Haerani Rasyid
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
RS UNHAS/ RS WAHIDIDN SUDIROHUSODO
Makassar
MALNUTRISI
Admission
Inpatient
Evaluation of care no Discharge
care setting longer planning
Acute required
Patient inpatient
screening Not at risk care
required Progressing
toward goals
At risk
Development Implementation Patient Goals Termination
Patient of nutrition of nutrition
assessment monitoring achieved of therapy
care plan care plan
Change in
status
Patient
reassessment
and updating
of nutrition
care plan
Penapisan / Deteksi/ Skrining Nutrisi
A. Anamnesis:
Perubahan berat badan:
10 % dalam 6 bulan
5 % dalam 1 bulan
Gejala saluran cerna
Asupan makanan
B. Pengukuran Awal:
BB
TB
IMT
Metode Penapisan Status Nutrisi
Menggunakan instrumen yang sederhana, singkat dan tidak mahal.
Malnutrition Universal
MUST Screening Tool
- Mual
- Muntah
- Diare
- Anoreksia
Gejala Saluran Cerna
Gizi baik
Malnutrisi Sedang atau Suspek
malnutrisi
Malnutrisi Berat
FORM SGA
Modified SGA
KRITERIA NORMAL/RINGAN SEDANG BERAT
Kehilangan berat Tidak ada <10% dari BB >10% dari BB
badan sebelumnya sebelumnya
Asupan makanan Tidak ada perubahan Suboptimal Starvasi (Tidak
(1-2 bulan terakhir) (kurang dari ada asupan
biasanya) makanan)
Keluhan gastro- Tidak ada Mual, muntah Anoreksia,
intestinal > 2 diare berat
minggu
Disfungsi < beberapa Terbaring di
Tidak ada perubahan Minggu Kerja yang tempat tidur
Kapasitas
suboptimal Terbaring 2 minggu
fungsional
di tempat tidur <2
minggu
Penyakit dan Tidak ada Stres sedang Stres berat
hubungannya atau stres ringan
dengan kebutuhan
nutrisi
0 +1 - +2 +3
Hilangnya lemak Hilangnya lemak Hilangnya lemak
Pemeriksaan fisik
subkutan dan subkutan dan subkutan dan
otot otot otot
Tingkat SGA
A 0 B 1 C 2
BMI 18,5 25 0 25,1 30 1 <18,5 atau >30 2
Albumin >3,4 0 2,5 3,4 1 <2,5 2
Jumlah
1500 0 900 <1500 1 <900 2
limfosit
total (TLC)
Heymsfield SB, et al. In: Modern Nutrition in Health and Disease. Philadelphia, PA: Lea &
Febiger;1994:812-841.
Contoh Penggunaan SGA
KASUS 1
Diagnosis Nutrisi?
SGA Status Nutrisi
A. Anamnesis
B. Pemeriksaan Fisik
Skala SGA
Nutrisi Baik . A.
Malnutrisi Sedang/ Berisiko Malnutrisi . B.
A. Anamnesis
1. Perubahan Berat Badan
Tidak ada ..
Mual
Muntah .
Diare
Anoreksia
4. Kapasitas Fungsional
Diagnosis Primer: .
Kebutuhan metabolik/ Stres:
Tidak ada
Rendah .
Sedang ..
Tinggi ..
6. Pemeriksaan Fisik
(untuk setiap poin berikan nilai: 0 = normal,
1+= ringan, 2+= sedang, 3+= berat)
nutrition
energy anabolism
Penurunan nafsu makan
Gangguan dalam proses digesti malabsoprsi
Peningkatan hilangnya zat gisi ( luka )
Penurunan anabolisme dan sintesis protein
Peningkatan katabolisma
LIPIDS Long
PROTEINS GLYCOGEN
adipose tissue Term muscle storage liver storage
fat stores
energy
few hours
carbohydrate
short term energy
ENERGY
1g of carbohydrates = 4 Kcal
1g of lipids = 9 Kcal
1g of proteins = 4 Kcal
a. Just enough nutrition without complications
TNPE tidak harus mengganti seluruh kebutuhan
nutrisi seperti yang dihitung dengan rumus, tetapi
cukup untuk mengurangi defisit metabolisme
yang terjadi.
Actual
Weight
RULE OF THUMB
Tabel 2: Tabel perhitungan koreksi Stress Factors
AEE = BEE X STRESS FACTOR X 1.25
25-30 kkal/kg BB)Koreksi
STRESS FACTORS
Kelaparan 0.85 1.00
Pasca bedah 1.00 1.05
Patah tulang 1.15 1.30
Peritonitis 1.05 1.25
Multitrauma / sepsis 1.30 1.50
Luka baker 10 30 % 1.50
Luka baker 30 50 % 1.75
Luka baker > 50 % 2.00
Contoh perhitungan : Seorang laki-laki, usia 50 tahun Berat Badan 40 kg
dan Tinggi Badan 150 cm. Penderita dirawat oleh karena luka bakar 20 %.
NORMAL CATABOLIC
15%
25% 25%
30%
Protein
Fat Protein
Fat
CHO CHO
60% 45%
Guidelines for a healthy diet
PERKENI 2011
Carbohydrate
Protein
-Kebutuhan karbohidrat (normal) :
Cara lain menurut Long et. all (1979) : adalah sebagai berikut :
Kebutuhan protein
Cara 1 : 16 % dari kebutuhan energi total berasal dari protein (1 gr protein = 4 kilokalori)
b. CARA SEDERHANA
Tanpa stress metabolik
- Kebutuhan kalori = 50 x 30 kcal = 1500 kcal/hari
- Kebutuhan asam amino = 50 x 1 = 50 gram/hari
Dengan stress metabolik
- Kebutuhan kalori = 50 x 40 kcal = 2000 kcal/hari
- Kebutuhan asam amino = 50 x 2 = 100 gram/hari
Pengeluaran dan pemasukan cairan tubuh
Kebutuhan air dan mineral untuk
dewasa
Kelompok Muda Dewasa Pasien tua Usia lanjut
pasien (16-25 th) (25-55 th) (56-65 th) (> 65 th)
Air 40 ml/kg 35 ml/kg 30 ml/kg 25 ml/kg
Hill G.L. Disorders of Nutrition and Metabolism in Clinical Surgery. Churchill Livingstone. 1992.
Kebutuhan elektrolit
Resusitasi Rumatan
Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh & nutrisi
Mikronutrien
Kilokalori
25 35 kkal/kg BB/hari
Penderita penyakit kritis eukalori atau sedikit
hipokalori.
Overfeeding komplikasi metabolik:
retensi CO2, peningkatan ventilasi , intoleransi
glukosa, infiltrasi perlemakan hati,
ketidakseimbangan elektrolit, kelebihan cairan, dan
intoleransi saluran cerna.
Volume Cairan & Densitas Kalori
Jenis:
Intermiten
Kontinu:- 24 /jam/hari
- malam hari
Metode infus:
Gravitasi
Pompa infus
Pemberian Formula Enteral
Intermiten
Menyerupai waktu makan normal
Formula 250-500 ml
Diberikan selama 30-60 menit
5-8 kali sehari
Pemberian Formula Enteral
Kontinu
Rencana 1
Awal: Hr 1: 1000 ml selama 24 jam
Selanjutnya Hr 2: 1500 ml selama 24 jam
Atelektasis
Iritasi nasal, faringeal, esofageal, atau gaster
Otitis media
Pneumotoraks
Aspirasi paru
Intubasi paru atau intrakranial
Sinusitis
Tercabutnya selang
Faktor-faktor Risiko Aspirasi pada Penggunaan
Nasogastric/ Gastrostomy Tube
Riwayat aspirasi
Perubahan kondisi mental
Disfungsi menelan
Refluks gastroesofageal berat
Residu gaster tinggi
Obstruksi gaster
Gastroparesis
Komplikasi Nutrisi Enteral
103
Bagaimana mendesign Nutrisi Parenteral?
106
Sistim pemberian
107
Dosis Terapi Parenteral Nutrisi pada Orang Dewasa
Variabel Dosis
Energi BEE (Basal Energy Expendeture dari Rumus
Harris Benedict) dalam kkal/hari X 1,0 1,2
ATAU 20-25 kkal/kg berat badan perhari (berat
badan kering atau berat badan ideal)
Anoreksia Nervosa
Malnutrisi Kronik: Ca, IBD, SBS, bowel
fistula, pasien usia lanjut.
Alkoholik Kronik
Kelaparan lama
Anak-anak gizi kurang
Pencegahan & Terapi
Stabilkan hemodinamik (defisiensi cairan & elektrolit)
pasien terlebih dahulu sebelum memberikan nutrisi
enteral dan parenteral.
Asupan energi harus dimulai bertahap, mulai maksimum
50% dari kebutuhan, dimulai dengan 20 kkal/ jam pada
hari I ditingkatkan bertahap dalam 1 minggu sampai
tercapai target kebutuhan & pasien stabil.
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit. Mulai
dengan rendah cairan dan rendah Natrium.
Monitor Komplikasi
Kontrol Metabolik:
Kadar gula darah
115
Perbandingan Keuntungan dan Kerugian
Terapi Nutrisi Enteral dan Parenteral
Terapi Nutrisi Keuntungan Kerugian
Enteral Fisiologis Membutuhkan waktu untuk
Menjaga kesediaan fungsi imun mencapai kebutuhan nutrisi
tubuh total
Menjaga pertahanan usus Tergantung fungsi saluran
Tidak mahal cerna
Meningkatkan aliran splanchnic Kontraindikasi mutlak pada
yang melindungi dari cedera obstruksi intestinal
iskemik atau reperfusi Ketidakstabilan hemodinamik;
output tinggi pada fistula
enterokutaneus, diare berat
Parenteral Apabila nutrisi enteral Berhubungan dengan atrofi
merupakan kontra indikasi, jaringan limfoid saluran cerna
nutrisi parenteral merupakan Morbiditas septik yang
pilihan utama meningkat
Dapat memenuhi kebutuhan Dapat menjadi media
nutrisi bila asupan enteral tidak tumbuhnya bakteri
adekuat Translokasi mikroorganisme
Sedikit kontraindikasi pada sirkulasi portal
PENENTUAN FORMULA NUTRISI PARENTERAL
Kriteria Contoh
Tentukan kebutuhan energi total 1,600 kkal
Kalikan kkal dengan distribusi zat gizi yang 1,600 x 55% KH = 880 kkal
diinginkan. 1,600 x 20% P = 320 kkal
1,600 x 25% L = 400 kkal
Untuk menentukan total gram dalam larutan akhir, 880 : 3.4 = 259 gram dextrose
bagi kkal/gram 320 : 4.0 = 80 gram AA
400 : 2.0 = 200 ml lipid 20%
Tentukan volume larutan Dx, AA, dan lipid yang Triofusin 1000 1000 kkal/L 1 L (880 ml)
tersedia untuk mencapai gram nutrien yang
dibutuhkan.
Gram yang dibutuhkan : % larutan yang tersedia = Kalbamin,10% AA 80 : 0,1 = 800 ml
volume larutan yang dibutuhkan. Ivelip 20%: 400 kkal lipid: 2 kkal/ml = 200 ml
Tambahkan total volume makronutrien dan 880 + 800 + 200 = 1860 ml.
evaluasi berdasarkan kebutuhan cairan. Jika
diperlukan, total volume dapat ditingkatkan
dengan air steril.
KASUS
Kasus
3. Komposisi nutrisi :
Hitung kebutuhan protein dulu : 1-2 gr/kgBB/hari
Sisanya dibagi KH dan lipid
ENTERAL PARENTERAL
FEEDING FEEDING
Short term Long term
GI function
Normal Compromised
900 mOsm/L
Peripheral PN Central PN
NO
Adequate progress Inadequate PN Adequate progress
to oral feeding supplementation to more complex
diet &
Progress to total enteral feeding
oral feeding
ASPEN 2002
tolerated
Berapa kebutuhan Kalori pasien saya ??
RULE OF THUMB :
25 30 kkal/kgBB/hari
ENTERAL
PARENTERAL
MULTICHAMBER BAG
Sumber Kalori
Protein 4 kkal/gram
Lipid 9 kkal/gram
CONTOH :
1 botol Kalbamin, berapa kkal?
Kalbamin : asam amino 10 % ( 1 botol = 500 ml )
Artinya Kalbamin mengandung 100 gram as.amino/ 1
liter 50 gram asam amino/botol
Osmolaritas total:
[(1000x845)+(100x270)] /(1000+100)
Kebutuhan cairan
30 cc/kgbb/hari
30 cc/hari x 40 kg = 1200 cc
1200 cc + cairan residu NGT (580 cc)
1780 cc = 1800 cc/hari
Perhitungan kalori
Rule of thumb : 25 -30 kkal/hari
40 kg x 30 kkal/hr = 1200 kkal
Kebutuhan protein
Kebutuhan protein 1.5 kgbb/hari
1.5 x 40 kg = 60 gr/hari
Persentase protein
I gr protein = 4 kkal
60 x 4 kkal /1200 x 100% = 20%
Perhitungan KH
Kebutuhan KH
60% total kalori 60% x 1200 kkal/hari = 720
kkal/hari
1 gr KH = 4 kkal
720 kkal/hr/4 kkal = 180 gr/hari
Perhitungan lemak
KH 60%
Protein 20%
Persentase lemak ? 100%-60%-20% = 20%
20% x 1200 kkal = 240 kkal
1 gr lemak = 9 kkal
240 kkal/9 kkal = 27 gr
Jalur pemberian nutrisi
1200 kkal, protein 60 gr, lemak 27 gr
Pilihan Kalbe:
ENTERAL ??
PARENTERAL (Clinimix + Clinoleic/Ivelip)
Jalur pemberian
Pasien membutuhkan PN (utamanya)
1200 kkal, protein 60 gr, lemak 27 gr
Pilihan Kalbe
Clinimix N9GI5E/N9G20E 1000ml
komposisi : E 410/510 kkal, Prot (As amino
28 gr dan Nitrogen 4.6 gr )
Clinoleic 20% = 250 ml
Komposisi E 500 kkal, L 50 gr
Ivelip 20% = ml
Metode NPC
Total kalori 1200 kkal, protein 60 gr, total
cairan 1800 cc
Lemak (20%) = 1800 x 20% = 360 kkal/hari
360 kkal/2 kkal.cc
180 cc/24 jam = 15 cc/jam = 15X20/60 = 5
tts/menit
Sisa cairan = 1800 cc- 180 cc = 1620 cc
Protein
AA 60 gr/1620 cc x 100 = 4% larutan AA
Kalori dari protein
60 gr x 4 kkal = 240 kkal/hari
Kalori yg masih dibutuhkan =
1200 kkal (360 + 240) kkal = 600 kkal
Karbohidrat
1 gr dextrose = 3.4 kkal
Dextrose: 600 kkal/ 3.4 kkal = 176 gr/hr
Konsentrasi 176/1620 cc x 100 = 10.8 %
dextrose
Multichamber (AA + Dextrose )
1620cc /24jam = 67.5 cc/jam
terima kasih