Anda di halaman 1dari 13

Bilangan Kuantum

Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam
atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis(wikipedia). Kalau kita lihat pengertian dari wikipedia, memang agak rumit maka
dari itu kita simpulkan aja nih apa sih bilangan kuantum itu, bilangan kuantum adalah
bilangan yang nunjukin bahwa si elektron tuh aktivitas di dalam kamar(orbital)nya itu
gimana, dengan jenis jenisnya lagi yang berbeda. Maka dari itu yok kita caw langsung dah ke
jenis-jenis si Bilangan kuantum itu gimana sih..
Untuk Memahami penjelasan selanjutnya, coba kita andaikan dulu deh elektron itu
atom itu sebagai hotel dan elektron itu sebagai pengunjungnya.. Oke paham nih paham??

Jenis
Jenis bilangan kuantum adalah:
1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut (l) yang menyatakan bentuk orbital,
kalau singkatnya mah orbitalnya ini tuh punya berapa kamar.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang
tiga dimensi, jadi si elektron itu ada di kamar berapa.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan arah elektron pada sebuah atom, jadi
arah si elektron dalam kamar(orbital)nya itu gimana sih.
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama
yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah
bernilai nol. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan positif, yaitu
1,2,3,4 dan seterusnya. Sedangkan kulit atom dinyatakan dengan huruf K,L,M,N dan
seterusnya. Jadi kalau buat memahaminya sih kita gk perlu ribet, bayangin aja ini sebagai
lantai dari sebuah hotel yang dinyatakan dengan simbol huruf dari K sampai seterusnya.
Kulit K L M N

Nilai n 1 2 3 4

contoh:
n=1 elektron berada pada kulit K;
n=2 elektron berada pada kulit L;
n=3 elektron berada pada kulit M;
n=4 elektron berada pada kulit N; dan seterusnya

Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron dari inti dalam
orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak rata-rata elektron dalam orbital tersebut
dari inti dan oleh karena itu semakin besar orbitalnya.
Bilangan kuantum azimut / momentum sudut (l)
Bilangan kuantum azimut sering disebut bilangan kuantum anguler (sudut). Energi
sebuah elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum
sudut. Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut.
Bilangan azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol (l) "huruf L kecil". Bilangan
kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan
subkulit yang dimana elektron berbeda. Untuk subkulit s,p,d,f bilangan kuantum azimut
berturut-turut adalah 0,1,2,3.
Nilai bilangan kuantum azimut atau "l" ini bergantung pada nilai bilangan kuantum
utama atau "n" . Untuk nilai n tertentu, l mempunyai nilai bilangan bulat yang mungkin dari 0
sampai (n-1). Bila n-1, hanya ada satu nilai l yakni l =n-1=1-1=0. Bila n=2, ada dua
nilai l, yakni 0 dan 1. Bila n=3, ada tiga nilai l, yakni 0,1, dan 2. Nilai-nilai l biasanya
ditandai dengan huruf s,p,d,f... sebagai berikut:
l 0 1 2 3

Nama orbital s p d f

Jadi bila l =0, kita mempunyai sebuah orbital s; bila l =1, kita mempunyai orbilat f;
dan seterusnya.
Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali disebut kulit. Satu
atau lebih orbital dengan nilai n dan l yang sama dirujuk selalu subkulit. Misalnya kulit
dengan n=2 terdiri atas 2 subkulit, l=0 dan 1 (nilai-nilai l yang diizinkan
untuk n=2). Subkulit-subkulit ini disebut subkulit 2s dan subkulit 2p di mana 2
melambangkan nilai n, sedangan s dan p melambangkan nilai l.
Tabel dibawah ini menunjukkan keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit
serta jenis subkulit dalam suatu atom.
Jenis Jumlah Elektron
subkulit orbital maksimum

Subkulit s 1 orbital 2 elektron

Subkulit p 3 orbital 6 elektron

Subkulit d 5 orbital 10 elektron

Subkulit f 7 orbital 14 elektron

Udah cukup paham atau udah cukup bingung sama penjelasan yang ada diatas tadi?? Kalau
bingung, yuk mending ambil simpulnya aja nih, Kan tadi dikatakan bahwa atom itu
diibaratkan dengan hotel, elektron diibaratkan pengunjung dan kulit atom(kuantum primer)
diibaratkan dengan lantai hotel, maka sekarang ibaratkan saja sub kulit(kuantum azimuth)
sebagai kamar dari setiap hotel itu sendiri.
Dan untuk setiap kamar itu ada kelas kelasnya, untuk kamar s memiliki 1 toilet,
kamar pmemiliki toilet 3, kamar d memiliki toilet 5, dan kamar f memiliki toilet 7. Dan untuk
1 toilet hanya bisa masuk 2 orang(elektron) saja. Paham belum nih?? Kalau belum paham
silahkan dibaca lagi..

Bilangan kuantum magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak
adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan l yang sama
tetapi berbedam. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut sedikit berubah. Hal ini
dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar.
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya
berhubungan aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah
tertentu sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar
inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m .
Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum
azimut/momentum sudutl. Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m sebagai berikut: -l,
(-l + 1), ..., 0 , ... , (+l - 1), +l
Bila l =0, maka m=0. Bila l =1, maka terdapat tiga nilai m yaitu -1,0,dan -1. Bila l
=2, maka terdapat lima nilai m yaitu -2,-1,0,+1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah
orbital dalam subkulit dengan nilai l tertentu.
Nah jika masih pusing, gini nih intinya.. Untuk bilangan kuantum magnetik berfungsi
menyatakan berada di toilet mana nih si pengunjung(elektron) terakhir tersebut, misalnya kita
ambil contoh untuk kamar p yang memiliki 3 toilet, dan ketiga toilet itu diberi label -1 0 dan
+1, karena aturan mengatakan bahwa pelabelan dimulai dari –l sampai dengan +l, maka
ketika si pengunjung(elektron) itu berada di toilet berlabel 0 berarti nilai bilangan
kuantumnya itu 0.. Paham gk paham harus ngerti yaa..

Bilangan kuantum spin (s)


Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai
simbol "s"atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron
dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = +1/2 atau -1/2.
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu.
Sebagai contoh, untuk nilai s=+1/2 berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas),
sedangkan s=-1/2 berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya
ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah
ke atas adalah 50% dan peluang untuk ke bawah adalah 50%.
Kalau yang ini kita ibaratkan dengan arah jarum jam, yang artinya hanya ada 2 arah.
Ini juga sama berlaku pada kuantum spin yang hanya memiliki 2 arah. Arah atas yang
dinyatakan dengan + dan arah bawah yang dinyatakan dengan –
Dan ingat arah atom itu mengisi kamar kamar yang ada di awali dengan arah atas
yang berarti positif hingga ketika kamarnya udah penuh dengan arah atas maka diisi dengan
arah bawah. Berarti jika si elektron itu berakhir di arah atas maka nilainya +½ dan jika di
arah bawah maka nilainya –½.. Semoga kalian paham, dan jika masih belum paham nanti
akan saya beri contoh di akhir sesi, oke oke?? Lanjut dah ke Konfigurasi elektron..

Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital


Dalam penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital perlu berlandaskan pada tiga prinsip utama
yaitu prinsip aufbau, aturan Hund dan aturan penuh setengah penuh.

Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi paling
rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya”. Dalam setiap sub kulit mempunyai
batasan elektron yang dapat diisikan yakni :

Subkulit s maksimal berisi 2 elektron


Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda panah
pada gambar berikut!

Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 …. dan seterusnya
Keterangan :

Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah elektron maksimal dari
subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya yang ditulis adalah elektron sisanya. Perhatikan
contoh di bawah ini :

Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut kita isikan dalam
konfigurasi elektron berdasarkan prinsip aufbau di atas. Coba kalian perhatikan, ternyata tidak selalu
kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal ini karena semakin besar
nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di atasnya semakin kecil sementara jumlah sub
kulitnya semakin banyak sehingga terjadi tumpang tindih urutan energi sub kulitnya. Untuk
mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip aufbau di atas. Untuk keteraturan
penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun pengisian elektronnya tetap mengacu pada
prinsip aufbau. hal ini terkesan remeh tapi penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan
kuantum dari elektron terakhir dari Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit 3d bukan 4s,
walau dalam penulisan terakhir sendiri adalah sub kulit 4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi
penuh elektron sedangkan sub kulit 4s nya terisi penuh.

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari golongan gas mulia yaitu :
He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86
elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub kulitnya terisi elektron secara
penuh.

Skema yang digunakan untuk memudahkan penyingkatan sebagai berikut :

Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :


Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah hujan, seringkali
diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam menentukan
bentuk molekul dan teori hibridisasi.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:

4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang bersisian,
sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang terpisah.
5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi mengarah ke
bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.

Aturan Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman mengemukakan aturan pengisian elektron
pada orbital yaitu :
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron arah (spin)
yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin)
berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-masing terisi satu
elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai
elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya pada bagian akhirnya :

Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron diisikan terlebih dahulu
dengan gambar tanda panah ke atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda panah ke
bawah.

Larangan Pauli
Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900-1958) mengemukakan bahwa tidak ada dua elektron dalam
satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sama akan
mempunyai bilangan kuantum n, l, m yang sama. Dengan demikian, yang dapat membedakan hanya
bilangan kuantum spin (s). Setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang
berlawanan.
Dengan adanya larangan Pauli ini, maka elektron yang dapat menempati suatu subkulit terbatas
hanya dua kali dari jumlah orbitalnya. Jumlah maksimum elektron adalah sebagai berikut :

Silahkan perhatikan beberapa contoh dibawah ini :

Suatu atom unsur memiliki nomor atom 15. Tentukan :


1. Konfigurasi elektron berdasarkan uraian kelas 1
2. Gambaran orbital dari konfigurasi elektron yang telah anda buat
3. Ke empat bilangan kuantum dari elektron terakhir pada konfigurasi elektron

Aturan Penuh Setengah Penuh


Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa : “suatu elektron
mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang
lebih stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d berlaku aturan penuh
setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori ini perhatikan juga contoh di bawah ini :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk menjadi setengah
penuh....maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk kasus :

29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 menjadi 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur


Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan nomor
kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya :
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s atau p
maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka
digolongkan dalam golongan B (transisi). Lebih lengkapnya coba perhatikan tabel di bawah ini :

Coba kalian perhatikan tabel di atas. Untuk memudahkan pengingatan golongan A dimulai dari
golongan I A sedangkan golongan B dimulai dari III B. selain itu jika subkulit terakhirnya p atau d
maka sub kulit s sebelumnya diikutkan. Pada golongan VI B dan I B berlaku aturan penuh setengah
penuh.
Sebagai contoh :
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

Periode = 4
Golongan = VI B

Ending Pembelajaran
Nah setelah kita tahu mulai dari teori-teori mengenai bilangan kuantum sampai
dengan penerapannya pada konfigurasi elektron yang di ikat oleh aturan aufbau, hund, pauli,
dan aturan penuh setengah penuh, maka finalnya itu tidak lain tidak bukan adalah kesimpulan
dan contoh keseluruhan.. Tapi untuk kesimpulan kayaknya kalian udah bisa deh
menyimpulkan, berarti saya hanya akan memberi sebuah soal dengan cara atau kunci
jawabannya untuk semua materi ini.. Sebelumnya saya mohon maaf atas segala kekurangan
saya dalam menjelaskan dan membuat artikel ini secara keseluruhan, Terima kasih atas
kunjungannya di blog Mighrofah Coorporation ini, See you..

Contoh Soal

Kunci Jawaban :
1. Subkulit s dari kulit K
Kulit K menunjukkan nilai n = 1
Sehingga lambang subkulit ditulis 1s

2. Subkulit p dari kulit L


Kulit L menunjukkan nilai n = 2
Sehingga lambang subkulit ditulis 2p

Ketentuan nilai subkulit (l) bergantung pada nilai kulit (n), yaitu:

Nilai l = 0 sampai (n-1)

Tabel 1. Nilai n dan l

Nilai n Nilai l
s p d f
1 1s
2 2s 2p
3 3s 3p 3d
4 4s 4p 4d 4f
5 5s 5p 5d 5f
6 6s 6p 6d
7 7s 7p

Contoh Soal 3 :

Tentukan notasi elektron, apabila diketahui elektron menempati:

1. Kulit n = 1 dan subkulit = 0


2. Kulit n = 2 dan subkulit = 1

Kunci Jawaban :

1. Kulit n = 1 dan subkulit = 0


Subkulit = 0, menunjukkan subkulit s
Sehingga notasi elektronnya adalah 1s

2. Kulit n = 2 dan subkulit = 1


Subkulit = 1, menunjukkan subkulit p
Sehingga notasi elektronnya adalah 2p
Bilangan kuantum azimuth (l) membagi kulit menjadi orbital-orbital yang
lebih kecil (subkulit). Untuk setiap kulit n, memiliki bilangan kuantum
azimuth (l) mulai l = 0 sampai l = (n – 1). Biasanya subkulit dengan l = 1, 2,
3, …, (n – 1) diberi simbol s, p, d, f, dan seterusnya. Bilangan kuantum
azimuth (l) menggambarkan bentuk orbital. Selain itu, pada atom yang
memiliki dua elektron atau lebih bilangan kuantum azimuth (l) juga
menyatakan tingkat energi. Untuk kulit yang sama, energi subkulit akan
meningkat dengan bertambahnya nilai l. Jadi, subkulit s memiliki tingkat
energi yang terendah, diikuti subkulit p, d, f, dan seterusnya. [1]

Tabel 2. Subkulit pada bilangan kuantum azimuth(l).

Bilangan Kuantum
Kulit ke Orbital
Azimuth (l)
1 (K) 1s 0
2 (L) 2s , 2p 0,1
3 (M) 3s , 3p , 3d 0, 1, 2
4 (N) 4s , 4p , 4p , 4f 0, 1, 2, 3
Dst Dst Dst

c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik adalah bilangan yang menyatakan orientasi


orbital dalam subkulit yang dinotasikan dengan m. Dengan demikian, setiap
orbital dalam subkulit tertentu dapat dibedakan orientasi orbitalnya dengan
bilangan magnetik. Bilangan magnetik dinyatakan dengan bilangan bulat.

Perhatikan Tabel 3. berikut.

Tabel 3. Bilangan Kuantum Magnetik

Bilangan Bilangan Penanda Bilangan kuantum Bilangan orbital


kuantum kuantum subkulit magnetik (m) -l sampai +l dalam subkulit
utama (n) azimut (l)
1 0 1s 0 1
2 0 2s 0 1
1 2p -1 0 +1
3 0 3s 0 31
1 3p -1 0 +1 35
2 3d -2 -1 0 +1 +2
4 0 4s 0 1
1 4p -1 0 +1 35
2 4d -2 -1 0 +1 +2
3 4f -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 7
Sumber : Brady, 1999, hlm. 291

Nilai m dapat dirumuskan sebagai berikut.

Nilai m = -l sampai +l
d. Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan kuantum spin menggambarkan arah rotasi atau putaran elektron


dalam satu orbital yang dinotasikan dengan s. Karena hanya ada 2 arah
putaran yang mungkin yaitu searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan
arah jarum jam (anticlockwise), maka setiap orbital memuat 2 elektron
dengan arah rotasi yang berlawanan. Oleh karena itu diberi nilai ± ½

Arah rotasi pertama ditunjukkan ke atas dengan notasi s = +½ atau rotasi


searah dengan arah putaran jarum jam dengan simbol ↑. Sedangkan arah ke
bawah menunjukkan notasi s = -½ atau berlawanan dengan arah putaran
jarum jam dengan simbol ↓.

Bilangan kuantum spin merupakan dasar pengisian elektron dalam orbital.


[1]

Gambar 1. Elektron mengelilingi sumbunya menimbulkan medan magnet.


Elektron-elektron yang ada dalam atom tidak mungkin berada dalam
keadaan yang sama persis antara satu atom dengan atom lain. Keberadaan
elektron dalam atom bersifat khas. Prinsip ini dikemukakan oleh Wolfgang
Pauli, 1925 (dikenal Pauli). Pauli mengusulkan postulat bahwa sebuah
elektron dapat berada dalam dua kemungkinan keadaan yang ditandai
dengan bilangan kuantum spin +½ atau -½ atau dengan kata lain setiap
orbital hanya dapat ditempati oleh maksimal dua elektron dengan spin yang
berbeda

KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM


Assalamualaikum sahabat chemist......
Apa kabar hari ini??pada post kali ini saya akan membahas tentang konfigurasi elektron dan bilangan
kuantum.Nah dimana konfigurasi elektron ini sangat bermanfaat,karna dari kelas X hingga kelas XII
konfigurasi selalu ada dalam pelajaran kimia .
Jadi buat adik adik kelas IX yang beberapa bulan lagi hampir duduk di bangku SMA .Simak baik baik
dan pahami baik baik.

KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi ekeltron adalah susunan distribusi elektron elektron pada sebuah atom maupun
molekul.Dimana dalam mengonfigurasi suatu atom ada beberapa prinsip dalam menentukan
pengisian letak elektron dalam kulit yaitu "Prinsip Aufbau".Menurut aturan aufbau pengisian letak
elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi.
Berikut adalah urutan tingkatan energi orbital dari yang terendah ke tertinggi

⇓⇓⇓⇓⇓⇓⇓⇓⇓⇓⇓⇓

sub kulit s maksimal hanya memuat 2 elektron


sub kulit p maksimal hanya memuat 6 elektron
sub kulit d meksimal hanya memuat 10 elektron
sub kulit f maksimal hanya memuat 14 elektron
belum paham? yup..lihat dulu contoh soalnya...
Maka urutan pengisiannya adalah => 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p dst...
example:
suatu atom oksigen dengan nomor atom 8.Tentukan konfigurasi elektronnya???
Jawab: Ingat sebelumnya..bahwa kita punya 8 elektron...ok??
Pertama-tama yangvakan kita isi sesuai aturan ^^ adalah 1s....1s hanya memuat maksimal 2 elektron,
sehingga akan menjadi orbital 1s2 dan masih ada sisa 6 elektron
Next, yang akan diisi adalah 2s....2s juga hanya memuat 2 elektron sehingga akan menjadi
orbital 2s2 dan kita masih mempunyai 4 elektron...
Lalu, kita akan mengisi 2p....2p hanya dapat memuat 6 elektron, dan kita punya
4.....masukkan semuanya sehingga terbentuk 2p4
Karena elektron kita sudah habis, maka langsung saja kita tulis konfigurasinya...yang warna biru
1s2 2s2 2p4
Nah ini konfigurasi elektron gas mulia (Golongan VIIIA)

sudah mengerti kan? lanjut yah....

BILANGAN KUANTUM
Oke,lanjut bilangan kuantum.Dibilangan kuantum ini ada kaitanya dengan konfigurasi
elektron,karna untuk menentukan bilangan kuantum kita hrus mengkonfigurasi atomya dulu.
Bilangan yang dapat digunakan untuk menentukan suatu tata letak keberadaan elekton suatu
atom.
Bilangan kuantum ada 4 yaitu:
1.Bilangan kuantum utama
2.Bilangan kuantum azimuth
3.Bilangan kuantum azimuth
4.Bilangan kuantum spin

1.Bilangan Kuantum Utama (n)


Bilangan kuantum utama atau disimbolkan dnegan huruf "n" menyatakan nomor kulit serta
lintasan tempat beredarnya elektron dalam atom dan penentuan bilangan kuantum utama ini dengan
melihat kulit terluarnya.Misalkan:
oksigen : 8O : 1s2 2s2 2p4 , jadi bilangan kuantum (n) oksigen adalah 2 .
oke, contoh lagi
nitrogen dengan nomor atom 7 maka, 7N :1s2 2s2 2p3 bilangan kuantumya(n) adalah 2
vanadium dengan nomor atom 23 maka 23V : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 , bilangan kuantumya (n)
adalah 3

2.Bilangan Kuantum Azimuth (l)


Bilangan kuantum azimuth atau disimbolkan dengan huruf (l) adalah bilangan yang
menentukan sub kulit tempat terdapatnya elketron yang bergerak pada suatu atom.Nah,subkulit
memeiliki nilai yang berbeda beda ,dimana:
s nilainya 0
p nilainya 1
d nilainya 2
f nilainya 3
example oksigen dengan nomor atom 8 .Tentukan bilangan kuantum azimuthnya
8O : 1s2 2s2 2p4 ,karna berhenti di sub kulit p maka bilangan kuantum azimuthnya (l) adalah 1

3.Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik (m) merupakan sistem bilangan atau tingkatan energi didalam
sub kulit yang menyatakan orbital tempat terdapatnya elektron.
Ada ketentuan dalam penentuan bilangan kuantum magnetik yaitu aturan Hund. Friedrich Hund
menyatakan bahwa “ orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu
oleh satu elektron arah (spin) yang sama atau setelah semua orbital masing-masing terisi satu
elektron kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin)
berlawanan”
Maksudnya gimana? Look at this picture

Jadi, orbitalnya/kotak-kotaknya harus diisi semua dulu...baru kembali lagi ke orbital awal....
Contoh di gambar berikut

4.Bilangan Kuantum Spin (s)


Bilangan kuantum spin atau disimbol dengan huruf "s" meupakan arah berputarnya
elektrondalam suatu orbital,dimana dalan satu orbital hanya memuat 2 elektron yang arah
perputaranya berlawanan ada yang arahnya ke atasdan ada yang arahnya kebawah dimana nilainya
jika arhnya menghadap ke atas ↑ maka nilainya +1/2 ,so sedangkan jika arhnya ke bawah ↓ nilainya -
1/2
Contoh : Atom Oksigen dengan no.atom 8...konfigurasinya adalah 1s2 2s2 2p4
gambar dulu orbitalnya....
Nah...karena elektronnya (panahnya) berakhir di bawah....maka bil.kuantum spinnya adalah +1/2.

Anda mungkin juga menyukai