TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................ i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ....................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan .................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai
religius, pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk
mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong
royong, berbudaya, dan mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama salingkejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMAK/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui
pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya
menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, Mei 2018
GUBERNUR SUMATERA BARAT
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau
ke dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato,
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa
Minangkabau yang menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual
hebat, agama yang taat dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, Mei 2018
Kepala Dinas,
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik menerminkan
bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.Sebagaimana pesanadat Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi,
samo gadang lawan baiyo”, adagium budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser
oleh teknologi komunikasi dan inforrmasi seperti media visual dan media sosial yang
berkembang saat ini.Mereka kurang peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat,
karena mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan PendidikanAl-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi PendidikanAgama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan
Seni dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK)Syara’Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang JadiGuru” di
Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto
“Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi PendidikanAl Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini
dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum
2013. Menginternalisasikan/mengintegrasikan PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni:“Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang
Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al
Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan
setelah menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus
setiap mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam
pembelajaran di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini,
PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang
dinilai hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat
silabus dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini menjadi tahun pertama pelaksanaan program integrasi
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMK/SMKse - Sumatera Barat.
Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum agar
guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh
program akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.
B. Dasar Hukum
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan
Pendidikan Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.
C. Konsep Integrasi
D. Tujuan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan Ilmu
pengetahuan tentang Budaya Alam Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran
yang yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau yang dapat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik
sehari-hari. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata
pelajaran mesti ditindak lanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan
kelemahan-kelemahan pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas
Pendidikan provinsi Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II
PELAKSANAAN
2. SeniMusik
Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik,
Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik, Evaluasi seni musik, Portofolio seni
musik. Pada Sekolah Menengah Atas musik menampilkan pergelaran karya musik.
3. SeniTari
Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni tari, Teknik
penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni tari, Portofolio seni tari. Pada
sekolah Menengah Atas seni tari melakukan dan mengkreasikan karya tari.
4.SeniTeater
Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater,
Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni
teater. Pasa Sekolah Menengah Atas teater menampilkan pementasan karya teater.
Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan
minimal 2 aspek seni.
D. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran Seni Budaya merupakan proses pendidikan olah rasa membentuk
pribadi harmonis, dan menumbuhkan multi kecerdasan. Pembelajaran dilakukan dengan
aktivitas berkesenian sehingga dapat meningkatkan kemampuan sikap menghargai, memiliki
pengetahuan, dan keterampilan dalam berkarya dan menampilkan seni dengan
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta sesuai dengan konteks
masyarakat dan budayanya. Falsafah lama dari Kong Fu Chu mengatakan bahwa
pembelajaran harus dialami oleh peserta didik. Falsafah itu mengungkapkan bahwa saya
dengar saya lupa, saya lihat saya ingat dan saya lakukan saya mengerti.
F. Strategi Pembelajaran
Dengan mengacu pada berbagai pendekatan tentang belajar dan pembelajaran,
terdapat beberapa strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi, termasuk strategi
belajar berbasis , kontekstual, berbasis masalah (problem-based), mandiri (autonomous
Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.
Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man kepada
kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya sehingga
menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan kepada
siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)
Catatan.
Pada kegiatan pembukaan, inti maupun penutup guru dapat mengaplikasikan adap sopan
santun orang Minangkabau sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Adat Nan Duo
puluah yaitu yang berhubungan dengan Sumbang Duo baleh di setiap prilaku siswa dalam
proses pembelajarannya sehingga terjadi pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus,
seperti memperbaiki sikap siswa bila ada yang sumbang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program program integrasi muatan lokal terkait Pendidikan Al-Qur’an
dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran Seni dan Budaya SMA bertujuan
untuk meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam bertingkah laku, berkomunikasi lisan
dan tulis yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya adat Minangkabau serta
untuk mengembangkan pemahaman peserta didik SMA akan falsafah adat Minangkabau
“Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Adat Mamakai Syara’
Mangato, Alam Takambang Jadikan Guru”.
Konsep integrasi nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau ke mata pelajaran
Seni dan Budaya ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan
struktur kurikulum 2013, peserta didik belajar Bahasa Inggris wajib dengan porsi dua ( 2 )
jam pelajaran setiap minggunya. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan
permen No. 24 tahun 2016. Yang terpenting di sini, tidak ada penambahan content materi.
Tapi, yang ada adalah menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai Al-Qur’an dan dan
budaya alam Minangkabau yang menjadi falsafah orang Minangkabau sebagai upaya
penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN&
BAM
3.1. Memahami jenis • Ragam alat • Mengidentifikasi Unjuk Kerja Belajar Melestari- 4 JP
dan fungsi alat musik ragam alat musik Penampilan untuk kan budaya
tradisional dalam karya musik menjaga hidup
Buku-buku
yang relevan
BukuSeniBu
3.2 Menganalisis alat • Alat musik • Unjuk Kerja Syiar Menanam- 4 JP dayakelas X
musik tradisional tradisional Mengidentifikasi Menampilka agama kan rasa
berdasarkan jenis dalam seni jenis alat musik n karya Shalawat peduli VCD
dan fungsinya pada ritual di tradisional dalam musik buatan Dulang dari dalam pertunjukan
masyarakat masyarakat seni ritual di sendiri daerah budaya music
pendukungnya. masyarakat Pariaman, bersanji
• Alat musik berdasarkan Rabab dari dalam Kumpulan
4.2 tradisional pengamatan daerah masyarakat. lagu-
Mempresentasik dalam seni langsung atau Pesisir lagudaerah
an hasil analisis alat hiburan di melalui media (Vokal)
musik tradisional masyarakat audio/audiovisual Bukuteknikb
berdasarkan jenis ermainalatm
dan fungsinya pada • Mengidentifikasi usik
masyarakat jenis alat musik
pendukungnya. tradisional dalam Ensiklopedi
seni hiburan di musik
masyarakat Indonesia
berdasarkan
• Mempresentasi-
kan perbedaan
musik dalam seni
ritual dan seni
hiburan di
masyarakat
3.3 Memahamidan • Pertunjukan • Mengamati dan Unjuk Kerja Syiar Menananka 5 JP BukuSeniBu
mengapresiasi musik mengidentifikasi pergelaran agama n rasa kerja dayakelas X
pertunjukan musik tradisional pertunjukan musik karya Shalawat sama dan
tradisional. Indonesia. musik tradisional sendiri Dulang dari Menanam- VCD
• Pertunjukan daerah kan rasa pertunjukan
4.3 Menampilkan musik • Mengamati dan Pariaman, peduli music
pertunjukan musik tradisional mengidentifikasi Rabab dari dalam
tradisional. Indonesia pertunjukan daerah budaya Kumpulan
yang musik tradisional Pesisir bersanji lagu-
mengiringi untuk mengiringi (Vokal dalam lagudaerah
tarian. tarian masyarakat
Minangkab Bukuteknikb
Pertunjukan • Mengamati dan au. ermainalatm
mengidentifikasi
• Berkreasi musik
tradisional untuk
pertunjukan
musik/tari/teater
• Menampilkan
kreasi musik
dalam
pertunjukan
musik/tari/teater
3.1 Memahami konsep, - konsep, teknik, • Mengamati dengan Tugas. Mengajar- • Memben- 4 JP Buku paket
teknik dan prosedur dan prosedur seksama beberapa • Membuat kan siswa tuk Seni
dalam menirukan tentang tari contoh ragam gerak deskripsi gerak utk: karakter Budaya
• Mena-
namkan
nilai-
nilai
etika
dan
estetika
budaya
3.2 Memahami bentuk, • Bentuk, jenis • Mengamati secara Tugas. Surah Menanamk 4 JP Buku paket
jenis, dan nilai estetis dan nilai seksama contoh- • Membuat AN-NAHL: an nilai seni budaya
dalam ragam gerak estetis tari contoh gambar kritik tari 6. nilai etika kelas X
tari tradisi tradisi daerah maupun video minimal 400 Artinya dan Humprey,
setempat visual ragam gerak kata “ Dan estetika Doris,
4.2 Memeragakan gerak tari tradisi setempat kamu dalam 1983. Seni
tari tradisi • Bentuk, jenis berdasarkan memperole budaya Menata
berdasarkan bentuk, dan nilai simbol, jenis, dan h Minangkab Tari, terj.
jenis dan nilai estetis estetis iringan nilai estetis sesuai Unjuk Kerja pandangan au. Sal
sesuai iringan tari tradisi iringan • Mempergelar- yang indah Murgiyanto
daerah kan tari bentuk ketika , Dewan
setempat • Mengidentifikasi sesuai dengan kamu Kesenian
4.2 simbol, jenis, dan hitungan membawan Jakarta,
- Peragaan nilai estetis dengan ya kembali. Jakarta.
gerak tari berbagai macam Hawkins,
tradisi sesuai musik iringan Produk Alma,1990.
iringan ragam gerak tari • membuat tari Mencipta
tradisi daerah bentuk sesuai Lewat Tari,
setempat kaitannya iringan terj.
dengan ragam Sumandiyo
gerak tari Hadi, ISI,
Yogyakarta
• Melakukan latihan Hawkins,
gerak tari tradisi Alma M.,
Buku paket
3.3 Menganalisis konsep, • Perbandingan Unjuk Kerja AL Imbran Alam 5 JP seni budaya
teknik dan prosedur konsep, teknik • Mengamati • Mempergelar- :160 takambang kelas X
dalam ragam gerak dan prosedur hubungan antara kan tari bentuk ( tgg alam jadi guru Humprey,
tari tradisi pada gerak tari konsep, teknik dan sesuai dengan semesta) Doris,
4.3 Memeragakan ragam tradisi daerah prosedur dalam 1983. Seni
SILABUS PEMBELAJARAN
SENI RUPA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas :
KOMPETENSI INTI :
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Pencapaian Tatap Muka Penugasan Kegiatan Waktu
Kompetensi Terstruktur Mandiri
• Mengamati • Membe Tulisan 4 x45 • Buku Seni
3.1 Memahami 3.1.1. Menjelaska • Konsep, unsur, • Diskusi dan ntuk Essay menit Budaya Siswa
konsep, unsur, n konsep prinsip,bahan dan kelompok mengklasifika karakte Kelas X,
prinsip, bahan, seni rupa teknik dalam si teknik r siswa Kemendikbud,
dan teknik dalam berkarya seni rupa • Mengamati dalam yang tahun 2016
proses berkarya 3.1.2. Mengidenti dan berkarya seni tanggu • edukasi.net
fikasi
seni rupa mengklasifi rupa h, • Buku refensi
unsur – kasi unsur, • Membuat tangkas
4.1.4. Bereksperi
men
dengan
beragam
bahan dan
teknik
dengan
melihat
model
3.2. Memahami 3.2.1 Mengidentifi • Karya seni rupa • Diskusi Tulisan 4x 45 • Buku Seni
karya seni kasi jenis tiga dimensi • Mengamat • Mengamati Essay Budaya Siswa
rupa karya seni i dan dan Kelas X,
berdasarkan, rupa tiga berdasarkan, jenis, mengklasif mengklasifika Kemendikbud,
jenis, tema, dimensi tema, dan nilai ikasi karya si karya seni tahun 2016
dan nilai 3.2.1.Menjelaskan estetis. seni rupa rupa • edukasi.net
estetisnya tema karya berdasarka berdasarkan • Buku refensi
tiga dimensi n jenis, jenis, tema yang relevan,
3.2.2.Menbanding tema dan dan nilai • Pameran karya
kan nilai - nilai estetisnya seni rupa
4.2 Membuat nilai estetika estetisnya • Membuat
karya seni • Majalah,
dalam karya • Memprese karya seni • Jurnal,
rupa tiga seni rupa rupa tiga
dimensi • Pembuatan karya ntasikan • Koran,
tiga dimensi hasil dimensi
dengan seni rupa tiga • Hasil
pengamata dengan Praktek 4 x 45
melihat dimensi dengan penelitian,
3.2.3.Membuat n terhadap melihat menit
model melihat model • Gambar,
konsep jenis, tema model:
berkarya • Audio-visual
dan nilai a. benda
seni rupa estetis mati
tiga dimensi dalam b. benda
karya seni hidup
3.2.4.Membuat rupa c. foto/gam
sketsa karya • Membuat bar
seni rupa karya seni • Bereksplorasi
3.2.6.Membuat • Mengkom
karya seni unikasika
rupa tiga n konsep
dimensi hasil
hasil ciptaan eksplorasi
sendiri berkarya
tiga
dimensi
dengan
berbagai
media dan
teknik.
5 jp
3.4 Menganalisis • Konsep, • Mengidentifikasi Tugas.
pementasan seni teknik dan mengenai konsep, •
teater sesuai konsep, prosedur teknik dan prosedur Unjuk Kerja
teknik dan prosedur pementasan pementasan seni •
seni teater seni teater teater tradisional. Produk
tradisional tradisional • Mengkonstruksi •
4.4 Mementaskan seni • Pementasan konsep, teknik dan
teater berdasarkan seni teater prosedur pementasan
konsep, teknik dan berdasarkan seni teater
prosedur seni teater konsep, tradisional.
tradisional teknik dan • Mementaskan seni
prosedur seni teater tradisional.
teater • Mengkritik
tradisional pementasan seni
teater tradisional .
KD YANG TERINTEGRASI
NILAI AGAMA DAN BUDAYA
MINANGKABAU
tigo sapilin
4.1.2
Mendemonstarikan
permemainan
music talempong
pacik.
2 3.2 Menganalisis 3.2.1.Mengindentif • Alat musik Syiar agama Menanamkan Tugas Tugas Mem
. alat musik ikasi alat music tradisional Shalawat rasa peduli kelompok kelompo videoka
tradisional yang sesuai dengan dalam seni Dulang dari dalam mengisi k n
berdasarkan bentuk acara ritual ritual dan daerah budaya lembar mengana pertunju
jenis dan dalam masyarakat. hiburan di Pariaman, bersanji kerja lisis kan
fungsinya pada masyarakat Rabab dari dalam peserta makna salawat
masyarakat 3.2.2.Mengidentifi daerah masyarakat. didik dan sanji dulang
pendukungnya. kasi alat music Pesisir memprese dan di
yang sesuai dengan (Vokal) ntasikan lingkun
bentuk acara ke depan gan
hiburan dalam kelas masing-
masyarakat. masing
dan
3.2.3Membedakan memak
jenis alat music nai
hiburan dan ritual sanji
dalam masyarakat
.
4.2.Mempresent 4.2.1.
asikan hasil Mempresentasikan
analisis alat perbedaan musik
musik dalam seni ritual
tradisional dan seni hiburan di
berdasarkan masyarakat.
jenis dan
fungsinya
pada
masyarakat
pendukungnya.
4.3.2.Berkreasi
musik tradisional
untuk pertunjukan
musik/tari/teater
4.3.3.Menampilkan
kreasi musik dalam
pertunjukan
musik/tari/teater
4 3.4.Memahami 3.4.1.Menjelaskan Musik Belajar Melestarikan Informasi Kerja Membu
. konsep, Konsep dalam pertunjukan untuk budaya hidup guru kelompo at video
bentuk dan pertunjukan musik • Konsep dalam menjaga rukun dalam /Diskusi k prosesi
jenis tradisional pertunjukan emosi dalam masyarakat seni membuat batagak
pertunjukan Talempong Pacik music hidup Minangkaba music kliping gala
musik tradisional bertoleransi u yang dapat tradisional tentang
tradisional. 3.4.2.Menjelaskan Talempong dilihat dan alat
bentuk pertunjukan Pacik dirasakan music
music tradisional • Bentuk dalam tadisiona
Talempong Pacik pertunjukan permainan l
music music minangk
3.4.3.Menjelaskan tradisional talempong abau
jenis pertunjukan Talempong pacik yang
musik tradisional Pacik menggunaka
Talempong Pacik • Jenis n tekhnik
pertunjukan interlocking/
3.4.4 music saling
Mendeskripsikan talempong mengisi
berbagai pacik (kerjasama)
pertunjukan music • Deskripsi sesuai dgn
tradisional pertunjukan falasafah
Talempong Pacik music Minangkaba
tradisional u tali tigo
4.4. Membuat 4.4.1. Mengkaji talempong sapilin
tulisan hasil jenis pertunjukan pacik
analisis musik tradisional
pertunjukan secara langsung
musik atau melalui media
tradisional audiovisual
4.4.2.Mendeskripsi
kan hasil analisis
pertunjukan musik
tradisional
Talempong Pacik
berdasarkan
konsep, bentuk dan
jenis music.
4.4.3 Membuat
tulisan
mengenai
bentuk sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.
4.4.4 Membuat
tulisan
mengenai
nilai-nilai
estetis sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.
3.1.4. Membandingk
an unsur dan
prinsip karya
seni rupa
8.
3.2 Memahami 3.2.1 • Karya seni Mensukuri Menghargai
karya seni rupa Mengidentifik rupa tiga hasil ciptaan hasil karya
berdasarkan, asi jenis karya dimensi allah yang orang lain,
jenis, tema, seni rupa tiga menciptakan disiplin,
dan nilai berdasarkan, kerja keras
dimensi beragam
estetisnya jenis, tema,
3.2.2 Menjelaskan dan nilai bahan-
tema karya estetis. bahan yang
tiga dimensi terdapat di
3.2.3 Menbandin
membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
4.2.4 Membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
hasil
ciptaan
sendiri
9
3.3 Memahami 3.3.1 Menjelaska Konsep dan Mensukuri Bekerja Diskusi
konsep n konsep prosedur karunia sama,
dan prosedur pameran pameran karya Allah toleransi,
pameran seni rupa seni rupa dengan bertanggung
karya seni 3.3.2 Menjelaska diberi rasa jawab,
rupa n prosedur estetika disiplin. Diskusi,
dalam
yang lebih kerja
pelaksanaa
n kegiatan dalam kelompok melanjut
pemeran berapresiasi sesuai kan
seni rupa seni bidang
3.3.3 Menentuka yang
n konsep sudah
pameran ditentukan
yang akan
dilaksanaka
n
4.3
Menyelenggar 4.3.1 Pelaksanaan Mensukuri Bekerja
Mempersia
akan pameran pameran hasil sama,
pkan karunia
hasil karya toleransi,
4.1.3
Memdemonst4rasik
an bentuik peran
yang baik dalam
permainan randai.
2 3.2Memahami 3.2.1 Mensyiarka Melestarikan Informasi Kerja
teknik Mengidentifikasi n agama budaya guru kelompo
menyusun bentuk – bentuk dalam dalam /Diskusi k
naskah lakon naskah tater bentuk permainan seni teater membuat
bersumber dari tradisional naskah seni peran / randai konsep
cerita minangkabau. dalam teater tradisional cerita
tradisional 3.2.2 Menjelaskan randai (randai ) minangka randai
cara penulisan dalam bau. dalam
naskah teater / masyarakat nuansa
randai. Islami
3.2.3 Membedakan
bentuk naskah dan
scenario seni teater
/ randai.
RPP MODEL
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KI 4 ; Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
2. Menjelaskan bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
3. Menjelaskan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
4. Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
5. Menyusun tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
2. Materi pembelajaran pengayaan
simbol dan fungsi karya seni musik tradisional Talempong Pacik
3. Materi pembelajaran remedial
Menjelaskan nilai estetis karyaseni music tradisional Talempong Pacik
D. Materi Pembelajaran
FAKTA
Bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik di Indonesia
bervariasi
KONSEP
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Memahami konsep, bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik
PROSEDUR
Membuat tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Mencatat hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
E. Metode Pembelajaran
▪ Pendekatan : Scientific
▪ Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
4. Alat musik talempong
G. Sumber Belajar
1. Buku teks pelajaran yang relevan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Modul seni musik dan bahan ajar,
5. internet,
6. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
Kegiatan Pendahuluan
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, ( Surah an- Nisa ayat 86. Yang artinya “ Manusia( para sahabat
)senantiasa memberikan ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian yang lain ketika
haji,umroh dan yang lainnya, dengan ucapan:: Taqabbalallahu minna wa minkum”)
Budaya Minangkabau ‘ Orang Minangkabau memiliki budi pekerti yang luhur dan
tinggi. Beradap yang santun tercermin dari sikap yang berbudi dan luhur yang selalu
memberi ucapan salam sebagai pembuka kato atau memulai suatu pekerjaan.
‘ Sairiang balam jo barabah, balam lalu barabah mandi.
Balam banamo tigo gayo.
Sairiang salam nan jo sambah, salam lalu sambah kumbali.
Sambah kabakek kito nan basamo.
❖ serta Membaca buku selain buku paket (15 menit apabila jam pertama)
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Pertunjukan musik tradisional Indonesia yang mengiringi teater
❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
❖ Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
❖ Pembagian kelompok belajar
❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Memberi Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(Stimulation) perhatian pada topik
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional talempong pacik
dengan cara :
❖ Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
❖ Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong
pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional
❖ Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
. Kaitan nilai budaya dengan materi :
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik
itu berbeda beda kalau disusun dengan
rapi dan sehingga menghasilkan bunyi
yang harmonis, dengan adanya
kebersamaan memainkan alat musik
itu.” Tagak maninjau arah, duduak
• Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
• Mengagendakan pekerjaan rumah.
• Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Budaya Minangkabau ‘ Orang Minangkabau memiliki budi pekerti yang luhur dan
tinggi. Beradap yang santun tercermin dari sikap yang berbudi dan luhur yang selalu
memberi ucapan salam sebagai pembuka kato atau memulai suatu pekerjaan.
‘ Sairiang balam jo barabah, balam lalu barabah mandi.
Balam banamo tigo gayo.
Sairiang salam nan jo sambah, salam lalu sambah kumbali.
Sambah kabakek kito nan basamo.
Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Memberi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
stimulus perhatian pada topik
Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik
1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu beruntung.
dengan cara :
❖ Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
❖ lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
a. Remedial
❖ Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar
❖ Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal),
misalnya sebagai berikut.
Menjelaskan instrument music tradisional Talempong Pacik
Perkembangan seni music hingga sampai saat ini
b. Pengayaan
❖ Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
❖ Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
❖ Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya:
Konsep dasar seni musilk
Pengertian music tradisional secara lisan
Pengertian music tradisional bersifat informal
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
Masyarakat Minangkabau memiliki beberapa jenis ensambel musik talempong,
seperti ‘Talempong Pacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao,
Talempong Batuang, Talempong Sambilu, dan Talempong Kayu, serta jenis talempong
lainnya. Di antara jenis musik tradisional talempong yang sangat merakyat dalam
kehidupan masyarakat Minangkabau adalah ‘Talempong Pacik’ karena jenis ensambel
musik ini secara merata tumbuh dan berkembang pada setiap nagari di seluruh pelosok
Minangkabau, sehingga kesenian talempong telah menjadi identitas musikal dari seni-
budaya etnik Minangkabau itu sendiri.
Perbedaan yang menarik dari musik Talempong Pacik, terletak pada cara
memainkan alat musik talempongnya dengan cara dipegang (pacik: bahasa Minangkabau)
oleh musisinya sendiri. Cara memainkan yang unik ini sebagai dasar penamaan jenis
musik tradisional ini dengan istilah ‘Talempong Pacik.’
Instrumentasi musik tradisional Talempong Pacik terdiri dari 6 buah alat musik
talempong yang terbuat dari campuran logam dan besi, 1 buah tambua (gendang), 1 buah
rapa’i, dan 1 buah pupuik gadang. Teknik permainan utama Talempong Pacik terletak
pada alat musik talempong yang dimainkan dengan teknik imbal (interlocking technic) oleh
3 orang musisi yang masing-masing memegang 2 buah talempong untuk melahirkan motif-
motif pendek secara berulang-ulang. Sedangkan alat musik tambua, dan rapa’i berfungsi
mengiringi permainan alat musik talempong dalam bentuk motif-motif gendang yang
bersifat tetap (konstan). Manakala alat musik tiup pupuik gadang berfungsi untuk memberi
isian permainan talempong dalam bentuk melodi yang bersifat improvisasi. Perpaduan
keempat bentuk permainan alat musik ini yang melahirkan komposisi musik
tradisional Talempong Pacik.
Setiap kelompok Talempong Pacik yang berasal dari nagari yang berbeda memiliki
repertoar lagu yang berbeda pula sesuai dengan latar belakang terciptanya masing-masing
lagu oleh seniman di lingkungan alam mereka sendiri. Dengan demikian, suatu
kelompok Talempong Pacik akan menjadi kebanggaan nagarinya yang sekaligus berfungsi
sebagai hiburan masyarakat dalam memeriahkan berbagai upacara adat dan kegiatan sosial
lainnya yang terdapat di lingkungan nagari mereka masing-masing.
Istilah musik tradisional yang populer dalam ungkapan adat, adalah “Basaluang jo
barabab, batalempong jo basarunai, sarato bagandang basaliguri (bermain saluang dan
bermain rebab, bermain talempong dan bermain serunai, serta bermain gendang dengan
saliguri).” Ungkapan ini merupakan pernyataan puitis Minangkabau bahwa nenek-moyang
dahulu telah mewariskan kekayaan musikal kepada generasi penerusnya. Buah ungkapan
di atas merupakan contoh-contoh seni primadona yang selalu berhubungan dengan konteks
upacara yang ada dalam nagari.
Musik-musik tradisional yang diistilahkan juga dengan ‘bunyi-
bunyian’ Minangkabau terdiri atas aneka tradisi musik sebagai berikut:
1. Jenis musik tradisional Minangkabau dari berbagai alat musik melodis terdapat
pada:
a. jenis alat tiup sarunai (Sarunai Darek, Sarunai Pasisia, Sarunai Sungai Pagu);
b. jenis alat tiup saluang (Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauah,
Saluang Sungai Pagu, Saluang Badoi);
c. jenis rabab (Rabab Darek, Rabab Piaman, Rabab Pasisia, Rabab Badoi);
d. jenis puput (Pupuik Gandang, Pupuik Baranak, Pupuik Lagundi);
e. jenis Sampelong, Bansi;
f. jenis talempong (Talempong Pacik, Talempong Sikapak, Talempong Sitawa,
Talempong Unggan, Talempong Gandang Aguang, Talempong Paninjauan,
Talempong Basaua, Talempong Kayu, Talempong Batuang, danTalempong
Sambilu);
g. jenis perkusi melodis lainnya seperti Momongan, dan Gandang Tigo.
2. Jenis musik tradisional Minangkabau yang bersifat perkusi gendang, seperti Gandang
Tambua Piaman, Gandang Tambua Maninjau, Gandang Katipik Maninjau, Gandang
Sarunai Sungai Pagu, Dikia Rabano, Indang Piaman, Indang Solok, Indang Tuo,
dan Indang Tagak, dan sebagainya.
Sebenarnya di Minangkabau sendiri istilah talempong memiliki pengertian dengan
cakupan beberapa jenis alat perkusi lain yang memiliki bentuk dan bahan yang berbeda
dengan yang telah disebutkan di atas. Ditinjau dari segi bahan, selain logam
ada talempong yang terbuat dari kayu (talempong kayu), bambu (talempong bambu atau
talempong batuang), sembilu bambu (talempong sambilu), lempengan besi (talempong
jao), dan batu (talempong batu), dan bahkan ada talempong yang terbuat dari batok kelapa
(talempong sayak = tempurung). Sedangkan dilihat dari segi bentuk, selain dari bentuk
gong juga ada yang berbentuk bilahan-bilahan, seperti talempong kayu, talempong jao,
talempong batuang, talempong jao. Disamping keberagaman dari segi bentuk, ukuran dan
jenis, talempong pun dapat dibedakan menurut cara permainannya. Menurut Boestanoel
Arifin Adam secara umum talempong dapat dimainkan dengan dua cara yaitu dengan
meletakkannya di atas ra atau dengan cara dipacik (dipegang) (1986: 29-30).
Melihat kenyataan di atas, ternyata apa yang disebut talempong tidaklah terbatas
pada satu jenis alat musik saja, tetapi terdiri dari banyak bentuk ukuran dan jenis.
Walaupun demikian keseluruhan alat ini memiliki satu kesamaan yaitu bunyi yang
dihasilkan sama-sama berasal dari badan alat musik yang dimainkan secara dipukul dan
dalam klasifikasi organologi tergolong ke dalam kelas idiophone. Jadi secara lebih
umumtalempong dapat diartikan sebagai semua alat musik yang tergolong ke dalam
klasifikasi perkusi idiophone yang menghasilkan permainan berkesan melodis.
Dalam uraian ini tidak akan didiskusikan semua jenis alat musik yang menjadi
instrumentasi dari beratus kelompok Talempong Pacik. Walaupun begitu, menurut prinsip
ensambelnya, konsepsi dasar peralatan genre Talempong Pacik Minangkabau dapat dibagi
atas empat fungsi musikalnya sebagai berikut:
1. Talempong
Alat musik utama terdiri dari enam hingga tujuh buah talempong yang berfungsi
untuk membawakan lagu. Musisi Talempong Pacik Ateh Guguak menyebut lagu dengan
istilah gua seperti “gua tujuah, gua Indang, gua tari piriang, gua barulak, dan gua
pariangan.” Masing-masing gua tersebut dibangun atas tiga permainan yang dimulai
secara bergiliran, yaitu talempong jantan, talempong batino, dan talempong panyaua.
Setiap permainan dipraktikkan oleh satu orang musisi yang memegang dua buah
alat musik talempong.Namun kadang-kadang musisi bagian talempong jantan hanya
memainkan satu buah talempong, karena pemakaian jumlah alat musik talempong selalu
disesuaikan dengan keperluan gua-gua yang dimainkan.Ketiga permainan talempong itulah
yang dipraktikkan dengan teknik interlocking, melahirkan suatu komposisi musik
spesifik Talempong Pacik yang termasuk salah satu musik tradisional primadona
masyarakat Minangkabau.
menyimpulkan hasil jalinan ritme tiga bagian talempong dan secara bersamaan hadir di
dalamnya (ritmetalempong bersamaan dengan ritme gendang).Jadi, permainan ritme
gendang sebagai mempertegas jalinan ritme talempong termasuk pada ritme yang variatif,
bertolak belakang dengan ritme konstan.
Nama :
NIS :
Kelas :
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan
Rubrik penilaian:
Penilaian
Aspek Penilaian
1 2 3
Komunikasi Tidak komunikatif Komunikasi cukup Komunikasi sangat baik
baik
Sistematika Tidak sistematis Sistematika baik Sistematika sangat baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Sangat antusias
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
SK N
N PILIHAN GANDA ESSAY
OR I
N A
L
O M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P
A
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G E
I
1
2
3
4
5
KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapa
Ketepatan
n Kebenara Dan lain
N penggunaa
Nama Peserta Didik gagasan yang n Konsep sebaginya
o n istilah
orisinil
Tida
Tida
Tida
Tida
Ya
Ya
Ya
Ya
k
k
1
2
3
Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran Ketepatan Jumlah
Didik gagasan yang orisinil konsep penggunaan istilah
YA TIDA YA TIDA YA TIDA YA TIDA
K K K K
Fitria
Gina
....
Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai
…………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi …………………….,
……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab
pertanyaan berikut:
a. Jenis …………………….apa yang paling banyak kamu temukan dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan
pada kegiatan pembelajaran berikutnya
Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor
Pekerjaan :
• ................................................................................................................................
....................
• ................................................................................................................................
....................
• ................................................................................................................................
....................
• ................................................................................................................................
....................
Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Tingka
Kriteria
t
4 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan konsep yang
berhubungandengan tugas ini
3 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban tidak sesuai
dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuanbahasa
Inggris yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
KELAS :.…………..
Tingkat
No Nama Siswa Nilai Ket.
4 3 2 1
1.
2.
3.
Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..
N Sko
Keterampilan yang dinilai Rubrik
o r
Persiapan Percobaan - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat Bahan) keperluannya
- Rangkaian alat percobaan tersusun dengan
30
benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah
ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Percobaan - Menggunakan alat dengan tepat
- Membuat bahan percobaan yang diperlukan
2 30
dengan tepat
- Menuangkan / menambahkan bahan yang
tepat
- Mengamati hasil percobaan dengan tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Kegiatan akhir praktikum - Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
30
- Membersihkan meja praktikum
3
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Proyek :
• ................................................................................................................................
....................
• ................................................................................................................................
....................
• ................................................................................................................................
....................
• ................................................................................................................................
....................
Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di
……………..mu. Ambil alat …………….. yang digunakan untuk ………………..
terhadap ……………. ……………… antara …………… terhadap ………….yang
berada di ………….., lakukan berulang-ulang sehingga kamu menemukan
…………….yang ……………… antara ……………. dengan …………… tersebut!
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah ……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang
dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan
pelaporan hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi
untuk pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan
masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan
hasil pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini
diberikan
Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor
Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang
dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas,
sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik,
3 = cukup, 2 = kurang, dan 1=
sangat kurang
Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40
Skor
No Aspek
(1 – 5)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
JUDUL
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
PADANG,
Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
KATA PENGANTAR.
Puji Syukur tak bosan bosannya kita ucapkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa
sampai saat ini kita masih diberkahi kesehatan dan kekuatan sehingga kita masih mampu
tuk menjalankan tugas.
Bahan bacaan terintegrasi nilai Agama dan BAM merupakan sesuatu hal yang
sangat bermanfaat dalam membentuk generasi muda yang akan datang.
Bahan bacaan guru ini di susun sebagai pemandu bagi Bapak Ibuk. Dan ini pun
kami buat tuk sebagai contoh agar ke depannya Bapak Ibuk lebih dapat
mengembangkannya lagi.
Untuk megujudkan hal ini guru harus mampu berkreasi merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang menginterasikan nilai nilai Agama dan BAM. Dalam
buku panduan ini, dilampirkan suplemen bahan ajar yang bisa dikembangankan oleh guru,
disetiap satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan.
Bahan ini dapat menajadi motivasi bagi guru dalam membangunan karakter siswa
yang terintegrasi dengan Agama dan BAM.
A. Ringkasan Materi : Musik yang tumbuh dan berkembang pada suatu daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Talempong pacik adalah permainan alat musik talempong
tradisional Minangkabau yang dimainkan dengan
cara dipegang (pacik). Dalam permainan talempong
ini dibutuhkan tiga orang pemain. Di mana dalam
permainan ini dituntut kerja
sama yang saling mendukung dengan penuh rasa
kesabaran dan tanggung jawab.
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari)
Kelas/Semester :X
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam ragam gerak
Tari tradisi.
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas/Semester : X/Ganjil
KD : Membuat seni Rupa Dua Dimensi dengan mengunakan
berbagai bahan dan tehnik dengan melihat model.
Materi Pokok : Karya seni Rupa dua dimensi dengan mengunakan berbagai
(yang diintegrasikan) bahan dan tehnik dengan melihat
model.
Nilai- nilai Karakter : Religi, gotong royong,disiplin dan integritas
A. Rinkasan materi :
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : SeniTeater
Kelas/Semester :X
Materi Pokok :Randai
(yang diitegrasikan)
Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq.
Sumber ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam
takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik
juo jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan
pado bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek
masyarakaik Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan
parangai urang dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah
konsep untuak mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun syarak (Islam)
secaro sadar atau indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek
dikanai jo sanksi hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro
pidana. Sacaro adaik urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan
mambuek malu keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek
manggiriang urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro
adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak
manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado
hubungan dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga
sumbang ko disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah
salah cando - buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran
dan Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek
sajo alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran
surat ka Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo
supayo indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha
Mangayahui apo nan inyo karajooan”.
Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju
Kuruang. Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al
Qur’an manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka
31 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo
(auratnyo), kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo,
dan janlah manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo
atau anak laki-lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki
saudaro laki-lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba
sahaya nan inyo punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado
padusi), atau anak-anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo
supayo dikataui parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi
urang-urang nan baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo
indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu
kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan
mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah
sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah
maagiah kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo
mainginan kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan
mamasonyo (budak nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka
inyo) sasudah inyo di paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo
punyo hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan
kaum atau suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis
(1984), ado ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai
barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).
Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian
Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek
tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang
ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau
bahaso di pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko…
na’udzubillahiminzalik. (baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
pantang batanyo ka urang lapau,
lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
Tadabbur
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;
Pantangan .................
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.
Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.