Anda di halaman 1dari 3

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI

DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


“INJEKSI INTRAVENA”

I. FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)


Nama pasien : Tn. R
Dx Medis : Diabetes Melitus
Tanggal & Jam : 23 Oktober 2021. Pk.10.00 Wib
A. Kondisi klien :
1. Alasan masuk RS: pasien mengeluh badan lemas dan mual
2. Data fokus
DS: pasien mengeluh mual dirasakan terus-menerus, mual bertambah
saat menggerakkan badan.
DO: Pasien terlihat lemas dan tidak bertenaga, Tekanan Darah 130/80
mmHg, nadi 88x/mt, respirasi 20x/mt, suhu 36,5⁰ C
B. Diagnosa Keperawatan: Nausea
C. Tujuan dan kriteria hasil:
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
mual teratasi dengan kriteria hasil pasien mengatakan mual berkurang,
pasien tampak nyaman

D. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah memberikan injeksi


intravena
II. FORMAT STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Gigi, saya perawat jaga pada
pagi hari ini
2. Evaluasi/validasi
“Nama bapak siapa?”
“Apakah bapak ingat tanggal lahirnya?”
“Apakah boleh saya melihat gelang tangan bapak?”
3. Kontrak (tujuan, prosedur, waktu dan tempat)
“Apakah bapak pernah alergi obat?”
“Bapak tepat jam 10.00 wib, saya akan memberikan bapak suntikan
pereda mual yang akan disuntikkan lewat vena melalui selang infus.”
“Tujuan dari tindakan ini adalah menghilangkan mual yang bapak
rasakan.”
“Saya akan melakukan tindakan ± 10 menit di ruangan Wijaya Kusuma
no 02 ini.”
“Sebelum saya melakukan tindakan apakah bapak ada keluhan?”.
“Apakah bapak ada pertanyaan?”.
B. Kerja
1. Cuci tangan
2. Atur posisi tidur pasien
3. Lakukan 7 kaidah pemberian obat dngan benar dan aman
4. Hisap obat kedalam spuit dengan menarik plunger sebanyak dosis yang
dibutuhkan dengan teknik aseptic dan antiseptic
5. Keluarkan udara yang ada didalam spuit
6. Pakai jarum yang berukuran kecil (no:22,23)
7. Priksa kepatenan infus dan tanda-tanda phlebitis
8. Pasang pengalas dan dibawah tempat yang akan diinsirsi
9. Lakukan desifeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan alcohol
70% swab sekitar area insersi atau pada tempat area injeksi
10. Masukan jarum suntikan berukuran kecil yang berisi obat kebagian
tengan selang atau karet tempat injeksi
11. Klem selang infus, atau lakukan aspirasi untuk memastikan aliran balik
darah
12. Buka klam dan masukan obat secara perlahan sesuai debgab petunjuk
pemberian obat dari pabrik pembuat obat sambal melihat cairan bagian
ruang drip infus, perhatikan respon pasien.
13. Cabut jarum sambal perhatikan apakah ada kebocoran pada selang bekas
insersi
14. Atur Kembali tetesan infus sesuai program terapi
15. Buang spuit pada tempatnya memperhatikan teknik aman
16. Bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
C. Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif: “bapak saya sudah selesai melakukan injeksi”
“Bagaimana rasanya pak?”
“Apakah ada gatal-gatal atau pusing?”
Obyektif: pasien tampak tenang
2. Kontrak waktu yang akan datang
“bapak nanti jam 11.00 Wib saya akan datang kembali ke ruangan
Wijaya Kusuma no 02 ini untuk mengukur tekanan darah bapak.”
“Sebelum saya tinggalkan apakah bapak ada keluhan?.
“Apakah bapak ada pertanyaan?”
“Ok pak, selamat beristirahat!”

Anda mungkin juga menyukai