Anda di halaman 1dari 58

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

PADA BEDAH DIGESTIF

Nurrul Karimah, SGz, RD


HP: 0852-8499-2919 email: nurrulkarimahrscm@gmail.com ig: nurrulkarimah
PENDAHULUAN
01

SKRINING GIZI
02

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

ISI 03

MATERI 04
DIET PRA & PASKA BEDAH

DIET ENTERAL & PARENTERAL


05
PENDAHULUAN
Insert your subtitle here
PENDAHULUAN
STUDLEY TUJUAN

• Pasien bedah dengan ulkus peptikum • Khusus diarahkan pada penyediaan substrat

yang mengalami kehilangan BB agar tubuh mampu menghadapi respon

>20% dari biasanya terjadi organic dan juga untuk meningkatkan

peningkatan mortalitas penyembuhan luka (wound healing)


• Jangan berharap status gizi bisa pulih jika
• Direkomendasikan untuk skrining
tujuan terapi gizi belum terpenuhi
dan asesmen gizi sebelum
• Kebutuhan nutrisi disesuaikan secara
menjalani operasi, terutama pasien
individu dengan status gizi dan
malnutrisi
metabolisme pasien
VICIOUS CYCLE MODE
(Penyakit - status gizi – outcomes)
SKRINING GIZI
Insert your subtitle here
SKRINING GIZI
DEFINISI TUJUAN

• Mengetahui tingkat risiko malnutrisi


• Proses identifikasi pasien yang
sedini mungkin
malnutrisi atau berisiko malnutrisi
• Mengkaji masalah gizi dan intervensi
secara cepat dan tepat (ASPEN,
gizi dengan tepat
2019)
• Meningkatkan hasil klinis

KAPAN TOOLS

• NRS 2002
• Dalam waktu 24 jam setelah masuk • MUST
perawatan (JCI, 2007) • MODIFIED MNA-SF
• MST
• SNAQ
PERBEDAAN
SKRINING GIZI & ASESMEN GIZI
Global Leadership Initiative on
Malnutrition (GLIM) diagnostic
scheme for screening,
assessment, and diagnosis of
malnutrition
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
Insert your subtitle here
ASESMEN GIZI
DEFINISI

Mengidentifikasi problem gizi dan factor


ASESMEN
penyebabnya melalui pengumpulan,
verifikasi dan interpretasi data secara
• Antropometri
sistematis
• Biokimia
• Clinis / Fisik
LANGKAH
• Dietary
• Riwayat personal
• Mengumpulkan dan memilih data
• Mengelompokkan
• Membandingkan dengan standar
ASESMEN GIZI

RIWAYAT
ANTROPOMETRI BIOKIMIA CLINIS/FISIK DIETARY
PERSONAL
BB, TB, IMT Hb, Alb Penampilan Asupan (Rwy / skrg) Keluhan saat ini
LiLA, TILUT Fungsi Ginjal Massa lemak & otot Alergi Personal
Lingkar Betis Fungsi Endokrin Udema / asites Pantangan Sosial ekonomi
Kekuatan genggam Fungsi hati Kesehatan mulut Suplemen & obat Rwy Peny Dahulu
Tebal lemak Elektrolit Fungsi GI Akses makanan Riw Peny Keluarga
Tanda vital Daya terima
Status fungsional
DIAGNOSA GIZI

TUJUAN DEFINISI

• Mengidentifikasi adanya • Rangkuman masalah gizi


proplem gizi, factor berdasarkan asesmen gizi bukan
penyebab yang gambaran penyakit
mendasarinya • Tanggung jawab profesi gizi
• Menjelaskan tanda dan • Bersifat sementara sesuai dengan
gejala yang melandasi perubahan respon pasien
adanya problem gizi • Problem – Etiologi – Signs/Simptoms
CONTOH DIAGNOSA GIZI
PENINGKATAN KEBUTUHAN ZAT GIZI

Berkaitan dengan kondisi pasien (penyembuhan luka operasi) ditandai oleh adanya hipoalbuminemia

INADEKUAT INTAKE

Berkaitan dengan nafsu makan yang belum optimal ditandai oleh asupan 60%

GANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL


Berkaitan dengan adanya perdarahan saluran cerna ditandai oleh pasien
dipuasakan / NGT hitam

KETERBATASAN AKSES MAKAN

Berkaitan dengan akses makan NGT terlepas ditandai oleh makanan cair tidak dapat diasup

MALNUTRISI

Berkaitan dengan riwayat asupan makan SMRS kurang ditandai oleh IMT: 16; BB turun 10% dalam 3
bulan; ada kehilangan massa otot (temporal, clavicula dan interosseus) dan asupan SMRS 50%
DIAGNOSA MALNUTRISI
INTERVENSI GIZI
DEFINISI

Suatu tindakan terencana yang bertujuan untuk merubah perilaku gizi, kondisi
lingkungan atau aspek status kesehatan pasien

TUJUAN KOMPONEN

Mengatasi masalah gizi yang


1. Perencanaan
teridentifikasi melalui perencanaan
2. Implementasi =>
dan penerapannya untuk memenuhi
Komunikasi rencana
kebutuhan gizi pasien
intervensi & aplikasinya
INTERVENSI GIZI
KATEGORI Kondisi

1. Pemberian makanan / diet 1. Pra Bedah


2. Paska Bedah
2. Edukasi
konten=materi
aplikatif = meningkatkan keterampilan IMPLEMENTASI

3. Konseling: meningkatkan motivasi dan 1. Bentuk


penerimaan diet 2. Jenis
3. Jumlah
4. Koordinasi => merujuk Dietisien lain 4. Jalur
5. Jadwal / Frekuensi
MONITORING & EVALUASI

MONEV

1. Dietary (toleransi, akses dan asupan)


2. Clinis / Fisik (residu NGT, kemampuan
mengunyah, mual, muntah, kembung,
nyeri, diare / konstipasi
3. Biokimia
4. Antropometri
DIET PRA BEDAH
Insert your subtitle here
DIET PRA BEDAH
DEFINISI

Pengaturan makan yang diberikan kepada pasien yang akan menjalani pembedahan

TUJUAN FOKUS

Mengusahakan agar status gizi


1. Status gizi
optimal pada saat pembedahan
2. Asupan sesuai
sehingga tersedia cadangan untuk
kebutuhan
mengatasi stress dan penyembuhan
luka
DIET PRA BEDAH tergantung pada
KEADAAN MACAM SIFAT MACAM
UMUM PEMBEDAHAN OPERASI PENYAKIT

• Kesadaran • Bedah minor • Penyakit utama yang


• CITO => tanpa
• Status gizi (sirkumsisi) membutuhkan
diet pra bedah
• GD • Bedah mayor pembedahan: penyakit
• TD (digestif & non • ELEKTIF => diet digestif, jantung, ginjal,
• Ritme jantung digestif) saluran pernafasan
pra bedah
• Fungsi ginjal dan tulang
• Suhu tubuh • Penyakit penyerta:
DM, jantung, HT, dsb
DIET PRA BEDAH
ELEKTIF ELEKTIF ELEKTIF ERAS

MINOR NON DIGESTIF Enhanced


DIGESTIF Recovery After
Surgery

• Pada 6 jam • Sejak H-3: • Sejak H -5 sd -3:


• Pada 6 jam pra
pra bedah: Diet R Sisa Diet Rendah Sisa
bedah:
Makan padat • Pada 18 – 12 • H-2 sd -1:
Makan padat
• Pada 2 jam jam pra bedah: MC Rendah Sisa
• Pada 2-3 jam pra
pra bedah: makan padat
bedah: Cair Tinggi KH
Cair Jernih • Pada 8 jam pra
12,5% (300-400 mL)
bedah: minum
HINDARI PUASA PANJANG PRA BEDAH
PUASA PRE OP DAMPAK PUASA TERHADAP METABOLISME

• Sejak akhir abad ke 19 • Berdampak negatif pada


• Penyimpanan glikogen bertahan kesejahteraan secara keseluruhan
• Meningkatkan rasa haus, lapar, dan
hingga 10 jam setelah itu tubuh
kecemasan sebelum operasi
bergantung pada pemecahan protein
• Meningkatkan resistensi insulin pra
(terutama setelah stress) untuk operasi
memperoleh glukoasa (substrat • Meningkatkan mual dan muntah
penting untuk jaringan utama (otak sebelum operasi
sel darah merah), kalua ini berlanjut • Mempengaruhi fungsi mitokondria
akan meningkatkan resistensi insulin.
HINDARI PUASA PANJANG PRE OPERASI
KESIMPULAN

• Penggunaan minuman KH kompleks /


kombinasi telah aman diberikan kepada
pasien sebelum prosedur pembedahan.
• Minuman KH kompleks lebih cepat
dikosongkan (biasanya 60–90 menit),
sedangkan minuman kombinasi
membutuhkan waktu (70–90 menit).
• Oleh karena itu, volume sisa lambung
biasanya kembali ke garis dasar lebih cepat
setelah minuman KH (2 jam) dibandingkan
dengan nutrisi lain yang mungkin memakan
waktu hingga 3 jam [68].
• Makanan padat aman bila diberikan 6 jam
pra bedah
TERAPI GIZI PRA BEDAH

• ESPEN [15]: PN pra op harus


diberikan hanya pada pasien
dengan malnutrsi atau risiko gizi
parah dimana kebutuhan gizi
tidak dipenuhi oleh EN.
Rekomendasi jangka waktu 7-14
hari.
• ASPEN [39] 2009: pasien critical
ill, PN pre op, rekomendasi PN
pre op 7 hari
KEBUTUHAN GIZI

• Kebutuhan gizi harus disesuaikan


secara individu berdasarkan kondisi
status gizi pasien dan fase
metabolisme

• Kegagalan organ juga harus dinilai


untuk menetapkan jumlah zat gizi
makro dan mikro dan menghindari
pemenuhan gizi yang overfeeding.

• Penggunaan BB adalah actual

• Penggunaan BB Ideal digunakan


KEBUTUHAN GIZI
ENERGI LEMAK

• Pemakaian Harris & Benedict harus • Tidak >1,5 g/kg, terutama jalur parenteral
hati-hati karena risiko overfeeding
(penambahan koreksi aktifitas dan
KARBOHIDRAT
factor stress).
• Formula cepat: Sakit berat (Severe ill) • Sisa perhitungan
(25 kkal), stabil & sakit ringan (stable
& less sick (30 kkal) ZAT GIZI MIKRO

PROTEIN (15-25%) • Sesuai AKG

• Biasanya: 1,2 g/kg (pre op) & 1,5 g/kg • Kondisi seperti: fistel, diare, muntah
(post op) berlebihan, luka perut terbuka, dan luka
• Kondisi seperti laparostomi, fistula,
severe burns: 2 g/kg (peningkatan bakar harus kolaborasi dengan DPJP
proteolysisi & peningkatan permintaan
pasokan
DIET PASKA BEDAH
Insert your subtitle here
FENOMENA PASKA BEDAH
ASUPAN MINIMAL BENEFIT SUPLEMEN ORAL

• Kehilangan nafsu makan pascaoperasi • Sharma dkk. [42] menilai penggunaan


sangat umum terjadi, karena produksi suplemen oral hiperkalori diberikan
ghrelin menurun, membutuhkan waktu dalam jumlah kecil sepanjang hari
hingga 3 minggu untuk pulih (6x60mL sehari) bersama-sama dengan
sepenuhnya [39,40]. diet oral sesuka hati kepada pasien yang
• Pertimbangkan penggunaan suplemen dioperasi karena lesi kolorektal,
oral, nutrisi enteral, atau bahkan sehingga total median harian yang
nutrisi parenteral lebih tinggi asupan kalori (818,5 vs
528kkal), dan mereka dipulangkan
• Suplemen oral adalah pilihan yang lebih
lebih cepat (6,5 vs.9 hari).
mudah dan lebih murah untuk
membantu mencapai kebutuhan nutrisi, • Beattie dkk. [43]: pasien malnutrisi
tetapi kepatuhan tidak selalu baik [41]; dengan suplemen oral, BB bertambah,
antibiotic minimal dan kualitas hidup
lebih baik.
DIET PASKA BEDAH
DEFINISI

• Pengaturan makan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan, yang diberikan
bertahap (cair, saring, lunak dan biasa)
• Makanan diusahakan secepat mungkin Kembali seperti biasa atau normal (diet paska bedah I
kemudian diet paska bedah IV)

TERGANTUNG
TUJUAN

• Macam pembedahan
Mengembalikan status gizi normal untuk mempercepat proses
• Jenis penyakit penyerta
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara:

1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, E & P)

2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, Fe dll

3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit & cairan


JENIS & INDIKASI PEMBERIAN
01 02 03 04
PASKA BEDAH I PASKA BEDAH II PASKA BEDAH III PASKA BEDAH IV
• jika sudah sadar • Paska bedah • Paska bedah • Semua paska bedah
betul, rasa mual mayor / mayor / • Makanan padat 3x +
hilang & ada setelah Paska setelah Paska Selingan 2-3x
bising usus Bedah I Bedah II • Prinsip diet saluran
• Pada 6 jam • Cair kental 8- • Diet Saring cerna
paska bedah: 10x/hari • Cairan tidak • Contoh: Bubur Nasi,
Cair Jernih selama >2000 ml/hari Nasi Tim
jernih mulai 30 pasien tidak • Prinsip diet
ml/jam tidur saluran cerna
• Contoh: air • Contoh: sup, • Contoh:
putih, teh manis, susu dan Bubur Bayi,
air madu kaldu Makanan
Blender
MENU DIET PASKA BEDAH

CAIR SARING LUNAK BIASA


ENTERAL DINI
ASPEN / SCCM dan ESPEN/ESICM

1. Enteral dini dosis paling rendah: Cair Jernih 30 ml/jam,


kemudian MC Kental 30 ml-60 ml/jam

INDIKASI:

1. Cedera otak, stroke


2. Cedera tulang belakang
3. Pankreatitis akut
4. Pasca operasi GI, trauma abdomen, laparotomy, diare
5. Posisi prone
DIET PASKA BEDAH LEWAT PIPA LAMBUNG
ADALAH CARA PEMBERIAN
Pemberian makanan bagi Makanan Cair 1 kkal/ml
pasien dalam keadaan sebanyak 250 ml/3 jam
khusus sehingga harus dan diharapkan dapat
diberikan lewat pipa merangsang peristaltic
lambung/enteral/NGT usus
(Naso Gastric Tube) Sebelum dan sesudah
pemberian bilas dengan
air hangat 10-20 ml

KHUSUS
Penurunan kesadaran,
BAHAN MAKANAN
terbakar, gangguan
psikis, gangguan Makanan Cair Polimerik
mengunyah/menelan (buatan RS atau
Komersial)
DIET PASKA BEDAH LEWAT PIPA JEJUNUM
ADALAH CARA PEMBERIAN
Pemberian makanan bagi Makanan Cair yang tidak
pasien yang tidak dapat memerlukan pencernaan
menerima makanan melalui lambung dan tidak
oral maupun pipa lambung merangsang jejunum
sehingga harus diberikan secara mekanis dan
lewat pipa jejunum/JFF osmotis.
(Jejunum Feeding Fistula) Diberikan tetes demi tetes
secara perlahan agar tidak
diare maupun kejang
Sebelum dan sesudah
dibilas dengan air hangat
KHUSUS 10-20 ml
Penurunan kesadaran,
terbakar, gangguan psikis, BAHAN MAKANAN
gangguan
mengunyah/menelan Makanan Cair Elemental
(buatan Komersial)
DIET ENTERAL &
PARENTERAL
DIET ENTERAL & PARENTERAL
DIET ENTERAL
DEFINISI

Formula yang diberikan melalui saluran cerna baik secara parsial atau total

SASARAN TUJUAN

Pada pasien malnutrisi atau berisiko


Untuk memenuhi kebutuhan
malnutrisi
gizi optimal
INDIKASI PEMBERIAN DIET ENTERAL
METODE PEMBERIAN DIET ENTERAL
AKSES DIET ENTERAL
KEUNTUNGAN ENTERAL

1. Menggunakan jalur GI secara normal


2. Mempertahankan integritas fungsi GI dan Gall blader
3. Sumber zat gizi lengkap
4. Meningkatkan kekebalan GI melalui pemberian nutrisi
5. Mencegah atrofi mukosa usus
6. Menurunkan tingkat infeksi
Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien Critical Ill, 2022
JENIS FORMULA ENTERAL
o Kalori : 1,0 – 2,0 kkal/ml
o Protein 10-25% total energi
o Lemak 10-45% total energi
o Karbohidrat; 30-60% total energi
o Sebagian besar free lactose
o Mengandung serat
o Lemak, sekitar 30-40% total energi
o Cairan 70-85%

Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien Critical Ill, 2022


JENIS DIET ENTERAL

• Formula standar (polymeric)


• Formula standar yang dimodifikasi : Formula standar yang
dimodifikasi dalam meningkatkan kandungan zat energi dan zat gizi
tertentu
• Formula khusus (oligomeric) :
- Semi elemental (Parsial Hydrolysate) digunakan jika GI tidak mampu
menoleransi formula polymeric
- Elemental (Total Hydrolysate) digunakan jika tidak mampu
menoleransi formula semi elemental
- Asam Amino digunakan jika GI tidak dapat menoleransi formula
elemental
• Formula penyakit khusus
- Formula COPD, ARDS, Liver Failure, CKD, CKD on Dialisa, Immuno
compromised, dst

Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien Critical Ill, 2022


KOMPLIKASI DIET ENTERAL
METABOLIK
GASTROINTESTINAL MEKANIK

• Diare • Interaksi obat &


• Aspirasi
• Mual & muntah makanan
• Posisi selang makan yang • Hiper/Hipoglikemia
• Konstipasi
• Kembung tidak tepat • Over/dehidrasi

• Gangguan pengosongan • Hipo/Hiper Na


• Selang tersumbat
lambung (residu tinggi) • Hipo/Hiper K
• Regurgitasi • Hipo/Hiper P
• Defisiensi
mikronutrien
MONITORING DIET ENTERAL
MONEV

• Adanya kembung
• Letak selang apakah sudah tepat
• Intake dan output cairan
• GRV (Gatric Resudual Volume)
• Edema
• Frekuensi, volume dan konsistensi BAB
• Kecukupan kebutuhan gizi
NUTRISI PARENTERAL
DEFINISI

Dukungan nutrisi yang diberikan melalui intravena karena asupan oral atau enteral
tidak adekuat

JENIS SEDIAAN

• Central Vein (central vessel,


• Single component
superior / inferior vena cava)
• Combined component (2 in
• Pheriperal vein (vessel pada
1 & 3 in 1)
tangan / lengan)
INDIKASI DIET PARENTERAL
KOMPLIKASI DIET PARENTERAL
MEKANIK METABOLIK
INFEKSI & SEPSIS

• Emboli • Dehidrasi
• Proses pemasangan
• Kateter yang berubah • Kekurangan aam
tempat • Kontaminasi selama lemak esensial
• Perforasi jantung, • Hiperosmolar
pemasangan
Thrombophlebitis sentral • Hiperammonia, Hiper
• Pemasangan kateter
vena, Hemothorax, Ca, Hiper Cl,
Hydrothorax, dalam jangka waktu lama Hiperlipidemia,
Pneumothorax, Hematoma • Kontaminasi cairan infus • Hipo P, Hipo Ca, Hipo
subclavia Mg, Hipo P
GASTROINTESTINAL • Defisiensi
• Kolestasis
mikromineral
• Atrofi vili usus
• Gangguan hati
ASUHAN GIZI PASKA RAWAT INAP

ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

Perawatan nutrisi pasien bedah harus dilanjutkan setelah


keluar dari RS karena: banyak dari pasien ini harus
menjalani terapi adjuvant, seperti kemoterapi atau
radioterapi atau ortopedi dan rehabilitasi jantung.
Semakin bugar individu, semakin baik mereka akan
mentolerir terapi ini, dan semakin sedikit efek
samping atau gangguan pengobatan akan terjadi
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai