TUGAS AKHIR
OLEH :
REKA NOVEBRIYANTI
NIM:182110113
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2021
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
JURUSAN GIZI
ABSTRAK
Penelitian ini menghasilkan sebuah draft buku resep yang dijadi sebagai
resep masakan untuk penanganan obesitas dan diharapkan peneliti selanjutnya
dapat mengembangkan lagi untuk menemukan resep masakan yang terbaru yang
bisa dijadikan penanganan.
NIM : 182110113
Agama : Islam
No.Hp : 082384423624
Ayah : Burhanuddin
Ibu : Asnimar
Riwayat Pendidikan :
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
masukan, arahan dan bantuan dari semua pihak sehingga tugas akhir ini dapat
yang terhormat Bapak Dr. Gusnedi, STP, MPH selaku pembimbing utama dan
Bapak Ir. Zulferi, M.Pd selaku pembimbing pendamping yang telah bersedia
serta memberikan arahan, masukan, kritik dan saran kepada penulis untuk
kesempurnaan tugas akhir ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat :
3. Ibu Safyanti, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Jurusan Gizi
5. Ibu Irma Eva Yani, SKM, M.Si selaku Anggota Dewan Penguji.
i
7. Bapak dan Ibu dosen beserta Civitas Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
8. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga yang selalu memotivasi
10. Teman – teman Jurusan Gizi 2018 khususnya kelas III A yang telah
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................
BIODATA PENULIS ...............................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
iii
F. Teknik Pengolahan.............................................................................................26
G. Analisis Data.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebar diseluruh dunia dan menjadi penyebab utama kematian serta cukup sulit
untuk dikendalikan. Salah satu penyakit tidak menular adalah obesitas, obesitas
yang dapat menggangu kesehatan (WHO, 2018). Menurut WHO 2016, prevalensi
obesitas didunia mencapai lebih dari 600 juta jiwa. Menurut Center of Disase
2010 pada wanita dewasa (>18 tahun) didapatkan 21.7% dari total seluruh
pada wanita usia dewasa (> 18 tahun) di Sumatera Barat adalah 18,0%. Dari data
bahwa prevalensi obesitas di Indonesia dan di Sumatera Barat masih tinggi serta
akan menjadi masalah baru yang perlu mendapat perhatian serius. (Riskesdas
2018). Permasalahan obesitas merupakan masalah yang sering terjadi pada Wanita
1
2
Usia Subur (WUS). WUS adalah wanita yang sudah menikah atau belum menikah
berusia 15-49 tahun dan termasuk pada kelompok yang rawan, sehingga harus
aktivitas fisik yang kurang. Selain itu, obesitas juga disebabkan oleh berbagai
faktor yaitu pola makan, pola tidur, dan aktivitas fisik. Obesitas dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan antara lain diabetes melitus tipe II,
dilakukan penanganan karena obesitas pada wanita usia subur akan berdampak
(PCOS), meningkatkan resiko keguguran dan kematian janin pada wanita hamil
rendah lemak, yang dapat ditemui pada bahan pangan kacang - kacangan dan
olahannya. Hal ini dikarena kacang - kacangan dan olahannya merupakan sumber
protein yang baik, dengan kandungan protein 20% - 35% dari protein total serta
kacang - kacangan dan olahannya juga merupakan sumber protein rendah lemak
kacangan dan olahannya juga mengandung sumber nutrisi yang penting seperti
PUFA ( omega 3 dan omega 6) dan serat yang dapat mengatasi nutrisi yang
bermasalah pada wanita usia subur seperti penyakit tidak menular dan dapat
3
penelitian Syifa Aeni menjelaskan bahwa kandungan serat dan lemak tak jenuh
dalam kacang tanah dapat membantu mengontrol berat badan dan dapat
Aeni, 2019).
sebuah buku resep yang digunakan sebagai alat edukasi untuk perubahan perilaku
makan, pola makan atau perubahan cara pengolahan bahan makanan untuk
B. Rumusan Masalah
Subur ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kacangan.
4
dikandung.
terpilih.
D. Manfaat Penelitian
Dapat menjadi pedoman bagi wanita usia subur yang obesitas maupun
tidak obesitas dalam mengolah makanan yang sehat dan dapat menjaga pola
2. Bagi Masyarakat
masyarakat yang obesitas maupun yang tidak obesitas dalam mengolah makanan
sehingga dapat mencegah terjadinya kasus obesitas. Dan juga dapat di terapkan
3. Bagi Penulis
4. Bagi Pembaca
terjadi obesitas.
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang masih dalam usia
reproduktif ( sejak mendapat haid pertama dan sampai berhentinya haid), berusia
& Kawengian, 2013). Status gizi pada Wanita Usia Subur (WUS) perlu
Diasease (DOHaD) , nutrisi wanita pada usia reproduksi / usia subur dan selama
janin dan berat lahir, tetapi juga pada kerentanan keturunan terhadap penyakit di
2. Obesitas
a. Pengertian Obesitas
Kata obesitas berasal dari bahasa latin: obesus, obedere yang artinya
gemuk atau kegemukan. Obesitas atau gemuk merupakan suatu kelainan atau
berlebihan. Ditinjau dari segi klinis, obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh,
yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ
6
7
merupakan salah satu bentuk salah gizi yang banyak dijumpai di antara golongan
(WHO) 2015, obesitas didefenisikan sebagai kumpulan lemak berlebih yang dapat
BeratBadan (kg)
Tinggibadan(m) xTinggibad an(m)
Tabel 1. Klasifikasi IMT Menurut WHO Tahun 2000 Kategori IMT (Kg/m² )
Bila salah satu orang tuanya obesitas, maka peluang anak - anaknya
menjadi obesitas sebesar 40-50%. Apabila kedua orang tuanya menderita obesitas
maka peluang faktor keturunan untuk menderita obesitas menjadi 70-80%. Dapat
disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki satu atau kedua orang tua yang
2. Faktor lingkungan
a) Pola makan
dan obesitas. Jenis makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (tinggi lemak,
yang tinggi karbohidrat,tidak suka makan sayur dan buah menjadi masalah yang
banyak ditemui.
1) Obat - obatan
Obat - obatan jenis steroid yang sering digunakan dalam jangka waktu
yang lama untuk terapi asma, osteoartritis dan alergi dapat menyebabkan nafsu
2) Hormonal
hormon leptin, ghrelin, tiroid, insulin, dan esterogen (P2PTM KEMKES, 2018).
c. Dampak Obesitas
1) Dampak metabolik
Lingkar perut pada ukuran tertentu (pria > 90 cm dan wanita > 80 cm)
serta meningkatkan tekanan darah, keadaan ini disebut dengan sidrom metabolik.
pembentukan batu empedu, sleep apnoea (henti nafas saat tidur), low back again
(nyeri pinggang). selain itu juga menyebabkan asma, perlemakan hati, sirosis hati,
d. Klasifikasi Obesitas
Pada obesitas tipe ini, penumpukan lemak terjadi dibagian tubuh atas
seperti dada, leher, dan wajah. Dikatakan tipe android karena obesitas ini tubuh
menyerupai bentuk dari buah apel, kondisi ini terjadi pada pria lanjut usia dan
Berbeda dari tipe obesitas android, pada obesitas ini umumnya diderita
oleh perempuan saja. Penumpukan lemaknya terjadi pada bagian tubuh bawah
e. Pencegahan Obesitas
e) Jadwal makan teratur, porsi sedikit tapi sering dengan pola makan pagi,
sayuran, ½ piring nasi dibagi lagi menjadi dua bagian, ¼ bagian berisi
terukur (BBTB).
Salah satu penyebab obesitas adalah kebiasaan dan pola makan yang
mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh
seseorang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu
(Chairiah, 2012).
mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh
seseorang dan merupakan jenis ciri khas untuk suatu masyarakat tertentu
(Lubis,2003). Pola makan yang baik dalam satu hari sebaiknya disesuaikan
dengan susunan hidangan menu dan gizi seimbang yang mengandung semua
golongan zat gizi yaitu zat gizi pemberi tenaga, zat gizi pembangun, dan zat gizi
pengatur, dan frekuensi makanan 3 kali sehari, 2 kali makanan selingan dan menu
yang bervariasi. Kelebihan frekuensi makanan utama merupakan salah satu faktor
pagi, siang, dan malam. Kebiasaan makan tersebut terdiri dari kebiasaan sarapan
konsumsi sayur dan buah, konsumsi daging dan makanan berlemak, konsumsi
fast food, konsumsi soft drink, serta kebiasaan jajan (Adiningrum, 2008).
(2009), pola pangan atau pola makan atau food pattern adalah cara seseorang
reaksi terhadap tekanan ekonomi dan sosial budaya yang dialaminya. Pola
pangan atau pola makan ada kaitannya dengan kebiasaan makan (food habit).
Asupan kebutuhan makan untuk 1 hari pada wanita usia subur yang
energi pada wanita usia subur dalam 1 hari adalah 2.166.7 Kkal. Untuk rata- rata
kebutuhan protein sebesar 61.7 gr, lemak sebesar 65 gr, karbohidrat 333.3gr serta
Menurut PMK no. 28 tahun 2019, kebutuhan protein terbagi 2 yaitu 65%
untuk kebutuhan protein hewani dan 35% untuk protein nabati dari total
kebutuhan protein dalam 1 hari. Didapatkan protein hewani 65% dari rata - rata
protein total dalam 1 hari (61.7 gr) adalah 40.1 gr/ hari dan protein nabati 35%
dari rata - rata protein total dalam 1 hari (61.7 gr) adalah sebesar 21.6 gr/ hari.
Kebutuhan protein nabati 3 bahan penukar untuk 1 hari, maka rata - rata protein
nabati dalam 1 kali makan adalah sebesar 7.2 gr. Kebutuhan lemak dan minyak
dalam 1 hari adalah 5 bahan penukar, maka rata - rata kebutuhan lemak untuk 1
dan ikan (Gusnedi, 2019). Namun, saat ini, telah terjadi pergeseran menggunakan
lebih banyak minyak daripada kelapa. Berdasarkan data Survei Pola Makan
rata-rata nasional, terutama dalam bentuk minyak goreng dan santan. Selain itu,
konsumsi sayur dan buah di masyarakat jauh lebih rendah dari yang
Praktik diet saat ini diyakini terkait dengan profil lipid yang tidak
proporsi yang cukup besar (60-70% dari total energi) dan sangat kurang
Dengan pola makan tradisional yang terdiri dari nasi, ikan, kelapa, dan sayur
mayur, namun saat ini telah terjadi pergeseran penggunaan lebih banyak minyak
14
sawit yang sering terjadi, dimana minyak kelapa sawit dikonsumsi hampir lima
kali lebih sering dibandingkan dengan santan. Meskipun baik santan maupun aren
minyak adalah sumber asam lemak jenuh, 50% di antaranya digunakan untuk
metode pengolahan makanan yang berbeda. Santan lebih banyak digunakan untuk
peningkatan konsumsi gorengan mengingat sebagian besar lauk hewani dan nabati
dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di kalangan orang dewasa (Gusnedi ,
2019).
bahwa asupan asam lemak jenuh (SFA) melebihi rekomendasi, sedangkan asam
lemak tak jenuh ganda (PUFA) (baik asam lemak n-3 dan n-6), serat makanan, zat
besi, dan seng merupakan masalah nutrisi yang khas. Temuan menarik lainnya
tidak berkurang, tetapi meningkat pada kedua kelompok tersebut. Meskipun FBR
menekankan bahwa konsumsi makanan berlemak harus dibatasi menjadi dua porsi
15
sehari, sebagian besar subjek tidak mematuhi anjuran ini. Berdasarkan data
sangat sulit bagi mereka untuk mengubah preferensi makanan, cara memasak, dan
pola makan yang telah mereka praktikkan selama ini, bahkan mewarisinya dari
setiap makan tidak menyertakan lauk goreng dicampur dengan sambal berminyak.
Selain itu, gorengan dapat disimpan lebih lama dan disajikan keesokan harinya,
hal ini praktis karena memasak (terutama lauk pauk berbahan dasar protein) rutin
protein dalam pola makan subjek: (1) daging, ikan, dan telur serta (2)
segar air ikan, telur ayam, ikan laut non-tulang, daging ayam, dan ikan bertulang
kecil (misalnya, ikan teri) adalah yang paling umum makanan item yang
dikonsumsi oleh 88%, 76%, 74%, 61% , dan 32% dari subyek, masing-masing,
sementara daging sapi hanya dikonsumsi oleh 28% dari subyek. Rekomendasi
obesitas yaitu 7 porsi/minggu tempe dan tahu dengan masing - masing berat
seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, dan olahannya
mengkonsumsi olahan kacang - kacangan seperti tahu dan tempe dengan cara
menggunakan santan dan bumbu rempah - rempah lainnya. Konsumsi tahu dan
tempe memiliki kandungan sebagai sumber protein, asam lemak, vitamin, mineral
dan antioksidan (Hassan, 2014). Adapun kandungan nilai gizi per 100 gr kacang -
yang diolah dengan api dengan waktu yang cukup lama dengan menggunakan
tradisional orang Minangkabau umumnya terdiri dari santan, minyak dan bumbu
masak yang banyak. Cara pengolahan makanan ini telah mereka lakukan sejak
dahulu sehingga sulit mengubah kesukaan dan selera makan mereka. Pada
diolah menjadi gulai, pindang dan gorengan yang banyak dikonsumsi masyarakat
rumah makan yang terkadang menggunakan rempah dan bumbu yang sangat
banyak. Seperti konsumsi lada merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit,
lengkuas, dan garam dikonsumsi oleh 30% –100% subjek penelitian. Bumbu ini
(Gusnedi,2019).
standar yang telah ditentukan. Resep berguna alat kontrol kualitas dan kuantitas
yang sangat baik, yang merupakan standar untuk setiap item atau menu yang
Buku resep merupakan alat bantu yang berisi daftar bahan, alat yang
digunakan, serta cara mengolah yang merupakan serangkaian catatan yang berisi
Struktur dalam buku resep sangat diperlukan agar kita dapat menggali
5. Alat khusus dan lingkungan yang dipersiapkan : berisikan alat - alat yang
8. Komposisi zat gizi : berisikan nilai gizi dari resep masakan yang diolah.
makanan. yang meliputi warna, bentuk makanan, besar porsi dan cara
rasa yang terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut dan meliputi
(Drummond, 2010).
19
B. Kerangka Teori
Strategi edukasi
perubahan perilaku Penyusunan Buku
makan Resep Makanan
C. Kerangka Konsep
Memilih makanan olahan kacang - kacangan yang memiliki zat gizi yang
sesuai untuk penanganan intervensi
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dilakukan dengan penelusuran media online dan media cetak sedangkan studi
terhadap resep yang biasa digunakan. Resep yang terkumpul akan di identifikasi
berdasarkan bahan baku, cara pengolahan, analisis zat gizi. Setelah itu dilakukan
pemilihan resep yang sesuai, maka resep yang terpilih akan diujicoba dan terakhir
22
23
Desain Penelitian
Pola Makan
- Studi literatur Indentifikasi hidangan
- Informan berbasis olahan
( masyarakat lokal) kacang - kacangan Pola makan
Masukkan expert /
ahli
Buku resep
24
Padang. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2020 sampai bulan Juni
media cetak, dan wawancara dengan informan WUS terhadap jenis olahan
Sumatera Barat.
C. Responden Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang
berusia 18-45 tahun di Sumatera Barat yang digunakan sebagai informen pada
tahap observasi dan studi kualitatif. Identifikasi dan wawancara tentang pangan
yang terdiri dari ibu rumah tangga, pedagang, dan mahasiswa. Semua informan
yang terlibat pada penelitian ini berasal dari wilayah Sumatera Barat seperti Kota
berdomisili dan berasal dari wilayah yang ada di Sumatera Barat, suka bicara dan
Minangkabau.
25
D. Instrumen Penelitian
jurnal seperti Portal Garuda dan DOAJ. Form identifikasi pangan lokal untuk
mencatat semua pangan lokal Sumatera Barat berbasis kacang - kacangan yang
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
media cetak, dimana media online menggunakan search engine google, aplikasi
cookpad. Penelusuran dengan media cetak dengan menggunakan buku resep yang
2. Data Sekunder
wanita usia subur untuk mengetahui resep masakan yang biasa dikonsumsi oleh
olahannya. Resep yang dikumpulkan merupakan resep yang biasa digunakan oleh
26
masyarakat Minangkabau tetapi tidak terdapat pada resep yang sudah beredar
F. Teknik Pengolahan
1. Resep diidentifikasi dari informan WUS, masyarakat lokal, media cetak dan
3. Resep yang telah dianalisis komposisi zat gizinya, selanjutnya dipilih sebagai
resep masakan untuk penanganan obesitas. Resep yang dipilih adalah resep
masakan yang mempunyai komposisi zat gizi yang sesuai untuk penanganan
obesitas.
Resep masakan yang nilai gizinya tidak sesuai untuk penanganan obesitas,
a. Bahan
Bahan dasar utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang -
mangkokan, hati ayam, kikil, telur ayam, cabe merah, cabe hijau, kecap
b. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat masak
G. Analisis Data
melihat tanggapan / hasil penelitian dan masukan tenaga ahli terhadap draft buku
resep dan masukan dari tenaga ahli terkait format, tata letak, dan isi buku resep
pangan lokal yang disusun berdasarkan resep masakan lauk nabati yaitu kacang -
kacangan dan olahannya yang telah dikumpulkan. Data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi yaitu gambaran karakteristik hasil buku resep makanan
berbasis kacang - kacangan untuk penanganan obesitas pada WUS yang disajikan
A. Hasil
sumber dari media online, media cetak dan wawancara dengan informan wanita
usia subur didapatkan 17 resep jenis masakan olahan kacang - kacangan yang
28
29
n %
Sumber pencarian
Online 8 47%
Masyarakat 7 41%
Buku resep 2 12%
Cara pengolahan
Goreng 6 35%
Gulai 8 47%
Tumis 1 6%
Rebus 2 12%
menggunakan media online dan untuk resep masakan terbanyak terdapat pada
komposisi zat gizi dari resep yang telah dikumpulkan, didapatkan hasil komposisi
zat gizi yang dicari dengan menggunakan nutrisurvey dengan memasukan data
bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan dalam resep masakan kedalam
aplikasi tersebut, maka diperoleh komposisi zat gizi resep masakan yang dapat
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, rata - rata nilai gizi yang
berasal dari analisis semua resep yang ditemukan didapatkan energi 146.04 Kkal,
protein 9.26 gr, lemak 9.85 gr, karbohidrat 7.25 gr, dan PUFA 2.4 gr.
dianalisis komposisi zat gizinya, setelah itu dipilih resep masakan yang nilai gizi
sesuai untuk penanganan obesitas pada wanita usia subur seperti yang terdapat
pada tabel 9.
31
Nilai gizi
No Nama masakan E P L KH PUFA
(Kkal) (gr) (gr) (gr) (gr)
1 Gulai tahu kacang panjang 161.8 9.4 12.0 7.7 2.8
2 Tempe saus padang 145.4 9.6 8.9 9.1 2.2
3 Lodeh tahu tempe tunjang 170.1 10.5 12.3 7.0 2.6
4 Tumis tahu tempe 130.9 8.8 9.3 5.2 2.5
5 Sambal goreng tahu tempe 194.7 12.9 13.7 6.2 2.6
6 Tahu kecap 125.1 9.2 9.8 2.5 2.8
7 Goreng tempe lado mudo 161.3 9.5 8.9 8.5 2.3
8 Gulai putih tahu 144.3 8.5 11.8 3.7 2.8
9 Perkedel tahu 186.5 11.7 12.0 9.8 3.1
10 Tahu balado 119.1 8.1 9.8 1.9 2.8
11 Pangek padeh tahu 84.1 8.4 4.9 3.6 2.7
12 Asam padeh tempe 107.6 9.8 3.9 10.2 2.2
13 Touco tahu 118.5 8.5 8.8 3.7 2.7
14 Gulai tahu daun tapak leman 120.0 8.7 8.9 4.0 2.7
15 Pangek masin tahu 118.5 8.5 8.8 3.7 2.4
terkandung dalam resep masakan. Dengan kriteria zat gizi energinya dibawah
146.04 Kkal, proteinnya diatas 7.2 gr, lemaknya dibawah 13 gr dan tinggi PUFA,
didapatkan 15 resep yang terpilih menjadi penanganan obesitas pada wanita usia
subur.
4. Hasil Modifikasi Resep Terpilih Sesuai Dengan Nilai Gizi Yang Menjadi
Kriteria Penanganan Obesitas Pada WUS
masakan yang terdiri dari 11 resep yang komposisi zat gizinya sesuai dengan
penaganan obesitas, dan 4 resep masakan yang tidak sesuai. Resep masakan yang
tidak sesuai untuk penanganan dapat dimodifikasi terlebih dahulu agar dapat
digunakan sebagai penanganan obesitas seperti yang dapat dilihat pada tabel 10
B. Pembahasan
sumber dari buku resep, internet, serta informasi dari masyarakat sekitar.
kacangan dan olahnya yang biasa dikonsumsi oleh wanita usia subur di Sumatera
Barat.
dikelompokkan menjadi 3 yaitu dari media online, media cetak (buku resep), dan
online dengan persentasi 47% dari resep yang dikumpulkan, dan dari media cetak
(buku resep) didapatkan 2 resep masakan dengan persentasi 12% dari resep yang
resep masakan dengan persentasi 41% dari resep yang telah dikumpulkan.
masakan pada cara pengolahan digulai dengan persentasi 47% dari semua resep
yang dikumpulkan. Pada cara pengolahan dengan cara di goreng terdapat 6 resep
masakan dengan persentasi 35% dari semua resep yang dikumpulkan, pengolahan
dengan cara ditumis terdapat 1 resep masakan dengan persentasi 6% dari resep
34
yang telah dikumpulkan. Pada cara pengolahan direbus terdapat 2 resep masakan
cara pengolahan yang banyak digunakan dalam mengolah jenis masakan lokal di
Sumatera Barat yang biasa ditemui di tengah masyarakatnya. Hal ini sesuai
bahwa kedua cara pengolahan tersebut tidak bisa terlepas karena sudah menjadi
kebiasaan yang tidak bisa di ubah begitu saja. Pernyataan ini sesuai dengan data
mengkonsumsi lemak lebih tinggi dari rata-rata nasional, terutama dalam bentuk
gizi masing - masing resep masakan yang telah didapatkan tersebut. Untuk
melihat bagaimana komposisi nilai gizi yang terkandung dalam resep masakan
obesitas pada wanita usia subur dari resep masakan di Sumatera Barat yang
berbasis kacang - kacangan. Oleh sebab itu, maka perlu memperhatikan komposisi
nilai gizi yang terkandung didalam resep yang telah dikumpulkan tersebut agar
dapat dijadikan sebagai penanganan obesitas pada wanita usia subur melalui resep
masakan.
penangan obesitas pada wanita usia subur dengan melihat komposisi nilai gizi
35
yang sesuai untuk penanganan obesitas. Komposisi nilai gizi yang dilihat adalah
mulai dari energi, protein, lemak, dan karbohidrat dari suatu resep masakan.
Selain komposisi zat gizi yang utama tersebut juga ada zat gizi yang menjadi
dijadikan penangan obesitas adalah asam lemak tak jenuh ganda (PUFA).
porsi sesuai dengan bahan penukar dalam bidang gizi. Hal ini karena resep yang
internet, serta informasi dari masyarakat sekitar yang tidak sesuai dengan
aplikasi nutrisurvey Indonesia. Dari tabel 8, dapat diketahui komposisi zat gizi
komposisi nilai gizi yang di inginkan yang meliputi nilai energi resep masakan,
nilai protein yang terkandung didalam, nilai lemak, dan nilai karbohidrat yang
terkandung didalamnya. Serta nilai gizi yang menjadi acuan / di unggulkan adalah
PUFA.
didapatkanlah komposisi zat gizi yang tertinggi dan yang terendah dari masing -
masing zat gizinya. Nilai gizi tertinggi untuk energi sebesar 215.8 Kkal yang
merupakan nilai gizi dari resep masakan rendang kacang merah yang cara
pengolahannya dengan cara digulai. Dan untuk nilai gizi terendah untuk energi
36
sebesar 84.1 Kkal yang terdapat pada nilai gizi dari resep masakan pangek padeh
Nilai gizi tertinggi untuk zat gizi protein adalah 13.7 gr yang terdapat
pada resep masakan oseng tahu tempe yang cara pengolahannya dengan cara
ditumis. Serta untuk nilai gizi protein terendah adalah 8.1 gr yang terdapat pada
resep masakan tahu balado yang cara pengolahannya dengan cara digoreng. Zat
gizi lemak tertinggi adalah 14.4 gr yang terdapat pada nilai gizi dari resep
masakan rendang kacang merah yang cara pengolahannya dengan cara digulai.
Zat gizi lemak terendah adalah 3.9 gr yang terdapat pada nilai gizi dari resep
Niai gizi tertinggi untuk zat gizi karbohidrat adalah 19.6 gr yang terdapat
pada resep masakan rendang kacang merah yang cara pengolahannya digulai dan
untuk nilai gizi terendah untuk zat gizi karbohidrat adalah 2.5 gr yang terdapat
padaa resep masakan tahu kecap yang cara pengolahannya digoreng. Serta untuk
zat gizi yang dijadikan patokan / diunggulkan asam lemak tak jenuh ganda
(PUFA), yang tertinggi sebesar 3.9 gr yang terdapat pada resep masakan sambal
goreng tahu tempe yang cara pengolahannya dengan cara digoreng. Nilai gizi
PUFA terendah adalah sebesar 0.8 gr yang terdapat pada resep masakan gulai
kacang merah tetelan yang cara pengolahannya dengan cara digulai. Tinggi
rendahnya nilai gizi PUFA tergantung komposisi bahan utama dan bahan - bahan
serta bumbu yang digunakan. Rata- rata untuk nilai gizi dari resep masakan yang
telah dianalisis adalah E : 146.04 Kkal, P : 9.26 gr, L: 9.85 gr, Kh : 7.25 gr, dan
dengan memilih resep yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan untuk
penanganan obesitas pada wanita usia subur dengan menggunakan bahan kacang -
komposisi zat gizi yang terkandung didalamnya. Serta rendah lemak jenuk dan
tinggi lemak tak jenuh (PUFA) yang menjadi acuan untuk menentukan resep yang
dijadikan sebagai penanganan obeitas pada wanita usia subur. Selain itu, juga
memeperhatikan bahan, bumbu dan cara pengolahan yang digunakan dalam resep
masakan tersebut. Kriterianya yaitu untuk energinya dibawah rata - rata sebesar
145.98 gr, proteinnya diatas 7.2 gr yang merupakan rata - rata konsumsi protein
nabati per 1 kali makan. Dan untuk lemaknya dibawah rata - rata kebutuhan lemak
untuk 1 kali makan yaitu 13.0 gr - 21. 6 gr, serta tinggi PUFA.
Komposisi zat gizi yang telah di analisis, didapatkan resep yang sesuai
resep yang terpilih. Hal ini dikarenakan untuk penanganan obesitas bukan hanya
dilihat dari aspek zat gizi lemak saja, tetapi juga memperhatikan zat gizi lainnya
terdiri dari 4 cara pengolahan yaitu digulai, digoreng, ditumis dan direbus.
38
Masing - masing pengolahan terdiri atas 8 resep masakan dengan cara digulai, 6
resep masakan dengan cara digoreng, 1 resep masakan dengan cara ditumis dan 2
masakan gulai putih tahu, pangek masin tahu, touco tahu, dan gulai tahu tapak
leman. Alasan memilih resep masakan tersebut karena memiliki nilai gizi yang
sesuai dengan kriteria dengan energi, protein, lemak dan PUFA sesuai dengan
yang menjadi patokan / acuan. Alasan memilih gulai tahu kacang panjang dan
lodeh tahu tempe tunjang karena komposisi zat gizinya sesuai dengan kriteria,
walaupun untuk nilai gizi energi dan lemaknya berada diatas nilai rata - rata tetapi
masih dapat digunakan dengan cara dimodifikasi terlebih dahulu. Untuk nilai gizi
Resep masakan dengan cara digoreng yang terdiri dari resep masakan
tempe saus Padang, tahu kecap, perkedel tahu, dan tahu balado. Alasan memilih
resep tersebut karena nilai gizinya sesuai dengan kriteria nilai gizi yang dijadikan
acuan / patokan. Resep masakan sambal goreng tahu tempe, dan tempe goreng
lado mudo, alasan memilihnya karena untuk zat gizi sesuai dengan kriteria
walaupun untuk nilai gizi energi dan lemaknya berada diatas nilai rata - rata tetapi
masih dapat digunakan dengan cara dimodifikasi terlebih dahulu. Nilai gizi PUFA
Resep masakan dengan cara pengolahan ditumis yang terdiri dari resep
masakan tumis tahu tempe dan oseng tahu tempe. Alasan memilih resep ini,
karena nilai gizinya sesuai dengan kriteria nilai gizi yang menjadi patokan / acuan.
Nilai gizi PUFA tertinggi pada cara pengolahan ini adalah sebesar 2.7 gr
39
sedangkan untuk resep masakan dengan cara direbus yang terdiri atas resep
masakan pangek padeh tahu dan asam padeh tempe. Alasannya karena zat gizinya
seimbang dan cara pengolahannya tidak menggunakan minyak serta santan. Resep
ini selalu digunakan oleh masyarakat karena cara pengolahannya yang mudah dan
Yang Dianjurkan untuk kecukupan gizi untuk wanita usia subur pada usia 16
tahun - 49 tahun dalam satu hari. Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa
rata - rata kebutuhan energi pada wanita usia subur dalam 1 hari adalah 2.166.7
Kkal. Rata- rata kebutuhan protein sebesar 61.7 gr, lemak sebesar 65 gr,
karbohidrat 333.3 gr serta untuk kebutuhan PUFA dalam 1 hari sebesar 12.76 gr.
Kebutuhan protein hewani 65% dari protein total adalah 40.1 gr/ hari dan protein
nabati 35% dari protein total yang sebesar 21.6 gr/ hari. Kebutuhan protein nabati
3 bahan penukar untuk 1 hari, maka rata - rata protein nabati dalam 1 kali makan
adalah sebesar 7.2 gr. Kebutuhan lemak dan minyak dalam 1 hari adalah 5 bahan
penukar, maka rata - rata kebutuhan lemak untuk 1 kali makan adalah 13.0 gr -
21.6 gr.
nya kemudian dipilihlah resep yang akan dijadikan sebagai resep masakan untuk
penanganan obesitas pada WUS sebanyak 15 resep, maka diuji cobalah resep
ujicoba pengolahan dari resep yang terpilih, maka dilakukanlah modifikasi resep
40
pada resep masakan yang komposisi nilai gizinya tidak sesuai dengan kriteria.
Dari 15 resep yang terpilih, terdapat 4 resep masakan yang perlu dimodifikasi
agar dapat digunakan sebagai resep masakan untuk penanganan obesitas pada
WUS. Resep yang dimodifikasi tersebut terdiri dari 2 cara pengolah yaitu digulai
(gulai tahu kacang panjang, lodeh tahu tempe tunjang) dan digoreng (sambal
goreng tahu tempe, tempe goreng lado mudo). Resep masakan yang dimodifikasi
Resep masakan ini menggunakan bahan dasar utama adalah tahu, kacang
panjang, santan dan minyak goreng. Bahan pelengkap yaitu sereh, saun salam,
lengkuas, garam, gula pasir, dan merica. Bumbu halus adalah cabai merah, cabe
rawit merah, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar bubuk. Cara
pengolahannya adalah dengan cara dengan menumis bumbu halus bersama sereh,
daun salam, dan lengkuas hingga harum. Masukkan santan, masak hingga
mendidih dan masukkan tahu, aduk hingga rata. Selanjutnya, masukkan potongan
kacang panjang dan aduk hingga tahu dan kacang panjang matang. Masukkan
ini menyebabkan tingginya komposisi zat gizi yang terkandung didalamnya. Pada
menyebabkan resep ini sebaiknya digunakan sebagai sayur daripada protein nabati
karena lebih dominan beratnya dari pada berat tahu. Penggunaan minyak untuk
menumisnya terlalu banyak yang menyebabkan tingginya nilai gizi lemak. Oleh
41
sesuai dengan pemorsian dalam gizi dan resep ini berfokus sebagai resep masakan
lauk nabati. Nilai gizi resep awal E:161.8 Kkal, P: 9,4 gr, L: 12.0 gr, Kh: 7.7 gr,
dan PUFA : 2.8 gr. Dimodifikasi nilai gizinya menjadi E : 139.0 Kkal, P: 8,9 gr, L:
10.6 gr, Kh : 5.1 gr, dan PUFA : 2.7 gr yang telah sesuai dengan nilai gizi yang
Resep masakan ini menggunakan bahan dasar utama adalah tahu, tempe,
tunjang (kikil sapi), santan, dan minyak goreng. Bumbu pelengkap yang
digunakan adalah lengkuas, daun salam, garam, dan merica bubuk. Bumbu
halusnya terdiri dari cabe rawit, bawang merah, bawah putih, ketumbar, kemiri,
dan kunyit. Cara pengolahan resep ini adalah dengan mengukus potongan tempe
dan tahu. Tumis semua bumbu halus, masak hingga harum lalu masukkan daun
salam dan lengkuas. Tambahkan santan dan tunggu hingga mendidih. Masukkan
potongan tahu dan tempe yang telah dikukus, masak hingga matang. Tambahkan
garam, dan merica lalu aduk hingga rata. Setelah itu, angkat dan sajikan.
kikil sapi (tunjang) yang merupakan bahan makanan yang banyak mengandung
dalam resep ini seperti energi dan lemak. Oleh sebab itu, dimodifikasilah resep
yang awalnya menggunakan kikil sapi (tunjang) menjadi tidak menggunakan kikil
didalamnya. Resep ini sudah menggunakan sumber lemak dari santan dan minyak
goreng. Bahan sanatan digunakan sebagai bahan dasar utama dan minyak goreng
42
digunakan untuk menumis. Resep awal masakan lodeh tahu tempe tunjang dengan
E: 170.1 Kkal, P: 10.5 gr, L: 12.3 gr, Kh:7.0 gr, PUFA: 2.6 gr. Dimodifikasi
menjadi resep masakan lodeh tahu tempe yang tidak menggunakan kikil
didalamnya, diapatkan nilai gizinya adalah E: 142.0 Kkal, P: 9.1 gr, L: 10.0 gr,
Kh: 6.4 gr, PUFA: 2.6 gr yang telah sesuai dengan kriteria pemilihan resep
praktis. Pada resep ini menggunakan bahan dasar utama adalah tahu, tempe, dan
minyak goreng. Bahan pelengkapnya yaitu daun jeruk, garam dan merica. Bumbu
halusnya menggunakan bahan bawang putih, bawang merah, tomat merah, cabai
merah, dan cabai rawit. Cara pengolahan resep ini adalah dengan merendam
potongan tahu dan tempe dengan larutan garam, kemudian diamkan sekitar 5
menit. Setelah itu goreng tahu dan tempe, lalu sisihkan. Tumis bumbu halus dan
daun jeruk hingga masak hingga harum. Masukkan potongan tahu dan tempe,
masak hingga matang. Setelah itu, tambahkan garam, dan merica. Aduk hingga
dari 10 gr menjadi 8 gr, hal ini dikarenakan tingginya komposisi nilai gizi yang
terkandung dalam resep ini. Seperti nilai gizi energi dan lemak yang dapat
Komposisi resep awal dengan nilai gizi E: 194.7 Kkal, P: 12.9 gr, L: 14.7 gr,
Kh:6.2 gr, PUFA: 2.6 gr, setelah dimodifikasi dengan mengurangi jumlah
43
penggunaan minyak pada resep masakan ini , didapatkan nilai gizi E: 145.7 Kkal,
P: 8.8 gr, L: 10.3 gr, Kh: 5.2 gr, PUFA: 2.6 gr.
masyarakat Minangkabau karena cara pengolahan yang mudah dan praktis. Resep
masakan ini menggunakan bahan dasar utamanya adalah tempe, dan minyak
goreng. Bahan pelengkapnya berupa garam, jeruk nipis, dan merica. Serta untuk
bumbu halusnya terdiri dari bawang merah, dan cabe hijau. Cara pengolahannya
adalah rendam potongan tempe dengan larutan garam selama 5 menit , setelah itu
goreng dengan minyak hingga matang, angkat dan sisihkan. Rebus cabe hijau dan
bawang merah sebentar saja, asalkan cabe layu dan warnanya hijaunya masih
segar, angkat dan tiriskan. Giling kasar cabe hijau dan bawang merah serta garam.
Setelah itu tumis sebentar hingga harum, lalu tambahkan meica dan perasan jeruk
nipis, diaduk hingga matang merata. Masukkan tempe yang sudah digoreng tadi,
tingginya komposisi nilai gizi yang terkandung dalam resep ini. Nilai gizi energi
dan lemak yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat gizi serta dapat
memicu terjadi obesitas. Resep awal dengan nilai gizi E: 168.5 Kkal, P: 9.5 gr,
L:11.9 gr, Kh: 8.5 gr, PUFA: 2.3 gr dan setelah dimodifikasi dengan mengurangi
obesitas sehingga nilai gizinya menjadi E: 142.7 Kkal, P: 9.5 gr, L : 8.9 gr, Kh:
masakan untuk penanganan obesitas pada WUS, maka resep yang terpilih akan
masakannya. Resep yang terpilih selain resep yang dimodifikasi adalah sebagai
berikut :
Pada resep ini, menggunakan cara pengolahan dengan cara digulai yang
bahan dasar utama yang digunakan adalah tahu dan santan. Serta untuk bahan
pelengkapnya terdapat daun kunyit, daun ruku - ruku, garam , dan minyak goreng.
Bahan bumbu halusnya yaitu bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, cabe
rawit.
Pengolahan resep ini adalah dengan menumis bumbu halus hingga harum.
Masukkan santan, daun kunyit, dan daun ruku - ruku. Aduk terus hingga mendidih
agar santan tidak menggumpal. Kemudian bubuhi garam, dan masukkan tahu.
Masak hingga matang dan pangek masin tahu siap disajikan. Nilai gizi yang
terkandung dalam 1 porsi resep masakan ini adalah energi 118.5 Kkal, protein 8.5
gr, lemak 8.8 gr, karbohidrat 3.7 gr, dan PUFA : 2.4 gr.
2) Touco Tahu
Resep masakan gulai tahu diolah dengan cara digulai. Bahan dasar utama
adalah tahu, santan serta bahan pelengkap dan bumbu halusnya adalah bawang
merah, bawang putih, cabe hijau, daun salam, daun jeruk, garam, minyak goreng
larutan garam, setelah itu goreng tahu hingga matang, dan sisihkan. Tumis
bawang merah dan putih hingga harum. Masukkan bumbu halus, daun salam, dan
daun jeruk masak hingga harum. Tambahkan irisan cabe hijau, kemudian
masukkan santan, masak hingga mendidih dan tambahkan garam. Masukkan tahu
yang digoreng tadi masak hingga matang merata dan touco tahu siap disajikan.
Nilai gizi 1 porsi resep masakannya adalah energi 118.5 Kkal, protein 8.5 gr,
lemak 8.8 gr, Karbohidrat 3.7 gr, dan PUFA : 2.7 gr.
bahan dasar utama adalah tahu, santan dan daun tapak leman (daun mangkokan).
Bahan pelengkapnya seperti batang serai, daun jeruk, dan daun kunyit. Bahan
yang digunakan bumbu halusnya adalah cabe merah, bawang merah, bawang
daun jeruk, daun kunyit aduk hingga rata. Masak santan hingga mendidih sambil
diaduk agar santan tidak pecah dan mendidih. Masukkan tahu dan daun tapak
leman, aduk rata dan masak kembali hingga mendidih serta matang, angkat dan
siap disajikan. Nilai gizi 1 porsi resep ini adalah energi 120.0 Kkal, protein 8.7 gr,
lemak 8.9 gr, karbohidrat 4.0 gr, dan PUFA : 2.7 gr.
Resep ini menggunakan bahan dasar yang terdiri dari tahu, dan santan
bawang merah, bawang putih, cabe hijau, jahe, daun salam, garam, merica, dan
bawang putih, dan cabe hijau , kemudian sisihkan. Potong dadu tahu, kemudian
sisihkan. Tumis bawang merah, bawang putih, jahe, dan daun salam hingga harum.
Masak hingga matang dan tambahkan garam, meica, ketumbar, aduk hingga rata.
Resep ini memiliki komposisi zat gizi untuk 1 porsi resep masakannya
adalah sebesar energi 144.3 Kkal, protein 8.5 gr, lemak 11.8 gr, Karbohidrat 3.7
gr, dan PUFA : 2.8 gr. Hal ini menunjukkan bahwa resep ini dapat dijadikan
penanganan obesitas.
Cara pengolahan resep ini adalah digoreng yang pada resep masakan ini
menggunakan bahan dasar utama adalah tempe. Bahan pelengkap seperti saos
tiram, bawang merah, bawang putih, cabe hijau, tomat, daun seledri, minyak
goreng, air, dan garam serta untuk bumbu halusnya adalah cabe merah.
matang, sisihkan. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Setelah
itu masukkan cabe hijau dan tomat yang sudah diiris , masak hingga layu dan
tambahkan air, dan garam. Tambahkan saos tiram, dan bumbu halus dan tunggu
hingga air mendidih. Terakhir, masukkan tempe masak hingga bumbu meresep
dan tambahkan daun seledri dan siap disajikan. Nilai gizi 1 porsi resep ini adalah
energi 145.4 Kkal, protein 9.6 gr, lemak 8.9 gr, karbohidrat 9.1 gr, dan PUFA :
2.2 gr.
47
6) Tahu Kecap
bahan dasar tahu, dengan bahan pelengkap adalah bawang putih, bawang merah,
jahe, cabai rawit, asam kesturi, daun salam, daun jeruk, kecap, minyak goreng,
garam, dan merica serta air. Cara pengolahannya adalah dengan memotong tahu
sesuai selera, goreng sebentar dengan api kecil, sisihkan. Tumis bawang merah,
bawang putih hingga harum. Masukkan cabe rawit utuh, daun jeruk, daun salam
masak hingga layu. Masukkan kecap dan air, masak hingga mendidih. Masukkan
garam, gula dan merica aduk hingga rata, tambahkan perasan asam kesturi.
Tambahkan tahu, biarkan sebentar hingga bumbu meresap dan tahu kecap siap
disajikan. Nilai gizi 1 porsinya adalah energi 125.1 Kkal, protein 9.2 gr, lemak 9.8
7) Perkedel tahu
Resep ini diolah dengan cara digoreng yang menggunakan bahan utama
berupa tahu, tepung terigu, telur, dan minyak goreng. Bahan pelengkapnya adalah
seledri, bawang merah, bawang putih, merica, dan garam. Cara pengolahan
dengan cara yaitu mengiris tipis bawang merah dan bawang putih, kemudian
goreng dan sisihkan. Haluskan tahu dengan cara menggunakan garpu. Tambahkan
tepung terigu, bawang merah dan putih goreng, aduk hingga rata. Tambahkan iris
seledri, garam dan merica. Aduk hingga tercampur rata, ambil satu sendok adonan
kemudian bentuk bulat. Kocok lepas telur sebagai bahan pelapis adonan perkedel
tahu. Terakhir lapisi adonan yang dibulatkan tadi dengan telur, kemudian goreng
dengan minyak panas hingga matang. Nilai gizi adalah energi 186.5 Kkal, protein
11.7 gr, lemak 12.0 gr, karbohidrat 9.8 gr, dan PUFA : 3.1 gr.
48
8) Tahu balado
Resep ini diolah dengan cara digoreng dengan bahan dasar utama yang
digunakan pada resep ini adalah tahu dan minyak goreng. Bahan bumbu halusnya
berupa cabe merah, garam, bawang merah, dan tomat merah. Cara pengolahannya
adalah potong tahu berbentuk kotak, rendam tahu dengan sedikit garam. Tunggu
kira - kira 10 menit, panaskan minyak dan goreng tahu hingga matang. Haluskan
cabe merah, bawang merah, dan tomat, selanjutnya goreng dengan minyak hingga
matang. Campurkan tahu dengan cabe, aduk hingga tercampur rata. Nilai gizi
untuk 1 porsi resep ini adalah energi 119.1 Kkal, protein 8.1 gr, lemak 9.8 gr,
dasar utama tahu dan tempe, dengan bahan pelengkapnya adalah bawang, bawang
putih, cabai rawit merah, lengkuas, tomat, garam, minyak goreng dan kecap. Cara
memasak yaitu panaskan sedikit minyak, tumis bawang merah, bawang putih,
cabai, tomat, lengkuas sampai harum. Tambahkan sedikit air tunggu sampai
mendidih. Masukan potongan tahu dan tempe aduk, tambahkan garam dan kecap
aduk lagi sampai rata. Koreksi rasa, tunggu sampai meresap, dan siap untuk
disajikan. Nilai gizinya adalah energi 130.9 Kkal, protein 8.8 gr, lemak 9.3 gr,
Resep ini diolah dengan cara direbus dan merupakan resep yang sering
digunakan oleh masyarakat, selain resep asam padeh tempe tetapi dengan bahan
49
dasar utamanya adalah tahu. Bahan pelengkapnya berupa asam kadis, daun kunyit,
serai, garam, dan air, serta untuk bahan bumbu halusnya adalah bawang merah,
bawang putih, cabe merah, dan jahe. Cara pengolahan resep ini dengan
air, masak hingga mendidih, dan tambahkan asam kandis serta garam aduk hingga
tercampur. Masukkan tahu dan masak hingga matang. Pangek padeh tahu siap
disajikan. Nilai gizi adalah energi 84.1 Kkal, protein 8.4 gr, lemak 4.9 gr,
Resep ini diolah dengan cara direbus serta merupakan resep yang sering
digunakan oleh masyarakat yang bahan dasar utamanya berupa tempe. Bahan
pelengkapnya seperti tomat, lengkuas, serai, daun kunyit, daun salam, daun jeruk,
asam kandis, garam, daun ruku - ruku, dan air. Bumbu halusnya berupa cabe
Cara pengolahannya adalah potong tempe sesuai selera. Rebus air dalam
panci secukupnya. Masukkan bumbu halus, daun kunyit, daun salam, daun jeruk,
lengkuas, serai, dan asam kandis. Masak sampai mendidih, tambahkan garam,
gula pasir, dan tempe kedalam panci. Masak sampai tempe matang dan kuah agak
sedikit mengental. Masukkan potongan tomat dan daun ruku - ruku. Nilai gizinya
adalah energi 107.6 Kkal, protein 9.8 gr, lemak 3.9 gr, karbohidrat 10.2 gr, dan
Resep yang telah dimodifikasi dan telah diujicobakan, tidak lupa juga
meliputi warna, tekstur, aroma, penampilan, dan rasa serta juga memperhatikan
50
nilai gizi yang terkandung didalamnya. Perlu memperhatikan daya terima resep
dipilihlah resep yang sesuai dengan zat gizi yang diinginkan serta zat gizi yang
resep yang diuji cobakan tersebut jika ada zat gizi yang tidak sesuai dengan zat
gizi yang diinginkan. Terakhir disusunlah resep - resep terpilih tersebut menjadi
Rancangan atau draft buku resep ini dilakukan setelah resep diberi
masukkan oleh tenaga ahli mengenai susunan draft buku resep kacang - kacangan
pendapat dan penilaian yang dilakukan oleh tenaga ahli dari proses penyusunan
buku resep yang dimulai dari tahap identifikasi, analisis, pemilihan resep masakan
sesuai dengan nilai gizi yang diinginkan, uji coba resep yang telah dilakukan dan
tata letak penyusunan kumpulan resep. Diperoleh penilaian dan masukkan dari
tenaga ahli, maka resep - resep yang diuji cobakan tersebut disatukan dalam
bentuk buku resep dan langsung mengesahkannya menjadi sebuah buku kumpulan
resep kacang - kacangan dan olahannya untuk penanganan obesitas pada WUS.
diantaranya penggunaan bahan baku atau bahan tambahan dalam buku resep
(tanpa/sedikit minyak atau lemak), penggunaan bumbu masakan pada buku resep
yang diperoleh (tinggi PUFA), cita rasa masakan dari buku resep, penampilan
51
masakan dari buku resep dan tata letak buku resep yang telah disusun. Setelah
diperoleh penilaian dan masukkan dari tenaga ahli mengenai buku resep hidangan
makanan berbasis kacang - cangan yang telah disatukan dalam bentuk buku resep
A. Kesimpulan
1. Didapatkan 17 resep jenis masakan yang dikumpulkan dari media online,
2. Komposisi zat gizi yang terkandung pada resep yang telah didapatkan
dengan nilai rata - rata zat gizi yang terkandung dalam resep masakan
dibawah 145.98 Kkal, proteinnya diatas 7.2 gr, lemaknya berada dibawah
13.0 gr, dan untuk nilai gizi PUFA berada diatas 2.0 gr terpilihlah 15
B. Saran
1. Diharapkan buku resep ini dapat berguna untuk penangan obesitas pada
2. Resep masakan yang mempunyai komposisi nilai gizi yang tidak sesuai
4. Diharapkan buku resep ini dapat diberikan masukkan dari para ahli
pada WUS.
DAFTAR PUSTAKA
4. Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang & Biji - bijian.
Jakarta : Penebar Swadaya.
10. Fitriani, Erda (2012). Pola Kebiasaan Makan Orang Lanjut Usia Suku
bangsa Minangkabau. Padang. Vol. XI No.2
11. Gusnedi MPH, Umi Fahmida PhD , Ratna Djuwita MD, PhD , Fiastuti
Witjaksono MD, PhD , Murdani Abdullah MD, PhD. 2019. Rekomendasi
Berbasis Makanan Bagi Wanita Minangkabau Usia Subur Penderita
Dyslipidemia. Asia Pac J Clin Nutr 2019; 28 (2): 310-320.
12. Gusnedi PhD, MPH, Murdani Abdullah PhD, MD, Fiastuti Witjaksono
PhD, MD, Muchtaruddin Mansyur PhD, MD, Fariz Nurwidya PhD, MD,
Ratna Djuwita PhD, MD, Cesilia Meti Dwiriani PhD, Umi Fahmida
PhD.2020. Promosi Rekomendasi Berbasis Makanan Yang Dioptimalkan
Untuk Meningkatkan Praktik Diet Dan Asupan Nutrisi Di Antara Wanita
Minangkabau Usia Subur Dengan Dyslipidemia.Asia Pac J Clin Nutr
2020; 29 (2): 334-347.
17. http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/N2VaaXIxZGZwWFpEL1VlRFdQQ
3ZRZz09/2018/02/FactSheet_Obesitas_Kit_Informasi_Obesitas.pdf.
(P2PTM KEMKES. 2018. Klasifikasi Obesitas Setelah Pengukuran IMT,
diakses 12 Juni 2021 pukul 19.30).
19. K. Muthia, S. Andarini, and N. Novita Wirawan “Asupan Sserat dan IMT
Wanita Usia Subur Suku Madura di Kabupaten Malang”, indones.J.Hum.
Nutr., Vol 4, no.1, PP. 1-11, 2017.
20. Kemenkes RI. 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Direktorat Gizi
Masyarakat.
21. Lubis,Z. Status Gizi Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Akan Dilahirkan. Pengantar falsafah Sains (PPS702) Program Pasca
Sarjana S3 IPB,Bogor.2003.
23. PMK No. 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
28. Savitri, Indri. 2014. “Pengembangan Resep Lauk Nabati Makanan Lunak
‘Tempe Santan’ di Instalasi Gizi RSSA Malang,” Laporan. Pontianak :
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
2. Apa saja kebiasaan masak dalam mengolah masakan untuk sumber protein
3. Apa saja resep masakan yang sering digunakan untuk olahan kacang -
kacangan ?
4. Cara pengolahan apa saja yang diketahui untuk mengolah protein nabati yang
olahannya ?
KUMPULAN RESEP
OLAHAN KACANG -
KACANGAN
Dosen Pembimbing
REKA NOVEBRIYANTI
Dr. Gusnedi, STP, MPH
182110113
Ir. Zulferi, M.Pd
KUMPULAN RESEP OLAHAN KACANG - KACANGAN
UNTUK PENANGANAN OBESITAS PADA WANITA
USIA SUBUR
PENELITIAN :
REKA NOVEBRIYANTI (182110113)
PEMBIMBING :
Dr. Gusnedi, STP, MPH
Ir. Zulferi, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan dan menyusun buku kumpulan
resep masakan dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga buku
ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
Penanganan Obesitas Pada Wanita Usia Subur ini dibuat untuk memudahkan
bagi wanita usia subur dalam mengolah masakan khususnya resep masakan lauk
nabati. Didalam buku resep ini sudah tercantumkan nilai gizi dari 1 resep masakan
untuk 1 kali makan. Semoga buku ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Dan dapat merubah kebiasaan, pola makan,
perilaku makan yang salah selama ini. Buku ini mungkin masih ada kekurangan
dalam penyusunannya, maka perlu masukkan dari pembaca berupa kritik dan
saran yang membangun sehinnga dapat tersempurnanya buku kumpulan resep ini.
terutama dari media cetak, media online, dan informasi dari informan. Dan
masukan dari para ahli dalam penyusunan buku resep ini. Akhir kata, semoga
buku resep ini dapat menjadi referensi dan pedoman yang bermanfaat bagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
GULAI TAHU KACANG PANJANG
U
1
PANGEK MASIN TAHU
2
TOUCO TAHU
3
LODEH TAHU TEMPE
4
GULAI TAHU TAPAK LEMAN
5
GULAI PUTIH TAHU
30
menit
6
SAMBAL GORENG TAHU TEMPE
Bumbu halus : 3. Lalu masukkan potongan tahu dan tempe yang telah
7
TEMPE SAUS PADANG
8
TAHU KECAP
9
GORENG TEMPE LADO MUDO
50 gr tempe, potong kotak 1. Rendam tempe dalam larutan garam, angkat dan tiriskan.
Kemudian goreng hingga matang, angkat dan tiriskan.
1 sdt air jeruk nipis
2. Rebus cabe hijau sebentar saja, asalkan cabenya layu dan
50 gr cabe hijau
warna hijaunya masih segar, angkat dan tiriskan.
10 gr bawang merah 3. Giling cabe hijau, bawang merah, dan garam.
½ sdt garam 4. Tumis sebentar hingga harum, kemudian tambahkan
100 gr minyak goreng perasan jeruk nipis, aduk hingga rata.
5. Kemudian masukkan tempe, aduk hingga rata dan
angkat. Dan siap untuk disajikan
25
menit
10
PERKEDEL TAHU
Cara membuat :
Bahan : 1. Iris tipis bawang merah dan bawang putih, kemudian
100 gr tahu goreng dan sisihkan.
20 gr tepung terigu 2. Haluskan tahu dengan cara menggunakan garpu.
30 gr telur Kemudian tambahkan tepung terigu, bawang merah dan
2 batang seledri putih goreng, aduk hingga rata.
3 siung bawang merah 3. Setelah itu, tambahkan iris seledri, garam dan merica.
1 siung bawang putih Aduk hingga tercampur rata, ambil satu sendok adonan
¼ sdt merica kemudian bentuk bulat.
½ sdt garam 4. Kocok lepas telur sebagai bahan pelapis adonan perkedel
100 gr minyak goreng tahu. Lalu lapisi adonan yang dibulatkan tadi dengan telur,
kemudian goreng dengan minyak panas hingga matang.
15
menit
11
TAHU BALADO
Cara membuat :
Bahan :
1. Potong tahu berbentuk kotak.
100 gr tahu
2. Rendam tahu dengan sedikit garam.
100 gr minyak goreng
½ sdt garam
3. Setelah kira - kira 5 menit, panaskan minyak dan
goreng tahu hingga matang.
Bumbu halus : 4. Haluskan cabe merah, bawang merah, dan
50 gr cabe merah tomat. Setelah itu goreng dengan minyak hingga
3 siung bawang merah
matang.
½ buah tomat merah
5. Campurkan tahu dengan cabe, aduk hingga
tercampur rata.
20
menit
12
TUMIS TAHU TEMPE
Cara membuat :
Bahan :
1. Panasakan sedikit minyak, tumis bawang
50 gr tahu, potong dadu, goreng
merah, bawang putih, cabe merah dan tomat
setengah matang
sampai harum.
25 gr tempe, potong dadu, goreng
setengah matang 2. Tambahkan air tunggu hingga mendidih
3 siung bawang merah , diris 3. Kemudian masukkan potongan tahu dan
1 siung bawang putih, diiris tempe, aduk dan tambahkan kecap serta
3 buah cabe merah
garam. Aduk hingga rata.
½ buah tomat, diiris
4. Tunggu hingga air meresap dan siap disajikan
1 sdt kecap manis
30 gr minyak goreng
½ sdt garam 15
menit
50 ml Air
13
PANGEK PADEH TAHU
Cara membuat :
Bahan : 1. Masukkan bumbu halus, tambahkan daun
100 gr tahu, potong kotak
kunyit, serai.
1 buah asam kadis
2. Kemudian masukkan air, masak hingga
1 lembar daun kunyit
1 ruas jari serai mendidih, dan tambahkan asam kandis serta
1 sdt garam garam aduk hingga tercampur.
200 ml air 3. Setelah mendidihkan, masukkan tahu dan
masak hingga matang.
Bumbu halus :
4. Pangek padeh tahu siap disajikan.
6 siung bawang merah
2 siung bawang putih
30 gr cabe merah
15
1 ruas jari jahe menit
14
ASAM PADEH TEMPE
15
KARTU KONSULTASIPENYUSUNAN TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI D-III GIZI
POLTEKKES KEMENKES PADANG TAHUN 2021
HARI/ TTD
TOPIK KONSULTASI SARAN PERBAIKAN
TANGGAL PEMBIMBING
Menambahkankan resep
masakan berbasis kacang -
Senin / 17 Mei
Konsultasi BAB IV kacangan dari resep yang
2021
digunakan ditengah
masyarakat Minangkabau
Menambahkan tabel pada
Senin / 24 Mei
BAB IV hasil dan perbaikan format
2021
tabel
Menambah penjelasan
Jumat / 28 Mei
BAB IV tentang hasil dan
2021
pembahasan
Sesuaikan kesimpulan
Kamis / 3 Juni
BAB IV sampai BAB V dengan saran dengan tujuan
2021
khusus
Jumat / 4 Juni Konsultasi BAB I sampai Memperbaiki penulisan
2021 BAB V tugas akhir
Rabu / 9 Juni
ACC
2021
HARI/ TTD
TOPIK KONSULTASI SARAN PERBAIKAN
TANGGAL PEMBIMBING