Anda di halaman 1dari 134

LAPORAN PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DARING


DI PRODI PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN FKIP UNTAN
PONTIANAK

Oleh:

Ketua : Nurmila Sari Djau, M.Pd NIDN. 0026048905


Anggota : 1. Dr. Imam Ghozali, M.Pd NIDN. 017086085
2. Asfar Muniir, M.Pd NIDK. 881111016
3. Agustinus NIM F 1111181009
4. M. Zainul NIM F 1111181019
5. Aufa Zahra NIM F 1111181014
6. Alfitriana NIM F 1111181016

SUMBER DANA PNBP FKIP UNTAN


TAHUN ANGGARAN 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
APRIL 2021

1
2
3
4

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan penelitan yang berjudul: “Presepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran
Daring di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan Pontianak”.Penelitian ini
dilakukan dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi Dosen.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan,
dan bantuan dari semua pihak (baik yang disadari atau tidak) sangatlah berperan
penting dalam terselesaikannya proposal penelitian ini. Secara khusus peneliti
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan FKIP Untan yaitu Bapak Prof. Dr. Martono, M.Pd yang telah
memfasilitasi peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini.
2. Kajur Pendidikan Bahasa dan Seni yaitu Bapak Dr. Patriantoro, M.Hum yang
telah banyak membantu dalam proses penelitian ini.
3. Kaprodi dan dosen-dosen di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan yang banyak
memberikan support dan kerjasama dalam penyelesaian peneliti ini.
Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan rekan
yang turut membantu serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan
moral, doa, dan perhatian yang mendalam sampai penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pontianak, November 2021


Ketua Peneliti,

Nurmila Sari Djau, M.Pd


5

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
Abstrak …………………....................................................................... vi
Abstrack ……………………………………………………………….. vii
A. BAB 1 PENDAHULUAN …. .......................................................... 1
B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 5
C. BAB III METODE PENELITIAN..................................................... 13
D. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 17
E. BAB V PENUTUP …………………………………………………. 98
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... .. 100
LAMPIRAN ……………………………………………………………. 102
6

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana


persepsi Mahasiswa terhadap pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Seni
Pertunjukan FKIP Untan Pontianak (2) Untuk mengetahui faktor-faktor
pendukung maupun penghambat terlaksananya pembelajaran daring. Jenis
penelitian merupakan Deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan
data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data peneliti
berasal dari informan, observasi, dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran
daring. Adapun analisis data meliputi, reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah bahwa hampir keseluruhan mahasiswa baik
Pendidikan Seni Musik maupun Tari berpendapat bahwa mata kuliah praktek
sebaiknya dilaksanakan secara tatap muka dengan alasan mahasiswa masih
bergantung pada peralatan penunjang perkuliahan yang ada di kampus. Dengan
pembelajaran tatap muka mata kuliah praktik lebih mudah dipahami terutama
pada teknik memainkan alat musik bagi mahasiswa musik dan juga teknik gerak
bagi mahasiswa tari. Sedangkan mata kuliah teori mahasiswa memilih daring.
Namun tidak dipungkiri ada mata kuliah tertentu bersifat teori, menurut
mahasiswa lebih baik dilaksanakan secara tatap muka, contohnya : Teori Musik
Dasar dan Lanjut, Harmoni, notasi tari, hal ini disebabkan mata kuliah tersebut
membutuhkan pemahaman yang lebih dalam. Implikasi dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi pelaksanaan mata kuliah secara daring
maupun tatap muka berdasarkan persepsi mahasiswa dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat.

Kata Kunci : Persepsi Mahasiswa, Pembelajaran Daring


7

Abstract

The purposes of this study are (1) to explore the students’ perceptions of
online learning in the Performing Arts Education Study Program, FKIP Untan
Pontianak and (2) to find out the supporting factors as well as obstacles of the
implementation of online learning. Employing a descriptive qualitative study, the
data were gathered via interviews, observations, and documentation. The sources
of research data were from informants, observations, and documents related to
online learning. The data analysis included reduction, presentation, and drawing
conclusions. Findings reveal that almost all students of both Music and Dance
Education want to attend face-to-face learning instead of online learning since they
still depend on the supporting equipment available on campus. With face-to-face
learning, it is easier for music students to understand how to play musical
instruments. As well, dance students can also understand movement techniques
more easily. Meanwhile, for subject courses focusing on theory, the students prefer
to learn it online. However, as said by the students, there are several theoretical
subject courses that need to be conducted offline such as Basic and Advanced Music
Theory, Harmony, and Dance Notation. Face-to-face meeting are required to
deepen the students’ understanding on these courses. This study is expected to
provide information regarding the students’ perceptions of the implementation of
online and face-to-face courses by implementing strict health protocols.

Keywords: Students’ Perceptions, Online Learning


8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajarn daring merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada

masa Pandemi Covid 19. Pada awalnya dikeluarkannya perintah untuk

melaksnakan pembelajaran daring, menimbulkan reaksi masyarakat yang pro dan

kontra. Namun walaupun demikian pembelajaran daring tetap dilaksanakan,

dengan alasan demi memutus rantai penyebaran virus dan menjaga keamanan serta

keselamatan peserta didik dan tenagapendidik.Dengan adanya himbauan tersebut

maka proses pembelajaran dilakukan jarak jauh yaitu dari rumah dengan

memanfaatkan teknologi dan media internet yang ada.

Keputusan pemerntah ini dituliskan dalam surat keputusan bersama 4

Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 juni 2020 tentang Panduan

Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun

Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

Keputusan ini bukan hanya berlaku untuk mata kuliah yang bersiat teoritis namun

juga berlaku bagi mata kuliah vokasi/ praktik bila memungkinkan diselenggarakan

secara daring atau waktunya ditunda di bagian akhir semester atau semester

berikutnya dengan tetap memenuhi protokol kesehatan dan keselamatanpeserta.

Adanya himbauan tersebut, maka proses pembelajaran di Prodi Pendidikan

Seni Pertunjukan FKIP Untan juga ikut menerapkan proses pembelajaran secara
9

daring. Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi terbaik terhadap

kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 demi berlangsungnya suatu

proses pembelajaran. Pada awal pembelajaran daring di Prodi Seni menimbulkan

masalah baru bagi mahasiswa dan dosen. Masalah tersebut berupa terkendala akses

jaringan dalam pembelajaran, kurang optimalnya aktivitas belajar mahasiswa saat

pembelajaran berlangsung, keterbatasan media pembeajaran khususnya untuk mata

kuliah pratik. Permasalahan ini dapat dikemukaan oleh penulis berdasarkan

pengalaman mengajar saat pembelajaran daring berlangsung, serta wawancara

dengan beberapa dosen lainnya yang ada di Prodi. Pend. Seni Pertunjukan.

Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan, merupakan Prodi

yang meluluskan lulusan yag siap menceraskan generasi penerus melalui bidang

seni. Prodi Pendidikan Seni diadakan dalam rangka menyiapkan manusia yang

mempunyai dedikasi tinggi membelajaran seni kepada para peserta didik untuk

memiliki pengalaman ekspresi, kreasi dan apresiasi. Dalam Pembelajarannya, mata

kuliah yang diajarkan bukan hanya fokus ke teori saja, namun juga praktik, yang

tentunya pembelajarannya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.

Selain itu Pembelajaran daring banyak untuk mengubah gaya mengajar

konvensional yang secara tidak langsung akan berdampak pada profesionalitas

kerja.Peningkatan peran dan keaktifan mahasiswa dalam penggunaan berbagai

media dan teknologi demi suksesnya perkuliahan daring sangatlah dipengaruhi oleh

persepsi masing-masingmahasiswa.

Persepsi merupakan sebuah proses mengenal objek yang terjadi melalui

bantuan alat indera manusia. Persepsi yang muncul dari dalam individu ini
10

kemudian menggerakkan masing-masing individu mahasiswa untuk dapat

mengatur dan mengelola dirinya dalam kegiatan perkuliahan secara daring.

Mahasiswa perlu memiliki keterampilan mengenai cara belajar, proses berfikir,

hingga memotivasi diri untuk mencapai tujuan belajar pada setiap mata kuliah

(MK).Sehingga dilihat dari kebutuhan ini bahwa pembelajaran daring diasumsian

bahwa pembelajaran daring akan menimbulkan banyak presepsi bagi mahasiswa

baik positif maupun negatif yang dipengarui oleh banyak faktor..

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti sebagai dosen di Prodi

Pendidikan Seni Pertunjukan merasa perlu maenganalisi dan mendeskripsikan data

mengenai persepsi mahasiswa musik terhadap pembelajaran daring di Prodi Pend.

Seni Pertunjukan FKIP Untan serta apasaja faktor penghambat dan pendukungnya.

Rumusan masalah yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

presepsi mahasiswa musik dan tari terhadap pembelajaran daring di Prodi

Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan serta Apa yang menjadi alasan

mahasiswa terhadap terlaksananya pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Seni

Pertunjukan FKIP Untan”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

presepsi mahasiswa musik terhadap pemelajran daring di Prodi Pend. Seni

Pertunjukkan FKIP Untan serta mendeskripsikan alasan mahasiswa terhadap

terlaksananya dan faktor penghambat dan pendukung pembelajaran daring bagi

mahasiswa musik di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan

Kontribusi penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan dapat di bagi dalam

kontribusi teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini, diharapkan dapat

dijadikan sebagai sumber refrensi bagi pihak universitas, khususnya bagi Program
11

Studi Pendidikan Seni Pertunjukan dalam rangka memberikan pelayanankepada

mahasiswa, serta mamapu merancang strategi yang sesuai dengan kondisi pada saat

melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya dalam bidang seni musik pada

masa Covid 19. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

sebagai bahan pertimbangan dalam membenahi kekurangan serta mempertahankan

atau meningkatkan kelebihan- kelebihan yang ada dalam rangka meningkatkan

kualitas proses pelaksanaan pembelajaran pada masa daring di Prodi Seni Tari dan

Musik di Universitas Tanjungpura.


12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Persepsi

Menurut (Kotler, 2000) mengatakan persepsi adalah proses dimana

rangsang (obyek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai

rangsang itu disadari dan dimengerti, karena persepsi bukan sekedar

pengindraan, maka ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai penafsiran

pengalaman. Sedangkan menurut (Wardani & Hariastuti, 2009)

mengemukakan persepsi adalah suatu proses yang didului oleh proses

pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui indra

atau disebut dengan proses sensori. Namun proses tersebut tidak berhenti

begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya

merupakan proses persepsi. Karena proses persepsi tidak lepas dari proses

pengindraan, dan pengindraan merupakan proses pendahuluan dari proses

persepsi.

Rosyadi (2001) mendefinisikan persepsi dalam pandangan yang sempit

dan luas. Persepsi secara sempit diartikan sebagai penglihatan, sedangkan

secara luas, persepsi dapat diartikan sebagai cara atau bagaimana seseorang
13

memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi tidak berhenti pada apa objek

yang dilihat, tetapi juga pada interpretasi maknanya. Pendapat lain menyatakan

bahwa persepsi membuat seseorang memahami apa yang terjadi di sekitarnya

, ataupun hal yang ada dalam diri individu itu sendiri (Sunaryo, 2004)

Definisi persepsi berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan

sebagai suatu gambaran yang ditimbulkan oleh objek (baik dari dalam ataupun

dari luar diri individu) yang memberikan stimulus berupa informasi yang

diinterpretasikan melalui penglihatan, pengalaman, perencanaan dan dipercaya

sehingga menghasilkan sebuah pandangan pada sesuatu hal.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang dialami setiap orang, namun

persepsi tidak selalu sama untuk orang yang berbeda meskipun dengan objek

yang sama (Robbins, 2007). Hal ini dapat disebabkan oleh berbedanya factor

yang mempengaruhi persepsi itu sendiri. Robbins (2007) memaparkan tiga

factor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yakni factor pelaku persepsi,

target persepsi dan situasi persepsi. Faktor pelaku persepsi meliputi sikap, motif

atau kebutuhan, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan

pengharapan. Hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, dan kedekatan

termasuk ke dalam faktor target persepsi, yakni faktor yang terdapat pada

stimulus. Faktor ketiga adalah situasi persepsi yang meliputi waktu, keadaan

fisik, dan keadaan social di lingkungan pembuat persepsi saat persepsi dibentuk.

Walgito (1999) terdapat dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap

persepsi yaitu faktor intern dan ekstern :


14

a. Faktor intern

Ada tiga hal yang berperan dalam persepsi individu yaitu:

1) Alat indra, saraf dan pusat susunan saraf

Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.

Disamping itu juga harus ada saraf sensori sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor kepusat susunan saraf yaitu otak sebagai

pusat kesadaran.

2) Perhatian

Untuk menyadari atau untuk menggunakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

rangka mengadakan persepsi. Ada tiga faktor personal yang mempengaruhi

persepsi yaitu : 1. motivasi, emosi dan sikap, 2.kerangka acuan perilaku (

Frame of reversence ), 3. kemampuan penilaian dan evaluasi seseorang.

Faktor personal itu meliputi kebutuhan ( need ), suasana hati (mood ),

pengalaman masa lalu dan sifat individu lain.

b. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang mempengaruhi persepsi antara lain :

1) Obyek yang dipersepsi

Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi

juga dapat dating dari dalam individu yang bersangkutan.


15

2) Intensitas rangsangan

Kekuatan rangsangan akan turut menentukan disadari atau tidaknya

rangsangan itu. Pada umumnya rangsangan yang kuat lebih

menguntungkan dalam kemungkinan direspon bila dibandingkan

dengan rangsangan yang lemah sewhubungan dengan itu, dalam hal

caring maka perilaku caring obyek sedangkan lama waktu dan

frekuensi dalam caring merupakan intensitas rangsangan.

3) Ukuran rangsangan

Pada umumnya yang lebih besar yang lebih menguntungkan dalam

menarik perhatian dibanding dengan ukuran yang kecil

4) Perubahan rangsangan

Dimana rangsangan yang monoton kurang menguntungkan karena

itu perlu adanya perubahan dari rangsangan tersebut untuk dapat

menarik perhatian. Rangsangan yang tidak diulang-ulang pada

dasarnya lebih menarik perhatian dari pada rangsangan yang

diulang-ulang. Pertentangan/ kontras dari rangsangan yang

bertentangan/ kontras dengan sekitarnya akan lebih menarik

pehatian seseorang hal ini disebabkan karena lain dari yang biasa

dilihat dan akan cepat menarik perhatian.


16

3. Tahap-tahap Proses Persepsi

Menurut Walgito (1995) proses tersebut terdiri dari proses

menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menyaji dan

memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra.

a. Proses Penerima

Proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan/data

dari berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indra

sehingga proses ini sering disebut pengindraan/sensori. Proses ini

merupakan pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan

penguraian secara verbal, simbolis atau konseptual dan terutama sekali

berhubungan dengan panca indra.

b. Proses Penyeleksi Rangsang

Setelah menerima rangsang/data seleksi, perhatian adalah proses

mental fisik rangsang/rangkaian rangsang menjadi menonjol dalam

kesadaran pada saat yang lainnya lemah.

c. Proses Mengorganisasian

Data atau rangsang yang diterima, selanjutnya diorganisasikan dalam

suatu bentuk.

d. Proses Pengambilan Keputusan dan Pengecekan

Terdapat tiga hal dalam pengambilan keputusan yaitu:

1) Kategori primitif

Dimana obyek dan peristiwa yang diamati diselesaikan dan ditandai

berdasarkan ciri-ciri tersebut.


17

2). Mencari tanda

Pengamatan secara cepat terhadap lingkungan untuk mencari

tambahan informasi guna mengadakan kategorisasi yang tepat.

3) Konfirmasi

Terjadi setelah obyek penggolongan sementara. Pada tahap ini

pengamat tidak lagi terbuka untuk sembarang memasukkan,

melainkan hanya menerima informasi yang diperkuat

(mengkorfirmasi keputusannya, masukan-masukan yang tidak

relevan dihindari).

4. Pembelajaran Daring

Pembelajaran Daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan akademik

dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat

umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance).

Pembelajaran Daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di dalam

jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung.

Menurut Isman, pembelajaran Daring adalah pemanfaatan jaringan internet

dalam prosespembelajaran. Pembelajaran Daring dapat dilakukan dari mana

dan kapan saja tergantung pada ketersediaan alat pendukung yang digunakan.

Pembelajaran Daring di Indonesia diselenggarakan dengan aturan dan

sistem yang terpusat pada pertaturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk

mengatur pembelajaran Daring pemerintah merumuskan dasar-dasar hukum

penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan (Daring) di masa Pandemi

Corona Virus 2019. Adapun dasar hukum dimaksudadalah Keppres No. 11


18

Tahun 2020, tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan MasyarakatCovid-19.

Kedua, Keppres No. 12 Tahun 2020, tentang Penetapan Bencana Nonalam

Penyebaran Corona Virus(Covid-19. Ketiga, Surat Keputusan Kepala BNPB

Nomor 9.A. tahun 2020, tentang Penatapan Status Keadaan Tertentu Darurat

Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona diIndonesia. SE Mendikbud

No.3 Tahun 2020, tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan.

Keempat Surat Mendikbud No. 46962/MPK.A/HK/2020, tentang Pembelajaran

secara Daring dan bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran

Covid- 19 pada PerguruanTinggi.Ketentuan pembelajaran Daring telah diatur

oleh Peraturan Menteri Pendidikaan dan Kebudayaan Republik Indonesia

melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang batasan-batasan dalam

pelaksanaan pembelajaran Daring.

Adapun batas-batasannya adalah Siswa tidak dibebani tuntutan

menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikankelas, Pembelajaran

dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagisiswa.

Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenaicovid-19.

Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa, serta

mempertimbangkan kesenjangan akses dan fasilitas belajar dirumah.Bukti atau

Produk aktivitas belajar dari rumah dberi umpan balik yang bersifat kualitatif

dari guru, tanpa harus berupa skor/nilaikuantitatif.


19

5. Pembelajaran Seni di Prodi Pend Seni Pertunjukan FKIP Untan

Program Studi Pend. Senii Pertunjukkan adalah Program studi yang

berdiri pada tahun 2008 dengan nama awal Pend Seni Tari dan Musik.

Program studi ini didirikan atas dasar kebutuhan masyarakat akan guru Seni

Budaya di wilayah Kalimantan Barat. Adapun Visi dari Pend. Seni

Pertunjukan adalah institusi yang menghasilkan sarjana Pendidikan Seni

Seni Tari dan Musik dengan konsentrasi tari atau musik khas Kalimantan

Barat yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan

sosial, serta mampu bersaing secara regional, nasional, dan internasional.

Sedangkan misinya adalah Menyelenggarakan program sarjana Pendidikan

Seni Seni Tari dan Musik yang berkualitas dan berdaya saing.

Mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai disiplin ilmu seni dan

kependidikan seni Seni Tari dan Musik serta keterampilan yang diperlukan

sesuai dengan tuntutan pasar dalam dunia pendidikan seni tari dan musik.

Mendorong dan mengembangkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

berkarya seni, serta menggali potensi seni tradisi daerah Kalimantan Barat.

Meningkatkan kolaborasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder)

dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menghasilkan sumber daya

insani.

Berdasarkan arah visi dan misi dari Program Studi Pendidikan Seni

Pertunjukan ini maka dapat dilihat bahwa pembelajaran seni dilaksanakan

untuk meghasilkan lulusan yang memilki karakter yang baik, terampil

dalam mendidik dan mampu berkreasi.


20

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterprestasikan obyek sesuai dengan apa adanya. Bersifat deskriptif karena

tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang persepsi mahasiswa

terhadap proses pembelajaran daring serta faktor penghambat dan pendukung

dalam melaksanakan pembelajaran daring.

Penelitian akan dilakukan dilingkungan kampus Untan FKIP Prodi Pendidikan

Seni Pertunjukan. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif konsentrasi

Seni Musik dan Seni Tari angkatan 2018, 2019 dan 2020. Pengambilan sampel

dilakukan berdasarkan pertimbangan mahasiswa di angkatan tersebut yang

berdampak signifikan karena masih berstatus mahasiswa baru, dimana penyebaran

virus Covid 19 pertama kali menyebar diakhir tahun 2019 yang berimplikasi pada

pembelajaran daring di bidang pendidikan.

1. Data dan Sumber Data

a. Data

Data yang diperlukan adalah data tertulis dari berbagai sumber buku,

data tuturan hasil wawancara (interview), data hasil observasi, dan data

hasil rekaman video dan foto secara langsung dari narasumber.


21

b. Sumber Data

Data-data penelitian didapat dari berbagai sumber data, seperti

narasumber yang terkait pada penelitian ini. Adapun narasumber pada

penelitian ini adalah mahasiswa aktif konsentrasi Seni Musik angkatan

2019 dan 2020.

2. Teknik dan Alat Pengumpul Data

a. Teknik Pengumpul Data

1) Teknik Observasi

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode observasi. Peneliti melakukan obervasi dengan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data mengenai

pembelajaran daring di prodi Pendidikan seni Pertunjukan FKIP Untan

Pontianak. Observasi langsung tersebut meliputi mendengarkan,

menganalisa dan pencatatan hal-hal yang berhubungan dengan objek

penelitian dan kemudian merangkumnya berdasarkan sumber data yang

didapat.

b. Tehnik Wawancara

Tehnik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur

dan tidak terstruktur. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2016:233) wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara

yang bebas dimana Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan


22

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak

terstruktur, belum diketahui secara pasti data apa yang akan diperoleh,

sehingga Peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh

narasumber. Sedangkan wawancara terstruktur adalah sebuah prosedur

sistematis untuk menggali informasi mengenai responden dengan kondisi

dimana satu set pertanyaan ditanyakan dengan urutan yang telah disiapkan

oleh pewawancara dan jawabannya direkam dalam bentuk yang

terstandardisasi. Dalam penelitian ini penelti menyiapkan data berupa

angket terbuka dimana wawancara tersebut sudah di buat berdasakan

tujuan yang ingin diketahui peneliti.

c. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang dapat berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik

dokumentasi didapatkan melalui data hasil mencatat maupun merekam

suatu peristiwa yang dianggap sesuai dengan fakta yang diperoleh

mengenai semua keterangan dan informasi yang berkaitan dengan

pembelajaran daring maupun luring di prodi Pendidikan seni Pertunjukan

FKIP Untan Pontianak.

3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Peneliti sendiri. Selain berperan sebagai alat pengumpul data, Peneliti juga

menggunakan beberapa alat pengumpul data lain, diantaranya pedoman


23

observasi yang berisi petunjuk atau rambu-rambu untuk melakukan observasi

agar memudahkan proses mengambil data. Buku catatan yang berisi catatan

singkat yang mengenai informasi dari hasil wawancara, kemudian kamera dan

voice recorder untuk pendokumentasian, serta instrumen wawancara yang

berisi beberapa pertanyaan penelitian untuk diajukan kepada narasumber.

4. Teknik Penguji Keabsahan Data

Triangulasi sumber dan teknik digunakan untuk menguji keabsahan

data yang diperoleh dari penelitian ini. Menurut Sugiyono (2016:273)

triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Selaras

dengan pendapat tersebut, Sugiyono membagi triangulasi dalam tiga kategori

yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi

waktu.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016:246) : Analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara Peneliti sudah

melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang

diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang

dianggap kredibel.
24

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak merupakan Perguruan Tinggi

yang berada di posisi yang sangat strategis di Kota Pontianak, berada di Jl. A Yani

I. Untan memiliki beberapa fakultas salah satunya adalah FKIP (Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan), di fakultas tersebut mahasiswa dididik untuk menjadi

seorang guru/ pengajar di sekolah-sekolah setingkat SD, SMP dan SMA. FKIP

Untan mempunyai beberapa jurusan keilmuan salah satunya adalah jurusan Bahasa

dan Seni. Jurusan Bahasa dan Seni terbagi menjadi beberapa Program Studi (Prodi)

salah satunya adalah Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan.

Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan terletak dalam lokasi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan Pontianak Jl. A Yani 1, di prodi inilah penelitian

ini dilaksanakan. Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan terbagi menjadi 2 konsentrasi

keilmuan yaitu Seni Tari dan Seni Musik. Dalam penelitian ini peneliti mengungkap

persepsi mahasiswa mengenai pelaksanaa kuliah daring atau luring pada masa

pandemi covid 19 pada setiap mata kuliah baik Seni Musik maupun Seni Tari.

B. Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan Untan

Pontianak. Jumlah responden 240 mahasiswa terdiri dari 60 mahasiswa Seni Musik

dan 60 mahasiswa Seni Tari semester 3, 5 dan 7. Penyebaran angket terbuka secara

daring melalui Google Form sebagai berikut :


25

Konsentrasi Seni Musik

1. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Agama?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
2. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Instrumen Melayu?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
3. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Tari Melayu Kalbar Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
4. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
5. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Pengantara Pendidikan?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
6. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Pengantara Pengetahuan Tari?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
26

7. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Teori Musik Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
8. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
9. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Piano Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
10. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Bahasa Indonesia?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
11. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah dasar-dasar Instrumen Musik Dayak?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
12. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Tari dayak Kalbar Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
27

13. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah dasar-dasar Seni Rupa?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
14. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Media Pmebelajaran dan TIK?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
15. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Belajar dan Pembelajaran?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
16. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Bahasa Inggris?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
17. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Pendidikan Pancasila?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
18. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Profesi Kependidikan?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
28

19. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Pengenalan Budaya Sekolah (PLP1)?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
20. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Sejarah Musik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
21. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Teori Musik Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
22. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Piano Dasar Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
23. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Vokal dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
24. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Solfegio Dasar?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
29

25. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Instrumen Tiup?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
26. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Harmoni Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
27. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Apresiasi Seni?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
28. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Seni Drama?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
29. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Seni ?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
30. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Akustik Organologi?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
30

31. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Piano Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
32. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Ansambel Musik Sekolah?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
33. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Harmoni Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
34. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Solfegio Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
35. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Vokal Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
36. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Notasi Aplikasi Komputer?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
31

37. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Kontrapung?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
38. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
39. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Statistik Terapan?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
40. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Manajemen Seni pertunjukan?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
41. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Metode Penelitian ?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
42. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah ilmu bentuk analisis?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
32

43. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Aransemen Musik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
44. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Instrumen Petik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
45. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Musik Daerah Kalbar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
46. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Direksi?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
47. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Antropologi Seni?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
48. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Kewirausahaan Seni?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
33

49. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Seminar Pendidikan Seni?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
50. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Pembelajaran Mikro?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
51. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Kewirausahaan Seni?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
52. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Komposisi Musik Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
53. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Instrumen Petik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda!
54. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Instrumen Gesek?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
34

55. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Paduan Suara?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
56. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Maching Band?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
57. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Kreativitas Tari?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
58. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah PPL 2?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
59. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah KKN?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
60. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Komposisi Musik Lanjut?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
35

61. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Musik Daerah Nusantara?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
62. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Musik Dayak?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
63. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Musik melayu?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
64. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Musik Jazz?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
65. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Musik Keroncong?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
66. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Praktek Instrumen Petik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
36

67. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Praktik Instrumen Perkusi?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
68. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Praktik Instrumen Gesek?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
69. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Praktik Instrumen tiup?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
70. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Skripsi?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !

Konsentrasi Seni Tari

1. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan


pada Mata kuliah Agama?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
2. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan pada
Mata kuliah Dasar-dasar Instrumen Melayu?
37

a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan pernyataan berdasarkan jawaban anda no 3!
3. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Melayu Kalbar Dasar?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan pernyataan berdasarkan jawaban anda no 5!
4. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik?
a. Daring
b. Tatap muka
Berikan alasan anda !
5. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Pengantara Pendidikan?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
6. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Pengantara Pengetahuan Tari?
c. Daring
d.Tatap muka
Berikan alasan anda !
7. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Teori Musik Dasar?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
8. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan?
c. Daring
38

d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
9. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Piano Dasar?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
10. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Bahasa Indonesia?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
11. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah dasar-dasar Instrumen Musik Dayak?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
12. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari dayak Kalbar Dasar?
c. Daring
d.Tatap muka
Berikan alasan anda !
13. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah dasar-dasar Seni Rupa?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
14. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Media Pmebelajaran dan TIK?
c. Daring
d. Tatap muka
39

Berikan alasan anda !


15. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Belajar dan Pembelajaran?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
16. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Bahasa Inggris?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
17. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Pendidikan Pancasila?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
18. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Profesi Kependidikan?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
19. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Pengenalan Budaya Sekolah (PLP1)?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
20. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Sumatra?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
40

21. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Teknik Tari Tradisi?
c. Daring
d.Tatap muka
Berikan alasan anda !
22. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari dayak Kalbar Dasar lanjut?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
23. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Pendidikan Dasar?
e. Daring
f. Tatap muka
Berikan alasan anda !
24. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tata Rias?
g. Daring
h. Tatap muka
Berikan alasan anda !
25. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tata Busana?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
26. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Olah Tubuh?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
41

27. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Dasar-dasar Seni Drama?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
28. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Perencanaan Pembelajarn Seni?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
29. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Telaah Kurikulum?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
30. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Sunda?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
31. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari pendidikan lanjut?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda!
32. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Notasi tari Dasar?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
42

33. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Teknik Tari Modern?
c. Daring
d.Tatap muka
Berikan alasan anda !
34. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Rias Karakter?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
35. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Busana Kreasi?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
36. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari melayu Kalbar Dasar lanjut?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda!
37. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
38. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Statistik Terapan?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
43

39. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
40. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah metode penelitian ?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
41. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Bali ?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
42. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Notasi tari Lanjut?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
43. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Komposisi tari dasar?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
44. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Mancanegara?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
44

45. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Kreativitas Musik?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
46. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Antropologi Seni ?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
47. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah kewirausahaan Seni?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
48. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah SeminarPendidikan Seni?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
49. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Pembelajaran Mikro?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
50. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Ananlisis Gerak dan Karakter?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
45

51. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah komposisi tari lanjut ?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
52. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Sejarah Tari?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
53. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Filsafat Seni?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
54. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Jawa?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
55. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah PLP 2/PPL 2?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
56. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah KKN?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
46

57. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Komposisi Tari Anak?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
58. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Dramatari?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
59. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari dayak Kalbar Lanjut?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
60. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Tari Melayu Kalbar Lanjut?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
61. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Etnokoreologi?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
62. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Kritik Tari?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !
47

63. Menurut anda manakah yang lebih baik untuk kegiatan perkuliahan
pada Mata kuliah Skripsi ?
c. Daring
d. Tatap muka
Berikan alasan anda !

C. Analisis Data Penelitian Persepsi Mahasiswa beserta Alasannya Terhadap

Pembelajaran Daring di Prodi Seni Pertunjukan Untan.

1. Data Responden Mahasiswa Seni Musik

Data yang didapat dari angket menunjukan tentang persepsi mahasiswa

terhadap pembelajaran daring di Prodi Seni Pertunjukan Untan berisi 69

butir pernyataan yang disusun sesuai dengan mata kuliah Seni Musik dari

semester III sampai semester VII . Setiap responden yang mengisi angket

tersebut sesuai dengan persepsi/pendapat mereka sendiri disertai alasan

mengapa memilih jawaban daring ataupun tatap muka. Angket di bagikan

pada mahasiwa sebanyak 240 angket dengan rincian 120 untuk mahasiswa

kosentrasi Seni Musik dan 120 mahasiswa Seni Tari. Namun dalam

penelitian ada beberapa responden mengisi sebagian angket, sehingga data

yang didapat ada yang tidak lengkap. Dengan kendala tersebut peneliti

mengambil solusi dengan mengambil hasil penelitian dari mahasiswa yang

aktif terdaftar dan aktif melaksanakan perkuliahan. Hasil data angket 60

mahasiswa Seni Musik dan 60 mahasiswa Seni tari. Adapun hasil angket

tersebut akan dipaparkan dalam tabel berikut, sedangkan alasan mahasiswa

mengapa memilih pembelajaran daring atau tatap muka akan dibahas

dalam bagian pembahasan.


48

Tabel 4.1
Persepsi Mahasiswa Seni Musik dalam pembelajaran Daring/Luring

PERSEPSI MAHASISWA
Belum
NO Mata Kuliah Tatap Mengambil
Daring
Muka Mata Kuliah

1 Agama 21 39 0
Dasar-dasar Instrumen
2 0 60 0
Melayu
3 Tari Melayu Kalbar Dasar 0 60 0
Perkembangan Peserta
4 50 10 0
Didik
5 Pengantar Pendidikan 40 20 0
Pengantar Pengetahuan
6 18 42 0
Tari
7 Teori Musik Dasar 10 50 0
Pendidikan
8 55 5 0
Kewarganegaraan
9 Piano Dasar 0 60 0
10 Bahasa Indonesia 40 10 0
Dasar-dasar Instrumen
11 5 55 0
Musik Dayak
12 Tari dayak Kalbar Dasar 10 50 0
13 Dasar-dasar Seni Rupa 5 55 0
Media Pmebelajaran dan
14 60 0 0
TIK
15 Belajar dan Pembelajaran 60 0 0
16 Bahasa Inggris 20 40 0
17 Pendidikan Pancasila 40 20 0
18 Profesi Kependidikan 40 20 0
Pengenalan Budaya
19 0 60 0
Sekolah (PLP1)
20 Sejarah Musik 38 22 0
21` Teori Musik Lanjut 5 55 0
22 Piano Dasar Lanjut 0 60 0
23 Vokal dasar 0 60 0
24 Solfegio Dasar 10 50 0
Dasar-dasar Instrumen
25 0 60 0
Tiup
26 Harmoni Dasar 0 60 0
27 Apresiasi Seni 40 20 0
28 Dasar-dasar Seni Drama 15 65 20
49

Perencanaan Pembelajaran
29 60 20 20
Seni
30 Akustik Organologi 50 30 20
31 Piano Lanjut 0 40 20
32 Ansambel Musik Sekolah 0 40 20
33 Harmoni Lanjut 0 40 20
34 Solfegio Lanjut 0 40 20
35 Vokal Lanjut 0 40 20
36 Notasi Aplikasi Komputer 0 40 20
37 Kontrapung 0 40 20
Evaluasi Pembelajaran
38 25 15 20
Seni
39 Statistik Terapan 30 10 20
Manajemen Seni
40 35 5 20
pertunjukan
41 Metode Penelitian 30 10 20
42 Ilmu Bentuk Analisis 0 40 20
43 Aransemen Musik 0 40 20
Dasar-dasar Instrumen
44 0 40 20
Petik
45 Musik Daerah Kalbar 0 40 20
46 Direksi 0 40 20
47 Antropologi Seni 15 5 40
48 Kewirausahaan Seni 15 5 40
49 Seminar Pendidikan Seni 12 8 40
50 Pembelajaran Mikro 0 20 40
51 Komposisi Musik Dasar 0 50 40
Dasar-dasar Instrumen
52 0 40 40
Petik
Dasar-dasar Instrumen
53 0 40 40
Gesek
54 Paduan Suara 0 40 40
55 Mata kuliah Maching Band 0 40 40
Mata kuliah Kreativitas
56 16 4 40
Tari
57 Mata kuliah PPL 0 20 40
58 KKN 0 20 40
59 Komposisi Musik Lanjut 0 20 40
60 Musik Daerah Nusantara 0 20 40
61 Musik Dayak 0 20 40
62 Musik Melayu 0 20 40
63 Musik Jazz 0 20 40
64 Musik Keroncong 0 20 40
65 Praktek Instrumen Petik 0 20 40
66 Praktik Instrumen Perkusi 0 20 40
50

67 Praktik Instrumen Gesek 0 20 40


68 Praktik Instrumen tiup 0 20 40
69 Skripsi 2 6 52

2. Pembahasan

1) Mata Kuliah Agama

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 21 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 39 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Agama adalah mata kuliah teori yang bisa

mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui ceramah

agama atau siaran televise dan mereka juga bisa mendapatkan informasi

agama dari berbagai media sosial sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa pelajaran agama bukan hanya

pelajaran teori tapi juga harus dipraktekkan sebagai contoh praktek

menjalankan sholat dan bacaanya, praktek membaca AlQuran beserta

tajwidnya dimana menurut 69 mahasiswa tersebut akan sulit disampaikan

apabila melalui daring, mereka butuh tatap muka langsung dengan

dosennya dalam menyampaikan materinya.

2) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Melayu

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Dasar-dasar Instrumen Melayu adalah mata kuliah praktek sehingga harus


51

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik

memainkan instrumennya yang akan susah dipelajari apabila disampaikan

secara daring dan juga hampir semuanya tidak memiliki instrument music

melayu dirumah masing-masing sehingga mereka sangat tergantung

dengan fasilitas alat music dari kampus.

3) Mata Kuliah Tari Melayu Kalbar Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Melayu Kalbar Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik

menarinya yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

dan juga fasilitas ruang kaca untuk mengontrol gerakan tari mereka,

sehingga mahasiswa mengandalkan fasilitas ruang kaca dari kampus.

4) Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 50 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perkembangan Peserta Didik adalah mata

kuliah teori yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik

melalui media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman


52

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

5) Mata Kuliah Pengantar Pendidikan

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Pengantar Perndidikan adalah mata kuliah

teori yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui

media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

6) Mata Kuliah Pengantar Pengetahuan Tari

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 18 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 42 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Pengantar Pengetahuan Tari adalah mata

kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa

mata kuliah tersebut kurang cocok untuk disampaikan pada mahasiswa

Seni Musik karena tidak sesuai dengan konsentrasinya sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa


53

mereka merasa lebih nyaman belajar tatap muka di kampus karena mata

kuliah ini adalah sesuatu yang baru bagi mahasiswa konsentrasi Seni

Musik, akan lebih mudah dipahami apabila pembelajaran berlangsung

secara tatap muka daripada daring.

7) Mata Kuliah Teori Musik Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 10 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 50 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Teori Musik Dasar adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa

disampaikan melalui video pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah

dipelajari karena bisa diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami

sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan

bahwa mata kuliah ini sangat penting bagi konsentrasi mereka yaitu Seni

Musik sehingga pembelajaran Tatap muka lebih cocok dipakai karena

apabila ada materi yang kurang jelas mereka bisa langsung bertanya

dengan dosennya.

8) Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 55 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring


54

beralasan bahwa mata kuliah Perndidikan Kewarganegaraan adalah mata

kuliah teori yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik

melalui media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

9) Mata Kuliah Piano Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Piano Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik memainkan Piano yang

akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring dan juga hampir

semuanya tidak memiliki instrument Piano dirumah masing-masing, hanya

sebagian kecil yang mempunyai keyboard sehingga mereka sangat

tergantung dengan fasilitas piano dari kampus.

10) Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Bahasa Indonesia adalah mata kuliah teori

yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui
55

media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

11) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Musik Dayak

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa hampir keseluruhan

mahasiswa (55 mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka, hanya 5

yang memilih pembelajaran daring, yang memilih tatap muka dengan

alasan Dasar-dasar Instrumen Musik Dayak adalah mata kuliah praktek

sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan

teknik memainkan instrument Dayak yang akan susah dipelajari apabila

disampaikan secara daring dan juga hampir semuanya tidak memiliki

instrument Dayak dirumah masing-masing sedangka yang memilih daring

karena dia adalah anak sanggar budaya dayak sehingga sudah menguasai

instrument dayak.

12) Mata Kuliah Tari dayak Kalbar Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa hampir keseluruhan

mahasiswa (50 mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka, hanya 10

yang memilih pembelajaran daring, yang memilih tatap muka dengan

alasan Tari Dayak Kalbar Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik


56

memainkan menari dayak yang akan susah dipelajari apabila disampaikan

secara daring sedangkan yang memilih daring karena dia adalah anak

sanggar budaya dayak sehingga sudah menguasai instrument dayak.

13) Mata Kuliah Dasar-dasar Seni Rupa

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 5 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 55 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Dasar-dasar Seni Rupa adalah mata kuliah

teori yang bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa mata

kuliah tersebut kurang cocok untuk disampaikan pada mahasiswa Seni

Musik karena tidak sesuai dengan konsentrasinya sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa

lebih nyaman belajar tatap muka di kampus karena mata kuliah ini adalah

sesuatu yang baru bagi mahasiswa konsentrasi Seni Musik, akan lebih

mudah dipahami apabila pembelajaran berlangsung secara tatap muka

daripada daring.

14) Mata Kuliah Media Pembelajaran dan TIK

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa

(60 mahasiswa) memilih pembelajaran daring dengan alasan Media

Pembelajaran dan TIK adalah mata kuliah teori sehingga lebih pas
57

dilaksanakan secara daring karena sesuai dengan muatan materinya dimana

harus memanfaatkan media dan teknologi.

15) Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa

(60 mahasiswa) memilih pembelajaran daring dengan alasan Belajar dan

Pembelajaran adalah mata kuliah teori sehingga lebih pas dilaksanakan

secara daring dan mereka bisa mencari tambahan informasi lewat internet.

16) Mata Kuliah Bahasa Inggris

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Bahasa Inggris adalah mata kuliah teori yang

bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa disampaikan

melalui video pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah dipelajari

karena bisa diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mata

kuliah ini adalah mata kuliah praktek sehingga pembelajaran Tatap muka

lebih cocok dipakai karena apabila ada materi yang kurang jelas mereka

bisa langsung bertanya dengan dosennya.


58

17) Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perndidikan Pancasila adalah mata kuliah teori

yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

18) Mata Kuliah Profesi Kependidikan

Dari 100 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Profesi Kependidikan adalah mata kuliah teori

yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televisi atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.


59

19) Mata Kuliah Pengenalan Budaya Sekolah (PLP1)

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan PLP 1 adalah

mata kuliah praktek dimana mahasiswa harus terjun langsung ke Sekolah-

sekolah untuk mengenal dan mengobservasi kegiatan yang ada di sekolah

tersebut.

20) Mata Kuliah Sejarah Musik

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 38 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 32 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Sejarah Musik adalah mata kuliah teori yang

bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

21) Mata Kuliah Teori Musik Lanjut

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 5 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 55 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring


60

beralasan bahwa mata kuliah Teori Musik Lanjut adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa

disampaikan melalui video pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah

dipelajari karena bisa diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami

sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan

bahwa mata kuliah ini sangat penting bagi konsentrasi mereka yaitu Seni

Musik sehingga pembelajaran Tatap muka lebih cocok dipakai karena

apabila ada materi yang kurang jelas mereka bisa langsung bertanya dengan

dosennya.

22) Mata Kuliah Piano Dasar Lanjut

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Piano Dasar Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik

memainkan Piano yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara

daring dan juga hampir semuanya tidak memiliki instrument Piano

dirumah masing-masing, hanya sebagian kecil yang mempunyai keyboard

sehingga mereka sangat tergantung dengan fasilitas piano dari kampus.

23) Mata Kuliah Vokal dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah


61

Vokal Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik vocal/ bernyanyi yang

akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

24) Mata Kuliah Solfegio Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 10 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 50 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Solfegio Dasar adalah mata kuliah teori yang

bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa disampaikan

melalui video pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah dipelajari

karena bisa diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mata

kuliah ini adalah mata kuliah praktek sehingga pembelajaran Tatap muka

lebih cocok dipakai karena apabila ada materi yang kurang jelas mereka

bisa langsung bertanya dengan dosennya.

25) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Tiup

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Dasar-dasar Instrumen Tiup mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik meniup

instrument yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring


62

dan juga instrument tiup ada beberapa mahasiswa belum mempunyai

sendiri sehingga menggunakan instrument dari kampus.

26) Mata Kuliah Harmoni Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Harmoni Dasar adalah mata kuliah penting harus di kuasai mahasiswa seni

musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka sehingga apabila ada

hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada dosen

pengampu.

27) Mata Kuliah Apresiasi Seni

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Apresiasi Seni adalah mata kuliah teori yang

bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.


63

28) Mata Kuliah Dasar-dasar Seni Drama

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 25 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 15 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Dasar-dasar Seni Drama bisa disampaikan

secara daring dan mereka merasa bahwa disampaikan melalui video

pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah dipelajari karena bisa

diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mata kuliah ini

adalah mata kuliah praktek sehingga pembelajaran Tatap muka lebih cocok

karena materi bermain drama bisa langsung dipraktekkan dengan beradu

peran dengan teman yang lain.

29) Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Seni

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 28 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 12 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Seni adalah mata

kuliah teori sehingga tidak masalah disampaikan secara daring sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa

mereka merasa lebih nyaman belajar secara langsung bertemu dengan


64

dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi

yang disampaikan dosen.

30) Mata Kuliah Akustik Organologi

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Akustik Organologi adalah mata kuliah teori

sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan

bahwa mata kuliah ini ada prakteknya yaitu membuat instrument sendiri.

31) Mata Kuliah Piano Lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Piano Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik bermain dan instrument

yang difasilitasi kampus.

32) Mata Kuliah Ansambel Musik Sekolah

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Ansambel Musik Sekolah adalah mata kuliah praktek dimana mahasiswa

akan praktek bermain music secara kelompok atau bersama-sama.


65

33) Mata Kuliah Harmoni Lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Harmoni Lanjut adalah mata kuliah penting harus di kuasai mahasiswa seni

musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka sehingga apabila ada

hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada dosen

pengampu.

34) Mata Kuliah Solfegio Lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Solfegio Lanjut adalah mata kuliah penting harus di kuasai mahasiswa seni

musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka sehingga apabila ada

hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada dosen

pengampu.

35) Mata Kuliah Vokal Lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Vokal Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkaitan dengan teknik olah vocal seperti
66

pernafasan, artikulasi, vibrasi dsb sehingga apabila ada hal-hal yang kurang

jelas bisa ditanyakan langsung kepada dosen pengampu.

36) Mata Kuliah Notasi Aplikasi Komputer

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Notasi Aplikasi Komputer adalah mata kuliah penting harus di kuasai

mahasiswa seni musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka

sehingga apabila ada hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung

kepada dosen pengampu.

37) Mata Kuliah Kontrapung

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Kontrapung adalah mata kuliah penting harus di kuasai mahasiswa seni

musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka sehingga apabila ada

hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada dosen

pengampu.

38) Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 25 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 15 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring


67

beralasan bahwa mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni adalah mata

kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa

lebih nyaman belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya

sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan

dosen.

39) Mata Kuliah Statistik Terapan

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Statistik Terapan adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

40) Mata Kuliah Manajemen Seni pertunjukan

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 35 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 5 mahasiswa memilih pembelajaran daring

dan tatap muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran

daring beralasan bahwa mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan adalah

mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring sedangkan


68

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa

walaupun mata kuliah teori akan tetapi diakhir perkuliahan mahasiswa

akan praktek mengadakan pertunjukan sendiri.

41) Mata Kuliah Metode Penelitian

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Metode Penelitian adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

42) Mata Kuliah Ilmu Bentuk Analisis

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Ilmu Bentuk Analisis adalah mata kuliah penting harus di kuasai

mahasiswa seni musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka

sehingga apabila ada hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung

kepada dosen pengampu.


69

43) Mata Kuliah Aransemen Musik

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Aransemen Musik adalah mata kuliah penting harus di kuasai mahasiswa

seni musik sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka sehingga

apabila ada hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada

dosen pengampu.

44) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Petik

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VIII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Dasar-dasar Instrumen Petik adalah mata kuliah praktek yang harus

memegang alatnya langsung sehingga tidak bisa dilaksanakan secara

daring.

45) Mata Kuliah Musik Daerah Kalbar

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Musik Daerah Kalbar adalah mata kuliah praktek yang harus memegang

alatnya langsung sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

46) Mata Kuliah Direksi


70

Dari 40 mahasiswa Seni Musik semester V sampai Semester VII

yang dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Direksi adalah mata kuliah praktek dimana membirama memimpin

kelompok music tidak bisa dilakukan secara daring

47) Mata Kuliah Antropologi Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 15 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah

Antropologi Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara langsung

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.

48) Mata Kuliah Kewirausahaan Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 15 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah

Kewirausahaan Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara langsung


71

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.

49) Mata Kuliah Seminar Pendidikan Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 12 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

8 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah Seminar

Pendidikan Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara langsung

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.

50) Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Pembelajaran Mikro

adalah mata kuliah praktek dimana belajar mengajar di depan kelas kurang

pas apabila dilakukan secara daring.

51) Mata Kuliah Komposisi Musik Dasar

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Komposisi Musik

Dasar adalah mata kuliah penting harus di kuasai mahasiswa seni musik
72

sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka sehingga apabila ada hal-

hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada dosen pengampu.

52) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Petik

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Dasar-dasar Instrumen

Petik adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung

sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

53) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Gesek

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Dasar-dasar Instrumen

Gesek adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung

sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

54) Mata Kuliah Paduan Suara

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Paduan Suara adalah

mata kuliah praktek yang harus dinyanyikan bersama-sama sehingga tidak

bisa dilaksanakan secara daring.

55) Mata Kuliah Maching Band

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih


73

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Marching Band adalah

mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung sehingga tidak

bisa dilaksanakan secara daring.

56) Mata Kuliah Kreativitas Tari

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 16 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

4 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah

Kreativitas Tari adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara langsung

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.

57) Mata kuliah PPL

Dari 20 mahasiswa Seni VII yang dipilih secara random menyatakan

bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih pembelajaran

tatap muka dengan alasan mata kuliah PPL adalah mata kuliah praktek

dimana mahasiswa praktek mengajar di depan kelas dan harus

bersosialisasi dengan siswa sehingga tidak pas bila dilaksanakan secara

daring.

58) Mata Kuliah KKN

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih


74

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah KKN adalah mata

kuliah praktek terjun langsung bersosialisasi dengan masyarakat sehingga

tidak bisa dilaksanakan secara daring.

59) Mata Kuliah Komposisi Musik Lanjut

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VIII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Komposisi Musik

Lanjut adalah mata kuliah praktek membuat dan menampilkan

komposisinya sehingga kurang pas apabila secara daring.

60) Mata Kuliah Musik Daerah Nusantara

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Musik Daerah

Nusantara adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya

langsung sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

61) Mata Kuliah Musik Dayak

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Musik Dayak adalah

mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung sehingga

kurang efektif bila dilaksanakan secara daring.


75

62) Mata Kuliah Musik Melayu

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Musik Melayu adalah

mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung sehingga tidak

bisa dilaksanakan secara daring.

63) Mata Kuliah Musik Jazz

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Musik Jazz adalah

mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung untuk

memainkan teknik memainkan music Jazz sehingga tidak bisa

dilaksanakan secara daring.

64) Mata Kuliah Musik Keroncong

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Musik Kroncong

adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung

sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

65) Mata Kuliah Praktek Instrumen Petik

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Instrumen Petik


76

adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung

sehingga kurang efektif bila dilaksanakan secara daring.

66) Mata Kuliah Praktik Instrumen Perkusi

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Praktek Instrumen

Perrkusi adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya

langsung sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

67) Mata Kuliah Praktik Instrumen Gesek

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Praktek Instrumen

Gesek adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung

sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

68) Mata Kuliah Praktik Instrumen tiup

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Praktik Instrumen

Tiup adalah mata kuliah praktek yang harus memegang alatnya langsung

sehingga tidak bisa dilaksanakan secara daring.

69) Mata Kuliah Skripsi

Dari 20 mahasiswa Seni Musik VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 2 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan


77

6 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan ketika

mahasiswa mengambil mata kuliah Skripsi konsultasi dengan dosen

pembimbing bisa dilaksanakan secara daring sedangkan mahasiswa yang

memilih praktek menyatakan bahwa konsultasi dengan dosen pembimbing

akan lebih mudah dipahami apabila dilaksanakan secara tatap muka

langsung. Sedangkan untuk mahasiswa lainnya yang berjumlah 10 orang

belum mengambil mata kuliah skripsi.

3. Data Responden Mahasiswa Seni Tari

Data yang didapat dari angket menunjukan tentang persepsi mahasiswa

terhadap pembelajaran daring di Prodi Seni Pertunjukan Untan berisi 63

butir pernyataan yang disusun sesuai dengan mata kuliah Seni Tari dari

semester 1 sampai semester 7. Setiap responden yang mengisi angket

tersebut sesuai dengan persepsi/pendapat mereka sendiri disertai alasan

mengapa memilih jawaban daring ataupun tatap muka. Hasil data angket

60 mahasiswa Seni Tari tersebut dipaparkan dalam tabel berikut,

sedangkan alasan mahasiswa mengapa memilih pembelajaran daring atau

tatap muka akan dibahas dalam bagian pembahasan.


78

Tabel 1.4
Persepsi Mahasiswa Seni Tari dalam pembelajaran Daring/Luring

PERSEPSI MAHASISWA
Belum
No Mata Kuliah Tatap
Daring Mengambil
Muka
Mata Kuliah
1 Agama 25 35 0
Dasar-dasar Instrumen 0
2 0 60
Melayu
3 Tari Melayu Kalbar Dasar 0 60 0
Perkembangan Peserta 0
4 55 5
Didik
5 Pengantara Pendidikan 52 8 0
6 Pengantar Pengetahuan Tari 40 20 0
7 Teori Musik Dasar 30 30 0
Pendidikan 0
8 45 15
Kewarganegaraan
9 Piano Dasar 0 60 0
10 Bahasa Indonesia 500 10 0
Dasar-dasar Instrumen 0
11 0 60
Musik Dayak
12 Tari dayak Kalbar Dasar 0 60 0
13 Dasar-dasar Seni Rupa 5 55 0
Media Pembelajaran dan 0
14 60 0
TIK
15 Belajar dan Pembelajaran 60 0 0
16 Bahasa Inggris 10 50 0
17 Pendidikan Pancasila 40 20 0
18 Profesi Kependidikan 52 8 0
Pengenalan Budaya 0
19 0 60
Sekolah (PLP1
20 Tari Sumatra 0 60 0
21` Teknik Tari Tradisi 0 60 0
Tari dayak Kalbar Dasar 0
22 0 60
lanjut
23 Tari Pendidikan Dasar 0 60 0
24 Tata Rias 0 60 0
25 Tata Busana 0 60 0
0
26 Olah Tubuh 0 60
27 Dasar-dasar Seni Drama 5 35 20
Perencanaan Pembelajarn 20
28 30 10
Seni
79

29 Telaah Kurikulum 45 5 20
30 Tari Sunda 0 40 20
31 Tari pendidikan lanjut 0 40 20
32 Notasi tari Dasar 10 30 20
33 Teknik Tari Modern 0 40 20
34 Rias Karakter 0 40 20
35 Busana Kreasi 0 40 20
Tari melayu Kalbar Dasar 20
36 0 40
lanjut
37 Evaluasi Pembelajaran Seni 30 10 20
38 Statistik Terapan 12 28 20
Manajemen Seni 20
39 30 10
Pertunjukan
40 Metode penelitian 30 10 20
41 Tari Bali 0 40 20
42 Notasi tari Lanjut 0 40 20
43 Komposisi tari dasar 0 40 20
44 Tari Mancanegara 0 40 20
45 Kreativitas Musik 20 20 20
46 Antropologi Seni 16 4 40
47 Kewirausahaan Seni 15 5 40
48 Seminar Pendidikan Seni 14 6 40
49 Pembelajaran Mikro 0 20 40
Analisis Gerak dan 40
50 0 20
Karakter
51 Komposisi tari lanjut 0 20 40
52 Sejarah Tari 15 5 40
53 Filsafat Seni 20 10 40
54 Tari Jawa 0 20 40
55 PLP 2/PPL 2 0 20 40
56 KKN 0 20 40
57 Komposisi Tari Anak 0 20 40
58 Dramatari 0 20 40
59 Tari dayak Kalbar Lanjut 0 20 40
60 Tari Melayu Kalbar Lanjut 0 20 40
61 Etnokoreologi 5 15 40
62 Kritik Tari 12 8 40
63 Skripsi 2 8 50
80

4. Pembahasan

1) Mata Kuliah Agama

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 25 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 35 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Agama adalah mata kuliah teori yang bisa

didaringkan karena berisi ceramah atau materi tercatat sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa

pelajaran agama adalah pelajaran penting untuk menambah wawasan

mereka tentang agama jadi di sampaikan secara tatap muka lebih tepat

sehingga apabila ada hal yang kurang dimengerti ataupun ketika mereka

ingin bertanya sesuatu hal tentang agama akan langsung bisa dijawab oleh

dosennya.

2) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Melayu

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Dasar-dasar Instrumen Melayu adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik

memainkan instrumennya yang akan susah dipelajari apabila disampaikan

secara daring dan juga hampir semuanya tidak memiliki instrument music
81

melayu dirumah masing-masing sehingga mereka sangat tergantung dengan

fasilitas alat music dari kampus.

3) Mata Kuliah Tari Melayu Kalbar Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Melayu Kalbar Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring.

4) Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 55 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perkembangan Peserta Didik adalah mata

kuliah teori yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik

melalui media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.


82

5) Mata Kuliah Pengantara Pendidikan

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 52 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 8 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Pengantar Perndidikan adalah mata kuliah

teori yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui

media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

6) Mata Kuliah Pengantar Pengetahuan Tari

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Pengantar Pengetahuan Tari adalah mata

kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa

lebih nyaman belajar tatap muka di kampus karena mata kuliah ini adalah

sesuatu yang penting bagi mahasiswa konsentrasi Seni Tari, akan lebih

mudah dipahami apabila pembelajaran berlangsung secara tatap muka

daripada daring.
83

7) Mata Kuliah Teori Musik Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 35 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 25 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Teori Musik Dasar adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa

disampaikan melalui video pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah

dipelajari karena bisa diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami

sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan

bahwa mata kuliah baru bagi mahasiswa seni tari sehingga pembelajaran

Tatap muka lebih cocok dipakai karena apabila ada materi yang kurang jelas

mereka bisa langsung bertanya dengan dosennya.

8) Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 45 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 15 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perndidikan Kewarganegaraan adalah mata

kuliah teori yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik

melalui media televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman


84

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

9) Mata Kuliah Piano Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Piano Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara

tatap muka karena berkenaan dengan teknik memainkan Piano yang akan

susah dipelajari apabila disampaikan secara daring dan juga hampir

semuanya tidak memiliki instrument Piano dirumah masing-masing, hanya

sebagian kecil yang mempunyai keyboard sehingga mereka sangat

tergantung dengan fasilitas piano dari kampus.

10) Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 50 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Bahasa Indonesia adalah mata kuliah teori

yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.


85

11) Mata Kuliah Dasar-dasar Instrumen Musik Dayak

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka, dengan alasan Dasar-dasar

Instrumen Musik Dayak adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik

memainkan instrument Dayak yang akan susah dipelajari apabila

disampaikan secara daring dan juga hampir semuanya tidak memiliki

instrument Dayak dirumah masing-masing sedangka yang memilih daring

karena dia adalah anak sanggar budaya dayak sehingga sudah menguasai

instrument dayak.

12) Mata Kuliah Tari dayak Kalbar Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka, dengan alasan Mata Kuliah

Tari dayak Kalbar Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

Dayak yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring.

13) Mata Kuliah Dasar-dasar Seni Rupa

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 5 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 55 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring


86

beralasan bahwa mata kuliah Dasar-dasar Seni Rupa adalah mata kuliah

teori yang bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa mata

kuliah tersebut kurang cocok untuk disampaikan pada mahasiswa Seni Tari

karena tidak sesuai dengan konsentrasinya sedangkan mahasiswa yang

memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih

nyaman belajar tatap muka di kampus karena mata kuliah ini adalah sesuatu

yang baru bagi mahasiswa konsentrasi Seni Tari, akan lebih mudah

dipahami apabila pembelajaran berlangsung secara tatap muka daripada

daring.

14) Mata Kuliah Media Pembelajaran dan TIK

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran daring dengan alasan Media

Pembelajaran dan TIK adalah mata kuliah teori sehingga lebih pas

dilaksanakan secara daring karena sesuai dengan muatan materinya dimana

harus memanfaatkan media dan teknologi.

15) Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Dari 60 mahasiswa Seni Musik semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran daring dengan alasan Belajar dan

Pembelajaran adalah mata kuliah teori sehingga lebih pas dilaksanakan

secara daring dan mereka bisa mencari tambahan informasi lewat internet.
87

16) Mata Kuliah Bahasa Inggris

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 50 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Bahasa Inggris adalah mata kuliah teori yang

bisa disampaikan secara daring dan mereka merasa bahwa disampaikan

melalui video pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah dipelajari

karena bisa diulang-ulang pada bagian yang belum dipahami sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mata

kuliah ini adalah mata kuliah praktek sehingga pembelajaran Tatap muka

lebih cocok dipakai karena apabila ada materi yang kurang jelas mereka bisa

langsung bertanya dengan dosennya.

17) Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 40 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 20 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perndidikan Pancasila adalah mata kuliah teori

yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara
88

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

18) Mata Kuliah Profesi Kependidikan

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 52 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 18 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Profesi Kependidikan adalah mata kuliah teori

yang bisa mereka pelajari sendiri dari berbagai informasi baik melalui media

televise atau internet sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran

tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman belajar secara

langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih

mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

19) Mata Kuliah Pengenalan Budaya Sekolah (PLP1)

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan PLP 1 adalah

mata kuliah praktek dimana mahasiswa harus terjun langsung ke Sekolah-

sekolah untuk mengenal dan mengobservasi kegiatan yang ada di sekolah

tersebut.

20) Mata Kuliah Tari Sumatra

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60


89

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Sumatra adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

21) Mata Kuliah Teknik Tari Tradisi

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Teknik Tari Tradisi adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

22) Mata Kuliah Tari dayak Kalbar Dasar lanjut

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Dayak Kalbar Dasar Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

23) Mata Kuliah Tari Pendidikan Dasar

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VIII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Pendidikan Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus


90

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

24) Mata Kuliah Tata Rias

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tata Rias adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara

tatap muka karena berkenaan dengan teknik merias wajah yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

25) Mata Kuliah Tata Busana

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tata Busana adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara

tatap muka karena berkenaan dengan teknik memakai busana yang akan

susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

26) Mata Kuliah Olah Tubuh

Dari 60 mahasiswa Seni Tari semester III sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (60

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Olah Tubuh adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara

tatap muka.
91

27) Mata Kuliah Dasar-dasar Seni Drama

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 5 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 35 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Dasar-dasar Seni Drama bisa disampaikan

secara daring dan mereka merasa bahwa disampaikan melalui video

pembelajaran yang dibuat dosen lebih mudah dipelajari karena bisa diulang-

ulang pada bagian yang belum dipahami sedangkan mahasiswa yang

memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mata kuliah ini adalah

mata kuliah praktek sehingga pembelajaran Tatap muka lebih cocok karena

materi bermain drama bisa langsung dipraktekkan dengan beradu peran

dengan teman yang lain.

28) Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Seni

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Seni adalah mata

kuliah teori sehingga tidak masalah disampaikan secara daring sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka

merasa lebih nyaman belajar secara langsung bertemu dengan dosen


92

pengampunya sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi yang

disampaikan dosen.

29) Mata Kuliah Telaah Kurikulum

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 35 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Telaah Kurikulum adalah mata kuliah teori

sehingga tidak masalah disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa

lebih nyaman belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya

sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan

dosen.

30) Mata Kuliah Tari Sunda

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester Vsampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Sunda adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara

tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring.

31) Mata Kuliah Tari pendidikan lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40


93

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Pendidikan Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

32) Mata Kuliah Notasi tari Dasar

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 10 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 30 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Notasi Tari Dasar adalah mata kuliah teori

sehingga tidak masalah disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa walaupun teori

tapi harus dipraktekkan untuk memahami materi, mereka merasa lebih

nyaman belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya

sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan

dosen.

33) Mata Kuliah Teknik Tari Modern

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Teknik Tari Modern adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring


94

34) Mata Kuliah Rias Karakter

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Rias Karakter adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik merias yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

35) Mata Kuliah Busana Kreasi

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Busana Kreasi adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik mengkreasikan busana

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring.

36) Mata Kuliah Tari melayu Kalbar Dasar lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Melayu Kalbar Dasar Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring.


95

37) Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni adalah mata

kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa

lebih nyaman belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya

sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan

dosen.

38) Mata Kuliah Statistik Terapan

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 12 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 28 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Statistik Terapan adalah mata kuliah teori yang

bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih senang

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.


96

39) Mata Kuliah Manajemen Seni Pertunjukan

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan adalah mata

kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa

yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa walaupun mata

kuliah teori akan tetapi diakhir perkuliahan mahasiswa akan praktek

mengadakan pertunjukan sendiri.

40) Mata Kuliah Metode penelitian

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 30 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 10 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Metode Penelitian adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih nyaman

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

41) Mata Kuliah Tari Bali

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40


97

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Teknik Tari Bali adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

42) Mata Kuliah Notasi tari Lanjut

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Notasi Tari Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik cara membuat notasi tari

yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

43) Mata Kuliah Komposisi tari dasar

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Komposisi Tari Dasar adalah mata kuliah praktek sehingga harus

dilaksanakan secara tatap muka karena berkenaan dengan Mengkomposisi

tari yang akan susah dipelajari apabila disampaikan secara daring

44) Mata Kuliah Tari Mancanegara

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VIII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (40

mahasiswa) memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah

Tari Mancanegara adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan


98

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

45) Mata Kuliah Kreativitas Musik

Dari 40 mahasiswa Seni Tari semester V sampai Semester VII yang

dipilih secara random menyatakan bahwa 22 mahasiswa memilih

pembelajaran daring sedangkan 18 mahasiswa memilih pembelajaran tatap

muka. Sebagian besar mahasiswa yang memilih pembelajaran daring

beralasan bahwa mata kuliah Kreativitas Musik adalah mata kuliah teori

yang bisa disampaikan secara daring sedangkan mahasiswa yang memilih

pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka merasa lebih senang

belajar secara langsung bertemu dengan dosen pengampunya sehingga

menjadi lebih mudah memahami isi materi yang disampaikan dosen.

46) Mata Kuliah Antropologi Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 16 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

4 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah

Antropologi Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih senang belajar secara langsung

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.


99

47) Mata Kuliah Kewirausahaan Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 15 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah

Kewirausahaan Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih senang belajar secara langsung

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.

48) Mata Kuliah Seminar Pendidikan Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 14 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

6 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah Seminar

Pendidikan Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara

daring sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka

beralasan bahwa mereka merasa lebih senang belajar secara langsung

bertemu dengan dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah

memahami isi materi yang disampaikan dosen.

49) Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih


100

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Pembelajaran Mikro

adalah mata kuliah praktek dimana belajar mengajar di depan kelas kurang

pas apabila dilakukan secara daring.

50) Mata Kuliah Ananlisis Gerak dan Karakter

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Analisis Gerak dan

Karakter adalah mata kuliah praktek sehingga akan lebih mudah dipahami

apabila disampaikan secara tatap muka.

51) Mata Kuliah Komposisi tari lanjut

Dari 20 mahasiswa Seni Tari Semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Komposisi Tari Lanjut

adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka

karena berkenaan dengan mengkomposisi tari yang akan susah dipelajari

apabila disampaikan secara daring

52) Mata Kuliah Sejarah Tari

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 15 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

5 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah Sejarah

Tari adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring

sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan


101

bahwa mereka merasa lebih senang belajar secara langsung bertemu dengan

dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi

yang disampaikan dosen.

53) Mata Kuliah Filsafat Seni

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 12 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

8 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah Filsafat

Seni adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring

sedangkan mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan

bahwa mereka merasa lebih senang belajar secara langsung bertemu dengan

dosen pengampunya sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi

yang disampaikan dosen.

54) Mata Kuliah Tari Jawa

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Tari Jawa adalah mata

kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka karena

berkenaan dengan teknik menari yang akan susah dipelajari apabila

disampaikan secara daring

55) Mata Kuliah PLP 2/PPL 2

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih


102

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah PPL adalah mata kuliah

praktek dimana mahasiswa praktek mengajar di depan kelas dan harus

bersosialisasi dengan siswa sehingga tidak pas bila dilaksanakan secara

daring.

56) Mata Kuliah KKN

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah KKN adalah mata

kuliah praktek terjun langsung bersosialisasi dengan masyarakat sehingga

tidak bisa dilaksanakan secara daring.

57) Mata Kuliah Komposisi Tari Anak

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Komposisi Tari Anak

adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka

karena berkenaan dengan mengkomposisi tari yang akan susah dipelajari

apabila disampaikan secara daring

58) Mata Kuliah Dramatari

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Dramatari adalah mata

kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara tatap muka karena


103

berkenaan dengan menari dan bermain peran/drama yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

59) Mata Kuliah Tari dayak Kalbar Lanjut

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara

random menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa)

memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Tari Dayak

Kalbar Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring

60) Mata Kuliah Tari Melayu Kalbar Lanjut

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa keseluruhan mahasiswa (20 mahasiswa) memilih

pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Tari Melayu Kalbar

Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan secara tatap

muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah dipelajari

apabila disampaikan secara daring

61) Mata Kuliah Etnokoreologi

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara

random menyatakan bahwa hampir keseluruhan mahasiswa (15 mahasiswa)

memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan mata kuliah Tari Dayak

Kalbar Lanjut adalah mata kuliah praktek sehingga harus dilaksanakan

secara tatap muka karena berkenaan dengan teknik menari yang akan susah

dipelajari apabila disampaikan secara daring sedangkan 5 mahasiswa


104

memilih daring dengan alasan mereka sudah menguasai tari tradisi karena

merasa sudah ikut sanggar tari.

62) Mata Kuliah Kritik Tari

Dari 20 mahasiswa Seni Tari semester VII yang dipilih secara random

menyatakan bahwa 12 mahasiswa memilih pembelajaran daring sedangkan

8 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka. Sebagian besar mahasiswa

yang memilih pembelajaran daring beralasan bahwa mata kuliah Kritik Tari

adalah mata kuliah teori yang bisa disampaikan secara daring sedangkan

mahasiswa yang memilih pembelajaran tatap muka beralasan bahwa mereka

merasa lebih senang belajar secara langsung bertemu dengan dosen

pengampunya sehingga menjadi lebih mudah memahami isi materi yang

disampaikan dosen.

63) Mata Kuliah Skripsi

Dari 20 mahasiswa Seni Musik semester VII yang dipilih secara

random menyatakan bahwa 2 mahasiswa memilih pembelajaran daring

sedangkan 8 mahasiswa memilih pembelajaran tatap muka dengan alasan

ketika mahasiswa mengambil mata kuliah Skripsi konsultasi dengan dosen

pembimbing bisa dilaksanakan secara daring sedangkan mahasiswa yang

memilih praktek menyatakan bahwa konsultasi dengan dosen pembimbing

akan lebih mudah dipahami apabila dilaksanakan secara tatap muka

langsung. Sedangkan 10 mahasiswa lainnya belum mengambil mata kuliah

skripsi.
105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan, wawancara dengan

narasumber yang kompeten, pengambilan data dari buku-buku sumber yang

relevan dan literature-literatur yang berhubungan dengan penelitian yang

sudah peneliti lakukan maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa hampir

keseluruhan mahasiswa baik Seni Musik maupun Seni Tari berpendapat bahwa

mata kuliah praktek sebaiknya dilaksanakan secara tatap muka dengan alasan

bahwa mahasiswa masih tergantung dengan property atau peralatan yang ada

di kampus dan menurut mahasiswa dengan pembelajaran tatap mata kuliah

praktek akan lebih mudah dipahami terutama pada teknik memainkan alat

music bagi mahasiswa Seni Musik dan juga teknik gerakan tangan dan kaki

bagi mahasiswa Seni Tari. Sedangkan mata kuliah teori mahasiswa cenderung

memilih daring walaupun ada mata kuliah tertenmtu yang sebenarnya mata

kuliah teori tetapi mahasiswa memilih dilaksanakan secara tatap muka,

contohnya : Teori Musik Dasar dan Lanjut, Harmoni.

Dalam pembelajaran daring ada beberapa faktor penghambat yang

membuat mahasiswa kesulitan melaksanakannya terutama masalah kuota,

gangguan jaringan internet, lokasi mahasiswa di desa yang belum ada jaringan

internet. Adapun faktor penunjang pembelajaran daring adalah pembelajaran

masih tetap bisa berlangsung walaupun di masa pandemic covid 19,


106

mahasiswa bisa belajar dari rumah sehingga terhindar atau memutus mata

rantai penularan covid 19.

B. Saran

1. Peran pemerintah untuk dapat memberikan bantuan kuota gratis kepada

mahasiswa sehingga tidak terbebani untuk membeli kuota secara pribadi.

2. Perluasan jaringan internet sampai ke pelosok pelosok daerah sehingga

mahasiswa dimanapun berada bisa mengakses internet.

3. Bagi dosen untuk lebih kreatif dalam memberikan materi daring terutama

pada pembuatan video pembelajaran sehingga mahasiswa bisa mengulang-

ulang video tersebut apabila ada yang belum mengerti dengan materi yang

sudah diberikan.

4. Kedisiplinan dosen dan mahasiswa dalam menepati wakltu perkuliahan

sehuingga perkuliahan dapat berlangsung dengan baik dan tidak saling

tunggu antara dosen dan mahasiswa.


107

DAFTAR PUSTAKA

Asrori.(2020). Psikologi Pendidikan. Jawa Tengah: CV Pena Persada.

Efendi, Albert. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan


Ilmiah. Jawa Tengah: SarnuUntung.

Hidayatullah, Nurrochman. (2020). Belajar dari Covid-19 Perspektif Sosiologi,


Budaya, Kebijakan & Pendidikan. Yogayakarta: Kita Menulis.

Hilmi Zhafira, Nabila. (2020). “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran


Daring Sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina Covid-19”.
Jurnal Bisnis dan Kajian Strategi Manajemen. Vol.4.No.1.
Hendra, Faisal. (2013). “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Kemahir
Bahasa Universitas Al-Azhar Indonesia”. Jurnal Al-Azhar Indonesia
Humoniora. Vol.2. No.1

Kotler, P. 2000. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and


Central. 9th ed. New Jersey: Prentice Hall International.

Liliweri, Alo. (1994). Persepsi Teoritis. Bandung: Cipta Adityta Bakti.

Maulida. (2017). “Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Biologi Di SMAS Al-


Falah Lam U Aceh Besar”.Skripsi. Banda Aceh: Uin Ar-Raniry

Martin Brookes. (2005). Genetika.Jakarta: Erlangga.

Maulana, Hutomo Atman. (2020). “Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran


Daring pada Mata Kuliah Praktik di Pendidikan Vokasi”. Jurnal
Pendidikan.Vol.8.

Nizam. 2020. Buku Panduan Penyelenggaraan Semester Gasal 2020/2021


Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kemdikbud RI.

Ruswandi.(2017). Psikologi Pendidikan. Bandung: Cipta Pesona Sejahtera.

Rosali,Ely.(2020).“AktivitasPembelajaranDaringPadaMasaPandemiCovid-19 di
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya”
Geography Science Education Journal, Vol.1, No.1.

Rosyadi, I. 2001. Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan Melalui Capabilitas-Based


Competition: Memikirkan Kembali tentang Persaingan Berbasis
Kemampuan. Jurnal BENEFIT, Vol. 5. No.1
108

Soewandi, Jusuf. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi

Wasito, H. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa.


Jakarta: Gramedia Pustaka
102

Lampiran 1
KISI-KISI ANGKET

NO Komponen Indikator Daftar Pernyataan


1. Menurut saya pembelajaran secara daring sangat membantu dalam
1 Persepsi Positif menggantikan pembelajaran secara konvensional dimasa pandemi Covid-
19.
2. Saya sangat paham tentang pembelajaran yang dilakukan secaradaring.
3. Metode pembelajaran daring sangat memudahkan saya dalam menerima
materi musik berupa teori.
4. Metode pembelajaran daring sangat memudahkan saya dalam menerima
materi musik berupa praktek
A.Penerimaan 5. Saya menerima arahan dan tujuan pembelajaran yang jelas sebelum
pembelajaran daringdimulai.
6. Dosen selalu menerima dan menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa ketika belajar secara daring.
7. Saya sangat memahami penjelasan dari teman ketika presentasi secara
daring.
8. Materi musik berupa teori yang diajarkan secara daring tersedia dengan
baik sehingga saya mudahmengerti.
9. Materi musik berupa praktik yang diajarkan secara daring tersedia
dengan baik sehingga saya mudahmengerti.
10. Pelaksanaan perkuliah untuk makul seni musik yang teori secara daring
dapat saya akses dengan mudah dimanapun sayaberada.
103

11. Pelaksanaan perkuliah untuk makul seni musik yang praktik secara
daring dapat saya akses dengan mudah dimanapun sayaberada.
12. Perkuliahan secara daring memudahkan saya dalam mengirim tugas
tepatwaktu.
13. Saya sangat senang dan mengerti belajar musik berupa teori secara
daring.
14. Saya sangat senang dan mengerti belajar musik berupa praktik secara
daring.

15. Saya merasa sangat mudah dalam memahami materi musik pada mata
kuliah tyang bersifat teori secaradaring.
B. Evaluasi 16. Saya merasa sangat mudah dalam memahami materi musik pada mata
kuliah tyang bersifat praktik secaradaring.
17. Saya merasa tidak ada kerumitan belajar dengan penerapan metode
daring pada mata kuliah musik yang bersifat teori.
18. Saya merasa tidak ada kerumitan belajar dengan penerapan metode
daring pada mata kuliah musik yang bersifat praktik.
19. Metode daring yang diterapkan dalam materi mata kuliah yang bersifat
teori sangat mudah sayapelajari.
20. Metode daring yang diterapkan dalam materi mata kuliah yang bersifat
praktik sangat mudah sayapelajari.
21. Dosen selalu membimbing saya dan teman belajar secara daring sehingga
saya dan teman paham terhadap materi yang bersifat teori yang
diberikandosen.
104

22. Dosen selalu membimbing saya dan teman belajar secara daring sehingga
saya dan teman paham terhadap materi yang bersifat praktik yang
diberikandosen.
23. Nilai yang saya dapatkan sesuai dengan pemahaman saya ketikabelajar
materi secaradaring.

1. Menurut saya pembelajaran secara daring bukan solusi belajar dalam


2 Persepsi Negatif menggantikan pembelajaran secara konvensional untuk mata kuliahyang
bersifat teori dimasa pandemi Covid-19.
2. Menurut saya pembelajaran secara daring bukan solusi belajar dalam
menggantikan pembelajaran secara konvensional untuk mata kuliah yang
A. Penerimaan bersifat praktik dimasa pandemi Covid-19
3. Saya sulit memahami pembelajaran untuk mata kulih musik yang bersifat
teori yang dilakukan secaradaring.
4. Saya sulit memahami pembelajaran untuk mata kulih musik yang bersifat
praktik yang dilakukan secaradaring.
5. Metode pembelajaran daring tidak memudahkan saya dalam menerima
materi pada mata kuliah musik yang bersifat teori, sehingga saya sulit
memahami materi pelajaran.
6. Metode pembelajaran daring tidak memudahkan saya dalam menerima
materi pada mata kuliah musik yang bersifat praktik, sehingga saya sulit
memahami materi pelajaran.
7. Saya tidak pernah menerima arahan dan tujuan pembelajaran yang jelas
sebelum pembelajaran daringdimulai.
8. Dosen tidak menerima dan menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa ketika belajar secaradaring.
105

9. Saya sangat sulit memahami penjelasan dari teman ketika mereka


presentasi.
10. Materi musik yang bersifat teori yang diajarkan secara daring tidak
tersedia dengan baik sehingga saya tidak mudahmengerti.
11. Materi musik yang bersifat teori yang diajarkan secara daring tidak
tersedia dengan baik sehingga saya tidak mudahmengerti.
12. Pelaksanaan perkuliah secara daring suangat sulit saya akses dengan
lokasi saya tinggal
13. Perkuliahan secara daring tidak memudahkan saya dalam mengirim tugas
tepatwaktu.
14. Saya merasa kurang senang dan sulit mengerti belajar materi musik yang
bersifat teori secaradaring
15. Saya merasa kurang senang dan sulit mengerti belajar materi musik yang
bersifat praktik secaradaring.

16. Saya merasa kesulitan dalam memahami materi musik yang bersifat teori
secaradaring.
17. Saya merasa kesulitan dalam memahami materi musik yang bersifat
praktik secaradaring.
18. Saya merasa rumit belajar materi musik yang bersifat teori dengan
penerapan metodedaring.
B. Evaluasi
19. Saya merasa rumit belajar materi musik yang bersifat praktik dengan
penerapan metodedaring.
20. Metode daring yang diterapkan dalam materi musik yang bersifat teori
tidak mudah saya pahami.
21. Metode daring yang diterapkan dalam materi musik yang bersifat teori
tidak mudah saya pahami.
106

22. Dosen tidak pernah membimbing saya dan teman belajar secara daring
sehingga saya dan teman merasa kesulitan belajar dan kirim tugas
secaradaring.
23. Akibat saya tidak paham, saya mendapatkan nilai yang tidak baik pada
materi musik yang bersifat teori.
24. Akibat saya tidak paham, saya mendapatkan nilai yang tidak baik pada
materi musik yang bersifat teori.
107

Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA

1. Menurut anda, apakah metode daring memudahkan anda dan teman berkomunikasi
mengenai materi musik yang bersifat teori?
2. Menurut anda, apakah metode daring memudahkan anda dan teman berkomunikasi
mengenai materi musik yang bersifat teori?
3. Menurut anda apakah pembelajaran yang dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah
musik yang bersifat teori dapat anda pahami ?
4. Menurut anda apakah pembelajaran yang dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah
musik yang bersifat praktik dapat anda pahami ?
5. Menurut anda, apakah waktu yang tersedia selama belajar menggunakan metode daring
efektif?
6. Apakah ada gangguan jaringan ketika anda sedang belajar secara daring?
7. Apakah ada pengaruh kualitas gadget yang anda miliki terhadap pembelajaran daring?
8. Menurut anda apa saja faktor penghambat pembelajaran daring untuk mata kuliah musik
yang bersifat teori dalam pembelajaran daring?
9. Menurut anda apa saja faktor penghambat pembelajaran daring untuk mata kuliah musik
yang bersifat praktik dalam pembelajaran daring?
10. Menurut anda apa saja faktor pendukung pembelajaran daring untuk mata kuliah musik
yang bersifat teori dalam pembelajaran daring?
11. Menurut anda apa saja faktor penghambat pembelajaran daring untuk mata kuliah musik
yang bersifat praktik dalam pembelajaran daring?
12. Menurut anda hal-al apa saja yang perlu di benahi dalam melaksanakan pembelajaran
daring untuk mata kuliah musik yang bersifat teori?
13. Menurut anda hal-al apa saja yang perlu di benahi dalam melaksanakan pembelajaran
daring untuk mata kuliah musik yang bersifat praktik?

Lampiran 3
108

FOTO DOKUMENTASI KETERLIBATAN MAHASISWA


109
110
111

Lampiran 4
112
113
114
115
116
117

Lampiran 4.
Biodata Ketua Tim Pengusul

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nurmila Sari Djau, M.Pd
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 198904262014032001
5. NIDN 0026048905
6. Tempat dan Tanggal Lahir Gorontalo, 26 April 1989
7. E-Mail nurmilasari.djau@fkip.untan.ac.id
8. Alamat Kantor Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Jln.
Hadari Nawawi
9. No. HP 0852 3600 1992
10. Lulusan Yang telah dihasilkan S-1= 20 Orang; S-2= - ; S-3= -
11. Mata Kuliah Yang di Ampu 1. Apresiasi Seni,
2. Perkembangan Peserta Didik
3. Vokal Dasar
4. Kreativitas Seni
5. PLP (1)

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Negeri Universitas Negeri -
Tinggi Manado Semarang
Bidang Ilmu Pend. Seni Musik Pend. Seni -
Tahun Masuk-Lulus 2006-2011 2012-2015 -
Judul Skripsi/ Analisis stuktur musik Konstruksi Sosial -
Tesis/Disertasi Komposisi “Opo terhadap Pembelajaran
Empung” Karya Perry Pendidikan Musik di
Rumengan SMA Pondok Pesantren
Moderen Selamat,
Kendal
Nama Pembimbing/ 1. Dra. R.A Dinar Sri 1. Prof. Dr.Totok -
Promotor Hartati, M.Sn Sumaryanto, M.Pd
2. Dra. Laba’ Ary 2. Dr. Udi Utomo, M.Si
M.Sn

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2015 Konstruksi Sosial terhadap Mandiri 5.000.000
Pembelajaran Pendidikan Musik di
SMA Pondok Pesantren Moderen
Selamat, Kendal
118

2. 2018 Implementasi Konsep Pendidikan Seni TIM 6.000.000


Pada Pembelajaran Musik Di Sekolah
Musik Indonesia Semarang dalam
Menghadapi Era Disrupsi.
3. 2019 Analisis Problematika Guru Seni PNPB FKIP 12.250.000
Budaya Dalam Pelaksanaan Mata Untan
Pelajaran Seni Budaya SMA Negeri
Pontianak.
4. 2020 Pengembangan Media Audio Visual PNPB FKIP 12.250.000
Berupa Video Tutorial serta Buku Ajar Untan
Tari Jepin Tali Bui Di SMA Negeri
Kota Pontianak

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. Meningkatkan Kreativitas Dalam
Pengkaryaan Seni Pda Mhasiswa PNPB DIPA
2019 Binaan Unit Kebudayaan dan FKIP Untan 15.000.000
Keseniaan Di Universiti Malaysia 2020
Sarawak
2. Pelatihan Membuat Aransemen Lagu
2019 Sederhana Bagi Siswa Kelas X Di Mandiri 1.000.0000
SMA Negeri 3 Pontianak
3. Pelatihan Pembuatan Model dan
PNPB DIPA
Evaluasi Pembelajaran Berbasis Web
2020 FKIP Untan 15.000.000
Bagi Dosen dan Mahasiswa di Prodi
2020
Pend. Seni Perunjukan FKIP Untan
4. Pelatihan Membuat Aransemen Lagu
2020 Sederhana Bagi Mahasiswa Jurusan Mandiri 6.000.000
PGSD Universitas Negeri Gorontalo
5. Sosialisasi Bahan Ajar Musik Tradisi
Dayak (Tari Pinggan) Sebagai Refrensi
2021 Materi Pembelajaran Bagi Guru Seni Mandiri 6.000.000
Budaya Tingkat SMP di Kab.
Mempawah

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1. Konstruksi Sosial terhadap Jurnal Chatarsis Vol.4/No.1/Agustus
Pembelajaran Pendidikan Musik di 2015
SMA Pondok Pesantren Moderen
Selamat, Kendal
119

2. Implementasi Konsep Pendidikan Prosiding dalam Februari 2018


Seni Pada Pembelajaran Musik Di seminar Gaya
Sekolah Musik Indonesia Kerja Milenial
Semarang dalam Menghadapi Era
Pada Era Disrupsi
Disrupsi.
3. Analisis Problematika Guru Seni Jurnal 2019
Budaya Dalam Pelaksanaan Mata
Pelajaran Seni Budaya SMA
Negeri Pontianak.
4. Video Sebagai Sarana Prosiding Seminar 2020
Pembelajaran Seni Budaya ada Nasional FKIP
Masa Pandemi Covid 19 Untan

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1 Implementasi Konsep Prosiding dalam Februari 2018
Pendidikan Seni Pada seminar Gaya Kerja
Pembelajaran Musik Di Milenial Pada Era
Sekolah Musik Indonesia
Disrupsi
Semarang dalam
Menghadapi Era Disrupsi.
Video Sebagai Sarana Prosiding Seminar 2020
2 Pembelajaran Seni Budaya Nasional FKIP Untan
ada Masa Pandemi Covid 19

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1. Buku Ajar Tari Jepin Tali Bui Cv. Putra
2020 97
(Untuk Siswa SMA) Pabayo

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam Pengajuan Proposal Hibah Non Kompetitif Dana DIPA
PNBP FKIP Untan Tahun Anggaran 2021.

Pontianak, November 2021


Ketua Pengusul,

Nurmila Sari Djau, M.Pd


120

Biodata Anggota Tim Pengusul (1)

A. Identitas Diri

Nama Lengkap Dr. Imam Ghozali, M.Pd


Jenis Kelamin Laki-Laki
Jabatan Fungsional Lektor
NIP/NIK/Identitas 196408172006041001
lainnya
NIDN 0017086401
Tempat dan Tanggal Majenang, 17 Agustus 1968
Lahir
E-Mail Imam.ghozali@fkip.untan.ac.id
Alamat Kantor Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Jln.
Hadari Nawawi
No. HP 085245261967
Lulusan Yang telah S-1= 20 Orang; S-2= - ; S-3= -
dihasilkan
Mata Kuliah Yang di Pengantar
Ampu Pendidikan
Profesi
Kependidikan
Solfegio
Dasar Marching
Band Evaluasi
Pembelajaran
Direksi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan IKIP Yogyakarta Universitas Universitas


Tinggi Pendidikan Negeri Semarang
Indoesia
Bidang Ilmu Pend. Seni Musik Pend. Seni Pend. Seni
Tahun Masuk-
Lulus 1987 – 1993 2008 – 2010 2014 – 2018
121

Judul Skripsi/ Perbedaan Minat Kompetensi Guru Pendidikan Seni


Tesis/Disertasi mahasiswa laki- Seni Budaya dalam Musik dalam
laki dan pembelajaran seni interelasi struktur
perempuan Budaya di SMA kurikulum dan
terhadap Negeri Pontianak implementasinya
instrumen di SD
122

Trumpet pada
mata kuliah PIP
Nama Pembimbing/ 1. Drs. M. 1. Prof.Dr. Chaedar 1. Prof. Dr. Tjejep
Promotor Affandi Alwasilah, M.A R.R. M.A
2. Dra. Tri Hartiti, 2. Dra. Rita 2. Prof. Dr. Totok
M.Pd Milyartini, M.Pd Sumaryanto,
M.Pd
3. Dr. Udi Utomo,
M.Si.

C. Penelitian Lima tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan


Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2018 Pembelajaran Seni Musik Dalam PNPB 12.000.000
Bingkay Tematik Integratif Dengan DIPA
Pendekatan Saitifik di SD Al Azhar. Untan
2. 2018 Enkulturasi Instrument Musik Kledi PNPB 30.000.000
Suku dayak Kabahant (Kajian DIPA
Organologi dan Bentuk Permainan Untan
Budaya dan Impleentasinya Pada Mata
Kuliah PIP Tradisi)
3. 2017 Pendidikan Seni Musik dalam interelasi Mandiri
struktur kurikulum dan implementasinya
di SD

D. Pengabdian 5 Tahun terkahir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan


Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp)
1. Meningkatkan Kreativitas Dalam PNPB
Pengkaryaan Seni Pda Mhasiswa DIPA
2019 Binaan Unit Kebudayaan dan FKIP 15.000.000
Keseniaan Di Universiti Malaysia Untan
Sarawak 2019
PNPB
Pelatihan Pembuatan Model dan Evaluasi
DIPA
Pembelajaran Berbasis Web Bagi Dosen
2020 FKIP 15.000.000
dan Mahasiswa di Prodi Pend. Seni
Untan
Perunjukan FKIP Untan
2020
123

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/


Nomor/
Tahun
1. Implementasi Of Art Learning In Jurnal Of JED 6 (1) 54-
Cuture Art Lessoon at elementray Educational 66 :
School Pontianak Multipance Development 2018
2. Enkulturasi Instrument Musik TEROB, Jurnal Vol 10
Kledi Suku dayak Kabahant Pengkajian dan nomor 2
(Pewarisan, Kajian Organologi dan Penciptaan Seni tahun 2018
Teknik Permainan Alat Musik
Tradisional Kalimantan Barat)
3. Pelatihan Penggunaan Sofware JPKM Vol 2 Tahun
Finale Dalam Penotasian Lagu 2019
Lagu Bagi Guru Snei Budaya SMP
Se Kota Pontianak
4. Kontekstualisasi dan Implementasi Prosiding Seminar 2020
Pembelajaran Tematik dan Nasional
Integratif Seni Budaya Di Sekolah
Dasar

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam Pengajuan Proposal Hibah Non Kompetitif Dana DIPA
PNBP FKIP Untan Tahun Anggaran 2021.

Pontianak, November 2021


Anggota

Dr. Imam Ghozali, M.Pd.


124

Biodata Anggota Tim Pengusul (2)

A. Identitas Diri
Nama Lengkap Asfar Muniir, M.Pd
Jenis Kelamin Laki-Laki
Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
NIP/NIK/Identitas -
lainnya
NIDK 881111016
Tempat dan Tanggal Semarang 4 April 1973
Lahir
E-Mail Asfarmuniir_tb@yahoo.com
Alamat Kantor Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Jln. Hadari
Nawawi
No. HP 081345901614
Lulusan Yang telah S-1= 20 Orang; S-2= - ; S-3= -
dihasilkan
Mata Kuliah Yang di Belajar Pembelajaran
Ampu Media Pembelajaran
Semiar Seni
Teori Musik Dasar
Aransemen
Keroncong

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Universitas Universitas Negeri -
Tinggi Negeri Semarang Semarang
Bidang Ilmu Pend. Seni Tari Pend. Seni -
dan Musik
Tahun Masuk-Lulus 1992-1999 2011-2014 -
Judul Skripsi/ Tesis Unsur-unsur Kelompok Musik Keroncong -
Islami dalam Tawang Musik dalam
Penyajian Musik mempertahankan
Marching Band eksistensinya
Arimbi Semarang
Nama 1. Dr. Triyanto 1. Teguh Supriyanto, -
Pembimbing/ M.Pd M.Pd
Promotor 2. Eko Raharjo, 2. Wahyu Lestari, M.Pd
M.Pd
125

C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan


Sumber Jml (Juta
Rp)
1. 2017 Peran Dosen Pembimbing PNPB DIPA 8.000.000
Akademik Terhadap Keberhasilan Untan
Studi Mahasiswa Prodi Seni Tari
dan Musik FKIP Untan Pontiana
2. 2017 Survei Kompetensi Pendagogik PNPB DIPA 11.000.00
Mahasiswa Prodi Snetasik FKIP Untan 0
Untan Pontianak dalam Program
Pengalaman Lapangan (PPL)
3. 2018 Pengaruh Discovery Learning DIPA Untan 12.000.000
Terhadap hasil Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah Sejarah Musik di
prodi Snei Pertunjukan FKIP Untan
Pontianak
4. 2019 Peran Dosen dalam Pementukan DIPA Untan 12.250.000
karakter pada mahasiswa di Prodi
Pend. Seni Pertunjukan FKIP Untan

D. Pengalaman Pengabdian Selama 5 Tahun Tekahir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan


Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp)
1. PNPB DIPA
Pelatihan Aplikasi Sibelius bagi
2018 FKIP Untan 6.000.000
Guru SMP di Kab. Mempawah
2019
2. Meningkatkan Kreativitas Dalam
Pengkaryaan Seni Pda Mhasiswa PNPB DIPA
2019 Binaan Unit Kebudayaan dan FKIP Untan 15.000.000
Keseniaan Di Universiti Malaysia 2019
Sarawak
3. Pelatihan Pembuatan Model dan
Evaluasi Pembelajaran Berbasis PNPB DIPA
2020 Web Bagi Dosen dan Mahasiswa FKIP Untan 15.000.000
di Prodi Pend. Seni Perunjukan 2020
FKIP Untan
126

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam Pengajuan Proposal Hibah Non
Kompetitif Dana DIPA PNBP FKIP Untan Tahun Anggaran 2021.

Pontianak, November 2021


Anggota

Asfar Muniir, M.Pd.


127

Anda mungkin juga menyukai