisi, (3) teks laporan hasil observasi,
(4) teks prosedur komplek, (5) teks negosiasi, (6) teks cerita pendek, (7) teks pantun, (8) teks cerita
ulang, (9) teks eksplanasi kompleks, (10) teks film/drama, (11) teks cerita sejarah, (12) teks berita,
(13) teks iklan, (14) teks editorial/opini, dan (15) teks novel.

C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi

Dalam kegiatan inti pembelajaran, pendidik sudah mengarahkan peserta didik pada
penanaman nilai-nilai agama. Seperti pada pemilihan topik materi Procedure Text, peserta didik
belajar prosedur tayamum dalam Islam sebelum melaksanakan shalat untuk kondidi-kondisi
tertentu. Pendidik menanamkan nilai bahwa orang Islam itu orang yang bersih dan selalu memjaga
kebersihan dan kesucian. Begitu juga dengan budaya Minangkabau nya yang mesti mengikuti
prosedur tertentu dalam menjalankan adat istiadat nya. Seperti sorang anak di Minangkabau tidak
boleh berbicara dan berprilaku kasar kepada orang tua.

D. Pendekatan Pembelajaran

Pada Kurikulum 2013, pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia


menggunakan pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Pada pendekatan ini diharapkan
siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya,
bahasa Indonesia diajarkan bukan sekedar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks
yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-
budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik verbal maupun nonverbal, yang
mengungkapkan makna secara kontekstual.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


9

Buku Panduan mata pelajaran bahasa Indonesia ini perlu disusun sebagai rujukan para guru
di sekolah atau para pemangku kepentingan agar memahami arah kebijakan pengembangan
kurikulum bahasa Indonesia.

E. Kompetensi Dasar (KD) yang Terpilih Untuk Integrasi Muatan Lokal

Setelah melakukan analisis kurikulum 2013 Bahasa Indonesia SMK, maka dipeoleh
beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang bisa mengintegrasikan muatan lokal terkait nilai-nilai
agama dan budaya Minangkabau pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK (Terlampir). Setiap
KD ditelaah dan dihubungkan dengan nilai-nilai dalam agama Islam dan budaya Minangkabau.
Sehingga, dihasilkan sebagian besar KD bisa dintegrasikan dengan muatan lokal.

F. Strategi Pembelajaran

Dengan mengacu pada berbagai pendekatan tentang bahasa dan tentang belajar dan
pembelajaran, terdapat beberapa strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi berbahasa
Indonesia, termasuk strategi belajar berbasis teks, kontekstual, berbasis masalah (problem-based),
mandiri (autonomous learning), berbasis tugas (task-based), berbasis proyek (project-based),
berbasis keingin-tahuan (inquiry) dan penyingkapan (discovery).
Dengan berbasis teks, proses pembelajaran terpusat pada tindakan-tindakan komunikatif
dengan menggunakan atau terkait dengan teks-teks yang bermanfaat bagi kehidupan peserta didik,
secara reseptif dan produktif, lisan dan dan tulis, dalam bentuk kegiatan berbicara, menyimak,
membaca, dan menulis yang terintegrasi secara alami dalam berbagai kegiatan komunikatif yang
bermakna.

G. Gambaran kegiatan Pembelajaran

Secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan
(preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh
langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di bawah ini terlihat bahwa tahap I

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


10

(persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini membuktikan
bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang ada di rumah sampai
ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.

Tahap Kegiatan
Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man
kepada kurikulum.
I. Persiapan Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya
sehingga menjadi rencana pembelajaran (RPP).
Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan
II. Pelaksanaan kepada siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)

Untuk urutan kegiatan pelaksanaan pembelajaran mengandung beberapa komponen, yaitu


pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu a) penjelasan
singkat tentang isi pembelajaran, b) penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman
siswa (appersepsi), dan c) penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Penyajian terdiri atas tiga
langkah, yaitu a) uraian, b) contoh, dan c) latihan. Penutup terdiri atas dua langkah, yaitu a) tes
formatif dan umpan balik dan b) tindak lanjut. Bila dibagankan urutan kegiatan pembelajaran dapat
dirinci sebagai berikut.

No. Komponen Langkah Kegiatan


1 Pendahuluan a. Pengkondisian peserta didik
b. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan
pengalaman siswa (appersepsi)
c. Pemberian motivasi
d. Penjelasan tentang tujuan pembelajaran
e. Penjelasan lingkup penilaian dan mekanisme PBM

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


11

2 Penyajian a. Penjelasan materi


b. Membangun konteks pembelajaran
c. Mendiskusikan teks pembelajaran
d. Menganalisis teks pembelajaran
3 Penutup a. Kesimpulan
b. Refleksi
c. Tes formatif/Quiz
d. Tindak lanjut
e. Rencana pembelajaran selanjutnya
f. Doa dan salam. Bila memungkinkan peserta
latihan Ihsan (sadar Allah) agak 4 menit
sebelum bubar

Catatan.
Pada kegiatan pembukaan, inti maupun penutup guru dapat mengaplikasikan adap sopan santun
orang Minangkabau sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Adat Dan Duopuluah yaitu
yang berhubungan dengan Sumbang Duobaleh di setiap prilaku siswa dalm proses
pembelajarannya sehingga terjadi pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan
memperbaiki sikap siswa bila ada yang sumbang.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


12

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Kuatnya arus globalisasi dan modernisasi yang berpotensi dapat bergesernya nilai-nilai
agama dan budaya generasi muda Sumatera Barat, maka Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Barat berusaha menemukan solusi agar generasi muda kemampauan untuk beradaptasi dan
membentengi diri melalui program pengintegrasian nilai-nilai agama (Alqur’an) dan nilai-
nilai adat Minangkabau dalam pembelajaran di kelas.
Konsep integrasi nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau ke dalam mata pelajaran
khususnya Bahasa Indonesia tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap
minggunya peserta didik tetap belajar Bahasa Indonesia sesuai dengan alokasi waktu yang
ditetapkan dengan mempedomani Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
Permendikbud No. 24 tahun 2016. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya adat Minangkabau dalam pembelajaran di
kelas.
Pelaksanaan program integrasi nilai-nilai agama (Alquran) dan nilai-nilai budaya adat
Minangkabau pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, diharapkan agar peserta mampu
mengembangkan pemahaman dan menerapkan nilai-nilai Agama (Alquran) dan adagium adat
Minangkabau “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’
Mangato, Adat Mamakai, Alam takambang jadikan guru” dalam kehidupan sehari-hari
yang disesuaikankompetensi dasar (KD) mata pelajaran. Sehingga pendidikan generasi
penerus di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan rasa Rendang (orang Minang di
Minangkabau).

B. Rekomendasi

Melalui panduan ini diharapkan implementasi integrasi nilai-nilai Agama dan Budaya
Alam Minangkabau pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat berjalan dengan baik,
sehingga terwujudnya generasi penerus Sumatera Barat yang berkarakter dan membudayakan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


13

adat Minangkabau. Sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan panduan ini untuk ke depannya sangat kami harapkan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


14

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai Bahasa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X: Buku Gru.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ratmil. 2017 , Sumbang Duobaleh, Padang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


15

LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL QURAN &
BAM

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


16

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


17

SILABUS
Mata Pelajaran : Mulok B.Indonesia
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas :X

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


18

No KD Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Karakter BAM Al –


. Pokok Wak tu Belajar Qur’an
1. Mendeskripsikan o Cerita Sikap 8  Buku  Inovatif  Bajalan  Al –
nilai-nilai dan isi rakyat  Menjelaskan pengertian cerita cerita  Kreatif batolan, Isra’
yang terkandung rakyat Pengetahuan: rakyat  Kerja keras bakato Ayat
dalam cerita  Menjelaskan ciri-ciri cerita  Buku  Efisien baiyo 23
rakyat (hikayat) rakyat Keterampilan: paket  Tanggungja  Baiak
baik lisan  Menjelaskan jenis-jenis cerita Bahasa wab rundiang
maupun tulis rakyat Indones Etos Kerja jo
 Menjelaskan nilai-nilai yang ia X mufakaik
terkandung dalam cerita rakyat SMK .
 Menjelaskan isi yang  Turuik
terkandung dalam cerita rakyat panggaja
 Peserta didik memberikan urang
motivasi dengan menayangkan tuo
surat Al – Isra’ ayat 23 dan  Supayo
mengajak peserta didik badan
memahami isi kandungan ayat nan
tersebut. salamaik
 Peserta didik memberikan .
motivasi dengan menayangkan
petatah dan petitih tentang
kesantunan berbahasa.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


19

SILABUS
Mata Pelajaran : Mulok B.Indonesia
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas : XI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


20

No KD Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Karakter BAM Al –


Pokok Wak tu Belajar Qur’an
1. Menganalisis o Kaba Sikap 6  Buku  Inovatif  Bak lonjak  Q.S Al
struktur dan
 Menjelaskan  Kreatif labu Isra’: 37
Kaba
kebahasaan dibanam,
pengertian teks Pengetahuan:  Buku  Kerja keras
teks umpamo
eksplanasi paket  Efisien
eksplanasi kacang
 Menjelaskan ciri-ciri Keterampilan  Tanggungjawa
Bahasa diabuih
teks eksplanasi
:  Etos Kerja ciek
Indonesia
 Menjelaskan jenis-  Sabar
XI SMK
jenis teks eksplanasi  Ikhlas
 Internet
 Menjelaskan nilai-
nilai yang terkandung
dalam teks eksplanasi
 Menjelaskan isi yang
terkandung dalam teks
eksplanasi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


21

SILABUS
Mata Pelajaran : Mulok B.Indonesia
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas : XII

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


22

No KD Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Karakter BAM Al – Qu’an


Pokok Wak tu Belajar
1. Mengidentifikasi o Drama o Menjelaskan pengertian Sikap 8  Buku  Jujur  Bak  Al – Isra
nilai-nilai yang
Minang drama paket  Ikhlas bamakan ayat 24
terdapat dalam o
Kabau Menjelaskan ciri-ciri Pengetahuan: Bahasa  Inovatif buah
sebuah buku
drama
Indonesia  Kreatif simalaka
pengayaan (nonfiksi)
o Menjelaskan jenis-jenis  Tanggungja
dan satu buku drama Keterampilan XII SMK ma
drama wab
(fiksi) :  Internet  Sayang
o Menjelaskan nilai-nilai  Sesat
tak sudah,
yang terkandung dalam
 Efisien
kasiah tak
drama
 Sabar
o Menjelaskan isi yang sampai
terkandung dalam  Bak
drama manokok
ula di
baniah,
bak maelo
banang
dalam
tapuang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK Negeri 5 Padang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok : Teks Cerita Rakyat
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 X pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi
yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


operasional dasar , dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
bahasa Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


24

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. 3.7 mendiskripsikan 1. Menjelaskan pengertian cerita rakyat
nilai-nilai dan isi yang 2. Menjelaskan ciri-ciri cerita rakyat
terkandung dalam 3. Menjelaskan jenis-jenis cerita rakyat
cerita rakyat 4. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam
(hikayat) baik lisan cerita rakyat
maupun tulisan Menjelaskan isi yang terkandung dalam cerita rakyat

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, berdiskusi, mengomunikasikan peserta didik dapat:


Pertemuan ke-1,
1. Mengidentifikasi struktur teks cerita rakyat baik melalui lisan maupun tulisan
2. Menentukan kaidah/ciri kebahasaan teks dalam cerita rakyat.
3. Menjelasan kaitan materi pokok dengan nilai religius.
Pertemuan ke-2,
1.Menentukan makna kata/ istilah dalam teks cerita rakyat
2. Menafsirkan isi yang terdapat dalam teks cerita rakyat

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks cerita rakyat
2. Struktur dan kaidah teks cerita rakyat
3. Makna kata/istilah dalam teks cerita rakyat
4. Langkah-langkah menginterpretasi teks cerita rakyat

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1,
Indikator:
3.1.1 Mengidentifikasi struktur teks cerita rakyat baik melalui lisan maupun tulisan
3.1.2 Menentukan kaidah/ciri kebahasaan teks dalam cerita rakyat.
Pendahuluan (10menit)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


25

1. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa, membaca asmaul husna,
mengaji, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
2. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal
pelajaran.
3. Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Mengevaluasi
pengajuan, pertanyaan dan persetujuan dalam teks cerita rakyat.
4. Peserta didik memberikan motivasi dengan menayangkan surat Al – Isra’ ayat 23 dan
mengajak peserta didik memahami isi kandungan ayat tersebut.
5. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
6. Peserta didik menerima cakupan materi tentang menganalisis isi, struktur, dan
kebahasaan dalam ceramah dan mengonstruksinya tentang permasalahan aktual
dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat melalui
penanaman nilai religius.

Kegiatan Inti (60 menit)


1. Untuk membangun konteks pembelajaran, peserta didik mengamati teks rakyat
dengan judul “ Rakyat Hari Buruh”.
2. Peserta didik bertanya jawab tentang teks rakyat dengan judul “ Rakyat Hari
Buruh ”.
3. Peserta didik berdiskusi mengisi format berdasarkan teks rakyat dengan judul “
Rakyat Hari Buruh”.
4. Peserta didik berdiskusi tentang struktur, dan ciri kebahasaan teks cerita rakyat.
5. Peserta didik menuliskan struktur, kaidah, dan isi teks cerita rakyat.
6. Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai arahan pendidik.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
8. Peserta didik menanggapi hasil diskusi
9. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi
Kegiatan Penutup (20)
1. Pendidik membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran ( pada
kegiatan ini, pendidik mengajak peserta didik memahami filosofi
Minangkabau tentang kato nan ampek.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


26

2. Peserta didik dibimbing pendidik melakukan analisis terhadap pemecahan


masalah yang telah ditemukannya dan memberikan simpulan.
3. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami (refleksi)
saat memahami teks cerita rakyat.
4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik
mengenai teks cerita rakyat.
5. Peserta didik mengerjakan post tes.
6. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
7. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tindak lanjut pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan ke-2,
Indikator:
4.1.1 Menentukan makna kata/ istilah dalam teks cerita rakyat
4.1.2. Menafsirkan isi yang terdapat dalam teks cerita rakyat

Pendahuluan (10menit)
1. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa, membaca asmaul husna,
mengaji, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
2. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal
pelajaran.
3. Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Mengevaluasi
pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks rakyat.
4. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
5. Peserta didik memberikan motivasi dengan menayangkan petatah dan petitih tentang
kesantunan berbahasa.
 Bajalan batolan, bakato baiyo
 Baiak rundiang jo mufakaik.
 Turuik panggaja urang tuo
 Supayo badan nan salamaik.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


27

Kegiatan Inti (150 menit)


1. Untuk membangun konteks pembelajaran, peserta didik mengamati teks cerita
rakyat Minangkabau.
2. Peserta didik bertanya jawab tentang teks cerita rakyat Minangkabau.
3. Peserta didik berdiskusi mengisi format berdasarkan teks cerita rakyat
Minangkabau.
4. Peserta didik berdiskusi tentang kata/istilah yang terdapat teks cerita rakyat.
5. Peserta didik menuliskan makna kata/istilah serta isi teks cerita rakyat.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
7. Peserta didik menanggapi hasil diskusi
8. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi.
Kegiatan Penutup (20)
1. Peserta didik dibimbing pendidik melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah yang telah ditemukannya dan memberikan simpulan.
2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami (refleksi)
saat memahami cerita teks rakyat.
3. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik
mengenai teks cerita rakyat.
4. Peserta didik mengerjakan post tes.
5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
6. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tindak lanjut pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

F. Teknik Penilaian

KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)


Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : tes tulis
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Instrumen:
(Disajikan teks cerita rakyat)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


28

Catatan terhadap peserta didik pada 1. Identifikasilah struktur teks cerita rakyat
kegiatan tersebut dapat dijadikan tersebut!
penilaian sikap selama mengikuti 2. Tentukanlah kaidah/ciri kebahasaan yang
pembelajaran dan mengerjakan terdapat dalam cerita rakyat tersebut yakni:
tugas (bendel portofolio): a. Konjungsi temporal
ketekunan, kerjasama, semangat, b. Nominalisasi
ketelitian, kerapihan, kebersihan,
keseriusan.

KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : tes tulis dan praktik
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian dan unjuk kerja
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Instrumen
(Disajikan teks) Bacalah teks cerita rakyat berikut!
Catatan terhadap peserta didik pada 1. Tentukanlah makna kata/ istilah dalam teks cerita
kegiatan tersebut dapat dijadikan rakyat tersebut!
penilaian sikap selama mengikuti 2. Tuliskanlah tafsiranmua terhadap isi teks cerita
pembelajaran dan mengerjakan rakyat Minangkabau
tugas (bendel portofolio):
ketekunan, kerjasama, semangat,
ketelitian, kerapihan, kebersihan,
keseriusan.

Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari
portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar pengamatan
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
No. Aspek yang dinilai Kriteria Jawaban Skor
1. Struktur orientasi pada paragraf 1 1

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


29

Tahapan peristiwa paragraf 2 s.d 3 2

koda paragraf terakhir 1


2. Kaidah bahasa Konjungsi temporal: sejak saat itu, sampai 1

Nominalisasi –an: sebutan, tahunan 1


Nominalisasi pe-an: perjuangan, pemberlakuan, 1
penetapan
skor maksimal 7
Nilai = Perolehan skor X 100
Jumlah kreteria/soal

b. Keterampilan
No. Aspek yang dinilai Ktriteria Jawaban Skor
1. Makna kata/istilah menuliskan 5 istilah berserta arti 5
Minangkabau
menuliskan 5 istilah berserta arti 4
menuliskan 5 istilah berserta arti 3
menuliskan 5 istilah berserta arti 2
menuliskan 5 istilah berserta arti 1
2. Isi teks menuliskan isi teks semua sesuai 5
menuliskan isi teks sebagian besar sesuai 4
menuliskan isi teks sebagian sesuai 3
menuliskan isi teks sebagian kecil sesuai 2
menuliskan isi teks hanyasedikit sesuai 1
Skor maksimal 10

Nilai = Perolehan skor X 100


Jumlah kreteria/soal
G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media: teks rakyat
2. Alat dan Bahan: LCD
3. Sumber Belajar :
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai
Bahasa.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


30

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta:


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X: Buku
Gru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


31

Lampiran 1 Pertemuan 1

1. Bahan Ajar
1. Struktur Teks Cerita Rakyat
a. orientasi
b. tahapan peristiwa
c. koda (bisa ada bisa tidak)
2. Contoh Teks Cerita Rakyat

Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)


Di sebuah dusun kecil, tepatnya di kaki bukit Muara Padang, hiduplah
seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin .
Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai pencari kayu bakar. Setiap perempuan
itu mencari kayu bakar ke hutan, ia selalu menggendong anak semata wayangnya
Malin. Penghasilan mencari kayu bakar, tak bisa mencukupi kebutuhan mereka
sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat mulai dewasa, ia minta izin pada ibunya untuk dapat pergi melaut
menjadi anak buah kapal yang banyak bersandar di Pelabuhan Muara. Nasib baik
bagi Malin, ia diterma sebagai anak buah kapal yang cukup bersar waktu itu.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi
perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan
keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim
kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah
menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak
lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan anak pemilik
kapal yang dinakhodainya.
Suatu ketika, Malin harus berlayar ke Muara Padang untuk mengantarkan
barang saudagar yang mengontrak kapalnya. Dalam hati ia sangat gembira karena
rindu dengan kampung halaman yang sadah lama ditinggalkannya. Malin juga
membawa istrinya.
Beberapa hari kemudian sampailah Malin di pelabuhan Muara Padang.
Masyarakat yang ada di pelabuhan waktu sangat kagum melihat besar dan
megahnya kapal Malin. Maka beredar cerita bahwa pemilik kapal itu adalah si

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


32

Malin. Si Malin yang hidup di lereng bukit Mura Padang yang waktu kecil selalu
dikundang( dibawa ) kemanapun Emaknya pergi, sehingga masyarakat
menyebutnya dengan nama Malin Kundang. Berita kedatangan Malin terdengar
juga oleh Emaknya.
"Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat
sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan," ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat
merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari
menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat
rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak," seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang
berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya
tentang semua ini?
"Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah
ibumu?" tanya istri Malin, bingung.
"Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru
Malin. Malin langsung memerintahkan anak buah kapalnya untuk kembali berlayar.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu kembali
pulang ke rumah. Sampai di rumah ia menangis dengan sangat sedih. Dengan
suara lirih ia berdoa " Ya Allah, kalau memang yang kutemui di pelabuhan tadi
memang tidak anakku Malin, maka selamatkanlah ia dalam pelayarannya. Namun,
apabila ia anakku, beri petunjuklah ia ke jalanMu yang benar.”
Pada saat itu kapal Malin sudah meninggalkan pelabuhan Muara dalam
cuaca buruk disertai hujan yang sangat lebat. Tiba-tiba kapal Malin disambar petir
yang sangat dahsyat disertai gelombang besar. Malin tersadar. Ia tidak bisa
bergerak Ia ketakutan dan lanngsung memekik minta ampun. Tapi... Tuhan
berkehendak lain kapal Malin terhempas ke pantai Air Manis. Malin dan kapalnya
menjadi batu.

Pesan moral dari Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia) adalah surga ada
di bawah telapak kaki ibu. Sayangilah ibumu, karena ibumu adalah manusia paling
berjasa dalam hidupmu.

3. Kaidah Teks Cerita Rakyat Minangkabau

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


33

a. Konjungsi Temporal: sejak itu, sampai


b. Nomonalisasi; -an, pe-an
2. Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
Bacalah teks cerita rakyat berikut!

Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)


Di sebuah dusun kecil, tepatnya di kaki bukit Muara Padang, hiduplah
seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin .
Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai pencari kayu bakar. Setiap perempuan
itu mencari kayu bakar ke hutan, ia selalu menggendong anak semata wayangnya
Malin. Penghasilan mencari kayu bakar, tak bisa mencukupi kebutuhan mereka
sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat mulai dewasa, ia minta izin pada ibunya untuk dapat pergi melaut
menjadi anak buah kapal yang banyak bersandar di Pelabuhan Muara. Nasib baik
bagi Malin, ia diterma sebagai anak buah kapal yang cukup bersar waktu itu.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi
perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan
keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim
kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah
menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak
lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan anak pemilik
kapal yang dinakhodainya.
Suatu ketika, Malin harus berlayar ke Muara Padang untuk mengantarkan
barang saudagar yang mengontrak kapalnya. Dalam hati ia sangat gembira karena
rindu dengan kampung halaman yang sadah lama ditinggalkannya. Malin juga
membawa istrinya.
Beberapa hari kemudian sampailah Malin di pelabuhan Muara Padang.
Masyarakat yang ada di pelabuhan waktu sangat kagum melihat besar dan
megahnya kapal Malin. Maka beredar cerita bahwa pemilik kapal itu adalah si
Malin. Si Malin yang hidup di lereng bukit Mura Padang yang waktu kecil selalu
dikundang( dibawa ) kemanapun Emaknya pergi, sehingga masyarakat
menyebutnya dengan nama Malin Kundang. Berita kedatangan Malin terdengar
juga oleh Emaknya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


34

"Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat


sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan," ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat
merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari
menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat
rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak," seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang
berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya
tentang semua ini?
"Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah
ibumu?" tanya istri Malin, bingung.
"Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru
Malin. Malin langsung memerintahkan anak buah kapalnya untuk kembali berlayar.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu kembali
pulang ke rumah. Sampai di rumah ia menangis dengan sangat sedih. Dengan
suara lirih ia berdoa " Ya Allah, kalau memang yang kutemui di pelabuhan tadi
memang tidak anakku Malin, maka selamatkanlah ia dalam pelayarannya. Namun,
apabila ia anakku, beri petunjuklah ia ke jalanMu yang benar.”
Pada saat itu kapal Malin sudah meninggalkan pelabuhan Muara dalam
cuaca buruk disertai hujan yang sangat lebat. Tiba-tiba kapal Malin disambar petir
yang sangat dahsyat disertai gelombang besar. Malin tersadar. Ia tidak bisa
bergerak Ia ketakutan dan lanngsung memekik minta ampun. Tapi... Tuhan
berkehendak lain kapal Malin terhempas ke pantai Air Manis. Malin dan kapalnya
menjadi batu.
Pesan moral dari Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia) adalah surga ada
di bawah telapak kaki ibu. Sayangilah ibumu, karena ibumu adalah manusia paling
berjasa dalam hidupmu.

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!


1. Identifikasilah struktur teks cerita rakyat tersebut!
2. Tentukanlah kaidah/ciri kebahasaan yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut yakni:
a. Tema
b. Amanat
c. Rima dan irama

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


35

Lampiran 2 Pertemuan ke-2

1. Bahan Ajar
a. Makna kata/istilah
Kata adalah kumpulan bunyi yang memiliki arti.
Istilah adalah kata-kata bidang tertentu yang memilki makna sesuai bidangnya tersebut.

2. Instrumen Penilaian
Bacalah teks berikut!

Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)


Di sebuah dusun kecil, tepatnya di kaki bukit Muara Padang, hiduplah
seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin .
Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai pencari kayu bakar. Setiap perempuan
itu mencari kayu bakar ke hutan, ia selalu menggendong anak semata wayangnya
Malin. Penghasilan mencari kayu bakar, tak bisa mencukupi kebutuhan mereka
sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat mulai dewasa, ia minta izin pada ibunya untuk dapat pergi melaut
menjadi anak buah kapal yang banyak bersandar di Pelabuhan Muara. Nasib baik
bagi Malin, ia diterma sebagai anak buah kapal yang cukup bersar waktu itu.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi
perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan
keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim
kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah
menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak
lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan anak pemilik
kapal yang dinakhodainya.
Suatu ketika, Malin harus berlayar ke Muara Padang untuk mengantarkan
barang saudagar yang mengontrak kapalnya. Dalam hati ia sangat gembira karena
rindu dengan kampung halaman yang sadah lama ditinggalkannya. Malin juga
membawa istrinya.
Beberapa hari kemudian sampailah Malin di pelabuhan Muara Padang.
Masyarakat yang ada di pelabuhan waktu sangat kagum melihat besar dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


36

megahnya kapal Malin. Maka beredar cerita bahwa pemilik kapal itu adalah si
Malin. Si Malin yang hidup di lereng bukit Mura Padang yang waktu kecil selalu
dikundang( dibawa ) kemanapun Emaknya pergi, sehingga masyarakat
menyebutnya dengan nama Malin Kundang. Berita kedatangan Malin terdengar
juga oleh Emaknya.
"Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat
sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan," ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat
merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari
menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat
rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak," seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang
berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya
tentang semua ini?
"Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah
ibumu?" tanya istri Malin, bingung.
"Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru
Malin. Malin langsung memerintahkan anak buah kapalnya untuk kembali berlayar.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu kembali
pulang ke rumah. Sampai di rumah ia menangis dengan sangat sedih. Dengan
suara lirih ia berdoa " Ya Allah, kalau memang yang kutemui di pelabuhan tadi
memang tidak anakku Malin, maka selamatkanlah ia dalam pelayarannya. Namun,
apabila ia anakku, beri petunjuklah ia ke jalanMu yang benar.”
Pada saat itu kapal Malin sudah meninggalkan pelabuhan Muara dalam
cuaca buruk disertai hujan yang sangat lebat. Tiba-tiba kapal Malin disambar petir
yang sangat dahsyat disertai gelombang besar. Malin tersadar. Ia tidak bisa
bergerak Ia ketakutan dan lanngsung memekik minta ampun. Tapi... Tuhan
berkehendak lain kapal Malin terhempas ke pantai Air Manis. Malin dan kapalnya
menjadi batu.

Pesan moral dari Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia) adalah surga ada
di bawah telapak kaki ibu. Sayangilah ibumu, karena ibumu adalah manusia paling
berjasa dalam hidupmu.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


37

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!


1. Tentukanlah makna kata/istilah dalam teks cerita rakyat di atas!
2. Tuliskanlah tafsiranmu terhadap isi teks cerita rakyat di atas!

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 1
Materi Pokok : Kaba
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 X pertemuan)

B. Kompetensi Inti
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi
yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


operasional dasar , dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
bahasa Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


39

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.22 Menganalisis 1. Menjelaskan pengertian teks eksplanasi
struktur dan kebahasaan 2. Menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi

teks eksplanasi 3. Menjelaskan jenis-jenis teks eksplanasi


4. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam teks
eksplanasi
5. Menjelaskan isi yang terkandung dalam teks
eksplanasi

N
C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, berdiskusi, mengomunikasikan peserta didik dapat:


Pertemuan ke-1,
1. Mengidentifikasi struktur teks cerita kaba baik melalui lisan maupun tulisan
2. Menentukan kaidah/ciri kebahasaan teks dalam cerita kaba.
Pertemuan ke-2,
1.Menentukan makna kata/ istilah dalam teks cerita kaba
2. Menafsirkan isi yang terdapat dalam teks cerita kaba
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks cerita kaba
2. Struktur dan kaidah teks cerita kaba
3. Makna kata/istilah dalam teks cerita kaba
4. Langkah-langkah menginterpretasi teks cerita kaba

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1,
Indikator:
3.1.3 Mengidentifikasi struktur teks cerita kaba baik melalui lisan maupun tulisan
3.1.4 Menentukan kaidah/ciri kebahasaan teks dalam cerita kaba.
Pendahuluan (10menit)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


40

7. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa, membaca asmaul husna,
mengaji, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
8. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal
pelajaran.
9. Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Mengevaluasi
pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks kaba.
10. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti (150 menit)
10. Untuk membangun konteks pembelajaran, peserta didik mengamati teks kaba
Minangkabau
11. Peserta didik bertanya jawab tentang teks kaba Minangkabau
12. Peserta didik berdiskusi mengisi format berdasarkan teks Minangkabau
13. Peserta didik berdiskusi tentang struktur, dan ciri kebahasaan teks cerita kaba.
14. Peserta didik menuliskan struktur, kaidah, dan isi teks cerita kaba.
15. Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai arahan pendidik.
16. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
17. Peserta didik menanggapi hasil diskusi
18. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi
Kegiatan Penutup (20)
8. Peserta didik dibimbing pendidik melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah yang telah ditemukannya dan memberikan simpulan.
9. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami (refleksi)
saat memahami teks cerita kaba.
10. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik
mengenai teks cerita kaba.
11. Peserta didik mengerjakan post tes.
12. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
13. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tindak lanjut pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


41

Pertemuan ke-2,
Indikator:
4.1.1 Menentukan makna kata/ istilah dalam teks cerita kaba
4.1.2. Menafsirkan isi yang terdapat dalam teks cerita kaba

Pendahuluan (10menit)
6. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa, membaca asmaul husna,
mengaji, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
7. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal
pelajaran.
8. Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Mengevaluasi
pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks kaba.
9. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti (60 menit)
9. Untuk membangun konteks pembelajaran, peserta didik mengamati teks cerita
kaba Minangkabau.
10. Peserta didik bertanya jawab tentang teks cerita kaba Minangkabau.
11. Peserta didik berdiskusi mengisi format berdasarkan teks cerita kaba
Minangkabau.
12. Peserta didik berdiskusi tentang kata/istilah yang terdapat teks cerita kaba.
13. Peserta didik menuliskan makna kata/istilah serta isi teks cerita kaba.
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
15. Peserta didik menanggapi hasil diskusi
16. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi.
Kegiatan Penutup (20)
7. Peserta didik dibimbing pendidik melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah yang telah ditemukannya dan memberikan simpulan.
8. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami (refleksi)
saat memahami cerita teks kaba.
9. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik
mengenai teks cerita kaba.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


42

10. Peserta didik mengerjakan post tes.


11. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
12. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tindak lanjut pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

F. Teknik Penilaian

KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)


Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : tes tulis
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Instrumen:
(Disajikan teks cerita kaba)
Catatan terhadap peserta didik pada 1. Identifikasilah struktur teks cerita kaba
kegiatan tersebut dapat dijadikan tersebut!
penilaian sikap selama mengikuti 2. Tentukanlah kaidah/ciri kebahasaan yang
pembelajaran dan mengerjakan terdapat dalam cerita kaba tersebut yakni:
tugas (bendel portofolio): a. Konjungsi temporal
ketekunan, kerjasama, semangat, b. Nominalisasi
ketelitian, kerapihan, kebersihan,
keseriusan.

KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : tes tulis dan praktik
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian dan unjuk kerja
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Instrumen
(Disajikan teks) Bacalah teks cerita kaba berikut!
Catatan terhadap peserta didik pada 1. Tentukanlah makna kata/ istilah dalam teks cerita
kegiatan tersebut dapat dijadikan kaba tersebut!

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


43

penilaian sikap selama mengikuti 2. Tuliskanlah tafsiranmua terhadap isi teks cerita
pembelajaran dan mengerjakan kaba Minangkabau
tugas (bendel portofolio):
ketekunan, kerjasama, semangat,
ketelitian, kerapihan, kebersihan,
keseriusan.

Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari
portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar pengamatan
Pedoman Penskoran
c. Pengetahuan
No. Aspek yang dinilai Kriteria Jawaban Skor
1. Struktur orientasi pada paragraf 1 1

Tahapan peristiwa paragraf 2 s.d 3 2

koda paragraf terakhir 1


2. Kaidah bahasa Konjungsi temporal: sejak saat itu, sampai 1

Nominalisasi –an: sebutan, tahunan 1


Nominalisasi pe-an: perjuangan, pemberlakuan, 1
penetapan
skor maksimal 7
Nilai = Perolehan skor X 100
Jumlah kreteria/soal

d. Keterampilan
No. Aspek yang dinilai Ktriteria Jawaban Skor
1. Makna kata/istilah menuliskan 5 istilah berserta arti 5
Minangkabau
menuliskan 5 istilah berserta arti 4
menuliskan 5 istilah berserta arti 3
menuliskan 5 istilah berserta arti 2
menuliskan 5 istilah berserta arti 1

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


44

2. Isi teks menuliskan isi teks semua sesuai 5


menuliskan isi teks sebagian besar sesuai 4
menuliskan isi teks sebagian sesuai 3
menuliskan isi teks sebagian kecil sesuai 2
menuliskan isi teks hanyasedikit sesuai 1
Skor maksimal 10

Nilai = Perolehan skor X 100


Jumlah kreteria/soal

G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

6. Media: teks kaba


7. Alat dan Bahan: LCD
8. Sumber Belajar :
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai
Bahasa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X: Buku
Gru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


45

Lampiran 1 Pertemuan 1

1. Bahan Ajar
1. Struktur Teks Cerita Kaba
a. orientasi
b. tahapan peristiwa
c. koda (bisa ada bisa tidak)
2. Contoh Teks Cerita Kaba
BATU MENANGIS

Dahulu kala ada seorangjanda yang hidup sendiri dengan satu anak perempuannya. Sejak
suaminya meninggal janda tersebut menjadi tulang punggung keluarga kecilnya. Ia bekerja
sebagai buruh tani, karena ia tidak memiliki sawah, maka ia pun membantu pekerjaan sawah
orang lain.
Semakin lama anaknya semakin dewasa dan menjadi perempuan yang cantik, akan tetapi
sifat dan perilakunya tidaklah secantik wajahnya. Di rumah ia hanya suka berdandan dan
pergi bermain kerumah teman-temannya. Sedangkan ibunya bekerja keras untuk
mendapatkan uang agar bisa membeli makanan dan kebutuhan lainnya. Anaknya tidak pernah
mau membantu ibunya membersihkan rumah, mencuci, apalagi membantu ibunya bekerja di
sawah, ia tidak mau mengerjakannya.
Pada suatu hari sang ibu pulang bekerja dari sawah. Ibunya merasa herankarena anaknya
tidak meminta uang gajinya, biasanya ia selalu meminta uangnya untuk membeli bedak
ataupun baju baru tetapi sejenak kemudian ia pun meminta kepada ibunya.
Anak: “bu… belikan aku bedak baru yang datang dari kota ya.. karena semua temanku sudah
membelinya”
Ibu: “ibu tidak bisa nak.. sekarang sudah musim tanam, ibu harus bekerja setiap hari”
Anak: “tak apalah bu tidak bekerja satu hari saja”
Ibu: “belilah nak dengan teman-temanmu sendiri”
Anak: “aku malulah bu kalau aku hanya bawa uang sedikit, ayolah bu.. ibu belikan bedak itu
kepasar kota”
Karena terus dipaksa oleh anaknya akhirnya ibunya pun mau asalkan anaknya juga mau ikut
ke pasar kota.
Esok harinya mereka pergi bersama. Sang gadis memakai baju yang bagus sedangkan ibunya
memakai baju yang sudah tua. Perjalanan dari rumah kepasar kota lumayan jauh. Hari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


46

semakin panas, anaknya memakai payung untuk melindungi kulitnya sedangkan ibunya
dibiarkan kepanasan. Di perjalanan mereka bertemu dengan seorang pemuda
“nona… kenapa kau memakai payungnya sendiri, lihatlah ibumu kepanasan” kata sang
pemuda. “tidak apa-apa” jawab sang gadis.
Kemudian mereka bertemu lagi dengan salah satu tetangganya, tetapi tetangganya itu tidak
mengenali ibunya.
“nona… berjalanlah dengan sedikit pelan, lihatlah ibumu dia tertinggal”“Kaupikir dia ibuku,
bukan dia bukan ibuku, dia pembantuku”
“ tapi wajah kalian mirip”
“tidaklah kita tidak mirip” sambil berjalan dengan sedikit cepat. Sehingga ibunya makin
tertinggal jauh di belakang.
“Ibu cepatlah sedikit… aku ingin cepat sampai dan cepat pulang, ibu membuatku malu saja..”
teriak anaknya.
Mendengarucapan dari anaknya itu, sang ibu berhenti danterdiam, dalam hatinya ia memohon
kepada Tuhan agar menghukum anaknya yang durhaka itu. Tak lama kemudian ketika gadis
itu mau melihat kebelakang kakinya terasa kaku, sulit digerakkan dan mulai berwarna hitam.
“ibu… kenapa dengan kakiku ini bu..?” “ibu tolong aku bu..?”iapun sadar bahwa itu adalah
hukuman dari Tuhan untuknya. “ibu maafkan aku…” teriak anaknya sambil menangis.
Kemudian seluruh tubuhnya berubah menjaadi batu dan masih menitikkan air mata. Ibunya
sangat sedih melihat hal itu tapi ibunya tidak bias berbuat apa-apa lagi karena hukuman itu
sudah menimpa anaknya.

3. Kaidah Teks Cerita Kaba Minangkabau


a. Konjungsi Temporal: sejak itu, sampai
b. Nomonalisasi; -an, pe-an
2. Instrumen Penilaian

a. Pengetahuan
Bacalah teks cerita kaba berikut!
BATU MENANGIS
Dahulu kala ada seorangjanda yang hidup sendiri dengan satu anak perempuannya. Sejak
suaminya meninggal janda tersebut menjadi tulang punggung keluarga kecilnya. Ia bekerja
sebagai buruh tani, karena ia tidak memiliki sawah, maka ia pun membantu pekerjaan sawah
orang lain.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


47

Semakin lama anaknya semakin dewasa dan menjadi perempuan yang cantik, akan tetapi
sifat dan perilakunya tidaklah secantik wajahnya. Di rumah ia hanya suka berdandan dan
pergi bermain kerumah teman-temannya. Sedangkan ibunya bekerja keras untuk
mendapatkan uang agar bisa membeli makanan dan kebutuhan lainnya. Anaknya tidak pernah
mau membantu ibunya membersihkan rumah, mencuci, apalagi membantu ibunya bekerja di
sawah, ia tidak mau mengerjakannya.
Pada suatu hari sang ibu pulang bekerja dari sawah. Ibunya merasa herankarena anaknya
tidak meminta uang gajinya, biasanya ia selalu meminta uangnya untuk membeli bedak
ataupun baju baru tetapi sejenak kemudian ia pun meminta kepada ibunya.
Anak: “bu… belikan aku bedak baru yang datang dari kota ya.. karena semua temanku sudah
membelinya”
Ibu: “ibu tidak bisa nak.. sekarang sudah musim tanam, ibu harus bekerja setiap hari”
Anak: “tak apalah bu tidak bekerja satu hari saja”
Ibu: “belilah nak dengan teman-temanmu sendiri”
Anak: “aku malulah bu kalau aku hanya bawa uang sedikit, ayolah bu.. ibu belikan bedak itu
kepasar kota”
Karena terus dipaksa oleh anaknya akhirnya ibunya pun mau asalkan anaknya juga mau ikut
ke pasar kota.
Esok harinya mereka pergi bersama. Sang gadis memakai baju yang bagus sedangkan ibunya
memakai baju yang sudah tua. Perjalanan dari rumah kepasar kota lumayan jauh. Hari
semakin panas, anaknya memakai payung untuk melindungi kulitnya sedangkan ibunya
dibiarkan kepanasan. Di perjalanan mereka bertemu dengan seorang pemuda
“nona… kenapa kau memakai payungnya sendiri, lihatlah ibumu kepanasan” kata sang
pemuda. “tidak apa-apa” jawab sang gadis.
Kemudian mereka bertemu lagi dengan salah satu tetangganya, tetapi tetangganya itu tidak
mengenali ibunya.
“nona… berjalanlah dengan sedikit pelan, lihatlah ibumu dia tertinggal”“Kaupikir dia ibuku,
bukan dia bukan ibuku, dia pembantuku”
“ tapi wajah kalian mirip”
“tidaklah kita tidak mirip” sambil berjalan dengan sedikit cepat. Sehingga ibunya makin
tertinggal jauh di belakang.
“Ibu cepatlah sedikit… aku ingin cepat sampai dan cepat pulang, ibu membuatku malu saja..”
teriak anaknya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


48

Mendengarucapan dari anaknya itu, sang ibu berhenti danterdiam, dalam hatinya ia memohon
kepada Tuhan agar menghukum anaknya yang durhaka itu. Tak lama kemudian ketika gadis
itu mau melihat kebelakang kakinya terasa kaku, sulit digerakkan dan mulai berwarna hitam.
“ibu… kenapa dengan kakiku ini bu..?” “ibu tolong aku bu..?”iapun sadar bahwa itu adalah
hukuman dari Tuhan untuknya. “ibu maafkan aku…” teriak anaknya sambil menangis.
Kemudian seluruh tubuhnya berubah menjaadi batu dan masih menitikkan air mata. Ibunya
sangat sedih melihat hal itu tapi ibunya tidak bias berbuat apa-apa lagi karena hukuman itu
sudah menimpa anaknya.

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!


1. Identifikasilah struktur teks cerita kaba tersebut!
2. Tentukanlah kaidah/ciri kebahasaan yang terdapat dalam cerita kaba tersebut yakni:
a. Tema
b. Amanat
c. karakter

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


49

Lampiran 2 Pertemuan ke-2

1. Bahan Ajar
a. Makna kata/istilah
Kata adalah kumpulan bunyi yang memiliki arti.
Istilah adalah kata-kata bidang tertentu yang memilki makna sesuai bidangnya tersebut.

2. Instrumen Penilaian
Bacalah teks berikut!
BATU MENANGIS

Dahulu kala ada seorangjanda yang hidup sendiri dengan satu anak perempuannya. Sejak
suaminya meninggal janda tersebut menjadi tulang punggung keluarga kecilnya. Ia bekerja
sebagai buruh tani, karena ia tidak memiliki sawah, maka ia pun membantu pekerjaan sawah
orang lain.
Semakin lama anaknya semakin dewasa dan menjadi perempuan yang cantik, akan tetapi
sifat dan perilakunya tidaklah secantik wajahnya. Di rumah ia hanya suka berdandan dan
pergi bermain kerumah teman-temannya. Sedangkan ibunya bekerja keras untuk
mendapatkan uang agar bisa membeli makanan dan kebutuhan lainnya. Anaknya tidak pernah
mau membantu ibunya membersihkan rumah, mencuci, apalagi membantu ibunya bekerja di
sawah, ia tidak mau mengerjakannya.
Pada suatu hari sang ibu pulang bekerja dari sawah. Ibunya merasa herankarena anaknya
tidak meminta uang gajinya, biasanya ia selalu meminta uangnya untuk membeli bedak
ataupun baju baru tetapi sejenak kemudian ia pun meminta kepada ibunya.
Anak: “bu… belikan aku bedak baru yang datang dari kota ya.. karena semua temanku sudah
membelinya”
Ibu: “ibu tidak bisa nak.. sekarang sudah musim tanam, ibu harus bekerja setiap hari”
Anak: “tak apalah bu tidak bekerja satu hari saja”
Ibu: “belilah nak dengan teman-temanmu sendiri”
Anak: “aku malulah bu kalau aku hanya bawa uang sedikit, ayolah bu.. ibu belikan bedak itu
kepasar kota”
Karena terus dipaksa oleh anaknya akhirnya ibunya pun mau asalkan anaknya juga mau ikut
ke pasar kota.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


50

Esok harinya mereka pergi bersama. Sang gadis memakai baju yang bagus sedangkan ibunya
memakai baju yang sudah tua. Perjalanan dari rumah kepasar kota lumayan jauh. Hari
semakin panas, anaknya memakai payung untuk melindungi kulitnya sedangkan ibunya
dibiarkan kepanasan. Di perjalanan mereka bertemu dengan seorang pemuda
“nona… kenapa kau memakai payungnya sendiri, lihatlah ibumu kepanasan” kata sang
pemuda. “tidak apa-apa” jawab sang gadis.
Kemudian mereka bertemu lagi dengan salah satu tetangganya, tetapi tetangganya itu tidak
mengenali ibunya.
“nona… berjalanlah dengan sedikit pelan, lihatlah ibumu dia tertinggal”“Kaupikir dia ibuku,
bukan dia bukan ibuku, dia pembantuku”
“ tapi wajah kalian mirip”
“tidaklah kita tidak mirip” sambil berjalan dengan sedikit cepat. Sehingga ibunya makin
tertinggal jauh di belakang.
“Ibu cepatlah sedikit… aku ingin cepat sampai dan cepat pulang, ibu membuatku malu saja..”
teriak anaknya.
Mendengarucapan dari anaknya itu, sang ibu berhenti danterdiam, dalam hatinya ia memohon
kepada Tuhan agar menghukum anaknya yang durhaka itu. Tak lama kemudian ketika gadis
itu mau melihat kebelakang kakinya terasa kaku, sulit digerakkan dan mulai berwarna hitam.
“ibu… kenapa dengan kakiku ini bu..?” “ibu tolong aku bu..?”iapun sadar bahwa itu adalah
hukuman dari Tuhan untuknya. “ibu maafkan aku…” teriak anaknya sambil menangis.
Kemudian seluruh tubuhnya berubah menjaadi batu dan masih menitikkan air mata. Ibunya
sangat sedih melihat hal itu tapi ibunya tidak bias berbuat apa-apa lagi karena hukuman itu
sudah menimpa anaknya.

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!


1. Tentukanlah makna kata/istilah dalam teks cerita kaba di atas!
2. Tuliskanlah tafsiranmu terhadap isi teks cerita kaba di atas!

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Drama Minangkabau
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 X pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi
yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


operasional dasar , dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
bahasa Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


52

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. 3.50 Mengidentifikasi 1. Menjelaskan pengertian drama
nilai-nilai yang terdapat 2. Menjelaskan ciri-ciri drama
dalam sebuah buku 3. Menjelaskan jenis-jenis drama
pengayaan (nonfiksi) 4. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam
dan satu buku drama drama
(fiksi) 5. Menjelaskan isi yang terkandung dalam drama

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, berdiskusi, mengomunikasikan peserta didik dapat:


Pertemuan ke-1,
1. Mengidentifikasi struktur teks cerita drama Minangkabau baik melalui lisan maupun tulisan
2. Menentukan kaidah/ciri kebahasaan teks dalam cerita drama Minangkabau.
Pertemuan ke-2,
1.Menentukan makna kata/ istilah dalam teks cerita drama Minangkabau
2. Menafsirkan isi yang terdapat dalam teks cerita drama Minangkabau

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian teks cerita drama Minangkabau


2. Struktur dan kaidah teks cerita drama Minangkabau
3. Makna kata/istilah dalam teks cerita drama Minangkabau
4. Langkah-langkah menginterpretasi teks cerita drama Minangkabau

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1,
Indikator:
3.1.5 Mengidentifikasi struktur teks cerita drama Minangkabau baik melalui lisan maupun
tulisan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


53

3.1.6 Menentukan kaidah/ciri kebahasaan teks dalam cerita drama Minangkabau.

Pendahuluan (10menit)
11. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa, membaca asmaul husna,
mengaji, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
12. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal
pelajaran.
13. Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Mengevaluasi
pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks drama Minangkabau.
14. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti (150 menit)
19. Untuk membangun konteks pembelajaran, peserta didik mengamati teks drama
Minangkabau Minangdrama Minangkabauu
20. Peserta didik bertanya jawab tentang teks drama Minangkabau Minangdrama
Minangkabauu
21. Peserta didik berdiskusi mengisi format berdasarkan teks Minangdrama
Minangkabauu
22. Peserta didik berdiskusi tentang struktur, dan ciri kebahasaan teks cerita drama
Minangkabau.
23. Peserta didik menuliskan struktur, kaidah, dan isi teks cerita drama
Minangkabau.
24. Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai arahan pendidik.
25. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
26. Peserta didik menanggapi hasil diskusi
27. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi
Kegiatan Penutup (20)
14. Peserta didik dibimbing pendidik melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah yang telah ditemukannya dan memberikan simpulan.
15. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami (refleksi)
saat memahami teks cerita drama Minangkabau.
16. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik
mengenai teks cerita drama Minangkabau.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


54

17. Peserta didik mengerjakan post tes.


18. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
19. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tindak lanjut pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan ke-2,

Indikator:
4.1.1 Menentukan makna kata/ istilah dalam teks cerita drama Minangkabau
4.1.2. Menafsirkan isi yang terdapat dalam teks cerita drama Minangkabau

Pendahuluan (10menit)
10. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa, membaca asmaul husna,
mengaji, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
11. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal
pelajaran.
12. Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Mengevaluasi
pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks drama Minangkabau.
13. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti (60 menit)
17. Untuk membangun konteks pembelajaran, peserta didik mengamati teks cerita
drama Minangkabau Minangdrama Minangkabauu.
18. Peserta didik bertanya jawab tentang teks cerita drama Minangkabau
Minangdrama Minangkabauu.
19. Peserta didik berdiskusi mengisi format berdasarkan teks cerita drama
Minangkabau Minangdrama Minangkabauu.
20. Peserta didik berdiskusi tentang kata/istilah yang terdapat teks cerita drama
Minangkabau.
21. Peserta didik menuliskan makna kata/istilah serta isi teks cerita drama
Minangkabau.
22. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


55

23. Peserta didik menanggapi hasil diskusi


24. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi.
Kegiatan Penutup (20)
13. Peserta didik dibimbing pendidik melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah yang telah ditemukannya dan memberikan simpulan.
14. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami (refleksi)
saat memahami cerita teks drama Minangkabau.
15. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik
mengenai teks cerita drama Minangkabau.
16. Peserta didik mengerjakan post tes.
17. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
18. Peserta didik menyimak penyampaian informasi tindak lanjut pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

F. Teknik Penilaian

KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : tes tulis
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Instrumen:
(Disajikan teks cerita drama Minangkabau)
Catatan terhadap peserta didik pada 1. Identifikasilah struktur teks cerita drama
kegiatan tersebut dapat dijadikan Minangkabau tersebut!
penilaian sikap selama mengikuti 2. Tentukanlah kaidah/ciri kebahasaan yang
pembelajaran dan mengerjakan terdapat dalam cerita drama Minangkabau
tugas (bendel portofolio): tersebut yakni:
ketekunan, kerjasama, semangat, a. Konjungsi temporal
ketelitian, kerapihan, kebersihan, b. Nominalisasi
keseriusan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


56

KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : tes tulis dan praktik
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian dan unjuk kerja
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Instrumen
(Disajikan teks) Bacalah teks cerita drama
Catatan terhadap peserta didik pada Minangkabau berikut!
kegiatan tersebut dapat dijadikan 1. Tentukanlah makna kata/ istilah dalam teks cerita
penilaian sikap selama mengikuti drama Minangkabau tersebut!
pembelajaran dan mengerjakan 2. Tuliskanlah tafsiranmua terhadap isi teks cerita
tugas (bendel portofolio): drama Minangkabau Minangdrama Minangkabauu
ketekunan, kerjasama, semangat,
ketelitian, kerapihan, kebersihan,
keseriusan.

Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari
portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar pengamatan
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
No. Aspek yang dinilai Kriteria Jawaban Skor
1. Struktur orientasi pada paragraf 1 1

Tahapan peristiwa paragraf 2 s.d 3 2

koda paragraf terakhir 1


2. Kaidah bahasa Konjungsi temporal: sejak saat itu, sampai 1

Nominalisasi –an: sebutan, tahunan 1


Nominalisasi pe-an: perjuangan, pemberlakuan, 1
penetapan
skor maksimal 7
Nilai = Perolehan skor X 100

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


57

Jumlah kreteria/soal

b. Keterampilan
No. Aspek yang dinilai Ktriteria Jawaban Skor
1. Makna kata/istilah menuliskan 5 istilah berserta arti 5
Minangdrama
Minangkabauu
menuliskan 5 istilah berserta arti 4
menuliskan 5 istilah berserta arti 3
menuliskan 5 istilah berserta arti 2
menuliskan 5 istilah berserta arti 1
2. Isi teks menuliskan isi teks semua sesuai 5
menuliskan isi teks sebagian besar sesuai 4
menuliskan isi teks sebagian sesuai 3
menuliskan isi teks sebagian kecil sesuai 2
menuliskan isi teks hanyasedikit sesuai 1
Skor maksimal 10

Nilai = Perolehan skor X 100


Jumlah kreteria/soal

G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media: teks drama Minangkabau


2. Alat dan Bahan: LCD
3. Sumber Belajar
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai
Bahasa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X: Buku
Gru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


58

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


59

Lampiran 1 Pertemuan 1

1. Bahan Ajar
1. Struktur Teks Cerita Drama Minangkabau
a. orientasi
b. tahapan peristiwa
c. koda (bisa ada bisa tidak)
2. Contoh Teks Cerita Drama Minangkabau

Drama Siti Nurbaya untuk 10 orang dalam Bahasa Minang

Narator : Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak
sampai antara sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama
Syamsul Bahri, selain berwajah tampan juga berasal dari keturunan orang terpandang.
Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Si gadis
bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang bak mayang terurai serta
santun budinya anak dari Baginda Sulaiman
Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah
calon Dokter di pulau Jawa untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

Siti :Ondeh, kama lah uda Syamsul ko yo. Lah bajanji tapi indak juo tibo-
tibo. Kan ndak panek gai manunggu ko. (melihat kiri-kanan)
Syamsul :(datang dari samping) Hai Siti, maaf yo Siti, uda talambek hehee…
Siti :Ndeh uda ko lai. hah, ado masalah apo uda nio basuo jo siti?
Syamsul :Oh iyo, sabananyo… uda nio pai marantau jauuuuah bana siti. Untuak
mancari makan ayah samo bundo.
Siti :Hah? mancari makan? Mancari makan baa sajauah itu lo da?
Syamsul :Kepo bana siti maah. Pokoknyo mancari makan, hah buliah atau indak
ko?
Siti :Hmm, buliah ndak yo? Haa, buliah selah untuak uda apo yang ka indak.
Syamsul :Haa tu iyo tu
Siti :By the way.. bilo uda ka pai ko?
Syamsul :Ha, tulah Siti, uda ragu lo. Mungkin 1 atau 2 minggu lai nyo

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


60

Siti :Onde mande udaa, baa baru di kecek an kini. Kalau kayak gitu awak
ndak bisa basuo lai do udaa
Syamsul :Yo, baa lai siti. Uda kan nio meraih cita-cita lo. Uda kan nio jadi
dokteeer
Siti :Hmmm, terserah uda lah. Yang ma yang katuju di uda se lah
Syamsul :Tarimo kasih yo Siti, lah saanang hati uda rasonyo

Narator :Ayah Siti Nurbaya adalah Bagindo Sulaiman yaitu seorang saudagar
kaya di Padang. Melihat kekayaan Baginda Sulaiman Datuk Maringgih merasa tidak
senang, maka semua kekayaan Baginda Sulaiman diputuskan akan dilenyapkan.
Datuk :Ondeeh! Baa lah caronyo ko? (sambil berjalan kesana-kemari)
Istri :Apo yang baa baa ko?
Datuk :Itu si Sulaiman ha! Inyo tu bisa lebih kayo dari ambo lai!
Istri :Tu baa juo lai da, lah nasib inyo tu mah (menjawab acuh-tak acuh)
Datuk :Tapi baa caronyo supayo ambo jadi orang terkaya di daerah ko?
Istri :Ondeh daa, murah se tu nyo.
Datuk :Baa tu?
Istri :Ha, inyo kan punyo kapa-kapa (kapal) gadang ma, baka-baka se lah
kapanyo tu da. Beko nyo ndak bisa badagang lai do
Datuk : (Diam mendengarkan) …..
Istri :kalau lah tabaka, kan ndak jadi urang kayo lai do da

Narator :Setelah mendengar usulan dari istrinya, Datuk Maringgih pun


memutuskan untuk membakar kapal Baginda Sulaiman dengan bantuan pengawal-
pengawalnya.
Pengawal 1 :(sedang duduk santai dg pengawal 2) Ondeh, yo lamak duduak-duduak
di taman ko nak.
Pengawal 2 :(duduk di samping pengawal 1) Iyo lamak mah, lah bara lamo wak ndak
duduak yo?
Pengawal 1 :Sejak tadi malam mah, si Datuak gaek tu! Ado-ado se karajo yang nyo
suruah ka awak. Panek den
Pengawal 2 :Iyo tu, untuang lo nyo ndak ado kini mah
Datuk : (datang dari samping dan memukul pundak pengawal 1&2 dari
belakang) Hooi!! Santai-santai kalian di siko yo!

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


61

Pengawal1,2 : (terkejut)
Pengawal 1 : Ndeeeh! Datang lo paja gaek ko ha!
Pengawal 2 :Yo tu, ndak jadi santai lai do, Datuk mah, manga datang lo?
Datuk :Hoi! Lah bagak kalian jo aden yo? Den tekek kalian beko!!
Pengawal1,2 :Ampuun tuk..
Datuk :Capek tagak ! ado tugas untuak kalian ko ha!
Pengawal 1 :Jan berang-berang tuk, capek gaek bekoo..
Pengawal 2 : (berbisik ke pengawal 1) woi, inyo emang lah gaek broo..
Datuk :Capek Jalan! Lamo bana mah

Narator :Pada malam hari, kedua pengawal Datuk melaksanakan tugas mereka
untuk membakar kapal Baginda Sulaiman ayah Siti Nurbaya. Sehingga mereka
bangkrut dan banyak hutang. Dan terpaksa berhutang kepada Datuk Maringgih si
Gaek kikir. Hutang mereka semakin banyak dan banyak.
Ny.Sulaiman :Ndeeh udaa… baa lah hutang awak ko? Lah baaaanyak samo si gaek tu
ha!
Sulaiman :Sabar lah duluu beb, uda sedang bapikia lo ha. Sampai panek utak ko
ha, indak juo muncul ide do

Ny.Sulaiman : Ondeeh, kalau nyo managiah hutang ka awak baa da? Kan bapitih
bana awak ma..
Sulaiman : Iyo-iyo pandai-pandai selah beko. Untuang-untuang se nyo ndak ingek
Ny.Sulaiman : Haa, iyo tu

Narator :Disisi lain Tn.Mahmud dan Ny.Mahmud turut prihatin dengan nasib
keluarga Siti Nurbaya
Ny.Mahmud : Oi uda.. baa lah nasib keluarga si Siti Nurbaya tu yo
Mahmud :Emang baa nyo tu?
Ny.Mahmud : Ondeeh, ndak up to date bana uda ko yo. Kan inyo lah bangkrut kini
ma udaaa
Mahmud : Ha? Iyo tu? Baa uda ndak tau yo?
Ny.Mahmud :Tu lah lakok se karajo tu
Mahmud :Iyo yo, baa kalau awak bantu inyo?
Ny.Mahmud : kalau awak punyo pitih lah wak bantu nyo udaa, dari dulu lai

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


62

Mahmud : Yo, wak bantu samo doa selah yo


Ny.Mahmud :Iyo uda

Narator :Pada keesokan harinya Datuk Maringgih datang ke rumah Baginda


Sulaiman untuk menagih hutang-hutangnya. Tapi ia punya tujuan lain yaitu menikahi
Siti Nurbaya.
Datuk :Assalammualaikum!
Ny.Sulaiman :Waalaikumsalam.. (dg perasaan cemas) ado apo datuk datang kamari?
Datuk :Haah, ma si Sulaiman nyo? Sulaiman!! Sulaiman!!
Sulaiman : (datang dari samping) Oh, Datuk maa.. Ado apo tuk?
Datuk :Ma hutang ang nyo? Capek baia kini ko juo!! Bagaimanapun caronyo!!
Sulaiman : Ondeeh tuuk, ma bisa ambo baia langsuang kini tuuk?
Datuk : Ma tau den.. ang tanyo lo ka den…
Ny.Sulaiman : Iyo tuk, yo bana ndak bisa kini do, kami ndak bapitih do
Datuk : Ha, kayak giko se. Kalian nikahkan Siti Nurbaya jo ambo. Ambo
anggap lunas hutang-hutang kalian. Baa?

Sulaiman :Ondee mande, ma nio anak den kawin samo urang gaek kayak waang?
Ny.Sulaiman : Ha, iyo tu. Siti pun lah punyo calon si Syamsul namonyo
Datuk : (dengan suara keras) Ambo ndak nio tau pokoknyo Siti harus menikah
dg ambo!! Titik!!!!!

Narator :Mendengar suara berisik di luar, Siti menemui orang tuanya. Terjadilah
perdebatan antara Siti dengan kedua orang tuanya yang mengharuskan Siti menikah
dengan Datuk Maringgih
Siti : Ndeeh, amak jo abak ko manga lah ko? Mamakak se. jaleh orang
sedang nonton ha!
Ny.Sulaiman : (marah ke depan wajah siti) Kau ko! Nonton ka nonton se! ndak tau
urang sedang susah
Siti : iyo mak, iyo mak ampun mak
Sulaiman :Siti? Bisa tolong abak jo amak?
Siti : (bingung) manga tu? Kok sedih wajah lo abak jo amak ko?
Ny.Sulaiman :Siti kau harus menikah jo Datuak Maringgih tu yo Siti?
Siti :Haa? Apo? Menikah? Samo apak gaek tu?

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


63

Sulaiman : Iyo Siti, supayo hutang awak lunas samo inyo


Siti :Onde mandee (sedih) baa lai ndak ado pilihan lain do. Iyolah kalau
begituh

Narator :Akhirnya Siti menikah dengan Datuk Maringgih, namun Siti pergi
kabur karena tidak betah terus seperti ini, karena yg dicintainya adalah Syamsul.
Pengawal 2 :(dari jauh memanggil datuk diikuti oleh pengawal 1) Datuk! Datuk!
Gawat tuk… gawaaat bana ko ha
Datuk :Apo yang gawat ko?
Pengawal 1 :Tuk si Siti kabur tuk!
Datuk : Haah? Baa bisa kabur?
Pengawal 1 :Tu baa lai tuk, inyo yang nio kabur mah
Pengawal 2 :Yo itu, capek bana hilangnyo
Datuk :Cari masalah se ma! Bunuah se lah si Siti tu lai, bagaimana pun
caronyo!
Narator :Kemudian, datuk menyuruh pengawalnya untuk bertanya pada Istrinya
taktik untuk membunuh Siti.
Pengawal 1 :Uni, kecek datuak kami disuruah mambunuah Siti
Istri : Hah? mambunuah?
Pengawal 2 :Iyo baa caronyo tu?
Istri :ndeeh, baa yo?
Pengawal1&2: (bingung sambil menggelengkan kepala)
Istri : Hah, kayak giko se lah. Awak agiah se racun di makanannyo tu. Jadi
nyo ndak sadar gai do kalau inyo lah makan racun
Pengawal1&2 : Wogeeeh!

Narator : Tanpa di sadari siti yg kabur di buntuti oleh pengawal Datuk yg


menyamar.
Siti :Ndeh, litak lo paruik ko ha ndak ado urang jua makanan do?
Pengawal 1 : Kue, kue, kuee. Balilah balilah uda panek man juaa
Siti : Woi abang kue, kamarilah
Pengawal 1 : Ha, balilah ko murahnyo diak.
Siti :Iyo da? Awak bali ciek nyo. Ndak baa kan?
Pengawal 1 :Iyolah ko (memberikan kue)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


64

Narator :Tanpa disadari kue yg dimakan Siti telah diberi racun oleh penjual tsb.
Sehingga kepalanya pusing dan Siti pun meninggal. Syamsul yang mendengar berita itu
pulang ke rumah.
Ny.Mahmud :sabar yo nak tentang berita duka Siti
Syamsul :iyo mak, makasih mak
Mahmud :Yang saba se dih, kalau jodoh indak ka lari gai do
Syamsul :Hah, baa lo caronyo tu?
Mahmud :Apo yang baa?
Syamsul :Siti kan lah maningga, baa caro mandapekannyo tu lai?
Ny.Mahmud :Tanang se lah waang, Allahpasti maagiah jalannyo
Mahmud :Ha batua tu, woles se lah
Syamsul :Tapi Syamsul yakin yg melakukan ko adalah si Datuk Maringgih Caliak
se nyo beko!!

Narator :Syamsul pun menantang Datuk untuk melawannya untuk membalaskan


kematian Siti. Setelah bercekcok sebentar, maka ditembaklah Datuk Maringgih oleh
Syamsul, sehingga menemui ajalnya. Tetapi sebelum meninggal Datuk Maringgih
masih sempat membalasnya. Dengan ayunan pedangnya, kenalah kepala Syamsul yang
menyebabkan ia rebah.

3. Kaidah Teks Cerita Drama Minangkabau


a. Tema
b. Amanat
c. Dialog

2. Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
Bacalah teks cerita drama Minangkabau berikut!

Drama Siti Nurbaya untuk 10 orang dalam Bahasa Minang

Narator : Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak
sampai antara sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


65

Syamsul Bahri, selain berwajah tampan juga berasal dari keturunan orang terpandang.
Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Si gadis
bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang bak mayang terurai serta
santun budinya anak dari Baginda Sulaiman
Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah
calon Dokter di pulau Jawa untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

Siti :Ondeh, kama lah uda Syamsul ko yo. Lah bajanji tapi indak juo tibo-
tibo. Kan ndak panek gai manunggu ko. (melihat kiri-kanan)
Syamsul :(datang dari samping) Hai Siti, maaf yo Siti, uda talambek hehee…
Siti :Ndeh uda ko lai. hah, ado masalah apo uda nio basuo jo siti?
Syamsul :Oh iyo, sabananyo… uda nio pai marantau jauuuuah bana siti. Untuak
mancari makan ayah samo bundo.
Siti :Hah? mancari makan? Mancari makan baa sajauah itu lo da?
Syamsul :Kepo bana siti maah. Pokoknyo mancari makan, hah buliah atau indak
ko?
Siti :Hmm, buliah ndak yo? Haa, buliah selah untuak uda apo yang ka indak.
Syamsul :Haa tu iyo tu
Siti :By the way.. bilo uda ka pai ko?
Syamsul :Ha, tulah Siti, uda ragu lo. Mungkin 1 atau 2 minggu lai nyo
Siti :Onde mande udaa, baa baru di kecek an kini. Kalau kayak gitu awak
ndak bisa basuo lai do udaa
Syamsul :Yo, baa lai siti. Uda kan nio meraih cita-cita lo. Uda kan nio jadi
dokteeer
Siti :Hmmm, terserah uda lah. Yang ma yang katuju di uda se lah
Syamsul :Tarimo kasih yo Siti, lah saanang hati uda rasonyo

Narator :Ayah Siti Nurbaya adalah Bagindo Sulaiman yaitu seorang saudagar
kaya di Padang. Melihat kekayaan Baginda Sulaiman Datuk Maringgih merasa tidak
senang, maka semua kekayaan Baginda Sulaiman diputuskan akan dilenyapkan.
Datuk :Ondeeh! Baa lah caronyo ko? (sambil berjalan kesana-kemari)
Istri :Apo yang baa baa ko?
Datuk :Itu si Sulaiman ha! Inyo tu bisa lebih kayo dari ambo lai!
Istri :Tu baa juo lai da, lah nasib inyo tu mah (menjawab acuh-tak acuh)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


66

Datuk :Tapi baa caronyo supayo ambo jadi orang terkaya di daerah ko?
Istri :Ondeh daa, murah se tu nyo.
Datuk :Baa tu?
Istri :Ha, inyo kan punyo kapa-kapa (kapal) gadang ma, baka-baka se lah
kapanyo tu da. Beko nyo ndak bisa badagang lai do
Datuk : (Diam mendengarkan) …..
Istri :kalau lah tabaka, kan ndak jadi urang kayo lai do da

Narator :Setelah mendengar usulan dari istrinya, Datuk Maringgih pun


memutuskan untuk membakar kapal Baginda Sulaiman dengan bantuan pengawal-
pengawalnya.
Pengawal 1 :(sedang duduk santai dg pengawal 2) Ondeh, yo lamak duduak-duduak
di taman ko nak.
Pengawal 2 :(duduk di samping pengawal 1) Iyo lamak mah, lah bara lamo wak ndak
duduak yo?
Pengawal 1 :Sejak tadi malam mah, si Datuak gaek tu! Ado-ado se karajo yang nyo
suruah ka awak. Panek den
Pengawal 2 :Iyo tu, untuang lo nyo ndak ado kini mah
Datuk : (datang dari samping dan memukul pundak pengawal 1&2 dari
belakang) Hooi!! Santai-santai kalian di siko yo!
Pengawal1,2 : (terkejut)
Pengawal 1 : Ndeeeh! Datang lo paja gaek ko ha!
Pengawal 2 :Yo tu, ndak jadi santai lai do, Datuk mah, manga datang lo?
Datuk :Hoi! Lah bagak kalian jo aden yo? Den tekek kalian beko!!
Pengawal1,2 :Ampuun tuk..
Datuk :Capek tagak ! ado tugas untuak kalian ko ha!
Pengawal 1 :Jan berang-berang tuk, capek gaek bekoo..
Pengawal 2 : (berbisik ke pengawal 1) woi, inyo emang lah gaek broo..
Datuk :Capek Jalan! Lamo bana mah

Narator :Pada malam hari, kedua pengawal Datuk melaksanakan tugas mereka
untuk membakar kapal Baginda Sulaiman ayah Siti Nurbaya. Sehingga mereka
bangkrut dan banyak hutang. Dan terpaksa berhutang kepada Datuk Maringgih si
Gaek kikir. Hutang mereka semakin banyak dan banyak.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


67

Ny.Sulaiman :Ndeeh udaa… baa lah hutang awak ko? Lah baaaanyak samo si gaek tu
ha!
Sulaiman :Sabar lah duluu beb, uda sedang bapikia lo ha. Sampai panek utak ko
ha, indak juo muncul ide do

Ny.Sulaiman : Ondeeh, kalau nyo managiah hutang ka awak baa da? Kan bapitih
bana awak ma..
Sulaiman : Iyo-iyo pandai-pandai selah beko. Untuang-untuang se nyo ndak ingek
Ny.Sulaiman : Haa, iyo tu

Narator :Disisi lain Tn.Mahmud dan Ny.Mahmud turut prihatin dengan nasib
keluarga Siti Nurbaya
Ny.Mahmud : Oi uda.. baa lah nasib keluarga si Siti Nurbaya tu yo
Mahmud :Emang baa nyo tu?
Ny.Mahmud : Ondeeh, ndak up to date bana uda ko yo. Kan inyo lah bangkrut kini
ma udaaa
Mahmud : Ha? Iyo tu? Baa uda ndak tau yo?
Ny.Mahmud :Tu lah lakok se karajo tu
Mahmud :Iyo yo, baa kalau awak bantu inyo?
Ny.Mahmud : kalau awak punyo pitih lah wak bantu nyo udaa, dari dulu lai
Mahmud : Yo, wak bantu samo doa selah yo
Ny.Mahmud :Iyo uda

Narator :Pada keesokan harinya Datuk Maringgih datang ke rumah Baginda


Sulaiman untuk menagih hutang-hutangnya. Tapi ia punya tujuan lain yaitu menikahi
Siti Nurbaya.
Datuk :Assalammualaikum!
Ny.Sulaiman :Waalaikumsalam.. (dg perasaan cemas) ado apo datuk datang kamari?
Datuk :Haah, ma si Sulaiman nyo? Sulaiman!! Sulaiman!!
Sulaiman : (datang dari samping) Oh, Datuk maa.. Ado apo tuk?
Datuk :Ma hutang ang nyo? Capek baia kini ko juo!! Bagaimanapun caronyo!!
Sulaiman : Ondeeh tuuk, ma bisa ambo baia langsuang kini tuuk?
Datuk : Ma tau den.. ang tanyo lo ka den…
Ny.Sulaiman : Iyo tuk, yo bana ndak bisa kini do, kami ndak bapitih do

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


68

Datuk : Ha, kayak giko se. Kalian nikahkan Siti Nurbaya jo ambo. Ambo
anggap lunas hutang-hutang kalian. Baa?

Sulaiman :Ondee mande, ma nio anak den kawin samo urang gaek kayak waang?
Ny.Sulaiman : Ha, iyo tu. Siti pun lah punyo calon si Syamsul namonyo
Datuk : (dengan suara keras) Ambo ndak nio tau pokoknyo Siti harus menikah
dg ambo!! Titik!!!!!

Narator :Mendengar suara berisik di luar, Siti menemui orang tuanya. Terjadilah
perdebatan antara Siti dengan kedua orang tuanya yang mengharuskan Siti menikah
dengan Datuk Maringgih
Siti : Ndeeh, amak jo abak ko manga lah ko? Mamakak se. jaleh orang
sedang nonton ha!
Ny.Sulaiman : (marah ke depan wajah siti) Kau ko! Nonton ka nonton se! ndak tau
urang sedang susah
Siti : iyo mak, iyo mak ampun mak
Sulaiman :Siti? Bisa tolong abak jo amak?
Siti : (bingung) manga tu? Kok sedih wajah lo abak jo amak ko?
Ny.Sulaiman :Siti kau harus menikah jo Datuak Maringgih tu yo Siti?
Siti :Haa? Apo? Menikah? Samo apak gaek tu?
Sulaiman : Iyo Siti, supayo hutang awak lunas samo inyo
Siti :Onde mandee (sedih) baa lai ndak ado pilihan lain do. Iyolah kalau
begituh

Narator :Akhirnya Siti menikah dengan Datuk Maringgih, namun Siti pergi
kabur karena tidak betah terus seperti ini, karena yg dicintainya adalah Syamsul.
Pengawal 2 :(dari jauh memanggil datuk diikuti oleh pengawal 1) Datuk! Datuk!
Gawat tuk… gawaaat bana ko ha
Datuk :Apo yang gawat ko?
Pengawal 1 :Tuk si Siti kabur tuk!
Datuk : Haah? Baa bisa kabur?
Pengawal 1 :Tu baa lai tuk, inyo yang nio kabur mah
Pengawal 2 :Yo itu, capek bana hilangnyo

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


69

Datuk :Cari masalah se ma! Bunuah se lah si Siti tu lai, bagaimana pun
caronyo!
Narator :Kemudian, datuk menyuruh pengawalnya untuk bertanya pada Istrinya
taktik untuk membunuh Siti.
Pengawal 1 :Uni, kecek datuak kami disuruah mambunuah Siti
Istri : Hah? mambunuah?
Pengawal 2 :Iyo baa caronyo tu?
Istri :ndeeh, baa yo?
Pengawal1&2: (bingung sambil menggelengkan kepala)
Istri : Hah, kayak giko se lah. Awak agiah se racun di makanannyo tu. Jadi
nyo ndak sadar gai do kalau inyo lah makan racun
Pengawal1&2 : Wogeeeh!

Narator : Tanpa di sadari siti yg kabur di buntuti oleh pengawal Datuk yg


menyamar.
Siti :Ndeh, litak lo paruik ko ha ndak ado urang jua makanan do?
Pengawal 1 : Kue, kue, kuee. Balilah balilah uda panek man juaa
Siti : Woi abang kue, kamarilah
Pengawal 1 : Ha, balilah ko murahnyo diak.
Siti :Iyo da? Awak bali ciek nyo. Ndak baa kan?
Pengawal 1 :Iyolah ko (memberikan kue)

Narator :Tanpa disadari kue yg dimakan Siti telah diberi racun oleh penjual tsb.
Sehingga kepalanya pusing dan Siti pun meninggal. Syamsul yang mendengar berita itu
pulang ke rumah.
Ny.Mahmud :sabar yo nak tentang berita duka Siti
Syamsul :iyo mak, makasih mak
Mahmud :Yang saba se dih, kalau jodoh indak ka lari gai do
Syamsul :Hah, baa lo caronyo tu?
Mahmud :Apo yang baa?
Syamsul :Siti kan lah maningga, baa caro mandapekannyo tu lai?
Ny.Mahmud :Tanang se lah waang, Allahpasti maagiah jalannyo
Mahmud :Ha batua tu, woles se lah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


70

Syamsul :Tapi Syamsul yakin yg melakukan ko adalah si Datuk Maringgih Caliak


se nyo beko!!

Narator :Syamsul pun menantang Datuk untuk melawannya untuk membalaskan


kematian Siti. Setelah bercekcok sebentar, maka ditembaklah Datuk Maringgih oleh
Syamsul, sehingga menemui ajalnya. Tetapi sebelum meninggal Datuk Maringgih
masih sempat membalasnya. Dengan ayunan pedangnya, kenalah kepala Syamsul yang
menyebabkan ia rebah.

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!


1. Identifikasilah struktur teks cerita drama Minangkabau tersebut!
2. Tentukanlah kaidah/ciri kebahasaan yang terdapat dalam cerita drama Minangkabau
tersebut yakni:
a. Tema
b. Amanat
c. Dialog

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


71

Lampiran 2 Pertemuan ke-2

1. Bahan Ajar
a. Drama Minangkabau

2. Instrumen Penilaian
Bacalah teks berikut!

Drama Siti Nurbaya untuk 10 orang dalam Bahasa Minang

Narator : Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak
sampai antara sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama
Syamsul Bahri, selain berwajah tampan juga berasal dari keturunan orang terpandang.
Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Si gadis
bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang bak mayang terurai serta
santun budinya anak dari Baginda Sulaiman
Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah
calon Dokter di pulau Jawa untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

Siti :Ondeh, kama lah uda Syamsul ko yo. Lah bajanji tapi indak juo tibo-
tibo. Kan ndak panek gai manunggu ko. (melihat kiri-kanan)
Syamsul :(datang dari samping) Hai Siti, maaf yo Siti, uda talambek hehee…
Siti :Ndeh uda ko lai. hah, ado masalah apo uda nio basuo jo siti?
Syamsul :Oh iyo, sabananyo… uda nio pai marantau jauuuuah bana siti. Untuak
mancari makan ayah samo bundo.
Siti :Hah? mancari makan? Mancari makan baa sajauah itu lo da?
Syamsul :Kepo bana siti maah. Pokoknyo mancari makan, hah buliah atau indak
ko?
Siti :Hmm, buliah ndak yo? Haa, buliah selah untuak uda apo yang ka indak.
Syamsul :Haa tu iyo tu
Siti :By the way.. bilo uda ka pai ko?
Syamsul :Ha, tulah Siti, uda ragu lo. Mungkin 1 atau 2 minggu lai nyo
Siti :Onde mande udaa, baa baru di kecek an kini. Kalau kayak gitu awak
ndak bisa basuo lai do udaa

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


72

Syamsul :Yo, baa lai siti. Uda kan nio meraih cita-cita lo. Uda kan nio jadi
dokteeer
Siti :Hmmm, terserah uda lah. Yang ma yang katuju di uda se lah
Syamsul :Tarimo kasih yo Siti, lah saanang hati uda rasonyo

Narator :Ayah Siti Nurbaya adalah Bagindo Sulaiman yaitu seorang saudagar
kaya di Padang. Melihat kekayaan Baginda Sulaiman Datuk Maringgih merasa tidak
senang, maka semua kekayaan Baginda Sulaiman diputuskan akan dilenyapkan.
Datuk :Ondeeh! Baa lah caronyo ko? (sambil berjalan kesana-kemari)
Istri :Apo yang baa baa ko?
Datuk :Itu si Sulaiman ha! Inyo tu bisa lebih kayo dari ambo lai!
Istri :Tu baa juo lai da, lah nasib inyo tu mah (menjawab acuh-tak acuh)
Datuk :Tapi baa caronyo supayo ambo jadi orang terkaya di daerah ko?
Istri :Ondeh daa, murah se tu nyo.
Datuk :Baa tu?
Istri :Ha, inyo kan punyo kapa-kapa (kapal) gadang ma, baka-baka se lah
kapanyo tu da. Beko nyo ndak bisa badagang lai do
Datuk : (Diam mendengarkan) …..
Istri :kalau lah tabaka, kan ndak jadi urang kayo lai do da

Narator :Setelah mendengar usulan dari istrinya, Datuk Maringgih pun


memutuskan untuk membakar kapal Baginda Sulaiman dengan bantuan pengawal-
pengawalnya.
Pengawal 1 :(sedang duduk santai dg pengawal 2) Ondeh, yo lamak duduak-duduak
di taman ko nak.
Pengawal 2 :(duduk di samping pengawal 1) Iyo lamak mah, lah bara lamo wak ndak
duduak yo?
Pengawal 1 :Sejak tadi malam mah, si Datuak gaek tu! Ado-ado se karajo yang nyo
suruah ka awak. Panek den
Pengawal 2 :Iyo tu, untuang lo nyo ndak ado kini mah
Datuk : (datang dari samping dan memukul pundak pengawal 1&2 dari
belakang) Hooi!! Santai-santai kalian di siko yo!
Pengawal1,2 : (terkejut)
Pengawal 1 : Ndeeeh! Datang lo paja gaek ko ha!

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


73

Pengawal 2 :Yo tu, ndak jadi santai lai do, Datuk mah, manga datang lo?
Datuk :Hoi! Lah bagak kalian jo aden yo? Den tekek kalian beko!!
Pengawal1,2 :Ampuun tuk..
Datuk :Capek tagak ! ado tugas untuak kalian ko ha!
Pengawal 1 :Jan berang-berang tuk, capek gaek bekoo..
Pengawal 2 : (berbisik ke pengawal 1) woi, inyo emang lah gaek broo..
Datuk :Capek Jalan! Lamo bana mah

Narator :Pada malam hari, kedua pengawal Datuk melaksanakan tugas mereka
untuk membakar kapal Baginda Sulaiman ayah Siti Nurbaya. Sehingga mereka
bangkrut dan banyak hutang. Dan terpaksa berhutang kepada Datuk Maringgih si
Gaek kikir. Hutang mereka semakin banyak dan banyak.
Ny.Sulaiman :Ndeeh udaa… baa lah hutang awak ko? Lah baaaanyak samo si gaek tu
ha!
Sulaiman :Sabar lah duluu beb, uda sedang bapikia lo ha. Sampai panek utak ko
ha, indak juo muncul ide do

Ny.Sulaiman : Ondeeh, kalau nyo managiah hutang ka awak baa da? Kan bapitih
bana awak ma..
Sulaiman : Iyo-iyo pandai-pandai selah beko. Untuang-untuang se nyo ndak ingek
Ny.Sulaiman : Haa, iyo tu

Narator :Disisi lain Tn.Mahmud dan Ny.Mahmud turut prihatin dengan nasib
keluarga Siti Nurbaya
Ny.Mahmud : Oi uda.. baa lah nasib keluarga si Siti Nurbaya tu yo
Mahmud :Emang baa nyo tu?
Ny.Mahmud : Ondeeh, ndak up to date bana uda ko yo. Kan inyo lah bangkrut kini
ma udaaa
Mahmud : Ha? Iyo tu? Baa uda ndak tau yo?
Ny.Mahmud :Tu lah lakok se karajo tu
Mahmud :Iyo yo, baa kalau awak bantu inyo?
Ny.Mahmud : kalau awak punyo pitih lah wak bantu nyo udaa, dari dulu lai
Mahmud : Yo, wak bantu samo doa selah yo
Ny.Mahmud :Iyo uda

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


74

Narator :Pada keesokan harinya Datuk Maringgih datang ke rumah Baginda


Sulaiman untuk menagih hutang-hutangnya. Tapi ia punya tujuan lain yaitu menikahi
Siti Nurbaya.
Datuk :Assalammualaikum!
Ny.Sulaiman :Waalaikumsalam.. (dg perasaan cemas) ado apo datuk datang kamari?
Datuk :Haah, ma si Sulaiman nyo? Sulaiman!! Sulaiman!!
Sulaiman : (datang dari samping) Oh, Datuk maa.. Ado apo tuk?
Datuk :Ma hutang ang nyo? Capek baia kini ko juo!! Bagaimanapun caronyo!!
Sulaiman : Ondeeh tuuk, ma bisa ambo baia langsuang kini tuuk?
Datuk : Ma tau den.. ang tanyo lo ka den…
Ny.Sulaiman : Iyo tuk, yo bana ndak bisa kini do, kami ndak bapitih do
Datuk : Ha, kayak giko se. Kalian nikahkan Siti Nurbaya jo ambo. Ambo
anggap lunas hutang-hutang kalian. Baa?

Sulaiman :Ondee mande, ma nio anak den kawin samo urang gaek kayak waang?
Ny.Sulaiman : Ha, iyo tu. Siti pun lah punyo calon si Syamsul namonyo
Datuk : (dengan suara keras) Ambo ndak nio tau pokoknyo Siti harus menikah
dg ambo!! Titik!!!!!

Narator :Mendengar suara berisik di luar, Siti menemui orang tuanya. Terjadilah
perdebatan antara Siti dengan kedua orang tuanya yang mengharuskan Siti menikah
dengan Datuk Maringgih
Siti : Ndeeh, amak jo abak ko manga lah ko? Mamakak se. jaleh orang
sedang nonton ha!
Ny.Sulaiman : (marah ke depan wajah siti) Kau ko! Nonton ka nonton se! ndak tau
urang sedang susah
Siti : iyo mak, iyo mak ampun mak
Sulaiman :Siti? Bisa tolong abak jo amak?
Siti : (bingung) manga tu? Kok sedih wajah lo abak jo amak ko?
Ny.Sulaiman :Siti kau harus menikah jo Datuak Maringgih tu yo Siti?
Siti :Haa? Apo? Menikah? Samo apak gaek tu?
Sulaiman : Iyo Siti, supayo hutang awak lunas samo inyo

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


75

Siti :Onde mandee (sedih) baa lai ndak ado pilihan lain do. Iyolah kalau
begituh

Narator :Akhirnya Siti menikah dengan Datuk Maringgih, namun Siti pergi
kabur karena tidak betah terus seperti ini, karena yg dicintainya adalah Syamsul.
Pengawal 2 :(dari jauh memanggil datuk diikuti oleh pengawal 1) Datuk! Datuk!
Gawat tuk… gawaaat bana ko ha
Datuk :Apo yang gawat ko?
Pengawal 1 :Tuk si Siti kabur tuk!
Datuk : Haah? Baa bisa kabur?
Pengawal 1 :Tu baa lai tuk, inyo yang nio kabur mah
Pengawal 2 :Yo itu, capek bana hilangnyo
Datuk :Cari masalah se ma! Bunuah se lah si Siti tu lai, bagaimana pun
caronyo!
Narator :Kemudian, datuk menyuruh pengawalnya untuk bertanya pada Istrinya
taktik untuk membunuh Siti.
Pengawal 1 :Uni, kecek datuak kami disuruah mambunuah Siti
Istri : Hah? mambunuah?
Pengawal 2 :Iyo baa caronyo tu?
Istri :ndeeh, baa yo?
Pengawal1&2: (bingung sambil menggelengkan kepala)
Istri : Hah, kayak giko se lah. Awak agiah se racun di makanannyo tu. Jadi
nyo ndak sadar gai do kalau inyo lah makan racun
Pengawal1&2 : Wogeeeh!

Narator : Tanpa di sadari siti yg kabur di buntuti oleh pengawal Datuk yg


menyamar.
Siti :Ndeh, litak lo paruik ko ha ndak ado urang jua makanan do?
Pengawal 1 : Kue, kue, kuee. Balilah balilah uda panek man juaa
Siti : Woi abang kue, kamarilah
Pengawal 1 : Ha, balilah ko murahnyo diak.
Siti :Iyo da? Awak bali ciek nyo. Ndak baa kan?
Pengawal 1 :Iyolah ko (memberikan kue)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


76

Narator :Tanpa disadari kue yg dimakan Siti telah diberi racun oleh penjual tsb.
Sehingga kepalanya pusing dan Siti pun meninggal. Syamsul yang mendengar berita itu
pulang ke rumah.
Ny.Mahmud :sabar yo nak tentang berita duka Siti
Syamsul :iyo mak, makasih mak
Mahmud :Yang saba se dih, kalau jodoh indak ka lari gai do
Syamsul :Hah, baa lo caronyo tu?
Mahmud :Apo yang baa?
Syamsul :Siti kan lah maningga, baa caro mandapekannyo tu lai?
Ny.Mahmud :Tanang se lah waang, Allahpasti maagiah jalannyo
Mahmud :Ha batua tu, woles se lah
Syamsul :Tapi Syamsul yakin yg melakukan ko adalah si Datuk Maringgih Caliak
se nyo beko!!

Narator :Syamsul pun menantang Datuk untuk melawannya untuk membalaskan


kematian Siti. Setelah bercekcok sebentar, maka ditembaklah Datuk Maringgih oleh
Syamsul, sehingga menemui ajalnya. Tetapi sebelum meninggal Datuk Maringgih
masih sempat membalasnya. Dengan ayunan pedangnya, kenalah kepala Syamsul yang
menyebabkan ia rebah.

Kerjakanlah perintah berikut dengan cermat!


1. Masukkanlah pepatah, petitih, atau pantun ke dalam setiap dialog!
2. Latihlah drama di atas secara berkelompok!

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


77

PENGINTEGRASIAN NILAI - NILAI BUDAYA MINANGKABAU PADA MATA


PELAJARAN SMK PROVINSI SUMATERA BARAT

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia ( SMK )


Kelas :X
KD :
3. 7 Mendiskripsikan nilai – nilai yang terkandung dalam cerita
rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulisan.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat yang didengar dan
dibaca.
Materi Pokok : Teks Cerita Rakyat
Nilai Karakter yang Dikembangkan : Religius

A. Ringkasan Materi :
Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat Minangkabau
yang berjudul “Malin Kundang”.

1. Penjelasan
Pada materi ini akan dibahas legenda rakyat Minangkabau yang berjudul
“Malin Kundang”. Menceritakan seorang anak yang berkata kasar dan durhaka
kepada ibunya, sehingga dia dikutuk menjadi batu.
2. Jenis cerita rakyat
 Cerita Rakyat Fabel / binatang
 Cerita Rakyat Legenda
 Cerita Rakyat Mite / Ghaib
 Cerita Rakyat Sage
 Cerita Rakyat Epos
 Cerita Rakyat Jenaka
3. Fungsi cerita rakyat :
 Menjaga warisan budaya
 Kearifan lokal setempat
 Asal – usul legenda suatu daerah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


78

 Memberi nasihat

B. Dalil
a. Dalil Al – Qur’an

Al – Isra’ ayat 23

Artinya :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.”

b. Budaya Alam Minangkabau

 Bajalan batolan, bakato baiyo


 Baiak rundiang jo mufakaik.
 Turuik panggaja urang tuo
 Supayo badan nan salamaik.

Filosofi kato nan ampek dalam Minangkabau

 Kato mandaki
 Kato manurun
 Kato melereang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


79

 Kato mandata

C. Penjelasan Ayat Al – Qur’an dan Nilai BAM

1. Penjelasan Ayat Al – Qur’an

Tuhan telah memerintahkan kepada kita jangan menyembah selain Dia. Tuhan
juga mewajibkan pada umatnya untuk bebuat baik kepada kedua orang tua.
Maka, janganlah kamu mengatakan perkataan yang tidak baik apalagi
membentak mereka. Selanjutnya, anak wajib memberikan perkataan yang
mulia kepada orang tua.

2. Penjelasan Nilai BAM

 Bajalan batolan, bakato baiyo maksudnya ialah melakukan pekerjaan secara


bersama – sama.
 Baiak rundiang jo mufakaik maksudnya ialah musyawarah dalam mengambil
keputusan
 Turuik panggaja urang tuo maksudnya ialah ikuti nasihat orang tua.
 Supayo badan nan salamaik maksudnya ialah agar hidup selamat.

D. Kaitan Ayat Al – Qur’an dan Nilai BAM dengan Materi

1. Kaitan Ayat Al – Qur’an dengan Materi

Penjelasan nilai dan kaitanya dengan substansi materi, seorang anak di


Minangkabau tidak boleh melawan kepada orang tuanya. Karena dalam Al –
Qur’an juga menyatakan bahwa seorang anak harus berbuat baik kepada orang
tua, apalagi membentaknya. Jadi seorang anak di Minangkabau wajib berprilaku
baik dan berbakti kepada orang tua.
2. Kaitan Nilai BAM dengan Materi

Penjelasan nilai dan kaitanya dengan substansi materi, seorang anak di


Minangkabau tidak boleh melawan kepada orang tuanya. Karena budaya

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


80

Minangkabau mengajarkan bahwa anak harus patuh kepada orang tua, seperti
pepatah Minangkabau bajalan batolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat.
Turik panggaja urang tuo, supayo badan nan salamaik, yang berarti seorang anak
harus hormati dan turuti nasihat ibu bapak dan orang yang lebih tua darinya.

E. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran

a. Nilai Pendidikan Alquran

Pengintegrasin nilai-nilai agama ini pada kegiatan pendahuluan. Pada kegiatan


motivasi, pendidik menayangkan ayat Alquran surat Al – Isra’ ayat 23. Peserta
didik diajak berdiskusi tentang maksud ayat tersebut. Selanjutnya, pendidik
mmeperjelas bahwa dalam ayat tersebut terkandung seruan untuk berbicara
dengan santun untuk menyeru orang lain kepada hal-hal yang baik.

b. Nilai Budaya Alam Minangkabau

Pengintegrasian nilai BAM dilaksanakan pada kegiatan penutup. Pada kegiatan


menyimpulkan pembelajaran, pendidik mengajak peserta didik memmahami
filosofi berbicara dalam BAM. Peserta didik diajak memahami filosofi kato nan
ampek dan petatah petitih tentang etika berbicara.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


81

PENGINTEGRASIAN NILAI - NILAI BUDAYA MINANGKABAU PADA MATA


PELAJARAN SMK PROVINSI SUMATERA BARAT

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia ( SMK )


Kelas : XII
KD :
3.22 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi dibaca.
Materi Pokok : Kaba
Nilai Karakter yang Dikembangkan : Religius

A. Ringkasan Materi :
Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam kaba yang berjudul ‘Batu
Menangis”

a. Penjelasan
Pada materi ini akan dibahas kaba yang berjudul “Batu Menangis”.
Menceritakan seorang anak yang berkata kasar dan durhaka kepada ibunya, sehingga
dia dikutuk menjadi batu.

b. Fungsi kaba:
 Menjaga warisan budaya
 Kearifan lokal setempat
 Asal – usul legenda suatu daerah
 Memberi nasihat

B. Dalil

a. Dalil Al – Qur’an

Al – Isra’ ayat 37

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


82

Artinya :
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung..”

b. Budaya Alam Minangkabau

 Bak lonjak labu dibanam, umpamo kacang diabuih ciek

C. Penjelasan Ayat Al – Qur’an dan Nilai BAM

1. Penjelasan Ayat Al – Qur’an

Tuhan telah memerintahkan kepada kita jangan menyombongkan diri, karena


apapun kelebihan kita, tidak akan bisa membalas jasa dan kebaikan orang tua.

2. Penjelasan Nilai BAM

 Bak lonjak labu dibanam, umpamo kacang diabuih ciek, artinya menganggap
dirinya lebih sempurna dari pada orang lain.

D. Kaitan Ayat Al – Qur’an dan Nilai BAM dengan Materi

1. Kaitan Ayat Al – Qur’an dengan Materi

Penjelasan nilai dan kaitanya dengan substansi materi, seorang anak di


Minangkabau tidak boleh berprilaku sombong apalagi kepada orang tuanya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


83

Karena dalam Al – Qur’an juga menyatakan bahwa seorang anak harus berbuat
baik kepada orang tuanya dan tidak boleh menyombongkan diri.

2. Kaitan Nilai BAM dengan Materi

Penjelasan nilai dan kaitanya dengan substansi materi, seorang anak di


Minangkabau tidak boleh berprilaku sombong terhadap orang tua dan orang lain.

E. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran

1. Nilai Pendidikan Alquran

Pengintegrasin nilai-nilai agama ini pada kegiatan pendahuluan. Pada kegiatan


motivasi, pendidik menayangkan ayat Alquran surat Al – Isra’ ayat 37. Peserta
didik diajak berdiskusi tentang maksud ayat tersebut. Selanjutnya, pendidik
mmeperjelas bahwa dalam ayat tersebut terkandung seruan untuk berbicara
dengan santun untuk menyeru orang lain kepada hal-hal yang baik.

2. Nilai Budaya Alam Minangkabau

Pengintegrasian nilai BAM dilaksanakan pada kegiatan penutup. Pada kegiatan


menyimpulkan pembelajaran, pendidik mengajak peserta didik memmahami
filosofi berbicara dalam BAM. Peserta didik diajak memahami filosofi dan petatah
petitih tentang etika berbicara.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


84

PENGINTEGRASIAN NILAI - NILAI BUDAYA MINANGKABAU PADA MATA


PELAJARAN SMK PROVINSI SUMATERA BARAT

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia ( SMK )


Kelas : XII
KD :
3.50 Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah buku
pengayaan (nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi)dibaca.
Materi Pokok : Drama Minangkabau
Nilai Karakter yang Dikembangkan : Religius

A. Ringkasan Materi :
Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam drama Minangkabau yang
berjudul “Siti Nurbaya”.

1. Penjelasan
Pada materi ini akan dibahas drama Minangkabau yang berjudul “Siti
Nurbaya”. Menceritakan seorang anak yang rela berkorban demi kebaikan
orang tuanya.

2. Jenis cerita rakyat :


 Drama Tragedi
 Drama komedi
 Drama Tragekomedi
 Drama Opera
 Drama Melodrama
 Drama Farce
 Drama Tablo
 Drama Sendratari

3. Fungsi drana :
 Sebagai sarana menyampaikan informasi dalam bentuk
kelompok

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


85

 Sebagai sarana hiburan


 Sebagai medium kritikan
 Sebagai saran pendidikan
 Sebagai media ekspresi dan komunikasi
B. Dalil
a. Dalil Al – Qur’an
Al – Isra’ ayat 24

Artinya :
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung..”
b. Budaya Alam Minangkabau
 Bak lonjak labu dibanam, umpamo kacang diabuih ciek

Filosofi kato nan ampek dalam Minangkabau


 Kato mandaki
 Kato manurun
 Kato melereang
 Kato mandata

C. Penjelasan Ayat Al – Qur’an dan Nilai BAM


a. Penjelasan Ayat Al – Qur’an
Tuhan telah memerintahkan kepada kita jangan menyembah selain Dia. Tuhan
juga mewajibkan pada umatnya untuk bebuat baik kepada kedua orang tua.
Maka, janganlah kamu mengatakan perkataan yang tidak baik apalagi
membentak mereka. Selanjutnya, anak wajib memberikan perkataan yang
mulia kepada orang tua.

b. Penjelasan Nilai BAM


 Bajalan batolan, bakato baiyo maksudnya ialah melakukan pekerjaan secara
bersama – sama.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


86

 Baiak rundiang jo mufakaik maksudnya ialah musyawarah dalam mengambil


keputusan
 Turuik panggaja urang tuo maksudnya ialah ikuti nasihat orang tua.
 Supayo badan nan salamaik maksudnya ialah agar hidup selamat.

D. Kaitan Ayat Al – Qur’an dan Nilai BAM dengan Materi


a. Kaitan Ayat Al – Qur’an dengan Materi
Penjelasan nilai dan kaitanya dengan substansi materi, seorang anak di
Minangkabau tidak boleh melawan kepada orang tuanya. Karena dalam Al –
Qur’an juga menyatakan bahwa seorang anak harus berbuat baik kepada orang
tua, apalagi membentaknya. Jadi seorang anak di Minangkabau wajib berprilaku
baik dan berbakti kepada orang tua.
b. Kaitan Nilai BAM dengan Materi
Penjelasan nilai dan kaitanya dengan substansi materi, seorang anak di
Minangkabau tidak boleh melawan kepada orang tuanya. Karena budaya
Minangkabau mengajarkan bahwa anak harus patuh kepada orang tua, seperti
pepatah Minangkabau bajalan batolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat.
Turik panggaja urang tuo, supayo badan nan salamaik, yang berarti seorang anak
harus hormati dan turuti nasihat ibu bapak dan orang yang lebih tua darinya.
E. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
a. Nilai Pendidikan Alquran
Pengintegrasin nilai-nilai agama ini pada kegiatan pendahuluan. Pada kegiatan
motivasi, pendidik menayangkan ayat Alquran surat Al – Isra’ ayat 23. Peserta
didik diajak berdiskusi tentang maksud ayat tersebut. Selanjutnya, pendidik
mmeperjelas bahwa dalam ayat tersebut terkandung seruan untuk berbicara
dengan santun untuk menyeru orang lain kepada hal-hal yang baik.

b. Nilai Budaya Alam Minangkabau


Pengintegrasian nilai BAM dilaksanakan pada kegiatan penutup. Pada kegiatan
menyimpulkan pembelajaran, pendidik mengajak peserta didik memmahami
filosofi berbicara dalam BAM. Peserta didik diajak memahami filosofi kato nan
ampek dan petatah petitih tentang etika berbicara.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


87

Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.

Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq.
Sumber ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam
takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik
juo jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan
pado bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek
maSyara’aik Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan
parangai urang dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah
konsep untuak mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam)
secaro sadar atau indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek
dikanai jo sanksi hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro
pidana. Sacaro adaik urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano
akan mambuek malu keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai
nan dapek manggiriang urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan
“preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro
adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak
manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado
hubungan dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga
sumbang ko disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah
salah cando - buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado
ajaran ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari
al-Quran dan Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina,
mandakek sajo alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam
Al Quran surat ka Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo
supayo indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo
jo mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha
Mangayahui apo nan inyo karajooan”.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


88

Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju
Kuruang. Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu.
Al Qur’an manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik
ka 31 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo
(auratnyo), kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka
dadonyo, dan janlah manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah
suaminyo atau anak laki-lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-
anak laki-laki saudaro laki-lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam,
atau hamba sahaya nan inyo punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo
kainginan (kapado padusi), atau anak-anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah
maantakan kakinyo supayo dikataui parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian
kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo
indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu
kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan
mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah
sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang
nan layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah
maagiah kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo),
sampai Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian
punyoi maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian
mangatahui ado kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan
dikaruniaan -Nyo kapado kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur,
sadangkan inyo mainginan kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi.
Siapo sajo nan mamasonyo (budak nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha
Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang
nan malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan
dikalua an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan
partamo punyo hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu,
sadangkan kaum atau suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu.
Manuruik Navis (1984), ado ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik
Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo
konsekuensi hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo
dicabuik pulo;

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


89

2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso
saluruah harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).

B. Pambagian Sumbang duo baleh


Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan disabuik
jo sumbang duo baleh, nantun:
1. Sumbang Duduak
2. Sumbang Tagak
3. Sumbang Diam
4. Sumbang Bajalan
5. Sumbang Kato
6. Sumbang Caliak
7. Sumbang Pakai
8. Sumbang Bagaua
9. Sumbang Makan
10. Sumbang Tanyo
11. Sumbang Jawek
12. Sumbang Kurenah

Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato
12 urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian
Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
Ka nan tuo sambah datang

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (dibaco basamo)


Di awa kalam nan sapatah, ulasan suri dari ambo, pado manjadi angan juo, nan takanduang
dalam ikarak, niaik jo naza dalam hati, ka untuak bajawek tangan, jo diri dunsanak nan
basamo, kok untuang pambari Allah, kajadi si tawa jo si dingin, sabab kan ba’a dek bak

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


90

nantun, aluran badan diri ambo, aka singkek pandapek kurang, ilimu di Allah SWT tasimpan
nyo, tapi samantang pun bak nantun, dek ujuik manantang bana, hakikaik paham indak kacau,
sadang nyo buleh di pikiran, pangana haram bacabang, hati lah tunggang bagai tabiang,
walau mangecek kurang pandai, jan kalah sabalun parang, di pabulek alu panggali, indak nan
labiah dari puntuang, di pabulek hati nurani, indak nan labiah dari untuang, walau ka angok
angok ikan, bak nyawo, nyawo patuang, patah kapak batungkek paruah, tatagak pucuak nan
balingka, ba silang dahan kayo aro, namun nan niek dalam hati, mungkasuik tatap
basampaian, di cubo bagulambek, molah di ansua bak bajalan, kok untuang sampai ka tujuan,
hanyo nan harapan dari ambo, kapado dunsanak bakuliliang, kok basuo kato nan tak jaleh,
intonasi jo mimik nan salah sampai, bahaso Minangkabau nyo basalemak, usah di cacek
langkah sumbang, sabab bak nantun kato ambo, dalam diri ambo lah yakin, sado nyo
dunsanak nan datang ko, tantu bakandak tabu nan manih, kok tabu tibarau nan tasuo, hanyo
nantun ado di ambo, pado manjadi upek puji, nan bedo jatuah di himpok janjang, nak jan
mambarek ka akiraik kami nak mintak di ma’afkan”.
2. Panyampaian dari Niniak (Bundo Kanduang):
“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah
bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah
bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi indak babudi ibarat bambu
indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, padusi tak punyo malu
bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik
jati diri, indak ba power indak wibawa. Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih
mangulik dasun, cayia lah martabat padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak,
supayo iduik taguah ba rueh, nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang
duo baleh rang namokan. Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang
Adaik sopan santun.”

“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek
tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang
ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau
bahaso di pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko…
na’udzubillahiminzalik. (baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti
Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


91

Malu awak kok mamakai orok singkek,


indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.

Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”

Puti Bungsu III


“Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan,
paliang kurang jo paja ketek,
kalau padusi bajalan surang,
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago,
randah pandangan laki-laki.
Usah bajalan ba gageh-gageh,
malasau mandongkak-dongkak,
co ayam gadih ka batalua, usah…
tapi bajalanlah siganjua lalai,
pado tampuah suruik nan labiah,
alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati,
aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas,
kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah,
agak’i urang di bulakang,
kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki,
awak ma iriang di bulakang,
bak nantunlah adaik ka dipakai.”

Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


92

sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu


bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”

Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”

Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


93

Nyampang awak makan basendok,


jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”

Puti Bungsu VII


“Sumbang Pakai.
Babaju jan sampik-sampik,
nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo,
dima taluak tanjuang baliku
jadi tontonan laki-laki,
usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang,
konon tasimbah ateh bawah, usah…
Satantang mode jo potongan,
sasuaikanlah jo bantuak badan,
sarasikan jo ragi kain,
buliah sajuak pandangan mato.
Dek kulik ayah nan manurun,
kulik nan karak-karak anguih,
mako warno piliah nan agak amba,
krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin,
putiahnyo nan abu-abu,
usah dipakai baju sirah piak,
dendeng balado kecek urang,
badoso umaik karano awak.
Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok,
usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak,
usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2,
kurang etis baso kininyo.”

Puti Bungsu VIII


“Sumbang Karajo.
Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2,
nan mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang,
kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah,
kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin,
tapi jan mabajak jo mairiak,
bak nantunpun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang pisang,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


94

jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang kayu.

Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
pantang batanyo ka urang lapau,
lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”

Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


95

cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,


alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”

Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Puti Bungsu XII


“Iko sumbang nan pangabisan,
namonyo Sumbang Kurenah.
Adopun nan dimukasuik jo kurenah,
iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai
karakter kecek rang kini
sikap mental caro moderen.
Kurang etis kurang lah patuik
kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo,
kurang lamak kurang lah elok
malucu mambuek garah
ma hota bakarikik an dalam manjanguak batakziah,
indak buliah galak mancaliak urang jatuah,
indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami,
atau kuok mangango laweh2,
tamasuak juo sumbang kurenah,
mangakok jo tangan kida,
saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak atau maimbau, malambai-lambai dari jauah.
Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo,
mako dari nantun, kok awak mambali durian,
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki
lukolah iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


96

Penutuik dari Mamak

“Nah… nantunlah inyo sumbang duo baleh tu…


susunan Cati Bilang Pandai,
buah ranungan awak basamo,
utang niniak jo mamak manyampaian,
kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri,
suri nan ka di tanun dalam kampuang, tapuji di masyarakaik,
kami lah sato jo tuahnyo,
tapi nyampang lalu indaknyo singgah,
inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah
badan niniak sarato mamak, nasihat tabuang buruak sajo.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (basama-samo)

Sumber: BP-PAAM, Direktori Minangkabau 2012,


: Pitaruah Ayah oleh Yus Datuak Parpatiah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


97

Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi

sambia manyalam minum aie


sambia badiang nasi masak,

kok tagak maninjau jarak,


sambia duduak marawuik ranjau,

7 Mandiri Nafsiyah (jati diri) Indak maangok kalua badan


8 Demokratis Musyawarah Tiok-tiok sesuatu nan kadiadokan
paralu di musyawarahkan.
Petitih adat.
“duduak surang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang,
Bulek ayia dek pambuluah,
Bulek kato jo Mufakat,”

“Kamanakan barajo ka mamak,


Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik,
mufakat barajo ka nan bana, Bana
badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
patuik, raso, pareso, malu jo sopan)
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


98

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
9 Rasa Ingin Himmah (keingin “Panakiak pisau sirawik,
Tahu tahuan) Ambiak galah batang lintabuang,
Salodang ambiak ka nyiru,
Nan satitiak jadikan lawik,
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi guru”
10 Semangat Syu’ubiyah Suku ndak dapek diasak, gala ndak
Kebangsaan (kebangsaan) dapek dialiah, kampuang ndak
dapek dituka.
11 Cinta Tanah Air Baldatun - Tagak kampuang mamaga
thayyibatun wa kampuang, tagak nagari mamaga
rabbun ghafur nagari
(negeri yang - Hujan ameh di nagari urang, hujan
makmur dalam batu di nagari awak, namun
pemiliharaan dan kampuang takana juo
ampunan Allah)
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak dado,
Prestasi (berkompetisi kok kalah jan manyasa.
dalam kebaikan)
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek
Komuniktif (persaudaraan) disayangi, samo gadang dibawo
baiyo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan
dibao nak urang ka Saruaso, anak
dipangku kamanakan dibimbiang
urang kampuang dipatenggangkan,
jago nagari jan binaso.
- Raso dibawok naiak, pareso
dibawok turun.
15 Gemar Tadarrus Di baliak tatulih ado nan tak tatulih,
Membaca (membaca Alam takambang jadi guru, bumi
tersurat) tabantang tampek diam
Tadabbur
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;

H. Materi Nilai-nilai Karakter dasar Kepribadian Orang Minangkabau dan


Integrasi nilai-nilai adat ke mata pelajaran.

Karakter DESKRIPSI NILAI-NILAI ADAT DALAM


dasar PETATAH-PETITIH ADAT
kepribadian
Minangkabau

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


99

petatah: “Iduik Ciri utama orang Petiti:


dikanduang berpendidikan adalah Nan kuriak iyolah kundi,
adat” memiliki budi pekerti yang Nan Merah iyolah sago,
Peserta didik baik Nan bayiak iyolah BUDI,
memili : Salah satu syarat yang Nan indah iyolah baso
“Baso bayiak, dikehendaki oleh adat
budi katuju Minankabau yang Anak ikan dimakan ikan
dek urang bermutu tinggi dan Gadang ditabek anak tanggiri
banyak” berakhlak baik adalah: Ameh bukan, pangkatpun bukan
BUDI. Terkait dengaan Budi elok nan rang haragoi
Budi meliputi :
“sifat-sifat baik yang Dulang ameh baok balayia,
dikehendaki adat” Batang Bodi baok pananti
Misalnya ; Kebersamaan, Utang ameh bulia dibayia,
serasa, sehina, semalu, Utang Budi dibaok mati.
tenggang manenggang,
sosial, Baso basi, tolak Pucuak pauah sadang tajelo,
ansur dsb. Panjuluak bungo galundi
Nak jauah silang sangketo
Pahaluih baso jo basi

Anjalai tumbuah di munggu


Sugi-sugi dirumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru
Nak tinggi naiakkan BUDI

petatah: adat Berdasarkan BUDI, maka Petitih:


“Lamak dapat tumbuh nilai-nilai Mandapek samo balabo,
diawak, katuju kebersamaan yang serasa, Kahilangan samo barugi,
dek urang”. sehina, semalu, Urang Ado samo dimakan,
minang selalu memelihara Ndak ado samo dicari,
Peserta didik rasa persaudaraan Kabukik samo mandaki,
memiliki nilai- sahabat karib, yang Kalurah samo manurun
nilai kepekaan dikenal dengan Sasakik sasanang,
terhadap: “badunsanak.” Sahino samalu.
“rasa
kebersamaan Ciri-ciri urang
, Saraso, badunsanak/sapasukuan menurut
sahino, adat Minangkabau:
samalu dalam Sasandi sarumah gadang,
badunsanak” Sakaturunan (Geneologis),
(persatuan Sasakik sasanang, sahino samalu
dan Ndak ado samo dicari,
kebersamaan) Kok ado samo dimakan,

“Sakik di awak sakik dek urang


Lamak diawak, katuju dek urang”.

petatah: “Iduik Maka perkembangan Petitih :


dikanduang dalam diri seseorang batasan dalam berprilaku
adat” menurut adat adalah budi “Jikok cadiak jaan manjua,
Peserta didik yang tinggi sehingga Kok gadang jan malendo,
memiliki membatasi dirinya untuk Yo kok tinggi jaan manyundak

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


100

“Budi tidak melakukan laku Gapuak nan indak mambuang lamak,


Bayiak, baso perbuatan yang Cadiak nan indak mambuang
katuju” merugikan orang lain, kawan”
sehinga buruk akibatnya.
“Tidak melakukan laku Malawan guru jo kajinyo,
perbuatan buruk yang Malawan mamak jo Adatnyo,
merugikan orang lain” Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang ilmu,
Jikok Malawan ka mamak
hilang/indak dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak
datuak tumangguang, hiduik kalau
tidak babudi, duduak tagak kamari
tangguang

petatah: Berbudi adalah berbuat Petiti:


“Iduik sesuatu yang terbaik baik Kaluak paku kacang Balimbiang,
dikanduang terhadap orang lain, Pucuaknyo lenggang-lenggokkan
adat” keluarga, suku, kampung, Dibaok ka Saruaso
Peserta didik nagari, bahkan bangsa Anak di pangku, kamanakan di
memiliki: dan negara. bimbiang,
Pribadi Nan Menjaga dan memlihara Urang kampuang patenggangkan,
paduli jo kewajiban bagi pribadi Jago nagari, sarato jo adatnyo
Mamaliaro orang minang.
Budi adalah prinsip dasar Tibo di kaba bayiak baimbauan,
adat Minangkabau Tibo di kaba buruak bahambauan,

petatah: “Iduik Mamaliaro tingkah Petiti:


dikanduang kurenah, laku perangai, Kok mandi dibawah-bawah,
adat” lisan nan berbudi tinggi, Kok manjauak di ilia-ilia,
Peserta didik sehingga tidak merugikan Jikok bakato, paliaro lidah,
mampu diri sendiri maupun Jikok bajalan, paliaro kaki,
“Sopan jo menyinggung orang lain. Lidah tataruang ameh padanannyo,
Santun“ Kaki tataruang inai padannyo,
Mangango mangko mangecek,
Malangkah mako bajalan
Dikabek jo aka budi
Di lilik jo baso bayiak
Muluik manih talempong kato,
Gulo biak baso dibibie,
Banamo adat sopan santun
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: “Iduik Dalam banyak hal dan Pulai bapangkek naiak,


dikanduang memecahkan masalah maninggakan rueh jo buku.
adat” menyangkut orang lain Manusiabapangkek turun,
Peserta didik mesti memiliki karakter Maninggakan Adat jo Pusako
berkepribadia Cadiak Candokio, Arih Manusia tahan kieh,
n bijaksano Binatang tahan palu,
“Arih Tau dek bayang kato sampai,
Bijaksano, Tau eriang jo gendeang,
Tagisia labiah bak kanai,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


101

cadiakcandok Tasingguang labiah bak jadi,


io“ Tau dek rantiang ka mancucuak, tau
dahan kamanimpo, gabak diulu
tanndo ka ujan, cewang dilangik
tando ka paneh,
Kilek camin lah kamuko, kilek
baliuang ka kaki, takilek ikan dalam
ayia,
tantu jantan batinonyo.

petatah: “Iduik Segala sesuatu dihadapi Petiti:


dikanduang dengan lapang dada , Tak ado karuah nan indak janiah,
adat” dan tidak ada masalah Tak ado kususik nan indak salasai,
“Tangguang yang tidak dapat
Jawek, dipecahkan/diselesaikan. Pandai bakisa tagak, bakisa ditanah
tenggang tanggung jawab secara nan sabingka,
raso, bersama-sama, bisa Pandai bakisa duduak, bapaliang di
kegotong bekerja sama dan sama- lapiak nan sahalai,
royongan. sama bekerja sampai
selesai dengan penuh Duduak surang basampik-sampik,
tanggung jawab Duduak basamo balapang-lapang.

Barek samo dipikua,


Ringan samo di jinjiang,
Nan saketek samo di paminyak,
Nan Banyak samo di pamandi
Hati tungau samo di cacah,
Hati Gajah samo di lapah

petatah: “Iduik Dalam hidup kita harus Petitih:


dikanduang waspada, dan kuat Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang
adat” pendirian, jangan mudah tabao-bao, lah tuo tarubah tido,
“Bapandirian terombang-ambing oleh sampai mati manjadi paranggai,
Taguah bisa bebagai asuang fitanah,
dipicayo”. sugi jo siasek, adu domba Antah mangulak dari ilia
dari pihak-pihak lain Antah Galodo dari ulu
Didalam pergaulan Iman nan indak buliah ratak,
hendaklah mempunyai Kamudi indak buliah patah,
pendirian yang kokoh, dan Padoman indak buliah tagelak,
selalu dijalan yang benar Haluan nan indak buliah barubah
Condong jan kamari rabah,
luruih manantang barieh Adat

Pantangan .................

“Dondong ayia, dondong dadak”,


“Jaan Sarupo Pimpiang dileriang,”
“Cando jawibalang punuang,
“Cando Jawi gadang dilabuah”
“Jaan pandai baminyak ayia” ,
dalam baiyo baindaan
Jalan baduo ndak batigo,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


102

Ta impik nak diateh,


takuruang nak dilua
jaan Manuhuak kawan sairiang,
mangguntiang dalam lipatan
(tidak setia/amanah)
(Jaan bamuko duo, / Munafiak)

Jikok kailia karantau ikia,


Kok Mudiak ka padang sibusuak,
Singgah nan lalu di disikabau
Kok Janji jan maungkie,
Titian Binaso lapuak,
Pantangan dek urang minangkabau.
petatah: “Iduik Jangan Serba Tanggung, Petiti:
dikanduang Lakukan sesuatu dengan Alang tukang Binaso kayu,
adat” sungguh-sungguh dan Alang cadiak binaso adat,
“bersungguh- berhasil tentu disertai Alang alim rusak agamo,
sungguh, jaan ikhtiar dan Do’a. Jangan Alang sapaham rusak nagari.
kapalang melakukan sesuatu secara
tangguang” asal asalan, ikut ikutan Dek ribuik kuncang ilalang,
saja, karena hal itu Katayo panyalin lantai,
takkan berguna Kok iduik jaan mangapalang,
Kok tak kajo barani pakai.

Baburu ka padang data,


Dapeklah ruso balang kaki,
Baguru kapalang ajar,
Bak bungo, kambang tak jadi.
petatah: “Iduik Masyarakat adat Petiti:
dikanduang Minangkabau terdiri dari “Rang gadih bakarek kuku,
adat” Nagari-nagari. Lebih Dikarek jo pisau sirawik,
“bela nagari kurang 500 nagari Pangarek batuang tuonyo,
“ diminangkabau yang Batuang tuo elok kalantai.
sekaligus merupakan Nagari baka ampek suku,
kampuang halaman nan Dalam suku ba buah paruik,
Tacinto. Kita menempati Kampuang Banan tuo,
wilayah yang disebut Rumahgadang batungganai,
nagari
Tiap-tiap nagari memiliki “Manyampak sambia ka hulu,
batas wilayah, ciri khas Kanai pantau dek manjalo,
dan ciri-ciri nagari. Adat luhak bapangulu,
Kok rantau dibari barajo”

Syarat-syarat nagari

“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


103

Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”

“Tagak Badunsanak, bela


dunsanak,
Tagak kampuang, mamaga
kampuang,
Tagak suku, mamaga suku,
Tagak Nagari, bela nagari,
Tagak babangso, mamaga bangso”.
petatah: “Iduik Masyarakat Minangkabau Petiti:
dikanduang disebabkan alamnya yang “Karatau madang di ulu,
adat” sempit, berbukit, sumber Babuah babungo balun,
Karakter daya alam terbatas, Marantau Bujang dahulu,
Marantau ditambah lagi rang laki- Di kampuang paguno balun”.
Urang Minang laki diminang lalok di
surau tak mewarisi “Jikok Buyuang pai ka danau,
pusako, maka menjadikan Iyu bali, belanak beli
suku Minang menjadi Ikan Panjang Bali da ulu
suka merantau untuk Jikok buyuang pai marantau,
merubah nasip, mencari Ibu cari dunsanak cari,
pengalaman maka Orang Induak samang cari da ulu”
minang berwatak
kosmopolit, marantau “Jo kok pandai Bakain Panjang
menjadi ciri-ciri orang Labiah nan dari bakain saruang,
Minang. Kok Pandai Bainduak samang,
Labiah nan dari dusanak kanduang
“.

“Satinggi-tinggi tabang bangau,


Pulangnyo kakubangan juo,
Sajauah-jauah pai Marantau,
Orang Minang meski Akhianyo pulang kakampuang juo”
berada dan pergi
merantau, namun Pantangan.....
kampung halaman tidak Hujan ameh di rantau urang,
pernah dilupakan. Ujan batu di kampuang kito,
Bahkan ikut membantu Kampuang nan usah dilupokan.
biaya kemenakan
dikampung,
pembangunan mesjid
mushalla,MDA, Surau,
membiayai kegiatan seni
Budaya dll.
petatah: Dimanapun Orang Minang Petatah adat:
“Dimaa Marantau, menetap “Dimaa bumi di pijak,
bumi di namun pandai Disinan langik di jujuang,
pijak,Disina menyesuaikan diri, suka Disinan rantiang di patah,
n langik di dan pandai bergaul, , dimano sumua dikali,
jujuang” dihargai kawan dan disinan aia disauak,
lawan. dimano nagari diunyi
disinan Adat nan dipakai.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


104

“Pandai Ditinggakan mamak, didapati


manyasuaika mamak, inggok mancakam, tabang
n diri” basitumpu (mangaku
mamak/anggota suku baru)
Petitih :
Bakpo Udang, baitu pulo Sirangkak,
Bak po urang baitu pulo awak.
Kok tibo di kandang kambiang
mambebek,
Dikandang kabau manguek,
Dikandang Harimau mangaum,
Namun jaan manjadi kambiang,
Dan Pantangan pulo manjadi kabau,
petatah: Masyarakat Minang tidak Pepatah:
“Lataan mengenal kasta, kaya Nan tuo di hormati, Nan ketek
sasuatu pado miskin, golongan atas dilindungi,
tampeknyo” bawah, berada pada Samo gadang lawan baiyo,
“Malata an status yang sama, namun Baiyo jo adiak, batido jo kakak,
sasuatu pado sangat menghormati Barek samo dipikua, ringan samo
tampeknyo” perbedaan dan dijinjiang,
menempatkan laku Sahino samalu, salarang,
perbuatan sesuai dengan sapantangan, sasakik, sasanang
baris adat yaitu “ Adat Sakik dek awak sakik dek urang,
nan ampek yaitu Alua jo Lamak diawak, katuju dek urang.
Patuik, raso jo pareso”
Orang Minang apabila
tidak menjalankan adat Petitih :
ini dinilai “indak tau jo
ampek” Jikok mamakan durian, kulik nan
usah ka laman urang, luko kaki luko
bibie badantiang tali silaturrahmi.
Lidah tataruang ameh padanannyo,
Kaki tataruang inai padanannyo,
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: Melambangkan peranan Petiti:


“Bundo seorang (Ibu) perempuan. Bundo Kanduang,
Kanduang Bundokanduang sebagai Limpapeh rumah nan Gadang,
Limpapeh pusat dari segala potensi Amban puruik pagangan kunci,
rumah nan kaum, limpapeh rumah Amban putuik alung bunian,
Gadang” nan gadang, mengasihi, Pusek jalo Pumpunan tali,
mamaliaro, mengayomi Hiayasan dalam nagari. Nan gadang
seluruh anggota keluarga Basa batuah,
dengan penuh kasih Jadi unduang-unduang ka Madinah,
sayang. Ka payuang panji ka Sarugo.

petatah:  Segala sesuatunya ada Penerapan: Petitih:


“Bajanjang ketentuan yang Babilang dari aso
naiak, berlaku, dan kita Mangaji dari alif
batanggo menyesuaikan dengan Naiak dari janjang nan di bawah
turun” ketentuan atau Turun dari tanggo nan di ateh
tatatertip yang ada. Bajanjang nayiak,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


105

“Bajanjang  Taat azas, Berdisiplin, Batanggo turun,


naiak, komitmen, dedikasi
batanggo adalah bahagian dari Penerapan Pepatah
turun”. adat ini. Bajanjang nayiak,
 SOP, Prosedur, Metode Batanggo turun,
juga terkait dengan
adat ini. Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka pangulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
manuruik alua jo patuik,
Manurui patuik jo mungkin
(sebelum Islam)
Manuruik kitabullah dan sunnah
rasul (setelah Islam)

Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.

“Iduik Bakati samo barek,


bamasyarakat Baukua samo panjang,
” Tibo di mato indak dipiciangkan,
Tibo di paruik indak dikampihkan,
Tibo di dado indak dibusuangkan,
Nan ado samo dimakan
Indak ado samo dicari,
Hati gajah sampo dilapah
Hati tungau samo dicacah
Barek samo dipikua,
ringan samo dijinjiang
Ka bukik samo mandaki,
ka lurah samo manurun
Nan ado samo dimakan,
indak ado samo dicari
Kok jauah kana-mangana,
kok dakek jalang-manjalang
Tatilantang samo minum aia,
tatilungkuik samo makan tanah
Malompek samo patah,
marunduak samo bungkuak

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


106

petatah: “Adat petatah: “Iduik Petitih:


maniru dikanduang adat” Alua samo dituruik,
manuladan” Alam Takambang jadi guru jalan pasa samo ditampua
Siswa pandai merupakan dasar falsafah Adat samo dipakai,
maniru jo Adat minangkabau. limbago samo dituang
Manuladan Menyesuaikan dan
menyeleraraskan hidup Nan maniru manuladan,
dengan alam maniru nan bak urang nan bak awak
manuladan, adalah Mancontoh ka nan ado,
prilaku yang penting manuladan ka nan sudah,
menurut adat. Maambiak tuah ka nan manang,

Mandapek samo balabo,


kahilangan samo rugi
Maukua samo panjang,
manimbang samo barek
mambilai samo laweh
Baragiah samo banyak,

petatah: “Iduik Adat dan Syarak di Petiti:


dikanduang Minangkabau adalah dua Cupak basitalago panuah,
adat” ajaran yang mutlak undang maisi kandak,
dipakai dan diamalkan. bak kain pambaluik tubuah,
Yaitu adat dan islam. paralu dipakai tak buliah tidak
Syara’ mangato, adat
mamakai.
petatah: Sifat pemuda-pemudi yang Petiti:
Capek kaki terpuji dan dikehendaki Capek kaki ringan tangan,
ringan tangan, oleh Adat dan agama di capek kaki indak panaruang,
Siswa memiliki Minang kabau. Yakni ringan tangan bukan pamacah
karakter : tangkas dan kesatria tetapi
Capek kaki tidak melampaui Cancang tadadek jadi ukia,
ringan tangan kesopanan. kuah talenggang ateh nasi
(Kreatif,
Inovatif) Calak-calak ganti asah,
pananti tukang manjalang datang,
panunggu dukun manjalang tibo,
duduak marawik ranjau.
Tagak maninjau jarak.

Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.

Seseorang yang panjang “Cadiak malam


angan-angan, tetapi biguangnyo siang”, (Bingung)
satupun tak dapat “gilo maukia kayu tagak.” (Malas)
dikerjakannya, rencana

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK


107

tinggal rencana,
mempunyai sifat pemalas.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengimtegrasian SMK

Anda mungkin juga menyukai