MAGANG MAHASISWA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Oleh :
Nama Mahasiswa : Citra Dewi Fortuna
NIM : 1711015123
i
PROPOSAL
Kegiatan Magang Mahasiswa
Peminatan : Kesehatan Lingkungan
Upaya Pencegahan Penularan COVID-19 Terhadap Pengelolaan Limbah
Infeksius Rumah Tangga Dari Kegiatan Isolasi atau Karantina Mandiri Di
Masyarakat
Periode 18 Januari s/d 18 Februari 2021
Oleh :
NIM : 1711015123
ii
IDENTITAS PEMAGANG
NIM : 1711015123
Surel : citradewifortunaa@gmail.com
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dalam waktu yang telah
ditentukan dapat menyelesaikan proposal ini, sesuai dengan kondisi dan literature
yang kami peroleh. Proposal Magang Mahasiswa Tahun Akademik 2020/2021
merupakan bagian daripada rangkaian kegiatan magang yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memperoleh gambaran terkait instansi yang berhubungan
dengan kesehatan masyarakat.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak banyak yang bisa
kami lakukan dalam menyelesaikan proposal ini. Untuk itu kami menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya selama
pelaksanaan dan penyusunan proposal ini kepada:
Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi semua
pihak yang berkepentingan. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki oleh setiap insan maka tidak dipungkiri akan terdapatnya berbagai
kelemahan dan kekurangan didalam proposal ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................................ 4
1. Tujuan Umum......................................................................................... 4
D. Manfaat ...................................................................................................... 4
1. Bagi Masyarakat..................................................................................... 4
C. Limbah ..................................................................................................... 13
v
D. Pengelolaan Limbah Dari Kegiatan Isolasi atau Karantina Mandiri Di
Masyarakat Dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019(COVID-
19).............................................................................................................. 15
vi
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Magang 19
vii
DAFTAR ISTILAH
APD : Alat Pelindung Diri
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Persetujuan Magang ........................................................... 27
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih keterampilan bekerja sama.
Fakultas Kesehatan Masyarakat melaksanakan pola magang karena
mengharapkan para lulusan mempunyai kemampuan yang bersifat akademik
dan profesional.
Penyakit adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi dan atau
morfologi suatu organ atau jar tubuh. Penyakit berbasis lingkungan ialah suatu
kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh
yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya
yang memiliki potensi penyakit yang termasuk di dalamnya penyakit menular
(Purnama S.G, 2016). Salah satu penyakit menular ialah COVID-19 yang
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS- COV2). Virus ini dapat menyebar melalui
tetesan kecil (droplet) yang keluar dari mulut dan hidung pada saat bersin
ataupun batuk. Droplet ini dapat jatuh dan menempel pada benda-benda yang
ada disekitar kita, dan kemudian disentuh oleh orang lain sehingga orang
tersebut menyentuh mata, hidung ataupun mulut (Kementerian Kesehatan RI,
2020).
2
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya.
Salah satu upaya dari puskesmas ialah meningkatkan derajat kesehatan
lingkungan di wilayah kerjanya diantaranya adalah pengelolaan sampah yang
terstandar dan pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah maupun
instansi (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah dari
kegiatan magang ini yaitu Bagaimana Upaya Pencegan Penularan COVID-19
Terhadap Pengelolaan Limbah Infeksius Rumah Tangga Dari Kegiatan Isolasi
atau Karantina Mandiri Di Masyarakat ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan program magang adalah untuk
menerapkan kompetensi bidang kesehatan masyarakat dan penyesuaian
sikap dan perilaku di dunia kerja dalam upaya memperkaya pengetahuan
dan keterampilan di bidang ilmu kesehatan masyarakat serta melatih
kemampuan dalam bekerjasama di masa pandemi COVID-19, baik secara
online maupun secara offline.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
4
2. Bagi Instansi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
2. Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
6
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas
adalah :
1. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan
kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan umum
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan
penyakit.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
7
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif
dan efisien.
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).
3. Visi dan Misi Puskesmas
Menurut (Mubarak, 2014) Visi Puskesmas adalah mewujudkan
“Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator utama “Kecamatan
Sehat” adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
8
lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan
dlan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
4. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan
(Mubarak, 2014) antara lain :
a. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive
health care service).
b. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh
(holistic approach).
5. Kegiatan Pokok Puskesmas
9
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna
mencegah gizi buruk.
c. Imunisasi
d. Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak dan
cara menstimulasinya.
2. Upaya Keluarga berencana (KB)
a. Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon
ibu yang mengunjungi KIA.
b. Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan
bekerja sebagai penggerak calon peserta Keluarga Berencana.
c. Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan
IUD, cara –cara penggunaan pil, kondom, dan alat – alat
kontrasepsi lainnya.
10
b. Melaporkan kasus penyakit menular.
c. Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk.
d. Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran
penyakit menular.
e. Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber
infeksi.
f. Memberi imunisasi.
g. Pemberantasan vektor.
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui : pengumpualan
informasi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, dan membuat diagnosis.
b. Melaksanakan tindakan pengobatan.
c. Melakukan upaya rujukan.
8. Kesehatan olahraga.
9. Kesehatan masyarakat.
10. Kesehatan kerja.
11. Kesehatan gigi dan mulut.
12. Kesehatan mata.
13. Kesehatan jiwa.
11
14. Laboratorium sederhana.
15. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan.
16. Kesehatan usia lanjut.
17. Pembinaan pengobatan tradisional.
18. Kesehatan remaja
19. Dana sehat
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-
rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan
pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di
kedua paru (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
12
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan
batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19
termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk
mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur
menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin,
menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta
menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala
penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan
terutama unit gawat darurat (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
C. Limbah
Limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan
manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak
layak dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang.
Limbah merupakan sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya, yang
keberadaannya mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan. Limbah
dihasilkan dari sisa proses produksi baik industri maupun domestik/rumah
tangga (Scundaria, 2000).
13
kertas, plastik dan air cucian. Limbah tersebut mempunyai racun
yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah
tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun,
sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat
mengandung bibitbibit penyakit atau pencemaran biologis seperti
bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik Limbah ini terdiri atas limbah industri atau
limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya
alam yang tidak dapat di uraikan, tidak dapat diperbaharui. Air
limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik,
zat-zat tersebut adalah :
a. Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida
yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industry.
b. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
c. Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan
aluminium
14
rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah ini dihasilkan oleh
kegiatan rumah tangga, bisa berupa sisa-sisa sayuran, bisa juga
berupa kertas, kardus atau karton. Pengolahan limbah rumah tangga
yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan. Adapun pengolahan limbah 15
rumah tangga yang baik disesuaikan dengan jenis limbah rumah
tangga yang dihasilkan.
c. Limbah Industri Limbah ini dihasilkan dari hasil produksi pabrik.
Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam
anorganik dan senyawa arganik, zat-zat tersebut jika masuk ke
perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan
makhluk hidup pengguna air misalnya, ikan, bebek dan makhluk
hidup lainnya termasuk juga manusia.
1. Untuk sarung tangan bekas dan masker bekas guna atau pakai ulang dapat
dilakukan pemanasan atau rebus dengan air panas pada suhu sekurang-
kurangnya 600C, dicuci dengan deterjen dan air, atau direndam pada
disinfektan yang mengandung klor 5%. Setelah kering, sarung tangan dan
masker dapat digunakan kembali.
15
2. Untuk masker dan sarung tangan sekali pakai, langkah-langkah yang harus
dilakukan:
a. Disinfeksi dengan menyemprotkan disinfektan mengandung klor 1%,
b. Kemudian dirusak atau dirobek,
c. Masukkan ke dalam wadah atau kantong plastik khusus,
d. Kemudian masukkan ke dalam wadah atau dropbox yang disediakan di
wilayah masing-masing. Dalam hal belum tersedia wadah, maka setiap
wilayah dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar
tidak dibuang di sembarang tempat.
3. Limbah infeksius seperti bekas kasa, tisu, kapas dimasukkan ke dalam
kantong kuning dan tertutup.
4. Limbah pembalut dan popok sebelum dibuang dibersihkan dulu dengan
membuang tinja pada popok di jamban yang terhubung dengan septic
tank. Popok dan pembalut yang sudah dibersihkan dibungkus dengan
kertas bekas kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik kuning
dalam tempat sampah yang tertutup.
5. Sisa bahan makanan, makanan, kardus/plastik makanan kemasan yang
akan dibuang dimasukkan ke dalam salah satu bekas kardus/plastik yang
ada kemudian masukkan ke dalam kantong plastik kuning dalam tempat
sampah yang tertutup.
6. Limbah yang sudah diikat didisinfeksi sebelum diangkut oleh petugas
kebersihan untuk dikumpulkan di titik pengumpulan atau dropbox yang
telah disediakan.
7. Limbah di titik pengumpulan/dropbox kemudian diangkut dengan
kendaraan khusus atau kendaraan dengan pemisah/sekat limbah infeksius
dan sampah rumah tangga/domestik.
8. Limbah kemudian diserahkan ke pihak pengolah limbah B3 untuk diolah
lebih lanjut.
16
9. Jika tidak ada kantong plastik warna kuning, gunakan kantong sampah
yang tersedia dengan tetap memberikan tanda dengan tulisan limbah
infeksius.
10. Petugas wajib menggunakan APD masker, apron, sarung tangan dan
sepatu boot.
11. Petugas pengangkut/pengolah yang telah selesai bekerja melepas APD dan
segera membersihkan diri dengan mencuci tangan pakai sabun dan air
mengalir kemudian mandi.
12. Penanganan limbah lebih lanjut dalam hal pengumpulan, pengangkutan
dan pengolahan limbah menjadi tanggung jawab Dinas yang memiliki
tugas mengelola limbah di wilayahnya berdasarkan penetapan Kepala
Daerah sesuai Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17
E. Identifikasi Masalah dan Penentuan Prioritas Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Wawancara
b. Observasi
Beberapa Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah
ruang (tempat) pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau
peistiwa, waktu dan perasaan. Alasan peneliti melakukanobservasi
adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku
manusia dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap
terhadap aspek tertentu dan melakukan umpan balik ( feedback )
terhadap pengukuran tersebut.
2. Prioritas Masalah
a. Fishbone
18
penyebab terjadinya variasi proses, dan menganalisis masalah
(Koentjoro, 2007).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat diagram
tulang ikan adalah:
1. Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan.
2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk ke garis
horizontal.
3. Lakukan ”brain storming” (curah pendapat) dan
fokuskanlah pada masing-masing kategori.
4. Setelah dianggap cukup dengan cara yang sama lakukan
untuk kategori utama yang lain.
5. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang
yang lebih kecil.
6. Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klasifikasi
(data) untuk menghilangkan duplikasi, ketidak sesuaian
dengan masalah
7. dan lain-lain.
19
R: Readiness Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian/kemampuan dan Seberapa motivasi.
L: Leverage besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan yang dibahas.
Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi,
kemudian dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya, bila ada
beberapa pendapat tentang nilai skor yang diambil adalah rerata.
Nilai total merupakan hasil perkalian.
CxAxRxL
20
diagram) atau popular pula dengan sebutan diagram tulang ikan
(fish bone diagram).
c. Memeriksa kebenaran penyebab masalah. Karena daftar
penyebab masalah yang disusun baru bersifat teoritis, perlu
dilakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab masalah
(confirmation).
21
b. Memperbaiki prioritas jalan keluar
Setelah melakukan uji lapangan, dilanjutkan dengan
memperbaiki prioritas jalan keluar, yakni dengan
memanfaatkan berbagai faktor penopang, dan bersamaan
dengan itu meniadakan berbagai faktor penghambat yang
ditemukan pada uji lapangan.
22
BAB III
A. Lokasi Magang
Waktu pelaksanaan magang yaitu selama satu bulan, dimulai dari tanggal
18 Januari 2021 – 18 Februari 2021.
C. Jadwal Kegiatan
Waktu
23
Mengidentifikasi masalah program dan
3 menentukan prioritas masalah pada
pelaksanaan kegiatan bagian
Kesehatan Lingkungan di UPTD
Puskesmas Bontang Utara 2.
24
DAFTAR PUSTAKA
Blum, H.L. (1974). Planning for Health: Development and Application of Social
Change Theory. New York: Behavioral Publications.
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi
DepKes R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Depkes RI. 1987. Peran Serta Masyarakat. Jakrta : Depkes RI, Pusat Pembinaan dan
Pelatihan Masyarakat
Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika
25
Mandiri Di Masyarakat Dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019
(COVID-19).
26