Skripsi
Oleh :
Nita Rezki Amelia
164330624
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
No Riwayat Pendidikan Lulus Tahun
1. TK Pertiwi 2001
vi
KATA PENGANTAR
Kemenkes Padang Tahun 2017” ini dapat diselesaikan oleh peneliti walaupun
Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
dan Ketua Program Studi D IV Kebidanan serta kepada Ibu Erwani, SKM, M.Kes,
Padang, yang mana sudah memberikan banyak arahan dan bimbingannya kepada
penelitidalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini juga peneliti
tujukan kepada:
Kemenkes Padang
vii
3. Teristimewa untuk Keluarga tercinta, kedua orang tua, uda, abang, sisters in
5. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan skripsi ini yang
kemampuan yang ada sehingga peneliti merasa masih belum sempurna baik
dalam isi maupun dalam penyajian. Untuk itu, peneliti selalu terbuka atas kritik
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK .................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................. iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN............................................................. iv
PERNYATAAN PENGUJI ......................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
TujuanUmum ..................................................................................... 6
TujuanKhusus .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
Bagi Responden ................................................................................. 7
Bagi Peneliti ....................................................................................... 7
Bagi Institusi ...................................................................................... 7
Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................... 8
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 8
ix
2. Sejarah ....................................................................................... 21
3. Perkembangan Aromaterapi ...................................................... 24
4. Perkembangan Aromaterapi di Indonesia ................................. 25
5. Minyak Asiri sebagai Analgesik ............................................... 26
6. Minyak Aromaterapi Lavender (Lavendula Augustfolia) .............. 27
7. Metode dalam Aromaterapi ....................................................... 27
8. Kontraindikasi dalam Aromaterapi ........................................... 33
E. Kerangka teori .................................................................................. 33
F. Kerangka konsep .............................................................................. 35
G. Hipotesis........................................................................................... 36
H. Definisi Operasional......................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Ganchart
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(BKKBN) adalah penduduk dengan rentang usia 10-24 tahun dan belum
usis 10-18 tahun. Data dari WHO tahun 2014, diperkirakan jumlah kelompok
remaja di dunia berkisar 1,2 milyar atau 18 % dari jumlah penduduk dunia.1
remaja akan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar dan
Remaja (KRR) didefinisikan sebagai kondisi sehat dari sistem, fungsi, dan
proses alat reproduksi yang dimiliki oleh remaja, yaitu laki-laki dan wanita
1
2
perasn sosial.Pada masa ini terjadi suatu perubahan fisik yang cepat disertai
diikuti munculnya beberapa tanda, salah satu ciri pertumbuhan seks primer
yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal ini
berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Secara umum, nyeri
gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di perut bagian
penyakit pada pelvis) sedangkan dismenorea sekunder adalah nyeri haid yang
3
sekunder terjadi kapan saja setelah menarche (haid pertama), namun paling
dirasakan mulai dari yang ringan 24,25%, sedang 21,28%, dan berat 9,36%.
Hal ini berarti 1 di antara 10 remaja mengalami nyeri haid yang berat. Di
kehilangan 600 juta jam kerja dan kerugian 2 milyar dollar pertahun
haid.3
hanya dapat mengurangi nyeri haid sementara waktu, dalam jangka panjang
Secara umum penanganan nyeri haid terbagi dalam dua kategori yaitu
berbahaya bagi pasien. Secara non farmakologis antara lain kompres hangat,
mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi napas dalam terletak pada
fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian dari sistem saraf perifer
telah dipraktikan orang sejak ribuan tahun lalu menggunakan minyak esensial
(asiri) yang berasal dari bunga, daun, buah, biji, batang, kulit, akar, dan getah
tumbuhan.7 Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat, inhalasi,
produk untuk mandi, dan parfum. Salah satu minyak esensial yang memiliki
5
Augustfolia).8
analgesik. Oleh karena itu, minyak ini sering digunakan untuk mengobati
kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya, dikarenakan memiliki khasiat yang
banyak ini, minyak lavender merupakan salah satu minyak yang terpopuler
dalam aromaterapi.8,9
Intensitas Nyeri Haid (Dismenorea Primer) pada Wanita Usia 17-23 Tahun”
sebanyak 11 orang (55%), dan nyeri berat sebanyak 6 orang (30%). Dan dari
aktivitas mereka terganggu saat nyeri haid, dan 17 orang (85%) mahasiswi
mengaku tidak bisa berkonsentrasi dengan baik saat kuliah ketika merasakan
nyeri haid. Dan salah satu ibu asrama menerangkan bahwa terkadang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
sebaik-baiknya.
2. Bagi Peneliti
kelulusan di institusi.
3. Bagi Institusi
yang berkaitan dengan cara mengatasi nyeri haid pada remaja putri .
hingga 22 Juni 2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi
orang, sembilan orang untuk teknik relaksasi napas dalam dan sembilan orang
sampling.
9
skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dan analisis bivariat
1. Pengertian
2. Etiologi
miometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri
yang ringan sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri
3. Klasifikasi
a. Dismenorea Primer
dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan. Nyeri haid ini
10
11
terkadang disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan
emosi labil.
b. Dismenorea Sekunder
4. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
4) Makan makanan yang bergizi, kaya akan zat besi, kalsium, dan
b. Medis
(AINS).
3) Pemberian antispasmodik
5) Pemberian suplemen.
B. Konsep Nyeri
1. Pengertian
Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menimbulkan ketegangan.
13
nyeri.
2. Fisiologi Nyeri
yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian,
oleh dua jenis serabut, yaitu serabut A (delta) yang bermielin rapat dan
serta sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn tersebut terdiri atas beberapa
lapisan atau lamina yang saling bertautan. Di antara lapisan dua dan tiga
lokasi nyeri.13
yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate. Jalur opiate ditandai oleh pertemuan
reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari talamus
yang melalui otak tengah dan medula ke tanduk dorsal sumsum tulang
3. Stimulus Nyeri
a. Arti nyeri
b. Persepsi nyeri
c. Toleransi nyeri
Intensitas nyeri dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain dengan
Hayward, McGill (McGill scale), dan skala wajah atau Wong-Baker Faces
Rating Scale.14, 15
pada skala 0 tidak terjadi nyeri, intensitas nyeri ringan pada skala 1
Gambar 1.
Numeric Rating Scale
0 = tidak nyeri
0 = tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
5 = nyeri hebat
18
tersebut menyerang. Cara ini diterapkan pada pasien yang tidak dapat
Gambar 2.
Wong-Baker Faces Rating Scale
1. Pengertian
dari ketegangan. Teknik ini lebih efektif ketika pasien berbaring atau
2. Tujuan
kecemasan.16
Tiga hal utama yang diperlukan dalam teknik relaksasi adalah posisi
klien yang tepat, pikiran yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang.17
melalui mulut.
d. Lakukan selama tiga kali, lalu bernapas normal 1-2 menit atau tiga kali
c. Hirup napas dalam melalui hidung, yang membuat dada dan perut
mengembang.
D. Aromaterapi
1. Pengertian
emosi seseorang. Minyak asiri merupakan minyak alami yang diambil dari
tanaman aromatik. Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat
Minyak asiri adalah bahan berbau yang dihasilkan oleh bahan alam.
sebagai sarana pengobatan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan bahan
2. Sejarah
ribuan tahun lalu. Minyak asiri sebagai bahan utama aromaterapi sejak
lain:8
tidak hanya sebagai bahan pembalut mummi tetapi juga sebagai bahan
menggunakannya.8
bath-houses.8
di Constantinopel pada Abad 10, menulis lebih dari 100 buku. Buku
f. Air mawar adalah salah satu minyak asiri yang dibawa oleh pelaku
wangi-wangiannya.8
h. Pada abad ke 14, 15, dan 16, di Eropa banyak diterbitkan resep herbal,
minyak asiri tidak tertular oleh wabah yang pada saat itu berkecamuk,
menular.8
asiri telah ada sejak dulu kala, hanya saja saat itu belum disebut sebagai
aromaterapi.8
di dekatnnya adalah sebuah botol berisi cairan. Tanpa piker panjang cairan
bahwa luka itu cepat sembuh, bahkan tanpa meninggalkan bekas. Ternyata
lavender.8
buku yang berisi hasil penelitiannya tentang efek antimikroba dari minyak
asiri. Dalam buku tersebut untuk pertama kalinya dia menggunakan istilah
aromaterapi.8
3. Perkembangan Aromaterapi
penelitian yang dilakukan oleh Gattefosse, yang sembuh dari luka bakar
lain, seperti Chamberland (1887). Pada permulaan abad 20, Cavel menulis
efek antibakteri dari 35 jenis minyak asiri terhadap bakteri yang berasal
dari sampah. Dari pinus, roseary, dan thyme) dan meneliti efeknya
menit.8
25
Namun demikian, saat itu tidak ada seorangpun yang mengerti bagaimana
minyak asiri tersebut dapat mempunyai khasiat yang demikian itu. Bahkan
Ada buku tentang aroma terapi yang menyatakan bahwa minyak asiri
membuat fungsi badan menjadi lebih normal. Beberapa minyak asiri dapat
dan penyakit kulit, juga untuk penyakit enteritis, kolistis dan pembusukan
alami yang dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur. Mengenai hal ini
secara tradisionil juga digunakan sebagai obat gosok untuk otot yang sakit,
manis, floral, sangat herbal, dan memiliki tambahan bau seperti balsam.
kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Karena memiliki khasiat yang
dalam aromaterapi.8,9
kuat (powerful healing agent). Minyak ini sangat pekat (concentrated) dan
Oleh karena itu, dianjurkan agar penggunaannya dalam jumlah kecil saja.
pada badan manusia. Dalam hal ini ada berbagai cara untuk
melakukannya.8
jalan utama, yaitu ingesti, olfaksi, inhalasi, selain absorbsi melalui kulit.
a. Ingesti
badan oleh aromatologi dan para dokter di Perancis. Cara ini masih belum
mulut. Untuk itu haruslah diketahui betul sifat dan cara pemakaian minyak
Minyak asiri yang digunakan dalam cara ini harus dalam keadaan terlarut.
suhu dan kelembaban udara yang masuk serta mengumpulkan benda asing
reseptor.8
dari minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “atap” hidung dimana
dalam system limbic. Hal ini akan merangsang memori dan respons
serta bagian badan yang lain. Pesan yang diterima itu kemudian diubah
30
Sumber : http://minyakangin.net/minyakanginaromatherapy
Gambar 3.
Cara kerja minyak asiri secara inhalasi
Gambar 4.
Sistem Limbik8
31
udara yang berbau kurang enak pada kamar pasien. Minyak asiri yang
Inhalasi dari kertas tisu yang mengandung minyak asiri 5-6 tetes (3
tetes pada anak kecil, orang tua, atau wanita hamil) sangat efektif bila
akibat panas badan tetap terhirup oleh nafas pasien. Dapat dilakukan
yang baik, tetapi sebaiknya hanya dilakukan oleh orang dewasa saja.
kondisi stres.8
5) Penguapan
4 tetes, atau dua tetes untuk anak dan wanita hamil. Kepala pasien
tidak ada uap yang keluar dan pasien dapat menghirupnya secara
E. Kerangka Teori
Merelaksasikan otot
Gambar 5.
Teknik relaksasi napas dalam
34
Minyak Atsiri
Tumbuhan
Parfumminyakuap,
obatsemprot, inhalasi
hidung
Membran Sinyalelekt
mukosa rokimiawi
Sistemlimbik
limbik
Kortex Hipokampus
amigdala
Hipotalamaus
Sistemendokrin Sistemsarafotonom
Gambar 6.
Bagan masuknya minyak atsiri ke dalam badan
35
F. Kerangka Konsep
berikut :
Gambar 7.
Kerangka konsep teknik relaksasi napas dalam
Gambar 8.
Kerangka konsep aromaterapi lavender
36
G. Hipotesis Penelitian
napas dalam
lavender
H. Definisi Operasional
semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan
atau dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan. Perbedaan utama antara
(randomization).18
Pada penelitian ini, diberikan dua buah perlakuan yaitu pemberian teknik
pada kelompok perlakuan II. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebanyak dua
lavender (pretest) dan setelah dilakukan teknik relaksasi napas dalam dan
O1 (P1) X1 O2 (P1)
KP1
O1 (P2) X2 O2 (P2)
KP2
38
39
Keterangan:
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dari keseluruhan objek
peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.18
40
digunakan19 :
t (n-1) ≥ 15
2 (n-1) ≥ 15
2n – 2 ≥ 15
2n ≥ 15 + 2
2n ≥ 17
c. Mahasiswi tidak memiliki stimulus nyeri lain selain nyeri haid yang
D. Jenis Data
a. Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang langsung didapat
b. Data Sekunder
Numeric Rating Scale menggunakan angka 0 pada garis paling kiri dan
Intensitas nyeri pada skala 0 tidak terjadi nyeri, intensitas nyeri ringan pada
skala 1 sampai 3, intensitas nyeri sedang pada skala 4 sampai 6, dan intensitas
Numeric Rating Scale (NRS) merupakan skala yang mudah dipahami dan
digunakan. Alat ini juga sudah teruji validitas dan reliabilitasnya berdasarkan
42
hasil penelitian Li, Liu, & Herr (2007) dalam Swarihadiyanti, di mana pada
Face Pain Scale Revised (FPS-R), VRS, dan VAS pada klien pasca bedah,
reliabilitas yang baik. Pada uji validitasnya skala nyeri NRS menunjukkan r=
0,90 dan pada uji reliabilitasnya menunjukkan reliabilitas lebih dari 0,95.14
penelitian.
F. Pengumpulan Data
lavender.
menurut variabel yang ada, maka data yang terkumpul pada penelitian ini
1) 0=tidak nyeri
2) 1-3= nyeri ringan
3) 4-6= nyeri sedang
4) 7-10= nyeri berat
c. Memasukkan Data (Entry)
data.
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
intensitas skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan perlakuan baik pada
2. Analisis Bivariat
untuk melihat manakah yang lebih efektif dalam mengurangi nyeri haid
tersebut.
Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Wilcoxon
intensitas skala nyeri haid sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi
haid. Tapi jika p value > 0,05 maka Ha ditolak, artinya tidak ada
yaitu AKL, Akper Padang dan Solok, AKZI, Akbid Padang dan Bukittinggi.
Pendidikan Bidan (PPB) tahun 1989 resmi berdiri setelah keluar SK Menteri
Kebidanan Padang.23
Pada saat ini, D III Kebidanan Padang memiliki delapan kelas untuk
kebidanan, ruang ketua prodi D III Kebidanan Padang, ruang dosen, ruang
aula, ruang tata usaha, ruang kesehatan, perpustakaan, asrama, lab skill,
47
48
mushola, pos satpam, kantin, area parkir, dan terdapat juga gazebo di dekat
lapangan kampus.
Tabel 3.
Jumlah Mahasiswa D III Kebidanan Padang Poltekkes Kemenkes
Padang Tahun 2017 Berdasarkan Tingkat dan Kelas
Jumlah Mahasiswa
No Tingkat Jumlah
Kelas A Kelas B Kelas C
1 I 40 40 - 80
2 I 40 40 - 80
3 III 29 31 28 88
Jumlah 248
B. Hasil Penelitian
Padang Tahun 2017. Responden yang terpilih menjadi sampel pada penelitian
pada tingkat I sebanyak dua orang, tingkat II sebanyak enam orang, dan
dalam penelitian ini meliputi: umur dang tingkatan kelas responden. Data
Tabel 4.
Karakteristik Mahasiswa D III Kebidanan Padang Poltekkes Kemenkes
Padang Tahun 2017 berdasarkan Umur dan Tingkatan Kelas
Relaksasi Aromaterapi
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Umur 18 th 1 11,1 2 22,2
19 th 0 0 1 11,1
20 th 4 44,4 1 11,1
21 th 4 44,4 4 44,4
22 th 0 0 1 11,1
Total 9 100,0 9 100,0
Tingkat Tingkat 1 0 0 2 22,2
Tingkat 2 5 55,6 1 11,1
Tingkat 3 4 44,4 6 66,7
Total 9 100,0 9 100,0
(44,4%). Dari tiga tingkatan kelas, yang diambil sebagai sampel untuk
intervensi teknik relaksasi napas dalam pada tingkat I tidak ada, di tingkat II
(11,1%), dan di tingkat III sebanyak 6 orang. Jadi, total sampel adalah 18
2. Analisis Univariat
Tabel 5.
Intensitas Skala Nyeri Haid Mahasiswa Sebelum Dilakukan Teknik
Relaksasi Napas Dalam di D III Kebidanan Padang Tahun 2017
dan tidak ada yang mengalami nyeri ringan atau tidak nyeri sama
sekali.
Aromaterapi Lavender
Tabel 6.
Intensitas skala Nyeri Haid Mahasiswa Sebelum Diberikan Aromaterapi
Lavender di D III Kebidanan Padang Tahun 2017
mengalami nyeri sedang sebanyak 2 orang (22,2%), dan tidak ada yang
Tabel 7.
Intensitas Skala Nyeri Haid Mahasiswa Setelah Dilakukan Teknik
Relaksasi Napas Dalam di D III Kebidanan Padang Tahun 2017
Tidak Nyeri 0 0
Total 9 100.0
Aromaterapi Lavender
Tabel 8.
Intensitas Skala Nyeri Haid Mahasiswa Setelah Diberikan Aromaterapi
Lavender di D III Kebidanan Padang Tahun 2017
tidak ada yang mengalami nyeri berat atau tidak nyeri sama sekali.
3. Analisis Bivariat
didapatkan hasil bahwa data berdistribusi tidak normal (hasil dapat dilihat
Tabel 9.
Perbedaan Intensitas Skala Nyeri Haid Mahasiswa Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Teknik Relaksasi Napas Dalam di D III
Kebidanan Padang Tahun 2017
Intensitas Skala
N Mean Rank Z P value
Nyeri
Pretest 9 3,00
-2.236 0,025
Posttest 9 0,00
dilakukan teknik relaksasi napas dalam adalah 3,00 dan mean rank setelah
diberi intervensi teknik relaksasi napas dalam sebesar -2,236 dan p value
sebesar 0,025.
bawah ini:
54
Tabel 10.
Perbedaan Intensitas Skala Nyeri Haid Mahasiswa Sebelum dan Sesudah
Diberikan Aromaterapi Lavender di D III
Kebidanan Padang Tahun 2017
Intensitas Skala
N Mean Rank Z P value
Nyeri
Pretest 9 5,00
-2.810 0,005
Posttest 9 0,00
diberikan aromaterapi lavender adalah 5,00 dan mean rank setelah adalah
sebesar 0,005.
Wilk, didapatkan hasil bahwa data berdistribusi tidak normal, untuk itu
digunakan uji statistik Mann Whitney dan hasil pengolahan data dapat
Tabel 11.
Perbedaan Efektivitas Teknik Relaksasi Napas Dalam dan Aromaterapi
Lavender terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid
di D III Kebidanan Padang Tahun 2017
intervensi relaksasi napas dalam adalah 6,94, sedangkan mean rank pada
C. Pembahasan
1. Analisa Univariat
responden mengaku merasakan nyer haid, perut bagian bawah kram, dan
kepala pusing.
56
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang
dialaminya.13
yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan
sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi
medial paha.2
terjadi dismenorea antara lain faktor psikis atau kejiwaan, faktor endokrin
saat menstruasi.24
teknik relaksasi napas dalam dan sebanyak 8 orang responden (50%) juga
penelitian yang peneliti lakukan terletak pada populasi, sampel, dan cara
Aromaterapi Lavender
sedang sebanyak 2 orang (22,2%), dan tidak ada yang mengalami nyeri
ringan.
nyeri sedang yakni 68,8%, persentase nyeri ringan 25%, dan nyeri berat
6,3%.25
55,6 %), 22,2% mengalami nyeri ringan, dan hanya 11,1% yang
saja.24
& Bare, 2002). Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik
relaksasi nafas dalam terletak pada fisiologi sistem saraf otonom yang
nyeri haid.
Aromaterapi Lavender
nyeri haid.
emosi seseorang. Minyak asiri merupakan minyak alami yang diambil dari
tanaman aromatik. Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat
alami yang dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur. Mengenai hal ini
rasa sakit) adalah jenis lavender. Minyak lavender merupakan salah satu
minyak yang paling aman sekaligus mempunyai daya antiseptik yang kuat,
ringan.
2. Analisa Bivariat
elaksasi napas dalam. Mean rank pretest adalah 3,00 sedangkan mean
0,025.
62
kecemasan.16
0,025.
rank posttest adalah 0,00. Nilai Z adalah -2,810 dengan p value 0,005.
paling aman dan memiliki khasiat untuk menghilangkan rasa sakit. Cara
63
“atap” hidung dimana silia-silia yang lembut mucul dari sel-sel reseptor.
olfactory ke dalam system limbic. Hal ini akan merangsang memori dan
serta bagian badan yang lain. Pesan yang diterima itu kemudian diubah
Rica, dkk (2016) di mana hasil rata-rata skala nyeri pretest adalah 3,35
terhadap penurunan skala nyeri haid dengan p value 0,015 (<0,05). Hasil
64
adalah 6,94.
peningkatan relaksasi.26
terhadap tikus, minyak lavender memiliki efek sedasi yang cukup baik
Sejauh ini tidak ada kontraindikasi yang diketahui dan tidak terdapat
iritasi jika digunakan pada kulit dan juga tidak mengiritasi mukosa.
65
napas dalam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mendapatkan teknik relaksasi napas dalam dengan nilai p 0,025 (< 0,05).
B. Saran
1. Bagi Responden
mengurangi nyeri haid karena lebih efektif dalam menurunkan rasa nyeri
66
67
Lampiran C
Dengan Hormat,
Nim : 164330624
Padang, 2017
Peneliti
71
Lampiran D
PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Politeknik Kesehatan Padang yang bernama Nita Rezki Amelia, dengan judul
terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Padang
Informasi dan data yang saya berikan adalah benaradanya sesuai dengan
Demikian surat persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela dan
Padang, 2017
Saya yang menyatakan,
( )
72
Lampiran E
Prosedur Pelaksanaan
Teknik Relaksasi Napas Dalam
Nomor responden :
Nama :
Umur :
Numeric Rating Scale
Keterangan :
Skala 0 = tidak terjadi nyeri
Skala 1-3 = nyeri ringan
Skala 4-6 = nyeri sedang
Skala 7-10 = nyeri berat
1. Tulis pada kolom di bawah skala nyeri yang dirasakan sebelum melakukan
teknik relaksasi napas dalam
Lampiran F
Prosedur Pelaksanaan
Aromaterapi Lavender
Nomor responden :
Nama :
Umur :
Numeric Rating Scale
Keterangan :
Skala 0 = tidak terjadi nyeri
Skala 1-3 = nyeri ringan
Skala 4-6 = nyeri sedang
Skala 7-10 = nyeri berat
10. Tulis pada kolom di bawah skala nyeri yang dirasakan sebelum melakukan
aromaterapi lavender
Lampiran H
1. Tabel Frekuensi
a. Relaksasi Napas Dalam
1) Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2. Uji Univariat
a. Relaksasi Napas Dalam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
b. Aromaterapi Lavender
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
3. Uji Bivariat
a. Uji normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Ties 4c
Total 9
c. SkorSesudah = SkorSebelum
c.
Test Statisticsa
SkorSesudah -
SkorSebelum
Z -2.236b
d. Aromaterapi Lavender
Ranks
Ties 0c
Total 9
c. Skorsesudah = Skorsebelum
81
Test Statisticsa
Skorsesudah –
Skorsebelum
Z -2.810b
Ranks
Total 18
Test Statisticsa
Selisih
Mann-Whitney U 17.500
Wilcoxon W 62.500
Z -2.439
82