Oleh:
Putri Lavena
141110067
Riwayat Pendidikan :
(PL)
KATA PENGANTAR
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan oleh penulis walaupun menemui kesulitan
maupun rintangan.
Penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan suatu rangkaian
Judul Karya Tulis Ilmiah ini "Gambaran Perilaku Ibu Balita tentang Cuci
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari akan keterbatasan
kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada hal yang belum
sempurna baik dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu penulis selalu
terbuka ataskritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dari Bapak Asep Irfan, SKM,
M.Kes selaku Pembimbing Materi Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Ibuk Sri
Lestari Adriyanti, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Teknis Penulisan Karya Tulis
Ilmiah serta berbagai pihak yang penulis terima, sehingga penulis dapat
i
Ucapan terima kasih selanjutnya penulis tujukan kepada :
Kemenkes Padang.
2. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M.Si selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan
Lingkungan.
Kemenkes Padang
6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta atas dorongan moril dan material
serta do’a yang tulus sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
7. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses perkuliahan yang
Semoga Allah SWT memberikan balasan dan pahala yang setimpal kepada
PL
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..................................................................................6
1. Tujuan Umum.................................................................................6
2. Tujuan Khusus................................................................................6
D. Manfaat Penelitian................................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia dan kualitas hidup yang lebih baik. Pada tahun 2015 konsep
ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet,
Dalam hal ini perlu disusun Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
1
2
berkomitmen untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang
berkesinambungan.3
keturunan.4
perilaku hidup bersih dan sehat adalah dengan membuka jalur komunikasi,
kesehatan.5
dan Sehat (PHBS) yaitu perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
keluarga atau keluarga di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). CTPS adalah cara yang dilakukan untuk
pencernaan dan pernafasan. Ada 6 waktu penting CTPS yaitu setiap kali tangan
kita kotor (setelah memegang hewan, berkebun dan lain-lainya), sebelum makan
dan menyuapi anak, sesudah buang air besar, sesudah menceboki anak, sebelum
hidup sehat yaitu CTPS. Namun masih kurangya perhatian dan kesadaran tentang
kebersihan diri salah satunya dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan air
sesudah buang air besar, membersihkan tinja anak, sebelum memberi makan anak
kematian dan kesakitan anak di dunia. Diperkirakan lebih dari 10 juta anak
berusia kurang dari 5 tahun (Balita) meninggal setiap tahunnya, sekitar 20%
masyarakat yang telah melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan
benar di lima waktu penting. Melakukan CTPS setelah menceboki anak hanya
4
35,1%, yang melakukan CTPS setelah buang air besar sebanyak 70,8%, yang
melakukan CTPS sebelum makan sekitar 75,1%, yang melakukan CTPS sebelum
memberikan makan anak hanya 30,1%, dan yang melakukan CTPS sebelum
Menurut Dinas Kesehatan Kota Padang, penyakit diare pada balita tahun
penyakit diare pada balita berada diurutan ke-4 dengan jumlah 3.230 kasus,
setelah ISPA pada urutan pertama dengan jumlah 30.719 kasus, di ikuti oleh
febris dengan jumlah 4.960 kasus dan penyakit kulit 4.185 kasus.8 (Lampiran H).
Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2015 menunjukkan bahwa
angka kejadian diare tertinggi berada pada wilayah kerja Puskesmas Pauh.
Dimana kasus diare pada balita meningkat dari tahun 2014 sebanyak 230 kasus
Padang memiliki 9 Kelurahan, Kelurahan paling tinggi kejadian diare pada balita
yaitu Kelurahan Limau Manis Selatan sebanyak 57 balita menderita diare, diikuti
oleh Kelurahan Limau Manis 39 balita menderita diare, Kelurahan Cupak Tangah
diare, Kelurahan Kapalo Koto 24 balita menderita diare dan Kelurahan Koto Luar
Kelurahan Limau Manis Selatan yang mana di RW ini jumlah Ibu yang memiliki
dalam keluarga, atau lebih jelasnya lagi di tempat tinggal atau rumah masing-
dalam tatanan ini. Karena orang tua, terutama ibu, merupakan peletak dasar
untuk anak, menyuapi makan dan menceboki anak, masih banyak yang tidak
merupakan salah satu media yang dapat menularkan kuman penyebab diare pada
balita. Selain itu pengetahuan ibu yang memiliki anak balita tentang cuci tangan
pakai sabun juga dapat mempengaruhi perilaku anak tersebut dalam cara dan
pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Cuci tangan pakai sabun efektif untuk
sudah banyak mengenai penyakit ISPA sedangkan penyakit diare masih jarang
diteliti.
tangan pakai sabun dan kejadian diare pada balita di RW VI Kelurahan Limau
B. Rumusan Masalah
adalah Bagaimanakah gambaran perilaku ibu balita tentang cuci tangan pakai
sabun dan kejadian diare pada balita di RW VI Kelurahan Limau Manis Selatan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi penulis
yang diperoleh selama dibangku kuliah terkait dengan perilaku ibu balita
dalam cuci tangan pakai sabun dan kejadian diare pada balita
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita tentang CTPS dan kejadian diare pada
tahun 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Skinner
utama, yaitu :9
dokter atau bidan praktik swasta dan sebagainya. Untuk berprilaku sehat
8
9
tersebut.
B. Perilaku Kesehatan
objek yang berkaitan dengan sehat dan penyakit dan faktor-faktor yang
yaitu:9
C. Domain Perilaku
Perilaku manusia itu sangatlah kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas. Perilaku manusia dibagi dalam tiga domain (ranah/kawasan). Dalam
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
b. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suati kemampuan untuk
6) Evaluasi (Evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek
bersifat kualitatif.9
2. Sikap (Attitude)
a. Sikap
b. Komponen sikap
pokok :12
terhadap objek.
yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,
c. Tingkatan sikap
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
suatu masalah.
d. Pengukuran Sikap
a. Defenisi Tindakan
tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana
dan prasarana.4
b. Tingkatan Tindakan
3) Adopsi (adoption)
c. Pengukuran Tindakan
1) Langsung
2) Tidak langsung
kembali (recall), melalui orang ketiga atau orang lain yang dekat
D. Promosi Kesehatan
mengenalkan atau menjual kesehatan. Dengan kata lain promosi kesehatan adalah
pesan kesehatan tersebut yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat.9
Salah satu ruang lingkup promosi kesehatan yaitu promosi kesehatan pada
tatanan keluarga. Dalam kegiatan promosi kesehatan dalam keluarga ini, sasaran
utamanya adalah orang tua terutama ibu. Karena ibulah yang didalam keluarga itu
untuk maalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah
kesehatan ibu dan anak, anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan
sebgainya.
17
masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi
masyarakat sekitarnya.
1. Advokasi (Advocacy)
presentasi dan seminar tentang issu atau usulan program yang ingin
secara informal misalnya sowan kepada para pejabat yang relevan dengan
dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau fasilitas
lain. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi adalah para
program-program tersebut. Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan
sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang kondusif terhadap
sekunder).
kesehatan.4
kesehatan adalah :4
pengetahuan.
tersebut.
Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
Salah satu ruang lingkup PHBS yaitu PHBS di rumah tangga. PHBS di
agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta
Indikator kelima PHBS adalah cuci tangan pakai sabun, Menurut salah
satu studi Wordl Health Organisation (WHO) menyatakan praktek cuci tangan
pakai sabun pada 5 waktu penting bisa mengurangi prevalensi diare sampai 40%.16
Cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun. Air yang
tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
kuman, karena tanpa sabun, maka kotoran dan kuman masih tertinggal di
tangan.10
1. Pengertian CTPS
minum sangat membutuhkan kerja dari tangan. Jika tangan bersifat kotor,
CTPS merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Karena
keluarga hidup sehat sejak dini. Mencuci tangan yang baik membutuhkan
beberapa peralatan berikut : sabun, air bersih yang mengalir, dan handuk
2. Waktu-waktu CTPS
3. Manfaat CTPS
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
dan kuku.
diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan
kanan
c. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait. Gosok kedua telapak
tangan dan diantara jari jemari secara bergantian sehingga kena sabun.
24
Gosok jempol, dan jari jari tangan lainnya, secara memutar bergantian
di kedua tangan.
f. Jari kiri menguncup, gosok memutar kekanan & ke kiri pada telapak
kanan & sebaliknya. Gosok gosoklah ujung ujung kuku pada telapak
tangan, sehingga busa sabun masuk kedalam sela sela kuku, secara
Setelah selesai keringkan kedua tangan dengan kain kering dan bersih.
F. Diare
1. Pengertian diare
buang air besar lembek atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari
atau buang air besar lebih cair dan lebih sering dari yang biasa terjadi.11
pencernaan. Penderita diare biasanya akan buang air besar berkali-kali dan
Diare adalah BAB lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari
14 hari.5
2. Jenis diare
Diare dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan yaitu :11
a. Diare Akut
b. Diare Kronik
bersifat menahun.
26
Tanda diare tanpa dehidrasi, bila ada 2 tanda dibawah ini atau lebih :
2) Mata : normal
Tanda diare dehidrasi ringan, bila ada 2 tanda dibawah ini atau lebih :
2) Mata : cekung
Tanda diare dehidrasi berat, bila ada 2 tanda dibawah ini atau lebih :
2) Mata : cekung
Gejala diare atau mencret yaitu berak terus-menerus dan encer, perut
3. Penularan diare
Shigella dan Escherichia coli. Penularan penyakit diare melalui fecal oral
b. Meminum air mentah, yaitu air yang tidak dimasak atau kotor
dimasak.
28
sendok teh penuh gula dan ¼ sendok teh garam untuk satu gelas
penuh.
G. Kerangka Teori
Predisposising factor
Pengetahuan
Sikap
Pendidikan
Tradisi
Kepercayaan
Pekerjaan
Status ekonomi
Reinforcing factor
Sikap dan perilaku petugas kesehatan
Tokoh masyarakat
Peraturan
Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi kesehatan Teori dan Aplikasi.
H. Kerangka konsep
Pengetahuan Ibu
Balita tentang CTPS Tindakan Kejadian
Ibu Balita diare
Sikap Ibu Balita dalam CTPS dalam CTPS
I. Definisi Operasional
Tabel 1
Defenisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Cara Hasil Ukur Skala
Operasional Pengukuran Ukur
A. Jenis Penelitian
gambaran perilaku ibu balita tentang cuci tangan pakai sabun dan kejadian diare
Pauh Kota Padang pada bulan Desember 2016 s/d Mei tahun 2017.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki balita
2. Sampel
n=
1 + (d2)
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
n = Besar Sampel
30
31
n=
1 + (d2)
103
n=
1 + 103 (0,12)
103
n=
1 + 1,03
103
n=
2,03
rumus :
jNlℎ eoelsi di
n1 = jNlℎ sNeel
jNlℎ eoelsi keselrℎn
berikut :
jNlℎ eoelsi di 1
n1 = jNlℎ sNeel
jNlℎ eoelsi keselrℎn
41
n1 = 51
103
n1 = 20
jNlℎ eoelsi di 2
n2 = jNlℎ sNeel
jNlℎ eoelsi keselrℎn
62
n2 = 51
103
n2 = 31
32
sampling yaitu setiap ibu yang memiliki balita dari populasi mempunyai
4. Kriteria sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
kali, maka sampel diganti dengan rumah ibu balita yang terdekat
1. Data primer
tabel cheklist. Dalam pengumpulan data primer peneliti juga dibantu oleh
33
penelitian.
2. Data sekunder
data penyakit diare balita dan data dari Puskesmas Pauh Kota Padang
berupa data distribusi penyakit diare pada balita dan jumlah ibu yang
1. Editing
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita tentang cuci tangan pakai
2. Coding
Data yang telah diedit tadi lalu diberi kode sesuai yang telah
a. Variabel Pengetahuan
Jawaban tepat 2
b. Variabel Sikap
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Tidak Setuju 3
Setuju 2
Sangat Setuju 1
c. Variabel Tindakan
Tindakan benar 1
Tindakan Salah 0
d. Kejadian Diare
Diare 1
Tidak Diare 2
35
3. Entry
4. Cleaning
telah di entri, di cek kembali untuk memastikan bahwa data telah lengkap
F. Analisis Data
distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita dalam cuci tangan
G. Penyajian Data
Data pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita dalam cuci tangan pakai
sabun serta data kejadian diare pada balita yang sudah diperoleh disajikan dalam
Tabel 2
Distribusi Jumlah KK dan Penduduk per RT di RW VI Kelurahan
Limau Manis Selatan Kota Padang Tahun 2016
Jumlah Penduduk Jumlah
No Nama RT Jumlah KK
Laki-laki Perempuan Jumlah Ibu Balita
1 RT 01 84 191 208 399 41
2 RT 02 93 210 225 435 62
Jumlah 177 401 433 834 103
2016 adalah 844 jiwa yang terdiri dari 401 jiwa laki-laki dan 433 jiwa
perempuan sedangkan jumlah Ibu yang memiliki balita yaitu sebanyak 103
orang.
36
37
B. Hasil Penelitian
tentang cuci tangan pakai sabun serta distribusi frekuensi kejadian diare pada
1. Karakteristik Responden
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Balita di RW VI Kelurahan
Limau Manis Selatan Kota Padang Tahun 2017
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1 22-28 17 33,3
2 29-35 22 43,2
3 36-42 12 23,6
Jumlah 51 100
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Balita di RW VI
Kelurahan Limau Manis Selatan Kota Padang Tahun 2017
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Sekolah 1 2
2 Tamat SD 12 23,5
3 Tamat SMP 12 23,5
4 Tamat SMA 22 43,2
5 Tamat PT 4 7,8
Jumlah 51 100
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Balita di RW VI Kelurahan
Limau Manis Selatan Kota Padang Tahun 2017
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Ibu Rumah Tangga 43 84,3
2 PNS 1 2
3 Pedagang 6 11,7
4 Pegawai Swasta 1 2
Jumlah 51 100
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu Balita tentang CTPS dan
Kejadian Diare pada Balita di RW VI Kelurahan Limau
Manis Selatan Kota Padang Tahun 2017
No Variabel Positif (%) Negatif (%)
1 Pengetahuan 45,1 54,9
2 Sikap 47,1 52,9
3 Tindakan 39,2 60,8
4 Diare Balita 41,2 58,8
54,9%, sikap 52,9%, tindakan 60,8%, dan diare balita 58,8% (Lihat
Lampiran G).
39
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Balita tentang CTPS
di RW VI Kelurahan Limau Manis Selatan
Kota Padang Tahun 2017
No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1 Rendah 28 54,9
2 Tinggi 23 45,1
Total 51 100
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Balita dalam CTPS di RW VI
Kelurahan Limau Manis Selatan Kota Padang Tahun 2017
No Sikap Frekuensi Persentase (%)
1 Negatif 27 52,9
2 Positif 24 47,1
Total 51 100
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu Balita dalam CTPS di RW
VI Kelurahan Limau Manis Selatan Kota Padang Tahun
2017
No Tindakan Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Baik 31 60,8
2 Baik 20 39,2
Total 51 100
tidak baik dalam cuci tangan pakai sabun (Lihat Lampiran G).
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Kejadian Diare Pada Balita di RW VI
Kelurahan Limau Manis Selatan Kota Padang
Tahun 2017
No Kejadian Frekuensi Persentase (%)
1 Diare 30 58,8
2 Tidak Diare 21 41,2
Total 51 100
Lampiran G).
41
C. Pembahasan
Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai
Maret 2017 tentang gambaran perilaku ibu balita tentang cuci tangan pakai sabun
Kecamatan Pauh Kota Padang tahun 2017, dengan uraian sebagai berikut :
balita tentang cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang memiliki pengetahuan
besar ibu balita memiliki pengetahuan rendah tentang cuci tangan pakai
didapatkan bahwa 35,3% ibu balita tidak tahu beda efektifitas cuci tangan
pakai sabun dengan cuci tangan menggunakan air biasa dan 62,7% ibu
balita tidak tahu waktu yang dibutuhkan untuk cuci tangan pakai sabun.
Perlu diketahui bahwa mencuci tangan dengan air saja tidak dapat
membunuh kuman dan diperlukan waktu minimal selama 15-20 detik agar
47,1% ibu balita tidak tahu pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS),
42
54,9% ibu balita tidak tahu mengapa cuci tangan harus menggunakan air
yang mengalir dan 56,9% ibu balita tidak tahu manfaat mengajarkan anak
cuci tangan pakai sabun (CTPS). Padahal cuci tangan pakai sabun (CTPS)
sabun (CTPS). Hal ini dapat dilihat dari ibu balita di RW VI Kelurahan
tangan pakai sabun secara rutin atau berkala dari petugas kesehatan karena
secara berkala dari petugas kesehatan yaitu 1 kali 3 bulan. Penyuluhan ini
juga tidak menggunakan media seperti poster atau leaflet, namun hanya
air. Selain itu faktor pekerjaan juga mempengaruhi pengetahuan ibu balita
sebagian besar pekerjaan ibu balita adalah ibu rumah tangga (IRT) yaitu
tangan pakai sabun (CTPS) karena lebih sering berada dirumah untuk
menjaga dan mengawasi anak serta kurangnya kesadaran ibu balita untuk
mengikuti penyuluhan.
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
balita bersikap dan berperilaku kurang tepat dalam mencuci tangan pakai
penyakit diare.
tangan pakai sabun (CTPS) yang baik dan benar, serta mengikuti
sehari-hari.
44
dalam cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang negatif sebanyak 27 orang
disimpulkan bahwa sebagian besar ibu balita memiliki sikap negatif dalam
Tengah Kota Mataram bersikap negatif dalam cuci tangan pakai sabun
(CTPS).15
didapatkan bahwa 35,3% ibu balita setuju tangan yang kelihatan bersih
tidak perlu dicuci dengan sabun, 56,9% ibu balita setuju mencuci tangan
pakai sabun tidak harus dilakukan selama 15-20 detik dan 31,4% ibu balita
setuju mencuci tangan sebelum dan sesudah makan saja. Mencuci tangan
pakai sabun tidak hanya sebelum dan sesudah makan saja, tetapi ada 6
waktu penting cuci tangan pakai sabun yaitu setiap kali tangan kita kotor,
sebelum makan dan menyuapi anak, sesudah buang air besar, sebelum
memegang makanan.6
seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
balita memiliki pengetahuan yang kurang dan bersifat negatif dalam cuci
dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung maupun tidak
langsung. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir dapat mencegah
penting CTPS dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir serta
disebabkan oleh kuman. Hanya melalui tangan yang kotor, kuman Shigella
dan Escherichia coli dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke
orang lain.
46
dalam cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang memiliki tindakan yang tidak
balita memiliki tindakan yang tidak baik dalam cuci tangan pakai sabun
Tengah Kota Mataram tindakan ibu balita yang tidak baik dalam cuci
tangan dan gosok diantara jari jemari tangan secara bergantian), 94,1%
5 (jempol digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya), 98% tidak
kekiri pada telapak kanan dan sebaliknya) dan 51% tidak mengeringkan
tangan menggunakan tisu/lap bersih setelah cuci tangan. Salah satu dari 6
langkah dalam cuci tangan pakai sabun (CTPS) tidak dilakukan maka
kuman Shigella dan Escherichia coli yang masih tertinggal ditangan dapat
menyebabkan kejadian penyakit diare dan sakit perut pada ibu dan anak
balita.
47
tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu antara
sabun dan tidak mengeringkan tangan setelah cuci tangan karena sebagian
besar ibu balita tidak memiliki tisu/lap yang bersih. Ibu balita juga tidak
akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak
lama.4
Tindakan ibu balita yang kurang baik menandakan ibu balita belum
memahami penting dan cara cuci tangan pakai sabun. Teori L. Green
kemungkinan untuk terserang penyakit diare dan sakit perut akan lebih
tinggi. Untuk itu ibu balita sebaiknya menerapkan mencuci tangan pakai
48
sabun dan air mengalir dengan 6 langkah cara cuci tangan pakai sabun
(58,8%) balita mengalami diare dan balita yang tidak menderita diare
Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2017. Penelitian ini hampir
sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putu Anggun Laksmi
Diare adalah buang air besar lembek atau cair sebanyak 3 kali atau
lebih dalam sehari atau buang air besar lebih cair dan lebih sering dari
fecal oral. Pada penularan seperti ini, tangan memegang peranan penting
karena lewat tangan yang kurang bersih makanan atau minuman tercemar
Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang, salah satunya faktor perilaku yang
Hal ini sejalan dengan tindakan cuci tangan pakai sabun yang
kurang baik pada ibu balita. Apabila cuci tangan pakai sabun tidak
perut akan lebih tinggi karena kuman Shigella dan Escherichia coli yang
diare.
mensosialisasikan cara dan pentingnya cuci tangan pakai sabun yang baik
tangan yang benar, dapat mengurangi angka kejadian diare 45%. 5 Selain
itu juga harus diperhatikan faktor penyebab diare lainnya seperti menjaga
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulan sebagai berikut :
2. Sebagian baesar ibu balita bersikap negatif sebanyak 52,9% dalam cuci
3. Sebagian besar ibu balita bertindak tidak baik sebanyak 60,8% dalam cuci
B. Saran
sosial mengenai cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang baik dan benar, serta
dikehidupan sehari-hari.
50
51
Pauh Kota Padang menerapkan mencuci tangan pakai sabun dan air
menggalir dengan 6 langkah cara cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang
pentingnya cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar dengan
dimaksimalkan lagi agar ibu balita dapat menerapkan perilaku hidup bersih
6. Anik, Maryunani. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta : Trans
Info Media; 2013.
10. Atikah, Eni. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta : Nuha
Medika; 2012
11. Handy, Fransisca. Penyakit Langganan Anak. Jakarta : Pustaka Bunda; 2016
13. Afin, Teguh. Rahasia Sehat Setiap Hari. Jakarta : Dunia Sehat; 2012
16. Laksmi, Putu Anggun. Hubungan Perilaku Ibu Balita Terhadap Kejadian
Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawati Tahun 2013.
[Serial Online] 2013 [Diakses tanggal 14 Mei 2017] Tersedia dari: URL:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/rt/metadat/15095/0
LAMPIRAN
Lampiran A
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PERILAKU IBU BALITA TENTANG CUCI TANGAN
PAKAI SABUN DAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
DI RW VI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN
KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
TAHUN 2017
(Salam) Saya ingin memperkenalkan diri nama Saya Putri Lavena Mahasiswa Jurusan Kesehatan L
Wawancara ini akan berlangsung ± 10 menit.
Jawaban Ibu akan kami rahasiakan sehingga tidak seorangpun akan mengetahuinya.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2017
Lampiran A (Lanjutan 1)
A. Identitas Responden
1. Nama Ibu
2. Umur Tahun
4. Pekerjaan
5. Nama Balita
6. Alamat
Pendidikan : Pekerjaan :
1= tidak sekolah, 1= Ibu Rumah Tangga
2= tamat SD, 2= Pedagang
3= tamat SLTP, 3= PNS
4= tamat SMA, 4= Pegawai Swasta
5= tamat PT.
B. Identitas Pewawancara
Nama Pewawancara
Tanggal Wawancara
KUESIONER PENGETAHUAN
2. Menurut pengetahuan ibu, kapan saja waktu yang tepat untuk mencuci
tangan?
a. Sebelum mengolah makanan, sebelum dan sesudah makan, sesudah
buang air besar, sesudah menceboki anak, sesudah memegang hewan
[2]
b. Sebelum dan sesudah makan saja [1]
c. Sewaktu ingat saja [0]
3. Apa pentingya cuci tangan pakai sabun yang ibu ketahui?
a. Membunuh kuman dan mencegah penularan penyakit [2]
b. Membersihkan tangan dari kotoran [1]
c. Supaya tangan harum [0]
4. Menurut pengetahuan ibu, Selain sabun apa saja yang dibutuhkan agar
cuci tangan benar – benar bersih ?
a. Air bersih yang mengalir [2]
b. Air yang dituangkan [1]
c. Air tergenang [0]
5. Bagian manakah yang digosok ketika mencuci tangan pakai sabun
menurut pengetahuan ibu?
a. Seluruh bagian tangan [2]
b. Seluruh bagian tangan kecuali punggung tangan [1]
c. Telapak tangan dan pergelangan tangan [0]
6. Menurut pengetahuan ibu, apa yang dilakukan setelah tangan dicuci bersih
dengan air mengalir dan sabun ?
a. Mengeringkan tangan dengan tisu/lap [2]
b. Menunggu tangan sampai kering [1]
c. Langsung makan dengan tangan basah [0]
7. Menurut pengetahuan ibu, berapa lama waktu mencuci tangan pakai sabun
yang baik (menurut depkes)?
a. 15-20 detik [2]
b. 10 detik [1]
c. 5 detik [0]
Lampiran A (Lanjutan 3)
8. Menurut ibu, apa yang ibu lakukan sebelum memasak dan sebelum
menyuapi anak makan?
a. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun [2]
b. mencuci tangan dengan air [1]
c. tidak perlu cuci tangan [0]
9. Menurut ibu, apakah beda efektifitas cuci tangan pakai sabun dengan cuci
tangan dengan air biasa ?
a. Cuci tangan dengan sabun, menjadikan kuman pada tangan kita
menjadi hilang sedangkan cuci tangan dengan air saja masih
menyisakan kuman ditangan. [2]
b. Mencuci tangan dengan sabun atau mencuci tangan dengan air biasa
menjadikan kuman pada tangan hilang. [1]
c. Cuci tangan dengan air saja, menjadikan kuman pada tangan kita
menjadi hilang sedangkan cuci tangan dengan sabun masih menyisakan
kuman ditangan. [0]
10. Dibawah ini sarana yang diperlukan untuk cuci tangan pakai sabun yang
ibu ketahui?
a. Sabun, air mengalir dan lap atau tisu untuk mengeringkan tangan [2]
b. Air bersih dan mengalir [1]
c. Air kobokan [0]
11. Tahukah ibu mengapa cuci tangan dengan air yang mengalir?
a. Agar kuman ditangan berkurang [2]
b. Agar larutan sabun dapat lepas dari tangan [1]
c. Karena air mengalir itu sejuk [0]
12. Menurut ibu, apakah manfaat membiasakan anak mencuci tangan ?
a. Agar anak terbiasa sejak kecil menjaga kebersihan tangan [2]
b. Agar tangan anak kelihatan bersih dan harum [1]
c. Untuk menjaga kondisi steril [0]
Lampiran A (Lanjutan 4)
KUESIONER SIKAP
D. Sikap terhadap CTPS
Petunjuk pengisian
Berikut adalah pertanyaan mengenai sikap anda tentang cuci tangan pakai
sabun. Silahkan memberi tanda ( √ ) pada kolom yang disediakan
No Pertanyaan Tentang CTPS SS S TS STS
1 Cuci tangan pakai sabun sebaiknya dengan air
mengalir
2 Tangan yang kelihatan bersih tidak harus di
cuci menggunakan sabun
3 Penyakit yang timbul apabila tidak mencuci
tangan adalah diare, ISPA dan sakit perut
4 Cuci tangan tidak perlu pakai sabun
5 Membiasakan anak mencuci tangan pakai
sabun agar anak terbiasa menjaga kebersihan
tangan sejak kecil
6 Mencuci tangan dengan sabun tidak harus
dilakukan minimal selama 15-20 detik
7 Sabun dan air adalah media yang baik untuk
cuci tangan
8 Mencuci tangan setiap sebelum makan dan
sesudah makan saja
Keterangan :
Pertanyaan Positif (+) : Pertanyaan Negatif (-) :
SS = Sangat Setuju [4] SS = Sangat Setuju [1]
S = Setuju [3] S = Setuju [2]
TS = Tidak Setuju [2] TS = Tidak Setuju [3]
STS = Sangat Tidak Setuju [1] STS = Sangat Tidak Setuju [4]
Lampiran A (Lanjutan 5)
CHEKLIST TINDAKAN
Peta Lokasi Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang
•EMENTERIAN I<E9EI-fATAN III
* ** EHGEMBANGAN DAN R5MBEHDAY4AN
suueseo•›c uA«usic xzseu ca
POLITEKNIK KEDGHAYAH F'ADA /'jQ
SzbuoVVjefasDiamgMmOGiad*AFVlSi ao
PfiSt£RINTAll KOTA PADWt;
KEC MATAh PALL'
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
proses menghilangkan
kotoran atau kuman yang
menempel dikulit kedua
1 2.0 2.0 5.9
belah tangan dengan
memakai sabun saja atau air
saja
proses menghilangkan
kotoran atau kuman yang
menempel dikulit kedua
48 94.1 94.1 100.0
belah tangan dengan
memakai sabun dan air
mengalir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sebelum mengolah
makanan, sesudah
40 78.4 78.4 100.0
menceboki anak, sesudah
memegang hewan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Selain sabun apa saja yang dibutuhkan agar cuci tangan benar-benar bersih
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
apa yang dilakukan setelah tangan dicuci bersih dengan air yang mengalir dan sabun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mengeringkan tangan
50 98.0 98.0 100.0
dengan tisu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
apa yang dilakukan sebelum memasak dan sebelum menyuapi anak makan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
apakah beda efektifitas CTPS dengan cuci tangan dengan air biasa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Penyakit yang timbul apabila tidak mencuci tangan adalah diare, Ispa dan sakit perut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
membiasakan anak mencuci tangan pakai sabun agar anak terbiasa menjaga
kebersihan tangan sejak kecil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mencuci tangan dengan sabun tidak harus dilakukan selama 15-20 detik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
sabun dan air adalah media yang baik untuk cuci tangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
Setuju 23 45.1 45.1 45.1
sangat setuju 28 54.9 54.9 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
gosok kedua punggung tangan dan gosok diantara jari jemari tangan
secara bergantian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
gosok telapak dengan telapak dan jari saling terkait secara bergantian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jari kiri menguncup, gosok memutar kekanan dan kekiri pada telapak
kanan dan sebaliknya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
apakah ada balita ibu yang menderita diare dalam 3 bulan terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frame Sampling
f'eimbing
7
-ofi. -
Evir frinit'd, M Rs