Anda di halaman 1dari 146

PEDOMAN

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN AL QUR’AN DAN


BUDAYAALAM MINANGKABAU
PADA MATA PELAJARAN SENI DAN BUDAYA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
ii

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
2017

TIM PENYUSUN

Penasehat : H. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat


Pengarah : Drs. H. Burhasman, MM. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
Pembina : Drs. H. Nasmeri, M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan SMA
Pembina : Drs. Syofrizal B, MT. Kepala Bidang Pembinaan SMK
Koordinator : Suindra, S.Pd. MM. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang P. SMA
Koordinator : Drs. Raymon, M.Pd. Bagindo Panghulu Kasi Kurikulum dan Kesiswaan
Bidang Pembinaan SMK
Nara Sumber : 1. Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudha Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung
2. Drs. H. Mas’oed Abidin, MA
3. Drs. H. Zulkarnaini
4. Dr. Muhammad Kosim, MA
5. Dra. Hj. Elwinetri
6. Ambra Warda, S.Pd. MM
Editor : Ratmil, S.Sos. M.Pd.
Penulis : 1. Yuliswarti, S. Pd
2. Hj. Atmajaleli, S. Pd.
Design dan
Layout : 1. Drs. Aprimas, M.Pd.
2. Iqbal Hadi, S.Pd. M.Kom
Kontributor : 1. Hj. Eliya Roza, S. Pd
2. Nurhayati Bur, S. Pd
3. H. Fadlan Mustiqa, Lc., S.Pd.I
4. Uslinda Reni
5. Yella Murnita

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................i
TIM PENYUSUN................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
SAMBUTAN GUBERNUR...............................................................................................iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS.........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Dasar Hukum.................................................................................................2
C. Konsep Integrasi............................................................................................3
D. Tujuan............................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan...................................................................................5
F. Evaluasi..........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran.........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran.....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau.................9
F. Strategi Pembelajaran....................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran.................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan........................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
SAMBUTANGUBERNUR SUMATERA BARAT
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhannahu
Wata’ala, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan
memberikan apresiasi atas terbitnya buku panduan Pengintegrasian
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran jenjang Pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat. Dalam
mendukung pendidikan karakter bagi peserta didik perlu dilatari dan
dibekali dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-Qur’an
dan Hadis serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat
dengan dengan nilai-nilai etika dan estetika.
Bunga di taman ada yang
kuncup Mekar sekuntum si bunga
aster
Ilmu dan keterampilan saja tidak
cukup Harus didukung pendidikan
karakter
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak bisa kita bendung, oleh sebab
itu perlu di persiapkan generasi yang mampu hidup bersaing dan bertahan pada zamannya yang
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan
penguatan nilai budaya.
Di jalan raya antri berdesakan
Sikap sabar dan iklas harus dijalani
Jika nilai agama dan budaya telah diterapkan
Akan terbentuk karakter cerdas yang madani

Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai
religius, pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk
mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong
royong, berbudaya, dan mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke
teman Makan direbut bersama salingkejaran-
kejaran Dinas Pendidikan Sumbar buat buku
pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah
masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMAK/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat
menginternalisasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui
pembelajaran di sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya
menghimbau pada semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu
mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui
program integrasi ini, yang pada saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam
mengembangkan karakter yang islami dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, Mei 2018
GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO
SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA BARAT.

Alhamdulillah puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, panduan


pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
pada mata pelajaran SMA/SMK telah dapat diselesaikan untuk diterapkan
pada jenjang pendidikan SMA/SMK di Sumatera Barat.

Program pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam


Minangkabau pada mata pelajaran SMK/SMK, berawal dari cita-cita
bersama yang sudah dirintis sejak tahun 2009. Alhamdulillah berkat izin Allah SWT bisa
terwujud pada tahun 2017 ini. Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, serta kuatnya arus
globalisasi dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri
seseorang khususnya generasi muda. Untuk itu program ini merupakan salah satu usaha agar
generasi muda Sumatera Barat tidak kehilangan jati diri“Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”, dan memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dan membentengi diri dengan Agama (Al-Qur’an) dan nilai-nilai
Budaya Minangkabau. Hal ini, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
mewujudkan Sumatera Barat yang madani, dan program prioritas pemerintah RI membangun
dan mengembangkan Karakter bangsa yang dikenal dengan program Revolusi Mental, pada
NAWACITA, yang dikembangkan di sekolah dalam bentuk implementasi Pengembangan
Pendidikan Karakter (PPK).

Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau
ke dalam proses pembelajaran di kelas.

Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato,
Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa
Minangkabau yang menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual
hebat, agama yang taat dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, Mei 2018
Kepala Dinas,

Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR

Pendidikan Nasional dikembangkan dengan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai


bahagian terpenting pada pembentukan Kompetensi peserta didik. Salah satu yang terpenting
dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran, melalui proses pembelajaran yang dikelola
oleh guru mata pelajaran peserta didik dapat berinternalisasi dengan banyak hal, sehingga
proses tersebut memberikan sumbangan yang banyak dalam pembentukan karakter seseorang.
Penguatan Pendidikan Karakter bangsa menjadi Program Utama Mendikbud 2015-2019
yaitu pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal dan peningkatan
kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dan mampu secara
mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada Kurikulum tahun 2006
merupakan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Seiring dengan perkembangan Kurikulum tahun 2013,
mata pelajaran muatan lokal tersebut sejalan dengan pengembangan kompetensi religius dan
sosial ( KI 1 Dan KI 2 ), sebagai penguatan Pendidikan Karakter.
Maka oleh sebab itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat memprogramkan
kegiatan pengintegrasian nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang relevan di SMA/SMK. Dengan demikian guru
mata pelajaran diharapkan mengelola pembelajaran dengan mengintegrasikan ayat-ayat Al-
Qur’an dan Hadis serta nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada materi yang relevan, dengan
harapan melalui pembelajaran guru dapat menginternalisasikan nilai-nilai baik pada peserta didik
yang disertai dengan tauladan dari guru. Bagi daerah tertentu Pendidikan Al-Qur’an dapat
desesuaikan dengan Kitab suci yang relevan, sesuai dengan agama yang dianut
Secara garis besar panduan ini memuat silabus inspirasi yang mengintegrasikan
pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta RPP sebagai model dan suplemen
bahan ajar untuk pembelajaran di kelas. Suplemen bahan ajar ini dapat dijadikan bahan untuk
menghasilkan RPP pada pembelajaran berikutnya.
Melalui revisi edisi ke dua dari buku panduan ini kami yakin masih jauh dari
kesempurnaan .Kita berharap implementasi pengintegrasian nilai-nilai Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran Seni Budaya dapat berjalan dengan baik. Dan
adnya masukan masukan yang sifatnya membangun.Kepada semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini diharapkan dapat membangun komunikasi dan kerjasama yang harmonis demi
terlaksananya program ini. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan buku panduan ini untuk kedepannya.

Padang, Mei 2018

Tim Penyusun
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah kuatnya arus globalisasi dan modernisasi serta perkembangan teknologi


saat ini, kita dihadapkan dengan berkembangnya paham neoliberalisme dan sekulerisme yang
memberikan akses bagi generasi muda untuk bebas menganut aliran apapun, bebas
berkomunkasi, bebas berpendapat dan bebas berekspresi serta bebas membina hubungan dan
berkomunikasi dengan siapapun. Hal ini berpotensi merubah tatanan budaya turun temurun
yang sudah ada. konsekuensinya, para generasi muda akan kehilangan jati dirinya akibat
tergerus oleh perkembangan zaman, sesuai dengan pesan adat dibawah ini:
Cupak jan dipapek dek rang panggaleh
Jalan jan diasak dek rang lalu,
Adaik jan dituka dek rang datang
Sakali aie gadang,
sakali tapian baralih
Namun mandi di sinan
juo

Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik menerminkan
bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.Sebagaimana pesanadat Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi,
samo gadang lawan baiyo”, adagium budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser
oleh teknologi komunikasi dan inforrmasi seperti media visual dan media sosial yang
berkembang saat ini.Mereka kurang peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat,
karena mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan PendidikanAl-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA yang meliputi PendidikanAgama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan
Seni dan Budaya. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai
Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK
Pendidikan Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK)Syara’Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang JadiGuru” di
Sumatera Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto
“Think Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi PendidikanAl Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada semua
mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap minggunya peserta
didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No. 24 tahun 2016. Dalam
hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini
dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan implementasi Kurikulum
2013. Menginternalisasikan/mengintegrasikan PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau, yakni:“Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang
Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al
Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini dilakukan
setelah menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini menghasilan silabus
setiap mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya, silabus diikuti dengan
perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam
pembelajaran di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang jelas. Dalam hal ini,
PendidikanAl Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu dinilai/dievaluasi. Yang
dinilai hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan Langkah-langkah membuat
silabus dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini menjadi tahun pertama pelaksanaan program integrasi
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMK/SMKse - Sumatera Barat.
Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil kurikulum agar
guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas. Seiring dengan itu
diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan didukung oleh
program akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
untuk semua mata pelajaran. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan mempedomani buku panduan ini.
B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat


Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5678 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah (SOPD);
8. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2007 tentang Kebijakan
Pendidikan Alqur’an;
9. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Sumatera Barat tahun 2005 s/d 2025;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan
Pendidikan Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.

C. Konsep Integrasi

Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang


dimaksud di atas adalah memasukkan nilai-nilai Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang sesuai dengan materi pelajaran ke dalam proses pembelajaran melalui KD yang relevan
pada mata pelajaran.
Proses Integrasi diawali dengan menganalisis materi/bahan kajian pada setiap
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya materi-materi tersebut dikaitkan dengan Pendidikan Al
Quran dan Budaya Alam Minangkabau. Untuk mencocokkan materi pada KD dengan ayat-
ayat Al Quran dan adagium adat Minangkabau tergantung pada hasil analisis tuntutan KD
yang dilakukan secara terpisah dan tidak dalam waktu bersamaan. Pengkajian ayat Al
Qur’an/hadis dan Budaya Alam Minangkabau untuk KD. Upaya mengintegrasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau ini tidak mesti hadir bersamaan pada
tiap-tiap KD,adakalanya satu KD hanya bisa diintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an saja atau
Budaya Alam Minangkabau saja. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa
diintegrasikan pada satu KD.
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau diupayakan
dapat menjadi motivasi dalam pembelajran dan mempermudah pencapaian kompetensi
peserta didik serta mengindari penambahan beban belajar.

D. Tujuan

Tujuan program integrasi pendidikanAl-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau


pada mata pelajaran Seni Budaya adalah untuk meningkatkan kompetensi religius dan sosial
peserta didik agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebagai insan yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT melalui pengembangan perangkat pembelajaran guru yang
memadukan konsep Pendidikan Al- Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau serta
mengimplementasikannnya dalam kehidupan seari-hari.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program integrasi pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini pada mata pelajaran adalah:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan konsep religius dan Ilmu
pengetahuan tentang Budaya Alam Minangkabau.
2. Meningkatnya kompetensi guru merancang persiapan perangkat pembelajaran
yang yang mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan budaya alam
Minangkabau.
3. Meningkatnya kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran yang
mengintegrasikan pendidikan Al Qur’an dan budaya alam Minangkabau.
4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau yang dapat diterapkan dalam kehiduapan sehari-hari.
5. Terwujudnya prilaku peserta didik yang berdasarkan nilai-nilai pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.

F. Monitoring dan Evaluasi (Monev)


Monev terhadap pelaksanaan program integrasi nilai-nilai pendidikan Al Quran dan
budaya alam Minangkabau yang dilakukan meliputi:
1. Perangkat pembelajaran yang memuat program integrasi
2. Keterlaksanaan program
3. Dampak pada proses pembelajaran
4. Dampak pada prilaku peserta didik

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) dapat dilakukan oleh Kepala sekolah
dibantu oleh para wakil kepala sekolah dan guru senior di sekolah pada proses pembelajaran
di kelas. Monitoring dilakukan berdasarkan keterlaksanaan program pelaksanaan integrasi
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran. monitoring dan
pemantauan juga dilakukan untuk melihat dampak integrasi Pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau ini dalam proses pembelajaran serta pada prilaku peserta didik
sehari-hari. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan untuk melihat progres keterlaksanaan
Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada semua mata
pelajaran mesti ditindak lanjuti. Tindak lanjut program integrasi ini dilakukan berdasarkan
kelemahan-kelemahan pelaksanaan integrasi di sekolah. Hasil monev ini dilaporkan ke Dinas
Pendidikan provinsi Sumatera Barat pada setiap akhir tahun pelajaran.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Budaya SMA


Karakteristik Pembelajaran Seni Budaya harus memperhatikan kebutuhan daerah dan
peserta didik, sehingga mata pelajaran ini dapat menjadi filter dari masuknya Kebudayaan
asing sekaligus mendorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya lokal atau
budaya masyarakat setempat. Gambaran secara umum kegiatan pembelajaran Seni Budaya
antar peserta didik dengan pendidik juga melibatkan banyak pihak antara lain masyarakat,
cadiak pandai, bundo kanduang dan alim ulama sementara untuk media pembelajarannya
tidak tertutup kemungkinan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi diera globalisasi yang
berkembang sehingga pembelajaran Seni Budaya yang terintegrasi dengan nilai-nilai Agama
dan Budaya Minangkabau dapat dikembangkan lebih optimal dalam berpikir dan
berwawasan.
Setelah melalui proses analisis KD pada silabus mata pelajaran Seni Budaya ada
beberapa KD yang bisa kita kaitkan materinya kedalam nilai-nilai agama dan budaya
Minangkabau. Contoh pada mata pelajaran Seni Budaya Aspek Musik ( KD 3.4 KD 4.4 ).
Materi ini mengenalkan dan menyajikan tentang budaya seni dalam permainan talempong
pacik. Kita tahu musik talempong di zaman nenek kita dahulu di mainkan oleh tiga orang
pemain. Dimana cara memainkan talempong tersebut dengan cara di pegang (pacik) yang
lebih di kenal dengan permainan talempong pacik.
Dalam permainan talempong pacik ini para pemain di berikan tiga bentuk motif
pukulan yang berbeda, dimana ketiga motif pukulan yang berbeda tersebut dimainkan
dengan tempo yang sama. Yang menciptakan keharmonisan dan keselarasan bunyi yang enak
didengar, ditutut kerja sama dalam permainan ini. Dalam permainan talempong pacik kita
ambil hikmah nya yang ada kaitannya dengan nilai nilai agama dan budaya yang
mengajarkan kita untuk bersikap sabar mengontrol emosi serta bertoleransi sesama pemain
dan saling mengisi satu sama lainnya agar tercipta keharmonisan dalam kesatuan.
KD yang terintegrasi dengan budaya Minangkabau kita sajikan kepada anak didik
dengan harapan agar peserta didik kita lebih mengenal lagi seni dan budaya yang kita miliki
dan mempunyai nilai nilai filosofi dan agama. Minangkabau kaya dengan nilai nilai filosofi
Agama dan Budayanya. Adat istiadat di Minangkabau memiliki nilai-nilai agama dan
budaya yang sangat tinggi, maka tidaklah heran filsafah di Minangkabau mengatakan Adat
basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah. Alam ta kambang jadi guru. Ini lah yang jadi
pedoman bagi orang Minangkabau dalam prinsip hidupnya sehari-hari. Maka sewajarnya kita
sebagai tenaga pendidik mengenalkan kembali kepada peserta didik, dengan demikian kita
telah mewariskan budaya Minangkabau yang kita cintai ini.

B. Ruang Lingkup Materi Seni Budaya SMA


Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu:
1. SeniRupa
Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa,
Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio seni rupa.
Pada Sekolah Menengah Atas seni rupa berisi kegiatan mengkreasi karya seni rupa dua dan
tigadimensi.
2. SeniMusik
Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik,
Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik, Evaluasi seni musik, Portofolio seni
musik. Pada Sekolah Menengah Atas musik menampilkan pergelaran karya musik.
3. SeniTari
Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni tari, Teknik
penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni tari, Portofolio seni tari. Pada
sekolah Menengah Atas seni tari melakukan dan mengkreasikan karya tari.

4.SeniTeater
Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater,
Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni
teater. Pasa Sekolah Menengah Atas teater menampilkan pementasan karya teater.
Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan
minimal 2 aspek seni.

C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi


Dalam kegiatan pembukaan pembelajaran, pendidik sudah mengarahkan peserta didik
pada penanaman nilai-nilai agama dan budaya dengan adanya ucapan salam. Kemudian pada
kegiatan inti seperti pada pemilihan topik materi Talempong pacik, peserta didik belajar
saling menghargai dan kerja sama yang baik dan bersifat sabar.Orang Islam itu orang yang
sabar hidup saling membantu.Dan setiap akhir pembelajaran selalui di tutupi dengan ucapan
salam menunjukkan rasa syukur kita pada yang Kuasa. Begitu juga dengan budaya
Minangkabau yang mesti mengikuti prosedur tertentu dalam menjalankan adat istiadat nya.

D. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran Seni Budaya merupakan proses pendidikan olah rasa membentuk
pribadi harmonis, dan menumbuhkan multi kecerdasan. Pembelajaran dilakukan dengan
aktivitas berkesenian sehingga dapat meningkatkan kemampuan sikap menghargai, memiliki
pengetahuan, dan keterampilan dalam berkarya dan menampilkan seni dengan
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta sesuai dengan konteks
masyarakat dan budayanya. Falsafah lama dari Kong Fu Chu mengatakan bahwa
pembelajaran harus dialami oleh peserta didik. Falsafah itu mengungkapkan bahwa saya
dengar saya lupa, saya lihat saya ingat dan saya lakukan saya mengerti.

E. Kompetensi Dasar (KD) yang Terpilih Untuk Integrasi Muatan Lokal


Setelah melakukan analisis kurikulum 2013 Seni Budaya SMA, maka diperoleh beberapa
Kompetensi Dasar (KD) yang bisa mengintegrasikan muatan lokal terkait nilai-nilai agama
dan budaya Minangkabau pada mata pelajaran Seni Budaya SMA (Terlampir). Setiap KD
ditelaah dan dihubungkan dengan nilai-nilai dalam agama Islam dan budaya Minangkabau.
Sehingga, dihasilkan sebagian besar KD bisa dintegrasikan dengan muatan lokal.

F. Strategi Pembelajaran
Dengan mengacu pada berbagai pendekatan tentang belajar dan pembelajaran,
terdapat beberapa strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi, termasuk strategi
belajar berbasis , kontekstual, berbasis masalah (problem-based), mandiri (autonomous
learning), berbasis tugas (task-based), berbasis proyek (project-based), berbasis keingin-
tahuan (inquiry) dan penyingkapan (discovery).
Proses pembelajaran terpusat pada tindakan-tindakan komunikatif dan produktif
dengan menggunakan atau terkait dengan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan
peserta didik, secara reseptif dan produktif, lisan,tulis dan keterampilan dalam bentuk
kegiatan yang terintegrasi secara alami dalam berbagai kegiatan komunikatif dan
keterampilan yang bermakna.

G. Gambaran kegiatan Pembelajaran


Secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu
persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi
pula oleh langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di bawah ini terlihat
bahwa tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah.
Ini membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru
yang ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah
ditetapkan.

Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.

Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man kepada
kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya sehingga
menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan kepada
siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)

Untuk urutan kegiatan pelaksanaan pembelajaran mengandung beberapa komponen,


yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu a)
penjelasan singkat tentang isi pembelajaran, b) penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan
pengalaman siswa (appersepsi), dan c) penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Penyajian
terdiri atas tiga langkah, yaitu a) uraian, b) contoh, dan c) latihan. Penutup terdiri atas dua
langkah, yaitu a) tes formatif dan umpan balik dan b) tindak lanjut. Bila dibagankan urutan
kegiatan pembelajaran dapat dirinci sebagai berikut.

No. Komponen Langkah Kegiatan


1 Pendahuluan a. Pengkondisian peserta didik
b. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan
pengalaman siswa (appersepsi)
c. Pemberian motivasi
d. Penjelasan tentang tujuan pembelajaran
e. Penjelasan lingkup penilaian dan mekanisme PBM
2 Penyajian a. Building Knowledge Of the Field (BKOF)
b. Model Of the Text (MOT)
c. Joint Construction Of the Text (JCOT)
d. Independent Construction Of the Text (ICOT)
3 Penutup a. Kesimpulan
b. Refleksi
c. Tes formatif/Quiz
d. Tindak lanjut
e. Rencana pembelajaran selanjutnya
f. Berdoa, dan salam.Bila memungkan para peserta
didik dapat latihan mamperhalus ”raso” berupa
latihan Ihsan (Sadar Allah)

Catatan.
Pada kegiatan pembukaan, inti maupun penutup guru dapat mengaplikasikan adap sopan
santun orang Minangkabau sebagaimana yang di atur dalam Undang Undang Adat Nan Duo
puluah yaitu yang berhubungan dengan Sumbang Duo baleh di setiap prilaku siswa dalam
proses pembelajarannya sehingga terjadi pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus,
seperti memperbaiki sikap siswa bila ada yang sumbang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Pelaksanaan program program integrasi muatan lokal terkait Pendidikan Al-Qur’an


dan Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran Seni dan Budaya SMA bertujuan
untuk meningkatkan potensi peserta didik SMA dalam bertingkah laku, berkomunikasi lisan
dan tulis yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya adat Minangkabau serta
untuk mengembangkan pemahaman peserta didik SMA akan falsafah adat Minangkabau
“Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Adat Mamakai Syara’
Mangato, Alam Takambang Jadikan Guru”.
Konsep integrasi nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau ke mata pelajaran
Seni dan Budaya ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan
struktur kurikulum 2013, peserta didik belajar Bahasa Inggris wajib dengan porsi dua ( 2 )
jam pelajaran setiap minggunya. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan
permen No. 24 tahun 2016. Yang terpenting di sini, tidak ada penambahan content materi.
Tapi, yang ada adalah menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai Al-Qur’an dan dan
budaya alam Minangkabau yang menjadi falsafah orang Minangkabau sebagai upaya
penguatan pendidikan karakter.
B. Rekomendasi

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat melalui MKKS Kabupaten/Kota


diharapkan dapat menggerakkan semua sekolah untuk melaksanakan integrasi nilai-nilai Al-
Qur’an dan budaya alam Minangkabau pada semua mata pelajaran di sekolah. Semua pihak
terkait diharapkan berperan aktif dan berkontribusi secara optimal dalam penyelenggaraan
program integrasi ini.
12

DAFTAR PUSTAKA

Hakimi,Idrus. 1981.Buku Pedoman NiniakMamak Pemangku Adat di Minangkabau.


Padang Biro Pembina Adat dan Syarak LKKAM Sumbar.

Nain,Muchtar.1979. Marantau.Jogjakarta : Gajah Mada University.

Nasrun.1957.Dasar Falsafah Adat Minangkabau Jakarta. Bulan Bintang

MS, Amir.1999. Adat Minangkabau.Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang.Jakarta


Multi Sumber Widya.

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


LAMPIRAN
SILABUS
INTEGRASI
AL-QUR’AN&
BAM
13

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA


(SENI MUSIK)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X
TH AJARAN :
KOMPETENSI INTI :
KompetensiInti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KompetensiInti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, (gotongroyong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsive dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KompetensiInti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisispengetahuanfaktual, konseptual, proseduralberdasarkan rasa keingin
tahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KompetensiInti 4 : Mengolah, menalardan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstract terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Integrasi MULOK Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Alokasi Waktu
Belajar

3.1. Memahami jenis  Ragam alat  Mengidentifikasi Unjuk Kerja Belajar Melestari- 4 JP
dan fungsi alat musik ragam alat musik Penampilan untuk kan budaya
tradisional dalam karya musik menjaga hidup

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


Integrasi MULOK Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Alokasi Waktu
Belajar
musik tradisional. Indonesia pertunjukan emosi rukun
berdasarkan musik tradisional dalam dalam
4.1 Memainkan alat sumber secara langsung, hidup masyarakat
musik tradisional. bunyinya. atau melalui bertoleransi Minangka-
 Ragam alat media bau yang
musik audio/audiovisual dapat
tradisional dilihat dan
Indonesia  Mengidentifikasi dirasakan
berdasarkan fungsi alat musik dalam
cara pada beberapa permainan
memainkann contoh karya musik
ya musik tradisional talempong
 Fungsi alat pacik yang BukuSeniBu
 Menyajikan mengguna- dayakelas X
musik dalam
simpulan hasil kan tekhnik
karya musik
pengamatan interlocking VCD
tradisional
tentang jenis dan /saling pertunjukan
 Teknik fungsi alat musik
memainkan mengisi music
pada karya musik (kerjasama)
alat musik tradisional
tradisional sesuai dgn Kumpulan
 Berlatih teknik falasafah lagu-
memainkan salah Minang- lagudaerah
satu alat musik kabau tali
tradisional. tigo sapilin Bukuteknikb
ermainalatm
 Memainkan alat usik
Integrasi MULOK Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Alokasi Waktu
Belajar
musik tradisional Ensiklopedi
musik
Indonesia

Buku-buku
yang relevan

BukuSeniBu
3.2 Menganalisis alat  Alat musik  Unjuk Kerja Syiar Menanam- 4 JP dayakelas X
musik tradisional tradisional Mengidentifikasi Menampilka agama kan rasa
berdasarkan jenis dalam seni jenis alat musik n karya Shalawat peduli VCD
dan fungsinya pada ritual di tradisional dalam musik buatan Dulang dari dalam pertunjukan
masyarakat masyarakat seni ritual di sendiri daerah budaya music
pendukungnya. masyarakat Pariaman, bersanji
 Alat musik berdasarkan Rabab dari dalam Kumpulan
4.2 tradisional pengamatan daerah masyarakat. lagu-
Mempresentasik dalam seni langsung atau Pesisir lagudaerah
an hasil analisis alat hiburan di melalui media (Vokal)
musik tradisional masyarakat audio/audiovisual Bukuteknikb
berdasarkan jenis ermainalatm
dan fungsinya pada  Mengidentifikasi usik
masyarakat jenis alat musik
pendukungnya. tradisional dalam Ensiklopedi
seni hiburan di musik
masyarakat Indonesia
berdasarkan
Integrasi MULOK Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Alokasi Waktu
Belajar
pengamatan Buku-buku
langsung atau yang relevan
melalui media
audio/audiovisual

 Mempresentasi-
kan perbedaan
musik dalam seni
ritual dan seni
hiburan di
masyarakat

3.3 Memahamidan Pertunjukan  Mengamati dan Unjuk Kerja Syiar Menananka 5 JP BukuSeniBu
mengapresiasi musik mengidentifikasi pergelaran agama n rasa kerja dayakelas X
pertunjukan musik tradisional pertunjukan musik musik karya Shalawat sama dan
tradisional. Indonesia. tradisional sendiri Dulang dari Menanam- VCD
 Pertunjukan daerah kan rasa pertunjukan
4.3 Menampilkan musik  Mengamati dan Pariaman, peduli music
pertunjukan musik tradisional mengidentifikasi Rabab dari dalam
tradisional. Indonesia pertunjukan daerah budaya Kumpulan
yang musik tradisional Pesisir bersanji lagu-
mengiringi untuk mengiringi (Vokal dalam lagudaerah
tarian. tarian masyarakat
Minangkab Bukuteknikb
Pertunjukan  Mengamati dan au. ermainalatm
mengidentifikasi
Integrasi MULOK Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Alokasi Waktu
Belajar
musik tradisional musik dalam usik
Indonesia yang teater tradisional
mengiringi teater Ensiklopedi
 Mempresentasi- musik
kan kesimpulan Indonesia
tentang perbedaan
musik tradisional Buku-buku
dalam ragam yang relevan
pertunjukan
(musik, tari dan
teater)

 Berkreasi musik
tradisional untuk
pertunjukan
musik/tari/teater

 Menampilkan
kreasi musik
dalam
pertunjukan
musik/tari/teater

3.4 Memahami konsep,  Konsep dalam Produk Belajar Melestari- 5 JP


bentuk dan jenis pertunjukan  Mengkaji konsep Tulisan untuk kan budaya
pertunjukan musik musik dalam tentang kritik menjaga hiduprukun
tradisional. tradisional pertunjukan musik emosi dalam
Integrasi MULOK Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Alokasi Waktu
Belajar
Bentuk musik tradisional dalam masyarakat BukuSeniBu
4.4. Membuat tulisan pertunjukan hidup Minangka- dayakelas X
hasil analisis musik  Mengkaji bentuk bertoleransi bau yang
pertunjukan musik tradisional secara langsung dapat VCD
tradisional Jenis atau melalui dilihat dan pertunjukan
pertunjukan media dirasakan music
musik audiovisual dalam
tradisional permainan Kumpulan
 Mengkaji jenis music lagu-
 Deskripsi pertunjukan
pertunjukan talempong lagudaerah
musik tradisional pacik yang
musik secara langsung
tradisional menggunak Bukuteknikb
atau melalui an tekhnik ermainalatm
media interlocking usik
audiovisual /saling
 Mendeskripsikan mengisi Ensiklopedi
hasil analisis (kerjasama) musik
pertunjukan sesuai dgn Indonesia
musik tradisional falasafah
berdasarkan Minangka- Buku-buku
konsep, bentuk bau tali tigo yang relevan
dan jenis musik sapilin
SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA
(SENI TARI)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X
TH AJARAN :
KOMPETENSI INTI :
Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar

3.1 Memahami konsep, - konsep, teknik,  Mengamati dengan Tugas. Mengajar-  Memben- 4 JP Buku paket
teknik dan prosedur dan prosedur seksama beberapa  Membuat kan siswa tuk Seni
dalam menirukan tentang tari contoh ragam gerak deskripsi gerak utk: karakter Budaya
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
ragam gerak tari tradisional tari tradisional dasar tari 1. Membe- siswa kelas
tradisi daerah Minangkabau la diri, yang XHumprey,
4.1 Menirukan ragam Minangkabau menggunakan Unjuk Kerja saling tangguh, Doris, 1983.
gerak dasar tari sesuai - Ragam gerak media audio visual  Mempergelar- melindu tangkas Seni
dengan tari tradisional  Mengindentifikasi kan tari bentuk ngi Q.S dan cerdas Menata
hitungan/ketukan Minangkabau ragam gerak tari sesuai dengan Al-Anfal  Nilai Tari, terj.
- Peragaan gerak tradisional hitungan 8;73 estetika Sal
tari tradisional Minangkabau 2. Memben melalui Murgiyanto
daerah berdasarkan teknik, tengi diri gerak tari , Dewan
Produk
Minangkabau konsep dan Q.S Al- tradisional Kesenian
 membuat tari Shaf Jakarta,
sesuai prosedur dengan Minang-
bentuk sesuai 61;4 Jakarta.Ha
iringan/ketukan berbagai iringan kabau
iringan 3. Memban wkins,
 Mendiskusikan dan Yang
melakukan latihan gun dan antara lain Alma,1990.
gerak tari mengem terlihat Mencipta
tradisional bangkan pada Lewat Tari,
Minangkabau kepriba- gerak terj.
dengan cara meniru dian dan langkah Sumandiyo
 Membandingkan karakter siganjo Hadi, ISI,
ragam gerak tari mulia lalai yang Yogyakarta
tradisional seseo- mencer- Hawkins,
Minangkabau rang minkan Alma M.,
degan daerah lain kelembut- 2003.
berdasarkan teknik, an dan Bergerak
konsep dan Sda keelokan Menurut
prosedur. gadis MK Kata Hati,
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
 Menampilkan,  Mengenat terjemahan
membuat dan ttg makna I Wayan
mempresentasikan dari Dibia,
deskripsi rangkaian bahasa Jakarta:
ragam gerak tari Minang MSPI.
tradisional yang vidio
Minangkabau digambar pertunjukan
berdasarkan teknik, kan tari
konsep dan melalui
prosedur gerakan, eksiklopedi
seperti: tari
a. Pitung Indonesia
gua
b. Pan-
cuang
c. Timpo
d. Sauak

 Mena-
namkan
nilai-
nilai
etika
dan
estetika
budaya
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
Surah

3.2 Memahami bentuk,  Bentuk, jenis  Mengamati secara Tugas. Surah Menanamk 4 JP Buku paket
jenis, dan nilai estetis dan nilai seksama contoh-  Membuat AN-NAHL: an nilai seni budaya
dalam ragam gerak estetis tari contoh gambar kritik tari 6. nilai etika kelas X
tari tradisi tradisi daerah maupun video minimal 400 Artinya dan Humprey,
setempat visual ragam gerak kata “ Dan estetika Doris,
4.2 Memeragakan gerak tari tradisi setempat kamu dalam 1983. Seni
tari tradisi  Bentuk, jenis berdasarkan memperole budaya Menata
berdasarkan bentuk, dan nilai simbol, jenis, dan h Minangkab Tari, terj.
jenis dan nilai estetis estetis iringan nilai estetis sesuai Unjuk Kerja pandangan au. Sal
sesuai iringan tari tradisi iringan  Mempergelar- yang indah Murgiyanto
daerah kan tari bentuk ketika , Dewan
setempat  Mengidentifikasi sesuai dengan kamu Kesenian
simbol, jenis, dan hitungan membawan Jakarta,
- Peragaan nilai estetis dengan ya kembali. Jakarta.
gerak tari berbagai macam Hawkins,
tradisi sesuai musik iringan Produk Alma,1990.
iringan ragam gerak tari  membuat tari Mencipta
tradisi daerah bentuk sesuai Lewat Tari,
setempat kaitannya iringan terj.
dengan ragam Sumandiyo
gerak tari Hadi, ISI,
Yogyakarta
 Melakukan latihan Hawkins,
gerak tari tradisi Alma M.,
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
daerah setempat 2003.
sesuai dengan yang Bergerak
ditiru Menurut
 Mendiskusikan dan Kata Hati,
melakukan latihan terjemahan
gerak tari tradisi I Wayan
daerah setempat Dibia,
sesuai dengan yang Jakarta:
ditiru MSPI.
vidio
Meragakan dan pertunjukan
mempresentasikan tari
hasil merangkai eksiklopedi
berbagai ragam tari
gerak tari tradisi Indonesia
daerah setempat
sesuai dengan
simbol, jenis, dan
nilai estetis sesuai
iringan
Buku paket
3.3 Menganalisis konsep,  Perbandingan Unjuk Kerja AL Imbran Alam 5 JP seni budaya
teknik dan prosedur konsep, teknik  Mengamati  Mempergelar- :160 takambang kelas X
dalam ragam gerak dan prosedur hubungan antara kan tari bentuk ( tgg alam jadi guru Humprey,
tari tradisi pada gerak tari konsep, teknik dan sesuai dengan semesta) Doris,
4.3 Memeragakan ragam tradisi daerah prosedur dalam 1983. Seni
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
gerak tari tradisi lain ragam gerak tari hitungan yang Menata
berdasarkan konsep, (nusantara) tradisi daerah artinya : Tari, terj.
teknik dan prosedur setempat dengan sesungguhn Sal
sesuai dengan iringan  Gerak tari tari tradisi daerah Produk ya pada Murgiyanto
tradisi lain lain (nusantara)  membuat tari peniptaan , Dewan
(nusantara) sesuai iringan bentuk sesuai langit dan Kesenian
sesuai dengan dengan melalui iringan bumi silih Jakarta,
iringan tari audio visual bergantiny Jakarta.
tradisi daerah a malam Hawkins,
lain  Mengidentifikasi- dan siang Alma,1990.
(nusantara) kan hubungan terdapat Mencipta
antara konsep, tanda Lewat Tari,
 Peragaan tari teknik dan prosedur tanda bagi terj.
tradisi daerah dalam ragam gerak orang yang Sumandiyo
lain tari tradisi lain beriir. Hadi, ISI,
(nusantara) (nusantara) dengan Yogyakarta
sesuai iringan berbagai macam Hawkins,
iringan tari Alma M.,
2003.
 Mendiskusikan dan Bergerak
membandingkan Menurut
gerak dasar tari Kata Hati,
tradisi daerah lain terjemahan
(nusantara) di I Wayan
lingkungan tempat Dibia,
tinggal siswa Jakarta:
dengan daerah lain
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
hasil dari MSPI.
menghubungkan vidio
antara teknik, pertunjun-
konsep, dan kan tari
prosedur
eksiklopedi
 Melakukan latihan tari
ragam gerak tari Indonesia
tradisi daerah lain
(nusantara)
Menampilkan dan
membuat deskripsi
rangkaian ragam
gerak tari tradisi
daerah lain
(nusantara) hasil
menghubungkan
antara teknik,
konsep, dan
prosedursesuai
iringan
3.4 Menganalisis bentuk, Membuat kritik AL Imbran Alam 5 jp
jenis, nilai estetis dan  Bentuk, jenis,  Mengamati tari minimal 400 :190 takambang
fungsi ragam gerak tari nilai estetis dan beberapa contoh kata ( tgg alam jadi guru
tradisi fungsi tari ragam tari tradisi semesta) y
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
4.4 Membuat tulisan tradisi daerah daerah lain Unjuk Kerja yang
mengenai jenis, fungsi, lain (nusantara) (nusantara)  Mempergelar- artinya :
bentuk dan nilai estetis  Penulisan tari berdasarkan jenis, kan ragam sesungguhn
sebuah karya tari tradisi tradisi daerah fungsi, simbol dan gerak dasar tari ya pada
lain (nusantara) nilai estetis dari sesuai dengan peniptaan Buku paket
mengenai jenis, suatu kelompok hitungan langit dan Seni
fungsi, bentuk masyarakat melalui bumi silih Budaya
dan nilai estetis media gambar bergantiny kelas X
sebuah karya dan/atau audio- Produk a malam Humprey,
tari visual  merangkai dan siang Doris,
ragam gerak terdapat 1983. Seni
 Mendiskusikan dasar tari sesuai tanda Menata
hubungan antara dengan iringan tanda bagi Tari, terj.
simbol, jenis, dan orang yang Sal
nilai etetis dalam beriir. Murgiyanto
pertunjukan karya , Dewan
tari tradisi yang Kesenian
diamati Jakarta,
Jakarta.
Hawkins,
 Menganalisis Alma,1990.
keterkaitan antara Mencipta
karya seni tari dan Lewat Tari,
nilai-nilai estetik terj.
dalam kebudayaan Sumandiyo
masyarakat tempat Hadi, ISI,
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
siswa berada . Yogyakarta
Hawkins,
Alma M.,
 Mengkomunikasi 2003.
analisisnya tentang Bergerak
pagelaran karya tari Menurut
tradisi dalam Kata Hati,
bentuk kritik tari terjemahan
baik lisan maupun I Wayan
tulisan. Dibia,
Jakarta:
MSPI.
vidio
pertunjukan
tari
eksiklopedi
tari
Indonesia
SILABUS PEMBELAJARAN
SENI RUPA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas :
KOMPETENSI INTI :
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Pencapaian Waktu
Kompetensi Tatap Muka Penugasan Kegiatan
Terstruktur Mandiri
 Mengamati  Membe Tulisan 4 x45  Buku Seni
3.1 Memahami 3.1.1. Menjelaska  Konsep, unsur,  Diskusi dan ntuk Essay menit Budaya Siswa
konsep, unsur, n konsep prinsip,bahan dan kelompok mengklasifika karakte Kelas X,
prinsip, bahan, seni rupa teknik dalam si teknik r siswa Kemendikbud,
dan teknik dalam berkarya seni rupa  Mengamati dalam yang tahun 2016
proses berkarya 3.1.2. Mengidenti dan berkarya seni tanggu  edukasi.net
seni rupa fikasi rupa h,
mengklasifi  Buku refensi
unsur – kasi unsur,  Membuat tangkas
unsur seni prinsip dan karya seni dan yang relevan,
rupa bahan rupa dua cerdas  Pameran karya
dalam karya dimensi seni rupa
3.1.3. Mengident seni rupa dengan Menana  Majalah,
ifikasi  Mengamati melihat mkan Praktek 4x 45  Jurnal,
prinsip dan model: nilai-  Koran,
seni rupa mengklasifi a. benda nilai  Hasil
kasi teknik mati etika penelitian,
3.1.4. Mengident  Pembuatan karya dalam b. benda dan  Gambar,
ifikasi seni rupa dua berkarya hidup estetika
 Audio-visual
bahan- dimensi seni rupa c. foto/gam budaya
bahan menggunakan  Mempresen bar di
dan berbagai media tasikan  Berkarya Minangk
teknik dan teknik dengan hasil seni rupa abau
karya melihat model pengamatan dua dimensi
seni rupa terhadap eksplorasi
unsur, dengan
3.1.5. Membandi prinsip, berbagai
ngkan bahan dan media dan
unsur dan teknik teknik
prinsip dalam
karya seni berkarya
rupa seni rupa
4.1 Membuat  Membuat
karya seni 4.1.1 Memilih karya seni
rupa dua bahan dan rupa dua
dimensi teknik dimensi
menggunakan dalam dengan
berkarya
berbagai seni rupa melihat
bahan dan model:
teknik dengan 4.1.2. Membuat . benda mati
melihat model sketsa . benda hidup
karya seni . foto/gambar
rupa dua Berkarya
dimensi, seni rupa
dengan dua dimensi
model eksplorasi
alam dengan
benda berbagai
media dan
4.1.3. Membuat teknik
gambar
dan
lukisan
karya dua
dimensi
dengan
melihat
alam
benda

4.1.4. Bereksperi
men
dengan
beragam
bahan dan
teknik
dengan
melihat
model
3.2. Memahami 3.2.1 Mengidentifi  Karya seni rupa  Diskusi Tulisan 4x 45  Buku Seni
karya seni kasi jenis tiga dimensi  Mengamat  Mengamati Essay Budaya Siswa
rupa karya seni i dan dan Kelas X,
berdasarkan, rupa tiga berdasarkan, jenis, mengklasif mengklasifika Kemendikbud,
jenis, tema, dimensi tema, dan nilai ikasi karya si karya seni tahun 2016
dan nilai 3.2.1.Menjelaskan estetis. seni rupa rupa  edukasi.net
estetisnya tema karya berdasarka berdasarkan  Buku refensi
tiga dimensi n jenis, jenis, tema yang relevan,
3.2.2.Menbanding tema dan dan nilai  Pameran karya
kan nilai - nilai estetisnya seni rupa
4.2 Membuat nilai estetika estetisnya  Membuat
karya seni  Majalah,
dalam karya  Memprese karya seni  Jurnal,
rupa tiga seni rupa rupa tiga
 Pembuatan karya ntasikan  Koran,
dimensi tiga dimensi dimensi
seni rupa tiga hasil  Hasil
dengan dengan Praktek 4 x 45
dimensi dengan pengamata penelitian,
melihat 3.2.3.Membuat melihat menit
melihat model n terhadap  Gambar,
model konsep model:
jenis, tema
 Audio-visual
berkarya dan nilai a. benda
seni rupa estetis mati
tiga dimensi dalam b. benda
karya seni hidup
3.2.4.Membuat rupa c. foto/gam
sketsa karya  Membuat bar
seni rupa karya seni  Bereksplorasi
tiga dimensi rupa tiga dengan
dengan dimensi berbagai
melihat dengan media dan
model melihat teknik
benda alam model:
a. benda  Mengkomuni
3.2.5.Bereksperim mati kasikan
en dengan b. benda konsep hasil
berbagai hidup eksplorasi
media dan c. foto/ga berkarya tiga
teknik m bar dimensi
dalam  Bereksplor dengan
membuat asi dengan berbagai
karya seni berbagai media dan
rupa tiga media dan teknik.
dimensi teknik

3.2.6.Membuat  Mengkom
karya seni unikasika
rupa tiga n konsep
dimensi hasil
hasil ciptaan eksplorasi
sendiri berkarya
tiga
dimensi
dengan
berbagai
media dan
teknik.
 Mengamat  Mengamati  Meng Tulisan 4 X 45  Buku Seni
3.3. Memahami 3.3.1.Menjelaskan  Konsep dan i dan dan amati Essay Mnt Budaya Siswa
konsep dan konsep prosedur pameran mengklasif mengklasifika dan Kelas X,
prosedur pameran karya seni rupa ikasi si konsep dan mengk Kemendikbud,
pameran seni rupa konsep dan prosedur lasifik tahun 2016
karya seni 3.3.2.Menjelaskan prosedur pameran asi  edukasi.net
rupa prosedur pameran karya seni konse  Buku refensi
dalam karya seni rupa p dan yang relevan,
pelaksanaan rupa  Mempresenta prosed  Pameran karya
kegiatan  Memprese sikan hasil ur seni rupa
pemeran ntasikan pengamatan pamer  Majalah,
4.3 seni rupa  Pelaksanaan hasil terhadap an
Menyelengga  Jurnal,
pameran hasil pengamata konsep dan karya Laporan 4 x 45  Koran,
rakan 3.3.3.Menentukan karya seni rupa dua n terhadap prosedur seni Presentas mnt
pameran hasil konsep  Hasil
dan tiga dimensi konsep dan pameran rupa e
karya seni pameran penelitian,
yang dibuat prosedur karya seni  Meren praktek
rupa dua dan yang akan  Gambar,
berdasarkan pameran rupa canak
tiga dimensi dilaksanaka  Audio-visual
melihat model karya seni  Merencanaka an dan
yang dibuat n rupa melak
n dan
berdasarkan
 Merencana melaksanakan sanaka
melihat 3.3.4.Mempersiap n
kan dan pameran
model kan pamer
melaksana karya sendiri
pameran kan di dalam an
karya seni pameran kelas karya
rupa karya  Mempresenta sendir
3.3.5.Menyusun sendiri di sikan laporan i di
proporsal
pameran dalam pertanggungja dalam
karya seni kelas waban kelas
rupa  Memprese pelaksanaan
ntasikan pameran
3.3.6.Mengumpu laporan secara tulis
l an karya pertanggun dan lisan.
yang akan gjawaban
dipamerkan pelaksanaa
n pameran
3.3.7.Melaksanak secara tulis
an pameran dan lisan.
karya seni
rupa dua
dan tiga .
dimens
4 x 45
3.4. Memahami 3.4.1.Menjelaskan  Evaluasi Karya  Mengama  Mengamati  Meng Tulisan  Buku Seni
konsep, tema, jenis seni rupa t i konsep, konsep, amati Essay Budaya Siswa
prosedur dan fungsi berdasarkan tema, prosedur prosedur dan konse Kelas X,
dan fungsi dalam jenis, fungsi dan fungsi fungsi kritik p, Kemendikbud,
kritik dalam karya seni tokoh, dan nilai kritik dalam karya prosed tahun 2016
karya seni rupa estetisnya. dalam seni rupa ur dan  edukasi.net
rupa karya seni  Mempresenta fungsi  Buku refensi
3.4.2.Menjelaskan rupa sikan hasil kritik yang relevan,
fungsi dan  Memprese pengamatan dalam  Pameran karya
nilai estetika ntasikan terhadap karya seni rupa
dalam karya hasil konsep, seni Laporan 4x 45  Majalah,
seni rupa pengamat prosedur dan rupa  Jurnal,
a
n terhadap fungsi kritik  Mend  Koran,
3.4.3.Mengidentif konsep, dalam karya eskrip  Hasil
ikasi tokoh- prosedur seni rupa si penelitian,
tokoh karya dan fungsi  Mendeskripsi karya  Gambar,
seni rupa kritik karya seni seni  Audio-visual
dua dan tiga dalam rupa secara rupa
dimensi Pembuatan tulisan karya seni lisan maupun secara
hasil evaluasi dalam rupa tertulis. lisan
bentuk tulisan kritik  Mendeskr  Mempresenta maupu
4.4 Membuat 4.4.1. Mengump karya seni rupa i psi karya sikan hasil n
deskripsi ulkan data mengenai jenis, seni rupa deskripsi tertuli
karya seni tentang fungsi, tema, nilai secara karya seni s.
rupa karya dua estetis dan tokohnya lisan rupa secara
berdasarkan dan tiga maupun tertulis dan
pengamatan dimensi tertulis. lisan
dalam bentuk  Memprese
lisan atau 4.4.2. Membuat ntasikan
tulisan laporan hasil
kritik seni deskripsi
rupa karya seni
rupa
secara
tertulis
SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA
(SENI TEATER)
SATUAN PELAJARAN : SMA
KELAS : X
TH AJARAN :
KOMPETENSI INTI :
Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar

3.1 Memahami konsep, Mensiarkan Menyam- 4 JP Buku paket


teknik dan prosedur  Konsep, teknik  Melakukan Tugas. agama paikan Seni
seni peran dan prosedur pengamatan dan  dalam pesan Budaya.
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
bersumber seni seni peran mengidentifikasi Unjuk Kerja penyampai- moral Naskah
teater tradisional bersumber seni konsep, teknik dan  an kaba melalui naskah
4.1 Meragakan adegan teater prosedur pemeranan Produk dalam bermain Randai.
sesuai konsep, teknik tradisional seni teater  randai peran
dan prosedur seni peran - Peragaan tradisional. teater
bersumber seni teater adegan sesuai  Mendemonstrasikan (randai )
tradisional konsep, teknik latihan teknik dan dalam
dan prosedur prosedur pemeranan masyara-
seni peran seni teater kat
bersumber tradisional. Minangka
seni teater  Menampilkan bau.
tradisional peragaan adegan
sesuai konsep, teknik
dan prosedur
pemeranan seni
teater tradisional.
4 JP
3.2 Memahami teknik  Teknik  Mengidentifikasi Tugas.
menyusun naskah menyusun naskah lakon seni 
lakon bersumber naskah lakon teater tradisional
dari cerita bersumber berdasarkan jenis,
tradisional dari cerita bentuk, dan makna Unjuk Kerja
4.2 Menyusun naskah tradisional lakon seni teater 
lakon sesuai kaidah  Penyusunan tradisional Produk
seni teater naskah lakon  Mengekplorasi 
sesuai kaidah teknik pembuatan
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
seni teater naskah sesuai
tradisional dengan kaidah seni
teater tradisional.
 Menyusun naskah
teater tradisional
Mempresentasikan
naskah yang telah
disusun teater
tradisional secara
perorangan atau
kelompok

 Konsep, Tugas. Surah Menanam 5 JP


3.3 Memahami teknik dan  Mengidentifikasi  AN-NAHL: kan nilai
perancangan prosedurperan tentang konsep, 6. nilai etika
pementasan seni cangan teknik dan prosedur Unjuk Kerja Artinya dan
teater sesuai konsep, pementasan merancang seni  “ Dan estetika
teknik dan prosedur seni seni teater tradisional. kamu dalam
seni teater teater  Mengamati tayangan Produk memperole budaya
tradisional tradisional video pementasan  h Minangka
4.3 Merancang  Pembuatan seni teater pandangan bau.
pementasan seni rancangan tradisional. yang indah
teater sesuai konsep, pementasan  Membuat rancangan ketika
teknik dan prosedur seni teater seni dan produksi kamu
bersumber seni sesuai seni teater sesuai membawan
teater tradisional
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
konsep, naskah lakon yang ya kembali.
teknik dan dibawakan.
prosedur Mendeskripsikan
bersumber rancangan karya dan
seni teater produksi seni teater
tradisional tradisional sesuai
naskah lakon yang
akan dibawakan.
5 jp
3.4 Menganalisis  Konsep,  Mengidentifikasi Tugas.
pementasan seni teknik dan mengenai konsep, 
teater sesuai konsep, prosedur teknik dan prosedur Unjuk Kerja
teknik dan prosedur pementasan pementasan seni 
seni teater seni teater teater tradisional. Produk
tradisional tradisional  Mengkonstruksi 
4.4 Mementaskan seni  Pementasan konsep, teknik dan
teater berdasarkan seni teater prosedur pementasan
konsep, teknik dan berdasarkan seni teater
prosedur seni teater konsep, tradisional.
tradisional teknik dan  Mementaskan seni
prosedur seni teater tradisional.
teater  Mengkritik
tradisional pementasan seni
teater tradisional .
Integrasi MULOK Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PAQ BAM Waktu Belajar
41

KD YANG TERINTEGRASI
NILAI AGAMA DAN BUDAYA
MINANGKABAU

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


42

ANALISIS KD YANG INTEGRASI NILAI AGAMA DAN BAM


MATERI SENI BUDAYA
MUSIK KELAS X

N KD IPK BAHAN NILAI FILOSOFI KEGIATAN


KAJIAN PEMBELAJARAN
AGAMA BUDAYA TM PT KM
1 3.1. Memahami 3.1.1 *Ragam alat Belajar Melestarikan Informasi Kerja |Membu
. jenis dan Mengidentifikasi musik untuk budaya hidup guru kelom- at video
fungsi alat alat musik sesuai tradisional menjaga rukun dalam /Diskusi pok prosesi
musik dengan fungsinya Minangkabau emosi dalam masyarakat seni membuat batagak
tradisional. 3.1.2 *Fungsi hidup Minangkaba music kliping gala
Menjelaskan jenis memainkan bertoleransi u yang dapat tradisional tentang
alat musik musik dilihat dan alat
tradisional tradisional dirasakan musik
minangkabau dalam tadisiona
3.1.3 permainan l
Menjelaskan fungsi musik minang-
alat musik talempong kabau
tradisional pacik yang
Minangkabau mengguna-
kan tekhnik
interlocking/
4.1. Memainkan alat 4.1.1. saling
musik Mencoba mengisi
tradisional. permemainan (kerjasama)
music talempong sesuai dgn
pacik. falasafah
Minang-
kabau tali

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


tigo sapilin
4.1.2
Mendemonstarikan
permemainan
music talempong
pacik.
2 3.2 Menganalisis 3.2.1.Mengindentif  Alat musik Syiar agama Menanamkan Tugas Tugas Mem
. alat musik ikasi alat music tradisional Shalawat rasa peduli kelompok kelompo videoka
tradisional yang sesuai dengan dalam seni Dulang dari dalam mengisi k n
berdasarkan bentuk acara ritual ritual dan daerah budaya lembar mengana pertunju
jenis dan dalam masyarakat. hiburan di Pariaman, bersanji kerja lisis kan
fungsinya pada masyarakat Rabab dari dalam peserta makna salawat
masyarakat 3.2.2.Mengidentifi daerah masyarakat. didik dan sanji dulang
pendukungnya. kasi alat music Pesisir memprese dan di
yang sesuai dengan (Vokal) ntasikan lingkun
bentuk acara ke depan gan
hiburan dalam kelas masing-
masyarakat. masing
dan
3.2.3Membedakan memak
jenis alat music nai sanji
hiburan dan ritual
dalam masyarakat
.
4.2.Mempresent 4.2.1.
asikan hasil Mempresentasikan
analisis alat perbedaan musik
musik dalam seni ritual
tradisional dan seni hiburan di
berdasarkan masyarakat.
jenis dan
fungsinya
pada
masyarakat
pendukungnya.

3 3.3 Memahami 3.3.1.Mengidentifi * Pertunjukan


. dan kasi bentuk music music tradisional
mengapresiasi pertunjukan Indonesia.
pertunjukan tradisional .
musik *Bentuk musik
tradisional. 3.3.2.Mengidentifi iringan
kasi bentuk-bentuk
music iringan.

4.3 Menampilkan 4.3.1.Mempresenta


pertunjukan sikan kesimpulan
musik tentang perbedaan
tradisional. musik tradisional
dalam ragam
pertunjukan
(musik, tari dan
teater)

4.3.2.Berkreasi
musik tradisional
untuk pertunjukan
musik/tari/teater

4.3.3.Menampilkan
kreasi musik dalam
pertunjukan
musik/tari/teater
4 3.4.Memahami 3.4.1.Menjelaskan Musik Belajar Melestarikan Informasi Kerja Membu
. konsep, Konsep dalam pertunjukan untuk budaya hidup guru kelompo at video
bentuk dan pertunjukan musik  Konsep dalam menjaga rukun dalam /Diskusi k prosesi
jenis tradisional pertunjukan emosi dalam masyarakat seni membuat batagak
pertunjukan Talempong Pacik music hidup Minangkaba music kliping gala
musik tradisional bertoleransi u yang dapat tradisional tentang
tradisional. 3.4.2.Menjelaskan Talempong dilihat dan alat
bentuk pertunjukan Pacik dirasakan music
music tradisional  Bentuk dalam tadisiona
Talempong Pacik pertunjukan permainan l
music music minangk
3.4.3.Menjelaskan tradisional talempong abau
jenis pertunjukan Talempong pacik yang
musik tradisional Pacik menggunaka
Talempong Pacik  Jenis n tekhnik
pertunjukan interlocking/
3.4.4 music saling
Mendeskripsikan talempong mengisi
berbagai pacik (kerjasama)
pertunjukan music  Deskripsi sesuai dgn
tradisional pertunjukan falasafah
Talempong Pacik music Minangkaba
tradisional u tali tigo
4.4. Membuat 4.4.1. Mengkaji talempong sapilin
tulisan hasil jenis pertunjukan pacik
analisis musik tradisional
pertunjukan secara langsung
musik atau melalui media
tradisional audiovisual
4.4.2.Mendeskripsi
kan hasil analisis
pertunjukan musik
tradisional
Talempong Pacik
berdasarkan
konsep, bentuk dan
jenis music.
ANALISIS KD YANG BERMUATAN LOKAL
MATERI SENI TARI
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas X

Kompetensi IPK Bahan Kajian Nilai Filosofi Kegian Pembelajaran


Dasar Agama Budaya TM PT KM
3.1 Memahami 3.1.1 Menjelaskan  Konsep, teknik, Mengajarkan  Membentuk Informasi Tugas Mencari
konsep, teknik konsep tari dan prosedur siswa utk: karakter guru/diskusi Kelompok informasi
dan prosedur tradisional tentang tari 4. Membela siswa yang ttg ragam
dalam meniru Minangkaba tradisional diri, saling tangguh, gerak dasar
ragam gerak u. minangkabu melindung tangkas dan tari
tari tradisional 3.1.2 Menjelas i Q.S Al- cerdas tradisional
minangkabau. teknik ragam  Ragam gerak Anfal 8;73 Minang-
gerak dasar tari tradisional 5. Membente kabau
tari minangkabau ngi diri
tradisional Q.S Al-
minangkabau  Peragaan gerak Shaf 61;4 Informasi
. tari tradisional 6. Membang guru/diskusi
3.1.3 Menjelaskan minangkabau un dan
prosedur sesuai mengemb
dalam iringan/ketukan angkan
menirukan kepriba-
ragam gerak dian dan
dasar karakter
minangkabau mulia
. seseorang Informasi Siswa
guru/diskusi menirukan
4.1 Memeragakan 4.1.1 gerakan tari Masing2
gerak tari Mencontohk Sda yang telah siswa
tradisional an gerak tari ditayangkan memperaga
minangkabau. tradisional secara kan 2
berdasarkan minangkabau berkelompo gerakan tari
konsep, berdasarkan Memperaga k yang
teknik, dan konsep kan beberap diciptakann
prosedur sesuai gerak dasar ya
sesuai dengan denagan tari berdasarkan
hitungan/ketu hitungn/ketu tradisional konsep
kan kan. Minangkaba ragam gerak
u tari
4.1.2 Minangkaba
Mencontohk u
an tehnik  Bentuk, jenis
gerak tari dan nilai estetis
tradisional tari tradisional
minangkabau minangkabau
sesuai
dengan  Bentuk, jenis
hitungan/ket dan nilai estetis
ukan. iringan tari
4.1.3 tradisi Allah  Nilai estetika Mencari
Mencontohk tradisional menyukai melalui Informasi nilai2
an prosedur minangkabau keindahan gerak tari guru/diskusi estetis pada
gerak tari H.R tradisional . gerakan tari
tradisional Muslim) Minang- Menayangk tradisional
minangkabau kabau an Video Minang
berdasarkan Yang antara tari Piring yang telah Siswa
hitungan/ket lain terlihat diberikan mencari
ukan  Peragaan gerak pada gerak secara nama2
tari tradisional langkah berkelompo gerak dasar
minangkabau siganjo lalai Membagi k tari
3.2 Memahami 3.2.1 Menjelaskan sesuai iringan . yang kelompok Minangkaba
bentuk, jenis, bentuk ragam mencerminka kerja siswa u
dan nilai gerak tari n kelembutan
estetis dalam tradisional dan keelokan
ragam gerak minangkabau. Mensyukuri gadis MK
tari tradisi nikmat  Mengenal ttg
minangkabau. 3.2.2 Menjelaskan Allah makna dari
jenis jenis terhadap bahasa
ragam gerak falsafah Minang yang
tari tradisional Minangka digambarkan
minangkabau. bau melalui Informasi
3.2.3 Menjelaskan “Alam gerakan, guru/diskusi
nilai estetis Takamban seperti:
ragam gerak g Jadi e. Pitunggua
dasar Guru” f. Pancuang
minangkabau. g. Timpo Masing2
h. Sauak kelompok
memperaga
4.2 Memeragakan 4.2.1 Menampilkan kan gerak
gerak tari gerak tari Perbandingan dasar tari Siswa
tradisional tradisional konsep, teknik tradisonal merangkai
minangkabau minangkabau dan prosedur pada Minang gerak2
berdasarkan berdasarkan gerak tari tradisi yang telah dasar tari
bentuk, jenis bentuk sesuai minangkabau diberikan tradisional
dan nilai iringan Minangkaba
estetis sesuai u yang telah
iringan . 4.2.2 Menampilkan  Peragaan tari Memberika diberikan
gerak tari tradisi n menjadi
tradisional minangkabau informasi/di sebuah
minangkabau sesuai iringan skusi tarian
berdasrkan  Penulisan tari sederhana
jenis sesuai tradisi
iringan minangkabau
4.2.3 Menampilkan mengenai
gerak tari jenis, fungsi,
minangkabau bentuk dan Menganalis
berdasarkan nilai estetis a teknik
nilai nilai sebuah karya Menganalis gerakan tari
estetis sesuai tari Menanamkan a gerakan galombang
iringan nilai-nilai etika tari piring di
dan estetika yang Minangkaba
3.3 Menganalisis 3.3.1 Menganalisis  Konsep dalam budaya di ditayangkan u
konsep, teknik konsep dalam Bentuk, jenis, Minangkabau melalui
dan prosedur ragam gerak nilai estetis Video
dalam ragam tari tradisional dan fungsi tari
gerak tari minangkabau. tradisional
tradisi 3.3.2 Menganalisis minangkabau  Mencipta
prosedur 1. kan
dalam ragam sebuah
. gerak dasar tarian
tari trdisional Memprakte tradisiona
minagkabau kkan l
gerakan tari Minangk
tradisional abau
Minangkaba dengan
u yang memakai
4.3 Memeragakan 4.3.1 Menampilkan sudah music
ragam gerak ragam gerak diamati pengiring
tari tari tradisional
tradisional minangkabau  Mencari
minangkabau. berdasarkan  Penulisan tari informasi
berdasarkan konsep sesuai tradisionalmin tentang
konsep, teknik iringan angkabau jenis dan
dan prosedur mengenai Mendeskrip fungsi
sesuai dengan 4.3.2 Menampilkan jenis, fungsi, sikan tari
iringan ragam gerak bentuk dan bentuk, tradisiona
tari nilai estetis jenis fungsi l
minangkabau sebuah karya dan nialai Minangk
berdasarkan tari estetika abau dari
tehnik sesuai yang ada berbagai
iringan. pada media
gerakan tari
4.3.3 Menampilkan galombaNG
ragam gerak
tari tradisional
minangkabau
berdasarkan
prosedur
sesuai iringan.

3.4 Menganalisis 3.4.1 Menganalisis Diskusi Membuat


bentuk, jenis, bentuk ragam kelompok synopsis tari
nilai estetis gerak tari tradisional
dan fungsi tradisional Minangkaba
ragam gerak minangkabau u yang
tari tradisi 3.4.2 Menganalisis diciptakan
jenis ragam
gerak tari
trdisional
minangkabau.
3.4.3 Menganalisis
fungsi ragam
gerak tari
tradisional
minangkabau.

4.4 Membuat 4.4.1 Membuat


tulisan tulisan
mengenai mengenai jenis
jenis, fungsi, sebuah karya
bentuk dan tari tradisional
nilai estetis minangkabau.
sebuah karya 4.4.2 Membuat
tari tradisi . tulisan
mengenai
fungsi sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.

4.4.3 Membuat
tulisan
mengenai
bentuk sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.

4.4.4 Membuat
tulisan
mengenai
nilai-nilai
estetis sebuah
karya tari
tradisional
minangkabau.
ANALISIS KD MUATAN LOKAL
SENI RUPA KELAS X

N KD IPK BAHAN NILAI FILOSOFI KEGIATANN


O KAJIAN PEMBELAJAR
AGAMA BUDAYA TM PT KM
7.
3.1 Memahami .1.1.Menjelaskan Konsep, unsur, Mengsukuri Menghargai Mengama Mencari
konsep, unsur, konsep seni prinsip, bahan dan hasil ciptaan pendapat ti, contoh-
prinsip, bahan, rupa teknik dalam tuhan ( orang lain, diskusi contah
dan teknik dalam 1.2. Mengidentifik berkarya seni bahan yang bekerja karya
proses berkarya asi unsur – rupa. berasal dari sama, seni rupa
seni rupa unsur seni tumbuhan disiplin, dua
rupa
seperti mandiri dimensi
1.3. Mengidentifik
asi prinsip seni warna, kayu
rupa serat,
.1.3. Mengidentifik batang,
asi bahan- daun, dll )
bahan dan
teknik karya
seni rupa

.1.4. Membandingk
an unsur dan
prinsip karya
seni rupa

4.1. Membuat .1.1 Memilih Pembuatan karya Berkarya/


karya seni rupa bahan dan Mengenalkan praktek Dilanjutk
seni rupa dua makna motif an
dua dimensi teknik dalam
dimensi
menggunakan berkarya seni menggunakan tradisional
berbagai bahan rupa berbagai media Mensukuri Minangkaba
dan teknik dengan 4.1.2 Membuat dan teknik dengan anugrah u (Kaluak
sketsa karya yang paku, bada
melihat model melihat model
seni rupa dua diberikan mudiak, itiak
dimensi, Allah , pulang
dengan model mampu patang, dll)
alam benda berekspresi
4.1.3 Membuat dalam Menghargai
gambar dan berkarya hasil karya
lukisan karya seni dua orang lain,
dua dimensi dimensi disiplin,
dengan dan kerja keras
melihat alam mengsukuri
benda hasil ciptaan
4.1.4 Bereksperime Allah
n dengan ( bahan
beragam yang berasal
bahan dan dari
teknik dengan tumbuhan
melihat model

8.
3.2 Memahami 3.2.1  Karya seni Mensukuri Menghargai
karya seni rupa Mengidentifik rupa tiga hasil ciptaan hasil karya
berdasarkan, asi jenis karya dimensi allah yang orang lain,
jenis, tema, seni rupa tiga menciptakan disiplin,
dan nilai berdasarkan, kerja keras
dimensi beragam
estetisnya jenis, tema,
3.2.2 Menjelaskan dan nilai bahan-
tema karya estetis. bahan yang
tiga dimensi terdapat di
3.2.3 Menbandin
gkan nilai - alam sekitar
nilai Berkarya / Melanjut
estetika praktek kan
dalam praktek
karya seni
rupa tiga
dimensi

4.2 Membuat 4.2.1 Membuat Menghargai


Pembuatan karya Mensukuri
karya seni rupa konsep anugrah hasil karya
tiga dimensi seni rupa tiga
berkarya yang orang lain,
dengan melihat seni rupa dimensi dengan disiplin,
diberikan
model tiga melihat model Allah kerja keras
dimensi mampu
berekspresi
dalam
4.2.2 Membuat berkarya
sketsa seni tiga
karya seni dimensi
rupa tiga dan
dimensi Mensukuri
dengan hasil ciptaan
melihat Allah yang
model menciptakan
benda alam beragam
4.2.3 Bereksperi bahan-
men bahan yang
dengan terdapat di
berbagai alam sekitar
media dan
teknik
dalam
membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
4.2.4 Membuat
karya seni
rupa tiga
dimensi
hasil
ciptaan
sendiri
9
3.3 Memahami 3.3.1 Menjelaska Konsep dan Mensukuri Bekerja Diskusi
konsep n konsep prosedur karunia sama,
dan prosedur pameran pameran karya Allah toleransi,
pameran seni rupa seni rupa dengan bertanggung
karya seni 3.3.2 Menjelaska diberi rasa jawab,
rupa n prosedur estetika disiplin. Diskusi,
dalam
yang lebih kerja
pelaksanaa
n kegiatan dalam kelompok melanjut
pemeran berapresiasi sesuai kan
seni rupa seni bidang
3.3.3 Menentuka yang
n konsep sudah
pameran ditentukan
yang akan
dilaksanaka
n
4.3
Menyelenggar 4.3.1 Pelaksanaan Mensukuri Bekerja
Mempersia
akan pameran pameran hasil sama,
pkan karunia
hasil karya toleransi,
seni rupa dua pameran karya seni rupa Allah tanggung
dan tiga karya seni dua dan tiga dengan jawab,
dimensi rupa dimensi yang diberi rasa disiplin dan
yang dibuat 4.3.2 Menyusun kerja keras,
dibuat estetika
berdasarkan proporsal menghargai
melihat model pameran berdasarkan yang lebih hasil karya
karya seni melihat model dalam orang lain
rupa berapresiasi
4.3.3 Mengumpu dan
lan karya berekspresi
yang akan seni
dipamerkan
4.3.4 Melaksana
kan
pameran
karya seni
rupa dua
dan tiga
dimensi
10 3. 4 Memahami Evaluasi Karya
konsep, 3.4.1 Menjelaska seni rupa Dengan Menghargai DiskusI Membu
prosedur dan n tema, berdasarkan tema, anugra pendapat dan at
fungsi kritik jenis dan jenis, fungsi Allah, karya orang laporan
dalam karya fungsi tokoh, dan nilai memiliki lain
seni rupa dalam estetisnya. kemampuan
karya seni
rupa rasa empati/
simpati
3.4.2 Menjelaska
n fungsi yang lebih
dan nilai dalam diri Presentase
estetika manusia dan
dalam diskusi
karya
Dengan anugra senimemiliki
Allah, rupa kemampuan
Menghargairasa
pendapat
empati/
orang
simpati
lain,yang
bertanggung
lebih dalamjawab,
diri disiplin
manusia
Pembuatan tulisan hasil evaluasi dalam bentuk tulisan kritik karyafikasi
3.4.3Mengidenti seni tokoh-
rupa mengenai jenis,
tokoh karya fungsi,
seni rupa tema, nilai
dua dan estetis
tiga dan tokohnya
dimensi

4.4 Membuat deskripsi karya seni rupa berdasarkan pengamatan dalam bentuk lisan atau tulisan

4.4.1
Mengumpulk an data tentang karya dua dan tiga dimensi
4.4.2Membuat
laporan kritik seni rupa
ANALISIS KD YANG BERMUATAN LOKAL
MATERI SENI TEATER

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Kelas X

N KD IPK BAHAN KAJIAN NILAI FILOSOFI KEGIATANN


O PEMBELAJAR
AGAMA BUDAYA TM PT KM
1. 3.1 Memahami 3.1.1  Konsep, teknik Mensiarkan Menyampaik Informasi Kerja Menc
konsep, Menjelaskan dan prosedur seni agama an pesan guru kelompo ari
teknik dan konsep, seni teater peran bersumber dalam moral /Diskusi k video
prosedur tradisional.(randai) seni teater penyampaia melalui seni membuat randai
seni peran tradisional n kaba bermain music konsep .
bersumber 3.1.2. (randai) dalam peran tradisional cerita
seni teater Menjelaskan tehnik randai teater randai
tradisional , seni teater  Peragaan adegan (randai ) dalam
tradisional.(randai) sesuai konsep, dalam nuansa
teknik dan masyarakat Islami
3.1.3. prosedur seni
Menerapkan peran bersumber
prosedur dalam seni teater
seni peran teater tradisional
(randai)

4.1.Meragakan 4.1.1 Mencobakan


adegan sesuai tekhnik bermain
konsep, teknik peran dalam randai.
dan prosedur 4.1.2
seni peran Mempraktekkan
bersumber seni prosedur dalam
teater tradisional seni peran dalam
randai.
4.1.3
Memdemonst4rasik
an bentuik peran
yang baik dalam
permainan randai.
2 3.2Memahami 3.2.1 Mensyiarka Melestarikan Informasi Kerja
teknik Mengidentifikasi n agama budaya guru kelompo
menyusun bentuk – bentuk dalam dalam /Diskusi k
naskah lakon naskah tater bentuk permainan seni teater membuat
bersumber dari tradisional naskah seni peran / randai konsep
cerita minangkabau. dalam teater tradisional cerita
tradisional 3.2.2 Menjelaskan randai (randai ) minangka randai
cara penulisan dalam bau. dalam
naskah teater / masyarakat nuansa
randai. Islami
3.2.3 Membedakan
bentuk naskah dan
scenario seni teater
/ randai.

4.2 Menyusun 4.2.1 menganalisa


naskah lakon beberapa contoh
sesuai kaidah naskah teater /
seni teater randai.
tradisional 4.2.1 menulis
naskah teater /
randai tradisional
minangkabau yang
nuansa islami.
62

RPP MODEL

Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Barat Pedoman Pengintegrasian SMK


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA N 2 PADANG


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS /SEMESTER :X
TAHUN PELAJARAN :
MATERI POKOK : SENI MUSIK TRADISIONAL’TALEMPONG PACIK
ALOKASI WAKTU : 4JP (2 PERTEMUAN)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

KI 3 ; Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 ; Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4. Memahami konsep, bentuk 3.4.1 Menjelaskan konsep dalam pertunjukan musik
dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
tradisional Sumatera Barat 3.4.2 Menjelaskan bentuk pertunjukan musik
“Talempong Pacik” tradisional Talempong Pacik
3.4.3 Menjelaskan jenis pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
3.4.4 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong pacik
4.4 Membuat tulisan hasil 4.4.1 Mencatat hasil analisis pertunjukan musik
analisis pertunjukan musik Tradisional Talempong Pacik
tradisional Sumatera Barat
Talempong Pacik
B. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
2. Menjelaskan bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
3. Menjelaskan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
4. Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
5. Menyusun tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
2. Materi pembelajaran pengayaan
 simbol dan fungsi karya seni musik tradisional Talempong Pacik
3. Materi pembelajaran remedial
 Menjelaskan nilai estetis karyaseni music tradisional Talempong Pacik

D. Materi Pembelajaran

FAKTA
 Bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik di Indonesia
bervariasi

KONSEP
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Deskripsi pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Memahami konsep, bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik

PROSEDUR
 Membuat tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mencatat hasil analisis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific
 Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
4. Alat musik talempong

G. Sumber Belajar
1. Buku teks pelajaran yang relevan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran seni
budaya kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Modul seni musik dan bahan ajar,
5. internet,
6. Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
Kegiatan Pendahuluan
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, ( Surah an- Nisa ayat 86. Yang artinya “ Manusia( para sahabat
)senantiasa memberikan ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian yang lain ketika
haji,umroh dan yang lainnya, dengan ucapan:: Taqabbalallahu minna wa minkum”)

Budaya Minangkabau ‘ Orang Minangkabau memiliki budi pekerti yang luhur dan
tinggi. Beradap yang santun tercermin dari sikap yang berbudi dan luhur yang selalu
memberi ucapan salam sebagai pembuka kato atau memulai suatu pekerjaan.
‘ Sairiang balam jo barabah, balam lalu barabah mandi.
Balam banamo tigo gayo.
Sairiang salam nan jo sambah, salam lalu sambah kumbali.
Sambah kabakek kito nan basamo.

 serta Membaca buku selain buku paket (15 menit apabila jam pertama)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Pertunjukan musik tradisional Indonesia yang mengiringi teater
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional tradisional talempong pacik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Memberi Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(Stimulation) perhatian pada topik
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional talempong pacik
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional talempong
pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional

 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran


berlangsung),
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah
kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
beruntung.

QS. Al-Anfal [8] : 72


Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-
orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin),
mereka itu satu sama lain lindung-melindungi
dan (terhadap) orang-orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada
kewajiban sedikitpun atasmu melindungi
mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan
tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama,
Maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum
yang telah ada Perjanjian antara kamu
dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa
yang kamu kerjakan.

 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
. Kaitan nilai budaya dengan materi :
Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik
itu berbeda beda kalau disusun dengan
rapi dan sehingga menghasilkan bunyi
yang harmonis, dengan adanya
kebersamaan memainkan alat musik
itu.” Tagak maninjau arah, duduak
marauk ranjau”( orang yang
kreatif). Kailia saantak galah,kamudiak
sarangkuah dayuang. Barek samo di
pikua rigan samo dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat musik
akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan harmonis.

untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.


Mengidentifikasi Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
Masalah (Problem mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
Statement) dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik.
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Misalnya :
Mengumpulkan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
Data (Data menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Collecting)  Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Aktivitas
 Peserta didikdiminta melakukan kajian terkait konsep dan
bentuk pertunjukan musik tradisional secara langsung atau
melalui media audiovisual Talempong Pacik
 Peserta didik diminta menganalisis musik
tradisional berdasarkan konsep dan bentuk musik Talempong
Pacik
 Peserta didik diminta mencatat hasil analisinya tersebut
 Mempraktikan
 Mendiskusikan
 Saling tukar informasi tentang :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Mengolah Data Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(Data Processing)  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Memverifiksai Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
(Verification) terkait pembelajaran tentang:
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Menyimpulkan  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
(generalization) informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
:
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional Talempong
Pacik.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, raesa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan. Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


Kegiatan Pendahuluan

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran
( Surah an- Nisa ayat 86. Yang artinya “ Manusia( para sahabat )senantiasa
memberikan ucapan selamat sebagiannya kepada sebagian yang lain ketika haji,umroh
dan yang lainnya, dengan ucapan:: Taqabbalallahu minna wa minkum”

Budaya Minangkabau ‘ Orang Minangkabau memiliki budi pekerti yang luhur dan
tinggi. Beradap yang santun tercermin dari sikap yang berbudi dan luhur yang selalu
memberi ucapan salam sebagai pembuka kato atau memulai suatu pekerjaan.
‘ Sairiang balam jo barabah, balam lalu barabah mandi.
Balam banamo tigo gayo.
Sairiang salam nan jo sambah, salam lalu sambah kumbali.
Sambah kabakek kito nan basamo.

 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin


 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Konsep dalam pertunjukan musik tradisional.
 Bentuk pertunjukan musik tradisional
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakuka
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Jenis pertunjukan musik tradisionalTalempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Memberi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
stimulus perhatian pada topik
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu beruntung.

QS. Al-Anfal [8] : 72


Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan pertoIongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu
sama lain lindung-melindungi dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum
berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun
atasmu melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan
pembelaan) agama, Maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap
kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu
dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa
yang kamu kerjakan.

dengan cara :
 Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
 lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
 Materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
 pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
 penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik

Kaitan nilai budaya dengan materi :


Kebersamaan dalam memainkan alat
musik akan menghasilkan bunyi yang
menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik itu
berbeda beda kalau disusun dengan rapi
dan sehingga menghasilkan bunyi yang
harmonis, dengan adanya kebersamaan
memainkan alat musik itu.” Tagak
maninjau arah, duduak marauk
ranjau”( orang yang kreatif). Kailia
saantak galah,kamudiak sarangkuah
dayuang. Barek samo di pikua rigan samo
dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan
menghasilkan bunyi yang menyenangkan,selaras
dan harmonis.
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengidentifikasi Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
Masalah mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )
contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
Mengumpulkan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
data pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah untuk
mencari dan membaca artikel tentang
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi pokok
yaitu
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Aktivitas
 Peserta didikdiminta melakukan kajian terkait jenis pertunjukan
musik tradisional Talempong Pacik secara langsung atau
melalui media audiovisual
 Peserta didik diminta menganalisis musik tradisional
Talempong Pacik berdasarkan jenis musik
 Peserta didik diminta mencatat hasil analisinya tersebut
 Mempraktikan
 Mendiskusikan
 Saling tukar informasi tentang :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik
tradisional Talempong Pacik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengolah data Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Jenis pertunjukan musik tradisional
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
Literasi  Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
Memverifikasi Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
terkait pembelajaran tentang:
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
Generalisasi informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
 Jenis pertunjukan musik tradisional Talempong Pacik
 Mendeskripsikan berbagai pertunjukan musik tradisional
Talempong Pacik
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan
(jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk,
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama (Terlampir)
b. Pertemuan Kedua (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal),
misalnya sebagai berikut.
 Menjelaskan instrument music tradisional Talempong Pacik
 Perkembangan seni music hingga sampai saat ini

b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya:
 Konsep dasar seni musilk
 Pengertian music tradisional secara lisan
 Pengertian music tradisional bersifat informal
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
Masyarakat Minangkabau memiliki beberapa jenis ensambel musik talempong,
seperti ‘Talempong Pacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao,
Talempong Batuang, Talempong Sambilu, dan Talempong Kayu, serta jenis talempong
lainnya. Di antara jenis musik tradisional talempong yang sangat merakyat dalam
kehidupan masyarakat Minangkabau adalah ‘Talempong Pacik’ karena jenis ensambel
musik ini secara merata tumbuh dan berkembang pada setiap nagari di seluruh pelosok
Minangkabau, sehingga kesenian talempong telah menjadi identitas musikal dari seni-
budaya etnik Minangkabau itu sendiri.
Perbedaan yang menarik dari musik Talempong Pacik, terletak pada cara
memainkan alat musik talempongnya dengan cara dipegang (pacik: bahasa Minangkabau)
oleh musisinya sendiri. Cara memainkan yang unik ini sebagai dasar penamaan jenis
musik tradisional ini dengan istilah ‘Talempong Pacik.’
Instrumentasi musik tradisional Talempong Pacik terdiri dari 6 buah alat musik
talempong yang terbuat dari campuran logam dan besi, 1 buah tambua (gendang), 1 buah
rapa’i, dan 1 buah pupuik gadang. Teknik permainan utama Talempong Pacik terletak
pada alat musik talempong yang dimainkan dengan teknik imbal (interlocking technic) oleh
3 orang musisi yang masing-masing memegang 2 buah talempong untuk melahirkan motif-
motif pendek secara berulang-ulang. Sedangkan alat musik tambua, dan rapa’i berfungsi
mengiringi permainan alat musik talempong dalam bentuk motif-motif gendang yang
bersifat tetap (konstan). Manakala alat musik tiup pupuik gadang berfungsi untuk memberi
isian permainan talempong dalam bentuk melodi yang bersifat improvisasi. Perpaduan
keempat bentuk permainan alat musik ini yang melahirkan komposisi musik
tradisional Talempong Pacik.
Setiap kelompok Talempong Pacik yang berasal dari nagari yang berbeda memiliki
repertoar lagu yang berbeda pula sesuai dengan latar belakang terciptanya masing-masing
lagu oleh seniman di lingkungan alam mereka sendiri. Dengan demikian, suatu
kelompok Talempong Pacik akan menjadi kebanggaan nagarinya yang sekaligus berfungsi
sebagai hiburan masyarakat dalam memeriahkan berbagai upacara adat dan kegiatan sosial
lainnya yang terdapat di lingkungan nagari mereka masing-masing.
Istilah musik tradisional yang populer dalam ungkapan adat, adalah “Basaluang jo
barabab, batalempong jo basarunai, sarato bagandang basaliguri (bermain saluang dan
bermain rebab, bermain talempong dan bermain serunai, serta bermain gendang dengan
saliguri).” Ungkapan ini merupakan pernyataan puitis Minangkabau bahwa nenek-moyang
dahulu telah mewariskan kekayaan musikal kepada generasi penerusnya. Buah ungkapan
di atas merupakan contoh-contoh seni primadona yang selalu berhubungan dengan konteks
upacara yang ada dalam nagari.
Musik-musik tradisional yang diistilahkan juga dengan ‘bunyi-
bunyian’ Minangkabau terdiri atas aneka tradisi musik sebagai berikut:
1. Jenis musik tradisional Minangkabau dari berbagai alat musik melodis terdapat
pada:
a. jenis alat tiup sarunai (Sarunai Darek, Sarunai Pasisia, Sarunai Sungai Pagu);
b. jenis alat tiup saluang (Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauah,
Saluang Sungai Pagu, Saluang Badoi);
c. jenis rabab (Rabab Darek, Rabab Piaman, Rabab Pasisia, Rabab Badoi);
d. jenis puput (Pupuik Gandang, Pupuik Baranak, Pupuik Lagundi);
e. jenis Sampelong, Bansi;
f. jenis talempong (Talempong Pacik, Talempong Sikapak, Talempong Sitawa,
Talempong Unggan, Talempong Gandang Aguang, Talempong Paninjauan,
Talempong Basaua, Talempong Kayu, Talempong Batuang, danTalempong
Sambilu);
g. jenis perkusi melodis lainnya seperti Momongan, dan Gandang Tigo.

2. Jenis musik tradisional Minangkabau yang bersifat perkusi gendang, seperti Gandang
Tambua Piaman, Gandang Tambua Maninjau, Gandang Katipik Maninjau, Gandang
Sarunai Sungai Pagu, Dikia Rabano, Indang Piaman, Indang Solok, Indang Tuo,
dan Indang Tagak, dan sebagainya.
Sebenarnya di Minangkabau sendiri istilah talempong memiliki pengertian dengan
cakupan beberapa jenis alat perkusi lain yang memiliki bentuk dan bahan yang berbeda
dengan yang telah disebutkan di atas. Ditinjau dari segi bahan, selain logam
ada talempong yang terbuat dari kayu (talempong kayu), bambu (talempong bambu atau
talempong batuang), sembilu bambu (talempong sambilu), lempengan besi (talempong
jao), dan batu (talempong batu), dan bahkan ada talempong yang terbuat dari batok kelapa
(talempong sayak = tempurung). Sedangkan dilihat dari segi bentuk, selain dari bentuk
gong juga ada yang berbentuk bilahan-bilahan, seperti talempong kayu, talempong jao,
talempong batuang, talempong jao. Disamping keberagaman dari segi bentuk, ukuran dan
jenis, talempong pun dapat dibedakan menurut cara permainannya. Menurut Boestanoel
Arifin Adam secara umum talempong dapat dimainkan dengan dua cara yaitu dengan
meletakkannya di atas ra atau dengan cara dipacik (dipegang) (1986: 29-30).
Melihat kenyataan di atas, ternyata apa yang disebut talempong tidaklah terbatas
pada satu jenis alat musik saja, tetapi terdiri dari banyak bentuk ukuran dan jenis.
Walaupun demikian keseluruhan alat ini memiliki satu kesamaan yaitu bunyi yang
dihasilkan sama-sama berasal dari badan alat musik yang dimainkan secara dipukul dan
dalam klasifikasi organologi tergolong ke dalam kelas idiophone. Jadi secara lebih
umumtalempong dapat diartikan sebagai semua alat musik yang tergolong ke dalam
klasifikasi perkusi idiophone yang menghasilkan permainan berkesan melodis.
Dalam uraian ini tidak akan didiskusikan semua jenis alat musik yang menjadi
instrumentasi dari beratus kelompok Talempong Pacik. Walaupun begitu, menurut prinsip
ensambelnya, konsepsi dasar peralatan genre Talempong Pacik Minangkabau dapat dibagi
atas empat fungsi musikalnya sebagai berikut:
1. Talempong
Alat musik utama terdiri dari enam hingga tujuh buah talempong yang berfungsi
untuk membawakan lagu. Musisi Talempong Pacik Ateh Guguak menyebut lagu dengan
istilah gua seperti “gua tujuah, gua Indang, gua tari piriang, gua barulak, dan gua
pariangan.” Masing-masing gua tersebut dibangun atas tiga permainan yang dimulai secara bergiliran, ya
Setiap permainan dipraktikkan oleh satu orang musisi yang memegang dua buah alat musik talempong.N
Teknik Memegang Talempong Pacik
(Lukisan Hanefi, 2003)
2. Pupuik Gadang
Pupuik gadang adalah sebuah alat musik tiup yang terdiri dari dua bahan, yaitu
batang padi sebagai bagian untuk ditiup, dan daun kelapa sebagai resonator. Bagian yang
ditiup namanya anak sarunai dan dimasukkan ke dalam rongga mulut- Corongnya terbuat
dari daun kelapa menghadap arah ke depan. Tangan kiri memegang badan corong pupuik
gadang, sedangkan empat buah jari tangan kanan (jari kelingking, jari manis, jari tengah
dan jari telunjuk) diletakkan pada posisi arah dalam pada ujung corong. Jari-jari ini
berfungsi memberikan gerak-gerak kecil untuk merespon hasil tiupan sehingga dapat
membantu untuk memperjelas interval melodi pupuik gadang tersebut. Pupuik
gadang berfungsi membawakan melodi yang bersifat improvisasi untuk merespon lagu
yang dimainkan oleh talempong.
3. Tambua (Gendang)
Tambua merupakan jenis kendang yang berperanan membawakan ritme yang
kebanyakan berbunyi bersamaan dengan ketukan dasar, termasuk berbagai variasi ritmis
yang bisa diisi secara bebas.Ada juga kelompok yang menggantinya dengan sebuah
gong.Kedua alat musik ini berperanan sebagai pengisi bunyi, tetapi ada juga
kelompok Talempong Pacik yang tidak memakai kedua jenis alat perkusi tersebut.Fungsi
gendang dalam ensambel Talempong Pacik tidak selalu sama, perbedaan yang mengemuka
pada umumnya dalam hal keterkaitan pola ritme gendang dengan pola ritme talempong.
Beberapa kelompokTalempong Pacik menggunakan gendang hanya sebagai pengatur
tempo dan memberi aksen dalam bentuk ritme konstan, sedangkan pada kelompok yang
lain menggunakan gendang dalam fungsi mempertegas hasil jalinan ritme (interlocking)
permainan talempong. Ada kecenderungan pola permainan gendang dalam fungsi ini
menyimpulkan hasil jalinan ritme tiga bagian talempong dan secara bersamaan hadir di
dalamnya (ritmetalempong bersamaan dengan ritme gendang).Jadi, permainan ritme
gendang sebagai mempertegas jalinan ritme talempong termasuk pada ritme yang variatif,
bertolak belakang dengan ritme konstan.

Alat Musik Perkusi Tambua


(Dokumentasi Foto: Hasnah, 2004)
upacara adat yang memerlukan penyajian Talempong Pacik ialah:
1. Upacara Batagak Pangulu, yaitu upacara peresmian penghulu baru sebagai pengganti
penghulu lama yang sudah meninggal.
2. Upacara Helat Perkawinan ialah sebuah upacara yang sakral bernilai suci terhadap
sepasang penganten yang telah bersetuju membangun rumah tangga mereka. .
3. Kegiatan Gotong Royong Jalan Kampung. Biasanya setiap akan masuk bulan Ramadhan
masyarakat kampung mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan jalan
kampung. Kegiatan Gotong Royong Menggali Tali-bandar (pengairan sawah).
4. Acara Penyambutan Tamu Nagari dan Memeriahkan Upacara 17 Agustus. Biasanya
hampir semua kelompokTalempong Pacik ikut tampil memeriahkan kedua acara ini.
Selanjutnya konteks pertunjukan randai dan tari-tarian tradisional juga memerlukan
keterlibatanTalempong Pacik, sebagaimana uraian berikut:
1. Acara Pertunjukan Teater Tradisional Randai merupakan salah satu hiburan
primadona oleh masyarakat Minangkabau di desa-desa (kampung).
2. Acara Pertunjukan Tari-tari Tradisional pada berbagai konteksnya.
PENILAIAN KINERJA PRESENTASI

Matapelajaran : Seni Budaya (Seni Musik)


Materi : Fungsi alat musik tradisonal Talempong Pacik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Nama :
NIS :
Kelas :
Penilaian
No Aspek yang dinilai 1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan

Rubrik penilaian:
Penilaian
Aspek Penilaian 1 2 3
Komunikasi Tidak komunikatif Komunikasi cukup Komunikasi sangat baik
baik
Sistematika Tidak sistematis Sistematika baik Sistematika sangat baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Sangat antusias
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai = 𝟓 × 𝟏𝟎

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik: ………………….
Indikator : …………………..
Soal: ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS
(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = 20 × 10

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN (ANALISIS)- TES TERTULIS

SK N
N PILIHAN GANDA ESSAY
OR I
N A
L
O M
A
A
I
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 P
E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 G
1
2
3
4
5

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan KELAS : .

……………..
Pernyataan
Pengungkapa
Ketepatan
n Kebenara Dan lain
penggunaa
N gagasan yang n Konsep sebaginya
Nama Peserta Didik n istilah
o orisinil
Tida k

Tida k

Tida k
Ya
Ya
Tida k

Ya
Ya

1
2
3

Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Nama Pernyataan
Pesert Pengungkapan Kebenaran Ketepatan Jumlah
a Didik gagasan yang orisinil konsep penggunaan istilah
YA TIDA YA TIDA YA TIDA YA TIDA
K K K K
Fitria
Gina
....
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
PENILAIAN PENUGASAN

Penilaian Pengetahuan – Penugasan


Mengidentifikasi …………………….
Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja..................................secara
tertulis dengan berbagai media.
Indikator : membuat laporan hasil percobaan cara kerja …………………….

Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai
…………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi.................................,
……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab
pertanyaan berikut:
a. Jenis..................................apa yang paling banyak kamu temukan dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan
pada kegiatan pembelajaran berikutnya

Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor

Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 =


kurang baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
NilaiPerolehan =
20
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - UNJUK KERJA

Pekerjaan :
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Tingka
Kriteria
t
4 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan konsep yang
berhubungandengan tugas ini
3 Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas
ini. Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.
Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban tidak sesuai
dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuanbahasa
Inggris yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA

KELAS :.…………..

Tingkat
No Nama Siswa 4 3 2 1 Nilai Ket.
1.
2.
3.

Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..

N Nam Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah


o a Percobaan Percobaan Percobaan Skor
1
2

.

.

N Sko
o Keterampilan yang dinilai Rubrik
r
Persiapan Percobaan - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan
(Menyiapkan alat Bahan) keperluannya
- Rangkaian alat percobaan tersusun dengan
30
benar dan tepat
1
- Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah
ditentukan.
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Pelaksanaan Percobaan - Menggunakan alat dengan tepat
- Membuat bahan percobaan yang diperlukan
2 30
dengan tepat
- Menuangkan / menambahkan bahan yang
tepat
- Mengamati hasil percobaan dengan tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Kegiatan akhir praktikum - Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
30
- Membersihkan meja praktikum
3 - Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - PROYEK

Proyek :
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................

Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di
……………..mu. Ambil alat …………….. yang digunakan untuk ………………..
terhadap ……………. ……………… antara …………… terhadap...................yang
berada di ………….., lakukan berulang-ulang sehingga kamu menemukan
…………….yang ……………… antara ……………. dengan.....................tersebut!

Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan...........................tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah..................................pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan.........................tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang
dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan
pelaporan hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi
untuk pemecahan masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan
masalah, dan (c) penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan
hasil pada masalah lain (jika memungkinkan)
10. Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini
diberikan
Rubrik Penilaian Proyek:
Kriteria Skor
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan
masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan
masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok baik
 Jawaban tidak benar 1
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0
Penilaian Keterampilan – Proyek
Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : ………………………………..


Nama Peserta Didik : ………………………………..
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 1 2 3 4
2 Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. ……..
Total Skor
 Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN PORTOFOLIO
Tugas
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................
 ................................................................................................................................
....................

Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 . Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 . Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 . Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang
dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas,
sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik,
3 = cukup, 2 = kurang, dan 1=
sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40
Penilaian Keterampilan – Produk
Mata Pelajaran : …………… Nama Peserta Didik : ……………
Nama Produk : …………… Kelas : ……………
Alokasi Waktu : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir (Hasil Produk)
3 a. Bentuk fisik
b. Inovasi
Total Skor

Penilaian Keterampilan – Portofolio


Mata Pelajaran : …………………………..
Kelas/Semester : …………………………..
Peminatan : …………………………..
Tahun Ajaran :
Judul portofolio : Pelaporan merancang /perakitan alat praktikum dan Penyusunan laporan
praktikum
Tujuan : Peserta didik dapat merancang/merakit alat dan menyusun laporan praktikum
bidang studi sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil rancangan/rakitan alat dan
laporan praktikum bidang studi semester 1

Uraian tugas portofolio


1. Buatlah laporan kegiatan merancang/merakit alat, laporan praktikum bidang studi sebagai
tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didik
melaksanakan tugas
Penilaian Portofolio Penyusunan Laporan Perancangan Percobaan dan Laporan
Praktik
Mata Pelajaran : …………………
Alokasi Waktu :
Sampel yang dikumpulkan : Laporan
Nama Peserta didik : …………………
Kelas : …………………

Aspek yang dinilai


Catata
N
Indikator Periode n/
o
Nilai
Tata
Kebenara Kelengkapa Sistematik
Bahas
n Konsep n gagasan a
a
1 …. ….
2 Menyusun
laporan
perancanga
n percobaan
3 Menyusun
laporan
praktikum
4 …. ….

Rubrik Penilaian portofolio Laporan Praktikum


N
o Komponen Skor
1 Kebenaran Konsep Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep
Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati
Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang
disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang
disepakati
4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan
Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan
Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan
Keterangan:
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100
Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟 x 4
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)

JUDU
L

……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………

PADANG,

Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

Catatan Kepala Sekolah


......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
......................................................................................................................................................
...................
SUPLEMEN BAHAN AJAR
TERINTEGRASI NILAI AGAMA DAN
BAM
KATA PENGANTAR.

Puji Syukur tak bosan bosannya kita ucapkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa
sampai saat ini kita masih diberkahi kesehatan dan kekuatan sehingga kita masih mampu
tuk menjalankan tugas.
Bahan bacaan terintegrasi nilai Agama dan BAM merupakan sesuatu hal yang
sangat bermanfaat dalam membentuk generasi muda yang akan datang.
Bahan bacaan guru ini di susun sebagai pemandu bagi Bapak Ibuk. Dan ini pun
kami buat tuk sebagai contoh agar ke depannya Bapak Ibuk lebih dapat
mengembangkannya lagi.
Untuk megujudkan hal ini guru harus mampu berkreasi merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang menginterasikan nilai nilai Agama dan BAM. Dalam
buku panduan ini, dilampirkan suplemen bahan ajar yang bisa dikembangankan oleh guru,
disetiap satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan.
Bahan ini dapat menajadi motivasi bagi guru dalam membangunan karakter siswa
yang terintegrasi dengan Agama dan BAM.

Padang, Mei 2018


SUPLEMEN BAHAN AJAR
INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN DENGAN SENI BUDAYA

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas / Semester : X/GANJIL
KD : 3.1Memahami jenis dan ungsi alat musik tradisional
4.1 Memainkan alat musik tradisional
Materi Pokok
( yang diinegrasikan) : Musik Tradisi (Seni Musik tradisional Minangkabau
“TALEMPONG PACIK”.)
Nilai nilai Karakter : religi.gotong royong.disiplin dan integritas

A. Ringkasan Materi : Musik yang tumbuh dan berkembang pada suatu daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Talempong pacik adalah permainan alat musik talempong
tradisional Minangkabau yang dimainkan dengan
cara dipegang (pacik). Dalam permainan talempong
ini dibutuhkan tiga orang pemain. Di mana dalam
permainan ini dituntut kerja
sama yang saling mendukung dengan penuh rasa
kesabaran dan tanggung jawab.

B. Nilai karakter yang dikembangkan: Nilai gotong royong,kerja sama,disiplin.

C. Nilai-nilai yang dikembangkan


1. Dalil Ayat ayat AL-Quran) :
QS. Ali ‘Imran [3] : 200
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

QS. Al-Anfal [8] : 72


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang
yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-
orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi dan
(terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka
tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum
mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada
Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat
apa yang kamu kerjakan.

2. Nilai Budaya : dengan adanya kebersamaan memainkan alat musik


itu.” Tagak maninjau arah, duduak marauk ranjau” (orang
yang kreatif).
Kailia saantak galah,kamudiak sarangkuah dayuang.
Barek samo di pikua rigan samo dijinjiang
.Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan
menghasilkan bunyi yang menyenangkan,selaras,saiyo
sakato dan harmonis.

C. Deskripsi penjelasan ayat - ayat AL-Quran.


1. Sabar.
ALLAH memerintahkan untuk selalu bersabar dan dalam
keadaan apapun, baik sendiri atau bersama. Dalam
permainan talempong pacik, semua pemain dituntut
meningkatkan kesabarannya agar tercapai keselarasan bunyi.

2. Toleransi dan Kerjasama


Ketika ALLAH memerintahkan Rasul Saw hijrah ke
Yatsrib (Madinah), sebagian Shahabat berhijrah bersama
Rasul Saw, dan sebagian lain masih tetap di Makkah. Para
Shahabat tersebut tidak saling menyalahkan pilihan masing-
masing, mereka bertoleransi dalam perbedaan tersebut, dan
menjaga persaudaraan di antara mereka, serta tetap
bekerjasama untuk saling melindungi. Dalam permainan
talempong pacik, setiap pemain mempunyai peran masing-
masing, tapi tetap dituntut untuk saling bekerjasama
menghasilkan keselarasan bunyi.

D. Kaitan nilai budaya dengan materi:


Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan
menghasilkan bunyi yang menyenangkan,selaras dan
harmonis.Walaupun bentuk alat musik itu berbeda beda kalau
disusun dengan rapi dan sehingga menghasilkan bunyi yang
harmonis, dengan adanya kebersamaan memainkan alat
musik itu.” Tagak maninjau arah, duduak marauk
ranjau”( orang yang kreatif). Kailia saantak galah,kamudiak
sarangkuah dayuang. Barek samo di pikua rigan samo
dijinjiang.
Kebersamaan dalam memainkan alat musik akan menghasilkan
bunyi yang menyenangkan,selaras dan harmonis.

E. Srategi Penerapan dalam pembelajaran


Pada Pendahuluan saat memberikan Motivasi awal pada peserta
didik dengan menyuruh peserta didik untuk membaca terjemahan
Surah Ali Imran(3)ayat :200 dan surat al Anfal (8)ayat 72 ( memberi
penjelasan , “semua telah diatur dalam al Qur’an dengan
memberikan isi kandungan ayat diatas . dan selanjutnya peserta didik
di bentuk kelompok diskusi untuk membahas sesuai dengan
tuntutan Indikator pembelajaran.

CATATAN : Dengan pengintegrasian akan menimbulkan tiga hal


1. Tidak menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)

Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan


3 dan menghindari no 1 ( penambahan beban). Dan diharapkan
Bapak ibuk lebih kreatif lagi untuk mengembangkan penginteg
rasian ini.
SUPLEMEN BAHAN AJAR
INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QR’AN DENGAN SENI BUDAYA

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari)
Kelas/Semester X
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam ragam gerak
Tari tradisi.

4.3 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan


konsep
Materi Pokok :gerak dasar tari (Minangkabau)
Nilai nilai karakter : Religi, gotong royong dan integritas dan disiplin.
A. Ringkasan materi : Konsep, teknik, dan prosedur tentang tari tradisional
Minangkabau berasal dari gerak pencak silat. Secara umum
ada tiga macam tari rakyat Minangkabau. Tarian pencak,
tarian perintang,tarian kaba. Mengamati tentang konsep
ragam gerak tari taradisional Minangkabau ada yang
dinamakan ragam gerak tari Kepala, Badan,dan kaki.

B.Dalil Ayat-ayat AL-Quran: Q S.Yunus 10:101


Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di
bumi, tidaklah bermanfaat tanda-tanda kebesaran ALLAH
dan Rasul yang memberi peringatan bagi orang orang yang
tidak beriman.

C. Deskripsi Penjelasan Q.S Yunus 10: 101.


ALLAH memerintahkan agar manusia memperhatikan apa
yang telah diciptakan di langit dan di bumi, kemudian
manusia mengambil pelajaran dari alam Ciptaan tersebut.
Salah satu yang dipelajari manusia dari alam adalah gerak
tari Pitunggua dalam seni tari pintunggua adalah suatu
gerakan yang melambangkan ketangkasan dan
kekokohan.Pitunggua diambil dari istilah tunggua batang
kayu yang besar yang sudah mati tetapi tetap kokoh dan
sulit digoyahkan.

D. Kaitan Ayat-ayat AL-Quran dan atau nilai-nilai budaya dengan materi


:Orang Minangkabau mempunyaiprinsip yang kokoh dalam
hidupnya dengan kepribadianya.( nan kuriak kundi nan merah
sago nan baiak budi nan endah baso.,kok gadang ndak
malendo cadiak ndak manjua .
Dasar gerak tari berasal dari gerakan silek:
1. Pitunggua(kudo-kudo)merupakangerak yang
melambangkan kekokokhan orang minangkabau
contohnya : rumah adat minangkabau , kalau kudo kudo
sebuah rumah tidak kokoh maka rumah tersebut akan
runtuh.
2. Ibarat musuah indak dicari, basobok lawan pantang dielakan
, tabujua lalu tabalintang patah itulah nilai nilai dalam
gerakan pitungguMinangkabau. Contohnya gerak tari
pitunggua,yang diambil dari filosofi batang kayu besar yang
sudah mati tetapi tetap kokoh.

CATATAN : Dengan pengintegrasian akan menimbulkan tiga hal


1. Tidak menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)

Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan


3 dan menghindari no 1 ( penambahan beban). Dan diharapkan
Bapak ibuk lebih kreatif lagi untuk mengembangkan penginteg
Rasian ini.
SUPLEMEN BAHAN AJAR
INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN DENGAN SENI BUDAYA

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas/Semester : X/Ganjil
KD : Membuat seni Rupa Dua Dimensi dengan mengunakan
berbagai bahan dan tehnik dengan melihat model.

Materi Pokok : Karya seni Rupa dua dimensi dengan mengunakan berbagai
(yang diintegrasikan) bahan dan tehnik dengan melihat
model.
Nilai- nilai Karakter : Religi, gotong royong,disiplin dan integritas
A. Rinkasan materi :

B. Dalil Ayat-ayat AL-Quran : QS Qaf [50] ayat 6 – 7:


6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada
di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak
sedikitpun ?
7. dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan
padanya segala macam tanaman yang indah dipandang
mata,
C. Deskripsi Penjelasan ayat-ayat AL-Quran.
6. (maka apakah mereka tidak melihat) dengan mata mereka.
Padahal mata itu, dipasang untuk mengambil pelajaran dari
apa yang dilihatnya, yaitu sewaktu mereka ingkar kepada
adanya hari berbangkit ( akan langit) yang ada ( di atas
mereka bagaimaa Kami telah membangunnya) tanpa
tiang penyangga ( dan Kami hiasai dia ) dengan bintang-
bintang (dan langit itu tidak mempunyaoi tretak- retak
sedikitpun ?) yakni tidak ada cela-cela yang membuatnya
cacat.
7. (dan bumi itu) disandingkan kepada kedudukan lafal as-
samaak yakni, dan bumi itu bagaimana (Kami hamparkan)
Kami jadikan terhampar menurut pandangan mata di atas
permukaan air ( dan Kami letakkan padanya gunung-
gunung) dan ditambah dengan menghiasinya (dan Kami
tumbuhkan padanya segala macam tanaman ) segala jenis
tumbuh-tumbuhan ( yang indah) yang tampak sangat indah
dipandang mata karena keindahannya. (Tafsir al-Jalalayn)
D. Kaitan nilai nilai AL-Quran atau nilai budaya dengan materi :
Nilai budaya yang dapat kita ambil dalam materi ini dengan melihat
berbagai ragam motif dalam materi seni rupa. Motif dalam pelajaran
ini pada umumnya belajar dari keindahan Alam hasil ciptaan Allah.
Seperti yang sering kita dengar dengan istilah : “ Kaluak Paku, Bada
Mudiak, Itiak pulang patang “ semua nama nama motif tersebut
melambangkan sikap masyarakat Minangkabau yang hidup
penuh dengan gotong royong disiplin bahkan dengan rasa kesatuan
yang kokoh dan mempunyai peraturan peraturan yang harus
diharagai dengan istilah “ Bajanjang naik,batanggo turun.”
Allah menciptakan langit dan bumi dengan sebai-baiknya,
dan menghiasinya sehingga indah dipandang mata, baik dengan
bentuk yang indah atau pun warna yang serasi. Dalam seni rupa,
karya- karya terinspirasi dari keindahan penciptaan alam.

CATATAN : Dengan pengintegrasian akan menimbulkan tiga hal


1. Tidak menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)

Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan


3 dan menghindari no 1 ( penambahan beban). Dan diharapkan
Bapak ibuk lebih kreatif lagi untuk mengembangkan penginteg
Rasian ini.
SUPLEMEN BAHAN AJAR
INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QURAN DENGAN SENI BUDAYA

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : SeniTeater
Kelas/Semester X
Materi Pokok :Randai
(yang diitegrasikan)

Nilai karakter : Religi, gotong royong,kemandirian dan integritas


A. Ringkasan Materi : “ Randai “ adalah suatu permainan teater anak nagari di
Minangkabau. Dalam permainan Randai tersebut naskah cerita
berasal dari Kaba. Kaba dalam naskah teater di Minangkabau
berisikan pantun pantun nasehat bagi masyarakat Minangkabau.
Baik nasehat di dunia maupun nasehat di akhirat nanatinya.
Randai yang berakar pada budaya Minangkabau mengandung nilai
nilai pada masa silam dan masa kini.

B. Dalil AL- Quran (Terjemahan QS Ali ‘Imran [3] ayat 104)


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan dan mencegah
dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.

C. Deskripsi Kandungan surat ali ‘imran ayat 104


Allah Swt bahwasanya hendaklah ada dari manusia segolongan
orang yang bertugas untuk menegakkan perintah Allah yaitu dengan
menyeru orang-orang untuk berbuat kebajikan dan melarang
perbuatan yang mungkar, mereka itu afalah golongan orang yang
beruntung. (Tafsir Ibn Katsir juz 4)

D. Kaitan ayat ayat Alguran atau nilai Budaya dengan materi


Randai berisikan nasehat kepada kebaikan yang disampaikan
melalui pantun atau dialog. Masyarakat Minangkabau dalam
menyampaikan beragam nasehat dengan menampilkan sebuah
permainan seni peran anak nagari yang lebih di kenal dengan istilah
Randai. Dalam Randai banyak hal hal yang bisa kita ambil
hikmahnya sebagai nilai budaya kita seperti :

1. Barek samo dipikua, kok ringan samo dijinjiang.

2.Kabukik samo mandaki, kalurah samo manurun.


3. Bajalan bakbatolan, bakato baiyo, baiak runding jo mufakat.
Turuik panggaja urang tuo, supayo badan nak salamaik.
4. Nan kuriak kundi nan merah sago nan baiak budi nan endah
baso

Dalam randai terdapat kebersamaan artinya duduak surang


basampik sampik ,duduak basamo balapang lapang.Gerakannya
harus ada harmonisasi ,( rancak rupo sapamandangan , rancak
bunyi sapandangaran)

CATATAN : Dengan pengintegrasian akan menimbulkan tiga hal


1. Tidak menambah beban
2. menjadi motivasi
3. menjadi penguatan ( pematrian)

Dalam hal ini diharapkn kita lebih mengutamakan no 2 dan


3 dan menghindari no 1 ( penambahan beban). Dan diharapkan
Bapak ibuk lebih kreatif lagi untuk mengembangkan penginteg
Rasian ini.
112

Lampiran:

SUMBANG DUO BALEH


Oleh: Ratmil, M.Pd.

Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq.
Sumber ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam
takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik
juo jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan pado
bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek masyarakaik
Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan parangai urang
dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah konsep untuak
mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun syarak (Islam) secaro sadar atau
indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek dikanai jo sanksi
hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro pidana. Sacaro
adaik urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano akan mambuek malu
keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai nan dapek manggiriang
urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan “preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro
adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak
manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado
hubungan dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga
sumbang ko disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah
salah cando - buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado ajaran
ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari al-Quran
dan Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina, mandakek
sajo alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam Al Quran
surat ka Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu jalan nan
buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo
supayo indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan
aratinyo:

Dinas Pendidikan Sumatera Pedoman Pengintegrasian SMA


Barat
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo jo
mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha Mangayahui apo
nan inyo karajooan”.

Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju
Kuruang. Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu. Al
Qur’an manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik ka
31 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo (auratnyo),
kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka dadonyo, dan janlah
manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah suaminyo atau anak laki-
lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-anak laki-laki saudaro laki-lakinyo
atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam, atau hamba sahaya nan inyo punyoi, atau
palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo kainginan (kapado padusi), atau anak-anak nan alun
mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah maantakan kakinyo supayo dikataui parhiasan nan inyo andok
an. Dan batobaiklah kalian kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan baiman supayo kalian
baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo
indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu
kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan
mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah
sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang nan layak
(manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah maagiah
kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo), sampai Allah
maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian punyoi maninginan
pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian mangatahui ado kabaikan padonyo,
dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan dikaruniaan -Nyo kapado kalian, dan janlah kalian
paso budak nan padusi untuak manjadi palacur, sadangkan inyo mainginan kasucian, karano kalian andak
mancari kauntungan iduik duniawi. Siapo sajo nan mamasonyo (budak nan padusi), mako sungguah Allah
Maha Pangampun, Maha Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang nan
malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan dikalua
an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan partamo
punyo hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu, sadangkan
kaum atau suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu. Manuruik Navis
(1984), ado ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik Minangkabau, sabagai
barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo konsekuensi
hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso saluruah
harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).

B. Pambagian Sumbang duo baleh


Adaik Minangkabau alah manatokan sakurang-kurangnyo ado 12 macam sumbang, nan disabuik jo
sumbang duo baleh, nantun:
1. Sumbang Duduak
2. Sumbang Tagak
3. Sumbang Diam
4. Sumbang Bajalan
5. Sumbang Kato
6. Sumbang Caliak
7. Sumbang Pakai
8. Sumbang Bagaua
9. Sumbang Makan
10. Sumbang Tanyo
11. Sumbang Jawek
12. Sumbang Kurenah

Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato
12 urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian
Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
Ka nan tuo sambah datang

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (dibaco basamo)


Di awa kalam nan sapatah, ulasan suri dari ambo, pado manjadi angan juo, nan takanduang
dalam ikarak, niaik jo naza dalam hati, ka untuak bajawek tangan, jo diri dunsanak nan basamo,
kok untuang pambari Allah, kajadi si tawa jo si dingin, sabab kan ba’a dek bak nantun, aluran
badan diri ambo, aka singkek pandapek kurang, ilimu di Allah SWT tasimpan nyo, tapi
samantang pun bak nantun, dek ujuik manantang bana, hakikaik paham indak kacau, sadang
nyo buleh di pikiran, pangana haram bacabang, hati lah tunggang bagai tabiang, walau
mangecek kurang pandai, jan kalah sabalun parang, di pabulek alu panggali, indak nan labiah
dari puntuang, di pabulek hati nurani, indak nan labiah dari untuang, walau ka angok angok ikan,
bak nyawo, nyawo patuang, patah kapak batungkek paruah, tatagak pucuak nan balingka, ba
silang dahan kayo aro, namun nan niek dalam hati, mungkasuik tatap basampaian, di cubo
bagulambek, molah di ansua bak bajalan, kok untuang sampai ka tujuan, hanyo nan harapan
dari ambo, kapado dunsanak bakuliliang, kok basuo kato nan tak jaleh, intonasi jo mimik nan
salah sampai, bahaso Minangkabau nyo basalemak, usah di cacek langkah sumbang, sabab
bak nantun kato ambo, dalam diri ambo lah yakin, sado nyo dunsanak nan datang ko, tantu
bakandak tabu nan manih, kok tabu tibarau nan tasuo, hanyo nantun ado di ambo, pado
manjadi upek puji, nan bedo jatuah di himpok janjang, nak jan mambarek ka akiraik kami nak
mintak di ma’afkan”.
2. Panyampaian dari Niniak (Bundo Kanduang):
“Katahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah
bambu, mako bak nantun juo padusi, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah
bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Padusi indak babudi ibarat bambu
indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, padusi tak punyo malu
bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangaik jati
diri, indak ba power indak wibawa. Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik
dasun, cayia lah martabat padusi, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano nantun nak, supayo
iduik taguah ba rueh, nak nyo batuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh
rang namokan. Nantunlah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang Adaik sopan
santun.”

“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek
tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang
ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau
bahaso di pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko…
na’udzubillahiminzalik. (baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”

Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
nan paliang tacelak bana kalua mancangkuang
atau mancongkong sabalah lutuik batagakan
sarupo urang duduak di lapau.
Kok duduak di bangku kurisi, rapek an paho arek-arek,
manyampiang agak salayang.
Malu awak kok mamakai orok singkek,
indak tahu jo di nan ampek kecek urang.
Nyampang kok duduak babonceng ijan mangangkang,
manjajok di pandang urang.
Jiko awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo
bantuak anak padusi,
duduaklah baselo, tagak an pungguang
supayo gagah nampaknyo”.

Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”

Puti Bungsu III


“Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan,
paliang kurang jo paja ketek,
kalau padusi bajalan surang,
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago,
randah pandangan laki-laki.
Usah bajalan ba gageh-gageh,
malasau mandongkak-dongkak,
co ayam gadih ka batalua, usah…
tapi bajalanlah siganjua lalai,
pado tampuah suruik nan labiah,
alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati,
aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas,
kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah,
agak’i urang di bulakang,
kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki,
awak ma iriang di bulakang,
bak nantunlah adaik ka dipakai.”

Puti Bungsu IV “Sumbang


Kato. Bakatolah jo lunak
lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”

Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”

Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang
tangan, suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
jan sampai piriang balanjuang,
biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang,
jo kida manjambo galeh,
minum sataguak taguak ketek,
tahan sandao jan nyo lapeh.
Nyampang awak makan basendok,
jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi,
dima salasai makan beko,
tungkuikkan sendok jo garapu,
kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang
ataupun kurang samalero,
Jan sendok disilang nantun simbol ugamo rang lain.
tasingguang urang punyo alek.
Nah… paratikan bana tu nak kanduang…
jan randah pandangan urang.”

Puti Bungsu VII


“Sumbang Pakai.
Babaju jan sampik-sampik,
nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo,
dima taluak tanjuang baliku
jadi tontonan laki-laki,
usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang,
konon tasimbah ateh bawah, usah…
Satantang mode jo potongan,
sasuaikanlah jo bantuak badan,
sarasikan jo ragi kain,
buliah sajuak pandangan mato.
Dek kulik ayah nan manurun,
kulik nan karak-karak anguih,
mako warno piliah nan agak amba,
krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin,
putiahnyo nan abu-abu,
usah dipakai baju sirah piak,
dendeng balado kecek urang,
badoso umaik karano awak.
Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok,
usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak,
usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2,
kurang etis baso kininyo.”

Puti Bungsu VIII


“Sumbang Karajo.
Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2,
nan mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang,
kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah,
kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin,
tapi jan mabajak jo mairiak,
bak nantunpun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang pisang,
jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang kayu.

Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak
buliah. buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
pantang batanyo ka urang lapau,
lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”

Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”,
sambia malengah nyo manjawab
“pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’,
nantun jawab sengkang namonyo tu nak,
buruk muncuang malayani urang,
cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki,
alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..”

Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan
banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Puti Bungsu XII


“Iko sumbang nan pangabisan,
namonyo Sumbang Kurenah.
Adopun nan dimukasuik jo kurenah,
iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai
karakter kecek rang kini
sikap mental caro moderen.
Kurang etis kurang lah patuik
kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo,
kurang lamak kurang lah elok
malucu mambuek garah
ma hota bakarikik an dalam manjanguak batakziah,
indak buliah galak mancaliak urang jatuah,
indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami,
atau kuok mangango laweh2,
tamasuak juo sumbang kurenah,
mangakok jo tangan kida,
saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak atau maimbau, malambai-lambai dari jauah.
Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo,
mako dari nantun, kok awak mambali durian,
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki lukolah
iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”

Penutuik dari Mamak

“Nah… nantunlah inyo sumbang duo baleh tu…


susunan Cati Bilang Pandai,
buah ranungan awak basamo,
utang niniak jo mamak manyampaian,
kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri,
suri nan ka di tanun dalam kampuang, tapuji di masyarakaik,
kami lah sato jo tuahnyo,
tapi nyampang lalu indaknyo singgah,
inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah
badan niniak sarato mamak, nasihat tabuang buruak sajo.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (basama-samo)
Sumber: BP-PAAM, Direktori Minangkabau 2012,
: Pitaruah Ayah oleh Yus Datuak Parpatiah

Lampiran
A Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.

Nilai Karakter
No Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah,
Ihsan Syara’ Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi mandapek urang indak ka hilangan,
) baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan Ndak ameh bungka diasah,
) Ndak rotan aka pun jadi

sambia manyalam minum aie


sambia badiang nasi masak,

kok tagak maninjau jarak,


sambia duduak marawuik
ranjau,
7 Mandiri Nafsiyah (jati diri) Indak maangok kalua badan
8 Demokratis Musyawarah Tiok-tiok sesuatu nan kadiadokan
paralu di musyawarahkan.
Petitih adat.
“duduak surang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang,
Bulek ayia dek pambuluah,
Bulek kato jo Mufakat,”
Nilai Karakter
No Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau

“Kamanakan barajo ka mamak,


Mamak barajo ka pangulu,
Pangulu barajo ka Mufakaik,
mufakat barajo ka nan bana,
Bana badirisandirinyo”
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
patuik, raso, pareso, malu jo sopan)
sebelum Islam. Namun setelah
Islam Bana di kuatkan Ilmu
Pengetahuan Moderen
ttg.Demokrasi serta nilai- nillai Al
Qur’an.dan Hadits (Syara’ mangato,
adat mamakai)
9 Rasa Ingin Himmah (keingin “Panakiak pisau sirawik,
Tahu tahuan) Ambiak galah batang
lintabuang, Salodang ambiak ka
nyiru,
Nan satitiak jadikan lawik,
Nan sakapa jadikan
gunuang
Alam takambang jadi guru”
10 Semangat Syu’ubiyah Suku ndak dapek diasak, gala ndak
Kebangsaan (kebangsaan) dapek dialiah, kampuang ndak
dapek dituka.
11 Cinta Tanah Air Baldatun - Tagak kampuang mamaga
thayyibatun wa kampuang, tagak nagari mamaga
rabbun ghafur nagari
(negeri yang - Hujan ameh di nagari urang, hujan
makmur dalam batu di nagari awak, namun
pemiliharaan dan kampuang takana juo
ampunan Allah)
12 Menghargai Fastabiqul Khairat Kok manang jan manapuak dado,
Prestasi (berkompetisi kok kalah jan manyasa.
dalam kebaikan)
13 Bersahabat/ Ukhuwwah Nan tuo dihormati, nan ketek
Komuniktif (persaudaraan) disayangi, samo gadang dibawo
baiyo
14 Cinta Damai Mahabbah - Kaluak paku kacang balimbiang
(cinta) tampuruang lenggang-lenggangkan
dibao nak urang ka Saruaso, anak
dipangku kamanakan dibimbiang
urang kampuang dipatenggangkan,
jago nagari jan binaso.
- Raso dibawok naiak, pareso
dibawok turun.
15 Gemar Tadarrus Di baliak tatulih ado nan tak tatulih,
Membaca (membaca Alam takambang jadi guru, bumi
tersurat) tabantang tampek diam
Nilai Karakter
No Budaya Bangsa Agama Islam Budaya LokalMinangkabau
Tadabbur
(membaca tersirat)
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;

A. Materi Nilai-nilai Karakter dasar Kepribadian Orang Minangkabau dan


Integrasi nilai-nilai adat ke mata pelajaran.

Karakter DESKRIPSI NILAI-NILAI ADAT DALAM


dasar PETATAH-PETITIH ADAT
kepribadian
Minangkabau
petatah: Ciri utama orang Petiti:
“Iduik berpendidikan adalah Nan kuriak iyolah kundi,
dikanduang memiliki budi pekerti yang Nan Merah iyolah sago,
adat” baik Nan bayiak iyolah BUDI,
Peserta didik Salah satu syarat yang Nan indah iyolah baso
memili : dikehendaki oleh adat
“Baso bayiak, Minankabau yang Anak ikan dimakan ikan
budi katuju bermutu tinggi dan Gadang ditabek anak tanggiri
dek urang berakhlak baik adalah: Ameh bukan, pangkatpun
banyak” BUDI. Terkait dengaan bukan Budi elok nan rang
Budi meliputi : haragoi
“sifat-sifat baik yang
dikehendaki adat” Dulang ameh baok balayia,
Misalnya ; Kebersamaan, Batang Bodi baok pananti
serasa, sehina, semalu, Utang ameh bulia dibayia,
tenggang manenggang, Utang Budi dibaok mati.
sosial, Baso basi, tolak
ansur dsb. Pucuak pauah sadang
tajelo, Panjuluak bungo
galundi Nak jauah silang
sangketo Pahaluih baso jo
basi

Anjalai tumbuah di
munggu Sugi-sugi
dirumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru
Nak tinggi naiakkan BUDI
petatah: adat Berdasarkan BUDI, maka Petitih:
“Lamak dapat tumbuh nilai-nilai Mandapek samo balabo,
diawak, katuju kebersamaan yang serasa, Kahilangan samo barugi,
dek urang”. sehina, semalu, Urang Ado samo dimakan,
minang selalu memelihara Ndak ado samo dicari,
Peserta didik rasa persaudaraan Kabukik samo
memiliki nilai- sahabat karib, yang mandaki, Kalurah samo
nilai kepekaan dikenal dengan manurun Sasakik
terhadap: “badunsanak.” sasanang, Sahino
“rasa samalu.
kebersamaan
, Saraso, Ciri-ciri urang
sahino, badunsanak/sapasukuan menurut
samalu dalam adat Minangkabau:
badunsanak”( Sasandi sarumah gadang,
persatuan Sakaturunan (Geneologis),
dan Sasakik sasanang, sahino
kebersamaan) samalu Ndak ado samo dicari,
Kok ado samo dimakan,

“Sakik di awak sakik dek urang


Lamak diawak, katuju dek urang”.
petatah: Maka perkembangan Petitih :
“Iduik dalam diri seseorang batasan dalam berprilaku
dikanduang menurut adat adalah budi “Jikok cadiak jaan
adat” yang tinggi sehingga manjua, Kok gadang jan
Peserta didik membatasi dirinya untuk malendo,
memiliki tidak melakukan laku Yo kok tinggi jaan manyundak
“Budi perbuatan yang Gapuak nan indak mambuang
Bayiak, baso merugikan orang lain, lamak, Cadiak nan indak mambuang
katuju” sehinga buruk akibatnya. kawan”
“Tidak melakukan laku
perbuatan buruk yang Malawan guru jo kajinyo,
merugikan orang lain” Malawan mamak jo
Adatnyo, Pantangan.......
Kok Malawan ka guru ilang
ilmu, Jikok Malawan ka mamak
hilang/indak dapek pusako
Dek ribuik rabahlah padi, dicupak
datuak tumangguang, hiduik kalau
tidak babudi, duduak tagak
kamari tangguang
petatah: Berbudi adalah berbuat Petiti:
“Iduik sesuatu yang terbaik baik Kaluak paku kacang
dikanduang terhadap orang lain, Balimbiang, Pucuaknyo
adat” keluarga, suku, kampung, lenggang-lenggokkan Dibaok ka
Peserta didik nagari, bahkan bangsa Saruaso
memiliki: dan negara. Anak di pangku, kamanakan di
Pribadi Nan Menjaga dan memlihara bimbiang,
paduli jo kewajiban bagi pribadi Urang kampuang patenggangkan,
Mamaliaro orang minang. Jago nagari, sarato jo adatnyo
Budi adalah prinsip dasar
adat Minangkabau Tibo di kaba bayiak baimbauan,
Tibo di kaba buruak
bahambauan,
petatah: Mamaliaro tingkah Petiti:
“Iduik kurenah, laku perangai, Kok mandi dibawah-bawah,
dikanduang lisan nan berbudi tinggi, Kok manjauak di ilia-ilia,
adat” sehingga tidak merugikan Jikok bakato, paliaro lidah,
Peserta didik diri sendiri maupun Jikok bajalan, paliaro kaki,
mampu menyinggung orang lain. Lidah tataruang ameh padanannyo,
“Sopan jo Kaki tataruang inai padannyo,
Santun“ Mangango mangko mangecek,
Malangkah mako bajalan
Dikabek jo aka budi
Di lilik jo baso
bayiak
Muluik manih talempong
kato, Gulo biak baso dibibie,
Banamo adat sopan santun
Nak jan jauah panggang pado api,
Lataan sasuatu pado tampeknyo.
petatah: Dalam banyak hal dan Pulai bapangkek naiak,
“Iduik memecahkan masalah maninggakan rueh jo buku.
dikanduang menyangkut orang lain Manusiabapangkek turun,
adat” mesti memiliki karakter Maninggakan Adat jo Pusako
Peserta didik Cadiak Candokio, Arih Manusia tahan kieh,
berkepribadia bijaksano Binatang tahan palu,
n Tau dek bayang kato sampai,
“Arih Tau eriang jo gendeang,
Bijaksano, Tagisia labiah bak kanai,
cadiakcandok Tasingguang labiah bak jadi,
io“ Tau dek rantiang ka mancucuak, tau
dahan kamanimpo, gabak diulu
tanndo ka ujan, cewang dilangik
tando ka paneh,
Kilek camin lah kamuko, kilek
baliuang ka kaki, takilek ikan dalam
ayia,
tantu jantan batinonyo.

petatah: Segala sesuatu dihadapi Petiti:


“Iduik dengan lapang dada , Tak ado karuah nan indak janiah,
dikanduang dan tidak ada masalah Tak ado kususik nan indak
adat” yang tidak dapat salasai,
“Tangguang dipecahkan/diselesaikan.
Jawek, tanggung jawab secara Pandai bakisa tagak, bakisa ditanah
tenggang bersama-sama, bisa nan sabingka,
raso, bekerja sama dan sama- Pandai bakisa duduak, bapaliang di
kegotong sama bekerja sampai lapiak nan sahalai,
royongan. selesai dengan penuh
tanggung jawab Duduak surang basampik-
sampik, Duduak basamo
balapang-lapang.
Barek samo dipikua,
Ringan samo di
jinjiang,
Nan saketek samo di
paminyak, Nan Banyak samo
di pamandi Hati tungau samo
di cacah, Hati Gajah samo di
lapah
petatah: Dalam hidup kita harus Petitih:
“Iduik waspada, dan kuat Dek ketek taanjo-anjo, lah
dikanduang pendirian, jangan mudah gadang tabao-bao, lah tuo
adat” terombang-ambing oleh tarubah tido, sampai mati
“Bapandirian bebagai asuang fitanah, manjadi paranggai,
Taguah bisa sugi jo siasek, adu domba
dipicayo”. dari pihak-pihak lain Antah mangulak dari ilia
Didalam pergaulan Antah Galodo dari ulu
hendaklah mempunyai Iman nan indak buliah ratak,
pendirian yang kokoh, dan Kamudi indak buliah patah,
selalu dijalan yang benar Padoman indak buliah tagelak,
Haluan nan indak buliah
barubah Condong jan kamari
rabah,
luruih manantang barieh Adat

Pantangan .................

“Dondong ayia, dondong dadak”,


“Jaan Sarupo Pimpiang
dileriang,”
“Candojawibalangpunuang,
“Cando Jawi gadang dilabuah”
“Jaan pandai baminyak ayia” ,
dalam baiyo baindaan
Jalan baduo ndak batigo,
Ta impik nak diateh,
takuruang nak dilua
jaan Manuhuak kawan sairiang,
mangguntiang dalam lipatan
(tidak setia/amanah)
(Jaan bamuko duo, / Munafiak)

Jikok kailia karantau ikia,


Kok Mudiak ka padang
sibusuak,
Singgah nan lalu di
disikabau Kok Janji jan
maungkie, Titian Binaso
lapuak,
Pantangan dek urang minangkabau.
petatah: Jangan Serba Tanggung, Petiti:
“Iduik Lakukan sesuatu dengan Alang tukang Binaso kayu,
dikanduang sungguh-sungguh dan Alang cadiak binaso adat,
adat” berhasil tentu disertai Alang alim rusak agamo,
“bersungguh- ikhtiar dan Do’a. Jangan Alang sapaham rusak
sungguh, jaan melakukan sesuatu secara nagari.
kapalang
tangguang” asal asalan, ikut ikutan Dek ribuik kuncang ilalang,
saja, karena hal itu Katayo panyalin lantai,
takkan berguna Kok iduik jaan
mangapalang, Kok tak kajo
barani pakai.

Baburu ka padang data,


Dapeklah ruso balang
kaki, Baguru kapalang
ajar,
Bak bungo, kambang tak jadi.
petatah: Masyarakat adat Petiti:
“Iduik Minangkabau terdiri “Rang gadih bakarek kuku,
dikanduang dari Nagari-nagari. Lebih Dikarek jo pisau sirawik,
adat” kurang 500 nagari Pangarek batuang tuonyo,
“bela nagari“ diminangkabau yang Batuang tuo elok kalantai.
sekaligus merupakan Nagari baka ampek suku,
kampuang halaman nan Dalam suku ba buah
Tacinto. Kita menempati paruik, Kampuang Banan
wilayah yang disebut tuo, Rumahgadang
nagari batungganai,
Tiap-tiap nagari memiliki
batas wilayah, ciri khas “Manyampak sambia ka
dan ciri-ciri nagari. hulu, Kanai pantau dek
manjalo, Adat luhak
bapangulu,
Kok rantau dibari barajo”

Syarat-syarat nagari

“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai,
bamusajik, Batanah
lapang,
Ba pandam pakuburuan”

“Tagak Badunsanak, bela


dunsanak,
Tagak kampuang, mamaga
kampuang,
Tagak suku, mamaga suku,
Tagak Nagari, bela nagari,
Tagak babangso, mamaga bangso”.
petatah: Masyarakat Minangkabau Petiti:
“Iduik disebabkan alamnya yang “Karatau madang di ulu,
dikanduang sempit, berbukit, sumber Babuah babungo balun,
adat” daya alam terbatas, Marantau Bujang
Karakter ditambah lagi rang laki- dahulu,
Marantau laki diminang lalok di Di kampuang paguno balun”.
Urang Minang
surau tak mewarisi “Jikok Buyuang pai ka danau,
pusako, maka menjadikan Iyu bali, belanak beli
suku Minang menjadi Ikan Panjang Bali da ulu
suka merantau untuk Jikok buyuang pai
merubah nasip, mencari marantau, Ibu cari dunsanak
pengalaman maka Orang cari, Induak samang cari da
minang berwatak ulu”
kosmopolit, marantau
menjadi ciri-ciri orang “Jo kok pandai Bakain Panjang
Minang. Labiah nan dari bakain saruang,
Kok Pandai Bainduak samang,
Labiah nan dari dusanak
kanduang “.

“Satinggi-tinggi tabang bangau,


Pulangnyo kakubangan juo,
Orang Minang meski Sajauah-jauah pai Marantau,
berada dan pergi Akhianyo pulang kakampuang
merantau, namun juo”
kampung halaman tidak
pernah dilupakan. Pantangan.....
Bahkan ikut membantu Hujan ameh di rantau urang,
biaya kemenakan Ujan batu di kampuang kito,
dikampung, Kampuang nan usah
pembangunan mesjid dilupokan.
mushalla,MDA, Surau,
membiayai kegiatan seni
Budaya dll.
petatah: Dimanapun Orang Minang Petatah adat:
“Dimaa Marantau, “Dimaa bumi di pijak,
bumi di menetapnamun pandai Disinan langik di jujuang,
pijak,Disina menyesuaikan diri, suka Disinan rantiang di
n langik di dan pandai bergaul, patah,
jujuang” dihargai kawan dan , dimano sumua dikali,
lawan. disinan aia disauak,
“Pandai dimano nagari diunyi
manyasuaika disinan Adat nan
n diri” dipakai.
Ditinggakan mamak, didapati
mamak, inggok mancakam,
tabang basitumpu (mangaku
mamak/anggota suku baru)
Petitih :
Bakpo Udang, baitu pulo Sirangkak,
Bak po urang baitu pulo awak.
Kok tibo di kandang kambiang
mambebek,
Dikandang kabau manguek,
Dikandang Harimau mangaum,
Namun jaan manjadi
kambiang,
Dan Pantangan pulo manjadi kabau,
petatah: Masyarakat Minang tidak Pepatah:
“Lataan mengenal kasta, kaya Nan tuo di hormati, Nan ketek
sasuatu pado miskin, golongan atas dilindungi,
tampeknyo” bawah, berada pada Samo gadang lawan baiyo,
“Malata an status yang sama, namun Baiyo jo adiak, batido jo kakak,
sasuatu pado sangat menghormati Barek samo dipikua, ringan samo
tampeknyo” perbedaan dan dijinjiang,
menempatkan laku Sahino samalu, salarang,
perbuatan sesuai dengan sapantangan, sasakik, sasanang
baris adat yaitu “ Adat Sakik dek awak sakik dek urang,
nan ampek yaitu Alua jo Lamak diawak, katuju dek
Patuik, raso jo pareso” urang.
Orang Minang apabila
tidak menjalankan adat
ini dinilai “indak tau jo Petitih :
ampek”
Jikok mamakan durian, kulik nan
usah ka laman urang, luko kaki
luko bibie badantiang tali
silaturrahmi.
Lidah tataruang ameh
padanannyo, Kaki tataruang inai
padanannyo, Nak jan jauah
panggang pado api, Lataan
sasuatu pado tampeknyo.
petatah: Melambangkan peranan Petiti:
“BundoKand seorang (Ibu) perempuan. Bundo Kanduang,
uangLimpap Bundokanduang sebagai Limpapeh rumah nan Gadang,
e h rumah pusat dari segala potensi Amban puruik pagangan kunci,
nan Gadang” kaum, limpapeh rumah Amban putuik alung bunian,
nan gadang, mengasihi, Pusek jalo Pumpunan tali,
mamaliaro, mengayomi Hiayasan dalam nagari. Nan gadang
seluruh anggota keluarga Basa batuah,
dengan penuh kasih Jadi unduang-unduang ka Madinah,
sayang. Ka payuang panji ka Sarugo.

petatah:  Segala sesuatunya ada Penerapan: Petitih:


“Bajanjang ketentuan yang Babilang dari aso
naiak, berlaku, dan kita Mangaji dari alif
batanggo menyesuaikan dengan Naiak dari janjang nan di bawah
turun” ketentuan atau Turun dari tanggo nan di ateh
“Bajanjang tatatertip yang ada. Bajanjang nayiak,
naiak,  Taat azas, Berdisiplin, Batanggo turun,
batanggo komitmen, dedikasi
turun”. adalah bahagian dari Penerapan Pepatah
adat ini. Bajanjang nayiak,
 SOP, Prosedur, Metode Batanggo turun,
juga terkait dengan
adat ini. Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka pangulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
manuruik alua jo patuik,
Manurui patuik jo mungkin
(sebelum Islam)
Manuruik kitabullah dan sunnah
rasul (setelah Islam)

Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.

“Iduikbamasy Bakati samo barek,


arakat” Baukua samo
panjang,
Tibo di mato indak dipiciangkan,
Tibo di paruik indak
dikampihkan, Tibo di dado indak
dibusuangkan, Nan ado samo
dimakan
Indak ado samo dicari,
Hati gajah sampo dilapah
Hati tungau samo
dicacah Barek samo
dipikua, ringan samo
dijinjiang
Ka bukik samo mandaki,
ka lurah samo manurun
Nan ado samo dimakan,
indak ado samo dicari
Kok jauah kana-
mangana,
kok dakek jalang-manjalang
Tatilantang samo minum aia,
tatilungkuik samo makan
tanah Malompek samo patah,
marunduak samo bungkuak
petatah: “Adat petatah: “Iduik Petitih:
maniru dikanduang Alua samo dituruik,
manuladan” adat” jalan pasa samo ditampua
Siswa pandai Alam Takambang jadi Adat samo dipakai,
maniru jo guru merupakan dasar limbago samo dituang
Manuladan falsafah Adat
minangkabau. Nan maniru manuladan,
Menyesuaikan dan nan bak urang nan bak awak
menyeleraraskan hidup Mancontoh ka nan ado,
dengan alam maniru manuladan ka nan sudah,
manuladan, adalah
prilaku yang penting
menurut adat. Maambiak tuah ka nan manang,

Mandapek samo balabo,


kahilangan samo rugi
Maukua samo panjang,
manimbang samo barek
mambilai samo laweh
Baragiah samo banyak,

petatah: Adat dan Syarak di Petiti:


“Iduik Minangkabau adalah dua Cupak basitalago panuah,
dikanduang ajaran yang mutlak undang maisi kandak,
adat” dipakai dan diamalkan. bak kain pambaluik tubuah,
Yaitu adat dan islam. paralu dipakai tak buliah tidak
Syarak mangato, adat
mamakai.
petatah: Sifat pemuda-pemudi Petiti:
Capek kaki yang terpuji dan Capek kaki ringan tangan,
ringan tangan, dikehendaki oleh Adat dan capek kaki indak panaruang,
Siswa memiliki agama di Minang kabau. ringan tangan bukan
karakter : Yakni tangkas dan pamacah
Capek kaki kesatria tetapi tidak
ringan tangan melampaui kesopanan. Cancang tadadek jadi ukia,
(Kreatif, kuah talenggang ateh nasi
Inovatif)
Calak-calak ganti asah,
pananti tukang manjalang
datang, panunggu dukun
manjalang tibo,
duduak marawik
ranjau. Tagak
Orang Minangkabau maninjau jarak.
pantang menganggu
orang, berbuat onar, Pantangan........
mencuri dsb. Musuh
tidakdi cari, ketemu Petitih:
pantang dielakan. Capek tangan ta jambaukan
(mencuri),
Seseorang yang panjang Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
angan-angan, tetapi
satupun tak dapat
dikerjakannya, rencana “Cadiak malam
tinggal rencana, biguangnyo siang”, (Bingung)
mempunyai sifat pemalas. “gilo maukia kayu tagak.” (Malas)
DINAS PENDIDIKAN PROVINS! SUMATERA BARAT
JI. Jend. Sudirman No. 52 Padang Telp. 0751- 20152, 21955,Fax. 0751- 20152

Anda mungkin juga menyukai