Anda di halaman 1dari 21

1.

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHAFAL


SURAT AL-MAUN MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN
DEMONSTRASI KELAS V SD NEGERI DUKUHTENGAH 02

Disusun untuk memenuhi tugas Lokakarya PPG dalam Jabatan 2022


LPTK IAIN PONOROGO

Dosen Pengampu: MUKHLISON EFFENDI, M.Ag

disusun Oleh:

YULIATIN, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM


JABATAN LPTK IAIN PONOROGO
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI

i
2022

ii
2. KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW
yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik. Alhamdulillah,
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT AT-MA’UN MELALUI METODE DRILL
PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN SD NEGERI DUKUHTENGAH 02
TAHUN PELAJARAN 2021/2022” dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapakan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan / Ketua LPTK IAIN Ponorogo yang telah memberikan ijin serta
dukungan secara moral maupun materiil dalam penyelenggaraan PPG Dalam
Jabatan 2022.
2. H. Mukhlison Effendi, M.Ag., selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK
IAIN Ponorogo yang telah memberikan layanan dan fasilitas dalam menempuh
kegiatan PPG Dalam Jabatan 2022 ini.
3. H. Mukhlison Effendi, M.Ag., selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian
Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan
motivasi dalam penyusunan Proposal PTK ini.
4. Syaefulloh, S.Pd, selaku Kepala SD Negeri Dukuhtenah 02
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2022 yang telah
memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal kami. Penulis
berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak terkait.

Penulis

iii
1. DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................


KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI
A. JUDUL .......................................................................................................
B. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................
C. PERMASALAHAN...................................................................................
1. IDENTIFIKASI MASALAH...............................................................
2. RUMUSAN MASALAH .....................................................................
D. CARA PEMECAHAN MASALAH
E. TUJUAN PENELITIAN............................................................................
F. MANFAAT PENELITIAN........................................................................
G. DEFINISI ISTILAH...................................................................................
H. KAJIAN PUSTAKA..................................................................................
1. Kajian Terdahulu..................................................................................
2. Kajian Teori
a. Teori tentang problem
b. Teori tentang pemecahan masalah
c. Kajian tentang relevansi antara problem dan pemecahan problem
I. HIPOTESIS TINDAKAN
J. METODE PENELITIAN...........................................................................
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian...........................................................
2. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian ................................................
3. Prosedur Penelitian...............................................................................
4. Pelaksanaan Siklus Penelitian ..............................................................
5. Teknik Pengumpulan Data...................................................................
6. Instrumen Penelitian ............................................................................
7. Teknik Analisis Data............................................................................
8. Keabsahan Data....................................................................................
9. Indikator Keberhasilan .........................................................................

iv
10. Tim Peneliti..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus 1,2
Lampiran 2. Instrumen Observasi
Lampiran 3. Instrumen wawancara
Lampiran 4. Instrumen angket
Lampiran 4. Instrumen field note (catatan lapangan)
Lampiran 5. Instrumen Penilaian Hasil Belajar/test setiap siklus
Dll (sesuai kebutuhan)

v
OUTLINE PROPOSAL PTK
PPG DALJAB 2022
LPTK IAIN PONOROGO

Halaman Sampul
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG MASALAH
C. PERMASALAHAN
1. IDENTIFIKASI MASALAH
2. RUMUSAN MASALAH
D. CARA PEMECAHAN MASALAH
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
G. DEFINISI ISTILAH/OPERASIONAL
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Terdahulu
2. Kajian teori
a. teori tentang problem
b. teori tentang pemecahan problem
c. kajian relevansi antara problem dan pemecahan problem
I. HIPOTESIS TINDAKAN
J. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan jenis penelitian
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
3. Prosedur penelitian
4. Pelaksanaan siklus penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Instrumen penelitian
7. Teknis Analisa Data
8. Keabsahan Data
9. Indikator Kinerja (Kriteria Keberhasilan)
10. Tim Peneliti
Daftar Pustaka
Lampiran
PENJELASAN

A. Judul
2. “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT AT-
MA’UN MELALUI METODE DRILL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN
SD NEGERI DUKUHTENGAH 02 TAHUN PELAJARAN 2021/2022”
3.
B. Latar Belakang Masahah
4.
Sebagai seorang muslim mempelajari Al Qur’an dan mengajarkan kepada
anak-anaknya adalah suatu hal yang sangat penting, karena Al Qur’an merupakan
sumber dari segala sumber hukum dan merupakan pedoman bagiseorang muslim,
sebagaimana difirmankan dalam Al Qur’an surat an-Nahl ayat 89 yang berbunyi ;

Artinya; Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau
(Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an)
kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan
kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).1
Al-Qur’an adalah “kalam Allah” yang di turunkan kepada Nabi Muhmmad
SAW, membacanya indah, susunan kata dan isinya merupakan mukjizat, tercantum
di dalam mushaf dan dinukil secara mutawattir.2 Dengan definisi ini maka kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nabi selain Nabi Muhammad SAW. tidak
dinamakan Al-Qur’an seperti kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa dan
Injil kepada Nabi Isa AS. Demikian pula kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang tidak dianggap sebagai ibadah membacanya seperti Hadis
Qudsi.3
Mempelajari Al-Qur’an adalah sebuah kewajiban beserta memahami arti serta
kandungan yang terdapat di dalamnya. Salah satu cara belajar Al-Qur’an bisa diawali
dengan cara mengeja huruf satu persatu seperti metode lama yang ada pada tahun 80
an, atau dengan menggunakan metode cepat seperti metode iqra’, qiroati, tanzili dan
1
Mohamad Taufiq, Al Qur’an Digital, Quran In MS-Word Ver 1.3, 2006
2
Acep Hermawan, Ulumul Qur’an: Ilmu Untuk Memahami Wahyu (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), 11.
3
Muhaimin Zen, Tata Cara Problematika Menghafal Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuknya (Jakarta:
Pustaka Alhusna, 1985), 5.
lain sebagainya. Menghafal Al-Qur’an juga merupakan satu cara untuk belajar Al-
Qur’an, di mana dengan menghafal ini diharapkan mampun menjadikan peserta didik
cinta terhadap kalam Allah, yang selanjutnya akan dipelajari tentang arti dan
kandungan dalam isi dari ayat atau surat yang dihafal dan dipelajari.
Dalam menghafal surat-surat pendek yang terdapat dalam Al-Qur’an, masih
banyak kesulitan yang ditemukan, sehingga berbagai upaya yang dilakukan belum
juga memberikan jawaban yang signifikan. Rendahnya kemampuan peserta didik
menghafal surat-surat pendek ini tentu dilatarbelakangi oleh banyak hal, khususnya
peserta didik kelas V SDN SD Negeri Dukuhtengah 02yang hidup dalam taraf
ekonomi menengah ke bawah. Karena masing-masing peserta didik berasal dari
keluarga yang mempunyai latar belakang yang berbeda, khususnya masalah
pendalaman keagamaan, oleh karenanya guru berusaha semaksimal mungkin
mengajari peserta didik nya untuk bisa membaca tulisan arab (membaca Al-Qur’an
khuususnya surat- surat pendek ) dan kemudian bisa menghafal surat-surat pendek
tersebut dengan cara berulang-ulang ( menggunakan metode drill ). Menghafal Al-
Qu’an menjadi bagian dari upaya untuk memudahkan seseorang di dalam
memahami dan mengingat isi kandungan Al-Qur’an. Dengan hafal Al- Qur’an
berarti ikut menjaga keotentikannya serta menjadi amal shaleh, tentunya dalam hal
ini perlu metode yang tepat sehingga hafalan yang telah tersimpan di dalam memori
dengan baik sehingga hafalannya sangat kuat. Proses untuk menghafal sejak dini
tentu saja akan membuat kualitas hafalannya menjadi lebih baik.
Usia anak-anak menjadi masa yang baik untuk dididik menghafal Al-Qur’an.
Kemampuan dalam menghafal Al-Qur’an bagi umat Islam adalah kemampuan yang
sangat baik untuk dimiliki. Sebagaimana diketahui bahwa dalam ritual shalat,
seorang muslim wajib untuk dapat menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, terutama surat
Al-Fatihah, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari shalat. Membaca ayat-ayat
Al-Qur’an dalam shalat dipahami sebagai bagian dalam pengertian membaca teks,
akan tetapi membaca berdasarkan hafalan yamg tertanam kuat dalam memori.
Dengan mampu menghafal Al-Qur’an menambah keistimewaan orang yang
menguasainya. Dengan demikian begitu pentingnya kemampuan dalam menghafal
Al-Qur’an yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Salah satu komponen penting
dalam belajar adalah kemampuan ingatan dari peserta didik, karena sebagian
besar pelajaran di sekolah adalah mengingat. Mengingat juga memegang peranan
penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun yang lebih penting dalam peranan
proses belajar adalah kemampuan peserta didik untuk memproduksi kembali
pengetahuan yang sudah diterimanya, misalnya pada waktu ujian para peserta didik
harus memproduksi kembali pengetahuan dan pemahaman yang telah diperoleh
dan sudah dihafal tentunya.
Dengan cara pendidik/guru membaca secara berulang-ulang, maka peserta
didik khususnya peserta didik kelas V SDN SD Negeri Dukuhtengah 02 akan
mendengarkan dan akhirnya sedikit demi sedikit akan menirukan, apalagi kalau
pendidik/guru dalam membacanya dengan lantang, keras dan jelas serta fasih, peserta
didik akan tambah memperhatikan dan mendengarkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian
yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat At-Ma’un Melalui
Metode Drill Pada Peserta didik Kelas V SDN SD Negeri Dukuhtengah 02 Tahun
Pelajaran 2021/2022”.

C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Sebagaimana peneliti uraikan dalam latar belakang di atas, maka terdapat
beberapa masalah yang kemudian diidentifikasi sebagai berikut ;
1. Latar belakang keluarga yang secara umum dari ekonomi menengah ke bawah
menjadikan rendahnya kemampuan peserta didik dalam menghafal
2. Rendahnya perhatian orang tua dalam pendalaman tentang ilmu agama,
khususnya dalam hal menghafal surat-surat pendek
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan masalah
dalam penelitian ini, yaitu ; sejauh mana metode drill mampu meningkatkan
kemampuan menghafal surat Al-Ma’un bagi peserta didik kelas V SDN
Dukuhtengah 02?

D. Cara Pemecahan Masalah


Dalam hal mengatasi kejenuhan peserta didik dalam pembelajaran, khususnya
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam hal menghafalkan surat At-Tiin, yang
nantinya diharapkan mampu menumbuhkan serta peningkatan hafalan peserta didik,
maka dianggap perlu untuk melakukan inovasi dan kreativitas guru untuk menjawab
persoalan yang selama ini terjadi dan dialami oleh peserta didik. Dalam hal ini peneliti
berupaya melakukan perubahan metode dan cara pembelajaran yang selama ini
menggunakan cara klasik seperti sorogan, dengan metode latihan secara berulang-
ulang yang sering disebut dengan metode drill. Dengan demikian, bila peserta didik
memiliki kemampuan rendah, maka metode drill ini menjadi lebih mudah dan terarah
sehingga secara optimal tujuan pendidikan akan tercapai.

E. Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian tindakan yang penulis lakukan ini, mempunyai tujuan dan
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis serta pihak- pihak yang terkait.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana metode drill
mampu meningkatkan kemampuan menghafal surat Al-Ma’un bagi peserta didik
kelas V SDN Dukuhtengah 02.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian tentang metode drill dalam
meningkatkan kemampuan menghafal surat Al-Ma’un bagi peserta didik kelas V
SDN Dukuhtengah 02, adalah sebagai berikut ;
a. Bagi Peserta Didik
1) Adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga
mendorong peserta didik senang belajar Al-Qur’an.
2) Hasil belajar peserta didik kelas V SDN Dukuhtengah 02 pada materi
menghafal surat-surat pendek.
b. Bagi Pendidik/Guru

1) Adanya perubahan model pembalajaran dalam memperlancar ketrampilan


menghafal surat-surat pendek yang menekankan pada metode drill
(pembelajaran dengan sistem berulang-ulang).
2) Sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta
mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuni.
3) Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini guru dapat
mengembangkan secara kreatif terutama dalam pemilihan metode atau model
pembelajaran yang tepat dengan menghafal surat-surat pendek pada mata
pelajaran Al-Qur’an.
c. Bagi Pihak Sekolah
Diharapkan dengan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan
sumber pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
menggunakan metode Drill pada siswa kelas V SDN Dukuhtengah 02.

G. Definisi Istilah/Operasional
1. Peningkatan Kemampuan Menghafal

Peningkatan dapat diartikan sebagai sebuah upaya melakukan perubahan


dari jelek menjadi baik, dari tidak bisa menjadi bisa. Sedangkan menghafal adalah
suatu cara mengingat sesuatu yang dengan disengaja dilakukan guna memelihara
kelestarian dalam hal yang dianggap penting.
2. Metode drill

Metode adalah sebuah cara untuk mencapai tujuan yang sudah


direncanakan. Sedangan drill merupakan cara latihan yang sifatnya terus menerus
sehingga tercapainya sebuah tujuan

H. Kajian Pustaka

1. Kajian Terdahulu
Untuk menghindari duplikasi atau pengulangan penulisan, peneliti
menyertakan telaah pustaka yakni beberapa skripsi yang berkaitan dengan
penelitian yang penulis susun. Masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi
pembahasannya dengan skripsi yang akan penulis susun. Penelitian-penelitian
yang dimaksud adalah :
1. Skripsi saudara Sriyono NIM. 11410147 Peningkatan Kemampuan
Membaca al-Qur’an Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas V Sekolah
Dasar Negeri Karang Kajen Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun
2012, skripsi Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam, STAIN
Salatiga 2012. Dalam skripsi ini hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi hukum mad
pada siswa Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten
Magelang tahun 2012. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dengan
ketuntasan 74 % dengan rata-rata nilai 68,6, siklus II dengan ketuntasan 93 %
dengan rata-rata nilai 80, dan siklus III dengan ketuntasan 100 % dengan rata-
rata nilai 85.
2. Skripsi saudara Mukh. Azif NIM. 12415333 Upaya Meningkatakan
partisipasi dan Prestasi Hafalan surat Pendek Pilihan Pada Siswa Kelas IV
SD Siluk Imogiri Bantul Melalui Metode Pembelajaran Card Sort, Skripsi
Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, UIN Yogyakarta 2014. Dalam skripsi
ini hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil pengamatan pembelajaran
dengan strategi Card Sort dilaksanakan dengan anak mendiskusikan
kelompok ayat dengan memilih dan memilah, mengkategorikan ayat,
mendemonstrasikan bacaan. Guru menyebutkan nama surat, memberikan
kesimpulan.
3. Skripsi saudara Sugiyarti 093111312 Upaya Meningkatkan Hafalan Surat-
surat Pendek dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Melalui
Metode Drill (Studi Tindakan Pada Siswa Kelompok B RA Maslakul Falah
Arumanis Jaken Pati Tahun Ajaran 2010/2011), Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam, IAIN Walisongo Semarang 2011. Dalam skripsi ini hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Penerapan metode drill pada pembelajaran
Pengembangan Agama Islam materi menghafal surat-surat pendek siswa
kelompok B RA Maslakul Falah Arumanis Jaken Pati dilakukan dengan
berbagai siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi,
perencanaan dilakukan peneliti yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran merancang pembentukan kelompok pasangan, dan
menggunakan media, peneliti menyiapkan lembar observasi dan
pendokumentasian.
1. Kajian Teori
a) Peningkatan kemampuan menghafal
Peningkatan berarti proses atau cara untuk meningkatkan usaha
kegiatan yang ingin dicapai. Kata menghafal juga berasal dari kata ‫حفظ – یحفظ‬
‫ – حفظا‬yang berarti menjaga, memelihara dan melindungi.4 Dalam kamus
Bahasa Indonesia kata menghafal berasal dari kata hafal yang artinya telah
masuk dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala
tanpa melihat buku atau catatan lain.5 Kemudian mendapat awalan me-
menjadi menghafal yang artinya adalah berusaha meresapkan ke dalam
informasi. Secara singkat memori melewati tiga proses yaitu perekaman,
4
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (cet.II , Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuhryah, 1990) h. 105.
5
Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (cet.1, Surabaya: Amelia,2003), h. 3
penyimpanan dan pemanggilan. Metode hafalan (makhfudzat) adalah suatu
teknik yang digunakan oleh seorang pendidik dengan menyerukan peserta
didiknya untuk menghafalkan sejumlah kata-kata (mufradat) atau kalimat-
kalimat maupun kaidah-kaidah pikiran agar selalu ingat. Kata menghafal dapat
disebut juga sebagai memori. Dimana apabila mempelajarinya maka
membawa seseorang pada psikologi kognitif, terutama bagi manusia sebagai
pengolah.
Dalam kamus besar bahasa indonesia pengertian menghafal adalah
berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat.6 Kalau menurut
Zuhairini dan ghafir sebagaimana yang di kutipkan oleh Kamil hakimin ridwal
kamil dalam bukunya yang berjudul”Mengapa kita menghafal (tahfizh)Al-
Qur’an”. Istilah menghafal adalah suatu metode yang di gunakan untuk
mengingat kembali suatu yang pernah di baca secara benar seperti apa adanya
metode tersebut banyak di gunakan dalam usaha untuk menghafal Al-Qur’an.

b) Metode drill
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari
bahasa Yunani, yaitu ”methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu
“metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan
atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan.7
S
edangkan secara terminologis, banyak ahli pendidikan yang
mendefinisikan tentang metode. Mahmud Yunus sebagaimana dikutip oleh
Armai Arief mendefinisikan metode adalah “jalan yang hendak ditempuh
oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan
atau perniagaan maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan

lainnya”.8
Menurut Roestiyah NK, metode drill adalah suatu teknik yang
dapat diartikan dengan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi

6
https://jagokata.com
7
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 61.
8
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 87.
dari apa yang telah dipelajari.9
Latihan dan ulangan adalah dua kata yang berbeda dimaksudkan
agar mengetahui dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik peserta didik
dan dikuasai sepenuhnya. Sedangkan ulangan adalah sekedar untuk mengukur
sejauh mana peserta didik bisa menyerap pelajaran tersebut.10
Dalam buku Nana Sujana metode Drill adalah satu kegiatan
melakukan hal yang sama,berulang-ulang secara bersungguh-sungguh dengan
tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu
keterampilan agar menjadi bersifat permanen.11
Ciri khas dari metode Drill ini adalah kegiatan yang kegiatan yang
berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons
menjadi sangat kuat dan tidak mudah untuk di lupakan,dengan demikian
terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk di
pergunakan oleh yang bersangkutan.
Langkah-langkah atau prosedur metode Drill di antaranya:
a. Melalui latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
b. Ciptakan suasana yang menyenangkan
c. Yakinkan bahwa semua peserta didik untuk ikut
d. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk terus berlatih dengan
memberikan motivasi
Jadi metode drill adalah suatu metode yang menggunakan
latihan secara terus-menerus sampai anak didik memiliki ketangkasan yang
diharapkan. Metode drill atau latihan, merupakan salah satu bentuk dari
berbagai metode yang banyak digunakan oleh para pendidik dalam proses
belajar mengajar dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode
drill lebih menitikberatkan pada keterampilan siswa, seperti; kecakapan,
menilai asosiasi yang dibuat dan lain sebagainya.

9
Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 125
10
Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara 1995) hlm. 192
11
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung
I. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang sifatnya praduga dan akan
dibuktikan kebenarannya berdasarkan kumpulan data dari hasil penelitian. Hipotesis
dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang disajikan yaitu : melalui
metode drill mampu meningkatkan kemampuan menghafal Surat Al-Ma’un Pada
Peserta didik Kelas V SD Negeri Dukuhtengah 02 Tahun Pelajaran 2021/2022.

A. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Memilih pendekatan tertentu dalam kegiatan penelitian akan memiliki
konsekuensi tersendiri sebagai sebuah proses yang harus diikuti secara konsisten
dari awal hingga akhir agar memperoleh hasil maksimal dan bernilai ilmiah
sesuai dengan kapasitas, daya jangkau dan maksud dari pendekatan tersebut.
Untuk mencapai tujuan yang optimal penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif, karena datanya berupa ungkapan kata-kata dan tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan suatu gejala
atau keadaan yang diteliti secara apa adanya serta diarahkan untuk memaparkan
fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. Penelitian deskriptif
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan.12
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlangsung
dalam latar alamiah karena memahami fenomena-fenomena yang terjadi dalam
subyek penelitian. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu
penelitian yang didasarkan pada latar alamiah sebagai sumber data langsung dan
peneliti merupakan instrumen kecil.13
Alasan peneliti menggunakan metode kualitatif karena: pertama,
penelitian ini berusaha menyajikan langsung hakikat hubungan antara peneliti
dan responden dengan tujuan supaya lebih peka dalam menyesuaikan diri
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi ketika di lapangan. Kedua, data dalam

12
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hal. 309.
13
Matthew B. Miles dan A.Michael Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi
Rohidi (Jakarta: UI PRESS, 1992), 16.
penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan analisis
dokumen fakta-fakta dikumpulkan secara lengkap, selanjutnya ditarik
kesimpulan.
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan.14
Bentuk Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan yaitu Penelitian
Tindakan Kelas Kolaboratif, yakni peneliti bekerjasama dengan guru kelas V
SDN Dukuhtengah 02. Penelitian Tindakan Kelas yang sedang diteliti
mengambil mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi menghafal
surat Al-Ma’un dengan metode drill.

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Dukuhtengah 02, mulai tanggal
_________ sampai tanggal ________.
Subjek penelitian berarti orang atau apa saja yang menjadi pusat
perhatian atau sasaran peneliti.15 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN Dukuhtengah 02 tahun pelajaran
2021/2022.
3. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
atau meningkatkan praktek-praktek di kelas secara professional. Penelitian
Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran secara
berkesinambungan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk
meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan
terhadap hasil pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan mendiagnosis masalah,
yaitu kesadaran akan permasalahan yang dirasakan, dianggap mengganggu dan

14
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014). Hlm
3

15
Ibid. Hlm. 122
menghalangi pencapaian tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan sehingga
dapat berdampak kurang baik terhadap proses pembelajaran.
Secara umum langkah-langkah PTK akan membentuk siklus sampai
dirasa ada perubahan kearah yang lebih baik, ada beberapa ahli yang
mengemukakan model Penelitian Tindakan Kelas dengan bagan yang berbeda,
namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim untuk dilalui21,
yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi.

4. Pelaksanaan Siklus Penelitian


Berdasarkan observasi awal yang akan di ajukan pada proses
pembelajaran adalah metode demonstrasi. Penelitian ini akan dilaksanakan 
dalam 2 siklus. Setiap siklus tediri dari perencanaan, tindakan, penerapan
tindakan, observasi, refleksi.
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan
dasar bagi penetapan skor angka.16 Dalam hal ini tes diberikan kepada siswa
kelas V SDN Dukuhtengah 02 tahun pelajaran 2021/2022 dengan tujuan untuk
mengetahui keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) khususunya dalam materi menghafal surat Al-Ma’un dengan
metode drill. Dalam teknis berupa tes ini, peneliti menggunakan tes lisan berupa
praktik menghafal, baik sebelum metode itu digunakan (pre tes) maupun setelah
metode drill dalam proses pembelajaran dilakukan (pos tes), yang kemudian
dilakukna penyekoran guna menjadikan bukti secara dokumentatif yang
akuntabel.
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.17 Metode observasi ini
digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya materi menghafal surat
16
Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia. 2005). hlm. 139
17
Ibid _ hlm. 129
Al-Ma’un dengan metode drill di kelas V SDN Dukuhtengah 02. Cara observasi
yang akan dilakukan oleh penelitin adalah observasi partisipan dimana lembar
pertanyaan sudah kami siapkan sebelumnya.
6. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data Penelitian Tindakan Kelas agar
kegiatan menjadi sistematis dan mudah. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini, pertama adalah pedoman observasi berupa kutipan dan
catatan ketika melakukan pengamatan di SDN Dukuhtengah 02 Tahun Pelajaran
2021/2022. Kedua berupa dokumentasi berupa daftar lembar penelitian dari
hasil tes yang diberikan kepada siswa.
7. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membua
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain18
Analisis data dilakukan setiap kali pemberian tindakan berakhir dan
sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi, serta daftar
nilai PAI, kemudian dilakukan analisis. Analisis data dilakukan selama proses
penelitian berlangsung dan sampai penelitian selesai. Analisis deskriptif
dilakukan terhadap data yang bersifat kuantitatif. Semua data dikaji dan dibahas
oleh penulis, selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan. Sedangkan
untuk data kuantitatif, analisis datanya adalah dengan menggunakan rumus
tertentu yang bertujuan untuk mengetahui presentasi keberhasilan pembelajaran
PAI pada materi menghafal surat Al-Ma’un dengan metode drill.
8. Keabsahan Data
Menurut Sugiyono, uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
meliputi uji kredebilitas (validitas internal), transferabilitas (validitas eksternal),
defendabilitas (reliabilitas), dan confirmabilitas (objektivitas).19 Adapun yang
digunakan dalam pengecekan keabsahan data penelitian ini menggunakan uji

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010). Hlm
243.
19
Sugiyono, Metode Penelitian, 270
kredebelitas. Uji kredebilitas yang digunakan meliputi;
a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,


melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah
ditemui maupun sumber data yang baru. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan
keakraban (semakin terbuka, saling percayai) antara peneliti dan narasumber
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan
b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih


cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peritiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Selain itu,
peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan
itu salah atau tidak.
Peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis
tentang apa yang diamati. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan
adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian
atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.
9. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan disini adalah sebagai tolak ukur keberhasilan
siswa dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi
menghafal surat Al-Ma’un dengan menggunakan metode drill.
Menyusun indikator keberhasilan dari suatu hasil penelitian;
1. Peserta didik dikatakan tuntas jika prosentase ketuntatasan mencapai 80%
2. Peserta didik dikatakan berhasil dalam pembelajaran jika nilai rata-rata
Peserta didik mencapai 75
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002).

Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: CV.Pustaka Agung Harapan,2006).

Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inofatif Teori dan Praktik
Dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. (Jakarta: AV Publisher,
2009).

Fuad Efendi, Ahmad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat. 2005).

Hadi, Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia. 2005).

Jamra, Syaiful Bahri dkk, Strategi belajar mengajar, (Jakarta; Rineka cipta. 2000).
Kurikulum PAI, 2002.

Muhtadi Ansor, Ahmad, Pengajaran Bahasa Arab Media, dan Metode-metodenya,


(Yogyakarta: Teras. 2009).

Nuha, Ulin, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta: Diva
Press, 2012).

Nurjamal, Daeng, Terampil berbahasa, (Bandung: Alfabeta. 2011).

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2018).

Rostiyah NK, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

RPP PAI Kurikulum 2013 kelas IV semester ganjil. Tahun Pelajaran 2021/2022

Sanjaya, Wina, Standar Pembelajaran Berorientasi S tandar Proses Pendidikan


Edisi Pertama,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006).

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,( Sinar Baru : Algesindo,


1995).

Sudjana, Nana ,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Biru, 1989).

Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar,
(Bandung: Sinar Baru. 1998).

Sudjono, Anas, Pengantar Statistika Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo persada.


1996).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Alfabeta. 2012).


Sukmadinata, Nana Syaodih , Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:
Remaja Rosdikarya,2011).
Suprapto, Tommy, Pengantar Teori dan Menejemen Komunikasi, (Yogyakarta:
MedPress, 2009).

Syah, Muhibbin, Metodologi Psikologi Pendidikan,(Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya, 2003).

Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1992).

Usman, Basyirudin Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres.


2002).

Zuhairini, dkk, Matodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya : Usaha Nasional ,


1983).
5.

Anda mungkin juga menyukai