TERMOKIMIA
Oleh :
171620625
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : XI/Ganjil
A. KOMPETENSI INTI
KI 4 KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning, diharapkan siswa dapat terlibat
aktif selama proses belajar mengajar langsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, dan disiplin
dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan,
memberi kritik dan saran serta berfikir kritis dalam menjelaskan hukum/azaz kekekalan
energi secara komunikatif. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu membedakan
sistem dan lingkungan dengan benar. Peserta didik dengan penuh tanggung jawab dapat
membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) dengan cermat dan teliti.
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi
F. MEDIA PEMBELAJARAN
G. SUMBER BELAJAR
Buku Kimia Siswa Kelas Xi, Kemendikbud, Tahun 2016, Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan HOTS/4C/Kara Alokasi waktu
kter/literasi
I. PENILAIAN
J. DAFTAR LAMPIRAN
i. Lampiran 1 : Materi Pembelajaran
ii. Lampiran 2 : LKPD
iii. Lampiran 3 : Soal Post Test
iv. Lampiran 4 : Penilaian
LAMPIRAN 1. Materi Pembelajaran
Termokimia
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan panas selama
reaksi kimia berlangsung secara kuantitatif. Di dalam termokimia terdapat istilah sistem dan
lingkungan. Sistem dapat diartikan sebagai zat-zat atau campuran zat-zat yang sedang
diamati, sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu yang mengelilingi sistem.
Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi. Baik itu dari
sitem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem dalam bentuk kalor. Pertukaran tersebut
diakibatkan karena adanya perbedaan suhu antara sistem reaksi kimia dengan lingkungannya.
Reaksi eksotrm dan endoterm
Secara garis besar, reaksi-reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi yang
menyerap atau memerlukan sejumlah energi dan reaksi yang melepaskan atau menghasilkan
sejumlah energi. Reaksi kimia yang memerlukan energi disebut reaksi endoterm (kalor
mengalir dari lingkungan ke system), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki energi
lebih kecil dari lingkungan. sedangkan reaksi kimia yang menghasilkan energi disebut reaksi
eksoterm (kalor mengalir dari sistem ke lingkungan), reaksi ini terjadi pada sistem yang
memiliki energi lebih besar daripada lingkungan.
Energi sistem berpindah ke lingkungan sebagai kalor. Kalor yang terlibat pada suatu
reaksi pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi yang dinyatakan dengan ∆H.
Pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan
berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil daripada entalpi pereaksi (Hr) oleh karena
itu, perubahan entalpi (∆H) yaitu selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi
bertanda negatif (-).
Reaksi eksoterm : ∆H = Hp-HR<0
Sebaliknya pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi, maka entalpi sistem akan
bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi, akibatnya perubahan
entalpi bertanda positif.
Reaksi eksoterm : ∆H = Hp-HR>0
Reaksi Eksoterm
Reaksi tersebut berlangsung lambat dengan hasil samping berupa gas karbondioksida.
Setelah reaksi berlangsung, suhu larutan lebih tinggi dari suhu lingkungan, sehingga kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan. Persamaan reaksi eksoterm yang bernilai negatif dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Reaksi Endoterm
Contoh reaksi endoterm yaitu reaksi antara Barium hidroksida dan kristal Amonium klorida
dengan penambahan beberapa tetes air. Reaksi ini menyerap kalor dari lingkungan. Jika
reaksi dilakukan pada tabung reaksi, tangan kita dapat merasakan dinginnya tabung karena
sistem menyerap kalor dari tangan kita yang merupakan lingkungan. Persamaan reaksi
endoterm yang bernilai positif dapat dituliskan sebagai berikut:
1....................................................................................................
2....................................................................................................
3....................................................................................................
4....................................................................................................
5....................................................................................................
Tujuan Pembelajaran
Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning, diharapkan siswa dapat terlibat
aktif selama proses belajar mengajar langsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, dan disiplin
dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan,
memberi kritik dan saran serta berfikir kritis dalam menjelaskan hukum/azaz kekekalan
energi secara komunikatif. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu membedakan
sistem dan lingkungan dengan benar. Peserta didik dengan penuh tanggung jawab dapat
membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) dengan cermat dan teliti.
Petunjuk Kerja
2. Informasi
Setiap zat mempunyai energi kinetic dan energi potensial. Jumlah energi kinetic
dan energi potensial dari suatu zat disebut dengan energi dalam ( U ). Energi dalam tidak
dapat diukur. Yang dapat diukur adalah perubahan energi dalam ( ΔU). Perubahan energi
dalam sama dengan jumlah kalor (q) dan kerja (w). Kalor (q) yang dimiliki oleh zat pada
tekanan tetap disebutu juga dengan entalpi ( H).
Perubahan entalpi ( ΔH) terjadi selama proses penambahan atau pelepasan kalor.
Besarnya perubahan entalpi adalah selisih jumlah entalpi hasil reaksi dengan jumlah
entalpi pereaksi.
Δ H = H produk – H reaktan
Termokimia
a. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau
pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – )
Contoh :
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
tersebut dibutuhkan panas.
Contoh :
Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dari semua bentuk energi yang
dimiliki zat tersebut yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan entalpi (ΔH) dapat
ditentukan dari jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh reaksi kimia.
Simbol f dari kata formation yang berarti pembentukan. ΔHf yaitu ΔH untuk membentuk 1
mol persenyawaan langsung dari unsure unsurnya yang diukur pada keadaan standar yaitu
suhu 25 C (298 K) dan tekanan 1 atm.
Contoh :
Penjelasan : 1 mol air ( H2O) terbentuk dari 1 mol unsur hidrogen ( H2) dan ½ mol unsur
oksigen ( O2). Unsur hidrogen dan unsur oksigen pada kondisi standar berbentuk gas. Pada
reaksi tersebut dibebaskan energi sebesar 285,85 kJ
Pada pembentukan 1 mol gas asetilena C2H2 dari grafit ( C) dan gas hidrogen diperlukan
energi sebesar 226,7 kJ. Persamaan termokimianya adalah :
4. Entalpi Reaksi:
ΔH dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi
dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana.
1. Jika gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen akan dihasilkan gas nitrogen
dioksida. Bila reaksi tersebut melepaskan kalor sebanyak 200 kj. Maka tuliskanlah
persamaan reaksi termokimianya serta buat juga diagram energinya !
Jawab :
2. H2 + F2 → 2HF dH = -537 kj
C + 2F2 → CF4 dH = -680 kj
2C + 2H2 → C2H4 dH = 52,3 kj
3. Diketahui :
Jawab :
5. Diketahui entalpi pembentukan 14 g gas etilena (C2H4) adalah +26,15kJ.
a. Berapakah besarnya kalor yang dilepaskan untuk menguraikan 84 g gas etilena
menjadi unsur-unsurnya?
b. Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab :
2.
3.
4. Reaksi:
Reaksi pengurai:
NO(g) → ⅟2 N2(g) + ⅟2 O2(g) ∆H = -90,4 kJ/mol
Reaksi pembentukan:
NO(g) → ⅟2 N2(g) + ⅟2 O2(g) ∆H = -90,4 kJ/mol
untuk 1,5 mol NO perubahan entalpinya sebesar 1,5 x 90,4 kJ = 135,6 kJ.
3. A. Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
B. Sistem merupakan suatu zat atau proses yang sedang dipelajari perubahan energinya.
Sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar sistem.
C. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepaskan energi sedangkan reaksi endoterm
merupakan reaksi yang menyerap energi.
D. Entalpi merupakan jumlah energi dari semua bentuk energi yang dimiliki oleh suatu zat
atau sistem yang terdiri atas energi dalam dan kerja.
4. q = m . c . ⧍T
maka ⧍T = q/ m.c
= 8400 / 100 x 4,2 = 20 C
Kelas : XI Hari/Tanggal :
Berilah nilai 1-4 pada kolom nilai untuk setiap aspek sesuai dengan kriteria penilaian!