TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
SAMBUTAN GUBERNUR .............................................................................................. iv
SAMBUTAN KEPALA DINAS .........................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Dasar Hukum .................................................................................................2
C. Konsep Integrasi ...........................................................................................3
D. Tujuan ...........................................................................................................5
E. Hasil yang Diharapkan ..................................................................................5
F. Evaluasi .........................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN
A. Karakteristik Mata pelajaran .........................................................................7
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran .....................................................................8
C. Gambaran Umum Pelaksanaan Integrasi ......................................................8
D. Pendekatan Pembelajaran ..............................................................................8
E. KD yang Bermuatan Nilai Al Qur.an dan Budaya Minangkabau .................9
F. Strategi Pembelajaran ...................................................................................9
G. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................12
B. Rekomendasi ...............................................................................................12
Daftar Perpustakaan ................................................................................................................... 13
Lampiran ...............................................................................................................................
1. Silabus Integrasi lquran dan BAM ..................................................................
2. RPP Model ......................................................................................................
3. Suplemen Bahan Ajar ......................................................................................
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................................................................
Program pengintegrasian ini, merupakan realisasi dari visi pemerintah Provinsi Sumatera
Barat yaitu terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera dan sejalan pula dengan
program prioritas kabinet kerja tentang, implementasi Program Revolusi Mental dalam
NAWACITA yang dicanangkan oleh Presiden RI. Perubahan, pengembangan dan Penguatan
Pendidikan Karakter yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
yang mengakomodir kebutuhan dan kearifan lokal demi melestarikan nilai-nilai tradisi Budaya
Alam Minangkabau yang terkenal dengan “Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah.
Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. Pengintegrasian nilai-nilai religius,
pewarisan nilai Budaya Minangkabau terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan peserta
didik yang memiliki nilai religius, cerdas, nasionalisme, integritas, gotong royong, berbudaya, dan
mandiri.
Saya berharap kehadiran buku pedoman Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau pada mata pelajaran jenjang pendidikan SMA dan SMK di Sumatera
Barat dapat memberi solusi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di kalangan generasi
muda dalam membentuk dan mendukung pendidikan karakter yang berlandaskan pada Agama
Islam dan budaya.
Panaskan makanan sebelum diberikan ke teman
Makan direbut bersama saling kejaran-kejaran
Dinas Pendidikan Sumbar buat buku pedoman
Integrasikan nilai agama & adat pada mata pelajaran
Khusus kepada peserta didik/generasi muda sebagai pewaris bangsa agar dapat
mengimplementasikan pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau sebagai
salah satu upaya dalam pembentukan dan pembinaan pendidikan karakter dalam kehidupan nyata
baik secara perorangan maupun berkelompok, dilingkungan sekolah maupun di tengah
masyarakat.
Kepada Bapak Ibu yang telah menyusun pedoman ini
Karyanya selalu dinanti untuk kemajuan Sumatera Barat
Buku pedoman yang telah disusun agar dapat dipedomani
Mudah-mudahan dapat diaplikasikan di tengah masyarakat
Selaku Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat, merasa bahagia dan bangga dengan
adanya program Pengintegrasian Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada
mata pelajaran di SMA/SMK, sehingga semua peserta didik dan guru dapat menginternalisasikan
Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangakabau setiap saat melalui pembelajaran di
sekolah dan luar sekolah, yang dikelola oleh guru atau pendidik. Untuk itu saya menghimbau pada
semua pendidik di Sumatera Barat terutama SMA/SMK agar selalu mengembangkan diri untuk
meningkatkan kompetensi religius dan kompetensi sosial, melalui program integrasi ini, yang pada
saatnya dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dalam mengembangkan karakter yang islami
dan berbudaya Minangkabau, terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Padang, September 2017
GUBERNUR SUMATERA BARAT
IRWAN PRAYITNO
Konsep integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau pada mata
pelajaran tidak menambah beban belajar peserta didik melainkan diharapkan dapat menjadi
motivasi dan percepatan pencapaian kompetensi religius dan sosial peserta didik, sesuai dengan
Tujuan Pendidikan Nasional. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi, hanya
mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan Al-Qur’an dan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau ke
dalam proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan melalui program ini peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dan
menerapkan nilai-nilai Agama (Al-qur’an) dan nilai-nilai budaya Minangkabau melalui capaian
Kompetensi ( KD ) yang relevan setiap mata pelajaran. Sehingga tamatan SMA/SMK sumatera
Barat memahami konsep “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
pendidikan di Sumatera Barat mencerminkan pendidikan yang bernuansa Minangkabau yang
menghasilkan generasi muda emas memiliki 3 dimensi yaitu intelektual hebat, agama yang taat
dan budaya yang kuat.
Akhir kata, sumbangan pikiran dari berbagai pihak berupa saran dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan program ini untuk ke depannya sangat diharapkan. Semoga
program ini dapat berjalan dengan baik, Aamiin.
Padang, September 2017
Kepala Dinas,
Drs. H. Burhasman, MM
NIP. 195904241984031006
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat dari kondisi saat ini, kita berharap kedepan peserta didik bertingkah
laku sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Sebagaimana
pesan adat Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan
baiyo”, adagium budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi
komunikasi dan inforrmasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat
ini.Mereka kurang peduli dengan orang tua, guru, teman dan masyarakat, karena mereka
asyik dengan dirinya sendiri.
Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat berusaha menemukan solusi untuk membentengi generasi muda
Sumatera Barat dengan mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas.
Upaya mengintegrasikan Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau
pada mata pelajaran di SMA yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Geograsi, PPKn,
PKWU/PKK, dan Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Sosiologi, serta Seni dan
Budaya Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, dan nilai-nilai Pendidikan
Agama Islam yang lebih dikenal dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
(ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” di Sumatera
Barat perlu diintegrasikan kedalam proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think
Globally, Act Locally”.
Konsep integrasi Pendidikan Al Quran dan Budaya Alam Minangkabau pada
semua mata pelajaran ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Setiap
minggunya peserta didik tetap belajar dengan mempedomani KI dan KD pada permen No.
24 tahun 2016. Dalam hal ini, tidak ada penambahan content materi pembelajaran sesuai
struktur kurikulum yang berlaku. Pengintegrasian Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam
Minangkabau ini dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan karakter (PPK) dan
implementasi Kurikulum 2013. Menginternalisasikan/mengintegrasikan Pendidikan Al
Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau yang menjadi adagium orang Minangkabau,
yakni: “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Syara’ Mangato Adat
Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru” merupakan program penguatan pendidikan
karakter.
Tidak semua Kompetensi Dasar (KD) yang bisa diintegrasikan dengan nilai Al
Qur’an dan budaya alam Minangkabau. Penentuan KD yang bisa dintegrasikan ini
dilakukan setelah menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD. Produk dari analisis ini
menghasilan silabus setiap mata pelajaran yang telah diintegrasikan tersebut. Selanjutnya,
silabus diikuti dengan perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
diterapkan dalam pembelajaran di kelas. RPP dilengkapi dengan suplemen bahan ajar yang
jelas. Dalam hal ini, Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau itu tidak perlu
dinilai/dievaluasi. Yang dinilai hanyalah konten materi yang di ada di KD. Sedangkan
Langkah-langkah membuat silabus dan RPP tetap sejalan dengan amanat Permendikbud
No.22 tahun 2016.
Tahun pelajaran 2017/2018 ini akan menjadi tahun pertama pelaksanaan program
integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau di SMA/SMK se -
Sumatera Barat. Penyelenggaraan program ini dikelola oleh kepala sekolah bersama wakil
kurikulum agar guru mata pelajaran dapat menyiapkan prangkat pembelajaran yang
mengintegrasikan Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau tersebut di atas.
Seiring dengan itu diharapkan sekolah dapat mengelola pelaksanan pembelajaran dengan
didukung oleh program akademik dan non akademik yang relevan secara efektif dan
efesien.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan program integrasi ini, Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan buku panduan pelaksanaan program di sekolah
B. Dasar Hukum
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 8 tahun 2016 Pembentukan dan
Sususnan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
11. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) nomor 1 tahun 2016 tentang
tata cara pengalihan personil bidang pendidikan menengah yang beralih dari
kabupaten/kota ke Provinsi;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 20016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 70 tahun 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Al Qur’an;
15. Peraturan Gubernur Nomor 71 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al Qur’an;
16. Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2012 tentang Pentunjuk Pelaksanaan
Pendidikan Karakter;
17. Peraturasn Gubernur Nomor 48 tahun 2014 tetang Pedoman Penyelenggaran
Pembelajaran di Sekolah dan Madrasah pada bulan Ramadhan.
C. Konsep Integrasi
D. Tujuan
BAB II
PELAKSANAAN
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari
Proses pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa dan
guru yang dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses
pembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur pembelajaran yang
telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan kurikulum Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan
lokal seperti budaya, dan keagamaan yang lebih Sumatera Barat perlu diintegrasikan
kedalam pembelajaran PPKN yaitu menjadikan siswa yang berkarakter nasional dan
berkepribadian Minangkabau.
C. Pendekatan Pembelajaran
Materi pembelajaran PPKN di sekolah menengah telah dirancang dengan
menggunakan pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific
Approach) yang dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 yakni dengan memusatkan
perhatian pada proses pembangunan pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual dan
sikap sosial melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual.
D. Strategi Pembelajaran
Dengan mengacu pada berbagai pendekatan dalam pembelajaran, terdapat beberapa
strategi yang dapat untuk mengembangkan kompetensi berfikir siswa dengan strategi
belajar kontekstual ,berbasis masalah (problem-based), mandiri (autonomous learning),
berbasis tugas (task-based), berbasis proyek (project-based), berbasis keingin-tahuan
(inquiry) dan penyingkapan (discovery.
Bentuk strategi lain yang lebih spesipik dengan pembelajaran PPKN terkait dengan
nilai-nilai kebangsaaan strategi lainnya adalah misalnya, untuk mengamati dapat
menggunakan model menyimak dengan penuh perhatian; untuk menanya antara lain dapat
menggunakan model bertanya dialektis/mendalam;untuk mengeksplorasi antara lain dapat
menggunakan model kajian dokumen historis; untuk menalar antara lain dapat
menggunakan model diskusi peristiwa publik; untuk mengkomunikasikan antara lain dapat
menggunakan model presentasi gagasan di depan publik (public hearing).
ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tenggiri.Ameh bukan perak pun bukan, budi
saketek rang haragoi.
BAB III
PENUTUP
Pelaksanaan program program integrasi muatan lokal terkait nilai agama dan nilai
budaya Minangkabau pada mata pelajaran PPKN bertujuan untuk meningkatkan potensi
peserta didik SMA/SMK menjadi warga Negara baik yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air yang dilandasi nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya Minangkabau serta
untuk mengembangkan pemahaman peserta didik SMA/SMK akan falsafah adat
Minangkabau Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Konsep integrasi nilai agama dan budaya Minangkabau ke mata pelajaran PPKN
ini tidak mempengaruhi beban belajar peserta didik. Sesuai dengan struktur kurikulum
2013, peserta didik belajar PPKN wajib A dengan porsi dua ( 2 ) jam pelajaran setiap
minggunya. Analisis KI dan KD yang dilakukan sesuai juga dengan permen No. 24 tahun
2016. Yang terpenting di sini, tidak ada penambahan content materi. Tapi, yang ada adalah
menginternalisasikan/mengintegrasikan nilai agama dan dan budaya Minangkabau yang
menjadi falsafah orang Minangkabau, yakni Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah (ABS-SBK) dalam pembelajaran di kelas sebagai upaya penguatan pendidikan
karakter.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat melalui MKKS Kabupaten/Kota
diharapkan dapat mengalokasikan anggaran dana BOS untuk pelaksanaan di sekolah.
Semua pihak terkait diharapkan berperan aktif dan berkontribusi secara optimal dalam
penyelenggaraan Pengintegrasian nilai-nilai Alquran dan Budaya Minangkabau pada mata
pelajaran PPKN.
DAFTAR PERPUSTAKAAN
LAMPIRAN
SILABUS INTEGRASI
AL-QUR’AN &
BAM
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
1.2 Mengorganisasi 1.2.1 Membangun nilai- Nilai- nilai Ketentuan 1. Adanya Guru Menugas .Penugas
. nilai- nilai nilai menghargai secara konstitusional alquran kesetaraan menyampai kan suku- a
konstitusional adil ketentuan UUD tentang wilayah tentang dalam kan adanya suku yang portofoli
ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 negara, warga :penciptaan ketentuan ada o tentang
1.6 Mensyukuri 1.6.1 Mengamalkan niai- Ancaman terhadap Anjuran Alam adalah Guru Mencari Menemukan
. nilai-nilai yang nilai Pancasila dalam negara dan upaya untuk : sumber menjelaskan contoh bentuk
membentuk kerja sama yang penyelesainnya 1. Berp kehidupan : anjuran prilaku bentuk
kesadaran akan membentuk kesadaran dalam perspektif egang pada 1. Fungsi dan agama dan persahabat musibah
ancaman akan ancaman terhadap alquran agama peranan nilai-nilai an dan akibat
terhadap negara negara dan upaya o QS. Ali Imran: Allah, seseorang budaya kasih prilaku
dan upaya penyelesainnya di bidang 103 2. Bers itu berbeda minang sayang serakah
penyelesainnya Ipoleksosbudhankam atu dan 2. Setiap pentingnya didalam terhadap
di bidang dalam bingkai tidak pekerjaan membangun praktek alam
Ipoleksosbudha BhinnekaTunggal Ika bercerai yang prilaku budaya diminangka
nkam dalam 1.6.2.Membangun nilai- berai dikerjakan kerjasama minang bau
bingkai nilai gotong royong yang secara dengansesa kabau.
BhinnekaTung membentuk kesadaran bersama- ma
gal akan ancaman terhadap Nilai Budaya : sama(goto manusia.
negara dan upaya 1. Nan buto ng royong
penyelesainnya di bidang pahambuih
Ipoleksosbudhankam lasuang, nan
dalam bingkai pakak palapeh
Mengembangk BhinnekaTunggal Ika badie, nan
2.6 an nilai-nilai 2.6.1. Mengidentifikasi lumpuah paunyi
ketahanan nilai-nilai kerja sama rumah, nan kuek
penyelesaianny 4.6.2.
a di bidang Mengkomunikasikan
Ipoleksosbudha dengan persentasi hasil
nkam analisis tentang ancaman
terhadap negara dan
upaya penyelesaiannya di
bidang
Ipoleksosbudhankam
Satuan Pendidikan : SMA/SMK
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : XI / 1,2
1.1.2 Menghargai hak QS. Al- larangan di ikat oleh tentang dasar yang menghargai
asasi manusia Maai’dah : membunuh. budi yang menghargai dimiliki oleh sesama
berdasarkan 32 baik hak asasi manusia. manusia.
perspektif pancasila -Saling manusia
sebagai anugerah menghormat sebagai
Tuhan yang Maha i dan pengantar
Esa Budaya : menghargai
pepatah dan tanpa
2.1 Bersikap peduli 2.1.2 Menghayati hak petitih membedaka
terhadap hak asasi asasi manusia minang n harkat,
manusia berdasarkan tentang derajat dan
berdasarkan perspektif Pancasila HAM : martabat
perspektif dalam kehidupan -Anak ikan manusia
pancasila dalam berbangsa dan dimakan
kehidupan bernegara ikan,
berbangsa dan 2.1.3 Bersikap peduli gadang
bernegara terhadap hak asasi ditabek
manusia anak
berdasarkan tenggiri.
perspektif Ameh
pancasila dalam bukan
kehidupan perakpun
berbangsa dan bukan, budi
bernegara saketek
rang
haragoi
-Tagak
3.1 Menganalisis 3.1.1 Menjelaskan arti samo
pelanggaran hak dan makna hak tinggi,dudu
asasi manusia azasi manusia ak samo
dalam perspektif 3.1.2 Menjelaskan randah
pancasila dalam makna kewajiban
kehidupan azasi manusia
berbangsa dan 3.1.3 Menelaah
bernegara karakteristik hak
azasi manusia
dalam nilai
Pancasila
3.1.4 Menelaah
karakteristik
kewajiban azsi
dalam nilai
Pancasila
3.1.5 Menelaah hak
dan kewajiban azasi
manusia sesuai
nilai-nilai dasar
pancasila
3.1.6 Menelaah
hakdan kewajiban
azasi manusia
sesuai dengan nilai-
nilai instrumental
3.1.7 Menelaah hak
dan kewajiban azasi
manusia sesuai
nilai-nilai praksis
pancasila
3.1.8 Menelaah upaya
pemerintah dalam
menegakkan
hakazasi pancasila
dalam dalam berdemokrasi dalam bermusyawara kesepakata ajaran agama untuk observasi
berdemokrasi Pancasila sesuai berdemokras h dan n yang dan budaya membuat tentang
Pancasila UndangUndang i Pancasila berprilaku dicapai minangkaba contoh sikap pelaksanaan
sesuai Undang- Dasar Negara terdapat lemah lembut melalui u tentang menghargai pemilihan
Undang Dasar Republik dalam : musyawara demokrasi nilai-nilai ke ketua RT /
Negara Republik Indonesia Tahun QS Ali h dan Tuhanan RW di
Indonesia Tahun 1945 Imran ayat mufakat. dalam lingkungan
1945 1.2.2 Mengamalkan 159 2. Mus demokrasi tempat tinggal
perilaku santun yawarah
dalam berdemokrasi untuk
Pancasila sesuai mufakat
UndangUndang adalah
Dasar Negara suara bulat
Republik yang
Indonesia Tahun Budaya diterima
1945 :pepatah dan dengan hati
petitih yang
2.2 Berperilaku 2.2.1 .Menerapkan minang ihklas.
santun dalam ketentuan Undang- tentang 3. Dida
berdemokrasi Undang Dasar demokrasi lam
Pancasila sesuai Negara Republik adat/ketent
3.2.6 Menganalisis
perilaku
mendukung
4.2 Menyajikan hasil tegaknya demokrasi
kajian tentang
sistem dan 4.2.1 Menalar hasil
dinamika hasil kajian tentang
demokrasi system dan
Pancasila sesuai dinamika sesuai
dengan Undang- UUD Negara
Undang Dasar republic Indonesia
Negara Republik tahun 1945
Indonesia Tahun 4.2.2 Menyaji hasil
1945 kajian tentang
system dan
dinamika sesuai
UUD Negara
republic Indonesia
tahun 1945
1.3 Mensyukuri nilai- 1.3.1 Meyakini nilai- Nilai-nilai Anjuran 1.Patuh dan Guru Siswa diminta Membuat
nilai dalam nilai dalam system dalam dalam Islam taat pada menceritaka untuk contoh kliping
system hukum hukum dan system untuk berlaku aturan n tentang mengemukaka tentang kasus
dan peradilan di peradilan di hukum dan adil dan hukum kebiasaan- n contoh sikap pelanggaran
Indonesia sesuai Indonesia sesuai peradilan di berbuat yang kebiasaan disiplin hukum dilihat
dengan Undang- dengan Undang- Indonesia kebaikan. berlaku dan hukum terhadap dari
Undang Dasar Undang Dasar terdapat 2.seseorang yang berlaku aturan penggolongan
Negara Republik Negara Republik dalam : yang dimasyaraka dilingkungan hukum
Indonesia Tahun Indonesia QS An Nahl mentaati t sekolah.
1945 sebagai Tahun 1945 sebagai ayat 90 perbuatan minangkaba
bentuk bentuk bersama u.
pengabdian pengabdian kepada dan
kepada Tuhan Tuhan Yang Maha peraturan
Yang Maha Esa Esa bersama
1.3.2 Mensyukuri 3.Selalulah
nilai-nilai dalam berbuat
system hukum dan sesuai
peradilan di aturan dan
Indonesia sesuai undang-
dengan Undang- undang
Undang Dasar
peradilan di kadituruik,l
3.3 Mendeskripsikan Indonesia abuah
system hukum 3.3.1 Menjelaskan goloang nan
dan peradilan di makna hokum kaditampua
Indonesia sesuai 3.3.2 Menguraikan h
dengan Undang- klasifikasi hokum
Undang Dasar 3.3.3 Menjelaskan
Negara Republik tata hokum
Indonesia Tahun Republik Indonesia
1945 3.3.4 Menjeaskan
makna Lembaga
Peradilan
3.3.5 Mengidentifikas
i dasar hokum
Lembaga Peradilan
di Indonesia
3.3.6 Mendiskripsika
n Klasifikasi
Lembaga Peradilan
di Indonesia
3.3.7 Mendiskripsika
n Perangkat
Lembaga Peradilan
3.3.8 Mendiskripsika
n tingkat Lembaga
Peradilan di
Indonesia
3.3.9 Mengudentifika
sikan Lembaga
Peradilan di
4.3 Menyaji hasil Indonesia
penalaran tentang
sistem hukum dan 4.3.1 Menalar sistem
peradilan di hukum dan
Indonesia sesuai peradilan di
dengan Undang- Indonesia sesuai
Undang Dasar dengan Undang-
Negara Republik Undang Dasar
Indonesia Tahun Negara Republik
1945 Indonesia Tahun
1945
3.4.5 Menganalisis
peran Indonesia
dalam ASEAN
3.4.6 Menganalisis
peran serta
Indonesia dalam
Gerakan Non Blok
4.4 Mendemonstrasik 4.4.1 Menalar peran
an hasil analisis Indonesia dalam
tentang peran perdamaian dunia
Indonesia dalam sesuai Undang-
perdamaian dunia Undang Dasar
sesuai Undang- Negara Republik
Undang Dasar Indonesia Tahun
Negara Republik 1945
Indonesia Tahun 4.4.2 Mendemonstrasi
1945 kan hasil analisis
tentang peran
Indonesia dalam
perdamaian dunia
sesuai Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia 1945
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
4.6 Menyaji hasil analisis 4.6.1 Merumuskan bentuk hasil analisis tentang
tentang ancaman ancaman terhadap negara dan upaya
terhadap negara dan penyelesaiannya di bidang
upaya penyelesaiannya di Ipoleksosbudhankam Mengkomunikasikan
bidang 4.6.2 dengan persentasi hasil analisis tentang
Ipoleksosbudhankam ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang
Ipoleksosbudhankam
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model persentasi kelompok dividioakan peserta didik mampu menganalisis
ancaman terhadap integrasi nasional, mengidentifikasi ancaman di Bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM, menunjukkan peran serta masyarakat dalam mengatasi
berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional, mampu menyaji hasil analisis
tentang ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang
Ipoleksosbudhankam, serta mampum mengkomunikasikan hasil analisis tentang ancaman
terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbud hankam dengan baik,
serta mampu bersikap : Jujur, disiplin, tanggung jawab,nasionalisme, menghormati orang
lain, dan peduli social
1. Kondisi geografis wilayah Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa diapit oleh Benua
Asia dan Australia berada diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
2. Pesebaran penduduk yang tidak merata (jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010
adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, konsentrasi terbanyak berada di Pulau Jawa dihuni
oleh 57,5 persen penduduk. Sumber: http://www.seocontoh.com/2016/01/data-
jumlah-sensus-penduduk-update-2016.html)
3. Kuatnya pengaruh ideologi komunisme dan liberalisme di Indonesia
4. Demokrasi liberal yang sedang berkembang bertentangan dengan nilai-nilai lokal
5. Maraknya perusahaan multinasional yang menunjukkan kuatnya pengaruh kapitalis
6. Sistem sosial masyarakat mengarah pada kehidupan individualis
7. Budaya K-POP, Korea menjadi kiblat budaya genersi muda
8. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia(alutista) belum lengkap
9. Agresi militer Belanda I (21 Juli - 5 Agustus 1947) dan agresi militer Belanda II (19
Desember 1948)
10. Kasus Pulau Sipadan Ligitan yang diklaim oleh Malaysia
11. DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI
12. Aksi teror di Ibu Kota Jakarta, yaitu Bom Thamrin
13. Maraknya penggunaan produk luar negeri
14. Ancaman NAPZA (pengguna narkoba saat ini mecapai 5,9 juta orang
http://regional.kompas.com/read)
15. UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
PENGETAHU
Konsep : AN
1. Ancaman terhadap integrasi nasional dapat berbentukKONSEPTUAL
ancaman militer dan non militer
2. Selain ancaman terhadap integrasi, ancaman lain dapat berupa ancaman dalam bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan
3. Upaya pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman integritas
E. Metode Pembelajaran
F. Media/alat pembelajaran
Media:
1. Power point
2. Koran
Alat:
1. Laptop
2. Infocus
G. Sumber Belajar
(terlampir)
E. KegiatanPembelajaran
NO KEGIATAN
PPK
a. PENDAHULUAN (10 Menit)
7) Guru menyampaikan ruang lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
COMUNICATI
b. KEGIATAN INTI ( 65 Menit) ON
No Pertanyaan
1.
c. PENUTUP ( 15 Menit )
1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada
pertemuan ini.
2) Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran pada pertemuan ini
PPK 3) Peserta didik di tugaskan untukmengerjakan Tugas Mandiri 6.3.
4) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif
solusi permasalahan yang menjadi kajian kelas dan dikaitkan dengan bentuk
bentuk musibah akibat prilaku serakah terhadap alam diminangkabau
5) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur
kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik
dan lancar.
dipahami siswa. Sedangkan untuk program pengayaan dilakukan bagi siswa yang
nilainyadi atas rata-rata dan sudah memenuhi KKM.
Mengetahui : Padang, 2017
Kepala SMA /SMK Padang Guru Mata Pelajaran
……………………………….
………………………….
Nip Nip.
Lampiran :
A. PertemuanPertama
1. PenilaianSikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam Observasi ini misalnya dilihat
aktivitas dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan pola ancaman
terhadap penggunaan bahasa dalam berkomunikasi pada saat berdiskusi.Aspek yang
dinilai pada kolom dibawah ini :
2. PenilaianKetrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik pada saat
menyajikan hasil identifikasi tentang
3. Penilaian Pengetahuan : Pertanyaan lisan sesuai IPK dan pertanyaan yang berkembang
dalam pembelajaran.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menilai hasil penugasan yaitu Tugas Kelompok
6.1 dan Tugas Kelompok 6.2.
PenyekoranTugasKelompok 6.1
Soal nomor 1 masing-masing skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 8, soal
nomor 2 skornya 2, sehinggaTotal skor tertinggi adalah 10.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 100
10
PenyekoranTugasKelompok 6.2
Nomor 1 – 13 masing-masing skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 26.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 100
26
2.Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mempresentasikan pengumpulan data bagaimana ketrampilan membuat resume, serta
menyampaikan gagasan di kelompok dan kelas.
PengalamanPribadi
No. Pernyataan Selalu Serin Kadan Tdk Alasan
g g Pernah
1. ..............................
2. ..............................
3. ..............................
4. ..............................
5. ..............................
3.Penilain Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah
kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian
diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda
ceklist (√) pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila
pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum Paham)
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya kalian
cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum
memahaminya.
B. Soal Pengetahuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat!
Soal
HOTS
Kasus Pelecehan Pancasila dan kebijakan negara oleh Australia bisa
mengancam kebhinekaan
Sumber: http://nasional.kini.co.id/2017/01/04/19687/lecehkan-pancasila-kerjasama-
militer-indonesia-australia-dihentikan
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
D. Kunci Jawaban
KunciJawaban
No Jawaban Skor
C. Pedoman Penskoran
SkorPerolehan
1. Nilai soal no 1-5 = -------------------- x 100
70
SkorPerolehan
Nilai soal no 1-5 = -------------------- x 100 + 30 : 2
70
D. Pembelajaran Remedial danPengayaan
1.Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materipelajaran
dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain
peserta didik secara terencana mempelajari Buku Teks PPKn Kelas X dan bahan dari
internet pada bagian tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal
latihan atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks
PPKn Kelas XBab 6
Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam rangkamemahami
materi pelajaran yang belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakanuji kompetensi
kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan .
2.Pengayaan
Bahan Ajar
Kelas :X
Semester : II
Topik : Ancaman terhadap integrasi nasional dan upaya penyelesaiannya
Peta Konsep
1. Ancaman militer
Ancaman terhadap
Integrasi Nasional
2. Ancaman Non
Militer
Ancaman
terhadap
Integrasi
Nasional dan
Upaya Ancaman di bidang
Penyelesaianny IPOLEKSOSBUDHANKAM
a
Upaya pemerintah
peranan masyarakat
Ancaman terhadap
Integrasi Nasional dan
Upaya Penyelesaiannya
Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua anugerah yang
diberikanNya, termasuk dengan ditakdirkannya kita menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945 ini merupakan sebuah negara yang terletak pada
posisi strategis. Selain itu, keberagaman suku bangsa yang ada di dalamnya juga merupakan
sebuah kelebihan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Sikap bersyukur tersebut dapat
ditunjukkan salah satunya adalah dengan mencintai negara. Warga negara yang baik harus
menjunjung dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal ini merupakan
kewajiban bagi setiap warga negara. Selanjutnya, menjadi warga negara yang baik haruslah
diikuti pula dengan menjadi warga negara yang berkarakter. Sikap jujur, merupakan komponen
utama yang harus dimiliki untuk menunjang terbentuknya warga negara dan berkarakter. Baca
dan pahamilah cuplikan berita berikut!
Sumber: http://www.jawapos.com
Sekarang, coba hubungkan apa kaitan cerita tersebut dengan karakter, peran pemerintah
dan upaya mengatasi ancaman integrasi bangsa. Tuliskan pendapatmu pada lembaran yang
telah disediakan guru.
Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan tersendiri.
Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan
memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat
menarik minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga
keinginan sebuah negara untuk menguasai sumber daya alam negara lain. Untuk itulah setiap
negara perlu mengantisipasi ancaman yang bisa datang sewaktu-waktu, salah satunya adalah
dengan menyiapkan angkatan bersenjata yang dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap.
Ancaman-ancaman militer dapat berupa:
a. Agresi/ Invasi
Agresi adalah segala bentuk perilaku yang disengaja terhadap makhluk lain dengan
tujuan untuk melukainya dan pihak yang dilukai tersebut berusaha untuk menghindarinya.
Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam bentuk dan cara-cara:
1) Invasi berupa serangan kekuatan bersenjata negara musuh, misalnya Invasi Teluk Babi
2) Bombardemen berupa penggunaan senjata/bom yang dilakukan oleh musuh melalui
angkatan udara
3) Blokade terhadap pelabuhan, pantai, wilayah udara
4) Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang berada dalam wilayah negara dimana
tindakan atau keberadaannya bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku
5) Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan Agresi
6) Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindakan kekerasan.
Berikut beberapa kasus pelanggaran batas wilayah baik itu silayah laut, darat dan udara:
1) TNI-AU Tahan Pesawat Asing Di Aceh
TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda Provinsi Aceh menahan sementara pesawat
militer milik Amerika Serikat (AS) di Bandara Sultan Iskandar Muda, Senin, karena tidak
memiliki izin terbang dalam wilayah Indonesia.Setiap pesawat militer yang akan terbang
harus memiliki dua izin, yakni dari kementerian luar negeri dan Markas Besar TNI. Namun
pesawat militer AS tersebut tidak memiliki kedua izin tersebut. Tapi tidak butuh pesawat
tempur TNI-AU untuk memaksa pesawat itu turun karena mereka menyatakan akan
mendarat.
2) Pulau Sipadan
Pulau Sipadan adalah sebuah pulau yang dulunya milik Indonesia. Namun mendadak
diklaim Malaysia menjadi wilayahnya. Kasus ini sempat menjadi isu besar dan membuat
hubungan dua negara memanas dengan cukup lama. Akhirnya kasus ini dilimpahkan pada
Mahkamah Internasional untuk memutuskan siapa yang berhak atas kepemilikannya.
Sayangnya, Indonesia kalah dalam persidangan itu. Hal ini terjadi karena Malaysia
dianggap mampu mengembangkan pulau dengan baik. Negara tetangga kita ini berhasil
membangun resort hingga Pulau Sipadan menjadi tujuan wisata unggulan.
3) Sengketa Ambalat
Sengketa Ambalat ini diakibatkan oleh negara Malaysia yang ingin merebut Ambalat
karena keistimewaan Ambalat yang memiliki kakayaan laut dan bawah laut, khususnya
untuk pertambangan minyak. Hal ini dapat dibuktikan ketika Malaysia membuat peta baru
pada tahun 1969 yang memasukan pulau Sipadan dan Ligitan pada wilayah negaranya,
tentu negara Indonesia tidak terima dengan pengakuan sepihak tanpa dasar aturan yang
jelas. Pengajuan sepihak itu membuat Indonesia tidak mengakui peta baru Malaysia
tersebut. Lalu Indonesia menyelesaikan sengketa ini dengan penandatanganan kembali
Persetujuan Tapal batas Laut Indonesia dan Malaysia.
c. Pemberontakan bersenjata
Di tahun 1999 lalu, Timor Timur mantan provinsi ke-27 Republik Indonesia melepaskan
diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, setelah jajak pendapat 4 september 1999
menunjukkan bahwa mayoritas (78,5%) penduduk memilih lepas sebagai negara sendiri.
Di tahun 2003, penyakit separatisme masih tetap menjangkiti sebagian bangsa ini.
Separatisme yang muncul akibat ketidakadilan struktural juga tak hilang. Ulah Gerakan
Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM) serta Republik Maluku Selatan
(RMS) tetap merisaukan pemerintah. Aceh walaupun dalam kondisi damai tentu masih
menyimpan bara politik separatis. Baru-baru ini pun, konflik yang terjadi di Papua berupa
aksi-aksi kekerasan, penembakan aparat keamanan, serta adanya isu deklarasi negera
federasi papua tentunya merupakan peringatan besar bagi pemerintah pusat untuk terus
berupaya menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Sabotase
Sabotase adalah tindakan pengrusakan yang dilakukan secara terencana, disengaja dan
tersembunyi terhadap equipment, personil dan actifity dari bidang sasaran yang ingin
dihancurkan yang berada ditengah-tengah masyarakat, kehancuran harus menimbulkan
efek psikologis yang besar. Kata "SABOT" berasal dari perancis yg artinya sepatu kayu,
populer pada abad 19 masa industri perancis yang menimbulkan pengangguran dan PHK
hingga terjadi pengrusakan mesin industri dengan memasukan sepatu kayu ke dalam
mesin2 industri yang ada, sejak saat itu Sabotase digunakan seperti pengertian yang
sekarang ini.
Salah satu bentuk sabotase yang dilakukan terhadap negara adalah dengan merusak
fasilitas-fasilitas negara sehingga dapat menghancurkan perhubungan dan melemahkan
pertahanan. Contoh: aksi sabotase yang dilakukan para pejuang dengan merusak fasilitas
umum seperti jalan dan jembatan agar tidak dimanfaatkan oleh penjajah. Sabotase
Indonesia. Aksi ini mengakibatkan 1 orang kru pesawat tewas, 1 orang penumpang tewas, dan
3 orang teroris tewas.
2. Ancaman Non Militer
Salah satu hal yang menjadi latar belakang munculnya ancaman non militer adalah
pengaruh globalisasi. Globalisasi secara umum merupakan kemajuan sains dan teknologi bagi
kemakmuran hidup manusia. Dengan kemajuan itu, ada kemudahan serta kenyamanan dengan
memanfaatkan sarana teknologi yang canggih. Dalam pandangan J.M Nas, globalisasi dapat
dipahami sebagai reaksi dan elaborasi terhadap dua gejala sosiologis ditandai dengan
berkembangnya the world system dan modernization. Dampak dari globalisasi adalah
masyarakat yang mengalami perubahan dari gejala global yang dapat mengantarkannya pada
level yang lebih tinggi.
Globalisasi dapat ditandai dengan beberapa hal :
1. Pertama, globalisasi pada dasarnya terkait dengan kemajuan dan inovasi teknologi, arus
komunikasi, dan informasi yang mencapai lintas batas negara.
2. Kedua, globalisasi tidak dapat dipisahkan dari akumulasi kapital. Wallerstain, seorang
pelopor teori sistem dunia, memandang bahwa globalisasi tidak hanya sebatas
hubungan lintas batas negara, namun globalisasi merupakan wujud kejayaan ekonomi
kapitalis dunia yang digerakkan oleh logika akumulasi kapital.
Dari keempat indikator globalisasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ancaman non militer
yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi berupa:
1) Gaya hidup yang kebarat-baratan
Gaya hidup semacam ini telah mengarah pada gaya hidup liberal. Perilaku semacam ini
mengarah pada gaya hidup hedonisme dan konsumtif. Orang-orang tidak lagi
mempertimbangkan kebutuhan ketika membeli atau melakukan sesuatu, akan tetapi lebih
kepada keinginan. Contohnya adalah maraknya penggunaan gadget. Saat ini, Indonesia telah
menjadi pasar gadget terbesar khususnya di Asia Tenggara. Hal itu terbukti yang dari survei
pasar terbaru memperlihatkan bahwa tingkat pembelian smartphonedi Indonesia pada tahun
2013 adalah salah satu yang tertinggi di wilayah ini. Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh Gfk Asia, pada kuartal pertama tahun 2013, masyarakat Indonesia telah membeli
sebanyak 14,8 juta smartphone dengan nilai mencapai USD 3,33 miliar. Raihan itu jauh
melebihi dua negara Asia Tenggara lain yaitu Thailand dan Malaysia yang masing-masing
menjual 7,2 juta unit dan 6,4 juta unit smartphone.
(https://kreditgogo.com/artikel/Gaya-Hidup/Gadget-Antara-Kebutuhan-dan-Gaya-
Hidup.html)
Di samping digunakan untuk menunjang pekerjaan, banyak orang yang
membeli gadget justru hanya difungsikan sebagai gaya hidup. Di beberapa kalangan, memiliki
gadget seperti smartphone dan tablet dianggap dapat menunjang gaya hidup penggunanya,
padahal mereka sendiri tidak tahu pemanfaatan fitur yang terdapat di gadget yang mereka
gunakan. Sebagai contoh, seorang pelajar yang membeli sebuah smartphone mahal,
seperti iPhone 5Shanya untuk terlihat keren dan ingin mendapatkan perhatian lebih dari
teman-temannya. Padahal ia sendiri tidak mengerti cara menggunakan perangkat tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa pelajar tersebut hanya menjadikan gadget sebagai gaya hidup saja,
namun tidak menggunakannya sebagai penunjang pekerjaan.
Gejala perilaku sosial yang baru akibat perubahan zaman yang begitu cepat akibat dapat
merusak nilai kultural bangsa. Gejala ini dapat disebut sebagai erosi kultural atau penurunan
nilai moral. Selain penggunaan gadget, gejala berikutnya adalah perilaku konsumtif dan
materialistis. Hidup dengan kebutuhan materi dan konsumsi makanan yang jauh
berlebihan dari apa yang dibutuhkan dan pengembangan hobi yang memerlukan biaya yang
sangat tinggi, seperti balap mobil, tanaman hias mahal, hewan langka, golf, kapal pesiar, dan
shopaholic. Perilaku seperti ini banyak diperlihatkan oleh masyarakat kelas menengah dan
kelas atas penduduk kota, termasuk pula sebagian pejabat pemerintah. Contoh lain adalah
invasi cabang-cabang restoran ‘cepat saji’ yang kebanyakn berasal dari USA di banyak kota
besar di Indonesia. Sebagian besar pengunjung adalah kaum muda kelas menengah kota.
Alasan mereka memilih restoran cepat saji hanyalah untuk mencari gengsi ketimbang
menikmati masakannya.
Gejala perilaku sosial berikutnya adalah sikap hidup individualistik yang banyak
bertentangan dengan nilai kultural bangsa yang komunal, kolektif dan menjunjung
kebersamaan. Dalam hal ini sikap individualistik adalah ketidakpedulian terhadap lingkungan,
rekan kantor, tetangga, dsb. Lawan dari sikap ini adalah tolong-menolong, kekeluargaan,
gotong-royong yang merupakan sikap hidup ideal masyarakat pedesaan yang sudah terkikis.
Selain itu gejala masyarakat individualistik ini adalah mengukur segala sesuatu dengan uang
atau materi. Hal ini menunjukkan pola hidup masyarakat komersil.
Gejala perilaku sosial selanjutnya adalah perilaku hedonistik, seperti mabuk-mabukan
dan penyalahgunaan narkotika selain itu juga penyimpangan terhadap perilaku seksual seperti
melakukan hubungan seks sebelum menikah. Banyak perilaku hedonistik ini yang menjangkiti
kaum muda kita. Pola hedonistik ini seringkali dihubungkan oleh kultur barat. Pengaruh film
barat terutama mengintruksi pola fikir kaum muda kita. (Sumber : Amri Marzali, 2005.
Makalah tentang “Degradasi Kultural Pembangunan Bangsa Indonesia”.)
2) Pudarnya rasa mencintai budaya sendiri
Pengaruh globalisasi yang juga turut membawa transisi budaya lain banyak sedikitnya
telah menggeser kecintaan bangsa Indonesia terhadap budayanya sendiri. Salah satu contoh
budaya yang marak berkembang akhir-akhir ini adalah budaya K-Pop. Generasi muda
cenderung berkiblat ke barat. Drama korea, boy band, lagu-lagu, gaya hidup artis, dicetak oleh
generasi muda yang fanatik terhadap hal tersebut. Akibatnya, budaya bangsa luntur begitu saja.
Kecintaan mereka terhadap budaya asing telah mengalahkan kecintaan mereka terhadap
budaya sendiri.
3) Hilangnya kebanggaan menggunakan produk dalam negeri
Masyarakat Indonesia umumnya telah melakukan pengaturan pada pola pikir mereka
bahwa produk asal luar negeri selalu atau bahkan selamanya akan memiliki kualitas yang lebih
bagus dibandingkan produk dalam negeri. Dan karena kecintaan mereka terhadap produk luar
negeri, mereka rela merogoh saku dalam-dalam untuk sebuah produk luar negeri.
Ada beberapa alasan yang menjadi faktor utama masyarakat Indonesia lebih memlilih
produk luar negeri:
a. Adanuya asumsi bahwa produk luar negeri memiliki kualitas yang lebih bagus.
b. Asumsi bahwa produk luar negeri lebih elit dan berkelas yang diukur dari segi kualitas dan
dari negara asal produk tersebut. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa produk yang berasal
dari negara-negara di Eropa lebih berkelas dibanding produk yang berasal dari negara-negara
di kawasan Asia.
Menurut para pecandu produk luar negeri, yang membuat produk dalam negeri terpuruk
adalah tidak sebandingnya harga dengan kualitas produk dalam negeri. Alasan mereka bahwa
produk dalam negeri memiliki kualitas rendah tetapi dipatok dengan harga yang cukup tinggi.
Berbeda dengan produk luar negeri yang mereka anggap sebanding antara kualitas dan
harganya. Walaupun memiliki harga yang relatif lebih mahal, tetapi mereka tidak segan
mengorbankan uang yang lebih banyak untuk barang tersebut.
Sebenarnya banyak alasan yang seharusnya membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih produk dalam negeri, diantara:
a. Membeli produk dalam negeri secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan
kesejahteraan para pekerja lokal. Semakin banyak permintaan akan produk dalam negeri akan
semakin meningkatkan beban pekerja dan itu berarti akan meningkatkan pula upah yang
mereka terima.
b. Membeli produk dalam negeri dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran. Apabila
permintaan produk dalam negeri meningkat, maka untuk memenuhi pertambahan jumlah
permintaan, produsen kemungkinan akan menambah jumlah pekerjanya. Dengan kata lain
kembali terbuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang masih menganggur.
c. Membeli produk dalam negeri berarti meningkatkan pendapatan negara. Alasan terakhir
adalah dengan membeli produk dalam negeri akan menentukan jati diri bangsa. Hal itu
merupakan salah satu wujud cinta kita kepada Indonesia, sebagai warga negara yang baik.
Tidak banyak pula dari masyarakat kita yang menyadari betapa bangsa ini telah
kecanduan produk luar negeri. Saat ini barang-barang kebutuan sehari-hari mulai dari
makanan, minuman, pakaian, barang elektronik, alat tulis-menulis, sampai korek api pun
merupakan barang impor. Apalagi setelah diberlakukannya sistem perdagangan bebas.
Produsen dalam negeri seakan tertimbun oleh barang impor
B. Ancaman di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
1. Ancaman di bidang Ideologi
Indonesia pernah berada pada masa dimana pengaruh ideologi komunis berkembang.
Bahkan partai komunis pernah menguasai pemerintahan. Namun ideologi ini adalah ideologi
yang dilarang sehingga tidak boleh berkembang lagi hingga saat ini. Namun selain paham
radikal tersebut, ternyata Indonesia juga rentan terhadap ancaman ideologi liberal.
Perkembangan ideologi ini menyebar dengan cepat ke berbagai sendi kehidupan masyarakat.
Ideologi liberal akan mengarah pada munculnya sikap-sikap individualistik yang tidak lagi
mementingkan kebersamaan. Dampak lain terhadap generasi muda adalah terjadinya
penurunan kualitas moral (dekadensi).
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan
bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak
lain untuk menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri
diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi
pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik
yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat
menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan
tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh
karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat
mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
3. Ancaman di bidang Ekonomi
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas
yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya
barang-barang lokal terutama yang tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang
dari luar negeri.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin
mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Pada akhirnya mereka dapat
menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara
ekonomi oleh negara investor.
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
Pihak yang menang secara leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi
penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam
sebagai akibat dari adanya persaingan bebas tersebut.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin
sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan
sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,
nasionalisme, dan patriotisme. Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh
negatif globalisasi
5. Ancaman di bidang Pertahanan keamanan
Dengan jumlah total populasi sekitar 255 juta penduduk, Indonesia adalah negara
berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari
total populasi) dan suku Sunda (15 persen dari total populasi). Kedua suku ini berasal dari
pulau Jawa, pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencakup sekitar enam puluh
persen dari total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra, jumlahnya
menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa konsentrasi populasi terpenting
berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling padat adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta
penduduk), sementara populasi paling lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah
Indonesia Timur (dengan populasi hanya sekitar 761,000 jiwa). Pesebaran penduduk yang tidak
merata, yang hanya terkonsentrasi di pulau Jawa menyebabkan sebagian daerah lagi kurang
terperhatikan, termasuk pulau-pulau terluar Indonesia yang masih terabaikan dan rentan
terhadap pencaplokan.
Berikut 12 Pulau Terluar Indonesia yang Terancam Dikuasai Negara Lain:
Nama Lokasi Spesifikasi Negara Kerawanan
Pulau Tetangga
Pulau Kabupaten Tidak ada India Illegal
Rondo Sabang, Nangroe penduduk, Fishing
Aceh Darussalam penjaga
mercusuar
Pulau Kabupaten Tidak ada Malaysia Illegal
Berhala Serdang Bedagai, penduduk, Luas Fishing,
Sumatra Utara kurang lebih 2,5 Effective
km persegi Occupation
Pulau Kabupaten Tidak ada Vietnam Illegal
Sekatung Natuna, penduduk, Luas Fishing
Kepulauan Riau kurang lebih 0,3
km persegi
Effective
Occupation
Pulau Bras Kabupaten Biak Penduduk= Republik Illegal
Numfor, Papua kurang lebih 50 Palau Fishing,
jiwa, luas= Effective
kurang lebih Occupation
3375 km persegi
Pulau Kabupaten Tidak ada Timor Illegal
Batek Kupang, Nusa penduduk, Luas= Leste Fishing,
Tenggara Timur kurang lebih 25 Effective
ha, tempat penyu Occupation
bertelur dan
migrasi lumba-
lumba
(Sumbr:https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016417173/12-pulau-terluar-
indonesia-yang-terancam-dikuasai-negara-lain/)
Data di atas baru menunjukkan 12 pulau, masih terdapat banyak pulau lagi yang bahkan
belum tercover oleh pemerintah. Sementara pulau-pulau tersebut berbatasan langsung dengan
negara tetangga. Kondisi semacam inilah yang nanti akan berakibat terhadap pencaplokan
wilayah oleh negara lain.
C. Upaya pemerintah dalam membangun integrasi nasional
Menurut Yudi Latif, dalam artikelnya, Mental pancasila, Pancasila memberikan
landasan visi transformasi sosial yang holistik dan antisipatif dalam membangun dasar dan
haluan kenegaran. Untuk mengatasi krisis multidimensional yang melanda bangsa ini,
imperatif Pancasila menghendaki adanya perubahan mendasar secara akseleratif, yang
melibatkan revolusi material, mental-kultural, dan politikal, yaitu:
a. Revolusi (basis) material diarahkan untuk menciptakan perekonomian merdeka yang
berkeadilan dan berkemakmuran; berlandaskan usaha tolong-menolong (gotong royong) dan
penguasaan negara atas cabang-cabang produksi yang penting-yang menguasai hajat hidup
orang banyak, serta atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya; seraya
memberi peluang bagi hak milik pribadi dengan fungsi sosial.
b. Revolusi (superstruktur) mental-kultural diarahkan untuk menciptakan masyarakat religius
yang berperikemanusiaan, yang egaliter, mandiri, amanah, dan terbebas dari berhala
Seperti apa yang dikatakan oleh A Prasetyantoko (analis kebijakan dari Center for Financial
Policy Studies), Indonesia perlu memperhatikan struktur produksi dan ekspor mana yang
berbeda dari negara luar. Jadi apa yang tidak di produksi di negara luar, maka produk itu dapat
dijadikan produk ekspor andalan Indonesia ke negara luar. Itulah yang disebut dengan
solusi complementary atau kebijakanperdagangan yang saling melengkapi antara Indonesia
dengan negara luar.
4. Solusi voluntary export restraint (VER)
Dengan VER, Indonesia dapat meminta negara luar untuk secara sukarela membatasi
ekspornya ke Indonesia. Caranya adalah dengan meminta negara luar mencabut subsidi ekspor
dan membeli lebih banyak lagi dari Indonesia.
5. Standarisasi bagi sebuah produk
Dengan penerapan standarisasi bagi sebuah produk diharapkan mutu dari suatu produk
terjamin, sehingga masyarakat kita akan lebih percaya terhadap produk yang dihasilkan dari
dalam negerinya sendiri. Dengan penerapan tindakan ini diharapkan dapat meminimalisasi
pasokan barang-barang impor sejenis.
6. Turunkan pajak ekspor semaksimalnya, dan perketat masuknya barang impor yang tentunya
dengan harga yg demikian murah dapat menghancurkan industri dalam negeri yang baru
bertumbuh.
7. Perketat pengawasan dana asing yang masuk ke negeri ini. Jangan sampai perusahaan-
perusahaan nasional kita ‘dikerjai’ kembali oleh investor2 asing. Butuh kejelasan porsi
kepemilikan usaha Domestik/Foreign, dan sedikit ketegasan terhadap pemindahan dana usaha
ke luar negeri.
Selain ketujuh langkah di atas, pemerintah daerah juga dapat mengeluarkan kebijakan
lokal yang dapat mendukung program pemerintah untuk mengatasi ancaman di bidang
ekonomi. Contoh: penerapan penggunaan produk dalam negeri bagi seluruh pegawai di
lingkungan Kankemenag Kutai Timur. Edaran tersebut sejalan dengan Undang-undang No 3
tahun 2014 tentang Perindustrian pada bagian keempat tentang peningkatan penggunaan
produk dalam negeri pasal 85 yakni Untuk pemberdayaan Industri dalam negeri, Pemerintah
meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kebijakan tersebut pun mengajak kepada
seluruh masyarakat untuk tetap menggunakan dan meningkatkan akan pemakaian barang-
barang yang berasal dari dalam negeri.
4. Upaya pemerintah di bidang Sosial budaya
a. Merekat persatuan dan kesatuan antar suku bangsa dengan melakukan dialog terbuka
b. Mengeluarkan regulasi dengan melarang tenaga kerja asing masuk ke Indonesia untuk
mengurangi pengangguran
c. Pemerataan pendidikan, salah satunya adalah dengan adanya program SM3T
d. Memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu untuk meningkatkan kualitas
pendidikan
5. Menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dimiliki oleh
anak-anak.
b. Sekolah
Setelah keluarga, tugas kedua untuk menanamkan budaya integrasi dipegang oleh sekolah.
Sekolah sebagai sarana pendidikan formal mempunyai peranan yang signifikan terhadap upaya
ini. Peranan sekolah diantaranya:
1. Menciptakan suasana sekolah yang multikultur namun saling menghargai
2. Mengeluarkan regulasi yang dapat menguatkan semangat persatuan dan kesatuan
3. Mengatur distribusi siswa dikelas agar bersifat heterogen
4. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
5. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
c. Organisasi masyarakat
Organisasi masyaraat hadir sebagai penyeimbng pemerintah. Artinya organisasi masyarakat
bisa saja mendukung, melakukan kritik terhadap kinerja pemerintah dan juga bisa melengkapi
pekerjaan yang belum atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Maka dalam hal ini peranan yang
dapat dilakukan oleh organisasi masyarakat adalah:
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan
sebagainya
2. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
3. Mengajak masyarakat untuk menggunakan segala fasilitas umum dengan baik dan beradab
4. Berupaya memberikan berbagai pelayanan umum yang tidak diberikan oleh pemerintah.
d. Tokoh agama
1. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
2. Mengajak masing-masing pemeluk agama untuk mau dan bersedia bekerja sama
3. Mengajak masing-masing pemeluk agama untuk merawat dan memelihara lingkungan
bersama-sama dengan baik
4. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan
nyaman
5. Mengajak pemeluk agama utuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
dalam masyarakat dan pemerintah
6. Menekankan kepada pemeluk agama untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
sehingga tidak gampang terpancing isu SARA.
A. Ringkasan Materi
dalam Pancasila ini sekaligus menjadi nilai lokalitas bagi bangsa Indonesia yang seharusnya
dapat teraktualisasi dalam tata kelola pemerintahan.
- Dalil Al-Qur’an
QS.Al-Ahzab ayat 70-71 :
70. Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar,
71. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-
dosamu. dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar.
- Nilai Budaya
Dari Ibnu Mas’ud RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu berlaku
jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu
membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran
sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari
dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu
membawa ke neraka. Dan terus menerus seorang hamba itu berdusta dan memilih yang
dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu
Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkannya dan lafadh baginya]
Dari Abdullah bin ‘Amr RA ia berkata : Sesungguhnya ada seorang laki-laki datang
kepada Nabi SAW, lalu bertanya : “Ya Rasulullah, apakah amalan surga itu ?”
Rasulullah SAW bersabda : “(Amalan surga itu ialah) jujur. Apabila seorang hamba
itu jujur berarti dia itu baik, apabila baik dia beriman dan apabila dia beriman maka
dia masuk surga”. Orang itu bertanya lagi : “Ya Rasulullah, apakah amalan neraka
itu ?” Rasulullah SAW bersabda : “(Amalan neraka itu ialah) dusta. Apabila seorang
hamba itu berdusta berarti dia durhaka, apabila durhaka dia kafir dan apabila kafir
maka dia masuk neraka”. [HR. Ahmad ). (sumber :
https://tukiman25.wordpress.com/jujur/)
Seseorang pemimpin selalu benar dan lurus dalam berfikir,berkata dan bertindak.
Kebenaran itu dipertahankan dalam berbagai kondisi dan tidak terpengaruh oleh
apapun.
Seorang pemimpin memiliki sikap dan perilaku adil ,tidak berat sebelah atau pilih
kasih.
Seseorang yang memiliki sifat arif dan bijaksana tahu menempatkan sesuatu
sesuai porsinya
4. Kaitan Nilai Budaya dengan Materi
Ungkapan minang kabau mengatakan Bajalan luruih bakato bana ,jalan luruih alua
tarantang luruih Manahan tiliak ,barabeh Manahan cubo. Seseorang pemimpin selalu
benar dan lurus dalam berfikir,berkata dan bertindak. Kebenaran itu dipertahankan
dalam berbagai kondisi dan tidak terpengaruh oleh apapun.Terkait dengan materi
pembelajaran PPKN bahwa pejabat Negara yang menjalankan fungsi dan tugas
haruslah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
berpijak pada asas-asas umum penyelenggaraan negara yang baik yaitu asas yang
menjunjung tinggi norma kesusilaan, norma kepatuhan, dan norma hukum.
A. Ringkasan Materi
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Nilai Budaya
1. Duduak samo randah tagak sama tinggi.
2. Bajalan paliharo kaki, bakato paliharo lidah
3. Maminteh sabalun anyuik, malantai sabalun lapuak, ingek-ingek sabalun kanai,
4. Kamudiak saantak galah,ka hilia sarangkuah dayuang.sasuai lahia jo bathin, sasuai
muluik jo hati.
Diriwayatkan pula dari Abu Malik Al-Asy’ari, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
”sesungguhnya Allah tidak memandang kepada pangkat-pangkat kalian dan tidak pula
kepada nasab-nasabmu dan tidak pula pada tubuhmu, dan tidak pula pada hartamu,
akan tetapi memandang pada hatimu. Maka barang siapa mempunyai hati yang shaleh,
maka Allah belas kasih kepadanya. Kalian tak lain adalah anak cucu Adam. Dan yang
paling dicintai Allah hanyalah yang paling bertaqwa diantara kalian,”. Jadi jika kalian
hendak berbangga maka banggakanlah taqwamu, artinya barang siapa yang ingin
memperoleh derajat-derajat tinggi hendaklah ia bertaqwa. Sesungguhnya Allah maha
tahu tentang kamu dan amal perbuatanmu, juga maha waspada tentang hatimu, maka
jadikanlah taqwa sebagai bekalmu untuk akhiratmu.
Sesuai dengan ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang
wilayah negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan
dan keindahan , warga negara Indonesia terdiri orang orang Indonesia asli dan orang
asing yang disahkan menjadi Warga Negara Indonesia, kemerdekaan beragama
merupakan hak setiap warga negara untuk memeluk dan beribadat sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang diyakininya. serta sistem pertahanan dan keamanan
negara negara tidak akan kokoh apabila tidak didukung oleh kesadaran bela negara
dari setiap Warga Negara Indonesia.
Dengan ketentuan tersebut tentu telah melahirkan keberagaman dalam potensi dan
kekayaan wilayah, keberagaman agama, dan keberagaman hak dan kewajiban warga
negara, oleh karena itu tentu perlu dikembangkan sikap menghargai satu sama lain.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia itu berbeda dan
beragam yang tujuannya agar manusia saling mengenal, oleh karena itu diperlukan
sikap saling menghargai satu sama lain agar keberagaman itu menjadi suatu kekuatan
yang diladasi oleh sikap persatuan dan kesatuan
3. Deskripsi Nilai Budaya
1. Adanya kesetaraan dalam kebersamaan.
2. Hati-hati supaya tidak terjadi kesalahan (tidak mengyinggung orang lain)
(yang tidak dikehendaki).
3. Dalam hidup harus berhati –hati dan waspada ,apakah terhadap bahaya dari alam
maupun ancaman dari lawan .
A. Ringkasan Materi
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan
konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya,
agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya
dibandingkan dengan negara lain. Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia
menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa
persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia.
Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi yang tinggi
anta kebudayaan. Sikap saling menghargai antar golongan, mengenali, dan mencintai budaya
lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah dengan
mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku
mempunyai rasa simpati satu sama lain.
Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika
masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-
cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak
akan pernah terwujud. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” perlu dihidupkan kembali yang
berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia
yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut.
Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Nilai Budaya
1. Duduak samo randah tagak sama tinggi
2. Bajalan paliharo kaki, bakato paliharo lidah
3. Maminteh sabalun anyuik, malantai sabalun lapuak, ingek-ingek sabalun kanai,
4. Kamudiak saantak galah,ka hilia sarangkuah dayuang.sasuai lahia jo bathin,sasuai
muluik jo hati.
Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau
antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi
menghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau
golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.
Dalam Al-Qur’an surat al hujurat ayat 13 dijelaskan agar manusia jangan saling
merendahkan satu sama lain, oleh karena itu bagi bangsa Indonesia yang berbhinneka
hendaklah dapat mengebangkan sikap toleransi dem terciptanya persatuan dan
kesatuan bangsa.
3. Deskripsi Nilai Budaya
Adanya kesetaraan dalam kebersamaan.
Hati-hati supaya tidak terjadi kesalahan(tidak mengyinggung orang lain)
(yang tidak dikehendaki).
Dalam hidup harus berhati –hati dan waspada ,apakah terhadap bahaya dari alam
maupun ancaman dari lawan.
Dalam membangun kehidupan bermasarakat/bernagari tidak semua hal bisa kita
lakukan sendiri,itulah sebabnya kita membutuhkan orang lain/teman yang disebut
dengan kerja sama.
4. Kaitan Nilai Budaya dengan Materi
Terkait dengan materi mengembangkan nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika, maka perlu adanya toleransi
yang tinggi antar kebudayaan. dan komitmen yang tinggi untuk mempersatukan
masyarakat Indonesia seperti yang tercermin dalam falsafah minang” Bajalan paliharo
kaki, bakato paliharo lidah, Kamudiak saantak galah,ka hilia sarangkuah
dayuang.sasuai lahia jo bathin,sasuai muluik jo hati. Artinya Hati-hati supaya tidak
terjadi kesalahan(tidak mengyinggung orang lain) (yang tidak dikehendaki).
dalam membangun kehidupan bermasarakat/bernagari tidak semua hal bisa kita
lakukan sendiri,itulah sebabnya kita membutuhkan orang lain/teman yang disebut
dengan kerja sama.
D. Starategi penerapan dalam Pembelajaran :
Dilaksanakan melalui kegiatan inti saat berlangsungnya diskusi kelas yang
membahas materi tentang “Nilai-nilai toleran yang membentuk komitmen
integrasi nasional dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika “dengan mencontohkan
bagaimana berprilaku hidup dalam keanekaragamaan bersuku-suku dan berbangsa-
bangsa yang berbeda-beda, sedangkan Allah menjadikan seperti itu agar manusia
saling mengenal tidak ada kelebihan bagi seseorangpun atas yang lain, kecuali
dengan taqwa dan keshalihannya yang masyarakat minang mengatakakan
Kamudiak saantak galah,ka hilia sarangkuah dayuang.sasuai lahia jo bathin,sasuai
muluik jo hati.
A. Ringkasan Materi
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki jiwa mencintai tanah airnya yang
dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu mencintai dan menjunjung tinggi
negara itu sudah merupakan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia.
Terkait dengan keanekaragaman bangsa Indonesia ,ini merupakan sebuah potensi dan
tantangan tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena memiliki kekayaan yang
melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para
wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah
tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia mudah
berbeda pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit sehingga sewaktu-
waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan
kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua warga negara harus mewaspadai segala bentuk
ancaman baik yang bersifat militer maupun non militer dalam segala bidang kehidupan yang
dapat memecah belah persatuan bangsa.
Kewaspadaan terhadap segala bentuk ancaman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dilandasi oleh kesadaran yang tumbuh dari kemauan yang dilandasi hati ikhlas tanpa
ada tekanan dari luar sebagai upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk mengatasi
ancaman dalam membangun integrasi nasional.
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi
nasional di antaranya dapat dilakukan dengan mau dan bersedia untuk berkerja sama dan tolong
menolong dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat untuk memperkokoh persatuan
dan kesatuan demi menjaga keutuhan dan keselamatan segenap bangsa dari segenap ancaman
di ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi,komunikasi,
keselamatan umum, dan hukum.
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Nilai Budaya
1. Nan buto pahambuih lasuang, nan pakak palapeh badie, nan lumpuah paunyi
rumah, nan kuek pambaok baban, nan binguang kadisuruah-suruah, nan cadiak
lawan barundiang.
2. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang,bukik samo mandaki,kalurah samo
manurun.
3. Nan kurang tukuak manukuak nan kurang bilai mambilai.
Disebutkan dalam Tafsir Al-Manar bahwa, ayat ini sebagai jalan keluar untuk
memenuhi perintah Allah supaya bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa yang di
sebutkan pada ayat sebelumnya dan untuk menjauhi larangan agar tidak meninggal atau
mati kecuali dalam keadaan Islam. (Q.S. Ali Imran : 102). Agar perintah dan larangan
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka hendaklah orang-orang yang beriman
berpegang teguh (mengamalkan) Al-Qur’an dengan berjama’ah (bersatu padu) (Tafsir
Al-Qur’anul Hakim juz III/19). Dalam ayat ini Allah subhanahu wata’ala mewajibkan
supaya berpegang teguh kepada Qur’an dan Sunnah nabi-Nya dan agar menyelesaikan
permasalahanya berdasarkan keduanya. Allah juga memerintahkan agar berjama’ah
dalam mengamalkan islam, sebab dengan cara damikian maka akan ada kesepakatan
dan kesatuan yang merupakan syarat utama bagi kebaikan dunia dan agama. (Tafsir Al-
Qurthubi juz IV/163).
Ayat ini melarang berpecah belah (berkelompok-kelompok) dalam agama,
sebagaimana berpecah-belahnya ahli kitab atau orang-orang jahiliyah yang lain. Ayat
ini juga melarang melaksanakan segala sesuatu yang dapat menimbulkan perpecahan
dan menghilangkan persatuan. (Tafsir Abi Su’ud juz I/66) Ibnu Katsir menyebutkan
bahwa ayat ini mengisahkan tentang keadaan suku Aus dan Khajraj. Pada masa
Jahiliyah kedua suku tersebut saling bermusuhan dan berperang selama 120 tahun.
Setelah mereka memeluk Islam Allah menyatukan hati mereka sehingga mereka
menjadi bersaudara dan saling menyayangi. Ketika orang-orang Aus dan Khajraj
sedang berkumpul dalam satu majlis, kemudian ada seorang Yahudi yang melalui
mereka, lalu ia mengungkit-ungkit permusuhan dan peperangan mereka pada bani
BU’ATS. Maka permusuhan diantara kedua suku tersebut mulai memanas kembali,
kemarahan mulai timbul, sebagian mencerca sebagian lain dan keduanya saling
mengangkat senjata, lalu ketegangan tersebut disampaikan kepada nabi shallallahu
alaihi wa salam. Kemudian beliau mendatangi mereka untuk menenangkan dan
melunakkan hati mereka, seraya bersabda: “Apakah dengan panggilan-panggilan
jahiliyah, sedang aku masih berada di tengah-tengah kalian?.” Lalu beliau membacakan
ayat ini. Setelah itu mereka menyesal atas apa yang telah terjadi dan berdamai kembali
seraya berpeluk-pelukan dan meletakan senjata masing-masing.
2. Deskripsi Nilai Budaya
Fungsi dan peranan seseorang itu berbeda,tetapi sebagai manusia setiap orang itu
hendaklah dihargai karena semuanya saling isi mengisi dan (kerja sama) agar
terdapat keharmonisan dalam pergaulan.
Setiap pekerjaan yang dikerjakan secara bersama-sama(gotong royong)
Pada Pendahuluan saat memberikan Motivasi awal pada peserta didik dengan
menyuruh peserta didik untuk membaca terjemahan surat Al – Imran 103 dan memberi
penjelasan , semua telah diatur dalam al Qur’an dengan memberikan isi kandungan ayat diatas
. dan selanjutnya peserta didik di bentuk kelompok diskusi untuk membahsa sesuai dengan
tuntutan Indikator pembelajaran.
bumi sanang, padi manjadi, jaguang maupiah ,taranak bakambang biak
(Baldatun Taiyibatun wa Robbun Gafuur.)
A. Ringkasan Materi
Pancasila memandang bahwa manusia dianugerahi oleh Tuhan YME akal, budi dan
nurani untuk dapat membedakan hal baik dan buruk yang kemudian menjadi pembimbing
dan pengarah perilaku manusia. HAM dalam nilai dasar pancasila tidak saja berisi kebebasan
dasar tetapi juga berisi kewajiban dasar yang melekat secara kodrati. Hak dan kewajiban asasi
ini tidak dapat diingkari dan menjadi dasar berbangsa dan bernegara. Maka nampak sekali
bahwa konsep hak asasi yang berlaku di Indonesia adalah penjabaran dari sila kemanusiaan
yang adil dan beradab dan disemangati oleh sila-sila lainnya dari Pancasila.
Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia
sebagai makhluk tuhan YME memiliki derajat dan martabat yang sama.dengan pengakuan
akan prinsip dasar tersebut,setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut hak asasi
manusia. Jadi,kesadaran akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari pengakuan manusia
sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.
Hak Azazi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya
yang wajib dihormati,dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,hukum,pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.Hak
dan kewajiban azasi dua hal yang saling berkaitan dan hubungan sebab akibat.Pancasila
32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia
seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-
olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang
kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.
- Nilai Budaya
1. Tagak samo tinggi, duduak samo randah
2. Untuak nan kadiambiak, bakeh nan kadiunyi
3. Gadang maimpok, panjang malindih, laweh nak manyawok .
dosanya di sisi Allah Swt. Bahkan ditegaskan bahwa membunuh seseorang adalah
seperti membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan
seseorang seperti pahala memelihara kehidupan semua manusia.
Ketahuilah bahwa orang yang mati karena dibunuh oleh seseorang tanpa ada alasan
yang dibenarkan oleh agama (bighoiri haqq, seperti perang jihad, melaksanakan
hukuman, dll), maka kelak di akhirat tangan kanannya memegang kepalanya sendiri
dengan urat leher mengeluarkan darah. Sedangkan tangan kirinya menyeret orang yang
membunuhnya untuk dihadapkan kepada Allah Swt. Orang yang dibunuh ini kemudian
berkata, “Wahai Tuhanku, orang inilah yang telah membunuhku”, lalu Allah berfirman
kepada pembunuh itu, “Celakalah engkau!” lalu pembunuh itu diseret ke neraka.
Sungguh kita berlindung kepada Allah agar dijauhkan dari perbuatan keji ini.
http://princekevin019.blogspot.co.id/2015/10/kandungan-surah-al-maidah-ayat-
32.html
2. Kaitan Ayat Al-Qur’an Materi
Pancasila merupakan bagian dari nilai-nilai Universal Islam. Nilai-nilai Pancasila itu
terkandung di dalam ajaran Al-Qur’an. hak asasi manusia dalam aturan buatan manusia
adalah keharusan (dharurat) yang mana masyarakat tidak dapat hidup tanpa dengannya
. Hak-hak alamiah manusia telah diberikan kepada seluruh ummat manusia sebagai
makhluk yang diciptakan dari unsur yang sama dan dari sumber yang sama pula Allah
menjamin kehidupan, diantaranya dengan melarang pembunuhan dan meng-qishas
pembunuh. Merupakan hak setiap orang untuk meminta perlindungan kepada
penguasa yang sah yang dapat memberikan perlindungan dan membelanya dari bahaya
atau kesewenang-wenangan. Bagi penguasa muslim wajib menegakkan keadilan dan
memberikan jaminan keamanan yang cukup.
3. Deskripsi Nilai Budaya
Sikap dan perilaku saling menhormati dalam kehidupan bermasarakat, bangsa dan
Negara, dengan tidak membedakan harkat, derajat martabat manusia .Kebersamaan
(budaya egaliter)
Ambillah yang menjadi hak kita dan tempati posisi kita dalam rangka melaksanakan
kewajiban
Sifat seseorang berkuasa yang ingin memaksakan kehendaknya kepada orang lain
dalam
Segala hal.
A. Ringkasan Materi
Pada saat ini demokrasi tumbuh dan berkembang sangat pesat di berbagai belahan
dunia. Para ahli ketatanegaraan dan tokoh-tokoh politik meyakini bahwa demokrasi merupakan
sistem pemerintahan yang mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat. Demokrasi memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada rakyat untuk berpartisipasi atau turut aktif di dalam
penyelenggaraan Negara
Demokrasi dipandang memiliki arti yang sangat penting bagi manusia di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mengingat pentingnya demokrasi maka
perlu diwujudkan kehidupan yang demokratis di lingkungan keluarga, masyarakat atau
kenegaraan, Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mewujudkan sistem
politik yang demokratis, diantaranya adalah menyelesaikan perselisihan dengan damai dan
secara melembaga.
Adapun arti penting kehidupan demokratis dalam kehidupan kenegaraan antara lain
terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis antara pejabat dengan pejabat dan antara
pejabat dengan rakyat.Untuk mewujudkan itu semuanya diharapkan Pemimpin yang selalu
bermusyawarah dalam mengambil keputusan, ini sesuai pula dengan nilai-nilai agama Islam
dan nilai-nilai budaya yang ada diminang kabau.
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya
- Nilai Budaya
1. Bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik
2. Ulek baru digolekkan, picak baru dilayangkan.
3. Elok diambiak jo etongan, buruak dibuang jo mufakat.
Dalam ajaran agama islam sesuai dengan surat ali imran ayat 159 mengajarkan
beberapa hal yang harus dilakukan secara berurutan dalam bermusyawarah ,yaitu
:Bersikap lemah lembut, Memberi maaf dan bersedia membuka diri, memohon
ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya
atas keputusan yang dicapai
A. Ringkasan Materi
Sesuatu disebut hukum jika mengandung unsur-unsur: peraturan mengenai tingkah laku
manusia dalam pergaulan masyarakat, peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan-badan
resmi yang berwajib, peraturan itu bersifatmengikat dan memaksa, serta sanksi terhadap
pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Adapun yang menjadi karakteristik dari hukum adalah adanya perintah dan larangan
yang harus dipatuhi oleh semua orang sedangkan Kekuasaan kehakiman di Indonesia
dilakukan oleh Mahkamah .Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi
badan peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan
militer, dan peradilan tata usaha negara, serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Lembaga-
lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan dan terlepas dari intervensi pihak lain,
baik dari lembaga legislatif, eksekutif, maupun lembaga lainnya.
suatu ketentuan hukum mempunyai tugas untuk menjamin kepastian hukum bagi setiap
orang di dalam masyarakat dan menjamin ketertiban, ketenteraman, kedamaian, keadilan,
kemakmuran, kebahagian, dan kebenaran serta menjaga jangan sampai terjadi perbuatan “main
hakim sendiri” dalam pergaulan masyarakat.
Sedangkan Tujuan ditetapkannya hukum bagi suatu negara adalah untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan, mencegah tindakan yang sewenang-wenang, melindungi hak asasi
manusia, serta menciptakan suasana yang tertib, tenteram aman, dan damai.
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
F. Nilai Budaya
1. Alua samo dituruik, pasa samo ditampuah.
2. Alua samo dituruik, limbago samo dituang
3. Naiaklah dari janjang, turunlah dari tanggo
4. Jalan pasa nan kadituruik, labuah goloang nan kaditampuah
orang lain dengan harta, badan, ilmu atau lainnya. Jika dalam ibadah, maka dengan
mengerjakan kewajiban atau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya.
Disebutkan memberikan sesuatu kepada kerabat meskipun masuk dalam keumuman,
agar mendapatkan perhatian lebih. Kerabat di sini mencakup kerabat dekat maupun
jauh, akan tetapi semakin dekat, maka semakin berhak mendapat kebaikan.
Yaitu dosa besar yang dianggap keji baik oleh syaraâ™ maupun fitrah, seperti syirk,
membunuh dengan tanpa hak, zina, mencuri, â˜ujub, sombong, merendahkan
manusia, dan lain-lain.
Yaitu perbuatan dosa yang terkait dengan hak Allah.
Ada yang menafsirkan baghyu dengan, âœperbuatan dosa yang terkait dengan
manusia.†•
Dengan perintah dan larangan. Ayat ini mencakup semua perintah dan larangan, di
mana tidak ada sesuatu pun kecuali masuk di dalamnya. Ayat ini merupakan kaidah, di
mana masalah juzâ™iyyah (satuan) masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, setiap
perkara yang mengandung keadilan, ihsan, dan memberi kepada kerabat, maka hal ini
termasuk yang diperintahkan Allah, sedangkan setiap perkara yang mengandung
perkara keji, munkar atau zalim kepada manusia, maka hal ini termasuk yang dilarang
Allah. Maka Mahasuci Allah, yang menjadikan dalam firman-Nya petunjuk, cahaya,
dan pembeda antara sesuatu. Karena apabila kamu sudah mengambil pelajaran darinya,
memahami dan mengerti, maka kamu dapat mengamalkan konsekwensinya, sehingga
kamu dapat berbahagia.
Sejalan dengan Tujuan ditetapkannya hukum bagi suatu negara adalah untuk
menegakkan kebenaran dan keadilan, mencegah tindakan yang sewenang-wenang,
melindungi hak asasi manusia, serta menciptakan suasana yang tertib, tenteram
aman, dan cinta damai , maka ayat Al-Qur’an surat An Nahl ayat 90 juga
mengajarkan Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat,
dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan
Menciptakan perdamaian)..
Negara Indonesia adalah negara hokum artinya negara yang berdiri di atas hokum
yang menjamin keadilan,ketertiban,ketentraman serta kedamaian kepada warga
negaranya sesuai menurut UUD 1945. Keadilan,ketertiban,ketentraman serta
kedamaian merupakan syarat tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga
negaranya,Olehkarena itu sangat diharapkan kepada setiap warga Negara untuk
taat dan patuh melaksanakan hokum dan peraturan yang berlaku dalam Negara
Indonesia, serta berlaku adil terhadap sesama warga negara baik dalam kehidupan
pribadi,masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
terciptalah kebahagiaan hidup bersama ditengah masyarakat .Taat dan patuh
terhadap hokum dan peraturan serta berbuat adil didalam budaya minangkabau
disebut dengan :
Jika seluruh warga Negara telah mematuhi dan taat kepada hokum dan peraturan
yang berlaku sehingga terciptalah keadilan dan kepastian hokum sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945 sebagai pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Disampaikan pada kegiatan inti ketika menjelaskan pengertian Negara hokum dan
demokrasi dengan memberikan contoh penerapannya sesuai ajaran agama islam dan petatah
petitih budaya minangkabau sehingga terjalin komunikasi yang akrab dan harmonis .dalam
kehidupan bersama dalam NKRI.
A. Ringkasan Materi
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain.
Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan kemerdekaannya, negara tersebut
membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu
negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain. Misalnya, ketika awal
kemerdekaan, bangsa Indonesia membutuhkan pengakuan dan dukungan dari negara lain. Oleh
karena itu, para pendiri negara menjalin hubungan dengan India, Australia, Amerika Serikat,
Belgia, Mesir, dan sebagainya. Alhasil, kemerdekaan Negara Indonesia mendapatkan
dukungan dari negara-negara lain di dunia.
Hubungan internasional dikemas dalam politik luarnegeri suatu negara. Politik luar
negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan
nasional negara yang bersangkutan.
Pola hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia dapat dilihat dari
kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan
negara lain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabdikan bagi
kepentingan nasional, terutama kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan
persahabatan dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional.
Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta:Mempertahankan
kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara., Memperoleh barang-barang yang
8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Nilai Budaya:
adalah suatu kewajiban yang harus ditunaikan tanpa pandang bulu. Karena, keadilan
itulah yang lebih dekat kepada takwa kepada Allah, dan terhindar dari murkaNya,
adalah termasuk dalam kategori fi’lut tafdhil, yaitu pada kedudukan ditempat yang tidak
terdapat perbandingannya.
Jika ada agama yang menjadikan kasih sebagai tuntunan tertinggi, Islam tidak
demikian. Ini karena kasih, dalam kehidupan pribadi aplagi masyarakat, dapat
berdampak buruk. Bukankah jika anda merasa kasihan kepada seorang penjahat, anda
tidak menghukumnya?adil adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Jika
seseorang memerlukan kasih, dengan berlaku adil anda dapat mencurahkan kasih
kepadanya. Jika seseorang melakukan pelanggaran dan wajar mendapat sanksi yang
berat, ketika itu kasih tidak boleh berperanan karena ia dapat menghambat jatuhnya
ketetapan hukum atasnya. Ketika itu, yang dituntut adalah adil, yakni menjatuhkan
hukuman setimpal atasnya.
http://mynewgaregeh.blogspot.co.id/
2. Kaitan Ayat Al-Qur’an dengan Materi
Hubungan internasional merupakan salah cara bagi suatu negara dalam mengatasi suatu
persoalan yang dialami oleh suatu negara, misalnya misalnya kekurangan tenaga ahli
untuk membangun negerinya maka melalui hubungan internasional negara tersebut
mampu mengatasi persoalan tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain. Oleh
karena itu hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
kehidupan suatu negara yang beradab.
Dengan mengadakan hubungan internasional maka Tujuan politik luar negeri Indonesia
sesuai dengan pendapat Muhammad Hatta:yakni meningkatkan perdamaian
internasional dan meningkatkan persaudaraan segala bangsa dapat kita wujudkan ,ini
sejalan dengan ajaran islam dalam alqur’an Al Maidah ayat 8 agar kita selalu
menegakkan kebenaran, jangan memelihara permusuhan dan berlaku adil terhadap
sesama.
Lampiran:
SUMBANG DUO BALEH
Oleh: Ratmil, M.Pd.
Masyarakaik Minangkabau mampunyoi duo sumber ajaran nan dipacik arek di pagang taguah
sabagai pondasi di dalam hiduiknyo, baiak nan barupo atau indak barupo tarutamo masalah akhlaq.
Sumber ajaran nantun adolah adaik jo ugamo Islam, sasuai jo falsafah hiduik urang Minangkabau Adaik
Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK), adaik mamakai, syarfak mangato, alam
takambang jadi guru.
Nan manjadi dasar Sumbang Duobaleh ko adolah Undang Undang Adaik Minangkabau disabuik
juo jo Undang Undang Nan Duo Puluah pado bahagian “Undang - Undang Nan Salapan” dikecekan
pado bahagian nan ka duo nantun “sumbang - salah”. Nan menjadi ukuran dalam parangai dek
masyarakaik Minangkabau, iyolah Sumbang jo Salah. Sumbang adolah konsep untuak manyatokan
parangai urang dalam bagaua nan bapotensi manggiriang urang tu untuak babuek salah. Salah adolah
konsep untuak mayatokan tantang suatu parangai nan malangga aturan adaik ataupun Syara’ (Islam)
secaro sadar atau indak sadar. Apobilo sumbang bahubungan jo parangai atau kurenah nan alun dapek
dikanai jo sanksi hukum, sadangkan salah adolah parangai nan dapek dikanai sangsa hukuman secaro
pidana. Sacaro adaik urang Minangkabau malarang kaumnyo indak sajo untuak babuek salah karano
akan mambuek malu keluarga jo kaum, tapi juo manjauhannyo sajak samulo dalam bantuak parangai
nan dapek manggiriang urang Minangkabau untuak babuek salah (sumbang), samacam tindakan
“preventif”.
Konsep sumbang condong bahubungan arek jo sopan santun, etika atau tata krama bagaua di
antaro individu di dalam keluarga jo masyarakaik. Ciek di antaronyo adolah manyangkuik adaik iolah
hubungan antaro laki-laki jo padusi, antah inyo tu badunsanak atau indak. Hal iko manunjuakan, sacaro
adaik Minangkabau mampunyoi bateh-bateh tatantu. Pambateh nantun dilakuan sabagai pamaga untuak
manjauhi tajadinyo salah. Adab Pargaulan di antaro anak laki-laki jo anak padusi, walaupun inyo tu ado
hubungan dunsanak sakalipun, mastilah dalam bateh indak manimbuan sumbang. Urang nan malangga
sumbang ko disabuik “urang nan indak baradaik”, “indak tau di nan ampek”. Ukuran sumbang adolah
salah cando - buruak rupo (indak sasuai jo kelaziman). Ado duo baleh macam sumbang menuruik adaik
Minangkabau.
Ka duo baleh sumbang tu pado pokoknyo mambimbiang urang Minangkabau, tarutamo untuak
padusi, supayo harago dirinyo tajago jo elok. Ajaran sumbang duobaleh nantun basandikan kapado
ajaran ugamo Islam nan disabuik sabagai pabuatan fasiak atau maksiat. Ajaran Islam nan barasa dari
al-Quran dan Sunnah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wassalam malarang umaiknyo untuak mandakek i zina,
mandakek sajo alah di larang dalam ugamo apolai mangarajoannyo, sasuai jo Firman Allah SWT dalam
Al Quran surat ka Tujuah Baleh (17) ayaik ka tigo puluah duo (32) nan aratinyo :
”Dan janlah angkau mandakeki zina, (zina) nantun sungguah suatu karajo ino, dan suatu
jalan nan buruak.“
Ugamo Islam maajaan ka satiok anak laki-laki untuak manahan pandangan jo kamaluannyo
supayo indak babuek zina sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek Annur (24) ayik ka 30 nan
aratinyo:
“Kecekanlah kapado urang laki-laki nan baiman: “supayo inyo manjago pandangannyo
jo mamaliharo kamaluannyo, nan takah nantun labiah suci dek inyo. Sungguah Allah Maha
Mangayahui apo nan inyo karajooan”.
Bak nantun jo untuak urang padusi, di sampiang inyo dianjua an untuak manahan pandangannyo
taradok lawan janih, juo disuruah untuak menutuik auratnyo samo karuduang sarato mamakai baju
Kuruang. Baju Kuruang Basiba misalnyo, sahinggo indak taliek bagian-bagian tubuahnyo nan rancak tu.
Al Qur’an manyabuik an sabagai “parhiasan” Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surek An Nur (24) ayaik
ka 31 nan aratinyo:
“Kecekanlah kapado sado padusi nan baiman supayo inyo manjago pandangannyo
(pancaliakannyo), dan mamaliharo kamaluannyo dan janlah mampacaliakan parhisannyo
(auratnyo), kacuali nan biaso tacaliak. Dan andaknyo inyo manutuikan kain karuduang ka
dadonyo, dan janlah manampakan auratnyo, kacuali kapado suaminyo, atau ayahnyo atau ayah
suaminyo atau anak laki-lakinyo atau anak-anak atau saudaro-saudaro laki-lakinyo atau anak-
anak laki-laki saudaro laki-lakinyo atau anak-anak atau padusi-padusi sasamo baugamo Islam,
atau hamba sahaya nan inyo punyoi, atau palayan-palayan laki-laki (tuo) nan indak punyo
kainginan (kapado padusi), atau anak-anak nan alun mangarati tantang aurat padusi. Dan janlah
maantakan kakinyo supayo dikataui parhiasan nan inyo andok an. Dan batobaiklah kalian
kasadonyo kapado Allah, oi urang-urang nan baiman supayo kalian baruntuang”
Dek kareno nantun, untuak manjago supayo urang tu, antah inyo laki-laki atau padusi, supayo
indak sampai tajarumuih ka dalam maksiat, Islam manganjurkan supayo urang-urang nan alah mampu
kawin untuak sacapeknyo menikah dan nan alun mampu supayo menjago dirinyo. Setiok urang nan
mampunyai kalabihan kamampuan materi dianjuan untuak mambantu nan lainnyo supayo dapek nikah
sacaro sah sasuai jo firman Allah SWT dalam Al Qur’an surek 24 ayaik 32 nan aratinyo
“Dan nikahkanlah urang-urang nan masih mambujang di antaro kalian, dan urang-urang
nan layak (manikah) dari budak-budak kalian nan lali-laki jo padusi. Jikok urang tu bansaik, Allah
maagiah kamampuan kapado urang tu jo KaruniaNyo. Dan Allah mahaluas (pambarianNyo), Maha
Mangatahui”.
Al Qur’an surek 24 ayaik 33, nan aratinyo:
“Dan urang urang nan indak mampu manikah andaklah manjago kasucian (dirinyo),
sampai Allah maagiah kamampuan kapado urang tu jo kurnia-Nyo. Dan jikok budak nan kalian
punyoi maninginan pajanjian (bebas), andaklah kalian buek pajanjian jo inyo, jikok kalian
mangatahui ado kabaikan padonyo, dan agiahanlah ka inyo sabagian dari arato Allah nan
dikaruniaan -Nyo kapado kalian, dan janlah kalian paso budak nan padusi untuak manjadi palacur,
sadangkan inyo mainginan kasucian, karano kalian andak mancari kauntungan iduik duniawi.
Siapo sajo nan mamasonyo (budak nan padusi), mako sungguah Allah Maha Pangampun, Maha
Panyayang (ka inyo) sasudah inyo di paso”.
Bilo dilangga katantuan-katantuan sarupo nan alah dijalehan di ateh dapek diancam jo hukuman
nan barek. Di dalam Adaik Minangkabau disabuik an adonyo hukuman buang sepanjang adaik. Urang
nan malakukan kasalahan dalam bantuak palanggaran susila (mamaluan, tarutamo babuek zina) akan
dikalua an dari kaanggotaan kaum sakaliguih diusia dari kampuang halaman nan basangkutan. Nan
partamo punyo hak maagiah hukumanko iolah kaum atau suku dari urang nan babuek kasalahan tu,
sadangkan kaum atau suku lain bakawajiban untuak mandukuang atau mampakuaik hukuman tu.
Manuruik Navis (1984), ado ampek tingkek atau macam hukuman buang dalam masyarakaik
Minangkabau, sabagai barikuik:
1. Buang siriah, adolah mangucian urang nan mambuek salah tu dari kaumnyo surang, jo
konsekuensi hak jo kawajiban taradok kaumnyo dicabuik, sarato kawajiban kaumnyo taradok inyo
dicabuik pulo;
2. Buang biduak, nantun mangucian urang dek saluruah kaum nan ado dalam tampek inyo tingga;
3. Buang tingkarang, nantun tindakan pangusiran dari tampek tingganyo;
4. Buang daki, berupo pangusiran urang dari tampek inyo tingga sarato diambiak sacaro paso
saluruah harato bandonyo untuak kamudian diagiahan kepado panderita kajahatannyo (korban).
Foklor Sumbang Duobaleh adolah samacam panyampaian pasan dalam bantuak puitisasi atau
patatah petitih nan disampaiaan sacaro lisan dek tim. Jumlah pamain sabanyak 14 urang. Nan tadiri dari
surang nan batindak sabagai Mamak (Pangulu) dan surang lai sabagai Niniak (Bundo Kanduang) sarato
12 urang anggota tim nan batindak sebagai Puti Bungsu.
Pakaian Tim iko disasuaikan jo pakaian Adaik di Minangkabau. Mamak bapakaian Datuak
sakurangnyo babaju guntiang cino jo sarawa batiak, pakai kopiah saru saruang bugih. Niniak bapakaian
Bundo Kanduang sadangkan Puti Bungsu bapakaian Baju Kuruang Basiba jo jilbab nan sarasi.
1. Hantaran kato dek Mamak (sabagai mamak datuak) :
“Sairing balam jo barabah,
barabah lalu balam mandi
sairing salam jo sambah
sambah lalu salam kumbali
Kaganti siriah nan sakapua
Umpamo bajawek tangan
Ka rang banyak salam tatabua
Ka nan tuo sambah datang
“Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek
tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang nantun jangga, sanjang
ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau
bahaso di pasaran, kurang aja, indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko…
na’udzubillahiminzalik. (baco basamo-samo, muko digeleng-gelengan)”
Nah, cubo simak jo danga elok-elok yo pasan bundo kanduang ko disampaian dek Puti
Bungsu:
3. Payampaian dari Tim Puti Bungsu:
Puti Bungsu I:
“Sumbang duduak.
Duduak sopan untuak padusi Minangkabau iyolah basimpuah.
ijan sakali-kali duduak baselo cando laki-laki,
Puti Bungsu II
“Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu
atau di janjang turun naiak,
usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti,
sumbang tagak jo laki-laki,
apolai bukan jo muhrim,
konon pulo ba rundiang-rundiang sambia tagak.”
Puti Bungsu IV
“Sumbang Kato.
Bakatolah jo lunak lambuik,
duduak an etongan ciek-ciek,
nak paham urang mukasuiknyo,
sumbang bana dek padusi barundiang co murai batu
bak aia sarasah tajun, rumik lah urang mamiliahi.
Kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru
dijawab patuik dijawek,
didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2,
pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati,
kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami,
manhyabuik harimau di tangah hutan,
bak nantun ajaran sopan santun”
Puti Bungsu V
“Sumbang Caliak.
Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah,
pamadok arah ka bulakang,
pamatuik-matuik diri surang, sumbang namonyo.
Nyampang awak pai ba tandang,
pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang,
sabantuak urang manyalidiak,
kok awak manjadi tuan rumah,
usah pancaliak ka jam tangan,
tasingguang urang sadang duduak,
nantun ma usia caro aluih,
mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili
usah pamadok tanang2,
manantang bola matonyo, indak buliah…
tapi buanglah pandang ka nan lain,
manakua caliak ka bawah.”
Puti Bungsu VI
“Sumbang Makan.
Makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan.
manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang,
sabab nan makan mancapak-capak,
bangso si lupak jo si samuik,
kuranglah sopan jo taratik,
kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem.
Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan,
suok nan usah gadang2.
manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek,
Puti Bungsu IX
“Sumbang Tanyo.
Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan,
batanyo salapeh arak,
aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah,
jo hormat silahkan duduak,
sasudah nantun latakkan aia suruah minum,
salasai minum agak sataguak,
raso lah cukuik istirahat,
baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadaitangan,
caro tata krama moderennyo “apa nan bisa saya bantu”,
mako kasa lah bana budi awak,
alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo,
a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak. indak buliah.
buruak angkuah namonyo awak.
Salain nan dari pado nantun, kok tamu awak sadang makan,
sumbanglah bana manayokan
“bara harago bareh kini” indak buliah tu,
nantun pantangan urang Minangkabau tu,
ciek lai,
kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang,
indak buliah,
kok masuak ka kampuang
pantang batanyo ka urang lapau,
lai mamak manjua sabuak,
atau mamintak tambah gulo stek mak, jan ..!
mati gadih kau dibueknyo piak,
indak buliah tu.”
Puti Bungsu X
“Sumbang Jawek.
Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab,
jan sampai urang tasingguang,
umpamo urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain,
tukang kain ko anak gadih lo, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?”
dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”,
Puti Bungsu XI
“Sumbang Bagaua.
Indak buliah bagaua jo laki-laki
kalau awak sajo padusi surang
mancampua bakeh nan banyak,
sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua
lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan,
dek awak tu anak gadih,
sumbang bagaua jo paja ketek,
sato manyuruak ba kuciang-kuciang
basimbang main kalereang
balari bakaja-kaja,
atau bapacaran bagaua lah sarupo laki bini,
ilia mudiak indak lakek lakang,
sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…
kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki
lukolah iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahmi…”
Lampiran
a. Integrasi Materi Nilai-nilai Karakter Bangsa, Agama dan Budaya Minang.
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
1 Religius Iman ABS – SBK (Adat Basandi Syara’,
Islam Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’
Ihsan Mangato Adat Mamakai)
Taqwa
2 Jujur Shiddiq (benar) Nan bana ditagakan
3 Toleransi Tasamuh Lamak diawak katuju diurang, awak
(toleransi) mandapek urang indak ka hilangan,
baso elok budi katuju
4 Disiplin Taat dan Alua jo patuik, patuik jo mungkin
Istiqamah
(konsiten dan
komitmen)
5 Kerja Keras Mujahadah Nak kayo kuek mancari, nak pandai
(bersungguh- kuek baraja, nak mulia tapek-i janji,
sungguh) nak labo namuah barugi
Jariah manantang buliah
6 Kreatif dan Tajdid Ndak kayu janjang dikapiang
Inovatif (pembaharuan) Ndak ameh bungka diasah,
Ndak rotan aka pun jadi
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
“Bana” hanya di dasarkan (Alur,
patuik, raso, pareso, malu jo sopan)
sebelum Islam. Namun setelah Islam
Bana di kuatkan Ilmu Pengetahuan
Moderen ttg.Demokrasi serta nilai-
nillai Al Qur’an.dan Hadits (Syara’
mangato, adat mamakai)
Nilai Karakter
No
Budaya Bangsa Agama Islam Budaya Lokal Minangkabau
16 Peduli Ishlah jago nagari jan binaso, jago
Lingkungan (melestarikan, kampuang jan tinggakan.
tidak merusak)
17 Peduli Sosial Ta’awun (tolong- Kaba baiak baimbauan, kaba buruak
menolong) bahambauan
18 Tanggung- Amanah (dapat Tangan mancancang bahu mamikue
jawab dipercaya) Barani karano bana takuik karano
salah;
Pantangan .................
Syarat-syarat nagari
“Basawah baladang,
Basasok bajarami,
Baladang batumpalak,
Balabuah nan golong,
batapian tampek mandi,
Barumah tanggo,
Bakorong bakampuang,
Babalai-balai, bamusajik,
Batanah lapang,
Ba pandam pakuburuan”
Petatah: Petatah:
Adat babarih Manusia adalah makhluk Adat babarih jo balabeh,
babalabeh, yang bermasyarakat Zoon saiyo sakato,
saiyo sakato, Politicon, Aristoteles. sabarek sapikua,
sabarek Dalam saringan sajinjiang,
sapikua, hidupbermasyarakat kita sailia samudiak
saringan perlu prinsip-prinsip ado samo dimakan
sajinjiang hidup ndak ado samodicari
bermasyarakatsesuai
adat.
Pantangan........
Orang Minangkabau
pantang menganggu Petitih:
orang, berbuat onar, Capek tangan ta jambaukan
mencuri dsb. Musuh (mencuri),
tidakdi cari, ketemu Capekkaki la talangkahkan, (Aniaya)
pantang dielakan.
TEAM PENULIS
No. Nama Mapel Sekolah HP/WA E-mail
1 Dra. AMINAH, PPKn SMAN 2 081363408991 Aminahsay
M.Pd PADANG @yahoo.com
2 Dra. NILAM SURI PPKn SMKN 7 081267614279 Nilamsari1963
PADANG @gmail.com
3 Dra. YURNILIS PPKn SMAN 1 085364420550 Yurnilissmansasumbar
SUMBAR @gmail.com
4 Drs. MIRWAN PPKn SMAN 2 085274342369 Mirwan.syamda
PADANG @yahoo.com
5 ZARNIFA, S.Pd PPKn SMKN 9 085274892657
PADANG
6 NORA ADELINA, PPKn SMAN 15 08228421227 Noraadelina85
S.Pd PADANG @gmail.com
7 AFRIZAL, S.Ag PAI SMKN 5 085272412770 Afrizal-syafei
PADANG @yahoo.co.id
8 Drs. SUARDI BK SMAN 8 08126702029 Suardisuardigo
PADANG @yahoo.com