Oleh :
NILA SARI
NIM. 1601070
IDENTITAS DIRI
Nama : NILA SARI
Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Karang / 03 Agustus 1975
Status : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jl. Lubuk Mata Kucing Rt 12 Kel. Pasar Usang
Kec. Padang Panjang Barat
Padang Panjang
Jumlah Anak : 3 orang
Keluarga
Suami : Asdarman
Anak : 1. Dido Rendra Adriatma
2. Iqbal Darmala Ramadhan
3. Assyifa Salsabila
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Surantiah Pesisir Selatan 1988
2. SMP Surantiah Pesisir Selatan 1991
3. SPK Pemda Tk II Pariaman 1994
4. PPB Kesdam I Bukit Barisan Padang 1995
5. D 3 Kebidanan STIKES Syedza Saintika Padang 2019
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
PROGRAMSTUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
KaryaTulisIlmiah, Januari 2019
NILA SARI
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat
dari awal sampai selesai tidak lepas dari peran dan dukungan dari berbagai
pihak.
kepada :
3. Ibu Silvi Zalmy, S.SiT, M.Keb Penguji II Karya Tulis Ilmiah STIKES
SAINTIKA Padang.
5. Seluruh dosen serta seluruh staf STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang,
Karya Tulis Ilmiah yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu persatu.
dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu peneliti
Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGUJI ................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 7
E. Hipotesis ............................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................... 49
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 49
C. Populasi dan Sampel ........................................................ 49
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 52
F. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data ............................ 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 78
B. Saran ................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Daftar Tabel 4.6 Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Obesitas .......... 59
Daftar Tabel 4.7 Hubungan Lama Tidur dengan Kejadian Obesitas ............. 59
Daftar Tabel 4.8 Hubungan Faktor Genetik dengan Kejadian Obesitas ... 60
Daftar Tabel 4.9 Hubungan Kebiasaan Fast Food dengan Obesitas ............ 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Lampiran 7. Kuesioner
.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
munculnya penyakit non infeksi yang telah menimbulkan beban ekonomi dan
angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya
hidup masyarakat serta situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola
RI 2008).
kejiwaan pada anak, yakni sering merasa kurang percayadiri. Apalagi jika
anak sedang dalam masa remaja dan mengalami obesitas, biasanya akan
menjadi pasif dandepres ikarena sering tidak dilibatkan pada kegiatan yang
gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada anak atau remaja yang
gangguan fungsi hati dimana terjadi peningkatan SGOTdan SGPT serta hati
yang membesar. Bisa juga terbentuk hati empedu dan penyakit kencing
kesehatan kulit dimana dapat terjadi striae atau garis-garis putih terutama di
terjadi pada anak dengan obesitas. Badan yang terlalu gemuk sering
2010).
Indonesia naik dari 26% menjadi 35%, pada usia remaja dari 1,4% tahun
2007 menjadi 3,7% tahun 2010 dan 7,3% tahun 2013. Sumatera Barat
obesitas tertinggi yaitu 2,67% dari 10 Sekolah tingkat SMA dan SMP di
2017).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dewi (2015), Faktor-faktor
berperan besar. Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi
obesitas; bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40 %
dan bila kedua orang tua tidak obesitas, kejadian obesitas, prevalensi
menjadi 14 %.
tidur yang kurang. hal ini dikarenakan masa remaja yang masih mengalami
media, bahkan hanya sekedar chating atau smsan dengan teman dekat atau
pacar.
kerusakan pada salah satu bagian otak, adanya pola makan yang berlebih,
sehingga penangananya tidak akan efektif bila hanya dalam waktu yang
singkat.
Berdasarkan observasi peneliti di lapangan tingginya kejadian obesitas
dalam melakukan aktifitas fisik seperti jalan kaki, olah raga, suka
aktifitas fisik dapat mengurangi total lemak dan berat badan. Kualitas dan
orang tua termasuk dalam kategori normal. Bila salah satu orang tua
mengalami obesitas peluangnya menjadi 40% - 50%, dan kalau kedua orang
2015).
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Padang Panjang.
Panjang.
Padang Panjang.
Padang Panjang.
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Siswa
2018. Penelitian ini akan telah dilakukan di SMAN 3 Padang Panjang pada
dengan populasi sebanyak 722 orang dan sampel sebanyak 82 orang. Teknik
TINJAUAN PUSTAKA
A. Obesitas
1. Pengertian Obesitas
antara tinggi badan dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh
dengan energi yang keluar, maka energi yang tersimpan itu menjadi
pengobatannya.
cara antara lain dengan penilaian klinis, tes laboratorium, biofisik dan
(Supariasa, 2002).
dengan teknik pengukuran lemak tubuh lainnya dengan angka 0,7 – 0,8.
tubuh.
dinding yang lurus datar setinggi tepat 2 meter. Setelah itu subjek
diukur dalam posisi tegak tanpa sendal atau alas kaki, kaki lurus,
cm.
disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebih, kurang
gerak/olahraga.
a. Genetik
dan akan mati kecuali bila dipaksa diberi makan dan minum
seperti rasa dan bau makanan, atau saatnya waktu makan. Orang
individu tidak memiliki kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk
gerak.
d. Aktivitas fisik
Keterangan :
Physical Activity
Aktivitas
Ratio/satuanwaktu
Tidur 1.0
Berkendaraan dalam bus/mobil 1.2
Aktivitas santai (nonton TV dan 1.4
mengobrol)
Makan 1.5
Duduk (bekerja kantor, menjaga
toko) 1.5
Mengendarai mobil/berjalan 2.0
Memasak 2.1
Berdiri, membawa barang yang
ringan 2.2
Mandi dan berpakaian 2.3
Menyapu, mencuci baju dan piring 2.3
tanpa mesin
Mengerjakan pekerjaan rumah
tangga 2.8
Berjalan 3.2
Berkebun 4.1
Olahraga ringan (jalan kaki) 4.2
Kegiatan yang dilakukan dengan 1.5
Duduk
Transportasi dengan bus 1.2
Kegiatan ringan 1.4
Perhitungan di atas dapat dijelaskan dengan contoh
2.00-2.40
obesitas :
dengan obesitas
e. Jenis kelamin
f. Lama Tidur
1) Pengertian Tidur
malam dan bangun tidur lebih telat pada pagi hari. Dan
Tabel 2.2
Kebutuhan Tidur Berdasarkan Usia
Umur Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan
tidur
0 – 1 bulan Bayi baru lahir 14 -18 jam/hari
1 – 18 bulan Masa bayi 12 -14 jam/hari
18 – 3 tahun Masa anak 11 -12 jam/hari
3 – 6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
6 – 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12 – 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18 – 40 tahun Masa dewasa 7 – 8 jam/hari
40 – 60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari
menjadi :
(Hidayat, 2008)
makan.
bahwa orang yang tidur selama > 9 jam setiap hari 21%
tahun dan jumlah itu meningkat setiap tahun. Angka ini juga
mengonsumsinya.
2000).
dan donat.
singkat. Jenis makanan ini memiliki ciri khas yaitu porsi yang
tinggi lemak, tinggi lemak jenuh dan lemak trans dan rendah
fast food dapat dibedakan menjadi dua, yaitu produk fast food
yang berasal dari Barat dan lokal. Fast food yang berasal dari
anak dan remaja yang berumur antara 4-19 tahun ikut serta
(Freitag 2010).
tiap hari oleh suatu orang dan merupakan ciri khas untuk
2010).
Tabel 2.3
Daftar Kandungan Kalori Fast Food
minum soda bahkan sehari bisa beberapa kali. Hal ini karena
2006).
sebagai berikut :
a) Sering : 3-4x/Minggu
b) Jarang : 1-2x/Minggu
N= 100%).
Selanjutnya Konsumsi fast food dibagi menjadi
a. Umur
yang biasa terdapat pada wortel dan biji-bijian. Jika serat ini
usus)
4) Dengan mengkonsumsi serat secara rutin dapat membuat
a. Segi fisik
b. Segi estetika
1) ResistensiInsulin
dalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap normal,
Melitus Tipe 2.
3) Serangan Jantung
sebanyak 1%.
4) Kanker
diusia tersebut.
saraf dan jaringan protektif dari myelin diotak dan saraft ulang
Munger, 2009).
5. Pencegahan Obesitas
a. Olahraga
dengan rentang tinggi badan rata-rata dan umur. Namun pengukuran ini
masa tubuh (IMT). Pengukuran IMT yaitu berat badan (dalam kilogram)
dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Penilaian ini cukup
(kegemukan).
B. Kerangka Teori
Genetik
Fisiologi
Gaya Hidup:
Aktifitas Fisik
Faktor Lingkungan Pengetahuan Gizi
Lama Tidur
Sosial Ekonomi
Pelayanan Kesehatan: Obesitas
Demografi
Tingkat Pendidikan Epidemiologis
Pekerjaan
Obesitas yang
terjadi pada umur
Kemudahan Hidup sebelumnya
penelitian yang akan dilakukan adapun variabel yang akan diteliti adalah
Genetik
Aktivitas Fisik
Obesitas
Lama Tidur
Tabel 2.4
Defenisi Operasional Faktor Faktor yang Mempengaruhi Obesitas pada
Remaja Putri di SMAN 3 Padang Panjang Tahun 2018
E. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
variable) atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau
1. Populasi
rumus:
N
=
1+ ( )
Keterangan :
Derajat Ketepatan ( d ) = 10 %
N
=
1+ ( )
7 22
=
1 + 722(0,01)
722
=
1 + 7,22
= ,
= 82 ora ng
a. Data Primer
b. Data Sekunder
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Data ( Editing)
A. Hasil Penelitian
SMAN 3 Padang Panjang adalah SMA Negeri satu – satu nya SMA
negeri yang ada di Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang.
Berdiri pada tanggal 2 Mei 2005 dengan alamat Jl. RPH Silaing Bawah
Sampai saat ini SMAN 3 memiliki 45 orang guru tetap,1 orang guru SK
honor daerah, 7 orang guru SK Komite,1 orang guru bantu, 2 orang pegawai
tata usaha dan 7 orang PTT. Sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri
3 Kota Solok tergolong lengkap yakni terdiri dari ruang belajar sebanyak 23
buah, ruang guru 1 buah, ruang kepala sekolah, ruang pustaka, ruang labor
Fisika, ruang labor Kimia dan Biologi, ruang labor, ruang OSIS, pramuka,
UKS, ruang BK, musholla, dan kafe sebanyak 3 buah. Batas wilayah
adalah :
kebutuhan fisik akan energy dan zat gizi lain yang diperoleh dari
dibawah ini.
Tabel4.1
Distribusi Frekuensistatus gizi pada remaja SMAN 3
Kota Padang Panjang Tahun2018
Status Gizi Lk Pr %
Obesitas 1 2 3,7
Tidak Obesitas 0 70 96,3
Total 1 72 100
Tabel 4.1 diketahui bahwa hanya sebagian kecil 3,7 % (3 orang)
b. Aktifitas Fisik
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi aktivitas fisik pada remaja
SMAN 3 Kota Padang Panjang Tahun 2018
Aktifitas Fisik n %
Ringan 78 95,1
Berat 4 4,9
Total 82 100
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa semua responden memiliki aktifitas fisik
m e m p u n y a i a k t if i t a s y a n g b e r a t .
c. Lama Tidur
Tabel4.3
Distribusi Frekuensi Lama Tidur pada
Remaja SMAN 3 Kota Padang Panjang
Tahun2018
Lama Tidur n %
Tidak Cukup 63 76,8
Cukup 19 23,2
Total 82 100
Berdasarkan table 4.3 dapat diketahui bahwa hanya 76,8%
d. Genetik ( Keturunan )
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Genetik (Keturunan) Obesitas pada Remaja
SMAN 3 Kota Padang Panjang Tahun 2018
Keturunan n %
Ada 42 51,2
Tidak Ada 40 48,8
Total 82 100
keturunan obesitas.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Konsumsi Fast Food
pada Remaja SMAN 3 Kota Padang Panjang
Tahun 2018
yang jarang konsumsi fast food, dan selebihnya 74 orang (90,2%) konsumsi
3. Analisis Bivariat
statistic ujichi–square.
Tabel 4.6
Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Remaja
SMAN 3 Padang Panjang Tahun 2018
Status Gizi P OR
Total
Obesitas Tidak Value
Aktifitas Fisik
Obesitas
n % n % n %
Ringan 3 3,8 75 96,2 78 100
Berat 0 0 4 100 4 100
Total 3 3,8 79 96,2 82 100 1,000 0,306
Tabel 4.7
Hubungan Lama Tidur dengan Kejadian Obesitas pada Remaja
SMAN 3 Padang Panjang Tahun 2018
Status Gizi P OR
Total
Obesitas Tidak Value
Lama Tidur
Obesitas
N % n % n %
Tidak Cukup 3 4,8 60 95,2 63 100
Cukup 0 4 19 100 19 100
Total 3 3,7 79 96,3 82 100 1,000 1,616
dengan nilai p = 1.
Tabel 4.8
HubunganFaktor GenetikdenganObesitas pada Remaja
SMAN3 Kota Padang Panjang Tahun 2018
Status Gizi Total P OR
Keturunan Value
Obesitas Tidak
Obesitas
N % n % N %
Ada 1 2,4 41 97,6 42 100
Tidak Ada 2 3,7 38 95 40 100
Total 3 3,7 79 96,3 82 100 0,611 0,405
ada keturunan, 2 orang (5%) yang obesitas dan 38 orang (95%) tidak
ini:
Tabel 4.9
Hubungan Kebiasaan Konsumsi fast food dengan
Obesitas pada Remaja SMAN3
Kota Padang Panjang Tahun 2018
Status Gizi P OR
Total
Konsumsi Fast Obesitas Tidak Value
Food Obesitas
N % n % N %
Ada 3 4,1 71 95,9 74 100
Tidak 0 0 8 100 8 100
Total 3 3,7 79 96,3 82 100 1 0,628
Tabel 4.9 diketahui bahwa dari 74 orang responden yang
tidak obesitas dan. Sedangkan dari 8 orang yang tidak biasa konsumsi
fast food setiap hari, 8 orang (100 %) responden tidak obesitas. Jadi
D. Pembahasan
1. Analisis Univariat
obesitas. Hal tersebut masih menjadi masalah tentang status gizi pada
Miko (2009) pada siswa SMA di Kota Banda Aceh dengan rancangan
nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu gizi yang baikjuga disebabkan karena
bahwa jika status gizi anak buruk, maka anak akan mudah terserang
juga pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan
memiliki aktifitas fisik yang ringanl ebih dominan dari pada yang
(4 , 9 % ) m e m p u n y a i a k t if i t a s y a n g b e r a t .
Hasil ini sama dengan penelitian Nuri (2009) pada pada Siswa SD
(Mangoenprasodho, 2005).
fisik yang berat disebabkan karena jauhnya jarak kesekolah yang jarang
ditempuh. Hal tersebut juga didukung dari wawancara aktifitas fisik yang
sering dilakukan pulang dari sekolah, seperti olah raga sepak bola
c. Lama tidur
(76,8%) yang mempunyai waktu tidur yang beresiko untuk obesitas dan
19 orang (23,2%) memiliki waktu tidur yang tidak beresiko.
prevalensi gangguan tidur 80,8% terjadi pada anak obesitas. Hasil ini
anak obesitas adalah sleep apnea. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
Namun, pada penelitian ini jenis gangguan tidur terbanyak yang dialami
oleh semua orang. Dengan tidur yang cukup, tubuh baru dapat
2008).
Terdapat 76,8% remaja memiliki pola tidur yang tidak baik yaitu
d. Genetik
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 42 orang
kode untuk enzim lipoprotein lipase (LPL) yang lebih efektif. Enzim ini
faktor genetik, tidak berarti tidak dapat dikontrol. Jika kita mengikuti pola
hidup yang sehat dan pola makan yang baik,aktivitas fisik , maka
dengan gizi lebih atau obesitas adalah kemungkinan ukuran dan jumlah
dalam fast food. Dalam 100 gram, burger mengandung 261 kkal,
kentang goreng 342 kkal, fried chicken pada bagian dada atau sayap
303 kkal, pizza yang mengandung keju 26 kkal, dan hotdog
kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi yang tinggi terhadap
fast food atau makanan siap saji dapat menyebabkan terjadinya gizi
lebih atau kegemukan karena kandungan dari fast food tersebut. Fast
banyak alasan mencari makanan cepat saji terutama karena waktu dan
biasa mengkonsumsi fast food 3-5 kali/ minggu dan makannya lebih
uangjajannya disekolah.
2. Analisis Bivariat
(2013) didapatkan hasil aktivitas fisik dengan status gizi tidak memiliki
=0,06.
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot- otot
(Mangoenprasodho, 2005)
dengan nilai p = 1.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaput
oleh semua orang. Dengan tidur yang cukup, tubuh baru dapat
2008).
namun kini pada remaja pun masalah tidur atau kuantitas tidur banyak
pada remaja. Perubahan tersebut ialah jam biologis remaja atau disebut
telat.Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih
telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam
hari dan menjadi lebih susah tidur (Potter dan Perry, 2006).
ada keturunan, 2 orang (5%) yang obesitas dan 38 orang (95%) tidak
lemak tubuh maka kadar leptin semakin tinggi. Orang yang obesitas
tidak obesitas dan Sedangkan dari 8 orang yang tidak biasa konsumsi
fast food setiap hari, 8 orang (100 %) responden tidak obesitas. Jadi
kejadian gizi lebih pada siswa sekolah di Kota Bogor, tetapi sama
dengan gizi lebih adalah kemungkinan ukuran dan jumlah porsi yang
banyak keluar mencari makanan cepat saji dan tidak mempunyai waktu
terkait fast food yaitu seberapa sering fast food dikonsumsi, kandungan
gizi dalam fast food. Dalam 100 gram, burger mengandung 261 kkal,
kentang goreng 342 kkal, fried chicken pada bagian dada atau sayap
303 kkal, pizza yang mengandung keju 268 kkal, dan hot dog
kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi yang tinggi terhadap
fast food atau makanan siap saji dapat menyebabkan terjadi nyagizi
sekolah. Pola makan anak sangat berkaitan erat dengan gizi karena
kebanyakan anak-anak, selain itu makan fast food memiliki nilai sosial
mengalami gizi normal. Hal ini diduga disebabkan karena siswa tersebut
dilakukan anak usia sekolah adalah dengan rutin berolah raga sehingga
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Puskesmas
2. Bagi Sekolah
dengan petugas kesehatan dan orang tua (ibu) siswi dalam memberikan
Depkes RI. 2013. Permenkes No.75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan
Giziyang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.Jakarta : Depkes RI
WHO West Pacific Religion. 2000. The Asia- Pacific Prespective: Redevining
Obesity and its treatmen. Australia : Healt Communications Australian
PtyLimited