KECAMATAN NATAR
LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
UPT DINAS PENDIDIKAN
KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN
SD NEGERI 3 NEGARARATU
Jl. Purwosari Desa Negararatu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
PENGESAHAN
Mengetahui;
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Lampung Selatan,
Drs. H. SULPAKAR, MM
Pembina Tk. I
NIP. 19690205 198910 1002
KATA PENGANTAR
Puji dan puja syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada sehingga Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar
Dengan selesainya Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan Propinsi Lampung ini memberikan landasan yang kuat dan terarah bagi
pendidikan siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan Propinsi Lampung khususnya dan dapat menjadi khazanah pendidikan
Kiranya Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan Propinsi Lampung ini masih banyak kesalahan dan kekurangan di sana-sini, maka tegur
sapa, saran dan kritik yang membangun kami harapkan dari para rekan pendidik, pakar-pakar
pendidikan, pengamat, orang tua, dan masyarakat luas demi perbaikan dan penyempurnaan
kurikulum ini.
Akhirnya, mudah-mudahan kurikulum ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi
pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan Propinsi Lampung pada khususnya dan bagi dunia Pendidikan Nasional pada umumnya.
Dra. ZUBAEDAH
NIP. 196309091984032002
DAFTAR ISI
Halaman
Cover i
Lembar Pengesahan . ii
Kata Pengantar . iii
Daftar Isi .. iv
BAB I PENDAHULUAN .. 1
A. Latar Belakang . 1
B. Tujuan Pengembangan KTSP ..1
C. Prinsip Pengembang . 1
BAB II TUJUAN . 2
A. Tujuan Pendidikan 2
B. Visi ... 2
C. Misi ... 2
D. Tujuan Sekolah.................................................................................. 3
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, bertujuan
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa dan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tersebut di atas perlu pengembangkan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan tuntutan lingkungan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri 3 Negara
Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan provinsi Lampung berlandaskan
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia yaitu:
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
PERMENDIKNAS Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006
PERMENDIKNAS Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
PERMENDIKNAS Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan
PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
KURIKULUM MUATAN LOKAL PENDIDIKAN DASAR:
SK KAKANWIL DEPDIKBUD PROP. LAMPUNG No. 2694/I.12.A/U/1994
B. Visi
Mewujudkan siswa yang beriman dan bertaqwa, cerdas dan trampil, mandiri dan berprestasi,
berbudi pekerti luhur, cinta tanah air dan mengikuti perkembangan IPTEK.
C. Misi
Menumbuhkan minat belajar siswa melalui kegiatan membaca, menulis, bercakap-
cakap, berdiskusi, bereksperimen, dan berhitung yang menyenangkan dan terarah.
Menyelenggarakan pembelajaran PAIKEM
Menciptakan situasi lingkungan sekolah yang tenang, bersih, nyaman, rapi, dan disiplin
sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa.
Meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan-pelatihan yang PAIKEM
penataran-penataran, seminar-seminar, dan internet.
Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan KKG, KKS, gugus dan pengembangan
kompetensi melalui organisasi-organisasi pendidikan lainnya serta pengembangan
kompetensi melalui teman sejawat dan guru-guru yang profesional.
Meningkatkan pengembangan karakter dan kepribadian siswa melalui peningkatan
pembelajaran keagamaan dan pembiasaan dalam pengamalan ibadah serta Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Turut serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandasi oleh
kepribadian bangsa, norma-norma keagamaan dan Pancasila.
Meningkatkan prestasi siswa melalui kegiatan lomba-lomba mata pelajaran, kesenian
dan keterampilan, olahraga dan kesehatan, serta kebersihan dan keindahan.
Meningkatkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah.
Indikator Misi
Memenuhi kebutuhan buku siswa di sekolah dengan rasio satu buku untuk satu siswa
setiap mata pelajaran
Meningkatkan minat baca siswa dengan program membaca buku selama 15 menit
secara serentak setiap hari Senin.
Mengadakan kegiatan senam bersama setiap hari Jumat.
Mengembangkan kompetensi guru dengan kegiatan KKG, Diklat, dan Seminar yang
berkaitan dengan Pendidikan.
Mengembangkan Menejemen Berbasis Sekolah melalui kegiatan MKKS, Penataran,
dan Seminar.
Meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas melalui pengembangan Silabus,
Program Tahunan, Program Semester, RPP, Evaluasi, dan Tindak Lanjut yang terarah
dalam rangka mewujudkan Pendidikan yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menyediakan sarana komputer dan internet di sekolah dalam rangka pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan teknologi.
Melengkapi sarana kebersihan dan keindahan sekolah berupa Sumur, WC, taman, alat-
alat kebersihan dan sanitasi lingkungan.
Mengadakan upacara bendera setiap hari Senin dalam rangka menumbuhkan sikap
disiplin, cinta tanah air, dan pengembangan karakter kepemimpinan dan tanggung jawab
siswa.
Mengadakan peringatan-peringatan Hari besar Nasional dan Hari Besar Keagamaan di
lingkungan sekolah melalui kegiatan yang mengembangkan kepribadian, karakter, dan
toleransi siswa.
Mempersiapkan siswa dalam mengikuti kegiatan lomba Mata pelajaran, Olah raga usia
dini, Kesenian dan Budaya.
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang pramuka, paskibra, dan PMR.
D. Tujuan Sekolah
Mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, tujuan Pendidikan Propinsi, Tujuan Pendidikan
Kabupaten, dan Tujuan Pendidikan Sekolah sebagai mana yang tercantum dalam Visi dan
Misi SDN 3 Negara Ratu.
Mewujudkan Kegiatan Belajar Mengajar yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.
Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Guru melalui KKG, Diklat, Seminar, dan
melanjutkan pendidikan Strata 1/Sarjana yang sesuai dengan dunia pendidikan.
Mewujudkan Kebersihan, Keindahan, Kesehatan, Kerapihan, Kedisiplinan, dan
Kegotong-royongan di lingkungan sekolah.
Mewujudkan perpustakaan sebagai sarana dan sumber belajar siswa.
Mengembangkan kurikulum yang ramah lingkungan.
Mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan penyediaan komputer dan
internet.
Menghasilkan lulusan yang dapat masuk ke Sekolah Menengah Pertama Negeri dan
favorit.
Meningkatkan standar kompetensi siswa dan standar kompetensi lulusan menuju standar
kompetensi yang diharapkan secara nasional dan secara bertahap dan berkesinambungan.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum ini merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalam muatan kurikulum dalam setiap
mata pelajaran pada kurikulum ini dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan kompetensi lulusan yang termuat Permen nomor 22 tahun 2006 tentang standar
Isi dan Permen nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan panduan
pelaksanaan yang termuat Permen 24 tahun 2006.
Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen, yaitu komponen mata pelajaran, muatan local,
dan pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari srtuktur
kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah :
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran di SDN 3 Negara Ratu terdiri dari 8 mata pelajaran yaitu :
1) Pendidikan Agama
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Ilmu Pengetahuan Alam
6) Ilmu Pengetahuan Sosial
7) Seni Budaya dan Keterampilan
8) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2. Muatan Lokal
1) Bahasa daerah Lampung
2) Bahasa Inggris
3. Pengembangan Diri
1) Rutinitas
a. Upacara bendera setiap Senin.
b. Berdoa ketika akan belajar dan akan pulang.
c. Berbaris ketika akan masuk kelas.
d. Membaca buku selama 15 menit setiap hari Senin secara serentak.
e. Memberi salam guru ketika akan belajar dan pulang.
f. Pembiasaan pengamalan ibadah sholat zuhur dan membaca Al-quran
2) Spontanitas
a. Memberi salam ketika bertemu guru
b. Memungut sampah di lingkungan sekolah.
c. Membantu teman yang dalam kesulitan atau terkena musibah.
d. Mengumpulkan bantuan untuk korban bencana.
3) Keteladanan
a. Sekolah adalah wilayah bebas rokok.
b. Menggunakan baju seragam di sekolah secara benar.
c. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
d. Disiplin waktu.
4) Terprogram/Ekstra Kurikuler
a. Kegiatan kurikuler olahraga sesuai dengan bakat dan minat siswa
b. Kegiatan Pramuka.
c. Kegiatan Paskibra/Upacara.
d. Kegiatan PMR
e. Pembelajaran Komputer
Kemampuan membaca dan menulis secara fungsional baik dalam bahasa Indonesia
maupun salah satu bahasa asing (Inggris, Arab, Mandarin, dsb.)
Kemampuan menghitung dengan atau tanpa bantuan teknologi, untuk mendukung kedua
kemampuan tersebut di atas.
Kemampuan memanfaatkan teknologi dalam aneka ragam lapangan kehidupan seperti
teknologi pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan, kerumahtanggaan, kesehatan,
komunikasi-informasi, transportasi, manufaktur dan industri, perdagangan, kesenian,
pertunjukan, olah raga, jasa, dsb.
Kemampuan mengolah sumber daya alam, sosial, budaya dan lingkungan untuk dapat
hidup mandiri.
Kemampuan bekerja dalam tim yang merupakan tuntutan ekonomi saat ini baik dalam
sektor informal maupun formal.
Kemampuan untuk terus menerus menjadi manusia belajar sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mengingat bahwa SDN 3 Negara Ratu berada di wilayah yang sebagian penduduknya
adalah petani, peternak, dan perajin gerabah maka Pendidikan Berbasis keunggulan lokal
yang akan dimunculkan adalah teknologi sederhana pertanian, teknologi sederhana
peternakan, dan kreasi seni dan keterampilan gerabah yang dapat meningkatkan daya
saing dan mutu serta penghasilan masyarakat.
10. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Melalui Integrasi Mata
Pelajaran, Pengembangan Diri, Dan Budaya Sekolah
Pada prinsipnya, pengembangkan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok
bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.
Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangkan pendidikan budaya dan karakter
bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa sebagai milik nereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui
tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan
suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta belajar melalui proses
berfikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan social dan mendorong peserta didik dan
mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk social.
A. Latar Belakang
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu
mengenai berbagai aspek kehidupan, dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara,
dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para permuka
masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat social berbicara
mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada
tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti
korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi
yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi topic
pembahasan hangat di media massa, seminar, dan berbagai kesempatan. Berbagai alternative
penyelesaian diajukan seperti peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan
penerapan hukum yang lebih kuat.
Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah
budaya dan karakter bangsa yang berbicarakan itu adalah pendidikan. Pendidikan dianggap
sebagai alternative yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru
bangsa yang lebih baik. Sebagai alternative yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan
dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat
memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang
tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh karena
itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada
pendidikan budaya dan karakter bangsa di bandingkan kurikulum masa sebelumnya.
Pendapat yang di kemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati
pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media masa, seminar, dan sarasehan
yang di adakan oleh Kementrian pendidikan nasional pada awal tahun 2010 menggambarkan
adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara inferatif, adalah sebagai kualitas manusia
yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional.
Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah pula menjadi
kepedulian pemerintah. Berbagai upaya mengembangkan pendidikan budaya dan karakter
bangsa telah di lakukan di berbagai direktorat dan bagian di berbagai lembaga pemerintah,
terutama di berbagai Unit Kementerian Pendidikan Nasional. Upaya penegmbangan itu
berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum
menyeluruh. Keingainan masyarakat dan kepedulain pemerintah mengenai pendidikan
budaya dan karakter bangsa, akhirnya berakumulasi pada kebijakan pemerintah mengenai
pendidikan budaya dan karakter bangsa dan mendaji salah satu program unggulan
pemerintah, paling tidak untuk masa 5 (lima) tahun mendatang. Pedoman sekolah ini adalah
rancangan operasionalisasi kebijakan pemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa.
Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu
dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan. Pengertian yang di
kemukakan di sini di kemukakan secara teknis dan di gunakan dalam mengembangkan
pedoman ini. Guru-guru Antropologi, Pendidikan Kewarganegaraan, dan mata pelajaran lain,
yang istilah-istilah itu menjadi pokok bahasan dalam mata pelajaran terkait, tetap memiliki
kebebasan sepenuhnya membahas dan beragumentasi mengenai istilah-istilah tersebut secara
akademik.
Budaya di artikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan
(belief ) manusia yang di hasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan
alamnya. Sistem berpikir, nilia, moral, norma dan keyakinan itu di gunakan dalam kehidupan
manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem
pengetahuan, teknologi,seni dan sebagainya. Manusia sebagai makluk sosial menjadi sistem
perpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan ; akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama
manusia dan alam kehidupan, manusia di atur sistem berpikir, nilai, moral, dan norma, dan
keyakinan yang telah di hasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka
yang berkembang sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem
kepercayaan,ilmu, teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai,
moral, norma, dan keyakinan yang di wariskan dan mengembangkan warisan tersebut ke arah
yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Karakter adalah watak, tabiat,aklak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang di yakini dan di gunakan sebagai landasan
untuk cara pandang, berpikir brsikap, dan bertindak, Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai,
moral, morma, seperti jujur, berani bertindak , dapat di percaya, dan hormat kepada orang
lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter
bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat di lakukan melalui
pengembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam
lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang
hanya dapat di lakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya ,
pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya bisa di lakukan dalam suatu proses
pendidikan yang tidak melepaskan pesrta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat,
dan budaya bangsa . Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah pancasila; jadi pendidikan
budaya dan karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai pancasila. Dengan kata lain,
mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai pancasila pada diri
peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dasar dan sistematis dalam mengembangkan potensi
peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu di tandai oleh warisan budaya dan
karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah
proses warisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengebangan
budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di
masa mendatang. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa , secaca aktif
peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan
penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat,
mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejaktera, sarta mengembangkan
kehidupan bangsa yang bermatabat.
Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat strategis
gagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang. Pengembangan itu harus
di lakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dan metode belajar serta
pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter
bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya harus di lakukan secara bersama oleh
semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Pendidikan adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal. Usaha sadar itu tidak boleh di lepaskan dari lingkungan peserta didik berada,
terutama di lingkungan budayanya, karena peserta didik hidup tak terpisah dalam
lingkungannya dan bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah budayanya. Pendidikan yang tiadk
di landasi oleh prinsip itu akan menyebabkan peserta didik tercabut dari akar budayanya.
Ketika hal itu terjadi, maka mereka tidak akan mengenal budayanya baik sehingga ia menjadi
orang asing dalam lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih
mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang yang tidak menyukai budayanya.
Budaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang, di mulai dari budaya di
lingkungan terdekat ( kampung RT, RW, desa ) berkembang di lingkungan yang lebih luas
yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal yang di anut oleh umat manusia. Apabila
peserta didik menjadi asing dari budaya terdekat maka dia tidak mengenal dengan baik
budaya bangsa dan dia tidak mengenal dirinya sebagai anggota budaya bangsa. Dalam
situasi demikian, dia sangat rentang terhadap pengaruh budaya luar dan bahkan cenderung
untuk menerima budaya luar tanpa proses pertimbangan (volueing). Kecenderungan itu
terjadi karena dia tidak memiliki norma dan nilai budaya nasionalnya yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk melakukan pertimbangan (valueing).
Semakin kuat seseorang memiliki dasar pertimbangan, semakin kuat pula kecenderungan
untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang baik. Pada titik kulminasinya
norma dan nilai budaya secara kolektif pada tingkat makro akan menjadi norma dan nilai
budaya bangsa. Dengan demikian, peserta didik akan menjadi warga negara Indonesia yang
memiliki wawasan, cara berfikir, cara bertindak, dan cara menyelesaikan masalah sesuai
dengan norma dan nilai ciri ke-Indonesiaannya. Hal ini sesuai fungsi dengan fungsi utama
pendidikan yang di amanatkan dalam UU Sisdiknas, mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu, aturan dasar yang mengatur pendidikan nasional (UUD
1945 dan UU Sisdiknas) sudah memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan
keseluruhan potensi diri seseorang sebagai anggota masyarakat dan bangsa.
Pendidikan adalah suatu potensi enkulturasi, berfungsi mewariskan nilai-nilai dan prestasi
masa lalu ke generasi mendatang. Nilai-nilai dan prestasi itu merupakan kebanggaan bangsa
dan menjadikan bangsa itu dikenal oleh bangsa-bangsa lain. Selain mewariskan, pendidikan
juga memiliki fungsi untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan prestasi masa lalu itu
menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai dengan kehidupan masa kini dan masa yang
akan mendatang, serta mengembangkan prestasi baru yang menjadi karakter baru bangsa.
Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan inti dari suatu proses
pendidikan.
Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dan karakter itu menghendaki suatu
proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam
kurikulum (kewarganegaraan, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, bahasa
Indonesia, IPS, IPA ,matematika, agama, pendidikan jasmani dan olahraga, seni serta
keterampilan). Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa, kesadaran akan siapa
dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. Kesadaran tersebut hanya dapat
terbangun dengan baik melalui sejarah yang memberikan pencerahan dan penjelasan
mengenai siapa diri bangsanya di masa lalu yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di
masa kini. Selain itu, pendidikan harus membangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan,
dan nilai yang hidup di masyarakat (antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang
berkembang (sosiologi), sistem ketatanegaraan, pemerintahan, dan politik
(ketatanegaraan/polotik/kewarganegaraan), bahasa Indonesia dengan cara berfikirnya,
kehidupan perekonomian, ilmu, teknologi, dan seni. Artinya, perlu ada upaya terobosan
kurikulum berupa pengembangan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Dengan terobosan kurikulum yang demikian, nilai dan karakter yang
dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat kokoh dan memiliki dampak nyata dalam
kehidupan diri, masyarakat, bangsa, dan bahkan umat manusia.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau
kebajikan yang menjadi nilai dasar budaya dan karakter bangsa. Kebajikan yang menjadi
atribut suatu karakter pada dasarnya adalah nilai. Oleh karena itu pendidikan budaya dan
karakter bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan
hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam
tujuan pendidikan nasional.
D. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah :
1. Pengembangan : pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berprilaku
baik, ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan
budaya dan karakter bangsa.
2. Perbaikan : memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat dan
3. Penyaringan : untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter yang bermartabat.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa di identifikasi
dari sumber-sumber sebagai berikut :
1. Agama : masyarakat Indonesia dalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu di dasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraanpun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari
agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter
bangsa harus didasarkan nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2. Pancasila : negara kesatuan Republik Indonesia ditegakjan atas prisip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaaan
UUD 1945 dan di jabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
1945. artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang
mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang lebihbaik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan,
dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya : sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya
itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antar anggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam
kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan
budaya dan karakter.
4. Tujuan Pendidikan Nasional : sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga
negra Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan
jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus di
miliki warga negara Indonesia. Oleh sebab itu, tujuan pendidikan nasional adlah sumber
yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya
dan karakter sebagai berikut :
NILAI INDIKATOR
1-3 4-6
Religius: Mengenal dan mensyukuri Mengagumi sistem dan cara
Sikap dan perilaku yang patuh tubuh dan bagaimananya kerja organ-organ tubuh
dalam melaksanakan ajaran sebagai ciptaan Tuhan melalui manusia yang sempurna dalam
agama yang dianutnya, toleran cara merawatnya dengan baik. siakronisasi fungsi organ.
terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Mengagumi kebesaran Tuhan Bersyukur kepada Tuhan
karena kelahirannya di dunia karena memiliki keluarga yang
dan hormat kepada menyayanginya.
orangtuanya
Mengagumi kekuasaan Tuhan Merasakan kekuasaan Tuhan
yang telah menciptakan yang telah menciptakan
berbagai jenis bahasa dan suku berbagai keteraturan dalam
bangsa berbahasa.
Senang mengikuti aturan kelas .Merasakan manfaat aturan
dan sekolah untuk kelas dan sekolah sebagai
kepentingan hidup bersama keperluan untuk hidup
bersama
Senang bergaul dengan teman Membantu teman yang
sekelas dan satu sekolah memerlukan bantuan sebagai
dengan berbagai perbedaan suatu ibadah atau kebajikan
yang telah diciptakan-Nya.
Jujur : Tidak meniru jawaban teman ( Tidak meniru pekerjaan
Perilaku yang didasarkan pada menyontek ) ketika ulangan temannya dalam mengerjakan
upaya menjadikan dirinya ataupun mengerjakan tugas di tugas dirumah.
sebagai orang yang selalu kelas.
dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
Menjawab pertanyaan guru Mengatakan dengan
tentang sesuatu berdasarkan sesungguhnya sesuatu yang
yang diketahuinya. telah terjadi atau yang
dialaminya.
Mau bercerita tentang Mau bercerita tentang
kesulitan dirinya dalam kesulitan menerima pendapat
berteman temannya.
Menceritakan suatu kejadian Mengemukakan pendapat
berdasarkan sesuatu yang tentang sesuatu sesuai dengan
diketahuinya. yang diyakininya.
Mau menyatakan tentang Mengemukakan
ketidaknyaman suasana ketidaknyaman dirinya dalam
belajar dikelas. belajar disekolah.
Toleransi : Tidak mengganggu teman Menjaga hak teman yang
Sikap dan tindakan yang yang berlainan agama dalam berbeda agama untuk
menghargai perbedaan agama, beribadah. melaksanakan ajaran
suku, etnis, pendapat, sikap, agamanya.
dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
Mau bertegur sapa dengan Menghargai pendapat yang
teman yang berbeda pendapat. berbeda sebagai sesuatu yang
alami dan insani.
Membantu teman yang Berkerjasama dengan teman
mengalami kesulitan yang berbeda agama, suku,
walaupun berbeda dalam dan etnis dalam kegiatan-
agama, suku, dan etnis. kegiatan kelas dan sekolah.
Menerima pendapat teman Bersahabat dengan teman
yang berbeda dari pendapat yang berbeda pendapat.
dirinya.
Disiplin : Datang ke sekolah dan masuk Menyelesaikan tugas pada
Tindakan yang menunjukkan kelas pada waktunya. waktunya.
perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.
Melaksanakan tugas-tugas Saling menjaga dengan teman
kelas yang menjadi tanggung agar semua tugas-tugas kelas
jawabnya. terlaksana dengan baik.
Duduk pada tempat yang telah Selalu mengajak teman
ditetapkan. menjaga ketertiban kelas.
Mentaati peraturan sekolah Mengingatkan teman yang
dan kelas. melanggar peraturan dengan
kata-kata sopan dan tidak
menyinggung.
Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan rapi.
Mematuhi aturan permainan. Mematuhi aturan sekolah.
Kerja keras : Mengerjakan semua tugas Mengerjakan tugas dengan
Perilaku yang menunjukkan kelas dengan sungguh- teliti dan rapi.
upaya sungguh-sungguh sungguh.
dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar, tugas, dan
menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Mencari informasi dari Mencari informasi dari
sumber di luar buku pelajran. sumber-sumber di luar
sekolah.
Menyelesaikan PR pada Mengerjakan tugas-tugas dari
waktunya. guru pada waktunya.
Menggunakan sebagai besar Fokus pada tugas-tugas yang
waktu dikelas untuk belajar. diberikan guru dikelas.
Mencatat dengan sungguh- Mencatat dengan sungguh-
sungguh sesuatu yang sungguh sesuatu yang dibaca,
ditugaskan guru. diamati, dan didengar untuk
kegiatan kelas.
Kreatif : Membuat suatu karya dari Membuat berbagai kalimat
Berpikir dan melakukan bahan yang tersedia dikelas. baru dari sebuah kata.
sesuatu yang menghasilkan
cara atau hasil baru
berdasarkan sesuatu yang
telah dimiliki.
Mengusulkan suatu kegiatan Bertanya tentang sesuatu yang
baru dikelas. berkenaan dengan pelajaran
tetapi diluar cakupan materi
pelajaran.
Menyatakan perasaannya Membuat karya tulis tentang
dalam agmbar, seni, bentuk- hal baru tapi terkait dengan
bentuk komunikasi lisan dan materi pelajaran.
tulis.
Melakukan tidakan-tindakan Melakukan penghijauan atau
untuk membuat kelas menjadi penyegaran halaman sekolah.
tanggung jawabnya.
Mandiri : Melakukan sendiri tugas kelas Mencari sumber untuk
Sikap dan perilaku yang tidak yang menjadi tanggung menyelesaikan tugas sekolah
mudah tergantung pada orang jawabnya. tanpa bantuan pustakawan
lain dalam menyelesaikan sekolah.
tugas-tugas.
Mengerjakan PR tanpa meniru Mengerjakan PR tanpa meniru
pekerjaan temannya. pekerjaan temannya.
Demokratis : Menerima ketua kelas terpilih Membiasakan diri
Cara berpikir, bersikap, dan berdasarkan suara terbanyak bermusyawarah dengan
bertindak yang menilai sama teman-teman
hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
Memberikan suara dalam Menerima kekalahan dalam
pemilihan di kelas dan pemilihan dengan ikhlas.
sekolah.
Mengemukakan pikiran Mengemukakan pendapat
tentang teman-teman sekelas tentang teman yang jadi
pemimpinnya.
Ikut membantu melaksanakan Memberi kesempatan kepada
program ketua kelas. teman yang menjadi
pemimpinnya untuk bekerja.
Menerima arahan dari ketua Melaksanakan kegiatan yang
kelas, ketua kelompok belajar, dirancang oleh teman yang
dan OSIS. menjadi pemimpinnya.
Rasa ingin tahu : Bertanya kepada guru dan Bertanya atau membaca
Sikap dan tindakan yang teman teman tentang materi sumber di luar buku teks
selalu berupaya untuk pelajaran. tentang materi yang terkait
mengetahui lebih mendalam dengan pelajaran.
dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat, dan
didengar.
Bertanya kepada sesuatu Membaca atau mendiskusikan
tentang gejala alam yang beru gejala alam yang baru terjadi.
terjadi.
Bertanya tentang berbagai Bertanya tentang sesuatu yang
peristiwa yang dibaca dari terkait dengan materi pelajaran
media cetak. tetapi di luar yang di bahas di
kelas.
Semangat kebangsaan : Turut serta dalam upacara Turut serta dalam panitia
Cara berpikir, bertindak, dan peringatan hari pahlawan dan peringatan hari pahlawan dan
berwawasan yang proklamsi kemerdekaan proklamasi kemerdekaan
menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya.
Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
Indonesia ketika ada teman Indonesia ketika berbicara di
dari suku lain. kelas.
Menyanyikan lagu Indonesia Menyanyikan lagu-lagu
Raya dan lagu-lagu wajib. perjuangan.
Mengagumi banyaknya Menyukai berbagai upacara
keragaman bahasa di adat di nusantara.
Indonesia.
Mengakui persamaan hak dan Bekerjasama dengan teman
kewajiban antara dirinya dan dari suku, etnis, budaya lain
teman sebangsa dari suku, berdasarkan persamaan hak
etnis, budaya lain. dan kewajiban.
Membaca buku-buku Menyadari bahwa setipa
mengenai suku bangsa dan perjuangan mempertahankan
etnis yang berjuang bersama kemerdekaan dilakukan
dalam mempertahankan bersama oleh berbagai suku,
kemerdekaan. etnis yang ada di Indonesia.
Cinta tanah air : Mengagumi keunggulan Mengagumi posisi geografis
Cara berfikir, sikap, dan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia dalam
berbuat yang menunjukkan wilayah Indonesia perhubungan laut dan udara
kesetiaan, kepedulian, dan dengan negara lain.
penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.
Menyenangi keragaman Mengagumi kekayaan budaya
budaya dan seni di Indonesia. dan seni di Indonesia.
Menyenangi keragaman suku Mengagumi keragaman suku,
bangsa dan bahasa daerah etnis, dan bahasa sebagai
yang dimiliki Indonesia. keunggulan yang hadir di
wilayah negara Indonesia.
Mengagumi keragaman hasil- Mengagumi sumbangan
hasil pertanian, perikanan, produk pertanian, perikanan,
flora, dan fauna Indonesia. flora, dan fauna Indonesia bagi
dunia.
Mengagumi kekayaan hutan Mengagumi peran hutan
Indonesia. Indonesia bagi dunia.
Mengagumi laut serta Mengagumi peran laut dan
perannya dalam kehidupan hasil laut Indonesia bagi
bangsa Indonesia. bangsa-bangsa di dunia.
Menghargai prestasi : Mengerjakan tugas dari guru Rajin belajar untuk berprestasi
Sikap dan tindakan yang dengan sebaik-baiknya. tinggi.
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,
mengakui, dan menghormati
keberhasilan orang lain.
Berlatih keras untuk Berlatih keras untuk menjadi
berprestasi dalam olahraga pemenang dalam berbagai
dan kesenian. kegiatan olahraga dan
kesenian di sekolah.
Hormat kepada sesuatu yang Menghargai kerja keras guru,
sudah dilakukan guru, kepala kepala sekolah, dan personalia
sekolah, dan personalia lain.
sekolah lain.
Menceritakan prestasi yang Menghargai upaya orangtua
dicapai orangtua. untuk mengembangkan
berbagai potensi dirinya
melalui pendidikan dan
kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja Menghargai hasil kerja
pemimpin di masyarakat pemimpin dalam
sekitarnya. menyejahterakan masyarakat
dan bangsa.
Menghargai tradisi dan hasil Menghargai temuan-temuan
karya masyarakat di yang telah dihasilkan manusia
sekitarnya. dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/komunikatif : Bekerjasama dalam kelompok Memberikan pendapat dalam
Tindakan yang di kelas kerja kelompok di kelas.
memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
Berbicara dengan teman Memberi dan mendengarkan
sekelas pendapat dalam diskusi kelas.
Bergaul dengan teman sekelas Aktif dalam kegiatan sosial
ketika istirahat. dan budaya kelas.
Bergaul dengan teman lain Aktif dalam kegiatan
kelas. organisasi di sekolah.
Berbicara dengan guru, kepala Berbicara dengan guru, kepala
sekolah, dan personalia sekolah, dan personalia
sekolah lainnya. sekolah lainnya.
Cinta damai : Tidak menggunakan kekuatan Mendamaikan teman yang
Sikap, perkataan, dan tindakan fisik dalam berselisih dengan sedang berselisih.
yang menyebabkan orang lain teman.
merasa senang dan aman atas
kehadiran dirinya.
Berbicara dengan kata-kata Menggunakan kata-kata yang
yang tidak mengundang menyejukkan emosi teman
amarah teman. yang sedang marah.
Tidak mengambil barang Ikut menjaga keamanan
teman. barang-barang di kelas.
Mengucapkan salam atau Menjaga keselamatan teman di
selamat pagi/siang/sore ketika kelas/sekolah dari perbuatan
ketemu teman untuk pertama jahil yang merusak.
kali pada hari itu.
Gemar membaca : Membaca buku atau tulisan Membaca buku dan tulisan
Kebiasaan menyediakan yang diwajibkan guru. yang terkait dengan mata
waktu untuk membaca pelajaran.
berbagai bacaan yang
memberi kebajikan bagi
dirinya.
Membaca buku-buku cerita Mencari bahan bacaan dari
yang ada di perpustakaan perpustakaan daerah.
sekolah.
Membaca koran atau majalah Membaca buku novel dan
dinding. cerita pendek.
Membaca buku yang ada Membaca buku atau tulisan
dirumah tentang flora, fauna, tentang alam, sosial, budaya,
dan alam. seni, dan teknologi.
Peduli sosial : Membagi makanan dengan Mengunjungi rumah yatim dan
teman. orang jompo.
Berterimakasih kepada Menghormati petugas-petugas
petugas kebersihan sekolah. sekolah.
Meminjamkan alat kepada Membantu teman yang sedang
teman yang tidak membawa memerlukan bantuan.
atau tidak punya.
Mengumpulkan uang dan Menyumbang darah untuk
barang untuk korban bencana PMI.
alam.
Peduli lingkungan : Buang air besar dan air kecil Membersihkan WC.
Sikap dan tindakan yang di WC.
selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam di
sekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
Membuang sampah di Membersihkan tempat
tempatnya. sampah.
Membuang sampah di Membersihkan tempat
tempatnya. sampah.
Membersihkan halaman Membersihkan lingkungan
sekolah. sekolah.
Tidak memetik bunga di Memperindah kelas dan
taman sekolah. sekolah dengan tanaman.
Tidak menginjak rumput di Ikut memelihara taman di
tanam sekolah. halaman sekolah.
Menjaga kebersihan rumah. Ikut dalam kegiatan menjaga
kebersihan lingkungan.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 3 NEGARA RATU
KECAMATAN NATAR
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran. Kalender pendidikan mencakupi permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
HARI JUMLAH
Semester
Bulan Kegiatan
Sabtu
Senin
Rabu
i gu ggu
Selu
Efe Selur Efe
ruh
ktif uh ktif
Juli 5 5 4 4 4 4 26 14 4 2 Tanggal : 2 s.d 7 Juli pendaftaran murid baru
September 4 4 4 4 4 5 25 25 4 4
Jumlah 27 26 26 26 26 26 157 91 25 15
HARI JUMLAH
S E M E S T E R II Semester
Jum'at
Kamis
Selasa
Bulan Kegiatan
Sabtu
Senin
Rabu
Maret 4 4 4 4 5 5 26 26 4 4
Dra. ZUBAEDAH
NIP. 19630909 198403 2 002
LAMPIRAN ( DOKUMEN 2 )
Tim pengembang Kurikulum Sekolah
Jadwal Pelajaran
Silabus kelas I - 6