NUTRITION
Melakukan penyelesaian
dalam studi kasus mengenai
penggunaan nutrisi
parenteral
CASE BASED STUDY
Seorang pasien, Tn SW, usia 59 tahun, dibawa ke
IGD karena keluhan nyeri perut hebat sudah 3
hari. Pasien tidak bisa makan dan hanya bisa
minum sedikit. Hari ini pasien muntah disertai
nyeri perut hebat menyeluruh, penglihatan kabur,
keringat dingin, dan badan terasa sangat lemah.
Dokter spesialis bedah mendiagnosa pasien
terkena perforasi gaster + sepsis. Pasien akan
dilakukan tindakan laparotomi eksplorasi, repair
gaster, dan pemasangan CVC sewaktu operasi
oleh dokter anestesi. Setelah operasi, pasien
turun ke ICU.
Part 1:
1. Problem medis apakah yang dialami oleh Tn.
SW?
2. Jelaskan tentang problem medis tersebut!
3. Dokter bedah menyarankan agar pasien
dipuasakan selama 5 hari. Resiko apakah
yang potensial terjadi pada pasien tersebut?
4. Apakah pasien memiliki indikasi untuk
mendapatkan terapi nutrisi?
5. Menurut Anda, untuk Tn. SW lebih
direkomendasikan Total Enteral Nutrition atau
Total Parenteral Nutrition?
PASIEN MALNUTRISI
ESPEN, 2009; ASPEN, 2016; WHO, 2015
a. Parenteral Nutrition
- Periferal Parenteral Nutrition (PPN)
- Total Parenteral Nutrition
(TPN)
b. Enteral Nutrition
- Gastrostomy tube
- Jejunostomy tube
- Nasogastric tube
- Nasoduodenal tube
PARENTERAL NUTRITION
ESPEN, 2009; ASPEN, 2016; WHO, 2018
Keuntungan Kerugian
Life saving Resiko infeksi besar
Dapat digunakan untuk pasien dengan
obstruksi gastrointestinal, operasi Resiko hiperglikemia dan gangguan profil
gastrointestinal lipid (hiperlipidemia dan hipertrigliserida)
Part 1:
1. Problem medis apakah yang dialami oleh Tn.
SW?
2. Jelaskan tentang problem medis tersebut!
3. Dokter bedah menyarankan agar pasien
dipuasakan selama 5 hari. Resiko apakah
yang potensial terjadi pada pasien tersebut?
4. Apakah pasien memiliki indikasi untuk
mendapatkan terapi nutrisi?
5. Menurut Anda, untuk Tn. SW lebih
direkomendasikan Total Enteral Nutrition atau
Total Parenteral Nutrition?
CASE BASED STUDY
SKENARIO LANJUTAN
Part 2:
Natrium 1 – 2 mEq/kg/d
Elektrolit Kalium 1 – 2 mEq/kg/d
diPiro, 2016
Kalsium 10-15 mEq/kg/d
Mikronutrien
Mineral Zinc 2,5 – 5 mg/d
Multi-
vitamin
Energi 25 – 30 kcal/kg/d ASPEN, 2016
KARBOHIDRAT
diPIRO, 2016
Part 2:
Part 3:
1. Bagaimana dengan rute dan akses pemberian
TPN terhadap pasien tersebut?
2. Parameter monitoring apakah yang harus
dimonitoring oleh Farmasi?
3. Bagaimana dengan stabilitas TPN yang
digunakan oleh pasien?
4. Komplikasi apakah yang potensial terjadi pada
pasien yang sedang menggunakan TPN?
AKSES PEMBERIAN
diPIRO, 2016
Jangka Pendek
1. CVC (central Venous
Catheter): pemberian kateter
lewat vena subklavikula/
jugular/ femoral
2. PICC (peripherally inserted
central catheter):
pemberian kateter lewat vena
di lengan,lalu dimasukkan
hingga melewati vena
subklavikula menuju vena
cava
AKSES PEMBERIAN
diPIRO, 2016
Jangka Pendek
AKSES PEMBERIAN
diPIRO, 2016
Jangka Panjang
STABILITAS TPN
diPIRO, 2016, HANDBOOK OF INJECTABLE DRUG, 2014
• ASAM AMINO : pada umumnya sangat stabil meski dicampur dengan komponen
lain. Namun pada penyimpanan dalam wadah plastik akan menjadi gelap karena
pengaruh oksigen dan cahaya. Glutamine karena tidak stabil biasanya dipisah
dari larutan TPN.
• EMULSI LIPID : stabilitasnya dipengaruhi oleh pH (pH meningkat, lebih stabil),
adanya asam amino dan elektrolit dapat mempengaruhi stabilitasi dari lipid.
• Vitamin A: tidak stabil terhadap cahaya matahari, tapi stabil terhadap artificial
light sehingga minimal loss terjadi pada filling process.
• Jika vitamin A diberikan pada TPN tanpa dilindungi dengan outer wrapper atau
tidak mengandung lipid emulsion (juga berfungsi proteksi terhadap cahaya),
maka vitamin A yang ada hanya 10 % nya saja pada saat TPN diinfuskan.
• Vitamin B1: The most rapidly reduced vitamin. Sodium metabisulphite dan asam
amino meningkatkan kecepatan degradasi.
• Vitamin C: most rapidly oxidized vitamin. Kecepatan oksidasi tergantung pada :
jumlah oksigen, pH (kecepatan meningkat bila pH turun), adanya trace metals
seperti copper
CASE BASED STUDY
SKENARIO LANJUTAN
Part 3:
1. Bagaimana dengan rute dan akses pemberian
TPN terhadap pasien tersebut?
2. Parameter monitoring apakah yang harus
dimonitoring oleh Farmasi?
3. Bagaimana dengan stabilitas TPN yang
digunakan oleh pasien?
4. Komplikasi apakah yang potensial terjadi pada
pasien yang sedang menggunakan TPN?