Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMA Negeri 4 Sumatera Barat


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia (wajib)
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Novel
Alokasi Waktu : 8 x 45’ (4 x pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2020/2021

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.9 Menganalisis isi dan 3.9.1.Mengidentifikasi struktur teks sebuah novel


kebahasaan novel 3.9.2. Menganalisis unsur
intrinsik sebuah novel
3.9.3. Menganalisis unsur ekstrinsik sebuah novel
3.9.4. Menganalisis kebahasaan
(ungkapan, majas, peribahasa) yang terdapat dalam
novel
4.9 Merancang novel atau 4.9.1. Menentukan tema novelet
novelet 4.9.2. Membuat peta konsep cerita novelet
dengan memerhatikan isi dan 4.9.3. Membuat sebuah novelet sesuai peta konsep
kebahasaan baik secara lisan yang telah dirancang
maupun tulis

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning dan project based
learnig peserta didik dapat menganalisis isi dan kebahasaan novel dan terampil merancang
novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. Pembelajaran ini juga
mengembangkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan responsif dalam penyelesaian
setiap penugasan.
D. Materi Pembelajaran
 Novel Siti Nurbaya
 Unsur Intrinsik
 Unsur Ekstrinsik Novel
 Kebahasaan dalam Novel
 Adat orang Minangkabau
 Falsafah orang Minangkabau
 Hukum patuh pada Orang Tua (QS an-Nisa’/ 4: 36)
 Sumbang Duo Baleh
 Tema novel
 Peta Konsep Rancangan Novel
 Langkah-langkah Menulis Novel

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, peta konsep
Model : model discovery learning

F. Media/Alat/Bahan Pembelajaran
Media :  Film Siti Nurbaya
Alat/bahan: Lembar kerja  

G. Sumber Belajar
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi III. Jakarta: Balai
Bahasa.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. 2018. Bahasa Indonesia Kelas XII. Jakarta: Kemdikbud.
Keraf, Gorys. 2000. Gaya Bahasa . Ende: Nusa Indah
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Semi, M. Atar. 2013. Analis Fiksi. Bandung: Angkasa

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama: (2 x 45 menit)
Indikator: 3.9.1. Mengidentifikasi struktur teks sebuah novel
3.9.2. Menganalisis unsur intrinsik sebuah novel

Pendahuluan (15 menit)


1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugrah Tuhan Yang Maha
Esa ( religius/adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah) dan pertanyaan
dari pendidik dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan pelajaran
sebelumnya
2. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik memperhatikan tayangan surat QS an-Nisa’/4: 36 dengan saksama
sebagai motivasi.
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti (60 menit)
5. Peserta didik duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing. (Kerja sama)
6. Peserta didik mengamati tayangan video (membaca) film Siti Nurbaya. (peduli)
(Pemberian rangsangan dalam model discovery) (literasi)
7. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang isi dan tema film yang ditayangkan.
(mengajukan masalah dalam model discovery) (santun) (critical thinking)
Peserta didik menanggapi pertanyaan teman tentang isi dan tema film yang
ditayangkan. (merumuskan hipotesis/jawaban sementara dalam metode discovery)
8. Peserta didik membaca novel Siti Nurbaya dan mengumpulkan informasi dengan
panduan lembar kerja tentang struktur novel dan unsur intrinsik dalam novel.
(tanggung jawab). (creativity) (mengumpulkan data untuk membuktikan
kebenaran dalam model discovery). literasi
9. Peserta didik berdiskusi melakukan analisis dan pembahasan informasi yang didapat
dengan melakukan dengan kelompoknya masing-masing. (kerjasama, peduli)
(Mengolah data dalam model discovery) collaboration/HOTS
10. Peserta didik mempresentasikan hasil data yang telah diperoleh tentang struktur dan
unsur intrinsik dalam novel. (jujur, santun, tanggung jawab) (communication)
11. Peserta didik mendiskusikan kembali hasil presentasi kelompoknya. (kerja sama)
(collaboration)(verifikasi dalam model discovery)(Memperhatikan sumbang 12)
12. Peserta didik menarik simpulan dari hasil presentasi.(Menarik
simpulan/generalisasi)
13. Peserta didik berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok
dengan penguatan dari pendidik. (implikasi kato nan ampek adat Minangkabau)
Penutup (15 menit)
14. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan penguatan-penguatan
dari pendidik.
15. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
16. Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya oleh
pendidik, yaitu menganalisis unsur ekstrinsik novel ditinjau dari segi agama dana
budaya alam Minangkabau.
17. Peserta didik mengucapkan syukur atas berakhir pembembelajaran hari ini.
(hamdalah/ religius/adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah)
18. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.(dengan pantun bahasa
Minang/pepatah/petitih)

Pertemuan Kedua: (2 x 45 menit)


Indikator: 3.9.3. Menganalisis unsur ekstrinsik sebuah novel
Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugrah Tuhan Yang Maha Esa
( religius/adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah) dan pertanyaan dari
pendidik dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan pelajaran sebelumnya.
2. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti (60 menit)
4. Peserta didik membentuk kelompok kecil (1 kelompok terdiri atas 2 orang).
Peserta didik mengamati tayangan video tentang nilai-nilai agama dan budaya
Minangkabau (membaca). (Pemberian rangsangan dalam model discovery) literasi
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang nilaia-nilai agama budaya
Minangkabau yang ditayangkan. (mengajukan masalah dalam modeld iscovery)
Peserta didik menanggapi pertanyaan teman tentang nilai-nilai agama dan budaya
Minangkabau yang ditayangkan. (merumuskan hipotesis/jawaban sementara
dalam model discovery)
Peserta didik membaca novel Siti Nurbaya dan mengumpulkan informasi dengan
panduan lembar kerja tentang unsur eksntrinsik dan kebahasaan dalam novel.
(mengumpulkan data untuk membuktikan kebenaran dalam metode discovery)
literasi
5. Peserta didik berdiskusi dengan melakukan penganalisisan unsur ekstrinsik dari segi
nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau yang melatari novel Siti Nurbaya
dengan kelompoknya masing-masing. (Mengolah data dalam model discovery)
6. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan tentang unsur ekstrinsik dari segi
nilai-nilai agama dan budaya alam minangkabau yang melatari novel Siti Nurbaya,
serta kebahasaan dalam novel.
7. Peserta didik menarik simpulan hasil presentasi. (Menarik simpulan/generalisasi)
8. Peserta didik berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok
dengan penguatan dari pendidik. (materi adat orang Minangkabau, Falsafah orang
Minangkabau/Hukum patuh pada Orang Tua/Sumbang Duo Baleh)
Penutup (15 menit)
9. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan penguatan-penguatan
dari pendidik.
10. Peserta didik saling memberikan refleksi dan umpan balikhasil pembelajaran yang
telah dicapai.
11. Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya oleh
pendidik, yaitu merancang novel bertema budaya Minangkabau.
12. Peserta didik mengucapkan syukur atas berakhir pembembelajaran hari ini.
13. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan Ketiga: (2 x 45 menit)


Indikator:
3.9.4. Menganalisis kebahasaan (ungkapan, majas, peribahasa) yang terdapat dalam novel

Pendahuluan (15 menit)


1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugrah Tuhan Yang Maha Esa dan
pertanyaan dari pendidik dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan pelajaran
sebelumnya
2. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti (60 menit)
4. Peserta didik duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing.
Peserta didik mengamati tayangan video (membaca) film Siti Nurbaya. (Pemberian
rangsangan dalam metode discovery)
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang isi dan tema film yang ditayangkan.
Peserta didik menanggapi pertanyaan teman tentang isi dan tema film yang
ditayangkan. (merumuskan hipotesis/jawaban sementara dalam metode discovery)
6. Peserta didik menyimak informasi sebagai penguatan dari pendidik.
Penutup (15 menit)
7. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan penguatan-penguatan
dari pendidik.
8. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
9. Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya oleh
pendidik, yaitu membuat novelet berbudaya Minangkabau.
10. Peserta didik mengucapkan syukur atas berakhir pembembelajaran hari ini.
11. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan Keempat: (2 x 45 menit)


Indikator: 4.9.1. Menentukan tema novelet
4.9.2. Membuat peta konsep cerita novelet
4.9.3. Membuat sebuah novelet sesuai peta konsep yang telah dirancang

Pendahuluan (15 menit)


14. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugrah Tuhan Yang Maha Esa dan
pertanyaan dari pendidik dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan pelajaran
sebelumnya.
15. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
16. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti (60 menit)
17. Peserta didik membentuk kelompok kecil (1 kelompok terdiri atas 2 orang).
(Pemberian rangsangan dalam metode discovery)
18. Peserta didik mengamati contoh peta konsep novelet (membaca).
(mengajukan masalah dalam metode discovery)
19. Peserta didik secara sendiri sendiri membuat peta konsep cerita dari film Siti
Nurbaya dengan mengumpulkan informasi sesuai panduan lembar kerja.
(mengumpulkan data untuk membuktikan kebenaran dalam metode discovery)
20. Peserta didik berdiskusi untuk menyamakan peta konsep yang telah dibuat di dalam
kelompoknya masing-masing. (Mengolah data dalam model discovery)
21. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan tentang peta konsep yang telah
disepakati.
22. Peserta didik menarik simpulan dari hasil presentasi. (Menarik simpulan/generalisasi)
23. Peserta didik secara sendiri-sendiri membuat novelet bertema budaya
Minangkabau.
24. Peserta didik mempresentasikan cuplikan cerita yang telah ditulis.
(Menarik simpulan/generalisasi)
25. Peserta didik menarik simpulan dari hasil presentasi.
26. Peserta didik berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok
dengan penguatan dari pendidik.
Penutup (15 menit)
27. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan penguatan-penguatan
dari pendidik.
28. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
29. Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya oleh
pendidik, yaitu melanjutkan membuat novelet bertema budaya Minangkabau.
30. Peserta didik mengucapkan syukur atas berakhir pembembelajaran hari ini.
31. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Pertemuan pertama
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : nontes
2) Bentuk : pengamatan
3) Instrumen : jurnal
4) Aspek yang dinilai : jujur, disiplin, tanggung jawab

b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : tes tertulis
2) Bentuk : uraian
3) Instrumen : lembaran soal
4) Aspek yang dinilai : indikator nomor 3.9.1, 3.9.2,
Pertemuan kedua
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : nontes
2) Bentuk : pengamatan
3) Instrumen : jurnal
4) Aspek yang dinilai : jujur, kerja sama, pro-aktif
b. Penilaian Pengetahuan
1)Teknik : tes tertulis
2) Bentuk : uraian
3) Instrumen : lembaran soal
4) Aspek yang dinilai : indikator nomor 3.9.3
Pertemuan ketiga
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : nontes
2) Bentuk : pengamatan
3) Instrumen : jurnal
4) Aspek yang dinilai : jujur, kerja sama, pro-aktif
b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : tertulis
2) Bentuk : uraian
3) Instrumen : lembaran soal
4) Aspek yang dinilai : indikator nomor 3.9.4
Pertemuan keempat
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : nontes
2) Bentuk : pengamatan
3) Instrumen : jurnal
4) Aspek yang dinilai : jujur, kerja sama, tanggung jawab
b. Penilaian Keterampilan
5) Teknik : praktik
6) Bentuk : uraian
7) Instrumen : lembaran soal
8) Aspek yang dinilai : indikator nomor 4.9.1, 4.9.2, 4.9.3

H. Program Tindak Lanjut


a. Remedial
Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi pembelajaran remedial sesuai IPK yang
belum tuntas.
b. Pengayaan
Peserta didik yang telah tuntas diberi tugas mandiri

Mengetahui Padang, Juni 2020


Kepala SMAN 4 Sumatera Barat Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Erizal, M.Si. Monika Oktariza, S.Pd.


NIP 196706241993031005 NIP 198410062011012004
Lampiran 1
Bahan Ajar
1. Struktur Novel
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Penulis novel disebut novelis. Struktur novel adalah abstraksi, orienstasi, peristiwa mulai
memuncak, konflik, evaluasi, resolusi, dan koda.
2. Unsur intrinsik Novel
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun sastra dalam atau yang ada dalam sastra itu
sendiri. Unsur intrinsik novel meliputi :
1. Tema
Ide Pokok yang menjiwai seluruh cerita. Tema dapat berupa sosial, keluaga, remaja,
percintaan religius.

2. Tokoh : Tokoh juga disebut orang yang ada dalam novel tersebut.
Ada 3 macam tokoh yaitu tokoh utama dengan ciri : sering muncul,
banyak masalah, berwatak protagonis

3. Penokohan : Penokohan juga disebut karakter. Setiap tokoh mempunyai karakter yang
berbeda. Ada 2 macam karakter yaitu Protagonis dan Antagonis.
a. Protagonis yaitu watak yang baik. Biasanya dimiliki oleh tokoh utama
b. Antagonis yaitu watak yang tidak baik (penentang kebaikan)
4. Latar : Latar meliputi 3 hal yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana

5. Alur : yaitu urutan peristiwa. Ada 2 macam alur yaitu alur maju dan alur mundur.
a. Alur maju yaitu cerita yang peristiwanya sekarang dan kedepan
b. Alur mundur yaitu cerita yang peristiwanya telah berlalu.

6. Amanat : Pesan yang disampaikan pengarang secara tersirat. Amanat diambil dari effek
samping dari sebuah peristiwa. Pesan biasanya bersifat positif

7. Sudut pandang : Cara memposisikan diri pengarang terhadap hasil karyanya. Ada 2 macam
sudut pandang yaitu:
a. Sudut orang pertama (akuan) apabila pengarang ikut terlibat dalam cerita tersebut.
Pengarang ikut berperan aktif.
b. sudut porang ketiga (diaan) apabila pengarang berada di luar cerita. Cerita ini biasanya
menggunakan nama orang sebagai tokoh.

3. Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur ekstrinsik novel adalah unsur dari luar novel tersebut. Adapun beberapa unsur
Ekstrinsik Novel yaitu
1. Sejarah/Biografi Pengarang biasanya sejarah/biografi pengarang berpengaruh pada
jalan cerita di novelnya
2. Situasi dan Kondisi secara langsung maupun tidak langsung, situasi dan kondisi akan
berpengaruh kepada hasil karya
3. Nilai-nilai dalam cerita Dalam sebuah karya sastra
terkandung nilai-nilai yang disisipkan oleh
pengarang. Nilai-nilai itu antara lain :
o Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau budi pekerti baik
buruk
o Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma-norma dalam
kehidupan masyarakat ( misalnya, saling memberi, menolong, dan tenggang
rasa )
o Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai
dalam kehidupan manusia ( misalnya adat istiadat ,kesenian, kepercayaan,
upacara adat )
o Nilai Estetika , yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya
sastra ( tentang bahasa, alur, tema )

4. Adat Orang Minangkabau

Sumbang 12 sendiri pengertiannya adalah 12 perilaku yang sumbang atau tercela,


namun belum bisa dikategorikan pada perbuatan salah artinya perbuatan ini tidak salah tapi
janggal di mata orang Minang. Oleh karena itu dikatakan sumbang 12. Jika perempuan
Minang melakukannya, maka dia akan dipandang aneh oleh masyarakat dan biasanya akan
ditegur oleh orang tua. Sumbang 12 ini tertulis sumbernya dari Tambo dan semacam nilai
adat yang dianut secara turun temurun berupa nasihat ayah yang sering diberikan kepada
anak perempuannya.
Terdapat pembagian sumbang 12 dan maknanya, yaitu:
1. Sumbang duduak (sumbang duduk).
Duduak sopan bagi padusi iyolah basimpuah, bukan baselo cando laki-laki, nan paliang
tacacek bana kalau mancanngkuang jo mancongkong sabalah lutuik batagakkan bak gaek
duduak di lapau (Duduk perempuan Minang adalah bersimpuh, bukan bersila seperti laki-
laki. Yang paling tercela adalah duduk jongkok, dan duduk dengan kaki diangkat sebelah
seperti orang tua duduk di warung kopi).
Kok duduak di bangku di kurisi, rapekkan paho arek-arek, manyampiang agak salayang,
nyampang mamakai rok singkek, usahlah kaki ditindiahkan, nak jan tasimbah nampak sajo
(Kalau duduk di kursi, rapatkan paha benar2 rapat, sedikit menyamping. Kalo seandainya
memakai rok pendek, kaki jangan ditindihkan, jelek dilihat).
Baitupun duduak di honda, dibonceang atau mambonceang, ijan mangangkang abih2,
manjajok dipandang urang. Itu sumbang duduak (Begitu pun duduk di atas motor, baik
dibonceng atau membonceng, jangan mengangkang lebar2, menjijikkan dipandang orang
lain).
2. Sumbang tagak (berdiri)
Usah panagak tantang pintu atau di janjang turun naiak, usah panagak tapi labuah kalau
tak ado nan dinanti, sumbang tagak jo laki-laki, apolai bukan jo muhrim, konon pulo ba
rundiang-rundiang (Tidak boleh berdiri di depan pintu atau di depan tangga.Jangan berdiri di
tepi labuh (bisa dermaga, pelabuhan, dll) kalau tidak ada yg dinanti.Sumbang berdiri dengan
laki-laki yang bukan muhrim, apalagi sampai berbicara terlalu lama).
3. Sumbang jalan.
Bajalan musti ba kawan, paliang kurang jo paja ketek, kalau padusi bajalan surang,
saibarat alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago, randah pandangan laki-laki.Berjalan
harus ada kawannya, setidak-tidaknya dengan anak kecil. Kalau perempuan berjalan sendiri
ibarat elang lepas, jatuh merek turun harga, rendah dipandang laki-laki).
Usah bajalan ba gageh-gageh, malasau mandongkak-dongkak, co ayam gadih ka batalua,
usah… tapi bajalanlah siganjua lalai, pado tampuah suruik nan labiah, alu tataruang patah
tigo, samuik tapijak indak mati, aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas, kok bajalan ba
samo gadang, jan babanja ma ampang labuah, agak’i urang di bulakang, kok bajalan jo urang
tuo atau jo urang laki-laki, awak ma iriang di bulakang, baitulah adat ka dipakai (Jangan
berjalan terburu2, tapi berjalan lah dengan gemulai tapi tegas.Ibaratnya, ranting pohon kalau
tersandung bisa patah menjadi 3, tapi semut diinjak tidak mati.Begitulah wibawa perempuan
Minang. Jika berjalan dengan teman sebaya, jangan berbanjar (beriring2an). Jika berjalan
dengan orang tua atau dengan laki-laki, perempuan mengiringi agak di belakang sedikit
(jangan mendahului). Begitu lah adat yang akan dipakai.
4. Sumbang kato (kata)/sumbang bicara.
Bakatolah jo lunak lambuik, duduak kan etongan ciek-ciek, nak paham urang
mukasuiknyo, sumbang bana dek parampuan barundiang co murai batu bak aia sarasah tajun
rumik lah urang mamiliahi, kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo,
nantikan dulu sudah2, baru dijawab patuik dijawab, didakek urang sadang makan usah
mangecek nan kumuah2, pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati, kurang baiak
kurang tapuji manunggu utang di nan rami, baitu ajaran sopan santun (Bicaralah lemah
lembut, dudukkan persoalan satu-persatu, jangam tergesa-gesa. Jika orang tua sedang bicara
jangan dipotong. Jangan bicara kotor ketika sedang makan.Jangan bicara kematian ketika
menjenguk orang sakit).
5. Sumbang caliak (melihat).
Kurang taratik urang padusi, pamana pancaliak jauah, pamadok arah balakang, pamatuik
diri surang. Nyampang pai ka rumah urang, pajinak incek mato, jan malanja sapanjang
rumah. Usah pancaliak jam, wakatu ado tamu. Ijan panantang mato rang jantan, aliahan
pandangan ka nan lain, manakua caliak ka bawah (Kurang sopan kalau perempuan melihat
jauh ke depan, kesannya sombong. Jika bertamu ke rumah orang, pandangannya jangan liar,
melihat sekeliling rumah orang seperti orang menyelidik itu tidak boleh. Jika menjadi tuan
rumah jangan sering lihat jam, Tamu akan tersinggung karena dianggap diusir secara halus.
Jika melihat laki-laki, jangan menatap bola matanya. Melihat lah ke arah lain atau menunduk
saja).
6. Sumbang makan.
Usah makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan. Nyampang makan jo tangan,
ganggam nasi jo ujuang jari, bao ka ateh lambek-lambek, usah mangango gadang-gadang.
Nyampang makan jo sendok, agak-agak malah dahulu, nak jan balago sendok jo gigi. Ingek-
ingek dalam batambuh, kana-kana manyudahi (Jika makan itu jangan “mancapak”
(berbunyi).Jadi bergumam saja. Jika mau nambah nasi di takar.Biarlah sering, tapi sedikit.
Kalau makan pakai sendok, jangan beradu sendok dan garpu sehingga bunyinya
mengganggu.Biasakan mencuci tangan).
7. Sumbang pakai (berpakaian).
Babaju jan sampik2, nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo, dima
taluak tanjuang baliku jadi tontonan laki-laki, usah pulo talampau jarang, nan tipih nan
tabuak pandang, konon tasimbah ateh bawah, usah Satantang mode jo potongan, sasuaikanlah
jo bantuak badan, sarasikan jo ragi kain, buliah sajuak pandangan mato (Jangan berpakaian
yang sempit-sempit, akan menjadi tontonan laki-laki.Jangan pakai baju yang mencolok
warnanya, terutama merah, nanti dikatain orang kayak dendeng balado. Jika  melayat, pakai
baju polos yang gelap warnanya.Jangan pakai baju yang nampak ketiak).
8. Sumbang karajo (kerja).
Kakok karajo rang padusi iolah nan ringan jo nan alui, sarato indak rumik-rumik. Cando
padusi mambajak sawah, manabang, jo mamanjek. Jikok ka kantua, nan rancak iyo jadi guru
(Perempuan tidak boleh kerja yang berat-berat kayak laki-laki. Ibaratnya, boleh nyupir, tapi
jangan jadi supir).
9. Sumbang batanyo (bertanya).
Barundiang sasudah makan, batanyo salapeh arak. Sangeklah cando, tanyo tibo ikua di
ateh. kasa Usah batanyo di indak mambali. Nyampang tasasek karantau urang ijan batanyo
bakandak-kandak. Buruak muncuang dijawek urang, cilako juo kasudahannyo. Simak dulu
dalam-dalam, baru tanyo jaleh-jaleh (Jika kita kedatangan tamu, jangan langsung ditanya
maksud kedatangannya. Pandai-pandailah berbasa-basi, disuguhi air minum dahulu, baru
ditanya. Jika sedang makan bersama,Jangan bertanya harga beras. Nanti tamu kita
tersinggung karena dipandang perhitungan)
10. Sumbang jawek (menjawab).
Jaweklah tanyo elok-elok, usah mangandang mamburansang. Jan asa tanyo bajawek,
kunun kok lai bakulilik (Kalau menjawab pertanyaan orang hendaknya lemah lembut, jangan
menyinggung perasaan orang. Terutama kalau kita lagi berjualan, jangan menyinggung
perasaan konsumen).
11. Sumbang bagaua (bergaul).
Usah bagaua jo laki-laki kalau awak surang padusi. Jan bagaua jo paja ketek, main
kalereang jo sepak tekong, kunun kok lai semba lakon. Paliharo lidah dalam bagaua, iklas-
iklas dalam manolong, nak sanang kawan ka awak. (Jangan berkumpul dengan laki-laki jika
cuma kita saja perempuannya.Jangan menginap di rumah orang jika tak ada keperluan.
Jangan bergaul dengan anak kecil, seperti main kelereng, main kejar-kejaran karena tidak
enak dilihat orang. Pelihara lidah dalam bergaul, ikhlas dalam menolong serta senang
berteman).
12. Sumbang kurenah (Karakter/Pembawaan Diri).
Kurang patuik, indaklah elok babisiak sadang basamo. Usah manutuik hiduang di nan
rami, urang jatuah awak tagalak, galak gadang nan bakarikiakan. Bueklah garah nan
sakadarnyo, buliah ndak tasingguang urang mandanga. Jikok mambali durian, usah kuliknyo
ka laman urang.Paliharo diri dari talunjuak luruih kalingkiang bakaik, nan bak musang
babulu ayam (Jangan berbisik-bisik berdua ketika kita lagi duduk bertiga, nanti yang satunya
tersinggung.Jangan menguap di keramaian.Jangan menutup hidung di tengah orang
ramai.Jangan ketawa bisik2 ketika sedang melayat).
Sebenarnya banyak aturan-aturan yang tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang
dijelaskan dalam tambo. Kalau laki-laki tidak ada aturan khususnya. Laki-laki minang lebih
banyak bebas. Bahkan dulu laki-laki itu wajib menginap di surau (masjid) untuk belajar
agama dan silat atau merantau. Perempuan minang itu sangat dijaga oleh keluarganya,
bahkan masyarakat. Dari sumbang 12 tersebut diajarkan bahwa perempuan itu harus bersikap
anggun dan berwibawa di masyarakat.

5. Pandangan Agama Islam Terhadap Anak yang Patuh pada Orang Tua
Siti Nurbaya adalah anak yang patuh pada orang tua. Hal ini sesuai dengan ajaran
agama Islam sebagaimana terdapatdalam surat Annisa yang artinya sbb:
Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Berbuat baiklah kepada dua orang
tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan suka
membangga-banggakan diri. [QS an-Nisa’/ 4: 36].
Dalil-dalil tentang kewajiban berjihad, yaitu berperang di jalan Allah SWT untuk
meninggikan kalimat-Nya, dan keutamaannya banyak disebutkan di dalam nash syariah
(Lihat, misalnya: QS al-Anfal [8]: 39; QS at-Taubah [9]: 12).   Surat: Al’Raf:96 

6. Cara Menulis Novel

Cara menulis cerita yaitu sbb:

1. Tentukan tema dengan menyuguhkan konflik.


2. Buat peta konsep alur cerita.
3. Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk memvisualkan karakter
dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di
dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya.
4. Pilih sudut pandang  penulisan cerita dalam novel Anda. Anda bisa berperan menjadi
orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita. Atau anda pakai sudut
pandang orang ketiga. Dalam hal ini anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata
ganti yang digunakan adalah ia, dia, mereka, -nya.
5. Buat dialog yang penuh arti. Tulis dialog yang penting-penting saja, yang ada tujuannya,
yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan
bertele-tela, jangan hambar.
5. Tetapkan setting cerita dalam novel Anda. Ia mencakup waktu dan tempat. Setting
waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade
dan lain-lain. Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan
lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas,
dingin, dan lain-lain. Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung
pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH
INDRA sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa yang tokoh cerita alami.
Lampiran 2

Instrumen Penilaian

A. Penilaian Sikap

Penilaian Sikap : Jurnal

Butir Tindak
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg
Sikap Lanjut
1. 
2.
dst … … … … … …

B. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi

No Kompetensi Materi Indikator Soal No. LOT Bentuk Soal


. Dasar Soal S/
HOT
S
1. 3.9 Disajikan sebuah novel 1 LOT Uraian
Menganalisis peserta dapat S singkat
isi dan mengidentifikasi
kebahasaan struktur teks sebuah
novel novel

2. Disajikan sebuah novel 2 HOT Uraian


peserta dapat S singkat
menganalisis unsur
intrinsik sebuah novel

3 Disajikan sebuah novel 3 HOT uraian


peserta dapat S
menganalisis unsur
ekstrinsik sebuah novel

4. Disajikan sebuah novel 4 HOT Uraian


peserta dapat S
menganalisis
kebahasaan
(ungkapan, majas,
peribahasa) yang
terdapat dalam novel
4. 4.9 Disajikan beberapa 1 HOT Uraian
Merancang tema peserta didik dapat S
novel atau menentukan satu tema
No Kompetensi Materi Indikator Soal No. LOT Bentuk Soal
. Dasar Soal S/
HOT
S
novelet untuk menulis novelet
dengan
memerhatikan
isi dan
kebahasaan
baik secara
lisan
maupun tulis
Disajikan tema peserta 2 HOT Uraian
didik dapat membuat S
peta konsep cerita
novelet

Disajikan rancangan 3 HOT Uraian


peta konsep cerita S
peserta didik dapat
menulis novelet sesuai
peta konsep yang telah
dirancang

A. Pengetahuan

Bacalah novel Siti Nurbaya dengan saksama!


Analisislah novel Siti Nurbaya yang telah dibaca dari segi:
1. Struktur teks novel
2. Unsur intrinsik novel
3. Unsur ekstrinsik novel
4. Kebahasaan pada aspek majas, ungkapan dan peribahasa dalam novel

B. Penilaian Keterampilan
1. Tuliskanlah tema novel yang kamu buat!
2. Buatlah rancangan konsep cerita novelet!
3. Tulislah sebuah novelet sesuai peta konsep yang telah dirancang!

Kunci dan pedoman penilaian


Pedoman Penilaian Pengetahuan

Jawaban Skor
1. mengidentifikasi 6 struktur teks tepat 6
mengidentifikasi 5 struktur teks tepat 5
mengidentifikasi 4 struktur teks tepat 4
mengidentifikasi 3 struktur teks tepat 3
mengidentifikasi 2 struktur teks tepat 2
mengidentifikasi 61struktur teks tepat 1
Jawaban Skor
2. menentukan 6 Unsur intrinsik tepat 6
menentukan 5 Unsur intrinsik tepat 5
menentukan 4 Unsur intrinsik tepat 4
menentukan 3 Unsur intrinsik tepat 3
menentukan 2 Unsur intrinsik tepat 2
menentukan 1 Unsur intrinsik tepat 1
3. menemukan 3 nilai dari unsur eksntrinsik semua tepat 3
menemukan 2 nilai dari unsur eksntrinsik semua tepat menemukan 2
1 nilai dari unsur eksntrinsik semua tepat Unsur intrinsik kurang 1
tepat

4. Kebahasaan semua tepat (ungkapan, majas, dan peribahasa) 3


Kebahasaan sebagian tepat 2
Kebahasaan kurang tepat 1
Skor Maksimal 18
Keterangan:
 Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal

Jumlah soal perolehan


 Nilai tugas = x 100
Jumlah skor maksimal

B. Penilaian Keterampilan
Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Kriteria Skor Indikator
ketepatan pemilihan tema 3 tepat
2 kurang tepat
1 Tidak tepat
kesesuaian peta konsep 4 Sangat sesuai
3 sesuai
2 kurang sesuai
1 tidak sesuai
Ketepatan ejaan 4 Sangat sesuai
3 sesuai
2 kurang sesuai
1 tidak sesuai
ketepatan diksi 4 Sangat sesuai
3 sesuai
2 kurang sesuai
1 tidak sesuai
Ketepatan kalimat 4 Sangat sesuai
3 sesuai
2 kurang sesuai
1 tidak sesuai
kesesuaian peta konsep 4 Sangat sesuai
dengan jalan cerita 3 sesuai
2 kurang sesuai
1 tidak sesuai
Skor Maksimal 23
Jumlah skor perolehan
 Nilai unjuk kerja = x 100
Jumlah skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai