Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI JURNAL

COMPARISON OF MULLIGAN TECHNIQUE AND


CONVENTIONAL TECHNIQUE IN PATIENTS WITH
LOW BACK PAIN
LAHAN: RS PKU MUHAMMADIYAH PETANAHAN

Salsabila Dita Octania Rahmahwati Halimah N Faizal Amin, Amd.Ftr Purbaningrum Syifa Aulia Rahma
(1910301135) (1910301141) (Clinical Educator) (1910301140) (1910301142)
PERBANDINGAN TEKNIK MULLIGAN DAN TEKNIK
KONVENSIONAL PADA PENDERITA LOW BACK PAIN
01 02

IDENTITAS JURNAL PENJELASAN JURNAL

03 04

ANALISIS PICO DAFTAR PUSTAKA


01 IDENTITAS JURNAL
✓ Judul Jurnal
Comparison Of Mulligan Technique and Conventional
Technique in Patient with Low Back Pain

✓ Nama Penulis
K.Kotteeswaran, MuktaDatta, Muthukumaran
Jothilingam, Jagatheesan Alagesan, dan M. Manikumar

✓ Tahun terbit
2019

✓ Jurnal terbitan
Journal of Emerging Technologies and Innovative
Research (JETIR)
02 PENJELASAN JURNAL
Introduction
➢ Low Back Pain (LBP) adalah kumpulan gejala nyeri pada punggung yang mayoritas penderitanya
berusia 35 – 55 tahun sehingga sangat membatasi aktivitas fungsionalnya.
➢ Treatment fisioterapi yang biasanya diberikan pada keluhan LBP seperti TENS, SWD, US, IFT,
mobilisasi sendi, dan exercise.
1. Interferential Therapy (IFT) merupakan modalitas elektro terapi yang digunakan untuk
mengurangi nyeri muskuloskeletal dengan konsep gate control therapy.
2. Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAGs) yaitu jenis mobilisasi sendi yang dikombinasikan
dengan gerakan aktif maupun pasif dan diakhir rentang geraknya akan diberikan penekanan /
pressure.
➢ Pengukuran pasien dengan menggunakan Modified Oswestry Disability Index (MODI) untuk menilai
tingkat disabilitas pada pasien LBP.
Alat Ukur – Modified Oswestry Disability Index (MODI)
Intrepetasi Skor
METODE
Sebanyak 60 partisipan yang merupakan pasien rawat jalan fisioterapi, Universitas Saveetha,
India berusia 30 - 60 tahun dengan kondisi LBP dan hasil skor Modified Oswestry Disability Index
(MODI) 20 – 30 %. Partisipan tersebut dibagi secara acak menjadi 2 kelompok yang masing-
masing memiliki 30 partisipan meliputi:
A B
Kelompok A diterapi dengan teknik Kelompok B diterapi dengan latihan
Mulligan “SNAGS” dan Interferential fisioterapi konvensional berupa penguatan
Therapy (IFT) sebanyak 3 kali perut / abdominal strengthening dan
seminggu dalam 2 minggu. Interferential Therapy (IFT) sebanyak 3 kali
seminggu dalam 2 minggu.

Dilakukan pengukuran dengan menggunakan MODI sebelum dan sesudah treatment.


Kriteria eklusif pada gangguan muskuloskeletal seperti spondylolysis,
spondylolisthesis, vertebra myeloma, fraktur vertebra, maupun kondisi hamil.
Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAGs)

Extension in lying Sustained extension

Lumbar sustained natural apophyseal glide


Abdominal Stretching
Interferential Therapy (IFT)
RESULT
Berdasarkan hasil post-test maka diketahui jika skor MODI pada kelompok A yang diberikan intervensi berupa
teknik Mulligan “SNAGS” dan Interferential Therapy (IFT) lebih signifikan dalam perubahan skor MODI
dibandingkan dengan kelompok B.
Discussion
➢ Berdasarkan Mulligan BR: Manual Therapy (2004) “NAGS”, “SNAGs”, dan “MWMs” 4th edition, New
Zealand, Wellington mengatakan bahwa setelah pemberian “NAGs” pada lumbar vertebra maka
terjadi pengurangan rasa nyeri dan peningkatan LGS secara cepat. Mulligan, BR (1999)
mengusulkan bahwa “SNAGs” atau Sustained Natural Apophyseal Glides merupakan jenis
mobilisasi sendi yang dikombinasikan dengan gerakan aktif maupun pasif dan diakhir rentang
geraknya akan diberikan penekanan / pressure. Teknik ini mampu untuk mengurangi kekauan
sendi dan meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien LBP.

➢ Selain itu, pemberian Interferential Therapy (IFT) dan latihan tradisional / traditional exercise
juga memberikan efek baik pada manajemen nyeri muskuloskeletal. Modified Oswestry Disability
Index (MODI) digunakan untuk menilai kemandirian fungsional pada pasien LBP.
03 Analisis PICO
Sebanyak 60 partisipan yang merupakan pasien rawat jalan fisioterapi, Universitas
P Saveetha, India berusia 30 - 60 tahun dengan kondisi LBP dan hasil skor MODI 20 – 30 %.
(Population)
Partisipan tersebut dibagi secara acak menjadi 2 kelompok yang masing-masing
memiliki 30 partisipan.
I Kelompok A diterapi dengan teknik Mulligan “SNAGS” dan Interferential
(Intervention)
Therapy (IFT) sebanyak 3 kali seminggu selama 2 minggu.

C
Kelompok B diterapi dengan latihan fisioterapi konvensional berupa
(Comparison) penguatan perut / abdominal strengthening dan Interferential Therapy
(IFT) sebanyak 3 kali seminggu selama 2 minggu.
O
(Outcome) Kemandirian fungsional pada pasien LBP.
• Intervensinya dijelaskan beserta keterangan dosis
Kelebihan yang diberikan
• Jurnal mudah dipahami

• Pengaturan dari IFT tidak dijelaskan dengan lengkap

Kekurangan • Jurnal tidak dilengkapi dengan dokumentasi gambar


• Sampel penelitian yang kecil, sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut
Daftar Pustaka
Jothilingam, K. K. M. M., & Manikumar, J. A. M. (2019). Comparison
of Mulligan Technique and Conventional Technique in Patients
with Low Back Pain.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Sekian &
Terima kasih ☺

Anda mungkin juga menyukai