Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMEN ASESMEN

PERKEMBANGAN PRA-AKADEMIK UNTUK ANAK TPA

OLEH KELOMPOK 1

Citra Stiati 19003008


Mutiara Gustina 19003078
Riska Alwasih Putri 19003096

DOSEN PENGAMPU
Dra. Kasiyati, M. Pd.

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. TUJUAN ASSEMEN

1. Untuk melakukan observasi asessmen pada anak TPA

2. Untuk melakukan asessmen perkembangan pra akademik pada anak


TPA

B. IDENTITAS
1. Identitas Anak
Nama anak : Arganta Yudha
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Simalanggang, 08-05-2016
Umur : 5 Tahun
Agama : Islam
Anak Ke :2
Jumlah Saudara :3
Alamat Rumah : Jorong Parit Dalam, Kenagarian Taeh Baruah

2. Identitas Orang Tua


a. Ayah
Nama : Rinto Iswandi
TTL : 04-03-1982
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

b. Ibu
Nama : Upik Laila Hanum
TTL : 08-08-1988
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

C. INSTRUMEN ASESMEN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK


TPA

Nama Anak : Arganta Yudha


Umur : 5 tahun
Asesor : Mutiara Gustina
Tanggal Pemeriksaan : 5 September 2021
Instrumen Perkembangan Sosial-Emosional anak TPA usia 5 tahun.

No Aspek Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Sosial
Lingkungan Keluarga
a. Mudah bergaul dengan anggota  Anak memang mudah bergaul
dengan keluarganya
keluarga
b. Bertanggung jawab atas pekerjaan  Anak tidak bertanggung jawab atas
pekerjaan rumah, misalnya: ketika
rumah
makan, anak tidak meletakkan
piring ke tempat piring yang kotor,
dimana anak makan, maka
piringnya dibiarkan disana begitu
saja
c. Dapat bekerja sama dengan anggota  Anak tidak dapat bekerja sama
dengan anggota keluarganya, seperti
keluarga
kepada abangnya, anak akn selalu
bertengkar dan berebut sesuatu.
d. Anak mengikuti perintah yang disuruh  Anak dapat mengikuti perintah yang
disuruh oleh orang tuanya dan patuh
oleh orang tua
terhadap orang tuanya
e. Anak mampu mentaati aturan untuk  Anak mampu mentaati aturan yang
menjauhi semua yang dilarang oleh orang diberikan oleh orang tuanya, baik itu
tua menjauhi semua yang dilarang
orang tuanya
f. Anak mampu mentaati peraturan untuk  Anak mampu mentaati peraturan
untuk tidur tepat waktu
tidur tepat waktu
g. Anak mampu mentaati aturan untuk  Anak belum mampu mentaati aturan
merapikan kembali mainan yang telah untuk merapikan kembali mainan
digunakan ke tempat semula yang telah digunakan ke tempat
semula, anak akan membiarkan
mainan berserakan setelah puas
bermain.
h. Anak mampu tidur sendirian di  Anak sudah mampu untuk tidur
terpisah dari orang tuanya atau anak
kamarnya
mampu tidur sendirian di kamarnya
g. Anak bersikap menuntut ketika  Anak bersikap menuntut ketika
menginginkan sesuatu, kalau tidak
menginginkan sesuatu
di turuti keinginannya, maka anak
akan menangis.
Teman Sebaya
a. Suka menyendiri  Anak tidak suka menyendiri
b. Memilih-milih teman  Anak memilih milih teman untuk
bermain, seperti yang dilihat, anak
hanya mau bermain dengan para
sepupunya atau abang dan
adiknya, tetapi jika dengan anak
lain, maka anak tersebut hanya
sibuk dengan mainannya sendiri
dan kurang berinteraksi dengan
teman lainnya
c. Memiliki banyak teman  Anak tidak memiliki banyak
teman disekitarnya
d. Pemalu  Anak mempunyai sifat pemalu
terlebih lagi dengan orang baru
e. Memiliki permasalahan dalam  Anak memiliki permasalahan
dalam pertemanannya, contoh:
pertemanan
sering membuat anak lain
menangis, anak jahat terhadap
anak lain, sering mengejek anak
lain, dan sering mencibir anak lain.
f. Berbagi dengan teman  Anak tidak mau berbagi dengan
teman, bisa dikatakan anak pelit
terhadap sesuatu, baik itu
makanannya atau mainannya
hingga anak sangat sulit untuk
berbagai dengan temannya
g. Mementingkan diri sendiri  Anak mementingkan dirinya
sendiri, seperti pada saat bermain,
anak memainkan mainannya
sendiri tanpa mau ikut campur dari
temannya, jika temannya ikut
bermain, maka anak tidak
membolehkannya, anak pun juga
marah pada saat mainannya di
ambil, terkadang juga suka
memukul temannya jika temannya
ingin bermain, hingga terjadi
pertengkaran
h. Ikut merasakan ketika temannya sedih/  Anak tidak ikut merasakan
temannya sedih/empati
empati
i. Menghibur ketika temannya sedang  Anak tidak pernah menghibur
temannya ketika sedang sedih
sedih/ bersimpati
j. Mudah memulai percakapan  Anak tidak mudah memulai
percakapan terlebih dahulu
k. Kerjasama dalam bermain  Anak tidak melakukan kerja sama
dengan temannya dalam bermain,
anak akan bermain sendiri dan
tidak mau digangu jika sedang asik
bermain
l. Anak dapat menolong teman saat jatuh  Anak dapat menolong temannya
saat terjatuh
m. Anak mampu memuji teman ketikaa  Anak tidak memuji temannya
ketika temannya memiliki prestasi
teman memiliki prestasi
n. Anak mengenal perbedaan karakteristik  Anak tau dan mengenal perbedaan
laki-laki dan perempuan (seperti:gaya karakteristik laki-laki dan
rambut, pakaian, dll) perempuan
o. Anak berkunjung kerumah tetangga  Anak dapat berkunjung ke rumah
tetangga sendiri
sendiri
Lingkungan Bimbel
a. Mudah menyesuaikan diri dengan  Anak tidak mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan bimbingan
lingkungan bimbingan belajar
belajarnya, bahkan butuh waktu
lama anak akan menyesuaikan
dirinya
b. Mau bekerjasama dengan teman-  Anak mau bekerja sama dengan
teman-temannya, di bimbel, hanya
saja anak kurang interaksi jika
disuruh untuk duduk berkelompok
dan belajar bersama
teman di bimbel
c. Mau berbagi dengan teman-teman di  Anak tidak mau berbagi
dengan teman-temannya
bimbel
di tempat bimbel
d. Mengerjakan tugas-tugas yang  Anak mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan guru
diberikan guru
dengan dibantu orang tua
e. Dapat mematuhi aturan di tempat  Anak dapat mematuhi
bimbel aturan di tempat bimbel
f. Santun terhadap guru  Anak dapat bersikap
santun terhadap guru
g. Anak ingin memiliki prestasi seperti  Anak mempunyai
keinginan memiliki
teman-temannya
prestasi seperti temannya
h. Anak ingin berperilaku baik seperti  Anak berkeinginan untuk
berprilaku baik seperti
temannya
temannya

2 Emosi
Lingkungan Keluarga
Dapat Mengekspresikan
a. Marah  Anak dapat
mengekspresikan saat dia
sedang marah
b. Sedih  Anak dapat
mengekspresikan saat dia
sedang sedih
c. Malu  Anak dapat
mengekspresikan saat ana
merasa malu
d. Senang  Anak dapat
mengekspresikan saat
anak merasa senang
e. Merajuk  Anak dapat
mengekspresikan saat
anak merajuk
f. Anak mampu berpura-pura menangis  Anak tidak melakukan
pura-pura menangis jika
jika keinginannya tidak terpenuhi.
keinginannya tidak
terpenuhi, tetapi malahan
anak memaksakan
keinginan agar dipenuhi,
jika tidak anak akan
menangis sungguhan
Teman Sebaya di Lingkungan Rumah
a. Suka berkelahi dengan teman  Anak suka berkelahi
dengan temannya, bahkan
sering membuat anak lain
menangis
b. Suka memukul teman  Anak suka memukul anak
lain ketika anak kesal atau
diganggu, terlebih lagi
pada saat bermain
c. Merusak barang milik temannya  Anak sering merusak
barang baik itu miliknya
atau milik temannya
d. Suka berbicara kasar  Anak tidak suka
berbicara kasar
e. Anak bermain dengan mainan sesuai  Anak memang bermain
dengan mainan sesuai
gendernya
gendernya, seperti anak
itu laki-laki maka ia aan
memainkan mobil-
mobilan bukan boneka
Lingkungan bimbel
a. Suka bolos bimbel  Anak tidak sering
membolos ketika
jadwalnya bimbel
b. Mudah tersinggung  Anak tidak mudah
tersinggung
c. Suka menangis  Anak suka menangis
terlbih lagi pada saat
keinginannya tidak
dipenuhi
d. Suka melamun  Anak tidak suka melamun
e. Sering mengantuk  Anak juga tidak sering
mengantuk , anak
mengantuk diwaktu
sewajarnya saja
f.Konsentrasi dalam belajar  Anak dapat
berkonsentrasi saat belajar
atau membuat tugas yang
diberikan oleh guru
bimbel

D. METODE PELAKSANAAN
Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan
asessmen ini, maka dilakukan metode pengumpulandata melalui:
a. Wawancara
Dalam penulisan laporan ini, tentunya kami ingin menyajikan data yang benar-benar
asli dan fakta, sehingga kami melakukan wawancara langsung dengan orang tua anak
sebagai narasumber.
b. Pengamatan langsung
Adakalanya data yang disampaikan narasumber (orang tua anak) tidak bisa
disampaikan semuanya secara langsung, sehingga memerlukan pengamatan langsung di
lapangan guna mengumpulkan dan mencari informasi data lebih lengkap dan akurat lagi.

E. URAIAN HASIL ASESSMEN SOSIAL – EMOSIONAL ANAK TPA


Berdasarkan observasi asessmen perkembangan sosial emosional anak ke lapangan
dengan metode wawancara dan pengamatan langsung, mendapatan hasil bahwa:
a) Aspek Sosial
1. Lingkungan Keluarga
Berdasarkan hasil asessmen perkembangan sosial anak dilingkungan keluarga ada
beberapa aspek permasalahan yang terdapat pada anak yaitu anak tidak dapat
bertanggung jawab atas pekerjaan rumah, anak tidak dapat bekerja sama dengan anggota
keluarga, anak tidak mampu mentaati aturan untuk merapikan kembali mainan yang telah
digunakan ketempat semula dan anak bersikap menuntut ketika menginginkan sesuatu.
2. Teman Sebaya di Lingkungan Rumah
Berdasarkan hasil asessmen perkembangan sosial dilingkungan teman sebaya
anak ada beberapa aspek permasalahan yang terdapat pada anak yaitu anak suka memilih
milih dalam berteman sehingga anak tidak memiliki banyak teman,selain itu sikap anak
yang pemalu akibatnya anak memiliki permasalahan dalam pertemanan yaitu anak
bersikap jahat,sering mengejek dan membuat anak yg lain menangis, anak tidak mau
berbagi mainan dengan temannya sehinigga anak apabila dikasih permainan maka anak
akan merebut permainan tersebut dari temannya dan mengakibatkan temannya tersebut
menangis akibat ulahnya.
3. Lingkungan Bimbel
Berdasarkan hasil asessmen perkembangan sosial anak dilingkungan teman
bimbel aada beberapa aspek permasalahan yang terdapat pada anak yaitu anak terlihat
bermasalah dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan bimbelnya sehingga sulit bagi
anak untuk berbagi dengan teman teman ditempat bimbelnya.

b) Aspek Emosi
1. Lingkungan Keluarga
Berdasarkan hasil asessmen perkembangan emosional anak dilingkungan
keluarga ada beberapa aspek permasalahan yang terdapat pada anak yaitu anak bersikap
pura pura menangis jika keinginannya tidak dipenuhi.
2. Teman Sebaya di Lingkungan Rumah
Berdasarkan hasil asessmen perkembangan emosional anak pada teman sebaya
dilingkungan rumah ada beberapa aspek permasalahan yang terdapat pada anak yaitu
anak bersikap jahat dimana anak suka berkelahi kemudian memukul, serta merusak
barang milik temannya.
3. Lingkungan Bimbel
Berdasarkan hasil asessmen perkembangan emosional anak dilingkungan bimbel
ada beberapa aspek permasalahan yang terdapat pada anak yaitu anak suka membolos
saat bimbel, anak memiliki sifat mudah tersinggung, anak juga suka menangis jika
keinginannya tidak terpenuhi.
Berdsarkan hasil observasi asessmen terhadap perkembangan sosial emosional
pad anak TPA ( Arganta Yudha) bahwa fase perkembangan sosial emosional pada anak
terdapat permasalahan atau hambatan, namun kondisi anak normal dan tidak termasuk
pada anak berkebutuhan khusus karena hanya permasalahan sosial emosional anak saja
yang bermasalah sehingga orang tua anak menganggap bahwa hal itu wajar terjadi pada
anak sesusia arga.
Oleh karena itu perkembangan emosional dan sosial anak usia dini atau TPA tidak hanya
tentang mengatur emosi yang ada di dalam dirinya, tapi lebih dari itu. Perkembangan emosional
pada anak sangat berpengaruh pada perkembangan usia lima tahun dan perilaku anak sampai ia
dewasa.
Untuk itu perlu sebagai tenaga pendidik,orang tua ataupun guru terapis tidak
boleh mengabaikan perilaku yang terjadi pada anak oleh karena itu perlu memberikan
layanan atau intervensi pada anak yang tujuannya untuk meminimalisir permasalahan
atau hambatan yang dialami anak terkhususnya pada aspek perkembangan pra akademik
yaitu aspek sosial emosional yang terjadi pada anak.

F. Lampiran Dokumentasi
Fotoh
Link Video Asessmen

Anda mungkin juga menyukai