SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
Marta Fransiska
NIM. 1516210001
1
ii
iii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta : Endri Gunawan dan Mariza Sensi, terima kasih atas
dukungan dan pengorbanan yang selama ini diberikan kepadaku dalam
menempuh studi ini. Kalian alasan terbesarku untuk menyelesaikan studi ini.
2. Kakak dan adikku tersayang : Ryan Hidayat dan Faisal Tanjung, terima kasih
atas dukungan dan segala bantuan yang telah diberikan selama ini.
3. Suamiku tercinta : Agung Prasetya, terima kasih atas dukungan, semangat,
motivasi dan pengorbanan yang selama ini diberikan kepadaku dalam
menempuh studi ini.
4. Kepada keluarga besarku, terima kasih atas dukungan, semangat dan berbagai
bantuan yang selalu diberikan kepadaku selama aku menyelesaikan studi ini.
5. Kepada teman-teman seperjuangan di Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN
Bengkulu. Terutama teman-teman seperjuangan dikelas A, B, dan H, terima
kasih atas indahnya kebersamaan selama ini.
6. Kepada teman-teman seperjuangan KKN kelompok 90 di Bukit Peninjauan 1
dan teman-teman seperjuangan PPL SDIT Al-Qiswah, terimakasih telah
memberikan banyak pengalaman dan kebersamaan.
7. Kepada sahabatku Fisca Febylian, Sagita Putriani, dan Sari Wulandari, terima
kasih atas indahnya kebersamaan dan semangat yang telah kalian berikan selama
ini.
8. Almamaterku IAIN Bengkulu.
iv
MOTTO
Marta Fransiska
v
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun
hasanah kita, Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa Skripsi
ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak.
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH, Rektor IAIN Bengkulu, atas
2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN
Bengkulu, yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis.
pengarahan dan koreksi sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
dengan baik.
5. Dosen IAIN Bengkulu, yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang
viii
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu, yang
Skripsi ini.
Skripsi ini.
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga Skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Hormat Saya,
Marta Fransiska
NIM. 1516210001
ix
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 12
C. Batasan Masalah ......................................................................... 13
D. Rumusan Masalah ...…………...…………………………….... 13
E. Tujuan Penelitian ...…………...……………………………….. 14
F. Manfaat Penelitian ...…………………………………………... 14
x
c. Target Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) ........................ 34
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ...……………………............ 35
C. Kerangka Berfikir ....................................................................... 40
xi
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 86
B. Saran-saran .........………………………..................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
Nasional. 2
dua sumber penting, yakni sumber Ilahi dan sumber insani. Kedua jenis ini
asasi kembali kepada Allah SWT sebagai Zat yang telah menciptakan manusia.
1
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
KTSP, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h. 3.
2
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: ..., h. 5.
1
xv
Ilmu pengetahuan yang bersumberkan dari sumber Ilahi adalah sejenis
ilmu pengetahuan yang didatangkan kepada kita secara langsung oleh Allah
SWT melalui wahyu, ilham, atau mimpi-mimpi yang benar. Sedangkan ilmu
pribadinya dalam hidup, dan dari kemampuannya yang khas dalam melakukan
dihadapinya melalui uji coba, melalui pendidikan dan pengajaran dari kedua
bersifat ilmiah.3
inderawi, akal pikir, jiwa, dan gerak aktifitas fisik. Dan kerja itu akan
berpenampilan. Inti dari pengertian belajar dalam perspektif ini adalah meraih
Dalam ajaran Islam belajar hukumnya adalah wajib bagi setiap orang muslim.
3
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian, (Yogyakarta: Beranda Publising,
2007), h. 468.
2
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya”. 4
individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan bangsa, negara, kebudayaan,
bagian yang integral sehingga harus tunduk pada norma-norma yang berlaku
4
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemahan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009), h. 205.
5
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal
1, ayat (16).
3
mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat. Meskipun demikian,
kemungkaran, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran/3 : 104,
sebagai berikut:
atau anak saudaranya sehingga di antara saling perhatian dalam mendidik anak-
sendiri; ketiga, jika ada orang yang berbuat jahat, maka masyarakat turut
ancaman, hukuman, dan kekerasan lain dengan cara yang terdidik; keempat,
6
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Mushaf Al-Qur’an ..., h. 63.
4
dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena masyarakat muslim adalah
bagi seluruh umat Islam. Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama sehingga
setiap umat Islam wajib berpedoman dengan al-Qur’an dalam setiap tindakan
mampu menjalankan perintah Allah sesuai dengan yang telah Allah kabarkan di
al-Qur’an sejak dini agar muncul perasaan cinta terhadap al-Qur’an sehingga
7
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Husna Pasadena
Semarang, Jurnal, Dimas Vol. 13 No. 2 Tahun 2013, h. 390.
5
proses pendidikan al-Qur’an, dapat dikatakan bahwa TPQ menjadi sarana
masyarakat untuk bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah-
kaidah yang telah ditentukan, namun pada kenyataannya tidak semua TPQ
baik. Sehingga dapat dikatakan ada beberapa TPQ yang belum sepenuhnya
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Manajemen menjadi hal
yang sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan, terlebih dalam program dan
makhluk yang terbatas dan kebutuhan yang diperlukan manusia sangat tidak
6
Meskipun ada beberapa TPQ yang belum sepenuhnya berhasil, namun
tidak menutup kemungkinan bahwa banyak pula TPQ yang telah berhasil
mendidik muridnya untuk mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar
sesuai kaidah-kaidah yang telah ditentukan, salah satunya ialah TPQ Saung
dapatkan dari Pimpinan TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, bahwa
TPQ ini mulai dibentuk tahun 2016, saat ini sudah memiliki 53 siswa yang
terdiri dari 47 orang anak-anak dan 6 orang dewasa. Biaya administrasi di TPQ
ini gratis mulai dari awal sampai akhir pembelajaran, bahkan setiap murid
pembelajaran. Keunikan dari nama TPQ ini yaitu nama “saung tahfidz”.
Menurut informan bahwa “saung” berarti pondok, pada awalnya TPQ ini hanya
kayu, dan belum ada dindingnya, tempat TPQ ini juga seperti pondokan di
agar kaum muslimin dan muslimat terutama anak-anak menjadi benar dan tartil
dalam membaca kitab suci al-Qur’an, setelah bacaannya tartil maka dilanjutkan
8
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara awal
pada tanggal 1 Maret 2019.
7
Proses pembelajaran TPQ ini dilakukan di dalam ruang belajar yang
dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang seperti meja dan kursi belajar,
papan tulis, jam dinding dan buku-buku penunjang lainnya, serta sarana kamar
kecil. Pembelajaran dilakukan setiap hari Senin - Sabtu, dengan ketentuan pada
hari Senin - Jum’at pembelajaran untuk tingkat anak-anak, sedangkan pada hari
yaitu :
Tabel 1.1
Kurikulum Pembelajaran Al-Qur’an
TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
8
sekitar
4. Shalat Agar santri dapat Metode: Pertama Evaluasi
shalat dengan Demonstrasi diajarkan hafalan dilakukan tiga
benar, sesuai bacaan shalat, bulan sekali
yang diajarkan Media: kemudian setelah dalam
Rasulullah Saw 1. Siswa itu di praktikkan bentukpraktik
2. Buku panduan melalui gerakan shalat
sifat shalat shalat yang
nabi sempurna
3. Lingkungan
sekitar
5. Kaligrafi Agar santri dapat Metode: Pertama siswa Evaluasi
memiliki Demonstrasi diajarkan menulis dilakukan tiga
kemampuan huruf dasar al- bulan
menulis kaligrafiMedia: Qur’an, sekalisecara
dengan baik 1. Siswa kemudian setelah tertulis. Yaitu
2. Kertas HVS itu diajarkan membuat dan
3. Pensil menulis kaligrafi mewrnai
4. Pewarna yang lebih rumit kaligrafi.
6. Bahasa Agar santri dapat Metode: Pertama siswa Evaluasi
Arab memiliki 1. Ceramah diajarkan bahasa dilakukan tiga
kemampuan 2. Tanya jawab Arab dasar bulan
bahasa Arab seperti nama- sekalidalam
Media: nama benda dan bentuk lisan dan
1. Siswa lainnya, tulisan.
2. Buku bahasa kemudian setelah
Arab itu dilanjutkan
3. Papan tulis dengan belajar
membuat
kalimat,
percakapan, dan
lainnya.
Sumber : Arsip TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
Syafi’i Kota Bengkulu yaitu khususnya pada program pendidikan tahsin al-
bahwa keunikan dan kelebihan dari TPQ ini adalah pencapaian target
TPQ yang lain dalam pembelajarannya, anak yang belum benar-benar tartil
ke jenjang berikutnya, agar anak bisa cepat selesai tamat belajar Iqra dan al-
Qur’an. Berbeda dengan TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i, bahwa disini tidak
9
ingin sekedar anak cepat-cepat selesai tamat belajar Iqra dan al-Qur’an, akan
tetapi target yang terpenting dari program tahsin adalah kualitas dari bacaan al-
Qur’an anak sesuai dengan kaidah bacaan yang benar (tartil). Untuk itulah
Kitab al-Qur’an standar bacaan di Negara Saudi Arabia (khususnya standar dari
Madinah), bukan Kitab al-Qur’an terbitan Indonesia. Jadi, kami sebagai pihak
pengelola dan para pengajar memang benar-benar ingin siswa-siswi di TPQ ini
tertentu, karena sistem pembelajaran di TPQ ini bahwa siswa-siswi baru bisa
siswa sudah benar-benar faseh bacaan makhrojul hurufnya, benar dalam bacaan
tajwidnya, dan sudah dianggap tartil bacaan al-Qur’annya. Apabila siswa dinilai
belum tartil bacaannya, maka siswa tetap harus fokus pada jenjang yang sedang
evaluasi keberhasilan siswa dalam program tahsin ini yaitu dengan diadakannya
tes bacaan siswa. Seperti tes yang dilakukan pada program tahsin tingkat 1,
apabila siswa dinyatakan telah menguasai tahsin tingkat 1 maka siswa tersebut
bisa dinaikkan ke kelas tahsin tahun kedua pada tingkat 2. Setelah siswa
tahsin pada tingkat mutqin. Pada tingkat ini siswa menggunakan buku mutqin
9
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara awal
pada tanggal 1 Maret 2019.
10
yakni sejenis buku yang mengulas pelajaran tahsin dari awal, istilahnya buku ini
telah benar-benar menguasai bacaan al-Qur’an sesuai dengan kaidah yang benar.
atas masih mendapat penilaian yang “negatif” dari lingkungan sekitar yang
kurang mendukung kegiatan TPQ ini. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan
yang paling besar yang dihadapi TPQ ini yaitu membangun motivasi siswa
untuk hadir belajar di TPQ pada setiap harinya. Walaupun TPQ tersebut telah
memiliki banyak tenaga guru yang mengajar, akan tetapi seringkali siswa tidak
disiplin hadir belajar di kelas setiap harinya, hal ini menjadi hambatan untuk
sebagaimana hasil observasi awal yang peneliti lakukan dengan melihat buku
absensi kehadiran siswa, didapati bahwa absensi siswa yang hadir rutin setiap
hari hanya dilakukan oleh sebagian siswa saja.11 Selain itu menurut informan,
permasalahan lain yang sering terjadi yaitu apabila ada guru yang tidak bisa
10
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara awal
pada tanggal 1 Maret 2019.
11
Observasi awal, tanggal 1 Maret 2019.
11
hadir setiap harinya sehingga guru yang mengajar di kelas hanya satu orang saja
meneliti dan menelaah lebih lanjut tentang hal-hal yang terkait dengan program
al-Qur’an yang akan tertuang dalam judul penelitian yaitu: “Program dan
Bengkulu”.
B. Identifikasi Masalah
1. Lingkungan sekitar yang masih kurang mendukung kegiatan TPQ. Hal ini
TPQ.
2. Kurangnya motivasi siswa untuk hadir belajar al-Quran pada kelas tahsin di
3. Kehadiran siswa yang tidak rutin setiap hari menyebabkan pencapaian target
12
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara awal
pada tanggal 1 Maret 2019.
12
4. Kegiatan belajar-mengajar sering terganggu apabila ada guru yang tidak
hadir.
C. Batasan Masalah
penelitian ini, yaitu: penelitian ini dibatasi pada program dan pelaksanaan
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Bengkulu.
13
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Sebagai salah satu sumber yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
Kota Bengkulu.
2. Manfaat praktis
TPQ/TPA.
di TPQ/TPA.
anak-anak TPQ/TPA.
14
3) Guru semakin kreatif dalam pengembangan materi pelajaran Al-
TPQ/TPA.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Perencanaan Program
a. Pengertian program
suatu tujuan. 13
13
Siti Sumiatun, Pelaksanaan Program Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Roudlotul
Ta’limil Qur’an di Desa Karangrejo Lor Jakenan Pati, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013), h. 17.
16
16
b. Pengertian perencanaan program
suatu tujuan. 14
apa yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
14
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:
Refika Aditama, 2008), h. 13.
15
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogjakarta: Aditya Media,
2009), h. 42.
17
perbuatan di masa datang. Definisi ini mengisyaratkan bahwa
diambil. 16
dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.
16
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 14.
17
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan ..., h. 45.
18
d. Komponen perencanaan program
6 (enam) unsur yaitu what, way, where, when, who dan how.18 Jadi
2. Pelaksanaan Program
18
Nur Hamiyah & Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Pendidikan di Sekolah,
(Jakarta : Prestasi Pustaka, 2015), h. 24.
19
atau usaha yang menimbulkan action. Sehingga banyak ahli yang
manajemen. 19
dan dapat bekerja dalam upaya mencapi tujuan. Pada definisi di atas
19
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 20.
20
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 21.
20
1) Kepemimpinan
mencapai tujuan. 21
2) Motivasi
21
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 28.
21
motivasi ini berangkat dari motif-motif yang dimiliki oleh
seseorang. 22
3) Komunikasi
atau unit kerja untuk mendapatkan informasi yang baik, tepat, dan
dalam manajemen. 23
22
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 24.
23
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 27.
22
Karena pentingnya komunikasi tersebut maka menurut
berkomunikasi.
informasi.
3. Pendidikan Al-Qur’an
a. Definisi pendidikan
24
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 28.
25
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan ..., h. 29.
23
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
fisik) dan ruhani (pikir, rasa, karsa, karya, cipta, dan budi nurani) yang
b. Konsep pembelajaran
26
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
KTSP, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h. 3.
24
Kata pembelajaran berasal dari asal kata belajar. Menurut
27
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika
Aditama, 2009), h. 6.
28
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2014), h. 1.
25
mempunyai peran yang penting dalam mentransmisikan budaya dan
peserta didik. 30
belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu
Oleh sebab itu, agar dapat dikontrol dan berkembang secara optimal
29
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008), h. 11.
30
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2003), h. 63.
31
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 34.
26
memperhatikan berbagai prinsip yang telah terbukti keunggulannya
secara empirik.
hikmah (bijaksana). 33
c. Pengertian al-Qur’an
32
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemahan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009), h. 23.
33
Abdul Mujib & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008), h. 19.
27
kepada Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam mushaf-mushaf dan
mulia yang esensinya tidak dimengerti kecuali bagi orang yang berjiwa
esensinya hanya dapat dicapai oleh orang yang berjiwa suci dan
cerdas).
dari Tuhan. Allah SWT menciptakan manusia dan Dia pula yang
mendidik manusia yang mana isi pendidikan itu telah termaktub dalam
34
Abdul Mujib & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam ....., h. 32.
28
yang luput dari jangkauan al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam QS.
“Dan ingatlah akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami
datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat
manusia. Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri”. 36
29
pertama para Nabi dan Rasul, yaitu membacakan ayat-ayat Allah
adalah wahyu dari Allah SWT dan mau mengikuti kandungan bacaan
lazim dengan dua atau tiga harakat. Oleh karena itu maka tidak ada cara
lain supaya terhindar dari Al-lahnu atau kesalahan ketika membaca Al-
dalam bacaan. 38
38
Muhammad Bagus Maulana, Implementasi Program Tahsin Tilawah ..., h. 14.
30
c. Urgensi tahsin tilawah
SWT.
4) Tahsin tilawah yang baik dan benar kelak dihari kiamat akan
tilawah yaitu:
39
Muhammad Bagus Maulana, Implementasi Program Tahsin Tilawah ..., h. 20.
31
juga sering mendengarkan kaset murottal dengan bacaan standar,
Indonesia.
dasar-dasar dienul Islam pada anak usia Sekolah Dasar dan atau
40
Muhammad Bagus Maulana, Implementasi Program Tahsin Tilawah ..., h. 21.
32
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). Batasan usia anak yang mengikuti
pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan
41
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Husna
Pasadena Semarang, Jurnal, Dimas Vol. 13 No. 2 Tahun 2013, h. 389.
42
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran ..., h. 390.
33
dibedakan menjadi 2 (dua) target yaitu target pokok (yang harus dicapai
bisa tercapai dan tidak menjadi standar kelulusan). Untuk target pokok
sesuai kaidah ilmu tajwid dengan baik dan benar; 2) Melakukan praktek
santri mampu:
6) Membiasakan berinfak. 43
penelitian yang lebih baik dan sempurna, untuk itu penulis mengambil referensi
yang berasal dari penelitian terdahulu berupa skripsi dari penulis lain, yaitu:
43
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran ..., h. 392.
44
Roifatul Mukaromah, Pelaksanaan Manajemen Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-
Hidayah Pekuncen Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, pada Program Studi Manajemen
34
ini yang menjadi rumusan masalah yaitu: bagaimana pelaksanaan
Pendidikan Islam, Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto,
2014.
35
santri dan donatur masyarakat yang diberikan tiap bulan, serta pendanaan
Bengkulu.
penelitiannya, yaitu :
pendidikan.
45
Siti Sumiatun, Pelaksanaan Program Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Roudlotut
Ta’limil Qur’an di Desa Karangrejo Lorjakenan Pati, pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah,
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013.
36
2) Pelaksanaan program pembelajaran di TPQ Roudlotut Ta’limil Qur’an
dibagi menjadi dua tahap yaitu pertama, pembelajaran baca dan tulis al-
Arab, Tauhid, Akhlak, Akidah, Tareh, I’la, Nahwu, Shorof, dan lain-
seminggu, yaitu hari Sabtu - Kamis dan libur pada hari Jum’at.
46
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Husna
Pasadena Semarang, Jurnal, Dimas Vol. 13 No. 2 Tahun 2013.
37
a. Kurikulum TPQ al-Husna Pasadena. Kurikulum TPQ al-Husna
selain diajar di ruangan juga diajak bermain tentunya bermain yang ada
mulai zaman Nabi sampai pada tokoh-tokoh Islam lainnya ada Salman
Al Farisi, Abu Dzar Alghifari, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun dan masih
38
bernyanyi lagu anak-anak yang sudah hafal tapi syairnya digubah
Bengkulu.
C. Kerangka Berpikir
FAKTOR
PENDUKUNG
PENDIDIKAN
PROGRAM AL-QUR’AN PELAKSANAAN
FAKTOR
PENGHAMBAT
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Program dan Pelaksanaan Pendidikan al-Qur’an
di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah field research, yaitu penelitian yang dilakukan
studi kasus (case study), dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena
saja yang dipilih dan kemudian dipahami dan dianalisa secara mendalam.47
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah.48 Jadi pendekatan kualitatif ini sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
mendapatkan data yang lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna,
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 297.
48 41 Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
h. 6.
40
sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.49 Sedangkan sifat penelitian ini adalah
B. Setting Penelitian
C. Informan Penelitian
49
Nasution, Metode Research: Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 81.
41
1. Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu berjumlah 2
orang.
berjumlah 1 orang.
1. Observasi
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku
peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-
lain. Observasi juga dapat digunakan untuk menilai penampilan guru dalam
dengan siswa, dan prilaku sosial lainnya. Dalam penelitian ini penulis
terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan
50
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), h. 85.
42
program dan pelaksanaan proses pembelajaran al-Qur’an di TPQ Saung
2. Wawancara
terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons, yaitu
jenis ini jauh lebih bebas iramanya. Responden biasanya terdiri atas mereka
51
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ….., h. 186.
52
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses ......, h. 68.
43
yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Biasanya mereka
3. Dokumentasi
ialah setiap bahan tertulis ataupun film, dokumen biasanya dibagi atas
dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen
53
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ….., h. 190.
54
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ….., h. 216.
55
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta:
Rajagrafindo, 2015), h. 172.
44
1. Perpanjangan keikutsertaan
2. Triangulasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
56
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ….., h. 327.
57
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ….., h. 327.
45
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pemerintahan.
berkaitan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman. Miles
sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.58 Untuk menganalisis data kualitatif
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya,
tahap awal akan didukung oleh bukti-bukti yang valid saat penelitian di
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: ..., h. 337.
46
BAB IV
Kota Bengkulu
dengan Akta Notaris No. 03. TPQ yang beralamatkan di Jl. Setya Negara
Melayu Kota Bengkulu ini pertama kali berdiri pada tahun 2016. Kata
pondok yang beratap dari kayu, dan belum ada dindingnya, tempat TPQ ini
“Syafi’i” adalah nama ayah dari pewakaf tanah yang diatasnya berdiri
Yayasan Nurus Sunnah Al-Haq Asy-Syafi’i dan TPQ Saung Tahfidz Asy-
Syafi’i. 59
59
Arsip TPQ Al-Qur’an Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
49
47
fasilitas yang cukup lengkap. Sejak TPQ pertamakali berdiri tercatat santri
yang masih aktif belajar hingga saat ini terdiri dari 47 orang.
Kota Bengkulu
a. Visi TPQ
b. Misi TPQ
dan Rasul-Nya.
Bengkulu
60
Arsip TPQ Al-Qur’an Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
48
c. Santri dan santriwati mampu memiliki bekal keilmuan agama Islam
shalih.
terlampir.
kepada santri atau disebut juga sebagai pemberi informasi. Tanpa guru suatu
61
Arsip TPQ Al-Qur’an Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
49
6. Data Santri Taman Pendidikan Al-Qur’an Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
Bengkulu
Bengkulu berjumlah 47 orang santri. Data Santri TPQ Saung Tahfidz Asy-
Syafi’i Kota Bengkulu. Data Sarana dan Prasarana TPQ Saung Tahfidz Asy-
B. Hasil Penelitian
Bengkulu
50
Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan
muslim yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, serta fasih dalam
kompleks lagi.
bahwasanya :
51
TPQ ini pada mulanya memang bertujuan untuk mengajarkan
anak membaca Al-Qur’an dengan kaidah bacaan yang benar,
kemudian mendorong anak-anak untuk bisa menghafalnya.
Namun tidak hanya itu, di sini kami juga menyisipkan pelajaran
tambahan kepada anak-anak yang mana pelajaran tambahan itu
berupa kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap
muslim seperti halnya belajar berwudhu dan shalat. Lalu kami
juga menambahkan pelajaran dasar yang diharapkan mampu
menambah skill santri yaitu belajar bahasa Arab dan membuat
kaligrafi.62
Kota Bengkulu di atas juga sesuai dengan pernyataan Guru TPQ terkait
saja nilai tambah yang ada di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
Bengkulu ini adalah selain program tahsin dan tahfidz Qur’an juga
informan di atas.
62
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
63
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
52
bahwa memang benar pelajaran tambahan yang diberikan kepada semua
Arab, serta materi akidah dan akhlak Islam, selain pembelajaran tahsin
Bengkulu
64
Observasi pada tanggal 17-22 Juni 2019.
53
sedikit banyaknya telah mengarah kepada visi dan misi TPQ Saung
berikut ini:
Tabel 4.1
Kurikulum Pembelajaran Al-Qur’an
TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
54
sifat shalat shalat yang
nabi sempurna
3. Lingkungan
sekitar
Sumber : Arsip TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
c. Tata tertib pada pelaksanaan pembelajaran tahsin di TPQ Saung
65
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
55
Hal serupa juga dinyatakan oleh informan yang merupakan guru
agar anak-anak tidak merasa terbebani dan nyaman untuk belajar secara
66
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
67
Galih Pramana Naufal Putra, Santri TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu,
wawancara pada hari Senin tanggal 17 Juni 2019.
56
Kegiatan belajar mengajar di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i
Kota Bengkulu saat ini dilakukan selama 6 (enam) hari yaitu hari senin
sampai sabtu. Dimana hari senin sampai kamis santri fokus belajar
dan bahasa Arab. Adapun penambahan waktu belajar yaitu hari sabtu
menyatakan :
68
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
69
Salman Alfaris, Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Kamis tanggal 9 Mei 2019.
57
Proses pembelajaran di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
kali dalam satu minggu untuk kegiatan pembelajaran yang diikuti oleh
Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu guru di TPQ Saung
Bengkulu
70
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
71
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
58
tahsin peserta didik. Pembelajaran tahsin di TPQ Saung Tahfidz Asy-
Syafi’i Kota Bengkulu saat ini menggunakan buku tahsin tingkat satu,
tahsin tingkat dua dan buku mutqin, yang mana buku-buku ini
menjelaskan bahwa :
72
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
73
Salman Alfaris, Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Kamis tanggal 9 Mei 2019.
59
guru memberikan semacam pertanyaan menarik yang dapat
membangkitkan motivasi dan semangat belajar santri. Setelah
melakukan apersepsi, maka dilanjutkan dengan do’a bersama,
lalu santri dibagi sesuai kelas tahsinnya masing-masing. Setelah
pembelajaran selesai guru memberikan ceramah singkat atau
pembelajaran terkait akhlah dan akidah, hal ini bertujuan untuk
pembenahan akhlak santri sesuai dengan usianya. 74
informan lainnya yang juga merupakan guru TPQ Saung Tahfidz Asy-
74
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
75
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
76
Observasi pada tanggal 17-19 Juni 2019.
60
Dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan sangat
kelas. Apabila materi yang disampaikan dengan cara yang kurang tepat,
penyampaiannya.
sering digunakan adalah metode drill (latihan). Jadi seorang guru pada
77
Observasi pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2019.
78
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
61
Pernyataan informan di atas juga diperkuat oleh pernyataan guru
berikut :
digunakan oleh guru sesuai dengan keadaan siswa pada waktu proses
pembelajaran.
79
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
62
mengikuti proses pembelajaran tahsin di TPQ. Berdasarkan hasil
menyatakan:
berikut :
80
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
81
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
63
suara kuat agar murid juga ikut bersemangat dalam membaca al-Qur’an.
82
atas dapat disimpulkan bahwa setiap guru tahsin di TPQ Saung Tahfidz
Bengkulu
sebagai berikut:
82
Observasi pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2019.
64
mengambil sedikitpun uang biaya pendidikan dari santri. Selain
itu faktor pendukung lainnya ialah disiplin dan tanggungjawab
guru dalam melaksanakan tugasnya, dimana guru selalu
menyempatkan hadir pada setiap hari pembelajaran kecuali
memang ada halangan yang tidak bisa ditinggalkan. Guru juga
mengajar dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab, tidak hanya
asal-asalan atau menggugurkan kewajiban saja. Faktor
pendukung lain ialah sumbangan atau donasi yang
Alhamdulillah sering kami dapatkan untuk kegiatan pendidikan
al-Qur’an di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu ini,
baik itu sumbangan dari luar ataupun sumbangan dari anggota
pengurus TPQ ini sendiri, seperti seringkali saya dapati guru
TPQ ini yang menyumbangkan gajinya kembali untuk
keberlangsungan operasional TPQ. 83
tersebut mengatakan:
faktor internal TPQ, dimana anggota TPQ bekerja dengan sangat ikhlas
83
Salman Alfaris, Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Kamis tanggal 9 Mei 2019.
84
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
65
Tidak kita pungkiri bahwasannnya donasi/sumbangan dari
masyarakat untuk TPQ ini menjadi faktor pendukung
keberlangsungan pendidikan di TPQ ini, selain itu juga bantuan
dari guru yang mengajar baik itu berupa materil maupun ilmu
yang mereka berikan untuk santri TPQ Saung Tahfidz Asy-
Syafi’i Kota Bengkulu. 85
Jika dilihat dari aspek sarana dan prasarana TPQ Saung Tahfidz
memadai. Bahkan sejauh ini sarana dan prasarana yang tersedia dirasa
pembelajaran yang harus ada di setiap TPQ, karena itu apabila sarana
cukup lengkap, namun terkait dana operasional di TPQ ini peserta didik
85
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
66
kebutuhan pembelajaran seperti buku, spidol dan operasional lain hanya
setempat.
86
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
87
Jamaris, Orangtua Santri TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Senin tanggal 17 Juni 2019.
67
b. Faktor penghambat program dan pelaksanaan pendidikan tahsin di TPQ
88
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
68
beberapa santri yang sering tidak hadir. Sehingga hal tersebut
menghambat proses pembelajaran santri yang bersangkutan. 89
89
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
90
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Husna
Pasadena Semarang, Jurnal, Dimas Vol. 13 No. 2 Tahun 2013, h. 389.
69
peserta didik membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan
kandungan Al-Qur’an.
Kota Bengkulu ini mencoba mewujudkan semua tujuan TPQ yang telah
TPQ itu sendiri tampak dari segala hal yang telah diupayakan TPQ
91
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran ..., h. 390.
92
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogjakarta: Aditya Media,
2009), h.2.
70
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Penanggung
Jawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu bahwa TPQ ini
hanya itu, TPQ ini juga menyisipkan pelajaran tambahan kepada anak-
anak yang mana pelajaran tambahan itu berupa kemampuan dasar yang
harus dimiliki oleh setiap muslim seperti halnya belajar berwudhu dan
mampu menambah skill santri yaitu belajar bahasa Arab dan membuat
kaligrafi.93
merupakan target pokok yang terdiri dari 3 (tiga) target, yaitu: 1) Santri
mampu membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan baik dan
Hanya saja nilai tambah yang ada di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i
93
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
94
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran ..., h. 392.
71
Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu sangat memperhatikan
Qur’an.
selama 6 (enam) hari yaitu hari senin sampai sabtu. Dimana hari senin
95
Salman Alfaris, Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Kamis tanggal 9 Mei 2019.
72
Sedangkan proses pembelajaran di TPQ Saung Tahfidz Asy-
hanya dilakukan satu kali dalam satu minggu dengan pola pembelajaran
96
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
97
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan ..., h. 2.
73
maksudnya kesalahan berat yang muncul ketika membaca Al-Qur’an
hukum-hukum bacaan. Oleh karena itu maka tidak ada cara lain supaya
Bengkulu saat ini menggunakan buku tahsin tingkat satu, tahsin tingkat
dua dan buku mutqin, yang mana buku-buku ini didapatkan santri
98
Muhammad Bagus Maulana, Implementasi Program Tahsin Tilawah ..., h. 14.
99
Sofiah, Penanggungjawab TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara
pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019.
74
apersepsi yang terkadang diisi oleh murajaah bahasa Arab atau guru
maka dilanjutkan dengan do’a bersama, lalu santri dibagi sesuai kelas
kelas. Apabila materi yang disampaikan dengan cara yang kurang tepat,
penyampaiannya.
paling sering digunakan adalah metode drill (latihan). Jadi seorang guru
100
Mandala Putra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada
hari Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
75
guru membacanya. Serta menggunakan metode Thariqatu Takriry al-
kali, 21 kali, atau lebih). Metode yang digunakan oleh guru sesuai
Terkait dengan hal tersebut di atas, untuk itu para guru TPQ
tahsin agar anak-anak tidak merasa terbebani dan merasa nyaman untuk
101
Observasi pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2019.
102
Bobi Saputra, Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, wawancara pada hari
Jum’at tanggal 14 Juni 2019.
76
Kenyamanan belajar di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
ini juga dinyatakan oleh salah seorang santri yang merasa senang
bawahan agar mau dan senang melakukan segala aktivitas dalam rangka
Bengkulu
103
Galih Pramana Naufal Putra, Santri TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu,
wawancara pada hari Senin tanggal 17 Juni 2019.
104
Marno & Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:
Refika Aditama, 2008), h. 20.
77
bahwa ada 4 (empat) faktor yang menjadi pendukung sehingga
ditinggalkan.
sarana dan prasarana yang memadai. Bahkan sejauh ini sarana dan
78
meningkatkan kuantitas tilawah Al-Qur’annya secara bertahap, dan juga
Bengkulu, diantaranya:
Misalnya santri pada tahsin tingkat satu dalam satu bulan targetnya
105
Muhammad Bagus Maulana, Implementasi Program Tahsin Tilawah ..., h. 21.
79
tidak hadir maka waktu untuk menamatkan tahsin tingkat satu akan
106
Muhammad Bagus Maulana, Implementasi Program Tahsin Tilawah ..., h. 20.
80
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca, menulis,
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menggunakan buku tahsin tingkat satu, tahsin tingkat dua dan buku mutqin.
yang bekerja dengan ikhlas walaupun guru digaji dengan uang yang belum
82
faktor penghambatnya terdiri dari: a) Siswa yang tidak rutin hadir sehingga
B. Saran-saran
diminimalisir permasalahannya.
inovatif dan kreatif bagi peserta didik. Serta senantiasa menjaga kualitas
bacaan dan hafalan peserta didik, serta terus berupaya untuk meningkatkan
83
3. Santri TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
84
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri, & Aswan Zain, Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2014.
Mujib, Abdul, & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008.
85
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.
86
LAMPIRAN
87
STRUKTUR TPQ SAUNG TAHFIDZ ASY-SYAFI’I
KOTA BENGKULU TAHUN 2019
Bendahara : Venti J.
88
DATA TENAGA PENDIDIK
TPQ SAUNG TAHFIDZ ASY-SYAFI’I KOTA BENGKULU
Sumber : Arsip TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
89
DATA SANTRI
TPQ SAUNG TAHFIDZ ASY-SYAFI’I KOTA BENGKULU
No Nama Alamat
1 Adilia Susanti Kandang Mas RT.15
2 Aditya Betungan
3 Aditya Putra Hendica Betungan
4 Alwi Kandang Mas RT.15
5 Anindia Kalista Lingkungan TPQ
6 Arif Padang Serai
7 Arta Betungan
8 Asyifa Kandang Mas RT.15
9 Azhara Kandang Mas RT.15
10 Bagas Sanjaya Kandang Mas RT.15
11 Balkis Kandang Mas RT.15
12 Bintang Betungan
13 Bunga Padang Serai
14 Cahaya Kandang Mas RT.15
15 Dimas Fajar Kandang Mas RT.15
16 Faiz Kandang Mas RT.15
17 Farhan Kandang Mas
18 Frida Ayu Nori. A Kandang Mas RT.15
19 Galih Pramana Naufal P Kandang Mas RT.15
20 Hafiz Ramadi Arafi Kandang Mas RT.15
21 Ica Kandang Mas RT.15
22 Jesika Meliyani Kandang Mas RT.15
23 Kautsar Fanjaya Padang Serai
24 Kayla Ramadhani Kandang Mas RT.15
25 Latifah (Dewasa) Lingkungan TPQ
26 Leni (Dewasa) Lingkungan TPQ
27 M. Aldi Pratama Padang Serai
28 M. Aldi Saputra Kandang Mas RT.15
29 Melisa Putri Betungan
30 M. Haikal Akbar Kandang Mas RT.15
31 M. Rifai Kandang Mas RT.15
32 Mutiara Rahmadani Kandang Mas RT.15
33 Naila Kandang Mas RT.15
34 Neysa Kandang mas
90
35 Padlia (Dewasa) Lingkungan TPQ
36 Rafa Padang Serai
37 Renita Ayu Kandang Mas RT.15
38 Ria Wulandari Kandang Mas RT.15
39 Rike (Dewasa) Lingkungan TPQ
40 Ririn Kandang Mas RT.15
41 Selvi Kandang Mas RT.15
42 Sintia Kandang Mas RT.15
43 Sri (Dewasa) Lingkungan TPQ
44 Yuni (Desawa) Lingkungan TPQ
45 Wilyanata Andika D.N Kandang Mas RT.15
46 Zafif Kandang Mas RT.15
47 Zulkarnain Kandang Mas RT.15
Sumber : Arsip TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu tahun 2019.
91
DATA SARANA DAN PRASARANA
TPQ SAUNG TAHFIDZ ASY-SYAFI’I KOTA BENGKULU
92
KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
Program dan Pelaksanaan Pendidikan Al-Qur’an
di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
8 1
Bagaimanakah caranya
melaksanakan tindakan itu ?
93
2 Faktor a. Faktor pendukung dalam program 9 1
pendukung dan dan pelaksanaan pendidikan al-
penghambat Qur’an di TPQ
dalam program
dan b. Faktor penghambat dalam program 10 1
pelaksanaan dan pelaksanaan pendidikan al-
pendidikan al- Qur’an di TPQ
Qur’an di TPQ
Saung Tahfidz
Asy-Syafi’i
Kota Bengkulu
94
KISI-KISI INSTRUMEN DOKUMENTASI
Program dan Pelaksanaan Pendidikan Al-Qur’an
di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
Pertanyaan Wawancara :
1. Apa tujuan yang ingin dicapai TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
Bengkulu dalam pendidikan al-Qur’an?
2. Apa saja program-program yang telah direncanakan di TPQ Saung Tahfidz
Asy-Syafi’i Kota Bengkulu?
3. Dalam merencanakan dan menyusun program pendidikan al-Qur’an di TPQ
Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu, apa saja hal-hal yang
dipertimbangkan untuk keberhasilan program tersebut?
4. Jelaskan secara rinci pelaksanaan program-program yang telah direncanakan
di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu?
5. Jelaskan secara rinci orang-orang yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan program-program yang telah direncanakan di TPQ Saung
Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu?
6. Jelaskan secara rinci fasilitas sarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan
program-program yang telah direncanakan di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i
Kota Bengkulu?
7. Jelaskan secara rinci fasilitas prasarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan
program-program yang telah direncanakan di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i
Kota Bengkulu?
8. Jelaskan secara rinci waktu dan target waktu yang ingin dicapai dalam
melaksanakan program-program yang telah direncanakan di TPQ Saung
Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu?
9. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam program dan pelaksanaan
pendidikan al-Qur’an di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu?
10. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam program dan pelaksanaan
pendidikan al-Qur’an di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu?
Biodata Informan :
Tempat/Tanggal : ............................................................................................
Lahir
Agama : .............................................................................................
.............................................................................................
(……….………………)
DOKUMENTASI PENELITIAN
Keterangan:
Bangunan dan Sarana Belajar di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
Bengkulu
Keterangan:
Ruang Belajar di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
Keterangan:
Buku Panduan Pembelajaran Tahsin di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i
Kota Bengkulu
Keterangan:
Kegiatan Pembelajaran di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
Keterangan:
Kegiatan Pembelajaran di TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
Keterangan:
Wawancara dengan Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
Bengkulu
Keterangan:
Wawancara dengan Pengurus TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota
Bengkulu
Keterangan:
Wawancara dengan Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu
Keterangan:
Wawancara dengan Guru TPQ Saung Tahfidz Asy-Syafi’i Kota Bengkulu