Anda di halaman 1dari 2

Pasien mengalami geriatric syndrome dengan gejala tidak

mau makan dan malnutrisi.

P
Patient/
Menurut Gawad dan Rasheedy (2016), anoreksia merupakan
salah satu gejala dari geriatric syndrome. Anoreksia
didefinisikan sebagai hilangnya nafsu makan dan atau
penurunan intake makanan. Gejala ini timbul akibat
akumulasi efek dari gangguan sistem organ yang
menyebabkan pasien lanjut usia. Malnutrisi merupakan status
Population/
nutrisi ketika defisiensi energi, protein dan nutrien lain
Problem
menyebabkan efek samping pada bentuk tubuh, komposisi
tubuh, fungsi organ, atau gejala klinis.

I
Intervention
Pasien diberikan terapi zinc oral untuk meningkatkan nafsu
makan.

C
 Pada jurnal “How does zinc supplementation benefit
anorexia nervosa?” (Birmingham dan Gritzner, 2006),
dijelaskan bahwa kadar zinc pada pasien dengan anorexia
nervosa rendah. Beberapa case reports, case series, dan
open trials mengenai penggunaan suplemen zinc memberi
manfaat untuk pasien dengan anoreksia nervosa (AN).
Comparison Beberapa fungsi reseptor di amygdala pada kondisi AN
dilaporkan abnormal. Zinc adalah mikronutrien esensial
yang dapat mencapai otak melalui sawar darah otak. Zinc
berfungsi memodulasi neurotransmiter di reseptor
termasuk GABA. GABA merupakan salah satu
neurotransmiter yang memberikan efek signifikan pada
AN. Defisiensi zinc dapat terjadi pada kondisi anoreksia.
Defisiensi zinc dapat mengakibatkan penurunan nafsu
makan serta gangguan aktivitas. Kondisi defisiensi zinc
dapat diperbaiki dengan pemberian suplemen zinc atau
makanan tinggi zinc. Di samping itu, pemberian suplemen
zinc meningkatkan kecepatan penambahan BMI pada
pasien AN. Oleh karena itu, penggunaan suplemen zinc
secara rutin terbukti dapat memberikan manfaat untuk
AN.
QUESTION coCOMPONENT

 Pada review article “Zinc Supplementation in Anorexia


Nervosa” (Greenblatt dan Delane, 2018), penurunan nafsu
makan adalah gejala utama dari defisiensi zinc. Hal ini
menunjukkan bahwa zinc memiliki peran penting pada
regulasi intake makanan. Zinc juga dapat memediasi
intake makanan dan nafsu makan dengan mempengaruhi
ekspresi neuropeptida di hipotalamus seperti
Neuropeptida Y (NPY). Data klinis menunjukkan bahwa
respon hormon yang mempengaruhi nafsu makan
terhadap zinc oral mengindikasikan keterlibatan reseptor
zinc pada aktivitas otak dan saluran cerna. NPY juga
diregulasi oleh leptin, yaitu neuropeptida yang berperan
pada manajemen berat badan. Fungsi leptin terganggu
akibat defisiensi zinc sehingga menurunkan lemak tubuh.
Defisiensi zinc mengakibatkan gangguan pada indra
perasa sehingga pasien dengan defisiensi zinc
menurunkan nafsu makan dan cenderung menolak makan
sehingga intake zinc juga menurun.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen zinc
dapat meningkatkan berat badan melalui peningkatan
Dapus

Silveira, L. B., Silvia B. M., Riberio B. O., et al. 2013. Zinc supplementation in the treatment of
anorexia nervosa. Rev Assoc Med Bras, 59 (4): p. 321-324.

Birmingham C. L. dan Gritzner S. 2006. How does zinc supplementation benefit anorexia nervosa.
Eating Weight Disorder, vol. 11: p. e109-e111.

Greenblatt J. M. dan Delane D. D. 2018. Zinc Supplementation in Anorexia Nervosa. Journal of


Orthomolecular Medicine, 33 (1): p.1-14.

Anda mungkin juga menyukai