Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BINA GERAK

RPP DAN PPI BAGI PESERTA DIDIK TUNADAKSA

Dosen Pengampu:
Drs. Ardisal, M.pd
Setia Budi, S.Kep, Ns, M.Kep

Kelompok 3 :
Linda Deswita (18003017)
Nur Aufa Makmur (18003149)
Tazkiya Indah Fadila (18003166)
Zakyatul Azizah (18003173)

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “RPP Dan PPI
Bagi Peserta Didik Tunadaksa”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah bina gerak.
Penulis masih dalam tahap belajar dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik dan
bermanfaat. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4


A. Latar Belakang ............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5


A. Pembelajaran Tematik Terpadu ...................................................................... 5
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 15

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 22


A. Kesimpulan..................................................................................................... 22
B. Saran .............................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Pembelajaran Individual merupakan layanan yang lebih
memfokuskan pada kemampuan dan kelemahan kopetensi ABK danmerupakan
dokumen tertulis yang dikembangkan dalam satu rancangan pembelajaran bagi ABK,
Program Pembelajaran Individual berfungsi sebgai pedoman yang dapat dan harus
berubah sebagaimana halnya kebutuhan siswa, PPI hendaknya diperbaharui secara
terus-menerus dan menunjukkan kapan tujuan pembelajaran khusus telah diselesaikan.
Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Program Pembelajaran Individual?
2. Apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Program Pembelajaran Individual
2. Untuk mengetahui apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus. Lebih
lanjut, pada lampiran Permendikbud tersebut (2014:6) disebutkan RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku
teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dengan mengacu pada silabus (Permendikbud nomor 81 A
tahun 2013). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadi pedoman guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik dikelas, laboratorium, maupun di lapangan untuk
setiap KD dalam Susanti (Mailani, 2016). Pada Kurikulum 2013, silabus sudah
ditetapkan oleh Pemerintah sehingga tugas guru hanya mengembangkannya kedalam
RPP. Sekolah yang mempunyai kemampuan mandiri dapat menyusun silabus sesuai
dengan kondisi dan kebutuhannya setelah mendapat persetujuan dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memiliki
banyak manfaat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadikan kegiatan pembelajaran
berjalan sistematis dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, tanpa RPP kegiatan
pembelajaran biasanya tidak terarah, sehingga menyebabkan ada KD yang tidak
tersampaikan menurut Susanti (Chui Mi, 2016). Menurut Susanti (Arabshashi, 2016),
RPP membantu guru dalam mencapai kesuksesan pendidikan, sebagai alur dalam
mengajar, memberikan gambaran bagi guru jika terdapat permasalahan yang
kemungkinan muncul pada saat pembelajaran, dan memudahkan guru dalam

5
melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran. RPP juga sebagai alat untuk mengetahui
tingkat profesionalitas guru dalam Susanti (Kurniawan, 2016).
Menurut Djumhana (Sudjana, 2008) mengatakan bahwa perencanaan adalah
proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang. Hal senada juga dikemukakan oleh
Djumhana (Nawawi, 2008) bahwa perencanaan berarti menyusun langkah - langkah
penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada
pencapaian tujuan tertentu. Kesimpulannya, efektivitas perencanaan berkaitan dengan
penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan
terpenuhinya apa yang tertuang dalam perumusan perencanaan.
Sementara untuk pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik
untuk memiliki pengalaman belajar. Menurut Djumhana (Sumantri, 2008)
pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi
peserta didik.
Dalam lingkup yang lebih luas, perencanaan pembelajaran dapat diartikan
sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu
tertentu untuk menggapai tujuan yang telah ditentukan.
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk
kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan pengembangan RPP
dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu
diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pengembangan RPP dapat
dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah dikoordinasi,
difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah Pengembangan RPP dapat juga
dilakukan oleh guru secara berkelompok antar sekolah atau antar wilayah

6
dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama setempat.

1. Prinsip Penyusunan RPP


a. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD
dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan
keterampilan (KD dari KI-4).
b. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

c. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, RPP disusun dengan


memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.

d. Berpusat pada peserta didik, proses pembelajaran dirancang dengan berpusat


pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan
saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar
atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

e. Berbasis konteks, proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya


sebagai sumber belajar.

f. Berorientasi kekinian, pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

g. Mengembangkan kemandirian belajar, pembelajaran yang memfasilitasi


peserta didik untuk belajar secara mandiri.

h. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran, RPP memuat


rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.

i. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan atau antarmuatan,


RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,
KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
7
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

j. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, RPP disusun dengan


mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

2. Komponen dan Sistematika RPP


Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 (2014: 4) disebutkan RPP
paling sedikit memuat: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran atau tema,
kelas/semester, dan alokasi waktu; (2) Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
Indikator pencapaian kompetensi; (3) materi pembelajaran; (4) kegiatan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup; (5) penilaian, pembelajaran remedial, dan pengayaan; dan (6) media,
alat, bahan, dan sumber belajar. Lebih lanjut, pada lampiran Permendikbud
tersebut disebutkan bahwa komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam
bentuk format yang memuat komponen-komponen seperti disebutkan dalam
Permendikbud di atas.

3. Contoh RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)

Sekolah : SLB 111


Kelas/Semester : IV/I
Tema/Sub Tema : Merawat Hewan dan Tumbuhan/Hewan di Sekitarku
Materi Pembelajaran : Pembelajaran 1
Alokasi Waktu : 2 hari

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

8
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda – benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Matematika
1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Indikator
1.1.1 Berdoa sebelum pembelajran berlangsung
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti aturan,
peduli, disiplin waktu, serta tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas.
Indikator
2.1.1 Menunjukkan sikap cermat pada waktu mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
3.1 Mengetahui satuan panjang dan berat benda, jarak suatu tempat (baik tidak
baku maupun yang baku) dan menggunakannya dalam kehidupan sehari – hari
dilingkungan sekitar.
Indikator
3.1.1 Menghitung hewan – hewan berdasarkan pengamatan
3.1.2 Menentukan satuan berat benda dari hasil pengamatan hewan di sekitar
4.1 menghitung satuan panjang dan berat benda, jarak suatu tempat (baik tidak
baku maupun baku) dan menggunakannya dalam kehidupan sehari – hari di
lingkungan sekitar.
Indikator
4.1.1 Mengurai unsur – unsur bangun ruang yaitu sis, sudut dan rusuk

9
Bahasa Indonesia
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang
dikenal sebgai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa
daerah.
Indikator
1.1.1 Bersyukur kepada Tuhan Ynag Maha Esa yang telah memberi bahasa
Indonesia sebagai bahawa persastuan.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadaop alam sekitar, hewan dan
tumbuh – tumbuhan melalui pemanfaatan bahasa indonesia dan/atau bahasa
daerah.
Indikator
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap alam sekitar, hewan dan tumbuh –
tumbuhan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.1 Mengenal teks laporan sederhana tentang hewan dan tumbuhan serta
jumlahnya dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapar diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahamam.
Indikator
3.1.1 Mengindentifikasi berbagai hewan di lingkungan sekitar.
3.1.2 Mengajukan pertanyaan berdasarkan identifikasi deskripsi hewa yang
diamatinya.
4.1 Mengamati dan mecoba menyajikan teks laporan sederhana tentang hewan
dan tumbuhan serta jumlahnya secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
Indikator
4.1.1 Mwnyimpulkan teks laporan yang dibaca

PJOK
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak sesuai kemampuannya
sebagai anugerah Tuhan.
Indikator
1.1.1 mensyukuri seluruh perangkat gerak sesuai kemampuannya sebagai
anugrah Tuhan.

10
2.1 Menunjukkan perilaku percaya dri dalam melakukan berbagai aktivitas fisik
dalam bentuk permainan.
Indikator
2.1.1 Menunjukkan sikap percaya diri dan disiplin dalam menggerakkan
anggota badan.
3.1 Mengenal konsep gerak dasar lokomotor, seperti lompat, loncat, jalan, lari
dan gerak dasar non – lokomotor, seperti memutar, mendorong, menarik dalam
bentuk permainan sederhana atau permainan tradisional yang dimodifikasi.
Indikator
3.1.1 Menyebukan secara lisan/isyarat/tertulis konsep gerak dasar sesuai
dengan peniruan gerakan ayam.
4.1 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor, seperti lompat, loncat, jalan, lari dan
gerak dasar non – lokomotor, seperti memutar, mendorong, menarik dalam
bentuk permainan sederhana atau permainan tradisional yang dimodifikasi.
Indikator
4.1.1 Berperilaku yang sesuai dengan gerakan ayam sebagai model.

C. Tujuan Pembelajaran
Matematika
1. Dengan mengamati gambar Bima dan Hewan Peliharaannya, peserta didik
dapat menghitung benda-benda di sekitarnya secara cermat.
2. Melalui membandingkan dua gambar hewan, peserta didik dapat menentukan
berat benda dengan tepat.
Bahasa Indonesia
1. Dengan mengamati gambar Bima dan hewan peliharaannya, peserta didik dapat
menuliskan benda-benda di sekitarnya secara cermat.
2. Dengan mengamati gambar Bima dan hewan peliharaannya,peserta didik dapat
mengidentifikasi setiap benda yang diamatinya dengan benar.
3. Dengan mengamati gambar Bima dan hewan peliharaannya, peserta didik dapat
mengajukan pertanyaan secara lisan/isyarat/tertulis dengan santun berbahasa.
4. Dengan membaca nyaring teks Ayam Bima dengan bimbingan guru,peserta
didik dapat mengucapkan kalimat dengan intonasi dan artikulasi yang tepat,

11
5. Dengan membaca pemahaman teks Ayam, peserta didik dapat menjawab lima
pertanyaan dengan benar.
6. Dengan membaca pemahaman teks Ayam Bima, peserta didik dapat
menyimpulkan dengan melengkapi kalimat secara tepat.
PJOK
1. Melalui pengamatan gambar dan pengalaman pengamatan sehari-hari, peserta
didik dapat menyebutkan secara lisan/isyarat/tertulis konsep gerak dasar sesuai
dengan peniruan gerakan ayam.
2. Melalui kegiatan penugasan, peserta didik dapat mempraktikan gerak dasar
lokomotor sesuai dengan peniruan gerakan ayam.

D. Deskripsi Materi Pembelajaran


Satuan berat benda
1. Berhitung
2. Teks laopran sederhana
3. Konsep gerak dasar lokomotor

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Metode : Penguasaan dan Demonstrasi

F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Pengkondisian peserta didik 20 menit
2. Melakukan appersepsi yang
berhubungan dengan materi yang akan
dipembelajarkan
3. Menyampaikan tema dan sub tema
yang akan diajarkan
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti AYO AMATI 300 menit
Peserta didik mengamati gambar Bima dan
Hewan Peliharaannya.

12
1. Guru membimbing peserta didik
untuk mengamati gambar Bima dan
Hewan Peliharaannya (mengamati).
2. Peserta didik mengidentifikasi benda-
benda dari gambar Bima dan Hewan
Peliharaannya (mengamati).
AYO MENANYA
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan
secara tertulis dan digulung
menyerupai bola dan dilemparkan
kepada temannya dengan permainan
“lembar bola” (bertanya)
2. Peserta didik menjawab pertanyan dan
jawabannya ditulis pada buku peserta
didik (bertanya)
AYO MEMBACA NYARING
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik
membaca teks dengan KOMTAL
secara bersama-sama.
2. Dengan bimbingan guru, peserta didik
membaca teks dengan KOMTAL
secara individual.
3. Guru menugaskan peserta didik
melisankan/mengisyaratkan/
menuliskan gerak dasar lokomotor
sesuai dengan peniruan gerakan ayam.
4. Guru menugaskan peserta didik untuk
mendemonstrasikan gerak dasar
lokomotor sesuai dengan peniruan
gerakan ayam.
5. Berdasarkan identifikasi benda-benda
dari gambar Bima dan Hewan
Peliharaannya, peserta didik

13
mendeskripsikan ciri dan sifat benda
secara lisan/isyarat/tertulis.
6. Peserta didik mengklasifikasikan dan
menghitung benda-benda yang
ditemukan dari gambar Bima dan
Hewan Peliharaannya.
AYO MEMBACA PEMAHAMAN
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik
membaca dalam hati teks Ayam.
2. Setelah kegiatan membaca, peserta
didik menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang tersedia pada buku
peserta didik.
AYO MEMBACA PEMAHAMAN
Guru menceritakan ciri-ciri umum teks
laporan informasi dengan bahasa yang
sederhana.

AYO MENULIS
Peserta didik menyimpulkan secara
sederhana berdasarkan kegiatan membaca
hati teks Ayam pada buku peserta didik.

AYO BERLATIH
1. Peserta didik menganalisis dan
membandingkan dua gambar hewan
dengan cara mencentang.
2. Peserta didik menggeneralisasikan
dan menginterpretasikan hasil
pekerjaannya ke dalam tabel yang
tersedia.
3. Peserta didik mengkomunikasikan
hasil pekerjaannya secara lisan/isyarat

14
kepada peserta didik yang lain secara
klasikal.
Penutup 1. Guru mengulas kembali kegiatan yang 30 menit
sudah dilakukan
2. Melakukan refleksi dari kegiatan yang
baru saja mereka lakukan
3. Mengerjakan evaluasi
4. Guru melakukan tindak lanjut.

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Buku peserta didik “Merawat Hewan dan Tumbuhan”
2. Gambar
3. Buku sumber: Buku Peserta Didik

H. Jenis/Teknik Penilaian
Jenis atau Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes tertulis Tes uraian melengkapi teks
Tes praktik Mempraktikan gerak dasar lokomotor
dan non lokomotor

B. Program Pembelajaran Individual (PPI)

1. Pengertian PPI

Program Pembelajaran Individual dikenal dengan The Individualized


Education Program (IEP) yang diprakarsai oleh SAMUEL GRIDLEY HOWE
tahun1871, yang merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi ABK.
Bentuk pembelajaran ini sudah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1992,
yang merupakan satu rancangan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus
agar mereka mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya dengan lebih
15
memfokuskan pada kemampuan dan kelemahan kompetensi peserta didik.
MERCER and MERCER (1989) mengemukakan bahwa “program pembelajaran
individual menunjuk pada suatu program pembelajaran dimana siswa bekerja
dengan tugas-tugas yang sesuai dengan kondisi dan motivasinya”. Hal ini
disebabkan karena perbedaan antara individu pada ABK sangat beragam,
sehingga layanan pendidikannya lebih diarahkan pada layanan yang bersifat
individual, walaupun demikian layanan yang bersifat klasikal dalam batas tertentu
masih diperlukan. Progrm Pembelajaran Individual harus merupakan program
yang dinamis, artinya sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemajuan peserta
didik, yang diarahkan pada hasil akhir yaitu kemandirian yang sangat berguna
bagi kehidupannya, mampu berperilaku sesuai dengan lingkungannya atu
berperilaku adaptif.

2. Fungsi Program Pembelajaran Individual

a) Untuk memberi arah pengajaran; dengan mengetahui kekuatan, kelemahan dan


minat siswa maka program yang diindividualisasikan terarah pada tujuan atas
dasar kebutuhan dan sesuai dengan tahap kemampuannya saat ini.

b) Menjamin setiap ABK memiliki suatu progrm yang diindividualkan untuk


mempertemukan kebutuhan khs mereka dan mengkomunikasikan program
tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan.

c) Meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan asesmen tentang karakteristik


kebutuhan belajar tiap anak dan melakukan usaha mempertemukan dengan
kebutuhan-kebutuhan siswa.

d) Meningkatkan potensi untuk komunikasi antar/dengn anggota tim, khususnya


keterlibatan orang tua, sehingga sering beretemu dan saling mendukung untuk
keberhasilan ABK dalam pendidikan

e) Menjadi wahana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan pendidikan


yang lebih efektif.

16
3. Komponen Program Pembelajaran Individual

Secara garis besar komponen Progrm Pembelajaran Individual meliputi :

1) Deskripsi tingkat kecakapan/kemampuan saat ini (performance levels): tingkat


kemampuan/kecakapan yang diketahui setelah dilakukan asesmen, sehingga guru
kelas dapat mengetahui kekuatan, kelemahan dan kebutuhan pembelajaran siswa
yang bersangkutan. Informasi ini umumnya berkaitan dengan kemampuan
akademik, pola perilaku khusus, keterampiln menolong diri, bakat voksional, dan
kemampuan berkomunikasi .

2) Sasaran program tahunan/tujuan pengajaran tahunan ( longrange or annual goals)


Komponen ini merupakan kunci komponen pembelajaran karena dapat
memperkirakan program jangka panjang selama kegiatan sekolah dan dapat
dipecahpecah menjadi beberapa sasaran. Kerjasama antara guru dan orangtua
perlu dilakukan sehingga tujuan pembelajaran lebih realis.

Merumuskan tujuan PPI hrus memperhatikan empat kriteria yaitu:

a. dapat diukur, pernyataan harus menggunakan kata kerja oprsional


(menyebutkan ,menjelaskan, mendefinisikan,mengidentifikasi, menulis dll)
dan tidak menimbulkan penafsiran ganda (memahami, mengetahui, mengerti)

b. positif, tujuan itu harus membawa perubahan ke arah positif (mis. “siswa dpat
merespon waktu dengan tepat” bukan “ siswa dapat bertahan menutup mulut”

c. orientasi pada siswa, merumuskan apa yang dipelajari bukan apa yang siswa
pikirkan (mis: siswa dapat menanggapi secara lisan pertanyaan dengan dua-
tiga prase)

d. relevan, sesuai dengan kebutuhan individu.

3) Sasaran belajar jangka pendek (shortterm objectives) Sasaran belajar jangka


pendek/tujuan jangka pendek harus dikonsep dan dikembangkan melalui analisa
tugas, dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran guna mencapai
kemampuan yang lebih spesifik. Sasaran belajar ini harus dapat diamati, dapat
17
diukur, berpusat pada siswa, positif dan hendaknya mencerminkan pengajaran
antara tingkat kecakapan dan tujuan akhir.

Tujuan khusus mempunyai beberapa komponen yaitu ABCD (Audience –


Behavior – Condition – Degree); mis: • Jika ditunjukkan empat warna (condition)
Budi (audience) dapat menyebutkan nama-nama warna tsb (behavior) 100%
benar (degree). • Anak diberi empat macam uang logam bernilai Rp.25,- , Rp.50,-
. Rp.100,- dan Rp.500,-; dapat menentukan nilai tiap mata uang logam tsb dengan
ketepatan seratus persen.

4) Diskripsi pelayanan(Description of services) , meliputi :* guru yang mengajar, * isi


program pengajaran dan kegiatan pembelajaran, * alat yang dipergunakan.

5) Tanggal pelayanan ( Dates of service) -> dlam Program Pembelajaran Individual


harus terdapat tanggal kapan pengajaran mulai dilaksanakan dan antisipasi
lamanya pelayanan.

6) Penilaian (Evaluation) ->terbagi dalam dua bagian yaitu: a. Penilaian untuk


menentukan tingkat kecakapan sisiwa saat ini, menjelaskan kekuatan dan
kelemahan siswa (assesment) b. Menili keberhasiln siswa dalam mencapai tujuan
jangka pendek yang telah ditetapkan. Prosedur penilaian dapat dilakukan dengan
lisan, tulisan atau perbuatan.Metodenya dapat melalui tes atau observasi.

4. Prosedur Umum Perumusan Program Pembelajaran Individual

a. Langkah merancang Program Pembelajaran Individual Prosedur ideal untuk


mengembangkan program pembelajaran individual bagi ABK memiliki lima
langkah (KITANO & KIRBY, 1986) yaitu:

1) Membentuk tim PPI atau TP3I (Tim Penilai Program Pembelajaran Individual), yang
terdiri dari orang-orang yang bekerja dengan anak dan memiliki informasi yang
dapat disumbangkan untuk menyusun rancangan pendidikan yang komprehensif
bagi anak. Tim ini idealnya mencakup: guru khusus – guru reguler – Kepala
Sekolah – orang tua – diagnostician dan tenaga ahli lain (konselor, speech
therapist), bila memungkinkan anak yang bersangkutan.

18
2) Menilai kebutuhan anak Hasil penilaian awal kebutuhan anak yang diperoleh dari tes
formal, tes diagnostik kesulitan belajar, pengamatan perilku; yang bersumber dari
wali kelas, guru khusus, guru mata pelajaran, orang tua, konselor dapat digunakan
untuk mengembangkan tujuan khusus pembelajaran, menentukan program
prioritas pelayanan kebutuhan secara individual, dalam jangka waktu tertentu dan
kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebelumbya.

3) Mengembangkan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Pengembangan


tujuan jangka panjang telah diatur dalam GBPP untuk jangka waktu satu tahun,
sementara pengembangan tujuan jangka pendek disusun oleh guru untuk satu kali
pertemuan pembelajaran, yang memuat audience, behavior,condition, degree.
Perumusan tujuan pembelajaran ini memungkinkan guru untuk melakukan
evaluasi keberhasilan belajar siswa secara lebih tepat.

4) Merancang metode dan prosedur pembelajaran. Metode dan prosedur embelajaran


adalah sebuah rangkaian proses bagaimana guru dapat melakukan pembelajaran
secara efektif dan efisien sehingga siswa mencapai tujuan pembelajaran khusus.
Metode pembelajaran dapat berbentuk belajar kolaboratif, belajar kooperatif,
bermain peran, belajar mandiri, sosiodrama, dll.

5) Evaluasi kemajuan anak. Evaluasi kemajuan belajar anak diukur berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan dalamm rumusan tujuan pembelajaran khusus. Contoh: TIK
: Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat menyebutkan secara lisan dan
lancar minimal 4 binatang memamah biak yang diternak petani.

Kriteria yang dijadikan dasar: (1) menyebutkan (2) secara lisan dan lancar (3)
minimal 4 binatang memamah biak yang diternak petani. Atas dasar standar yang
telah ditetapkan guru dapat menilai apakah anak masih perlu diperbaiki atau
tidak.Perlu dipahami, PPI merupakan fungsi mata rantai terpadu antara asesmen dan
pengajaran; jadi pengembangan PPI tergantung pada pengumplan data asesmen.PPI
memberi tekanan pada keterbatasan minimal, kesesuaian penempatan dan garis besar
program pengajaran.Untuk itu PPI harus dievaluasi kemudian ditulis ulang dalam
jangka waktu satu tahun, sepanjang layanan masih dibutuhkan.

19
5. Contoh Program Pembelajaran Individual

Kegiatan : Pengembangan Diri

Waktu : 3 x pertemuan @ 30 menit

I. Kompetensi

Siswa mampu menolong diri sendiri berkaitan dengan kebersihan diri, berpakaian,
merawat diri, dan mengurus diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
yang benar.

II. Indikator

Kebersihan diri: Mandi sendiri memakai sabun dan handuk.

III. Tujuan

Siswa mampu mandi mamakai sabun dan handuk secara mandiri.

IV. Pendekatan/Metode

Demonstrasi, drill, dan pemberian tugas.

V. Sumber

Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa, (2014), Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dikdas, Jakarta:
Kemdikbud

Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa, (2006),


Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.

VI. Alat dan Bahan

Air, gayung, sabun, ember dan handuk.

VII. Proses Pelaksanaan


20
Mandi sendiri memakai sabun dan handuk. Langkah-langkahnya antara
lain:

1. Melepas pakaian (baju, kaos, dan celana).

2. Mengambil gayung, menciduk air dalam bak mandi atau ember selanjutnya
menyiramkan keseluruh anggota tubuh.

3. Ambil sabun mandi dan gosokkan keseluruh anggota tubuh.

4. Siram kembali seluruh anggota tubuh berkali-kali sampai bersih.

5. Keringkan seluruh anggota tubuh dengan handuk.

6. Langkah terakhir adalah memakai pakaian kembali yang bersih yang telah
disediakan yaitu mulai dari kaos dalam, celana dalam, baju, dan celana.

VIII. Evaluasi

Evalusi dapat dibuat sesuai yang anda inginkan misalkan skor 3 bila mampu
melakukan dengan mandiri, skor 2 apabila dengan sedikit bantuan, skor 1 dengan
banyak bantuan, dan skor 0 bila siswa belum mampu.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadikan kegiatan pembelajaran
berjalan sistematis dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. RPP menjadi pedoman
guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dikelas, laboratorium, maupun di
lapangan untuk setiap KD. Sedangkan PPI yang merupakan satu rancangan
pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus agar mereka mendapatkan pelayanan
sesuai kebutuhannya dengan lebih memfokuskan pada kemampuan dan kelemahan
kompetensi peserta didik.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

22
DAFTAR PUSTAKA

Assjari, M. (2005).Program Pembelajaran Individual.

Djumhana, N.(2008). Implementasi Pengembangan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran.Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Kependidikan, T., & cipta dilindungi Undang - undang, H. (2017). BIDANG PLB
TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI D.
Susanti, D. N. (2016). Keterampilan Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri
Semarang dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan
Kurikulum 2013 (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Semarang).

23

Anda mungkin juga menyukai