SKRINING GIZI
02
ISI 03
MATERI 04
DIET PRA & PASKA BEDAH
• Pasien bedah dengan ulkus peptikum • Khusus diarahkan pada penyediaan substrat
KAPAN TOOLS
• NRS 2002
• Dalam waktu 24 jam setelah masuk • MUST
perawatan (JCI, 2007) • MODIFIED MNA-SF
• MST
• SNAQ
PERBEDAAN
SKRINING GIZI & ASESMEN GIZI
Global Leadership Initiative on
Malnutrition (GLIM) diagnostic
scheme for screening,
assessment, and diagnosis of
malnutrition
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
Insert your subtitle here
ASESMEN GIZI
DEFINISI
RIWAYAT
ANTROPOMETRI BIOKIMIA CLINIS/FISIK DIETARY
PERSONAL
BB, TB, IMT Hb, Alb Penampilan Asupan (Rwy / skrg) Keluhan saat ini
LiLA, TILUT Fungsi Ginjal Massa lemak & otot Alergi Personal
Lingkar Betis Fungsi Endokrin Udema / asites Pantangan Sosial ekonomi
Kekuatan genggam Fungsi hati Kesehatan mulut Suplemen & obat Rwy Peny Dahulu
Tebal lemak Elektrolit Fungsi GI Akses makanan Riw Peny Keluarga
Tanda vital Daya terima
Status fungsional
DIAGNOSA GIZI
TUJUAN DEFINISI
Berkaitan dengan kondisi pasien (penyembuhan luka operasi) ditandai oleh adanya hipoalbuminemia
INADEKUAT INTAKE
Berkaitan dengan nafsu makan yang belum optimal ditandai oleh asupan 60%
Berkaitan dengan akses makan NGT terlepas ditandai oleh makanan cair tidak dapat diasup
MALNUTRISI
Berkaitan dengan riwayat asupan makan SMRS kurang ditandai oleh IMT: 16; BB turun 10% dalam 3
bulan; ada kehilangan massa otot (temporal, clavicula dan interosseus) dan asupan SMRS 50%
DIAGNOSA MALNUTRISI
INTERVENSI GIZI
DEFINISI
Suatu tindakan terencana yang bertujuan untuk merubah perilaku gizi, kondisi
lingkungan atau aspek status kesehatan pasien
TUJUAN KOMPONEN
MONEV
Pengaturan makan yang diberikan kepada pasien yang akan menjalani pembedahan
TUJUAN FOKUS
• Pemakaian Harris & Benedict harus • Tidak >1,5 g/kg, terutama jalur parenteral
hati-hati karena risiko overfeeding
(penambahan koreksi aktifitas dan
KARBOHIDRAT
factor stress).
• Formula cepat: Sakit berat (Severe ill) • Sisa perhitungan
(25 kkal), stabil & sakit ringan (stable
& less sick (30 kkal) ZAT GIZI MIKRO
• Biasanya: 1,2 g/kg (pre op) & 1,5 g/kg • Kondisi seperti: fistel, diare, muntah
(post op) berlebihan, luka perut terbuka, dan luka
• Kondisi seperti laparostomi, fistula,
severe burns: 2 g/kg (peningkatan bakar harus kolaborasi dengan DPJP
proteolysisi & peningkatan permintaan
pasokan
DIET PASKA BEDAH
Insert your subtitle here
FENOMENA PASKA BEDAH
ASUPAN MINIMAL BENEFIT SUPLEMEN ORAL
• Pengaturan makan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan, yang diberikan
bertahap (cair, saring, lunak dan biasa)
• Makanan diusahakan secepat mungkin Kembali seperti biasa atau normal (diet paska bedah I
kemudian diet paska bedah IV)
TERGANTUNG
TUJUAN
• Macam pembedahan
Mengembalikan status gizi normal untuk mempercepat proses
• Jenis penyakit penyerta
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara:
INDIKASI:
KHUSUS
Penurunan kesadaran,
BAHAN MAKANAN
terbakar, gangguan
psikis, gangguan Makanan Cair Polimerik
mengunyah/menelan (buatan RS atau
Komersial)
DIET PASKA BEDAH LEWAT PIPA JEJUNUM
ADALAH CARA PEMBERIAN
Pemberian makanan bagi Makanan Cair yang tidak
pasien yang tidak dapat memerlukan pencernaan
menerima makanan melalui lambung dan tidak
oral maupun pipa lambung merangsang jejunum
sehingga harus diberikan secara mekanis dan
lewat pipa jejunum/JFF osmotis.
(Jejunum Feeding Fistula) Diberikan tetes demi tetes
secara perlahan agar tidak
diare maupun kejang
Sebelum dan sesudah
dibilas dengan air hangat
KHUSUS 10-20 ml
Penurunan kesadaran,
terbakar, gangguan psikis, BAHAN MAKANAN
gangguan
mengunyah/menelan Makanan Cair Elemental
(buatan Komersial)
DIET ENTERAL &
PARENTERAL
DIET ENTERAL & PARENTERAL
DIET ENTERAL
DEFINISI
Formula yang diberikan melalui saluran cerna baik secara parsial atau total
SASARAN TUJUAN
• Adanya kembung
• Letak selang apakah sudah tepat
• Intake dan output cairan
• GRV (Gatric Resudual Volume)
• Edema
• Frekuensi, volume dan konsistensi BAB
• Kecukupan kebutuhan gizi
NUTRISI PARENTERAL
DEFINISI
Dukungan nutrisi yang diberikan melalui intravena karena asupan oral atau enteral
tidak adekuat
JENIS SEDIAAN
• Emboli • Dehidrasi
• Proses pemasangan
• Kateter yang berubah • Kekurangan aam
tempat • Kontaminasi selama lemak esensial
• Perforasi jantung, • Hiperosmolar
pemasangan
Thrombophlebitis sentral • Hiperammonia, Hiper
• Pemasangan kateter
vena, Hemothorax, Ca, Hiper Cl,
Hydrothorax, dalam jangka waktu lama Hiperlipidemia,
Pneumothorax, Hematoma • Kontaminasi cairan infus • Hipo P, Hipo Ca, Hipo
subclavia Mg, Hipo P
GASTROINTESTINAL • Defisiensi
• Kolestasis
mikromineral
• Atrofi vili usus
• Gangguan hati
ASUHAN GIZI PASKA RAWAT INAP