Anda di halaman 1dari 165

PEDOMAN

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN


BUDAYA ALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
2017
1

TIM PENYUSUN

Penasehat : H. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat


Pengarah : Drs. H. Burhasman, MM. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
Pembina : Drs. H. Nasmeri, M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan SMA
Pembina : Drs. Syofrizal B, MT. Kepala Bidang Pembinaan SMK
Koordinator : Suindra, S.Pd. MM. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang P. SMA
Koordinator : Drs. Raymon, M.Pd. Bagindo Panghulu Kasi Kurikulum dan Kesiswaan
Bidang Pembinaan SMK
Nara Sumber : 1. Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudha Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung
2. Drs. H. Mas’oed Abidin, MA
3. Drs. H. Zulkarnaini
4. Dr. Muhammad Kosim, MA
5. Dra. Hj. Elwinetri
6. Ambra Warda, S.Pd. MM
Editor : Ratmil, S.Sos. M.Pd.
Penulis : 1. Dra. Giatari Sarmalena. M Si
2. Dra. Reni Susanti, M.Si
Design dan
Layout : 1. Drs. Aprimas, M.Pd.
2. Iqbal Hadi, S.Pd. M.Kom
Kontributor : 1. Dra. Herlina Hasan
2. Faasmi Dedi, S.Ag.

DAFTAR ISI

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhannahu
Wata’ala, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan
memberikan apresiasi atas terbitnya buku panduan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran jenjang Pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat. Dalam
mendukung pendidikan karakter bagi peserta didik perlu dilatari dan
dibekali dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-Qur’an
dan Hadis serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat
dengan dengan nilai-nilai etika dan estetika.
Bunga di taman ada yang kuncup
Mekar sekuntum si bunga aster
Ilmu dan keterampilan saja tidak cukup
Harus didukung pendidikan karakter
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak bisa kita bendung, oleh sebab
itu perlu di persiapkan generasi yang mampu hidup bersaing dan bertahan pada zamannya yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan
penguatan nilai budaya.
Di jalan raya antri berdesakan
Sikap sabar dan iklas harus dijalani
Jika nilai agama dan budaya telah diterapkan
Akan terbentuk karakter cerdas yang madani

Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai
religius, pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk
mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong
royong, berbudaya, dan mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat
melalui pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk
itu saya menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI SUMATERA BARAT.

Alhamdulillah puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, panduan


pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
pada mata pelajaran SMA/SMK telah dapat diselesaikan untuk diterapkan
pada jenjang pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat.

Program pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam


Minangkabau pada mata pelajaran SMA/SMK, berawal dari cita-cita
bersama yang sudah dirintis sejak tahun 2009. Alhamdulillah berkat izin Allah SWT bisa
terwujud pada tahun 2017 ini. Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, serta kuatnya arus
globalisasi dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri
seseorang khususnya generasi muda. Untuk itu program ini merupakan salah satu usaha agar
generasi muda Sumatera Barat tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”, dan memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dan membentengi diri dengan Agama (Al-Qur’an) dan nilai-nilai
Budaya Minangkabau. Hal ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
mewujudkan Sumatera Barat yang madani, dan program prioritas pemerintah RI membangun
dan mengembangkan Karakter bangsa yang dikenal dengan program Revolusi Mental, pada
NAWACITA, yang dikembangkan di sekolah dalam bentuk implementasi Pengembangan
Pendidikan Karakter (PPK).

Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau
ke dalam proses pembelajaran di kelas.

Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato,
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa
Minangkabau yang menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual
hebat, agama yang taat dan budaya yang kuat.

Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,

Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006

KATA PENGANTAR
viii

Pendidikan Nasional dikembangkan dengan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai


bahagian terpenting pada pembentukan Kompetensi peserta didik. Salah satu yang terpenting
dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran, melalui proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru mata pelajaran peserta didik dapat berinternalisasi dengan banyak hal, sehingga
proses tersebut memberikan sumbangan yang banyak dalam pembentukan karakter seseorang.
Penguatan Pendidikan Karakter bangsa menjadi Program Utama Mendikbud 2015-2019
yaitu pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal dan peningkatan
kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dan mampu secara
mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada Kurikulum tahun 2006
merupakan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Seiring dengan perkembangan Kurikulum tahun 2013,
mata pelajaran muatan lokal tersebut sejalan dengan pengembangan kompetensi religius dan
sosial ( KI 1 Dan KI 2 ), sebagai penguatan Pendidikan Karakter.
Maka oleh sebab itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat memrogramkan kegiatan
pengintegrasian nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang relevan di SMA/SMK. Dengan demikian guru
mata pelajaran diharapkan mengelola pembelajaran dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-
Qur’an dan Hadis serta nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada materi yang relevan, dengan
harapan melalui pembelajaran guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai baik pada peserta didik
yang disertai dengan tauladan dari guru. Bagi daerah tertentu Pendidikan Al-Qur’an dapat
desesuaikan dengan Kitab suci yang relevan, sesuai dengan agama yang dianut
Secara garis besar panduan ini memuat silabus inspirasi yang mengintegrasikan
pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta RPP sebagai model dan suplemen
bahan ajar untuk pembelajaran di kelas. Suplemen bahan ajar ini dapat dijadikan bahan untuk
menghasilkan RPP pada pembelajaran berikutnya.
Melalui buku panduan ini diharapkan implementasi pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan
Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat membangun komunikasi
dan kerjasama yang harmonis demi terlaksananya program ini. Kami juga sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku panduan ini untuk kedepannya.

Padang, September 2017

Tim Penyusun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:

Jalan dialiah dek rang lalu,


cupak dipapek rang manggaleh,
adaik dituka dek rang datang

Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMK yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di
Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto
“Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini
dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi
Kurikulum 2013. Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam
Takambang Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan
Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus
dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program
integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se - Sumatera
Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum
agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program
akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat


Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah (SOPD);
8. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2007 tentang Kebijakan Pendidikan
Alqur’an;
9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang
Daerah Sumatera Barat tahun 2005 s/d 2025;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Pendidikan
Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.

C. Konsep Integrasi

Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang


dimaksud di atas adalah memasukkan nilai-nilai AL Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang sesuai dengan materi pelajaran ke dalam proses pembelajaran melalui KD yang relevan
pada mata pelajaran.
Proses Integrasi diawali dengan menganalisis materi/bahan kajian pada setiap
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya materi-materi tersebut dikaitkan dengan Pendidikan Al
Quran dan Budaya Alam Minangkabau. Untuk mencocokkan materi pada KD dengan ayat-
ayat Al Quran dan adagium adat Minangkabau tergantung pada hasil analisis tuntutan KD
yang dilakukan secara terpisah dan tidak dalam waktu bersamaan. Pengkajian ayat Al
Qur’an/hadis dan Budaya Alam Minangkabau untuk KD. Upaya mengintegrasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada
tiap-tiap KD, adakalanya satu KD hanya bisa diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau
Budaya Alam Minangkabau saja. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa
diintegrasikan pada satu KD.
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau diupayakan
dapat menjadi motivasi dalam pembelajran dan mempermudah pencapaian kompetensi
peserta didik serta mengindari penambahan beban belajar.

D. Tujuan
Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran
yang yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.

F. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Monev terhadap pelaksanaan program integrasi nilai-nilai pendidikan Al Quran dan


budaya alam Minangkabau yang dilakukan meliputi:
1. Perangkat pembelajaran yang memuat program integrasi
2. Keterlaksanaan program
3. Dampak pada proses pembelajaran
4. Dampak pada prilaku peserta didik

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik
sehari-hari. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata
pelajaran mesti ditin daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan
kelemahan-kelemahan pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas
Pendidikan provinsi Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II PELAKSANAAN
PENGINTEGRASIAN

A. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika


Menurut etimologi, kata matematika berasal dari kata Yunani Kuno“mathemata”, yang
berarti segala sesuatu yang harus dipelajari. Secara terminologis matematika merupakan ilmu
yang mempelajari tentang struktur-struktur dari sistem-sistem yang mencakup pola hubungan
maupun bentuk, yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan
yang diatur secara logis.
Dalam buku standar kompetensi matematika Depdiknas, secara khusus disebutkan bahwa
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan
dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui
pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri.
Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan
melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan
matematika, presentase, diagram, grafik atau tabel.
Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah suatu kegiatan belajar
mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dengan memanipulasi
simbol-simbol dalam matematika sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.
Untuk memahami karakteristik daripada matematika maka harus dipahami terlebih
dahulu hakekat matematika. Menurut Hudoyo (1979:96), hakekat matematika berkenaan
dengan ide-ide struktur- struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan
yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep yang abstrak. Jika matematika
dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka simbol-simbol formal diperlukan
untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang beroperasi di dalam struktur-struktur.
Karakteristik- karakteristik matematika dapat dilihat pada penjelasan berikut:
1. Memiliki Kajian Objek Abstrak.
2. Bertumpu Pada Kesepakatan.
3. Berpola pikir Deduktif namun pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali
secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi.
4. Memperhatikan Semesta Pembicaraan. Konsekuensi dari simbol yang kosong dari arti
adalah diperlukannya kejelasan dalam lingkup model yang dipakai.
5. Konsisten Dalam Sistemnya. Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada yang
saling terkait dan ada yang saling lepas. Dalam satu sistem tidak boleh ada
kontradiksi. Tetapi antar sistem ada kemungkinan timbul kontradiksi.
Dalam pembelajaran matematika, tentunya tidak lepas dari ciri matematika itu sendiri
(Depdikbud, 1996), yaitu: (1) memiliki objek kejadian yang abstrak dan (2) berpola pikir
deduktif dan konsisten. Disamping itu matematika berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta
ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan,
dalam kehidupan sehari-hari matematika dapat digunakan dalam berdagang dan berbelanja,
dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti membaca grafik dan persentase, dapat
membuat catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain. Kalau diperhatikan pada berbagai
media massa, seringkali informasi disajikan dalam bentuk persen, tabel, bahkan dalam
bentuk diagram.
Dengan demikian, agar orang dapat memperoleh informasi yang benar dari apa yang
dibacanya itu, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai persen, cara membaca tabel,
dan juga diagram. Dalam hal inilah matematika memberikan peran pentingnya.

B. Ruang Lingkup Mata Palajaran Matematika

Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang


Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang tersebut berharap pendidikan dapat
membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya. Dimana kompeten tersebut,
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan diatas, harus mencakup
kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana di jelaskan
dalam penjelasan pasal
35 undang-undang tersebut.
Standar kompetensi Matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang
dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran
matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya,
indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan pengelompokan
materi pada materi didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran
atau kecakapan yang hendak dicapai. Aspek atau ruang lingkup materi pada standar
kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar, trigonometri,
peluang dan statistik, dan kalkulus.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan
tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang
dimaksud di sini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas
sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas
kinestetis dalam ranah keterampilan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting
dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten,
inovatif dan kreatif
Pembelajaran Matematika mempunyai peranan yang sangat penting bagi peserta didik
supaya punya bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya, sebagai
warga negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk kemajuan negaranya, serta
untuk
Matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan mengembangkannya.

C. Pendekatan Pembelajaran Matematika

Khusus pada pendidikan Matematika, Kurikulum 2013 sangat sejalan dengan karakter dan
jenisnya yang bersifat abstrak. Belajar Matematika bukan hanya sekedar tahu, tetapi proses sangatlah
penting. Anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat,
dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, dapat menggunakan kalkulator
dan komputer. Selain itu, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, membantu
memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan
sebagainya, dan agar para siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan
berjiwa kreatif.
Mengingat hal tersebut pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach)
bersamaan dengan penilaian autentik, sangatlah mendukung keberhasilan pendidikan Matematika. Hal
ini dikarenakan karakter pelajaran Matematika yang bersifat abstrak, bukan pengetahuan belaka.
Matematika di dalamnya sangat banyak mengandung simbol-simbol dan rumus-rumus.
Pelaksanaan pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang berbasis
keilmuan dengan proses-proses terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba,
menalar/ mengasosiasi dan mengomunikasikan. Pendekatan pembelajaran ini sangatlah sesuai dengan
karakter pelajaran matematika yang bersifat abstrak dengan banyaknya pemodelan dari kenyataan
pada kehidupan sehari-hari ke bentuk simbol dan sekian banyaknya rumus-rumus di dalamnya. Jalan
pikiran yang dimiliki oleh seorang peserta didik akan sangat sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran tersebut. Sehingga diharapkan pada mata pelajaran matematika khususnya unsur
keilmuan dan praktik akan sangat lebih terserap oleh pada peserta didik.
Pada penilaian autentik adalah penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik, walaupun penilaian aspek kognitif masih dominan dilakukan,. Penilaian ini disesuaikan
dengan proses pembelajarannya, sehingga akan menunjukkan proses belajar dan peniaian yang akurat
dan menyeluruh.

D. Strategi Pemblajaran Matematika

Strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran
dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi lingkup dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Depdiknas, 2002)
menyatakan bahwa strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat pula disebut sebagai cara yang
sistematik dalam mengomunikasikan isi pelajaran kepada peserta didik dalam pencapaian
kompetensi sesuai dengan indikator yang diharapkan.
Dalam strategi pembelajaran Matematika terdapat beberapa model yang diikuti
beberapa tipe misalnya tipe STAD dan lain-lain. Model-model dalam pembelajaran
Matematika adalah; Discovery Learning (DL) yaitu model pembelajaran yang mendorong
siswa belajar dengan menemukan sendiri pemahaman terhadap suatu konsep melalui proses
eksplorasi dan pemecahan masalah untuk memperoleh pengetahuan baru dan/atau
menggabungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada sehingga menghasilkan sebuah
pengetahuan baru. Inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan logis atau Problem Based Learning (PBL) Pembelajaran
Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah,
keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh
pengetahuan baru, atau Problem Solving yaitu pendekatan pembelajaran di mana siswa
mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan
mereka sendiri.
E. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Keberhasilan pendidikan adalah tolak ukur keberhasilan kurikulum yang sedang


berjalan. Keberhasilan belajar yang diamanatkan pada Kurikulum 2013 pada intinya bukan
hanya keberhasilan pada unsur pengetahuan/ kognitif saja. Bahkan urutan keberhasilan pada
Kurikulum 2013 diukur mulai dari keberhasilan sikap, keberhasilan ketrampilan dan
keberhasilan pengetahuannya. Hal ini terkandung maksud bahwa dalam rangka revolusi
mental bangsa Indonesia, diharapkan pada masa menyambut abad 21 seluruh lapisan
masyarakat Indonesia mempunyai sikap yang jelas, religius dan terinspirasi dasar negara
Pancasila, memiliki ketrampilan yang sesuai dengan jaman, produktif, kreatif, inovatif didukung
pengetahuan yang memadai. Sehingga pada saatnya nanti bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang besar, kuat dan stabil.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (Mulyasa,
2002:100). Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan tingkah laku.
Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui
kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis),
menganalisis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep),
mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart , dan lain - lain).
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup seperti dalam tabel berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk


mengikuti proses pembelajaran, kemudian berdo’a
menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
b. Memeriksa kehadiran peserta didik dan mendo’akan
supaya cepat sembuh jika ada yang sakit
c. Mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
d. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan mengaplikasi materi ajar dalam kehidupan
religius, dengan memberikan contoh ayat-ayat Alqur’an
yang terintegrasi dalam materi ajar dan budaya adat
minangkabau.
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai; dan
f. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, Discovery
Inti Learning, Problem Based Learning dengan metoda
Kooperatif Tipe STAD, menuntun peserta didik dengan
menggunakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk
melakukan kegiatan sesuai fase-fase sebagai berikut:
Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual
dan autentik.( Stimulation)
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
(Problem Statement)
Fase3: Membimbing individual dan kelompok dalam
penyelidikan (Data Collection)
Fase4: Membantu peserta didik dalam mengembangkan
dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil
karya (Data Processing)
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah (Verification)

a. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang


Penutup pengertian serta jenis dan sifat yang terkandung dalam
materi pembelajaran disertai contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya maupun
mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di
pertemuan berikutnya
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikut.
d. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian
indikator dan Do’a penutup serta memberi salam. Bila
memungkin agar dilaksanakan pelatihan Ihsan
“Mampahaluih raso jo pareso”
Catatan
Setiap hari agar dibiasakan baik pada pembukaan, inti maupun penutup berupa prilaku yang
sesuai dengan sopan santun orang minang sebagaimana yang diatur dalam adat Minangkabau
yang disebut dengan Sumbang Duobaleh

F. Kompetensi Dasar (KD) Yang Terintegrasi


Setelah melakukan analisis SK-KD mata pelajaran Matematika SMA yang terdapat
pada Kurikulum 2013 (hasil analisis terlampir), maka Kompetensi Dasar terpilih yang
terintegrasi kedalam Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tercantum dalam tabel
berikut:

Kls KD yang terintegrasi Ket


X 3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan
persamaan linear Aljabar lainnya

3.3 Menyusun system persamaan linear tiga variable ldari


masalah kontekstual

XI 3.5 Menganalisis dan membandingkan transformasi dan


komposisi transformasi dengan menggunakan matriks

3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada


barisan Aritmetika dan Geometri

XII 3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada


konteks dunia nyata, seperti bunga, pertumbuhan, dan
peluruhan

3.3 Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang,


dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta
menerapkannya dalam memecahkan masalah.

KD tersebut dipilih karena dinilai paling tepat untuk bisa diintegrasikan nilai agama
dan budaya minang kabau. Dengan adanya pengintegrasian ini diharapkan dapat menjadi
acuan dalam proses pembelajaran di SMA seluruh Provinsi Sumatera Barat.

G. Gambaran Kegiatan Pembelajaran.


Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui
kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis),
menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep),
mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart , dan lain - lain). Dalam
Proseses Pembelajaran yang merupakan implementasi dari RPP meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
Dalam Pendahuluan terdapat apersepsi yang merupakan pengetahuan prasyarat dan
motivasi yang didalamnya terintegrasi nilai religius dan budaya adat minangkabau.
Pengintegrasian ini tidak membebani peserta didik dengan konten namun mengutamakan
pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan untuk memahami materi dan
memperoleh kompetensi yang seharusnya dimiliki seperti yang digariskan dalam tujuan
pembelajaran, namun nilai-nilai religius dan budaya adat minangkabau dapat diaplikasikan
bagi peserta didik untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi
budaya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dalam Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran matematika.
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran
dan hasil- hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung,
mengaplikasikan nilai-nilai Al- Qur”an dan nilai budaya adat minangkabau dalam keseharian,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok, menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikut.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pelaksanaan program integrasi muatan lokal terkait nilai agama dan nilai budaya
Minangkabau pada mata pelajaran Matematika bertujuan untuk menjadikan peserta didik
SMA yang bukan hanya cerdas dalam Matematika tapi juga peserta didik yang mampu
menyeimbangkan dorongan-dorongan dalam dirinya sehingga mewujudkan tingkah laku yang
harmoni yang sesuai dengan nilai-nilai Agama dan budaya adat Minangkabau, serta mampu
berhubungan dengan lingkungannya mampu menciptakan suasana aman dan harmonis. tidak
agresif dan tidak pula mengasingkan diri dari lingkungannya.
Konsep integrasi nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran Matematika
ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik, dan tetap sesuai dengan struktur
kurikulum 2013. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan permen No. 24
tahun
2016. , tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang ada adalah
menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya Minangkabau yang
menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.

B. Rekomendasi

Semua pihak terkait diharapkan dapat berperan aktif terutama MKKS, MGMP
Matematika Kabupaten Kota di Sumatera Barat agar dapat berkontribusi secara optimal
dalam penyelenggaraan pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai Agama dan budaya
Minangkabau ini sehingga tercapainya tujuan dari program ini secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.kompasiana.com/suwartono/implementasi-kurikulum-2013-sebagai-
pendukung-keberhasilan-pendidikan-matematika_556b697e2ab0bde13ce40ee8

2. http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-matematika-
sekolah/

3. http://hardymath.blogspot.co.id/2012/03/karakteristik-pembelajaran-matematika.html

4. http://sharingposting.blogspot.co.id/2012/10/karakteristik-matematika-dan-
peserta.html

5. https://matematohir.files.wordpress.com/2013/07/materi-pelatihan-implementasi-
kurikulum-2013-tahun-2014.pdf

6. http://riskaputri194.blogspot.co.id/2013/05/karakteristik-matematika-sekolah.html

7. https://sites.google.com/site/webipssmpdkijakarta/in-the-news/
karasteristikdantujuankurikulum2013
LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM
1

Lampiran 1
ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR
INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK PADA MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika Wajib


Kelas/semester : X MIPA / 1
N KOMPE BAHAN
O. TENSI INDIKATOR KAJIAN NILAI-NILAI PEMBELAJARAN
DASAR
RELIGIUS BUDAYA TM PT KM
1 3.1 3.1.1 Menulis Aqidah , Filsafah orang Dengan Mengerj Menyele
Mengintep kankonsep meningkatkan minangkabau: stimulus yang akan Saikan
Persamaan dan
retasi nilaimutlak. keimanan dan di berikan dari Tugas soal soal
Pertidaksamaa
persamaan ketakwaan: Tujuan hidup bagi LKPD peserta tugas yang ada
n Nilai
dan orang minang didik dapat yang ada pada
3.1.2.Men Mutlak
pertidaksa Surat AL- kabau adalah untuk menentukan : pada buku
maan nilai g Linear satu Ikhlas(1-4) berbuat jasa, yg 1.Konsep LKPD panduan
mutlak gambarkan variable sering dinyatakan nilai mutlak dan buku minimal
dari Grafik ‫( دحا الله وه لق وي‬1) ‫الله‬ “hiduik bajaso mati 2. Persamaan panduan 3 buah
bentuk per ‫( دمصلا وفك‬2) ‫مل و دلي مل‬ bapusako” jadi nilai mutlak siswa soal
linear satu sa ‫( دل‬3) ‫هل نكي مل و‬ orang minang 3.
variabel )4( ‫دحأ‬ memberikan arti Pertidaksamaa
dengan Maan
dan harga yg tinggi n
persamaan nil
atau PASTI dalam nilai mutlak
dan ai Arti nya: hidup nya analogi Kegiatan:
Mutlak linear 1. Katakanlah: "Dia-
pertidaksa lah Allah, yang Maha thdp alam maka
Mengamati
maan Satu variabel Membaca dan
Esa. mencermati

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

linear 2. Allah adalah pribahasa yg di mengenai konsep


Aljabar Tuhan yang kemukakan adlah: nilai mutlak
3.1.3.Menghit bergantung kepada- Menanya
lainnya “Gajah mati
ngPersamaan Nya segala sesuatu. Peserta didik
3. Dia tiada beranak maninggakan dimotivasi dan
Nilaimutlakli dan tidak pula gadiang didorong untuk
near satu diperanakkan, Harimau mati bertanya supaya
4. Dan tidak ada maninggakan dapat menentukan
variabel. seorangpun yang konsep nilai
setara dengan Dia."
balang mutlak
Manusia mati Mengeksplorasi
3.1.4.Mengh maninggakan Mendiskusikan
i 2. Surat Al-Haaqqa(1- namo” dengan teman
tung 3) Inilah hal yang sekelompok
mengenai nilai
Pertidak pasti dalam mutlak linear satu
(1) ‫ةقاحلا ام‬ kehidupan
samaan variabel dan
‫ ةقاحلا ام كاردأ‬masyarakat Menentukan
4.1menyel nilai 2) ‫(امو‬ minangkabau langkah-langkah
esaiakanm mutlak )3( ‫ةقاحلا‬ dalam
penyelesaian soal
asalah line soal nya
yang Arti nya:
ar 1. Hari kiamat
Mengasosiasi
berkaitand
enganpers satu [1501],
Menganalisis
2. Apakah hari
amaandan variabel. kiamat itu?
langkah-langkah
dalam
pertidaksa 3. Dan tahukah kamu
penyelesaian soal
maannilai 3.1.5.Mengam apakah hari kiamat
soal persamaan
mutlakdari itu?
barkan dan
bentuk grafikPer [1501] Al Haaqaah
pertidaksamaan
linear mutlak linear satu
tidaksamaan menurut bahasa
variabel
Nilaimutlak berarti yang pasti
terjadi. hari kiamat

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

satuvariab linear Satu Karena dia pasti Mengkomunikas


el variabel terjadi. i Menyajikan
secara tertulis
3. Fatwa Imam ataupun lisan
4.1.1Menguna Syafi’i: hasil
Setiap orang yg pembelajaran dan
kankonsep Memberikan
berbicara berdasarkan
nilaimutlak al Qur’an dan sunah tanggapan hasil
maka ucapan itu presentasi
dalam
wajib diikuti , dan meliputi tanya
berbagai setiap orang yg jawab untuk
permasalahan berbicara tidak mengkonfirmasi,
berdasarkan Al sanggahan
4.1.2Menyeles Qur’an dan sunah memberikan
aik maka itu adalah suatu tambahan
an kebingungan informasi, atau
melengkapi
permasalahan informasi lainnya
Jadi suratAl Ikhlas
yang berkaitan membuktikan bahwa dan
persamaan Allah itu ESA (pasti membuatresume
nilai dan mutlak ada nya) secara lengkap.
mutlak dari Begitu juga hari
bentuk linear kiamat yang mutlak
terjadi (positif)
satu
variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

4.1.3Menyeles
aikan

permasalahan
yang
berkaitan
dengan

pertidaksama
an nilai
mutlak dari
bentuk linear
satuvariabel

2 sun Siswadapatme persamaan meningkatkan diminangkabau : membaca akan Saikan


system ngubahsuatum linear tiga keimanan dan materi buku Tugas soal soal
persamaan asalah yang variabel ketakwaan: Jika terjadi kusuik panduan dan tugas yang ada
linear tiga diketahuikedal atau sengketa di LKPD siswa yang ada pada
variable amvariabel x, Surat ke 94,Al minangkabau baik dapat pada buku
ldarimasal y, dan z. Insyrah(5-7) sekaum atau antar menyelesaikan LKPD panduan
ahkontekst 3.3.2 kaum maka harus : dan buku
ual Siswadapatme )5( ‫ارسي رسعلا عم نإف‬ diselesaikan kan 1.Mengubah panduan
nentukanmasal )6( ‫ارسي رسعلا عم نإ‬ secara adat . yang suatu masalah siswa
kedalm

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

4.3menyel ahkedalambent ‫ بصن اف تغرف اذإف‬oleh kerapatan adat variabel x,y,z


esaikan uktabel. )7( nagari Cara 2.Menentukan
masalah 3.3.3 penyelesaian masalah dalam
kontekstua Siswadapatme Artinya: kusuik /sengketa bentuk tablel
l yang nyusunsistemp 5. Karena diminang ada 3.Menyusun
berkaitan ersamaan Sesungguhnya 4macam yaitu: sistem
sesudah kesulitan itu
dengansys linear ada kemudahan,
Kusuik bulu ayam, persamaan
tem tigavariabeldar 6. Sesungguhnya kusuik banang , linear
persamaan isoalcerita sesudah kesulitan itu kusuik rambuik,jo tiga variabel
linear ada kemudahan. kusuik sarang Kegiatan:
tigavariab 4.3.1 7. Maka apabila tampuo. Mengamati
kamu Telah selesai Membaca dan
el Siswadapatme (dari sesuatu urusan), Semua nya mencermati
ngidentifikasisi kerjakanlah dengan diselesaikan mengenai SPLTV
stempersamaan sungguh-sungguh dengan cara nya Menanya
linear (urusan) yang masing masing . Peserta didik
tigavariabelme lain[1586], Apabila tidak dimotivasi dan
njadipersamaa terselesaikan maka didorong untuk
[1586] Maksudnya: bertanya supaya
n linear sebagian ahli tafsir baru dapat untuk dapat mengubah
duavariabelden menafsirkan apabila mengajukan permasalahan ked
gancaramengel kamu (Muhammad) gugatan ke lm bentuk X,Y,Z
iminasisalahsat Telah selesai pengadilan adat Mengeksplorasi
berdakwah Maka Mendiskusikan
uvariabel beribadatlah kepada
sebagaimana yang
dengan teman
4.3.2 Allah; apabila kamu di tentukan oleh sekelompok
Siswadapatme Telah selesai adat minang yang mengenai cara
ngidentifikasisi mengerjakan urusan basandi sarak , Menentukan
stempersamaan dunia Maka sarak basandi penyelesaian soal
kerjakanlah urusan soal nya
linear akhirat, dan ada lagi
kitabullah . artinya
Mengasosiasi
duavariabel yang mengatakan: sesuai dengan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

4.3.3 apabila Telah selesai kunsep spltv kita Menganalisis


Siswadapatme mengerjakan shalat harus langkah-langkah
nyelesaikanket berdoalah. dalam
menyelesaikan penyelesaian soal
igavariabel Sesuai materi spltv , permasalahan satu soal SPLYV
kita dapat per satu, untuk Mengkomunikas
menyelesaikan satu mendapatkan i
persoalan setelah penyelesaian ahkir Menyajikan
menyelesaikan secara tertulis
persoalan yang lain ataupun lisan
nya hasil
pembelajaran dan
Memberikan
tanggapan hasil
presentasi
meliputi tanya
jawab untuk
mengkonfirmasi,
sanggahan
memberikan
tambahan
informasi, atau
melengkapi
informasi lainnya
dan
membuatresume
secara lengkap

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK
PADA MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika Wajib


Kelas : XIMIPA
N KOMPETENSI INDIKATOR BAHAN NILAI-NILAI PEMBELAJARAN
O. DASAR KAJIAN/ RELIGIUS BUDAYA TM PT KM
MATERI
- Aqidah Falsafah Mengamati
3.5 3.5.1 Minang Membaca dan  Mengerjakan Menyel
Menganalisisdanme Menjelaskan art TRANSFOR -Translasi Kabau latihan soal- esaikan
mbandingkantransfor geometris dari suat MASI DAN QS. Al-Baqarah mengamati konsep
soal dalam
masidankomposisitra transformasi pad KOMPOSISI (2) ayat 218 Ketek banamo, dan sifat-sifat buku panduan
soal-
nsformasidenganmen bidangg serta jenis TRANSFOR Orang-orang gadang bagala transformasigeomet Latihan.. hal... soal
ggunakanmatriks jenisnya (translasi MASI yang berhijrah (transformasi) ri (translasi, no... tentang
refleksi, rotasi da DENGAN dan berjihad Artinya: refleksi,dilatasi, transla
dilatasi). MENGGUN dijalan Allah Sewaktu kecil
AKAN menuju ke jalan seorang laki-laki dan rotasi) yang si,
3.5.2 MATRIKS yang lebih baik. minang menggunakan refleksi
Menentukan aturan dipanggil sesuai matriks dan , rotasi
dan matriks yang Transformasi - Refleksi namanya, tapi penerapannyadala dan
bersesuaian dengan terdiri dari: QS.An-Nuur(24) kalau sudah m menyelesaikan dilatasi
translasi ayat 26 besar (beristri)
(pergeseran). - translasi Wanita-wanita dipanggil masalah. dalam
yang keji “gala”nya, tapi buku
3.5.3 - refleksi pasangannya orangnya itu Menanya Membuat pandua
Menentukan laki-laki yang juga pertanyaan n
aturan dan matriks - Rotasi keji dan laki-laki mengenai konsep masing
yang bersesuaian dan yang keji adalah
buat wanita yang
-

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dengan refleksi - dilatasi keji, sesuai Maukua sifat-sifat masing


(pencerminan). dengan konsep bayang-bayang transformasigeomet minima
refleksi bahwa sapanjang
3.5.4 suatu benda akan badan jangan ri yang l2
Menentukan aturan sama dengan besar pasak menggunakan buah
dan matriks yang bayangannya dari pada tiang matriks dan
bersesuaian dengan (translasi) penerapannyadala
rotasi (perputaran). - Rotasi Artinya: m menyelesaikan
QS.Yassin(36) Misalkan dalam
3.5.5 ayat 37-40 kehidupan masalah.
Menentukan Peredaran atau perekonomian
aturan dan matriks pertukaran siang keluarga, Mengeksplorasi
yang bersesuaian dan malam dan hendaklah Menentukan
dengan dilatasi masing2 nya mengira-ngira konsep transformasi
(perkalian). telah diatur garis besarnya
edarnya oleh pengeluaran dan komposisi
3.5.6 ALLAH swt dan jangan sampai transformasi
Menentukan tidak ada yang melebihi geometri yang
matriks tunggal saling pendapatan agar menggunakan
hasil komposisi mendahului hidup tidak matriks dan
beberapa matriks (peredaran susah
transformasi
penerapannyadala
matahari dan
bulan menurut m menyelesaikan
3.5.7 garis edarnya) , masalah.
Menggunakan maka terjadilah
matriks hasil fenomena siang Mengasosiasi
komposisi dan malam.
transformasi untuk
Menganalisis dan
menentukan QS. Ibrahim(14) membandingkan
bayangan suatu ayat 33 konsep
titik, garis, atau Allah telah transformasi
kurva. mengatur geometri dan
peredaran
4.5.1
konsep komposisi
matahari dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Menentukan bulan berdsarkan transformasi


bayangan titik, orbitnya dan geometri yang
garis, atau benda menyebabkan
hasil translasi terjadinya siang menggunakan
4.5Menyelesaikan (pergeseran) dan malam. matriks dan
masalah yang dengan penerapannyadala
berkaitan dengan menggunakan - Dilatasi m menyelesaikan
matriks transformasi matriks. QS An-Nissa masalah, kemudian
geometri (translasi, (4) ayat 31
refleksi, rotasi dan 4.5.2 Orang yang membandingkanny
dilatasi) Menentukan menjauhi dosa – a sehingga
bayangan titik, dosa besar maka dapat dibuat
garis, atau kurva akan dihapus kesimpulan
hasil refleksi dosa-dosa kecil mengenaiperbandin
(pencerminan) dan dimasukkan
dengan ketempat yang gantransformasigeo
menggunakan mulia metri yang
matriks. menggunakan
matriks dan
4.5.3 penerapannyadala
Menentukan
bayangan titik,
m menyelesaikan
garis, atau kurva masalah.
hasil rotasi
(perputaran) Mengomunikasika
dengan n
menggunakan
matriks. Menyampaikan
perbandingantransf
4.5.4 ormasigeometri dan
Menentukan komposisi
bayangan titik, transformasi yang
garis, atau kurva
hasil dilatasi menggunakan
matriks dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

(perkalian) dengan penerapannyadala


menggunakan m menyelesaikan
matriks.
masalah dengan
4.5.5 lisan, tulisan.
Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks
transformasi
geometri (translasi,
refleksi, dilatasi
dan rotasi).

4.5.6
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks hasil
komposisi beberapa
transformasi untuk
menentukan
bayangan suatu
titik, garis, ataupun
kurva.

2 3.6 3.2.1 BARISAN - Aqidah Falsafah Mengamati Mengerjakan Mengerja


Menggeneralisasipol Menghitung nilai ARITMATI minangkabau Peserta didik tugas-tugas yang kan soal-
abilangandanjumlahp sekarang dari KA DAN 1..QS. Surat Ash- mengamati contoh- ada pada buku soal
adabarisanAritmetika nilai yang akan GEOMETRI Shaf(61) ayat 4 contoh deret dan paket Matematika aplikatif
danGeometri datang dengan DALAM (barisan) 1. Duduak barisan pada konteks wajib mengenai dan soal
bunga tunggal PENYELES marauik dunia nyata, seperti pertumbuhan dan SBMPT

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

AIAN ranjau, bunga, pertumbuhan, peluruhan barisan N


3.2.2 BUNGA tagak dan peluruhan. dan mengena
Menentukan MAJEMUK maninjau Menanya deretLat..hal... i barisan,
jumlah penduduk DAN jarak. a. Guru mendorong no... deret,
untuk beberapa ANUITAS 2. QS Al-Hasyr Maknanya: siswa dengan petumbu
tahun mendatang (59) ayat 18 Kita hendaklah bertanya” apakah han,
Kita harus mengisi waktu anada bisa peluruha
3.2.3 1. Barisan memprediksikan sebaik-baik nya memberikan n, bunga
Menentukan Aritmatik kehidupan di masa contoh atau tunggal
peluruhan dengan a beberapa tahun sekarang menuliskan pola dan
menggunakan 2. Barisan yang akan barisan dan deret bunga
konsep barisan Gometri datang. pada konteks majemuk
dan deret 2. Bakulimek dunia nyata, dari
3. Bunga sabalun seperti bunga, sumber
3.2.4 Majamuk abih, pertumbuhan, dan lain
Menentukan 3. QS.Al-Ashr sadiokan peluruhan masing-
bungga tunggal 4. Anuitas (103)ayat 1-4. payung lainnya?. masing
dengan Makna yang sabalun b. Peserta didik 1buah.
menggunakan ter:kandung hujan. memberikan
konsep barisan didalamnya: Maknanya: gagasan menarik
Kalau tidak Refkleksi dan menantang
3.2.5 memanfaatkan masa lalu untuk didalami
Menentukan waktu sekarang sebagai dalam bentuk
bunga majemuk sampai kapanpun pedoman bertanya” dari
dengan konsep akan jadi oraang untuk berbuat bentuk-bentuk
barisan dan deret yang merugi. pada masa contoh tersebut
sekarang dan bagaimana cara
3.2.6 mengingat menentukan
Menentukan massa yang jumlah deret pada
anuitas akan datang. konteks dunia
nyata, seperti
4.6.1 bunga,
Membuat model pertumbuhan, dan
matematika peluruhan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

berkaitan dengan Mengeksplorasi


4.6 Menggunakan barisan dan deret Mendiskusikan soal-
polabarisan aritmatika dan 2..QS.Al soal yang ada pada
aritmetika atau geometri Kahfi(18) ayat 22 LKS dengan teman
geometri untuk Nanti (ada orang sekelompok yaitu
menyajikan dan yang akan) menyusun pola barisan
menyelesaikan 4.6.2 mengatakan(juml dan deret bunga,
masalah kontekstual Menyelesaikan ah mereka) peluruhan dan
(termasukpertumbuh model adalah tiga orang pertumbuhan serta
an, peluruhan, matematika yang keempat penyelesaiannya.
bungamajemuk, berkaitan dengan adalah anjingnya, Mengasosiasi
dananuitas) barisan dan deret dan (yang lain) Menganalisis pola
aritmatika dan mengatakan: barisan dan deret yang
geometri "(jumlah mereka) pada konteks dunia
adalah lima orang nyata, seperti bunga,
yang keenam pertumbuhan, dan
adalah anjing peluruhan yang telah
nya", sebagai diselesaikan serta
terkaan terhadap menyelesaikan
barang yang gaib; permasalah tersebut.
dan (yang lain Mengkomunikasikan
lagi) a. Menyajikan secara
mengatakan: tertulis atau lisan
"(jumlah mereka) hasil pembelajaran,
tujuh orang, yang apa yang telah
ke delapan adalah dipelajari.
anjingnya." b. Memberikan
Katakanlah: tanggapan hasil
"Tuhanku lebih presentasi meliputi
mengetahui tanya jawab untuk
jumlah mereka; mengkonfirmasi dan
tidak ada orang alasan, memberikan
yang mengetahui tambahan informasi,
(bilangan) atau melengkapi

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

mereka kecuali informasi ataupun


sedikit." Karena tanggapan lainnya.
itu janganlah c. Melakukan resume
kamu secara lengkap,
(Muhammad) komprehensif dan
bertengkar dibantu guru dari
tentang hal konsep yang
mereka, kecuali dipahami,
pertengkaran keterampilan yang
lahir saja dan diperoleh maupun
jangan kamu sikap lainnya.
menanyakan
tentang mereka
(pemuda-pemuda
itu) kepada
seorangpun di
antara mereka
Maknanya:
Ada seorang
yang mencoba
menerka jumlah
dari Ashabul
Kahfi(para
pemuda dan
anjingnya)
jumlah yang pasti
yang mereka
ketahui adalah
jumlah anjingnya
1, sementara
jumlah para
pemudanya
masih menjadi
tanda tanya, ini

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

berkaitan dengan
barisan dalam
matematika
dengan rumus Un
= n + 1,
(n=jumlah
pemuda dan
1=anjingnya)

ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INTEGRASI NILAI-NILAI RELIGIUS DAN MULOK


PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KLS XII WAJIB

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : XII Wajib
BAHAN NILAI-NILAI PEMBELAJARAN
No KD IND. P KAJIAN/ BUDAYA MINANG
AGAMA TM PT KM
MATERI KABAU
1 Mendeskripsikan 3.2.7 Menghitu Di Minangkabau ada Mengamati Mengerjakan Mengerja
konsep barisan ng nilai BARISAN Ibadah/Fiqi istilah tengkulak , Peserta didik tugas-tugas kan soal
dan deret pada sekarang seperti pada legenda mengamati yang ada pada SBMPTN
konteks dunia DAN DERET h contoh-contoh buku
dari nilai siti nurbaya dan datuk mengenai

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

nyata, seperti yang akan Penerapan Riba maringgih, yang deret dan matematika bunga
bunga, datang barisan dan diharamkan meggambarkan barisan pada wajib kls XII majemuk,
pertumbuhan, dengan dalam islam dampak buruknya konteks dunia mengenai pertumbu
dan peluruhan. deret dalam Sesuai dengan nyata, seperti pertumbuhan
bunga dunia nyata
terjerat dalam han dan
firman ALLAH bunga, dan peluruhan
tunggal peminjaman uang peluruhan
4.2 Mengidentifikasi, seperti dalam pertumbuhan, barisan dan
menyajikan 3.2.8 Menentuk ALQURAN yang memakai dan peluruhan. deret
1. Bunga, imbalan ( bunga
model an jumlah suurat Ali Imran Menanya
2. Pertumbuhan berbunga/ bunga
matematika dan penduduk ( 3) ayat 130 a. Guru
3. Peluruhan majemuk)
menyelesaikan untuk Yang artinya hai mendorong
masalah beberapa orang-orang Seperti dalam pepatah siswa
keseharian yang yang beriman minang dengan
tahun
berkaitan dengan jangan lah kamu Naiaklah dari bertanya”
barisan dan deret mendatan memakan riba apakah
janjang , turunlah
aritmetika, g dengan berlipat ananda bisa
dari tanggo yang
geometri dan 3.2.9 Menentuk ganda dan makna nya selalu lah memberikan
yang lainnya. an bertaqwalah contoh atau
berbuat sesuai aturan
peluruhan kamu kepada menuliskan
Allah supaya
dan undang-undang pola barisan
dengan yang berlaku , dan
kamu mendapat dan deret
mengguna janganlah sekali-kali
keuntungan pada
kan mendekati riba.yang konteks
konsep Seperti riba memang dilarang dunia nyata,
barisan jahiliyah menurut agama islam. seperti
dan deret Riba ini terdapat bunga,
3.2.10 Menentuk pada hutang pertumbuha
yang dibayar n, dan
an bungga
melebihi dari peluruhan
tunggal pokoknya, hal lainnya?.
dengan ini dikarenakan
mengguna sipeminjam b. Peserta
kan tidak mampu didik
konsep untuk memberikan
membayarnya gagasan
barisan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

3.2.11 Menentuk pada waktu menarik dan


an bunga yang telah menantang
majemuk ditetapkan. untuk
Adapun didalami
dengan
penambahan dalam
konsep hutang yang bentuk
barisan dibayarkan akan bertanya”
dan deret semakin dari bentuk-
4.1.1 Membuat bertambah besar bentuk
model bersamaan contoh
matematik dengan semakin tersebut
mundurnya bagaimana
a
waktu pelunasan cara
berkaitan hutang ( sistem menentukan
dengan bunga jumlah deret
barisan berbunga/bunga pada
dan deret majemuk. konteks
aritmatika Sistem ini dunia nyata,
dan dikenal juga seperti
dengan istilah bunga,
geometri
riba mudhaafah pertumbuha
Menyelesaikan ( melipat n, dan
model matematika gandakan uang) peluruhan.
berkaitan dengan Hal ini
barisan dan deret ndianggap Mengeksplor
aritmatika dan menganiaya. asi
geometri Mendiskusika
n soal-soal
yang ada pada
LKPD dengan
teman
sekelompok
yaitu
menyusun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

pola barisan
dan deret
bunga,
peluruhan dan
pertumbuhan
serta
penyelesaiann
ya.

Mengasosiasi
Menganalisis
pola barisan
dan deret yang
pada konteks
dunia nyata,
seperti bunga,
pertumbuhan,
dan peluruhan
yang telah
diselesaikan
serta
menyelesaikan
permasalah
tersebut.
Mengkomuni
kasikan
a. Menyajika
n secara
tertulis
atau lisan
hasil
pembelaja
ran, apa

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

yang telah
dipelajari.
b. Memberik
an
tanggapan
hasil
presentasi
meliputi
tanya
jawab
untuk
mengkonfi
rmasi dan
alasan,
memberik
an
tambahan
informasi,
atau
melengkap
i informasi
ataupun
tanggapan
lainnya.
c. Melakuka
n resume
secara
lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dipahami,
keterampil
an yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.
2 3.4 Menganalisis 3.4.1 BANGUN Aqidah ( Wilayah budaya Mengamati Carilah
konsep dan Menjelask RUANG meningkatkan orang minangkabau 1. Siswa Mengerjakan sebuah
sifat diagonal an DIMENSI keimanan dan ( membangun mengamati tugas-tugas permasala
ruang, perbedaan TIGA ketakwaan pada kebersamaan ) contoh yang ada pada han dalam
diagonal diagonal 1. Diagon Allah yang kerangka buku
. kehidupan
bidang, dan bidang, al maha esa ( bangun matematika
diagonal bidang melalui ilmu) Fungsi rumah adat ruang 3 wajib kls XII yang
bidang
ruang, dan 2. Diagon dalam Minang. dimensi, mengenai terkait
diagonal
dalam bangun bidang al Proses penciptaan misalnya bangun ruang. dengan
ruang dimensi diagonal ruang langit dan bumi Rumah adat dalam balok, konsep
tiga serta 3.4.2 3. Bidang Surat minangkabau yang kubus, dan luas
menerapkanny Menentuk diagon ANNAZI”AAT disebut dengan rumah prisma. bidang
a dalam an al (79) bagonjong , jumlah Menanya diagonal
memecahkan diagonal 4. Penera Ayat 27-33 ruang pada umumnya 2. Siswa pada
masalah. bidang, pan Yang intinya menanyakan
ganjil dimulai dari tiga bangun
diagonal diagon menjelaskan bagaimana
ruang dan
ruang, lima ruang, ruang
4.4 Menggunakan al tentang bagaiman menentukan
bidang ALLAH sambilan ruang dan dimensi
berbagai prinsip ruang, diagonal
diagonal diagon menciptakan ada juga yg sebelas bidang, tiga dan
konsep dan sifat
diagonal ruang, 3.4.3 al langit dan bumi ruang. Jumlah ruang diagonal selesaikan
diagonal bidang, Menentuk bidang, Yaitu bisa juga tergantung ruang, dan . Buat
dan bidang diagonal an bidang bagaiman dari jumlah anak bidang laporanny
dalam bangun panjang diagon Allah perempuan yang diagonal a dan
ruang dimensi tiga diagonal al menciptakan dimiliki oleh keluarga dari presentasi
serta bidang, dalam tersebut.Kamar pun kerangka kan di
bumi
menerapkannya diagonal masala bangun depan
terhampar dan dalam rumah gadang
ruang
ukurannya tidak terlalu kelas

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dalam memecahkan 3.4.4 h langit tanpa besar hanya bisa ruang yang
masalah. Menentuk nyata tiang dan memuuat tempat tidur diamati.
an luas diantaranya , karena untuk Mengeksplor
bidang ada ruang menjalin kebersamaan asi
diagonal 3. Siswa
tempat antar keluarga maka
4.4.1 menemukan
Menyeles makhluk aktifitas tidak pengertian i
aikan hidup. diadakan di dalam diagonal
masalah kamar tapi pada ruang bidang,
yang depan pada rumah diagonal
berkaitan gadang sehingga selalu ruang, dan
dengan terjalin komunikasi diagonal
diagonal dan kebersamaan bidang
bidang, diantara anggota bangun ruan
diagonal keluarga. dari buku
ruang dan sumber dan
bidang alat peraga.
diagonal 4. Siswa
secara
berkelompo
k
menentukan
diagonal
bidang,
diagonal
ruang, dan
bidang
diagonal
dari balok,
kubus, dan
prisma
5. Siswa
menghitung
panjang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

diagonal
bidang dan
diagonal
ruang, serta
luas bidang
diagonal
dari suatu
bangun
ruang.
Mengasosiasi
6. Menganalisi
s dan
membuat
kategori dari
unsur-unsur
yang
terdapat
pada
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
serta
masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

bidang
diagonal
Mengomunik
asikan
7. Menyampai
kan konsep
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal,
serta cara
menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
8. Memberikan
tanggapan
hasil
presentasi
meliputi
tanya jawab
untuk
mengkonfir
masi,
memberikan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


tambahan
informasi,
melengkapi
informasi
ataupun
tanggapan
lainnya
Melakukan
resume secara
lengkap,
komprehensif
dan dibantu
guru dari
konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang diperoleh
maupun sikap
lainny

Padang,........

Lampiran 2
SILABUS
SEKOLAH : SMA....

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA (Wajib)


KELAS / SEMESTER : X MIA /1

Materi
Kegiatan Wakt Sumber
SKL KI KD IPK Pembelajara Penilaian
Pembelajaran u Belajar
n
Pengetahu 3. 3.1 Mengintepretasi 3.1.1 Dengan 1. penilai Buku
an: Memahami, persamaan dan Menuliska membaca an 12 jp Matematika
Persamaan
Memiliki menerapkan, pertidaksamaan nkonsep materi dari proses kelas X
dan
pengetahua menganalisis nilai mutlak dari nilai LKPD siswa 2. tes karanganmen
Pertidaksam
n faktual, pengetahuanf bentuk linear satu mutlak. dapat tertulis dikbud
aan Nilai
konseptual, aktual, variabel dengan menentukan : 3. penuga tahun 2016
3.1.2. Mutlak
prosedural, konseptual, persamaan dan sa n
dan procedural pertidaksamaan Mengga Linear satu 1. Konsep Bahan ajar
metakogniti berdasarkan linear Aljabar mbar variable nilai mutlak MGMP
f pada rasa lainnya
tingkat ingintahunyat kan 2. Persamaan Bahan ajar
teknis, entangilmupe grafik nilai mutlak yangdi
spesifik, ngetahuan, persam rancang guru
detil, dan teknologi, 3. Pertidaksa
aan
kompleks seni, budaya, maan nilai
berkenaan danhumanior nilai mutlak
dengan: adenganwaw mutlak
1. ilmu asankemanus linear
pengetahua iaan, satu
n, kebangsaan,
2. kenegaraan, variabe
teknologi, danperadaban l.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


3. seni, terkaitpenyeb 3.1.3.
4. budaya, abfenomenad Menghitu
dan ankejadian,
ng
5. sertamenerap
humaniora. kanpengetahu Persamaa
an nnilai
Mampu procedural mutlak
mengaitkan padabidangka linear
pengetahua jian yang
n di atas spesifiksesuai satu
dalam denganbakatd variabel.
konteks diri anminatnyau 3.1.4.
sendiri, ntukmemeca Menghitung
keluarga, hkanmasalah
pertidaksa
sekolah,
masyarakat 4. Mengolah, maan
dan menalar, dan nilaimutlak
lingkungan menyaji linear satu
alam dalam ranah variabel.
sekitar, konkret dan
3.1.5.
bangsa, ranah abstrak
Mengambar
negara, terkait
kan grafik
serta dengan
Pertidaksa
kawasan pengembanga
maan nilai
regional n dari yang
mutlak
dipelajarinya
linearSatu
di sekolah
variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dan secara 4.1.1


internasion mandiri, dan 4.1
al. mampu menyelesaiakanm Menggu
menggunaka asalah yang nakan
n metoda berkaitandenganp konsep
sesuai kaidah ersamaandanperti nilai
keilmuan
daksamaannilaim k dalam
utlakdaribentuk
linear
satuvariabel. berbagai
permas
alahan
Dengan 12 jp
membaca 1.penilaian
4.1.2 Sistem materi dari proses
Menyelesai persamaan LKPD siswa 2.tes
kan linear tiga dapat : tertulis
permasalah variabel 3.penugas
an 1. a n
yang mengubahsuat
berkai umasalah yang
tan diketahuikedal
dengan amvariabel x,
persa y, dan z
maan
nilai mutlak
dari

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

bentuk 2.menentukan
linear masalahkedala
satu mbentuktabel.
variabel
3.
menyusunsiste
mpersamaan
4.1.3Menye
linear tiga
lesai variablel
darisoal cerita
Kan
permasala

han yang
berkaitan
dengan

pertidaksa
maan nilai
mutlak
dari

bentuk
linear satu

variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Pengetahu 3.3Menyusun 3.3.1Siswa Buku


an: system persamaan dapatmeng Matematika
Memiliki linear tiga variable ubahsuatum kelas X
pengetahua ldarimasalahkontek asalah yang karanganmen
n faktual, stual diketahuike dikbud
konseptual, dalamvaria tahun 2016
prosedural, bel x, y,
dan dan z. Bahan ajar
metakogniti MGMP
f pada 3.3.2
tingkat Siswadapat Bahan ajar
teknis, menentuka yangdi
spesifik, nmasalahke rancang guru
detil, dan dalambentu
kompleks ktabel.
berkenaan
dengan: 3.3.3Siswa
1. ilmu dapat
pengetahua menyusunsi
n, stempersam
2. aan linear
teknologi, tigavariabel
3. seni, darisoalceri
ta

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

4. budaya, 4.3.1
dan 4.3 menyelesaikan Siswadapat
5. masalah mengidentif
humaniora. kontekstual yang ikasisistem
berkaitan dengan persamaan
Mampu system persamaan linear
mengaitkan tigavariabel
linear tigavariabel
pengetahua menjadiper
n di atas samaan
dalam linear
konteks diri duavariabel
sendiri, dengancara
keluarga, mengelimin
sekolah, asisalahsatu
masyarakat variabel
dan 4.3.2
lingkungan Siswadapat
alam mengidentif
sekitar, ikasisistem
bangsa, persamaan
negara, linear
serta duavariabel
kawasan
regional 4.3.3
dan Siswadapa
internasion tmenyelesa
al. ikanketiga
variabel

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Keterampi
lan:

Memiliki
keterampil
an berpikir
dan
bertindak:

1. kreatif,

2.
produktif,

3. kritis,

4. mandiri,

5.
kolaboratif
, dan

6.
komunikat
if

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

melalui
pendekatan
ilmiah
sebagai
pengemban
gan dari
yang
dipelajari di
satuan
pendidikan
dan sumber
lain secara
mandiri

SILABUS MATA PELAJARAN: MATEMATIKA (WAJIB)

Satuan Pendidikan : SMA Kelas


: XI MIPA Tahun Pelajaran :
2017 - 2018
Kompetensi Inti :

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai pemasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam srta menepatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
KI 3 : dunia.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

N KOMPET INDIKAT NILAI-NILAI PEMBELAJARAN Penilai Alokas Sumber


O. ENSI OR MATE RELIGI BUDAY TM PT KM an i Belajar
DASAR RI US A Waktu

1 3.5 - Aqidah - Falsafah Mengamati  Mengerj Menyel .Teknik 16 jam Buku


Menganalisis 3.5.8 TRANSF -Translasi Minang memperhatika akan Penilaia
dan Menjelaskanarti ORMASI QS. Al- Kabau
esaikan pelajar Matemati
n beberapa latihan n:
membanding geometris dar DAN Baqarah (2) Ketek gambar soal- an ka Wajib
soal-
kan suatu KOMPO ayat 218 banamo, peristiwa soal soal  Penilai siswa
transformasi transformasipad SISI Orang- gadang transformasi dalam tentang an kelas XI
dan a bidangg sert TRANSF orang yang bagala pada bidang buku transla Sikap : karangan
komposisi jenis-jenisnya ORMASI berhijrah (transform dan panduan Observ
transformasi (translasi, DENGA dan berjihad asi)
si, Sukino
mengamati Latihan. asi/pen
dengan refleksi, rotas N dijalan Artinya: aturan – refleksi
. hal... gamata
menggunaka dan dilatasi). MENGG Allah Sewaktu aturan yang no... , rotasi n e-dukasi
n matriks UNAKA menuju ke kecil berlaku pada dan  Penilai net
3.5.9 N jalan yang seorang transformasi dilatasi an
lebih baik. laki-laki geometri

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Menentukan MATRIK minang (translasi, dalam Penget


aturan dan S dipanggil refleksi, buku ahuan: Buku
- Refleksi sesuai dilatasi, dan
matriks yang Transfor QS.An- namanya, rotasi) yang
pandua Tes Referensi
bersesuaian masi Nuur(24) tapi kalau menggunakan n Tertulis lainnya
dengan terdiri ayat 26 sudah matriks dan masing  Penilai
translasi dari: Wanita- besar menerapkann - an
(pergeseran). wanita yang (beristri) ya dalam masing Ketera
- translasi keji dipanggil menyelesaika
pasanganny “gala”nya, n masalah.
minima mpilan:
3.5.10 l2
- refleksi a laki-laki tapi Unjuk
Menentukan yang keji buah
orangnya Menanya Kerja/
aturan dan - Rotasi dan laki-laki itu juga Praktik
Membuat
matriks dan yang keji dan
pertanyaan
yang adalah buat Proyek
tentang
bersesuaian - dilatasi wanita yang Maukua
keji, sesuai bayang- aturan
dengan dengan bayang dalam 2. B
refleksi konsep sapanjang transformas entuk
(pencermina refleksi badan Penilai
i, matriks-
n). bahwa suatu jangan an
benda akan besar matriks
3.5.11 sama pasak dari yang :
dengan pada tiang bersesuaian  Observ
Menentukan bayanganny (translasi) dengan asi:
aturan dan a Artinya: lembar
matriks yang Misalkan
transformas
penga
bersesuaian - Rotasi dalam i geometri matan
dengan kehidupan (translasi, aktivita
QS.Yassin( ekonoi refleksi, s
rotasi keluarga, peserta
36) ayat 37- rotasi dan
(perputaran). 40 hendaklah didik
mengira- dilatasi)dan
Peredaran  Tes
3.5.12 atau ngira penerapann tertulis:

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Menentukan pertukaran besarnya yadalam uraian
aturan dan siang dan pengeluara menyelesai dan
malam dan n jangan lembar
matriks masing2 sampai
kan kerja
yang nya telah melebihi masalah.  Unjuk
bersesuaian diatur garis pendapatan kerja:
dengan edarnya agar hidup Mengekspl lembar
dilatasi oleh tidak susah orasi penilai
ALLAH swt an
(perkalian). dan tidak
Menentuka present
ada yang n matriks asi
3.5.13 saling yang  Proyek
Menentukan mendahului bersesuaian
matriks (peredaran dengan :
tunggal hasil matahari lembar
dan bulan
transformas tugas
komposisi menurut i geometri, proyek
beberapa garis (translasi, dan
matriks edarnya) , refleksi, pedom
transformasi maka rotasi dan an
terjadilah penilai
fenomena
dilatasi) an
3.5.14 dan
siang dan
Menggunaka malam. menggunak
n matriks annya
hasil QS. untuk
komposisi Ibrahim(14)
menentuka
transformasi ayat 33
4.5Menyeles Allah telah n bayangan
aikan
untuk mengatur hasil
masalah yang menentukan peredaran transformas
berkaitan bayangan matahari iunsur-
dengan suatu titik, dan bulan
matriks berdsarkan
unsur yang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

transformasi garis, atau orbitnya dan terdapat


geometri kurva. menyebabk pada sifat-
(translasi, an
refleksi, terjadinya sifat
dilatasi, dan 4.5.7 siang dan transformas
roasi) Menentukan malam. igeometri
bayangan dan dapat
titik, garis, - Dilatasi menggunak
atau benda QS An-
Nissa (4) an
hasil translasi ayat 31 nyadalam
(pergeseran) Orang yang menyelesai
dengan menjauhi kan
menggunaka dosa –dosa masalah.
n matriks. besar maka
akan
dihapus Mengasosi
4.5.8 dosa-dosa asi
Menentukan kecil dan Menganalis
bayangan dimasukkan is dan
titik, garis, ketempat
yang mulia membuat
atau kurva kategori
hasil refleksi dari unsur-
(pencermina unsur yang
n) dengan terdapat
menggunaka pada sifat-
n matriks. sifat
transformas
4.5.9
igeometri
Menentukan
yang
bayangan
menggunak
titik, garis,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

atau kurva an matriks


hasil rotasi dan
(perputaran) penerapann
dengan yadalam
menggunaka menyelesai
n matriks. kan
masalah,
4.5.10 kemudian
Menentukan menghubun
bayangan gkan unsur-
titik, garis, unsur yang
atau kurva sudah
hasil dilatasi dikategorik
(perkalian) an sehingga
dengan dapat dibuat
menggunaka kesimpulan
n matriks. mengenai
sifat-sifat
4.5.11
transformas
Memecahkan
igeometri
masalah yang
yang
berkaitan
menggunak
dengan
an matriks
matriks
dan
transformasi
penerapann
geometri
yadalam
(translasi,
menyelesai
refleksi,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dilatasi dan kan


rotasi). masalah.
4.5.12 Mengomu
Menyelesaik nikasika
an masalah n
yang Menyampa
berkaitan ikan sifat-
dengan sifat
matriks hasil transformas
komposisi igeometri
beberapa yang
transformasi menggunak
untuk an matriks
menentukan dan
bayangan penerapann
suatu titik, yadalam
garis, menyelesai
ataupun kan
kurva. masalah
dengan
lisan,
tulisan, dan
bagan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

2 3.6 3.6.1 BARISA - Aqidah Falsafah Mengamati Mengerjak Mengerja Mengerj 20 jam Buku
Menggeneral Menghitung N 1..QS. Surat minangka Peserta didik an tugas- kan soal- akan pelajara Matemati
isasi pola nilai sekarang ARITMA Ash- bau mengamati tugas yang soal tugas- n
bilangan dan dari nilai yang TIKA Shaf(61) contoh- ada pada aplikatif tugas
ka Wajib
jumlah pada akan datang DAN ayat 4 contoh deret buku paket dan soal yang ada siswa
barisan dengan bunga GEOME (barisan) dan barisan Matematik SBMPT pada kelas XI
Aritmetika tunggal TRI pada konteks a wajib N LKS
dan Geometri DALAM 2. QS Al- dunia nyata, mengenai mengena mengena e-dukasi
PENYEL Hasyr (59) seperti bunga, pertumbuh i barisan, i
3.6.2 ESAIAN ayat 18 pertumbuhan, an dan deret, pertumb
net
Menentukan BUNGA Kita harus dan peluruhan petumbu uhan
jumlah MAJEM memprediks peluruhan. barisan dan han, dan
penduduk UK DAN ikan Menanya deretLat..h peluruha peluruha Buku
untuk ANUITA kehidupan c. Guru al... no... n, bunga n. Referensi
beberapa S beberapa mendoro tunggal
tahun tahun yang ng siswa dan
lainnya
mendatang akan dengan bunga
5. Barisa datang. bertanya majemuk
3.6.3 n ” apakah dari
Menentukan Aritm anada sumber
peluruhan atika 3. QS.Al- bisa lain
dengan Ashr memberi masing-
menggunakan 6. Barisa (103)ayat 1- kan masing
konsep n 4. 3. Duduak contoh 1buah.
barisan dan Gome Makna yang maraui atau
deret tri ter:kandung k menulisk
didalamnya: ranjau, an pola
3.6.4 7. Bunga Kalau tidak tagak barisan
Menentukan Maja memanfaatk maninj dan deret
bungga muk an waktu au pada
tunggal sekarang jarak. konteks
dengan 8. Anuit sampai Maknanya: dunia
menggunakan as kapanpun nyata,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

konsep akan jadi Kita seperti


barisan dan oraang yang hendaklah bunga,
deret merugi. mengisi pertumbu
waktu han, dan
2..QS.Al sebaik- peluruha
Kahfi(18) baik nya di n
ayat 22 masa lainnya?.
3.6.5 Nanti (ada sekarang d. Peserta
Menentukan orang yang didik
bunga akan) memberi
majemuk mengatakan 4. Bakuli kan
dengan (jumlah mek gagasan
konsep mereka) sabalun menarik
barisan dan adalah tiga abih, dan
deret orang yang sadioka menanta
keempat n ng untuk
3.6.6 adalah payung didalami
Menentukan anjingnya, sabalun dalam
anuitas dan (yang hujan. bentuk
lain) Maknan bertanya
mengatakan ya: ” dari
: "(jumlah Refklek bentuk-
4.6.1 mereka) si masa bentuk
Membuat adalah lima lalu contoh
model orang yang sebagai tersebut
matematika keenam pedoma bagaima
berkaitan adalah n untuk na cara
dengan barisan anjing nya", berbuat menentu
dan deret sebagai pada kan
4.6 aritmatika dan terkaan masa jumlah
Menggunaka geometri terhadap sekaran deret
n pola barang yang g dan pada
barisan gaib; dan mengin konteks
aritmetika (yang lain gat dunia

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

atau geometri lagi) massa nyata,


untuk mengatakan yang seperti
menyajikan 4.6.2 : "(jumlah akan bunga,
dan Menyelesaika mereka) datang. pertumbu
menyelesaika n model tujuh orang, han, dan
n masalah matematika yang ke peluruha
kontekstual berkaitan delapan n.
(termasuk dengan adalah
pertumbuhan, barisan dan anjingnya." Mengeksplor
peluruhan, deret Katakanlah: asi
bunga aritmatika dan "Tuhanku Mendiskusika
majemuk, geometri lebih n soal-soal
dan anuitas) mengetahui yang ada pada
jumlah LKS dengan
mereka; teman
tidak ada sekelompok
orang yang yaitu
mengetahui menyusun
(bilangan) pola barisan
mereka dan deret
kecuali bunga,
sedikit." peluruhan dan
Karena itu pertumbuhan
janganlah serta
kamu penyelesaiann
(Muhamma ya.
d) Mengasosiasi
bertengkar Menganalisis
tentang hal pola barisan
mereka, dan deret
kecuali yang pada
pertengkara konteks dunia
n lahir saja nyata, seperti
dan jangan bunga,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

kamu pertumbuhan,
menanyaka dan peluruhan
n tentang yang telah
mereka diselesaikan
(pemuda- serta
pemuda itu) menyelesaika
kepada n permasalah
seorangpun tersebut.
di antara Mengkomuni
mereka kasikan
Maknanya: d. Menyajika
Ada seorang n secara
yang tertulis
mencoba atau lisan
menerka hasil
jumlah dari pembelajar
Ashabul an, apa
Kahfi(para yang telah
pemuda dan dipelajari.
anjingnya) e. Memberik
jumlah yang an
pasti yang tanggapan
mereka hasil
ketahui presentasi
adalah meliputi
jumlah tanya
anjingnya 1, jawab
sementara untuk
jumlah para mengkonfi
pemudanya rmasi dan
masih alasan,
menjadi memberik
tanda tanya, an
ini berkaitan tambahan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dengan informasi,
barisan atau
dalam melengkap
matematika i informasi
dengan ataupun
rumus Un = tanggapan
n + 1, lainnya.
(n=jumlah f. Melakuka
pemuda dan n resume
1=anjingnya secara
) lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampil
an yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

SILABUS INTEGRASI MUATANLOKAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA PROV SUMATERA BARAT

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XII (Dua Belas)
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Kompetensi Inti :
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1
KI : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
2 damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan
KI : Memahami, dunia. menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
menerapkan,
3 berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
4 dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

ALOKAS NILAI NILAI ADAT


KOMPETEN MATERI KEGIATAN PENILAIA SUMBER
INDIKATOR I AGAMA MINANG
SI DASAR POKOK PEMBELAJARAN N BELAJAR
WAKTU KABAU
SEMESTER 1

Barisan dan Deret


3.2 BARISAN 1.1.1 Bersyukur atas Mengamati Peserta Observasi 20 JP 1. Cecep
Mendeskri DAN nikmat ilmu didik mengamati 1. Sikap anwar. Ibadah/ Di
psikan pengetahuan contoh- contoh deret kerja sama 2008. Fiqih Minangkabau
konsep DERET dan barisan pada 2. Cermat Matematik
yang diberikan ada istilah
barisan Penerapan konteks dunia nyata, 3. Rasa ingin a aplikasi :
Tuhan sehingga seperti bunga, Riba tengkulak ,
dan deret barisan dan tahu untuk
dapat diharamka seperti pada
pada deret dalam pertumbuhan, dan 4. Percaya SMA dan n dalam legenda siti
konteks mempermudah peluruhan. Menanya diri MA kelas
dunia nyata islam nurbaya dan
dunia kehidupan e. Guru mendorong XII
seperti Sesuai datuk
nyata, manusia. siswa dengan Tugas program dengan
seperti 1. Bunga, bertanya” apakah Mengerjakan studi ilmu maringgih,
1.1.2 Memberikan firman
bunga, 2. anada bisa tugas-tugas alam. ALLAH yang
salam sebelum memberikan
pertumbuh Pertumbuhan yang ada Diterbitkan dalam meggambarka
an, dan dan sesudah contoh atau pada LKS oleh Pusat
3. Peluruhan ALQURA n
peluruhan. menyampaikan menuliskan pola mengenai Perbukuan N suurat dampak
sesuatu. barisan dan deret pertumbuhan Departeme Ali Imran ( buruknya
4.2 2.1.1 Memiliki sikap pada konteks dan n 3) ayat 130 terjerat dalam
Mengidenti cermat dalam dunia nyata, peluruhan Pendidikan Yang
fikasi, seperti bunga, barisan dan Nasional.
peminjaman
menyelesaikan artinya hai uang yang
menyajikan pertumbuhan, deret 2. As’ari, orang-
permasalahan dan peluruhan memakai
model Abdur, orang yang
matematika yang lainnya?. dkk. 2014. imbalan
beriman
dan berhubungan f. Peserta didik BukuGuru ( bunga
jangan lah
menyelesai dengan konsep memberikan Matematik kamu berbunga/
kan gagasan menarik a SMA/ memakan
masalah MAN

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

keseharian barisan dan dan menantang SMK/MA riba bunga


yang deret. untuk didalami Kelas XII. dengan majemuk)
berkaitan 2.2.1 Menunjukkan dalam bentuk Jakarta : berlipat Seperti dalam
dengan percaya diri bertanya” dari Pusat ganda dan pepatah
barisan dan dalam bentuk-bentuk Kurikulum bertaqwala
minang
deret melakukan contoh tersebut dan h kamu
Naiaklah dari
aritmetika, kegiatan belajar bagaimana cara Perbukuan, kepada
janjang ,
geometri materi barisan menentukan Balitbang, Allah
turunlah dari
dan yang dan deret. jumlah deret Kemdikbu supaya
tanggo yang
lainnya. 3.2.12 Menghitung pada konteks d. kamu
makna nya
dunia nyata, mendapat
nilai sekarang selalu lah
seperti bunga, keuntunga
dari nilai yang berbuat sesuai
pertumbuhan, n
akan datang aturan dan
dan peluruhan.
dengan bunga undang-
Mengeksplorasi Seperti
undang yang
tunggal Mendiskusikan soal- riba
berlaku , dan
3.2.13 Menentukan soal yang ada pada jahiliyah
janganlah
jumlah LKS dengan teman Riba ini
sekali-kali
sekelompok yaitu terdapat
penduduk mendekati
menyusun pola pada
untuk beberapa riba.yang
barisan dan deret hutang
tahun bunga, peluruhan dan memang
yang
mendatang pertumbuhan serta dilarang
dibayar
penyelesaiannya. menurut
3.2.14 Menentukan melebihi
Mengasosiasi agama islam.
peluruhan dari
Menganalisis pola pokoknya,
dengan
barisan dan deret hal ini
menggunakan yang pada konteks dikarenaka
konsep barisan dunia nyata, seperti n
dan deret bunga, pertumbuhan, sipeminja
3.2.15 Menentukan dan peluruhan yang m tidak
bungga tunggal telah diselesaikan mampu
dengan serta menyelesaikan untuk
permasalah tersebut. membayar

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

menggunakan Mengkomunikasika nya pada


konsep barisan n waktu yang
3.2.16 Menentukan g. Menyajikan secara telah
tertulis atau lisan ditetapkan.
bunga majemuk
hasil Adapun
dengan konsep pembelajaran, apa penambaha
barisan dan yang telah n hutang
deret dipelajari. yang
4.1.2 Membuat h. Memberikan dibayarkan
model tanggapan hasil akan
matematika presentasi semakin
meliputi tanya bertambah
berkaitan
jawab untuk besar
dengan barisan mengkonfirmasi bersamaan
dan deret dan alasan, dengan
aritmatika dan memberikan semakin
geometri tambahan mundurnya
4.1.3 Menyelesaikan informasi, atau waktu
melengkapi pelunasan
model
informasi ataupun hutang (
matematika tanggapan lainnya. sistem
berkaitan i. Melakukan bunga
dengan barisan resume secara berbunga/b
dan deret lengkap, unga
aritmatika dan komprehensif dan majemuk.
geometri dibantu guru dari Sistem ini
konsep yang dikenal
dipahami, juga
keterampilan yang dengan
diperoleh maupun istilah riba
sikap lainnya. mudhaafah
( melipat
gandakan
uang)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Hal ini
ndianggap
menganiay
a.

Dimensi Tiga
3.5 Mengana BANGUN 1.1.1 Mensyukuri Mengamati Tugas 16 JP As’ari, Aqidah (
lisis RUANG nikmat Allah 1. Siswa Membuat Abdur, dkk. meningkatk Wilayah
konsep DIMENSI SWT atas mengamati beberapa 2014. an budaya orang
dan sifat TIGA contoh kerangka model BukuGuru keimanan minangkabau
keberagaman
diagonal 1. Diagonal bangun ruang 3 bangun Matematika dan ( membangun
bidang bentuk bangun dimensi, ruang SMA/ MAN ketakwaan
ruang, kebersamaan
diagonal 2. Diagonal ruang sisi datar misalnya balok, Sikap: SMK/MA pada Allah
ruang yang ada di )
bidang, kubus, dan Observa Kelas XII. yang maha
3. Bidang sekitar prisma. Jakarta : esa ( .
dan si
bidang diagonal 2.1.1 Memiliki sikap Menanya Pusat melalui Fungsi rumah
diagonal 4. Penerapan 2. Siswa  M Kurikulum ilmu) adat dalam
kerjasama
dalam diagonal dalam menanyakan engamati dan Minang.
bangun ruang, menyelesaikan bagaimana ketelitian, Perbukuan, Proses
ruang diagonal tugas kelompok menentukan rasa ingin Balitbang, penciptaan Rumah adat
dimensi bidang, 2.2.1 Memiliki sikap diagonal bidang, tahu dan Kemdikbud. langit dan dalam
tiga serta bidang rasa ingin tahu diagonal ruang, tanggung bumi minangkabau
menerap diagonal mengenai dan bidang jawab dalam Siswono, Surat yang disebut
kannya dalam diagonal diagonal dari Tatag Yuli ANNAZI”A dengan rumah
mengerjakan
dalam masalah bidang, kerangka bangun Eko, dan Netti AT bagonjong ,
tugas,
memeca nyata diagonal ruang ruang yang Lastiningsih.2 (79) Ayat jumlah ruang
diamati.
menyimak 007. 27-33 pada
hkan dan bidang
Mengeksplorasi penjelasan, Matematika Yang umumnya
masalah. diagonal
2.2.2 Memiliki sikap 3. Siswa atau SMP dan MTs intinya ganjil dimulai
4.4 percaya diri menemukan presentasi untuk Kelas menjelaskan dari tiga
Menggunakan dalam pengertian i peserta didik VIII. Jakarta: tentang ruang, lima
berbagai mempresentasik diagonal bidang, mengenai ESIS bagaiman ruang,

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

prinsip an hasil diskusi diagonal ruang, ALLAH sambilan


konsep dan kelompok dan dan diagonal  Portof Alat peraga menciptakan ruang dan ada
sifat diagonal memberikan bidang bangun olio langit dan juga yg sebelas
ruang, tanggapan ruan dari buku bumi ruang. Jumlah
Menyusu
diagonal terhadap suatu sumber dan alat Yaitu ruang biasanya
bidang, dan permasalahan peraga. n dan (
bagaiman
bidang 3.4.1 Menjelaskan 4. Siswa secara membuat pada
Allah
diagonal perbedaan berkelompok rangkuma umumnya )
menciptaka
dalam bangun diagonal menentukan n dari tergantung
n bumi
ruang dimensi bidang, diagonal bidang, tugas- dari jumlah
terhampar
tiga serta diagonal ruang, diagonal ruang, tugas anak
menerapkann dan bidang dan bidang yang dan langit perempuan
ya dalam diagonal diagonal dari sudah tanpa tiang yang dimiliki
memecahkan 3.4.2 Menentukan balok, kubus, diselesaik dan oleh keluarga
masalah. diagonal dan prisma an diantarany tersebut.Kama
bidang, 5. Siswa
Tes a ada ruang r pun dalam
diagonal ruang menghitung Tes tertulis tempat rumah gadang
dan bidang panjang diagonal makhluk ukurannya
bentuk uraian
diagonal bidang dan hidup. tidak terlalu
3.4.3 Menentukan diagonal ruang, besar hanya
panjang serta luas bidang bisa memuuat
diagonal diagonal dari tempat tidur ,
bidang, suatu bangun karena untuk
diagonal ruang ruang. menjalin
3.4.4 Menentukan Mengasosiasi kebersamaan
luas bidang 6. Menganalisis dan antar keluarga
diagonal membuat maka aktifitas
4.4.1 Menyelesaikan kategori dari tidak diadakan
masalah yang unsur-unsur yang di dalam
berkaitan terdapat pada kamar tapi
dengan diagonal ruang, pada ruang
diagonal diagonal bidang depan pada
bidang, dan bidang rumah gadang
diagonal ruang diagonal serta sehingga

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

dan bidang masalah yang selalu terjalin


diagonal berkaitan dengan komunikasi
diagonal ruang, dan
diagonal bidang kebersamaan
dan bidang diantara
diagonal anggota
keluarga.
Mengomunikasikan
7. Menyampaikan
konsep diagonal
ruang, diagonal
bidang dan
bidang diagonal,
serta cara
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
diagonal ruang,
diagonal bidang
dan bidang
diagonal
8. Memberikan
tanggapan hasil
presentasi
meliputi tanya
jawab untuk
mengkonfirmasi,
memberikan
tambahan
informasi,
melengkapi
informasi
ataupun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

tanggapan
lainnya
9. Melakukan
resume secara
lengkap,
komprehensif
dan dibantu guru
dari konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang diperoleh
maupun sikap
lainnya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA .............


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI IPA/ 1
(ganjil)
Materi pokok : Transformasi Dan Komposisi Transformasi Dengan
Menggunakan Matriks
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit (4 X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI SOSIAL (KI 2)

Kompetensi Sikap Spiritual yang ditumbuhkembangkan melalui keteladanan, pembiasaan, dan


budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik, yaitu berkaitan dengan kemampuan menghayati dan mengamalkan ajaran
agama
yang dianutnya. Sedangkan pada Kompetensi Sikap Sosial berkaitan dengan mengamalkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif (kritis),dan proaktif(kreatif)) dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4)
KI3: Kompetensi Pengetahuan, yaitu memahami, KI4: Kompetensi Keterampilan,
menerapkan, menganalisis pengetahuan yaitu Mengolah, menalar, dan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan menyaji dalam ranah konkret
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak terkait
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan pengembangan dari
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, yang dipelajarinya di sekolah
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab secara mandiri, dan mampu
fenomena dan kejadian, serta menerapkan menggunakan metoda sesuai
pengetahuan prosedural pada bidang kajian kaidah keilmuan.
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.5Menganalisis dan membandingkan 4.5Menyelesaikan masalah yang
transformasi dan komposisi berkaitan dengan matriks
transformasidengan mengguna kan transformasi geometri (translasi,
matriks. refleksi, dilatasi dan rotasi).
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN
(IPK) DARI KD 3.5 KOMPETENSI (IPK) DARI KD 4.5
Pertemuan 1 4.5.13 Menentukan bayangan titik, garis, atau
3.5.15 benda hasil translasi (pergeseran)
enjelaskanarti geometris dari suatu dengan menggunakan matriks.
transformasipada bidang serta jenis-jenisnya 4.5.14 Menentukan bayangan titik, garis, atau
(translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi). kurva hasil refleksi (pencerminan)
3.5.16 Menentukan aturan dan matriks yang dengan menggunakan matriks.
bersesuaian dengan translasi (pergeseran). 4.5.15 Menentukan bayangan titik, garis, atau
Pertemuan 2 kurva hasil rotasi (perputaran) dengan
3.5.17 Menentukan aturan dan matriks yang menggunakan matriks.
bersesuaian denganrefleksi (pencerminan).

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

3.5.18 Menentukan aturan dan matriks yang 4.5.16 Menentukan bayangan titik, garis, atau
bersesuaian denganrotasi (perputaran). kurva hasil dilatasi (perkalian) dengan
Pertemuan 3 menggunakan matriks.
3.5.19 Menentukan aturan dan matriks yang
bersesuaian dengandilatasi (perkalian). 4.5.17 Memecahkan masalah yang berkaitan
3.5.20 Menentukan matriks tunggal hasil dengan matriks transformasi geometri
komposisi beberapa matriks transformasi. (translasi, refleksi, dilatasi dan rotasi).
Pertemuan 4
3.5.21 Menggunakan matriks hasil komposisi 4.5.18 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
transformasi untuk menentukan bayangan dengan matriks hasil komposisi
suatu titik,garis, atau kurva. beberapa transformasi untuk
menentukan bayangan suatu titik,garis,
ataupunkurva.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode pembelajaran diskusi kelompok, tanya jawab, dan
penugasan melalui pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik untuk mengamati
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di
depan kelas,peserta didik dapatmenjelaskan konsep transformasi dan komposisi
transformasi dengan menggunakan matriksserta dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan matriks transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi dan rotasi),
dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, santun, percaya diri danpantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama
dengan baik.
C. Materi
Transformasi geometri yang meliputi:
- Translasi (Pergeseran)
- Refleksi (Pencerminan)
- Rotasi (perputaran)
- Dilatasi (pergeseran)

D. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : saintifik
Metode : Teknik diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model : discovery learning

E. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


1. Media :
 Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
 Lembar penilaian
2. Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
3. Sumber Belajar :
 Buku Matematika Wajib Siswa Kelas XI, Kemendikbud tahun 2013
 e-dukasi.net
 Buku refensi yang relevan,
 Gambar,
 Lingkungan setempat

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (4 jp)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 10
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dan mengecek
kehadiran siswa menit
3. Apersepsi
 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang
akan digunakan saat membahas materi konsep transformasi dan
komposisi transformasi dengan menggunakan matriks.
 Mengingatkan kembali peserta didik tentang matriks , dan
operasinya sebagai pengetahuan prasyarat.
 Memberikan motivasi tentang bagaimana kaitan materi
transformasi terdapat dalam Alqur’an spt:
- Translasi dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 218.
Yang bermakna, Orang-orang yang berhijrah dan berjihad
dijalan Allah menuju ke jalan yang lebih baik. Misalnya dalam
memilih teman, jika teman/kelompok kita berakhlak kurang baik
maka hendaklah kita tinggalkan dan pilih teman/kelompok yang
akhlaknya labih baik, seperti kata pepatah: kalau hendak melihat/
menilai seseorang itu lihatlah dengan siapa dia bergaul.
Peserta didik juga dikenalkan dengan falsafah-
falsafahminangkabau yang terintegrasi dalam materi
transformasi spt:
Ketek banamo, gadang bagala (transformasi)
Artinya:
Sewaktu kecil seorang laki-laki minang dipanggil
sesuai namanya, tapi kalau sudah besar (beristri)
dipanggil “gala”nya, tapi orangnya sama( itu juga)
Ma ukua bayang-bayang sapanjang badan jangan
besar pasak dari pada tiang (translasi)
Artinya:
Misalkan dalam kehidupan ekonomi keluarga,
hendaklah mengira-ngira besarnya pengeluaran jangan
sampai melebihi pendapatan agar tidakmenemui
kesulitan dalam hidp dan kehidupan.

Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah


aktual dan autentik. 150
1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar peristiwa transformasi menit
titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Jika titik sudut A, B, C, dan D pada persegi dipetakan sehingga
diperoleh peta (bayangan)nya adalah titik A’, B’, C’ dan D’ seperti
pada gambar, perubahan apa yang nampak pada persegi tersebut?.
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru cara
menggeser sebuahtitik pada bidang koordinat dan hasil translasinya.
Translasi : Pergeseran atau perpindahan titik-titik pada
suatu bidang pada jarak arah tertentu

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

C C’

A’
A

B Gambar 1
B'

Gambar 1. menunjukkan sebuah translasi  ABC menjadi


p
 A’B’C’ oleh suatu pasangan bilangan terurut   .
q
Pada translasi ini titik –titik sudut  ABC mempunyai
bayangan (peta) pada  A’B’C’, yaitu A→A’,B→B’,dan
C→C’ sedemikian rupa sehingga AA'  BB'  CC'.
Ini berarti AA’= BB’ = CC’ dan AA’ // BB’ // CC’. AA’ ,
BB’ , dan CC’ mewakili translasi yang sama.
Jika titik-titik sudut A,B,C berturut-turut mewakili
koordinat(a,b),(c,d), dan (e,f), maka A’,B’,C’ mewakili
koordinat (a + p, b + q),(c + p, d + q) dan (e + p, f + q).
Secara umum :

translasi (�)
A(x,y) A’(x’ , y’)

Jika A(x,y) ditranslasi oleh ( �)maka diperoleh
bayangan A’(x’, y’ ) dengan :

x’ = x + a
y’ = y + b
2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik diharapkan
dapat memprediksi aturan melakukan pergeseran (translasi), menyusun
masalah dan memecahkannya, serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada penemuan matriks yang bersesuaian
dengan translasi.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok
(penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–
5 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah
dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselesaikan melalui forum diskusi
kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam


penyelidikan

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1. Peserta didik memperhatikan untuk melakukan diskusi kelas
melalui bimbingan.

2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa


yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui
bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik
termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari
berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan.

3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai jenis-jenis


transformasi geometri dalam kelompoknya terkait dengan
informasi yang diharapkan.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-


masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas
manila dengan kreasi masing-masing.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam mengembangkan


dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta
didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan


menempelkan hasil-hasil kerja kelompok di sekitar dinding
ruang belajar.

3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan


di dinding) untuk digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.

4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta


menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan
pada dinding sekitar ruang belajar,mencermatinya dan
membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri
kemudianmendiskusikan kembali pada kelompok masing-
masing.

5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan


mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.

6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih


atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain.

7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok)


dalam kelas saat berdiskusi, bekerja sama maupunketika
presentasi berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah
melalui bimbingan.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang
tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda
pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik.
Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang pengertian 20
serta jenis-jenis transformasi geometri ,aturan translasi serta matriks
yang bersesuaian dengan translasi melalui review indikator yang menit
hendak dicapai pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan contoh-contoh lain
transformasi geometri dalam kehidupan sehari-hari, matriks yang
bersesuaian dengan translasi.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi
akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan
ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.
2. Pertemuan Kedua (4 jp)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 3. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 10
4. Mengkondisikan suasana belajar yang
5. menyenangkan; menit
Melalui tanya jawab membahas kembali tentang
6. transformasi geometri.
Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang
dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan
7. sedikit ulasan;
Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai
8. berkaitan dengangaris
Menyampaikan refleksi dancakupan
besar rotasi. materi refleksi dan
rotasi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam religius
- seperti:
Refleksi dalam QS.An-Nuur(24) ayat 26
Yang bermakna Wanita-wanita yang keji
pasangannya laki-laki yang keji dan laki-laki
yang keji adalah buat wanita yang keji, sesuai
dengan konsep refleksi bahwa suatu benda
akan sama dengan bayangannya
- Rotasi dalam QS.Yassin(36) ayat 37-40
Tentang:Peredaran atau pertukaran siang dan
malam dan masing2 nya telah diatur garis
edarnya oleh ALLAH swt dan tidak ada yang
saling mendahului (peredaran matahari dan
bulan menurut garis edarnya) , maka terjadilah
fenomena siang dan malam. Serta QS.
Ibrahim(14) ayat 33
Allah telah mengatur peredaran matahari dan
bulan berdsarkan orbitnya dan menyebabkan
9. terjadinya siang dan malam.
Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas aturan dalam refleksi
dan rotasi dan menemukan matriks yang bersesuaian
dengan refleksi dan rotasi dari berbagai titik pusat.

Kegiatan Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150


Inti masalah aktual dan autentik. menit
1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar peristiwa
transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru
cara mencerminkan sebuahtitik terhadap sb x, sb y, titik
pusat
O(0,0), terhadap garis y=x, garis y=-x, garis y=k pada
bidang koordinat serta hasil pencerminannya,
misalnya:.
Refleksi : Perpindahan semua titik pada sebuah
bidang kearah garis tertentu (sumbu cermin)
sehingga jarak bidang terhadap sumbu cermin
sama dengan jarak bayangan terhadap sumbu
cermin.

g
A o A’

B B’
p

C q C’
Gambar 2

Gambar 2. menunjukan refleksi  ABC oleh garis


g sehingga menjadi  A’B’C’, garis g adalah
sumbu cermin. CQ = QC’ = BP = PB’, dan AO =
OA’.  ABC dengan bayangannya, yaitu 
A’B’C’ adalah kongruen. Perhatikan gambar
berikut :
Y
A(x.y)
A’(-x,y)

A’’(x,-y)

Gambar 3
Gambar 3 menunjukan refleksi (pencerminan)
terhadap sumbu koordinat. Pada gambar itu
tampak titik A(x,y) dicerminkan pada sumbu X
menghasilkan A’(x,-y) dan dicerminkan
terhadap sumbu Y menghasilkan A’’(-x,y).
Contoh :
Jika titik A(4,3) dicerminkan terhadap sumbu X
akan menghasilkan A’(4,-3) dan jika
dicerminkan terhadap sumbu Y menghasilkan
A’’(-4,3).

Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru cara
memutar sebuahkurva pada bidang koordinat dengan pusat
O(0,0), pusat (h,k) serta hasil rotasinyanya, misalnya:
Rotasi :Perpindahan pada semua titik pada sebuah
bidang yang masing-masing titiknya bergerak
pada busur lingkaran dengan berpusat pada titik
tertentu.
Rotasi dikatakan memiliki arah positif jika arah
rotasinya berlawanan dengan arah jarum jam.
Sebaliknya, rotasi memiliki arah negative jika
rotasinya searah dengan perputaran jarum jam.

B’
A
O
Gambar 4

Pada gambar 4. tampak sebuah ABC yang


dirotasikan dengan arah putaran (O,0) sehingga
menghasilkan  A’B’C’. Kedua segitiga
tersebut kongruen atau ukuran ukuran sisi dan
sudut segitiga sebelum dan sesudah rotasi
adalah sama. Suatu rotasi dengan pusat rotasi di
O(0,0) dan arah perputaran sejauh a dapat
dinyatakan dalam bentuk matriks, yaitu :

cosx  sin x
 
 sin x cosx

2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik
diharapkan dapat memprediksi aturan-aturan dalam
melakukan refleksi (pencerminan) dan rotasi (perputaran),
menyusun masalah, memecahkannya, serta
mengembangkannya. Permasalahandiarahkan pada
penemuan matriks yang bersesuaian dengan refleksi dan
rotasi dengan pusat yang bersesuaian.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa
kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap
kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan disamping buku-
buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi
perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui
forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok


dalam penyelidikan
1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui
bimbingan.

2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-


peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan
masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan
masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi
dalam menggali informasi dari berbagai sumber
maupun hand-out yang telah dibagikan.

3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai


aturan dan matriks yang bersesuaian dengan refleksi
dan rotasi dengan berbagai pusat dalam kelompoknya
terkait dengan informasi yang diharapkan.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk


masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok padaLKPDkelompok.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam


mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah/hasil karya
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing
peserta didik untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.

2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan


hasil kerja kelompok ke depan kelas.

3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan


untuk digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya.

4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan


serta menilai hasil diskusi dari kelompok
lain,mencermatinya dan membandingkan dengan hasil
dari kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan
kembali pada kelompok masing-masing.

5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan


dengan mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap kelompok
lainnya.

6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.

7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan


kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, bekerja sama
maupunketika presentasi berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah melalui bimbingan.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang
baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.
Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan aturan-aturan dalm 20
refleksi dan rotasi, kesimpulan tentangmatriks yang menit
bersesuaian dengan refleksi dan rotasi di berbagai pusat
yang bersesuaian serta melalui review indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan contoh-
contoh lain refleksi dan rotasi dalam kehidupan sehari-hari,
menemukan matriks yang bersesuaian dengan refleksi dan
tranformasi dengan berbagai pusat.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri
menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya
(kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

3. Pertemuan Ketiga (4 Jp)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 10
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang
menit
transformasi geometri.
4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang
dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan
sedikit ulasan;
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan dilatasi.
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi dilatasi dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam religius seperti:
1

- Dilatasi dalam QS An-Nissa (4) ayat 31


Orang yang menjauhi dosa –dosa besar maka
akan dihapus dosa-dosa kecil dan dimasukkan
ketempat yang mulia.
Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150
masalah aktual dan autentik. menit
1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar peristiwa
transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru
cara mengalikan (memperbesar/memperkecil) sebuahkurva
jika pusatnya O(0,0), pusat P(a,b) dengan skala k, pada
bidang koordinat serta hasil perkaliannya.
Dilatasi . Dilatasi merupakan suatu transformasi yang
memperbesar atau memperkecil ukuran suatu
bangunan yang dinotasikan dengan [P,k],
dimana :
P = Titik pusat dilatasi
k = Faktor skala/ factor perkalian
perhatikan gambar berikut :
C’
C

O B’

A
Gambar 5 A’

Transformasi perkalian (dilatasi) hasil


transformasinya tidak konvergen dengan
bangunan semula.
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru
cara mengkomposisikan beberapa matriks
transformasi sehingga menjadi matriks tunggal.
2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik
diharapkan dapat memprediksi aturan-aturan dalam
melakukan dilatasi (perkalian)menyusun masalah,
memecahkannya, serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada penemuan matriks yang
bersesuaian dengan dilatasi dan matriks tunggal hasil
komposisi beberapa matriks tranformasi.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk


belajar
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa
kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru).
Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan disamping
buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan
diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui
forum diskusi kelompok.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok


dalam penyelidikan
1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas
melaluibimbingan.

2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-


peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan
masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan
masalah dan peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai
sumber maupun hand-out yang telah dibagikan.

3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai


aturan dan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi
dan matriks tunggal hasil komposisi bebebrapa
matriks transformasi dalam kelompoknya terkait
dengan informasi yang diharapkan.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk


masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok padaLKPDkelompok.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam


mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah/hasil karya
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing
peserta didik untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.

2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan


hasil kerja kelompok ke depan kelas.

3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan


untuk digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya.

4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan


serta menilai hasil diskusi dari kelompok
lain,mencermatinya dan membandingkan dengan hasil
dari kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan
kembali pada kelompok masing-masing.

5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan


dengan mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap kelompok
lainnya.

6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.

7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan


kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, bekerja sama
maupunketika presentasi berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah melalui bimbingan.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang
baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.

Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang 20


pengertian aturan dalam melakukan dilatasi dengan menit
berbagai pusat, matriks yang bersesuaian dengan dilatasi
serta matriks tunggal hasil komposisi beberapa
transformasi melalui review indikator yang hendak dicapai
pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan contoh-
contoh lain transformasi geometri dalam kehidupan
sehari- hari, matriks yang bersesuaian dengan dilatasi.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun
mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di
pertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan
ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

4. Pertemuan Keempat (4 Jp)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Salam dan do’a pembukaan 10
2. Mengecek kehadiran siswa menit
3. Guru menyuruh mengumpulkan tugas siswa pada
pertemuan sebelumnya dan diperiksa bersama-
sama
3. Apersepsi
 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Menjelaskan proses pembelajaran dilakukan dengan
cara diskusi kelompok
 Memberikan motivasi untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah
 Mengingatkan peserta didik tentang konsep transformasi
geometri dan komposisi transformasi dengan
menggunakan matriks
Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 150
masalah aktual dan autentik. menit
1. Peserta didik memperhatikan beberapa gambar peristiwa
transformasi titik pada bidang, .
Peristiwa Pertama
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru
cara menentukan persamaan bayangan titik, garis,
ataupun kurva setelah beberapa kali transformasi
(komposisi transformasi) kemudian membandingkan
hasilnya dengan transformasi tunggal.

2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik


diharapkan dapat memprediksi aturan-aturan dalam
melakukan komposisi transformasimenyusun masalah,
memecahkannya, serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada perbandingan hasil
transformasi dengan komposisi transformasi.

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk


belajar
4. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa
kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru).
Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
5. Dibagikan LKPD, bahan bacaan tambahan disamping
buku- buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan
diskusi perserta didik.
6. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui
forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok


dalam penyelidikan
5. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui
bimbingan.

6. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-


peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan
masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan
masalah dan peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai
sumber maupun hand-out yang telah dibagikan.

7. Peserta didik termotivasi untuk diskusi mengenai


aturan dan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi
dan matriks tunggal hasil komposisi bebebrapa
matriks transformasi dalam kelompoknya terkait
dengan informasi yang diharapkan.

8. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk


masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok padaLKPDkelompok.

Fase 4: Membantu peserta didik dalam


mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah/hasil karya
8. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing
peserta didik untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.

9. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan


hasil kerja kelompok ke depan kelas.
10. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan
untuk digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya.

11. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan


serta menilai hasil diskusi dari kelompok
lain,mencermatinya dan membandingkan dengan hasil
dari kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan
kembali pada kelompok masing-masing.

12. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan


dengan mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi
ataupunmemberikan masukkan terhadap kelompok
lainnya.

13. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.

14. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan


kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, bekerja sama
maupunketika presentasi berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
5. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah melalui bimbingan.
6. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang
baru dan berbeda pada tiap kelompok.
7. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
8. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.

Penutup 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang 20


pengertian serta perbandingan transformasi geometri menit
dengan
komposisi transformasi ,matriks tunggal hasil komposisi
transformasi melalui review indikator yang hendak dicapai
pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan contoh-
contoh lain transformasi geometri dalam kehidupan sehari-
hari, matriks yang bersesuaian dengan komposisi
transformasi.
3. Memberikan
dipertemuan tugas kepada peserta
berikutnya maupundidik, dan mengingatkan
mempersiapkan diri
menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya
(kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).
5. Do’a penutup dan memberi salam.

G. Penilaian (terlampir)

Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA....SUMATERA BARAT


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI IPA / Semester I
Mata Pelajaran : MATEMATIKA

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMA ..


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : XI IPA / 1
Kompetensi dasar : 3.5Menganalisis dan membandingkan transformasi dan
komposisi transformasidengan menggunakan matriks.

Materi : Transformasi dan komposisi transformasidengan menggunakan


matriks.

Contoh Tugas:

Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat


tentang:

1. Pada kehidupan sehari-hari contoh- contoh aplikasi transformasi


geometri lain yang berhubungan dengan religius dan muatan lokal
minang kabau.

2. Analisis dan bandingkan transformasi dengan komposisi


transformasi secara geometris.

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. . Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. . Apakahterdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat
yang menarik sesuai dengan konsep?
4. Apakahbahasa yang
digunakanuntukmenginterpretasikanlugas,
sederhana, runtut dan sesuaidengankaidah
EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA ...Sumatera Barat


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI IPA / semester 1
Kompetensi dasar : 3.5Menganalisis dan membandingkan transformasi dan
komposisi transformasidengan menggunakan matriks

1. Bentuk Instrumen : uraian singkat.


2. Contoh instrumen, jawaban dan skornya

Indikator
Indikator
No pembelajara Naskah soal dan kunci skor
soal
n
Tentukan bayangan dari garis:
2x – 3y + 5 = 0 oleh pencerminan terhadap
garis y = -x!
Penyelesaian :
Matriks transformasi pencerminan terhadap
 0 1
garis t = -x adalah  
Menentu  1 0 
kan
persama Jika g : 2x - 3y + 5 = 0 dicerminkan
an terhadap garis y = -x, maka bayangannya
Menentuka adalah garis g’ dan berlaku :
bayang
1 n bayangan garis Jika (x,y) pada g maka (x’,y’) pada g’
dari suatu dengan 50
karena
garis hasil  x'   0 1 x 
pencermi    
refleksi
nan  y'   1 0   y
terhadap 
garis y =
x x
-x

  
y y

 x’ = -y jadi y = -x’
 y’ = -x jadi x = -y’
Substitusi x = -y’ dan y = -x’ pada g
diperoleh 2(-y’)-3(-x’) + 5 = 0
 3x’ – 2y’+ 5 = 0
Menentuka Menentu Suatu transformasi memetakan
n bayangan kan f(x,y)→(x’,y’), dengan x’ = x - 2y →
dari suatu persama
2 y’ = 2x + 3y 50
titik hasil an,matri
transformas ks dan a. Nyatakan pemetaan itu dalam
i bayanga bentuk matriks!
ntitik
karena b. Tentukan matriks transformasi
transfor yang bersesuaian!
masi
c. Gunakan matriks transformasi itu
bedasark
untuk menentukan bayangan dari titik
an
A(4,-2)
matriks
yang Penyelesaian :
ditentuka
x'  x  2 y 
n a. Dari  diproleh
y'  2x  3y
 x'   1  2  x 
   
 y'   2 3  y 
b. Matriks transformasi yang yang
bersesuaian adalah :
1  2
M= 
2 3 
c. Bayangan dari titik(-4,2) dapat
diperoleh dari :
 x'   1  2   4    8 
      
 y'   2 3  2    2 
Jadi bayangannya adalah A’ (-8,-
2).

a. Perbaikan dan pengayaan


Program
N Indikator
Ket
o Soal Perbaikan Pengayaan
1 Menentukan Setelah dijelaskan Setelah
bayangan garis kembali dan diberi tugas dijelaskan
hasil refleksi siswa dapat menentukan kembali
pencerminan persamaan bayangan siswa dapat
terhadap garis y kurva karena menentukan
= -x transformasi persamaan
parabola dan
lingkaran
karena suatu
transformasi
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMASUMATERA BARAT
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI IPA / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

32

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = Skor maksimal
× 100 = ........

PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
 Tulisan terbaca dengan jelas 4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi  Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
3 Kemampuan presentasi 4
 Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi
dengan baik
1

 Manajemen waktu yang baik


 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan : SMAN
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XII/ 1
Materi Pokok : Bangun Ruang Dimensi Tiga
Alokasi Waktu : 6 Pertemuan (12 × 45 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Kompetensi Sikap Spiritual yang ditumbuhkembangkan melalui


dan keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
KI 2 karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik, yaitu berkaitan dengan kemampuan menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Sedangkan pada
Kompetensi Sikap Sosial berkaitan dengan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, kerjasama, responsive (kritis), pro-aktif (kreatif)
dan percaya diri, serta dapat berkomunikasi dengan baik.
s :
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menganalisis konsep dan sifat Pertemuan Pertama:
diagonal ruang, diagonal 3.4.1 Mengidentifikasi diagonal bidang
bidang, dan bidang diagonal pada bangun ruang diimensi tiga.
dalam bangun ruang dimensi 3.4.2 Menentukan panjang diagonal
tiga serta menerapkannya bidang pada bangun ruang dimensi
dalam memecahkan masalah. tiga.

Pertemuan Kedua:
3.4.3 Mengidentifikasi diagonal ruang
pada bangun ruang dimensi tiga.
3.4.4 Menentukan panjang diagonal
ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.

Pertemuan Ketiga:

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.5 Menentukan sifat-sifat diagonal
bidang pada bangun ruang
dimensi tiga.

Pertemuan Keempat:
3.4.6 Menentukan sifat-sifat diagonal
ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.

Pertemuan Kelima:
3.4.7 Mengidentifikasi bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.

Pertemuan Keenam:
3.4.8 Menentukan luas bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.
4.4 Menggunakan berbagai prinsip Pertemuan pertama:
konsep dan sifat diagonal 4.4.1 Menyelesaikan masalah nyata
ruang, diagonal bidang, dan yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal dalam bangun diagonal bidang pada bangun rang
ruang dimensi tiga serta dimensi tiga.
menerapkannya dalam
memecahkan. Pertemuan kedua:
4.4.2 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.

Pertemuan ketiga:
4.4.3 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal bidang pada bangun rang
dimensi tiga.

Pertemuan Keempat:
4.4.4 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.

Pertemuan Kelima:
4.4.5 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal pada bangun
ruang dimensi tiga.

Pertemuan Keenam:
4.4.6 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkitan dengan luas bidang

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


diagonal pada bangun ruang
dimensi tiga.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Kooperatif Tipe STAD, Model
Discovery Learning dan Model Problem Based Learning, yang menuntun peserta didik
untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta didik dapat menganalisis konsep dan
sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi
tiga serta menerapkannya dalam memecahkan masalah.mengintepretasidanselain itu,
peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengankonsep dan
sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi
tiga serta, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran,, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta
mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga

Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga
No. Bangun Ruang Jumlah Diagonal Bidang
1. Balok 12
2. Kubus 12
3. Prisma segitiga 6
4. Prisma segienam 18
5. Limas segiempat 2
6. Tabung Tidak ada

Prinsip
Panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga.

Pertemuan Kedua
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga

Konsep

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang.

Diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga


No. Bangun Ruang Jumlah Diagonal Bidang
1. Balok 4
2. Kubus 4
3. Prisma segitiga Tidak ada
4. Prisma segienam 18
5. Limas segiempat Tidak ada
6. Tabung Tidak ada

Prinsip
Panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Ketiga
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal bidang

Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.

Prinsip
Sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menemukan sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang.

Pertemuan Keempat
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal ruang

Konsep
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang

Prinsip
Sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga

Prosedur
Langkah-langkah dalam menenmukan sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Pertemuan Kelima
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga

Konsep
1. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
2. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.

Pertemuan Keenam
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga

Konsep
3. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
4. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.

Prinsip
Luas bidang diagonal adalah perkalian antara panjang diagonal bidang dan panjang rusuk
yang membentuk bidang diagonal tersebut.

Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan luas bidang diagonal.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan saintifik (Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi, Mengasosiasi,
Mengkomunikasi).
2. Model Pembelajaran
Pertemuan pertama: Kooperatif Tipe STAD
Pertemuan Kedua sampai Kelima: Discovery Learning
Pertemuan keenam:Problem Based Learning

F. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. As’ari, dkk. 2015. Matematika SMA Kelas XII Kurikulum 2013 Buku Guru. Jakarta :
Kemdikbud.

G. Media Pembelajaran
1. Kerangka bangun ruan dimensi tiga
2. Penggaris

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Deskripsi Kegiatan
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran. ( karakter )
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir) , jika
ada yang sakit didoakan supaya cepat sehat ( karakter)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang
diperlukan dalam menghitung panjang diagonal bidang.
Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang proses penciptaan langit dan bumi
seperti yang terdapat pada surat ANNAZI”AAT (79) Ayat 27-33, yang intinya
menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan langit dan bumi. Yaitu bagaiman
Allah menciptakan bumi terhampar dan langit tanpa tiang dan diantaranya ada ruang tempat makhluk
hidup, kemudian peserta didik dikenalkan pula dengan Wilayah budaya orang minangkabau (
membangun kebersamaan)
Fungsi rumah adat dalam Minang.
Rumah adat dalam minangkabau yang disebut dengan rumah bagonjong , jumlah ruang pada umumnya
ganjil dimulai dari tiga ruang, lima ruang, sambilan ruang dan ada juga yg sebelas ruang. Jumlah
ruang bisa juga tergantung dari jumlah anak perempuan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Kamar
pun dalam rumah gadang ukurannya tidak terlalu besar hanya bisa memuat tempat tidur , karena
untuk menjalin kebersamaan antar keluarga maka aktifitas tidak diadakan di dalam kamar tapi pada
ruang depan pada rumah gadang sehingga selalu terjalin komunikasi dan kebersamaan diantara
anggota keluarga dan dilanjutkan dengan aplikasi diagonal bidang dalam kehidupan sehari-
hari.
Diagonal bidang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
pada masalah berikut ini:
a. Intan ingin membungkus kado yang berbentuk balok. Ia akan menambahkan
pita yang dibentuk menyilang diantara ujung-ujung permukaan kado tersebut.
Jika panjang balok adalah 40 cm dna lebarnya adalah 30 cm, berapakah
panjang minimal pita yang dibutuhkan oleh Intan?
b. Seorang arsitek ingin membuat sebuah bangunan berbentuk balok yang terdiri dari 3 ruangan.
Sebelum membuat bangunan tersebut, dia terlebih dahulu membuat sketsa kerangka
bangunan seperti gambar berikut:

Agar bangunan tersebut kokoh dan stabil, dia berencana memasang elemen penguat berupa
besi yang dipasang secara diagonal pada bidang vertikal (langit-langit ruangan) pada

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Deskripsi Kegiatan
ruangan. Jika dirancang setiap ruangan memiliki tinggi 5 m, panjang 8 m dan lebar 6 m, maka
berapakah besi yang dibutuhkan untuk membuat bangunan yang terdiri dari 3
ruangan tersebut?
5. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai
diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menentukan panjang diagonal bidang tersebut serta dapat
menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan diagonal bidang bangun
ruang dimensi tiga.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal bidang?
Faseb. 3:Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal bidang?
Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentanng pengertian
diagonal bidang.
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
13. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu
tentang menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Deskripsi Kegiatan
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Bangun ruang sisi lengkung tidak mempunyai diagonal bidang.
Panjang diagonal bidang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas proyek ( KMTT)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah ( karakter)
sebagai rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Kedua
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang
diperlukan dalam menghitung panjang diagonal ruang.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang aplikasi diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Diagonal bidang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
pada masalah berikut ini:
Budi akan menghias suatu ruangan yang berbentuk kubus untuk acara ulang
tahunnya. Ia menghias ruangan tersebut engan pita dan balon. Ia ingin
memasang pita melintang melalui ruangan dari pojok atas sampai pojok bawah

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Deskripsi Kegiatan
ruangan. Jika ruangan tersebut berukuran 3 m × 3 m × 3 m, berapakah panjang
pita yang diperlukan untuk menghias ruangan tersebut?
6. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai
diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan diagonal ruang pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menentukan panjang diagonal ruang tersebut serta dapat
menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengandiagonal ruang bangun ruang
dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal ruang?
Faseb. 3:Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal ruang?
Data Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
halaman . . .
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentanng pengertian
diagonal ruang.
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
14. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu
tentang menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
15. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Deskripsi Kegiatan
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization
16. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Bangun ruang sisi lengkung dan limas tidak mempunyai diagonal ruang.
Panjang diagonal ruang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
19. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
20. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas proyek.
21. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat
diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
22. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Ketiga
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran. ( karakter )

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
bidang bangun rung dimensi tiga.

5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal bidang pada balok, adakah
yang panjang diagonal bidangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang
lain?

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Deskripsi Kegiatan
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal bidang
bangun ruang dimensi tiga tersebut

6. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai sifat-
sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal bidang pada
bangun ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sifat- sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3, dan
kegiatan 4 yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada kubus?
b. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada balok?
c. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada prisma?
Fased. 3:Apa saja
Data sifat-sifat diagonal bidang pada limas?
Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal bidang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-
langkah dalam menentukan sifat-sifat diagonal bidang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan
3, dan kegiatan 4 pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal
bidang pada bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)

Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Deskripsi Kegiatan
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki panjang yang sama.
b. Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama untuk diagonal
bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat
diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Keempat
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal ruang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan diagonal ruang pada bangun ruang
dimensi tiga tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
ruang bangun rung dimensi tiga.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal ruang pada balok, adakah
yang panjang diagonal ruangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang
lain?
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga tersebut

6. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai sifat-
sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada bangun

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Deskripsi Kegiatan
ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-
sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, dan kegiatan 3,
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
e. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada kubus?
f. Apa saja sifat-sifat diagonal ruang pada balok?
Faseg. 3:Apa saja
Data sifat-sifat diagonal ruang pada prisma?
Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal ruang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-
langkah dalam menentukan sifat-sifat diagonal ruang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, dan
kegiatan 3pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada
bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.

Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri
(Karakter) dalam mengemukkan pendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki panjang yang sama.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Deskripsi Kegiatan
b. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki panjang yang sama.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengidentifikasi
bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Kelima
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan bidang diagonal.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga tersebut.
5. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini diharapkan
peserta didik dapat mengidentifikasi bidang diagonal pada bangun ruang dimensi
tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang diagonal
bangun ruang dimensi tiga.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik mengamati gambar yang ada pada kegiatan yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apakah semua bangun ruang memiliki bidang diagonal?
Faseb. 3:Apakah bangun ruang sisi lengkung mempunyai bidang diagonal?
Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan ayo mengamati pada
subbab
4.2 tentang bidang diagonal pada buku siswa

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Deskripsi Kegiatan
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-langkah
dalam mengidentifikasi bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
13. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
14. Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.

Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.


Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu menentukan luas
bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.

Pertemuan Keenam
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik disiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir saja).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhungan
dengan menentukan luas bidang diagonal bangun dimensi tiga, yaitu teorema
pythagoras dan menentukan panjang diagonal bidang pada bangun dimensi tiga.
Fase 1: Orientasi Siswa pada Masalah
5. Peserta didik diberikan motivasi dengan memberikan contoh masalah pada
kehidupan nyata yang berhubungan dengan luas bidang diagonal.
1

Deskripsi Kegiatan

Perhatikan masalah berikut!


Pak Ujang ingin membuat kandang untuk marmut peliharaannya. Ia membuat
kandang berbentuk balok, tetapi kandang tersebut akan ia bagi menjadi dua
bagian berbentuk prisma segitiga yang volume dan luasnya sama. Oleh karena
itu, ia membuat pembatas ruangan dengan kayu triplek. Jika kandang tersebut
berukuran 80 cm × 60 cm × 50 cm, berapakah ukuran kayu triplek tersebut?

6. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yang disampaikan


guru.
Pada hari ini ananda akan mempelajari tentang menentukan luas bidang
diagonal pada bangun ruang. Diharapkan setelah mempelajari materi ini ananda
dapat menentukan luas bidang diagonal dan menggunakannya dalam
penyelesaian masalah nyata.

7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentag uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.

Pada pembelajaran kali ini ananda akan ibuk bagi dalam beberapa kelompok.
Ananda bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan LKPD. Pada pembelajaran
kali ini ibu akan menilai sikap kerjasama ananda dalam kerja kelompok, sikap
kritis dan ingin tahu dalam menyelesaikan masalah pada LKPD.
Inti
Fase 2: Mengorganisasikan Siswa
8. Peserta didik duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru.
9. Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok.
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
10. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1 LKPD.
11. Peserta didik dipancing untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
12. Peserta didik memperhatikan alternatif penyelesaian dari contoh 4.6 yang ada
pada buku siswa. (Mengumpulkan informasi)

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Deskripsi Kegiatan

13. Peserta didik bersama dengan kelompoknya mengerjakan kegiatan 1 dan kegiatan
2 pada LKPD. (Menalar)
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
14. Peserta didik menempelkan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis.
Fase 5: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
15. Salah satu perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas. Diharapkan anggota kelompok lain memberikan
tanggapan dengan santun. (Mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)

16. Guru menjelaskan hasil diskusi kelompok yang masih keliru.

Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum pelajaran .
19. Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
20. Peserta didik mendengarkan informasi guru mengenai tugas proyek dan materi
yang
21. akan dipelajari
Peserta pada pertemuan
didik mendengarkan berikutya.
penjelasan guru tentang informasi ulangan harian
yang
akan diadakan
22. Peserta pada pertemuan
didik mengakhiri berikutnya.
pembelajaran dengan membaca hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh.

6. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


7. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian

8. Instrumen Penilaian (terlampir)


9. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

10. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran 1

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Nama Satuan pendidikan : SMA
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika Wajib

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/ BUTIR/ POS/ TINDAK


PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

1
2
3
4
5
dst

Lampiran 2
Instrumen Penilaian Pengetahuan

Indikator Soal:
1. Menentukan panjang diagonal bidang dari suatu prisma segi empat
2. Menentukan panjang kerangkang balok, jika diketahui panjang dua buah rusuk dan
satu panjang diagonal ruang
3. Menentukan sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok
4. Disajikan gambar bangun ruang, peserta dididk dapat menentukan perbandingan
volumenya.

Butir Soal :

1. Perhatikan gambar berikut!

Jika diketahui panjang AB = 5 cm, AE = BC = EF = 4 cm. Hitunglah panjang AC


dan EG.
2. Ani akan membuat kerangka balok seperti gambar berikut.

Jika panjang KL = 5 cm, LM = 10 cm, dan LR = 5√6 cm, maka berapa kawat yang
dibutuhkan Ani untuk membuat kerangka balok tersebut?

3. Jelaskan sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok

4. Perhatikan gambar berikut!

Seorang siswa di SMA Melati jika membuang sampah selalu memilah sampah nya
terlebih dahulu, ia merancang sebuah bak sampah untuk sampah kering dan sampah
basah yang diberi tutup seperti gambar diatas. Diketahui panjang AB = BC, CG = 3
cm, luas ACGE = 18√2 cm2 dan TO = 4 cm. Tentukan volume bangun ruang
tersebut, jika untuk bak sampah basah siswa menjadikan panjang AB,BC,CG,dan
ACGE dua kali lipat dari panjang asalnya berapakah pula Volum nya, apa
kesimpulan yang dapat diambil tentang volum dari kedua bak sampah itu?
Rubrik Penskoran Penilaian Pengetahuan
Nomor Soal Kunci Jawaban Skor
AC2 = AB 2 + BC2
= 52 + 42
4
= 41
AC = √41cm
1
EG2 = EF 2 + FG2
= 42 + 42
4
= 32
EG = √32 cm = 4√2 cm
LN = √LM 2 + MN2
= √102 + 52 4
= 5√5 cm
Perhatikan segitiga LNR siku-siku di N
NR = √LR2 − NL2
2 4
= √(5√6)2 − (5√5)2
= 5 cm
Jumlah kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka
balok = (4 × panjang) + (4 × lebar) + (4 × tinggi)
4
= (4 × 10 cm) + (4 × 5 cm) + (4 × 5 cm)
= 80 cm
Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama
5
untuk diagonal bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
3
Setiap diagonal ruang pada balok mempunyai panjang yang
5
sama.
Luas ACGE = AC × GC
18√2cm2 = AC × 3 cm 3
AC = 6√2 cm
Karena AC merupakan diagonal bidang ABCD maka dapat
1
disimpulkan panjang AB = 6 cm
V = Volume prisma + Volume limas
1
4 = (AB × BC × CG) + ( × EF × FG ×
TO)
3
1 6
= (6cm × 6cm × 3cm) + ( × 6cm × 6cm × 4cm)
3
= 108 cm3 + 48cm3
= 156cm3
Jadi, Volume bangun ruang pada gambar di atas adalah
Skor Total 40

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Lembar Pengamatan Penilaian Pengetahuan

Skor yang
No. Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
diperoleh
1
2
3
4
5
dst

Lampiran 3
Instrumen penilaian keterampilan

Tugas Proyek ( KM)

Carilah sebuah permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan konsep luas bidang diagonal pada
bangun ruang dimensi tiga dan selesaikan. Buat laporannya dan presentasikan di depan kelas

Pedoman penskoran penilaian keterampilan :


Tahapan Tugas Skor
Proyek 1 2 3 4
Persiapan Tidak membuat Membuat Membuat Membuat tujuan, topik, tempat
tujuan, topik, tempat dan tujuan dan dan waktu pelaksanaan kegiatan
tempat dan waktu topik kegiatan (dalam hal ini topiknya adalah
waktu pelaksanaan akan tetapi diagonal bidang pada bangun
pelaksanaan kegiatan akan tidak membuat ruang dan tujuannya adalah
kegiatan tetapi tidak tempat dan menentukan panjang diagonal
membuat waktu bidang pada bangun ruang)
tujuan dan pelaksanaan
topik kegiatan kegiatan
Pelaksanaan Data yang Data yang Data yang Data yang diperoleh lengkap,
diperoleh tidak diperoleh diperoleh terstruktur, dan sesuai tujuan
lengkap, tidak lengkap, lengkap,
terstruktur, dan terstruktur, sesuai tujuan
tidak sesuai tetapi tidak tetapi tidak
tujuan sesuai tujuan terstruktur
Pelaporan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan data sesuai dengan
secara tetulis data tidak sesuai data relevan data sesuai tujuan dan relevan
dengan tujuan tetapi tidak dengan tujuan
dan tidak sesuai dengan tetapi tidak
relevan tujuan relevan
Toal skor (persiapan + pelaksanaan + pelaporan secara tertulis) = 4 + 4 + 4 = 16

Lembar Pengamatan Penilaian Keterampilan

No. Nama Peserta Didik Skor yang diperoleh Nilai Keterangan


1
2
3
4
5
dst

�������������������
Skor = x 100 = ............
���������
Lampiran 4
BAHAN AJAR
INTEGRSI PENDIDIKAN AL-QUR’AN DAN BUDAYA ADAT
MINANGKABAU PADA MATA PELAJARAN SMA/SMK
PROVINSI SUMATERA BARAT

1. Mapel : Matematika
2. Kelas/Semester : X/1
3. KD :3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
daribentuk linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar
lainnya
4. PokokMateri :3.1. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakLinear satuvariable
A. RingkasanMateri : Persamaan adalah suatu pernyataan
matematika dalam bentuk simbol
menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Persamaan
ditulis dengan tanda sama dengan (=)
Pertidak samaan adalah matematika terbuka
yang menggunakan tanda ketidaksamaan
(≤,≥,>,<)
Nilai Mutlak dari satu bilangan x dapat diartikansebagai jarak
bilangan tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan dengan
tidak memperhatikan arahnya.semesta pembicaraan.

B. Dalil Ayat :1. a. Q.S.Al-Baqarah (2):6

. ‫نونمؤي ال مهرذنت مل مأ مهترذنأأ مهيلع ءاوس اورفك نيذلا نإ‬


b.Artinya
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan
beriman.
c.
Penjelasan.
“Sesungguhnya orang-orang kafir,” yakni orang-orang yang menutupi
dan menyembunyikan kebenaran serta kafir kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad saw.. Allah mengetahui bahwa di antara mereka akan ada orang yang ingkar
ketika ayat- ayat itu diturunkan kepada mereka. Kemudian kekafiran itu ditakdirkan
dan ditetapkan atas mereka. Maka mereka tidak akan beriman, apakah kamu,
wahai Muhammad,
memberi peringatan kepada mereka, atau kamu tidak memberinya, mereka itu menyukai
kekafiran daripada keimanan, dan mengingkari apa yang disampaikan oleh Rasulullah
berupa penjelasan-penjelasan dari Tuhannya.
Demikianlah orang-orang kafir itu apakah di beri peringatan atau tidak di beri peringatan,
sama saja bagi mereka, jika diberi peringatanpun hati mereka tertutup menerima
kebenaran, dan mereka tidak akan beriman juga.
2. a. Q.S. Az-Zumar (39): 9
‫نيذلاو نوملعي نيذلا يوتسي له لق هبر ةمحر وجريو ةرخلْا رذحي امئاقو ادجاس ليللا ءانآ تناق وه نمأ بابلْلا اولوأ‬
‫ركذـتي امنإ نوملعي ال‬
b.Artinya
9. (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia
takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.

c. Penjelasan
Apakah orangyang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat di
waktu-waktu malam, di saat-saat malam hari dengan sujud dan berdiri dalam
salat,sedangkan ia takut kepada hari akhirat yakni takut akan azab pada hari itu,dan
mengharapkan rahmat yakni surga dari Rabbnya, apakah dia sama dengan orang yang
durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yong tidak
mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang yang
alim dan orang yang jahil. Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran artinya,
mau menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal) yakni orang-orang yang
mempunyai pikiran.
3.a. Q.S.An-Nisa(4):11
. ‫تناـك نإو كرت ام اثلث نهلف نيتنثا قوف ءاسن نك نإف نييثنْلا ظح لثم ركذلل مكدلاوأ يف ّللا مكيصوي هثروو دلو هل نكي مل‬
‫نإف دلو هل ناك نإ كرت امم سدسلا امهنم دحاو لكل هيوبْلو فصنلا اـهلف ةدحاو‬
‫ال مكؤانبأو مكؤآبآ نيد وأ اهب يصوي ةيصو دعب نم سدسلا همألف ةوخإ هل ناك نإف ثلثلا همألف هاوبأ‬
‫اميكح اميلع ناك ّللا نإ ّللا نم ةضيرف اعفن مكل برقأ مهيأ نوردت‬
b.Artinya
11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua
orang anak perempuan . dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari
dua
, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. jika anak
perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua
orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang
ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak. jika orang yang
meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga. jika yang meninggal itu mempunyai
beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-
pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan)
sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu
tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak)
manfa'atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

c. Penjelasan :
1. Persamaan dan ketidak samaan antara hak laki-laki dan perempuan dalam
pembahagian harta pusaka adalah 1; 2 , karena kewajiban laki-laki lebih berat dari
perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah (lihat Q.S. 4
an-Nisā‘: 34)

Allah memberikan batasan pembahagian harta pusaka bagi saudara perempuan dan
laki-laki dari orang yang meninggal tanpa meninggalkan anak dan bapak.

4.a. Q.S.Al-Ikhlash(112):1-4
‫ميحرلا نمحرلا الله مسب‬
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

‫دحأ ّللا وه لق دمصلا ّللادحأ اوفك هل نكي ملو دلوي ملو دلي مل‬
b. Artinya
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
2. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
3. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"

5.a. Q.S. Al-Haqqah (69) :1-3

‫ميحرلا نمحرلا الله مسب‬


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

‫ةقاحلا ام كاردأ امو ةقاحلاةقاحلا ام‬


b. Artinya
1. Hari kiamat
2. apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
c. Penjelasan
Al Haaqaah menurut bahasa berarti yang pasti terjadi. hari kiamat dinamai Al
Haaqqah Karena dia pasti terjadi.Fatwa Imam Syafii:Setiap orang yang berbicara
berdasarkan al Qur’an dan sunah maka ucapan itu wajib diikuti , dan setiap orang
yang berbicara tidak berdasarkan Al Qur’an dan sunah maka itu adalah suatu
kebingungan.Jadi suratAl Ikhlas membuktikan bahwa Allah itu ESA (pasti dan
mutlak ada nya),Begitu juga hari kiamat yang mutlak terjadi
C. Nilai Budaya
Filsafah orang minangkabau:
“Gajah mati maninggakan gadiang
Harimau mati maninggakan balang
Manusia mati maninggakan namo”
Deskripsi Nilai Budaya
Tujuan hidup bagi orang minang kabau adalah untuk berbuat jasa, yang sering
dinyatakan “hiduik bajaso mati bapusako” jadi orang minang memberikan arti dan
harga yang tinggi atau PASTI dalam hidup nya analogi terhadap alam maka
pribahasa yang di kemukakan adalah:Asa sabuik tarapuang, asa batu tabanam, nan
bungkuak makas saruang nan luruih makan bana.
Inilah hal yang pasti dalam kehidupan masyarakat minangkabau.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan pendahuluan (motivasi).
BAHAN
AJAR SMA
1. Mapel : .............
Matematika
2. Kelas/Semester : X/1

3. KD : 3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga


variabel dari masalah kontekstual
3.4 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem
pertidaksamaan dua variabel (linear- kuadrat dan kuadrat-
kuadrat)
4. PokokMateri : 3.3. Sistem persamaan linear tiga variabel
3.4. Sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
A. RingkasanMateri : Sistem persamaan tiga variabel merupakan
himpunan tiga buah persamaan yqng mempunyai tiga variabel
Sistem pertidaksamaan dua variabel merupakan himpunan dua
buah pertidaksamaan yang mempunyai dua variabel.
B. Dalil Ayat :1. a. Q.S. Al-Insyirah (94):5-7

‫بصناف تغرف اذإف ارسي رسعلا عم نإ ارسي رسعلا عم نإف‬


b.Artinya
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
c. Penjelasan
Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) Telah selesai
berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu Telah selesai mengerjakan
urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila
Telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Sesuai materi spltv , kita dapat menyelesaikan satu variabel setelah menyelesaikan
variabel yang lain nya

C. Nilai Budaya
Adat diminangkabau :
Kusuik bulu ayam, kusuik banang , kusuik rambuik,jo kusuik sarang tampuo
Deskripsi Nilai Budaya
Jika terjadi kusuik atau sengketa di minangkabau baik sekaum atau antar kaum maka harus
diselesaikan kan secara adatoleh kerapatan adat nagari Cara penyelesaian kusuik
/sengketa diminang ada 4macam yaitu:
Kusuik bulu ayam, kusuik banang , kusuik rambuik,jo kusuik sarang tampuo.
Semua nya diselesaikan dengan cara nya masing masing . Apabila tidak terselesaikan
maka baru dapat untuk
mengajukan gugatan ke pengadilan adat sebagaimana yang di tentukan oleh adat minang
yang basandi sarak , sarak basandi kitabullah . artinya sesuai dengan kunsep spltv kita
harus menyelesaikan permasalahan satu per satu, untuk mendapatkan penyelesaian ahkir
D.Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau diterapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan
pendahuluan (motivasi).
SMA .............
1. Mapel :
Matematika
2. Kelas/Semester : XI/2
3. KD :3.5Menganalisis dan membandingkan transformasi
dan komposisi transformasidengan
menggunakanmatriks
2. PokokMateri : Transformasi dan komposisi transformasi
dengan menggunakan matriks
A. RingkasanMateri : Transformasi dankomposisi
transformasi dengan
menggunakan matriks
- Transformasi Geometri merupakan suatu pemetaan titik
pada suatu bidang kehimpunan titik pada bidang yang
sama.
- Translasi (pergeseran)adalah Pergeseran atau perpindahan titik-
titik pada suatu bidang pada jarak arah tertentu.

- Refleksi (pencerminan)adalah Perpindahan semua titik pada


sebuah bidang kearah garis tertentu (sumbu cermin) sehingga jarak
bidang terhadap sumbu cermin sama dengan jarak bayangan terhadap
sumbu cermin.

- Rotasi (perputaran)adalah Perpindahan pada semua titik pada


sebuah bidang yang masing-masing titiknya bergerak pada busur
lingkaran dengan berpusat pada titik tertentu.

- Dilatasi (perkalian) adalah Dilatasi merupakan suatu


transformasi yang memperbesar atau memperkecil ukuran suatu
bangunan yang dinotasikan dengan [P,k], dimana :
P = Titik pusat
dilatasi
k = Faktor skala/ factor perkalian
B. Dalil Ayat :1. a. Al-Baqarah (2) ayat 218 (Translasi)

٢١٨. ‫ميحر روفغ ّللاو ّللا تمحر نوجري كئـلوأ ّللا ليبس يف اودهاجو اورجاه نيذلاو اونمآ نيذلا نإ‬
b.
Artinya
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah
dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
c. Penjelasan
Orang-orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah menuju ke jalan yang lebih baik.

2. a. QS.An-Nuur(24) ayat 26 (Refleksi)


٢٦. ‫اـمم نوؤـربم كئلوأ تابيطلل نوبيطلاو نيبيطلل تابيطلاو تاثيبخلل نـوثيبخلاو نيثيبخلل تاثيبخلا ميرك قزرو ةرـفغم مهل‬
‫نولوقي‬
b. Artinya
26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki
yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita- wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari
apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan
dan rezki yang mulia (surga) .
c. Penjelasan
Wanita-wanita yang keji pasangannya laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita yang keji, sesuai dengan konsep refleksi bahwa suatu benda
akan sama dengan bayangannya
3. a. QS.Yassin(36) ayat 37-40 dan QS. Ibrahim(14) ayat 33 (Rotasi)
. ‫نوملظم مه اذإف راهنلا هنم خلسن ليللا مهل ةيآو‬
b. Artinya
37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta
mereka
berada dalam kegelapan.
‫ ميلعلا زيزعلا ريدقت كلذ اهل رقتسمل يرجت سمشلاو‬.٣٨
38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
‫ ميدقلا نوجرعلاك داع ىتح لزانم هانردق رمقلاو‬.٣٩
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai
bentuk tandan yang tua
. ‫نوحبسي كلف يف لكو راهنلا قباس ليللا لاو رمقلا كردت نأ اهل يغبني سمشلا ال‬
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak
dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
‫ راهنلاو ليللا مكل رخسو نيبئآد رمقلاو سمشلا مكل رخسو‬.٣٣
33. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam
dan siang.
c. Penjelasan
- Peredaran atau pertukaran siang dan malam dan masing2 nya telah diatur garis
edarnya oleh ALLAH SWT,dan tidak ada yang saling mendahului (peredaran
matahari dan bulan menurut garis edarnya) , maka terjadilah fenomena siang dan
malam.
- Allah telah mengatur peredaran matahari dan bulan berdsarkan orbitnya dan
menyebabkan terjadinya siang dan malam.
4. a. QS An-Nissa (4) ayat 31 (Dilatasi)
‫ اميرك الخدم مكلخدنو مكتائيس مكنع رفكن هنع نوهنت ام رئآبك اوبنتجت نإ‬.٣١
b. Artinya
31. Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang
kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-
dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
c. Penjelasan
Orang yang menjauhi dosa –dosa besar maka akan dihapus dosa-dosa kecil dan
dimasukkan ketempat yang mulia. Hal diatas dalam matematika sesuai dengan
dilatasi dengan faktor skala k (0<k<1)

C. Nilai Budaya
Falsafah Minang Kabau
Ketek banamo, gadang bagala
(transformasi) Deskripsi Nilai Budaya
Sewaktu kecil seorang laki-laki minang dipanggil sesuai namanya, tapi kalau sudah besar
(beristri) dipanggil
“gala”nya, tapi orangnya itu juga
Falsafah Minang Kabau
Maukua bayang-bayang sapanjang badan, jangan besar pasak dari pada tiang (translasis)\
Deskripsi Nilai Budaya
Misalkan dalam kehidupan ekonomi keluarga, hendaklah mengira-ngira besarnya
pengeluaran jangan
sampai melebihi pendapatan agar hidup tidak susah.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan
pendahuluan (motivasi).
BAHAN
AJAR
SMA.............
.

1. Mapel : Matematika
2. Kelas/Semester : XI/2
3. KD :3.6.
MenggeneralisasipolabilangandanjumlahpadabarisanAritmetikadanGeometri
4.PokokMateri :BilangandanjumlahpadabarisanAritmetikadanGeometri
A. RingkasanMateri : Barisan Aritmatika adalah barisan bilangan yang tiap
sukunya diperoleh dari suku
sebelumnya dengan cara menambah atau mengurangi dengan
suatu bilangan tetap.
Barisan Gometri adalah barisan yang suku-sukunya diperoleh
dengan mengalikan satu bilangan tetap ke suku sebelumnya.
Bunga Majemukadalah apabila bunga yang dibebankan
untuk setiap periode ( misalnya satu tahun) didasarkan pada
sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang
terakumulasi sampai dengan awal periode disebut juga dengan
bunga berbunga
B. Dalil Ayat :1. a. QS. Surat Ash-Shaf(61) ayat 4(barisan)

. ‫صوصرم ناينب مهنأك افص هليبس يف نولتاقي نيذلا بحي ّللا نإ‬
b. Artinya
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.
c.Penjelasannya
Barisan bilangan itu mempunyai aturan tertentu sehinga dapat digunakan untuk
menghitung unsur- unsur lainny
2. a. QS Al-Hasyr (59) ayat 18
. ‫نولمعت امب ريبخ ّللا نإ ّللا اوقتاو دغل تمدق ام سفن رظنتلو ّللا اوقتا اونمآ نيذلا اهيأ اي‬
b. Artinya
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
3. a. QS.Al-Ashr (103)ayat 1-4.
‫ميحرلا نمحرلا الله مسب‬
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

‫رصعلاوربصلاب اوصاوتو قحلاب اوصاوتو تاحلاصلا اولمعو اونمآ نيذلا لاإرسخ يفل ناسنْلا نإ‬
b. Artinya
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.
b. Penjelasan
- Kita harus memprediksikan kehidupan beberapa tahun yang akan datang
Makna yang terkandung didalamnya adalah :
- Kalau tidak memanfaatkan waktu sekarang sampai kapanpun akan jadi oraang
yang merugi.
C. Nilai Budaya
Falsafah minangkabau
1. Duduak marauik ranjau, tagak maninjau
jarak. Deskripsi Nilai Budaya :
Kita hendaklah mengisi waktu sebaik-baik nya di masa sekarang
2. Bakulimek sabalun abih, sadiokan payung sabalun
hujan. Deskripsi Nilai Budaya
Refkleksi masa lalu sebagai pedoman untuk berbuat pada masa sekarang dan mengingat
massa yang akan datang.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan pendahuluan (motivasi).
BAHAN
AJAR SMA
1. Mapel : .............
Matematika
2. Kelas/Semester : XII/1

3. KD :3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada


konteks dunia nyata, seperti bunga, pertumbuhan,
dan peluruhan.
4. PokokMateri :Barisan dan deret pada konteks dunia nyata, seperti
bunga, pertumbuhan, dan peluruhan
A. RingkasanMateri: Barisanbilangan adalah himpunan bilangan
dengan tingkat pengaturan tertentu dan
dibentuk menurut sebuah aturan tertentu.
Deretadalah barisan bilangan yang setiap bilangannya setelah
suku pertama diperoleh dengan menambahkan ( deret hitung
atau deret aritmetika ) atau mengalikan ( deret ukur atau deret
geometri) bilangan sebelumnya dengan sebuah
bilangan konstan yang bukan nol.
B. Dalil Ayat :1. a. Q.S. Al-Baqarah (2) : 261
‫ميلع عساو ّللاو ءاشي نمل فعاضي ّللاو ةبح ةئم ةلبنس لك يف لبانس‬
b. Artinya
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Penjelasan
c.
- Menafkahkan harta dijalan Allah, akan dibalasi dengan kebaikan yang berlipatganda
(1 x 7 x 100), Allah melipatgandakan kebaikan bagi siapa yang
dikehendakiNya

2. a. Q.S. Al-Imran (3) : 130


. ‫نوحلفت مكلعل ّللا اوقتاو ةفعاضم افاعضأ ابرلا اولكأـت ال اونمآ نيذلا اهيأ اي‬
b. Artinya
130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
c. Penjelasan

Seperti riba jahiliyah, riba ini terdapat pada hutang yang dibayar melebihi dari pokoknya,
hal ini dikarenakan sipeminjam tidak mampu untuk membayarnya pada waktu yang telah
ditetapkan. Adapun penambahan hutang yang dibayarkan akan semakin bertambah besar
bersamaan dengan semakin mundurnya waktu pelunasan hutang ( sistem bunga
berbunga/bunga majemuk dalam matematika). Sistem ini dikenal juga dengan istilah riba
mudhaafah ( melipat gandakan uang), Hal ini dianggap menganiaya.
C. Nilai Budaya
Falsafah Minangkabau
Naiaklah dari janjang , turunlah dari tanggo
yang makna nya selalu lah berbuat sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku , dan
janganlah sekali-kali mendekati riba.yang memang dilarang menurut agama islam.
Deskripsi Nilai Budaya
Di Minangkabau ada istilah tengkulak , seperti pada legenda siti nurbaya dan datuk
maringgih, yang meggambarkandampak buruknya terjerat dalam peminjaman uang yang
memakai imbalan ( bunga berbunga/ bunga majemuk)

D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran


Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran pada
kegiatan
pendahuluan (motivasi)
BAHAN
AJAR SMA
1. Mapel : .............
Matematika
2. Kelas/Semester : XII/1

3. KD : 3.3 Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang,


diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam
bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya
dalam memecahkan masalah.
4. PokokMateri : Konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan
bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga
5. Nilai Karakter : Religius, Mandiri.
A. RingkasanMateri : Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang berhadapan didalam ruang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubung kan dua
titik sudut yang berhadapan dibidang
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh diagonal
bidang dan rusuk-rusuk yang menghubung kan diagonal tersebut.

B. Dalil : 1. a. Q.S. Surat An-Niza’at(79)Ayat 27-33

‫ عفر‬.‫اهاسرأ لابجلاواهاعرمو اهءام اـهنم جرخأاهاحد كلذ دعب ضرْلاواهاحض جرخأو اهليل شطغأو‬
‫مـكماعنْلو مكل اعاتم اهانب ءامسلا مأ اقلخ دشأ متنأأاهاوسف اهكمس‬
b. Artinya
27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah
membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya
terang benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-
tumbuhannya.
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

b. Penjelasan
Inti dari ayat diatas menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan langit
dan bumi
Yaitu bagaimana Allah menciptakan bumi terhampar dan langit tanpa tiang dan
diantaranya ada ruang tempat makhluk hidup.
C. Nilai Budaya
Wilayah budaya orang minangkabau( membangun kebersamaan
) Fungsi rumah adat dalam Minang.
Deskripsi Nilai Budaya
Rumah adat dalam minangkabau yang disebut dengan rumah bagonjong , jumlah ruang
pada umumnya ganjil dimulai dari tiga ruang, lima ruang, sambilan ruang dan ada juga
yang sebelas ruang. Jumlah ruang bisa juga tergantung dari jumlah anak perempuan yang
dimiliki oleh keluarga tersebut.Kamar pun dalam rumah gadang ukurannya tidak terlalu
besar hanya bisa memuat tempat tidur , karena untuk menjalin kebersamaan antar
keluarga maka aktifitas tidak diadakan di dalam kamar tapi pada ruang depan pada rumah
gadang sehingga selalu terjalin komunikasi dan kebersamaan diantara anggota keluarga.
E. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan
pendahuluan (motivasi)
1

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.

Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek masyarakaik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro
adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak
manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado
hubungan dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga
sumbang ko disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah
salah cando - buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha
Mangayahui apo nan inyo karajooan”.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju Kuruang.
Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al Qur’an
manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka 31 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro
laki- lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan
inyo punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau
anak- anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo
dikataui parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-
urang nan baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo
indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu
kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan
mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah
sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan
layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah
maagiah kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai
Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi
maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado
kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado
kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan
kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo
(budak nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah
inyo di
paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo punyo
hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan kaum atau
suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis (1984), ado
ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).

B. Pambagian Sumbang duo baleh


Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan disabuik jo
sumbang duo baleh, nantun:
 Sumbang Duduak
 Sumbang Tagak
 Sumbang Diam
 Sumbang Bajalan
 Sumbang Kato
 Sumbang Caliak
 Sumbang Pakai
 Sumbang Bagaua
 Sumbang Makan
 Sumbang Tanyo
 Sumbang Jawek
 Sumbang Kurenah

Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian
Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
Ka nan tuo sambah datang

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (dibaco basamo)


Di awa kalam nan sapatah, ulasan suri dari ambo, pado manjadi angan juo, nan takanduang
dalam ikarak, niaik jo naza dalam hati, ka untuak bajawek tangan, jo diri dunsanak nan basamo,
kok untuang pambari Allah, kajadi si tawa jo si dingin, sabab kan ba’a dek bak nantun, aluran
badan diri ambo, aka singkek pandapek kurang, ilimu di Allah SWT tasimpan nyo, tapi
samantang pun bak nantun, dek ujuik manantang bana, hakikaik paham indak kacau, sadang
nyo buleh di pikiran, pangana haram bacabang, hati lah tunggang bagai tabiang, walau
mangecek kurang pandai, jan kalah sabalun parang, di pabulek alu panggali, indak nan labiah
dari puntuang, di pabulek hati nurani, indak nan labiah dari untuang, walau ka angok angok ikan,
bak nyawo, nyawo patuang, patah kapak batungkek paruah, tatagak pucuak nan balingka, ba
silang dahan kayo aro, namun nan niek dalam hati, mungkasuik tatap basampaian, di cubo
bagulambek, molah di ansua bak bajalan, kok untuang sampai ka tujuan, hanyo nan harapan
dari ambo, kapado dunsanak bakuliliang, kok basuo kato nan tak jaleh, intonasi jo mimik nan
salah sampai, bahaso Minangkabau nyo basalemak, usah di cacek langkah sumbang, sabab
bak nantun kato ambo, dalam diri ambo lah yakin, sado nyo dunsanak nan datang ko, tantu
bakandak tabu nan manih, kok tabu tibarau nan tasuo, hanyo nantun ado di ambo, pado manjadi
upek puji, nan bedo jatuah di himpok janjang, nak jan mambarek ka akiraik kami nak mintak di
ma’afkan”.
2. Panyampaian dari Niniak (Bundo Kanduang):
“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah
bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah
bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi indak babudi ibarat bambu
indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, padusi tak punyo malu
bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik jati
diri, indak ba power indak wibawa. Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik
dasun, cayia lah martabat padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak, supayo iduik
taguah ba rueh, nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh rang
namokan. Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang Adaik sopan
santun.”

“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”

Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.

Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”

Puti Bungsu III


“Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan,
paliang kurang jo paja ketek,
kalau padusi bajalan surang,
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago,
randah pandangan laki-laki.
Usah bajalan ba gageh-gageh,
malasau mandongkak-dongkak,
co ayam gadih ka batalua, usah…
tapi bajalanlah siganjua lalai,
pado tampuah suruik nan labiah,
alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati,
aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas,
kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah,
agak’i urang di bulakang,
kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki,
awak ma iriang di bulakang,
bak nantunlah adaik ka dipakai.”

Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”

Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”

Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”

Puti Bungsu VII


“Sumbang Pakai.
Babaju jan sampik-sampik,
nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo,
dima taluak tanjuang baliku
jadi tontonan laki-laki,
usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang,
konon tasimbah ateh bawah, usah…
Satantang mode jo potongan,
sasuaikanlah jo bantuak badan,
sarasikan jo ragi kain,
buliah sajuak pandangan mato.
Dek kulik ayah nan manurun,
kulik nan karak-karak anguih,
mako warno piliah nan agak amba,
krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin,
putiahnyo nan abu-abu,
usah dipakai baju sirah piak,
dendeng balado kecek urang,
badoso umaik karano awak.
Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok,
usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak,
usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2,
kurang etis baso kininyo.”

Puti Bungsu VIII


“Sumbang Karajo.
Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2, nan
mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang,
kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah,
kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin,
tapi jan mabajak jo mairiak,
bak nantunpun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang pisang,
jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang kayu.

Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
pantang batanyo ka urang lapau,
lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”

Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”

Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Puti Bungsu XII


“Iko sumbang nan pangabisan,
namonyo Sumbang Kurenah.
Adopun nan dimukasuik jo kurenah,
iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai
karakter kecek rang kini
sikap mental caro moderen.
Kurang etis kurang lah patuik
kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo,
kurang lamak kurang lah elok
malucu mambuek garah
ma hota bakarikik an dalam manjanguak batakziah,
indak buliah galak mancaliak urang jatuah,
indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami,
atau kuok mangango laweh2,
tamasuak juo sumbang kurenah,
mangakok jo tangan kida,
saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak atau maimbau, malambai-lambai dari jauah.
Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo,
mako dari nantun, kok awak mambali durian,
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki lukolah
iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”

Penutuik dari Mamak

“Nah… nantunlah inyo sumbang duo baleh tu…


susunan Cati Bilang Pandai,
buah ranungan awak basamo,
utang niniak jo mamak manyampaian,
kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri,
suri nan ka di tanun dalam kampuang, tapuji di masyarakaik,
kami lah sato jo tuahnyo,
tapi nyampang lalu indaknyo singgah,
inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah
badan niniak sarato mamak, nasihat tabuang buruak sajo.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (basama-samo)

Sumber: BP-PAAM, Direktori Minangkabau 2012,


: Pitaruah Ayah oleh Yus Datuak Parpatiah
Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya
Minang.

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang,
(toleransi) awak mandapek urang indak ka
hilangan,
4 Disiplin Taat dan Alua baso elok budi
jo patuik, patuikkatuju
jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak
(bersungguh- pandai
sungguh) kuek baraja, nak mulia tapek-i
janji, nak labo namuah barugi
6 Kreatif dan Tajdid Jariah
Ndak manantang
kayu buliah
janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka
diasah,
Ndak rotan aka pun
sambia manyalam minum aie
sambia badiang nasi masak,

kok tagak maninjau jarak,


sambia duduak marawuik ranjau,

7 Mandiri Nafsiyah (jati diri) Indak maangok kalua badan


8 Demokratis Musyawarah Tiok-tiok sesuatu nan
kadiadokan paralu di
musyawarahkan.
Petitih adat.
“duduak surang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang,
Bulek ayia dek pambuluah,
Bulek kato jo
Mufakat,”

“Kamanakan barajo ka mamak,


Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik,
mufakat barajo ka nan bana, Bana
badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
1

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)

9 Rasa Ingin Himmah (keingin “Panakiak pisau sirawik,


Tahu tahuan) Ambiak galah batang
lintabuang, Salodang ambiak ka
nyiru, Nan satitiak jadikan lawik,
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi
10 Semangat Syu’ubiyah Suku ndak dapekguru” diasak, gala
Kebangsaan (kebangsaan) ndak
dapek dialiah, kampuang ndak
11 Cinta Tanah Air Baldatun - Tagakdapek dituka.
kampuang mamaga
thayyibatun wa kampuang, tagak nagari mamaga
rabbun ghafur nagari
(negeri yang - Hujan ameh di nagari urang,
makmur dalam hujan batu di nagari awak,
pemiliharaan dan namun
ampunan Allah) kampuang takana juo
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak
Prestasi (berkompetisi dado, kok kalah jan
dalam kebaikan) manyasa.
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek
Komuniktif (persaudaraan) disayangi, samo gadang
dibawo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku baiyo
kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan
dibao nak urang ka Saruaso,
anak dipangku kamanakan
dibimbiang
urang kampuang
dipatenggangkan, jago nagari jan
binaso.
15 Gemar Tadarrus Di baliak tatulih ado nan tak
Membaca (membaca tatulih, Alam takambang jadi guru,
tersurat) bumi
Tadabbur tabantang tampek diam
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso,
Lingkungan (melestarikan, jago kampuang jan
tidak merusak) tinggakan.
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba
menolong) buruak bahambauan

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik
karano salah;

A. Materi Nilai-nilai Karakter dasar Kepribadian Orang Minangkabau


dan
Integrasi nilai-nilai adat ke mata pelajaran.
Karakter DESKRIPSI NILAI-NILAI ADAT DALAM
dasar PETATAH-PETITIH ADAT
kepribadian
Minangkabau
petatah: “Iduik Ciri utama orang Petiti:
dikanduang berpendidikan adalah Nan kuriak iyolah kundi,
adat” memiliki budi pekerti yang Nan Merah iyolah sago,
Peserta didik baik Nan bayiak iyolah BUDI,
memili : Salah satu syarat yang Nan indah iyolah baso
“Baso bayiak, dikehendaki oleh adat
budi katuju Minankabau yang Anak ikan dimakan ikan
dek urang bermutu tinggi dan Gadang ditabek anak tanggiri
banyak” berakhlak baik adalah: Ameh bukan, pangkatpun
BUDI. Terkait dengaan bukan
Budi meliputi : Budi elok nan rang haragoi
“sifat-sifat baik yang Dulang ameh baok
dikehendaki adat” balayia, Batang Bodi baok
Misalnya ; Kebersamaan, pananti Utang ameh bulia
serasa, sehina, semalu, dibayia, Utang Budi
tenggang manenggang, dibaok mati.
sosial, Baso basi, tolak Pucuak pauah sadang
ansur dsb. tajelo, Panjuluak bungo
galundi Nak jauah silang
sangketo Pahaluih baso jo
basi
Anjalai tumbuah di
munggu
Sugi-sugi dirumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru
Nak tinggi naiakkan BUDI
petatah: adat Berdasarkan BUDI, maka Petitih:
“Lamak dapat tumbuh nilai-nilai Mandapek samo balabo,
diawak, katuju kebersamaan yang serasa, Kahilangan samo barugi,
dek urang”. sehina, semalu, Urang Ado samo dimakan,
minang selalu memelihara
Peserta didik rasa persaudaraan Kabukik
Ndak ado
samo
samo
mandaki,
dicari,
memiliki nilai- sahabat karib, yang Kalurah samo manurun
nilai kepekaan dikenal dengan Sasakik sasanang,
terhadap: “badunsanak.” Sahino samalu.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


“rasa Ciri-ciri urang
kebersamaan badunsanak/sapasukuan menurut
, Saraso, adat Minangkabau:
sahino, Sasandi sarumah gadang,
samalu dalam Sakaturunan (Geneologis),
badunsanak” Sasakik sasanang, sahino samalu
(persatuan Ndak ado samo dicari,
dan Kok ado samo dimakan,
kebersamaan)
“Sakik di awak sakik dek urang
Lamak diawak, katuju dek
urang”.
petatah: “Iduik Maka perkembangan Petitih :
dikanduang dalam diri seseorang batasan dalam berprilaku
adat” menurut adat adalah budi “Jikok cadiak jaan manjua,
Peserta didik yang tinggi sehingga Kok gadang jan malendo,
memiliki membatasi dirinya untuk Yo kok tinggi jaan manyundak
“Budi tidak melakukan laku Gapuak nan indak mambuang lamak,
Bayiak, baso perbuatan yang Cadiak nan indak mambuang
katuju” merugikan orang lain, kawan”
sehinga buruk akibatnya.
“Tidak melakukan laku Malawan guru jo kajinyo,
perbuatan buruk yang Malawan mamak jo Adatnyo,
merugikan orang lain” Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang ilmu,
Jikok Malawan ka mamak
hilang/indak dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak
datuak tumangguang, hiduik
kalau tidak babudi, duduak tagak
kamari tangguang

petatah: Berbudi adalah berbuat Petiti:


“Iduik sesuatu yang terbaik baik Kaluak paku kacang Balimbiang,
dikanduang terhadap orang lain, Pucuaknyo lenggang-lenggokkan
adat” keluarga, suku, kampung, Dibaok ka Saruaso
Peserta didik nagari, bahkan bangsa Anak di pangku, kamanakan di
memiliki: dan negara. bimbiang,
Pribadi Nan Menjaga dan memlihara Urang kampuang patenggangkan,
paduli jo kewajiban bagi pribadi Jago nagari, sarato jo adatnyo
Mamaliaro orang minang.
Budi adalah prinsip Tibo di kaba bayiak baimbauan,
dasar adat Minangkabau Tibo di kaba buruak
bahambauan,
petatah: “Iduik Mamaliaro tingkah Petiti:
dikanduang kurenah, laku perangai, Kok mandi dibawah-bawah,
adat” lisan nan berbudi tinggi, Kok manjauak di ilia-ilia,
Peserta didik sehingga tidak merugikan Jikok bakato, paliaro lidah,
mampu Jikok bajalan, paliaro kaki,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

“Sopan jo diri sendiri maupun Lidah tataruang ameh


Santun“ menyinggung orang lain. padanannyo,
Kaki tataruang inai padannyo,
Mangango mangko mangecek,
Malangkah mako bajalan
Dikabek jo aka budi
Di lilik jo baso bayiak
Muluik manih talempong
kato, Gulo biak baso dibibie,
Banamo adat sopan santun
Nak jan jauah panggang pado
api, Lataan sasuatu pado
petatah: “Iduik Dalam banyak hal dan tampeknyo.naiak,
Pulai bapangkek
dikanduang memecahkan masalah maninggakan rueh jo
adat” menyangkut orang lain buku.
Peserta didik mesti memiliki karakter Manusiabapangkek turun,
berkepribadia Cadiak Candokio, Arih Maninggakan Adat jo Pusako
n bijaksano Manusia tahan kieh,
“Arih Binatang tahan palu,
Bijaksano, Tau dek bayang kato sampai,
cadiakcandok Tau eriang jo gendeang,
io“ Tagisia labiah bak kanai,
Tasingguang labiah bak jadi,
Tau dek rantiang ka mancucuak,
tau dahan kamanimpo, gabak diulu
tanndo ka ujan, cewang dilangik
tando ka paneh,
Kilek camin lah kamuko, kilek
baliuang ka kaki, takilek ikan
dalam ayia,
tantu jantan batinonyo.

petatah: “Iduik Segala sesuatu dihadapi Petiti:


dikanduang dengan lapang dada , Tak ado karuah nan indak janiah,
adat” dan tidak ada Tak ado kususik nan indak salasai,
“Tangguang masalah yang tidak
Jawek, dapat Pandai bakisa tagak, bakisa ditanah
tenggang dipecahkan/diselesaikan. nan sabingka,
raso, tanggung jawab secara Pandai bakisa duduak, bapaliang di
kegotong bersama-sama, bisa lapiak nan sahalai,
royongan. bekerja sama dan sama-
sama bekerja sampai Duduak surang basampik-sampik,
selesai dengan penuh Duduak basamo balapang-lapang.
tanggung jawab
Barek samo dipikua,
Ringan samo di jinjiang,
Nan saketek samo di paminyak,
Nan Banyak samo di pamandi
Hati tungau samo di cacah,
Hati Gajah samo di lapah

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

petatah: “Iduik Dalam hidup kita harus Petitih:


dikanduang waspada, dan kuat Dek ketek taanjo-anjo, lah gadang
adat” pendirian, jangan mudah tabao-bao, lah tuo tarubah tido,
“Bapandirian terombang-ambing oleh sampai mati manjadi paranggai,
Taguah bisa bebagai asuang fitanah,
dipicayo”. sugi jo siasek, adu domba Antah mangulak dari
dari pihak-pihak lain ilia
Didalam pergaulan Antah Galodo dari ulu Iman nan
hendaklah mempunyai indak buliah ratak, Kamudi
pendirian yang kokoh, dan indak buliah patah, Padoman
selalu dijalan yang benar indak buliah tagelak, Haluan nan
indak buliah barubah Condong
jan kamari rabah,
luruih manantang barieh
Pantangan .................

“Dondong ayia, dondong dadak”,


“Jaan Sarupo Pimpiang dileriang,”
“Cando jawibalang punuang,
“Cando Jawi gadang dilabuah”
“Jaan pandai baminyak ayia” ,
dalam baiyo baindaan
Jalan baduo ndak batigo,
Ta impik nak diateh,
takuruang nak dilua
jaan Manuhuak kawan
sairiang, mangguntiang dalam
lipatan (tidak setia/amanah)
(Jaan bamuko duo, / Munafiak)

Jikok kailia karantau ikia,


Kok Mudiak ka padang sibusuak,
Singgah nan lalu di disikabau
Kok Janji jan maungkie,
Titian Binaso lapuak, Pantangan
dek urang minangkabau.
petatah: “Iduik Jangan Serba Tanggung, Petiti:
dikanduang Lakukan sesuatu dengan Alang tukang Binaso kayu,
adat” sungguh-sungguh dan Alang cadiak binaso adat,
“bersungguh- berhasil tentu disertai Alang alim rusak agamo,
sungguh, jaan ikhtiar dan Do’a. Jangan Alang sapaham rusak nagari.
kapalang melakukan sesuatu secara
tangguang” asal asalan, ikut ikutan Dek ribuik kuncang
saja, karena hal itu ilalang,
takkan berguna Katayo panyalin lantai, Kok
iduik jaan mangapalang,
Kok tak kajo barani pakai.
Baburu ka padang data,
Dapeklah ruso balang kaki,

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Baguru kapalang ajar,


Bak bungo, kambang tak jadi.
petatah: “Iduik Masyarakat adat Petiti:
dikanduang Minangkabau terdiri dari “Rang gadih bakarek kuku,
adat” Nagari-nagari. Lebih Dikarek jo pisau sirawik,
“bela nagari kurang 500 nagari Pangarek batuang tuonyo,
“ diminangkabau yang Batuang tuo elok kalantai.
sekaligus merupakan Nagari baka ampek suku,
kampuang halaman nan Dalam suku ba buah
Tacinto. Kita menempati paruik, Kampuang Banan
wilayah yang disebut tuo, Rumahgadang
nagari batungganai,
Tiap-tiap nagari memiliki “Manyampak sambia ka hulu,
batas wilayah, ciri khas Kanai pantau dek manjalo,
dan ciri-ciri nagari. Adat luhak bapangulu,
Kok rantau dibari barajo”

Syarat-syarat nagari

“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”

“Tagak Badunsanak, bela


dunsanak,
Tagak kampuang, mamaga
kampuang,
Tagak suku, mamaga
suku, Tagak Nagari, bela
nagari,
petatah: “Iduik Masyarakat Minangkabau Tagak babangso,
Petiti: mamaga bangso”.
dikanduang disebabkan alamnya yang “Karatau madang di ulu,
adat” sempit, berbukit, sumber Babuah babungo balun,
Karakter daya alam terbatas, Marantau Bujang dahulu,
Marantau ditambah lagi rang laki- Di kampuang paguno balun”.
Urang Minang laki diminang lalok di
surau tak mewarisi “Jikok Buyuang pai ka danau,
pusako, maka menjadikan Iyu bali, belanak beli Ikan
suku Minang menjadi Panjang Bali da ulu Jikok
suka merantau untuk buyuang pai marantau, Ibu
merubah nasip, mencari cari dunsanak cari, Induak
pengalaman maka Orang samang cari da ulu”
minang berwatak

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

kosmopolit, marantau “Jo kok pandai Bakain Panjang


menjadi ciri-ciri orang Labiah nan dari bakain
Minang. saruang,
Kok Pandai Bainduak samang,
Labiah nan dari dusanak
kanduang “.
“Satinggi-tinggi tabang bangau,
Pulangnyo kakubangan juo,
Sajauah-jauah pai Marantau,
Orang Minang meski Akhianyo pulang kakampuang juo”
berada dan pergi
merantau, namun Pantangan.....
kampung halaman tidak Hujan ameh di rantau
pernah dilupakan. urang,
Bahkan ikut membantu Ujan batu di kampuang kito,
biaya kemenakan Kampuang nan usah dilupokan.
dikampung,
pembangunan mesjid
mushalla,MDA, Surau,
membiayai kegiatan seni
Budaya dll.
petatah: Dimanapun Orang Minang Petatah adat:
“Dimaa Marantau, menetap “Dimaa bumi di pijak,
bumi di namun pandai Disinan langik di jujuang,
pijak,Disina menyesuaikan diri, suka Disinan rantiang di patah,
n langik di dan pandai bergaul, , dimano sumua dikali,
jujuang” dihargai kawan dan disinan aia disauak,
lawan. dimano nagari diunyi
“Pandai disinan Adat nan dipakai.
manyasuaika Ditinggakan mamak, didapati
n diri” mamak, inggok mancakam, tabang
basitumpu (mangaku
mamak/anggota suku baru)
Petitih :
Bakpo Udang, baitu pulo
Sirangkak, Bak po urang baitu pulo
awak. Kok tibo di kandang
kambiang mambebek,
Dikandang kabau manguek,
Dikandang Harimau mangaum,
Namun jaan manjadi kambiang,
Dan Pantangan pulo manjadi
petatah: Masyarakat Minang tidak kabau,
Pepatah:
“Lataan mengenal kasta, kaya Nan tuo di hormati, Nan ketek
sasuatu pado miskin, golongan atas dilindungi,
tampeknyo” bawah, berada pada Samo gadang lawan baiyo,
“Malata an status yang sama, namun Baiyo jo adiak, batido jo kakak,
sasuatu pado sangat menghormati Barek samo dipikua, ringan samo
tampeknyo” perbedaan dan dijinjiang,
menempatkan laku

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

perbuatan sesuai dengan Sahino samalu, salarang,


baris adat yaitu “ Adat sapantangan, sasakik, sasanang
nan ampek yaitu Alua Sakik dek awak sakik dek urang,
jo Patuik, raso jo Lamak diawak, katuju dek
pareso” Orang Minang urang.
apabila tidak
menjalankan adat ini Petitih :
dinilai “indak tau jo
ampek” Jikok mamakan durian, kulik nan
usah ka laman urang, luko kaki
luko bibie badantiang tali
silaturrahmi. Lidah tataruang ameh
padanannyo, Kaki tataruang inai
padanannyo, Nak jan jauah
panggang pado api, Lataan sasuatu
pado tampeknyo.
petatah: Melambangkan peranan Petiti:
“Bundo seorang (Ibu) perempuan. Bundo Kanduang,
Kanduang Bundokanduang sebagai Limpapeh rumah nan Gadang,
Limpapeh pusat dari segala potensi Amban puruik pagangan kunci,
rumah nan kaum, limpapeh rumah Amban putuik alung bunian,
Gadang” nan gadang, mengasihi, Pusek jalo Pumpunan tali,
mamaliaro, mengayomi Hiayasan dalam nagari. Nan gadang
seluruh anggota keluarga Basa batuah,
dengan penuh kasih Jadi unduang-unduang ka
sayang. Madinah, Ka payuang panji ka
Sarugo.
petatah:  Segala sesuatunya ada Penerapan: Petitih:
“Bajanjang ketentuan yang Babilang dari aso
naiak, berlaku, dan kita Mangaji dari alif
batanggo menyesuaikan dengan Naiak dari janjang nan di bawah
turun” ketentuan atau Turun dari tanggo nan di ateh
“Bajanjang tatatertip yang ada. Bajanjang nayiak,
naiak,  Taat azas, Berdisiplin, Batanggo turun,
batanggo komitmen, dedikasi
turun”. adalah bahagian dari Penerapan Pepatah
adat ini. Bajanjang nayiak,
 SOP, Prosedur, Metode Batanggo turun,
juga terkait dengan
adat ini. Kamanakan barajo ka
mamak
Mamak barajo ka pangulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
manuruik alua jo patuik,
Manurui patuik jo mungkin
(sebelum Islam)
Manuruik kitabullah dan sunnah
rasul (setelah Islam)

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.

“Iduik Bakati samo barek,


bamasyarakat Baukua samo panjang,
” Tibo di mato indak
dipiciangkan,
Tibo di paruik indak
dikampihkan, Tibo di dado indak
dibusuangkan, Nan ado samo
dimakan
Indak ado samo
dicari,
Hati gajah sampo
dilapah Hati tungau samo
dicacah Barek samo
dipikua, ringan samo
dijinjiang
Ka bukik samo
mandaki, ka lurah samo
manurun
Nan ado samo dimakan,
indak ado samo dicari Kok
jauah kana-mangana, kok
dakek jalang-manjalang
petatah: “Adat petatah: “Iduik Tatilantang samo minum aia,
Petitih:
maniru dikanduang adat” Alua samo dituruik,
manuladan” Alam Takambang jadi guru jalan pasa samo ditampua
Siswa pandai merupakan dasar falsafah Adat samo dipakai,
maniru jo Adat minangkabau. limbago samo dituang
Manuladan Menyesuaikan dan
menyeleraraskan hidup Nan maniru manuladan, nan
dengan alam maniru bak urang nan bak awak
manuladan, adalah Mancontoh ka nan ado,
prilaku yang penting manuladan ka nan sudah,
menurut adat. Maambiak tuah ka nan manang,

Mandapek samo balabo,


kahilangan samo rugi
Maukua samo panjang,
manimbang samo barek

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA


1

mambilai samo laweh


Baragiah samo banyak,

petatah: “Iduik Adat dan Syarak di Petiti:


dikanduang Minangkabau adalah dua Cupak basitalago panuah,
adat” ajaran yang mutlak dipakai undang maisi kandak,
dan diamalkan. Yaitu bak kain pambaluik tubuah,
adat dan islam. Syarak paralu dipakai tak buliah tidak
mangato, adat mamakai.

petatah: Capek Sifat pemuda-pemudi yang Petiti:


kaki ringan terpuji dan dikehendaki Capek kaki ringan tangan,
tangan, Siswa oleh Adat dan agama di capek kaki indak panaruang,
memiliki Minang kabau. ringan tangan bukan
karakter : Yakni tangkas dan kesatria pamacah
Capek kaki tetapi tidak
ringan tangan melampaui kesopanan. Cancang tadadek jadi ukia,
(Kreatif, kuah talenggang ateh nasi
Inovatif)
Calak-calak ganti asah, pananti
tukang manjalang datang,
panunggu dukun manjalang tibo,
duduak marawik ranjau.
Tagak maninjau jarak.

Orang Minangkabau Pantangan........


pantang menganggu
orang, berbuat onar, Petitih:
mencuri dsb. Musuh Capek tangan ta jambaukan
tidakdi cari, ketemu (mencuri),
pantang dielakan. Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)

Seseorang yang panjang


angan-angan, tetapi “Cadiak malam biguangnyo
satupun tak dapat siang”, (Bingung)
dikerjakannya, rencana “gilo maukia kayu tagak.” (Malas)
tinggal rencana,
mempunyai sifat pemalas.

Dinas Pendidikan Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMA

Anda mungkin juga menyukai