Anda di halaman 1dari 25

JURNAL READING

Disusun oleh :
Titania Rampai, S.KED
Radianti Frederica, S.KED
Dhimas Reyhan S, S.KED

PEMBIMBING :
drg. Heinz F Simanjuntak., Sp.BM
KEPANITERAAN KLINIK KSM GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2019
Jurnal Reading
PENDAHULUAN
Salah satu maxillofacial trauma
Mandibular Lokasi madibula
Fracture • Prominent
• Unprotected

Leading cause
Dunia  36-70% • Road Traffic Accident
dari maxillofacial • Assault and Violence
fractures

• Pilihan Diet Terbatas


• Susah Mengunyah,
Terapi 
menelan
Intermaxillary
Fixation

Defisiensi Gizi
Tim dengan pelatihan
Nutritional Support
khusus nutrisi
Team (NST)

Tersusun :
• Dokter
• Ahli Nutrisi
• Perawat
• Analis laboratorium
• Apoteker

Penggunaan itervensi NST pada


pasien dengan Oral Cancer Program :
• Assesment Nutrisi,
Management nutrisi yang • Penentuan kebutuhan gizi,
efektif • Rekomendasi untuk terapi
nutrisi yang tepat
MATERIAL AND METHODS
Kasus

Pasien yang datang ke Department of Oral and Maxillofacial Surgery, Saitama Medical Center, Saitama Medical University dari
January 1, 2013- December 31, 2015 dengan mandibular fracture dan di terapi IMF (3 weeks) dengan NST intervention

Kontrol

Patients yang datang ke department dari January 1, 2009 - December 31, 2012 denganr
mandibular fracture dan di terapi dengan IMF tanpa NST intervention
Penurunan Berat Badan(kg and %) Selama 3 minggu periode IMF
dibandingkan anatar kelompok study dan kelompok kontrol.

Pada study group,


Intervensi NST dan penilaian dilakukan 1 minggu sekali pada hari Senin,
dan dilaksanakan lebih dari 3 kali selama treatment
Liquid nutrition diberikan secara Intraorally; IV hyperalimentation dan
pemberian secara NGT tidak dilakukan.

Liquid diet yang digunakan saat intervensi NST termasuk berbagai macam
semi-digestion nutritional
agents.

Intake berdasarkan Harris-Benedict equation :


• Air : 30-40 mL/KgBB
• Protein : 0.8-10 g/KgBB
• Energy dari :
• karbohidrat 50-60%
• lemak : 20-40%
HASIL
Tujuan


Menyelidiki efektivitas tim dukungan nutrisi (NST) untuk cedera mulut pada pasien
dengan fraktur mandibula yang dirawat dengan fiksasi intermaxillary (IMF) selama 3
minggu.

Peserta


25 pasien yang dirawat karena fraktur mandibula oleh IMF dengan intervensi NST (studi
utama).

25 pasien yang diobati tanpa intervensi NST, yang digunakan secara prospektif (kontrol).
Penilaian

Kecukupan Gizi
Berat badan (Energi, protein,
(kg, %)
lemak )

Serum Marker
(albumin Alb, Kekuatan
hemoglobin Hb, CRP
protein reaktif)
cengkeraman
Karakteristik Pasien Dengan dan Tanpa
Intervensi NST.
Berat badan (kg dan %) berkurang secara signifikan di antara
pasien dengan NST dibandingkan pasien tanpa intervensi NST
Perubahan Serum Marker Antara
Pemeriksaan Pertama dan Terakhir
• Penurunan signifikan pada Alb dan CRP
Rasio Sufisensi Energi, Protein dan Lemak

• Satu-satunya perbedaan yang signifikan adalah


energi, ditemukan antara penilaian pertama dan
kedua.
Perbedaan Berat Badan selama Periode Aktif
dan Masa Tunggu NST
• Penurunan berat badan (kg dan%) pasien selama
minggu pertama dan minggu kedua dari periode NST
aktif secara signifikan lebih rendah dari selama masa
tunggu NST.
DISKUSI
Metode pengobatan
reduksi terbuka dan fiksasi
internal
Fraktur
mandibula REDUKSI TERTUTUP DENGAN
IMF

Intervensi NST digunakan untuk


manajemen gizi di Indonesia
satu pertimbangan paling
penting
selama imobilitas dan / atau
Intervensi NST berkurangnya aktivitas otot
adalah pencegahan
Kekurangan Gizi
penurunan berat badan oleh
Penurunan berat badan
pembatasan kalori 
 penurunan
penurunan ukuran dan
kekuatan fisik
kekuatan otot

IMF  kehilanganberat
badan
IMF  pada pasien obesitas untuk mengontrol diet

dalam kasus ini


penurunan berat badan
berkisar antara 6,8 kg / 3,5
minggu hingga 9,6 kg / 6
minggu
penelitian ini
intervensi NST (1,8 ± 1,5 kg dan 3,1 ± 2,3% / 3
penurunan berat minggu)
badan tanpa intervensi NST (2,7 ± 1,4 kg dan 4,6 ± 2,4% /
3 minggu).
perubahan level Alb mencerminkan keterbatasan
asupan nutrisi
kadar serum Alb penurunan level CRP dianggap sebagai hasil
dan CRP pemulihan dari periode inflamasi, bukan efek dari
Intervensi NST.

Hasil ini
menunjukkan bahwa intervensi NST efektif untuk mempertahankan status
gizi
pasien dengan fraktur mandibula dirawat oleh IMF.
Dalam penelitian
penurunan berat badan
- penurunan berat badan dimulai
(kg dan%) secara
signifikan lebih tinggi setelah cedera oral.
- kekurangan gizi oleh asupan gizi
selama masa tunggu
NST dari selama NST yang tidak memadai tampaknya
masa aktif mulai dari tahap sangat awal.

NST intervensi pada tahap awal penting 


menjaga status
gizi, terlepas dari apakah cedera yang
ringan atau berat.
Mengukur kekuatan mencerminkan kekuatan otot sistemik,
pegangan sederhana, cepat dan murah

Hasi
- kekuatan cengkeraman sekitar setengah dari
pasien meningkat
- pasien dengan peningkatan kekuatan pegangan
mengalami Penurunan dari berat badan (kg dan%).
Jumlah pasien relatif kecil.
keterbatasan dalam Kekurangan data dari kelompok kontrol
penelitian ini retrospektif yang dipilih membuat studi
perbandingan pemeriksaan serum sulit

intervensi NST untuk pasien


kelebihan fraktur mandibula dirawat oleh IMF
efektif.
Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi NST


sangat efektif untuk mempertahankan status gizi dan
berat badan selama periode IMF. 

Intervensi NST direkomendasikan dari tahap awal pada


pasien dengan cedera mulut.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai