Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL PENELITIAN

PENYALURAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG


TUNAI (BLT) DI TENGAH PASCA COVID -19 DI
DESA BERINANG MAYUN KECAMATAN MENYUKE
KABUPATEN LANDAK

JURUSAN SOSIOLOGI
PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN SOSIAL

OLEH :

OKTAVIANUS OKI

NIM.E.1021171098

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
PROPOSAL PENELITIAN

PENYALURAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG


TUNAI (BLT) DI TENGAH PASCA COVID -19 DI
DESA BERINANG MAYUN KECAMATAN MENYUKE
KABUPATEN LANDAK

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Pembangunan Sosial

Oleh :

Oktavianus Oki
NIM.E.1021171098

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021

i
LEMBARAN PERSETUJUAN

PENYALURAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI


TENGAH PASCA COVID -19 DI DESA BERINANG MAYUN
KECAMATAN MENYUKE KABUPATEN LANDAK

Tanggung Jawab Yuridis Pada :

Oktavianus Oki
NIM .E.1021171098

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Pertama

Tanggal : ....................
DR. Herlan, S.Sos, M.Si
NIP.197205212006041001

Dosen Pembimbing Kedua

Tanggal : ....................

Viza Juliansyah, S.Sos, MA.MIR


NIP.198007142005011004

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penuliskan Panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik. Dimana proposal Skripsi ini

penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul proposal skripsi

yang telah penulis ambil sebagai berikut : “Penyaluran Program Bantuan

Langsung Tunai (BLT) Di Tengah Pasca Covid -19 Di Desa Berinang Mayun

Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak ”

Tujuan penulis proposal penelitian ini dibuat sebagai salah satu syarat awal

sebelum melakukan penelitian dan penyusun skripsi serta sebagai suatu kewajiban

yang harus dipenuhi untuk memperoleh Program Strata Satu ( S1) Sarjana Sosiologi

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian observasi dan

beberapa literatur yang mendukung penulis ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Martoyo, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik

Universitas Tanjungpura Pontianak.

2. Bapak Dr. Herlan, S.Sos.M.Sos, selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak

Viza Juliansyah, S.Sos,MA.MIR selaku dosen pembimbing II yang telah

bersedia dan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, serta saran

dalam menyelesaikan Proposal skripsi ini.

iii
3. Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Dosen, Staf Tata Usaha, Staf Perpustakaan,

Akademik fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dan staf/karyawan

dilingkungan Universitas Tanjungpura Pontianak yang telah memberikan

dukungan selama perkuliahan dan kemudahan dalam mengurus persyaratan

-persyaratan dalam penulisan Proposal skripsi ini.

4. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisip Universitas Tanjungpura

Pontianak Khususnya Program Studi Pembangunan Sosial 2017 terima

kasih atas semangat dan kebersamaannya serta telah memberikan semangat

dan saran dalam penulisan proposal skripsi ini,

5. Rekan-rekan seperjuangan di Asrama Mahasiswa Kabupaten Landak

khususnya angkatan 2016 (yoga, aris gegeng, diki, kiel,andre, feri,kurnianto

rindang arfin ) serta seluruh penghuni asrama mahasiswa kabupaten landak

yang tidak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas kebersamaannnya

6. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu -persatu oleh penulis yang telah

banyak membantu sehingga terselesainya penyusunan Proposal Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal skripsi ini sangatlah

jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritikan dan saran demi perbaikan penulisan skripsi ini.akhir

kata semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Pontianak, Januari 2021

Oktavianus Oki
E.102117109

iv
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................... i

Lembar Persetujuan ................................................................................. ii

Kata Pengantar ........................................................................................ iii

Daftar Isi.................................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1


1.1. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah .............................................................. 6

1.3. Fokus Penelitian .................................................................... 6

1.4. Rumusan Masalah ................................................................. 7

1.5. Tujuan penelitian ................................................................... 7

1.6. Manfaat penelitian ................................................................. 8

1.6.1. Manfaat Teoristik ........................................................... 8

1.6.2. Manfaat Praktik .............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 10


2.1. Definisi Konsep ..................................................................... 10

2.1.1.Kebijakan Sosial ................................................................ 10

2.2.1. Bantuan Langsung Tunai (BLT Dana Desa) .................... 12

2.1.2.1. Bentuk Bantuan Untuk Korban COVID 19 ................. 13

2.1.2.2. Prosedur Penyaluran Bantuan langsung Tunai .......... 14

2.1.3. Covid 19 ............................................................................. 15

2.2. Kajian Teori .......................................................................... 16

v
2.3. Penelitian Yang Relevan ....................................................... 18

2.4. Kerangka Pikir ...................................................................... 23

2.5. Alur Pikir ............................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 25

3.1. Jenis Penelitian ....................................................................... 25

3.2. Langkah-Langkah Penelitian ................................................. 26

3.3. Lokasi Penelitian .................................................................... 27

3.4. Subjek Dan Obyek Penelitian ................................................ 27

3.5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28

3.6. Instrumen Penelitian .............................................................. 29

3.7. Teknik Analisis Data .............................................................. 30

3.8. Teknik Keabsahan Data ......................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 32

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Awal tahun 2020, pandemi COVID 19 terdapat permasalahan dunia. Seluruh

pemerintahan di dunia sangat kesulitan menangani dan menghadapi bencana wadah

virus COVID 19, namun pemerintah masih terus berupaya mengatasi penyebaran

virus COVID 19, sekaligus mengatasi berbagai dampak salah satunya dampak

sosial dan ekonomi yang diakibatkan pandemi COVID 19 sangat berimbas sekali

bagi tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini diakibatkan adanya pembatasan

kegiatan perekonomi masyarakat yang secara garis besar menurunkan tingkat

pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan

sehingga menambahkan jumlah masyarakat miskin.

Untuk membantu masyarakat miskin yang terkena dampak pandemi COVID-

19 Pemerintah pusat telah berupaya merancang berbagai program jaminan

perlindungan sosial. Salah satunya adalah bantuan langsung tunai dana desa (BLT

dana desa) bantuan keuangan yang bersumber dari dana desa dan ditujukan bagi

masyarakat miskin dan rentan yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari-hari terutama akibat COVID 19 masyarakat miskin yang belum mendapat

bantuan dari berbagai macam bantuan jaminan kesejahteraan sosial lainnya seperti

program keluarga harapan (PKH) bantuan pangan non tunai (BPNT) dan kartu

prakerja berhak menerima bantuan ini. Bantuan langsung tunai (BLT) merupakan

salah satu program pemerintah pusat dengan pemberian bantuan berupa uang tunai

dan berbagai jenis bentuk lainnya, yang mempunyai syarat maupun tidak bersyarat,

1
untuk masyarakat miskin pemberian bantuan langsung tunai ini adalah bentuk rasa

tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat demi menjaga dan melindungi asas

keadilan terhadap masyarakat miskin. Bantuan langsung tunai dana desa (BLT

dana desa) merupakan bantuan yang bersumber dari dana desa (DD) yang

bertujuan untuk membantu warga atau masyarakat pedesaan yang secara garis besar

masyarakat miskin yang rentan mengalami langsung dampak dari COVID 19.

Bantuan langsung tunai (BLT dana desa) ini juga merupakan prioritaskan dari

penggunaan dana desa pada tahun 2020 yang mana dipergunakan untuk menangani

dampak pandemi COVID 19 yang akan disalurkan kepada masyarakat pedesaan

yang terkena dampak virus COVID-19.

Berdasarkan kriteria penerima bantuan langsung tunai dana desa adalah

masyarakat yang kehilangan mata pencarian masyarakat yang tidak sedang

menerima bantuan sosial lainnya dan masyarakat yang mengalami penyakit kronis

( stroke, diabetes, kanker dan hipertensi ) lansia serta masyarakat yang tergolongan

memiliki kondisi perekonomian keluarga yang kurang memenuhi kebutuhan sehari-

hari selama dalam masa COVID 19.

Keterlambatan dalam penyaluran bantuan langsung tunai di desa Berinang

Mayun Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak disebabkan berbagai macam

kendala, seperti yang terdapat dalam permasalahan penyaluran, masyarakat tidak

diinformasikan sebelumnya mengenai pendataan calon penerima bantuan langsung

tunai, dan anggota perangkat desa yang kurang teliti sehingga terjadinya kesalahan

data dalam pendataan data masyarakat yang seharusnya berhak mendapat dan tidak

berhak mendapat bantuan langsung tunai (BLT dana desa). Kurangnya keterbukaan

2
anggota perangkat desa kepada masyarakat calon penerima bantuan langsung tunai

terdapat masalah keterlambatan penyaluran bantuan langsung tunai karena juga

kesalahan perangkat desa yang masih menggunakan data lama yang belum

terverifikasi dari desa sehingga memacu keterlambatan dalam penyaluran, banyak

masyarakat miskin yang terkena dampak COVID 19 masih belum terdata didaftar

calon penerima bantuan langsung tunai di desa Berinang Mayun kecamatan

Menyuke Kabupaten Landak.

Selain permasalahan keterlambatan penyaluran bantuan langsung tunai,

terjadinya juga manipulasi data calon penerima bantuan langsung tunai. Manipulasi

data yang dimaksud adalah adanya nama-nama penerima bantuan langsung tunai

yang namanya direkayasakan oleh anggota perangkat desa yang seharusnya nama

tersebut tidak masuk dalam data penerima bantuan langsung tunai, namun nama-

nama yang direkayasakan tersebut bisa dimasukan dalam data calon penerima

bantuan langsung tunai. Tidak hanya itu saja penyebab manipulasi data yang

terdapat adanya juga yang disebabkan karena memiliki hubungan dekat dengan

anggota perangkat desa ( kekeluargaan ) sehingga bisa mendapat bantuan langsung

tunai yang sebenarnya bukan haknya. Data calon penerima bantuan langsung tunai

tidak sesuai kriteria penerima seharusnya, yang mendapat bantuan tersebut adalah

keluarga miskin yang terdampak COVID 19 dan tidak mendapat bantuan sosial

lainya, dan ini juga salah satu penyebab manipulasi data karena masih

menggunakan sistem kekeluargaan dalam mendata calon penerima bantuan

langsung tunai, menyebabkan hal ini terdapat di desa berinang mayun karena

3
kurang keterbukaan antara anggota perangkat desa dengan masyarakat sehingga

dalam penyaluran banyak ditemui permasalahan.

Kecemburuan sosial merupakan sesuatu yang harus diwaspada sebab

akibatnya cukup serius karena hal tersebut dapat merusak kehangatan yang sudah

terjalin antara warga masyarakat.( Arifiyanni 2016).

Kecemburuan sosial adalah suatu kondisi adanya perbedaan-perbedaan yang

muncul dalam kehidupan bermasyarakat seperti dari segi hukum, ideologi, politik,

ekonomi, dan sosial. Akibat dari kesalahan yang dilakukan anggota perangkat desa

dalam proses pendataan dan penyaluran bantuan langsung tunai menimbulkan rasa

kecurigaan sosial dilingkungan masyarakat desa Berinang Mayun Kecamatan

Menyuke Kabupaten Landak. Kelompok masyarakat yang tidak menerima bantuan

langsung tunai tersebut melihat yang mendapatkan bantuan langsung tunai adalah

rata-rata masyarakat yang masih mampu dan kebanyakan dari keluarga dan orang

terdekat anggota perangkat desa, ini yang membuat masyarakat mulai merasa

kecurigaan dan mengakibatkan kecemburuan sosial kepada perangkat desa karena

lebih mengutamakan keluarga atau kerabatnya dalam pemberian bantuan langsung

tunai. Hal ini salah satu penyebab kecemburuan sosial masyarakat yang tidak

menerima bantuan langsung tunai kepada anggota perangkat desa dan masyarakat

yang mendapatkan bantuan langsung tunai.

Desa Berinang Mayun merupakan desa yang berada di Kecamatan Menyuke

Kabupaten Landak desa Berinang Mayun adalah desa yang memiliki

perkembangan jumlah penduduk dan mempunyai jumlah yang cukup banyak orang

miskin akibat dampak dari pandemi COVID 19 desa Berinang Mayun masih

4
banyak yang belum mendapat bantuan sosial seperti bantuan langsung tunai akibat

kurang keterbukaan informasi angotan perangkat desa kepada masyarakat sehingga

dalam penyaluran banyak terdapat permasalahan di masyarakat seperti manipulasi

data dan sampai dengan kecurigaan sosial dilingkungan masyarakat desa Berinang

Mayun Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak.

Ada pun tabel data desa / dusun yang menerima bantuan langsun tunai (BLT

dana desa) sebagai berikut :

No Nama Dusun Jumlah Penerima (BLT) Tanggal Penerima

1 Berinang Mayun I 26 Kepala keluarga 15 Juni 2020

2 Berinang Mayun II 27 kepala Keluarga 15 Juni 2020

3 Pudo 7 kepala keluarga 15 Juni 2020

4 Titi Tareng 26 kepala keluarga 15 Juni 2020

5 Mayun 23 kepala keluarga 15 Juni 2020

6 Temu 12 kepala keluarga 15 Juni 2020

7 Pasak 19 Kepala keluaga 15 Juni 2020

8 Kase 5 kepala keluarga 15 Juni 2020

Jumlah 145 Penerima (BLT Dana Desa)

Sumber Data kantor Desa Berinang Mayun (2020)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai ( BLT) di Tengah Pasca Covid

– 19 di Desa Berinang Mayun Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak ’’

5
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Terjadinya keterlambatan dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT)

kepada masyarakat yang menerima bantuan tersebut karena disebabkan

keterlambatan dari pihak perangkat desa dalam pengimputan data calon

penerima

2. Adanya manipulasi data dalam mendata calon penerima bantuan langsung

tunai dana desa dan terjadinya sistem kekeluargaan dan orang-orang terdekat

kepala desa

3. Terjadi kecemburuan sosial dilingkungan masyarakat yang tidak mendapat

bantuan langsung tunai ( BLT)

1.3 Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan

oleh penulis dalam proposal skripsi ini, maka dapat penulis memfokuskan dalam

penyaluran program bantuan langsung tunai dan mengatasi berbagai persoalan

seperti keterlambatan penyaluran serta manipulasi data penerima dan penyaluran

bantuan langsung tunai (BLT) di masyarakat Desa Berinang Mayun Kecamatan

Menyuke Kabupaten Landak.

6
1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan fokus masalah

yang telah paparkan diatas dengan itu penulis dapat memperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) di tengah pasca

COVID 19 di Desa Berinang Mayun Kecamatan Menyuke Kabupaten

Landak?

2. Apa saja hambatan dalam penyaluran program bantuan langsung tunai

(BLT) ditengah pasca wadah COVID -19?

3. Apa saja cara dan langkah dari pemerintahan desa supaya tidak terjadi

kecurigaan dan kecemburuan sosial dimasyarakat terhadap masyarakat

yang tidak mendapat bantuan langsung tunai dari dana desa tersebut?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan imlementasi kebijakan bantuan langsung tunai (BLT)

di tengah pasca COVID 19 di Desa Berinang Mayun Kecamatan Menyuke

Kabupaten Landak

2. Ingin mengidentifikasi berbagai hambatan dalam penyaluran program

bantuan langsung tunai (BLT) ditengah pasca wadah COVID 19

3. Untuk mengidentifikasi langkah pemerintahan desa supaya tidak terjadi

kecurigaan dan kecemburuan sosial dimasyarakat terhadap masyarakat yang

tidak mendapat bantuan langsung tunai dana desa tersebut

7
1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penulis ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membuka

pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan ilmu sosial khususnya bidang

masyarakat dan pembangunan sosial dengan ikut berpartisipasi langsung dengan

masyarakat berperan mengawasi dan kritis terhadap kebijakan kebijakan sosial.

1.6.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Masyarakat

Penulis ini sebagai bahan masukan bagi masyarakat desa Berinang Mayun

dan dengan adanya bantuan langsung tunai tersebut dapat bermanfaat bagi

masyarakat yang menerima dan digunakan sesuai kebutuhan sehari-hari.

2. Bagi Pemerintah

Sebagai tanggung jawab pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat

yang terkena dampak dari COVID 19, dan melindungi dan menjaga masyarakat

yang kurang mampu sehingga bisa mendorong perekonomian dan menjamin

kesehatan masyarakat guna peran pemerintah dalam melindungi masyarakat

menangani dari wabah COVID 19 khususnya masyarakat yang tidak mempunyai

mata pencarian.

8
3. Bagi Peneliti

Peneliti ini selain memperoleh gelar juga bisa juga menambah ilmu dan

wawasan serta informasi yang bisa dipratekan langsung selama diperkuliahan dan

untuk bahan dalam mengembangan ilmu pengetahuan sosial masyarakat serta

mendapat pengalaman.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Konsep

2.1.1. Kebijakan Sosial

Kebijakan pada biasanya dibuat untuk mengambil keputusan untuk

memperlihatkan suatu perhatian dalam memperkuat kehidupan diruang lingkup

organisasi dan pemerintahan. Kebijakan mesti terbuka dari implikasi dan distingsi

yang mengcangkup dalam kata politis, yang selalu diyakini bahwa didalam suatu

kebijakan ada keberpihakan yang berkelanjutan dalam kepentingan. Kebijakan

merupakan bentuk dari keputusan yang berfungsi untuk memperoleh tindakan yang

bertanggung jawab dengan melaksanakan kepatuhan dari peraturan yang dibuat

oleh organisasi maupun pemerintahan. Adapun kebijakan publik merupakan

rangkaian pilihan yang lebih kurang saling berhubungan (termasuk keputusan yang

tidak bertindak) yang dibuat oleh lembaga negara dan pejabat pemerintah.

Kebijakan merupakan tuntutan dari isu isu agar para pembuat kebijakan memilih

atau merasa terdorong untuk melakukan suatu tindakan baik yang bersifatnya

agenda sistemik maupun agenda lembaga atau pemerintah.

Kebijakan sosial adalah salah satu bentuk dari kebijakan publik, kebijakan

sosial merupakan ketetapan pemerintah yang dibuat untuk menanggapi isu isu yang

bersifat publik, yakni mengatasi mengatasi masalah sosial atau memenuhi

kebutuhan masyarakat banyak ( bessant watts,dalton dan smith 2006 : 4)

10
Kebijakan sosial menunjukan apa yang dilakukan oleh pemerintah sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pemberian beragam

tunjangan pendapatan, pelayanan kemasyarakatan dan program program tunjangan

sosial lainnya.Kebijakan publik merupakan ketatapan yang menentukan individu

dengan tingkatan pendekatan pendekatan tindakan perilaku secara garis besar yaitu

pemerintah dan lembanga yang mempunyai kekuasaan publik Sebagai keputusan

yang mengikat publik, Kebijakan publik dilakukan oleh kekuatan politik yang

mengatur kewenangan publik yang mendapat wewenanga dari masyarakat melalui

suatu proses pemilihan umummnya dengan melibatkan masyarakat.

Adapun Pengertian Kebijakan Publik Menurut Para Ahli sebagai berikut

1. Wol (1966)

Pengertian kebijakan publik menurut Wol adalah sejumlah aktivitas

pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung

maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

2. Thomas Dye

Pengertian kebijakan publik menurut Thomas Dye adalah segala sesuatu yang

dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus

dilakukan dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus terdapat

pertimbangan yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang

besar bagi warganya dan berdampak kecil dan sebaliknya tidak menimbulkan

persoalan yang merugin, walaupun demikian pasti ada yang diuntungkan dan ada

11
yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan

suatu kebijakan.

3. Carl Friedrich

Pengertian kebijakan publik menurut Carl Friedrich adalah sebuah usulan

arah tindakan atau sebuah kebijakan yang diajukan oleh seseorang, kelompok atau

sebuah pemerintah agar untuk mengatasi suatu hambatan atau untuk memanfaatkan

sebuah kesempatan pada sebuah lingkungan tertentu dalam rangka untuk mencapai

suatu tujuan atau dapat merealisasikan suatu sasaran.

2.1.2. Bantuan Langsung Tunai (BLT Dana Desa)


Bantuan langsung tunai merupakan sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh

pemerintah yang memiliki tujuan dan alasan tertentu. Bantuan langsung tunai

adanya dari tindakan pemerintah yang berisikan nilai-nilai tertentu yang ditunjukan

untuk mengatasi persoalan publik dengan memanfaat sumber daya yang tersedia

persoalan publik yang dimaksud mengatasi kemiskinan.

Bantuan langsung tunai dana desa ( BLT dana desa ) adalah yang berupa uang

tunai yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang mengalami dampak

pandemi COVID 19, bantuan langsung tunai merupakan bantuan sosial yang

berasal dari dana desa yang diperuntukan untuk masyakat miskin yang rentan

secara ekonomi dan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi

COVID 19 dipedesaan. Adapun besar nilai bantuan langsung tunai ( BLT dana

desa ) RP 600.000 setiap bulan untuk setiap keluarga miskin yang diberikan selama

tiga dalam penyalurannya.

12
2.1.2.1 Bentuk Bantuan Untuk Korban COVID 19

Pemerintah memberikan bantuan sosial sebagai bentuk tanggung jawab

negara kepada masyarakat. Pemberian bantuan sosial kepada masyarakat bukan hal

yang baru dilakukan pemerintah bahkan kegiatan rutin yang diberikan kepada

masyarakat sesuai dengan tingkat kemiskinan masyakarat sebagai penerima

bantuan sosial dalam bentuk yang beragam. Kebijakan program yang secara khusus

dibuat untuk mengatasi problematik sosial akibat pandemi COVID 19, pemerintah

menjawab problem sosial akibat pandemi itu diwujudkan dalam program jaring

pengaman sosial bagi keluarga miskin.

Adapun berbagai jenis bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang

terkenal dampak COVID-19 diantaranya :

1. Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)

2. Program Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

3. Bantuan Santunan Kematian

4. Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa)

5. Program Kartu Sembako

6. Program Kartu Pra Kerja

7. Pembebasan Biaya Listrik (Program-Non- Reguler)

13
2.1.2.2 Prosedur Penyaluran Bantuan Langsung Tunai

Bantuan langsung tunai dana desa merupakan dana bantuan sosial yang

berasal dari anggaran desa yang disalurkan kepada warga desa yang mengalami

dampak pandemi COVID 19 baik secara kesehatan maupun ekonomi oleh karena

itu Pemerintah telah mengupayakan beberapa tindakan guna menekan berbagai

dampak yang dirasakan masyarakat akibat pandemi COVID 19.

Dalam melakukan pengumpulan data, pemerintah desa dan seluruh staf desa

akan menghimpun data terlebih dahulu masyarakat mana saja yang masuk dalam

kriteria penerima BLT dana desa.

Berikut adalah prosedur pendataan BLT dana desa yang dilakukan oleh perangkat

desa :

1. Yang pertama pendataan BLT dana desa dilakukan oleh kepada dusun dan

para anggota relawan penanganan COVID 19, di dusun setempat setelah

data terkumpul, selanjutnya pendataan akan diproses pada ruang lingkup

desa.

2. Selanjutnya hasil pendataan keluarga penerima bantuan langsung tunai

(BLT dana desa) kemudian kepada desa dan perangkata desa melakukan

rapat untuk pengeceka data masyarakat penerima bantuan langsung tunai

dana desa.

3. Setelah kepala desa dan perangkat desa selesai membahas pengecekan data

masyarakat penerima bantuan langsung tunai, data tersebut disetujui dan

dilakukan penandatanganan dokumen hasil rapat (pendataan) oleh kepala

14
desa, dokumen tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada pihak

kecamatan.

2.1.3 COVID 19

COVID 19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh oleh virus corona.

Nama ini diberikan oleh WHO (world Health Organzation) sebagai nama resmi

penyakit ini. COVID merupakan singkatan dari corona virus disease 2019, COVID

19 yaitu penyakit yang menyebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran

pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas, serta

nyeri tengrokan.

Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat

menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui

menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa sehingga penyakirt yang lebih

parah, COVID 19 merupakan wabah virus yang berasal dari china wuhan pada

tahun 2019 hingga menyebar ke semua negara termasuk di indonesia virus COVID

19 ini sangat mengancam kesehatan masyarakat.

15
2.2 Kajian Teori

2.2.1 Kebijakan Sosial

Kebijakan sosial adalah bagian dari kebijakan publik, dengan demikian

kebijakan publik lebih luas cangkupanya dari pada kebijakan sosial. Menurut

Lindenthal ( Tribowo dan Subono, 2009 : 4 ) kebijakan sosial menjadi penting

secara hakikat merupakan wujud dan kewajiban negara untuk menjamin pemenuhi

hak sosial dan ekonomi warga negara. Lebih lanjut menjelaskan kebijakan sosial

dibutuhkan untuk mengoptimalkan pencapaiaan keadilan dan kesejahteraan sosial

bagi warga negara dengan menekan tingkat kemiskinan memperbaiki standar

hidup, menjaminkan ketersediaan skema perlindungan terhadap resiko- resiko

sosial, serta mewujudkan kondisi kerja yang layak. Kebijakan ini dalam pandangan

Lindenthal ( Tribowo dan Subono, 2009:4-5 ) dinilai berperan penting dalam

mewujudkan solidaritas sosial dengan memungkinkan terjadinya proses redistribusi

antar kelompok dalam masyarakat, memperkukuhkan kohesidan stabilitas sosial

serta mengodisikan demokrasi.

2.2.2 Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

melakukan beberapa kegiatan barbasis bergotong royong dalam masyarakat

disebut adaya suatu perubahan. Pemberdayaan merupakan suatu upaya untuk ikut

berperan aktif dalam pembangunan desa ( Umanailo 2019 ) salah satu dampak

positif pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, yaitu masyarakat yang

mampu mengambil tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.

16
Pemberdayaan masyarakat merupakan bentuk dari pembangunana yang

berpusat pada manusia. Pemberdayaan masyarakat merupakan bentuk

pembangunan yang direncanakan, sesuai dengan potensi, masalah, dan kebutuhan

masyarakat. Pemberdayaan di tunjukan agar masyarakat mampu berdaya, memiliki

daya saing, menuju kemandirian. Oleh karena itu dalam proses pembangunan di era

globalisasi, pemberdayaan merupakan bentuk pembangunan yang sangat penting.

Pemberdayaan adalah suatu proses untuk memberikan daya kekuasaan (

power ) kepada pihak yng lemah yang terlalu berkuasa ( powerfull ) sehingga

terjadi kesimbangan ( Djohani , 2003 ). Menurut Rappaport ( 1984 ) pemberdayaan

adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, komunitas, diarahkan agar

mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupanya.

Pengertian pemberdayaan ( empowerment ) tersebut menekankan aspek

pendelegasi kekuasaan, memberi wewenang, atau pengalihan kekuasaan kepada

individu atau masyarakat sehingga mampu mangatur diri dan lingkunganya sesuai

dengan keinginan potensi, dan kemampuan yang di milikinya.

Menurut parsons ( 1994 ) pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh keterampilan pengatahuan dan kekuasaan yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupanya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.

Menurut Ife ( 1995 ) pemberdayaan adalah menyiapkan kepada masyarakat berupa

sumber daya, kesempatan, pengatahuan dan keahlian untuk meningkat kapasitas

diri masyarakat di dalam menentukan masa depan mereka, serta berpartisipasi dan

mempengaruhi kehidupan komunitas dalam masyarakat itu sendiri.

17
2.3 Hasil Penelitian yang Relevan

Sebelumnya melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa

hasil penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan penelitian lakukan. adapun

dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu sebagai berikut :

1. Yusrizal ( 2020 ) penelitian tentang : Tanggung Jawab Negara Terhadap

Pengawasan Bantuan Sosial Selama Pandemi Covid-19 Blang Pulo,

Lhokseumawe, Kec. Muara Satu Aceh, Indonesia metode yang digunakan

kualitatif deskriptif, hasil penelitian menunjukan pertama, dalam pemberian

Bantuan Sosial kepada masyarakat dalam upaya mengatasi dampak pandemik

global Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) kedua, konseptual bentuk

pengelolaan serta pengawasan dari anggaran yang begitu besar diperuntukkan

untuk bantuan sosial dalam perspektif hukum beserta peran masyarakat dalam

pengawasan.

Penelitian ini relevan yang di lakukan dengan penulis, untuk melakukan

penelitian tentang Peran Perangkat Desa Dalam Upaya Penyaluran Program

Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Tengah Pasca Covid -19 di Desa Berinang

Mayun Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak. Persamaan pada penelitian ini

adalah mempunya kesamaan dalam pembahasan tentang program dalam

penyaluran bantuan bantuan langsung tunai metode penelitian ini sama sama

menggunakan metode kualitatif dan deskriptif. Sedakan perbedaan pada

penelitian ini adalah penulis terdahulu membahas tentang Tanggung Jawab

Negara Terhadap Pengawasan Bantuan Sosial Selama Pandemi Covid-19

Blang Pulo, Lhokseumawe, Kec. Muara Satu Aceh, Indonesia yaitu peran

18
tanggung jawab negara terhadap pengawasan bantuan sosial, sedangkan penulis

membahas peran perangkat desa dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT

Dana Desa ) di Desa Berinang Mayun Kecamatan menyuke Kabupaten Landak.

2. Carly Erfly Fernando Maun ( 2020 ) peneliti tentang : Efektivitas Bantuan

Langsung Tunai Dana Desa Bagi Masyarakat Miskin Terkena Dampak Covid-

19 di Desa Talaitad Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan

metode yang digunakan deskriptif kualitatif hasil penelitian menunjukan

pertama untuk menilai keefektivitasan adalah ketepatan waktu. Untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau program maka perencanaan dalam

menentukan waktu mutlak diperlukan .kedua Untuk mengetahui ketepatan

waktu penyaluran bantuan langsung tunai dana desa, terlebih dahulu dipaparkan

mengenai mekanisme pendataan calon penerima BLT dana Desa.

Penelitian ini relevan yang dilakukan penulis untuk melakukan penelitian

tentang Peran Perangkat Desa Dalam Upaya Penyaluran Program Bantuan

Langsung Tunai (BLT) di Tengah Pasca Covid -19 di Desa Berinang Mayun

Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak.persamaan dalam penelitian ini yaitu

pada obyek penelitian sama sama membahas tentang bantuan langsung tunai

dana desa pada masa pandemi covid-19, perbedaanya adalah penelitian

terdahulu membahas tentang efektivitas Bantuan Langsung Tunai dana desa

untuk masyarakat miskin di desa Talaitad kecamatan Suluun Tareran kabupaten

Minahasa Selatan.sedangkan dalam penelitian ini peneliti fokos pada Peran

Perangkat Desa Dalam Upaya Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai

19
(BLT) di Tengah Pasca Covid -19 di Desa Berinang Mayun Kecamatan

Menyuke Kabupaten Landak.

Tabel di bawah ini merupakan hasil penelitian yang relavan di lakukan oleh

peneliti laindengan judul, hasil penelitian, persamaan maupun perbedaan sebagai

berikut :

Tabel

Beberaapa Penelitian Yang Dilakukan Oleh Peneliti Lain Deangan Judul,

Hasil Penelitian, Persamaan, Dan Perbedaan Sebagai Berikut :

Peneliti Judul Hasil Peneliti Persamaan Perbedaan

Yusrizal Tanggung dalam program perbedaan

2020 dari Jawab Negara pemberian dalam pada

Universitas Terhadap Bantuan penyaluran penelitian ini

Malikussaleh Pengawasan Sosial kepada bantuan adalah penulis

. Bantuan masyarakat bantuan terdahulu

Sosial Selama dalam upaya langsung membahas

Pandemi mengatasi tunai metode tentang

Covid-19 dampak penelitian ini Tanggung

Blang Pulo, pandemik sama sama Jawab Negara

Lhokseumawe global Corona menggunaka Terhadap

, Kec. Muara Virus Disease n metode Pengawasan

Satu Aceh, 2019 (Covid- kualitatif dan Bantuan

Indonesia 19) deskriptif Sosial Selama

20
Pandemi

Covid-19

Blang Pulo,

Lhokseumawe

, Kec. Muara

Satu Aceh,

Indonesia

konseptual

bentuk

pengelolaan

serta

pengawasan

dari anggaran

yang begitu

besar

diperuntukkan

untuk bantuan

sosial dalam

perspektif

hukum beserta

peran

masyarakat

21
dalam

pengawasan.

Carly Erfly Efektivitas untuk menilai persamaan perbedaanya

Fernando Bantuan keefektivitasa dalam adalah

Maun (2020) Langsung n adalah penelitian ini penelitian

Tunai Dana ketepatan yaitu pada terdahulu

Desa Bagi waktu. Untuk obyek membahas

Masyarakat melaksanakan penelitian tentang

Miskin suatu kegiatan sama sama efektivitas

Terkena atau program membahas Bantuan

Dampak maka tentang Langsung

Covid-19 di perencanaan bantuan Tunai dana

Desa Talaitad dalam langsung desa untuk

Kecamatan menentukan tunai dana masyarakat

Suluun waktu mutlak desa pada miskin di desa

Tareran diperlukan masa Talaitad

Kabupaten pandemi kecamatan

Minahasa covid-19 Suluun

Selatan Tareran

kabupaten

Minahasa

Selatan

22
2.4 Kerangka Pikir

Melalui kerangka pikiran ini penulis membuat suatu mengidenfikasi bentuk

tanggung jawab pemerintahan desa dan perangkat desa dalam membantu

masyarakat yang terkena dampak dari covid -19. Pemerintah desa menganggarkan

bantuan sosial melalui dana desa yaitu bantuan langsung tunai ( BLT) pemerintah

desa dan perangkat desa ikut berpartisipasi langsung dalam penyaluran bantuan

langsung tunai ( BLT ) kepada masyarakat yang menerima bantuan langsung tunai.

Kepala desa sebagai pemimpin dalam menyelenggarakan pemerintah desa

telah diatur dalam undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, beberapa di

antara nya yaitu : memimpin penyelenggaraan pemerintah desa, memegang

kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa, menetapkan peraturan desa,

menetapkan anggaran dan pendapatan belanja desa membina kehidupan

masyarakat desa, membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa membina

dan meningkat perekonomian desa serta mengintergrasikan nya agar mencapai

skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran desa mengembangakan

sumber pendapatan desa, mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagai

kekayaan negara guna meningkat kesejahtraan masyarakat desa.

23
2.5 Alur Pikir

Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Tengah Pasca COVID 19

di Desa Berinang Mayun Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak

Identifikasi Masalah

1. Terjadi keterlambatan dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat

yang menerima bantuan tersebut karena disebabkan keterlambatan dari pihak perangkat

desa dalam Pengimputan data calon penerima bantuan langsung tunai.

2. Adanya manipulasi data dalam mendataan calon penerima bantuan langsung tunai.

3. Terjadinya kecemburuan sosial dilingkungan masyarakat yang tidak mendapat bantuan

langsung tunai

Pendapat / Teori

Lindenthal ( Tribowo dan Subono, 2009 : 4 ) kebijakan sosial menjadi penting secara

hakikat merupakan wujud dan kewajiban negara untuk menjamin pemenuhi hak sosial dan

ekonomi warga negara.

Menurut Rappaport ( 1984 ) pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat,

organisasi, komunitas, diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupanya.

Output

1. Untuk mendeskripsikan imlementasi kebijakan bantuan langsung tunai (BLT)

2. Ingin mengidentifikasi berbagai hambatan dalam penyaluran program bantuan langsung tunai

3. Untuk mengidentifikasi langkah pemerintahan desa supaya tidak terjadi kecemburuan sosial
24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Secara umum jenis penelitian ada 2 ( dua ) yaitu bentuk kuantitatif deskriptif

dan jenis kualitatif deskriptif. Sesuai dengan pendapat creswell penelitian kualitatif

merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh

sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau

kemanusian, penelitian kualitatif digunakan untuk mengambarkan atau melukis apa

yang sedang diteliti dan yang Harrison berpendapat bahwa penelitian kualitatif

diartikan sebagai paradigma.

Metode kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif

yaitu ucapan ayau tulisan dan perilaku yang diamati dari orang-orang ( subjek ) itu

sendiri. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah metode kualitatif karena

permasalahan belum jelas secara holistik, kompleks, dinamis, dan penuh makna

sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersedut dijaring dengan metode

penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti tes, kuesioner, pedoman wawacara.

Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam,

menentukan pola, hipotesis dan teori. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai

pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, tingkah laku, yang dapat di amati,

penelitian kualitatif deskriptif untuk mengambarkan atau melukiskan tentang apa

yang sedang diteliti dan berusaha memberikan gambaran yang jelas secara

mendalam tentang fenomena yang terjadi menjadi pokok permasalahan. Metode

25
penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomenasosial dan

lingkungan yang terdiri atas pelaku kejadian, tempat, waktu.

3.2 Langkah -Langkah Penelitian

Langkah penelitian yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi awal

dimulai dari informasi kunci yang dianggap mengatahui secara detail dan

mendalam tentang permasalahan penelitian, kemudian untuk memperoleh

informasi yang lebih mendalam, maka penjaringan informasi dilanjutkan pada

subjek penelitian. Selanjutnya dalam memperoleh datanya yang diperlukan penulis

melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

3.2.1. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan data atau informasi dari berbagai sumber

kepustakaan melalui buku-buku, jurnal serta perpustakaan universitas

tanjungpura dan perpustakaan dearah provinsi kalimantan barat. Penulis juga

mencari sumber-sumber informasi melalui internet berupa penelitian

terdahuluan yang berkaitan langsung dengan masalah yang akan diteliti.

3.2.2 Studi Lapangan

Studi lapangan merupakan penelitian yang secara langsung kelapangan untuk

mendapatkan data dan mengumpulkan data secara rinci dan akurat melalui

observasi kelokasi penelitian yakni di Desa Berinang Mayun Kecamatan

Menyuke Kabupaten landak.

26
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Berinang Mayun Kecamatan

Menyuke Kabupaten Landak Kalbar. Peneliti memilih lokasi di desa berinang

mayun dikarenakan di desa ini terjadi keterlambatan perangkat desa dalam

penyaluran bantuan langsung tunai ( BLT Dana Desa ) maka dalam hal itu peneliti

tertari untuk melakukan sebuah penelitian.

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian

3.4.1 subyek penelitian

Subyek penelitian ini yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepala desa, dan semua perangkat desa harus dilibatkan dalam penyaluran

bantuan langsung tunai supaya dalam penyaluran cepat dan tertib harus

mengikuti protokol kesehatan

2. Masyarakat Desa Berinang Mayun yang menerima bantuan langsung tunai

harus menggunakan masker dan mencuci tangan dan bantuan harus

digunakan sesuai dengan kebutuhan

3.4.2 Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah peran perangkat desa dalam penyaluran

bantuan langsung tunai dimana dalam penyaluran harus secara transparan dan

terbuka kepada seluruh masyarakat desa yang menerima bantuan langsung

tunai ( BLT -Dana Desa )

27
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara

lain : menggunakan teknik observasi , wawancara , dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Observasi ( pengamatan ) merupakan dilakukan penelitidengan cara terjuan

langsung kelapangan atau tempat yang akan diteliti baik pengamatan secara

langsung maupun tidak, dimana hal ini untuk mendapatkan data dilapangan

khususnya dilokasi penelitian yaitu : di Desa berinang Mayun Kecamatan

Menyuke Kabupaten landak untuk mengecek kebenaran dan memperkuatkan

hasil wawancara dengan informasi.

3.5.2. wawancara

Wawancara adalah cara-cara memperoleh data yang berhadapan langsung

bercakap-cakap baik antara individu dengan individu maupun individu

dengan kelompok.sebagai mekanisme komunikasi pada umumnya

wawancara dilakukan sesudah observasi

3.5.3 Dokumentasi

Merupakan catatan peristiwa yang dilakukan oleh subyek penelitian sebelum

yang berkaitan Dokumentasi dengan permasalahan yang diteliti.Dokumen

juga berbentuk tulisan, gambar, dan lain-lain.

28
3.6 Instrumen atau Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasil yang lebih

baik, dalam arti dari lebih cermat, lengkap dengan sistematis sehingga lebih mudah

di olah, sugiyono ( 2012: 59) menjelaskan pengumpulan data dalam kualitatif lebih

tergantung pada diri sendiri sebagai alat pengumpul data, analisis, penafsiran, data,

dan pada akhirnya dia memperoleh hasil penelitiannya.

Pada penelitian ini instrumen utama dalam pengumpulan data adalah peneliti

sendiri, sedangkan alat bantu yang digunakan dalam penelitian sebagai penunjang

instrumen utama guna kelancaran dalam mencari dan menggali data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.6.1 Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah alat pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung dan mencatat segala setiap gejala yang tampak pada

saat penelitian dilakukan , hal ini dilakukan guna mendapatkn data yang

sebenarnanya

3.6.2 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun secara

sistematis, sebagai panduan penelitian pada waktu mengadakan wawancara

dengan informasi.dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan

para informasi menggunaka pedoman yng sudah ada. Dalam melakukan

wawancara pertanyaan dalam pedoman tersebut bisa ditambah atau

29
dikurangi, sesuai dengan kondisi dan kecukupan informasi yang dibutuhkan

dalam pnelitian ini.

3.6.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu merupakan catatan yang sudah berlalu yang berupa

tuulisan, gambar atau karya monumentum dari seseorang. Studi dokumentasi

merupakan pelengkapan dari penggunakan metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif.

. 3.7 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data adalam proses mengorganisirkan dan mengurutkan data

kedalam pola kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotensis kerja seperti yang berdasarkan oleh data. Data yang

terkumpul dapat berupa catatan lapangan dan peneliti, gambar / foto dokumen seta

jurnal dan artikel :

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Mengolah data mempersiapkan data untuk dianalisis, langakah ini

melibatkan transkrip wawancara men-scanning materi, mengetik data

lapangan, atau memilih melah dan menyusun pada sumber informasi.

2. Membaca keseluruhan data langkah pertama adalah membangun general

sence atas informasi diperoleh dan merefleksikan maknanya secara

keseluruhan.

30
3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data ciding merupakan

proses mengolah materi / informasi menjadi segmen-segmen tulusan

sebelum memakainya. Langkah ini melibatkan beberapa mengambil data

tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan

mensegmentasikan kalimat-kalimat.

4. Terapkan proses coding untuk mendepripsikan setting orang kategori dan

tema yang akan di analisis. Deskripsi ini melibatkan usaha menyampaian

informasi secara detail mengenai orang-orang lokasi-lokasi atau peristiwa-

peristiwa dalam setingan tertentu.

5. Menunjukan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali

dalam narasi / laporan kualitatif.

6. Langkah terakhir dalam analisis data adalah menginterprentasi atau

memaknai data.

3.8 Teknik Keabsahan Data

Adapun Teknik Keabsahan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode trigulasi, menurut Sugiyono (2012:327) merupakan teknik

pengumpulan data dan sumber yang telah ada peneliti menggunakan observasi,

partisipasi, wawancara, dan dokumentasi untuk data yang sama secara serentak.

Menurut Moeleong (2014:330) trigulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu.

31
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
Ahmad, Wiyono. 2020. Program Pengaman Sosial Ditengah Pandemi Covid-19
Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik. Bandung: CV. Pustaka Setia
Anwas, Oos, M. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung: CV.
Alfabeta
Fitriani, Nurin. 2020. Revitalisasi dan Pengolaan Desa Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat. Yogyakarta: CV. Bilding Nusantara
Handoyo, Eko. 2012. Kebijakan Publik. Semarang: widya karya
Huraerah, Abu. 2019. Kebijakan Perlindungan Sosial. Bandung: Nuasa Cendekia
Mulyadi, Deddy. 2016. Studi Kebijakan Publik Dan Pelayanan Publik. Bandung:
CV. Alfabeta
Prawiradinata, Rudy. 2020. Panduan Pendataan Bantuan Langsung Tunai–
Dana Desa (BLT-Dana Desa). Jakarta:
Suharto, Edi. 2013. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: CV.
Alfabeta
Sumber Jurnal :

Iping, Basco. 2020. Perlindungan Sosial Melalui Kebijakan Program Bantuan


Langsung Tunai (BLT) Di Era Pandemi Covid-19, Tinjauan Perspektif
Ekonomi Dan Sosial. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial,
Universitas Ekasakti, Padang. Diakses pada 19 Juli 2020
https://dinastirev.org/JMPIS/issue/view/13
Kamis, Yusuf. 2018. Pola Pengawasan Pemerintah Dalam Penyaluran Bantuan
Langsung Tunai Terhadap Masyarakat Miskin di Kelurahan Gurabati
Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan. Jurnal: Aksara Public,
Ilmu Administrasi Negara, Universitas Nuku, Tidore Maluku Utara. Diakses
pada 23 November 2018.
http://aksarapublic.com/index.php/home/article/view/134/128

32
Manola, Malau. 2020. Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam
Mendistribusikan Bansos Tepat Sasaran Kepada Masyarakat Yang
Terdampak Covid 19 (Studi Kasus Di Desa Sihombu Kecamatan Tarabintang
Kabupaten Humbang Hasundutan). Jurnal Ilmu Administrasi Negara,
Universitas hkbp Nommensen Medan. Diakses pada 10 Mei 2020.
http://183.91.64.37/handle/123456789/4805

Sumber Artikel dan Situs Berita Online :

Asteria, Desi, dan Kartika Sari. 2020. ‘ Prosedur Penerimaan Bantuan Percepatan
Penanganan Virus Corona Diakses 24 Maret 2020.
https://kabar24.bisnis.com/read/20200324/15/1217647/ini-prosedur-
penerimaan-bantuan-percepat-penanganan-virus-corona.
Firmanda, Tommy. 2020. ‘ Program Bantuan sosial dari pemerintah ’ Diakses 28
Mei 2020. https://aidran.org/2020/05/28/program-bantuan-sosial-dari-
pemerintah-indonesia-di-masa-pandemi-covid-19.
Ihsanuddin. 2020. ‘ Bantuan Pemerintah selama paandemi ’ Diakses 26 Agustus
2020. https://nasional.kompas.com/read/2020/08/26/09222471/ada-7-
bantuan-pemerintah-selama-pandemi-covid-19-berikut-rinciannya?page=all.
Prabandari, Ayu I. 2020. ‘ Mekanisme Pendataan dan Penyaluran BLT Dana Desa
Untuk Mengatasi Dampak Covid 19 ’ Diakses 22 April 2020.
‘’https://www.merdeka.com/jateng/ini-mekanisme-pendataan-dan-
penyaluran-blt-dana-desa-untuk-atasi-dampak-covid-19-kln.html

Perundangan – undangan :

Peraturan Menteri Desa Nomor 6 Tahun 2020 yang terbit 14 April 2020 tentang
perubahan atas peraturan menteri desa, pembangunang daerah tertinggal, dan
tranmigrasi Nomor 11 tahun 2019 tentang prioritas pengunaan dana desa
tahun anggaran 2020
Peraturan Menteri Desa Nomor 11 tahun 2019 tentang priopritas penggunaan Dana
Desa Tahun anggaran 2020

33

Anda mungkin juga menyukai