TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai
religius, pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk
mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong
royong, berbudaya, dan mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat
melalui pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk
itu saya menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau
ke dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato,
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa
Minangkabau yang menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual
hebat, agama yang taat dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
viii
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi saat
ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat
Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”, adagium
budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan
inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini.Mereka kurang
peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka asyik dengan dirinya
sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMK yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di
Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto
“Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini
dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi
Kurikulum 2013. Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya
Alam Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni: “Adat Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam
Takambang Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al Qur’an
dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan setelah
menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus setiap
mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam pembelajaran
di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini, Pendidikan
Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang dinilai
hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat silabus
dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program
integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se - Sumatera
Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum
agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh program
akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.
C. Konsep Integrasi
D. Tujuan
Tujuan program integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi religus dan sosial peserta didik agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang memadukan konsep
Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta mengimplementasikannnya
dalam kehidupan seari-hari.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan adagium
adat Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran
yang yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minankabau yang dpat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik
sehari-hari. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata
pelajaran mesti ditin daklanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan
kelemahan-kelemahan pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas
Pendidikan provinsi Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II PELAKSANAAN
PENGINTEGRASIAN
Khusus pada pendidikan Matematika, Kurikulum 2013 sangat sejalan dengan karakter dan
jenisnya yang bersifat abstrak. Belajar Matematika bukan hanya sekedar tahu, tetapi proses sangatlah
penting. Anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat,
dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, dapat menggunakan kalkulator
dan komputer. Selain itu, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, membantu
memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan
sebagainya, dan agar para siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan
berjiwa kreatif.
Mengingat hal tersebut pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach)
bersamaan dengan penilaian autentik, sangatlah mendukung keberhasilan pendidikan Matematika. Hal
ini dikarenakan karakter pelajaran Matematika yang bersifat abstrak, bukan pengetahuan belaka.
Matematika di dalamnya sangat banyak mengandung simbol-simbol dan rumus-rumus.
Pelaksanaan pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang berbasis
keilmuan dengan proses-proses terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba,
menalar/ mengasosiasi dan mengomunikasikan. Pendekatan pembelajaran ini sangatlah sesuai dengan
karakter pelajaran matematika yang bersifat abstrak dengan banyaknya pemodelan dari kenyataan
pada kehidupan sehari-hari ke bentuk simbol dan sekian banyaknya rumus-rumus di dalamnya. Jalan
pikiran yang dimiliki oleh seorang peserta didik akan sangat sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran tersebut. Sehingga diharapkan pada mata pelajaran matematika khususnya unsur
keilmuan dan praktik akan sangat lebih terserap oleh pada peserta didik.
Pada penilaian autentik adalah penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik, walaupun penilaian aspek kognitif masih dominan dilakukan,. Penilaian ini disesuaikan
dengan proses pembelajarannya, sehingga akan menunjukkan proses belajar dan peniaian yang akurat
dan menyeluruh.
Strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran
dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi lingkup dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Depdiknas, 2002)
menyatakan bahwa strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat pula disebut sebagai cara yang
sistematik dalam mengomunikasikan isi pelajaran kepada peserta didik dalam pencapaian
kompetensi sesuai dengan indikator yang diharapkan.
Dalam strategi pembelajaran Matematika terdapat beberapa model yang diikuti
beberapa tipe misalnya tipe STAD dan lain-lain. Model-model dalam pembelajaran
Matematika adalah; Discovery Learning (DL) yaitu model pembelajaran yang mendorong
siswa belajar dengan menemukan sendiri pemahaman terhadap suatu konsep melalui proses
eksplorasi dan pemecahan masalah untuk memperoleh pengetahuan baru dan/atau
menggabungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada sehingga menghasilkan sebuah
pengetahuan baru. Inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan logis atau Problem Based Learning (PBL) Pembelajaran
Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah,
keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh
pengetahuan baru, atau Problem Solving yaitu pendekatan pembelajaran di mana siswa
mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan
mereka sendiri.
E. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
KD tersebut dipilih karena dinilai paling tepat untuk bisa diintegrasikan nilai agama
dan budaya minang kabau. Dengan adanya pengintegrasian ini diharapkan dapat menjadi
acuan dalam proses pembelajaran di SMA seluruh Provinsi Sumatera Barat.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan program integrasi muatan lokal terkait nilai agama dan nilai budaya
Minangkabau pada mata pelajaran Matematika bertujuan untuk menjadikan peserta didik
SMA yang bukan hanya cerdas dalam Matematika tapi juga peserta didik yang mampu
menyeimbangkan dorongan-dorongan dalam dirinya sehingga mewujudkan tingkah laku yang
harmoni yang sesuai dengan nilai-nilai Agama dan budaya adat Minangkabau, serta mampu
berhubungan dengan lingkungannya mampu menciptakan suasana aman dan harmonis. tidak
agresif dan tidak pula mengasingkan diri dari lingkungannya.
Konsep integrasi nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran Matematika
ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik, dan tetap sesuai dengan struktur
kurikulum 2013. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan permen No. 24
tahun
2016. , tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang ada adalah
menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya Minangkabau yang
menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi
Semua pihak terkait diharapkan dapat berperan aktif terutama MKKS, MGMP
Matematika Kabupaten Kota di Sumatera Barat agar dapat berkontribusi secara optimal
dalam penyelenggaraan pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai Agama dan budaya
Minangkabau ini sehingga tercapainya tujuan dari program ini secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.kompasiana.com/suwartono/implementasi-kurikulum-2013-sebagai-
pendukung-keberhasilan-pendidikan-matematika_556b697e2ab0bde13ce40ee8
2. http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-matematika-
sekolah/
3. http://hardymath.blogspot.co.id/2012/03/karakteristik-pembelajaran-matematika.html
4. http://sharingposting.blogspot.co.id/2012/10/karakteristik-matematika-dan-
peserta.html
5. https://matematohir.files.wordpress.com/2013/07/materi-pelatihan-implementasi-
kurikulum-2013-tahun-2014.pdf
6. http://riskaputri194.blogspot.co.id/2013/05/karakteristik-matematika-sekolah.html
7. https://sites.google.com/site/webipssmpdkijakarta/in-the-news/
karasteristikdantujuankurikulum2013
LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM
1
Lampiran 1
ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR
INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK PADA MATA PELAJARAN
4.1.3Menyeles
aikan
permasalahan
yang
berkaitan
dengan
pertidaksama
an nilai
mutlak dari
bentuk linear
satuvariabel
ANALISIS KD DAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INTEGRASI NILAI – NILAI RELIGIUS DAN MULOK
PADA MATA PELAJARAN
4.5.6
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks hasil
komposisi beberapa
transformasi untuk
menentukan
bayangan suatu
titik, garis, ataupun
kurva.
berkaitan dengan
barisan dalam
matematika
dengan rumus Un
= n + 1,
(n=jumlah
pemuda dan
1=anjingnya)
nyata, seperti yang akan Penerapan Riba maringgih, yang deret dan matematika bunga
bunga, datang barisan dan diharamkan meggambarkan barisan pada wajib kls XII majemuk,
pertumbuhan, dengan dalam islam dampak buruknya konteks dunia mengenai pertumbu
dan peluruhan. deret dalam Sesuai dengan nyata, seperti pertumbuhan
bunga dunia nyata
terjerat dalam han dan
firman ALLAH bunga, dan peluruhan
tunggal peminjaman uang peluruhan
4.2 Mengidentifikasi, seperti dalam pertumbuhan, barisan dan
menyajikan 3.2.8 Menentuk ALQURAN yang memakai dan peluruhan. deret
1. Bunga, imbalan ( bunga
model an jumlah suurat Ali Imran Menanya
2. Pertumbuhan berbunga/ bunga
matematika dan penduduk ( 3) ayat 130 a. Guru
3. Peluruhan majemuk)
menyelesaikan untuk Yang artinya hai mendorong
masalah beberapa orang-orang Seperti dalam pepatah siswa
keseharian yang yang beriman minang dengan
tahun
berkaitan dengan jangan lah kamu Naiaklah dari bertanya”
barisan dan deret mendatan memakan riba apakah
janjang , turunlah
aritmetika, g dengan berlipat ananda bisa
dari tanggo yang
geometri dan 3.2.9 Menentuk ganda dan makna nya selalu lah memberikan
yang lainnya. an bertaqwalah contoh atau
berbuat sesuai aturan
peluruhan kamu kepada menuliskan
Allah supaya
dan undang-undang pola barisan
dengan yang berlaku , dan
kamu mendapat dan deret
mengguna janganlah sekali-kali
keuntungan pada
kan mendekati riba.yang konteks
konsep Seperti riba memang dilarang dunia nyata,
barisan jahiliyah menurut agama islam. seperti
dan deret Riba ini terdapat bunga,
3.2.10 Menentuk pada hutang pertumbuha
yang dibayar n, dan
an bungga
melebihi dari peluruhan
tunggal pokoknya, hal lainnya?.
dengan ini dikarenakan
mengguna sipeminjam b. Peserta
kan tidak mampu didik
konsep untuk memberikan
membayarnya gagasan
barisan
pola barisan
dan deret
bunga,
peluruhan dan
pertumbuhan
serta
penyelesaiann
ya.
Mengasosiasi
Menganalisis
pola barisan
dan deret yang
pada konteks
dunia nyata,
seperti bunga,
pertumbuhan,
dan peluruhan
yang telah
diselesaikan
serta
menyelesaikan
permasalah
tersebut.
Mengkomuni
kasikan
a. Menyajika
n secara
tertulis
atau lisan
hasil
pembelaja
ran, apa
yang telah
dipelajari.
b. Memberik
an
tanggapan
hasil
presentasi
meliputi
tanya
jawab
untuk
mengkonfi
rmasi dan
alasan,
memberik
an
tambahan
informasi,
atau
melengkap
i informasi
ataupun
tanggapan
lainnya.
c. Melakuka
n resume
secara
lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampil
an yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.
2 3.4 Menganalisis 3.4.1 BANGUN Aqidah ( Wilayah budaya Mengamati Carilah
konsep dan Menjelask RUANG meningkatkan orang minangkabau 1. Siswa Mengerjakan sebuah
sifat diagonal an DIMENSI keimanan dan ( membangun mengamati tugas-tugas permasala
ruang, perbedaan TIGA ketakwaan pada kebersamaan ) contoh yang ada pada han dalam
diagonal diagonal 1. Diagon Allah yang kerangka buku
. kehidupan
bidang, dan bidang, al maha esa ( bangun matematika
diagonal bidang melalui ilmu) Fungsi rumah adat ruang 3 wajib kls XII yang
bidang
ruang, dan 2. Diagon dalam Minang. dimensi, mengenai terkait
diagonal
dalam bangun bidang al Proses penciptaan misalnya bangun ruang. dengan
ruang dimensi diagonal ruang langit dan bumi Rumah adat dalam balok, konsep
tiga serta 3.4.2 3. Bidang Surat minangkabau yang kubus, dan luas
menerapkanny Menentuk diagon ANNAZI”AAT disebut dengan rumah prisma. bidang
a dalam an al (79) bagonjong , jumlah Menanya diagonal
memecahkan diagonal 4. Penera Ayat 27-33 ruang pada umumnya 2. Siswa pada
masalah. bidang, pan Yang intinya menanyakan
ganjil dimulai dari tiga bangun
diagonal diagon menjelaskan bagaimana
ruang dan
ruang, lima ruang, ruang
4.4 Menggunakan al tentang bagaiman menentukan
bidang ALLAH sambilan ruang dan dimensi
berbagai prinsip ruang, diagonal
diagonal diagon menciptakan ada juga yg sebelas bidang, tiga dan
konsep dan sifat
diagonal ruang, 3.4.3 al langit dan bumi ruang. Jumlah ruang diagonal selesaikan
diagonal bidang, Menentuk bidang, Yaitu bisa juga tergantung ruang, dan . Buat
dan bidang diagonal an bidang bagaiman dari jumlah anak bidang laporanny
dalam bangun panjang diagon Allah perempuan yang diagonal a dan
ruang dimensi tiga diagonal al menciptakan dimiliki oleh keluarga dari presentasi
serta bidang, dalam tersebut.Kamar pun kerangka kan di
bumi
menerapkannya diagonal masala bangun depan
terhampar dan dalam rumah gadang
ruang
ukurannya tidak terlalu kelas
dalam memecahkan 3.4.4 h langit tanpa besar hanya bisa ruang yang
masalah. Menentuk nyata tiang dan memuuat tempat tidur diamati.
an luas diantaranya , karena untuk Mengeksplor
bidang ada ruang menjalin kebersamaan asi
diagonal 3. Siswa
tempat antar keluarga maka
4.4.1 menemukan
Menyeles makhluk aktifitas tidak pengertian i
aikan hidup. diadakan di dalam diagonal
masalah kamar tapi pada ruang bidang,
yang depan pada rumah diagonal
berkaitan gadang sehingga selalu ruang, dan
dengan terjalin komunikasi diagonal
diagonal dan kebersamaan bidang
bidang, diantara anggota bangun ruan
diagonal keluarga. dari buku
ruang dan sumber dan
bidang alat peraga.
diagonal 4. Siswa
secara
berkelompo
k
menentukan
diagonal
bidang,
diagonal
ruang, dan
bidang
diagonal
dari balok,
kubus, dan
prisma
5. Siswa
menghitung
panjang
diagonal
bidang dan
diagonal
ruang, serta
luas bidang
diagonal
dari suatu
bangun
ruang.
Mengasosiasi
6. Menganalisi
s dan
membuat
kategori dari
unsur-unsur
yang
terdapat
pada
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
serta
masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
Mengomunik
asikan
7. Menyampai
kan konsep
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal,
serta cara
menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan
diagonal
ruang,
diagonal
bidang dan
bidang
diagonal
8. Memberikan
tanggapan
hasil
presentasi
meliputi
tanya jawab
untuk
mengkonfir
masi,
memberikan
Padang,........
Lampiran 2
SILABUS
SEKOLAH : SMA....
Materi
Kegiatan Wakt Sumber
SKL KI KD IPK Pembelajara Penilaian
Pembelajaran u Belajar
n
Pengetahu 3. 3.1 Mengintepretasi 3.1.1 Dengan 1. penilai Buku
an: Memahami, persamaan dan Menuliska membaca an 12 jp Matematika
Persamaan
Memiliki menerapkan, pertidaksamaan nkonsep materi dari proses kelas X
dan
pengetahua menganalisis nilai mutlak dari nilai LKPD siswa 2. tes karanganmen
Pertidaksam
n faktual, pengetahuanf bentuk linear satu mutlak. dapat tertulis dikbud
aan Nilai
konseptual, aktual, variabel dengan menentukan : 3. penuga tahun 2016
3.1.2. Mutlak
prosedural, konseptual, persamaan dan sa n
dan procedural pertidaksamaan Mengga Linear satu 1. Konsep Bahan ajar
metakogniti berdasarkan linear Aljabar mbar variable nilai mutlak MGMP
f pada rasa lainnya
tingkat ingintahunyat kan 2. Persamaan Bahan ajar
teknis, entangilmupe grafik nilai mutlak yangdi
spesifik, ngetahuan, persam rancang guru
detil, dan teknologi, 3. Pertidaksa
aan
kompleks seni, budaya, maan nilai
berkenaan danhumanior nilai mutlak
dengan: adenganwaw mutlak
1. ilmu asankemanus linear
pengetahua iaan, satu
n, kebangsaan,
2. kenegaraan, variabe
teknologi, danperadaban l.
bentuk 2.menentukan
linear masalahkedala
satu mbentuktabel.
variabel
3.
menyusunsiste
mpersamaan
4.1.3Menye
linear tiga
lesai variablel
darisoal cerita
Kan
permasala
han yang
berkaitan
dengan
pertidaksa
maan nilai
mutlak
dari
bentuk
linear satu
variabel
4. budaya, 4.3.1
dan 4.3 menyelesaikan Siswadapat
5. masalah mengidentif
humaniora. kontekstual yang ikasisistem
berkaitan dengan persamaan
Mampu system persamaan linear
mengaitkan tigavariabel
linear tigavariabel
pengetahua menjadiper
n di atas samaan
dalam linear
konteks diri duavariabel
sendiri, dengancara
keluarga, mengelimin
sekolah, asisalahsatu
masyarakat variabel
dan 4.3.2
lingkungan Siswadapat
alam mengidentif
sekitar, ikasisistem
bangsa, persamaan
negara, linear
serta duavariabel
kawasan
regional 4.3.3
dan Siswadapa
internasion tmenyelesa
al. ikanketiga
variabel
Keterampi
lan:
Memiliki
keterampil
an berpikir
dan
bertindak:
1. kreatif,
2.
produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5.
kolaboratif
, dan
6.
komunikat
if
melalui
pendekatan
ilmiah
sebagai
pengemban
gan dari
yang
dipelajari di
satuan
pendidikan
dan sumber
lain secara
mandiri
2 3.6 3.6.1 BARISA - Aqidah Falsafah Mengamati Mengerjak Mengerja Mengerj 20 jam Buku
Menggeneral Menghitung N 1..QS. Surat minangka Peserta didik an tugas- kan soal- akan pelajara Matemati
isasi pola nilai sekarang ARITMA Ash- bau mengamati tugas yang soal tugas- n
bilangan dan dari nilai yang TIKA Shaf(61) contoh- ada pada aplikatif tugas
ka Wajib
jumlah pada akan datang DAN ayat 4 contoh deret buku paket dan soal yang ada siswa
barisan dengan bunga GEOME (barisan) dan barisan Matematik SBMPT pada kelas XI
Aritmetika tunggal TRI pada konteks a wajib N LKS
dan Geometri DALAM 2. QS Al- dunia nyata, mengenai mengena mengena e-dukasi
PENYEL Hasyr (59) seperti bunga, pertumbuh i barisan, i
3.6.2 ESAIAN ayat 18 pertumbuhan, an dan deret, pertumb
net
Menentukan BUNGA Kita harus dan peluruhan petumbu uhan
jumlah MAJEM memprediks peluruhan. barisan dan han, dan
penduduk UK DAN ikan Menanya deretLat..h peluruha peluruha Buku
untuk ANUITA kehidupan c. Guru al... no... n, bunga n. Referensi
beberapa S beberapa mendoro tunggal
tahun tahun yang ng siswa dan
lainnya
mendatang akan dengan bunga
5. Barisa datang. bertanya majemuk
3.6.3 n ” apakah dari
Menentukan Aritm anada sumber
peluruhan atika 3. QS.Al- bisa lain
dengan Ashr memberi masing-
menggunakan 6. Barisa (103)ayat 1- kan masing
konsep n 4. 3. Duduak contoh 1buah.
barisan dan Gome Makna yang maraui atau
deret tri ter:kandung k menulisk
didalamnya: ranjau, an pola
3.6.4 7. Bunga Kalau tidak tagak barisan
Menentukan Maja memanfaatk maninj dan deret
bungga muk an waktu au pada
tunggal sekarang jarak. konteks
dengan 8. Anuit sampai Maknanya: dunia
menggunakan as kapanpun nyata,
kamu pertumbuhan,
menanyaka dan peluruhan
n tentang yang telah
mereka diselesaikan
(pemuda- serta
pemuda itu) menyelesaika
kepada n permasalah
seorangpun tersebut.
di antara Mengkomuni
mereka kasikan
Maknanya: d. Menyajika
Ada seorang n secara
yang tertulis
mencoba atau lisan
menerka hasil
jumlah dari pembelajar
Ashabul an, apa
Kahfi(para yang telah
pemuda dan dipelajari.
anjingnya) e. Memberik
jumlah yang an
pasti yang tanggapan
mereka hasil
ketahui presentasi
adalah meliputi
jumlah tanya
anjingnya 1, jawab
sementara untuk
jumlah para mengkonfi
pemudanya rmasi dan
masih alasan,
menjadi memberik
tanda tanya, an
ini berkaitan tambahan
dengan informasi,
barisan atau
dalam melengkap
matematika i informasi
dengan ataupun
rumus Un = tanggapan
n + 1, lainnya.
(n=jumlah f. Melakuka
pemuda dan n resume
1=anjingnya secara
) lengkap,
komprehe
nsif dan
dibantu
guru dari
konsep
yang
dipahami,
keterampil
an yang
diperoleh
maupun
sikap
lainnya.
Hal ini
ndianggap
menganiay
a.
Dimensi Tiga
3.5 Mengana BANGUN 1.1.1 Mensyukuri Mengamati Tugas 16 JP As’ari, Aqidah (
lisis RUANG nikmat Allah 1. Siswa Membuat Abdur, dkk. meningkatk Wilayah
konsep DIMENSI SWT atas mengamati beberapa 2014. an budaya orang
dan sifat TIGA contoh kerangka model BukuGuru keimanan minangkabau
keberagaman
diagonal 1. Diagonal bangun ruang 3 bangun Matematika dan ( membangun
bidang bentuk bangun dimensi, ruang SMA/ MAN ketakwaan
ruang, kebersamaan
diagonal 2. Diagonal ruang sisi datar misalnya balok, Sikap: SMK/MA pada Allah
ruang yang ada di )
bidang, kubus, dan Observa Kelas XII. yang maha
3. Bidang sekitar prisma. Jakarta : esa ( .
dan si
bidang diagonal 2.1.1 Memiliki sikap Menanya Pusat melalui Fungsi rumah
diagonal 4. Penerapan 2. Siswa M Kurikulum ilmu) adat dalam
kerjasama
dalam diagonal dalam menanyakan engamati dan Minang.
bangun ruang, menyelesaikan bagaimana ketelitian, Perbukuan, Proses
ruang diagonal tugas kelompok menentukan rasa ingin Balitbang, penciptaan Rumah adat
dimensi bidang, 2.2.1 Memiliki sikap diagonal bidang, tahu dan Kemdikbud. langit dan dalam
tiga serta bidang rasa ingin tahu diagonal ruang, tanggung bumi minangkabau
menerap diagonal mengenai dan bidang jawab dalam Siswono, Surat yang disebut
kannya dalam diagonal diagonal dari Tatag Yuli ANNAZI”A dengan rumah
mengerjakan
dalam masalah bidang, kerangka bangun Eko, dan Netti AT bagonjong ,
tugas,
memeca nyata diagonal ruang ruang yang Lastiningsih.2 (79) Ayat jumlah ruang
diamati.
menyimak 007. 27-33 pada
hkan dan bidang
Mengeksplorasi penjelasan, Matematika Yang umumnya
masalah. diagonal
2.2.2 Memiliki sikap 3. Siswa atau SMP dan MTs intinya ganjil dimulai
4.4 percaya diri menemukan presentasi untuk Kelas menjelaskan dari tiga
Menggunakan dalam pengertian i peserta didik VIII. Jakarta: tentang ruang, lima
berbagai mempresentasik diagonal bidang, mengenai ESIS bagaiman ruang,
tanggapan
lainnya
9. Melakukan
resume secara
lengkap,
komprehensif
dan dibantu guru
dari konsep yang
dipahami,
keterampilan
yang diperoleh
maupun sikap
lainnya.
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
3.5.18 Menentukan aturan dan matriks yang 4.5.16 Menentukan bayangan titik, garis, atau
bersesuaian denganrotasi (perputaran). kurva hasil dilatasi (perkalian) dengan
Pertemuan 3 menggunakan matriks.
3.5.19 Menentukan aturan dan matriks yang
bersesuaian dengandilatasi (perkalian). 4.5.17 Memecahkan masalah yang berkaitan
3.5.20 Menentukan matriks tunggal hasil dengan matriks transformasi geometri
komposisi beberapa matriks transformasi. (translasi, refleksi, dilatasi dan rotasi).
Pertemuan 4
3.5.21 Menggunakan matriks hasil komposisi 4.5.18 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
transformasi untuk menentukan bayangan dengan matriks hasil komposisi
suatu titik,garis, atau kurva. beberapa transformasi untuk
menentukan bayangan suatu titik,garis,
ataupunkurva.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode pembelajaran diskusi kelompok, tanya jawab, dan
penugasan melalui pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik untuk mengamati
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di
depan kelas,peserta didik dapatmenjelaskan konsep transformasi dan komposisi
transformasi dengan menggunakan matriksserta dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan matriks transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi dan rotasi),
dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, santun, percaya diri danpantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama
dengan baik.
C. Materi
Transformasi geometri yang meliputi:
- Translasi (Pergeseran)
- Refleksi (Pencerminan)
- Rotasi (perputaran)
- Dilatasi (pergeseran)
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
C C’
A’
A
B Gambar 1
B'
x’ = x + a
y’ = y + b
2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik diharapkan
dapat memprediksi aturan melakukan pergeseran (translasi), menyusun
masalah dan memecahkannya, serta mengembangkannya.
Permasalahandiarahkan pada penemuan matriks yang bersesuaian
dengan translasi.
g
A o A’
B B’
p
C q C’
Gambar 2
A’’(x,-y)
Gambar 3
Gambar 3 menunjukan refleksi (pencerminan)
terhadap sumbu koordinat. Pada gambar itu
tampak titik A(x,y) dicerminkan pada sumbu X
menghasilkan A’(x,-y) dan dicerminkan
terhadap sumbu Y menghasilkan A’’(-x,y).
Contoh :
Jika titik A(4,3) dicerminkan terhadap sumbu X
akan menghasilkan A’(4,-3) dan jika
dicerminkan terhadap sumbu Y menghasilkan
A’’(-4,3).
Peristiwa Kedua
Mengamati tayangan power point serta penjelasan guru cara
memutar sebuahkurva pada bidang koordinat dengan pusat
O(0,0), pusat (h,k) serta hasil rotasinyanya, misalnya:
Rotasi :Perpindahan pada semua titik pada sebuah
bidang yang masing-masing titiknya bergerak
pada busur lingkaran dengan berpusat pada titik
tertentu.
Rotasi dikatakan memiliki arah positif jika arah
rotasinya berlawanan dengan arah jarum jam.
Sebaliknya, rotasi memiliki arah negative jika
rotasinya searah dengan perputaran jarum jam.
B’
A
O
Gambar 4
cosx sin x
sin x cosx
2. Dengan memperhatikan tayangantersebut peserta didik
diharapkan dapat memprediksi aturan-aturan dalam
melakukan refleksi (pencerminan) dan rotasi (perputaran),
menyusun masalah, memecahkannya, serta
mengembangkannya. Permasalahandiarahkan pada
penemuan matriks yang bersesuaian dengan refleksi dan
rotasi dengan pusat yang bersesuaian.
O B’
A
Gambar 5 A’
G. Penilaian (terlampir)
Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Contoh Tugas:
Rubrik Penilaian
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN TES TERTULIS
Indikator
Indikator
No pembelajara Naskah soal dan kunci skor
soal
n
Tentukan bayangan dari garis:
2x – 3y + 5 = 0 oleh pencerminan terhadap
garis y = -x!
Penyelesaian :
Matriks transformasi pencerminan terhadap
0 1
garis t = -x adalah
Menentu 1 0
kan
persama Jika g : 2x - 3y + 5 = 0 dicerminkan
an terhadap garis y = -x, maka bayangannya
Menentuka adalah garis g’ dan berlaku :
bayang
1 n bayangan garis Jika (x,y) pada g maka (x’,y’) pada g’
dari suatu dengan 50
karena
garis hasil x' 0 1 x
pencermi
refleksi
nan y' 1 0 y
terhadap
garis y =
x x
-x
y y
x’ = -y jadi y = -x’
y’ = -x jadi x = -y’
Substitusi x = -y’ dan y = -x’ pada g
diperoleh 2(-y’)-3(-x’) + 5 = 0
3x’ – 2y’+ 5 = 0
Menentuka Menentu Suatu transformasi memetakan
n bayangan kan f(x,y)→(x’,y’), dengan x’ = x - 2y →
dari suatu persama
2 y’ = 2x + 3y 50
titik hasil an,matri
transformas ks dan a. Nyatakan pemetaan itu dalam
i bayanga bentuk matriks!
ntitik
karena b. Tentukan matriks transformasi
transfor yang bersesuaian!
masi
c. Gunakan matriks transformasi itu
bedasark
untuk menentukan bayangan dari titik
an
A(4,-2)
matriks
yang Penyelesaian :
ditentuka
x' x 2 y
n a. Dari diproleh
y' 2x 3y
x' 1 2 x
y' 2 3 y
b. Matriks transformasi yang yang
bersesuaian adalah :
1 2
M=
2 3
c. Bayangan dari titik(-4,2) dapat
diperoleh dari :
x' 1 2 4 8
y' 2 3 2 2
Jadi bayangannya adalah A’ (-8,-
2).
32
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = Skor maksimal
× 100 = ........
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas 4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
3 Kemampuan presentasi 4
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi
dengan baik
1
A. Kompetensi Inti
Pertemuan Kedua:
3.4.3 Mengidentifikasi diagonal ruang
pada bangun ruang dimensi tiga.
3.4.4 Menentukan panjang diagonal
ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Ketiga:
Pertemuan Keempat:
3.4.6 Menentukan sifat-sifat diagonal
ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Kelima:
3.4.7 Mengidentifikasi bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.
Pertemuan Keenam:
3.4.8 Menentukan luas bidang diagonal
pada bangun ruang dimensi tiga.
4.4 Menggunakan berbagai prinsip Pertemuan pertama:
konsep dan sifat diagonal 4.4.1 Menyelesaikan masalah nyata
ruang, diagonal bidang, dan yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal dalam bangun diagonal bidang pada bangun rang
ruang dimensi tiga serta dimensi tiga.
menerapkannya dalam
memecahkan. Pertemuan kedua:
4.4.2 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.
Pertemuan ketiga:
4.4.3 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal bidang pada bangun rang
dimensi tiga.
Pertemuan Keempat:
4.4.4 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan sifat-sifat
diagonal ruang pada bangun rang
dimensi tiga.
Pertemuan Kelima:
4.4.5 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkaitan dengan konsep
bidang diagonal pada bangun
ruang dimensi tiga.
Pertemuan Keenam:
4.4.6 Menyelesaikan masalah nyata
yang berkitan dengan luas bidang
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Kooperatif Tipe STAD, Model
Discovery Learning dan Model Problem Based Learning, yang menuntun peserta didik
untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta didik dapat menganalisis konsep dan
sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi
tiga serta menerapkannya dalam memecahkan masalah.mengintepretasidanselain itu,
peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengankonsep dan
sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi
tiga serta, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran,, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta
mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga
Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga
No. Bangun Ruang Jumlah Diagonal Bidang
1. Balok 12
2. Kubus 12
3. Prisma segitiga 6
4. Prisma segienam 18
5. Limas segiempat 2
6. Tabung Tidak ada
Prinsip
Panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga.
Pertemuan Kedua
Fakta
Penamaan pada bangun ruang dimensi tiga
Konsep
Prinsip
Panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi tiga dapat ditentukan dengan
menggunakan teorema pythagoras.
Teorema pythagoras berlaku pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring adalah jumlah
kuadrat dari dua sisi siku-siku yang lain.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan panjang diagonal ruang pada bangun ruang dimensi
tiga.
Pertemuan Ketiga
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal bidang
Konsep
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang berhadapan
pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Prinsip
Sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menemukan sifat-sifat diagonal bidang bangun ruang.
Pertemuan Keempat
Fakta
1. Penamaan bangun ruang
2. Penamaan diagonal ruang
Konsep
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang
Prinsip
Sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga
Prosedur
Langkah-langkah dalam menenmukan sifat-sifat diagonal ruang bangun ruang.
Pertemuan Kelima
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga
Konsep
1. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
2. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.
Pertemuan Keenam
Fakta
Simbol-simbol dalam bangun ruang dimensi tiga
Konsep
3. Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk oleh dua buah diagonal bidang dan dua
buah rusuk.
4. Bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga berbentuk segiempat.
Prinsip
Luas bidang diagonal adalah perkalian antara panjang diagonal bidang dan panjang rusuk
yang membentuk bidang diagonal tersebut.
Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan luas bidang diagonal.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan saintifik (Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi, Mengasosiasi,
Mengkomunikasi).
2. Model Pembelajaran
Pertemuan pertama: Kooperatif Tipe STAD
Pertemuan Kedua sampai Kelima: Discovery Learning
Pertemuan keenam:Problem Based Learning
F. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. As’ari, dkk. 2015. Matematika SMA Kelas XII Kurikulum 2013 Buku Guru. Jakarta :
Kemdikbud.
G. Media Pembelajaran
1. Kerangka bangun ruan dimensi tiga
2. Penggaris
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
Agar bangunan tersebut kokoh dan stabil, dia berencana memasang elemen penguat berupa
besi yang dipasang secara diagonal pada bidang vertikal (langit-langit ruangan) pada
Deskripsi Kegiatan
ruangan. Jika dirancang setiap ruangan memiliki tinggi 5 m, panjang 8 m dan lebar 6 m, maka
berapakah besi yang dibutuhkan untuk membuat bangunan yang terdiri dari 3
ruangan tersebut?
5. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai
diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga dan dapat menentukan panjang diagonal bidang tersebut serta dapat
menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan diagonal bidang bangun
ruang dimensi tiga.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik membaca dan mengamati masalah pada kegiatan 1 dan kegiatan 2
yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa pengertian diagonal bidang?
Faseb. 3:Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal bidang?
Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.1 pada buku siswa
11. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentanng pengertian
diagonal bidang.
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Fase 4: Data Processing
12. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1 pada LKPD, yaitu
tentang mengidentifikasi diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
13. Peserta didik dalam kelompoknya melanjutkan kegiatan 2 pada LKPD, yaitu
tentang menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang dimensi tiga.
(menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya pada kertas koran yang telah
disediakan guru.
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)
Deskripsi Kegiatan
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap bidang dan tidak merupakan rusuk bidang.
Bangun ruang sisi lengkung tidak mempunyai diagonal bidang.
Panjang diagonal bidang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas proyek ( KMTT)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah ( karakter)
sebagai rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Kedua
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir)
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan diagonal bidang serta menentukan panjang diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan unsur-unsur bangun ruang tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang teorema pythagoras yang
diperlukan dalam menghitung panjang diagonal ruang.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang aplikasi diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Diagonal bidang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
pada masalah berikut ini:
Budi akan menghias suatu ruangan yang berbentuk kubus untuk acara ulang
tahunnya. Ia menghias ruangan tersebut engan pita dan balon. Ia ingin
memasang pita melintang melalui ruangan dari pojok atas sampai pojok bawah
Deskripsi Kegiatan
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
16. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dalam suatu ruang.
Bangun ruang sisi lengkung dan limas tidak mempunyai diagonal ruang.
Panjang diagonal ruang dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
pythagoras.
19. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
20. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas proyek.
21. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat
diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
22. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Ketiga
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran. ( karakter )
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal bidang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
bidang bangun rung dimensi tiga.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal bidang pada balok, adakah
yang panjang diagonal bidangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang
lain?
6. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai sifat-
sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal bidang pada
bangun ruang dimensi tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sifat- sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga.
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
8. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
9. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3, dan
kegiatan 4 yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
10. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada kubus?
b. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada balok?
c. Apa saja sifat-sifat diagonal bidang pada prisma?
Fased. 3:Apa saja
Data sifat-sifat diagonal bidang pada limas?
Collection
11. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan 4.1.2 tentang sifat-sifat
diagonal bidang pada buku siswa
12. Dengan arahan guru peserta didik mendapatkan informasi tentang langkah-
langkah dalam menentukan sifat-sifat diagonal bidang.
Fase 4: Data Processing
13. Peserta didik dalam kelompoknya menyelesaikan kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan
3, dan kegiatan 4 pada LKPD, yaitu tentang menentukan sifat-sifat diagonal
bidang pada bangun ruang dimensi tiga. (menalar)
14. Peserta didik menulis laporan hasil diskusinya
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
Deskripsi Kegiatan
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki panjang yang sama.
b. Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama untuk diagonal
bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai sifat-sifat
diagonal ruang bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Keempat
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat-sifat diagonal ruang.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan diagonal ruang pada bangun ruang
dimensi tiga tersebut.
Peserta didik juga diingatkan kembali tentang cara menghitung panjang diagonal
ruang bangun rung dimensi tiga.
5. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang diagonal bidang dalam
kehidupan sehari-hari.
Coba ananda ingat kembali tentang panjang diagonal ruang pada balok, adakah
yang panjang diagonal ruangnya sama?bagaimana dengan bangun ruang yang
lain?
Pada pembelajaran kali ini kita akan mengetahui sifat-sifat dari diagonal ruang
bangun ruang dimensi tiga tersebut
6. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai sifat-
sifat diagonal bidang bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan peserta didik dapat menentukan sifat-sifat diagonal ruang pada bangun
Fase 5: Verification
Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diharapkan pesserta didik yang lain menanggapi hasil diksusi dengan santun.
(mengkomunikasikan)Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri
(Karakter) dalam mengemukkan pendapat (Literasi)
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
Kesimpulan:
a. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki panjang yang sama.
Deskripsi Kegiatan
b. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki panjang yang sama.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu mengidentifikasi
bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Kelima
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dipersiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhubungan
dengan bidang diagonal.
Peserta didik diminta menyebutkan bangun ruang dimensi tiga yang ada di
sekitar mereka. Dengan menggunakan alat peraga kerangka beberapa bangun
ruang, peserta didik diminta meneyebutkan diagonal bidang pada bangun ruang
dimensi tiga tersebut.
5. Peserta didik mendengarkan topik dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai bidang
diagonal bangun ruang dimensi tiga. Setelah mempelajari materi ini diharapkan
peserta didik dapat mengidentifikasi bidang diagonal pada bangun ruang dimensi
tiga dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang diagonal
bangun ruang dimensi tiga.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
7. Peserta didik duduk pada kelompoknya sesuai dengan kelompok yang telah
diinformasikan guru.
Inti
Fase 1: Stimulation
8. Peserta didik mengamati gambar yang ada pada kegiatan yang ada pada LKPD.
Fase 2: Problem Statement
9. Dari masalah yang diamati peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan
tentang hal-hal yang belum diketahui.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik:
a. Apakah semua bangun ruang memiliki bidang diagonal?
Faseb. 3:Apakah bangun ruang sisi lengkung mempunyai bidang diagonal?
Data Collection
10. Peserta didik mengumpulkan informasi dari kegiatan ayo mengamati pada
subbab
4.2 tentang bidang diagonal pada buku siswa
Fase 6: Generalization
15. Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Penutup
16. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
17. secara klasikal dan tanya jawab peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
pembelajaran.
18. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
19. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR).
20. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mengenai
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu menentukan luas
bidang diagonal bangun ruang dimensi tiga.
21. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pertemuan Keenam
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik disiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik (difokuskan pada yang tidak hadir saja).
4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya yang berhungan
dengan menentukan luas bidang diagonal bangun dimensi tiga, yaitu teorema
pythagoras dan menentukan panjang diagonal bidang pada bangun dimensi tiga.
Fase 1: Orientasi Siswa pada Masalah
5. Peserta didik diberikan motivasi dengan memberikan contoh masalah pada
kehidupan nyata yang berhubungan dengan luas bidang diagonal.
1
Deskripsi Kegiatan
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentag uraian kegiatan yang akan
dilakukan dan aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran.
Pada pembelajaran kali ini ananda akan ibuk bagi dalam beberapa kelompok.
Ananda bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan LKPD. Pada pembelajaran
kali ini ibu akan menilai sikap kerjasama ananda dalam kerja kelompok, sikap
kritis dan ingin tahu dalam menyelesaikan masalah pada LKPD.
Inti
Fase 2: Mengorganisasikan Siswa
8. Peserta didik duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru.
9. Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok.
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
10. Peserta didik mengamati masalah pada kegiatan 1 LKPD.
11. Peserta didik dipancing untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
12. Peserta didik memperhatikan alternatif penyelesaian dari contoh 4.6 yang ada
pada buku siswa. (Mengumpulkan informasi)
Deskripsi Kegiatan
13. Peserta didik bersama dengan kelompoknya mengerjakan kegiatan 1 dan kegiatan
2 pada LKPD. (Menalar)
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
14. Peserta didik menempelkan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis.
Fase 5: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
15. Salah satu perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas. Diharapkan anggota kelompok lain memberikan
tanggapan dengan santun. (Mengkomunikasikan)
Berpikir kritis dan kreatif (4C) serta percaya diri (Karakter) dalam
mengemukkapendapat (Literasi)
Penutup
17. Peserta didik mengerjakan soal kuis yang diberikan guru.
18. Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum pelajaran .
19. Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
20. Peserta didik mendengarkan informasi guru mengenai tugas proyek dan materi
yang
21. akan dipelajari
Peserta pada pertemuan
didik mendengarkan berikutya.
penjelasan guru tentang informasi ulangan harian
yang
akan diadakan
22. Peserta pada pertemuan
didik mengakhiri berikutnya.
pembelajaran dengan membaca hamdallah sebagai rasa
syukur atas ilmu yang telah diperoleh.
6. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek
10. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran 1
1
2
3
4
5
dst
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator Soal:
1. Menentukan panjang diagonal bidang dari suatu prisma segi empat
2. Menentukan panjang kerangkang balok, jika diketahui panjang dua buah rusuk dan
satu panjang diagonal ruang
3. Menentukan sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok
4. Disajikan gambar bangun ruang, peserta dididk dapat menentukan perbandingan
volumenya.
Butir Soal :
Jika panjang KL = 5 cm, LM = 10 cm, dan LR = 5√6 cm, maka berapa kawat yang
dibutuhkan Ani untuk membuat kerangka balok tersebut?
Seorang siswa di SMA Melati jika membuang sampah selalu memilah sampah nya
terlebih dahulu, ia merancang sebuah bak sampah untuk sampah kering dan sampah
basah yang diberi tutup seperti gambar diatas. Diketahui panjang AB = BC, CG = 3
cm, luas ACGE = 18√2 cm2 dan TO = 4 cm. Tentukan volume bangun ruang
tersebut, jika untuk bak sampah basah siswa menjadikan panjang AB,BC,CG,dan
ACGE dua kali lipat dari panjang asalnya berapakah pula Volum nya, apa
kesimpulan yang dapat diambil tentang volum dari kedua bak sampah itu?
Rubrik Penskoran Penilaian Pengetahuan
Nomor Soal Kunci Jawaban Skor
AC2 = AB 2 + BC2
= 52 + 42
4
= 41
AC = √41cm
1
EG2 = EF 2 + FG2
= 42 + 42
4
= 32
EG = √32 cm = 4√2 cm
LN = √LM 2 + MN2
= √102 + 52 4
= 5√5 cm
Perhatikan segitiga LNR siku-siku di N
NR = √LR2 − NL2
2 4
= √(5√6)2 − (5√5)2
= 5 cm
Jumlah kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka
balok = (4 × panjang) + (4 × lebar) + (4 × tinggi)
4
= (4 × 10 cm) + (4 × 5 cm) + (4 × 5 cm)
= 80 cm
Diagonal bidang pada balok mempunyai panjang yang sama
5
untuk diagonal bidang yang terletak pada sisi yang sejajar.
3
Setiap diagonal ruang pada balok mempunyai panjang yang
5
sama.
Luas ACGE = AC × GC
18√2cm2 = AC × 3 cm 3
AC = 6√2 cm
Karena AC merupakan diagonal bidang ABCD maka dapat
1
disimpulkan panjang AB = 6 cm
V = Volume prisma + Volume limas
1
4 = (AB × BC × CG) + ( × EF × FG ×
TO)
3
1 6
= (6cm × 6cm × 3cm) + ( × 6cm × 6cm × 4cm)
3
= 108 cm3 + 48cm3
= 156cm3
Jadi, Volume bangun ruang pada gambar di atas adalah
Skor Total 40
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Lembar Pengamatan Penilaian Pengetahuan
Skor yang
No. Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
diperoleh
1
2
3
4
5
dst
Lampiran 3
Instrumen penilaian keterampilan
Carilah sebuah permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan konsep luas bidang diagonal pada
bangun ruang dimensi tiga dan selesaikan. Buat laporannya dan presentasikan di depan kelas
�������������������
Skor = x 100 = ............
���������
Lampiran 4
BAHAN AJAR
INTEGRSI PENDIDIKAN AL-QUR’AN DAN BUDAYA ADAT
MINANGKABAU PADA MATA PELAJARAN SMA/SMK
PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Mapel : Matematika
2. Kelas/Semester : X/1
3. KD :3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
daribentuk linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar
lainnya
4. PokokMateri :3.1. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakLinear satuvariable
A. RingkasanMateri : Persamaan adalah suatu pernyataan
matematika dalam bentuk simbol
menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Persamaan
ditulis dengan tanda sama dengan (=)
Pertidak samaan adalah matematika terbuka
yang menggunakan tanda ketidaksamaan
(≤,≥,>,<)
Nilai Mutlak dari satu bilangan x dapat diartikansebagai jarak
bilangan tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan dengan
tidak memperhatikan arahnya.semesta pembicaraan.
c. Penjelasan
Apakah orangyang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat di
waktu-waktu malam, di saat-saat malam hari dengan sujud dan berdiri dalam
salat,sedangkan ia takut kepada hari akhirat yakni takut akan azab pada hari itu,dan
mengharapkan rahmat yakni surga dari Rabbnya, apakah dia sama dengan orang yang
durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yong tidak
mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang yang
alim dan orang yang jahil. Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran artinya,
mau menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal) yakni orang-orang yang
mempunyai pikiran.
3.a. Q.S.An-Nisa(4):11
. تناـك نإو كرت ام اثلث نهلف نيتنثا قوف ءاسن نك نإف نييثنْلا ظح لثم ركذلل مكدلاوأ يف ّللا مكيصوي هثروو دلو هل نكي مل
نإف دلو هل ناك نإ كرت امم سدسلا امهنم دحاو لكل هيوبْلو فصنلا اـهلف ةدحاو
ال مكؤانبأو مكؤآبآ نيد وأ اهب يصوي ةيصو دعب نم سدسلا همألف ةوخإ هل ناك نإف ثلثلا همألف هاوبأ
اميكح اميلع ناك ّللا نإ ّللا نم ةضيرف اعفن مكل برقأ مهيأ نوردت
b.Artinya
11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua
orang anak perempuan . dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari
dua
, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. jika anak
perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua
orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang
ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak. jika orang yang
meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga. jika yang meninggal itu mempunyai
beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-
pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan)
sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu
tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak)
manfa'atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
c. Penjelasan :
1. Persamaan dan ketidak samaan antara hak laki-laki dan perempuan dalam
pembahagian harta pusaka adalah 1; 2 , karena kewajiban laki-laki lebih berat dari
perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah (lihat Q.S. 4
an-Nisā‘: 34)
Allah memberikan batasan pembahagian harta pusaka bagi saudara perempuan dan
laki-laki dari orang yang meninggal tanpa meninggalkan anak dan bapak.
4.a. Q.S.Al-Ikhlash(112):1-4
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
دحأ ّللا وه لق دمصلا ّللادحأ اوفك هل نكي ملو دلوي ملو دلي مل
b. Artinya
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
2. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
3. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
C. Nilai Budaya
Adat diminangkabau :
Kusuik bulu ayam, kusuik banang , kusuik rambuik,jo kusuik sarang tampuo
Deskripsi Nilai Budaya
Jika terjadi kusuik atau sengketa di minangkabau baik sekaum atau antar kaum maka harus
diselesaikan kan secara adatoleh kerapatan adat nagari Cara penyelesaian kusuik
/sengketa diminang ada 4macam yaitu:
Kusuik bulu ayam, kusuik banang , kusuik rambuik,jo kusuik sarang tampuo.
Semua nya diselesaikan dengan cara nya masing masing . Apabila tidak terselesaikan
maka baru dapat untuk
mengajukan gugatan ke pengadilan adat sebagaimana yang di tentukan oleh adat minang
yang basandi sarak , sarak basandi kitabullah . artinya sesuai dengan kunsep spltv kita
harus menyelesaikan permasalahan satu per satu, untuk mendapatkan penyelesaian ahkir
D.Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau diterapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan
pendahuluan (motivasi).
SMA .............
1. Mapel :
Matematika
2. Kelas/Semester : XI/2
3. KD :3.5Menganalisis dan membandingkan transformasi
dan komposisi transformasidengan
menggunakanmatriks
2. PokokMateri : Transformasi dan komposisi transformasi
dengan menggunakan matriks
A. RingkasanMateri : Transformasi dankomposisi
transformasi dengan
menggunakan matriks
- Transformasi Geometri merupakan suatu pemetaan titik
pada suatu bidang kehimpunan titik pada bidang yang
sama.
- Translasi (pergeseran)adalah Pergeseran atau perpindahan titik-
titik pada suatu bidang pada jarak arah tertentu.
٢١٨. ميحر روفغ ّللاو ّللا تمحر نوجري كئـلوأ ّللا ليبس يف اودهاجو اورجاه نيذلاو اونمآ نيذلا نإ
b.
Artinya
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah
dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
c. Penjelasan
Orang-orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah menuju ke jalan yang lebih baik.
C. Nilai Budaya
Falsafah Minang Kabau
Ketek banamo, gadang bagala
(transformasi) Deskripsi Nilai Budaya
Sewaktu kecil seorang laki-laki minang dipanggil sesuai namanya, tapi kalau sudah besar
(beristri) dipanggil
“gala”nya, tapi orangnya itu juga
Falsafah Minang Kabau
Maukua bayang-bayang sapanjang badan, jangan besar pasak dari pada tiang (translasis)\
Deskripsi Nilai Budaya
Misalkan dalam kehidupan ekonomi keluarga, hendaklah mengira-ngira besarnya
pengeluaran jangan
sampai melebihi pendapatan agar hidup tidak susah.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan
pendahuluan (motivasi).
BAHAN
AJAR
SMA.............
.
1. Mapel : Matematika
2. Kelas/Semester : XI/2
3. KD :3.6.
MenggeneralisasipolabilangandanjumlahpadabarisanAritmetikadanGeometri
4.PokokMateri :BilangandanjumlahpadabarisanAritmetikadanGeometri
A. RingkasanMateri : Barisan Aritmatika adalah barisan bilangan yang tiap
sukunya diperoleh dari suku
sebelumnya dengan cara menambah atau mengurangi dengan
suatu bilangan tetap.
Barisan Gometri adalah barisan yang suku-sukunya diperoleh
dengan mengalikan satu bilangan tetap ke suku sebelumnya.
Bunga Majemukadalah apabila bunga yang dibebankan
untuk setiap periode ( misalnya satu tahun) didasarkan pada
sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang
terakumulasi sampai dengan awal periode disebut juga dengan
bunga berbunga
B. Dalil Ayat :1. a. QS. Surat Ash-Shaf(61) ayat 4(barisan)
. صوصرم ناينب مهنأك افص هليبس يف نولتاقي نيذلا بحي ّللا نإ
b. Artinya
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.
c.Penjelasannya
Barisan bilangan itu mempunyai aturan tertentu sehinga dapat digunakan untuk
menghitung unsur- unsur lainny
2. a. QS Al-Hasyr (59) ayat 18
. نولمعت امب ريبخ ّللا نإ ّللا اوقتاو دغل تمدق ام سفن رظنتلو ّللا اوقتا اونمآ نيذلا اهيأ اي
b. Artinya
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
3. a. QS.Al-Ashr (103)ayat 1-4.
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
رصعلاوربصلاب اوصاوتو قحلاب اوصاوتو تاحلاصلا اولمعو اونمآ نيذلا لاإرسخ يفل ناسنْلا نإ
b. Artinya
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.
b. Penjelasan
- Kita harus memprediksikan kehidupan beberapa tahun yang akan datang
Makna yang terkandung didalamnya adalah :
- Kalau tidak memanfaatkan waktu sekarang sampai kapanpun akan jadi oraang
yang merugi.
C. Nilai Budaya
Falsafah minangkabau
1. Duduak marauik ranjau, tagak maninjau
jarak. Deskripsi Nilai Budaya :
Kita hendaklah mengisi waktu sebaik-baik nya di masa sekarang
2. Bakulimek sabalun abih, sadiokan payung sabalun
hujan. Deskripsi Nilai Budaya
Refkleksi masa lalu sebagai pedoman untuk berbuat pada masa sekarang dan mengingat
massa yang akan datang.
D. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan pendahuluan (motivasi).
BAHAN
AJAR SMA
1. Mapel : .............
Matematika
2. Kelas/Semester : XII/1
Penjelasan
c.
- Menafkahkan harta dijalan Allah, akan dibalasi dengan kebaikan yang berlipatganda
(1 x 7 x 100), Allah melipatgandakan kebaikan bagi siapa yang
dikehendakiNya
Seperti riba jahiliyah, riba ini terdapat pada hutang yang dibayar melebihi dari pokoknya,
hal ini dikarenakan sipeminjam tidak mampu untuk membayarnya pada waktu yang telah
ditetapkan. Adapun penambahan hutang yang dibayarkan akan semakin bertambah besar
bersamaan dengan semakin mundurnya waktu pelunasan hutang ( sistem bunga
berbunga/bunga majemuk dalam matematika). Sistem ini dikenal juga dengan istilah riba
mudhaafah ( melipat gandakan uang), Hal ini dianggap menganiaya.
C. Nilai Budaya
Falsafah Minangkabau
Naiaklah dari janjang , turunlah dari tanggo
yang makna nya selalu lah berbuat sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku , dan
janganlah sekali-kali mendekati riba.yang memang dilarang menurut agama islam.
Deskripsi Nilai Budaya
Di Minangkabau ada istilah tengkulak , seperti pada legenda siti nurbaya dan datuk
maringgih, yang meggambarkandampak buruknya terjerat dalam peminjaman uang yang
memakai imbalan ( bunga berbunga/ bunga majemuk)
عفر.اهاسرأ لابجلاواهاعرمو اهءام اـهنم جرخأاهاحد كلذ دعب ضرْلاواهاحض جرخأو اهليل شطغأو
مـكماعنْلو مكل اعاتم اهانب ءامسلا مأ اقلخ دشأ متنأأاهاوسف اهكمس
b. Artinya
27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah
membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya
terang benderang.
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-
tumbuhannya.
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
b. Penjelasan
Inti dari ayat diatas menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan langit
dan bumi
Yaitu bagaimana Allah menciptakan bumi terhampar dan langit tanpa tiang dan
diantaranya ada ruang tempat makhluk hidup.
C. Nilai Budaya
Wilayah budaya orang minangkabau( membangun kebersamaan
) Fungsi rumah adat dalam Minang.
Deskripsi Nilai Budaya
Rumah adat dalam minangkabau yang disebut dengan rumah bagonjong , jumlah ruang
pada umumnya ganjil dimulai dari tiga ruang, lima ruang, sambilan ruang dan ada juga
yang sebelas ruang. Jumlah ruang bisa juga tergantung dari jumlah anak perempuan yang
dimiliki oleh keluarga tersebut.Kamar pun dalam rumah gadang ukurannya tidak terlalu
besar hanya bisa memuat tempat tidur , karena untuk menjalin kebersamaan antar
keluarga maka aktifitas tidak diadakan di dalam kamar tapi pada ruang depan pada rumah
gadang sehingga selalu terjalin komunikasi dan kebersamaan diantara anggota keluarga.
E. Strategi Penerapan dalam Pembelajaran
Nilai Al Qur’an dan budaya adat Minangkabau ditarapkan dalam proses pembelajaran
pada kegiatan
pendahuluan (motivasi)
1
Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq. Sumber
ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik juo
jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek masyarakaik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro adaik
urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro
adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak
manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado
hubungan dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga
sumbang ko disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah
salah cando - buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek sajo
alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ka
Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo supayo
indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha
Mangayahui apo nan inyo karajooan”.
Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato 12
urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian
Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
Ka nan tuo sambah datang
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo,
tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang ataupun
sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di
pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… na’udzubillahiminzalik.
(baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
pantang batanyo ka urang lapau,
lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang,
(toleransi) awak mandapek urang indak ka
hilangan,
4 Disiplin Taat dan Alua baso elok budi
jo patuik, patuikkatuju
jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak
(bersungguh- pandai
sungguh) kuek baraja, nak mulia tapek-i
janji, nak labo namuah barugi
6 Kreatif dan Tajdid Jariah
Ndak manantang
kayu buliah
janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka
diasah,
Ndak rotan aka pun
sambia manyalam minum aie
sambia badiang nasi masak,
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik
karano salah;
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.