Oleh:
MILA LESTARI
17035105/2017
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan program dan menyelesaikan
laporan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) pada semester Januari–Juni 2021 di
SMAN 7 Padang dengan baik dan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.
Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) merupakan mata kuliah wajib yang
harus diikuti oleh seluruh mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Padang ketika
sudah menyelesaikan mata kuliah prasyarat untuk memperoleh pengalaman langsung
untuk menjadi seorang pendidik melalui aktivitas dibidang teaching dan non teaching
di masing-masing sekolah mitra. Penyusunan laporan ini bertujuan sebagai bukti dan
tanggung jawab penulis selama mengikuti Praktik lapangan Kependidikan
Dalam melaksanakan PLK dan menyusun laporan ini, penulis banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Suryelita, M.Si selaku Dosen Pembimbing Program Pengalaman
Lapangan Kependidikan
2. Ibu Dra. Enny Sasmita M.Pd selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 7 Padang
3. Ibu Fitrianis, S.Pd selaku guru pamong di SMA Negeri 7 Padang
4. Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah, bapak/ibu majelis guru, staf/pegawai di
SMA Negeri 7 Padang
5. Rekan-rekan PLK dan seluruh siswa-siswi SMA Negeri 7 Padang
6. Keluarga yang selalu memberikan semangat serta seluruh pihak yang telah
membantu penyelesaian laporan ini.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi sedekah jariyah
dan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT. Sebagai manusia yang tidak luput
dari salah dan khilaf, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Akhir
kata, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Pelaksanaan PLK ........................................................................................ 1
B. Tujuan PLK ........................................................................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat PLK ....................................................................................................... 4
BAB II PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH ................................................................... 5
A. Sejarah Singkat Sekolah ........................................................................................................ 5
B. Profil Sekolah ......................................................................................................................... 5
1. Identitas Sekolah .................................................................................................................. 5
2. VISI...................................................................................................................................... 6
3. MISI ..................................................................................................................................... 7
4. Tujuan .................................................................................................................................. 8
C. Keadaan Sekolah .................................................................................................................... 8
1. Keadaan Fisik Sekolah.......................................................................................................... 8
2. Keadaan Lingkungan Sekolah ............................................................................................. 10
3. Keadaan Guru Siswa........................................................................................................... 11
4. Interaksi Sosial ................................................................................................................... 15
D. Tata Terib Sekolah ............................................................................................................... 16
1. Tata Tertib Guru ................................................................................................................. 16
2. Tata Tertib Siswa ................................................................................................................ 16
E. Administrasi Sekolah ........................................................................................................... 21
F. Proses Belajar Mengajar ..................................................................................................... 22
BAB III KEGIATAN LAPANGAN PENDIDIKAN..................................................................... 23
A. Kegiatan Mengajar (Teaching) ............................................................................................ 23
B. Kegiatan Nonteaching .......................................................................................................... 26
C. Kasus dan Penyelesaiannya ................................................................................................. 28
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................ 31
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 31
B. Saran ..................................................................................................................................... 31
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 33
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
menyelesaikan sebuah matakuliah yang dikelola langsung oleh Unit Pelaksanaan
Praktek Lapangan (UPPL) UNP yang dikenal dengan Praktek Lapangan Kependidikan
(PLK).
Praktik Lapangan Kependidikan (PLK) adalah kegiatan akademik yang dilakukan
untuk melatih mahasiswa dalam rangka menerapkan dan meningkatkan kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan perilaku keguruan yang telah didapatkan selama proses
pembelajaran di kampus dan mempraktikkannya di sekolah agar mendapatkan
pengalaman mengajar secara langsung sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat dan
menjadi guru yang profesional.
Pelaksanaan PLK ini sangatlah penting karena merupakan modal dan juga sebagai
pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa sebagai calon pendidik untuk dapat
meningkatkan kompetensi guru yang dimiliki. Kegiatan PLK ini dilakukan mahasiswa
program S1 prodi kependidikan Universitas Negeri Padang di sekolah atau tempat
pendidikan lainnya.
Kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) ini dilaksanakan oleh mahasiswa
yang telah memenuhi syarat lulus mata kuliah Micro Teaching atau sejenisnya dengan
nilai minimal B selama lebih kurang empat bulan sesuai dengan lamanya perkuliahan
tatap muka satu semester di Universitas Negeri Padang (UNP). Tujuannya adalah
memberikan kesempatan kepada mahasiwa calon pendidik untuk mengaplikasikan
teori dan praktrek yang telah didapatkan dari perkuliahan Micro Teaching. Karena
program ini dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai kemampuan keguruan
yang terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka siap
menjadi guru profesional. Selama PLK, mahasiswa dihadapkan pada situasi
pendidikan nyata yang terjadi di sekolah.
Selain itu ada beberapa syarat lain yang harus di penuhi oleh mahasiswa untuk
melaksanakan program PLK ini yakni, pertama terdaftar sebagai mahasiswa UNP,
kedua telah menyelesaikan mata kuliah minimal 120 sks, ketiga, telah mengikuti
pembekalan untuk PLK, dan keempat berperilaku sebagai seorang pendidik sesuai
yang telah ditetapkan oleh Unit Pelaksanaan Praktek Lapangan (UPPL).
Mahasiswa PLK harus melaksanakan kegiatan pembelajaran (teaching) dan di luar
pembelajaran (non-teaching). Kegiatan Pembelajaran (teaching) mencakup kegiatan
perencanaan pelaksanaan pembelajaran, penilaian, dan evaluasi pembelajaran.
Sedangkan kegiatan di luar pembelajaran (non-teaching) kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan sekolah serta pembinaan minat dan bakat peserta didik seperti:
2
bersosialisasi dengan pihak pimpinan sekolah, administrasi sekolah, majelis guru
secara keseluruhan dan kegiatan intra dan ekstrakurikuler sekolah serta berbagai
kegiatan lainnya yang dilaksanakan sekolah yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan mata kuliah PLK, penulis melaksanakan praktek di SMAN 7
Padang yang beralamat di Jalan Bunga Tanjung Kecamatan Koto Tangah Padang.
Pada awal pelaksanaan PLK, penulis melakukan observasi pengenalan lapangan
dengan mengamati dan mencari informasi tentang keadaan sekolah, fasilitas sekolah,
penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial dan tata tertib sekolah.
Dengan adanya observasi pengenalan lapangan ini diharapkan mahasiswa lebih
mengenal lingkungan sekolah tempat melaksanakan PLK tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan Latihan Mengajar Terbimbing (LMT) yang mana saat
melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, mahasiswa PLK masih didampingi dan
dibimbing oleh guru pamong. Kemudian kegiatan Latihan Mengajar Mandiri (LMM).
Pada kegiatan LMM, mahasiswa PLK sudah diberi kebebasan untuk mengelola kelas
sebagaimana seorang guru mata pelajaran dan tidak lagi didampingi oleh guru
pamong namun masih di pantau secara rutin. Setelah observasi, latihan Mengajar
Terbimbing (LMT), dan Latihan Mengajar Mandiri (LMM).
Pada periode Januari–Juni ini SMA Negeri 7 Padang menerima sebanyak 23
mahasiswa UNP yang akan melaksanakan PLK. Adapun mahasiswa jurusan kimia
yang melaksanakan PLK di SMA Negeri 7 Padang berjumlah 6 orang, dari 6 orang itu
ada yang mengajar di kelas X IPA dan XI IPA.
B. Tujuan PLK
Tujuan dilaksanakannya observasi dan Praktek Lapangan Kependidikan di
sekolah adalah sebagai berikut :
4
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN
SEKOLAH
B. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Padang
Alamat : Bunga Tanjung Lubuk Buaya
Telepon : ( 0751) 480135
Kota : Padang
Provinsi : Sumatera Barat
Email : sman7padang@gmail.com
Website : www.sman7padang.sch.id
NPSN 10303504
5
NSS 301086105032
Tahun didirikan 1984
Tahun beroperasi 1986
Status Tanah : Milik Sendiri
Luas tanah : 14.750 m2
Luas bangunan : 3624 m2
Luas Lap. Olahraga : 825 m2
Luas halaman : 10.569 m2
Kota : Padang
Provinsi : Sumatera Barat
Kode Pos 25179
Jumlah siswa : 960 orang
Jumlah guru : 61 org (52 Guru PNS + 9 GTT)
Jumlah pegawai : 18 orang (7 PNS + 11 PTT)
Nama kepala sekolah : Dra. Enny Sasmita, M. Pd.
No.hp/telp 081266870402
Nomor Rekening : 1007.0210.02424-3
Nama Bank : Bank Nagari (BPD)
Alamat Bank : Cabang Tabing Padang
Pemegang Rekening :
1. Dra. Enny Sasmita, M.Pd (Kepala Sekolah)
2. Dra. Desmawati, Kons (Bendahara BOS)
3. Kasmaweli, S.Sos (Bendahara BOP)
2. VISI
“Terwujudnya Generasi Berprestasi dalam Imtaq dan Iptek yang Peduli
Lingkungan serta Berbudaya Minangkabau”
Visi ini dijabarkan dalam 8 indikator keunggulan sebagai berikut.
a. Peningkatan pengamalan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Peningkatan perolehan Nilai Ujian Nasional setiap tahun.
c. Peningkatan jumlah peserta didik yang diterima di Perguruan Tinggi
Negeri.
6
d. Peningkatan kemampuan dalam lomba-lomba bidangakademik, olahraga,
seni dan bahasa.
e. Peningkatan kedisiplinan dalam berbagai hal seperti: waktu, tata tertib,
aturan sekolah, tatakrama dan budi pekerti luhur warga sekolah.
f. Peningkatan kemampuan penguasaan berbagai keterampilan yang
berbasis life skill dan lingkungan hidup.
g. Peningkatan tatanan lingkungan sekolah yang rapi, bersih dan indah
melalui program adiwiyata.
h. Terpahaminya falsafah adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah.
3. MISI
a. Mengimplementasikan nilai-nilai religius dalam keseharian sekolah yang
mewarnai seluruh perilaku warga sekolah melalui kegiatan keagamaan
dan ekstra kurikuler.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif , efisien dan tepat
guna.
c. Meningkatkan semangat berprestasi dikalangan warga sekolah.
d. Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik melalui pembelajaran
berbasis IT.
e. Meningkatkan kesiapan peserta didik untuk lulus UN, SNMPTN, dan
SBMPTN.
f. Menjaga hubungan yang harmonis antar warga sekolah dengan
berperilaku santun.
g. Mengefektifkan koordinasi dan kerjasama dengan dinas pendidikan,
orangtua murid, masyarakat lingkungan, kalangan dudi, lembaga lainnya
serta para alumni.
h. Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap bersih, indah, asri, lestari,
dan memberi kenyamanan kepada seluruh warga sekolah.
i. Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang
bernuansa adiwiyata.
j. Menanamkan Budaya Alam Minangkabau yang berlandaskan Adat
Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah.
7
4. Tujuan
Tujuan dari SMA Negeri 7 Padang adalah :
a. Terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien untuk tahun
pelajaran 2020/2021 dengan memotivasi peserta didik untuk menjadi
terampil dan berprestasi sehingga mencapai tingkat kelulusan peserta
didik 100%. Mempersiapkan 80% lulusan untuk dapat melanjutkan ke
perguruan tinggi.
b. Terlaksananya 98% program perbaikan dan pengayaan pada tahun
pembelajaran 2020/2021
c. Terlaksananya pembimbingan peserta didik untuk terampil dalam
kegiatan keagamaan dengan landasan IMTAQ sehingga 98% peserta
didik beragama Islam mampu membaca Al-qur’an, berakhlak mulia, dan
melaksanakan kegiatan keagamaan.
d. Terlaksananya 98% kegiatan dalam menumbuhkembangkan kepedulian
terhadap lingkungan melalui program Adiwiyata sekolah tingkat
provinsi pada tahun pembelajaran 2020/2021.
e. Mempersiapkan 100% siswa yang gemar terhadap kelompok mata
pelajaran (kelas olimpiade)
f. Tersalurnya 98% minat dan bakat peserta didik melalui apresiasi, seni,
budaya, dan olah raga untuk tahun pelajaran 2020/2021.
C. Keadaan Sekolah
1. Keadaan Fisik Sekolah
a. Status Sekolah
Tabel 1. Status Sekolah
Kepemilikan : Milik Sendiri
No. Sertifikat :-
Tgl. Sertifikat :-
8
Luas Pekarangan : M2
b. Sarana Prasarana
Tabel 2. Ruang atau Gedung SMA Negeri 7 Padang
No Nama Ruangan Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas Teori 29 Baik
2. Ruang Lab Kimia 1 Baik
3. Ruang Lab Biologi 1 Baik
4. Ruang Lab Fisika 1 Baik
5. Ruang Lab Komputer 3 Baik
6. Perpustakaan 1 Baik
7. Gedung Serba Guna 1 Baik
8. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
9. Ruang BK 1 Baik
10. Ruang UKS 1 Baik
11. Ruang Osis 1 Baik
12. Ruang Guru 1 Baik
13. Ruang Tata Usaha 1 Baik
14. Kamar Mandi/WC 24 Rusak sedang
15. Gudang 1 Rusak sedang
16. Mushala Alhidayah 1 Baik
17. Tempat Parkir 1 Cukup
18. Kantin 2 Baik
19. Ruang Kegiatan - Perlu dibangun
Ekstrakurikuler
20. Rumah Dinas Penjaga - Perlu dibangun
21. Ruang Tamu/Lobby - Perlu dibangun
22. Ruang Pramuka - Perlu dibangun
23. Ruang Akustik - Perlu dibangun
24. Laboratorium Bahasa - Perlu dibangun
9
25. Ruang PIKR - Perlu dibangun
26. Rumah Dinas Kepala Sekolah - Perlu dibangun
Jumlah 70
Sumber : Kepala Tata Usaha SMA Negeri 7 Padang
10
3. Keadaan Guru Siswa
a. Keadaan Guru
Tabel 3. Data guru SMA Negeri 7 Padang
11
25 Gusti Harwita, Dra 195908111984032002 Guru
26 Jefri Nelwin, S. Kom 197103062014061003 Guru
27 Juniar, S. Pd 196106271984122001 Guru
28 Khairina, Dra 196704151993032005 Guru
29 Lasmiati, S.Pd 197303312006042006 Guru
30 Lusi Marlice, S.Pd 197403062002122004 Guru
31 Masri, M. Pd 196203181985121001 Guru
32 Melya Kiki W, S.Hum 198209042010012018 Guru
33 Medi Astuti, S.Pd 198005302006042000 Guru
34 Netridawati, S. Pdi 195905031984032001 Guru
12
54 Fitriani, S. Pd - Guru
55 Mega Sari - Guru
Prasamyati,
M.Pd
13
b. Data Ijazah Pendidik
L P S1 S2
1 PNS 7 45 52 40 12 52
2 T. Tetap 1 8 9 9 - 9
Jumlah 8 53 61 49 12 61
L P SD SLTP SLTA D3 S1 S2
1 PNS 3 4 7 1 1 3 - 2 - 7
2 PTT 5 7 12 2 - 4 1 4 1 12
Jumlah 8 11 19 3 1 7 1 6 1 19
X XI XII
14
5 2019-2020 326 331 323 980
1 2015-2016 9 6 3 18 6 3 9 27
2 2016-2017 9 6 3 18 6 3 9 27
3 2017-2018 10 6 3 18 6 3 9 28
4 2018-2019 10 7 3 20 6 3 9 29
5 2019-2020 9 6 4 19 7 3 10 29
4. Interaksi Sosial
15
masalah yang serius. Peserta didik terlihat kompak dalam
pembelajaran berkelompok
d. Hubungan pendidik dengan pegawai tata usaha
Hubungan pendidik dengan pegawai tata usaha selama Praktik
lapangan kependidikan terlihat sangat baik dan terjadi kerjasama
yang baik. Hal ini terlihat ketika seorang pendidik meminta tolong
kepada petugas tata usaha, dan staff tata usaha membantu dengan
baik.
e. Hubungan sosial secara keseluruhan
Hubungan sosial secara keseluruhan selama penulis
melaksanakan Praktik lapangan kependidikan terlihat sangat baik dan
sangat mengedepankan kedisiplinan dan kekeluargaan. Sehingga
sosialisasi pendidik, peserta didik dan lingkungan sekolah terlihat
sangat baik.
D. Tata Terib Sekolah
1. Tata Tertib Guru
a. Aturan Kehadiran Pegawai
1) Setiap guru dan pegawai harus melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan.
2) Setiap guru dan pegawai yang bertugas pada hari-hari yang telah
ditetapkan/ ditentukan harus hadir di sekolah tepat pada waktunya.
3) Setiap guru harus masuk dan keluar kelas sesuai dengan jam pelajaran/
tugas yang telah ditetapkan.
4) Setiap guru dan pegawai yang datang dan pulang bertugas harus serentak.
5) Kalau masuk pagi, datang jam 6.45 WIB dan pulang jam 16.00 WIB. Hari
jum’at datang jam 6.45 WIB dan pulang jam 11.45 WIB
16
2) Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 06.45 s/d 12.00 WIB, dengan
berdoa dan tadarus Al-Qur’an serta membaca Asmaul Husna, dipimpin
oleh guru yang mengajar pada jam pertama.
17
6) Siswa yang tidak hadir karena sakit harus ada surat keterangan
dokter/puskesmas/surat dari orang tua.
7) Siswa yang meninggalkan jam pelajaran/sekolah, harus seizin guru piket
kecuali ada keperluan yang mendesak.
8) Siswa hanya boleh menerima tamu pada jam istirahat dengan izin piket
kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.
9) Siswa yang bermasalah dengan guru mata pelajaran maka diselesaikan
oleh guru mata pelajaran bersangkutan sebanyak 3x.
10)Siswa yang masih bermasalah dengan guru mata pelajaran tersebut
diserahkan kepada walikelas 3x.
11)Siswa yang masih bermasalah juga maka diserahkan kepada guru BK
sebanyak 3x.
12)Apabila masih belum selesai oleh guru BK maka penyelesainnya
diserahkan kepada wali kesiswaan.
13)Apabila masih belum juga selesai dapat diselesaikan maka
penyelesaiannya oleh kepala sekolah.
14)Siswa yang melakukan pelanggaran berat tidak harus mengikuti jalur
pembinaan siswa tetapi bisa langsung dibina atau dikeluarkan
berdasarkan rekomendasi guru yang ditugaskan oleh wali kesiswaan dan
diketahui oleh kepala sekolah.
15) Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstra kurikuler wajib dan pilihan.
16)Siswa yang meninggalakan PBM dengan tujuan mewakili sekolah
dianggap hadir dengan bukti surat izin dari sekolah.
17)Siswa tidak dibenarkan keluar kelas sebelum ada izin dari guru yang
akan mengajar pada jam berikutnya.
18)Siswa yang terlambat masuk kelas diproses oleh petugas piket dan tim
K6.
19)Siswa yang kedapatan bermain DOMINO, KARTU REMI dan
sejensinya di Radius 2 km di lingkungan sekolah dengan
berpakaian/atribut sekolah maka siswa tersebut di SKORSING.
18
20)Siswa yang bermasalah dalam kehadiran dituliskan dalam buku kasus
yang dipegang oleh guru mata pelajaran, walas, BK, dan Gerakan
Displin Sekolah (GDS) yang dikoornidir oleh Waka Kesiswaan.
b. Atribut sekolah
1) Aturan Berpakaian bagi Siswa-Siswi SMA Negeri 7 Padang
Tabel 8. Aturan Berpakaian Siswa-Siswi SMA Negeri 7 Padang
19
b) Setiap kelas wajib didampingi wali kelas dan guru yang
mengajar jam pertama, mengambil absen siswa dan menanda
tanganinya serta menyerahkan absen ke piket.
20
n) Siswa dilarang membawa, memakai, atau mengedarkan
narkoba dan miras dimana saja berada.
o) Siswa dilarang melakukan perbuatan criminal dan asusila.
p) Siswa dilarang membawa senjata tajam dan sejenisnya ke
sekolah.
q) Siswa wajib menjaga sopan sntun dengan guru, karyawan,
danpersonil sekolah.
r) Siswa wajib menjaga nama baik pribadi, keluarga dan
sekolahdimana saja berada.
s) Siswa dilarang makan minum di kelas selama proses PBM.
t) Siswa tidak dibenarkan minta izin lewat telpon sekolah.
E. Administrasi Sekolah
Bagian dari administrasi yang berperan penting adalah bidang Tata Usaha
(TU) dan Bimbingan Konseling (BK), karena semua tugas yang ada hubungan
dengan administrasi dipisahkan dari dunia mengajar dan dibagi-bagi
pekerjaannya. Dalam tata usaha semua kegiatan yang berhubungan dengan surat
menyurat dan semua kegiatan yang berhubungan dengan keperluan sekolah semua
administrasi ini akan di urus oleh bidang tata usaha. Dalam bimbingan dan
konseling pelaksanaan administrasinya lebih menitik beratkan kepada bagaimana
perkembangan para siswa didik di sekolah.
Jadi, secara keseluruhan sesungguhnya ini tetap menjadi tanggung jawab
bersama. Bagian administrasi sekolah dilakukan secara detail dan terperinci baik
secara lisan maupun tulisan dan transparan. SMA Negeri 7 Padang memegang
erat kejujuran dan keramah tamahan, maka dari itu segala urusan sekolah harus
diberitahu kepada semua pihak sekolah.
21
F. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar yang dilakukan selama mengajar di SMAN 7 Padang
terdiri dari tiga tahap yakni :
1. Membuka Pelajaran
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar seorang guru hendaknya terlebih
dahulu mempersiapkan semua perangkat pembelajaran guna menunjang proses belajar
mengajar seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, media
pembelajaran, bahan ajar, Lembar Kerja Peserta Didik dan perangkat lain yang
menunjang proses pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru ketika memasuki kelas dan memulai
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Mengucapkan salam.
b. Melihat dan mempersiapkan ruangan kelas (mengatur ketertiban dan posisi
siswa).
c. Berdoa
d. Mengecek kehadiran siswa.
e. Menanyakan pemahaman siswa terhadap materi dan tugas yang telah
diberikan dan dibahas sebelumnya.
f. Mengulas materi yang telah dipelajari sebelumnya dan mengaitkannya
dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti selama proses pembelajaran yang dilaksanakan terdiri dari 5
tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang sesuai dengan Kurikulum 2013
Setiap tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan model dan
metode pembelajaran yang digunakan. Pada tahapan ini, guru dituntut dapat
menfasilitasi siswa menemukan konsep secara mandiri
3. Menutup pelajaran
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan membimbing siswa menyimpulkan
pelajaran yang sudah dipelajari hari itu baik yang berhubungan dengan konsep, fakta,
serta hal-hal yang dianggap penting yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Setelah itu guru memberikan tugas dan menginformasikan apa-apa saja materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Dalam hal penilaian guru menilai siswa
mulai dari persiapan siswa untuk belajar, kegiatan siswa selama proses pembelajaran
dan tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.
22
BAB III
KEGIATAN LAPANGAN
PENDIDIKAN
23
1. Latihan Mengajar Terbimbing (LMT)
Latihan mengajar terbimbing secara penuh berlangsung selama tiga minggu.
Dalam kegiatan ini mahasiswa mengamati proses berlangsungnya kegiatan Proses
Belajar Mengajar (PBM) dan hanya membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam kegiatan belajar. Pada pertemuan– pertemuan selanjutnya mahasiswa dipercaya
oleh guru pamong untuk mengajar secara mandiri di kelas. Namun demikian, guru
pamong tetap memantau dan memberikan bimbingan dalam PBM.
Selain latihan mengajar dikelas, kegiatan lain yang dilakukan pada latihan
mengajar terbimbing adalah :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program Tahunan (PROTA),
Program Semester (PROSEM), silabus, media pembelajaran, bahan ajar, Lembar
Kerja Siswa dan perangkat lain yang menunjang proses pembelajaran.
b. Menggunakan strategi yang tepat dalam mengajar.
c. Mengunakan media pembelajaran yaitu powerpoint dan video
d. Melakukan penilaian terhadap kegiatan siswa.
e. Menganalisis hasil pembelajaran siswa berupa tugas dan catatan.
f. Menganalisis nilai Ulangan Harian dan MID Semester 2.
g. Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan pengajaran dengan guru pamong,
sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang diperoleh.
2. Latihan Mengajar Mandiri (LMM)
Dalam kegiatan latihan mengajar mandiri, mahasiswa diberi kewenangan
penuh untuk mengajar dikelas dan menyelenggarakan kegiatan – kegiatan lainnya,
seperti penilaian belajar siswa dan sebagainya. Namun dalam kegiatan ini pamong
juga sering memantau kelancaran PBM dan mahasiswa tetap melakukan diskusi dan
konsultasi dengan guru pamong yang berkaitan dengan proses belajar mengajar
sehingga dalam latihan mengajar mandiri mahasiswa tidak mengalami kesulitan yang
berarti. Persiapan yang dapat dilakukan mahasiswa dalam Latihan Mengajar Mandiri
(LMM) diantaranya :
a. Persiapan Mengajar
Persiapan awal sebelum mengajar adalah setiap guru mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, bahan ajar, Lembar
Kerja Peserta Didik dan perangkat lain yang menunjang proses pembelajaran.
b. Kegiatan Belajar Mengajar
24
Kegiatan belajar-mengajar dirancang sesuai dengan kemampuan dan
karakteristik siswa SMAN 7 Padang serta mengacu kepada kurikulum yang
digunakan yaitu Kurikulum 2013. Mahasiswa/i telah melaksanakan kegiatan
belajar/ mengajar dengan memperhatikan :
a) Kehadiran siswa
b) Kondisi kelas
c) Pengelolaan kelas
d) Pengorganisasian bahan yang telah dipersiapkan sebelumnya
e) Memanfaatkan sumber belajar yaitu lembar kerja siswa
f) Menyajikan materi menggunakan media pembelajaran yaitu powerpoint.
g) Menerapkan strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.
h) Mendorong siswa untuk aktif
i) Mendemonstrasikan penguasaan materi dan relevansi nya dengan
kehidupan.
j) Mengelola interaksi antarpribadi siswa.
k) Melaksanakan penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor.
c. Metode
Metode dalam proses pembelajaran sangat penting karena metode ini sangat
menentukan berhasil atau tidaknya seorang guru dalam memberikan pelajaran
dan juga dapat mendidik siswa. Maka dari itu metode yang digunakan harus
sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Metode
yang digunakan mahasiswa adalah metode ceramah dan diskusi dengan
bantuan media pembelajaran yaitu powerpoint dan LKPD.
d. Media dan Sumber
Media merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran,
penggunaan media sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka guru
harus kreatif dalam memilih media dan disesuaikan dengan meteri
pembelajaran. Begitu juga dengan sumber, buku sumber yang digunakan
sebaiknya sesuai dengan kurikulum. Media yang digunakan adalah powerpoint
yang memuat informasi berupa video, gambar ataupun tulisan serta LKPD.
Sumber pembelajaran yang digunakan adalah buku siswa Kimia Kelas XI Edisi
Revisi karangan Tine Maria Kuswati,dkk oleh Penerbit Bumi Aksara serta
bahan ajar yang dibuat oleh guru.
25
e. Evaluasi
Evaluasi adalah hal yang sangat penting dilakukan setiap guru tujuannya adalah
sejauh mana materi yang dipelajari dipahami oleh siswa dan untuk refleksi diri
supaya bisa diperbaiki kedepannya. Evaluasi yang dilakukan adalah dalam
bentuk Ulangan Harian, Ujian Mid Semester, Ujian Semester, Pengayaan dan
Remedial.
B. Kegiatan Nonteaching
Selain melaksanakan kegiatan mengajar (teaching), mahasiswa PLK juga
diwajibkan melakukan kegiatan non-teaching untuk mendukung kegiatan-kegiatan
pendidikan secara utuh dan program pengajaran khususnya. Kegiatan non-teaching
bertujuan agar mahasiswa dapat :
1. Dapat berinteraksi dengan warga sekolah yang lain
2. Beradaptasi dengan keadaan dan lingkungan sekolah.
3. Mendapatkan pengalaman tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
guru selain mengajar.
4. Memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan sekolah, baik berupa moril
ataupun materil.
Kegiatan-kegiatan nonteaching yang dilakukan selama menjalankan PLK yang
dilaksanaan di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Piket Labor
Piket labor yang telah dilakukan penulis yaitu piket laboratorium kimia setiap
hari Senin pada bulan maret sampai bulan april. Hal-hal yang dilakukan selama
piket Laboratorium antara lain :
4. Pesantren Ramadhan
Pesantren ramadhan dilaksanakan penulis setiap hari di mulai dari tanggal 15 April
hingga tanggal 6 Mei 2021. Adapun kegiatan pesantren ramadhan yang di lakukan antara
lain :
a. Melaksanakan sholat dhuha
b. Tadarus Al-Qur’an
c. Setor hafalan ayat kepada guru pendamping
d. Pemberian materi berkaitan dengan pesantren ramadhan
e. Sholat zuhur
f. Pada hari terakhir pesantren di lakukan ujian tulis dan ujian praktek
27
C. Kasus dan Penyelesaiannya
1. Kasus
Selama melaksanakan kegiatan praktik lapangan kependidikan ada
beberapa kasus yang ditemui di SMA Negeri 7 Padang. Banyak faktor yang
menyebabkan kendala atau kasus tersebut baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Adapun kasus yang penulis temui pada saat proses belajar mengajar di
kelas XI SMA Negeri 7 Padang diantaranya adalah sebagai berikut.
28
b) Masih adanya siswa yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan sekolah, contohnya
rambut yang panjang bagi laki-laki, memakai pakaian yang tidak sesuai aturan hari, dan
lain-lain.
c) Banyak siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) disekolah.
d) Masih kurangnya sopan santun siswa kepada guru di sekolah, dan lain-lain.
2. Penyelesaian
29
paling disenangi oleh peserta didik adalah ketika seorang guru mengenali namanya. Untuk
itu guru harus mengusahakan untuk mengenali satu per satu peserta didiknya.
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis melakukan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) di SMAN 7Padang,
Jl. Bunga Tanjung Lubuk Buaya Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Kondisi
alamnya kondusif untuk mendukung proses pembelajaran. Secara umum, fasilitas di
SMA Negeri 7 Padang telah mampu menunjang pembelajaran siswa. Sebagai sekolah
adiwiyata, SMA Negeri 7 Padang sangat memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) yang penulis alami di
SMA Negeri 7 Padang, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan adanya PLK mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh selama di bangku kuliah melalui pengalaman langsung di sekolah
latihan.
2. Dengan adanya PLK mahasiswa akan memiliki kepribadian yang tangguh
sebagai calon pendidik.
3. Kegiatan observasi sangat membantu mahasiswa dalam PLK dalam untuk
mengenal dengan baik seluruh aspek yang ada di sekolah latihan.
4. Dalam kegiatan mengajar, seseorang guru harus dapat mempersiapkan RPP,
bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, dan lain sebagainya guna
meningkatkan mutu pendidikan.
5. Selain melaksanakan kegiatan mengajar, mahasiswa PLK harus dapat
menjalankan kegiatan kependidikan (nonteaching) yang dapat mendukung
proses pembelajaran.
B. Saran
Setelah dilaksanakan PLK di SMA Negeri 7 Padang, maka dalam penulisan
laporan ini ada beberapa saran yang patut untuk disampaikan, diantaranya sebagai
berikut.
1. Diharapkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah (SMA Negeri 7 Padang)
dengan UNP dan sekolah-sekolah lainnya di Sumatera Barat dapat tetap terjalin
dengan baik.
2. Guru hendaknya dapat lebih memotivasi siswa dalam menimbulkan keberanian
siswa agar aktif bertanya selama proses pembelajaran.
31
3. Semua warga sekolah dapat mempertahankan dan meningkatkan semua prestasi
yang telah diraih selama ini, dan bersama-sama meningkatkan kualitas
pendidikan di SMA Negeri 7 Padang.
32
LAMPIRAN
HYMNE GURU
(Pahlawan Tanpa Tanda Jasa)
Ciptaan: Sartono
33
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan PLK
Jadwal Kegiatan PL Kependidikan Mahasiswa UNP di
22 – 27
2 Februari
1–6
3 Maret
8-13
4 Maret
15 – 20
5 Maret
22 – 27
6 Maret
34
29 Maret
7 –3
April
5 – 10
8 April
12 - 17
9
April
19 – 24
10 April
26 April –
11 1
Mei
3–8
12 Mei
10-15
13
Mei
17-22
14
Mei
24-29
15
Mei
31 Mei- 5
16
Juni
7-12
17
Juni
14-19 Juni
18
20 Juni
19
35
= Diskusi Bersama Pamong = Jadwal Kuliah = Observasi
Dra. Enny Sasmita,M.Pd Dra. Suryelita M.Si Fitrianis, S.Pd Mila Lestari
NIP. 1967070419992032005 NIP. 196403101991122001 NIP. 1976020200502004 NIM 17035105
36
Lampiran 3. Kurikulum Mata Pelajaran Kimia
37
dalam industry mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan
3.10Menjelaskan konsep asam dan 4.10Menganalisis trayek perubahan pH
basa serta kekuatannya dan beberapa indikator yang diekstrak dari
kesetimbangan pengionannya dalam bahan alam melalui percobaan
larutan
3.11Menganalisis kesetimbangan ion dalam 4.11Melaporkan percobaan tentang
larutan garam dan menghubungkan pHnya sifat asam basa berbagai larutan garam
3.12Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan 4.12Membuat larutan penyangga
pH, dan peran larutan penyangga dalam dengan pH
tubuh makhluk hidup Tertentu
3.13Menganalisis data hasil berbagai jenis 4.13Menyimpulkan hasil analisis data
titrasi asam-basa percobaan titrasi asam-basa
38
Lampiran 4. Silabus 1 Semester
SILABUS
KI KD Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Rencana Penilaian Aloka Sumber
Kompetensi si Belajar
Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Menghayati 3.10 Menjelaskan Asam dan Basa Mengamati zat-zat yang 3.10.1 Menjelaskan pengertian Tes tertulis uraian 3 X4 Buku
danngamalkan konsep asam dan Perkembangan bersifat asam atau basa asam dan basa menurut Pemahaman konsep JP kimia
ajaran agama basa serta konsep asam dalam kehidupan sehari- Arrhenius. asam basa untuk
yang kekuatannya dan dan basa hari 3.10.2 Menjelaskan pengertian Menghitung pH kelas XI
dianutnya. kesetimbangan Menyimak penjelasan asam dan basa menurut larutan asam/basa Lembar
pengionannya tentang berbagai konsep Bronsted-Lowry. lemah dan kerja
2. Menghayati dalam larutan asam basa 3.10.3 Menuliskan persamaan asam/basa kuat molymo
dan Membandingkan konsep reaksi asam dan basa Menganalisis d
mengamalkan asam basa menurut menurut Bronsted-Lowry kekuatan asam basa Berbagai
perilaku a. Arrhenius, Brønsted-Lowry dan menunjukkan dihubungan dengan sumber
jujur, dan Lewis serta pasangan asam dan derajat ionisasi ( α ) dari
b. disiplin, c. menyimpulkannya basa konjugasinya. atau tetapan ionisasi migas
santun, d. 3.10.4 Menjelaskan pengertian (Ka ) atau
peduli (gotong asam dan basa menurut yang
royong, Lewis. lainnya
kerjasama, Indikator asam- 3.10.5 Mengidentifikasi sifat
toleran, basa larutan asam dan basa
damai), dengan berbagai
39
e. 4.10 Menganalisis Merancang dan melakukan indikator.
bertanggung trayek perubahan percobaan membuat 3.10.6 Memperkirakan pH
jawab, f. pH beberapa indikator asam basa dari suatu larutan elektrolit
responsif, dan indikator yang bahan alam dan yang tidak dikenal
g. pro-aktif, diekstrak dari melaporkannya berdasarkan hasil
bahan alam Mengamati perubahan pengamatan trayek
melalui percobaan warna indikator dalam perubahan warna
berbagai larutan berbagai indicator asam
dan basa.
Memprediksi pH larutan 3.10.7 Menghubungkan
dengan menggunakan kekuatan asam atau
beberapa indicator basa dengan derajat
pH asam pengionan (α) dan
kuat, basa Menghitung pH larutan tetapan asam (Ka) atau
kuat, asam asam kuat dan larutan basa tetapan basa (Kb).
lemah, dan kuat 3.10.8 Menghitung pH larutan
basa lemah Menghitung nilai Ka larutan asam atau basa yang
asam lemah atau Kb diketahui konsentrasinya
larutan basa lemah yang
diketahui konsentrasi dan 4.10.1 Merancang dan
pHnya melakukan percobaan
Mengukur pH berbagai untuk membuat
larutan asam lemah, asam indicator asam basa
kuat, basa lemah, dan basa dari bahan alam
kuat yang konsentrasinya
sama dengan 4.10.2Merancang dan
menggunakan indikator melakukan percobaan
universal atau pH meter untuk memperkirakan
Menyimpulkan perbedaan pH suatu larutan
asam kuat dengan asam elektrolit yang tidak
lemah serta basa kuat dikenal berdasarkan
dengan basa lemah hasil pengamatan
trayek perubahan
warna berbagai
indicator yang dibuat
dari bahan alam
4.10.3Menyimpulkan trayek pH
40
perubahan warna
larutan asam dan basa
dengan indicator yang
dibuat dari bahan alam
41
dalam 3.11 Menganalisis Kesetimbangan Menyimak penjelasan 3.11.1 Menjelaskan Tugas 2 X 4 JP Buku kimia
berinteraksi kesetimbangan Ion dan pH tentang reaksi netralisasi pengertian reaksi Merancang kelas XI
secara efektif ion dalam Larutan Garam Melakukan percobaan netralisasi asam dan percobaan hidrolisis Lembar
sesuai dengan larutan garam Reaksi pencampuran beberapa basa garam kerja
perkembangan dan Netralisasi larutan asam dengan 3.11.2 Menuliskan reaksi Berbagai
anak di menentukanpH- larutan basa dengan volum netralisasi asam basa Observasi sumber
lingkungan, nya yang sama 3.11.3 Menentukan jenis Sikap ilmiah dalam lainnya
keluarga, Mengamati perubahan garam yang dihasilkan melakukan
sekolah, Garam yang warna indikator lakmus dari reaksi netralisasi percobaan dan
masyarakat dan bersifat netral, merah dan lakmus biru 3.11.4 Menjelaskan pengertian presentasi, misalnya:
lingkungan bersifat asam, dalam beberapa larutan hidrolisis garam cara menggunakan
alam sekitar, dan bersifat garam 3.11.5 Menentukan sifat kertas lakmus,
bangsa, basa Menyimak penjelasan garam yang indikator universal
negara, tentang kesetimbangan ion terhidrolisis atau pH meter;
kawasan dalam larutan garam 3.11.5 Menjelaskan jenis-jenis melihat skala
regional, dan Merancang dan melakukan garam yang terhidrolisis volumedan
kawasan percobaan untuk dalam air suhu,cara
internasional. memprediksi pH larutan 3.11.6 Menghitung tetapan menggunakan pipet,
garam dengan hidrolisis (Kh). caramenimbang,
3. Memahami, 4.11 Melaporkan menggunakan kertas 3.11.2 Menghitung pH larutan keaktifan, kerja
menerapkan, dan percobaan lakmus/indikator garam menurut jenis sama, komunikatif,
menganalisis tentang sifat universal/pH meter dan garam yang terhidrolisis dan peduli
pengetahuan asam basa melaporkan hasilnya. lingkungan, dsb)
faktual, berbagai larutan Menuliskan reaksi 4.11.1 merancang dan
konseptual, garam kesetimbangan ion dalam melakukan percobaan Portofolio
prosedural, dan larutan garam untuk menunjukkan sifat Laporan percobaan
metakognitif Menyimpulkan sifat asam- asam basa berbagai
berdasarkan pH larutan basa dari suatu larutan larutan Menentukan tetapan
rasaingin tahunya garam garam 4.11.2 Membuat laporan hidrolisis (Kh) dan
tentang ilmu tentang pengujian sifat pH larutan garam
Menentukan pH larutan
pengetahuan, asam basa berbagai yang terhidrolisis
garam
teknologi, seni, larutan garam melalui perhitungan
budaya, dan
42
humaniora dengan Membandingkan pH Tugas
wawasan 3.12 Menjelaskan larutan penyangga Merancang
kemanusiaan, prinsip kerja, Kesetimbangan dan larutan percobaan larutan
kebangsaan, perhitungan pH, dan Ion dan pH bukanpenyangga penyangga
Larutan 3.12.1 Mendeskripsikan
kenegaraan, dan peran larutan dengan menambah
Penyangga pengertianlarutanpenyangga Observasi
peradaban terkait penyangga dalam sedikit asam atau
3.12.2 Mengidentifikasi Sifat
penyebab tubuh makhluk hidup Sifat larutan basa atau diencerkan Sikap ilmiah dalam
larutan penyangga Buku kimia
fenomena dan penyangga Mengamat ipH larutan melakukan 3X4
3.12.3 Menghitung pH JP kelas XI
kejadian, serta penyangga ketika percobaan dan
larutan penyangga Lembar
menerapkan diencerkan, ditambah presentasi,
3.12.4 Menghitung pH kerja
pengetahuan sedikit asam atau misalnya: cara
prosedural pada ditambah sedikit basa
larutan penyangga dengan
menggunakan Berbagai
menambahkan sedikit asam sumber
bidang kajian yang pH larutan Menganalisis kertas lakmus,
,atau sedikit basa atau dengan lainnya
spesifik sesuai penyangga mekanisme larutan indikator universal
pengenceran
dengan bakat dan penyangga dalam atau pH meter;
3.12.5 Menjelaskan fungsi
minatnya untuk mempertahankan melihat skala
larutan penyangga dalam
memecahkan pHnya terhadap volumedan
4.12 Membuat tubuh makhluk hidup dan
masalah penambahan sedikit suhu,cara
larutan dalam kehidupan sehari-hari
Peranan larutan asam atau sedikit menggunakan
4. penyangga 4.12.1 Merancang dan melakukan pipet, caramenim-
penyangga basa atau
Mengolah, dengan pH percobaan untuk membuat bang, keaktifan,
dalam tubuh pengenceran
tertentu larutan penyangga dengan pH
menalar, dan makhluk hidup Menyimak penjelasan kerja sama,
menyaji dalam dan industri tertentu komunikatif, dan
tentang cara membuat
ranah konkret (farmasi, larutan penyangga peduli lingkungan,
dan ranah kosmetika) dengan pH tertentu dsb)
abstrak terkait Merancang dan
dengan melakukan percobaan Portofolio
pengembangan untuk membuat Laporan percobaan
dari yang larutan penyangga
dipelajarinya di dengan pHtertentu Tes tertulis uraian
sekolah secara dan melaporkannya Menganalisis data
mandiri, MenentukanpH larutan untuk
bertindak secara penyangga menyimpulkan
Mendiskusikan larutan yang
peranan larutan bersifat penyangga
41
penyangga dalam Menghitung pH
tubuh makhluk hidup larutan penyangga
dan industri Menganalisis grafik
hubungan
perubahan harga
pH pada titrasi
asam basa untuk
menjelaskan sifat
larutan penyangga
3.13.1 Menentukan .
3.13 Menganalisis Titrasi konsentrasi/ kadar asam atau 2 X 4 Buku kimia
data hasil Titrasi asam Mengamati cara JP kelas XI
melakukan titrasi basa dari data hasil percobaan
berbagai jenis basa titrasi asam basa
Tugas Lembar
asam-basa, dapat
titrasi asam- Merancang kerja
basa. Kurva titrasi melalui media (video), 3.13.2 Menentukan indikator
Berbagai
percobaan titrasi
gambar, atau yang tepat digunakan dalam sumber
asam basa
demonstrasi proses titrasi asam dan basa Membuat lainnya
Menyimak penjelasan 3.13.3 Menentukan titik kurva/grafik titrasi
titik akhir dan titik ekivalen dan titik akhir titrasi
ekivalen titrasi asam-
asam dengan basa Observasi
basa
Mengamati sikap
4.13Menyimpulk Menganalisis kurva
4.13.1 Merancang dan ilmiah dalam
an hasil titrasi
melakukan
analisis data Menghitung dan melakukan percobaan titrasi
asam basa percobaan dan
percobaan menentukan titik
presentasi,
titrasi asam- ekivalen titrasi, 4.13.2 Menganalisis data
misalnya:
basa. membuat kurva titrasi hasil percobaan titrasi asam merangkai alat
serta memilih indikator basa titrasi melihat skala
yang tepat
4.13.3 Membuat kesimpulan volume,cara
Merancang dan
hasil analisis data percobaan mengisi buret, cara
melakukan percobaan
titrasi asam basa menggunakan
titrasi asam-basa dan
pipet, cara
melaporkan hasil
menimbang,
percobaan
keaktifan, kerja
Menentukan sama, komunikatif,
konsentasi pentiter
42
atau zat yang dititrasi dan peduli
dari hasil percobaan lingkungan, dsb)
Portofolio
Laporan percobaan
Kurva titrasiTes
tertulis uraian
Menentukan
konsentasi pentiter
atau zat yang dititer
Menganalisis kurva
titrasi dan
menentukan titik
ekivalen melalui titik
akhir titrasi
3X4
3.14 3.14.1 Mengidentifikasi JP
Mengelompokk Sistem Koloid perbedaan larutan, suspesi, dan Buku kimia
an berbagai koloid. kelas XI
Jenis koloid Mengamati berbagai Tugas Lembar
tipe sistem Sifat koloid 3.14.2 Mendeskripsikan
koloid, dan jenis produk yang pengetian sistem koloid. Membuat peta kerja
menjelaskan berupa koloid 3.14.3 Mengelompokkan konsep tentang Berbagai
kegunaan Mendiskusikan jenis jenis koloid berdasarkan fase sistem koloid, sifat- sumber
koloid dalam koloid dan sifat-sifat terdispersi dan fase pendispersi sifat koloid, lainnya
kehidupan koloid serta menemukan contohnya pembuatan koloid
berdasarkan Menghubungkan dalam kehidupan sehari-hari dan peranan koloid
sifat-sifatnya sistem koloid dengan 3.14.4 Mengidentifikasi sifat- dalam kehidupan
sifat-sifatnya sifat koloid (efek Tyndall, gerak sehari-hari
Pembuatan Melakukan percobaan Brown, dialisis, elektroforesis, dan mempresentasi-
koloid efek Tyndall kannya
emulsi, koagulasi)
Membedakan koloid 3.14.5 Membedakan koloid Merancang
Peranan koloid liofob dan koloid percobaan
liofob dan liofil
dalam hidrofob pembuatan koloid
3.14.6 Menjelaskan proses
kehidupan Mendiskusikan Observasi
pembuatan koloid
sehari-hari dan pemurnian koloid, Sikap ilmiah dalam
3.14.7 Mendeskripsikan
industri pembuatan koloid, dan melakukan
peranan koloid di industri
peranannya dalam kosmetik, makanan, dan percobaan dan
kehidupan sehari-hari farmasi presentasi,
43
Mendiskusikan misalnya: melihat
bahan/zat yang skala
berupa koloid dalam 4.14,1 Menjelaskan proses volume/suhu,cara
industri farmasi, pembuatan koloid melalui menggunakan
kosmetik, bahan percobaan senter (effek
makanan, dan lain-lain 4.14.2 Merancang data Tyndall)
4.14 Membuat percobaan untuk membuat cara menggunakan
makanan atau makanan atau produk lain pipet, menimbang,
produk lain yang bersifat koloid keaktifan, kerja
yang berupa 4.14.3 Melakukan pembuatan sama, komunikatif,
koloid atau makanan atau produk laian tanggung jawab,
melibatkan yang bersifat koloid dan peduli
prinsip koloid lingkungan, dsb)
Portofolio
Melakukan percobaan Laporan percobaan
pembuatan makanan
atau produk lain Tes tertulis uraian
berupa koloid atau Pemahaman sistem
yang melibatkan koloid, sifat koloid,
prinsip koloid dan dan pembuatan koloid
melaporkan hasil
percobaan
44
Lampiran 5. Kalender Akademik
KALENDER AKADEMIK
TAHUN 2020/2021
SEMESTER GANJIL
JULI 2020 AGUSTUS 2020 SEPTREMBER 2020 OKTOBER 2020 Nov-20 DESEMBER 2020
M 5 12 19 26 M 2 9 16 23 30 M 6 13 20 27 M 4 11 18 25 M 1 8 15 22 29 M 6 13 20 27
S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28
S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 S 1 8 15 22 29
R 1 8 15 22 29 R 5 12 19 26 R 2 9 16 23 30 R 7 14 21 28 R 4 11 18 25 R 2 9 16 23 30
K 2 9 16 23 30 K 6 13 20 27 K 3 10 17 24 K 1 8 15 22 29 K 5 12 19 26 K 3 10 17 24 31
J 3 10 17 24 31 J 7 14 21 28 J 4 11 18 25 J 2 9 16 23 30 J 6 13 20 27 J 4 11 18 25
S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 5 12 19 26
3 Hari Raya Idul Hari Kemerdekaan Maulid Nabi Muhammad
17 29 24
1 Adha RI SAW Cuti Bersama
20 Tahun Baru Hijriah 30 Cuti Bersama 25 Hari Raya Natal
21 Cuti Bersama
SEMESTER GENAP
JANUARI 2021 FEBRUARI 2021 MARET 2021 Apr-21 MEI 2021 JUNI 2021
M 3 10 17 24/31 M 7 14 21 28 M 7 14 21 28 M 4 11 18 25 M 2 9 16 23/30 M 6 13 20 27
S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 3 10 17 24/31 S 7 14 21 28
S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29
R 6 13 20 27 R 3 10 17 24 R 3 10 17 24 31 R 7 14 21 28 R 5 12 19 26 R 2 9 16 23 30
K 7 14 21 28 K 4 11 18 25 K 4 11 18 25 K 1 8 15 22 29 K 6 13 20 27 K 3 10 17 24
J 1 8 15 22 29 J 5 12 19 26 J 5 12 19 26 J 2 9 16 23 30 J 7 14 21 28 J 4 11 18 25
S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26
1 Tahun Baru Masehi 12 Tahun Baru Imlek 11 Isra' Miraj 2 Wafat Isa Almasih 1 Hari Buruh 1 Hari Lahir Pancasila
13-
14 Hari Raya Idul Fitri
Hari Raya Nyepi 14
Kenaikan Isa
13
Almasih
26 Hari Raya Waisak
45
Lampiran 6. Minggu Afektif
1 Januari 4 0 4
2 Februari 4 0 4
3 Maret 5 1 4 UTS
4 April 4 3 1 Pesantren
ramadhan
5 Mei 5 3 2 Pesantren
ramadhan
6 Juni 4 3 1 UAS
Jumlah 26 10 16
Fitrianis S.Pd
NIP. 197602052005012004
47
Lampiran 7. Program Tahunan
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Kimia
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Kelas : XI MIPA
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi
SMT Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Waktu
30
3. Memahami, menerapkan, dan 12
Menganalisis struktur dan sifat senyawa
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, hidrokarbon berdasarkan kekhasan
atom karbon dan penggolongan
dan metakognitif berdasarkan 2
senyawanya.
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, Menjelaskan proses pembentukanfraksi-
budaya, dan humaniora dengan fraksi minyak bumi, teknik 2
wawasan kemanusiaan, pemisahannya serta kegunaannya.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab Mengidentifikasi reaksi pembakaran
fenomena dan kejadian, serta hidrokarbon yang sempurna serta
menerapkan pengetahuan tidak sempurna serta sifat zat hasil
prosedural pada bidang kajian pembakaran (CO2, CO, partikulat
yang spesifik sesuai dengan karbon).
bakat dan minatnya untuk Membuat model visual berbagai
memecahkan masalah struktur molekul hidrokarbon yang
4.Mengolah, menalar, dan memiliki rumus molekul yang sama.
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait Menyajikan karya tentang proses
dengan pengembangan dari pembentukan dan teknik pemisahan
yang dipelajarinya di sekolah fraksi-fraksi minyak bumi beserta
secara mandiri, bertindak kegunaannya.
secara efektif dan kreatif, serta Menyusun gagasan cara mengatasi
mampu menggunakan metoda dampak pembakaran senyawa karbon
sesuai kaidah keilmuan terhadap lingkungan dan kesehatan.
Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi 4
pada tekanan tetap dalam persamaan
termokimia.
Menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum 12
Hess dan konsep energi ikatan.
Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi
pada tekanan tetap dalam persamaan
termokimia.
Membandingkan perubahan entalpi beberapa
reaksi berdasarkan data hasil percobaan
48
Menjelaskan faktor-faktor yang 4
mempengaruhi laju reaksi
menggunakanteori tumbukan.
Menentukan orde reaksi berdasarkan 16
data hasil percobaan.
Menyajikan hasil penelususran
informasi cara-cara pengaturan dan
penyimpanan bahan untuk mencegah
perubahan fisika dankimia yang tak
terkendali.
Merancang, melakukan, dan
menyimpulkanserta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.
49
Alokasi
SMT Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Waktu
30
Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam
hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi. 12
Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah 8
kesetimbangan dan penerapan dalam
industri.
Menyajikan hasil pengolahan data untuk
menentukan nilai tetapan kesetimbangan
suatu reaksi.
Merancang, melakukan, dan menyimpulkan
serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan.
3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta
kekuatannya dan kesetimbangan
pengionannya dalam larutan
12
4.10 Menganalisis trayek perubahan pH
beberapa indikator yang diekstrak dari bahan
alam melalui percobaan.
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam
larutan garam dan menentukan pH-nya
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH,
dan peran larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup 12
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam
basa berbagai larutan garam
4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu
3.13 Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi
asam-basa
12
4.13 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
titrasi asam-basa
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem
koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid
dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 12
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang
berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid
Fitrianis, S.Pd
NIP. 197602052005012004
50
Lampiran 8. Program Semester
PROGRAM SEMESTER
Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI / Genap
Alokasi Waktu : 4 jam / minggu Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Nomor KI
Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Ket
1 2 3 4
Waktu
Nomor KD 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
3.10 4.10, I
16 4 4 4 4 U U U P P P D U U P
U U U F K
3.10, 4.10, 16 4 4 H 4 T H A A A I H A r
3.11 4.11, e
1.1, 2.1, 2.2,
1.2 2.3 3.11, 4.11, 20 ` 4 S 4 4 4 4 2 S t
1 S S S T 3
3.12, 4.12,
3.13 4.13
R i
t
3.13, 4.13, 20 A A A I
4 4 4 a
3.14 4.14 s
JAM CADANGAN 4 4
JUMLAH 72 x 30
Fitrianis S.Pd
NIP. 197602052005012004
51
Lampiran 9. Rancangan Perangkat Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat
Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya dalam larutan
serta Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui
percobaan.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 5 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai asam basa yang
akan dihubungkan dengan materi sebelumnya.
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari ,
menerima informasi materi yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan diajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al A’laa (1-3) : Sucikanlah nama Tuhanmu
Yang Mahatinggi; Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya);
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. Serta
kaitannya dengan pepatah Minang (Intergrasi BAM) yaitu Jauah nan buliah
ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan.
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran yang berhubungan
dengan materi asam basa pada slide yang ditampilkan (Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan, contohnya :
“bagaimana perkembangan teori asam dan basa?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan tentang pengertian asam basa, penentuan zat-
52
zat yang bersifat asam atau basa dalam kehidupan sehari-hari.
Membedakan konsep asam basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry
dan Lewis. (critical thinking, kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi tentang penentuan zat-zat yang bersifat asam
atau basa dalam kehidupan sehari-hari. Membedakan konsep asam basa
menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis. (critical thinking,
kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
tentang penentuan zat-zat yang bersifat asam atau basa dalam kehidupan
sehari-hari. Membedakan konsep asam basa menurut Arrhenius,
Brønsted-Lowry dan Lewis. dengan baik dan benar.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
indikator alami pada larutan asam basa
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Asam Basa
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat
Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya dalam larutan
serta Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui
percobaan.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 5 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai asam basa yang
akan dihubungkan dengan materi sebelumnya.
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari ,
menerima informasi materi yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan diajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al A’laa (1-3) : Sucikanlah nama Tuhanmu
Yang Mahatinggi; Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya);
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. Serta
kaitannya dengan pepatah Minang (Intergrasi BAM) yaitu Jauah nan buliah
ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan.
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran yang berhubungan
dengan materi asam basa pada slide yang ditampilkan (Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan, contohnya :
“bagaimana perbedaan indikator alami dengan buatan?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan tentang Menentukan bahan alam yang dapat
dijadikan sebagai indikator alami. Mengidentifikasi perubahan warna
indikator dalam berbagai larutan. Mengidentifikasi beberapa larutan
54
asam basa dengan beberapa indikator (critical thinking, kolaborasi, literasi,
kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi tentang Menentukan bahan alam yang dapat
dijadikan sebagai indikator alami. Mengidentifikasi perubahan warna
indikator dalam berbagai larutan. Mengidentifikasi beberapa larutan
asam basa dengan beberapa indikator (critical thinking, kolaborasi,
komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
bahan alam yang dapat dijadikan sebagai indikator alami.
Mengidentifikasi perubahan warna indikator dalam berbagai larutan.
Mengidentifikasi beberapa larutan asam basa dengan beberapa indikator
dengan baik dan benar.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
cara penentuan pH asam basa berdasarkan data hasil percobaan
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Asam Basa
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik
dapat Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan serta Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari
bahan alam melalui percobaan.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 5 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan gambaran umum mengenai perhitungan yang
terdapat pada asam basa berdasarkan data hasil percobaan
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya larutan asam basa menerima informasi materi
yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al A’laa (1-3) : Sucikanlah nama Tuhanmu
Yang Mahatinggi; Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya);
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. Serta
kaitannya dengan pepatah Minang (Intergrasi BAM) yaitu jauah nan buliah
ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan.
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran yang berhubungan
dengan cara perhitungan pH asam basa pada slide yang ditampilkan (Cirtical
thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“Dari media : bagaimana cara menentukan nilai pH asam basa dengan
menggunakan beberapa indikator?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan cara Mengidentifikasi pH larutan dengan
menggunakan beberapa indikator. Membandingkan pH berbagai larutan
asam lemah, asam kuat, basa lemah, dan basa kuat yang konsentrasinya
sama dengan menggunakan indikator universal atau pH meter (critical
56
thinking, kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi terkait cara Mengidentifikasi pH larutan dengan
menggunakan beberapa indikator. Membandingkan pH berbagai larutan
asam lemah, asam kuat, basa lemah, dan basa kuat yang konsentrasinya
sama dengan menggunakan indikator universal atau pH meter (critical
thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
Mengidentifikasi pH larutan dengan menggunakan beberapa indikator.
Membandingkan pH berbagai larutan asam lemah, asam kuat, basa
lemah, dan basa kuat yang konsentrasinya sama dengan menggunakan
indikator universal atau pH meter
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
kesetimbangan ion dalam larutan garam
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
57
1. Instrumen dan Rubrik Penilaian
FITRIANIS, S.Pd
NIP.197602052005012004
58
INSTRUMEN PENILAIAN
IPK
KD Materi Indikator soal Bentuk soal Nomor Soal
3.10.4Memperkir
akan pH suatu
larutan elektrolit
yang tidak dikenal Diberikan beberapa
berdasar hasil parameter, peserta
Konsep asam didik dapat
pengamatan Objektif 5
basa menentukan pH
trayek perubahan suatu larutan
warna berbvagai elektrolit
indikator asam
dan basa
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2021/2022
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning diharapkan siswa dapat memahami
pengertian hidrolisis garam, dapat menjelaskan sifat sifat hidrolisis garam serta terlibat aktif dalam
proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan
dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan dan memberi saran dan
kritik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai hidrolisis
garam yang akan dihubungkan dengan materi sebelumnya(larutan asam basa).
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya (larutan asam basa), menerima informasi materi
yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan diajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al Ta-Ha (114) : Maka Maha Tinggi Allah, Raja
yang sebenar-benarnya.Dan Janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa
(membaca) Al-quran sebelum selesai di wahyukan kepadamu, dan
katakanlah,”Ya Tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku”
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami penjelasan yang dipaparkan oleh guru
tentang materi penngertian hidrolisis garam serta sifat dali larutan hidrolisis garam.
(Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“Dari media : Apa itu hidrolisis garam? apa saja sifat sifat dari larutan garam? ”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan pengertian hidrolisis garam dan sifat-sifat hidrolisis
60
garam (critical thinking, kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi pengertian dan sifat sifat hidrolisis garam (critical
thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
pengertian hidrolisis garam dan sifat sifat hidrolisis garam.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
jenis garam yang terhidrolisi dalam air serta penentuan tetapan garam yang
terhidrolisis berdasarkan hasil diskusi
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran
pengayaan untuk peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2021/2022
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
peserta didik dapat menjelaskan jenis garam yang terhidrolisis dalam air berdasarkan hasil diskusi
secara tepat dan benar untuk menguatkan sikap jujur, tanggung jawab serta mampu bekerjasama
dengan baik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan gambaran umum mengenai larutan larutan yang
dapat terhidrolisis dalam air berdasarkan data hasil percobaan
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya (pengertian hidrolisis garan dan sifat nya),
menerima informasi materi yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al Ta-Ha (114) : Maka Maha Tinggi Allah, Raja
yang sebenar-benarnya.Dan Janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa
(membaca) Al-quran sebelum selesai di wahyukan kepadamu, dan
katakanlah,”Ya Tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku”
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk mendengarkan dan memahami materi yang dijelaskan
oleh guru mengenai materi hidrolisis garam yang dapat terhidrolisis dalam air
(Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“ Dari Media : “ larutan bersifat apa saja yang dapat terhidrolisis di dalam air?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik dapat membedakan larutan larutan yang dapat terhidrolisis dalam air
dan mana yang tidak terhidrolisis di dalam air (critical thinking, kolaborasi,
literasi, kreatif, HOTS)
Verification
62
Peserta didik memverifikasi terkait cara membedakan larutan garam yang dapat
terhidrolisis dalam air dan mana larutan garam yang tidak terhidrolisis di dalam air
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
perbedaan larutan garam yang terhidrolisis dalam air dan tidak terhidrolisis di
dalam air.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
penentuan tetapan hidrolisis dan penentuan pH
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran
pengayaan untuk peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2021/2022
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
peserta didik dapat menentukan nilai tetapan hidrolisis dan nilai pH berdasarkan hasil diskusi
secara tepat dan benar untuk menguatkan sikap jujur, tanggung jawab serta mampu bekerjasama
dengan baik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan gambaran umum mengenai perhitungan nilai pH
larutan garam berdasar jenisnya dan sifat larutannya( garam yang bersifat netral
dan asam)
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya, menerima informasi materi yang akan dibahas
(critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al Ta-Ha (114) : Maka Maha Tinggi Allah, Raja
yang sebenar-benarnya.Dan Janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa
(membaca) Al-quran sebelum selesai di wahyukan kepadamu, dan
katakanlah,”Ya Tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku”
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru
tentang perhitungan nilai pH larutan hidrolisis garam yang bersifat netral dan asam
(Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“guru memberi contoh soal yang dikerjakan siswa serta membahas apakah soal
tersebut telah dikerjakan dengan benar oleh siswa” (Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik dapat membedakan rumus perhitungan yang akan digunakan untuk
menghitung nilai pH sesuai dengan sifat larutannya. (critical thinking,
kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
64
Verification
Peserta didik mendiskusikan materi dan latihan yang telah di berikan oleh guru
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
perbedaan larutan garam yang terhidrolisis dalam air dan tidak terhidrolisis di
dalam air.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
lanjutan penentuan tetapan hidrolisis dan penentuan pH
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80),
pembelajaran pengayaan untuk peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2021/2022
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning peserta didik dapat menentukan nilai tetapan hidrolisis dan nilai pH
berdasarkan hasil diskusi secara tepat dan benar untuk menguatkan sikap jujur,
tanggung jawab serta mampu bekerjasama dengan baik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Keempat
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan gambaran umum mengenai perhitungan nilai pH
larutan garam berdasar jenisnya dan sifat larutannya( garam yang bersifat basa dan
garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah)
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya, menerima informasi materi yang akan dibahas
(critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al Ta-Ha (114) : Maka Maha Tinggi Allah,
Raja yang sebenar-benarnya.Dan Janganlah engkau (Muhammad) tergesa-
gesa (membaca) Al-quran sebelum selesai di wahyukan kepadamu, dan
katakanlah,”Ya Tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku”
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru
tentang perhitungan nilai pH larutan hidrolisis garam yang bersifat basa dan garam
yang berasal dari asam lemah dan basa lemah (Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“guru memberi contoh soal yang dikerjakan siswa serta membahas apakah soal
tersebut telah dikerjakan dengan benar oleh siswa” (Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik dapat membedakan rumus perhitungan yang akan digunakan untuk
menghitung nilai pH sesuai dengan sifat larutannya. (critical thinking,
kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
66
Verification
Peserta didik mendiskusikan materi dan latihan yang telah di berikan oleh guru
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
perbedaan larutan garam yang terhidrolisis dalam air dan tidak terhidrolisis di
dalam air.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80),
pembelajaran pengayaan untuk peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
67
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian tes tertulis
Jawaban Kriteria Skor
1. Betul Sesuai dengan teori 2
2. Hampir Kurang sesuai dengan teori 1
mendekati betul
3. Salah Tidak sesuai dengan teori 0
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
68
INSTRUMEN PENILAIAN
KISI-KISI PENILAIAN HARIAN
IPK
Bentuk Nomor
KD Materi Indikator soal
soal Soal
3.11 Menganalisis 3.11.1 menjelaskan pengertian Diberikan beberapa
hidrolisis garam parameter peserta
kesetimbangan ion Kesetimbanga
didik dapat
n Ion dan pH Objektif 1
dalam larutan garam menjelaskan
larutan Garam
pengertian
dan menentukan pH hidrolisis garam
3.11.2 Menentukan sifat garam Diberikan beberapa
nya yang terhidrolisis parameter, peserta
Kesetimbanga
didik dapat
n Ion dan pH Objektif 3,7,5
menentukan sifat
larutan Garam
dari garam yang
terhidrolisis
3.11.3 Menghitung tetapan Diberikan beberapa
Hidrolisis parameter,peserta
Kesetimbanga didik dapat
n Ion dan pH menentukan Objektif 4,8
larutan Garam tetapan hidrolisis
berdasar data yang
diberikan
3.11.4 Menghitung pH larutan Diberikan beberapa
garam menurut jenis garam parameter,peserta
yang terhidrolisis Kesetimbanga didik dapat
n Ion dan pH menentukan nilai Objektif 2,6,8,10
larutan Garam pH larutan garam
berdasar data yang
diberikan
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dalam Larutan Penyangga
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning peserta didik dapat Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan
peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidupsecara tepat dan benar untuk
menguatkan sikap jujur, tanggung jawab serta mampu bekerjasama dengan baik.
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran
yang berhubungan dengan prinsip larutan penyangga
(Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
70
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi
yang telah dipaparkan
“Dari media : mengapa larutan asam lemah setelah
ditambah asam, basa dan air itu pH nya tetap?”(Cirtical
thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara
berkelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di
dalam LKPD(critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan cara menentukan prinsip larutan
penyangga berdasarkan data hasil percobaan larutan
penyangga(critical thinking, kolaborasi, literasi, kreatif,
HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi terkait penentuan pH larutan
penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya secara tertulis
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil
diskusinya mengenai prinsip larutan penyangga dan penentuan
pH larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya
berdasarkan data hasil percobaan larutan penyangga
Kegiatan penutup
71
C. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan portofolio
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80),
pembelajaran pengayaan untuk peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : kesetimbangan Ion dalam Larutan Penyangga
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning peserta didik dapatMenjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran
larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidupsecara tepat dan benar untuk
menguatkan sikap jujur, tanggung jawab serta mampu bekerjasama dengan baik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
73
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media
pembelajaran yang berhubungan dengan cara
penentuan pH larutan penyangga dengan
menambahkan sedikit asam, sedikit basa atau
dengan pengenceranserta peranan larutan
penyangga pada slide yang ditampilkan(Cirtical
thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan
terkait materi yang telah dipaparkan
“Dari media : bagaimana cara menentukan pH larutan
penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya
?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi,
HOTs)
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan
diskusi secara berkelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam
LKPD(critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan cara menentukan pH
larutan penyangga dengan menambahkan
sedikit asam, sedikit basa atau dengan
pengenceranberdasarkan data hasil percobaan
larutan penyanggaserta peranan dari larutan
penyangga(critical thinking, kolaborasi, literasi,
kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi terkait cara
penentuanpH larutan penyangga dengan
menambahkan sedikit asam, sedikit basa atau
dengan pengenceran berdasarkan data hasil
percobaan larutan penyanggaserta peranan dari
larutan penyangga(critical thinking, kolaborasi,
komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan
menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
penentuan pH larutan penyangga dengan
menambahkan sedikit asam, sedikit basa atau
dengan pengenceranberdasarkan data hasil
74
percobaan larutan penyanggaserta peranan dari
larutan penyangga
Kegiatan penutup
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80),
pembelajaran pengayaan untuk peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
75
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian tes tertulis
Jawaban Kriteria Skor
1. Betul Sesuai dengan teori 2
2. Hampir Kurang sesuai dengan teori 1
mendekati betul
3. Salah Tidak sesuai dengan teori 0
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
76
INSTRUMEN PENILAIAN
KISI-KISI PENILAIAN HARIAN
IPK
Bentuk Nomor
KD Materi Indikator soal
soal Soal
3.12 Menjelaskan prinsip 3.12.6 Mendeskripsikanpen Diberikan beberapa
kerja, perhitungan gertianlarutanpenyan Kesetimbangan parameter peserta
pH, dan peran gga ion dalam didik dapat
Objektif 1, 2, 5
larutan penyangga larutan menjelaskan
penyangga konsep larutan
dalam tubuh
penyangga.
makhluk hidup
3.12.7 Mengidentifikasi Diberikan beberapa
Sifat larutan parameter, peserta
penyangga Kesetimbangan didik dapat
ion dalam menentukan sifat
Objektif 2, 3, 5, 8
larutan dari larutan
penyangga penyangga
berdasarkan
percobaan
3.12.8 Menghitung pH Diberikan beberapa
larutan penyangga parameter,peserta
dengan didik dapat
menambahkan sedikit menentukan pH
asam ,atau sedikit larutan
basa atau dengan Kesetimbangan penyangga
pengenceran ion dalam dengan
Objektif 6, 7, 9,10
larutan menambahkan
penyangga sedikit asam ,atau
sedikit basa atau
dengan
pengenceran
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Titrasi Asam Basa
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat
Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa dan Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
titrasi asam-basa secara tepat dan benar untuk menguatkan sikap jujur, tanggung jawab serta mampu bekerjasama
dengan baik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai titrasi asam
basa yang akan dihubungkan dengan materi sebelumnya.
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya (larutan penyangga), menerima informasi materi
yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan diajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al A’laa (1-3) : Sucikanlah nama Tuhanmu
Yang Mahatinggi; Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya);
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. Serta
kaitannya dengan pepatah Minang (Intergrasi BAM) yaitu Jauah nan buliah
ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan.
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran yang
berhubungan dengan titrasi asam-basa (Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“Dari media : apa yang dimaksud dengan titrasi asam basa?” (Cirtical
thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan tentang titrasi asam basa (critical thinking, kolaborasi,
literasi, kreatif, HOTS)
Verification
78
Peserta didik menverifikasi terkait penentuan kosentrasi/kadar asam atau basa,
menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa,
menentukan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi asam basa secara tertulis
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya
mengenai penentuan kosentrasi/kadar asam atau basa, menentukan indikator
yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa, serta menentukan titik
ekuivalen dan titik akhir titrasi asam basa melalui data percobaan titrasi asam
dan basa.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
percobaan titrasi asam basa
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Titrasi Asam Basa
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning peserta didik dapat
Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa dan Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
titrasi asam-basa secara tepat dan benar untuk menguatkan sikap jujur, tanggung jawab serta mampu bekerjasama
dengan baik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan gambaran umum mengenai manfaat mempelajari
titrasi asam basa
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya (prinsip Titrasi asam basa dan penentuan
konsentrasi/kadar titrasi asam basa serta menentukan indikator yang tepat
digunakan untuk titrasi asam dan basa, serta penentuan titik ekuivalen dan
titik akhir titrasi asam basa, menerima informasi materi yang akan dibahas
(critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat Al A’laa (1-3) : Sucikanlah nama Tuhanmu
Yang Mahatinggi; Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya);
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. Serta
kaitannya dengan pepatah Minang (Intergrasi BAM) yaitu jauah nan buliah
ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan.
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami dan membaca modul praktikum titrasi
asam basa, sebelum memulai praktikum(Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“Dari modul : bagaimana cara melakukan percobaan titrasi asam basa ?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam basa (critical
thinking, kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
80
Verification
Peserta didik menverifikasi terkait cara merancang dan melakukan percobaan
titrasi asam basa dan menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam basa
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
hasil analisis data dari percobaan titrasi asam basa
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
koloid
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
81
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian tes tertulis
Jawaban Kriteria Skor
1. Betul Sesuai dengan teori 2
2. Hampir Kurang sesuai dengan teori 1
mendekati betul
3. Salah Tidak sesuai dengan teori 0
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
82
INSTRUMEN PENILAIAN
KISI-KISI PENILAIAN HARIAN
IPK
Bentuk Nomor
KD Materi Indikator soal
soal Soal
3.13Menganalisis data hasil 3.13.1 Menentukan Diberikan beberapa
berbagai jenis titrasi asam konsentrasi/ kadar asam parameter peserta
basa atau basadari data hasil Titrasi Asam didik dapat
Objektif 2,3,4,6
percobaan titrasi asam basa Basa menentukan
konsentrasi / kadar
asam basa.
3.13.2 Menentukan Diberikan beberapa
indikator yang tepat parameter, peserta
digunakan dalam proses Titrasi Asam didik dapat
Objektif 1,5,9
titrasi asam dan basa Basa menentukan
indicator dalam
proses titrasi
3.13.3 Menentukan titik Diberikan beberapa
ekuivalen dan titik akhir parameter,pesertadi
titrasi asam dengan basa dik dapat
menentukan titik
Titrasi Asam
akhir dan titik Objektif 7,8,10
Basa
ekuivalen titrasi
asam basa
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 7 Padang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran Inquiry Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif dalam
mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan
berdasarkan sifat-sifatnya selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu,
teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai sistem koloid
yang akan dihubungkan dengan materi sebelumnya.
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya (titrasi asam basa), menerima informasi materi
yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan diajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat An-Nur (43) : “Tidakkah engkau melihat bahwa
Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya,
lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar
dari celah-celahnya, dan Dia(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki.
Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran yang
berhubungan dengan sistem Koloid (Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“Dari media : apa beda koloid suspensi dan larutan?” (Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
Data Collecting
84
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan pengertian koloid, sifat-sifat koloid serta perbedaan
antara koloid, larutan dan suspensi dengan benar (critical thinking, kolaborasi,
literasi, kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi terkait pengertian koloid, sifat-sifat koloid serta
perbedaan antara koloid, larutan dan suspensi dengan benar (critical thinking,
kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
pengertian koloid, sifat-sifat koloid serta perbedaan antara koloid, larutan dan
suspensi dengan benar
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya mengenai
peranan koloid serta cara untuk membuat koloid
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran Inquiry Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar,
penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif dalam mengelompokkan
berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-
sifatnya selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan Keterangan
Meyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 10 menit
berdoa,absensi,menyiapkan buku pelajaran (charater building)
Memotivasi peserta didik dengan gambaran umum mengenai manfaat mempelajari
larutan penyangga
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari
Mengingatkan materi sebelumnya (pengertian dan sifat-sifat koloid), menerima
informasi materi yang akan dibahas (critical thinking)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
(communication)
Peserta didik memahami Surat An-Nur (43) : “Tidakkah engkau melihat bahwa
Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya,
lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar
dari celah-celahnya, dan Dia(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki.
Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Kegiatan Inti
Stimulation
70 menit
Peserta didik diminta untuk memahami media pembelajaran yang berhubungan
dengan peranan koloid serta cara untuk membuat koloid pada slide yang
ditampilkan (Cirtical thinking, literasi).
Problem Statement
Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah
dipaparkan
“Dari media : apa peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari ?”
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
Data Collecting
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan diskusi secara berkelompok untuk
86
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKPD (critical thinking)
Data Processing
Peserta didik menyimpulkan tentang peranan koloid serta cara pembuatan koloid
(critical thinking, kolaborasi, literasi, kreatif, HOTS)
Verification
Peserta didik menverifikasi terkait peranan koloid serta cara pembuatan kolid
(critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Generalization
peserta didik mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusinya mengenai
peranan koloid serta pembuatan koloid
Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai 10 menit
materi yang belum dipahami
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan dan guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan dari peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi sebelumnya dan memberi tugas tentang koloid
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah
Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang nilainya dibawah KKM (80), pembelajaran pengayaan untuk
peserta didik yang nilai KKM (80) atau lebih.
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
87
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian tes tertulis
Jawaban Kriteria Skor
1. Betul Sesuai dengan teori 2
2. Hampir Kurang sesuai dengan teori 1
mendekati betul
3. Salah Tidak sesuai dengan teori 0
FITRIANIS, S.Pd
NIP. 197602052005012004
88
INSTRUMEN PENILAIAN
KISI-KISI PENILAIAN HARIAN
IPK
Bentuk Nomor
KD Materi Indikator soal
soal Soal
3.14 Mengelompokkan 3.14.1 Mengidentifikasi Diberikan beberapa
berbagai tipe sistem perbedaan larutan, suspesi, parameter peserta
koloid, dan dan koloid didik dapat
menjelaskan Sistem Koloid menjelaskan Objektif 1
perbedaan larutan,
kegunaan koloid
suspensi, dan
dalam kehidupan koloid
berdasarkan sifat- Diberikan beberapa
3.14.2 Mendeskripsikan
sifatnya parameter, peserta
pengetian sistem koloid.
Sistem Koloid didik dapat Objektif 1, 2
menjelaskan
pengertian koloid
3.14.3 Mengelompokkan
jenis koloid berdasarkan
fase terdispersi dan fase Diberikan beberapa
pendispersi serta parameter,peserta
menemukan contohnya Sistem Koloid didik dapat Objektif 3, 4
dalam kehidupan sehari- mengelompokkan
hari jenis koloid
89
Lampiran 10. Bahan Ajar
LARUTAN ASAM
BASA
OLEH
MILA LESTARI
17035105
90
ASAM BASA
Asam Basa
Istilah asam berasal dari bahasa Latin “acetum” yang berarti cuka. Zat utama dalam cuka
adalah asam asetat. Adapun istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Terdapat beberapa teori yang mengemukakan pengertian asam basa, diantaranya teori Arrhenius,
Bronsted – Lowry, dan Lewis.
Adanya ion H+ atau OH- dalam larutan digunakan pula untuk menerangkan derajat
keasaman atau kebasaan larutan asam basa. Pada tahun 1909, Soren Peter Lauritz Sorensen
mengemukakan istilah pH (power Hidrogen). Angka pH suatu larutan menyatakan derajat atau
tingkat keasaman larutan tersebut. Nilai pH diperoleh sebagai
hasil negatif logaritma 10 dari konsentrasi ion H+.
pH = - log [H+]
log [OH-]
pOH = - H
u
b
u
Air mempunyai reaksi kesetimbangan:
n
H2O (aq) ⇌ H+ (aq) + OH- (aq)
K = [H+] . [OH-] g
H2 O a
K. H2 O = [H+] . [OH- ]
n
Kw = [H+p
] . [OH-]
H
Kw = tetapan kesetimbangan air
Menurut hasil percobaan, harga Kwdpada suhu 25 0C adalah 10-14. Sehingga diperoleh: [H+] = [OH-] =
10-7 M
a
Harga Kw selalu tetap selama suhu tetap.
n
Dengan demikian, hubungan antara pH dan pOH dapat dituliskan:
pH + pOH = 14
P pH = 14 - pOH
O
Berdasarkan nilai Kw, rentang pH suatu larutan dengan pelarut air adalah 0 sampai dengan 14.
H
- pH = 7, larutan bersifat netral
- pH < 7, larutan bersifat asam
91
- pH > 7, larutan bersifat basa
Untuk mengetahui sifat asam atau basa dari suatu zat, digunakan indikator asam basa.
Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam
larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa.
Trayek
Indikator Perubahan Warna
Indikator
Lakmus 5,5 – 8,0 Merah – biru
Metil jingga 2,9 – 4,0 Merang – kuning
Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru
(BTB) 8,3 –10,0 Tidak berwarna -
Fenolftalein (PP) Merah
Trayek indikator bromtimol biru (BTB) adalah 6,0 – 7,6 dengan perubahan warna kuning –biru,
artinya:
Jika pH suatu larutan < 6,0 maka warna indikator = kuning
Jika 6,0 ≤ pH larutan ≤ 7,6 maka warna indikator = hijau (kombinasi kedua warna indikator)
Jika pH larutan > 7,6 maka warna indikator = biru
Untuk mengenali sifat asam atau basa suatu larutan secara kualitatif, dapat digunakan
kertas lakmus. Terdapat dua macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan lakmus biru.
Berikut perubahan warna kertas lakmus dalam larutan asam atau basa.
Sifat larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
Netral Merah Biru
Asam Merah Merah
Basa Biru Biru
Indikator sintetis lain yang digunakan untuk menentukan harga pH suatu larutan yaitu kertas
pH, indikator universal, dan pH meter.
92
Kekuatan Asam
Basa
ASAM/BASA KUAT ASAM/BASA LEMAH
Asam/Basa dikatakan kuat Asam/Basa lemah hanya
apabila terionisasi sempurna terionisasi sebagian dalam larutan.
dalam larutan. Asam Lemah
Asam Kuat
HA ⇌ H + A-
+ Ka = [H+] [A-]
HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4,
[HA]
HClO4
Basa
Makin asam larutan, [H+] makin Lemah
besar, pH makin kecil
Basa Kuat LOH ⇌ L ++ Kb = [L+] [OH-]
-
NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2 OH
Makin basa larutan, [OH-] makin [LOH]
besar, pH makin besar Makin besar harga Ka/Kb, maka
asam/basa relatif makin kuat
[H+] = a x M [OH-] = b x M [𝐻+] = 𝐾𝑎 𝗑 𝑀 [𝑂𝐻−] = 𝐾𝑏 𝗑 𝑀
a = jumlah H b = jumlah OH [𝐻+] [𝑂𝐻−]
𝖺 = 𝖺 =
pH = - log [H+] pOH = - log [OH-] 𝑀 𝑀
pH = 14 - pOH 𝐾𝑏
𝐾𝑎 𝖺 =
𝖺 =
𝑀 𝑀
Tingkat asam atau basa pada umumnya dinyatakan sebagai nilai pH dan dapat diukur
dengan pH meter. Nilai pH memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari- hari dan perlu
dipantau bagi kontrol kualitas produk farmasi, kosmetik, dan makanan. Sebelumnya telah
dikembangkan suatu metode untuk mengukur nilai pH menggunakan pH meter, namun harganya
yang relatif mahal dan penggunaannya dibutuhkan keahlian khusus. Alat ukur pH berbentuk tes
strip juga tersedia di pasaran akan tetapi harga yang ditawarkan masih relatif mahal serta terkadang
menggunakan indikator bahan kimia sintesis yang tidak ramah lingkungan. Indonesia yang terletak
di lintang garis khatulistiwa merupakan salah satu negeri dengan potensi keanekaragaman jenis
flora yang melimpah. Banyak tanaman yang berpotensi sebagai indikator alami, diantaranya adalah
tanaman bunga serta bahan jenis rimpang (Wasito dkk, Indonesian Journal of Chemical Science,
2017).
Indikator berupa perubahan warna atau indikator kolorimetrik merupakan jenis
indikator yang mudah diamati secara langsung tanpa membutuhkan instrumen atau peralatan
khusus. Adanya pigmen atau zat warna pada bunga atau rimpang dapat digunakan sebagai indikator
asam-basa dengan melihat perubahan warna yang ditimbulkan. Beberapa indikator alami tersebut
diantaranya adalah bunga mawar (Catharantus roseus), bunga pukul empat (Miriabillis jalapa),
bunga kana (Canna indica), bunga rosella (Hibiscus sabdariffa), bayam merah (Bisella alba), kol
ungu (Brassica oleraceae), rimpang kunyit (Curcuma domestica) dan beberapa jenis tanaman
lainnya. Hampir semua tumbuhan yang menghasilkan warna dapat digunakan sebagai indikator
93
karena dapat berubah warna pada suasana asam dan basa, meskipun perubahan warna yang
dihasilkan masih kurang jelas untuk perubahan pH tertentu (Wasito dkk, Indonesian Journal of
94
HIDROLISIS
GARAM
OLEH
MILA LESTARI
17035105
95
Uraian Materi
Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
HIDROLISIS GARAM
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Jadi,
hidrolisis merupakan reaksi penguraian dalam air.
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan ion
negatif. Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk suatu asam (H3O +) dan basa (OH–)
asalnya. Hidrolisis garam merupakan reaksi penguraian antara kation dan anion garam dengan air
dalam larutan. Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah yang termasuk
elektrolit lemah. Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak
terhidrolisis.
JENIS HIDROLISIS
Ditinjau dari komponen pembentuknya garam, dan banyak tidaknya garam tersebut dapat
diuraikan ketika direaksikan dengan air, hidrolisis dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
96
1. Hidrolisis Parsial
Dalam Hidrolisis parsial, ketika garam direaksikan dengan air, hanya sebagian ion saja yang
mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak.
Komponen-komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisi parsial ini adalah asam
lemah dan basa kuat atau sebaliknya.
2. Hidrolisis Total
Hidrolisis total ialah reaksi penguraian seluruh garam oleh air, dimana komponen garam terdiri
dari asam lemah dan basa lemah. Berdasarkan jenis-jenis ion yang dihasilkan ketika garam terlarut
dalam air.
3. Hidrolisis Anion
Ketika garam yang tersusun dari molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul
air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis sebagian/parsial didalam air dan akan
menghasilkan ion yang bersifat basa (OH–).
Dengan demikian, yang terhidrolisis adalah anion dari asam lemah, sedangkan kation dari basa
kuat tidak terhidrolisis.
Misal :
4. Hidrolisis Kation
Jika garam dengan komponen penyusun asam kuat dan basa lemah dilarutkan ke dalam molekul
air, maka akan mengalami suatu proses hidrolisis parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam
(H+).
Hal ini diakibatkan karena hanya kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam
kuat tidak mengalami hidrolisis.
Misal :
97
NH4Cl → NH4+ + Cl–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
Cl– + H2O → tidak terjadi reaksi
Dapat disimpulkan bahwa NH4+ yang bertindak sebagai basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion
yang bersifat asam, yaitu H+. Namun Cl– yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.
Hal tersebut terjadi karena kation dari basa lemah ataupun anion dari asam lemah dapat
terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan sebuah ion H+ atau OH–.
Misal :
1. Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian.
Komponen garam (anion asam lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan sebuah ion OH –, maka
pH > 7 sehingga larutan garam bersifat basa.
Contoh
CH3COOK, CH3COONa, KCN, CaS.
Reaksi ionisasi = CH3COOK( aq ) → K+(aq) + CH3COO–(aq)
Reaksi hidrolisis = K + (aq) + H2O(l) (tidak terhidrolisis)
CH3COO–(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH–(aq) bersifat basa
98
Rumus :
Keterangan :
Kh: konstanta hidrolisis
Kw: konstanta air
Ka: konstanta asam
[G]:konsentrasi garam
h: derajat hidrolisis
Besarnya derajat hidrolisis dihitung dengan rumus berikut :
2. Garam yang terbentuk dari komponen asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian
dikarenakan salah satu komponen garam (kation basa lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan
ion H+,maka pH < 7, sehingga larutan garam bersifat asam.
Rumus :
Keterangan :
Kh: konstanta hidrolisis
Kw: konstanta air
Kb: konstanta basa
[G]: konsentrasi garam
h: derajat hidrolisis
Besarnya derajat hidrolisis dihitung dengan rumus berikut :
99
3. Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis total,
karena kedua komponen garam (anion asam lemah dan kation basa lemah) terhidrolisis akan
menghasilkan ion H+ dan ion OH–, sehingga pH larutan ini bergantung pada nilai Ka dan Kb.
Rumus :
100
LARUTAN
PENYANGGA
OLEH
MILA LESTARI
17035105
101
Uraian Materi
KESETIMBANGAN ION DALAM LARUTAN PENYANGGA
LARUTAN PENYANGGA
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan) pH-nya
dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air . pH larutan buffer tidak berubah
(konstan) setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu
menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar.
Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar
merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit
basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga mengandung
zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa. Komponen asam
berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH.
Larutan buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terdiri dari:
MACAM-MACAM LARUTAN
PENYANGGA
1. Larutan buffer / penyangga Bersifat Asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan
ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam
lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang
digunakan seperti natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
102
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH 3COOH
dan CH3COO– yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan
akan bereaksi dengan ion CH3COO– membentuk molekul CH3COOH.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH– dari basa itu akan bereaksi dengan ion
H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga
konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya
komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan
asam CH3COOH membentuk ion CH3COO– dan air.
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH 3 dan NH4+
yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH–. Hal tersebut
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH – dapat
dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH 3),
bukannya ion OH–. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga
103
konsentrasi ion OH– dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen
asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
Larutan buffer asam yaitu larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah dan basa
konjugasinya. Larutan penyangga asam mempunyai pH kurang dari 7.
Larutan buffer basa merupakan larutan penyangga yang terbentuk dari basa lemah dan
asam konjugasinya. Larutan penyangga basa mempauanyai pH lebih besar dari 7.
Keterangan:
104
[H+] = konsentrasi ion H+;
Ka = konstanta ionisasi asam lemah;
na = mol asam lemah dalam larutan penyangga;
nbk = mol basa konjugasi dalam larutan penyangga;
𝑛𝑏
[OH-] = 𝐾𝑏 × 𝑛𝑎𝑘
Keterangan:
[OH-] = konsentrasi ion OH-;
Kb = konstanta ionisasi basa lemah;
nb = mol basa lemah dalam larutan penyangga;
nak = mol asam konjugasi dalam larutan penyangga;
Contoh :
1. pH larutan yang terbentuk dari campuran 100 ml HCN 0,1 M dan 50 ml NaCN 0,2 M
adalah (Ka HCN = 4 X 10-5)
jawab:
nHCN = M X V
= 0,1 X 0,1 =0,01 mol
nNaCN = MX V
= 0,2 X 0,05 =0,01 mol
𝑛𝑎
[H+] = 𝐾𝑎 × 𝑛𝑏𝑘
0,01
= 4 X 10-5× 0,01
= 4 X 10-5
pH = - log [H+]
= -log 4 X 10-5
=5 – log 4
2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100
ml larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8×10-5)
105
𝑛𝑏
[OH-] = 𝐾𝑏 × 𝑛𝑎𝑘
= 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat Fungsi penerapan
konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga
utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4–dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam
dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu
sekitar 7,4.
Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45, yaitu dari ion HCO3–
denganion Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjadi
hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan
mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak/teroksidasi (asambenzoat
dengan natrium benzoat).
106
Selain itu penerapan larutan buffer ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat tetes mata.
Adanya larutan penyangga ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan
konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga
utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang bisa bereaksi dengan suatu asam
dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, mampu menjaga pH darah yang hampir konstan
yaitu sekitar 7,4.
Menjaga pH pada plasma darah supaya berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitu dari ion HCO3-
denganion Na+ . Jika pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi
hiperventilasi/ bernapas berlebihan, mutah hebat.Jika pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami
acidosis akibatnya jantung ,ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
Menjaga pH cairan tubuh supaya ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yakni asam
dihidrogen posphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen posphat (HPO42-)
Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng supaya tidak mudah rusak /teroksidasi (asam benzoat
dengan natrium benzoat).
Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada obat tetes mata.
107
TITRASI ASAM
BASA
OLEH
MILA LESTARI
17035105
108
Uraian Materi
TITRASI ASAM BASA
Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi
sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya. Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi
netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa.
A. Reaksi Penetralan
Reaksi penetralan termasuk reaksi pada larutan elektrolit yaitu reaksi antara asam dengan
basa sampai terjadi suasana netral. Bagaimana terjadinya penetralan pada larutan asam dan basa?
Coba perhatikan gambar pada saat larutan asam klorida direaksikan dengan larutan natrium
hidroksida.
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Asam basa garam air
Pada reaksi antara asam dan basa, ion hidrogen, H+(aq) dan ion hidroksida, OH–(aq)
bergabung membentuk molekul air yang bersifat netral.
H+(aq) + OH–(aq) H2O(l)
Ion Na+(aq) dan ion Cl–(aq) tetap di dalam larutan NaCl. Jika diuapkan akan dihasilkan NaCl padat
atau garam dapur. Jika jumlah mol ion H+ dari asam sama dengan jumlah mol ion OH– dari basa
maka hasil reaksi akan bersifat netral. Reaksi tersebut dinamakan reaksi penetralan.
>> Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam
larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya
>> Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan
perubahan warna yang kuat.
>> Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH
Perubahan warna
Pelarut
Indikator Asam Basa
Thimol biru Merah Kuning Air
Etanol
Metil kuning Merah Kuning
90%
Kuning
Metil jingga Merah Air
-jingga
Metil merah Merah Kuning Air
Bromtimol biru Kuning Biru Air
Tak Merah- Etanol
Fenolftalein
berwarna ungu 70%
Tak Etanol
Thimolftalein Biru
berwarna 90%
110
Titrasi asam basa dapat pula dilakukan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa
yang konsentrasinya belum diketahui, sehingga kita dapat menghitung jumlah zat pereaksi atau hasil
reaksi pada suatu reaksi.
Bagaimana cara melakukan titrasi? Lakukan Kegiatan 8.1.
KEGIATAN 8.1
Penentuan Konsentrasi Asam Klorida melalui Titrasi
Langkah-langkah menentukan konsentrasi asam klorida oleh natrium hidroksida melalui titrasi tertera
pada gambar berikut.
1. Ambil 20 mL larutan HCl dengan pipet volumetrik ukuran 20 mL dan masukkan ke dalam labu
erlenmeyer 125 mL (gambar 1 dan 2).
2. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein.
3. Siapkan buret yang telah diisi larutan NaOH 0,1 M. Catat volum awal dengan melihat skala pada
buret (Gambar 5).
4. Teteskan larutan NaOH dari buret sambil menggoyangkan labu erlenmeyer agar asam dengan basa
bereaksi sempurna sampai indikator tepat berubah warna atau titik akhir titrasi (Gambar 4).
5. Catat lagi volum NaOH pada skala buret. Hitung volum NaOH yang digunakan (Gambar 5).
6. Ulangi percobaan sehingga diperoleh hasil yang sama atau hampir sama.
Cara menghitung konsentrasi HCl dari data titrasi adalah sebagai berikut:
Pada saat titik akhir titrasi atau saat indikator fenolftalein berubah warna yaitu
pH = 7, akan dicapai titik ekivalen.
Mol H+ = mol OH–. Oleh karena mol zat = volum larutan x molaritas maka
Vasam xMasam = Vbasa xMbasa
Catatan:
V = volum
Masam = molaritas H+
Mbasa = molaritas OH–
111
Misalkan pada percobaan di atas didapat data sebagai berikut.
Tabel 8.1 Harga pH pada titrasi asam kuat dengan basa kuat dan asam lemah
dengan basa kuat
112
Pada titrasi HCl dengan NaOH, mula-mula pH naik sangat lambat kemudian terjadi lonjakan
pH dan selanjutnya kenaikan pH lambat lagi. Titik tengah bagian vertikal grafik adalah titik
ekivalen titrasi. Pada titrasi asam kuat dan basa kuat titik ekivalen terjadi pada pH 7. Larutan
dengan pH 7 bersifat netral karena jumlah ion H+ sama dengan ion OH–. Titrasi asam lemah
dengan basa kuat prinsipnya sama tetapi ada sedikit perbedaan. Pada titrasi CH3COOH dengan
NaOH, pH dimulai dari pH 3 dan titik ekivalen terjadi pada pH yang lebih tinggi pula. Hal ini
disebabkan CH3COOH adalah asam lemah dan menghasilkan ion H+ dalam jumlah yang sedikit.
Titik ekivalen terjadi pada pH 8,72. Pada campuran terdapat pula natrium asetat yang bersifat basa
lemah dan meningkatkan pH. Setelah titik ekivalen, kedua grafik sama kembali karena pH hanya
bergantung pada ion hidroksida yang ditambahkan. Grafik titrasi membantu untuk menentukan
indikator apa yang cocok untuk suatu titrasi. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat, dapat
digunakan indicator fenolftalein walaupun trayek pH mulai pH 8,72. Pada pH 8,72 atau titik akhir
penambahan NaOH hanya 0,01 mL, jadi dapat diabaikan. Untuk titrasi asam lemah dengan basa
kuat indikator fenolftalein sudah tepat digunakan karena titik ekivalen berada pada awal trayek pH
(8,3).
113
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
contoh :
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
contoh :
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
115
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah
contoh :
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2
contoh :
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
D. Perhitungan Jumlah Pereaksi atau Hasil Reaksi melalui Reaksi Penetralan atau Titrasi
Pada reaksi penetralan jumlah mol ion H+ sama dengan jumlah ion OH–. Atas
dasar itu jumlah pereaksi atau hasil reaksi dapat diperhitungkan. Perhatikan cara
116
perhitungannya pada contoh soal berikut.
Contoh Soal
1. 50 mL larutan NaOH dinetralkan melalui titrasi oleh 25 mL larutan HCl 0,2 M
Berapa massa NaOH yang terdapat pada larutan tersebut?
Penyelesaian:
a. Masam = V basa . M basa
V asam
Masam = 35 ml . 0,1 M
2 mL
M asam= 1,75 M
117
b. Dalam 1 liter larutan cuka terdapat 1,75 x 60 gram cuka = 105 gram cuka. Berat 1
liter larutan = 950 gram
% larutan cuka = 105 gram
950 gram x 100% = 11,05 %
118
SISTEM KOLOID
OLEH
MILA LESTARI
17035105
119
Uraian Materi
SISTEM KOLOID
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan
berdasarkan sifat-sifatnya
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid
Sumber (https://blog.al-habib.info/id/2016/10/matahari-dekat-semburat-sinar-kerpuskular-buktinya)
120
Tahukah kamu, bahwa cahaya matahari yang menembus awan akan disebarkan oleh adanya efek tyndall
dan menghasilkan pemandangan yang menakjubkan. Semakin besar partikel, semakin besar akan
menyebarkan cahaya. Efek tyndall disebabkan partikel-partikel zat terlarutnya terlalu kecil untuk
menyeberkan cahaya.
Pokok-pokok materi yang dipelajari :
Jenis koloid
Sifat koloid
Pembuatan koloid
Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Koloid yang disebut juga dengan dispersi koloid atau suspensi koloid merupakan campuran yang
berada antara larutan sejati dengan suspensi. Biasanya, ukuran partikel koloid adalah antara 1-1.000 nm.
Koloid terdiri dari kumpulan banyak molekul atau ion, dalam sel hidup seperti proten masih termasuk
dalam ukuran ini. Walaupun partikelnya lebih besar daripada partikel larutan asli, tetapi masih cukup
kecil. Seperti juga pada suspensi, jumlah relatif dari partikel koloid dalam campuran lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah partikel medium pendispersinya. Oleh karena itu, sifat-sifat fisik dari
kebanyakan koloid hanya berbeda sedikit dengan medium pendispersinya. Contonya adalah susu segar
yang terdiri dari butir-butir halus dari lemak mentega yang terdispersi didalam fase cair yang juga
mengandung kasein (suatu protein) dan beberapa zat lainnya. (Partana, dkk:2003).
Partikel koloid tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa, namun ada beberapa partikelkoloid
dapat dideteksi dengan mikroskop elektron. Partikel dengan diameter 10-4 nm dapat diamati dengan
mikroskop optik sedangkan dengan mikroskop elektron dapat dideteksi partikel berdiameter 10 -6 nm.
Suspensi kasar, kolid dan larutan sejati dapat dibedakan dari diameter partikelnya yaitu :
1. Suspensi kasar diameternya partikelnya lebih besar dari 10 -7 nm
121
A. Dispersi Koloid
Sistem koloid merupakan suatu sistem dispersi. Sistem ini merupakan campuran dari zat yang
tidak dapat bercampur. Sistem ini terdiri dari dua fasa yaitu fasa terdispersi dan medium
pendispersi.Larutan sejati tidak termasuk dalam sistem dispersi dari satu fasa. Sistem dispersi dengan
medium pendispersi suatu cairan disebut sol (Ahmad.2001).
Macam pendispersi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Sistem Dispersi Koloid
Jenis dispersi Koloid
Medium
Fase terdispersi Jenis koloid Contoh
pendispersi
Padatan Padatan Sol padat Mutiara, opal
Padatan Cairan Emulsi padat Keju mentega
Batu apung,
Padatan Gas Busa padat
kerupuk
Pati dalam air,
Cairan Padatan Sol, gel
jelly,cat
Cairan Cairan Emulsi, Susu, mayones
Cairan Gas Busa Krim kue tart
Gas Padatan Aroesol padat Debu, asap
Gas Cairan Aerosol cairan Awan, kabut
Sumber (James E.brady)
Pengayaan
1. Jika larutan gula di sinari dengan cahaya senter maka sinar akan diteruskan dan
merambat lurus melewqati sistem dispersi, sedangkan jika disinari dengan cahaya senter
itu adlah susu, kenapa cahaya nya tidak diteruskan seperti halnya larutan gula?
2. Ketika air di bekukan akan membentk kristal es yang sangat keras, sedangkan ketika
yang di bekukan itu adlah es krim maka bulir es tidak akan sekeras kristal es pada air
beku, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
122
Jenis - Jenis Koloid dan Sifat
Koloid
Suatu campuran digolongkan kedalam sistem koloid apabila memeliki sifat-sifat yang berbeda
dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisik yang membedakan sistem koloid dari larutan sejati :
1. Sifat Optik
A. Efek tyndalls
Apa itu efek tyndall? Serta apa contoh Partikel debu kecil untuk dilihat, akan tambak
nya dalam kehidupan sehari-hari? sebagai titik terang dalam suatu berkas cahaya.
Oleh karena partikel debu berukuran koloid,
Pernahkah anda mengamati jalannya parikelnya sendiri tidak dapat dilihat dengan
berkas sinyal atau cahaya yang mata, yang tampak adalah cahaya yang
dihamburkan oleh debu. Hamburan cahaya ini
berhamburan oleh partikel-partikel
dinamakan efek tyndall. Efek tyndall dapat
debu? Jika cahaya matahari menembus digunakan untuk membedakan koloid dari larutan
melalui celah-celah rumah kita, sejati, sebab atom, molekul dan ion yang
tampak sinar matahari dihamburkan membentuk larutan tidak dapat menghamburkan
oleh partikel-partikel debu. cahaya akibat ukuranya yang terlalu kecil.
(keenan, charles. W.2006)
2. Sifat Kinetik
Koloid mempunyai sifat kinetik yang disebabkan oleh dua hal. Pertama karena gerakan termal.
Gerakan termal terjadi dalam skala mikroskopis, orang pertama meneliti gerakan koloid adalah Brown.
Pada waktu itu Brown mempelajari serbuk bijian dalam air. Brown mendapatkan bawa partikel-partikel
serbuk sari berliku-liku (berzigzag secara tidak teratur (acak)) (Partana,2003).
A. Gerak Brown
Gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersi ini disebut dengan gerak
brown, sesuai nama seorang pakar botani inggris, Robert Brown yang pertama kali melihat
Gejala ini pada tahun 1982. (Ahmad,2001)
3. Adsorpsi
Penempelan benda-benda asing pada permukaan suatu partikel koloid disebut adsorpsi. Zat-
zat yang teradsorbsi dapat terikat kuat membentuk lapisan yang tebalnya tidak lebih dari satu atau
dua partikel. Banyaknya benda asing yang diabsorpsi tergantung pada luas permukaan partikel
koloid. Jika permukaan partikel koloid bermuatan positif, maka benda asing yang menempel harus
bermuatan negatif. Sebaliknya, jika permukaan partikel koloid bermuatan negatif, maka benda
asing yang menempel harus bermuatan positif ( Sunarya,2012).
123
4. Koagulasi
Koloid mudah sekali mengalami koagulasi atau pengendapan. (Partana dkk,2003). Koloid
yang bermuatan karena mengabsorpsi ion yang sejenis. Oleh karena itu diperlukan larutan elektrolit
dengan konsentrasi tertentu untuk menetralkan muatan koloid, sehingga partikel koloid bergabung
menjadi partikel-partikel besar atau menggumpal. Penggumpalan tersebut disebut koagulasi.
Penggumpalan partikel koloid dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia (Kuswati dkk, 2004).
5. Sifat Listrik
2. Elektroosmosis, gerak partikel koloid bermuatan melalui membran semi permiabel oleh pengaruh
medan listrik.
3. Potensial aliran, murpakan kebalikan dari elektroosmosis yaitu partikel koloid dipaksa bergerak
melalui pori membran.
4. Potensial sedimentasi, partikel kolid bermuatan mengendap karena pengaruh perbedaan potensial
(Ahmad, 2003).
Jenis Koloid
Berdasarkan sifat ini sistem kolid cairan dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu sol
liofob dan liofil.
A. Sol Liofil
Sol yang stabil dan tidak mengalami koagulasi oleh larutan garam disebut sol liofil ( senang
pada larutan). Larutan sabun, kanji dan gelation yang didepersikan dalam air termasuk sol liofil.
Jika air merupakan medium pendispersi, maka sol ini disebut dengan sol hidrofil. Sol semacam ini
bila mengalami koagulasi, dapat diubah kembali menjadi sol. Oleh karena itu termasuk koloid
reversibel.
B. Sol Liofob
Jika medium pendispersinya air, sol ini disebut dengan sol hidrofob. Contoh dari sel ini
adalah sol emas, besi (III) hidroksida, arsen (III) sulfida. Sol liofob (tidak senang dengan larutan)
adalah koloid tak reversibel (Parnata.2003). Berdasarkan kestabilannya, koloid digolong menjadi
dua macam yaitu koloid liofob yang kestabilannya redah, dan koloid liofil yang kestabilannya
tinggi.
124
Liofob 1. Liofob berasal bahasa yang artinya Gel
menolak pelarut.
2. Kurang stabil dan sering menguap
3. Revensibel
Liofil 1. Liofil berarti penyuka pelarut. Gelatin, albumin telur, dan gom
2. Irrevensibel arab
3. Mudah terbentuk
(Sunarya,2012).
Pembuatan Koloid
1. Dispersi Mekanik
Partikel besar digerus menjadi partikel koloid dengan penggilingan koloid. Contoh : belerang
dalam urea digerus kemudian diaduk dengan air membentuk hidrosol.
2. Dispersi Elektrolitik
Cara ini dikenal sebagai cara busur bredig (1898). Sol platina, emas dan perak dibuat dengan cara
mencelupkan dua kawat ke dalam air, dan diberikan potensial tinggi. Suhu yang tinggi
menyebabkan uap logam, mengkondensasi dan membentuk partikel koloid.
3. Peptisasi
Partikel kasar di ubah menjadi partikel koloid dengan penambahan zat air atau zat lain. Yang
disebut zat peptisasi. Peristiwa ini merupakan kebalikan dengan koagulasi.
B. Cara kondensasi
1. Cara reaksi reduksi, Sol logam misalnya, misalnya sol emas dan perak dibuat dengan cara
mereduksi larutannya dengan formaldehida atau hidrazin.
2. Cara oksidasi, Koloid belereng dibuat dengan cara oksidasi hidrogen sulfida oleh SO 2.
3. Cara hidrolisis, Sol besi (III) hodroksida dengan cara penambahan larutan besi (iii) klorida pada
air panas.
4. Dekomposisi lengkap, KNO3 dihilangkan dengan cara dialisis. Untuk memperbesar kepekaan
terhadap cahaya ditambahkan zat lain seperti gelatin. Suspensi butir-butir perak bromida dalam
gelatin disebt emulsi fotografi.
5. Pertukaran pelarut, Belerang sedikit melarut didalam alkohol, tetapi tidak larut didalam air. Sol
belerang dapat dibuat dengan menuangkan larutan jenuh belerang dalam alkohol dan air. Sol
125
belerang juga dapat dibuat dengan cara menambahkan air kedalam larutan belerang dalam karbon
disulfida.
6. Pendinginan berlebihan, Koloid es dibuat dengan mendinginkan campuran pelarut organik seperti
eter atau koloroform dengan air (Brady, 1999).
2. Mencat mobil
4. Pada pencelupan tekstil digunakan zat koloid untuk mempermudah permberian warna
126
Lampiran 11. Lembar Kegiatan Peserta Didik
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
KEGIATAN
Nama :
Kelas :
Kelompok :
127
DAFTAR ISI
128
Lembar
Kerja
Peserta Larutan asam dan basa
Didik
3.10. Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan
TUJUAN
simulasi:
Asam
Basa
129
➢ Rumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tuliskan yang kalian temukan
……………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………
➢ Hipotesis
Rumuskan hipotesis dari masalah diatas
…………………………………………
…
…………………………………………
…
…………………………………………
…
…………………………………………
… Pertanyaan
…………………………………………
… Bedasarkan gambar diatas tuliskan perbedaan antara bahan asam dan basa yang
………
telah kalian perhatikan:
no Bahan asam Bahan basa
1
2
3
4
5
6
7
8
130
Perhatikan sifat-sifat asam dan basa di ruas kiri dan jawab pertanyaan pertanyaan di ruas
kanan dengan singkat dan jelas.
131
Lembar Kerja Peserta Didik
Larutan asam basa
A. TUJUAN
1. memahami teori-teori asam dan basa
Stimulus:
Asam Air H+
H2O
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl−(aq)
➢ Rumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
tuliskan yang kalian temukan
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………
➢ Hipotesis
Tuliskan hipotesis dari masalah diatas:
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
…………………………………………………
132
Pertanyaan
Teori asam-
basa Arrhenius
133
3. Lengkapi table berikut.
Zat Reaksi peruraian dalam air Asam atau basa
HCl
HCN
H2SO4
Ca(OH)2
NaOH
134
Lembar Kerja Peserta Didik
Larutan asam basa
A. TUJUAN
1. Memahami teori teori larutan asam dan basa Bronsted-Lowry
Stimulus
:
Pasangan konjugasi
HCl/Cl−
135
➢ Rumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tuliskan yang kamu temukan
………………………………………………………………………
……………………………………………………
➢ Hipotesis
Tuliskan hipotesis dari masalah diatas:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
136
Pertanyaan
Teori asam-basa
Bronsted-Lowry
………………………… …………………………
………………………… …………………………
………………………… …………………………
………………………… …………………………
………………………… …………………………
………………………… …………………………
………………………… …………………………
………………………… …………………………
137
3. H2O adalah zat amfoter (ampiprotik), jelaskan pengertian amfoter?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….......
134
SOAL
2. Reaksi asam basa berikut ini yang tidak dapat dijelaskan dengan teori Arrhenius adalah ….
A. HNO2 → H+ + NO2–
B. NaOH → Na+ + OH–
C. Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH–
D. H3PO4 → 3H+ + PO43
E. HCl + KOH → KCl + H2O
4. Diantara bahan baku berikut yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa alami adalah….
A. Asam sitrat
B. Asam malat
C. Asam tanat
D. Asam butirat
E. Asam tartarat
Tidak Berwarna –
Fenolftalein 8,3. – 10,0
merah
Suatu larutan diuji dengan beberapa indikator tersebut dan menghasilkan pH 4,4 < pH 6,0. Warna yang
terjadi pada indikayor tersebut adalah . . .
135
B. Metil merah = jingga
C. Bromtimol biru = biru
E. Fenolftalein = merah
6. Massa kalsium hidroksida yang harus dilarutkan ke dalam air hingga volumenya 500 mL agar diperoleh
larutan dengan pH = 12 + log 5 adalah …. gram
A. 925
B. 463
C. 25
D. 25
E. 5
7. Sebanyak 0.49gram H2SO4 dilarutkan dalam 1 liter aquades. Jika Ar H = 1, Ar S = 32 dan O = 16 maka pH
larutan yang terbentuk adalah ….
A. 2 + log 1
B. 3 – log 5
C. 3 + log 5
D. 11 + log 5
E. 12 + log 5
8. Larutan NH4OH 0.5 M terionisai sebanyak 20 %. Harga pOH larutan tersebut adalah. . .
A. 1 – log 7.07
B. 2 – log 7.07
C. 3 – log 7.07
D. 9 + log 7.07
E. 12 + log 7.07
9. Suatu asam lemah dengan derajat ionisasi= 0.1 dan pH = 4 mempunyai konsentrasi. . . . M
A. 001
B. 002
C. 003
D. 010
E. 020
10. Jika larutan X ditetteakan pada kertas indikator universal dan kertas indikator universal menunjukkan
perubahan warna ungu tua maka larutan X bersifat …..
A. Asam lemah
B. Basa lemah
C. Asam kuat
D. Basa kuat
E. Netral
136
“Kesetimbangan Ion dan pH larutan garam”
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Indikator :
3.11.1 menjelaskan pengertian hidrolisis garam
3.11.2 Menentukan sifat garam yang terhidrolisis
3.11.3 Menghitung tetapan Hidrolisis
3.11.4 Menghitung pH larutan garam menurut jenis garam yang terhidrolisis
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menentukan kesetimbangan ion dalam larutan garam dan
menentukan pH nya berdasarkan data hasil percobaan
137
2. Jelaskan pengertian dari hidrolisis garam!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4. Tulislah apakah reaksi berikut terhidrolisis total,sebagian atau tidak terhidrolisis jelaskan alasannya:
a. CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. HCl + NaOH → NaCl + H2O
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Tentukan pH dari 50 ml larutan NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M jika diketahui
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………….………………………………
……………………………………………………………………..
6. Tentukan pH dari 100 ml larutan NH4Cl 0,2 M dicampurkan dengan 100 ml larutan HCl 0,2 M jika diketahui Kb
NH4OH = 10-5
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
138
……………………………………………………………………………………………………………
…………
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
139
SOAL
2. Tentukan pH larutan 250 ml air dilarutkan 5,35 gram NH4Cl. Jika Kb NH3 = 1,8 x 10-5 ! (Mr NH4Cl =
53,5)
A. 5
B. 4-log 2
C. 5-log1,5
D. 1,5- log 5
E. 4-log2
3. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian jika dilarutkan dalam air adalah....
A. Aluminium sulfida
B. Kalium sulfat
C. Amonium Bromida
D. Natrium klorida
E. Natrium nitrat
4. Tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb= 10-5 adalah…
A. 10-5 dan 7
B. 10-9 dan 5
C. 10-4 dan 6
D. 10-9 dan 8
E. 10-4 dan 2
5. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah...
A. NH4NO3
140
B. CH3COONa
C. NaOH
D. NaCl
E. MgCl2
7. Dari campuran larutan dibawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis sebagian dan bersifat basa
adalah…
A. 50 ml CH3COOH 0,5 M dan 100 ml NaOH 0,5 M
B. 50 ml HCl 0,5 M dan 50 ml NaOh 0,5 M
C. 50 ml NaOH 0,5 M dan 50 ml CH3COOH 0,5 M
D. 50 ml HCl 0,5 M dan 100 ml NH4OH 0,5 M
E. 50 ml NH4OH 0,5 M dan CH3COOH 0,5 M
9. Nilai pH apabila direaksikan 100 ml larutan asam lemah HA 0,9 M dengan 900 ml larutan basa lemah
LOH 0,1 M (Ka HA= 10 -7 dan Kb LOH = 10-5) adalah….
A. 2
B. 5 – log 2
C. 12
D. 8
141
E. 4 – log3
10. Berapa gram NH4Br harus dilarutkan dalam 500 ml larutan untuk mendapatkan larutan dengan pH =
5- log 2 (Kb NH3 = 1,8 x 10-5, Ar N=14, H=1, Br=80)
A. 0,4 mol
B. 0,7 mol
C. 0,72 mol
D. 0,73 mol
E. 10 mol
142
PESERTA DIDIK
“LARUTAN PENYANGGA”
Nama :
Kelas :
Kelompok :
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup
Indikator :
3.12.1 Mendeskripsikanpengertianlarutanpenyangga
3.12.2 Mengidentifikasi Sifat larutan penyangga
3.12.3 Menghitung pH larutan penyangga yang berasal dari asam lemah dan basa
konjugasinya
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian larutan penyangga dengan tepat
2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan penyangga berdasarkan hasil percobaan
dengan tepat
3. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga yang berasal dari asam lemah dan
basa konjugasinya dengan baik dan benar
143
PERTANYAAN
9. Apakah terbentuk larutan penyangga jika 100 ml CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 50 ml NaOH 0,1 M ? kalau
terbentuk buktikan !
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
11. Sebanyak 100 ml HNO2 0,1 M direaksikan dengan 40 ml NaOH 0,1 M, maka :
a. Apakah larutan yang terbentuk merupakan larutan penyangga ?
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………
b. Berapakah pH larutan yang terbentuk jika Ka = 4,6 x 10-4?
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
145
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
KEGIATAN
“LARUTAN PENYANGGA”
Nama :
Kelas :
Kelompok :
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup
Indikator :
3.12.1 Menghitung pH larutan penyangga dengan menambahkan sedikit
asam ,atau sedikit basa atau dengan pengenceran
3.12.2 Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran :
1. siswa dapat menghitung pH larutan penyangga dengan menambahkan sedikit
asam ,atau sedikit basa atau dengan pengenceran
2. siswa dapat menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan dalam kehidupan sehari-hari
146
PERTANYAAN
1. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 400 ml NH3 0,1 M dan 100ml NH4Cl 0,2 M. Jika
diketahui kb NH3 = 1,76 x 10-5, hitunglah pH larutan penyangga tersebut !
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………
2. Satu liter larutan penyangga berisi campuran 0,01 mol asam HA dan 0,02 mol garam MA (Ka = 10-4).
a. Tentukan pH larutan !
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………
b. Jika kedalam larutan tersebut dimasukkan 0,001 mol basa kuat MOH, berapa pH larutan sekarang
?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
c. Jika kedalam larutan mula-mula dimasukkan 0,001 mol HCl, berapa pH nya sekarang ?
Jawab:
147
……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
148
SOAL
2. Berikut ini adalah hasil percobaan dari beberapa larutan yang ditetesi dengan larutan asam dan basa :
Perubahan pH pada penambahan
Larutan
Asam Basa
1 2 6
2 0,1 0,01
3 3 3
4 0 4
5 4 0
6. Larutan 200 mL CH3COOH 0,15 M dicampurkan dengan 150 mL larutan NaOH 0,1 M. Jika Ka = 1,7
x 10-5, maka pH campuran tersebut adalah .....
F. 5 – log 3
G. 6 – log 2,5
H. 3 – log 6
I. 5 – log 1,7
J. 5 – log 2,8
7. Ke dalam 1 liter larutan penyangga yag terdiri atas 0,8 mol NH 3 dan 0,1 mol NH4Cl ditambahkan air
sampai volume air menjadi 2 liter. pH larutan penyangga setelah pengenceran adalah ....(Kb NH 3 (aq)
= 1 x 10-5)
F. 9 + log 8
G. 9 + log 4
H. 7
I. 8 + log 5
J. 9 + log 1
9. Untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 4, ke dalam 100 mL CH 3COOH 0,5 M
(Ka = 10-5) harus ditambahkan CH3COONa 0,5 sebanyak ....
F. 5 ml
G. 50 ml
H. 100 ml
I. 10 ml
J. 1 ml
10. Pada 1 liter larutan asam lemah HA 0,3 M (Ka = 2 x10 -5) ditambahkan 0,2 mol NaHCO3. pH
campuran menjadi ....
F. 3 – log 5
G. 5 – log 3,8
H. 5 – log 3
I. 3 – log 8
J. 5
151
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
KEGIATAN
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Indikator :
3.13.1 Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa dari data hasil percobaan
titrasi asam basa
3.13.2 Menentukan indikator yang tepat digunakan dalam proses titrasi asam dan
basa
3.13.3 Menentukan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi asam dengan basa
Tujuan Pembelajaran :
4. Peserta didik dapat Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa
5. Siswa dapat mengidentifikasi titik ekuivalen dan titik akhir titrasi asam basa
6. Siswa dapat mengidentifikasi konsentrasi larutan melalui titrasi asam basa
152
PERTANYAAN
Besarnya
konsentrasi H2SO4 yang bereaksi adalah ….
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4. Sebanyak 10 mL larutan NaOH 0,4 M dititrasi dengan larutan HNO 3 sebanyak 40 mL. berapakah konsentrasi
HNO3 tersebut?
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….............
…………………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
153
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
SOAL
1. Indikator yang paling cocok untuk titrasi 0,1 M ammonia dengan 0,1 M HNO 3 adalah…. (Kn NH3: 1,8 x
10-5)
A. Kresol merah
B. Metal merah
C. PP
D. Alizarin kuning
E. Semua bisa dipakai
2. Untuk menentukan kandungan KOH dalam 500 mL larutannya, sebanyak 10 mL larutan KOH tersebut
dititrasi dengan HCl 0,115 M. Ternyata HCl yang dibutuhkan adalah 18,72 mL. Maka jumlah mol KOH yang
terdapat dalam 500 mL larutan KOH adalah ….
A. 0,00215 mol
B. 0,0043 mol
C. 0,108 mol
D. 0,215 mol
E. 0,125 mol
3. Larutan p-nitrofenol yang konsentrasinya 1,00 x 10 -3 M dititrasi dengan larutan NaOH yang
konsentrasinya 1,00 x 10 -3M. Bila nilai Ka dari p-nitrofenol adalahh 7,08 x 10-8 pada 25C, berapa pH pada
titik ekivalen….
A. 8,92
B. 8,62
C. 7,15
D. 5,10
E. 10,20
4. Larutan asam asetat 0,1 M sebanyak 20 mL (Ka = 10-5M) dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0,1
M. Pada saat penetesan natrium hidroksida mencapai 15 mL, pH larutan adalah
A. 4,0
B. 4,5
C. 5,0
D. 5,5
E. 6,0
5. Dalam larutan manakah indikator fenolftalein akan berubah warnanya dari tak berwarna menjadi merah?
A. Larutan K2CO3
B. Larutan H2SO4
C. Larutan NH4Cl
D. Larutan CH3COOH
E. Larutan NaNO3
6. Untuk menentukan kadar cuka dapur dari larutan encer asam asetat CH 3COOH, 5 mL larutan cuka ini
dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M memerlukan 96 mL NaOH. Jika massa jenis cuka 1,05 g/mL maka
kadar massa asetat dalam cuka dapur tersebut adalah ….
A. 21,19%
154
B. 20,5%
C. 22,6%
D. 24,16%
E. 26%
7. Dari hasil titrasi larutan KOH 0,1 M dengan HNO3 0,15 M didapat data sebagai berikut.
No. Volume KOH 0,1 M Volume HNO3 0,15 M
1 2 mL 20 mL
2 8 mL 20 mL
3 15 mL 20 mL
4 25 mL 20 mL
5 30 mL 20 mL
Dari data di atas yang menunjukkan terjadinya titik ekivalen terletak pada percobaan nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
8. 10 mL HCl XM dititrasi pada titik ekivalen dan membutuhkan 5 mL larutan NaOH 0,1 M. Konsentrasi (X)
larutan HCl adalah….
A. 2 M
B. 1 M
C. 0,5 M
D. 0,1 M
E. 0,05 M
9.Grafik berikut yang menunjukkan kurva titrasi basa kuat dengan asam lemah adalah ….
10. Seorang siswa sedang melakukan percobaan titrasi larutan CH 3COOH dengan larutan NaOH dan
menggunakan indikator fenolftalein, titik akhir dicapai bila ….
A. Dalam erlenmeyer terbentuk endapan
B. Dalam erlenmeyer terbentuk gas
C. Larutan dalam erlenmeyer tidak berwarna
D. Warna larutan dalam erlenmeyer menjadi merah tua
E. Warna larutan dalam erlenmeyer menjadi merah muda
155
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
SISTEM KOLOID
NAMA :
KELAS :
PETUNJUK KERJA!
1. Bacalah sumber belajar yang miliki (buku kimia, bahan ajar, internet, dll)
2. Kerjakanlah semua kegiatan yang ada dalam LKPD Sistem Koloid
dengan benar.
3. Tanyakan hal-hal yang kurang dipahami atau yang belum dimengerti
pada guru.
1. Jelaskan perbedaan antara larutan, sistem koloid dan suspensi! Berikan contohnya masing-masing!
Jawab :
156
1. Lengkapilah tabel berikut ini !
Fase Medium
No Nama Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
1 Cair ………… Emulsi/Padat ……………
2 ……… Cair ……………. Busa Sabun
3 Cair …………. Aerosol Cair ……………
4 ………. Cair …………… Susu
5 Padat Cair ……………. ……………
2. Tuliskam fase terdispersi dan medium pendispersi dari contoh koloid di bawah ini!
Nama Koloid Fase Terdispersi Medium Pendispersi
Mentega ……… …………
Kaca Berwarna ……… …………
Mutiara ……… ………….
Asap ………. ………….
Santan ………. ………….
Jawab :
b. Adsorpsi
Jawab :
c. Efek Tyndall
157
Jawab :
d. Koagulasi
Jawab :
e. Elektroforesis
Jawab :
f. Dialisis
Jawab :
Kondesasi
158
Dispersi
159
Soal
1. Pernyataan di bawah ini sebagai berikut :
I. Larutan gula pasir yang tidak berwarna.
II. Agar-agar dalam air panas menggumpal.
III. Susu tampak putih, keruh, dan homogen.
IV. Kapur dalam air membentuk endapan.
2. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air, akan terjadi dua lapisan yang tidak saling bercampur. Suatu
emulsi akan terjadi juga bila campuran ini dikocok dan ditambahkan . . . .
A. Sabun
B. Minyak tanah
C. Gula
D. Air panas
E. Tinta
3. Sistem koloid dari partikel padat atau cair dalam medium pendispersi gas adalah . . . .
A. Gel
B. Sol
C. Emulsi
D. Busa
E. Aerosol
10. Berikut ini data pengamatan hasil percobaan pada pembuatan koloid.
Percobaan Kegiatan Pengamatan
Serbuk belerang dan gula dihaluskan/digerus, kemudian
1 Larutan agak kuning
dilarutakan dalam air
2 Besi(III) klorida dilarutkan dalam air Larutan merah
161
3 Kalsium asetat jenuh ditambahkan alkohol Gumpalan zat agak padat
4 Gas SO2 dialirkan ke dalam larutan H2S jenuh Larutan agak kuning
5 Sedikit aluminium ditambahkan air, kemudian dipanaskan Larutan agak merah
Percobaan yang menunjukkan proses pembuatan gel adalah . . . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
162
Lampiran 12. Bank Soal
163
2. Soal ulangan harian hidrolisis Garam
PETUNJUK UMUM :
1. Tuliskan terlebih dahulu nama, nomor ujian Anda pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.
3. Soal Terdiri atas 40 butir pilihan berganda
4. Periksa ulang jawaban Anda sebelum diserahkan pada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS :
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat
2) CH3COOH
3) H2SO4
4) H3PO4
5) HCl
Larutan yang termasuk asam lemah adalah…
A. H3PO4 dan HCl
B. NaOH dan H2SO4
C. CH3COOH dan H3PO4
D. H2SO4 dan HCl
E. HCl dan NaOH
6. Dalam reaksi Ag+ + 2NH3→ Ag(NH3)2+. Zat yang dapat disebut asam Lewis adalah…
A. Ag+
B. NH3
C. Ag(NH3)+
7. Seorang siswa melakukan pengujian terhadap suatu sampel air limbah dan memperoleh data
sebagai berikut :
Berdasarkan data yang diperoleh, pH sampel air limbah tersebut diperkirakan adalah.....
A. 3,1 ≤ pH ≤ 4,4 C. 6,0 ≤ pH ≤ 7,6 E. pH ≥ 10
8. pH suatu asam bervalensi satu adalah 2. Konsentrasi ion H + dalam larutan asam tersebut adalah…
A. 1 x 10-12
B. 1 x 10-13
C. 1 x 10-2
D. 1 x 10-1
E. 1 x 10-11
Asam Ka
HA 6,3 x 10-5
HB 7,2 x 10-4
HC 1,8 x 10-5
HD 6,0 x 10-3
10. Larutan CH3COOH 0,1 M mempunyai pH = 3 harga Ka dari asam tersebut adalah..
168
A. 1 x 10-4
B. 1 x 10-5
C. 1 x 10-6
D. 1 x 10-8
E. 1 x 10-3
A. 10 + log 1
B. 11 + log 2
C. 13 - log 2
D. 13 + log 1
E. 13 + 2 log 2
12. Sebanyak 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan dalam air hingga volume 1 liter, larutan tersebut memiliki
harga pH …. (H=1 O=16 Ca=40)
A. 10 - log 2
B. 10 + log 2
C. 12 – log 5
D. 12 + log 5
E. 13
A. 11.
13. Jika konsentrasi ion H+ dalam larutan 0,002 M dan log 2 = 0,3 , maka pH larutan adalah..
A. 3,3
B. 2,7
C. 2,3
D. 1,7
E. 1,3
A. 13
B. 12
169
C. 9
D. 5
E. 3
15. Asam lemah HA 0,1 M mengurai dalam air 2%. Tetapan ionisasi asam lemah (Ka) tersebut adalah..
A. 2 x 10-3
B. 4 x 10-3
C. 2 x 10-4
D. 4 x 10-4
E. 4 x 10-5
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 5
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
B. CH3COONH4
C. NaCl
D. NH4Cl
E. NaCN
18. Diantara garam berikut yang larutannya dapat membirukan kertas lakmus merah adalah..
A. CH3COONa
B. NH4Cl
C. NaClO4
170
D. KI
E. CaBr2
19. Garam garam berikut yang mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa adalah…
A. BaSO4
B. CH3COONa
C. NaCl
D. MgCl2
E. NH4CN
20. Garam dibawah ini yang tidak mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air adalah…
A. CH3COONa
B. MgSO4
C. KCN
D. NH4CN
E. AlCl3
A. Natrium klorida
B. Amonium klorida
C. Kalium Nitrat
D. Kalsium asetat
E. Magnesium Sulfat
22. Larutan KCN dalam air akan bersifat basa. Reaksi yang menunjukkan terjadinya sifat basa
adalah…
A. K+ + OH-→ KOH
C. K+ + H2O → KOH + H+
171
B. 5 - log 2
C. 5 - log 3
D. 2 - log 5
E. 2 - log 3
24. pH dari larutan garam NH4Cl 0,1 M adalah… (Kb NH3 = 10-5)
A. 4
B. 5
C. 6
D. 10
E. 11
25. Sebanyak 5,35 gram NH4Cl dilarutkan dalam air sampai volume 250 mL. Jika Kb NH3 = 10-5, pH
larutan garam NH4Cl adalah…
A. 10 + log 4
B. 5- log 2
C. 4 - log 4
D. 6 - log 2
E. 6 + log 2
172
5. Soal Ujian Semester Genap Kimia
1. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah,bila dimasukkan ke dalam larutan ….
A. Kalium hidroksida
B. Natrium klorida
C. Barium sulfat
D. Asam klorida
E. Natrium nitrat
5. pH suatu basa MOH 0,1 M adalah 10.Tetapan ionisasi basa MOH adalah ….
A. 10-2
B. 10-3
C. 10-4
D. 10-7
E. 10-8
Sampel Indikator
Metil merah Brontimol Biru Phenolftalein
( 4,2-6,3 ) ( 6,0 – 7,6 ) ( 8,3 – 10)
Merah-Kuning Kuning- Biru Tidak berwarna-
Merah)
A Kuning Biru Merah
B Kuning Biru Tak berwarna
173
Dari hasi pengujian maka pH sampel A dan B berturut-turut adalah....
7. Diantara garam berikut yang tidak mengalami hidrolisis dalam air adalah ….
A. Na2CO3
B. NH4NO3
C. CH3COONH4
D. (NH4)2SO4
E. K2SO4
8. Dari zat-zat dibawah ini dengan konsentrasi 1 M ,larutan manakah yang mempunyai pH paling rendah
….
A. KNO3
B. CaCO3
C. NH4Cl
D. CH3COONa
E. CH3COONH4
9. Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa atau pH paling tinggi atau mengubah warna
fenolftalein menjadi merah muda adalah ….
A. KCN
B. K2SO4
C. NH4Cl
D. (NH4)2SO4
E. NH4CN
11. Jika 10,7 gram NH4Cl ( Mr= 53,5) dilarutkan dalam air hingga volume 500 mL ,maka akan diperoleh
larutan dengan pH ….( Kb NH3 = 10 -5 )
A. 5- log 2
B. 5
C. 5 + log 2
D. 9 – log 2
E. 9
12. Sebanyak 400 ml larutan CH3COOH 0,05 M direaksikan dengan 100 ml larutan NaOH
174
0,2 M menurut reaksi :
CH3COOH + NaOH→ CH3COONa + H2O
Jika Ka asam asetat 1 × 10-5,maka pH larutan yang terbentuk adalah ….
A. 5,5 – log 2
B. 5,5 – log 4
C. 8,5 + log 4
D. 8,5 – log 4
E. 8,5 + log 2
13. Campuran larutan berikut ini yang membentuk larutan penyangga adalah ....
A. 50 mL CH3 COOH 2 M dan 50 mL NaOH 0,1 M
B. 50 mL CH3 COOH 2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M
C. 50 mL HCl 0,2 M dan 100 mL NH3 0,1 M
D. 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NH3 0,1 M
E. 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NaOH 0,1 M
14. Pasangan senyawa di bawah ini merupakan campuran penyangga, kecuali . . . .
A. CH3COOH dengan CH3COONH4
B. NH3 dengan NH4Cl
C. HF dengan KF
D. NaHCO3 dengan Na2CO3
E. HCN dengan KCN
15. Berikut adalah nilai pH beberapa larutan pada penambahan sedikit asam dan sedikit basa
pH Setelah Penambahan
Larutan pH Awal
Sedikit Asam Sedikit Basa
P 3,0 1,0 4,0
Q 5,0 4,9 5,1
R 8,0 7,9 8,1
S 9,0 8,5 10,5
T 10,0 8,5 11,0
Larutan yang merupakan sistem penyangga adalah . . .
A. P dan Q
B. Q dan R
C. R dan S
D. R dan T
E. S dan T
16. Jika 300 mL CH3COOH 0,1 M di campur dengan 200 mL NaOH 0,1 M (Ka = 2 x 10 -5 maka pH
larutan yang di hasilkan adalah….
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 8
175
17. Untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 9 maka 100 mL larutan HCl 0,1 M harus
dicampur dengan larutan NH4OH 0,2 M sebanyak . . . . (Kb NH4OH = 10-5)
A. 100 mL
B. 150 mL
C. 200 mL
D. 250 mL
E. 300 ml
18. Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan karena adanya sistem
penyangga H2CO3/HCO3 -, sehingga meskipun setiap saat darah kemasukan berbagai zat yang
bersifat asam maupun basa, tetapi pengaruhnya terhadap perubahan pH dapat dinetralisir. Jika darah
kemasukan zat yang bersifat asam, maka ion H+ dari asam tersebut akan bereaksi dengan . . .
membentuk . . .
19. Perubahan pH pada titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat digambarkan dengan kurva . . .
A.
B.
C.
176
D.
E.
20. Data titrasi 10 ml larutan NaOH 0,1 M dengan larutan CH3COOH sebagai berikut :
Percobaan Volume NaOH Volume CH3COOH
1 10 ml 19 ml
2 10 ml 20 ml
3 10 ml 21 ml
Massa CH3COOH yang bereaksi dengan larutan NaOH 0,1 M adalah . . .
(Mr CH3COOH = 60)
A. 0,06 gram
B. 1,70 gram
C. 2,40 gram
D. 4,60 gram
E. 6,10 gram
177
Lampiran 13. Absensi
a. Kelas XI IPA 5
178
b. Keelas XI IPA 6
179
Lampiran 14. Buku Jurnal
s i a c t
1 Rabu/
7-8 XI IPA 5 Hidrolisis Garam Mencatat dan
24-02-21 Memahami hidrolisis
garam
2 Kamis/ 7-8 XI. IPA 5 Hidrolisis Garam Mencatat dan
Memahami hidrolisis
25-02-21 garam
24-02-21
25-02-21
180
5 Rabu / 7-8 Hidrolisis Garam Mencatat dan
memahami hidrolisis
3-03-21 XI IPA 5 garam
9-10 Remedi UH 1 Remedi UH
181
12 Kamis / 7-8 Larutan penyangga Mencatat dan
memahami larutan
1-04-21 penyangga
XI IPA 5
9-10 Ulangan Harian 2 Ulangan harian
12-04-21
16 Kamis/ 7-8 XI IPA 5 Titrasi Praktikum titrasi
27-05-21 asam basa
17 Senin/ 1-2 XI IPA 5 Titrasi Praktikum titrasi
31-05-21 asam basa
18 Rabu/ 7-8 XI IPA 5 Koloid Mencatat dan
2-06-21 memahami koloid
19 Kamis/ 7-8 XI IPA 5 Koloid Mencatat dan
3-06-21 memahami koloid
182
JURNAL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
s i a c t
24-02-21
183
3 Rabu / 5-6 Hidrolisis Garam Mencatat dan Mustafa Imran √
memahami hidrolisis
3-03-21 XI IPA 6 garam Vellyta Parma √
9-10 Remedi UH 1 Remedi UH
4 Rabu / 5-6 XI IPA 6 Hidrolisis garam Mencatat dan Muhammad Rafid Alhamdi √
memahami hidrolisis
17-03-21 garam serta pemberian
latihan
5 Rabu / 5-6 XI IPA 6 Larutan penyangga Mencatat dan
memahami larutan
24-03-21 penyangga
12-04-21
184
Lampiran 15. Portofolio
1. Tugas Siswa
a. Latihan Asam Basa hal 174 no 5 dan 6
185
186
187
b. Asam basa hal 175 no 10
188
Asam basa hal 176
189
190
191
c. Latihan hidrolisis garam hal 226
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
Lampiran 16. Dokumentasi
1. Bukti Pembelajaran
a. Pembelajaran dikelas
203
204
b. Pembelajaran di laboratorium
205
2. Dokumentasi lainnya
a. Piket PBM
b. piket pustaka
206
c. Piket labor
d. Pesantren Ramadhan
207
e. Perpisahan PLK
208