Anda di halaman 1dari 37

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN

MAKANAN TAMBAHAN (PMT) UNTUK


BALITA GIZI BURUK DI WILAYAH PUSKESMAS
KECAMATAN PANIMBANG
PERIODE OKTOBER – DESEMBER 2012

Oleh :
dr. Chaula Putri Rizkia
PENDAHULUAN

 Masalah kekurangan gizi merupakan masalah


kesehatan tertinggi di dunia.
 Anak-anak adalah golongan yang sering
mengalami masalah kekurangan gizi
 Anak-anak yang kekurangan gizi akan mengalami
gangguan pertumbuhan fisik, mental dan intelektual
PENDAHULUAN

Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi
yang menderita kurang gizi dan diberikan dengan kriteria
anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik
timbangannya serta yang berat badannya pada KMS
terletak di bawah garis merah.

 Umbi-umbian  Ikan, sayuran hijau


 Kacang-kacangan  Susu
 Beras  Biskuit
PENDAHULUAN

 Kurang Energi Protein (KEP) pada balita masih


merupakan masalah kesehatan di Kecamatan
Panimbang.

 Pada bulan Desember 2012 :


 Balita Bawah Garis Merah (BGM) : 18 balita
 Balita gizi buruk menurut BB/U tabel Z-Score : 5 balita

 Balita gizi kurang menurut BB/U tabel Z-Score : 20


balita
TUJUAN EVALUASI PROGRAM

Tujuan Umum Tujuan Khusus

Meningkatkan mutu Menilai angka cakupan


pelayanan program pelayanan
PMT bagi gizi buruk
di Puskesmas Menilai jumlah balita gizi
Panimbang buruk di tiap desa di
Kecamatan Panimbang

Menilai sistem pendataan


balita dengan gizi buruk
KECAMATAN PANIMBANG
DATA GEOGRAFIS
 Batas bagian utara : Kecamatan Sukaresmi

 Batas bagian barat : Selat Sunda

 Batas bagian selatan : Kecamatan Sobang


dan Kecamatan Cigeulis

 Batas bagian timur : Kecamatan Sukaresmi


DATA GEOGRAFIS

No Nama Desa Luas Wilayah Jarak ke


(km2) Puskesmas
1 Panimbang Jaya 2.682,68 0-1 km
2 Mekarjaya 1.102 3 km
3 Mekarsari 228,9 5 km
4 Citeureup 3.515 3 km
5 Tanjungjaya 3.475 5 km
6 Gombong 744,64 4 km
Jumlah 13.728
DATA DEMOGRAFIS
PROGRAM KESEHATAN WAJIB PKM

 Promosi Kesehatan Masyarakat


 Program Kesehatan Lingkungan
 Program Kesehatan Ibu dan Anak
 Keluarga Berencana
 Program Gizi
 Pengendalian Penyakit Menular
 Program Pengobatan Dasar
PROGRAM GIZI PKM PANIMBANG
 Pemantauan pertumbuhan Berat badan Balita
 Deteksi balita gizi kurang dan Bawah Garis merah
(BGM)
 Penanggulangan defisiensi viamin A pada bayi dan
balita
 Penanggulangan anemia zat besi pada ibu hamil
 Pemberian ASI eksklusif
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI STATUS GIZI

Keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan


dan penggunaan zat-zat gizi
(Almatsier, 2004)
DAMPAK KEKURANGAN GIZI PADA BALITA

 Gangguan pertumbuhan : perawakan pendek


 Gangguan perkembangan otak : berpengaruh
terhadap tingkat kecerdasan karena
perkembangan otak 80% terjadi pada masa
dalam kandungan – usia 2 tahun
 Gangguan motivasi dan kemampuan konsentrasi
dan kesanggupan untuk belajar
Antropometri
Langsung
Pemeriksaan
PENILAIAN klinis
STATUS GIZI
Laboratorium

Tidak Angka
langsung kesehatan
PENILAIAN STATUS GIZI
ANTROPOMETRI
 Definisi : ukuran tubuh

ANTROPOMETRI GIZI
 Beruhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi.
 Identifikasi KEP : Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB),
Lingkar Lengan Atas (LLA), Lingkar Dada (LD), Lipatan
Lemak Bawah Kulit (LLBK)
KLASIFIKASI STATUS GIZI
Indeks Status Gizi Ambang Batas
Gizi Lebih > + 2 SD
Berat badan
menurut umur Gizi baik - 2 SD sampai + 2 SD
(BB/U) Gizi Kurang < - 2 SD sampai – 3 SD
Gizi buruk < - 3 SD
Tinggi badan menurut umur Normal 2 SD
(TB/U)
Pendek < - 2 SD

Gemuk > + 2 SD
Berat badan menurut tinggi
badan Normal - 2 SD sampai + 2 SD
(BB/TB) Kurus < - 2 SD sampai - 3 SD
Kurus Sekali < - 3 SD
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
STATUS GIZI

Penyakit infeksi Asupan energi

Jenis kelamin Perilaku Ekonomi


makan keluarga

Pola asuh ibu Usia ibu Pendidikan Pengetahuan


ibu ibu
PROGRAM PMT
 Salah satu bentuk kegiatan pemberian gizi berupa
makanan dari luar keluarga, dalam rangka Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga

 Tujuan : memperbaiki keadaan gizi pada anak


golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi

 Kriteria pemberian : anak balita yang 3x berturut-


turut tidak naik timbangannya serta balita BGM
pada KMS
ZAT GIZI PRIORITAS
No Zat Gizi Alasan

1 Kalori tinggi Meningkatkan berat badan

2 Protein tinggi Mencegah dan mengurangi kerusakan


jaringan tubuh, meningkatkan daya
tahan tubuh
3 Fe Membantu pembentukan sel darah
merah untuk mencegah dan menangani
anemia
4 Kalsium Pertumbuhan tulang dan gigi

5 Zinc Daya tahan tubuh

6 Asam lemak esensial Untuk kecerdasan


RUMUSAN MASALAH
Data Hasil Pemantauan BB Balita di 6
Desa Kecamatan Panimbang

Bulan KMS Ditimbang Gizi Kurang Gizi Buruk Gizi Buruk


Mendapat
Perawatan
Oktober 4103 3564 38 5 4
November 4216 3672 58 11 4
Desember 4302 3778 20 5 2
Cakupan Penimbangan Balita di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Panimbang Periode Oktober – Desember
2012
Cakupan dan Target Pencapaian Program Gizi di
Puskesmas Kecamatan Panimbang Periode Oktober –
desember 2012

Periode SKDN Cakupan (%) Target (%)

Oktober – K/S 68,93 100


Desember D/S 60,18 80
2012 N/S 47,23 70

N/D 69,33 80
Status Gizi Balita di Wilayah Puskesmas
Panimbang Periode Oktober – Desember 2012
Desa Balita yang Presentasi Penilaian Gizi (BB/U)
ditimbang Gizi Kurang Gizi buruk
(D)
Jumlah a/D x Target Jumlah b/D x Target
Gizi 100% % Gizi
100% %
Kurang Buruk
(a) (b)
Panimbang Jaya 928 40 4,3 <15,5 7 0,7 0

Mekarjaya 343 32 9,3 <15,5 6 1,7 0

Mekarsari 745 0 0 <15,5 0 0 0

Citeureup 712 20 2,8 <15,5 2 0,2 0

Tanjung Jaya 655 13 1,9 <15,5 4 0,6 0

Gombong 287 11 3,8 <15,5 2 0,6 0

Jumlah 3670 116 22,1 <15,5 21 3,8 0


ANALISA SWOT

Strengths Weakness

 Petugas Puskesmas  Bentuk dan pemberian PMT


mencukupi standar minimal, yang belum sesuai dengan
yakni dokter, perawat, ketentuan.
bidan, pemegang program.  Belum semua balita memiliki
KMS
 Alat-alat penunjang sudah
cukup terpenuhi.  Masih kurang ketersediaan
poster, lembar balik, brosur
 Pencatatan dan pelaporan dll yang dapat digunakan
kasus gizi buruk sudah sebagai sarana penyuluhan
sesuai protap gizi
 Kurangnya penyuluhan
mengenai gizi balita ke ibu
ANALISA SWOT

Opportunities Threats

 Tersedia jumlah kader  Pengetahuan ibu yang masih


posyandu yang cukup dan kurang mengenai susunan
dapat diikutsertakan menu yang baik bagi balita.
dalam pendataan balita  Tingkat kesadaran dan
yang ada di desa. kemauan ibu yang masih
kurang untuk mengikuti
program perbaikan gizi
bagi balita.
 Tempat tinggal yang jauh
dan akses yang sulit menuju
Puskesmas
Rencana Pemecahan Masalah

Cakupan  Sosialisasi terhadap petugas posyandu untuk


efektivitas menilai status gizi anak.
program
pemantauan  Masih banyak balita yang tidak datang utk
berat badan melakukan penimbangan  Penyuluhan kepada
balita kurang ibu-ibu di posyandu
dari target
 Tabel Z Score belum ada di setiap Posyandu 
Pembuatan dan pembagian tabel Z score ke
setiap posyandu.
Rencana Pemecahan Masalah
Rencana Pemecahan Masalah

Klasifikasi Status Gizi

Indeks Status Gizi Ambang Batas


Gizi Lebih > + 2 SD
Berat badan
menurut umur Gizi baik - 2 SD sampai + 2 SD
(BB/U) Gizi Kurang < - 2 SD sampai – 3 SD
Gizi buruk < - 3 SD
Rencana Pemecahan Masalah

Belum optimalnya
MAN (Manusia)
penanggulangan  Kurangnya pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu
balita gizi buruk mengenai kecukupan gizi balita
 Adanya penolakan keluarga terhadap anak yang

sudah dinyatakan gizi buruk & tidak mau datang


ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut
 Kurangnya kepatuhan ibu datang ke
MASALAH posyandu/puskesmas untuk memantau kenaikan
berat badan setelah diberi paket pemulihan gizi
 Penyuluhan yang kurang oleh petugas terhadap

keluarga pasien.
Rencana Pemecahan Masalah

Belum optimalnya  Penyuluhan oleh bidan, dokter, atau


penanggulangan petugas lain kepada ibu-ibu di
balita gizi buruk
Posyandu mengenai Gizi

Rencana  Pendekatan kepada ibu penderita gizi


Pemecahan
buruk agar terjalin hubungan yang baik
dan kepercayaan sehingga dapat
Masalah
meningkatkan kepatuhan ibu dalam
penatalaksanaan gizi balitanya
Rencana Pemecahan Masalah

Belum optimalnya
 Materi Penyuluhan :
penanggulangan  Pengertian mengenai definisi, penyebab,
balita gizi buruk faktor risiko, komplikasi dari gizi buruk
 Memberikan contoh menu makanan seimbang
utk balita
Rencana
 Material yang dibutuhkan :
Pemecahan
 Poster
Masalah
 Flyer

 Lembar balik

 Role model (miniatur) contoh menu makanan

+ porsinya
Rencana Pemecahan Masalah

Belum optimalnya
MONEY (Dana)
penanggulangan  Terbatasnya biaya pasien dan keluarga untuk
balita gizi buruk transport dari rumah ke puskesmas 
Perencanaan jadwal tatalaksana yang tepat
sehingga biaya transportasi yang dikeluarkan
efektif.  Koordinasi jadwal tatalaksana antara
keluarga dengan petugas.
MASALAH
 Terbatasnya dana yang dialokasikan untuk
program PMT  Mengadakan rapat dengan
masing-masing bagian terkait untuk menentukan
jumlah dana yang dibutuhkan  Konsultasi
dengan kepala puskesmas
Rencana Pemecahan Masalah

Belum optimalnya
Methode (Metode)
penanggulangan  Pemberian paket pemulihan gizi dari Dinas
balita gizi buruk Kesehatan tidak kontinyu

 Strategi pemecahan masalah :


 Mengajukan pemberian paket pemulihan gizi
MASALAH secara kontinyu.
 Mengatur pembagian paket pemulihan gizi agar
semua balita gizi buruk mendapat tatalaksana
yang sesuai.
 Membuat laporan pengajuan.
 Pengaturan pembagian paket pemulihan gizi sesuai
jumlah balita gizi buruk.
Penatalaksanaan Gizi Buruk
 3 bulan pertama, anak gizi buruk datang dan
diperiksa setiap minggu
 Bulan ke 4 sampai ke 6, anak gizi buruk datang
dan diperiksa setiap 2 minggu
 Jenis pemberian ada 3 pilihan: makanan
therapeutic atau gizi siap saji, F100 atau makanan
lokal dengan densitas energi yg sama terutama
dari lemak (minyak/santan/margarin)
Kesimpulan
 Cakupan efektivitas program pemantauan berat
badan balita (N/S) di wilayah Kecamatan
Panimbang periode Oktober – Desember 2012 di
bawah target dengan cakupan sebesar 47,23%
dari target 70%.
 Program penatalaksanaan gizi buruk berupa
pemberian makanan tambahan belum berjalan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai