Anda di halaman 1dari 2

5.

COMPASSION
Pengertian
Compassion (hasrat bela rasa) dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa pada
sesama dan lingkungan. Compassion mengacu pada kemampuan untuk empati, merasakan
perasaan orang lain, dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Ini melibatkan kemampuan
untuk memahami dan merespons perasaan serta kebutuhan orang lain dengan penuh
pengertian dan empati. Unsur-unsur dalam compassion adalah : peduli, peka, rela, dan
tanggap. Penguasaan pada pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan bidangnya
diartikan sebagai Competence. Memiliki hati nurani yang dapat membedakan baik dan
tidak baik berarti Conscience. Dan compassion yang berarti kepekaan untuk berbuat baik
bagi orang lain yang membutuhkan, punya kepedulian terhadap orang-orang kecil. Konteks
merupakan tahapan pertama untuk mempersiapkan peserta didik untuk melakukan proses
pembelajaran dengan menggali pemahaman siswa yang berkaitan.
MacBeth & Gumley (2012) menjelaskan bahwa jarak yang terbentuk akibat
compassion justru membuat individu fokus dalam membantu orang lain secara objektif
namun juga bisa mundur untuk mengobservasi situasi dari jauh sehingga dapat menentukan
cara terbaik dalam menghadapi tantangan tersebut. Melalui compassion seorang individu
dapat membatasi perasaannya terhadap orang lain sehingga dapat mengurangi personal
distress akibat respon yang berlebihan terhadap perasaan orang lain (Barton & Garvis, 2019).
Gilbert melihat compassion sebagai kemampuan yang ditunjukkan melalui enam atribut
(Strauss et al., 2016), yaitu :
a. Sensitivity, sikap individu yang responsif terhadap perasaan orang lain sehingga mampu
memahami bantuan apa yang dibutuhkan.
b. Sympathy, kemampuan individu dalam menunjukkan kepedulian terhadap orang lain
c. Empathy, kemampuan individu untuk memahami perspektif orang lain.
d. Motivation/caring, mampu menunjukkan respon peduli yang memberikan motivasi
terhadap orang lain
e. Distress tolerance, kemampuan untuk menoleransi emosi yang dimiliki ketika dihadapkan
dengan penderitaan orang lain tanpa merasa kewalahan.
f. Non-judgement, kemampuan untuk menerima kondisi atau perasaan orang lain tanpa
menunjukkan rasa frustasi, marah, atau jijik.
Pada Keterampilan abad 21 dalam pengembangan kurikulum 6C compassion.
Compassion di sini artinya seseorang harus mencintai dan menjalankan profesi/pekerjaan
dengan senang hati. Kalau sebuah pekerjaan dijalankan dengan senang hati, akan lebih
mudah dikerjakan dan memberikan dampak positif kepada orang lain. Dampak-dampak itu
adalah rasa tanggung jawab, memberikan teladan dan contoh kepada peserta didik, dan
memberikan motivasi untuk selalu belajar. Saat mengajar dengan ikhlas, tenaga pengajar
tidak akan merasa terbebani dengan kesulitan dalam mengajar yang dihadapi. Itulah beberapa
hal mengenai 6C untuk pendidikan masa depan. Jika ini dilakukan dengan baik, maka
kegiatan belajar mengajar akan berjalan efektif dan lancar. Bahkan, siswa-siswi juga bisa
mendapatkan keterampilan tersebut untuk masa depan mereka. Untuk mewujudkan 6C
tersebut, guru harus bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan berbagai model atau metode pembelajaran kreatif.

KONSEP DAN IMPLEMENTASI


Konsep keterampilan "compassion" dalam kerangka 6C (Keterampilan Abad 21) mengacu
pada kemampuan individu untuk merasakan empati, peduli, dan memahami perasaan serta
kebutuhan orang lain. Ini melibatkan:
1. Empati: Compassion melibatkan kemampuan untuk berempati dengan orang lain,
yaitu mampu merasakan dan memahami perasaan mereka. Ini memungkinkan
seseorang untuk lebih terhubung dengan orang lain secara emosional.
2. Peduli: Ini mencakup kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan orang lain. Orang
yang memiliki compassion bersedia untuk membantu orang lain dan berkontribusi
pada kesejahteraan mereka tanpa pamrih.
3. Pemahaman: Compassion juga mencakup pemahaman terhadap latar belakang,
kebutuhan, dan pengalaman orang lain. Ini membantu dalam memberikan dukungan
yang lebih efektif dan relevan.
4. Respons Positif: Individu yang memiliki compassion akan merespons situasi atau
kebutuhan orang lain dengan cara yang positif dan membantu. Mereka dapat
memberikan dukungan moral, emosional, atau praktis.

Beberapa contoh Implementasi compassion dalam pendidikan seperti mengintegrasikan


pembelajaran empati dan belas kasihan dalam kurikulum sekolah, Mengadakan program
pengembangan sosial dan emosional untuk siswa serta mendorong proyek sosial atau
kegiatan sukarela di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Pratini, H. S. (2016). Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran


matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion
mahasiswa. Elementary School: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke-SD-
An, 3(1).
Srirahmawati, A., Deviana, T., & Wardani, S. K. (2023). PENINGKATAN
KETERAMPILAN ABAD 21 (6C) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KURIKULUM
MERDEKA. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 5283-5294.
Lubis, M. A. (2022). MICRO TEACHING DI SD/MI Integration 6C (Computational
Thinking, Creative, Critical Thinking, Collaboration, Communication,
Compassion). Samudra Biru.

Anda mungkin juga menyukai