Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN BEST PRACTICE

PENGALAMAN TERBAIK MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN


BERORIENTASI HOTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI KIMIA KARBON
UNIT ALKOHOL-ETER DI KELAS XII IPA 1 SMAN 1 TEWANG
SANGALANG GARING KABUPATEN KATINGAN

Disusun oleh:

FISKA PURWANITA,S.Pd
SMAN 1 TEWANG SANGALANG GARING

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS KEGIATAN


PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS ZONASI
KABUPATEN KATINGAN
2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini mengesahkan Laporan Best Practice dengan judul:

PENGALAMAN TERBAIK MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN


BERORIENTASI HOTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI KIMIA KARBON
UNIT ALKOHOL-ETER DI KELAS XII IPA 1 SMAN 1 TEWANG
SANGALANG GARING KABUPATEN KATINGAN

Benar – benar merupakan karya asli yang dibuat oleh:

Fiska Purwanita, S. Pd
NIP. 19890320 201402 2 009

Guru Kimia SMAN 1 Tewang Sangalang Garing

Yang dibuat untuk memenuhi tugas Guru Sasaran Kegiatan PKP Zonasi Kabupaten

Katingan Tahun 2019.

Pendahara, 25 Oktober 2019

Yang mengesahkan
Kepala SMAN 1 Tewang Sangalang
Garing,

Hj. N O R M I N A , S. P d
NIP. 196702171997022003

2
BIODATA PENULIS

Nama : Fiska Purwanita, S. Pd

TTL : Palangka Raya, 20 Maret 1989

Alamat : Jl. Tanggu no 22 Pendahara Kabupaten Katingan

No Hp : 0852-4805-6919

E-mail : vieschaapurwanita20@gmail.com

Unit kerja : SMAN 1 Tewang Sangalang Garing

Pendidikan terakhir : S-1 Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga laporan kegiatan best practice ini dapat
diselesaikan dengan baik. Laporan kegiatan best practice ini berisi tentang
pengalaman penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi HOTS melalui
model PBL pada materi Unit Alkohol Eter di kelas XII IPA 1 SMAN 1 Tewang Sangalang
Garing yang menjadi bagian tugas LK-9 Kegiatan Guru Sasaran Program PKB melalui
PKP Berbasis Zonasi di Kabupaten Katingan.
Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Ibu Lisa Kamryatul, S. Pd sebagai Guru Inti yang telah membimbing kegiatan
Guru Sasaran Zonasi Kabupaten Katingan.

2. Bapak Drs. Murdiyanto sebagai pengawas mata pelajaran Kimia Kabupaten


Katingan.

3. Bapak Drs. M. Sudima sebagai pengawas sekolah Kabupaten Katingan.

4. Ibu Hj. Normina, S. Pd sebagai Kepala SMAN 1 Tewang Sangalang Garing yang
telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk mengikuti kegiatan
ini.

5. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
laporan ini.

Semoga laporan kegiatan best practice ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan menjadi referensi bagi semua kalangan. Laporan ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu, penulis mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi.

Pendahara, 25 Oktober 2019


Penulis

Fiska Purwanita, S. Pd

4
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii

BIODATA PENULIS ...................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Jenis Kegiatan ...................................................................................... 3

C. Manfaat Kegiatan ...................................................................................... 3

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran ...................................................................................... 4

B. Bahan/Materi Kegiatan ...................................................................................... 4

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan .............................................................. 4

D. Alat/Instrumen ...................................................................................... 9

E. Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................................ 9

BAB III HASIL KEGIATAN ...................................................................................... 10

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ...................................................................................... 11

B. Rekomendasi ...................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang
tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten
dalam bidangnya. Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan
insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradaban dunia. Implementasi Kurikulum 2013 yang menjadi rujukan proses
pembelajaran pada satuan pendidikan, sesuai kebijakan, perlu mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi tersebut bukan sebagai program
tambahan atau sisipan, melainkan sebagai satu kesatuan mendidik dan belajar bagi
seluruh pelaku pendidikan di satuan pendidikan. Implementasi Penguatan
Pendidikan Karakter tidak terlepas dalam pembelajaran baik di luar maupun di
dalam kelas. Tercapainya pembelajaran yang berkualitas idealnya menghasilkan
sikap yang baik, pengetahuan yang mumpuni dan keterampilan yang terakumulasi
pada diri peserta didik. Melalui proses pembelajaran yang menantang akan
memberikan pengalaman belajar bermakna, sehingga pengalaman belajar tersebut
dapat teraplikasikan oleh peserta didik dalam menghadapi permasalahan di
kehidupan nyata.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) yang telah diikuti oleh sekitar 1.812.565 peserta
didik SMA dan MA di seluruh Indonesia yang berlangsung pada April 2018,
menimbulkan permasalahan yang sempat viral di media sosial. Keluhan yang
banyak terjadi adalah mengenai sulitnya soal - soal UN. Kuhusus daerah

6
Kalimantan Tengah berdasarkan data dari
https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id daya serap penguasaan materi dari 40
soal yang di ujikan hanya ada 11 soal yang memiliki daya serap > 55%, untuk materi
Kimia Organik dari 7 soal yang diujikan hanya 2 soal yang memiliki daya serap >
55% salah satu soal yang memiliki daya serap rendah adalah dalam menentukan
rumus struktur, tatanama, sifat, dan kegunaan senyawa karbon hanya memiliki
daya serap sebesar 26,74% dan secara nasional berada pada 33,24% artinya masih
cukup jauh dari daya serap minimal.
SMAN 1 Tewang Sangalang Garing adalah salah satu sekolah yang berada
pada Kabupaten Katingan dengan jumlah siswa 396 orang. Pada Ujian Nasional
tahun 2018 dari 52 peserta ujian jurusan IPA ada 7 siswa yang memilih ujian
peminatan Kimia hal ini disebabkan saat belajar mata pelajaran kimia siswa
terjebak pada rumus-rumus kimia dan tidak mengerti tentang hakekat dari rumus
tersebut sehingga menjadikan anggapan bahwa materi kimia itu sulit dan
mempunyai banyak sekali hapalan dan rumus.
Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang
dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasi Penguatan Pendidikan
Karakter dan pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan
disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning/PBL. PBL merupakan model
pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan
masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa
dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-

7
hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir
secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran
yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Ketika penulis mencoba untuk melaksanakan pembelajaran berorientasi
HOTS melalui model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) pada materi
Kimia Karbon unit Alkohol-Eter di kelas XII IPA 1 SMAN 1 Tewang Sangalang Garing
Kabupaten Katingan peserta didik jadi lebih memaknai bahwa pelajaran Kimia
adalah pelajaran yang bersifat kontektual atau berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Sehingga membuat peserta didik lebih antusias untuk mempelajarinya.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Kimia pokok bahasan Kimia Karbon dengan sub pokok bahasan
Alkohol – Eter pada kelas XII IPA menggunakan metode Problem-Based Learning
(PBL).

C. Manfaat Kegiatan
Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran Kimia pokok
bahasan Kimia Karbon dengan sub pokok bahasan Alkohol – Eter pada kelas XII IPA
1 yang berorientasi HOTS

8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari pelaksanaan best practice ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan penulis dalam meyusun rancangan pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan agar peserta didik dapat lebih
siap dan terbiasa menggunakan kemampuan keterampilan berfikir tingkat tinggi
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas XII IPA 1
SMAN 1 Tewang Sangalang Garing berjumlah 32 orang

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas XII Semester II pokok bahasan Kimia Karbon dengan subpokok bahasan
Alkohol-Eter yaitu dengan rincian KD oengetahuan dan keterampilan sebagai
berikut:
KD 3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa
karbon (haloalkana, amina, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat.
KD 4.9 Merancang dan melakukan percobaan untuk sintesis senyawa karbon,
identifikasi gugus fungsi dan/atau penafsiran data spektrum inframerah
(IR).

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan best practice ini menerapkan pendekatan saintifik
dengan menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dan
metode diskusi tanya jawab.

9
Langkah – langkah yang dilakukan untuk pelaksaan kegiatan best practice
ini adalah:
 Pemetaan KD
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KI 3: KD 3.9
Memahami, menerapkan, dan menganalisis Menganalisis struktur,
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, tatanama, sifat, sintesis, dan
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin kegunaan senyawa karbon
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: KD 4.9 Menyajikan rancangan


Mengolah, menalar, dan menyaji dalam percobaan sintesis senyawa
ranah konkret dan ranah abstrak terkait karbon, identifikasi gugus
dengan pengembangan dari yang fungsi dan/atau penafsiran
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, data spektrum inframerah (IR)
bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan

10
 Perumusan IPK

Kompetensi Dasar IPK Materi

KD 3.9 Struktur, Tata


 Menganalisis struktur,  3.9.1 Nama, Sifat,
tatanama, sifat, sintesis, Menganalisis struktur alkohol, Isomer,
dan kegunaan senyawa eter Identifikasi dan
karbon  3.9.2 Kegunaan
Menganalisis tatanama Senyawa:
alkohol , eter Alkohol - Eter

 KD 4.9 Struktur, Tata


Menyajikan rancangan  4.9.1 Nama, Sifat,
percobaan sintesis Mengidentifikasi struktur Isomer,
senyawa karbon, alkohol dan eter untuk Identifikasi dan
identifikasi gugus fungsi menentukan sifat alkohol dan Kegunaan
dan/atau penafsiran eter Senyawa:
data spektrum Alkohol - Eter
inframerah (IR)

 Pemilihan model dan metode pembelajaran


Model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dan metode diskusi
tanya jawab.

11
 Merencanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran
IPK Kegiatan Sumber
No IPK Keterampilan Penilaian
Pengetahuan Pembelajaran Belajar/Media
3.9.1 4.9.1 Pendahuluan: 1. Buku paket Sikap:
Menjelaskan Mengidentifikasi
Mengamati Kimia kelas 1. Penilaian
strutur
struktur alkohol contoh
aklohol, eter XII observasi
3.9.2 dan eter untuk penggunaan
alkohol eter 2. Laptop 2. Penilaian
Menjelaskan
menentukan dalam kehidupan
tata nama 3. LCD Diri
alkohol, eter sifat alkohol dan sehari-hari
3. Penilaian
eter 1. Mengamati teman
contoh-contoh
& diskusi sebaya
struktur dan
tatanama,
alkohol, eter Pengetahuan:
1. Tertulis
2. Mengumpulkan
informasi (PG dan
tentang
Essay)
konsep dari
struktur, dan 2. Tes lisan
tatanama
3. Penugasan
alkohol, eter
Keterampilan
3. Diskusi untuk
mengolah 1. Unjuk
informasi kerja
4.Mempresentasi 2. Diskusi
hasil diskusi di 3. Produk
depan kelas
1.
Penutup:
 Refleksi
 Evaluasi
 Kesimpulan

12
 Menyusun perangkat pembelajaran
Kegiatan pembelajaran disusun dengan mengembangan model
pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dan metode diskusi tanya jawab.
Sintak Guru Peserta didik
Mengorientasi masalah Peserta didik berdiskusi :
 menjelaskan yang
dimaksud dengan
senyawa alkohol dan
eter
 mencari struktur
senyawa beserta nama
Guru membagikan bahan
IUPAC alkohol dan eter
bacaan tentang energi
yang terdapat pada
alternatif yang berasal dari
bacaan tersebut
alkohol dan eter
 menjelaskan struktur
dan tatanama alkohol-
eter selain yang ada
pada bacaan tersebut
 merumuskan perbedaan
senyawa alkohol dan
eter
Mengorganisasikan Guru membuat kelompok Peserta didik berkelompok
heterogen yang dan menentukan sumber
beranggotakan 4 orang informasi yang akan
dan memberikan digunkan untuk
penjelasan terhadap menyelesaikan pertanyaan
tugas yang diberikan diskusi
Mengumpulkan Data Guru mengamati kegiatan Peserta didik berdiskusi
diskusi peserta didik dan menjawab pertanyaan dan
menilai keaktifan peserta menuliskan jawaban
didik dalam setiap tersebut pada lembaran
kelompok yang telah disediakan
Mempresentasikan Perwakilan kelompok
Guru membimbing secara bergantian
mempresentasikan hasil
jalannya presentasi dan
diskusi di depan kelas dan
kegiatan tanya jawab kelompok yang lain
memberikan apresiasi
Menganalisis Guru memberi penguatan
materi alkohol-eter
berdasarkan hasil
presentasi peserta didik Peserta didik membuka
sehingga materi tersebut
ruang tanya jawab dengan
dapat dipahami oleh
peserta didik. kelompok yang lain

Guru menilai bentuk dan


cara presentasi peserta
didik

13
Mengevaluasi Guru membimbing Peserta didik dibimbing
peserta didik agar dapat guru menyimpulkan
menarik kesimpulan materi yang dibahas.

D. Alat/Instrumen
Kegiatan best practice ini menggunakan beberapa media untuk mendukung
kegiatan pembelajaran, terdiri dari:
 Teks bacaan yang berjudul “ Sumber Energi Alternatif : Alkohol – Eter “
 Presentasi power point yang berisi materi pelajaran
 Molymood

Instrumen yang digunakan pada kegiatan best practice ini, terdiri dari:
 Instrumen penilaian sikap
 Instrumen penilaian keterampilan
 Instrumen peniaian pengetahuan

E. Waktu dan Tenpat Kegiatan


Kegiatan best practice dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Oktober 2019
bertempat di kelas XII IPA 1 SMAN 1 Tewang Sangalang Garing Kabupaten
Katingan.

14
BAB III
HASIL KEGIATAN

Hasil kegiatan best practice dalam pembelajaran Kimia pokok bahasan Kimia Karbon
dengan sub pokok bahasan Alkohol – Eter pada kelas XII IPA yang telah dilaksanakan diuraikan

sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran
Problem-Based Learning (PBL) dan metode diskusi tanya jawab. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL yang megharuskan peserta didik
aktif selama proses pembelajaran.
2. Kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge menjadi lebih
baik. Peserta didik diberi pengetahuan melalui artikel yang menceritakan tentang
permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari – hari sehingga
menjadikan mata pelajaran kimia menjadi lebih konkret.
3. Peserta didik melakukan kegiatan literasi baik literasi baca tulis maupun literasi
digital dan menggali sebanyak-banyaknya sumber informasi dan memahaminya.
4. Peserta didik menjadi aktif bertanya dan berdiskusi secara aktif untuk menggali
informasi dan melatih peserta didik untuk dapat berkomunikasi melalui presentasi di
depan kelas.
5. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan
dengan menyajikan teks tulis permasalahan kontekstual mampu mendorong
peserta didik merumuskan pemecahan masalah.

15
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan best practice dalam


pembelajaran Kimia pokok bahasan Kimia Karbon dengan sub pokok bahasan Alkohol –
Eter pada kelas XII IPA 1 SMAN 1 Tewang Sangalang Garing adalah sebagai berikut:
 Meningkatnya kemampuan penulis dalam menyusun rancangan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
 Peserta didik lebih aktif dan menggunakan kemampuan keterampilan berfikir
tingkat tinggi (HOTS) dalam mengikuti pembelajaran.

.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang disampaikan berdasarkan hasil kegiatan best practice ini
adalah :
 Bagi guru, agar dapat berinovasi dan terus memperbaharui pengetahuan dalam
merancang kegiatan pembelajaran. Berani mencoba hal baru dan baik agar dapat lebih
meningkatkan kompetensi guru
 Bagi peserta didik, agar dapat lebih sering berlatih menggunakan pemahaman berfikir
tingkat tinggi melalui kegiatan selalu mencoba, mencari dan memahami informasi,
mengerjakan soal-soal serta mengubah cara belajar menghapal menjadi memaknai
belajar
 Bagi sekolah, agar dapat mendukung kegiatan pembelajaran dengan memberikan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, melaksanakan kegiatan workshop atau IHT
kepada guru-guru agar pemahaman terhadap pembelajaran berorientasi HOTS dapat
tersebar secara merata kepada semua guru

16
DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Aris. 2019. CONTOH BEST PRACTICE PADA PROGRAM PKP (PENINGKATAN
KOMPETENSI PEMBELAJARAN) BERBASIS ZONASI. Diambil dari
http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh-best-practice-pada-program-
pkp.html ( 23 Oktober 2019 )
http://ekapaysmachemistri.blogspot.com/2010/12/karakteristik-pembelajaran-
kimia.html ( 23 Oktober 2019 )
https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/#2018
2019!sma!daya_serap!14&99&999!a&05&T&T&1&!2!& ( 23 Oktober 2019 )
https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/tujuan-dan-karakteristik-kurikulum-
2013.html ( 23 Oktober 2019 )
https://www.rijal09.com/2018/11/tujuan-pembelajaran-hots-high-order-
thinking-
skill.html#targetText=Tujuan%20Pembelajaran%20HOTS%20(High%20Order%2
0Thinking%20Skill)_%20Pengembangan%20pembelajaran,pembelajaran%20dan
%20meningkatkan%20kualitas%20lulusan. ( 23 Oktober 2019 )

17
LAMPIRAN

1. RPP

2. Foto kegiatan

3. Bahan Bacaan

4. Kisi – Kisi dan kartu soal

18

Anda mungkin juga menyukai