Disusun oleh:
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
2.1 Gawai.....................................................................................................................................6
4.1 Hipotesis....................................................................................................................................11
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................................19
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................19
5. 2 Saran.........................................................................................................................................19
LAMPIRAN.......................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa ini kehidupan manusia sangat erat dengan alat yang dapat dibawa ke mana
saja, yaitu gawai. Gawai merupakan alat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Gawai
juga menjadi hal yang tidak lazim bagi setiap kalangan masyarakat, baik orangtua sampai
anak-anak, yang mana semua golongan bergantung kepadanya. Selain itu gawai memang
membantu berbagai aspek kehidupan untuk mengerjakan segala sesuatunya dengan mudah,
efektif dan efisien. Gawai hadir di dalam bidang-bidang kehidupan, salah satunya pendidikan.
Guru maupun murid sangat terbantu dengan hadirnya gawai, yang mana pengetahuan dapat
di eksplor dengan sangat mudah. Bapak Nadiem sebagai menteri pendidikan juga
menyampaikan bahwa teknologi harus masuk ke dalam dunia pendidikan, yang mana tugas-
tugas yang bersifat administratif diharapkan dapat diselesaikan dengan mudah. Selain itu,
murid-murid juga dapat dibantu dengan adanya teknologi yang mana media pembelajaran
dapat lebih kreatif dan inovatif. Pada masa pandemi ini khususnya, setiap bidang kehidupan,
khususnya pendidikan memang sangat bergantung dengan adanya teknologi. Guru dan murid
harus melakukan proses pembelajaran secara daring, sehingga teknologi menjadi media
Oleh sebab itu, gawai memiliki peranan penting sebagai teknologi yang mampu menolong
murid dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, khususnya dalam situasi pandemi
seperti ini.
1.2 Rumusan Penelitian
Apakah selama masa pandemi mahasiswa Teachers College 2018 lebih banyak
menggunakan gawai?
College 2018 ketika pembelajaran secara offline dan ketika pembelajaran online atau jarak
jauh.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Gawai
Menurut KBBI, gawai adalah alat; perkakas; piranti elektronik atau mekanik dengan
fungsi praktis atau orang juga mengenalnya dengan sebutan gadget (Bahasa Inggris).
Belakangan, gawai terus berkembang dan di masa pembelajaran online ini gawai menjadi
sebuah kebutuhan bagi para siswa, guru, dosen dan mahasiswa. Selama masa pembelajaran
online, perangkat merupakan faktor pendukung bagi mahasiswa untuk dapat menunjang
kegiatan pembelajaran daring dan pengerjaan tugas. Gawai sendiri berbeda dengan perangkat
elektronik lainnya, menurut Rosiyanti & Muthmainnah (2018) gawai adalah alat elektronik
kecil dengan beragam fungsi di dalamnya dan terus mengalami perkembangan dan
kecanggihan yang tersedia inilah para pendidik dan pelajar dapat memanfaatkan fitur yang
”penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember
2019. COVID-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam di atas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat
disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal
Pandemi Covid ini sudah menyebar ke seluruh dunia dan berdampak pada semua aspek
kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial dan pendidikan. Dunia pendidikan yang
terdampak Covid ini mengharuskan pembelajaran jarak jauh karena menghindari angka
peningkatan yang semakin banyak dan mematuhi protokol kesehatan (jaga jarak dan tidak
boleh berkerumun).
(online learning). Pembelajaran ini menghubungkan siswa dengan sumber belajarnya yang
dapat berupa database, guru, pakar atau ahli, bahkan perpustakaan dengan keadaan yang
terpisah secara fisik atau berjauhan tetapi dapat saling berinteraksi, berkomunikasi, dan
(Abidin, Rumansyah, & Arizona, 2020). Dalam pembelajaran online ini, banyak sekali
platform digital yang digunakan seperti Zoom, Microsoft Teams, Google Classroom, dan
sebagainya. Penggunaan platform digital ini terdapat pada aplikasi gawai dan juga laptop.
Oleh karena itu dalam pembelajaran online sangat membutuhkan waktu yang banyak untuk
berinteraksi melalui teknologi tersebut, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 ini yang
Arti intensitas adalah kadar keseringan seseorang di dalam melakukan sesuatu kegiatan
atau aktivitas (Rozalia, 2017). Sehingga dalam konteks ini, intensitas penggunaan gawai
pembelajaran. Berbeda dengan masa pembelajaran tatap muka yang lebih banyak diisi
dengan kegiatan dan aktivitas tanpa gawai, pembelajaran online justru memerlukan
perangkat gawai sebagi penghubung, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun interaksi
METODOLOGI PENELITIAN
interval rentang waktu penggunaan gawai dalam kegiatan belajar sebelum dan selama
pandemi pada mahasiswa Universitas Pelita Harapan Angkatan 2018 dengan teknik
secara acak yang mana setiap individu di dalam populasi bersifat homogen, memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk dijadikan sampel (Ismail, 2018). Survei diberikan
pada semua angkatan 2018, yang artinya semua cohort 2018 memiliki peluang yang sama
untuk mengisi survei sehingga bisa dikatakan jenis pengumpulan data pada penelitian kali ini
Di dalam menghitung data interval yang sudah diterima dari adanya kuisioner yang
disebarkan maka untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat oleh penulis terkait ingin
melihat ada atau tidaknya perbedaan penggunaan gawai dalam kegiatan belajar sebelum dan
selama masa pandemi ini maka penulis menggunakan perhitungan uji hipotesis T dependen
yang datanya berdistribusi normal. Uji hipotesis T dua arah merupakan suatu pengujian yang
membuktikan perbedaan secara signifikan dari dua mean (rata-rata) sampel yang mana H 0
dan H1 dapat menggunakan tanda sama dengan, tidak sama dengan, lebih besar, dan kurang
dari [ CITATION Pay18 \l 1033 ]. Pengujian hipotesis yang dilakukan akan menggunakan 35
sampel yang sudah diambil dari data responden yang masuk di dalam form, yang akan dibagi
Subjek dari penelitian ini, yaitu seluruh mahasiswa Teachers College Angkatan 2018
yang terdiri dari 283 mahasiswa di dalamnya yang mengalami pembelajaran online selama
pandemi ini. Penelitian ini dilakukan dimulai dengan tahap pengumpulan data dari
mahasiswa angkatan 2018 dengan menyebarkan link google form ke grup besar (angkatan)
pada tanggal 18 November 2020 sampai 23 November 2020. Selama 5 hari penyebaran data,
tim penulis mendapatkan 12,37 % dari populasi yang mana sampel diambil menjadi 35 orang
google form untuk dapat diisi oleh para responden yang melingkupi nama, program studi,
lama penggunaan gawai dalam belajar sebelum dan lama penggunaan gawai dalam belajar
4.1 Hipotesis
Dalam pembelajaran online selama masa pandemi mahasiswa Angkatan 2018 Teachers
College UPH membutuhkan waktu yang lebih lama di dalam penggunaan gawai dari pada
sebelum masa pandemi karena di dalam pembelajaran online membutuhkan perangkat gawai
sebagai media yang digunakan untuk mengakses LSM, menyelesaikan tugas, atau kegiatan
pembelajaran lainnya. Berdasarkan fenomena dan fakta yang terjadi di lapangan peneliti
membuat hipotesa, yang mana penggunaaan gawai selama masa pandemi lebih intens dari
Berikut ini adalah 35 sampel dari populasi mahasiswa Angkatan 2018 Teachers college
UPH yang telah mengisi google form yang telah disebarkan oleh peneliti tentang Intensitas
Penggunaan Gawai Dalam Kegiatan Belajar Sebelum Dan Selama Masa Pandemi
20
15
10
0
1-3 jam 4-6 jam 7-9 jam 10-12 jam 13-15 jam 16-18 jam 19-21 jam
Sebelum Selama
10-12 jam.
3. Diagram Lingkaran
Berikut data intensitas penggunaan gawai dalam kegiatan belajar sebelum dan
Grafik 1. Intensitas penggunaan gawai sebelum pandemi Grafik 2. Intensitas penggunaan gawai selama pandemi
dengan rentang 1-3 jam adalah 22,9% dan 4-6 jam adalah 51,4% dan 7-9 jam adalah
selama pandemi 7-9 jam adalah 11,4% dan 10-12 jam adalah 71,4%.
Berikut hasil perhitungan ukuran pemusatan data dan penyebaran data dari sampel.
Untuk mengetahui normalitas data dari sampel, dilakukan uji normalitas Lilliefors.
Hasil dari perhitungan yang didapatkan adalah sebagai berikut.
Merumuskan Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi tidak normal
Lo maks = 0,2306
n = 13 α = 5% = 0,05
Ltabel = 0,234
Keputusan H0 diterima.
Kesimpulan: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Lo maks = 0,04
n = 13 α = 5% = 0,05
Ltabel = 0,234
Berdasarkan uji normalitas liliefors data sampel yakni intensitas penggunaan gawai
dalam kegiatan belajar sebelum dan selama masa pandemi yang telah dikumpulkan keduanya
berasal populasi terdistribusi normal. Untuk melihat perbedaan intensitas penggunaan gawai
dalam kegiatan belajar sebelum dan selama masa pandemi, dilakukan pengujian hipotesis 2
sampel dependen.
2. Uji Hipotesis 2 Sampel Dependen
Pengolahan data
Frekuensi FIXI
Waktu Xi
X1 X2 X1 X2
1-3 9 0 2 18 0
4-6 18 1 5 90 5
7-9 8 4 8 64 32
10-12 0 25 11 0 275
13-15 0 2 14 0 28
16-18 0 2 17 0 34
19-21 0 1 20 0 20
Total 35 35 172 394
ϵFixi 172
X1 (sebelum pandemi) = = =4,91
ϵF 35
ϵFixi 394
X2 (Selama pandemi) = = =11,26
ϵF 35
1 1
S1 =
√
n
1
ϵ ¿¿ =
35
1
√
ϵ ( 77−4,91 ) = 7
S2 =
√
n
ϵ ¿¿ =
Hipotesis:
35 √
ϵ ( 77−11,26 ) = 8,91
H 0: μ1 = μ2
H 1 : μ1 < μ2
Alfa = 0,05
Daerah Kritis = t < t (∝ , v )
t (α , v) = t (0,05; n1 +n 2−2) = t (0,05 ; 68) = 2,00
Mencari t hitung
( x 1−x 2 )−( μ 1−μ 2) ( 4,91−11,26 )−2
−8,34
t= 2
S1 S2 2 = 49 79,33 = 1,91 = -4,37 = 4,37
√ +
n1 n 2 √ 35
−
35
Gambar Kurva
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
T hitung= 4,37
T table = 2,00
Keputusan: H0 ditolak
Kesimpulan: Penggunaan gadget selama masa pandemi lebih banyak dari pada
sebelum masa pandemi
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
intensitas pengggunaan gawai selama masa pandemi lebih besar dari pada sebelum masa
pandemi, yang mana dari grafik menunjukkan juga bahwa intensitas penggunaan gawai
selama masa pandemi lebih 10 -12 jam keatas jauh lebih banyak dari pada sebelum masa
pandemi. Selain itu juga dari perhitungan uji normalitas T yang dependen menunjukkan
bahwa t hitung berada di daerah penolakaan, sehingga dapat dikatakan H 1 diterima karena t hitung
jatuh di dalam daerah kritis atau daerah penolakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa intensitas
penggunaan gawai sebelum pandemi lebih kecil dari pada selama masa pandemi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Populasi yang menjadi objek mini riset adalah mahasiswa Teachers College angkatan 2018
dan yang menjadi sampel penelitian adalah 35 orang mahasiswa angkatan dari berbagai
program studi. Data yang dikumpulkan disajikan dalam tabel data berkelompok, diagram
batang dan diagram lingkaran. Data yang dikumpulkan dari intensitas penggunaan gawai
dalam kegiatan belajar sebelum dan juga selama masa pandemi berdistribusi normal.
Berdasarkan dari hasil uji (T) hipotesis 2 sampel dependen, diperoleh kesimpulan bahwa
penggunaan gawai selama masa pandemi lebih banyak dari 3 jam dari pada sebelum masa
pandemi.
5. 2 Saran
Pada saat melakukan perhitungan statistik deskriptif dan uji hipotesis sebaiknya teliti
dalam mencermati angka dan langkah-langkah perhitungan. Perhitungan setiap data bisa
lebih efektif saat dikerjakan dengan Microsoft Excel karena dapat mempersingkat waktu
pengerjaan dan memudahkan mendapatkan hasil serta menghindari kesalahan, tetapi tetap
memastikan perhitungan, rumus, alur pengerjaannya sudah sesuai dan tepat sehingga dapat
SEBELU
No
Nama Lengkap Program Studi M SELAMA
1 Nada Suryani Purba Pendidikan Matematika 1-4 jam 10-12 jam
Pendidikan Bahasa
2
Resya Merry Nugraheny Indonesia 4-6 jam 10-12 jam
Pendidikan Guru Sekolah
3
Mirna Ayu Wandira Dasar 7-9 jam 10-12 jam
4 Agnes Veronika Lase Pendidikan Bahasa Inggris 4-6 jam 10-12 jam
5 Joelantho Tualaka Pendidikan Fisika 4-6 jam 7-9 jam
6 Eben Hezer Zega Pendidikan Fisika 7-9 jam 10-12 jam
7 Tesa Lonika Yuniawati Pendidikan Kimia 4-6 jam 14-15 jam
Pendidikan Guru Sekolah
8
Fitri Natalia Napitupulu Dasar 1-3 jam 10-12 jam
9 Febe Trifena Sidabutar Pendidikan Ekonomi 4-6 jam 10-12 jam
10 Clara Monica Pendidikan Bahasa Inggris 4-6 jam 10-12 jam
11 Pahotkon Purba Pendidikan Biologi 1-3 jam 10-12 jam
12 Grace Rodeka Sinaga Pendidikan Bahasa Inggris 7-9 jam 10-12 jam
13 Anjeli Valentin Zandroto Pendidikan Kimia 1-3 jam 7-9 jam
14 Fransisca Joya Maria Pendidikan Matematika 4-6 jam 10-12 jam
Noviantri Tiara Thaba Pendidikan Guru Sekolah
15
Malino Dasar 1-3 jam 10-12 jam
16 Helen Melenia Sianipar Pendidikan Biologi 4-6 jam 10-12 jam
Pendidikan Bahasa
17
Enjelia Yoseva Saragih Indonesia 4-6 jam 10-12 jam
Maksimal 15
18
Gledis Manoi Pendidikan Matematika 7-9 jam jam
19 Kezya regina Pendidikan Matematika 4-6 jam 10-12 jam
20 Ester Kristinawati Pendidikan Matematika 4-6 jam 10-12 jam
Pendidikan Guru Sekolah
21
Yohana Cadella Christin Dasar 7-9 jam 10-12 jam
22 Putri Anugerah Pendidikan Agama Kristen 4-6 jam 10-12 jam
Pendidikan Bahasa
23
Billy Jean Cosy Surbakti Indonesia 1-3 jam 10-12 jam
24 Yohana Ayustin Pendidikan Biologi 7-9 jam 10-12 jam
25 Exaudina Simanullang Pendidikan Matematika 1-3 jam 7-9 jam
26 Cyntia Harman Pendidikan Matematika 4-6 jam 18-20 jam
Fremy Octacahyani Br
27
Ginting Pendidikan Kimia 1-3 jam 4-6 jam
28 Tabitha Grace Pendidikan Biologi 7-9 jam 10-12 jam
Pendidikan Guru Sekolah
29
Elsha Oktaria Br Sitepu Dasar 4-6 jam 10-12 jam
Jonathan Eben Nitema
30
Gea Pendidikan Kimia 4-6 jam 16 jam
31 Dame Rotua Hutajulu Pendidikan Bahasa Inggris 4-6 jam 7-9 jam
32 Tiara Arintya Pendidikan Bahasa Inggris 7-9 jam 10-12 jam
33 Vallery Pasanea Pendidikan Bahasa Inggris 4-6 jam 10-12 jam
Pendidikan Bahasa Lebih dari 12
34
Miryam labiro Indonesia 1-3 jam jam
Pendidikan Guru Sekolah
35
Gabrielle A.Y.L Dasar 4-6 jam 10.12am
LAMPIRAN
Diketahui
N = 35
Fixi 1 = 172
Fixi 2 = 394
½ n = ½ x 35 = 17, 5
Tbme = 4 – 0,5 = 3,5
Fkme = 9
Fme = 18
P=3
Tbmo = 10 – 0,5 = 9,5
S1 = 18 - 8 = 10
S2 = 18 - 9 = 9
ϵFixi 172
Mean 1 = = = 4,91
ϵF 35
1
n−Fkme 17,5−9
Median = Tbme + P( 2 ) = 3,5 +3( ) = 4,92
18
Fme
S1 10
Modus = Tbmo + P( ) = 9,5 +3( ) = 11,09
S 1+ S 2 10+9
Nilai maksimum = 8
Nilai minimum = 2
Jangkauan = Nilai Max – Nilai Min = 8 - 2 = 6
Standar deviasi = σ 2= =7
Varians = = 49
Diketahui
N = 35
Fixi 2 = 394
½ n = ½ x 35 = 17, 5
Tbme = 4 – 0,5 = 3,5
Fkme = 0
Fme = 1
P=3
Tbmo = 25 – 0,5 = 24,5
S1 = 25 - 4 = 21
S2 = 25 – 2 = 23
ϵFixi 394
Mean 2 = = = 11,26
ϵF 35
1
n−Fkme 17,5−0
Median = Tbme + P( 2 ) = 3,5 +3( ) = 56
1
Fme
S1 24
Modus = Tbmo + P( ) = 24,5 +3( ) = 26,12
S 1+ S 2 21+ 23
Nilai maksimum = 5
Nilai minimum = 11
Jangkauan = Nilai Max – Nilai Min = 11 - 5 = 6
Standar deviasi = σ 2= = 8,91
Varians = = 79,33
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., Rumansyah, & Arizona, K. (2020). Pembelajaran online berbasis proyek sebagai
solusi kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 64-70.
Aswani, T. (2020). Hindari lansia dari Covid-19. Retrieved from Pusat Analisis Determinan
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-
19.html
Payatnya, I. A., & Jayantika, I. N. (2018). Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis
Rosiyanti, H., & Muthmainnah, R. N. (2018, Juni). Penggunaan gadget sebagai sumber
belajar mempengaruhi hasil belajar pada mata kuliah matematika dasar. Jurnal
jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
belajar siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, 5,
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd/article/download/4821/4955