PEDOMAN
PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN
BUDAYAALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................ i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Dasar Hukum .............................................................................................3
1.3 Konsep Integrasi .......................................................................................4
1.4 Tujuan .......................................................................................................4
1.5 Hasil yang Diharapkan ..............................................................................4
BAB II PELAKSANAAN
2.1 Karakteristik Mata Pelajaran......................................................................6
2.2 Ruang Lingkup Mata Pelajaran .................................................................7
2.3 Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ...................................................8
2.4 Gambaran Kegiatan Pembelajaran .............................................................8
2.5 KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau ...........11
2.6 Monitoring dan Evaluasi ..........................................................................12
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai
religius, pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk
mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong
royong, berbudaya, dan mandiri.
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau
ke dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato,
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa
Minangkabau yang menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual
hebat, agama yang taat dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku panduan ini untuk
kedepannya.
TimPenyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah
laku sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.Sebagaimana
pesanadat Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan
baiyo”, adagium budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi
komunikasi dan inforrmasiseperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat
ini.Mereka kurang peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena
mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi
generasi muda Sumatera Barat dengan mengintegrasikan PendidikanAl-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
pada mata pelajaran di SMK yang meliputiPendidikanAgama Islam, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan, dan Seni dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti
budaya, dan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK)Syara’Mangato Adat Mamakai,
Alam Takambang JadiGuru” di Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses
pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam Minangkabaupada
semua mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap
minggunya peserta didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen
No. 24 tahun 2016. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran
sesuai struktur kurikulum yang berlaku.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) danImplementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni:“Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam
Takambang Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini
dilakukan setelah menganalisis SKL, KI, KD serta keterkaitanSKL, KI dan KD tersebut.
Produk dari analisis ini salah satunya dituangkan dalam silabus setiap mata pelajaran
yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan perancangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran di
kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini,
PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi.
Yang dinilai hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah
membuat silabus dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun
2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan
program integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di
SMA/SMKse - Sumatera Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala
sekolah bersama wakil kurikulum agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat
pembelajaran yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu diharapkan sekolah dapat mengelola
pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program akademik dan non akademik
yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di
sekolah untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan
pembelajaran di kelas dengan mempedomani buku panduan ini.
yang diintegrasikan, tapi dapat memperkaya nilai yang terkandung sehingga Adat
Basandi Sara’, Sara’ Basandi Kitabullah dapat diaplikasikan dalam hidup dan
kehidupan dan tercermin dalam tingkah – kurenah anak didik kita.
1.4 Tujuan
BAB II
PELAKSANAAN PENGINTEGRASIAN
disampaikan diatas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagaimana di jelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang
tersebut.
Standar kompetensi Matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika
yang dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata
pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta
hasil belajarnya, indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian
dan pengelompokan materi pada materi didasarkan menurut disiplin ilmunya atau
didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak dicapai. Aspek atau ruang
lingkup materi pada standar kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran dan
geometri, aljabar, trigonometri, peluang dan statistik, dan kalkulus.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi
pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Cerdas yang dimaksud di sini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan
cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan,
serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting
dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis,
konsisten, inovatif dan kreatif
Pembelajaran Matematika mempunyai peranan yang sangat penting bagi peserta
didik supaya punya bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola
pikirnya, sebagai warga negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk
kemajuan negaranya, serta untuk Matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan
mengembangkannya.
Alam Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada tiap-tiap KD,adakalanya satu
KD hanya bisa diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau Budaya Alam
Minangkabau saja. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa diintegrasikan
pada satu KD.
Catatan
Setiap hari agar dibiasakan baik pada pembukaan, inti maupun penutup berupa prilaku
yang sesuai dengan sopan santun orang minang sebagaimana yang diatur dalam adat
Minangkabau yang disebut dengan Sumbang Duobaleh
2.5 Kompetensi Dasar (KD) yang bermuatan Nilai Al Quran dan Budaya
Minangkabau
Setelah melakukan analisis SK-KD mata pelajaran Matematika SMA yang
terdapat pada Kurikulum 2013 (hasil analisis terlampir), maka Kompetensi Dasar
terpilih yang terintegrasi kedalam Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tercantum
dalam tabel berikut:
KD tersebut dipilih karena dinilai paling tepat untuk bisa diintegrasikan nilai
agama dan budaya minang kabau. Dengan adanya pengintegrasian ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam proses pembelajaran di SMA seluruh Provinsi Sumatera Barat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pelaksanaan program integrasi muatan lokal terkait Nilai Agama dan Nilai
Budaya Minangkabau pada mata pelajaran Matematika bertujuan untuk menjadikan
peserta didik SMA yang bukan hanya cerdas dalam Matematika tapi juga peserta didik
yang mampu menyeimbangkan dorongan-dorongan dalam dirinya sehingga
mewujudkan tingkah laku yang harmoni yang sesuai dengan nilai-nilai Agama dan
budaya adat Minangkabau, serta mampu berhubungan dengan lingkungannya mampu
menciptakan suasana aman dan harmonis. tidak agresif dan tidak pula mengasingkan
diri dari lingkungannya.
Konsep integrasi nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran
Matematika ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik, dan tetap sesuai
dengan struktur kurikulum 2013. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga
dengan permen No. 24 tahun 2016. , tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang
ada adalah menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya
Minangkabau yang menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya
penguatan pendidikan karakter.
3.2 Rekomendasi
Semua pihak terkait diharapkan dapat berperan aktif terutama MKKS, MGMP
Matematika Kabupaten Kota di Sumatera Barat agar dapat berkontribusi secara optimal
dalam penyelenggaraan pembelajaran yangmengembangkan nilai-nilai Agama dan
budaya Minangkabau ini sehingga tercapainya tujuan dari program ini secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.kompasiana.com/suwartono/implementasi-kurikulum-2013-sebagai-
pendukung-keberhasilan-pendidikan-matematika_556b697e2ab0bde13ce40ee8
2. http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-
matematika-sekolah/
3. http://hardymath.blogspot.co.id/2012/03/karakteristik-pembelajaran-
matematika.html
4. http://sharingposting.blogspot.co.id/2012/10/karakteristik-matematika-dan-
peserta.html
5. https://matematohir.files.wordpress.com/2013/07/materi-pelatihan-
implementasi-kurikulum-2013-tahun-2014.pdf
6. http://riskaputri194.blogspot.co.id/2013/05/karakteristik-matematika-
sekolah.html
7. https://sites.google.com/site/webipssmpdkijakarta/in-the-news/
karasteristikdantujuankurikulum2013
LAMPIRAN
Berikut ini diuraikan beberapa materi minimal sebagai bahan bacaan bagi
guru.Materi ini dapat dijadikan acuan dan bisa dikembangkan dalam rangka
menyamakan persepsi pada pengintegrasian Al Quran dan Budaya Minangkabau pada
mata pelajaran.
I.
KD:3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak daribentuk
linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan
linear Aljabar lainnya (Kelas X/Semester1)
PokokMateri:3.1. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakLinear satuvariable
RingkasanMateri: Persamaan adalah suatu pernyataanmatematika dalam bentuk
simbol menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama.
Persamaan ditulis dengan tanda sama dengan (=).Pertidak
samaan adalah matematika terbukayang menggunakan tanda
ketidaksamaan(≤,≥,>,<)
Nilai Mutlak dari satu bilangan x dapat diartikansebagai jarak
bilangan tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan dengan
tidak memperhatikan arahsemesta pembicaraannya.
. َعلَ ْي ِه ْم أَأَنذَ ْرت َ ُه ْم أَ ْم لَ ْم تُنذ ِْر ُه ْم الَ يُؤْ ِمنُون َ ْإِ َّن الَّذِينَ َكفَ ُروا
َ س َوا ٌء
b.Artinya
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
c. Penjelasan.
“Sesungguhnya orang-orang kafir,” yakni orang-orang yang menutupi dan
menyembunyikan kebenaran serta kafir kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad saw.. Allah mengetahui bahwa di antara mereka akan ada orang yang
ingkar ketika ayat-ayat itu diturunkan kepada mereka. Kemudian kekafiran itu
ditakdirkan dan ditetapkan atas mereka. Maka mereka tidak akan beriman, apakah
kamu, wahai Muhammad, memberi peringatan kepada mereka, atau kamu tidak
memberinya, mereka itu menyukai kekafiran daripada keimanan, dan mengingkari
apa yang disampaikan oleh Rasulullah berupa penjelasan-penjelasan dari
Tuhannya.
Demikianlah orang-orang kafir itu apakah di beri peringatan atau tidak di beri
peringatan, sama saja bagi mereka, jika diberi peringatanpun hati mereka tertutup
menerima kebenaran, dan mereka tidak akan beriman juga.
2. a. Q.S. Az-Zumar (39): 9
أ ََ َّم ْن ه َُو قَا ِن ٌت آآَنَ ء الل َّ ْي ِل َس ِاجد ًا َوقَائِامً َ َْي َذ ُر ْالآ ِخ َر َة َويَ ْر ُجو َر ْ َْح َة َ ِرب ِه قُ ْل ه َْل ي َْس تَ ِوي َّ ِاّل َين
ون ان َّ َما ي َ َت َذكَّ ُر ُآ ْولُوا ْ َاللْ َب ِاب
َ ون َو َّ ِاّل َين ََل ي َ ْعلَ ُم
َ ي َ ْعلَ ُم
ِ
b.Artinya
9. (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
c. Penjelasan
Apakah orangyang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat di
waktu-waktu malam, di saat-saat malam hari dengan sujud dan berdiri dalam
salat,sedangkan ia takut kepada hari akhirat yakni takut akan azab pada hari itu,dan
mengharapkan rahmat yakni surga dari Rabbnya, apakah dia sama dengan orang
yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yong tidak
mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang
yang alim dan orang yang jahil. Sesungguhnya orang yang dapat menerima
pelajaran artinya, mau menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal)
yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.
3.a. Q.S.An-Nisa(4):11
. َاّلل ِِف َآ ْو ََل ِد ُ ُْك ِل َّذلكَ ِر ِمثْ ُل َحظِ ا ُلنثَيَ ْ ِْي فَان ُك َّن ِن َساء فَ ْو َق اثْنَت َ ْ ِْي فَلَه َُّن ثُلُثَا َما تَ َرك ُ يُك ُ ُ وص ِ ُي
ِ
َّالسدُ ُس ِم َّما تَ َركَ ان ََك َن َ َُل َو َ ٌل فَان ل ْم ُّ ِ
ك َوا ِح ٍد م ُ َما
ْْن ِ ُ َوان ََكن َْت َوا ِحدَ ًة فَلَهَا ِالن ْص ُف َو َلب َ َويْ ِه ِل
ِ ٍ ِ ِ
وِص ِبِ َا ِ ُالسدُ ُس ِمن ب َ ْع ِد َو ِص َّية ي ُّ يَ ُكن َّ َُل َو َ ٌل َو َو ِرثَ ُه َآب َ َوا ُه فَ ُأل ِم ِه الثُّلُ ُث فَان ََك َن َ َُل ِاخ َْو ٌة فَ ُأل ِم ِه
َ ِ
ًاّلل ََك َن عَ ِلامي َح ِكامي ِ ِ ً ً ْ ُ
َ ون َآُّيُّ ُ ْم َآ ْق َر ُب لُك نَفعا فَ ِريضَ ة م َن اّلل ا َّن
ْ َ َآ ْو َد ْي ٍن آآبَآ آ ُؤ ُ ُْك َو َآبنا ُؤ ُ ُْك ََل تَدْ ُر
ِ
b.Artinya
11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang
anak perempuan . dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua , maka
bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. jika anak perempuan itu
seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa,
bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak. jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga.
jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat
yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat
(banyak) manfa'atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
c. Penjelasan :
1. Persamaan dan ketidak samaan antara hak laki-laki dan perempuan dalam
pembahagian harta pusaka adalah 1; 2 , karena kewajiban laki-laki lebih berat
dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah
(lihat Q.S. 4 an-Nisā‘: 34)
4.a. Q.S.Al-Ikhlash(112):1-4
الر ِح ِيم
َّ من
ِ الر ْح
َّ ِبِ ْس ِم هللا
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
ٌاَّللُ أَ َحد
َّ ص َمدُ قُ ْل ُه َو َّ لَ ْم َي ِل ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُوا ً أَ َحد
َّ ٌاَّللُ ال
b. Artinya
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4.dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
5.a. Q.S. Al-Haqqah (69) :1-3
الر ِح ِيم
َّ من
ِ ْالرح
َّ ِبِس ِْم هللا
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
َُما ْال َحاقَّة ُ ْال َحاقَّةُ َو َما أَد َْراكَ َما ْال َحاقَّة
b. Artinya
1. Hari kiamat
2. apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
c. Penjelasan
Al Haaqaah menurut bahasa berarti yang pasti terjadi. hari kiamat dinamai Al
Haaqqah Karena dia pasti terjadi.Fatwa Imam Syafii:Setiap orang yang
berbicara berdasarkan al Qur’an dan sunah maka ucapan itu wajib diikuti , dan
setiap orang yang berbicara tidak berdasarkan Al Qur’an dan sunah maka itu
adalah suatu kebingungan.Jadi surat Al Ikhlas membuktikan bahwa Allah itu
ESA (pasti dan mutlak ada nya),Begitu juga hari kiamat yang mutlak terjadi
C. Nilai Budaya
Filsafah orang minangkabau:
“Gajah mati maninggakan gadiang
Harimau mati maninggakan balang
Manusia mati maninggakan namo”
Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada
dalam kegelapan.
٣٨. يز ْالعَ ِل ِيم
ِ ِير ْالعَ ِز
ُ س تَجْ ِري ِل ُم ْستَقَ ٍّر لَّ َها ذَلِكَ ت َ ْقد َّ َوال
ُ ش ْم
38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
ِ ون ْالقَد
٣٩. ِيم ِ عادَ ك َْالعُ ْر ُج ِ َو ْالقَ َم َر قَد َّْرنَاهُ َمن
َ َاز َل َحتَّى
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia
sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua
. َار َو ُك ٌّل فِي فَلَكٍّ يَ ْسبَحُون َ س يَنبَ ِغي لَ َها أَن تُد ِْركَ ْالقَ َم َر َو َال اللَّ ْي ُل
ِ سابِ ُق النَّ َه َّ َال ال
ُ ش ْم
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak
dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
٣٣. ار َ س َو ْالقَ َم َر دَآ ِئ َبينَ َو
َ س َّخ َر لَ ُك ُم اللَّ ْي َل َوالنَّ َه َّ س َّخر لَ ُك ُم ال
َ ش ْم َ َو
33. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan
siang.
c. Penjelasan
- Peredaran atau pertukaran siang dan malam dan masing-masing nya telah diatur
garis edarnya oleh ALLAH SWT,dan tidak ada yang saling mendahului
(peredaran matahari dan bulan menurut garis edarnya) , maka terjadilah
fenomena siang dan malam.
- Allah telah mengatur peredaran matahari dan bulan berdsarkan orbitnya dan
menyebabkan terjadinya siang dan malam.
4. a. QS An-Nissa (4) ayat 31 (Dilatasi)
٣١. ً س ِيئَاتِ ُك ْم َونُد ِْخ ْل ُكم ُّمدْ َخالً ك َِريما
َ إِن تَجْ تَنِبُواْ َكبَآئِ َر َما ت ُ ْن َه ْونَ َع ْنهُ نُك َِف ْر َعن ُك ْم
b. Artinya
31. Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang
kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-
dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
c. Penjelasan
Orang yang menjauhi dosa –dosa besar maka akan dihapus dosa-dosa kecil dan
dimasukkan ketempat yang mulia. Hal diatas dalam matematika sesuai dengan
dilatasi dengan faktor skala k(0<k<1)
C. Nilai Budaya
Falsafah Minang Kabau
Ketek banamo, gadang bagala (transformasi)
Deskripsi Nilai Budaya
Sewaktu kecil seorang laki-laki minang dipanggil sesuai namanya, tapi kalau sudah
besar (beristri) dipanggil “gala”nya, tapi orangnya itu juga
Falsafah Minang Kabau
Maukua bayang-bayang sapanjang badan, jangan besar pasak dari pada tiang
(translasis)\
Deskripsi Nilai Budaya
Misalkan dalam kehidupan ekonomi keluarga, hendaklah mengira-ngira besarnya
pengeluaran jangan
sampai melebihi pendapatan agar hidup tidak susah.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan pendahuluan (motivasi).
III.
KD : 3.3Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang,diagonal
bidang, dan bidang diagonal dalambangun ruang dimensi tiga
serta menerapkannyadalam memecahkan masalah.(Kelas XII /
Semester1)
PokokMateri :Konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, danbidang
diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga
Nilai Karakter : Religius, Mandiri.
RingkasanMateri: Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan duatitik sudut
yang berhadapan didalam ruang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkandua
titik sudut yang berhadapan dibidang
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh diagonal
bidang dan rusuk-rusuk yang menghubung kan diagonal
tersebut.
ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK
PADA MATA PELAJARAN
4.5.4
Menentukan
bayangan titik,
garis, atau kurva
hasil dilatasi
(perkalian) dengan
menggunakan
matriks.
4.5.5
Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks
transformasi
geometri (translasi,
refleksi, dilatasi
dan rotasi).
4.5.6
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks hasil
komposisi
beberapa
transformasi untuk
menentukan
bayangan suatu
titik, garis, ataupun
kurva.
berkaitan dengan
barisan dalam
matematika
dengan rumus Un
= n + 1,
(n=jumlah
pemuda dan
1=anjingnya)
bunga,
peluruhan
dan
pertumbuhan
serta
penyelesaian
nya.
Mengasosias
i
Menganalisis
pola barisan
dan deret
yang pada
konteks
dunia nyata,
seperti
bunga,
pertumbuhan
, dan
peluruhan
yang telah
diselesaikan
serta
menyelesaika
n permasalah
tersebut.
Mengkomun
ikasikan
a. Menyajik
an secara
tertulis
atau lisan
hasil
pembelaj
aran, apa
yang
telah
dipelajari
.
b. Memberi
kan
tanggapa
n hasil
presentasi
meliputi
tanya
jawab
untuk
mengkon
firmasi
dan
alasan,
memberi
kan
tambahan
informasi
, atau
melengka
pi
informasi
ataupun
tanggapa
n lainnya.
c. Melakuka
n resume
secara
lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampi
lan yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.
2 3.4 Menganalisis 3.4.1 BANGUN Aqidah ( Wilayah budaya Mengamati Carilah
konsep dan Menjelas RUANG meningkatkan orang minangkabau 1. Siswa Mengerjakan sebuah
sifat diagonal kan DIMENSI keimanan dan ( membangun mengamati tugas-tugas permasala
perbedaa TIGA ketakwaan kebersamaan ) contoh yang ada pada han dalam
ruang,
buku
diagonal n 1. Diago pada Allah . kerangka kehidupan
matematika
bidang, dan diagonal nal yang maha esa Fungsi rumah adat bangun wajib kls XII yang
bidang bidang, bidang ( melalui ilmu) dalam Minang. ruang 3 mengenai terkait
diagonal diagonal 2. Diago dimensi, bangun ruang. dengan
dalam ruang, nal Proses Rumah adat dalam misalnya konsep
bangun ruang dan ruang penciptaan minangkabau yang balok, luas
dimensi tiga bidang 3. Bidan langit dan bumi disebut dengan rumah kubus, dan bidang
serta diagonal g Surat bagonjong , jumlah prisma. diagonal
bidang, buku
diagonal sumber dan
ruang alat peraga.
dan 4. Siswa
bidang secara
diagonal berkelomp
ok
menentuka
n diagonal
bidang,
diagonal
ruang, dan
bidang
diagonal
dari balok,
kubus, dan
prisma
5. Siswa
menghitun
g panjang
diagonal
bidang dan
diagonal
ruang, serta
luas bidang
diagonal
dari suatu
bangun
ruang.
Mengasosias
i
6. Menganalis
is dan
membuat
kategori
dari unsur-
unsur yang
terdapat
pada
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
serta
masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
Mengomuni
kasikan
7. Menyampa
ikan
konsep
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal,
serta cara
menyelesai
kan
masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
8. Memberika
n
tanggapan
hasil
presentasi
meliputi
tanya
jawab
untuk
mengkonfir
masi,
memberika
n tambahan
informasi,
melengkapi
informasi
ataupun
tanggapan
lainnya
Melakukan
resume
secara
lengkap,
komprehensi
f dan dibantu
guru dari
konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang
diperoleh
maupun
sikap lainny
SILABUS
SEKOLAH : SMA....
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA (Wajib)
KELAS / SEMESTER : X MIA /1
Materi
Kegiatan Wakt Sumber
SKL KI KD IPK Pembelajara Penilaian
Pembelajaran u Belajar
n
Pengetahua 3. Memahami, 3.1 Mengintepretasi 3.1.1 Dengan 1. penilaia Buku
n: menerapkan, persamaan dan Menuliskan membaca materi n proses 12 jp Matematika
Persamaan
Memiliki menganalisisp pertidaksamaan nilai konsep nilai dari LKPD 2. tes kelas X
dan
pengetahuan engetahuanfak mutlak dari bentuk mutlak. siswa dapat tertulis karanganmend
Pertidaksamaa
faktual, tual, linear satu variabel menentukan : 3. penugas ikbud
3.1.2. n Nilai
konseptual, konseptual, dengan persamaan a n tahun 2016
Mutlak
prosedural, procedural dan pertidaksamaan Mengga 1. Konsep
dan berdasarkan linear Aljabar lainnya mbar Linear satu nilai mutlak Bahan ajar
metakognitif rasa variable MGMP
pada tingkat ingintahunyate kan 2. Persamaan
teknis, ntangilmupeng grafik nilai mutlak Bahan ajar
spesifik, etahuan, persam yangdi
detil, dan teknologi, 3. Pertidaksa rancang guru
kompleks seni, budaya, aan maan nilai
berkenaan danhumaniora nilai mutlak
dengan: denganwawasa mutlak
1. ilmu nkemanusiaan, linear
pengetahuan, kebangsaan,
satu
menggunakan 4.1.1
metoda sesuai 4.1
kaidah menyelesaiakanmas Menggu
keilmuan alah yang nakan
berkaitandenganper konsep
samaandanpertidak nilai
samaannilaimutlakd
mutlak dalam
aribentuk linear
satuvariabel. berbagai
permasa
lahan
Keterampil 4.1.2
an: Menyelesaik Dengan 1.penilaian
an Sistem membaca materi proses 12 jp
Memiliki permasalaha persamaan dari LKPD 2.tes
keterampila n linear tiga siswa dapat : tertulis
n berpikir yang variabel 3.penugasa
berkait 1. n
dan
an mengubahsuatu
bertindak: dengan masalah yang
persa diketahuikedala
1. kreatif, maan mvariabel x, y,
nilai mutlak dan z
2.
dari
produktif, bentuk linear 2.menentukanm
satu asalahkedalamb
3. kritis, variabel
entuktabel.
4. mandiri,
3.
5. 4.1.3Menyel menyusunsistem
kolaboratif, esai persamaan
dan linear tiga
Kan variablel
6. permasala darisoal cerita
komunikatif
han yang
berkaitan
melalui dengan
pendekatan
ilmiah pertidaksa
sebagai maan nilai
pengembang mutlak dari
an dari yang
dipelajari di bentuk
satuan linear satu
pendidikan
dan sumber variabel
lain secara
mandiri 3.3Menyusun system 3.3.1Siswad Buku
persamaan linear tiga apatmengub Matematika
variableldarimasalahk ahsuatumasa kelas X
ontekstual lah yang karanganmend
diketahuiked ikbud
alamvariabel tahun 2016
x, y, dan z.
Bahan ajar
3.3.2 MGMP
Siswadapat
menentukan Bahan ajar
masalahkeda yangdi
lambentukta rancang guru
bel.
3.3.3
Siswadapat
menyusunsy
stempersama
an linear
tigavariabled
arisoalcerita
4.3.1
4.3 menyelesaikan Siswadapat
masalah mengidentif
kontekstual yang ikasisystem
berkaitan dengan persamaan
system persamaan linear
tigavariable
linear tigavariabel
menjadiper
samaan
linear
duavariable
dengancara
mengelimin
asisalahsatu
variabel
4.3.2
Siswadapat
mengidentif
ikasisystem
persamaan
linear
duavariabel
4.3.3
Siswadapa
tmenyelesa
ikanketiga
variabel
kan suatu KOMPO ayat 218 banamo, peristiwa soal tentang • Penilai XI
transformasi transformasipad SISI Orang- gadang transformasi dalam translas an karangan
dan a bidangg serta TRANSF orang yang bagala(tra pada bidang buku i, Sikap : Sukino
komposisi jenis-jenisnya ORMASI berhijrah nsformasi) dan panduan refleksi, Observ
transformasi (translasi, DENGA dan berjihad Artinya: mengamati Latihan. asi/pen
rotasi e-dukasi
dengan refleksi, rotasi N dijalan Sewaktu aturan – . hal... gamata
menggunaka dan dilatasi). MENGG Allah kecil aturan yang no... dan net
n
n matriks UNAKA menuju ke seorang berlaku pada dilatasi • Penilai
3.5.9 N jalan yang laki-laki transformasi dalam an
Menentukan MATRIK lebih baik. minang geometri buku Penget Buku
aturan dan S dipanggil (translasi, pandua ahuan: Referensi
matriks yang sesuai refleksi, n lainnya
bersesuaian Transfor - Refleksi namanya, dilatasi, dan masing- Tes ▪ B
masi QS.An- tapi kalau rotasi) yang masing Tertulis
dengan u
translasi
terdiri Nuur(24) sudah menggunakan minimal • Penilai
dari: ayat 26 besar matriks dan an k
(pergeseran). 2 buah
Wanita- (beristri) menerapkann Ketera
- translasi wanita yang dipanggil ya dalam u
mpilan:
3.5.10 keji “gala”nya, menyelesaika
Menentukan - refleksi pasanganny tapi n masalah. Unjuk
aturan dan a laki-laki orangnya M
Kerja/
matriks yang - Rotasi yang keji itu juga Menanya Praktik a
bersesuaian dan dan laki-laki Membuat dan
yang keji t
dengan pertanyaan Proyek
refleksi - dilatasi adalah buat Maukua tentang e
(pencermina wanita yang bayang-
aturan dalam m
keji, sesuai bayang 2. B
n). transformasi
dengan sapanjang entuk a
konsep badan , matriks-
3.5.11 Penilai t
refleksi jangan matriks yang an
Menentukan bahwa suatu besar bersesuaian i
aturan dan benda akan pasak dari dengan :
matriks yang k
sama pada tiang transformasi • Observ
bersesuaian dengan (translasi) geometri asi: a
kurva. sifat K
QS. transformasi e
4.5.7 Ibrahim(14) geometri
Menentukan ayat 33 dan dapat m
4.5Menyeles bayangan Allah telah
menggunaka e
aikan mengatur
titik, garis, n nyadalam
masalah yang peredaran n
berkaitan atau benda matahari menyelesaik
hasil translasi an masalah. d
dengan dan bulan
matriks (pergeseran) berdsarkan i
transformasi dengan orbitnya dan Mengasosia
k
geometri menggunakan menyebabk si
(translasi, matriks. an Menganalisi b
refleksi, terjadinya s dan u
dilatasi, dan 4.5.8 siang dan membuat
roasi) Menentukan malam. d
kategori dari
bayangan unsur-unsur
- Dilatasi
titik, garis, yang terdapat
QS An- t
atau kurva Nissa (4) pada sifat-
hasil refleksi sifat a
ayat 31
(pencerminan) Orang yang transformasi h
dengan menjauhi geometri u
menggunakan dosa –dosa yang
matriks. besar maka menggunaka n
akan n matriks
4.5.9 dihapus
dan
Menentukan dosa-dosa 2
kecil dan penerapanny
bayangan adalam
dimasukkan
titik, garis, menyelesaik
ketempat
atau kurva yang mulia an masalah,
hasil rotasi kemudian
(perputaran) menghubun
2 3.6 3.6.1 BARISA - Aqidah Falsafah Mengamati Mengerjak Mengerja Mengerj 20 jam Buku
Menggeneral Menghitung N 1..QS. Surat minangka Peserta didik an tugas- kan soal- akan pelajara Matematik
isasi pola nilai sekarang ARITMA Ash- bau mengamati tugas yang soal tugas- n a Wajib
bilangan dan dari nilai yang TIKA Shaf(61) contoh- ada pada aplikatif tugas siswa kelas
jumlah pada akan datang DAN ayat 4 contoh deret buku paket dan soal yang ada
XI
barisan dengan bunga GEOME (barisan) dan barisan Matematik SBMPT pada
Aritmetika tunggal TRI pada konteks a wajib N LKS
dan Geometri DALAM 2. QS Al- dunia nyata, mengenai mengena mengena e-dukasi
PENYEL Hasyr (59) seperti bunga, pertumbuh i barisan, i net
3.6.2 ESAIAN ayat 18 pertumbuhan, an dan deret, pertumb
Menentukan BUNGA Kita harus dan peluruhan petumbu uhan
jumlah MAJEM memprediks peluruhan. barisan dan han, dan Buku
penduduk UK DAN ikan Menanya deretLat..h peluruha peluruha Referensi
untuk ANUITA kehidupan c. Guru al... no... n, bunga n. lainnya
beberapa S beberapa mendoro tunggal
tahun tahun yang ng siswa dan
mendatang akan dengan bunga
5. Barisa datang. bertanya majemuk
3.6.3 n ” apakah dari
kecuali bunga,
sedikit." peluruhan dan
Karena itu pertumbuhan
janganlah serta
kamu penyelesaiann
(Muhamma ya.
d) Mengasosiasi
bertengkar Menganalisis
tentang hal pola barisan
mereka, dan deret
kecuali yang pada
pertengkara konteks dunia
n lahir saja nyata, seperti
dan jangan bunga,
kamu pertumbuhan,
menanyaka dan peluruhan
n tentang yang telah
mereka diselesaikan
(pemuda- serta
pemuda itu) menyelesaika
kepada n permasalah
seorangpun tersebut.
di antara Mengkomuni
mereka kasikan
Maknanya: d. Menyajika
Ada seorang n secara
yang tertulis
mencoba atau lisan
menerka hasil
jumlah dari pembelajar
Ashabul an, apa
Kahfi(para yang telah
pemuda dan dipelajari.
anjingnya) e. Memberik
jumlah yang an
pasti yang tanggapan
mereka hasil
ketahui presentasi
adalah meliputi
jumlah tanya
anjingnya 1, jawab
sementara untuk
jumlah para mengkonfi
pemudanya rmasi dan
masih alasan,
menjadi memberik
tanda tanya, an
ini berkaitan tambahan
dengan informasi,
barisan atau
dalam melengkap
matematika i informasi
dengan ataupun
rumus Un = tanggapan
n + 1, lainnya.
(n=jumlah f. Melakuka
pemuda dan n resume
1=anjingnya secara
) lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampil
an yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.
barisan Penerapan Tuhan sehingga barisan pada konteks 3. Rasa ingin a aplikasi : Riba tengkulak ,
dan deret barisan dan dapat dunia nyata, seperti tahu untuk diharamka seperti pada
pada mempermudah bunga, pertumbuhan, 4. Percaya SMA dan n dalam legenda siti
konteks deret dalam dan peluruhan. diri MA kelas islam
dunia nyata kehidupan nurbaya dan
dunia Menanya XII Sesuai
manusia. datuk
nyata, seperti e. Guru mendorong Tugas program dengan
seperti 1.1.2 Memberikan siswa dengan Mengerjakan studi ilmu firman maringgih,
1. Bunga, yang
bunga, salam sebelum bertanya” apakah tugas-tugas alam. ALLAH
2. meggambarka
pertumbuh dan sesudah anada bisa yang ada Diterbitkan dalam
an, dan Pertumbuhan memberikan pada LKS oleh Pusat ALQURA n
menyampaikan
peluruhan. 3. Peluruhan contoh atau mengenai Perbukuan N suurat dampak
sesuatu.
menuliskan pola pertumbuhan Departeme Ali Imran ( buruknya
2.1.1 Memiliki sikap
4.2 barisan dan deret dan n 3) ayat 130 terjerat dalam
Mengidenti cermat dalam pada konteks peluruhan Pendidikan Yang peminjaman
fikasi, menyelesaikan dunia nyata, barisan dan Nasional. artinya hai uang yang
menyajikan permasalahan seperti bunga, deret 2. As’ari, orang-
memakai
model yang pertumbuhan, Abdur, orang yang
matematika dan peluruhan dkk. 2014. beriman imbalan (
berhubungan bunga
dan dengan konsep lainnya?. BukuGuru jangan lah
menyelesai f. Peserta didik Matematik kamu berbunga/
barisan dan bunga
kan memberikan a SMA/ memakan
masalah deret. gagasan menarik MAN riba majemuk)
keseharian 2.2.1 Menunjukkan dan menantang SMK/MA dengan Seperti dalam
yang percaya diri untuk didalami Kelas XII. berlipat pepatah
berkaitan dalam dalam bentuk Jakarta : ganda dan minang
dengan melakukan bertanya” dari Pusat bertaqwala Naiaklah dari
barisan dan kegiatan belajar bentuk-bentuk Kurikulum h kamu janjang ,
deret materi barisan contoh tersebut dan kepada turunlah dari
aritmetika, dan deret. bagaimana cara Perbukuan, Allah tanggo yang
geometri 3.2.12 Menghitung menentukan Balitbang, supaya makna nya
dan yang nilai sekarang jumlah deret Kemdikbu kamu selalu lah
lainnya. dari nilai yang pada konteks d. mendapat berbuat sesuai
akan datang dunia nyata, keuntunga aturan dan
seperti bunga, n undang-
dengan bunga
Dimensi Tiga
3.5 Mengana BANGUN 1.1.1 Mensyukuri Mengamati Tugas 16 JP As’ari, Aqidah (
lisis RUANG nikmat Allah 1. Siswa Membuat Abdur, dkk. meningkatk Wilayah
konsep DIMENSI SWT atas mengamati beberapa 2014. an budaya orang
dan sifat TIGA contoh kerangka model BukuGuru keimanan minangkabau
keberagaman
diagonal 1. Diagonal bangun ruang 3 bangun Matematika dan ( membangun
ruang, bidang bentuk bangun dimensi, ruang SMA/ MAN ketakwaan kebersamaan
diagonal 2. Diagonal ruang sisi datar misalnya balok, Sikap: SMK/MA pada Allah )
bidang, ruang yang ada di kubus, dan Observa Kelas XII. yang maha .
dan 3. Bidang prisma. Jakarta : esa ( Fungsi rumah
bidang diagonal
sekitar
Menanya
si Pusat melalui
diagonal 4. Penerapan 2.1.1 Memiliki sikap 2. Siswa • M Kurikulum ilmu)
adat dalam
dalam diagonal kerjasama menanyakan engamati dan Minang.
bangun ruang, dalam bagaimana ketelitian, Perbukuan, Proses
menyelesaikan Rumah adat
ruang diagonal menentukan rasa ingin Balitbang, penciptaan
dimensi bidang, tugas kelompok diagonal bidang, Kemdikbud. langit dan dalam
2.2.1 Memiliki sikap
tahu dan
tiga serta bidang diagonal ruang, bumi minangkabau
rasa ingin tahu tanggung yang disebut
menerap diagonal dan bidang jawab dalam Siswono, Surat
kannya dalam mengenai diagonal dari Tatag Yuli ANNAZI”A dengan rumah
diagonal mengerjakan bagonjong ,
dalam masalah kerangka bangun Eko, dan Netti AT
memeca nyata bidang, ruang yang
tugas, Lastiningsih.2 (79) jumlah ruang
hkan diagonal ruang diamati. menyimak 007. Ayat 27-33 pada
masalah. dan bidang Mengeksplorasi penjelasan, Matematika Yang umumnya
diagonal 3. Siswa atau SMP dan MTs intinya ganjil dimulai
4.4 2.2.2 Memiliki sikap menemukan presentasi untuk Kelas menjelaskan dari tiga
percaya diri ruang, lima
Menggunakan pengertian i peserta didik VIII. Jakarta: tentang
berbagai dalam diagonal bidang, ESIS bagaiman ruang,
mempresentasik
mengenai
prinsip diagonal ruang, ALLAH sambilan
konsep dan an hasil diskusi dan diagonal Alat peraga menciptakan ruang dan
kelompok dan • Portof ada juga yg
sifat diagonal bidang bangun langit dan
memberikan olio sebelas ruang.
ruang, ruan dari buku bumi
diagonal tanggapan sumber dan alat Menyusu Yaitu Jumlah ruang
bidang, dan terhadap suatu peraga. n dan biasanya (
permasalahan bagaiman
bidang 4. Siswa secara membuat pada
3.4.1 Menjelaskan Allah umumnya )
diagonal berkelompok rangkuma menciptaka
dalam bangun perbedaan menentukan n dari tergantung
diagonal n bumi dari jumlah
ruang dimensi diagonal bidang, tugas-
tiga serta bidang, diagonal ruang, terhampar anak
diagonal ruang, tugas dan langit perempuan
menerapkann dan bidang yang
ya dalam dan bidang diagonal dari tanpa tiang yang dimiliki
diagonal sudah
serta cara
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
diagonal ruang,
diagonal bidang
dan bidang
diagonal
8. Memberikan
tanggapan hasil
presentasi
meliputi tanya
jawab untuk
mengkonfirmasi,
memberikan
tambahan
informasi,
melengkapi
informasi
ataupun
tanggapan
lainnya
9. Melakukan
resume secara
lengkap,
komprehensif
dan dibantu guru
dari konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang diperoleh
maupun sikap
lainnya.
A. Kompetensi Inti
Pertemuan 2
3.5.17 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian denganrefleksi
(pencerminan).
3.5.18 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian denganrotasi
(perputaran).
Pertemuan 3
3.5.19 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian dengandilatasi
(perkalian).
3.5.20 Menentukan matriks tunggal
hasil komposisi beberapa
matriks transformasi.
Pertemuan 4
3.5.21 Menggunakan matriks hasil
komposisi transformasi untuk
menentukan bayangan suatu
titik,garis, atau kurva.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi
Transformasi geometri yang meliputi:
- Translasi (Pergeseran)
- Refleksi (Pencerminan)
- Rotasi (perputaran)
- Dilatasi (pergeseran)
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok.
Model : Discovery learning
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
C C’
A’
A
B Gambar 1 B'
p
A’B’C’ oleh suatu pasangan bilangan terurut .
q
Pada translasi ini titik –titik sudut ABC mempunyai
bayangan (peta) pada A’B’C’, yaitu A→A’,B→B’,dan
𝒂
Jika A(x,y) ditranslasi oleh ( )maka diperoleh
𝒃
bayangan A’(x’, y’ ) dengan :
x’ = x + a
y’ = y + b
B B’
p
C q C’
Gambar 2
Y
A’(-x,y) A(x.y)
A’’(x,-y)
Gambar 3
B’
A
O
Gambar 4
cos x − sin x
sin x cos x
kelompok masing-masing.
A
Gambar 5 A’
bangunan semula.
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta
penjelasan guru cara mengkomposisikan
beberapa matriks transformasi sehingga menjadi
matriks tunggal.
2. Dengan memperhatikan tayangantersebut
peserta didik diharapkan dapat memprediksi
aturan-aturan dalam melakukan dilatasi
(perkalian)menyusun masalah, memecahkannya,
serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada penemuan matriks
yang bersesuaian dengan dilatasi dan matriks
tunggal hasil komposisi beberapa matriks
tranformasi.
3. Apersepsi
▪ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
▪ Menjelaskan proses pembelajaran dilakukan
dengan cara diskusi kelompok
▪ Memberikan motivasi untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah
▪ Mengingatkan peserta didik tentang konsep
transformasi geometri dan komposisi
transformasi dengan menggunakan matriks
Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150
masalah aktual dan autentik. (Stimulation) menit
belajar
4. Perserta didik untuk membagi diri dalam
beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–5
orang.
5. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan
disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
6. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan
melalui forum diskusi kelompok.
H. Penilaian (terlampir)
Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
INSTRUMEN PENUGASAN
Contoh Tugas:
Rubrik Penilaian
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Indikator
Indikator
No pembelajara Naskah soal dan kunci skor
soal
n
Tentukan bayangan dari garis:
Penyelesaian :
3x’ – 2y’+ 5 = 0
x' 1 − 2 − 4 − 8
= =
y ' 2 3 2 − 2
32
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100 = ........
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
A. Kompetensi Inti
Pertemuan Kedua:
3.4.3 Mengidentifikasi diagonal ruang
pada bangun ruang dimensi tiga.
3.4.4 Menentukan panjang diagonal
Pertemuan Ketiga:
3.4.5 Menentukan sifat-sifat diagonal
bidang pada bangun ruang
dimensi tiga.
Pertemuan Keempat:
3.4.6 Menentukan sifat-sifat diagonal
ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Kelima:
3.4.7 Mengidentifikasi bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.
Pertemuan Keenam:
3.4.8 Menentukan luas bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.
4.4 Menggunakan berbagai prinsip Pertemuan pertama:
konsep dan sifat diagonal 4.4.1 Menyelesaikan masalah nyata
ruang, diagonal bidang, dan yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal dalam bangun diagonal bidang pada bangun
ruang dimensi tiga serta rang dimensi tiga.
menerapkannya dalam
memecahkan. Pertemuan kedua:
4.4.2 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.
Pertemuan ketiga:
4.4.3 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal bidang pada bangun
rang dimensi tiga.
Pertemuan Keempat:
4.4.4 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.
Pertemuan Kelima:
Pertemuan Keenam:
4.4.6 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkitan dengan luas bidang
diagonal pada bangun ruang
dimensi tiga.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga
Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga
No. Bangun Ruang Jumlah Diagonal Bidang
1. Balok 12
2. Kubus 12
3. Prisma segitiga 6
4. Prisma segienam 18
5. Limas segiempat 2
6. Tabung Tidak ada
Prinsip
Panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Kedua
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga
Konsep
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang.
Prinsip
Panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Ketiga
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal bidang
Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Prinsip
Sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menemukan sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang.
Pertemuan Keempat
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal ruang
Konsep
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang
Prinsip
Sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga
Prosedur
Langkah-langkah dalam menenmukan sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang.
Pertemuan Kelima
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga
Konsep
1. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
2. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.
Pertemuan Keenam
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga
Konsep
3. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
4. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.
Prinsip
Luas bidang diagonal adalah perkalian antara panjang diagonal bidang dan panjang rusuk
yang membentuk bidang diagonal tersebut.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan luas bidang diagonal.
E. Metode Pembelajaran
F. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. As’ari, dkk. 2015. Matematika SMA Kelas XII Kurikulum 2013 Buku Guru. Jakarta :
Kemdikbud.
G. Media Pembelajaran
1. Kerangka bangun ruan dimensi tiga
2. Penggaris
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an serta menyanyikan lagu
Indonesia Raya selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir) , jika
ada yang sakit didoakan supaya cepat sehat ( karakter)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang diperlukan
dalam menghitung panjang diagonal bidang.
Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang proses penciptaan langit dan bumi
seperti yang terdapat pada surat ANNAZI”AAT (79) Ayat 27-33, yang intinya
menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan langit dan bumi. Yaitu
bagaiman Allah menciptakan bumi terhampar dan langit tanpa tiang dan diantaranya
ada ruang tempat makhluk hidup, kemudian peserta didik dikenalkan pula dengan
Wilayah budaya orang minangkabau ( membangun kebersamaan)
Fungsi rumah adat dalam Minang.
Rumah adat dalam minangkabau yang disebut dengan rumah bagonjong , jumlah ruang
Deskripsi Kegiatan
pada umumnya ganjil dimulai dari tiga ruang, lima ruang, sambilan ruang dan ada
juga yg sebelas ruang. Jumlah ruang bisa juga tergantung dari jumlah anak perempuan
yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Kamar pun dalam rumah gadang ukurannya tidak
terlalu besar hanya bisa memuat tempat tidur , karena untuk menjalin kebersamaan
antar keluarga maka aktifitas tidak diadakan di dalam kamar tapi pada ruang depan pada
rumah gadang sehingga selalu terjalin komunikasi dan kebersamaan diantara anggota
keluarga dan dilanjutkan dengan aplikasi diagonal bidang dalam kehidupan sehari-hari.
Agar bangunan tersebut kokoh dan stabil, dia berencana memasang elemen
penguat berupa besi yang dipasang secara diagonal pada bidang vertikal
(langit-langit ruangan) pada setiap ruangan. Jika dirancang setiap ruangan
memiliki tinggi 5 m, panjang 8 m dan lebar 6 m, maka berapakah besi yang
dibutuhkan untuk membuat bangunan yang terdiri dari 3 ruangan tersebut?
5. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu
mengenai diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi
ini diharapkan peserta didik dapat menentukan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menentukan panjang diagonal bidang tersebut serta dapat
menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan diagonal bidang bangun ruang
dimensi tiga.
Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan,metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal bidang?
b. Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal bidang?
Fase 3: Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentanng pengertian
diagonal bidang.
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
13. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu
tentang menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga.(menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun,
(mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam mengemukakan
pendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
Deskripsi Kegiatan
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Bangun ruang sisi lengkung tidak mempunyai diagonal bidang.
Panjang diagonal bidang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas proyek ( KM)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah ( karakter)
sebagai rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Kedua
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang diperlukan
dalam menghitung panjang diagonal ruang.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang aplikasi diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Diagonal bidang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada
masalah berikut ini:
Budi akan menghias suatu ruangan yang berbentuk kubus untuk acara ulang
tahunnya. Ia menghias ruangan tersebut engan pita dan balon. Ia ingin memasang
pita melintang melalui ruangan dari pojok atas sampai pojok bawah ruangan. Jika
ruangan tersebut berukuran 3 m × 3 m × 3 m, berapakah panjang pita yang
diperlukan untuk menghias ruangan tersebut?
Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini diharapkan
peserta didik dapat menentukan diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga dan
dapat menentukan panjang diagonal ruang tersebut serta dapat menyelesaikan
masalah nyata yang berkaitan dengandiagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan, metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal ruang?
b. Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal ruang?
Fase 3: Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang pengertian
diagonal ruang.
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu tentang
menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga.(menalar)
15. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas. Salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Diharapkan
peserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun, (mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
16. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Deskripsi Kegiatan
Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. Secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Bangun ruang sisi lengkung dan limas tidak mempunyai diagonal ruang.
Panjang diagonal ruang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
19. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
20. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
21. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat diagonal
bidang bangun ruang dimensi tiga.
22. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Ketiga
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran. ( karakter )
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
bidang bangun rung dimensi tiga.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam kehidupan
sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal bidang pada balok, adakah
yang panjang diagonal bidangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang
lain?
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal bidang
bangun ruang dimensi tiga tersebut
Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal bidang pada bangun
ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-
sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3, dan
kegiatan 4 yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada kubus?
b. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada balok?
c. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada prisma?
d. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada limas?
Fase 3: Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal bidang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam menentukan sifat-sifat diagonal bidang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3,
dan kegiatan 4 pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal bidang
pada bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas. Salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Diharapkan
pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.(mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Deskripsi Kegiatan
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. Secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki panjang yang sama.
b. Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama untuk diagonal
bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat diagonal
ruang bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Keempat
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal ruang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga
tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
ruang bangun rung dimensi tiga.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam kehidupan
sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal ruang pada balok, adakah
yang panjang diagonal ruangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang lain?
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga tersebut
Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada bangun
ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-
sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, dan kegiatan 3, yang
ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
e. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada kubus?
f. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada balok?
g. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada prisma?
Fase 3: Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal ruang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam menentukan sifat-sifat diagonal ruang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, dan kegiatan
3pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada bangun ruang
dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas. Salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Diharapkan
pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan
santun.(mengkomunikasikan)Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri
(Karakter) dalam mengemukkan pendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
Deskripsi Kegiatan
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki panjang yang sama.
b. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki panjang yang sama.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengidentifikasi bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Kelima
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan bidang diagonal.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga tersebut.
5. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi bidang diagonal pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Deskripsi Kegiatan
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik mengamati gambar yang ada pada kegiatan yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apakah semua bangun ruang memiliki bidang diagonal?
b. Apakah bangun ruang sisi lengkung mempunyai bidang diagonal?
Fase 3: Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan ayo mengamati pada subbab
4.2 tentang bidang diagonal pada buku siswa
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam mengidentifikasi bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan pada LKPD, yaitu tentang
mengidentifikasi bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
13. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya.
Fase 5: Verification
14. Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu menentukan luas bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
Deskripsi Kegiatan
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Keenam
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik disiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir saja).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhungan dengan
menentukan luas bidang diagonal bangun dimensi tiga, yaitu teorema pythagoras dan
menentukan panjang diagonal bidang pada bangun dimensi tiga.
Fase 1: Orientasi Siswa pada Masalah
5. Peserta didik diberikan motivasi dengan memberikan contoh masalah pada kehidupan
nyata yang berhubungan dengan luas bidang diagonal.
6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yang
disampaikan guru.
Pada hari ini ananda akan mempelajari tentang menentukan luas bidang diagonal
pada bangun ruang. Diharapkan setelah mempelajari materi ini ananda dapat
menentukan luas bidang diagonal dan menggunakannya dalam penyelesaian
masalah nyata.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentag uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
Pada pembelajaran kali ini ananda akan dibagi dalam beberapa kelompok. Ananda
bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan LKPD. Pada pembelajaran kali ini
akan menilai sikap kerjasama ananda dalam kerja kelompok, sikap kritis dan ingin
tahu dalam menyelesaikan masalah pada LKPD.
Inti
Fase 2: Mengorganisasikan Siswa
8. Peserta didik duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru.
9. Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok.
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
10. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1 LKPD.
Deskripsi Kegiatan
11. Peserta didik dipancing untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
12. Peserta didik memperhatikan alternatif penyelesaian dari contoh 4.6 yang ada pada
buku siswa, (Mengumpulkan informasi)
13. Peserta didik bersama dengan kelompoknya mengerjakan kegiatan 1 dan kegiatan 2
pada LKPD. (Menalar)
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
14. Peserta didik menempelkan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis.
Fase 5: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
15. Salah satu perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
di depan kelas. Diharapkan anggota kelompok lain memberikan tanggapan dengan
santun. (Mengkomunikasikan)
Deskripsi Kegiatan
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum pelajaran .
19. Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
20. Peserta didik mendengarkan informasi guru mengenai tugas proyek dan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutya.
21. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang informasi ulangan harian yang
akan diadakan pada pertemuan berikutnya.
22. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh.
6. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek
7. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik (jurnal)
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian
10. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
➢ Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
➢ Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
1
2
3
4
5
dst
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator Soal:
1. Menentukan panjang diagonal bidang dari suatu prisma segi empat
2. Menentukan panjang kerangkang balok, jika diketahui panjang dua buah rusuk dan satu
panjang diagonal ruang
3. Menentukan sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok
4. Disajikan gambar bangun ruang, peserta dididk dapat menentukan perbandingan
volumenya.
Butir Soal :
Jika panjang KL = 5 cm, LM = 10 cm, dan LR = 5√6 cm, maka berapa kawat yang
dibutuhkan Ani untuk membuat kerangka balok tersebut?
Seorang siswa di SMA Melati jika membuang sampah selalu memilah sampah nya
terlebih dahulu, ia merancang sebuah bak sampah untuk sampah kering dan sampah
basah yang diberi tutup seperti gambar diatas. Diketahui panjang AB = BC, CG = 3
cm, luas ACGE = 18√2 cm2 dan TO = 4 cm. Tentukan volume bangun ruang tersebut,
jika untuk bak sampah basah siswa menjadikan panjang AB,BC,CG,dan ACGE dua kali
lipat dari panjang asalnya berapakah pula Volum nya, apa kesimpulan yang dapat
diambil tentang volum dari kedua bak sampah itu?
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Skor yang
No. Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
diperoleh
1
2
3
4
5
dst
Lampiran 3
Instrumen penilaian keterampilan
Carilah sebuah permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan konsep luas bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga dan selesaikan. Buat laporannya dan presentasikan di depan
kelas
𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
Skor = x 100 = ............
𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
Lampiran:
Lampiran 4
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang
taguah sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo
masalah akhlaq. Sumber ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik
urang Minangkabau Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik
mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau
disabuik juo jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan
Salapan” dikecekan pado bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran
dalam parangai dek masyarakaik Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah
konsep untuak manyatokan parangai urang dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu
untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak mayatokan tantang suatu parangai nan
malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau indak sadar. Apobilo sumbang
bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi hukum, sadangkan salah
adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik urang
Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek
manggiriang urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan
“preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama
bagaua di antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah
manyangkuik adaik iolah hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau
indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu.
Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di
antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan dunsanak sakalipun,
mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko disabuik
“urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan
pandangannyo taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang
sarato mamakai baju Kuruang. Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-
bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah
SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo
(auratnyo), kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka
dadonyo, dan janlah manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau
ayah suaminyo atau anak laki-lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo
atau anak-anak laki-laki saudaro laki-lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo
baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo)
nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-anak nan alun mangarati tantang
aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui parhiasan nan inyo andok an.
Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan baiman supayo kalian
baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi,
supayo indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan
alah mampu kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo.
Setiok urang nan mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan
lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24
ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-
urang nan layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu
bansaik, Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas
(pambarianNyo), Maha Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo),
sampai Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan
kalian punyoi maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok
kalian mangatahui ado kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah
nan dikaruniaan -Nyo kapado kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak
manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan kasucian, karano kalian andak mancari
kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak nan padusi), mako sungguah
Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo
hukuman nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang
sepanjang adaik. Urang nan malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan,
tarutamo babuek zina) akan dikalua an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang
halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku
dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau suku lain bakawajiban untuak
mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado ampek tingkek atau
macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo
konsekuensi hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo
taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo
tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso
saluruah harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo
(korban).
B. Pambagian Sumbang duo baleh
Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan
disabuik jo sumbang duo baleh, nantun:
1. Sumbang Duduak
2. Sumbang Tagak
3. Sumbang Diam
4. Sumbang Bajalan
5. Sumbang Kato
6. Sumbang Caliak
7. Sumbang Pakai
8. Sumbang Bagaua
9. Sumbang Makan
10. Sumbang Tanyo
11. Sumbang Jawek
12. Sumbang Kurenah
“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno
buluah bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak
lah lain indak lah bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi
indak babudi ibarat bambu indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia
nyo lah pacah, padusi tak punyo malu bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago
rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik jati diri, indak ba power indak wibawa.
Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik dasun, cayia lah martabat
padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak, supayo iduik taguah ba rueh,
nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh rang namokan.
Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang Adaik sopan santun.”
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak
tacacek tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun
jangga, sanjang ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel,
norak jo urakan, kalau bahaso di pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago
tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik. (baco basamo-samo, muko digeleng-
gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti
Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2,
baru dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’, Syara’
Islam Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat
Ihsan Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh (toleransi) Lamak diawak katuju diurang, awak
mandapek urang indak ka hilangan, baso
elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah (konsiten
dan komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai kuek
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
(bersungguh-sungguh) baraja, nak mulia tapek-i janji, nak labo
namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid (pembaharuan) Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
wa rabbun ghafur tagak nagari mamaga nagari
(negeri yang makmur - Hujan ameh di nagari urang, hujan batu di
dalam pemiliharaan nagari awak, namun kampuang takana juo
dan ampunan Allah)
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak dado, kok kalah
Prestasi (berkompetisi dalam jan manyasa.
kebaikan)
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek disayangi,
Komuniktif (persaudaraan) samo gadang dibawo baiyo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan dibao
nak urang ka Saruaso, anak dipangku
kamanakan dibimbiang urang kampuang
dipatenggangkan, jago nagari jan binaso.
- Raso dibawok naiak, pareso dibawok
turun.
15 Gemar Membaca Tadarrus (membaca Di baliak tatulih ado nan tak tatulih, Alam
tersurat) takambang jadi guru, bumi tabantang tampek
Tadabbur (membaca diam
tersirat)
16 Peduli Lingkungan Ishlah (melestarikan, jago nagari jan binaso, jago kampuang jan
tidak merusak) tinggakan.
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung-jawab Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
dipercaya) Barani karano bana takuik karano salah;
baso katuju” merugikan orang lain, sehinga Gapuak nan indak mambuang lamak,
buruk akibatnya. Cadiak nan indak mambuang kawan”
“Tidak melakukan laku
perbuatan buruk yang Malawan guru jo kajinyo,
merugikan orang lain” Malawan mamak jo Adatnyo,
Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang ilmu,
Jikok Malawan ka mamak hilang/indak
dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak datuak
tumangguang, hiduik kalau tidak babudi,
duduak tagak kamari tangguang
Pantangan .................
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah: