Anda di halaman 1dari 33

PROYEK BRUTO, NETTO, TARA DALAM KEGIATAN JUAL BELI

Nama Rika Merdekawati, S.Pd Jenjang/Kelas SMP/8 MAT.D. DEA. 8.1

Asal sekolah SMPN 14 Bandung Mapel Matematika

Alokasi waktu 6 pertemuan Jumlah siswa 32-34 Siswa


600 menit

Profil pelajar  Beriman kepada Tuhan Model Paduan antara tatap muka dan PJJ
Pancasila yang YME pembelajaran (blended learning)
berkaitan  Berkebinekaan global
 Gotong royong
 Bernalar kritis

Fase D Domain Mapel Bilangan

Tujuan B.17 Merancang proyek yang berkaitan dengan bruto, netto, dan tara dalam
Pembelajaran menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
B.18 Menyimpulkan dan mempresentasikan proyek yang berkaitan dengan bruto, netto, dan
tara dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari

Kata kunci Bruto, netto, tara, permasalahan bruto

Deskripsi umum Pertemuan 1: Pengenalan proyek bruto, netto dan tara dalam kegiatan jual-beli
kegiatan Pertemuan 2: Progres cek proyek 50%
Pertemuan 3: progress cek proyek
100% Pertemuan 4: persentasi hasil
proyek
Pertemuan 5: assesmen kelompok dalam bentuk literasi, diskusi, dan persentasi
Pertemuan 6: assesmen individu dalam bentuk tes tulis.

1
Pemahaman Memahami penggunaan kemasan yang unik yang dapat meningkatkan daya jual suatu produk.
bermakna

Pertanyaan Dapatkah kalian merancang suatu kemasan unik serta mencantumkan semua informasi
pemantik lengkap mengenai berat suatu produk seperti bruto, netto dan tara?

Pengetahuan  Konversi satuan massa dan volume.


prasyarat  Ukuran dan satuan
 Harga jual dan harga beli

Materi ajar: pengertian bruto, netto dan tara. Hubungan antara persentase tara dengan bruto,
Materi ajar, alat, dan hubungan antara persentase netto dengan bruto.
dan bahan
Alat: penggaris, pensil warna, timbangan
Bahan: bahan-bahan makanan yang diperlukan, bahan-bahan kemasan.

Sarana 1. Hp atau laptop, internet (bagi yang terjangkau internet)


Prasarana 2. Infokus

Rasionalisasi Siswa bekerja secara berkelompok dan berperan sebagai pengusaha makanan. Disini
siswa dibagi menjadi beberapa peran, yaitu
- Manager: mempimpin perusahaan makanan
- Desainer kemasan: merancang dan mendesain kemasan makanan yang unik.
- Koki: membuat produk makanan sendiri
- Marketing: memasarkan produk

Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa menjadi entrefeneur muda masa depan bangsa.
Dimana seorang pengusaha harus dapat menerapkan ilmu aritmatika sosial (bruto, netto dan
tara) yang menjadi dasar dari kegiatan jual beli.

Penugasan proyek ini dapat diberikan kepada siswa dengan hambatan belajar hingga cerdas
istimewa. Siswa yang berhambatan bisa lebih terakomodir karena kegiatan ini menuntut siswa

2
untuk bergerak aktif. Sehingga secara sendirinya proses differensiasi terjadi pada saat
pengerjaan proyek ini.

Setelah siswa memahami bagaimana menjadi seorang entrepreneur dalam kehidupan nyata.
Siswa juga harus bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan aritmatika sosial. Permasalahan bruto, neto dan tara disajikan dalam bentuk
cerita pendek, sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Urutan Materi 1. Siswa sudah memahami harga jual, harga beli, untung dan rugi
Pembelajaran 2. Siswa sudah faham mengenai bruto, netto dan tara

Asesmen Asesmen kelompok: Jenis asesmen performa (proyek, diskusi dan persentasi)
Asesmen mandiri: Tes tulis uraian

Referensi As’ari, Abdur Rahman DKK. 2016. Matematika SMP/ MTs Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol.6, Bab II Aritmatika sosial.

Febriana Rizky Dwiyana. Jurnal Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Kecerdasan


Majemuk Ditinjau dari Keyakinan Siswa terhadap Matematika dan Prestasi Siswa SMP Kelas
VII. UNY: 2017

Liputan6.com. (2019, 14 Maret). Ide Kemasan Makanan Unik dan Kreatif yang Bikin
Konsumen Tertarik Beli. dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/3916671.

Glossarium Bruto, netto, tara


Ongkos kirim, kemasan unik
Proyek Jual beli BNT (bruto, netto, dan tara)

3
Kegiatan pembelajaran utama:
1. Kegiatan jual beli mulai dari perencanaan produk makanan. mendesain kemasan. Menjual makanan.
2. Kegiatan asessmen kelompok dalam memecahan masalah dengan cara berliterasi melalui cerpen.

Metode:
Proyek: Kegiatan jual beli makanan tradisional atau makanan modern dengan mendesain kemasan yang unik dan
menarik
Diskusi dan persentasi: Penilaian kelompok dalam bentuk memecahkan masalah jual beli.

Persiapan Belajar
 Guru membagi kelompok siswa menjadi 6 kelompok.
 Guru mempersiapkan tema untuk proyek jual beli makanan tradisional atau makanan modern
 Guru menyiapkan beberapa Cerpen yang berisi permasalahan bruto, netto, dan tara yang dikaitkan dengan jual-
beli barang. Cerpen dipilih sesuai dengan kondisi daerah sekolah, apakah sudah terdapat jaringan internet atau
tidak terdapat jaringan internet.
 Untuk Pembelajaran tatap muka, kegiatan utama dilakukan di sekolah. LKS proyek dan LKS permasalahan
diberikan secara kelompok. Sedangkan untuk pembelajaran luring LKS proyek diberikan secara kelompok,
sedangkan LKS permasalahan diberikan secara individu.

Refleksi Guru:
 Bagaimanakah metode belajar ini diterapkan di pembelajaran permasalahan bruto, netto dan tara?
 Kesulitan apa saja yang Bapak/ Ibu alami ketika mengajarkan materi ini?

Refleksi untuk Siswa:


 Melalui kegiatan proyek jual beli ini, pengalaman menarik apa yang kalian rasakan?
 Hal apa yang dirasakan paling sulit ketika mengerjakan proyek jual beli makanan dengan desain kemasan
yan unik ini?
 Setelah memecahkan permasalahan ini, manfaat apa yang kalian dapatkan dengan belajar belanja online
dan membahas bruto, netto dan tara?

4
PERTEMUAN 1-4 : PROYEK JUAL BELI MAKANAN DENGAN DESAIN KEMASAN YANG 400
menit
UNIK

Urutan Kegiatan Belajar

Pertemuan ke-1: Pengenalan Proyek (80 menit)


KEGIATAN WAKTU Profil Pancasila
1. Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin di kelas (menyapa siswa, 5 menit Beriman kepada
absensi siswa, berdoa, menyampaikan tujuan pembelajaran) Tuhan YME
2. Guru mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok dan mengatur tempat duduk 5 menit
siswa secara berkelompok Melalui kegiatan
3. Guru mengecek pengetahuan prasyarat terhadap siswa (terdapat pada LKS). 20 menit perencanaan
4. Guru membagikan lembar kerja proyek dan menginformasikan proyek apa proyek, siswa
yang harus dikerjakan oleh siswa. Terdapat 2 tema proyek: dilatih bernalar
- Jual Beli Makanan Tradisional dengan kemasan yang unik dan menarik 10 menit kritis dan
- Jual Beli Makanan Modern dengan kemasan yang unik dan menarik bergotong
5. Guru membagi tema tersebut kelompok mana yag mendaptakan tema royong.
makanan tradisional dan kelompok mana yang mendapatkan tema
makanan modern. Lalu guru meberikan arahan projek terutama hal yang
harus ada pada kemasan produk. 20 menit
6. Siswa membuat perencanaan, makanan apa yang akan dibuat, berapa
biaya yang akan dikeluarkan, kemasan apa yang akan digunakan untuk
membungkus makanan. Kemasan harus kemasan yang ramah lingkungan. 10 menit
7. Guru mengecek perencanaan proyek.
8. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan ke 2-3: Progress cek (200 menit), kegiatan dilakukan diluar tatap muka.
- Pertemuan ke-2: progres cek 50%
 Tim kemasan sudah menyelesaikan kemasan makanannya yang meliputi jenis kemasan yang digunakan,
desain kemasan, dan deskripsi pada kemasan.
 Tim makanan sudah menguji coba dan menciptakan makanan sesuai dengan tema.
- Pertemuan ke-3: progress cek 100%
 Siswa sudah menjual makanan dan membuat laporan jual beli hasil penjualan makanan.

5
Pertemuan ke-4: Laporan hasil kegiatan proyek jual beli (120 menit)
KEGIATAN WAKTU Profil Pancasila
1. Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin di kelas (menyapa siswa, 5 menit Beriman kepada
absensi siswa, berdoa, menyampaikan tujuan pembelajaran) Tuhan YME
2. Guru mengecek kesiapan kelompok untuk melaporkan dan mempresentasikan 5 menit
hasil proyek. Setiap kelompok memberikan beberapa contoh produk kepada Melalui kegiatan
guru. 90 menit persentasi hasil
3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas. proyek, siswa
durasi maksimal 15 menit. Sesi penyampaian laporan 5 menit, sesi tanya dapat
jawab 5 menit, sesi penyampaian kesan mengerjakan proyek 5 menit. 10 menit menghargai
4. Guru memberikan penguatan dan reward untuk kelompok yang mendapatkan perbedaan
keuntungan paling banyak, kelompok yang membuat desain terunik dan pendapat dan
menarik, serta kelompok yang membuat deskripsi produk yang paling detail. 10 menit berkebinekaan
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan diakhiri dengan mencicip-cicip tunggal
makanan.

RUBRIK PENILAIAN

FORMAT PENILAIAN PROYEK JUAL BELI MAKANAN DENGAN KEMASAN YANG UNIK
kelompok Nama makanan Aspek Penilaian Skor total
Perencanaan Proses Hasil Produk
Makanan Desain Deskripsi
kemasan makanan
1
2
3.
4.
5.
6.

Catatan :
Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan
3. 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = baik.
 Aspek Perencanaan: ide rancangan rancangan proyek, penilaian dilakukan saat pertemuan ke-1.
 Aspek Proses: dilihat dari laporan schedule kerja siswa (progress cek), penilaian dilakukan saat pertemuan
ke- 2 dan ke-3.

6
 Aspek Produk:
- Makanan, dilihat dari proses pembuatan makanan, bentuk makanan yang sudah jadi, dan rasa
makanan.
- Desain kemasan, dilihat dari kreatifitas desain gambar dan jenis kemasan (ingat harus yang
ramah lingkungan)
- Deskripsi makanan, dilihat dari apakah menuliskan komposisi bahan, mencantumkan netto-
bruto- tara, manfaat, dan keunggulan produk.

Format lembar Penilaian Diskusi (Individu siswa)


No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Keterangan
M1 M2 M3 M4 M5 rerata M1: kemampuan berpendapat
M2: Kemampuan menjawab pertanyaan
M3: kemampuan memberikan kritik
M4: Kelancaran berbicara
M5: Kemampuan menggunakan bahasa yang baik

Konversi skor total


Skor total 5 = KKM
Skor total 6-8 = KKM – 80
Skor total 9-12 = 80 – 90
Skor total 13-15 = 90 – 100

7
LEMBAR KERJA PROYEK
PROYEK JUAL BELI MAKANAN BNT

Kelompok :
Anggota :

A. PENGETAHUAN AWAL
Mari kita mengingat kembali apa yang sudah kalian pelajari ketika kelas 7 mengenai aritmatika sosial.
1) Konversikan satuan berikut.
a. 1 kg = … gr
b. 300 gr = … kg
c. 1 lusin = … buah
d. 1 kodi = …. Lusin = … buah
2) Nanaz membeli satu bungkus pempek palembang seharga Rp 30.000. satu bungkus tersebut berisi
satu lusin pempek. Lalu Nanaz menjual kembali seharga Rp. 3.000/ buah.
a) Apakah Nanaz mengalami keuntungan atau kerugian? Tuliskan alasannya
b) Berapa persentase keuntungan/ kerugiang yang dialami Nanaz?

B. PENDAHULUAN PROYEK
Silahkan baca dan simak berita berikut.

8
1) Berita di atas menjadi pembuka dari proyek kali ini. Dari berita tersebut, hal menarik apakah
yang dapat kalian pelajari?

2) Dengan tema proyek yang kalian dapatkan dan berdasarkan referensi berita di atas, buatlah
judul proyek sesuai dengan hasil diskusi kelompok.
Judul proyek:

C. PEMBAGIAN KERJA TIM


Pada proyek kali ini, pada satu kelompok ada yang berperan sebagai manager, tim koki, tim desain, dan
tim marketing.
- Manager, yaitu kepala tim (ketua kelompok) yang bertanggung jawab terhadap proyek
dan melaporkan semua progres proyek.
- Tim koki, yaitu tim yang membuat produk makanan mulai dari menentukan jenis
makanan, menyediakan bahan-bahan, dan membuat makanan.
- Tim desain, yaitu tim yang merencanakan, merancang, dan membuat kemasan produk.

9
- Tim marketing, yaitu tim yang membantu dalam memasarkan atau menjual hasil produk.

Silahkan tuliskan nama anggota sesuai dengan peranannya.


Manager :
Tim koki :
Tim desain :
Tima marketing :

D. PERENCANAAN PROYEK
Diskusikanlah hal-hal berikut.
Jenis makanan (bahan-bahan, nama makanan)

Rencana anggaran biaya :

Rencana desain (logo desain dan bahan kemasan yang akan digunakan)
Ketentuan kemasan produk:
1. Kemasan menggunakan bahan yang ramah lingkungan
2. pada kemasan terdapat logo, tulisan bruto atau netto, serta deskripsi keunggulan produk.
3. Tulisan pada kemasan boleh di print, di cetak, atau ditulis tangan.

1
E. PELAKSANAAN PROYEK

Jenis Progres proyek Hari dan tanggal Paraf guru


Perencanaan proyek
Desain kemasan makanan
Uji coba makanan
Menjual produk

F. LAPORAN HASIL PROYEK


Buatlah laporan hasil proyek di kertas HVS secara terpisah. Laporan berisi:
1) Judul Proyek
2) Resep makanan yang dibuat
3) Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat kemasan
4) Anggaran biaya
5) Hasil penjualan (hitung juga keuntungan atau kerugian penjualan)

1
PERTEMUAN KE-5-6: ASESMEN PERMASALAHAN BRUTO, NETTO, DAN 200

menit
TARA

Urutan Kegiatan Belajar

Pertemuan ke-5: Asesmen Kelompok (120 menit)

KEGIATAN WAKTU Profil Pancasila


1. Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin di kelas (menyapa siswa, absensi 5 menit Beriman kepada
siswa, berdoa, menyampaikan tujuan pembelajaran) Tuhan YME
2. Guru mengelompokan siswa sesuai dengan kelompok proyek. 10 menit
3. Guru membagikan lembar permasalahan kepada siswa, lalu siswa secara
berkelompok berdiskusi memecahkan masalah tersebut. 2 kelompok 30 menit Melalui kegiatan
mendapatkan permasalahan yang sama. Jadi ketika ada 6 kelompok di diskusi melatih
dalam kelas, maka terdapat 3 permasalahan yang berbeda. siswa bernalar
4. Sesi pembahasan permasalahan. Terdiri dari 3 sesi karena terdapat 2 kelompok kritis dan
yang mendapatkan permasalahan yang sama, maka 1 kelompok 60 menit menghargai
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, 1 kelompok lagi menyanggah pendapat.
atau melengkapi hasil persentasi. Tata cara sesi pembahasan permasalahan
terlampir. 10 menit
5. Guru memberikan penguatan hasil persentasi siswa.
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan memberitahukan bahwa pada 5 menit
pertemuan berikutnya akan diadakan tes tulis.

Pertemuan ke-6: Asesmen Individu (80 menit)


KEGIATAN WAKTU Profil Pancasila
1. Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin di kelas (menyapa siswa, absensi 5 menit Melalui kegiatan
siswa, berdoa, menyampaikan tujuan pembelajaran) tes tulis secara
2. Guru mengecek kesiapan siswa untuk melakukan tes 10 menit mandiri
3. Guru melakukan penilaian individu berupa tes tulis. 60 menit diharapkan
Siswa dibagi menjadi 2 sesi. 1 sei sebanyak 30 10 menit siswa
menit. mengerjakan
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran secara jujur

1
TATA CARA PEMBAHASAN PERMASALAHAN (ASESMEN KELOMPOK)

1) Terdiri dari 3 sesi pembahasan. Di setiap sesi, 1 kelompok berperan sebagai presenter dan1 kelompok lain
yang mendapatkan permasalahan yang sama berperan sebagai penyanggah, korektor dan pemberi ice
breaking.
2) Durasi waktu pembahasan permasalahan setiap sesi yaitu 15 menit dengan ketentuan:
 Persentasi hasil = 5 menit (kelompok presenter)
 Menyanggah atau mengoreksi = 5 menit (kelompok penyanggah)
 Sesi Tanya jawab = 5 menit (pertanyaan dari kelompok lain yang tidak mendapatkan
permasalahan yang sama)
3) Setiap pergantian sesi, maka dilakukan ice breaking selama 5 menit yang dipimpin oleh kelompok
penyanggah.

RUBRIK PENILAIAN (ASESMEN KELOMPOK)

Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok) Format lembar Penilaian Diskusi (Individu siswa)
Aspek yang dinilai Skor No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor
Kelompok K 1 K2 K3 rerata M1 M2 M3 M4 M5 rerata
1
2
3
4
5
6
Keterangan
K 1: Kerjasama kelompok (komunikasi) M1: kemampuan berpendapat
K 2: Hasil tugas (relevansi dengan bahan) M2: Kemampuan menjawab
pertanyaan K 3: penyelesaian perhitungan matematis M3: kemampuan memberikan kritik
M4: Kelancaran berbicara
M5: Kemampuan menggunakan bahasa yang baik

Indikator penilaian: 1 = kurang (< KKM); 2 = cukup (KKM – 79); 3 = baik (80 – 89); 4 = sangat memuaskan (90 –

100).

1
KODE LKS ASESMEN KELOMPOK

LK1.AI = permasalahan 1 untuk daerah terakses internet

LK1.NI = permasalahan 1 untuk daerah tidak ada internet

LK2.AI = permasalahan 2 untuk daerah terakses internet

LK2.NI = permasalahan 2 untuk daerah tidak ada internet

LK3.AI = permasalahan 3 untuk daerah terakses internet

LK3.NI = permasalahan 3 untuk daerah tidak ada internet

1
PERMASALAHAN 1 : BRUTO, NETTO, TARA
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Kelompok : LK1.AI
Anggota :

A. MEMBACA CERPEN
Bacalah cerpen berikut ini!

Pak Kasto adalah warga kampung Sukakerja. Dia mempunyai warung kelontong kecil di mana warga
sering berbelanja di sana. Keseharian Pak Kasto adalah pergi ke pasar di waktu dini hari untuk membeli
barang- barang. Subuh kembali dan sesudah menunaikan shalat wajib, dia dan istrinya membuka warung.

Semua berjalan baik-baik saja sampai masa pandemi covid-19 tiba dan pada suatu hari, Kepala desa
mengumumkan sesuatu yang mengejutkan. Ada beberapa warganya yang terindikasi positif. Untuk
memutuskan rantai penyebaran, kepala desa mengkarantina wilayahnya. Hal ini tentu berdampak pada Pak
Kasto karena dia jadi tidak bisa pergi lagi ke pasar. Semua harus patuh pada protokol kesehatan.

"Lah terus gimana ini Bu?" Tanya Pak Kasto pada istrinya. "Kasian juga warga yang ingin beli
kebutuhan ke warung kita tapi barangnya ga ada karena aku ga bisa pergi ke pasar."

Bu Kasto punya ide. Berbekal dari hape baru pembelian suaminya, Bu Kasto punya aplikasi e-
commerce dan dari situlah Bu Kasto mencoba memberi solusi. "Kita belanja nya online saja pak jadi kita bisa
tetap jaga jarak."

Berbekal dari situlah Pak Kasto mulai merambah barang-barang yang dibutuhkan untuk dijual.
Singkat cerita, Pak Kasto menyoroti 3 barang yang akan dibeli nya, yaitu gula aren, minyak goreng dan keju
mozzarella. Pak Kasto menimang dan menyeleksi penyedia yang ada di salah satu aplikasi e-commerce dan
mendapatkan dua kandidat penyedia. Dari situlah rasa penasaran Pak Kasto muncul. Biasanya dia
berbelanja secara tradisional tanpa memikirkan rincian tentang produk yang dibelinya. Sekarang, data itu
tertulis jelas dan itu menjadi bahan pertimbangan bagi Pak Kasto dalam memilih barang.

1
Berikut tampilan salah satu barang yang sedang Pak Kasto cari di e-commerce. LK1.AI

1
LK1.AI
Selain pertimbangan selisih harga dan hitungan matematis lainnya secara ekonomis, berikut adalah
apa yang menimbulkan pertanyaan dan pertimbangan di salah satu barang yang sedang diliriknya.

Pak Kasto memilih AgraShop dan NanazShop sebagai perbandingan. Di situ dia menemukan hal yang
menarik. AgraShop menawarkan gula aren nya berasal dari Banyumas. Pak Kasto iseng pengen tau,
Banyumas itu ada di daerah mana ya, masuk provinsi mana dan jarak dari sana ke kampungnya yang
ada di bandung berapa jauh ya. Selain itu, Pak Kasto juga memperhatikan harga dan berat barang yang
tertera pada judul produk dan membandingkannya dengan informasi produk. Dalam hati Pak Kasto
bergumam “Ehm…ada hal yang menarik nih”.

...

"Pak, sudah belum pesannya? Ibu mau pake hapenya," tegur Bu Kasto yang heran suaminya lama
sekali memilih barang yang mau dibeli.

"Bingung ini....." Pak Kasto menceritakan penemuannya ketika berselancar dalam memilih penyedia,
berikut pertanyaan yang muncul dari rasa penasaran nya. Maklum, Pak Kasto baru sekarang mencoba
aplikasi e-commerce.

"Duh, kalo gitu kapan mau belinya," kata Bu Kasto. "Dah, pilih aja yang terjangkau tapi yang paling
bagus kualitasnya."

"Baiklah Bu," klik, klik, klik. Jempol Pak Kasto pun mulai menari untuk melakukan transaksi.

B. DISKUSI KELOMPOK
Setelah kalian membaca cerpen di atas, diskusikanlah beberapa hal berikut ini:
1) Menurut kalian, kira-kira pukul berapa Pak Kasto pergi ke pasar?
2) Hal menarik apa yang membuat Pak Kasto lama menentukan pilihan barang yang akan dibelinya?
3) Dapatkah kalian menduga bruto, netto, dan tara dari tampilan e-commerce di atas?
4) Dapatkah kalian membantu Pak Kasto, kira-kira gula aren manakah yang akan dibeli oleh Pak Kasto jika
jasa kirim penjual online 1 Rp. 8.000/ kg, sedangkan jasa kirim penjual online 2 Rp. 3.000/ kg?
Kemukakan alasannya?
5) Setelah Pak Kasto membeli gula aren, Ia akan menjual kembali di toko kelontongannya. Gula aren
tersebut akan dikemas ulang dengan berat 250 g. Kemudian Pak Kasto menginginkan keuntungan
sebesar 20%. Berapakah Pak Kasto harus menjual gula aren kemasan 250 g?

C. HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas kosong yang sudah diberikan oleh guru.
1
PERMASALAHAN 2 : BRUTO, NETTO, TARA
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Kelompok :
LK2.AI
Anggota :

A. MEMBACA CERPEN
Bacalah cerpen berikut ini!

Pak Kasto adalah warga kampung Sukakerja. Dia mempunyai warung kelontong kecil di mana warga
sering berbelanja di sana. Keseharian Pak Kasto adalah pergi ke pasar di waktu dini hari untuk membeli
barang- barang. Subuh kembali dan sesudah menunaikan shalat wajib, dia dan istrinya membuka warung.

Semua berjalan baik-baik saja sampai masa pandemi covid-19 tiba dan pada suatu hari, Kepala desa
mengumumkan sesuatu yang mengejutkan. Ada beberapa warganya yang terindikasi positif. Untuk
memutuskan rantai penyebaran, kepala desa mengkarantina wilayahnya. Hal ini tentu berdampak pada Pak
Kasto karena dia jadi tidak bisa pergi lagi ke pasar. Semua harus patuh pada protokol kesehatan.

"Lah terus gimana ini Bu?" Tanya Pak Kasto pada istrinya. "Kasian juga warga yang ingin beli
kebutuhan ke warung kita tapi barangnya ga ada karena aku ga bisa pergi ke pasar."

Bu Kasto punya ide. Berbekal dari hape baru pembelian suaminya, Bu Kasto punya aplikasi e-
commerce dan dari situlah Bu Kasto mencoba memberi solusi. "Kita belanja nya online saja pak jadi kita bisa
tetap jaga jarak."

Berbekal dari situlah Pak Kasto mulai merambah barang-barang yang dibutuhkan untuk dijual.
Singkat cerita, Pak Kasto menyoroti 3 barang yang akan dibeli nya, yaitu gula aren, minyak goreng dan keju
mozzarella. Pak Kasto menimang dan menyeleksi penyedia yang ada di salah satu aplikasi e-commerce dan
mendapatkan dua kandidat penyedia. Dari situlah rasa penasaran Pak Kasto muncul. Biasanya dia
berbelanja secara tradisional tanpa memikirkan rincian tentang produk yang dibelinya. Sekarang, data itu
tertulis jelas dan itu menjadi bahan pertimbangan bagi Pak Kasto dalam memilih barang.

1
Berikut tampilan salah satu barang yang sedang Pak Kasto cari di e- LK2.AI
commerce.

Selain pertimbangan selisih harga dan hitungan matematis lainnya secara ekonomis, berikut adalah
apa yang menimbulkan pertanyaan dan pertimbangan di salah satu barang yang sedang diliriknya.

1
LK2.AI
Pak Kasto mendapat dua penyedia yang terpilih, yaitu toko no 2 grosir dan toko no 1 mart. Yang pak
Kasto telisik adalah cara penyampaian strategi marketingnya dalam meyakinkan konsumen kemudian
pak Kasto biasanya tahu nya minyak untuk masak ya minyak goreng. Tapi di sini yang disebutkan ini minyak
sawit atau minyak kelapa. Bagaimana ya sebuah kelapa bisa menjadi minyak? Selain itu, Pak Kasto
juga memperhatikan harga dan berat barang yang tertera pada judul produk dan membandingkannya
dengan informasi produk. Dalam hati Pak Kasto bergumam “Ehm…ada hal yang menarik nih”.

...

"Pak, sudah belum pesannya? Ibu mau pake hapenya," tegur Bu Kasto yang heran suaminya lama
sekali memilih barang yang mau dibeli.

"Bingung ini....." Pak Kasto menceritakan penemuannya ketika berselancar dalam memilih penyedia,
berikut pertanyaan yang muncul dari rasa penasaran nya. Maklum, Pak Kasto baru sekarang mencoba
aplikasi e-commerce.

"Duh, kalo gitu kapan mau belinya," kata Bu Kasto. "Dah, pilih aja yang terjangkau tapi yang paling
bagus kualitasnya."

"Baiklah Bu," klik, klik, klik. Jempol Pak Kasto pun mulai menari untuk melakukan transaksi.

B. DISKUSI KELOMPOK
Setelah kalian membaca cerpen di atas, diskusikanlah beberapa hal berikut ini:
1) Menurut kalian, kira-kira pukul berapa Pak Kasto pergi ke pasar?
2) Hal menarik apa yang membuat Pak Kasto lama menentukan pilihan barang yang akan dibelinya?
3) Dapatkah kalian menduga bruto, netto, dan tara dari tampilan e-commerce di atas?
4) Dapatkah kalian membantu Pak Kasto, kira-kira gula aren manakah yang akan dibeli oleh Pak Kasto jika
jasa kirim penjual online 1 Rp. 6.000/ kg, sedangkan jasa kirim penjual online 2 Rp. 4.000/ kg?
Kemukakan alasannya?
5) Setelah Pak Kasto membeli minyak goreng, Ia akan menjual kembali di toko kelontongannya.
Minyak goreng tersebut akan dikemas ulang dengan volume 500 ml. Kemudian Pak Kasto
menginginkan keuntungan sebesar 15%. Berapakah Pak Kasto harus menjual minyak goreng kemasan
500 ml?

C. HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas kosong yang sudah diberikan oleh guru.

2
PERMASALAHAN 3 : BRUTO, NETTO, TARA
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Kelompok :
LK3.AI
Anggota :

A. MEMBACA CERPEN
Bacalah cerpen berikut ini!

Pak Kasto adalah warga kampung Sukakerja. Dia mempunyai warung kelontong kecil di mana warga
sering berbelanja di sana. Keseharian Pak Kasto adalah pergi ke pasar di waktu dini hari untuk membeli
barang- barang. Subuh kembali dan sesudah menunaikan shalat wajib, dia dan istrinya membuka warung.

Semua berjalan baik-baik saja sampai masa pandemi covid-19 tiba dan pada suatu hari, Kepala desa
mengumumkan sesuatu yang mengejutkan. Ada beberapa warganya yang terindikasi positif. Untuk
memutuskan rantai penyebaran, kepala desa mengkarantina wilayahnya. Hal ini tentu berdampak pada Pak
Kasto karena dia jadi tidak bisa pergi lagi ke pasar. Semua harus patuh pada protokol kesehatan.

"Lah terus gimana ini Bu?" Tanya Pak Kasto pada istrinya. "Kasian juga warga yang ingin beli
kebutuhan ke warung kita tapi barangnya ga ada karena aku ga bisa pergi ke pasar."

Bu Kasto punya ide. Berbekal dari hape baru pembelian suaminya, Bu Kasto punya aplikasi e-
commerce dan dari situlah Bu Kasto mencoba memberi solusi. "Kita belanja nya online saja pak jadi kita bisa
tetap jaga jarak."

Berbekal dari situlah Pak Kasto mulai merambah barang-barang yang dibutuhkan untuk dijual.
Singkat cerita, Pak Kasto menyoroti 3 barang yang akan dibeli nya, yaitu gula aren, minyak goreng dan keju
mozzarella. Pak Kasto menimang dan menyeleksi penyedia yang ada di salah satu aplikasi e-commerce dan
mendapatkan dua kandidat penyedia. Dari situlah rasa penasaran Pak Kasto muncul. Biasanya dia
berbelanja secara tradisional tanpa memikirkan rincian tentang produk yang dibelinya. Sekarang, data itu
tertulis jelas dan itu menjadi bahan pertimbangan bagi Pak Kasto dalam memilih barang.

2
Berikut tampilan salah satu barang yang sedang Pak Kasto cari di e-commerce. LK3.AI

2
LK3.AI
Selain pertimbangan selisih harga dan hitungan matematis lainnya secara ekonomis, berikut adalah
apa yang menimbulkan pertanyaan dan pertimbangan di salah satu barang yang sedang diliriknya.

Penyedia yang dilirik adalah CV. CDE dan toko AB. Dari sini pak Kasto menemukan kata-kata yang
baru yang ingin diketahui nya, seperti kata chilled, vacuum, wrap dan packing itu padanan artinya apa
ya. Lalu disebutkan bahwa keju bisa berjamur. Bagaimana proses nya ya? Pak Kasto juga membandingkan
gaya bahasa iklan dan tampilan produk nya untuk bisa menarik calon konsumen dari dua penyedia tadi
(bahasa Indonesia) Selain itu, Pak Kasto juga memperhatikan harga dan berat barang yang tertera pada
judul produk dan membandingkannya dengan informasi produk. Dalam hati Pak Kasto bergumam “Ehm…
ada hal yang menarik nih”.
...
"Pak, sudah belum pesannya? Ibu mau pake hapenya," tegur Bu Kasto yang heran suaminya lama
sekali memilih barang yang mau dibeli.
"Bingung ini....." Pak Kasto menceritakan penemuannya ketika berselancar dalam memilih penyedia,
berikut pertanyaan yang muncul dari rasa penasaran nya. Maklum, Pak Kasto baru sekarang mencoba
aplikasi e-commerce.

"Duh, kalo gitu kapan mau belinya," kata Bu Kasto. "Dah, pilih aja yang terjangkau tapi yang paling
bagus kualitasnya."

"Baiklah Bu," klik, klik, klik. Jempol Pak Kasto pun mulai menari untuk melakukan transaksi.

B. DISKUSI KELOMPOK
Setelah kalian membaca cerpen di atas, diskusikanlah beberapa hal berikut ini:
1) Menurut kalian, kira-kira pukul berapa Pak Kasto pergi ke pasar?
2) Hal menarik apa yang membuat Pak Kasto lama menentukan pilihan barang yang akan dibelinya?
3) Dapatkah kalian menduga bruto, netto, dan tara dari tampilan e-commerce di atas?
4) Dapatkah kalian membantu Pak Kasto, kira-kira keju mozarella manakah yang akan dibeli oleh Pak Kasto
jika jasa kirim penjual online 1 Rp. 7.000/ kg, sedangkan jasa kirim penjual online 2 Rp. 4.000/ kg?
Kemukakan alasannya?
5) Setelah Pak Kasto membeli keju mozarella, Ia akan menjual kembali di toko kelontongannya. Keju
mozzarella tersebut akan dikemas ulang dengan berat 100 g. Kemudian Pak Kasto menginginkan
keuntungan sebesar 25%. Berapakah Pak Kasto harus menjual keju kemasan 100 g?

C. HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas kosong yang sudah diberikan oleh guru.

2
PERMASALAHAN 1 : BRUTO, NETTO, TARA
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Kelompok : LK1.NI

Anggota :

A. MEMBACA CERPEN
Bacalah cerpen berikut ini!

Desa Sukasenang terletak agak jauh dari sebuah kota kabupaten di Jawa barat. Untuk menuju ke
sana, diperlukan perjuangan karena lokasinya yang terpencil. Desa yang berada di balik sebuah perbukitan
yang dipisahkan oleh sebuah sungai besar itu termasuk desa pelosok yang mana penduduknya
sebagian besar adalah petani dan jarang pergi keluar desa jika tidak ada hal yang mendesak.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga desa, mereka biasa berbelanja ke warung-warung
milik warga yang sering bolak-balik ke pasar di kota. Salah satu pemilik warung adalah Pak Wisnu. Dia
punya pegawai yang rutin bekerja untuknya membeli barang-barang. Pak Wisnu orang yang tidak mau
ambil pusing soal teknis belanja. Biasanya dia hanya tahu beres, yang penting modal belanjanya
mencukupi dan hasil jualannya bisa untung. Maklum, meski dia punya warung yang dianggap cukup
mewah di desa kecil itu, pak Wisnu orang yang ndeso, alias kudet soal informasi barang dagangan.
Untunglah pegawainya orang yang jujur dan amanah.

Sampai suatu hari....

Pegawainya itu jatuh sakit dan beritanya sampai secara mendadak, padahal besok subuh harus pergi
ke kota untuk belanja. Mau tidak mau dia harus pergi ke pasar di kota. Tapi Pak Wisnu beruntung karena
pada hari itu dia kedatangan ponakannya yang sedang kuliah di Bandung.

"Mamang tidak biasa pergi belanja," jelas Pak Wisnu. "Ini baru sekarang Mamang ke pasar."

"Tenang aja Mang, Zahra temenin ke sana." Kata ponakannya yang sekarang sudah menginjak
semester empat.

Maka pergilah keduanya menggunakan mobil kap tua milik Pak Wisnu. Saat itu sudah melewati
tengah hari dan jarak ke kota lumayan jauh. Jika tidak cepat-cepat mereka bisa kemalaman di jalan. Dan
begitulah, di masa pandemi, pasar hanya melayani dari subuh hingga petang. Lewat Maghrib, pasar ditutup,
sesuai dengan aturan protokol kesehatan.

2
Singkat cerita, setelah sampai dan mensurvei penyuplai yang biasa didatangi pegawainya Pak Wisnu,
mereka berdua mulai membeli barang-barang, memilah-milah dari segi harga, kualitas dan lainnya. Ada tiga
barang belanjaan yang menarik perhatian pak Wisnu, yaitu gula semut aren, kemasan minyak goreng
dan tepung sagu. Ada merk minyak goreng yang dipilih Pak Wisnu. Pak Wisnu membaca apa yang
tertera di labelnya.

"Neng Zahra, Mamang kan tahunya ini teh minyak goreng. Kenapa di sini disebut juga minyak sawit?
Jadi ini teh terbuat dari kelapa? Gimana caranya?"

Zahra hanya senyum-senyum. "Nanti ya Zahra jelasin pas pulang."

....

"Pak, belanja sudah selesai belum?" Tanya pemilik jongko yang sudah lelah menunggu mereka
berdua. "Kok malah banyak diskusinya daripada belanja nya. Udah mau Maghrib ini."

"Ya ampun," pak Wisnu terkaget. "Tidak terasa ya. Bentar lagi tutup dong

ya?" "Iya, makanya cepat."

Akhirnya, tanpa banyak bertanya lagi, pak Wisnu segera mempercepat kegiatan belanjanya dengan
dibantu Zahra yang telaten sekaligus sabar menemani dari tadi.

2
B. DISKUSI KELOMPOK LK1.NI
Setelah kalian membaca cerpen di atas, diskusikanlah beberapa hal berikut
ini:
1) Menurut kalian, kira-kira pukul berapa Pak Wisnu pergi ke pasar?
2) Hal menarik apa yang membuat Pak Wisnu lama mengamati barang yang akan
dibelinya?
3) Setelah Pak Wisnu membeli minyak goreng, Ia akan menjual kembali di toko kelontongannya.
Minyak goreng tersebut akan dikemas ulang dengan ukuran 500 ml. Kemudian Pak Wisnu
menginginkan keuntungan sebesar 20%. Berapakah Pak Wisnu harus menjual minyak goreng kemasan
500 ml?
4) Pak Wisnu menjual pula jerigen minyak goreng tersebut ke tukang rongsokan. Jika Harga rongsokan
yaitu Rp 5.000/ kg dan berat jerigen adalah 500 mg. Berapa uang yang didapatkan dari menjual jerigen?
5) Dari persoalan no. 4. Dapatkah kalian menduga berapakah persentase tara dan persentase netto
dari minyak goreng yang di beli Pak Wisnu? (konversi satuan 1 Liter = 800 mg)

C. HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas kosong yang sudah diberikan oleh guru.

2
PERMASALAHAN 2 : BRUTO, NETTO, TARA
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Kelompok : LK2.NI

Anggota :

A. MEMBACA CERPEN
Bacalah cerpen berikut ini!

Desa Sukasenang terletak agak jauh dari sebuah kota kabupaten di Jawa barat. Untuk menuju ke
sana, diperlukan perjuangan karena lokasinya yang terpencil. Desa yang berada di balik sebuah perbukitan
yang dipisahkan oleh sebuah sungai besar itu termasuk desa pelosok yang mana penduduknya
sebagian besar adalah petani dan jarang pergi keluar desa jika tidak ada hal yang mendesak.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga desa, mereka biasa berbelanja ke warung-warung
milik warga yang sering bolak-balik ke pasar di kota. Salah satu pemilik warung adalah Pak Wisnu. Dia
punya pegawai yang rutin bekerja untuknya membeli barang-barang. Pak Wisnu orang yang tidak mau
ambil pusing soal teknis belanja. Biasanya dia hanya tahu beres, yang penting modal belanjanya
mencukupi dan hasil jualannya bisa untung. Maklum, meski dia punya warung yang dianggap cukup
mewah di desa kecil itu, pak Wisnu orang yang ndeso, alias kudet soal informasi barang dagangan.
Untunglah pegawainya orang yang jujur dan amanah.

Sampai suatu hari....

Pegawainya itu jatuh sakit dan beritanya sampai secara mendadak, padahal besok subuh harus pergi
ke kota untuk belanja. Mau tidak mau dia harus pergi ke pasar di kota. Tapi Pak Wisnu beruntung karena
pada hari itu dia kedatangan ponakannya yang sedang kuliah di Bandung.

"Mamang tidak biasa pergi belanja," jelas Pak Wisnu. "Ini baru sekarang Mamang ke pasar."

"Tenang aja Mang, Zahra temenin ke sana." Kata ponakannya yang sekarang sudah menginjak
semester empat.

Maka pergilah keduanya menggunakan mobil kap tua milik Pak Wisnu. Saat itu sudah melewati
tengah hari dan jarak ke kota lumayan jauh. Jika tidak cepat-cepat mereka bisa kemalaman di jalan. Dan
begitulah, di masa pandemi, pasar hanya melayani dari subuh hingga petang. Lewat Maghrib, pasar ditutup,
sesuai dengan aturan protokol kesehatan.

2
Singkat cerita, setelah sampai dan mensurvei penyuplai yang biasa didatangi pegawainya Pak Wisnu,
mereka berdua mulai membeli barang-barang, memilah-milah dari segi harga, kualitas dan lainnya. Ada tiga
barang belanjaan yang menarik perhatian pak Wisnu, yaitu gula semut aren, kemasan minyak goreng
dan tepung sagu. Ada gula aren yang dipilih pak Wisnu.

Ketika membaca label merk, pak Wisnu baru sadar kalo pada kemasan gula selain merk terdapat
juga deskripsi yang cukup detail. Dia merasa tertarik dengan informasi kandungan gizi yang ada di label gula
aren NanaStore. Di situ tertulis ada kandungan fosfornya. Manfaat fosfor buat tubuh apa ya, tanya pak
Wisnu.

"Memangnya kenapa Mang?" Tanya Zahra yang penasaran.

Zahra hanya senyum dan bilang nanti akan dijelaskan ketika perjalanan pulang.

....

"Pak, belanja sudah selesai belum?" Tanya pemilik jongko yang sudah lelah menunggu mereka
berdua. "Kok malah banyak diskusinya daripada belanja nya. Udah mau Maghrib ini."

"Ya ampun," pak Wisnu terkaget. "Tidak terasa ya. Bentar lagi tutup dong

ya?" "Iya, makanya cepat."

Akhirnya, tanpa banyak bertanya lagi, pak Wisnu segera mempercepat kegiatan belanjanya dengan
dibantu Zahra yang telaten sekaligus sabar menemani dari tadi.

2
B. DISKUSI KELOMPOK LK2.NI
Setelah kalian membaca cerpen di atas, diskusikanlah beberapa hal berikut
ini:
1) Menurut kalian, kira-kira pukul berapa Pak Wisnu pergi ke pasar?
2) Hal menarik apa yang membuat Pak Wisnu lama mengamati barang yang akan
dibelinya?
3) Setelah Pak Wisnu membeli gula aren, Ia akan menjual kembali di toko kelontongannya. Gula aren
tersebut akan dikemas ulang dengan ukuran ½ kg kg. Namun saat ditimbang kembali ternyata gula
aren yang dibelinya hanya sekitar 4,95 kg.
a. Berapakah tara dari gula aren yang dibeli Pak Wisnu?
b. Berapakah persentase tara dan persentase netto dari gula aren tersebut?
c. Berapakah Pak wisnu harus menjual kembali gula aren kemasan ½ kg jika menginginkan
keuntungan sebesar 15 %.

C. HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas kosong yang sudah diberikan oleh guru.

2
PERMASALAHAN 2 : BRUTO, NETTO, TARA
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Kelompok : LK3.NI

Anggota :

A. MEMBACA CERPEN
Bacalah cerpen berikut ini!

Desa Sukasenang terletak agak jauh dari sebuah kota kabupaten di Jawa barat. Untuk menuju ke
sana, diperlukan perjuangan karena lokasinya yang terpencil. Desa yang berada di balik sebuah perbukitan
yang dipisahkan oleh sebuah sungai besar itu termasuk desa pelosok yang mana penduduknya
sebagian besar adalah petani dan jarang pergi keluar desa jika tidak ada hal yang mendesak.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga desa, mereka biasa berbelanja ke warung-warung
milik warga yang sering bolak-balik ke pasar di kota. Salah satu pemilik warung adalah Pak Wisnu. Dia
punya pegawai yang rutin bekerja untuknya membeli barang-barang. Pak Wisnu orang yang tidak mau
ambil pusing soal teknis belanja. Biasanya dia hanya tahu beres, yang penting modal belanjanya
mencukupi dan hasil jualannya bisa untung. Maklum, meski dia punya warung yang dianggap cukup
mewah di desa kecil itu, pak Wisnu orang yang ndeso, alias kudet soal informasi barang dagangan.
Untunglah pegawainya orang yang jujur dan amanah.

Sampai suatu hari....

Pegawainya itu jatuh sakit dan beritanya sampai secara mendadak, padahal besok subuh harus pergi
ke kota untuk belanja. Mau tidak mau dia harus pergi ke pasar di kota. Tapi Pak Wisnu beruntung karena
pada hari itu dia kedatangan ponakannya yang sedang kuliah di Bandung.

"Mamang tidak biasa pergi belanja," jelas Pak Wisnu. "Ini baru sekarang Mamang ke pasar."

"Tenang aja Mang, Zahra temenin ke sana." Kata ponakannya yang sekarang sudah menginjak
semester empat.

Maka pergilah keduanya menggunakan mobil kap tua milik Pak Wisnu. Saat itu sudah melewati
tengah hari dan jarak ke kota lumayan jauh. Jika tidak cepat-cepat mereka bisa kemalaman di jalan. Dan
begitulah, di masa pandemi, pasar hanya melayani dari subuh hingga petang. Lewat Maghrib, pasar ditutup,
sesuai dengan aturan protokol kesehatan.

3
Singkat cerita, setelah sampai dan mensurvei penyuplai yang biasa didatangi pegawainya Pak Wisnu,
mereka berdua mulai membeli barang-barang, memilah-milah dari segi harga, kualitas dan lainnya. Ada tiga
barang belanjaan yang menarik perhatian pak Wisnu, yaitu gula semut aren, kemasan minyak goreng
dan tepung sagu. Adapun tepung sagu yang dipilih pak Wisnu.

Ketika membaca label merk, pak Wisnu baru sadar kalo pada kemasan tertulis tepung sagu aren.
Lha kok tepung sagu terbuat dari aren, tanya pak Wisnu.

"Memangnya kenapa Mang?" Tanya Zahra yang penasaran.

Zahra hanya senyum dan bilang nanti akan dijelaskan ketika perjalanan pulang.

....

"Pak, belanja sudah selesai belum?" Tanya pemilik jongko yang sudah lelah menunggu mereka
berdua. "Kok malah banyak diskusinya daripada belanja nya. Udah mau Maghrib ini."

"Ya ampun," pak Wisnu terkaget. "Tidak terasa ya. Bentar lagi tutup dong

ya?" "Iya, makanya cepat."

Akhirnya, tanpa banyak bertanya lagi, pak Wisnu segera mempercepat kegiatan belanjanya dengan
dibantu Zahra yang telaten sekaligus sabar menemani dari tadi.

3
D. DISKUSI KELOMPOK LK3.NI
Setelah kalian membaca cerpen di atas, diskusikanlah beberapa hal berikut
ini:
1) Menurut kalian, kira-kira pukul berapa Pak Wisnu pergi ke pasar?
2) Hal menarik apa yang membuat Pak Wisnu lama mengamati barang yang akan
dibelinya?
3) Setelah Pak Wisnu membeli tepung sagu, Ia akan menjual kembali di toko kelontongannya. Tepung sagu
tersebut akan dikemas ulang dengan ukuran 1 kg. Namun saat ditimbang kembali ternyata tepung sagu
yang dibelinya hanya sekitar 48,5 kg.
a. Berapakah tara dari tepung yang dibeli Pak Wisnu?
b. Berapakah persentase tara dan persentase netto dari tepung sagu tersebut?
c. Berapakah Pak wisnu harus menjual kembali sagu kemasan 1 kg jika menginginkan keuntungan
sebesar 25 %.

E. HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas kosong yang sudah diberikan oleh guru.

3
EVALUASI MANDIRI

1. Najib membeli beras melalui aplikasi belanja online.Berikut hasil tangkapan layar pembelian beras.

Kemudian Najib mengecek biaya jasa pengiriman dari aplikasi tersebut, ternyata setelah di cek biayanya
adalah Rp 5.000/ kg. Namun Najib masih mempunyai kupon gratis bebas ongkir sebesar Rp 20.000 dan
Ia pun menggunakannya. Setelah beras sampai di rumah, Najib mengecek tulisan yang terdapat pada
karung beras. Pada karung tersebut tertulis tara sebesar 2%.
a. Perhatikan pada hasil tangkapan layar, tulisan harga pada gambar produk tidak sama dengan harga
yang tertulis pada aplikasi. Menurut dugaanmu mengapa hal tersebut terjadi?
b. Berapa total biaya yang dikeluarkan Najib untuk membeli beras tersebut?
c. Jika Najib akan menjual kembali beras tersebut, berapa harga jual beras per kilogram jika Najib
menginginkan keuntungan sebesar 30%.

2. Sekarung tepung terigu kiriman dari Dolog tertera tulisan Netto 50 kg. Setelah ditimbang kembali, Setiap
karung ternyata beratnya 51,5 kg. Harga sekarung tepung terigu tersebut Rp 400.000,00. Pedagang
eceran membeli sekarung beras tersebut lalu dibawa pulang dengan biaya angkutan Rp15.000,00,
kemudian dijual eceran dengan harga Rp 9.500,00 tiap kg. Karungnya tidak terjual.
a. Berapakah besarnya tara dan bruto?
b. Berapakah persentase tara dan persentase netto?
c. Berapa rupiahkah keuntungannya?

Anda mungkin juga menyukai