Anda di halaman 1dari 23

DOKUMEN 01

KURIKULUM 2013
SMP NEGERI 2 LALAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN
SUMATERA SELATAN

1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KURIKULUM 2013

SMP NEGERI 2 LALAN

Alamat: Desa. Bandar Agung P.16B Kec. Lalan Kab. Musi Banyuasin – Karang Agung Tengah

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


PROVINSI SUMATERA SELATAN

2
TIM PENYUSUN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KURIKULUM 2013

SMP NEGERI 2 LALAN


TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Ketua/Merangkap anggota : Suryadi, S.Pd.I.,M.Si


Sekretaris : Novit Christianus M., S.Pd

Anggota : 1. Guru : 1. Dra Kholijah 2. Kasiyati, S.Pd.,M.Pd

3. Saheriah, S.Ag 4. Antonius Budiyanto, S.Pd

5. Ahmad Wagiman, S.Pd 6. Ahmad Syukron, S.Pd.I

7. Rio Akbar P, S.Pd 8. Suhardi

9. Maliyudi 10. Setia Asi, S.Pd

2. Ketua Komite : Yulius Gea, S.Pd.SD.,M.Si


3. Pengawas Pembina : ....................................................

Nara Sumber : .................................................... (Pengawas Kabupaten)


Koordinasi dan Supervisi : Nazarul Hasan, S.Pd.,M.Pd
( Kabid Pembinaan SMP)

3
Halaman Pengesahan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KURIKULUM 2013
SMP NEGERI 2 LALAN

Mengetahui: Lalan, 15 Juli 2019


Ketua Komite Kepala SMPN 2 Lalan,

YULIUS GEA, S.Pd.SD.,M.Si SURYADI, S.Pd.I., M.Si


NIP. 19770817 200801 1 005

Mengetahui / Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabid Pembinaan SMP

(……………………………………………………)

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,
SMP NEGERI 2 LALAN telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013
(Kurikulum 2013).
Penyusunan Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya mengimplesentasikan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional, siap dilaksanakan
oleh sekolah, sesuai dengan karekteristik daerah , dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja
dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif
mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus
berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala
sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Kurikulum 2013 SMP NEGERI 2 LALAN disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan model-model pembelajaran atau
program yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum. Namun demikian , kami menyadari bahwa
kurikulum ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan
seiring dengan terbitnya standar – standar lainnya, yaitu : standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan yang merupakan sumber acuan lainnya dalam menyusun KURIKULUM 2013.

KURIKULUM 2013 ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017/2018. Kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh staf sekolah yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk menyusun kurikulum 2013 ini. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.

Lalan, 15 Juli 2019


Kepala SMP Negeri 2 Lalan,

SURYADI, S.Pd.I., M.Si


NIP. 19770817 200801 1 005

DAFTAR ISI
5
Halaman Judul .......................................................................................................i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iii
Daftar Isi...............................................................................................................iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …......……………………….…....……….…………….......1
B. Visi dan Misi ………………………………………………………. .3
C. Tujuan Sekolah SMP ……………………………………………... .4
D. Standar Kompetensi Lulusan………………………………………. .4
E. Sasaran Program …………………………………………………....5

II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum ……………………….….....……..…………....…….6
B. Muatan Kurikulum …………………………....…………….…………….9
- Mata Pelajaran ...………………….………………………………...9
- Muatan Lokal.. ……………….….………………………………....9
- Kegiatan Pengembangan Diri ...………...……………………….....9
- Beban Belajar ……………………………………………………..10
- Ketuntasan Belajar ………………………………………………. .10
- Kenaikan Kelas dan Kelulusan ………………………………….. .11

III. KALENDER PENDIDIKAN


A. Permulaan Tahun Pelajaran ……………………………………….. .13
B. Waktu Belajar ……………………………………………………... .13
C. Kegiatan Akhir Semester ………………………………………... .14
D. Libur Sekolah ……………………………………………………….14
E. Jadwal Kegiatan …………………………………………………… .15

LAMPIRAN
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

I. PENDAHULUAN

6
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP
19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengamanatkan kurikulum pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar
Isi (SI) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan, SMP Negeri 2 Lalan
mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini disusun dengan
mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan
oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya disebut Kurikulum SMP
Negeri 2 Lalan ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah dengan mengakomodasi potensi yang
ada untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non
akademis, memelihara, mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman
dan taqwa dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For
All) yang mengacu pada visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten yaitu “ Tersedianya
Pendidikan Bermutu Untuk Semua Dan Berkelanjutan Yang Dapat Melahirkan Generasi Agamis
Dan Berkehidupan Yang Berkualitas.”
Kurikulum SMP Negeri 2 Lalan pada tahun pelajaran 2019/2020 menerapkan prinsip
- prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013
peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21 yang diistilahkan 4C
(Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity and
Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, abad dimana
dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu
diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam
pembelajaran terutama 5 karakter yaitu Religiositas, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong
Royong dan Integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar
membaca dan menulis melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber
baik cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta


didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta

7
tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur yang sesuai dengan visi SMP
Negeri 2 Lalan.
SMP Negeri 2 Lalan memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau angkutan
umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman SMP
Negeri 2 Lalan bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan sikap hidup
metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik, menirukan perilaku masyarakat yang
tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan
melestarikan seni budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri.
Keberadaan lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta bisa juga dikatakan sebagai pesaing
terhadap keberadaan SMP Negeri 2 Lalan Menyikapi kondisi ini, SMP Negeri 2 Lalan
melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi
sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua peserta didik/wali
peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Selain itu upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik diluar mata pelajaran,
bagian integral dari kurikulum sekolah. Maka diadakan Kegiatan pengembangan diri dalam
upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah. Untuk satuan pendidikan, khusus pelayanan
konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus
peserta didik. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling yang
difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor dan atau wali kelas yang diberi tugas mengelola
pelayanan konseling. Dan kegiatan ekstrakurikuler yang dibina oleh konselor, guru dan
atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan
kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP /MTs disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada
panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 yang mengacu pada
standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar isi, Standar proses , standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan ketenaga kependididkan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut , yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujpendidkan
nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMP NEGERI 2
LALANsebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 atau lebih dikenal dengan
Kurikulum 2013.

Melalui Kurikulum 2013 ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya


sesuai dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang kurikulum 2013 SMP NEGERI 2 LALAN, yang
secara keseluruhan mencakup :

8
1. Kalender pendidkan
2. Silabus
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

B. VISI dan MISI


Perkembangan dan tatanan masa depan seperti : perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi; globalisasi yang sangat cepat ; era reformasi; dan berubahnya kesadaran
masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan
sekaligus peluang itu. SMP NEGERI 2 LALAN memiliki citra moral yang mengembangkan
profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah.

9
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. VISI DAN INDIKATOR VISI


1. Visi :
”MEMBENTUK GENERASI YANG BERPRESTASI,
BERTAKWA DAN BERBUDI LUHUR ”

2. Indikator Visi
 Unggul dalam perolehan UN
 Unggul dalam persaingan melanjutkan ke SMA Negeri
 Unggul dalam lomba olaraga dan seni
 Unggul dalam disiplin
 Unggul dalam aktivitas keagamaan

B. Misi
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, bagi siswa sesuai potensi
masing-masing
 Meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik
 Meningkatkan kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (Pakem)
 Meninngkatkan pemahaman dan penerapan ajaran agama
 Terwujudnya budaya tertib, displin berlandaskan imtaq pada lingkungan
sekolah
 Meningkatkan pembinaan pengembangan diri dan iptek
 Menumbuhkan lingkungan wiyatamandala

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Pada tahun 2019
 Rata-rata nilai UN mencapai minimal 7,5
 Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMA 100 %
 Memiliki tim olaraga minimal 3 cabang dan mampu menjadi finalis tingkat
kabupaten
 Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat
kabupaten/kota
 Pelanggaran Disiplin siswa paling tinggi 0,5 persen
 Menjadi juara umum O2SN di kecamatan.

10
2.Sasaran
Sasaran pada tahun 2019-2019:
 Rata-rata nilai UN minimal mencapai 6,5
 Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMA Negeri minimal 80 %
 Memiliki tim olaraga yang mampu menjadi finalis lomba setingkat
kecamatan
 Memiliki tim kesenian yang secara teratur mengadakan latihan dan pentas di
sekolah
 Pelanggaran disiplin siswa disekolah maksimal 5 persen
 Memiliki kelompok kegiatan ekstra kurikuler bacatulis alquran yang secara
teratur mengadakan latihan baca tulis Alquran

D. Upaya mencapai tujuan


1. Peningkatan Iman dan Takwa Dikembangkan dari sasaran
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa dilaksanakan secara terprogram dengan
melibatkan seluruh siswa dan guru. Kegiatan memerlukan persiapan yang matang, dan dana yang
memadai. Kegiatan ini bukan hanya kegiatan ceremonial atau rutin saja, melainkan dilaksanakan
secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara lain :
1. Meningkatkan kualitas pengembangan diri, belajar Iqro’, Seni Baca Al Qur’an .
2. Belajar membaca Al Qur’an berupa ayat pendek
3. Mengadakan pembacaan Surat Yasin Bersama setiap jum’at pagi
4. Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya MTQ, Kaligrafi, Ceramah Agama, Nasyid dan
Busana Muslim yang diadakan berbagai Instansi
5. Mengadakan shalat Zuhur bejemaah

2. Peningkatan Mutu Akademik


Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara
simultan. Kegiatan ini hendaknya mendapat dukungan dari semua komponen sekolah. Usaha
peningkatan mutu ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai ujian nasional juga meningkatkan nilai
ujian sekolah, karena keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan adalah :
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran
3. Melaksnakan kegiatan jam tambahan di sore hari.
4. Melaksnakan uji coba ujian nasional
5. Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sain, lomba pidato dalam Bahasa
Inggris.

11
6. Melaksanakan simulasi Ujian Nasional
7. Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan Pengembangan Diri, seperti Matematika, Sain
8. Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa

3. Peningkatan dibidang Non Akademik / Ektrakurikuler


3.1 Peningkatan Kemampuan di bidang Seni
a. Memasukkan pelajaran seni tertentu kedalam pengembangan diri
b. Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun
tingkat kabupaten
3.2 Peningkatan Kemampuan di bidang olah raga
a. Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, bola kaki, bola basket. tenis
meja, catur dll
b. Membuat sarana olahraga seperti lapangan bola kaki
c. Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain
d. Mengadakan kegiatan pertandingan antar kelas (class meeting)
e. Mengikuti kegiatan pertandingan baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi

4. Peningkatan di Bidang Kebersihan dan di Bidang Penghijauan


Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah
adalah
a. Menyusun daftar piket guru dan siswa baik piket kelas maupun piket umum
b. Melaksanakan program penghijauan
c. Pengadaan/ penambahan pot bunga
d. Mengangkat petugas kebersihan sekolah
e. Menyediakan alat-alat kebersihan
f. Menyediakan kotak sampah
g. Membuat lobang pembuangan sampah
h. Menyediakan alat-alat P3K
i. Sebelum pulang siswa diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungannya

5. Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha yang dilakukan dalam untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah adalah :
a. Bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan
b. Penyediaan obat-obatan untuk UKS
c. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melatih beberapa orang siswa sebagai petugas
kesehatan
d. Penyediaan Ruang Khusus sebagai Ruang UKS

E. Sasaran Program :
Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah menetapkan
sasaran program, baik untuk jangka pendek, jengka menengah , dan jangka panjang .
12
Sasaran progaram dimaksudkan untuk visi dan misi sekolah.
Sasaran Program Sekolah

SASARAN PROGRAM 1 TAHUN SASARAN PROGRAM 4 TAHUN SASARAN PROGRAM 8 TAHUN


( 2019 / 2019 ) ( 2019/ 2021 ) ( 2019 / 2025 )
(Program Jangka Pendek) (Program Jangka Menengah) (Program Jangka Panjang)
1. Kehadiran Peserta didik, Guru 1. Kehadiran Peserta didik Guru dan 1. Kehadiran Peserta didik Guru
dan karyawan lebuh dari 90%. Karyawan lebih dari 95%. dan Karyawan mencapai 100%.
2. Target pencapaian rata-rata Nilai 2. Target pencapaian rata-rata Nilai 2. Target pencapaian rata-rata Nilai
Ujian Akhir 7,5. Ujian Akhir lulusan 8,5. Ujian Akhir lulusan 9,0.
3. 85% lulusan dapat diterima di 3. 90% lulusan dapat diterima di 3. 100% lulusan dapat diterima di
SMA/SMK Negeri. SMA/SMK Negeri. SMA/SMK Negeri.
4. 90% peserta didik yang beragam 4. 95% peserta didik yang beragama 4. 100% peserta didik yang
Islam dapat membaca Al-Qur’an Islam dapat membaca Al-Qur’an beragama Islam dapat membaca
dengan baik dan benar. dengan baik dan benar. Al-Qur’an dengan baik dan
5. Memiliki ekstra kurikuler 5. Extara Kulikuler unggulan dapat benar
unggulan (Olah raga prestasi dan) menjuarai tingkat kabupaten. 5. Extara Kulikuler unggulan dapat
6. 70% peserta didik dapat aktif 6. 85% peserta didik dapat aktif menjuarai tingkat Propinsi.
berbahasa Inggris. berbahasa Inggris. 6. 100% peserta didik dapat aktif
7. 80% peserta didik dapat 7. 85% peserta didik dapat berbahasa Inggris.
mengoprasikan program Ms mengoprasikan 2 program 7. 100% peserta didik dapat
Word dan Ms Excel. komputer (Ms.Word, Excel, mengoprasikan 2 program
Power Point dan Internet) komputer (Ms.Word, Excel,
Power Point dan Internet)

Sarana program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang


wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut :
1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara
berkelanjutan .
2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu.
3. Melakukan kerjasama dengan pihak kabupaten dan perusahaan yang ada di wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang
mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
4. Mengadakan Tadarusan menjelang pelajaran dimulai, kegiatan Jama’ah Yasin setiap
pagi Jum’at, Tadabur Alam, peringatan hari besar Islam .
5. Perbaikan perpustakaan 6.
Membentuk kelompok gemar membaca.
7. Membentuk kolompok belajar
8. Pengadaan buku penunjang .
9. Pengadaan komputer.
10. Mengintensifkan komonikasi dan kerjasama dengan orang tua.
11. Pelaporan kepada orang secara berkala.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

13
A. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti- 1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti- 2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti- 3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti- 4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap keterampilan;

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengan Pertama/Madrasah


Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel berikut:
KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI
No VII VIII KELAS IX
1 Menghargai dan menghayati Menghargai dan menghayati Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya
2 Menghargai dan menghayati Menghargai dan menghayati Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, disiplin,tanggung jawab, disiplin,tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi,gotong peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, royong), santun,percaya diri, royong), santun,percaya diri,
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam social dan alam dalam social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan jangkauan pergaulan dan jangkauan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
3 Memahami pengetahuan Memahami dan menerapkan Memahami dan menerapkan
(factual, konseptual, dan pengetahuan (factual, pengetahuan (factual,
procedural) berdasarkan rasa konseptual, dan procedural) konseptual, dan procedural)
ingin tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin tahunya berdasarkan rasa ingin
pengetahuan, teknologi, seni tentang ilmu pengetahuan, tahunya tentang ilmu
budaya terkait fenomena dan teknologi, seni budaya terkait pengetahuan, teknologi, seni
kejadian tampak mata fenomena dan kejadian tampak budaya terkait fenomena dan
mata kejadian tampak mata
4 Mencoba, mengolah dan Mengolah dan menyajikan dan Mengolah dan menyajikan
menyajikan dalam ranah menalar dalam ranah konkret dan menalar dalam ranah
konkret ( menggunakan, (menggunakan, mengurai, konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, merangkai, memodifikasi, dan mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) membuat) dan ranah abstrak memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, (menulis,membaca, dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menghitung, mengambar, dan membaca, menghitung,
mengambar, dan mengarang ) mengarang )sesuai dengan mengambar, dan
sesuai dengan yang dipelajari yang dipelajari disekolah dan mengarang )sesuai dengan
disekolah dan sumber lain sumber lain yang sama dalam yang dipelajari disekolah dan
yang sama dalam sudut sudut pandang / teori sumber lain yang sama
pandang / teori dalam sudut pandang / teori

Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
14
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Struktur Kurikulum SMP NEGERI 2 LALAN memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut
ini :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan ahklak mulia.
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian .
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelokmpok mata pelajaran jasmani , olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kolompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian , cakupan dari
masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut :

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN


KELOMPOK MATA
NO CAKUPAN
PELAJARAN
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertawa kepada
1 Agama dan Akhlak mulia
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didika akan status, hak
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara , serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kewarganagaraan dan
2 Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
Kepribadian
patriotisme bela negara . Penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia.
Kemajemukan bangsa , pelestarian lingkungan hidup, kesetraan gender ,
demokrasi , tanggung jawab sosial , ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi , kolusi dan nepotisme.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA
Ilmu pengetahuan dan dimaksudkan untuk memperoleh kopetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
3.
Teknologi teknologi serta membudayakan berfikir ilmiah secara kritis , kreatif dan
mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensivitas , kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan dan
4. Estetika mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan menyukuri
hidup , maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
KELOMPOK MATA
NO CAKUPAN
PELAJARAN
Kelompok mata pelajaran jasmani , olahraga dan kesehatan pada SMA
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik , serta membudayakan sikap
sportif , disiplin, kerja sama dan hidup sehat.

Jasmani , Olahraga dan Budaya hidup sehat termasuk kesadaran , dan perilaku hidup sehat yang
5
Kesehatan bersifat individualis ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas , kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah , muntahber , dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Penyusunan Struktur Kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran yang telah ditetapkan olah BSNP.

Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut ini :
1. SMP NEGERI 2 LALANmenerapkan sistam paket . Peserta didik mengikuti pembelajaran
sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum.
2. Jumlah rombongan belajar berjumlah 12 (duabelas) rombongan belajar masing masing 4(empat)
rombongan belajar di kelas VII, 4 (empat) rombel kelas VIII dan 4 (empat ) rombel Kelas IX.
15
.
B. Muatan Kurikulum
I. Mata Pelajaran
Stuktur Kurikulum SMP SMP NEGERI 3 Lalan terdiri atas mata pelajaran umum kelompok
A dan mata pelajaran umum kelompok B.

Struktur Kurikulum Kelas VII , VIII dan Kelas IX

Tabel Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP/MTs

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani,Olah Raga,dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan /atau Informatika 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 38 38 38

Keterangan :
 Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

 Mata pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan serta Prakarya dan/ atau Informatika adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya satuan pendidikan wajib menyelenggarakan


minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

 Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan / atau Mata Pelajaran Informatika, satuan
pendidikan menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut.
Peserta didik dapat memilih salah satu mata pelajaran yaitu Mata Pelajaran
Prakarya atau Mata Pelajaran Informatika yang disediakan oleh satuan pendidikan .

 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),


usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

 Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik


yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan.

RUTIN SPONTAN KETELADANAN


Upacara Membiasakan antri Religius
16
Pembiasaan Memberi salam Nasionalis
Senam Membuang sampah pada tempatnya Integritas
Sholat berjamaah Musyawarah Mandiri
Literasi Gotong Royong

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru


ditugaskan untuk membina Program Pembiasan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

II. Muatan Lokal (Konten Lokal pada Kelompok B):


 Prakarya (Budidaya Tanaman)
Pilihan pelajaran ini dimungkinkan untuk memberikan ketrampilan kepada peserta didik
untuk memberdayakan lingkungan sehingga bisa bermanfaat.
III. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditunjukan
untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya , dan persoalan
kebangsaan.
Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini :
Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dan di
luar kelas (ekstrakulikuler). Pelaksanaannya secara reguler diasuh oleh guru pembina. Setiap hari
sabtu dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka.
Kegiatan ektrakurikuler tersebut adalah Baca Tulis Alquran, Pramuka (wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah dan Palang Merah Remaja.

IV. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Beban belajar peserta didik sebagai berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,paling banyak 50%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
d. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuha
belajar peserta didik dan /atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitung
Pemerintah, maksimal 2 (dua) jam / minggu.

Beban Balajar Peserta Didik

Minggu Jumlah jam


Satu jam Jumlah jam Waktu
efektif per per tahun
Kelas tatap muka pembelajaran pembelajaran per
tahun (@ 60
(menit) per minggu tahun
pelajaran menit)
1.444 jam pel
(57.760menit)
VII , VIII 40 38 38 963 jam
1.254 jam pel
IX 40 38 33 836 jam
(50.160 menit)

V. Ketuntasan Belajar
17
Berdasarkan ketuntasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin dan memperhatikan
kemampuan peserta didik dari hasil tes awal , sekolah menetapkan ketuntasan belajar pada
masing-masing mata pelajaran sebagai berikut ini .

Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik

MATA PELAJARAN 2019 / 2020


Pendidikan Agama 75 %
Pendidikan Kawerganegaraan 75 %
Bahasa Indonesia 75 %
Bahasa Inggris 75 %
Matematika 75 %
IPA 75 %
IPS 75 %
Seni Budaya 75 %
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 %
Prakarya 75 %

Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap
tahunnya. Oleh karena itu , setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi
agar mutu pendidikan sekolah dapat miningkat dari tahun ke tahun.

VI. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dan ketuntasan diatur oleh sekolah dengan mangacu kepada ketentuan –
ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.

a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester 2
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester 2

c. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS VIII dan IX , apabila yang bersangkutan memiliki
:
* Mata pelajaran yang tidak mencapai Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maximum
3 (tiga) mata Pelajaran.
* Nilai mata pelajaran PAI, PPKn dan Bahasa Indonesia minimal sama dengan
KBM.
* Nilai semester ganjil + semester genap minimal sama dengan KBM
d. Peserta didik dinyatakan LULUS, apabila yang bersangkutan memiliki :
* Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas VII sampai kelas IX
* Nilai mata pelajaran PAI,PPKn, dan Bahasa Indonesia minimal sama dengan
KBM.
* Kehadiran minimal 90 %

* Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran
Kelompok agama & akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
Kelompok estetika, dan kelompok mapel jasmani, olahraga dan kesehatan.
* Lulus Ujian Sekolah
* Lulus Ujian Praktek
* Lulus Ujian Nasional

VII. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang terapkan oleh sekolah merupakan bagian intgeral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian , materi kecakapan hidup akan
diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh mata
pelajaran yang bersangkutan, misalnya Mapel Pertanian. Pada mata pelajaran ini siswa
diberi pembelajaran untuk menanam ubu kayu, pisang, nanas, apotik hidup dan lain-lain.

18
Kemudian mereka diajarkan untuk membuat keripik dan lain-lain sehingga hasil pertanian
tersebut dapat mempunyai nilai jual.

VIII. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka dan hangat antara peserta didik dan pendidik.
Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai fasilitator mendorong
peserta didik agar mampu belajar secara aktif , baik fisik maupun mental. Selain itu , dalam
penacapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran diberikan secara
kontekstual dengan memperhatikan perkembangan kekinian diri berbagai aspek kehidupan.
SMP NEGERI 2 LALAN terletak di Desa Bandar Agung Desa tersebut termasuk daerah
perairan jauh dari keramaian kota, Dikarenakan sulitnya transportasi menuju pusat kota atau pasar,
maka diharapkan siswa-siswa dapat memanfaatkan keunggulan lokal yang ada sehingga dapat
mengatasi kesulitan yang ada. Pada mata pelajaran pertanian, siswa diberi pelajaran bagaimana
mengelola lahan serta memanfaatkan hasilnya.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu
kegiatan pembelajaran . Pengaturan waktu belajar mengacu kaepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat , serta
ketentuan dari pemrintah/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah
sebagai berikut :

A. Permulaan Tahun Pelajaran

19
Permualaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu kedua bulan Juli, atau apabila
hal tersebut merupakan hari libur , maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya
yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai
berikut :

- Kelas VII melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS )

- Kelas VIII, IX diadakan pembauran

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester
1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 Wib, Para Siswa diajarkan pembiasaan
membaca doa-doa selama 30 menit. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari,
yaitu :

WAKTU BELAJAR
HARI
Semester I Semester II
Senin 07.30 – 12.30 07.30 – 12.30
Selasa 07.30 – 12.30 07.30 – 12.30
Rabu 07.30 – 12.30 07.30 – 12.30
Kamis 07.30 – 12.30 07.30 – 12.30
Jum’at 07.30 - 11.10 07.30 - 11.10
Sabtu 07.30 – 12.00 07.30 – 12.00

Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan pada Sabtu dan hanya diberlakukan untuk siswa
kelas IX.
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelanjaan efektif belajar siswa kelas
IX ditetapkan sebanyak 32 minggu untuk setiap tahun pelajaran, sedangkan kelas VII
Dan kelas VIII ditetapkan sebanyak 38 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

C. Kegiatan Akhir Semester


Kegiatan akhir semester direncanakan selama 4 (empat) hari. Kegiatan akhir semester akan diisi
oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR)

D. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten / kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.

Penetapan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini :

 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam


hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
 Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan
hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan.

20
Hari Libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
 Tahun Baru
 Idul Adha
 Tahun Baru Imlek
 Tahun Baru Hijriah
 Hari Raya Nyepi
 Maulid Nabi Muhammad SAW
 Wafat Isa Al masih
 Hari Raya Waisak
 Kenaikan Isa Al Masih
 Hari Kemerdekaan RI
 Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW
 Idul Fitri dan Cuti Bersama
 Hari Raya Natal

E. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut ini.

JADWAL KEGIATAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN


1. Rapat Persiapan PPDB Juni 2019
2. Penerimaan Peserta Didik Baru Juni 2019
3. Rapat Persiapan KBM Semester 1 24 Juni 2019
4. Hari pertama tahun pelajaran 2019/2020 15 Juli 2019
5. MPLS kelas VII 15-17 Juli 2019
6. Rapat Koordinasi Wakil Setiap Hari Senin Minggu Kedua 1 X 1 bulan
7. Rapat Koordinasi Wali Kelas Setiap Hari Selasa Minggu Kedua 1 X 1 bulan

21
8. Rapat Koordinasi Pembina Osis Setiap Hari Rabu Minggu Ketiga 1 X 1 bulan
9. Rapat Koordinasi Staf TU Setiap Hari Kamis Minggu Ketiga 1 X 1 bulan
10. Rapat Pleno Komite 8 Agustus 2019
11. Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019
12. Penilaian Tengah Semester (PTS) 23 – 28 September 2019
13. Penilaian Akhir Semester (PAS) 9 – 14 Desember 2019
14. Pembagian Raport 21 Desember 2019
15. Libur Semester I 23 Desember 2019- 4 Januari 2020
16. Hari pertama Semester II 6 Januari 2020
17. Penilaian Tengah Semester (PTS) 17 – 21 Maret 2020
18. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 8 - 12 April 2020
19. Ujian Praktek 16 – 18 April 2020
20. Ujian Nasional / UNBK 22 - 25 April 2020
21. Rapat Kelulusan Juni 2020
22. Penilaian Akhir Tahun (PAT) 8 – 13 Juni 2020
23. Rapat Kenaikan Kelas 16 Juni 2020
26. Pembagian Raport 20 Juni 2020
27. Libur Semester II 22 Juni – 11 Juli 2020

BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH

KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KURIKULUM) adalah kurikulum


operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
KURIKULUM terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.

SILABUS adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/teme tertentu
yang mencakup standar kopentensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilai, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alatbelajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

PENUGASAN TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelaran berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

PENUGASAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelaran berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan mandiri tidak terstruktur ditentukan sendiri oleh
peserta didik.

KALENDER PENDIDIKAN adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran pereta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

PERMULAAN TAHUN PELAJARAN adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

MINGGU EFEKTIF BELAJAR adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran.

WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.

WAKTU LIBUR adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.

23

Anda mungkin juga menyukai