Anda di halaman 1dari 171

ii

PEDOMAN
PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN
BUDAYAALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
2018

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


iii

TIM PENYUSUN

Penasehat : H. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat


Pengarah : Drs. H. Burhasman, MM. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
Pembina : Drs. H. Nasmeri, M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan SMA
Pembina : Drs. Syofrizal B, MT. Kepala Bidang Pembinaan SMK
Koordinator : Suindra, S.Pd. MM. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang P. SMA
Koordinator : Drs. Raymon, M.Pd. Bagindo Panghulu Kasi Kurikulum dan Kesiswaan
Bidang Pembinaan SMK
Nara Sumber : 1. Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudha Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung
2. Drs. H. Mas’oed Abidin, MA
3. Drs. H. Zulkarnaini
4. Dr. Muhammad Kosim, MA
5. Dra. Hj. Elwinetri
6. Ambra Warda, S.Pd. MM
Editor : Ratmil, S.Sos. M.Pd.
Penulis : 1. Dra. Giatari Sarmalena. M Si
2. Dra. Reni Susanti, M.Si
Design dan
Layout : 1. Drs. Aprimas, M.Pd.
2. Iqbal Hadi, S.Pd. M.Kom
Kontributor : 1. Dra. Herlina Hasan
2. Faasmi Dedi, S.Ag.
3. Yadi S.Ag

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


iv

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Dasar Hukum .............................................................................................3
1.3 Konsep Integrasi .......................................................................................4
1.4 Tujuan .......................................................................................................4
1.5 Hasil yang Diharapkan ..............................................................................4

BAB II PELAKSANAAN
2.1 Karakteristik Mata Pelajaran......................................................................6
2.2 Ruang Lingkup Mata Pelajaran .................................................................7
2.3 Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ...................................................8
2.4 Gambaran Kegiatan Pembelajaran .............................................................8
2.5 KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau ...........11
2.6 Monitoring dan Evaluasi ..........................................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ..................................................................................................13
3.2 Rekomendasi ............................................................................................13

Daftar Perpustakaan .................................................................................................................... 13


Lampiran ...............................................................................................................................
1. Bahan Bacaan Guru .........................................................................................
2. Contoh Silabus ...............................................................................................
3. Contoh RPP ....................................................................................................
4. Sumbang DuoBaleh ......................................................................................................

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


v

SAMBUTANGUBERNUR SUMATERA BARAT

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhannahu


Wata’ala, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan
memberikan apresiasi atas terbitnya buku panduan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran jenjang Pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat. Dalam
mendukung pendidikan karakter bagi peserta didik perlu dilatari dan
dibekali dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-Qur’an
dan Hadis serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat
dengan dengan nilai-nilai etika dan estetika.

Bunga di taman ada yang kuncup


Mekar sekuntum si bunga aster
Ilmu dan keterampilan saja tidak cukup
Harus didukung pendidikan karakter
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak bisa kita bendung, oleh sebab
itu perlu di persiapkan generasi yang mampu hidup bersaing dan bertahan pada zamannya yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan
penguatan nilai budaya.

Di jalan raya antri berdesakan


Sikap sabar dan iklas harus dijalani
Jika nilai agama dan budaya telah diterapkan
Akan terbentuk karakter cerdas yang madani

Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


vi

NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai
religius, pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk
mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong
royong, berbudaya, dan mandiri.

Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan


Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.

Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman


Makan direbut bersama salingkejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.

Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini


Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau setiap saat melalui
pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya
menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


vii

mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, September 2017


GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


viii

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI SUMATERA BARAT.

Alhamdulillah puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, panduan


pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
pada mata pelajaran SMA/SMK telah dapat diselesaikan untuk diterapkan
pada jenjang pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat.

Program pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam


Minangkabau pada mata pelajaran SMA/SMK, berawal dari cita-cita bersama yang sudah
dirintis sejak tahun 2009. Alhamdulillah berkat izin Allah SWT bisa terwujud pada tahun 2017
ini. Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, serta kuatnya arus globalisasi dan
modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri seseorang khususnya
generasi muda. Untuk itu program ini merupakan salah satu usaha agar generasi muda Sumatera
Barat tidak kehilangan jati diri“Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”, dan memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dan membentengi diri dengan Agama (Al-Qur’an) dan nilai-nilai Budaya
Minangkabau. Hal ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mewujudkan
Sumatera Barat yang madani, dan program prioritas pemerintah RI membangun dan
mengembangkan Karakter bangsa yang dikenal dengan program Revolusi Mental, pada
NAWACITA, yang dikembangkan di sekolah dalam bentuk implementasi Pengembangan
Pendidikan Karakter (PPK).

Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau
ke dalam proses pembelajaran di kelas.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


ix

Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato,
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa
Minangkabau yang menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual
hebat, agama yang taat dan budaya yang kuat.

Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.

Padang, September 2017


Kepala Dinas,

Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


x

KATA PENGANTAR

Pendidikan Nasional dikembangkan dengan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai


bahagian terpenting pada pembentukan Kompetensi peserta didik. Salah satu yang terpenting
dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran, melalui proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru mata pelajaran peserta didik dapat berinternalisasi dengan banyak hal, sehingga
proses tersebut memberikan sumbangan yang banyak dalam pembentukan karakter seseorang.
Penguatan Pendidikan Karakter bangsa menjadi Program Utama Mendikbud 2015-2019
yaitu pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal dan peningkatan
kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dan mampu secara
mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada Kurikulum tahun 2006
merupakan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Seiring dengan perkembangan Kurikulum tahun 2013,
mata pelajaran muatan lokal tersebut sejalan dengan pengembangan kompetensi religius dan
sosial ( KI 1 Dan KI 2 ), sebagai penguatan Pendidikan Karakter.
Maka oleh sebab itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat memrogramkan kegiatan
pengintegrasian nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang relevan di SMA/SMK. Dengan demikian guru
mata pelajaran diharapkan mengelola pembelajaran dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-
Qur’an dan Hadis serta nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada materi yang relevan, dengan
harapan melalui pembelajaran guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai baik pada peserta didik
yang disertai dengan tauladan dari guru. Bagi daerah tertentu Pendidikan Al-Qur’an dapat
desesuaikan dengan Kitab suci yang relevan, sesuai dengan agama yang dianut
Secara garis besar panduan ini memuat silabus inspirasi yang mengintegrasikan
pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta RPP sebagai model dan suplemen
bahan ajar untuk pembelajaran di kelas. Suplemen bahan ajar ini dapat dijadikan bahan untuk
menghasilkan RPP pada pembelajaran berikutnya.
Melalui buku panduan ini diharapkan implementasi pengintegrasian nilai-nilai
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran dapat berjalan
dengan baik. Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat membangun
komunikasi dan kerjasama yang harmonis demi terlaksananya program ini. Kami juga sangat

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


xi

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku panduan ini untuk
kedepannya.

Padang, September 2017

TimPenyusun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan


teknologi saat ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan
sekulerisme yang memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran
apapun, bebas berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas
membina hubungan dan berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah
tatanan budaya turun temurun yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda
akan kehilangan jati dirinya akibat tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan
pesan adat dibawah ini:

Jalan dialiah dek rang lalu,


cupak dipapek rang manggaleh,
adaik dituka dek rang datang

Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah
laku sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.Sebagaimana
pesanadat Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan
baiyo”, adagium budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi
komunikasi dan inforrmasiseperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat
ini.Mereka kurang peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena
mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi
generasi muda Sumatera Barat dengan mengintegrasikan PendidikanAl-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
pada mata pelajaran di SMK yang meliputiPendidikanAgama Islam, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


2

Kesehatan, dan Seni dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti
budaya, dan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK)Syara’Mangato Adat Mamakai,
Alam Takambang JadiGuru” di Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses
pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam Minangkabaupada
semua mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap
minggunya peserta didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen
No. 24 tahun 2016. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran
sesuai struktur kurikulum yang berlaku.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) danImplementasi Kurikulum 2013.
Menginternalisasikan/mengintegrasikan PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni:“Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam
Takambang Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini
dilakukan setelah menganalisis SKL, KI, KD serta keterkaitanSKL, KI dan KD tersebut.
Produk dari analisis ini salah satunya dituangkan dalam silabus setiap mata pelajaran
yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan perancangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran di
kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini,
PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi.
Yang dinilai hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah
membuat silabus dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun
2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan
program integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di
SMA/SMKse - Sumatera Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala
sekolah bersama wakil kurikulum agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat
pembelajaran yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu diharapkan sekolah dapat mengelola

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


3

pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program akademik dan non akademik
yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di
sekolah untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan
pembelajaran di kelas dengan mempedomani buku panduan ini.

1.2 Dasar Hukum

2. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang


Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra
Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
NasionalPendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


4

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;


8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi
Perangkat Daerah (SOPD);
9. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2007 tentang Kebijakan
Pendidikan Alqur’an;
10. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Sumatera Barat tahun 2005 s/d 2025;
11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
12. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
13. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016
tentang tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih
dari kabupaten/kota ke Provinsi;
14. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
15. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
17. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan
Pendidikan Karakter;
18. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.

1.3 Konsep Integrasi

Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang


dimaksud di atas adalah memasukkan nilai-nilai AL Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang sesuai dengan materi pelajaran ke dalam proses pembelajaran
melalui KD yang relevan pada mata pelajaran.Mengintegrasikan berarti menambahkan
tetapi tidak menjadikan materi berat dan tidak pula mengurangi nilai materi pada KD

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


5

yang diintegrasikan, tapi dapat memperkaya nilai yang terkandung sehingga Adat
Basandi Sara’, Sara’ Basandi Kitabullah dapat diaplikasikan dalam hidup dan
kehidupan dan tercermin dalam tingkah – kurenah anak didik kita.

1.4 Tujuan

Tujuan program integrasi pendidikanAl-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau


padamata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta
didik agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang
memadukan konsep Pendidikan Al- Qur’andanBudaya Alam Minangkabau serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan seari-hari.

1.5 Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikanAl Qur’an


dan Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan
adagium adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran
yang yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya perilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


6

BAB II

PELAKSANAAN PENGINTEGRASIAN

2.1 Karakteristik Mata Pelajaran Matematika


Menurut etimologi, kata matematika berasal dari kata Yunani
Kuno“mathemata”, yang berarti segala sesuatu yang harus dipelajari. Secara
terminologis matematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur-struktur
dari sistem-sistem yang mencakup pola hubungan maupun bentuk, yang berkenaan
dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logis.
Dalam buku standar kompetensi matematika Depdiknas, secara khusus disebutkan
bahwa Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur,
menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus
dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat
matematika dan persamaan matematika, presentase, diagram, grafik atau tabel.
Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah suatu kegiatan
belajar mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dengan
memanipulasi simbol-simbol dalam matematika sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku.
Untuk memahami karakteristik daripada matematika maka harus dipahami
terlebih dahulu hakekat matematika. Menurut Hudoyo (1979:96), hakekat matematika
berkenaan dengan ide-ide struktur- struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur
menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep yang
abstrak. Jika matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka
simbol-simbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang
beroperasi di dalam struktur-struktur.
Karakteristik- karakteristik matematika dapat dilihat pada penjelasan berikut:
1. Memiliki Kajian Objek Abstrak.
2. Bertumpu Pada Kesepakatan.
3. Berpola pikir Deduktif namun pembelajaran dan pemahaman konsep dapat
diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


7

4. Memperhatikan Semesta Pembicaraan. Konsekuensi dari simbol yang kosong


dari arti adalah diperlukannya kejelasan dalam lingkup model yang dipakai.
5. Konsisten Dalam Sistemnya. Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada
yang saling terkait dan ada yang saling lepas. Dalam satu sistem tidak boleh ada
kontradiksi. Tetapi antar sistem ada kemungkinan timbul kontradiksi.
Dalam pembelajaran matematika, tentunya tidak lepas dari ciri matematika itu
sendiri (Depdikbud, 1996), yaitu: (1) memiliki objek kejadian yang abstrak dan (2)
berpola pikir deduktif dan konsisten. Disamping itu matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan
simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan, dalam kehidupan sehari-hari matematika dapat digunakan
dalam berdagang dan berbelanja, dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti
membaca grafik dan persentase, dapat membuat catatan-catatan dengan angka, dan lain-
lain. Dalam Ayat-ayat Al Quran banyak sekali dijelaskan ilmu matematika seperti
tentang bilangan genap (QS Al-Qadar:3), bilangan ganjil (QS Huud: 63), tentang
penjumlahan (QS Al Kahfi:25), tentang pengurangan (QS Al-Ankabut:14), tentang
pembagian (QS Al-Muzamil: 20) dan lain-lain.
Di berbagai media massa, seringkali informasi disajikan dalam bentuk persen,
tabel, bahkan dalam bentuk diagram. Dengan demikian, agar orang dapat memperoleh
informasi yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka harus memiliki pengetahuan
mengenai persen, cara membaca tabel, dan juga diagram. Dalam hal inilah matematika
memberikan peran pentingnya.

2.2 Ruang Lingkup Mata Palajaran Matematika

Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-


Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang tersebut
berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya.
Dimana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


8

disampaikan diatas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagaimana di jelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang
tersebut.
Standar kompetensi Matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika
yang dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata
pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta
hasil belajarnya, indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian
dan pengelompokan materi pada materi didasarkan menurut disiplin ilmunya atau
didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak dicapai. Aspek atau ruang
lingkup materi pada standar kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran dan
geometri, aljabar, trigonometri, peluang dan statistik, dan kalkulus.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi
pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Cerdas yang dimaksud di sini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan
cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan,
serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting
dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis,
konsisten, inovatif dan kreatif
Pembelajaran Matematika mempunyai peranan yang sangat penting bagi peserta
didik supaya punya bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola
pikirnya, sebagai warga negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk
kemajuan negaranya, serta untuk Matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan
mengembangkannya.

2.3 Gambaran Umum Pelaksaan Integrasi


Proses Integrasi diawali dengan menganalisis materi/bahan kajian pada setiap
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya materi-materi tersebut dikaitkan dengan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau. Untuk mencocokkan materi
pada KD dengan ayat-ayat Al Qu’ran dan adagium adat Minangkabau tergantung pada
hasil analisis tuntutan KD yang dilakukan secara terpisah dan tidak dalam waktu
bersamaan. Pengkajian ayat Al Qur’an/hadis dan Budaya Alam Minangkabau untuk KD
yang dapat ditopangi. Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


9

Alam Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada tiap-tiap KD,adakalanya satu
KD hanya bisa diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau Budaya Alam
Minangkabau saja. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa diintegrasikan
pada satu KD.

2.4 Gambaran Kegiatan Pembelajaran

Keberhasilan pendidikan adalah tolak ukur keberhasilan kurikulum yang sedang


berjalan. Keberhasilan belajar yang diamanatkan pada Kurikulum 2013 pada intinya
bukan hanya keberhasilan pada unsur pengetahuan/ kognitif saja. Bahkan urutan
keberhasilan pada Kurikulum 2013 diukur mulai dari keberhasilan sikap, keberhasilan
ketrampilan dan keberhasilan pengetahuannya. Hal ini terkandung maksud bahwa dalam
rangka revolusi mental bangsa Indonesia, diharapkan pada masa menyambut abad 21
seluruh lapisan masyarakat Indonesia mempunyai sikap yang jelas, religius dan
terinspirasi dasar negara Pancasila, memiliki ketrampilan yang sesuai dengan jaman,
produktif, kreatif, inovatif didukung pengetahuan yang memadai. Sehingga pada saatnya
nanti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, kuat dan stabil.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik
(Mulyasa, 2002:100). Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan tingkah laku.
Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui
kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis),
menganalisis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep),
mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart , dan lain - lain).
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup seperti dalam tabel berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk


mengikuti proses pembelajaran, kemudian berdo’a
menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
b. Memeriksa kehadiran peserta didik dan mendo’akan
supaya cepat sembuh jika ada yang sakit

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


10

c. Mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang


akan dipelajari
d. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan mengaplikasi materi ajar dalam kehidupan
religius, dengan memberikan contoh ayat-ayat Alqur’an
yang terintegrasi dalam materi ajar dan budaya adat
minangkabau.
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai; dan
f. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, Discovery


Inti Learning, Problem Based Learningdengan metodaKooperatif
Tipe STAD, menuntun peserta didik dengan menggunakan
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk melakukan
kegiatan sesuai fase-fase sebagai berikut:
Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual
Dan autentik.( Stimulation)
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
(Problem Statement)
Fase3: Membimbing individual dan kelompok
dalampenyelidikan (Data Collection)
Fase4: Membantu peserta didik dalam mengembangkandan
menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya
(Data Processing)
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah (Verification)

a. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang


Penutup pengertian sertajenis dan sifat yang terkandung dalam
materi pembelajaran disertai contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan
diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan
berikutnya
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikut.
d. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian
indikator dan Do’a penutup serta memberi salam. Bila
memungkin agar dilaksanakan pelatihan Ihsan
“Mampahaluih raso jo pareso”

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


11

Catatan
Setiap hari agar dibiasakan baik pada pembukaan, inti maupun penutup berupa prilaku
yang sesuai dengan sopan santun orang minang sebagaimana yang diatur dalam adat
Minangkabau yang disebut dengan Sumbang Duobaleh

2.5 Kompetensi Dasar (KD) yang bermuatan Nilai Al Quran dan Budaya
Minangkabau
Setelah melakukan analisis SK-KD mata pelajaran Matematika SMA yang
terdapat pada Kurikulum 2013 (hasil analisis terlampir), maka Kompetensi Dasar
terpilih yang terintegrasi kedalam Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tercantum
dalam tabel berikut:

Kls KD yang terintegrasi Ket

X 3.1Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai


mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan
persamaan linear Aljabar lainnya

3.3Menyusun system persamaan linear tiga variable ldari


masalah kontekstual

XI 3.5Menganalisis dan membandingkan transformasi dan


komposisi transformasi dengan menggunakan matriks

3.6Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada


barisan Aritmetika dan Geometri

XII 3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada


konteks dunia nyata, seperti bunga, pertumbuhan, dan
peluruhan

3.3 Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang,


dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta
menerapkannya dalam memecahkan masalah.

KD tersebut dipilih karena dinilai paling tepat untuk bisa diintegrasikan nilai
agama dan budaya minang kabau. Dengan adanya pengintegrasian ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam proses pembelajaran di SMA seluruh Provinsi Sumatera Barat.

2.6 Monitoring dan Evaluasi (Monev)


Monev terhadap pelaksanaan program integrasi nilai-nilai pendidikan Al Quran
dan budaya alam Minangkabau yang dilakukan meliputi:

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


12

1. Perangkat pembelajaran yang memuat program integrasi


2. Keterlaksanaan program
3. Dampak pada proses pembelajaran
4. Dampak pada prilaku peserta didik

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala


sekolah dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses
pembelajaran di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program
pelaksanaan integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran. monitoring dan pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran
serta pada prilaku peserta didik sehari-hari. Selanjutnya, evaluasiyang dilakukan untuk
melihat progres keterlaksanaan PengintegrasianPendidikan Al-Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran mesti ditindaklanjuti. Tindak lanjut
program integrasi ini dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan pelaksanaan
integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas Pendidikan provinsi Sumatera
Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


13

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pelaksanaan program integrasi muatan lokal terkait Nilai Agama dan Nilai
Budaya Minangkabau pada mata pelajaran Matematika bertujuan untuk menjadikan
peserta didik SMA yang bukan hanya cerdas dalam Matematika tapi juga peserta didik
yang mampu menyeimbangkan dorongan-dorongan dalam dirinya sehingga
mewujudkan tingkah laku yang harmoni yang sesuai dengan nilai-nilai Agama dan
budaya adat Minangkabau, serta mampu berhubungan dengan lingkungannya mampu
menciptakan suasana aman dan harmonis. tidak agresif dan tidak pula mengasingkan
diri dari lingkungannya.
Konsep integrasi nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran
Matematika ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik, dan tetap sesuai
dengan struktur kurikulum 2013. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga
dengan permen No. 24 tahun 2016. , tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang
ada adalah menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya
Minangkabau yang menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya
penguatan pendidikan karakter.

3.2 Rekomendasi

Semua pihak terkait diharapkan dapat berperan aktif terutama MKKS, MGMP
Matematika Kabupaten Kota di Sumatera Barat agar dapat berkontribusi secara optimal
dalam penyelenggaraan pembelajaran yangmengembangkan nilai-nilai Agama dan
budaya Minangkabau ini sehingga tercapainya tujuan dari program ini secara optimal.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


14

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.kompasiana.com/suwartono/implementasi-kurikulum-2013-sebagai-
pendukung-keberhasilan-pendidikan-matematika_556b697e2ab0bde13ce40ee8

2. http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-
matematika-sekolah/

3. http://hardymath.blogspot.co.id/2012/03/karakteristik-pembelajaran-
matematika.html

4. http://sharingposting.blogspot.co.id/2012/10/karakteristik-matematika-dan-
peserta.html

5. https://matematohir.files.wordpress.com/2013/07/materi-pelatihan-
implementasi-kurikulum-2013-tahun-2014.pdf

6. http://riskaputri194.blogspot.co.id/2013/05/karakteristik-matematika-
sekolah.html

7. https://sites.google.com/site/webipssmpdkijakarta/in-the-news/
karasteristikdantujuankurikulum2013

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


15

LAMPIRAN

1. BAHAN BACAAN GURU


2. CONTOH SILABUS
3. CONTOH RPP
4. SUMBANG DUO BALEH

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


16

Lampiran 1 BAHAN BACAAN GURU

Berikut ini diuraikan beberapa materi minimal sebagai bahan bacaan bagi
guru.Materi ini dapat dijadikan acuan dan bisa dikembangkan dalam rangka
menyamakan persepsi pada pengintegrasian Al Quran dan Budaya Minangkabau pada
mata pelajaran.

MATERI PENDUKUNG UNTUK MELAKSANAKAN


INTEGRSI PENDIDIKAN AL-QUR’AN DAN BUDAYA ADAT
MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN SMA/SMK PROVINSI SUMATERA BARAT

I.
KD:3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak daribentuk
linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan
linear Aljabar lainnya (Kelas X/Semester1)
PokokMateri:3.1. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakLinear satuvariable
RingkasanMateri: Persamaan adalah suatu pernyataanmatematika dalam bentuk
simbol menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama.
Persamaan ditulis dengan tanda sama dengan (=).Pertidak
samaan adalah matematika terbukayang menggunakan tanda
ketidaksamaan(≤,≥,>,<)
Nilai Mutlak dari satu bilangan x dapat diartikansebagai jarak
bilangan tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan dengan
tidak memperhatikan arahsemesta pembicaraannya.

A. Dalil Ayat :1. a. Q.S.Al-Baqarah (2):6

. َ‫علَ ْي ِه ْم أَأَنذَ ْرت َ ُه ْم أَ ْم لَ ْم تُنذ ِْر ُه ْم الَ يُؤْ ِمنُون‬ َ ْ‫إِ َّن الَّذِينَ َكفَ ُروا‬
َ ‫س َوا ٌء‬
b.Artinya
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


17

c. Penjelasan.
“Sesungguhnya orang-orang kafir,” yakni orang-orang yang menutupi dan
menyembunyikan kebenaran serta kafir kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad saw.. Allah mengetahui bahwa di antara mereka akan ada orang yang
ingkar ketika ayat-ayat itu diturunkan kepada mereka. Kemudian kekafiran itu
ditakdirkan dan ditetapkan atas mereka. Maka mereka tidak akan beriman, apakah
kamu, wahai Muhammad, memberi peringatan kepada mereka, atau kamu tidak
memberinya, mereka itu menyukai kekafiran daripada keimanan, dan mengingkari
apa yang disampaikan oleh Rasulullah berupa penjelasan-penjelasan dari
Tuhannya.
Demikianlah orang-orang kafir itu apakah di beri peringatan atau tidak di beri
peringatan, sama saja bagi mereka, jika diberi peringatanpun hati mereka tertutup
menerima kebenaran, dan mereka tidak akan beriman juga.
2. a. Q.S. Az-Zumar (39): 9

‫أ ََ َّم ْن ه َُو قَا ِن ٌت آآَنَ ء الل َّ ْي ِل َس ِاجد ًا َوقَائِامً َ َْي َذ ُر ْالآ ِخ َر َة َويَ ْر ُجو َر ْ َْح َة َ ِرب ِه قُ ْل ه َْل ي َْس تَ ِوي َّ ِاّل َين‬
‫ون ان َّ َما ي َ َت َذكَّ ُر ُآ ْولُوا ْ َاللْ َب ِاب‬
َ ‫ون َو َّ ِاّل َين ََل ي َ ْعلَ ُم‬
َ ‫ي َ ْعلَ ُم‬
ِ
b.Artinya
9. (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

c. Penjelasan
Apakah orangyang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat di
waktu-waktu malam, di saat-saat malam hari dengan sujud dan berdiri dalam
salat,sedangkan ia takut kepada hari akhirat yakni takut akan azab pada hari itu,dan
mengharapkan rahmat yakni surga dari Rabbnya, apakah dia sama dengan orang
yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yong tidak
mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


18

yang alim dan orang yang jahil. Sesungguhnya orang yang dapat menerima
pelajaran artinya, mau menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal)
yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.
3.a. Q.S.An-Nisa(4):11
. َ‫اّلل ِِف َآ ْو ََل ِد ُ ُْك ِل َّذلكَ ِر ِمثْ ُل َحظِ ا ُلنثَيَ ْ ِْي فَان ُك َّن ِن َساء فَ ْو َق اثْنَت َ ْ ِْي فَلَه َُّن ثُلُثَا َما تَ َرك‬ ُ ‫يُك‬ ُ ُ ‫وص‬ ِ ُ‫ي‬
ِ
َّ‫السدُ ُس ِم َّما تَ َركَ ان ََك َن َ َُل َو َ ٌل فَان ل ْم‬ ُّ ِ
‫ك َوا ِح ٍد م ُ َما‬
ْ‫ْن‬ ِ ُ ‫َوان ََكن َْت َوا ِحدَ ًة فَلَهَا ِالن ْص ُف َو َلب َ َويْ ِه ِل‬
ِ ٍ ِ ِ
‫وِص ِبِ َا‬ ِ ُ‫السدُ ُس ِمن ب َ ْع ِد َو ِص َّية ي‬ ُّ ‫يَ ُكن َّ َُل َو َ ٌل َو َو ِرثَ ُه َآب َ َوا ُه فَ ُأل ِم ِه الثُّلُ ُث فَان ََك َن َ َُل ِاخ َْو ٌة فَ ُأل ِم ِه‬
َ ِ
ً‫اّلل ََك َن عَ ِلامي َح ِكامي‬ ِ ِ ً ً ْ ُ
َ ‫ون َآُّيُّ ُ ْم َآ ْق َر ُب لُك نَفعا فَ ِريضَ ة م َن اّلل ا َّن‬
ْ َ ‫َآ ْو َد ْي ٍن آآبَآ آ ُؤ ُ ُْك َو َآبنا ُؤ ُ ُْك ََل تَدْ ُر‬
ِ
b.Artinya
11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang
anak perempuan . dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua , maka
bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. jika anak perempuan itu
seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa,
bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak. jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga.
jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat
yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat
(banyak) manfa'atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
c. Penjelasan :
1. Persamaan dan ketidak samaan antara hak laki-laki dan perempuan dalam
pembahagian harta pusaka adalah 1; 2 , karena kewajiban laki-laki lebih berat
dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah
(lihat Q.S. 4 an-Nisā‘: 34)

Allah memberikan batasan pembahagian harta pusaka bagi saudara perempuan


dan laki-laki dari orang yang meninggal tanpa meninggalkan anak dan bapak.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


19

4.a. Q.S.Al-Ikhlash(112):1-4

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫من‬
ِ ‫الر ْح‬
َّ ِ‫بِ ْس ِم هللا‬
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

ٌ‫اَّللُ أَ َحد‬
َّ ‫ص َمدُ قُ ْل ُه َو‬ َّ ‫لَ ْم َي ِل ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُوا ً أَ َحد‬
َّ ‫ٌاَّللُ ال‬
b. Artinya
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4.dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
5.a. Q.S. Al-Haqqah (69) :1-3
‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫بِس ِْم هللا‬
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

ُ‫َما ْال َحاقَّة ُ ْال َحاقَّةُ َو َما أَد َْراكَ َما ْال َحاقَّة‬
b. Artinya
1. Hari kiamat
2. apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
c. Penjelasan
Al Haaqaah menurut bahasa berarti yang pasti terjadi. hari kiamat dinamai Al
Haaqqah Karena dia pasti terjadi.Fatwa Imam Syafii:Setiap orang yang
berbicara berdasarkan al Qur’an dan sunah maka ucapan itu wajib diikuti , dan
setiap orang yang berbicara tidak berdasarkan Al Qur’an dan sunah maka itu
adalah suatu kebingungan.Jadi surat Al Ikhlas membuktikan bahwa Allah itu
ESA (pasti dan mutlak ada nya),Begitu juga hari kiamat yang mutlak terjadi
C. Nilai Budaya
Filsafah orang minangkabau:
“Gajah mati maninggakan gadiang
Harimau mati maninggakan balang
Manusia mati maninggakan namo”

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


20

Deskripsi Nilai Budaya


Tujuan hidup bagi orang minang kabau adalah untuk berbuat jasa, yang sering
dinyatakan “hiduik bajaso mati bapusako” jadi orang minang memberikan arti
dan harga yang tinggi atau PASTI dalam hidup nya analogi terhadap alam maka
pribahasa yang di kemukakan adalah: “Asa sabuik tarapuang, asa batu
tabanam, nan bungkuak makan saruang nan luruih makan bana”.
Inilah hal yang pasti dalam kehidupan masyarakat minangkabau.

D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran


Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan pendahuluan (motivasi).

KD : 3.5. Menganalisis dan membandingkan transformasi dan


komposisi transformasi
PokokMateri : Transformasi dan komposisi transformasi dengan
menggunakan matriks
A. RingkasanMateri : Transformasi dan komposisi transformasi dengan
menggunakan matriks
- Transformasi Geometri merupakan suatu pemetaan titik pada suatu bidang
kehimpunan titik pada bidang yang sama.
- Translasi (pergeseran)adalah Pergeseran atau perpindahan titik-titik pada
suatu bidang pada jarak arah tertentu.
- Refleksi (pencerminan)adalah Perpindahan semua titik pada sebuah bidang
kearah garis tertentu (sumbu cermin) sehingga jarak bidang terhadap sumbu
cermin sama dengan jarak bayangan terhadap sumbu cermin.
- Rotasi (perputaran)adalah Perpindahan pada semua titik pada sebuah bidang
yang masing-masing titiknya bergerak pada busur lingkaran dengan
berpusat pada titik tertentu.
- Dilatasi (perkalian) adalah Dilatasi merupakan suatu transformasi yang
memperbesar atau memperkecil ukuran suatu bangunan yang dinotasikan
dengan [P,k], dimana :
P = Titik pusat dilatasi
k = Faktor skala/ factor perkalian

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


21

B. Dalil Ayat :1. a. Al-Baqarah (2) ayat 218 (Translasi)

َ ‫اّلل ُآ ْولَـ ِئ َك يَ ْر ُج‬


ِ ‫ون َر ْ َْح َت‬
٢١٨. ‫اّلل‬ ِ ‫ِيل‬ِ ‫ا َّن َّ ِاّل َين آ آ َمنُو ْا َو َّ ِاّل َين هَا َج ُرو ْا َو َجا َهدُ و ْا ِِف َسب‬
ِ
‫اّلل غَ ُف ٌور َّر ِح ٌمي‬ ُ ‫َو‬
b. Artinya
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah
dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
c. Penjelasan
Orang-orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah menuju ke jalan yang
lebih baik.
2. a. QS.An-Nuur(24) ayat 26 (Refleksi)
٢٦. ‫ت أ ُ ْولَئِكَ ُم َب َّرؤُ ونَ ِم َّما‬ َّ ‫ط ِيبُونَ ِلل‬
ِ ‫ط ِي َبا‬ َّ ‫ط ِي ِبينَ َوال‬
َّ ‫ط ِي َباتُ ِلل‬ ِ ‫ْال َخ ِبيثَاتُ ِل ْل َخ ِبيثِينَ َو ْال َخ ِبيثُونَ ِل ْل َخ ِبيثَا‬
َّ ‫ت َوال‬

‫يَقُولُونَ لَ ُهم َّم ْغ ِف َرة ٌ َو ِر ْز ٌق ك َِري ٌم‬


b. Artinya
26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki
yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang
baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa
yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan
rezki yang mulia (surga) .
c. Penjelasan
Wanita-wanita yang keji pasangannya laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita yang keji, sesuai dengan konsep refleksi bahwa suatu benda
akan sama dengan bayangannya
3. a. QS.Yassin(36) ayat 37-40 dan QS. Ibrahim(14) ayat 33
(Rotasi)
ْ ‫ار فَإِذَا هُم ُّم‬
. َ‫ظ ِل ُمون‬ َ ‫َوآ َيةٌ لَّ ُه ْم اللَّ ْي ُل نَ ْسلَ ُخ ِم ْنهُ النَّ َه‬
b. Artinya
37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam;

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


22

Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada
dalam kegelapan.
٣٨. ‫يز ْالعَ ِل ِيم‬
ِ ‫ِير ْالعَ ِز‬
ُ ‫س تَجْ ِري ِل ُم ْستَقَ ٍّر لَّ َها ذَلِكَ ت َ ْقد‬ َّ ‫َوال‬
ُ ‫ش ْم‬
38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
ِ ‫ون ْالقَد‬
٣٩. ‫ِيم‬ ِ ‫عادَ ك َْالعُ ْر ُج‬ ِ ‫َو ْالقَ َم َر قَد َّْرنَاهُ َمن‬
َ ‫َاز َل َحتَّى‬
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia
sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua
. َ‫ار َو ُك ٌّل فِي فَلَكٍّ يَ ْسبَحُون‬ َ ‫س يَنبَ ِغي لَ َها أَن تُد ِْركَ ْالقَ َم َر َو َال اللَّ ْي ُل‬
ِ ‫سابِ ُق النَّ َه‬ َّ ‫َال ال‬
ُ ‫ش ْم‬
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak
dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
٣٣. ‫ار‬ َ ‫س َو ْالقَ َم َر دَآ ِئ َبينَ َو‬
َ ‫س َّخ َر لَ ُك ُم اللَّ ْي َل َوالنَّ َه‬ َّ ‫س َّخر لَ ُك ُم ال‬
َ ‫ش ْم‬ َ ‫َو‬
33. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan
siang.
c. Penjelasan
- Peredaran atau pertukaran siang dan malam dan masing-masing nya telah diatur
garis edarnya oleh ALLAH SWT,dan tidak ada yang saling mendahului
(peredaran matahari dan bulan menurut garis edarnya) , maka terjadilah
fenomena siang dan malam.
- Allah telah mengatur peredaran matahari dan bulan berdsarkan orbitnya dan
menyebabkan terjadinya siang dan malam.
4. a. QS An-Nissa (4) ayat 31 (Dilatasi)
٣١. ً ‫س ِيئَاتِ ُك ْم َونُد ِْخ ْل ُكم ُّمدْ َخالً ك َِريما‬
َ ‫إِن تَجْ تَنِبُواْ َكبَآئِ َر َما ت ُ ْن َه ْونَ َع ْنهُ نُك َِف ْر َعن ُك ْم‬
b. Artinya
31. Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang
kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-
dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
c. Penjelasan
Orang yang menjauhi dosa –dosa besar maka akan dihapus dosa-dosa kecil dan
dimasukkan ketempat yang mulia. Hal diatas dalam matematika sesuai dengan
dilatasi dengan faktor skala k(0<k<1)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


23

C. Nilai Budaya
Falsafah Minang Kabau
Ketek banamo, gadang bagala (transformasi)
Deskripsi Nilai Budaya
Sewaktu kecil seorang laki-laki minang dipanggil sesuai namanya, tapi kalau sudah
besar (beristri) dipanggil “gala”nya, tapi orangnya itu juga
Falsafah Minang Kabau
Maukua bayang-bayang sapanjang badan, jangan besar pasak dari pada tiang
(translasis)\
Deskripsi Nilai Budaya
Misalkan dalam kehidupan ekonomi keluarga, hendaklah mengira-ngira besarnya
pengeluaran jangan
sampai melebihi pendapatan agar hidup tidak susah.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan pendahuluan (motivasi).

III.
KD : 3.3Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang,diagonal
bidang, dan bidang diagonal dalambangun ruang dimensi tiga
serta menerapkannyadalam memecahkan masalah.(Kelas XII /
Semester1)
PokokMateri :Konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, danbidang
diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga
Nilai Karakter : Religius, Mandiri.
RingkasanMateri: Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan duatitik sudut
yang berhadapan didalam ruang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkandua
titik sudut yang berhadapan dibidang
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh diagonal
bidang dan rusuk-rusuk yang menghubung kan diagonal
tersebut.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


24

B. Dalil : 1. a. Q.S. Surat An-Niza’at(79)Ayat 27-33


َ ‫َاو ْال ِجبَا َل أَ ْر‬
‫ساهَا‬ َ ‫ض بَ ْعدَ ذَلِكَ دَ َحاهَاأ َ ْخ َر َج ِم ْن َها َماءهَا َو َم ْر َعاه‬ َ ‫َاو ْاْل َ ْر‬ َ ‫ض َحاه‬ ُ ‫ش لَ ْيلَ َها َوأ َ ْخ َر َج‬
َ ‫ط‬ َ ‫ َوأ َ ْغ‬. ‫س ْم َك َها‬ َ ‫َرفَ َع‬
‫ام ُك ْم‬ َّ ‫شدُّ خ َْلقا ً أَ ِم ال‬
ِ ‫س َماء بَنَاهَا َمت َاعا ً لَّ ُك ْم َو ِْل َ ْن َع‬ َ َ ‫س َّواهَاأَأَنت ُ ْم أ‬
َ َ‫ف‬
b. Artinya
27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang
benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-
tumbuhannya.
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
b. Penjelasan
Inti dari ayat diatas menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan langit
dan bumi
Yaitu bagaimana Allah menciptakan bumi terhampar dan langit tanpa tiang dan
diantaranya ada ruang tempat makhluk hidup.
C. Nilai Budaya
Wilayah budaya orang minangkabau( membangun kebersamaan )
Fungsi rumah adat dalam Minang.
Deskripsi Nilai Budaya
Rumah adat dalam minangkabau yang disebut dengan rumah bagonjong , jumlah
ruang pada umumnya ganjil dimulai dari tiga ruang, lima ruang, sambilan ruang
dan ada juga yang sebelas ruang. Jumlah ruang bisa juga tergantung dari jumlah
anak perempuan yang dimiliki oleh keluarga tersebut.Kamar pun dalam rumah
gadang ukurannya tidak terlalu besar hanya bisa memuat tempat tidur , karena untuk
menjalin kebersamaan antar keluarga maka aktifitas tidak diadakan di dalam kamar
tapi pada ruang depan pada rumah gadang sehingga selalu terjalin komunikasi dan
kebersamaan diantara anggota keluarga.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


25

A. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran


Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan
pendahuluan (motivasi)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


26

Lampiran 2 Contoh Silabus

ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR


INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK PADA MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika Wajib


Kelas/semester : X MIPA / 1
NO KOMPET BAHAN
. ENSI INDIKATOR KAJIAN NILAI-NILAI PEMBELAJARAN
DASAR
RELIGIUS BUDAYA TM PT KM
1 3.1 3.1.1 Menulis Aqidah , Filsafah orang Dengan stimulus Mengerja Menyele
Mengintepr meningkatkan minangkabau: yang di berikan kan Saikan
kankonsep Persamaan dan
etasi keimanan dan dari LKPD Tugas soal soal
nilaimutlak. Pertidaksamaan
persamaan ketakwaan: Tujuan hidup bagi peserta didik tugas yang ada
Nilai Mutlak
dan orang minang kabau dapat yang ada pada buku
pertidaksa 3.1.2.Meng Linear satu Surat AL-Ikhlas(1- adalah untuk berbuat menentukan : pada panduan
maan nilai gambarkan variable 4) jasa, yg sering 1.Konsep LKPD minimal
mutlak dari Grafik persa dinyatakan “hiduik nilai mutlak dan buku 3 buah
bentuk ‫) هللا‬1( ‫قل هو هللا احد‬ bajaso mati 2. Persamaan panduan soal
linear satu Maan nilai bapusako” jadi orang nilai mutlak siswa
‫) لم يلد و لم يو‬2( ‫الصمد‬
variabel Mutlak linear ‫كفو‬ minang memberikan 3.
ً ‫) و لم يكن له‬3( ‫لد‬
dengan Satu variabel )4( ‫أحد‬ arti dan harga yg Pertidaksamaan
persamaan tinggi atau PASTI nilai mutlak
dan dalam hidup nya Kegiatan:
3.1.3.Menghit Arti nya:
pertidaksa analogi thdp alam Mengamati
maan linear ngPersamaan 1. Katakanlah: "Dia- maka pribahasa yg di Membaca dan
Aljabar Nilaimutlaklin lah Allah, yang Maha kemukakan adlah: mencermati
Esa.
lainnya ear satu “Gajah mati mengenai konsep

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


27

variabel. 2. Allah adalah maninggakan nilai mutlak


Tuhan yang gadiang Menanya
bergantung kepada- Harimau mati Peserta didik
3.1.4.Menghi Nya segala sesuatu. dimotivasi dan
maninggakan balang
tung Pertidak 3. Dia tiada beranak didorong untuk
Manusia mati
dan tidak pula bertanya supaya
samaan nilai diperanakkan, maninggakan namo” dapat menentukan
mutlak linear 4. Dan tidak ada Inilah hal yang pasti konsep nilai
seorangpun yang dalam kehidupan mutlak
satu variabel.
setara dengan Dia." masyarakat Mengeksplorasi
minangkabau Mendiskusikan
3.1.5.Mengamba dengan teman
rkan grafikPer 2. Surat Al- sekelompok
4.1menyele tidaksamaan Haaqqa(1-3) mengenai nilai
saiakanmas Nilaimutlak mutlak linear satu
alah yang linear Satu )2( ‫) ما الحاقة‬1( ‫الحاقة‬ variabel dan
)3( ‫وما أدْراك ما الحاقة‬ Menentukan
berkaitande variabel
langkah-langkah
nganpersa dalam
maandanpe 4.1.1Mengunaka Arti nya:
penyelesaian soal
rtidaksama 1. Hari kiamat
nkonsep soal nya
[1501],
annilaimutl Mengasosiasi
nilaimutlak 2. Apakah hari
akdaribentu kiamat itu?
k linear dalam berbagai Menganalisis
3. Dan tahukah kamu
satuvariabe permasalahan langkah-langkah
apakah hari kiamat
l dalam
4.1.2Menyelesai itu?
penyelesaian soal
k soal persamaan
an permasalahan [1501] Al Haaqaah
dan
menurut bahasa
yang berkaitan pertidaksamaan
berarti yang pasti
persamaan terjadi. hari kiamat
mutlak linear satu
nilai variabel
dinamai Al Haaqqah
Mengkomunikas
mutlak dari Karena dia pasti
i
terjadi.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


28

bentuk linear Menyajikan


satu 3. Fatwa Imam secara tertulis
Syafi’i: ataupun lisan
variabel Setiap orang yg hasil
berbicara berdasarkan pembelajaran dan
4.1.3Menyeles al Qur’an dan sunah Memberikan
aikan maka ucapan itu tanggapan hasil
wajib diikuti , dan presentasi
permasalahan setiap orang yg meliputi tanya
berbicara tidak jawab untuk
yang berdasarkan Al mengkonfirmasi,
berkaitan Qur’an dan sunah sanggahan
dengan maka itu adalah suatu memberikan
kebingungan tambahan
informasi, atau
pertidaksama Jadi suratAl Ikhlas melengkapi
an nilai membuktikan bahwa informasi lainnya
mutlak dari Allah itu ESA (pasti dan
dan mutlak ada nya) membuatresume
bentuk linear Begitu juga hari secara lengkap.
satuvariabel kiamat yang mutlak
terjadi (positif)

2 3.3Menyus 3.3.1 Sistem Aqidah , Adat diminangkabau Dengan Mengerja Menyele


un system Siswadapatmen persamaan meningkatkan : membaca materi kan Saikan
persamaan gubahsuatumasa linear tiga keimanan dan buku panduan Tugas soal soal
linear tiga lah yang variabel ketakwaan: Jika terjadi kusuik dan LKPD tugas yang ada
variable diketahuikedala atau sengketa di siswa dapat yang ada pada buku
ldarimasala mvariabel x, y, Surat ke 94,Al minangkabau baik menyelesaikan : pada panduan
hkontekstu dan z. Insyrah(5-7) sekaum atau antar 1.Mengubah LKPD
al 3.3.2 kaum maka harus suatu masalah dan buku
Siswadapatmene )5( ‫ فإن مع العسر يسرا‬diselesaikan kan kedalm panduan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


29

ntukanmasalahk )6( ‫ إن مع العسر يسرا‬secara adat . yang variabel x,y,z siswa


4.3menyele edalambentukta )7( ‫ فإذا فر ْغت فا نصب‬oleh kerapatan adat 2.Menentukan
saikan bel. nagari Cara masalah dalam
masalah 3.3.3 Artinya: penyelesaian kusuik bentuk tablel
kontekstual Siswadapatmen 5. Karena /sengketa diminang 3.Menyusun
yang yusunsistempers Sesungguhnya ada 4macam yaitu: sistem
berkaitan amaan linear sesudah kesulitan itu Kusuik bulu ayam, persamaan
dengansyst tigavariabeldaris ada kemudahan, kusuik banang , linear
6. Sesungguhnya
em oalcerita kusuik rambuik,jo tiga variabel
sesudah kesulitan itu
persamaan ada kemudahan. kusuik sarang Kegiatan:
linear 4.3.1 7. Maka apabila tampuo. Mengamati
tigavariabel Siswadapatmen kamu Telah selesai Semua nya Membaca dan
gidentifikasisist (dari sesuatu urusan), diselesaikan dengan mencermati
empersamaan kerjakanlah dengan cara nya masing mengenai SPLTV
sungguh-sungguh Menanya
linear masing . Apabila
(urusan) yang tidak terselesaikan Peserta didik
tigavariabelmenj dimotivasi dan
adipersamaan lain[1586], maka baru dapat didorong untuk
linear untuk bertanya supaya
[1586] Maksudnya:
duavariabeldeng mengajukan gugatan dapat mengubah
sebagian ahli tafsir
ancaramengelim menafsirkan apabila ke pengadilan adat permasalahan ked
inasisalahsatuva kamu (Muhammad) sebagaimana yang di lm bentuk X,Y,Z
riabel Telah selesai tentukan oleh adat Mengeksplorasi
4.3.2 berdakwah Maka minang yang Mendiskusikan
Siswadapatmen beribadatlah kepada basandi sarak , sarak dengan teman
Allah; apabila kamu basandi kitabullah . sekelompok
gidentifikasisist
Telah selesai artinya sesuai dengan mengenai cara
empersamaan Menentukan
linear mengerjakan urusan kunsep spltv kita
dunia Maka harus menyelesaikan penyelesaian soal
duavariabel soal nya
kerjakanlah urusan
4.3.3 permasalahan satu Mengasosiasi
akhirat, dan ada lagi
Siswadapatmen yang mengatakan: per satu, untuk
yelesaikanketiga apabila Telah selesai mendapatkan Menganalisis

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


30

variabel mengerjakan shalat penyelesaian ahkir langkah-langkah


berdoalah. dalam
penyelesaian soal
Sesuai materi spltv , soal SPLYV
kita dapat Mengkomunikas
menyelesaikan satu i
persoalan setelah Menyajikan
menyelesaikan secara tertulis
persoalan yang lain ataupun lisan
nya hasil
pembelajaran dan
Memberikan
tanggapan hasil
presentasi
meliputi tanya
jawab untuk
mengkonfirmasi,
sanggahan
memberikan
tambahan
informasi, atau
melengkapi
informasi lainnya
dan
membuatresume
secara lengkap

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


31

ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK
PADA MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika Wajib


Kelas : XI MIPA
NO KOMPETENSI INDIKATOR BAHAN NILAI-NILAI PEMBELAJARAN
. DASAR KAJIAN/ RELIGIUS BUDAYA TM PT KM
MATERI
- Aqidah - Falsafah Mengamati
3.5 3.5.1 Minang Membaca dan • Mengerjakan
M Menyel
Menganalisisdanme Menjelaskan arti TRANSFOR -Translasi Kabau mengamati konsep latihan soal- esaikan
mbandingkantransfor geometris dari suatu MASI DAN QS. Al-Baqarah dan sifat-sifat soal dalam soal-
masidankomposisitra transformasi pada KOMPOSISI (2) ayat 218 Ketek banamo, buku panduan soal
transformasigeometri
nsformasidenganmen bidangg serta jenis- TRANSFOR Orang-orang gadang bagala Latihan.. hal... tentang
ggunakanmatriks jenisnya (translasi, MASI yang berhijrah (transformasi) (translasi,
no...
refleksi, rotasi dan DENGAN dan berjihad Artinya: refleksi,dilatasi, dan translas
dilatasi). MENGGUN dijalan Allah Sewaktu kecil rotasi) yang i,
AKAN menuju ke jalan seorang laki-laki menggunakan refleksi,
3.5.2 MATRIKS yang lebih baik. minang matriks dan rotasi
Menentukan aturan dipanggil sesuai penerapannyadalam dan
dan matriks yang Transformasi - Refleksi namanya, tapi menyelesaikan dilatasi
bersesuaian dengan terdiri dari: QS.An-Nuur(24) kalau sudah masalah. dalam
translasi ayat 26 besar (beristri) buku
(pergeseran). - translasi Wanita-wanita dipanggil
Menanya pandua
yang keji “gala”nya, tapi
3.5.3 - refleksi pasangannya orangnya itu Membuat pertanyaan n
Menentukan laki-laki yang juga mengenai konsep masing-
aturan dan - Rotasi keji dan laki-laki sifat-sifat masing
matriks yang dan yang keji adalah transformasigeometri minimal
bersesuaian buat wanita yang Maukua yang menggunakan 2 buah
dengan refleksi - dilatasi keji, sesuai bayang-bayang matriks dan
(pencerminan). dengan konsep sapanjang penerapannyadalam

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


32

refleksi bahwa badan jangan menyelesaikan


3.5.4 suatu benda akan besar pasak masalah.
Menentukan aturan sama dengan dari pada tiang
dan matriks yang bayangannya (translasi) Mengeksplorasi
bersesuaian dengan Artinya:
Menentukan konsep
rotasi (perputaran). - Rotasi Misalkan dalam
QS.Yassin(36) kehidupan transformasi dan
3.5.5 ayat 37-40 perekonomian komposisi
Menentukan Peredaran atau keluarga, transformasi geometri
aturan dan pertukaran siang hendaklah yang menggunakan
matriks yang dan malam dan mengira-ngira matriks dan
bersesuaian masing2 nya besarnya penerapannyadalam
dengan dilatasi telah diatur garis pengeluaran menyelesaikan
(perkalian). edarnya oleh jangan sampai masalah.
ALLAH swt dan melebihi
3.5.6 tidak ada yang pendapatan agar
Mengasosiasi
Menentukan saling hidup tidak
matriks tunggal mendahului susah Menganalisis dan
hasil komposisi (peredaran membandingkan
beberapa matriks matahari dan konsep transformasi
transformasi bulan menurut geometri dan konsep
garis edarnya) , komposisi
3.5.7 maka terjadilah transformasi
Menggunakan fenomena siang geometri yang
matriks hasil dan malam. menggunakan
komposisi matriks dan
transformasi untuk QS. Ibrahim(14)
penerapannyadalam
menentukan ayat 33
bayangan suatu Allah telah menyelesaikan
titik, garis, atau mengatur masalah, kemudian
kurva. peredaran membandingkannya
matahari dan sehingga dapat dibuat
4.5.1 bulan berdsarkan kesimpulan
Menentukan orbitnya dan mengenaiperbanding

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


33

bayangan titik, menyebabkan antransformasigeome


garis, atau benda terjadinya siang tri yang
4.5Menyelesaikan hasil translasi dan malam. menggunakan
masalah yang (pergeseran) matriks dan
berkaitan dengan dengan - Dilatasi
penerapannyadalam
matriks transformasi menggunakan QS An-Nissa
geometri (translasi, matriks. (4) ayat 31 menyelesaikan
refleksi, rotasi dan Orang yang masalah.
dilatasi) 4.5.2 menjauhi dosa –
Menentukan dosa besar maka Mengomunikasikan
bayangan titik, akan dihapus Menyampaikan
garis, atau kurva dosa-dosa kecil perbandingantransfor
hasil refleksi dan dimasukkan masigeometri dan
(pencerminan) ketempat yang komposisi
dengan mulia transformasi yang
menggunakan
menggunakan
matriks.
matriks dan
4.5.3 penerapannyadalam
Menentukan menyelesaikan
bayangan titik, masalah dengan
garis, atau kurva lisan, tulisan.
hasil rotasi
(perputaran)
dengan
menggunakan
matriks.

4.5.4
Menentukan
bayangan titik,
garis, atau kurva
hasil dilatasi
(perkalian) dengan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


34

menggunakan
matriks.

4.5.5
Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks
transformasi
geometri (translasi,
refleksi, dilatasi
dan rotasi).

4.5.6
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks hasil
komposisi
beberapa
transformasi untuk
menentukan
bayangan suatu
titik, garis, ataupun
kurva.

2 3.6 3.2.1 BARISAN - Aqidah Falsafah Mengamati Mengerjakan Mengerja


Menggeneralisasipol Menghitung nilai ARITMATI minangkabau Peserta didik tugas-tugas yang kan soal-
abilangandanjumlahp sekarang dari KA DAN 1..QS. Surat Ash- mengamati contoh- ada pada buku soal
adabarisanAritmetika nilai yang akan GEOMETRI Shaf(61) ayat 4 contoh deret dan paket Matematika aplikatif
danGeometri datang dengan DALAM (barisan) 1. Duduak barisan pada konteks wajib mengenai dan soal
bunga tunggal PENYELES marauik dunia nyata, seperti pertumbuhan dan SBMPT

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


35

AIAN ranjau, bunga, pertumbuhan, peluruhan barisan N


3.2.2 BUNGA tagak dan peluruhan. dan mengena
Menentukan MAJEMUK maninjau Menanya deretLat..hal... i barisan,
jumlah penduduk DAN jarak. a. Guru mendorong no... deret,
untuk beberapa ANUITAS 2. QS Al-Hasyr Maknanya: siswa dengan petumbu
tahun mendatang (59) ayat 18 Kita hendaklah bertanya” apakah han,
Kita harus mengisi waktu anada bisa peluruha
3.2.3 1. Barisan memprediksikan sebaik-baik nya memberikan n, bunga
Menentukan Aritmatik kehidupan di masa contoh atau tunggal
peluruhan dengan a beberapa tahun sekarang menuliskan pola dan
menggunakan 2. Barisan yang akan barisan dan deret bunga
konsep barisan Gometri datang. pada konteks majemuk
dan deret 2. Bakulimek dunia nyata, dari
3. Bunga sabalun seperti bunga, sumber
3.2.4 Majamuk abih, pertumbuhan, dan lain
Menentukan 3. QS.Al-Ashr sadiokan peluruhan masing-
bungga tunggal 4. Anuitas (103)ayat 1-4. payung lainnya?. masing
dengan Makna yang sabalun b. Peserta didik 1buah.
menggunakan ter:kandung hujan. memberikan
konsep barisan didalamnya: Maknanya: gagasan menarik
Kalau tidak Refkleksi dan menantang
3.2.5 memanfaatkan masa lalu untuk didalami
Menentukan waktu sekarang sebagai dalam bentuk
bunga majemuk sampai kapanpun pedoman bertanya” dari
dengan konsep akan jadi oraang untuk berbuat bentuk-bentuk
barisan dan deret yang merugi. pada masa contoh tersebut
sekarang dan bagaimana cara
3.2.6 mengingat menentukan
Menentukan massa yang jumlah deret pada
anuitas akan datang. konteks dunia
nyata, seperti
4.6.1 bunga,
Membuat model pertumbuhan, dan
matematika peluruhan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


36

berkaitan dengan Mengeksplorasi


4.6 Menggunakan barisan dan deret Mendiskusikan soal-
polabarisan aritmatika dan 2..QS.Al soal yang ada pada
aritmetika atau geometri Kahfi(18) ayat 22 LKS dengan teman
geometri untuk Nanti (ada orang sekelompok yaitu
menyajikan dan yang akan) menyusun pola barisan
menyelesaikan 4.6.2 mengatakan(juml dan deret bunga,
masalah kontekstual Menyelesaikan ah mereka) peluruhan dan
(termasukpertumbuh model adalah tiga orang pertumbuhan serta
an, peluruhan, matematika yang keempat penyelesaiannya.
bungamajemuk, berkaitan dengan adalah anjingnya, Mengasosiasi
dananuitas) barisan dan deret dan (yang lain) Menganalisis pola
aritmatika dan mengatakan: barisan dan deret yang
geometri "(jumlah mereka) pada konteks dunia
adalah lima orang nyata, seperti bunga,
yang keenam pertumbuhan, dan
adalah anjing peluruhan yang telah
nya", sebagai diselesaikan serta
terkaan terhadap menyelesaikan
barang yang gaib; permasalah tersebut.
dan (yang lain Mengkomunikasikan
lagi) a. Menyajikan secara
mengatakan: tertulis atau lisan
"(jumlah mereka) hasil pembelajaran,
tujuh orang, yang apa yang telah
ke delapan adalah dipelajari.
anjingnya." b. Memberikan
Katakanlah: tanggapan hasil
"Tuhanku lebih presentasi meliputi
mengetahui tanya jawab untuk
jumlah mereka; mengkonfirmasi dan
tidak ada orang alasan, memberikan
yang mengetahui tambahan informasi,
(bilangan) atau melengkapi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


37

mereka kecuali informasi ataupun


sedikit." Karena tanggapan lainnya.
itu janganlah c. Melakukan resume
kamu secara lengkap,
(Muhammad) komprehensif dan
bertengkar dibantu guru dari
tentang hal konsep yang
mereka, kecuali dipahami,
pertengkaran keterampilan yang
lahir saja dan diperoleh maupun
jangan kamu sikap lainnya.
menanyakan
tentang mereka
(pemuda-pemuda
itu) kepada
seorangpun di
antara mereka
Maknanya:
Ada seorang
yang mencoba
menerka jumlah
dari Ashabul
Kahfi(para
pemuda dan
anjingnya)
jumlah yang pasti
yang mereka
ketahui adalah
jumlah anjingnya
1, sementara
jumlah para
pemudanya
masih menjadi
tanda tanya, ini

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


38

berkaitan dengan
barisan dalam
matematika
dengan rumus Un
= n + 1,
(n=jumlah
pemuda dan
1=anjingnya)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


39

ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INTEGRASI NILAI-NILAI RELIGIUS DAN MULOK


PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KLS XII WAJIB

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : XII Wajib
BAHAN NILAI-NILAI PEMBELAJARAN
No KD IND. P KAJIAN/ BUDAYA MINANG
AGAMA TM PT KM
MATERI KABAU
1 Mendeskripsikan 3.2.7 Menghit Di Minangkabau ada Mengamati Mengerjakan Mengerja
konsep barisan ung nilai BARISAN Ibadah/Fiqih istilah tengkulak , Peserta didik tugas-tugas kan soal
dan deret pada sekarang DAN DERET seperti pada legenda mengamati yang ada SBMPTN
konteks dunia Penerapan Riba siti nurbaya dan datuk contoh- pada buku mengenai
dari nilai
nyata, seperti barisan dan diharamkan maringgih, yang contoh deret matematika bunga
bunga, yang meggambarkan dan barisan wajib kls XII majemuk,
deret dalam dalam islam
pertumbuhan, akan Sesuai dengan dampak buruknya pada konteks mengenai pertumbu
dan peluruhan. datang dunia nyata terjerat dalam dunia nyata, pertumbuhan han dan
firman
seperti
dengan ALLAH dalam peminjaman uang seperti dan peluruhan
4.2 bunga 1. Bunga, ALQURAN yang memakai bunga, peluruhan
Mengidentifika tunggal 2. suurat Ali imbalan ( bunga pertumbuhan barisan dan
si, menyajikan Pertumbuhan Imran ( 3) ayat berbunga/ bunga , dan deret
3.2.8 Menentu
model 3. Peluruhan 130 majemuk) peluruhan.
matematika kan Seperti dalam pepatah Menanya
Yang artinya
dan jumlah hai orang- minang a. Guru
menyelesaikan pendudu orang yang Naiaklah dari mendorong
masalah k untuk beriman janjang , turunlah siswa
keseharian beberapa jangan lah dari tanggo yang dengan
yang berkaitan tahun kamu makna nya selalu lah bertanya”
dengan barisan memakan riba berbuat sesuai aturan apakah
mendata dan undang-undang ananda
dan deret dengan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


40

aritmetika, ng berlipat ganda yang berlaku , dan bisa


geometri dan 3.2.9 Menentu dan janganlah sekali-kali memberika
yang lainnya. kan bertaqwalah mendekati riba.yang n contoh
kamu kepada memang dilarang atau
peluruha
Allah supaya menurut agama islam. menuliskan
n dengan kamu pola
menggun mendapat barisan dan
akan keuntungan deret pada
konsep konteks
barisan Seperti riba dunia
dan deret jahiliyah nyata,
Riba ini seperti
3.2.10 Menentu
terdapat pada bunga,
kan hutang yang pertumbuh
bungga dibayar an, dan
tunggal melebihi dari peluruhan
dengan pokoknya, hal lainnya?.
menggun ini
akan dikarenakan b. Peserta
sipeminjam didik
konsep
tidak mampu memberika
barisan untuk n gagasan
3.2.11 Menentu membayarnya menarik
kan pada waktu dan
bunga yang telah menantang
majemuk ditetapkan. untuk
Adapun didalami
dengan
penambahan dalam
konsep bentuk
hutang yang
barisan dibayarkan bertanya”
dan deret akan semakin dari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


41

4.1.1 Membuat bertambah bentuk-


model besar bentuk
matemati bersamaan contoh
dengan tersebut
ka
semakin bagaimana
berkaitan mundurnya cara
dengan waktu menentuka
barisan pelunasan n jumlah
dan deret hutang ( deret pada
aritmatik sistem bunga konteks
a dan berbunga/bung dunia
a majemuk. nyata,
geometri
Sistem ini seperti
Menyelesaikan dikenal juga bunga,
model dengan istilah pertumbuh
matematika riba an, dan
berkaitan mudhaafah ( peluruhan.
dengan barisan melipat
dan deret gandakan Mengeksplo
aritmatika dan uang) rasi
geometri Hal ini Mendiskusik
ndianggap an soal-soal
menganiaya. yang ada
pada LKPD
dengan
teman
sekelompok
yaitu
menyusun
pola barisan
dan deret

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


42

bunga,
peluruhan
dan
pertumbuhan
serta
penyelesaian
nya.

Mengasosias
i
Menganalisis
pola barisan
dan deret
yang pada
konteks
dunia nyata,
seperti
bunga,
pertumbuhan
, dan
peluruhan
yang telah
diselesaikan
serta
menyelesaika
n permasalah
tersebut.
Mengkomun
ikasikan
a. Menyajik
an secara

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


43

tertulis
atau lisan
hasil
pembelaj
aran, apa
yang
telah
dipelajari
.
b. Memberi
kan
tanggapa
n hasil
presentasi
meliputi
tanya
jawab
untuk
mengkon
firmasi
dan
alasan,
memberi
kan
tambahan
informasi
, atau
melengka
pi
informasi
ataupun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


44

tanggapa
n lainnya.
c. Melakuka
n resume
secara
lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampi
lan yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.
2 3.4 Menganalisis 3.4.1 BANGUN Aqidah ( Wilayah budaya Mengamati Carilah
konsep dan Menjelas RUANG meningkatkan orang minangkabau 1. Siswa Mengerjakan sebuah
sifat diagonal kan DIMENSI keimanan dan ( membangun mengamati tugas-tugas permasala
perbedaa TIGA ketakwaan kebersamaan ) contoh yang ada pada han dalam
ruang,
buku
diagonal n 1. Diago pada Allah . kerangka kehidupan
matematika
bidang, dan diagonal nal yang maha esa Fungsi rumah adat bangun wajib kls XII yang
bidang bidang, bidang ( melalui ilmu) dalam Minang. ruang 3 mengenai terkait
diagonal diagonal 2. Diago dimensi, bangun ruang. dengan
dalam ruang, nal Proses Rumah adat dalam misalnya konsep
bangun ruang dan ruang penciptaan minangkabau yang balok, luas
dimensi tiga bidang 3. Bidan langit dan bumi disebut dengan rumah kubus, dan bidang
serta diagonal g Surat bagonjong , jumlah prisma. diagonal

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


45

menerapkann 3.4.2 diagon ANNAZI”AAT ruang pada umumnya Menanya pada


ya dalam Menentu al (79) ganjil dimulai dari tiga 2. Siswa bangun
memecahkan kan 4. Penera Ayat 27-33 ruang, lima ruang, menanyaka ruang
masalah. diagonal pan Yang intinya sambilan ruang dan n dimensi
bidang, diagon menjelaskan ada juga yg sebelas bagaimana tiga dan
4.4 Menggunakan diagonal al tentang ruang. Jumlah ruang menentuka selesaikan
berbagai prinsip ruang ruang, bagaiman bisa juga tergantung n diagonal . Buat
konsep dan sifat dan diagon ALLAH dari jumlah anak bidang, laporanny
diagonal ruang, bidang al menciptakan perempuan yang diagonal a dan
diagonal bidang, diagonal bidang langit dan bumi dimiliki oleh keluarga ruang, dan presentasi
dan bidang 3.4.3 , Yaitu tersebut.Kamar pun bidang kan di
diagonal dalam Menentu bidang bagaiman dalam rumah gadang diagonal depan
bangun ruang kan diagon Allah ukurannya tidak terlalu dari kelas
dimensi tiga serta panjang al menciptakan besar hanya bisa kerangka
menerapkannya diagonal dalam bumi memuuat tempat tidur bangun
dalam bidang, masala terhampar dan , karena untuk ruang yang
memecahkan diagonal h langit tanpa menjalin kebersamaan diamati.
masalah. ruang nyata tiang dan antar keluarga maka Mengeksplo
3.4.4 diantaranya aktifitas tidak rasi
Menentu ada ruang diadakan di dalam 3. Siswa
kan luas tempat kamar tapi pada ruang menemuka
bidang makhluk depan pada rumah n
diagonal hidup. gadang sehingga selalu pengertian
4.4.1 terjalin komunikasi i diagonal
Menyele dan kebersamaan bidang,
saikan diantara anggota diagonal
masalah keluarga. ruang, dan
yang diagonal
berkaitan bidang
dengan bangun
diagonal ruan dari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


46

bidang, buku
diagonal sumber dan
ruang alat peraga.
dan 4. Siswa
bidang secara
diagonal berkelomp
ok
menentuka
n diagonal
bidang,
diagonal
ruang, dan
bidang
diagonal
dari balok,
kubus, dan
prisma
5. Siswa
menghitun
g panjang
diagonal
bidang dan
diagonal
ruang, serta
luas bidang
diagonal
dari suatu
bangun
ruang.
Mengasosias
i

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


47

6. Menganalis
is dan
membuat
kategori
dari unsur-
unsur yang
terdapat
pada
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
serta
masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
Mengomuni
kasikan
7. Menyampa
ikan
konsep
diagonal

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


48

ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal,
serta cara
menyelesai
kan
masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
8. Memberika
n
tanggapan
hasil
presentasi
meliputi
tanya
jawab
untuk
mengkonfir
masi,
memberika
n tambahan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


49

informasi,
melengkapi
informasi
ataupun
tanggapan
lainnya
Melakukan
resume
secara
lengkap,
komprehensi
f dan dibantu
guru dari
konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang
diperoleh
maupun
sikap lainny

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


50

Lampiran 2 CONTOH SILABUS

SILABUS
SEKOLAH : SMA....
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA (Wajib)
KELAS / SEMESTER : X MIA /1

Materi
Kegiatan Wakt Sumber
SKL KI KD IPK Pembelajara Penilaian
Pembelajaran u Belajar
n
Pengetahua 3. Memahami, 3.1 Mengintepretasi 3.1.1 Dengan 1. penilaia Buku
n: menerapkan, persamaan dan Menuliskan membaca materi n proses 12 jp Matematika
Persamaan
Memiliki menganalisisp pertidaksamaan nilai konsep nilai dari LKPD 2. tes kelas X
dan
pengetahuan engetahuanfak mutlak dari bentuk mutlak. siswa dapat tertulis karanganmend
Pertidaksamaa
faktual, tual, linear satu variabel menentukan : 3. penugas ikbud
3.1.2. n Nilai
konseptual, konseptual, dengan persamaan a n tahun 2016
Mutlak
prosedural, procedural dan pertidaksamaan Mengga 1. Konsep
dan berdasarkan linear Aljabar lainnya mbar Linear satu nilai mutlak Bahan ajar
metakognitif rasa variable MGMP
pada tingkat ingintahunyate kan 2. Persamaan
teknis, ntangilmupeng grafik nilai mutlak Bahan ajar
spesifik, etahuan, persam yangdi
detil, dan teknologi, 3. Pertidaksa rancang guru
kompleks seni, budaya, aan maan nilai
berkenaan danhumaniora nilai mutlak
dengan: denganwawasa mutlak
1. ilmu nkemanusiaan, linear
pengetahuan, kebangsaan,
satu

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


51

2. teknologi, kenegaraan, variabel


3. seni, danperadabant .
4. budaya, erkaitpenyeba
3.1.3.
dan bfenomenadan
5. kejadian, Menghitun
humaniora. sertamenerapk g
anpengetahuan Persamaan
Mampu procedural nilai
mengaitkan padabidangkaj
pengetahuan ian yang mutlak
di atas dalam spesifiksesuaid linear
konteks diri enganbakatdan satu
sendiri, minatnyauntuk variabel.
keluarga, memecahkanm
sekolah, asalah 3.1.4.
masyarakat Menghitung
dan 4. Mengolah, pertidaksam
lingkungan menalar, dan aan
alam sekitar, menyaji dalam
nilaimutlak
bangsa, ranah konkret
negara, serta dan ranah linear satu
kawasan abstrak terkait variabel.
regional dengan 3.1.5.
dan pengembangan Mengambark
internasional dari yang an grafik
. dipelajarinya Pertidaksam
di sekolah aan nilai
secara mutlak
mandiri, dan linearSatu
mampu variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


52

menggunakan 4.1.1
metoda sesuai 4.1
kaidah menyelesaiakanmas Menggu
keilmuan alah yang nakan
berkaitandenganper konsep
samaandanpertidak nilai
samaannilaimutlakd
mutlak dalam
aribentuk linear
satuvariabel. berbagai
permasa
lahan

Keterampil 4.1.2
an: Menyelesaik Dengan 1.penilaian
an Sistem membaca materi proses 12 jp
Memiliki permasalaha persamaan dari LKPD 2.tes
keterampila n linear tiga siswa dapat : tertulis
n berpikir yang variabel 3.penugasa
berkait 1. n
dan
an mengubahsuatu
bertindak: dengan masalah yang
persa diketahuikedala
1. kreatif, maan mvariabel x, y,
nilai mutlak dan z
2.
dari
produktif, bentuk linear 2.menentukanm
satu asalahkedalamb
3. kritis, variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


53

entuktabel.
4. mandiri,
3.
5. 4.1.3Menyel menyusunsistem
kolaboratif, esai persamaan
dan linear tiga
Kan variablel
6. permasala darisoal cerita
komunikatif
han yang
berkaitan
melalui dengan
pendekatan
ilmiah pertidaksa
sebagai maan nilai
pengembang mutlak dari
an dari yang
dipelajari di bentuk
satuan linear satu
pendidikan
dan sumber variabel
lain secara
mandiri 3.3Menyusun system 3.3.1Siswad Buku
persamaan linear tiga apatmengub Matematika
variableldarimasalahk ahsuatumasa kelas X
ontekstual lah yang karanganmend
diketahuiked ikbud
alamvariabel tahun 2016
x, y, dan z.
Bahan ajar

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


54

3.3.2 MGMP
Siswadapat
menentukan Bahan ajar
masalahkeda yangdi
lambentukta rancang guru
bel.

3.3.3
Siswadapat
menyusunsy
stempersama
an linear
tigavariabled
arisoalcerita
4.3.1
4.3 menyelesaikan Siswadapat
masalah mengidentif
kontekstual yang ikasisystem
berkaitan dengan persamaan
system persamaan linear
tigavariable
linear tigavariabel
menjadiper
samaan
linear
duavariable
dengancara
mengelimin
asisalahsatu
variabel
4.3.2

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


55

Siswadapat
mengidentif
ikasisystem
persamaan
linear
duavariabel
4.3.3
Siswadapa
tmenyelesa
ikanketiga
variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


56

Lampiran 3 CONTOH SILABUS

SILABUS MATA PELAJARAN: MATEMATIKA (WAJIB)

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas : XI MIPA
Tahun Pelajaran : 2017 - 2018
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai pemasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam srta menepatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

N KOMPET INDIKATO NILAI-NILAI PEMBELAJARAN Penilai Alokasi Sumber


O. ENSI R MATER RELIGIU BUDAY TM PT KM an Waktu Belajar
DASAR I S A

1 3.5 - Aqidah - Falsafah Mengamati • Mengerj Menyel 1. Teknik 16 jam Buku


Menganalisis 3.5.8 TRANSF -Translasi Minang memperhatika akan esaikan Penilaia M
pelajara Matematik
dan Menjelaskanarti ORMASI QS. Al- Kabau n beberapa latihan soal- n: n a Wajib
membanding geometris dari DAN Baqarah (2) Ketek gambar soal- soal siswa kelas

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


57

kan suatu KOMPO ayat 218 banamo, peristiwa soal tentang • Penilai XI
transformasi transformasipad SISI Orang- gadang transformasi dalam translas an karangan
dan a bidangg serta TRANSF orang yang bagala(tra pada bidang buku i, Sikap : Sukino
komposisi jenis-jenisnya ORMASI berhijrah nsformasi) dan panduan refleksi, Observ
transformasi (translasi, DENGA dan berjihad Artinya: mengamati Latihan. asi/pen
rotasi e-dukasi
dengan refleksi, rotasi N dijalan Sewaktu aturan – . hal... gamata
menggunaka dan dilatasi). MENGG Allah kecil aturan yang no... dan net
n
n matriks UNAKA menuju ke seorang berlaku pada dilatasi • Penilai
3.5.9 N jalan yang laki-laki transformasi dalam an
Menentukan MATRIK lebih baik. minang geometri buku Penget Buku
aturan dan S dipanggil (translasi, pandua ahuan: Referensi
matriks yang sesuai refleksi, n lainnya
bersesuaian Transfor - Refleksi namanya, dilatasi, dan masing- Tes ▪ B
masi QS.An- tapi kalau rotasi) yang masing Tertulis
dengan u
translasi
terdiri Nuur(24) sudah menggunakan minimal • Penilai
dari: ayat 26 besar matriks dan an k
(pergeseran). 2 buah
Wanita- (beristri) menerapkann Ketera
- translasi wanita yang dipanggil ya dalam u
mpilan:
3.5.10 keji “gala”nya, menyelesaika
Menentukan - refleksi pasanganny tapi n masalah. Unjuk
aturan dan a laki-laki orangnya M
Kerja/
matriks yang - Rotasi yang keji itu juga Menanya Praktik a
bersesuaian dan dan laki-laki Membuat dan
yang keji t
dengan pertanyaan Proyek
refleksi - dilatasi adalah buat Maukua tentang e
(pencermina wanita yang bayang-
aturan dalam m
keji, sesuai bayang 2. B
n). transformasi
dengan sapanjang entuk a
konsep badan , matriks-
3.5.11 Penilai t
refleksi jangan matriks yang an
Menentukan bahwa suatu besar bersesuaian i
aturan dan benda akan pasak dari dengan :
matriks yang k
sama pada tiang transformasi • Observ
bersesuaian dengan (translasi) geometri asi: a

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


58

dengan rotasi bayanganny Artinya: (translasi, lembar


(perputaran). a Misalkan refleksi, penga
W
dalam rotasi dan matan
3.5.12 - Rotasi kehidupan dilatasi)dan aktivita a
Menentukan ekonoi s
penerapanny j
QS.Yassin( keluarga, peserta
aturan dan adalam
36) ayat 37- hendaklah didik i
matriks yang menyelesaik
40 mengira- • Tes
bersesuaian an masalah. b
Peredaran ngira tertulis:
dengan atau besarnya uraian
dilatasi pertukaran pengeluara Mengeksplo dan
S
(perkalian). siang dan n jangan rasi lembar
malam dan sampai Menentukan kerja i
3.5.13 masing2 melebihi matriks yang • Unjuk s
Menentukan nya telah pendapatan bersesuaian kerja:
matriks diatur garis agar hidup lembar w
dengan
tunggal hasil edarnya tidak susah penilai
transformasi a
oleh an
komposisi geometri,
ALLAH swt present
beberapa dan tidak (translasi, asi K
matriks refleksi,
ada yang • Proyek :
transformasi saling rotasi dan lembar e
mendahului dilatasi) dan tugas
3.5.14 l
(peredaran menggunaka proyek
Menggunakan matahari nnya untuk dan a
matriks hasil dan bulan menentukan pedom s
komposisi menurut an
bayangan
transformasi garis penilai
edarnya) , hasil
untuk an X
maka transformasi
menentukan unsur-unsur
terjadilah I
bayangan fenomena yang
suatu titik, ,
siang dan terdapat
garis, atau malam. pada sifat-

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


59

kurva. sifat K
QS. transformasi e
4.5.7 Ibrahim(14) geometri
Menentukan ayat 33 dan dapat m
4.5Menyeles bayangan Allah telah
menggunaka e
aikan mengatur
titik, garis, n nyadalam
masalah yang peredaran n
berkaitan atau benda matahari menyelesaik
hasil translasi an masalah. d
dengan dan bulan
matriks (pergeseran) berdsarkan i
transformasi dengan orbitnya dan Mengasosia
k
geometri menggunakan menyebabk si
(translasi, matriks. an Menganalisi b
refleksi, terjadinya s dan u
dilatasi, dan 4.5.8 siang dan membuat
roasi) Menentukan malam. d
kategori dari
bayangan unsur-unsur
- Dilatasi
titik, garis, yang terdapat
QS An- t
atau kurva Nissa (4) pada sifat-
hasil refleksi sifat a
ayat 31
(pencerminan) Orang yang transformasi h
dengan menjauhi geometri u
menggunakan dosa –dosa yang
matriks. besar maka menggunaka n
akan n matriks
4.5.9 dihapus
dan
Menentukan dosa-dosa 2
kecil dan penerapanny
bayangan adalam
dimasukkan
titik, garis, menyelesaik
ketempat
atau kurva yang mulia an masalah,
hasil rotasi kemudian
(perputaran) menghubun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


60

dengan gkan unsur-


menggunakan unsur yang
matriks. sudah
dikategorika
4.5.10 n sehingga
Menentukan dapat dibuat
bayangan kesimpulan
titik, garis, mengenai
atau kurva sifat-sifat
hasil dilatasi transformasi
(perkalian) geometri
dengan yang
menggunakan menggunaka
matriks. n matriks
dan
4.5.11 penerapanny
Memecahkan adalam
masalah yang menyelesaik
berkaitan an masalah.
dengan
matriks Mengomuni
transformasi kasikan
geometri Menyampai
(translasi, kan sifat-
refleksi, sifat
dilatasi dan transformasi
rotasi). geometri
yang
4.5.12
menggunaka
Menyelesaika
n matriks
n masalah
dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


61

yang berkaitan penerapanny


dengan adalam
matriks hasil menyelesaik
komposisi an masalah
beberapa dengan
transformasi lisan,
untuk tulisan, dan
menentukan bagan.
bayangan
suatu titik,
garis, ataupun
kurva.

2 3.6 3.6.1 BARISA - Aqidah Falsafah Mengamati Mengerjak Mengerja Mengerj 20 jam Buku
Menggeneral Menghitung N 1..QS. Surat minangka Peserta didik an tugas- kan soal- akan pelajara Matematik
isasi pola nilai sekarang ARITMA Ash- bau mengamati tugas yang soal tugas- n a Wajib
bilangan dan dari nilai yang TIKA Shaf(61) contoh- ada pada aplikatif tugas siswa kelas
jumlah pada akan datang DAN ayat 4 contoh deret buku paket dan soal yang ada
XI
barisan dengan bunga GEOME (barisan) dan barisan Matematik SBMPT pada
Aritmetika tunggal TRI pada konteks a wajib N LKS
dan Geometri DALAM 2. QS Al- dunia nyata, mengenai mengena mengena e-dukasi
PENYEL Hasyr (59) seperti bunga, pertumbuh i barisan, i net
3.6.2 ESAIAN ayat 18 pertumbuhan, an dan deret, pertumb
Menentukan BUNGA Kita harus dan peluruhan petumbu uhan
jumlah MAJEM memprediks peluruhan. barisan dan han, dan Buku
penduduk UK DAN ikan Menanya deretLat..h peluruha peluruha Referensi
untuk ANUITA kehidupan c. Guru al... no... n, bunga n. lainnya
beberapa S beberapa mendoro tunggal
tahun tahun yang ng siswa dan
mendatang akan dengan bunga
5. Barisa datang. bertanya majemuk
3.6.3 n ” apakah dari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


62

Menentukan Aritm anada sumber


peluruhan atika 3. QS.Al- bisa lain
dengan Ashr memberi masing-
menggunakan 6. Barisa (103)ayat 1- kan masing
konsep n 4. 3. Duduak contoh 1buah.
barisan dan Gome Makna yang maraui atau
deret tri ter:kandung k menulisk
didalamnya: ranjau, an pola
3.6.4 7. Bunga Kalau tidak tagak barisan
Menentukan Maja memanfaatk maninj dan deret
bungga muk an waktu au pada
tunggal sekarang jarak. konteks
dengan 8. Anuit sampai Maknanya: dunia
menggunakan as kapanpun Kita nyata,
konsep akan jadi hendaklah seperti
barisan dan oraang yang mengisi bunga,
deret merugi. waktu pertumbu
sebaik- han, dan
2..QS.Al baik nya di peluruha
Kahfi(18) masa n
ayat 22 sekarang lainnya?.
3.6.5 Nanti (ada d. Peserta
Menentukan orang yang didik
bunga akan) 4. Bakuli memberi
majemuk mengatakan mek kan
dengan (jumlah sabalun gagasan
konsep mereka) abih, menarik
barisan dan adalah tiga sadioka dan
deret orang yang n menanta
keempat payung ng untuk
3.6.6 adalah sabalun didalami
Menentukan anjingnya, hujan. dalam
anuitas dan (yang Maknan bentuk
lain) ya: bertanya

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


63

mengatakan Refklek ” dari


: "(jumlah si masa bentuk-
4.6.1 mereka) lalu bentuk
Membuat adalah lima sebagai contoh
model orang yang pedoma tersebut
matematika keenam n untuk bagaima
berkaitan adalah berbuat na cara
dengan barisan anjing nya", pada menentu
dan deret sebagai masa kan
4.6 aritmatika dan terkaan sekaran jumlah
Menggunaka geometri terhadap g dan deret
n pola barang yang mengin pada
barisan gaib; dan gat konteks
aritmetika (yang lain massa dunia
atau geometri lagi) yang nyata,
untuk mengatakan akan seperti
menyajikan 4.6.2 : "(jumlah datang. bunga,
dan Menyelesaika mereka) pertumbu
menyelesaika n model tujuh orang, han, dan
n masalah matematika yang ke peluruha
kontekstual berkaitan delapan n.
(termasuk dengan adalah
pertumbuhan, barisan dan anjingnya." Mengeksplor
peluruhan, deret Katakanlah: asi
bunga aritmatika dan "Tuhanku Mendiskusika
majemuk, geometri lebih n soal-soal
dan anuitas) mengetahui yang ada pada
jumlah LKS dengan
mereka; teman
tidak ada sekelompok
orang yang yaitu
mengetahui menyusun
(bilangan) pola barisan
mereka dan deret

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


64

kecuali bunga,
sedikit." peluruhan dan
Karena itu pertumbuhan
janganlah serta
kamu penyelesaiann
(Muhamma ya.
d) Mengasosiasi
bertengkar Menganalisis
tentang hal pola barisan
mereka, dan deret
kecuali yang pada
pertengkara konteks dunia
n lahir saja nyata, seperti
dan jangan bunga,
kamu pertumbuhan,
menanyaka dan peluruhan
n tentang yang telah
mereka diselesaikan
(pemuda- serta
pemuda itu) menyelesaika
kepada n permasalah
seorangpun tersebut.
di antara Mengkomuni
mereka kasikan
Maknanya: d. Menyajika
Ada seorang n secara
yang tertulis
mencoba atau lisan
menerka hasil
jumlah dari pembelajar
Ashabul an, apa
Kahfi(para yang telah
pemuda dan dipelajari.
anjingnya) e. Memberik

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


65

jumlah yang an
pasti yang tanggapan
mereka hasil
ketahui presentasi
adalah meliputi
jumlah tanya
anjingnya 1, jawab
sementara untuk
jumlah para mengkonfi
pemudanya rmasi dan
masih alasan,
menjadi memberik
tanda tanya, an
ini berkaitan tambahan
dengan informasi,
barisan atau
dalam melengkap
matematika i informasi
dengan ataupun
rumus Un = tanggapan
n + 1, lainnya.
(n=jumlah f. Melakuka
pemuda dan n resume
1=anjingnya secara
) lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampil
an yang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


66

diperoleh
maupun
sikap
lainnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


67

SILABUS INTEGRASI MUATANLOKAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA PROV SUMATERA BARAT

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XII (Dua Belas)
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

ALOKAS NILAI NILAI ADAT


KOMPETEN MATERI KEGIATAN PENILAIA SUMBER
INDIKATOR I AGAMA MINANG
SI DASAR POKOK PEMBELAJARAN N BELAJAR
WAKTU KABAU
SEMESTER 1

Barisan dan Deret


3.2 BARISAN 1.1.1 Bersyukur atas Mengamati Observasi 20 JP 1. Cecep
Mendeskri DAN nikmat ilmu Peserta didik 1. Sikap anwar. Ibadah/ Di
psikan pengetahuan mengamati contoh- kerja sama 2008. Fiqih Minangkabau
konsep DERET contoh deret dan 2. Cermat Matematik
yang diberikan ada istilah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


68

barisan Penerapan Tuhan sehingga barisan pada konteks 3. Rasa ingin a aplikasi : Riba tengkulak ,
dan deret barisan dan dapat dunia nyata, seperti tahu untuk diharamka seperti pada
pada mempermudah bunga, pertumbuhan, 4. Percaya SMA dan n dalam legenda siti
konteks deret dalam dan peluruhan. diri MA kelas islam
dunia nyata kehidupan nurbaya dan
dunia Menanya XII Sesuai
manusia. datuk
nyata, seperti e. Guru mendorong Tugas program dengan
seperti 1.1.2 Memberikan siswa dengan Mengerjakan studi ilmu firman maringgih,
1. Bunga, yang
bunga, salam sebelum bertanya” apakah tugas-tugas alam. ALLAH
2. meggambarka
pertumbuh dan sesudah anada bisa yang ada Diterbitkan dalam
an, dan Pertumbuhan memberikan pada LKS oleh Pusat ALQURA n
menyampaikan
peluruhan. 3. Peluruhan contoh atau mengenai Perbukuan N suurat dampak
sesuatu.
menuliskan pola pertumbuhan Departeme Ali Imran ( buruknya
2.1.1 Memiliki sikap
4.2 barisan dan deret dan n 3) ayat 130 terjerat dalam
Mengidenti cermat dalam pada konteks peluruhan Pendidikan Yang peminjaman
fikasi, menyelesaikan dunia nyata, barisan dan Nasional. artinya hai uang yang
menyajikan permasalahan seperti bunga, deret 2. As’ari, orang-
memakai
model yang pertumbuhan, Abdur, orang yang
matematika dan peluruhan dkk. 2014. beriman imbalan (
berhubungan bunga
dan dengan konsep lainnya?. BukuGuru jangan lah
menyelesai f. Peserta didik Matematik kamu berbunga/
barisan dan bunga
kan memberikan a SMA/ memakan
masalah deret. gagasan menarik MAN riba majemuk)
keseharian 2.2.1 Menunjukkan dan menantang SMK/MA dengan Seperti dalam
yang percaya diri untuk didalami Kelas XII. berlipat pepatah
berkaitan dalam dalam bentuk Jakarta : ganda dan minang
dengan melakukan bertanya” dari Pusat bertaqwala Naiaklah dari
barisan dan kegiatan belajar bentuk-bentuk Kurikulum h kamu janjang ,
deret materi barisan contoh tersebut dan kepada turunlah dari
aritmetika, dan deret. bagaimana cara Perbukuan, Allah tanggo yang
geometri 3.2.12 Menghitung menentukan Balitbang, supaya makna nya
dan yang nilai sekarang jumlah deret Kemdikbu kamu selalu lah
lainnya. dari nilai yang pada konteks d. mendapat berbuat sesuai
akan datang dunia nyata, keuntunga aturan dan
seperti bunga, n undang-
dengan bunga

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


69

tunggal pertumbuhan, undang yang


3.2.13 Menentukan dan peluruhan. Seperti berlaku , dan
jumlah Mengeksplorasi riba janganlah
Mendiskusikan soal- jahiliyah sekali-kali
penduduk
soal yang ada pada Riba ini mendekati
untuk beberapa LKS dengan teman terdapat riba.yang
tahun sekelompok yaitu pada memang
mendatang menyusun pola hutang dilarang
3.2.14 Menentukan barisan dan deret yang menurut
peluruhan bunga, peluruhan dan dibayar agama islam.
dengan pertumbuhan serta melebihi
penyelesaiannya. dari
menggunakan
Mengasosiasi pokoknya,
konsep barisan Menganalisis pola hal ini
dan deret barisan dan deret dikarenaka
3.2.15 Menentukan yang pada konteks n
bungga tunggal dunia nyata, seperti sipeminja
dengan bunga, pertumbuhan, m tidak
menggunakan dan peluruhan yang mampu
telah diselesaikan untuk
konsep barisan
serta menyelesaikan membayar
3.2.16 Menentukan permasalah tersebut. nya pada
bunga Mengkomunikasika waktu
majemuk n yang telah
dengan konsep g. Menyajikan secara ditetapkan.
barisan dan tertulis atau lisan Adapun
hasil penambaha
deret
pembelajaran, apa n hutang
4.1.2 Membuat yang telah yang
model dipelajari. dibayarkan
matematika h. Memberikan akan
berkaitan tanggapan hasil semakin
dengan barisan presentasi bertambah
dan deret meliputi tanya besar

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


70

aritmatika dan jawab untuk bersamaan


geometri mengkonfirmasi dengan
4.1.3 Menyelesaikan dan alasan, semakin
memberikan mundurnya
model
tambahan waktu
matematika informasi, atau pelunasan
berkaitan melengkapi hutang (
dengan barisan informasi ataupun sistem
dan deret tanggapan lainnya. bunga
aritmatika dan i. Melakukan berbunga/b
geometri resume secara unga
lengkap, majemuk.
komprehensif dan Sistem ini
dibantu guru dari dikenal
konsep yang juga
dipahami, dengan
keterampilan yang istilah riba
diperoleh maupun mudhaafah
sikap lainnya. ( melipat
gandakan
uang)
Hal ini
ndianggap
menganiay
a.

Dimensi Tiga
3.5 Mengana BANGUN 1.1.1 Mensyukuri Mengamati Tugas 16 JP As’ari, Aqidah (
lisis RUANG nikmat Allah 1. Siswa Membuat Abdur, dkk. meningkatk Wilayah
konsep DIMENSI SWT atas mengamati beberapa 2014. an budaya orang
dan sifat TIGA contoh kerangka model BukuGuru keimanan minangkabau
keberagaman
diagonal 1. Diagonal bangun ruang 3 bangun Matematika dan ( membangun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


71

ruang, bidang bentuk bangun dimensi, ruang SMA/ MAN ketakwaan kebersamaan
diagonal 2. Diagonal ruang sisi datar misalnya balok, Sikap: SMK/MA pada Allah )
bidang, ruang yang ada di kubus, dan Observa Kelas XII. yang maha .
dan 3. Bidang prisma. Jakarta : esa ( Fungsi rumah
bidang diagonal
sekitar
Menanya
si Pusat melalui
diagonal 4. Penerapan 2.1.1 Memiliki sikap 2. Siswa • M Kurikulum ilmu)
adat dalam
dalam diagonal kerjasama menanyakan engamati dan Minang.
bangun ruang, dalam bagaimana ketelitian, Perbukuan, Proses
menyelesaikan Rumah adat
ruang diagonal menentukan rasa ingin Balitbang, penciptaan
dimensi bidang, tugas kelompok diagonal bidang, Kemdikbud. langit dan dalam
2.2.1 Memiliki sikap
tahu dan
tiga serta bidang diagonal ruang, bumi minangkabau
rasa ingin tahu tanggung yang disebut
menerap diagonal dan bidang jawab dalam Siswono, Surat
kannya dalam mengenai diagonal dari Tatag Yuli ANNAZI”A dengan rumah
diagonal mengerjakan bagonjong ,
dalam masalah kerangka bangun Eko, dan Netti AT
memeca nyata bidang, ruang yang
tugas, Lastiningsih.2 (79) jumlah ruang
hkan diagonal ruang diamati. menyimak 007. Ayat 27-33 pada
masalah. dan bidang Mengeksplorasi penjelasan, Matematika Yang umumnya
diagonal 3. Siswa atau SMP dan MTs intinya ganjil dimulai
4.4 2.2.2 Memiliki sikap menemukan presentasi untuk Kelas menjelaskan dari tiga
percaya diri ruang, lima
Menggunakan pengertian i peserta didik VIII. Jakarta: tentang
berbagai dalam diagonal bidang, ESIS bagaiman ruang,
mempresentasik
mengenai
prinsip diagonal ruang, ALLAH sambilan
konsep dan an hasil diskusi dan diagonal Alat peraga menciptakan ruang dan
kelompok dan • Portof ada juga yg
sifat diagonal bidang bangun langit dan
memberikan olio sebelas ruang.
ruang, ruan dari buku bumi
diagonal tanggapan sumber dan alat Menyusu Yaitu Jumlah ruang
bidang, dan terhadap suatu peraga. n dan biasanya (
permasalahan bagaiman
bidang 4. Siswa secara membuat pada
3.4.1 Menjelaskan Allah umumnya )
diagonal berkelompok rangkuma menciptaka
dalam bangun perbedaan menentukan n dari tergantung
diagonal n bumi dari jumlah
ruang dimensi diagonal bidang, tugas-
tiga serta bidang, diagonal ruang, terhampar anak
diagonal ruang, tugas dan langit perempuan
menerapkann dan bidang yang
ya dalam dan bidang diagonal dari tanpa tiang yang dimiliki
diagonal sudah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


72

memecahkan 3.4.2 Menentukan balok, kubus, diselesaik dan oleh keluarga


masalah. diagonal dan prisma an diantarany tersebut.Kama
bidang, 5. Siswa Tes a ada ruang r pun dalam
diagonal ruang menghitung Tes tertulis tempat rumah gadang
dan bidang panjang diagonal bentuk uraian ukurannya
makhluk
diagonal bidang dan tidak terlalu
3.4.3 Menentukan diagonal ruang, hidup. besar hanya
panjang serta luas bidang bisa memuuat
diagonal diagonal dari tempat tidur ,
bidang, suatu bangun karena untuk
diagonal ruang ruang. menjalin
3.4.4 Menentukan Mengasosiasi kebersamaan
luas bidang 6. Menganalisis dan antar keluarga
diagonal membuat maka aktifitas
4.4.1 Menyelesaikan kategori dari tidak diadakan
masalah yang unsur-unsur yang di dalam
berkaitan terdapat pada kamar tapi
dengan diagonal ruang, pada ruang
diagonal diagonal bidang depan pada
bidang, dan bidang rumah gadang
diagonal ruang diagonal serta sehingga
dan bidang masalah yang selalu terjalin
diagonal berkaitan dengan komunikasi
diagonal ruang, dan
diagonal bidang kebersamaan
dan bidang diantara
diagonal anggota
keluarga.
Mengomunikasikan
7. Menyampaikan
konsep diagonal
ruang, diagonal
bidang dan
bidang diagonal,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


73

serta cara
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
diagonal ruang,
diagonal bidang
dan bidang
diagonal
8. Memberikan
tanggapan hasil
presentasi
meliputi tanya
jawab untuk
mengkonfirmasi,
memberikan
tambahan
informasi,
melengkapi
informasi
ataupun
tanggapan
lainnya
9. Melakukan
resume secara
lengkap,
komprehensif
dan dibantu guru
dari konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang diperoleh
maupun sikap
lainnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


74

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


65

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


134

Lampiran 3 (contoh RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA .............


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI IPA/ 1 (ganjil)
Materi pokok : Transformasi Dan Komposisi Transformasi Dengan
Menggunakan Matriks
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit (4 X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-
aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c.
seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.
kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif,
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


(IPK)
3.5Menganalisis dan membandingkan Pertemuan 1
transformasi dan komposisi 3.5.15 MMenjelaskanarti geometris
transformasidengan mengguna dari suatu transformasipada
kan matriks. bidang serta jenis-jenisnya
(translasi, refleksi, rotasi dan
dilatasi).
3.5.16 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian dengan
translasi (pergeseran).

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


135

Pertemuan 2
3.5.17 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian denganrefleksi
(pencerminan).
3.5.18 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian denganrotasi
(perputaran).
Pertemuan 3
3.5.19 Menentukan aturan dan matriks
yang bersesuaian dengandilatasi
(perkalian).
3.5.20 Menentukan matriks tunggal
hasil komposisi beberapa
matriks transformasi.
Pertemuan 4
3.5.21 Menggunakan matriks hasil
komposisi transformasi untuk
menentukan bayangan suatu
titik,garis, atau kurva.

4.5Menyelesaikan masalah yang 4.5.13 Menentukan bayangan titik,


berkaitan dengan matriks garis, atau benda hasil translasi
transformasi geometri (translasi, (pergeseran) dengan
refleksi, dilatasi dan rotasi). menggunakan matriks.
4.5.14 Menentukan bayangan titik,
garis, atau kurva hasil refleksi
(pencerminan) dengan
menggunakan matriks.
4.5.15 Menentukan bayangan titik,
garis, atau kurva hasil rotasi
(perputaran) dengan
menggunakan matriks.
4.5.16 Menentukan bayangan titik,
garis, atau kurva hasil dilatasi
(perkalian) dengan
menggunakan matriks.
4.5.17 Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan matriks
transformasi geometri (translasi,
refleksi, dilatasi dan rotasi).
4.5.18 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan matriks hasil
komposisi beberapa
transformasi untuk menentukan
bayangan suatu titik,garis,
ataupunkurva.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


136

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan


dengan metode pembelajaran diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan melalui
pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik untuk mengamati (membaca)
permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas,peserta didik dapatmenjelaskan konsep transformasi dan komposisi transformasi
dengan menggunakan matriksserta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
matriks transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi dan rotasi), dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya
diri danpantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

D. Materi
Transformasi geometri yang meliputi:
- Translasi (Pergeseran)
- Refleksi (Pencerminan)
- Rotasi (perputaran)
- Dilatasi (pergeseran)

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok.
Model : Discovery learning

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


1. Media :
▪ Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
▪ Lembar penilaian
2. Alat/Bahan :
▪ Penggaris, spidol, papan tulis
▪ Laptop & infocus
3. Sumber Belajar :
▪ Buku Matematika Wajib Siswa Kelas XI, Kemendikbud tahun 2013
▪ e-dukasi.net
▪ Buku refensi yang relevan,
▪ Gambar,
▪ Lingkungan setempat

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (4 jp)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


137

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 10
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dan menit
mengecek kehadiran siswa
3. Apersepsi
▪ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
▪ Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi konsep
transformasi dan komposisi transformasi dengan
menggunakan matriks.
▪ Mengingatkan kembali peserta didik tentang matriks , dan
operasinya sebagai pengetahuan prasyarat.
▪ Memberikan motivasi tentang bagaimana kaitan materi
transformasi terdapat dalam Alqur’an spt:
- Translasi dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 218.
Yang bermakna, Orang-orang yang berhijrah dan berjihad
dijalan Allah menuju ke jalan yang lebih baik. Misalnya
dalam memilih teman, jika teman/kelompok kita berakhlak
kurang baik maka hendaklah kita tinggalkan dan pilih
teman/kelompok yang akhlaknya labih baik, seperti kata
pepatah: kalau hendak melihat/ menilai seseorang itu
lihatlah dengan siapa dia bergaul.
Peserta didik juga dikenalkan dengan falsafah-
falsafahMinangkabau yang terintegrasi dalam materi
transformasi spt:
Ketek banamo, gadang bagala (transformasi)
Artinya:
Sewaktu kecil seorang laki-laki minang dipanggil sesuai
namanya, tapi kalau sudah besar (beristri) dipanggil
“gala”nya, tapi orangnya sama( itu juga)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


138

Ma ukua bayang-bayang sapanjang badan jangan


besar pasak dari pada tiang (translasi)
Artinya:
Misalkan dalam kehidupan ekonomi keluarga, hendaklah
mengira-ngira besarnya pengeluaran jangan sampai
melebihi pendapatan agar tidakmenemui kesulitan dalam
hidp dan kehidupan.

Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual


dan autentik. ( Stimulation) 150
menit
1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar peristiwa
transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Jika titik sudut A, B, C, dan D pada persegi dipetakan sehingga
diperoleh peta (bayangan)nya adalah titik A’, B’, C’ dan D’
seperti pada gambar, perubahan apa yang nampak pada
persegi tersebut?.
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru cara
menggeser sebuahtitik pada bidang koordinat dan hasil
translasinya.
Translasi : Pergeseran atau perpindahan titik-titik pada suatu
bidang pada jarak arah tertentu

C C’

A’
A

B Gambar 1 B'

Gambar 1. menunjukkan sebuah translasi  ABC menjadi 

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


139

 p
A’B’C’ oleh suatu pasangan bilangan terurut   .
q
Pada translasi ini titik –titik sudut  ABC mempunyai
bayangan (peta) pada  A’B’C’, yaitu A→A’,B→B’,dan

C→C’ sedemikian rupa sehingga AA' = BB' = CC'.


Ini berarti AA’= BB’ = CC’ dan AA’ // BB’ // CC’. AA’ ,
BB’ , dan CC’ mewakili translasi yang sama.
Jika titik-titik sudut A,B,C berturut-turut mewakili
koordinat(a,b),(c,d), dan (e,f), maka A’,B’,C’ mewakili
koordinat (a + p, b + q),(c + p, d + q) dan (e + p, f + q).
Secara umum :
𝒂
translasi ( )
𝒃
A(x,y) A’(x’ , y’)

𝒂
Jika A(x,y) ditranslasi oleh ( )maka diperoleh
𝒃
bayangan A’(x’, y’ ) dengan :

x’ = x + a
y’ = y + b

2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik


diharapkan dapat memprediksi aturan melakukan pergeseran
(translasi), menyusun masalah dan memecahkannya, serta
mengembangkannya. Permasalahandiarahkan pada penemuan
matriks yang bersesuaian dengan translasi.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar (Problem


Statement)
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok
(penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok
terdiri 4–5 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang
telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


140

3. Perumusan dan pemecahan masalah diselesaikan melalui


forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam


penyelidikan (Data Collection)
1. Peserta didik memperhatikan untuk melakukan diskusi kelas
melalui bimbingan.

2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa


yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui
bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik
termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari
berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan.

3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai jenis-jenis


transformasi geometri dalam kelompoknya terkait dengan
informasi yang diharapkan.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-


masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas
manila dengan kreasi masing-masing.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan


menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya (Data
Processing)
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta
didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan


menempelkan hasil-hasil kerja kelompok di sekitar dinding
ruang belajar.

3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan


(ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai bahan
pada fase berikutnya.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


141

4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta


menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah
ditempelkan pada dinding sekitar ruang
belajar,mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari
kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.

5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan


mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.

6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang


tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang
lain.

7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan


kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, bekerja sama
maupunketika presentasi berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah (Verification)
1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah melalui bimbingan.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang
tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda
pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta
didik.

Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang 20


pengertian serta jenis-jenis transformasi geometri ,aturan menit
translasi serta matriks yang bersesuaian dengan translasi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


142

melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.


2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan contoh-
contoh lain transformasi geometri dalam kehidupan sehari-
hari, matriks yang bersesuaian dengan translasi.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri
menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya
(kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

2. Pertemuan Kedua (4 jp)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 10
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menit
menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang
transformasi geometri.
4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan
yang dikemukakan peserta didik di papan tulis),
memberikan sedikit ulasan;
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan refleksi dan rotasi.
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi
refleksi dan rotasi dalam kehidupan sehari-hari
dan dalam religius seperti:
- Refleksi dalam QS.An-Nuur(24) ayat 26
Yang bermakna Wanita-wanita yang keji
pasangannya laki-laki yang keji dan laki-laki

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


143

yang keji adalah buat wanita yang keji, sesuai


dengan konsep refleksi bahwa suatu benda
akan sama dengan bayangannya
- Rotasi dalam QS.Yassin(36) ayat 37-40
Tentang:Peredaran atau pertukaran siang dan
malam dan masing2 nya telah diatur garis
edarnya oleh ALLAH SWT dan tidak ada yang
saling mendahului (peredaran matahari dan
bulan menurut garis edarnya) , maka terjadilah
fenomena siang dan malam. Serta QS.
Ibrahim(14) ayat 33
Allah telah mengatur peredaran matahari dan
bulan berdsarkan orbitnya dan menyebabkan
terjadinya siang dan malam.
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas
aturan dalam refleksi dan rotasi dan menemukan
matriks yang bersesuaian dengan refleksi dan
rotasi dari berbagai titik pusat.

Kegiatan Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150


Inti masalah aktual dan autentik. ( Stimulation) menit

3. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar


peristiwa transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Mengamati tayangan power point serta penjelasan
guru cara mencerminkan sebuahtitik terhadap sb
x, sb y, titik pusat O(0,0), terhadap garis y=x,
garis y=-x, garis y=k pada bidang koordinat serta
hasil pencerminannya, misalnya:.
Refleksi : Perpindahan semua titik pada sebuah

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


144

bidang kearah garis tertentu (sumbu cermin)


sehingga jarak bidang terhadap sumbu cermin
sama dengan jarak bayangan terhadap sumbu
cermin
g
A o A’

B B’
p

C q C’
Gambar 2

Gambar 2. menunjukan refleksi  ABC oleh


garis g sehingga menjadi  A’B’C’, garis g
adalah sumbu cermin. CQ = QC’ = BP = PB’,
dan AO = OA’.  ABC dengan bayangannya,
yaitu  A’B’C’ adalah kongruen. Perhatikan
gambar berikut :

Y
A’(-x,y) A(x.y)

A’’(x,-y)

Gambar 3

Gambar 3 menunjukan refleksi (pencerminan)


terhadap sumbu koordinat. Pada gambar itu
tampak titik A(x,y) dicerminkan pada sumbu X
menghasilkan A’(x,-y) dan dicerminkan
terhadap sumbu Y menghasilkan A’’(-x,y).
Contoh :
Jika titik A(4,3) dicerminkan terhadap sumbu

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


145

X akan menghasilkan A’(4,-3) dan jika


dicerminkan terhadap sumbu Y menghasilkan
A’’(-4,3).
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta penjelasan
guru cara memutar sebuahkurva pada bidang
koordinat dengan pusat O(0,0), pusat (h,k) serta
hasil rotasinyanya, misalnya:
Rotasi :Perpindahan pada semua titik pada sebuah
bidang yang masing-masing titiknya bergerak
pada busur lingkaran dengan berpusat pada titik
tertentu.
Rotasi dikatakan memiliki arah positif jika arah
rotasinya berlawanan dengan arah jarum jam.
Sebaliknya, rotasi memiliki arah negative jika
rotasinya searah dengan perputaran jarum jam.
A

B’
A
O
Gambar 4

Pada gambar 4. tampak sebuah ABC yang


dirotasikan dengan arah putaran (O,0) sehingga
menghasilkan  A’B’C’. Kedua segitiga
tersebut kongruen atau ukuran ukuran sisi dan
sudut segitiga sebelum dan sesudah rotasi
adalah sama. Suatu rotasi dengan pusat rotasi
di O(0,0) dan arah perputaran sejauh a dapat
dinyatakan dalam bentuk matriks, yaitu :

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


146

cos x − sin x
 sin x cos x 
 

4. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta


didik diharapkan dapat memprediksi aturan-aturan
dalam melakukan refleksi (pencerminan) dan
rotasi (perputaran), menyusun masalah,
memecahkannya, serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada penemuan matriks
yang bersesuaian dengan refleksi dan rotasi
dengan pusat yang bersesuaian.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


(Problem Statement)
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa
kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh
guru). Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan
disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan
melalui forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok


dalam penyelidikan (Data Collection)
1. Peserta didik untuk melakukan diskusi
kelasmelalui bimbingan.

2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-


peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan
masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan
masalah dan peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi dari

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


147

berbagai sumber maupun hand-out yang telah


dibagikan.

3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai


aturan dan matriks yang bersesuaian dengan
refleksi dan rotasi dengan berbagai pusat dalam
kelompoknya terkait dengan informasi yang
diharapkan.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk


masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok padaLKPDkelompok.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam


mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah/hasil karya (Data Proces,
sing)
1. Guru memantau jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.

2. Masing-masing kelompok untuk


mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan
kelas.

3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah


dipresentasikan untuk digunakan sebagai bahan
pada fase berikutnya.

4. Perwakilan kelompok memperhatikan


sajian/paparan serta menilai hasil diskusi dari
kelompok lain,mencermatinya dan
membandingkan dengan hasil dari kelompoknya
sendiri kemudianmendiskusikan kembali pada

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


148

kelompok masing-masing.

5. Perwakilan kelompok untuk memberikan


tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap
kelompok lainnya.

6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok
yang satu dengan yang lain.

7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu


dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
bekerja sama maupunketika presentasi
berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah (Verification)
1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil
pemecahan masalah melalui bimbingan.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal
yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.

Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan aturan-aturan 20


menit
dalm refleksi dan rotasi, kesimpulan
tentangmatriks yang bersesuaian dengan refleksi
dan rotasi di berbagai pusat yang bersesuaian
serta melalui review indikator yang hendak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


149

dicapai pada hari itu.


2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
contoh-contoh lain refleksi dan rotasi dalam
kehidupan sehari-hari, menemukan matriks yang
bersesuaian dengan refleksi dan tranformasi
dengan berbagai pusat.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/
evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan
ini dilakukan di pertemuan ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di
pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

3. Pertemuan Ketiga (4 Jp)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum 10
pembelajaran dimulai; menit

2. Mengkondisikan suasana belajar yang


menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang
transformasi geometri.
4. Merekam (memperhatikan dan menulis
ungkapan yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


150

akan dicapai berkaitan dengan dilatasi.


6. Menyampaikan garis besar cakupan materi
dilatasi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
religius seperti:
- Dilatasi dalam QS An-Nissa (4) ayat 31
Orang yang menjauhi dosa –dosa besar maka
akan dihapus dosa-dosa kecil dan dimasukkan
ketempat yang mulia.
Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150
masalah aktual dan autentik. (Stimulation) menit

1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar


peristiwa transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Mengamati tayangan power point serta
penjelasan guru cara mengalikan
(memperbesar/memperkecil) sebuahkurva jika
pusatnya O(0,0), pusat P(a,b) dengan skala k,
pada bidang koordinat serta hasil perkaliannya.
Dilatasi . Dilatasi merupakan suatu transformasi yang
memperbesar atau memperkecil ukuran suatu
bangunan yang dinotasikan dengan [P,k],
dimana :
P = Titik pusat dilatasi
k = Faktor skala/ factor perkalian
perhatikan gambar berikut :
C’
C
O B’

A
Gambar 5 A’

Transformasi perkalian (dilatasi) hasil


transformasinya tidak konvergen dengan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


151

bangunan semula.
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta
penjelasan guru cara mengkomposisikan
beberapa matriks transformasi sehingga menjadi
matriks tunggal.
2. Dengan memperhatikan tayangantersebut
peserta didik diharapkan dapat memprediksi
aturan-aturan dalam melakukan dilatasi
(perkalian)menyusun masalah, memecahkannya,
serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada penemuan matriks
yang bersesuaian dengan dilatasi dan matriks
tunggal hasil komposisi beberapa matriks
tranformasi.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk


belajar (Poblem statemen)
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam
beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–5
orang.
2. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan
disamping buku-buku yang telah dimiliki
peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan
melalui forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok


dalam penyelidikan (Data Colletion)
1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas
melaluibimbingan.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


152

2. Peserta didik memahami dan mengkaji


peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian
merumuskan masalahnya melalui bimbingan,
menyelesaikan masalah dan peserta didik
termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali
informasi dari berbagai sumber maupun hand-
out yang telah dibagikan.

3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi


mengenai aturan dan matriks yang bersesuaian
dengan dilatasi dan matriks tunggal hasil
komposisi bebebrapa matriks transformasi dalam
kelompoknya terkait dengan informasi yang
diharapkan.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya


(untuk masing-masing peserta didik) dan hasil
diskusi kelompok padaLKPDkelompok.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam


mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah/hasil karya. (Data
Processing)
1. Guru memantau jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.

2. Masing-masing kelompok untuk


mempresentasikan hasil kerja kelompok ke
depan kelas.

3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah


dipresentasikan untuk digunakan sebagai bahan
pada fase berikutnya.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


153

4. Perwakilan kelompok memperhatikan


sajian/paparan serta menilai hasil diskusi dari
kelompok lain,mencermatinya dan
membandingkan dengan hasil dari kelompoknya
sendiri kemudianmendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.

5. Perwakilan kelompok untuk memberikan


tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap
kelompok lainnya.

6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok
yang satu dengan yang lain.

7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu


dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
bekerja sama maupunketika presentasi
berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah (Verification)
1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil
pemecahan masalah melalui bimbingan.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal
yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


154

Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan 20


menit
tentang pengertian aturan dalam melakukan
dilatasi dengan berbagai pusat, matriks yang
bersesuaian dengan dilatasi serta matriks tunggal
hasil komposisi beberapa transformasi melalui
review indikator yang hendak dicapai pada hari
itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
contoh-contoh lain transformasi geometri dalam
kehidupan sehari-hari, matriks yang bersesuaian
dengan dilatasi.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya maupun mempersiapkan diri
menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan
berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan
ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di
pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

4. Pertemuan Keempat (4 Jp)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Salam dan do’a pembukaan 10
2. Mengecek kehadiran siswa menit

3. Guru menyuruh mengumpulkan tugas siswa pada


pertemuan sebelumnya dan diperiksa bersama-
sama

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


155

3. Apersepsi
▪ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
▪ Menjelaskan proses pembelajaran dilakukan
dengan cara diskusi kelompok
▪ Memberikan motivasi untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah
▪ Mengingatkan peserta didik tentang konsep
transformasi geometri dan komposisi
transformasi dengan menggunakan matriks
Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150
masalah aktual dan autentik. (Stimulation) menit

1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar


peristiwa transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Mengamati tayangan power point serta
penjelasan guru cara menentukan persamaan
bayangan titik, garis, ataupun kurva setelah
beberapa kali transformasi (komposisi
transformasi) kemudian membandingkan
hasilnya dengan transformasi tunggal.

2. Dengan memperhatikan tayangantersebut


peserta didik diharapkan dapat memprediksi
aturan-aturan dalam melakukan komposisi
transformasimenyusun masalah,
memecahkannya, serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada perbandingan hasil
transformasi dengan komposisi transformasi.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


156

belajar
4. Perserta didik untuk membagi diri dalam
beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–5
orang.
5. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan
disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
6. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan
melalui forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok


dalam penyelidikan (Data Collection)
5. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas
melalui bimbingan.

6. Peserta didik memahami dan mengkaji


peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian
merumuskan masalahnya melalui bimbingan,
menyelesaikan masalah dan peserta didik
termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali
informasi dari berbagai sumber maupun hand-
out yang telah dibagikan.

7. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai


aturan dan matriks yang bersesuaian dengan
dilatasi dan matriks tunggal hasil komposisi
bebebrapa matriks transformasi dalam
kelompoknya terkait dengan informasi yang
diharapkan.

8. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya


(untuk masing-masing peserta didik) dan hasil

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


157

diskusi kelompok padaLKPDkelompok.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam


mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah/hasil karya (Data
Procssing)
8. Guru memantau jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.

9. Masing-masing kelompok untuk


mempresentasikan hasil kerja kelompok ke
depan kelas.

10. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah


dipresentasikan untuk digunakan sebagai bahan
pada fase berikutnya.

11. Perwakilan kelompok memperhatikan


sajian/paparan serta menilai hasil diskusi dari
kelompok lain,mencermatinya dan
membandingkan dengan hasil dari kelompoknya
sendiri kemudianmendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.

12. Perwakilan kelompok untuk memberikan


tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap
kelompok lainnya.

13. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


158

yang satu dengan yang lain.

14. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu


dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
bekerja sama maupunketika presentasi
berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah (Verification)
5. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil
pemecahan masalah melalui bimbingan.
6. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal
yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
7. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
8. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.

Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan 20


menit
tentang pengertian serta perbandingan
transformasi geometri dengan komposisi
transformasi ,matriks tunggal hasil komposisi
transformasi melalui review indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
contoh-contoh lain transformasi geometri dalam
kehidupan sehari-hari, matriks yang bersesuaian
dengan komposisi transformasi.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


159

maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/


evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan
ini dilakukan di pertemuan ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di
pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

H. Penilaian (terlampir)

Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


160

5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


161

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA....SUMATERA BARAT


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI IPA / Semester I
Mata Pelajaran : MATEMATIKA

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


162

INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMA ..


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : XI IPA / 1
Kompetensi dasar : 3.5. Menganalisis dan membandingkan transformasi dan komposisi
transformasidengan menggunakan matriks.
Materi : Transformasi dan komposisi transformasidengan menggunakan
matriks.

Contoh Tugas:

Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat


tentang:

1. Pada kehidupan sehari-hari contoh- contoh aplikasi transformasi


geometri lain yang berhubungan dengan religius dan muatan lokal
minang kabau.

2. Analisis dan bandingkan transformasi dengan komposisi transformasi


secara geometris.

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. 3. Apakahterdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


163

yang menarik sesuai dengan konsep?


4. Apakahbahasa yang
digunakanuntukmenginterpretasikanlugas
, sederhana, runtut dan
sesuaidengankaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


164

INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA ...Sumatera Barat


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI IPA / semester 1
Kompetensi dasar : 3.5Menganalisis dan membandingkan transformasi dan komposisi
transformasidengan menggunakan matriks

1. Bentuk Instrumen : uraian singkat.


2. Contoh instrumen, jawaban dan skornya

Indikator
Indikator
No pembelajara Naskah soal dan kunci skor
soal
n
Tentukan bayangan dari garis:

2x – 3y + 5 = 0 oleh pencerminan terhadap


garis y = -x!

Penyelesaian :

Matriks transformasi pencerminan terhadap


 0 − 1
Menentu garis t = -x adalah  
kan  −1 0 
persama
an Jika g : 2x - 3y + 5 = 0 dicerminkan
Menentuka
bayang terhadap garis y = -x, maka bayangannya
1 n bayangan garis
dari suatu adalah garis g’ dan berlaku : 50
karena
garis hasil
pencermi Jika (x,y) pada g maka (x’,y’) pada g’
refleksi
nan
terhadap  x'   0 − 1  x 
dengan   =    
 y'   − 1 0   y 
garis y =
-x
 x − x
   =  
 y − y
 x’ = -y jadi y = -x’
 y’ = -x jadi x = -y’
Substitusi x = -y’ dan y = -x’ pada g
diperoleh 2(-y’)-3(-x’) + 5 = 0

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


165

 3x’ – 2y’+ 5 = 0

Titik (x’,y’) memenuhi persamaan


3x - 2y + 5 = 0
g’ : 3x - 2y + 5 = 0
Suatu transformasi memetakan
f(x,y)→(x’,y’), dengan x’ = x - 2y →
y’ = 2x + 3y

a. Nyatakan pemetaan itu dalam


bentuk matriks!
Menentu
b. Tentukan matriks transformasi
kan
yang bersesuaian!
persama
an,matri c. Gunakan matriks transformasi itu
ks dan untuk menentukan bayangan dari
Menentuka bayanga titik A(4,-2)
n bayangan ntitik Penyelesaian :
dari suatu karena
2 x' = x − 2 y 
titik hasil transfor a. Dari  diproleh 50
y' = 2 x + 3 y 
transformas masi
 x'   1 − 2   x 
i bedasark   =    
 y'   2 3   y 
an
matriks b. Matriks transformasi yang yang
yang bersesuaian adalah :
ditentuka  1 − 2
M =  
n  2 3 

c. Bayangan dari titik(-4,2) dapat


diperoleh dari :

 x'   1 − 2   − 4   − 8 
  =     =  
  
y ' 2 3   2   − 2

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


166

Jadi bayangannya adalah A’ (-8,-


2).

a. Perbaikan dan pengayaan


Program
N Indikator
Ket
o Soal Perbaikan Pengayaan
1 Menentukan Setelah dijelaskan Setelah
bayangan garis kembali dan diberi tugas dijelaskan
hasil refleksi siswa dapat menentukan kembali
pencerminan persamaan bayangan siswa dapat
terhadap garis y kurva karena menentukan
= -x transformasi persamaan
parabola dan
lingkaran
karena suatu
transformasi

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI


Nama Satuan pendidikan : SMASUMATERA BARAT
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI IPA / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

32

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


167

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100 = ........
Skor maksimal

PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS

• Presentasi terdiri atas, Judul, Isi


Materi dan Daftar Pustaka
• Presentasi sistematis sesuai materi
4
• Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi • Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
• Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
• Tulisan terbaca dengan jelas
4
• Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi • Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
• Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
• Seluruh anggota berperan serta aktif
4
• Dapat mengemukanan ide dan
Kemampuan berargumentasi dengan baik
3
presentasi
• Manajemen waktu yang baik
• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


168

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan : SMAN
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XII/ 1
Materi Pokok : Bangun Ruang Dimensi Tiga
Alokasi Waktu : 6 Pertemuan (12 × 45 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan
g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi,
c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.
kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif,
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menganalisis konsep dan sifat Pertemuan Pertama:
diagonal ruang, diagonal 3.4.1 Mengidentifikasi diagonal bidang
bidang, dan bidang diagonal pada bangun ruang diimensi tiga.
dalam bangun ruang dimensi 3.4.2 Menentukan panjang diagonal
tiga serta menerapkannya bidang pada bangun ruang
dalam memecahkan masalah. dimensi tiga.

Pertemuan Kedua:
3.4.3 Mengidentifikasi diagonal ruang
pada bangun ruang dimensi tiga.
3.4.4 Menentukan panjang diagonal

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


169

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.

Pertemuan Ketiga:
3.4.5 Menentukan sifat-sifat diagonal
bidang pada bangun ruang
dimensi tiga.

Pertemuan Keempat:
3.4.6 Menentukan sifat-sifat diagonal
ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.

Pertemuan Kelima:
3.4.7 Mengidentifikasi bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.

Pertemuan Keenam:
3.4.8 Menentukan luas bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.
4.4 Menggunakan berbagai prinsip Pertemuan pertama:
konsep dan sifat diagonal 4.4.1 Menyelesaikan masalah nyata
ruang, diagonal bidang, dan yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal dalam bangun diagonal bidang pada bangun
ruang dimensi tiga serta rang dimensi tiga.
menerapkannya dalam
memecahkan. Pertemuan kedua:
4.4.2 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.

Pertemuan ketiga:
4.4.3 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal bidang pada bangun
rang dimensi tiga.

Pertemuan Keempat:
4.4.4 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.

Pertemuan Kelima:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


170

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


4.4.5 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal pada bangun
ruang dimensi tiga.

Pertemuan Keenam:
4.4.6 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkitan dengan luas bidang
diagonal pada bangun ruang
dimensi tiga.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Kooperatif Tipe STAD, Model


Discovery Learning dan Model Problem Based Learning, yang dipadukan dengan
metodediskusidan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas, peserta didik dapat menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan
bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya dalam memecahkan
masalah, mengintepretasidanselain itu, peserta didik dapat menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengankonsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan
bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta, dengan rasa ingin tahu, tanggung
jawab, disiplinselama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang
menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga

Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga
No. Bangun Ruang Jumlah Diagonal Bidang
1. Balok 12
2. Kubus 12
3. Prisma segitiga 6
4. Prisma segienam 18
5. Limas segiempat 2
6. Tabung Tidak ada

Prinsip

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


171

Panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga.

Pertemuan Kedua
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga

Konsep
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang.

Diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga


No. Bangun Ruang Jumlah Diagonal Bidang
1. Balok 4
2. Kubus 4
3. Prisma segitiga Tidak ada
4. Prisma segienam 18
5. Limas segiempat Tidak ada
6. Tabung Tidak ada

Prinsip
Panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Ketiga
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal bidang

Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.

Prinsip
Sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


172

Prosedur
Langkah-langkah dalam menemukan sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang.

Pertemuan Keempat
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal ruang

Konsep
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang

Prinsip
Sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga

Prosedur
Langkah-langkah dalam menenmukan sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang.

Pertemuan Kelima
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga

Konsep
1. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
2. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.

Pertemuan Keenam
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga

Konsep
3. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
4. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.

Prinsip
Luas bidang diagonal adalah perkalian antara panjang diagonal bidang dan panjang rusuk
yang membentuk bidang diagonal tersebut.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan luas bidang diagonal.

E. Metode Pembelajaran

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


173

1. Pendekatan saintifik (Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi, Mengasosiasi,


Mengkomunikasi).
2. Metode : Diskusi
3. Model Pembelajaran
Pertemuan pertama: Kooperatif Tipe STAD
Pertemuan Kedua sampai Kelima: Discovery Learning
Pertemuan keenam:Problem Based Learning

F. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. As’ari, dkk. 2015. Matematika SMA Kelas XII Kurikulum 2013 Buku Guru. Jakarta :
Kemdikbud.

G. Media Pembelajaran
1. Kerangka bangun ruan dimensi tiga
2. Penggaris

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an serta menyanyikan lagu
Indonesia Raya selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir) , jika
ada yang sakit didoakan supaya cepat sehat ( karakter)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang diperlukan
dalam menghitung panjang diagonal bidang.
Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang proses penciptaan langit dan bumi
seperti yang terdapat pada surat ANNAZI”AAT (79) Ayat 27-33, yang intinya
menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan langit dan bumi. Yaitu
bagaiman Allah menciptakan bumi terhampar dan langit tanpa tiang dan diantaranya
ada ruang tempat makhluk hidup, kemudian peserta didik dikenalkan pula dengan
Wilayah budaya orang minangkabau ( membangun kebersamaan)
Fungsi rumah adat dalam Minang.
Rumah adat dalam minangkabau yang disebut dengan rumah bagonjong , jumlah ruang

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


174

Deskripsi Kegiatan
pada umumnya ganjil dimulai dari tiga ruang, lima ruang, sambilan ruang dan ada
juga yg sebelas ruang. Jumlah ruang bisa juga tergantung dari jumlah anak perempuan
yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Kamar pun dalam rumah gadang ukurannya tidak
terlalu besar hanya bisa memuat tempat tidur , karena untuk menjalin kebersamaan
antar keluarga maka aktifitas tidak diadakan di dalam kamar tapi pada ruang depan pada
rumah gadang sehingga selalu terjalin komunikasi dan kebersamaan diantara anggota
keluarga dan dilanjutkan dengan aplikasi diagonal bidang dalam kehidupan sehari-hari.

Diagonal bidang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada


masalah berikut ini:
a. Intan ingin membungkus kado yang berbentuk balok. Ia akan menambahkan
pita yang dibentuk menyilang diantara ujung-ujung permukaan kado tersebut.
Jika panjang balok adalah 40 cm dna lebarnya adalah 30 cm, berapakah
panjang minimal pita yang dibutuhkan oleh Intan?
b. Seorang arsitek ingin membuat sebuah bangunan berbentuk balok yang terdiri
dari 3 ruangan. Sebelum membuat bangunan tersebut, dia terlebih dahulu
membuat sketsa kerangka bangunan seperti gambar berikut:

Agar bangunan tersebut kokoh dan stabil, dia berencana memasang elemen
penguat berupa besi yang dipasang secara diagonal pada bidang vertikal
(langit-langit ruangan) pada setiap ruangan. Jika dirancang setiap ruangan
memiliki tinggi 5 m, panjang 8 m dan lebar 6 m, maka berapakah besi yang
dibutuhkan untuk membuat bangunan yang terdiri dari 3 ruangan tersebut?
5. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu
mengenai diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi
ini diharapkan peserta didik dapat menentukan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menentukan panjang diagonal bidang tersebut serta dapat
menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan diagonal bidang bangun ruang
dimensi tiga.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


175

Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan,metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal bidang?
b. Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal bidang?
Fase 3: Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentanng pengertian
diagonal bidang.
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
13. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu
tentang menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga.(menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun,
(mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam mengemukakan
pendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


176

Deskripsi Kegiatan
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Bangun ruang sisi lengkung tidak mempunyai diagonal bidang.
Panjang diagonal bidang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas proyek ( KM)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah ( karakter)
sebagai rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Kedua
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang diperlukan
dalam menghitung panjang diagonal ruang.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang aplikasi diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Diagonal bidang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada
masalah berikut ini:
Budi akan menghias suatu ruangan yang berbentuk kubus untuk acara ulang
tahunnya. Ia menghias ruangan tersebut engan pita dan balon. Ia ingin memasang
pita melintang melalui ruangan dari pojok atas sampai pojok bawah ruangan. Jika
ruangan tersebut berukuran 3 m × 3 m × 3 m, berapakah panjang pita yang
diperlukan untuk menghias ruangan tersebut?

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


177

Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini diharapkan
peserta didik dapat menentukan diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga dan
dapat menentukan panjang diagonal ruang tersebut serta dapat menyelesaikan
masalah nyata yang berkaitan dengandiagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan, metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal ruang?
b. Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal ruang?
Fase 3: Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang pengertian
diagonal ruang.
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu tentang
menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga.(menalar)
15. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas. Salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Diharapkan
peserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun, (mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization
16. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


178

Deskripsi Kegiatan
Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. Secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Bangun ruang sisi lengkung dan limas tidak mempunyai diagonal ruang.
Panjang diagonal ruang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
19. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
20. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
21. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat diagonal
bidang bangun ruang dimensi tiga.
22. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Ketiga
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran. ( karakter )

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
bidang bangun rung dimensi tiga.

5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam kehidupan
sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal bidang pada balok, adakah
yang panjang diagonal bidangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang
lain?
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal bidang
bangun ruang dimensi tiga tersebut

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


179

Deskripsi Kegiatan

6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal bidang pada bangun
ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-
sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3, dan
kegiatan 4 yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada kubus?
b. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada balok?
c. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada prisma?
d. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada limas?
Fase 3: Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal bidang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam menentukan sifat-sifat diagonal bidang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3,
dan kegiatan 4 pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal bidang
pada bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas. Salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Diharapkan
pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.(mengkomunikasikan)

Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


180

Deskripsi Kegiatan
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. Secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki panjang yang sama.
b. Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama untuk diagonal
bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat diagonal
ruang bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Keempat
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal ruang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga
tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
ruang bangun rung dimensi tiga.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam kehidupan
sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal ruang pada balok, adakah
yang panjang diagonal ruangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang lain?
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga tersebut

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


181

Deskripsi Kegiatan
6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada bangun
ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-
sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, dan kegiatan 3, yang
ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
e. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada kubus?
f. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada balok?
g. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada prisma?
Fase 3: Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal ruang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam menentukan sifat-sifat diagonal ruang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, dan kegiatan
3pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada bangun ruang
dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.

Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas. Salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Diharapkan
pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan
santun.(mengkomunikasikan)Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri
(Karakter) dalam mengemukkan pendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


182

Deskripsi Kegiatan
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki panjang yang sama.
b. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki panjang yang sama.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengidentifikasi bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Kelima
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan bidang diagonal.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di sekitar
mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun ruang,
peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang dimensi
tiga tersebut.
5. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yaitu mengenai
bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi bidang diagonal pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan metode pembelajaran dan aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


183

Deskripsi Kegiatan
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik mengamati gambar yang ada pada kegiatan yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apakah semua bangun ruang memiliki bidang diagonal?
b. Apakah bangun ruang sisi lengkung mempunyai bidang diagonal?
Fase 3: Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan ayo mengamati pada subbab
4.2 tentang bidang diagonal pada buku siswa
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam mengidentifikasi bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan pada LKPD, yaitu tentang
mengidentifikasi bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
13. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya.
Fase 5: Verification
14. Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.

Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.


Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun,
(mengkomunikasikan).
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkan pendapat (Literasi).

Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu menentukan luas bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


184

Deskripsi Kegiatan
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Keenam
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik disiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir saja).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhungan dengan
menentukan luas bidang diagonal bangun dimensi tiga, yaitu teorema pythagoras dan
menentukan panjang diagonal bidang pada bangun dimensi tiga.
Fase 1: Orientasi Siswa pada Masalah
5. Peserta didik diberikan motivasi dengan memberikan contoh masalah pada kehidupan
nyata yang berhubungan dengan luas bidang diagonal.

Perhatikan masalah berikut!


Pak Ujang ingin membuat kandang untuk marmut peliharaannya. Ia membuat
kandang berbentuk balok, tetapi kandang tersebut akan ia bagi menjadi dua
bagian berbentuk prisma segitiga yang volume dan luasnya sama. Oleh karena
itu, ia membuat pembatas ruangan dengan kayu triplek. Jika kandang tersebut
berukuran 80 cm × 60 cm × 50 cm, berapakah ukuran kayu triplek tersebut?

6. Peserta didik mendengarkan topik dan kompetensi yang akan dicapai yang
disampaikan guru.

Pada hari ini ananda akan mempelajari tentang menentukan luas bidang diagonal
pada bangun ruang. Diharapkan setelah mempelajari materi ini ananda dapat
menentukan luas bidang diagonal dan menggunakannya dalam penyelesaian
masalah nyata.

7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentag uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.

Pada pembelajaran kali ini ananda akan dibagi dalam beberapa kelompok. Ananda
bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan LKPD. Pada pembelajaran kali ini
akan menilai sikap kerjasama ananda dalam kerja kelompok, sikap kritis dan ingin
tahu dalam menyelesaikan masalah pada LKPD.
Inti
Fase 2: Mengorganisasikan Siswa
8. Peserta didik duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru.
9. Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok.
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
10. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1 LKPD.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


185

Deskripsi Kegiatan
11. Peserta didik dipancing untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
12. Peserta didik memperhatikan alternatif penyelesaian dari contoh 4.6 yang ada pada
buku siswa, (Mengumpulkan informasi)

13. Peserta didik bersama dengan kelompoknya mengerjakan kegiatan 1 dan kegiatan 2
pada LKPD. (Menalar)
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
14. Peserta didik menempelkan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis.
Fase 5: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

15. Salah satu perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
di depan kelas. Diharapkan anggota kelompok lain memberikan tanggapan dengan
santun. (Mengkomunikasikan)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


186

Deskripsi Kegiatan
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

16. Guru menjelaskan hasil diskusi kelompok yang masih keliru.

Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum pelajaran .
19. Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
20. Peserta didik mendengarkan informasi guru mengenai tugas proyek dan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutya.
21. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang informasi ulangan harian yang
akan diadakan pada pertemuan berikutnya.
22. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh.

6. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek
7. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik (jurnal)
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian

8. Instrumen Penilaian (terlampir)


9. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

10. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
➢ Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
➢ Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


187

Lampiran 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika Wajib

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/ BUTIR/ POS/ TINDAK


PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

1
2
3
4
5
dst

Lampiran 2
Instrumen Penilaian Pengetahuan

Indikator Soal:
1. Menentukan panjang diagonal bidang dari suatu prisma segi empat
2. Menentukan panjang kerangkang balok, jika diketahui panjang dua buah rusuk dan satu
panjang diagonal ruang
3. Menentukan sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok
4. Disajikan gambar bangun ruang, peserta dididk dapat menentukan perbandingan
volumenya.

Butir Soal :

1. Perhatikan gambar berikut!

Jika diketahui panjang AB = 5 cm, AE = BC = EF = 4 cm. Hitunglah panjang AC dan


EG.
2. Ani akan membuat kerangka balok seperti gambar berikut.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


188

Jika panjang KL = 5 cm, LM = 10 cm, dan LR = 5√6 cm, maka berapa kawat yang
dibutuhkan Ani untuk membuat kerangka balok tersebut?

3. Jelaskan sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok

4. Perhatikan gambar berikut!

Seorang siswa di SMA Melati jika membuang sampah selalu memilah sampah nya
terlebih dahulu, ia merancang sebuah bak sampah untuk sampah kering dan sampah
basah yang diberi tutup seperti gambar diatas. Diketahui panjang AB = BC, CG = 3
cm, luas ACGE = 18√2 cm2 dan TO = 4 cm. Tentukan volume bangun ruang tersebut,
jika untuk bak sampah basah siswa menjadikan panjang AB,BC,CG,dan ACGE dua kali
lipat dari panjang asalnya berapakah pula Volum nya, apa kesimpulan yang dapat
diambil tentang volum dari kedua bak sampah itu?

Rubrik Penskoran Penilaian Pengetahuan


Nomor Soal Kunci Jawaban Skor
AC2 = AB2 + BC2
= 52 + 42
1 4
= 41
AC = √41cm

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


189

Nomor Soal Kunci Jawaban Skor


2 2 2
EG = EF + FG
= 42 + 42
4
= 32
EG = √32 cm = 4√2 cm
LN = √LM 2 + MN2
= √102 + 52 4
= 5√5 cm
Perhatikan segitiga LNR siku-siku di N
NR = √LR2 − NL2
2 4
= √(5√6)2 − (5√5)2
= 5 cm
Jumlah kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka
balok = (4 × panjang) + (4 × lebar) + (4 × tinggi)
4
= (4 × 10 cm) + (4 × 5 cm) + (4 × 5 cm)
= 80 cm
Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama
5
untuk diagonal bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
3
Setiap diagonal ruang pada balok mempunyai panjang yang
5
sama.
Luas ACGE = AC × GC
18√2cm2 = AC × 3 cm 3
AC = 6√2 cm
Karena AC merupakan diagonal bidang ABCD maka dapat
1
disimpulkan panjang AB = 6 cm
V = Volume prisma + Volume limas
4 1
= (AB × BC × CG) + ( × EF × FG × TO)
3
1
= (6cm × 6cm × 3cm) + ( × 6cm × 6cm × 4cm)
3 6
= 108 cm3 + 48cm3
= 156cm3
Jadi, Volume bangun ruang pada gambar di atas adalah
156cm3
Skor Total 40

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal

Lembar Pengamatan Penilaian Pengetahuan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


190

Skor yang
No. Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
diperoleh
1
2
3
4
5
dst

Lampiran 3
Instrumen penilaian keterampilan

Tugas Proyek ( KM)

Carilah sebuah permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan konsep luas bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga dan selesaikan. Buat laporannya dan presentasikan di depan
kelas

Pedoman penskoran penilaian keterampilan :


Tahapan Skor
Tugas Proyek 1 2 3 4
Persiapan Tidak Membuat Membuat Membuat tujuan, topik,
membuat tempat dan tujuan dan tempat dan waktu
tujuan, topik, waktu topik pelaksanaan kegiatan
tempat dan pelaksanaan kegiatan (dalam hal ini topiknya
waktu kegiatan akan tetapi adalah diagonal bidang pada
pelaksanaan akan tetapi tidak bangun ruang dan tujuannya
kegiatan tidak membuat adalah menentukan panjang
membuat tempat dan diagonal bidang pada
tujuan dan waktu bangun ruang)
topik pelaksanaan
kegiatan kegiatan
Pelaksanaan Data yang Data yang Data yang Data yang diperoleh
diperoleh diperoleh diperoleh lengkap, terstruktur, dan
tidak lengkap, lengkap, sesuai tujuan
lengkap, terstruktur, sesuai
tidak tetapi tidak tujuan tetapi
terstruktur, sesuai tidak
dan tidak tujuan terstruktur
sesuai tujuan
Pelaporan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan data sesuai
secara tetulis data tidak data relevan data sesuai dengan tujuan dan relevan
sesuai dengan tetapi tidak dengan
tujuan dan sesuai tujuan tetapi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


191

tidak relevan dengan tidak


tujuan relevan
Toal skor (persiapan + pelaksanaan + pelaporan secara tertulis) = 4 + 4 + 4 = 16

Lembar Pengamatan Penilaian Keterampilan

No. Nama Peserta Didik Skor yang diperoleh Nilai Keterangan


1
2
3
4
5
dst

𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
Skor = x 100 = ............
𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
Lampiran:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


192

Lampiran 4
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.

Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang
taguah sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo
masalah akhlaq. Sumber ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik
urang Minangkabau Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik
mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau
disabuik juo jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan
Salapan” dikecekan pado bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran
dalam parangai dek masyarakaik Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah
konsep untuak manyatokan parangai urang dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu
untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak mayatokan tantang suatu parangai nan
malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau indak sadar. Apobilo sumbang
bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi hukum, sadangkan salah
adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik urang
Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek
manggiriang urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan
“preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama
bagaua di antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah
manyangkuik adaik iolah hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau
indak. Hal iko manunjuakan, sacaro adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu.
Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di
antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado hubungan dunsanak sakalipun,
mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga sumbang ko disabuik
“urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah salah cando -
buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


193

Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo


untuak padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun
basandikan kapado ajaran ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat.
Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam
malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo alah di larang dalam ugamo apolai
mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka Tujuah Baleh (17) ayaik
ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan
suatu jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo
kamaluannyo supayo indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek
Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago
pandangannyo jo mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo.
Sungguah Allah Maha Mangayahui apo nan inyo karajooan”.

Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan
pandangannyo taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang
sarato mamakai baju Kuruang. Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-
bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah
SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo
(auratnyo), kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka
dadonyo, dan janlah manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau
ayah suaminyo atau anak laki-lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo
atau anak-anak laki-laki saudaro laki-lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo
baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo)
nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-anak nan alun mangarati tantang
aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui parhiasan nan inyo andok an.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


194

Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan baiman supayo kalian
baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi,
supayo indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan
alah mampu kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo.
Setiok urang nan mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan
lainnyo supayo dapek nikah sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24
ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-
urang nan layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu
bansaik, Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas
(pambarianNyo), Maha Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo),
sampai Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan
kalian punyoi maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok
kalian mangatahui ado kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah
nan dikaruniaan -Nyo kapado kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak
manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan kasucian, karano kalian andak mancari
kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak nan padusi), mako sungguah
Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo
hukuman nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang
sepanjang adaik. Urang nan malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan,
tarutamo babuek zina) akan dikalua an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang
halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku
dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau suku lain bakawajiban untuak
mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado ampek tingkek atau
macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai barikuik:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


195

1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo
konsekuensi hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo
taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo
tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso
saluruah harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo
(korban).
B. Pambagian Sumbang duo baleh
Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan
disabuik jo sumbang duo baleh, nantun:
1. Sumbang Duduak
2. Sumbang Tagak
3. Sumbang Diam
4. Sumbang Bajalan
5. Sumbang Kato
6. Sumbang Caliak
7. Sumbang Pakai
8. Sumbang Bagaua
9. Sumbang Makan
10. Sumbang Tanyo
11. Sumbang Jawek
12. Sumbang Kurenah

Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak


puitisasi atau patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14
urang. Nan tadiri dari surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai
Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12 urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak
bapakaian Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab
nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


196

“Sairing balam jo barabah,


barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
Ka nan tuo sambah datang

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (dibaco basamo)


Di awa kalam nan sapatah, ulasan suri dari ambo, pado manjadi angan juo, nan
takanduang dalam ikarak, niaik jo naza dalam hati, ka untuak bajawek tangan, jo diri
dunsanak nan basamo, kok untuang pambari Allah, kajadi si tawa jo si dingin, sabab
kan ba’a dek bak nantun, aluran badan diri ambo, aka singkek pandapek kurang, ilimu
di Allah SWT tasimpan nyo, tapi samantang pun bak nantun, dek ujuik manantang
bana, hakikaik paham indak kacau, sadang nyo buleh di pikiran, pangana haram
bacabang, hati lah tunggang bagai tabiang, walau mangecek kurang pandai, jan kalah
sabalun parang, di pabulek alu panggali, indak nan labiah dari puntuang, di pabulek
hati nurani, indak nan labiah dari untuang, walau ka angok angok ikan, bak nyawo,
nyawo patuang, patah kapak batungkek paruah, tatagak pucuak nan balingka, ba silang
dahan kayo aro, namun nan niek dalam hati, mungkasuik tatap basampaian, di cubo
bagulambek, molah di ansua bak bajalan, kok untuang sampai ka tujuan, hanyo nan
harapan dari ambo, kapado dunsanak bakuliliang, kok basuo kato nan tak jaleh,
intonasi jo mimik nan salah sampai, bahaso Minangkabau nyo basalemak, usah di
cacek langkah sumbang, sabab bak nantun kato ambo, dalam diri ambo lah yakin, sado
nyo dunsanak nan datang ko, tantu bakandak tabu nan manih, kok tabu tibarau nan
tasuo, hanyo nantun ado di ambo, pado manjadi upek puji, nan bedo jatuah di himpok
janjang, nak jan mambarek ka akiraik kami nak mintak di ma’afkan”.

2. Panyampaian dari Niniak (Bundo Kanduang):

“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno
buluah bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


197

lah lain indak lah bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi
indak babudi ibarat bambu indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia
nyo lah pacah, padusi tak punyo malu bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago
rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik jati diri, indak ba power indak wibawa.
Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik dasun, cayia lah martabat
padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak, supayo iduik taguah ba rueh,
nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh rang namokan.
Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang Adaik sopan santun.”

“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak
tacacek tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun
jangga, sanjang ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel,
norak jo urakan, kalau bahaso di pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago
tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik. (baco basamo-samo, muko digeleng-
gelengan)”

Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti
Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:

“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


198

manjajok di pandang urang.


Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.

Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”

Puti Bungsu III


“Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan,
paliang kurang jo paja ketek,
kalau padusi bajalan surang,
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago,
randah pandangan laki-laki.
Usah bajalan ba gageh-gageh,
malasau mandongkak-dongkak,
co ayam gadih ka batalua, usah…
tapi bajalanlah siganjua lalai,
pado tampuah suruik nan labiah,
alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati,
aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas,
kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah,
agak’i urang di bulakang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


199

kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki,


awak ma iriang di bulakang,
bak nantunlah adaik ka dipakai.”

Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2,
baru dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”

Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


200

mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili


usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”

Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


201

Nah… paratikan bana tu nak kanduang…


jan randah pandangan urang.”

Puti Bungsu VII


“Sumbang Pakai.
Babaju jan sampik-sampik,
nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo,
dima taluak tanjuang baliku
jadi tontonan laki-laki,
usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang,
konon tasimbah ateh bawah, usah…
Satantang mode jo potongan,
sasuaikanlah jo bantuak badan,
sarasikan jo ragi kain,
buliah sajuak pandangan mato.
Dek kulik ayah nan manurun,
kulik nan karak-karak anguih,
mako warno piliah nan agak amba,
krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin,
putiahnyo nan abu-abu,
usah dipakai baju sirah piak,
dendeng balado kecek urang,
badoso umaik karano awak.
Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok,
usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak,
usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2,
kurang etis baso kininyo.”

Puti Bungsu VIII


“Sumbang Karajo.
Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


202

nan mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang,


kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah,
kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin,
tapi jan mabajak jo mairiak,
bak nantunpun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang
pisang,
jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang
kayu.
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


203

pantang batanyo ka urang lapau,


lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”

Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”

Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


204

basimbang main kalereang


balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Puti Bungsu XII


“Iko sumbang nan pangabisan,
namonyo Sumbang Kurenah.
Adopun nan dimukasuik jo kurenah,
iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai
karakter kecek rang kini
sikap mental caro moderen.
Kurang etis kurang lah patuik
kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo,
kurang lamak kurang lah elok
malucu mambuek garah
ma hota bakarikik an dalam manjanguak batakziah,
indak buliah galak mancaliak urang jatuah,
indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami,
atau kuok mangango laweh2,
tamasuak juo sumbang kurenah,
mangakok jo tangan kida,
saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak atau maimbau, malambai-lambai dari
jauah.
Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo,
mako dari nantun, kok awak mambali durian,
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko
kaki lukolah iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


205

Penutuik dari Mamak

“Nah… nantunlah inyo sumbang duo baleh tu…


susunan Cati Bilang Pandai,
buah ranungan awak basamo,
utang niniak jo mamak manyampaian,
kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri,
suri nan ka di tanun dalam kampuang, tapuji di masyarakaik,
kami lah sato jo tuahnyo,
tapi nyampang lalu indaknyo singgah,
inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah
badan niniak sarato mamak, nasihat tabuang buruak sajo.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (basama-samo)

Sumber: BP-PAAM, Direktori Minangkabau 2012,


: Pitaruah Ayah oleh Yus Datuak Parpatiah

Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’, Syara’
Islam Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat
Ihsan Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh (toleransi) Lamak diawak katuju diurang, awak
mandapek urang indak ka hilangan, baso
elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah (konsiten
dan komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai kuek

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


206

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
(bersungguh-sungguh) baraja, nak mulia tapek-i janji, nak labo
namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid (pembaharuan) Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi

sambia manyalam minum aie


sambia badiang nasi masak,

kok tagak maninjau jarak,


sambia duduak marawuik ranjau,

7 Mandiri Nafsiyah (jati diri) Indak maangok kalua badan


8 Demokratis Musyawarah Tiok-tiok sesuatu nan kadiadokan paralu di
musyawarahkan.
Petitih adat.
“duduak surang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang,
Bulek ayia dek pambuluah,
Bulek kato jo Mufakat,”

“Kamanakan barajo ka mamak,


Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik, mufakat
barajo ka nan bana, Bana badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur, patuik,
raso, pareso, malu jo sopan) sebelum Islam.
Namun setelah Islam Bana di kuatkan Ilmu
Pengetahuan Moderen ttg.Demokrasi serta
nilai-nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)

9 Rasa Ingin Tahu Himmah (keingin “Panakiak pisau sirawik,


tahuan) Ambiak galah batang lintabuang,
Salodang ambiak ka nyiru,
Nan satitiak jadikan lawik,
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi guru”
10 Semangat Syu’ubiyah Suku ndak dapek diasak, gala ndak dapek
Kebangsaan (kebangsaan) dialiah, kampuang ndak dapek dituka.
11 Cinta Tanah Air Baldatun thayyibatun - Tagak kampuang mamaga kampuang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


207

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
wa rabbun ghafur tagak nagari mamaga nagari
(negeri yang makmur - Hujan ameh di nagari urang, hujan batu di
dalam pemiliharaan nagari awak, namun kampuang takana juo
dan ampunan Allah)
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak dado, kok kalah
Prestasi (berkompetisi dalam jan manyasa.
kebaikan)
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek disayangi,
Komuniktif (persaudaraan) samo gadang dibawo baiyo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan dibao
nak urang ka Saruaso, anak dipangku
kamanakan dibimbiang urang kampuang
dipatenggangkan, jago nagari jan binaso.
- Raso dibawok naiak, pareso dibawok
turun.
15 Gemar Membaca Tadarrus (membaca Di baliak tatulih ado nan tak tatulih, Alam
tersurat) takambang jadi guru, bumi tabantang tampek
Tadabbur (membaca diam
tersirat)
16 Peduli Lingkungan Ishlah (melestarikan, jago nagari jan binaso, jago kampuang jan
tidak merusak) tinggakan.
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung-jawab Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
dipercaya) Barani karano bana takuik karano salah;

A. Materi Nilai-nilai Karakter dasar Kepribadian Orang Minangkabau dan Integrasi


nilai-nilai adat ke mata pelajaran.

Karakter dasar DESKRIPSI NILAI-NILAI ADAT DALAM


kepribadian PETATAH-PETITIH ADAT
Minangkabau
petatah: “Iduik Ciri utama orang berpendidikan Petiti:
dikanduang adat” adalah memiliki budi pekerti Nan kuriak iyolah kundi,
Peserta didik yang baik Nan Merah iyolah sago,
memili : Salah satu syarat yang Nan bayiak iyolah BUDI,
“Baso bayiak, dikehendaki oleh adat Nan indah iyolah baso
budi katuju dek Minankabau yang bermutu
urang banyak” tinggi dan berakhlak baik Anak ikan dimakan ikan
adalah: BUDI. Terkait dengaan Gadang ditabek anak tanggiri

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


208

Budi meliputi : Ameh bukan, pangkatpun bukan


“sifat-sifat baik yang Budi elok nan rang haragoi
dikehendaki adat”
Misalnya ; Kebersamaan, serasa, Dulang ameh baok balayia,
sehina, semalu, tenggang Batang Bodi baok pananti
manenggang, sosial, Baso basi, Utang ameh bulia dibayia,
tolak ansur dsb. Utang Budi dibaok mati.

Pucuak pauah sadang tajelo,


Panjuluak bungo galundi
Nak jauah silang sangketo
Pahaluih baso jo basi

Anjalai tumbuah di munggu


Sugi-sugi dirumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru
Nak tinggi naiakkan BUDI

petatah: Berdasarkan BUDI, maka dapat Petitih:


adat“Lamak tumbuh nilai-nilai kebersamaan Mandapek samo balabo,
diawak, katuju yang serasa, sehina, semalu, Kahilangan samo barugi,
dek urang”. Urang minang selalu Ado samo dimakan,
memelihara rasa persaudaraan Ndak ado samo dicari,
Peserta didik sahabat karib, yang dikenal Kabukik samo mandaki,
memiliki nilai- dengan “badunsanak.” Kalurah samo manurun
nilai kepekaan Sasakik sasanang,
terhadap: Sahino samalu.
“rasa
kebersamaan , Ciri-ciri urang badunsanak/sapasukuan
Saraso, sahino, menurut adat Minangkabau:
samalu dalam Sasandi sarumah gadang,
badunsanak”(pe Sakaturunan (Geneologis),
rsatuan dan Sasakik sasanang, sahino samalu
kebersamaan) Ndak ado samo dicari,
Kok ado samo dimakan,

“Sakik di awak sakik dek urang


Lamak diawak, katuju dek urang”.

petatah: “Iduik Maka perkembangan dalam diri Petitih :


dikanduang adat” seseorang menurut adat adalah batasan dalam berprilaku
Peserta didik budi yang tinggi sehingga “Jikok cadiak jaan manjua,
memiliki membatasi dirinya untuk tidak Kok gadang jan malendo,
“Budi Bayiak, melakukan laku perbuatan yang Yo kok tinggi jaan manyundak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


209

baso katuju” merugikan orang lain, sehinga Gapuak nan indak mambuang lamak,
buruk akibatnya. Cadiak nan indak mambuang kawan”
“Tidak melakukan laku
perbuatan buruk yang Malawan guru jo kajinyo,
merugikan orang lain” Malawan mamak jo Adatnyo,
Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang ilmu,
Jikok Malawan ka mamak hilang/indak
dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak datuak
tumangguang, hiduik kalau tidak babudi,
duduak tagak kamari tangguang

petatah: Berbudi adalah berbuat sesuatu Petiti:


“Iduik yang terbaik baik terhadap Kaluak paku kacang Balimbiang,
dikanduang adat” orang lain, keluarga, suku, Pucuaknyo lenggang-lenggokkan
Peserta didik kampung, nagari, bahkan bangsa Dibaok ka Saruaso
memiliki: dan negara. Anak di pangku, kamanakan di bimbiang,
Pribadi Nan Menjaga dan memlihara Urang kampuang patenggangkan,
paduli jo kewajiban bagi pribadi orang Jago nagari, sarato jo adatnyo
Mamaliaro minang.
Budi adalah prinsip dasar adat Tibo di kaba bayiak baimbauan,
Minangkabau Tibo di kaba buruak bahambauan,

petatah: “Iduik Mamaliaro tingkah kurenah, Petiti:


dikanduang adat” laku perangai, lisan nan berbudi Kok mandi dibawah-bawah,
Peserta didik tinggi, sehingga tidak merugikan Kok manjauak di ilia-ilia,
mampu diri sendiri maupun Jikok bakato, paliaro lidah,
“Sopan jo menyinggung orang lain. Jikok bajalan, paliaro kaki,
Santun“ Lidah tataruang ameh padanannyo,
Kaki tataruang inai padannyo,
Mangango mangko mangecek,
Malangkah mako bajalan
Dikabek jo aka budi
Di lilik jo baso bayiak
Muluik manih talempong kato,
Gulo biak baso dibibie,
Banamo adat sopan santun
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: “Iduik Dalam banyak hal dan Pulai bapangkek naiak,


dikanduang adat” memecahkan masalah maninggakan rueh jo buku.
Peserta didik menyangkut orang lain mesti Manusiabapangkek turun,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


210

berkepribadian memiliki karakter Cadiak Maninggakan Adat jo Pusako


“Arih Bijaksano, Candokio, Arih bijaksano Manusia tahan kieh,
cadiakcandokio“ Binatang tahan palu,
Tau dek bayang kato sampai,
Tau eriang jo gendeang,
Tagisia labiah bak kanai,
Tasingguang labiah bak jadi,
Tau dek rantiang ka mancucuak, tau dahan
kamanimpo, gabak diulu tanndo ka ujan,
cewang dilangik tando ka paneh,
Kilek camin lah kamuko, kilek baliuang ka
kaki, takilek ikan dalam ayia,
tantu jantan batinonyo.

petatah: “Iduik Segala sesuatu dihadapi dengan Petiti:


dikanduang adat” lapang dada , Tak ado karuah nan indak janiah,
“Tangguang dan tidak ada masalah yang Tak ado kususik nan indak salasai,
Jawek, tenggang tidak dapat
raso, kegotong dipecahkan/diselesaikan. Pandai bakisa tagak, bakisa ditanah nan
royongan. tanggung jawab secara sabingka,
bersama-sama, bisa bekerja Pandai bakisa duduak, bapaliang di lapiak
sama dan sama-sama bekerja nan sahalai,
sampai selesai dengan penuh
tanggung jawab Duduak surang basampik-sampik,
Duduak basamo balapang-lapang.

Barek samo dipikua,


Ringan samo di jinjiang,
Nan saketek samo di paminyak,
Nan Banyak samo di pamandi
Hati tungau samo di cacah,
Hati Gajah samo di lapah

petatah: “Iduik Dalam hidup kita harus Petitih:


dikanduang adat” waspada, dan kuat pendirian, Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang tabao-
“Bapandirian jangan mudah terombang- bao, lah tuo tarubah tido, sampai mati
Taguah bisa ambing oleh bebagai asuang manjadi paranggai,
dipicayo”. fitanah, sugi jo siasek, adu
domba dari pihak-pihak lain Antah mangulak dari ilia
Didalam pergaulan hendaklah Antah Galodo dari ulu
mempunyai pendirian yang Iman nan indak buliah ratak,
kokoh, dan selalu dijalan yang Kamudi indak buliah patah,
benar Padoman indak buliah tagelak,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


211

Haluan nan indak buliah barubah


Condong jan kamari rabah,
luruih manantang barieh Adat

Pantangan .................

“Dondong ayia, dondong dadak”,


“Jaan Sarupo Pimpiang dileriang,”
“Candojawibalangpunuang,
“Cando Jawi gadang dilabuah”
“Jaan pandai baminyak ayia” ,
dalam baiyo baindaan
Jalan baduo ndak batigo,
Ta impik nak diateh,
takuruang nak dilua
jaan Manuhuak kawan sairiang,
mangguntiang dalam lipatan
(tidak setia/amanah)
(Jaan bamuko duo, / Munafiak)

Jikok kailia karantau ikia,


Kok Mudiak ka padang sibusuak,
Singgah nan lalu di disikabau
Kok Janji jan maungkie,
Titian Binaso lapuak,
Pantangan dek urang minangkabau.
petatah: “Iduik Jangan Serba Tanggung, Petiti:
dikanduang adat” Lakukan sesuatu dengan Alang tukang Binaso kayu,
“bersungguh- sungguh-sungguh dan berhasil Alang cadiak binaso adat,
sungguh, jaan tentu disertai ikhtiar dan Do’a. Alang alim rusak agamo,
kapalang Jangan melakukan sesuatu Alang sapaham rusak nagari.
tangguang” secara asal asalan, ikut ikutan
saja, karena hal itu takkan Dek ribuik kuncang ilalang,
berguna Katayo panyalin lantai,
Kok iduik jaan mangapalang,
Kok tak kajo barani pakai.

Baburu ka padang data,


Dapeklah ruso balang kaki,
Baguru kapalang ajar,
Bak bungo, kambang tak jadi.
petatah: “Iduik Masyarakat adat Minangkabau Petiti:
dikanduang adat” terdiri dari Nagari-nagari. Lebih “Rang gadih bakarek kuku,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


212

“bela nagari“ kurang 500 nagari Dikarek jo pisau sirawik,


diminangkabau yang sekaligus Pangarek batuang tuonyo,
merupakan kampuang halaman Batuang tuo elok kalantai.
nan Tacinto. Kita menempati Nagari baka ampek suku,
wilayah yang disebut nagari Dalam suku ba buah paruik,
Tiap-tiap nagari memiliki batas Kampuang Banan tuo,
wilayah, ciri khas dan ciri-ciri Rumahgadang batungganai,
nagari.
“Manyampak sambia ka hulu,
Kanai pantau dek manjalo,
Adat luhak bapangulu,
Kok rantau dibari barajo”

Syarat-syarat nagari

“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”

“Tagak Badunsanak, bela dunsanak,


Tagak kampuang, mamaga kampuang,
Tagak suku, mamaga suku,
Tagak Nagari, bela nagari,
Tagak babangso, mamaga bangso”.
petatah: “Iduik Masyarakat Minangkabau Petiti:
dikanduang adat” disebabkan alamnya yang “Karatau madang di ulu,
Karakter sempit, berbukit, sumber daya Babuah babungo balun,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


213

Marantau Urang alam terbatas, ditambah lagi Marantau Bujang dahulu,


Minang rang laki-laki diminang lalok di Di kampuang paguno balun”.
surau tak mewarisi pusako,
maka menjadikan suku Minang “Jikok Buyuang pai ka danau,
menjadi suka merantau untuk Iyu bali, belanak beli
merubah nasip, mencari Ikan Panjang Bali da ulu
pengalaman maka Orang Jikok buyuang pai marantau,
minang berwatak kosmopolit, Ibu cari dunsanak cari,
marantau menjadi ciri-ciri orang Induak samang cari da ulu”
Minang.
“Jo kok pandai Bakain Panjang
Labiah nan dari bakain saruang,
Kok Pandai Bainduak samang,
Labiah nan dari dusanak kanduang “.

“Satinggi-tinggi tabang bangau,


Orang Minang meski berada dan Pulangnyo kakubangan juo,
pergi merantau, namun Sajauah-jauah pai Marantau,
kampung halaman tidak pernah Akhianyo pulang kakampuang juo”
dilupakan. Bahkan ikut
membantu biaya kemenakan Pantangan.....
dikampung, pembangunan Hujan ameh di rantau urang,
mesjid mushalla,MDA, Surau, Ujan batu di kampuang kito,
membiayai kegiatan seni Kampuang nan usah dilupokan.
Budaya dll.

petatah: “Dimaa Dimanapun Orang Minang Petatah adat:


bumi di Marantau, menetapnamun “Dimaa bumi di pijak,
pijak,Disinan pandai menyesuaikan diri, suka Disinan langik di jujuang,
langik di dan pandai bergaul, dihargai Disinan rantiang di patah,
jujuang” kawan dan lawan. , dimano sumua dikali,
disinan aia disauak,
“Pandai dimano nagari diunyi

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


214

manyasuaikan disinan Adat nan dipakai.


diri” Ditinggakan mamak, didapati mamak, inggok
mancakam, tabang basitumpu (mangaku
mamak/anggota suku baru)
Petitih :
Bakpo Udang, baitu pulo Sirangkak,
Bak po urang baitu pulo awak.
Kok tibo di kandang kambiang mambebek,
Dikandang kabau manguek,
Dikandang Harimau mangaum,
Namun jaan manjadi kambiang,
Dan Pantangan pulo manjadi kabau,
petatah: “Lataan Masyarakat Minang tidak Pepatah:
sasuatu pado mengenal kasta, kaya miskin, Nan tuo di hormati, Nan ketek dilindungi,
tampeknyo” golongan atas bawah, berada Samo gadang lawan baiyo,
“Malata an pada status yang sama, namun Baiyo jo adiak, batido jo kakak,
sasuatu pado sangat menghormati perbedaan Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang,
tampeknyo” dan menempatkan laku Sahino samalu, salarang, sapantangan,
perbuatan sesuai dengan baris sasakik, sasanang
adat yaitu “ Adat nan ampek Sakik dek awak sakik dek urang,
yaitu Alua jo Patuik, raso jo Lamak diawak, katuju dek urang.
pareso”
Orang Minang apabila tidak
menjalankan adat ini dinilai Petitih :
“indak tau jo ampek”
Jikok mamakan durian, kulik nan usah ka
laman urang, luko kaki luko bibie badantiang
tali silaturrahmi.
Lidah tataruang ameh padanannyo,
Kaki tataruang inai padanannyo,
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.

petatah: Melambangkan peranan seorang Petiti:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


215

“BundoKanduan (Ibu) perempuan. Bundo Kanduang,


gLimpapeh Bundokanduang sebagai pusat Limpapeh rumah nan Gadang,
rumah nan dari segala potensi kaum, Amban puruik pagangan kunci,
Gadang” limpapeh rumah nan gadang, Amban putuik alung bunian,
mengasihi, mamaliaro, Pusek jalo Pumpunan tali,
mengayomi seluruh anggota Hiayasan dalam nagari. Nan gadang Basa
keluarga dengan penuh kasih batuah,
sayang. Jadi unduang-unduang ka Madinah,
Ka payuang panji ka Sarugo.

petatah: • Segala sesuatunya ada Penerapan: Petitih:


“Bajanjang naiak, ketentuan yang berlaku, dan Babilang dari aso
batanggo turun” kita menyesuaikan dengan Mangaji dari alif
“Bajanjang ketentuan atau tatatertip Naiak dari janjang nan di bawah
naiak, batanggo yang ada. Turun dari tanggo nan di ateh
turun”. • Taat azas, Berdisiplin, Bajanjang nayiak,
komitmen, dedikasi adalah Batanggo turun,
bahagian dari adat ini.
• SOP, Prosedur, Metode juga Penerapan Pepatah
terkait dengan adat ini. Bajanjang nayiak,
Batanggo turun,

Kamanakan barajo ka mamak


Mamak barajo ka pangulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
manuruik alua jo patuik,
Manurui patuik jo mungkin (sebelum Islam)
Manuruik kitabullah dan sunnah rasul
(setelah Islam)

Petatah: Petatah:

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


216

Adat babarih Manusia adalah makhluk yang Adat babarih jo balabeh,


babalabeh, bermasyarakat Zoon Politicon, saiyo sakato,
saiyo sakato, Aristoteles. Dalam sabarek sapikua,
sabarek hidupbermasyarakat kita perlu saringan sajinjiang,
sapikua, prinsip-prinsip hidup sailia samudiak
saringan bermasyarakatsesuai adat. ado samo dimakan
sajinjiang ndak ado samodicari

“Iduikbamasyar Bakati samo barek,


akat” Baukua samo panjang,
Tibo di mato indak dipiciangkan,
Tibo di paruik indak dikampihkan,
Tibo di dado indak dibusuangkan,
Nan ado samo dimakan
Indak ado samo dicari,
Hati gajah sampo dilapah
Hati tungau samo dicacah
Barek samo dipikua,
ringan samo dijinjiang
Ka bukik samo mandaki,
ka lurah samo manurun
Nan ado samo dimakan,
indak ado samo dicari
Kok jauah kana-mangana,
kok dakek jalang-manjalang
Tatilantang samo minum aia,
tatilungkuik samo makan tanah
Malompek samo patah,
marunduak samo bungkuak

petatah: “Adat petatah: “Iduik dikanduang Petitih:


maniru adat” Alua samo dituruik,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


217

manuladan” Alam Takambang jadi guru jalan pasa samo ditampua


Siswa pandai merupakan dasar falsafah Adat Adat samo dipakai,
maniru jo minangkabau. Menyesuaikan limbago samo dituang
Manuladan dan menyeleraraskan hidup
dengan alam maniru Nan maniru manuladan,
manuladan, adalah prilaku yang nan bak urang nan bak awak
penting menurut adat. Mancontoh ka nan ado,
manuladan ka nan sudah,
Maambiak tuah ka nan manang,

Mandapek samo balabo,


kahilangan samo rugi
Maukua samo panjang,
manimbang samo barek
mambilai samo laweh
Baragiah samo banyak,

petatah: “Iduik Adat dan Syarak di Petiti:


dikanduang adat” Minangkabau adalah dua ajaran Cupak basitalago panuah,
yang mutlak dipakai dan undang maisi kandak,
diamalkan. Yaitu adat dan islam. bak kain pambaluik tubuah,
Syarak mangato, adat mamakai. paralu dipakai tak buliah tidak

petatah: Sifat pemuda-pemudi yang Petiti:


Capek kaki ringan terpuji dan dikehendaki oleh Capek kaki ringan tangan,
tangan, Adat dan agama di Minang capek kaki indak panaruang,
Siswa memiliki kabau. Yakni tangkas dan ringan tangan bukan pamacah
karakter : kesatria tetapi tidak melampaui
Capek kaki kesopanan. Cancang tadadek jadi ukia,
ringan tangan kuah talenggang ateh nasi
(Kreatif,
Inovatif) Calak-calak ganti asah,
pananti tukang manjalang datang,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


218

panunggu dukun manjalang tibo,


duduak marawik ranjau.
Tagak maninjau jarak.

Orang Minangkabau pantang Pantangan........


menganggu orang, berbuat onar,
mencuri dsb. Musuh tidakdi Petitih:
cari, ketemu pantang dielakan. Capek tangan ta jambaukan (mencuri),
Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
Seseorang yang panjang angan-
angan, tetapi satupun tak dapat
dikerjakannya, rencana tinggal “Cadiak malam
rencana, mempunyai sifat biguangnyo siang”, (Bingung)
pemalas. “gilo maukia kayu tagak.” (Malas)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA

Anda mungkin juga menyukai