Anda di halaman 1dari 5

InisialPasien : Tn.

A
Usia : 63 Tahun
DiagnosaMedis : Ileus Obstruksi
Tanggal Masuk : 13 Oktober 2021
Tanggal dilakukan tindakan : 14 Oktober 2021
1. Diagnosis KeperawatandanDasarPemikiran
Data Subjektif :
o Klien mengatakan nyeri bagian abdomen post op Laparatomi
o PQRST
P : Nyeri terjadi karena luka post operasi
Q : Nyeri tumpul
R : Skala nyeri 4 (NRS 0-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul dengan lama nyeri ±30 menit
Data Objektif :
o KU :Lemah
o Klien nampak meringis
o Klien Nampak gelisah
Diagnosis Keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan agenciderafisik (post operasi)
DasarPemikiran :
Klien masuk di Ar Raudah  pada tanggal 13 Oktober 2021 pukul 10.30 WITA
dengan keluhan nyeri pada luka bekas operasi. Nyeri pada luka bekas operasi dibagian ab
domen.
Pemberian obat ketorolac melalui intravena adalah memberikan obat ketorolac
melalui suntikan kedalam pembuluh darah vena yang dilakukanpada vena anggota
gerak  (Depkes RI 2009)
2. TindakanKeperawatanYang Dilakukan
Melakukan pemberian obat ketorolac melalui injeksi intravena (Bolus)
Tujuan :
Pada umumnya injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses penyerapan
(absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
Indikasi :
o Pasien yang membutuhkan, agar obat yang diberikan dapat dengan cepat
o Pasien yang terusmuntah-muntah
o Pasien yang tidak diperkenankan memasukkan apapun juga lewat mulutnya
KontraIndikasi :
o Imflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi dilokasi injeksi intravena
o Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh darah vena kecil yang
aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena ditungkai dan kaki).
Prosedur:

1. Pra Tahap Interaksi 


a. Mengecek status pasien dan mengkaji kebutuhan pasien terkait pemberian obat 
b. Menyiapkan alat
1) Baki berisi  : 
a) Obat yang akan diberikan (ketorolac 30 mg)
b) Spuit atau disposibel spuit 3 cc.
c) Kapas alcohol atau kassa swap 
d) Jam tangan yang ada detikan 
2) Alat pelindung diri : sarung tangan 
3) Alat tulis, form dokumentasi atau buku catatan injeksi 
c. Menjaga lingkungan : 
1) Atur pencahayaan
2) Jaga privacy klien

2. Tahap Orientasi 
a. Memberikan salam 
b. Mengklarifikasi kontrak atau pemberian obat 
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat 
d. Memberi kesempatan klien untuk bertanya 
e. Mendekatkan alat ke klien 
3. Tahap Kerja 
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
b. Pakai sarung tangan bersih 
c. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar.
d. Atur posisi pasien untuk penyuntikan 
e. Cek kelancaran tetesan infuse sebelum obat dimasukkan 
f. Pastikan tidak ada udara pada suit disposibl yang berisi obat
g. Lakukan desinfeksi dengan kapas akhohol pada daerah tempat penyuntikan dan
stop aliran infus.
h. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit dan masukkan obat
perlahan ke dalam intravena.
i. Setelah selesai, tarik spuit dari selang IV
j. Mengatur tetesan infus sesuai dengan program pemberian cairan.
k. Lakukan observasi terhadap reaksi obat.
l. Membereskan pasien.
m. Membereskan alat-alat.
n. Melepas sarung tangan.
o. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
4. Tahap Terminasi 
a. Mengevaluasi respon pasien.
b. Menyimpulkan hasil kegiatan .
c. Memberi pesan (menjaga posisi dan kelancaran) .
d. Melakukan kontrak selanjutnya (waktu, tempat, topik/kegiatan) .
5. Pendokumentasian 
a. Nama pasien 
b. Jenis obat 
c. Jumlah dosis 
d. Rute pemberian obat 
e. Respon pasien 
f. Hari/tanggal/jam pemasangan
g. Tanda tangan perawat 
3. Prinsip-PrinsipTindakandanRasional
PrinsipTindakan :
o Melakukan tekhnik aseptic dan antiseptic
o Prinsip 7B (Benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu,
benar dokumentasi dan benar informasi).
Rasional :
o Untuk mempertahankan sterilisasi dan obat diberikan tepat pada pasien yang
ditujukan
4. AnalisaTindakanKeperawatan
Pemberian injeksi ketorolac merupakan tindakan kolaborasi keperawatan dimana tindaka
n ini bertujuan untuk mengurangi nyeri pada klien.
5. BahayaYang DapatTerjadi
Pemberian secara bolus lewat infuse harus dilakukan dengan perlahan.
Pemberian obat yang cenderung cepat dapat menyebabkan :
o Trauma pada vena.
o Reaksi hipersensitivitas yang hebat.
6. Hasil Yang Didapat Dan Maknanya
S : Klienmengatakannyeriberkurang
O : Nadi : - 72x/menit, Klientampaklebihrileksdannyaman
A : Masalahteratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan mengajarkan relaksasi napas dalam dan latih mobilisasi
7. TindakanKeperawatan Lain Yang DapatDilakukanUntukMengatasi Diagnosis
Keperawatan Di Atas (Mandiri Dan Kolaboratif)
Mandiri :
o Observasitanda-tanda vital
o Berikan posisi yang nyaman
o Mengajarkan pasien untuk tehknik relaksasi napas dalam
8. EvaluasiDiri
- Klien merasa nyaman
- Rasa nyeri berkurang

9. Kepustakaan
Jitowiyono, S &Kristiyanasari, W. 2012. Asuhan Keperawatan Post Operasi.
Yogyakarta:NuhaMedika.
Lia., Dewi., Vivian N., Sunarsih T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
https://www.katapena.info/2017/02/sop-injeksi-intravena-melalui-selang.html?
m=1Diakses pada tanggal 19 November 2018

Anda mungkin juga menyukai