Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Seorang anak berinisial DWNS mengalami kelainan pada penglihatan sejak lahir.
Anak tersebut menyandang tuna netra low vision. Orangtuanya berusaha untuk
memperhatikan pendidikannya sejak mengetahui anak mereka menyandang disabilitas,
mereka menyekolahkan dia di TK yang menyediakan layanan bagi anak berkebutuhan
khusus. Sejak TK, DWNS sudah menunjukkan potensinya dengan mengikuti lomba seperti
menyanyi. Melihat potensi DWNS, orang tuanya menyadari bahwa anaknya unik dengan
kekurangan dan kelebihan yang ia miliki.

Memasuki jenjang pendidikan di tingkat SMP, anak tunanetra ini bersekolah di SMPN
23 Padang. Dia diberikan pendidikan inklusi dikarenakan kemampuan kognitifnya yang
setara dengan anak anak normal. Setiap harinya anak tersebut diantar dan didampingi oleh
orang tuanya ke sekolah, hal ini dikarenakan sekolah juga mengizinkan orang tua
mendampingi anaknya di kelas pada proses belajar mengajar hingga pulang sekolah. DWNS
merupakan seorang anak dengan disabilitas yang memiliki potensi besar layaknya anak anak
normal seusianya.

Orang Tua dari DWNS merasa sangat bangga terhadap anaknya yang memiliki
kelebihan dan bakat yang belum tentu dimiliki anak normal pada umumnya, berbagai
prestasi yang telah dicapai DWNS sejak dari taman kanak-kanak hingga saat ini, membuat
orangtua dan keluarganya sangat bangga dan selalu mendukung hal-hal positif yang
disukainya. Selain mendukung apapun yang disukai sang anak, orangtua DWNS juga
memberikan dorongan agar terus maju, selalu memberikan nasihat agar melakukan yang
terbaik dan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai. Secara emosi, DWNS sendiri
merasa senang dengan apa yang dilakukan oleh orang tuanya dan guru pembimbingnya bagi
dirinya.

Sumber: https://journal.unesa.ac.id/index.php/ji/article/view/4879
Program Pembelajaran Individual

Data siswa
Nama : DWNS
Kelas : VIII
Guru kelas : Lidya Sihombing
PPI dimulai : 01 September 2020
PPI dievaluasi : 01 Desember 2020
Deskripsi siswa
Kondisi Saat Ini
Akademik : - Mampu mengikuti setiap pembelajaran dengan baik.
- Sering mengikuti lomba tingkat SMP.
- Tingkat kemampuan belajar yang setara dengan anak anak
normal.
Non Akademik : Memiliki kemampuan bernyanyi yang bagus.

Aspek lain : Kemampuan bersosialisasi yang baik bersama guru pembimbing


dan orang tuanya.
Kondisi yang Diharapkan
Akademik : Mampu mempertahankan dan meningkatkan kemampuan belajar
yang dimiliki.
Non Akademik : Meningkatkan kepercayaan diri untuk menampilkan potensi
bernyanyinya di depan orang banyak.
Aspek lain : Bisa lebih bersosialisasi secara percaya diri dengan orang orang
disekitarnya selain guru dan orang tuanya.
Area yang perlu diperhatikan
Akademik : Perkembangan belajar anak yang mengikuti anak anak normal
pada umumnya.
Non Akademik : Melatih dan mengontrol sikap percaya diri di depan orang lain.
Aspek lain : Rasa kepercayaan diri anak dalam berkomunikasi dengan orang
lain.
Tujuan pembelajaran
Akademik : - Memaksimalkan potensi kemampuan belajar yang dimiliki
di berbagai subjek pelajaran.

- Dapat mengikuti beberapa pelajaran olahraga yang


memungkinkan.

Non Akademik : Mengasah kemampuan mengingat yang dimilikinya agar dapat


melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Aspek lain : Meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berkomunikasi
dengan orang lain terkhusus orang baru dikenal.
Indikator pencapaian tujuan pembelajaran
- Anak dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ketika sudah diberi
penjelasan dan juga tidak terlalu lama memahami pada suatu materi tertentu.
- Anak bisa mengikuti pelajaran olahraga yang memungkinkan dengan panduan
dan bimbingan dari guru.
- Anak bisa bersosialisasi dengan cepat terhadap orang lain yang baru ditemuinya
tanpa menunjukkan rasa tidak percaya diri.
- Anak memaksimalkan potensi bernyanyi yang dimilikinya dengan mengikuti
lomba lomba yang ada.
Media/teknik/dukungan untuk mencapai tujuan pembelajaran (tingkat sekolah)
- Dukungan yang dapat diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pembelajaran adalah menyediakan fasilitas khusus untuk anak tunanetra belajar
baca dan tulis huruf braille.

- Guru pembimbing konsisten mengawasi dan melakukan konseling dalam sekali


sebulan dengan anak.

Media/teknik/metode untuk mencapai tujuan pembelajaran (tingkat kelas)


- Media yang digunakan oleh guru dapat berupa audio pembelajaran dan juga
buku atau huruf timbul.
- Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi yaitu ceramah, diskusi,
dan tanya jawab.
Diharapkan dengan metode tersebut, siswa lebih aktif dan dapat mengikuti
pembelajaran dengan efektif.
Apa yang harus dilakukan oleh keluarga/orangtua (tingkat rumah)
- Memaksimalkan kemampuan bersosialisasi anak dengan lebih sering mengajak
untuk jalan-jalan, sharing, dan memperbanyak relasi di lingkungan sekitar
rumah.

- Selalu menanyakan kondisi dan pemahaman anak setelah pulang sekolah

Apa yang siswa harus lakukan?


- Mengikuti dan menyimak setiap pembelajaran dengan baik.

- Meningkatkan rasa percaya diri yang dimiliki.

- Mengasah kemampuan bernyanyi dalam dirinya setiap hari.

Monitoring
Monitoring terhadap anak dilakukan oleh guru pembimbing di sekolah dan juga orang
tua ketika di rumah, kemudian orangtua dan juga guru seminggu sekali akan
mendiskusikan bagaimana perkembangan kognitif maupun afektif anak sehingga bisa
saling mendukung untuk meningkatkan potensi yang dimiliki anak.

System and Family Support


1. Sekolah memfasilitasi anak muridnya untuk bisa berlomba dalam berbagai
kategori akademik dan juga non akademik.
2. Sekolah mengajarkan untuk berelasi dengan baik antar siswa melalui budaya 5s
dan juga program osis yang mendukung.
3. Orang tua mendukung anak dengan maksimal atas keinginan dan cita cita anak
yang positif serta memberikan suasana harmonis dan hangat di rumah agar
anak tetap semangat menjalani pendidikan.
4. Orang tua sebisa mungkin memberikan fasilitas kepada anak dalam
mengembangkan hal hal yang disukainya.
Catatan tambahan
Guru pembimbing memberikan rasa aman dan nyaman kepada DWNS agar orang tua
tidak perlu menemani sepanjang proses belajar mengajar hingga selesai. Guru
pembimbing mentoring cara bersosialisasi dan beradaptasi DWNS dengan lingkungan
sekolah. Orang tua mentoring cara bersosialisasi dan beradaptasi DWNS dengan
lingkungan rumah.

Anda mungkin juga menyukai