Oleh:
SKOLASTIKA GIGIH PURWANINGSIH
NPM: 195140170P
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Dosen Pembimbing,
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena hanya dengan
rahmat dan pertolongan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Proposal dengan
judul: “Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Menghadapi Persalinan Di Masa Pandemi Covid-19 Di Poliklinik
Obgyn RS Mardi Waluyo Metro”.
Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pada program studi keperawatan Universitas Mitra Indonesia. Proses penyusunan
ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Andi Surya, MM Sekalu ketua Yayasan Mitra Lampung
2. Ibu. Dr. Ir. Hj. Amelia Reny W.A.,MM selaku Rektor Universitas Mitra
Indonesia
3. Bapak Achmad Djamil, SKM.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Mitra Indonesia.
4. Bapak Ns. Budi Antoro, S.Kep.,M.Kep selaku ketua Program Studi
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Mitra Indonesia
5. Ibu Ns. Richta Puspita H M. Kep. selaku pembimbing
6. Seluruh dosen dan staf Pengajar Universitas Mitra Indonesia yang telah
membekali ilmu selama penulis kuliah di Universitas Mitra Indonesia
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah................................................................................. 7
1.4 Tujuan................................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................ 7
1.6 Ruang lingkup....................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kecemasan............................................................................................ 9
2.2 Kehamilan............................................................................................. 17
2.3 Dukungan Sosial................................................................................... 18
2.4 Penelitian Terkait.................................................................................. 21
2.5 Kerangka Teori..................................................................................... 22
2.6 Kerangka Konsep.................................................................................. 22
2.7 Hipotesis............................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 3.1 Definisi Operasional........................................................................25
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................................ 22
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing dan Judul Tugas Akhir
Lampiran 2. Surat Izin Presurvey
Lampiran 3. Surat Balasan Izin Presurvey
Lampiran 4. Informend Consent
Lampiran 5. Kuesioner
Lampiran 6. Jadwal Penelitian
Lampiran 7. Kendali Bimbingan
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Virus ini merupakan virus baru sehingga belum ada bukti yang menunjukkan
peningkatan resiko keguguran. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa
penularan dari ibu ke bayi mungkin terjadi selama kehamilan atau kelahiran
(Penularan Vertikal). Di seluruh dunia terdapat laporan bahwa beberapa bayi
terlahir premature dari beberapa ibu yang tidak sehat dengan Corona Virus.
Tetapi belum jelas apakah virus ini yang menyebabkan kelahiran premature
(UKOSS, 2020).
Corona Virus belum memiliki efek tertentu bagi kehamilan. Di Inggris, 472
wanita hamil dirawat di rumah sakit dengan Corona Virus dengan bayinya
2
Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa satu dari lima bayi lahir premature
dan dirawat di unit neonatal, kurang dari 20 bayi lahir sangat premature.
Penularan infeksi Corona Virus dari ibu ke bayinya adalah rendah (UKOSS,
2020). Uraian diatas membuat peneliti tertarik untuk mengambil variabel
tersebut dikarenakan di masa pandemi Covid-19 ini ibu hamil akan merasa
semakin cemas dalam mempersiapkan persalinannya.
Gangguan cemas merupakan salah satu gangguan psikiatrik yang paling sering
dijumpai. Menurut laporan The National Comorbidity Study, satu dari empat
orang memenuhi kriteria diagnosis untuk setidaknya satu gangguang
kecemasan. Gangguan cemas juga lebih banyak terjadi pada wanita (30,5%)
daripada pria (19,2%) (Sadock, 2015). Gejala cemas yang timbul berbeda-
beda pada setiap individu. Gejala cemas dapat berupa gelisah, pusing,jantung
berdebar, gemetaran dan lain sebagainya. Salah satu sumber stressor
kecemasan adalah kehamilan, terutama pada ibu hamil yang labil jiwanya,
(Ursman, 2016). Pada umumnya seorang ibu yang mengalami kehamilan
untuk pertama kalinya akan merasa senang dan semakin tinggi rasa ingin tahu
terhadap perubahann dirinya dan perkembangan janin. Tetapi disaat yang
sama timbul pula rasa cemas dalam diri ibu hamil, (Shodiqoh, 2014).
Kecemasan ibu hamil dapat timbul khususnya pada trimester ketiga kehamilan
hingga saat persalinan, dimana pada periode ini ibu hamil merasa cemas
terhadap berbagai hal seperti normal atau tidak normal bayinya lahir, nyeri
yang akan dirasakan dan sebagainya (Usman, 2016). Semakin dekatnya jadwal
persalinan, terutama pada kehamilan pertama, wajar jika timbul perasaan
cemas atau takut karena kehamilan merupakan pengalaman yang baru
(Maimunah, 2009).
4
Kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa kehamilan
hingga persalinan, menghambat pertumbuhannya, melemahkan kontraksi otot
Rahim dan lain-lain. Dampak tersebut dapat membahayakan ibu dan janin
(Novitasari, 2013). Sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa ibu
hamil dengan tingkat kecemasan yang tinggi memiliki resiko melahirkan bayi
prematur bahkan keguguran (Astria, 20019). Selain berdampak pada proses
persalinan, kecemasan pada ibu hamil juga dapat berpengaruh pada tumbuh
kembang anak. Kecemasan yang terjadi terutama pada trimester ketiga dapat
mengakibatkan penurunan berat badan lahir (Shahhosseini, dkk, 2015).
Kasus tersebut menyerang semua kalangan, salah satunya adalah ibu hamil.
Hal ini menyebabkan ibu hamil mengalami rasa cemas bahkan sampai
mengalami depresi serta dapat meningkatkan jumlah kematian. Hasil studi
menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami rasa cemas bahkan sampai
stres diakibatkan karena berbagai macam masalah diantaranya adalah
ekonomi, keluarga, pekerjaan, serta kekhawatiran terhadap kehamilan itu
sendiri dan persalinan. Dalam hal ini pandemi covid menjadi salah satu awal
mula sumber permasalahan tersebut. Selain itu, mengakibatkan layanan
kesehatan maternal dan neonatal dibatasi, misalnya seperti adanya
pengurangan frekuensi pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil tertunda.
Keadaan tersebut menyebabkan permasalahan secara psikologi yaitu rasa
cemas pada ibu hamil. Salah satu studi penelitian mengatakan bahwa ibu
hamil hamil mengalami gejala depresif dan dan kecemasan lebih tinggi saat
adanya pandemi covid-19 dibandingkan sebelumnya, termasuk kecendungan
ingin melukai dirinyasendiri. Dalam kondisi tersebut, menimbulkan kondisi
bahaya selama kehamilan sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu
dan janinnya (Nurhasanah, 2020).
Menurut Stuart (2013) faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil
diantaranya yaitu status kesehatan ibu dan bayi, umur, pendidikan, pekerjaan,
ekonomi, dan dukungan keluarga khususnya suami. Hasil data penelitian yang
dilakukan oleh Aprianawati (2017) menunjukan bahwa dukungan suami yaitu
5
Peran suami sangat diharapkan ketika istri sedang hamil atau bersalin.
Pemerintah juga sangat menaruh perhatian terhadap upaya peningkatan peran
laki-laki, yaitu dengan memasyarakatkan program suami siaga (suami siap
antar jaga). Suami harus tahu perkembangan kondisi istri, memberikan
dorongan dan semangat serta lebih memberi perhatian. Ibu bersalin yang
didamping selama persalinan memberikan banyak keuntunganantara lain
menurunkan sectio caesarean (50%), waktu persalinan lebih pendek (25%),
menurunkan pemberian epidual (60%), menurunkan penggunaan oksitosin
(40%), menurunkan penggunaan analgetik (30%) dan menurunkan kelahiran
dengan forcep (40%). Dukungan suami yang diberikan untuk istri dapat
berupamendampingi istri saat kunjungan antenatal, memberikan perhatian
dankasih sayang ekstra saat istri hamil, memberikan tambahan informasi hal-
hali penting dalam merawat kehamilan serta memberikan sarana baik biaya
maupun transportasi untuk melakukan ANC. Dukungan emosional suami
terhadap istri dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan
6
senang dalam diri istri, sehingga istri akhirnya menjadi lebih mudah
menyesuaikan diri dalam situasi kehamilannya tersebut (Fithriany, 2011)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecemasan
2.1.1 Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Individu yang merasa cemas akan merasa tidak nyaman atau takut,
namun tidak mengetahui alasan kondisi tersebut terjadi. Kecemasan tidak
memiliki stimulus yang jelas yang dapat diidentifikasi (Videbeck, 2012).
1. Teori Psikoanalitik
Kecemasan didefinisikan sebagai sinyal adanya bahaya pada
ketidaksabaran. Kecemasan dipandang sebagai akibat dari konflik
psikik antara keinginan tidak disadari yang bersifat seksual atau agresif
dan ancaman terhadap hal tersebut dari superego atau realitas
eksternal. Sebagai respon terhadap sinyal ini, ego memobilisasi
11
penyerta dalam kehamilan, membuat ibu hamil lebih siap dengan semua
kemungkinan yang akan terjadi saat persalinan dan ibu tidak terbebani
dengan perasaan takut dan cemas. Selain informasi dari tenaga kesehatan,
dukungan suami juga merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu
hamil. Dukungan suami dapat mengurangi kecemasan sehingga ibu hamil
trimester ketiga dapat merasa tenang dan memiliki mental yang kuat dalam
menghadapi persalinan (Shodiqoh, 2014).
Selain faktor internal dan faktor eksternal, terdapat pula faktor biologis
dan faktor psikis yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil. Faktor
biologis meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan serta
kelancaran dalam melahirkan bayinya. Sedangkan, faktor psikis seperti
kesiapan mental ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran dimana
terdapat perasaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan
lain, serta masalah-masalah seperti keguguran, penampilan dan
kemampuan melahirkan (Maimunah, 2009).
3. Ketakutan, yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut
ditinggal sendiri, takut pada binatang besar, takut pada keramaian lalu
lintas, dan takutpada kerumunan orang banyak.
4. Gangguan tidur, yaitu sukar masuk tidur, terbangun pada malam hari,
tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi,
mimpi buruk, dan mimpi yang menakutkan.
5. Gangguan kecerdasan, yaitu sukar berkonsentrasi dan daya ingat
buruk.
6. Perasaan depresi, yaitu hilangnya minat, berkurangnya kesenangan
pada hobi, sedih, bangun dini hari, dan perasaan yang berubah-ubah
sepanjang hari.
7. Gejala somatik (otot), yaitu sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan
otot, gigi gemerutuk, dan suara yang tidak stabil.
8. Gejala somatik (sensorik), yaitu tinitus (telinga berdengung),
penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemah, perasaan
ditusuk-tusuk.
9. Gejala kardiovaskular, yaitu takikardi, berdebar, nyeri di dada, denyut
nadi mengeras, perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan, dan detak
jantung seperti menghilang/berhenti sekejap.
10. Gejala respiratori, yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan
tercekik, sering menarik napas, dan napas pendek/sesak.
11. Gejala gastrointestinal, yaitu sulit menelan, perut melilit, gangguan
pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di
perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar
lembek, kehilangan berat badan, dan sulit buang air besar
(konstipasi).
12. Gejala urogenital, yaitu sering buang air kecil, tidak dapat menahan
air seni, amenorrhoe, menorrhagia, perasaan menjadi dingin (frigid),
ejakulasi praecocks, ereksi hilang, dan impotensi.
13. Gejala otonnom, yaitu mulut kering, muka merah, mudah berkeringat,
pusing dan sakit kepala, dan bulu-bulu berdiri/merinding.
17
14. Tingkah laku pada saat wawancara, yaitu gelisah, tidak tenang, jari
gemetar, keningberkerut, muka tegang, tonus ototmeningkat, napas
pendek dan cepat, dan muka merah (Sadock, 2015).
Selain pengaruh gejala diatas, kecemasan memengaruhi pikiran, persepsi,
dan pembelajaran. Kecemasan cenderung menimbulkan kebingungan dan
distorsi persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa.
Distorsi ini dapat menggangu proses pembelajaran dengan menurunkan
konsentrasi, mengurangi daya ingat, dan menggangu kemampuan
menghubungkan satu hal dengan hal yang lain yaitu membuat asosiasi
(Kaplan & Sadock, 2014).
2.2 Kehamilan
2.2.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional, kehamilan adalah
fertilisasi atau penyatuan antara spermatozoa (dari pria) dan ovum (sel
telur dari wanita) yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dari
fase fertilisasi hingga kelahiran bayi, kehamilan normal akan berlangsung
selama 40 minggu yang dibagi menjadi tiga semester yatu trimester
pertama yang berlangsung dalam 13 minggu pertama, trimester kedua
berlangsung antara minggu ke-14 sampai minggu ke-27, dan trimester
ketiga berlangsung dari minggu ke-28 hingga kelahiran (Evayanti, 2015).
Berdasarkan telaah pustaka diatas maka dapat disusun kerangka teori sebagai
berikut:
Hipotesis Alternatif:
Ada hubungan dukungan sosial terhadap tingkat kecemasan ibu hamil
trismester III menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 di Poliklinik
Obgyn RS Mardi Waluyo Metro
Hipotesis Nol:
Tidak ada hubungan dukungan sosial terhadap tingkat kecemasan ibu hamil
trismester III menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 di Poliklinik
Obgyn RS Mardi Waluyo Metro
24
BAB III
METODE PENELITIAN
n = N
1+N(d 2 )
Keterangan:
n : Besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat penyimpangan yang diinginkan (0.1)
n = 102 = 50.49
1 + 102 (0,12 )
Jadi sampel yang digunakan sejumlah 51 orang.
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu hamil trismester III
b. Ibu hamil bersedia menjadi responden
c. Ibu hamil yang tidak mengalami perdarahan selama satu bulan terakhir
d. Ibu hamil dengan keadaan tidak sakit
e. Ibu hamil yang dapat berkomunikasi dengan baik
2. Kriteri Ekslusi
a. Ibu hamil trismeter I dan II
b. Ibu hamil yang mengundurkan diri saat pengambilan data
c. Ibu hamil yang tidak bersedia mengikuti penelitian
penelitian ini definisi operasional dari variabel dapat dilihat pada tabel
berikut.
(Friedman, 2015)
Janiwarty B, Pieter HZ. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan: Suatu Teori dan
Terapannya. Rapha Publishing. Yogyakarta
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. 2015. Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. Edisi 11. Wolters Kluwer
Health. New York-USA.
Stuart GW. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. EGC. Jakarta.
Usman FR, Kundre RM, Onibala F. 2016. Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Menghadapi Persalinan Dengan Kepatuhan Antenatal Care (ANC)
Di Puskesmas Bahu Kota Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp). 4 (1):
1-7.
Informed Consent
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
pertanyaan saya telah di jawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila
Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam
penelitian ini.
________________________
(Nama Lengkap :………………………) (Skolastika Gigih Purwaningsih)
Lampiran 5. Kuesioner
KUESIONER
Identitas diri:
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Berikan tanda(√) pada kolom alternative jawaban yang sesuai dengan keadaan
suami anda. Tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban benar.
Silahkan berikan tanda (√) pada kolom isi sesuai dengan yang anda rasakan saat
ini dengan skala penelian:
Tingkat Kecemasan
No Gejala Kecemasan
1. Saya mengalami perasaan cemas dalam menghadapi persalinan
diantaranya:
□ cemas terhadap proses persalinan
□ firasat buruk menjalani
□ mudah tersinggung dengan orang lain
□ ketegangan menghadapi persalinan
2. Saya mengalami ketegangan menjelang persalinan:
□ merasa tegang
□ lesu
□ tidak bisa istirahat tenang
□ mudah terkejut
□ mudah menangis
□ gemetar
□ gelisah
3. Saya merasa ketakutan akan menghadapi persalinan ditandai dengan:
□ takut gelap
□ orang asing
□ ditinggal sendiri
□ pada binatang besar
□ pada keramaian lalu lintas
□ kerumunan orang banyak
4. Saya mengalami ganggaun tidur menjelang persalinan seperti:
□ sulit tidur
□ terbangun saat malam hari
□ tidur tidak nyenyak
□ bangun dengan lesu
□ banyak mimpi-mimpi
□ mimpi buruk
5. Saya mengalami gangguan terhadap kecerdasan menjelang persalinan
seperti:
□ sukar konsentrasi
□ daya ingat menurun
□ mudah lupa
6. Saya mengalami perasaan depresi menjelang persalinan yang di tandai
dengan:
□ hilangnya minat
□ berkurangnya kesenangan pada hobi
□ sedih
□ perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari
7. Saya mengalai gangguan gejala somatikmenjelang persalinan seperti:
□ nyeri otot
□ kaku
□ kedutan otot
□ gigi gemerutuk
□ suara tidak stabil
8. Saya mengalai gangguan gejala sensorik menjelang persalinan seperti:
□ telinga bordering
□ penglihatan kabur
□ muka merah atau pucat
□ merasa lemas
□ perasan ditusuk-tusuk
9. Saya mengalami gangguan gejala kardiovaskulermenjelang persalinan
seperti:
□ denyut jantung cepat
□ berdebar-debar
□ nyeri dada
□ denyut nadi cepat
□ rasa lesu
10. Saya mengalami gangguan gejala pernapasan menjelang persalinan
seperti:
□ rasa tekanan pada dada
□ rasa tercekik
□ sering menarik nafas panjang
□ merasa napas pendek
11. Saya mengalami gangguan gejala gastrointestinal menjelang persalinan
seperti:
□ sulit menelan makanan
□ berat badan menurun
□ mual muntah
□ nyeri lambung sebelum dan sesudah makan
□ merasa panas di perut
□ sulit buang air besar
12. Saya mengalami gangguan gejala uroginetalmenjelang persalinan seperti:
□ sering kencing
□ tidak dapat menahan kencing
□ tidak datang haid
□ ekresi melemah
13. Saya mengalami gangguangejala autonomy menjelang persalinan seperti:
□ mulut kering
□ mudah berkeringat
□ muka merah
□ bulu-bulu berdiri (merinding)
□ pusing atau sakit kepala
14. Saya mengalami gangguan gejala perilaku dan sikap menjelang persalinan
seperti:
□ gelisah
□ gemetar pada jari-jari
□ mengkerutkan dahi
□ muka tegang
□ otot tegang (tonus otot meningkat)
□ napas pendek dan panjang
Lampiran 6. Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Waktu
Maret April Mei Juni Juli Agustus
2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 Pengajuan
judul
2 Pembuatan
proposal
3 Penyusunan
proposal dan
konsultasi
4 Seminar
proposal
5 Perbaikan
Proposal
6 Pengumpulan
data
7 Penyusunan
skripsi
8 Ujian skripsi
9 Revisi dan
penjilidan
skripsi
Lampiran 7. Kendali Bimbingan