PENDAHULUAN
Kaki merupakan penopang berat badan dan beban yang paling besar baik sewaktu berdiri,
berjala ataupun berlari, dan menjadi alat transportasi yang penting dalam aktifitas keseharian
kita. Oleh sebab itu tumit dan telapak kaki berikut jari-jari kaki dilengkapi dengan jaringanjaringan lunak yang merupakan bantalan penahan beban yang menekan pada landasan. Karena
pemusatan beban pada kaki ini, maka bagian kaki cenderung mudah mengalami gangguan dan
deformitas. Jika ada bagian dari kaki yang mengalami gangguan, otomatis mobilitas akan
terganggu, sehingga aktifitas keseharian pun akan terganggu. Salah satu gangguan yang relatif
sering terjadi pada kaki adalah calcaneus spur
Calcaneus spur adalah suatu tonjolan tulang abnormal pada permukaan calcaneus yang
sering menyebabkan nyeri pada waktu berjalan (Dorland, 1996). Calcaneus spur tumbuh tidak
semestinya di daerah tubercalcaneus, yang bentuknya seperti jalu ayam.
Calcaneus spur terjadi pada lebih dari 50% orang berusia diatas 50 tahun, dengan atau
tanpa keluhan nyeri. Mayoritas penderita calcaneus spur yang disertai keluhan nyeri (atau terjadi
plantar fascilitis) adalah pada wanita, terutama yang berusia 40 - 60 tahun. Keluhan utama akibat
calcaneus spur adalah nyeri yang hebat pada waktu permulaan berdiri dan berjalan terutama pada
pagi hari setelah bangun tidur atau istirahat/duduk lama, yang kemudian akan berkurang setelah
berjalan beberapa langkah.
Untuk dapat berjalan dengan baik manusia memerlukan kaki yang sehat, kaki yang
menopang tubuh manusia dalam berjalan. Tumit dan telapak kaki berikut jari-jari kaki dilengkapi
1
dengan jaringan lunak yang merupakan bantalan penopang berat badan. Karena pusat penopang
beban terdapat pada pergelangan kaki dan kaki, maka cenderung mengalami deformitas dan
ganggua (Sidharta, 1984).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Calcaneus spur adalah suatu tonjolan tulang abnormal pada permukaan
calcaneus yang sering menyebabkan nyeri pada waktu berjalan 8. Pada waktu tertentu
dirasakan nyeri pada tumit antara processus lateralis dan medialis tuberis calcanei.
Pada saat menapakkan kaki pertama kali nyeri terasa hebat, tetapi dengan
melanjutkan berjalan nyeri di bawah tumit hilang, setelah duduk atau berbaring agak
lama nyeri terasa kembali pada saat melakukan langkah permulaan jalan3. Jadi
calcaneus spur adalah pertumbuhan tulang yang kecil menunjuk keluar dan biasa
disebut duri tulang.
2.2 Anatomi
Kalkaneus merupakan tulang spoingosa dengan korteks yang tipis1.
2.3 Patologi
Adanya penguluran yang berulang-ulang dari fasia plantaris atau
aponeurosis akan menyebabkan kerobekan mikroskopis jaringan yang disertai tarikan
periosteum dari tulang (calcaneus), sehingga daerah subperiosteum akan bertambah
lebar. Kemudian terjadi peradangan subperiosteum yang juga menyebabkan nyeri.
Setelah itu akan terjadi pembentukan jaringan fibrous yang akan memicu
penumpukan kalsium di subperiosteum, dan selanjutnya terbentuk spur. Pada
permulaannya, nyeri kemungkinan disebabkan oleh peradangan dari jaringan tendo
4
fascioperoeosteal, pada stadium lanjut nyeri disebabkan oleh spur yang memicu
peradangan tendofascio plantaris6.
2.4 Etiologi
Calcaneus spur biasanya disebabkan oleh trauma atau benturan, berdiri
lama atau pembebanan yang lebih, pergeseran atau atropi bantalan lemak di tumit.
Kemudian bisa juga disebabkan peradangan lokal, seperti dari artritis degeneratif
(osteoarthritis) atau tendinitis. Peradangan ini merangsang sel-sel yang membentuk
tulang untuk deposit tulang di daerah ini, akhirnya mengarah ke tonjolan tulang atau
spur. Peradangan pada tendon Achilles dapat menyebabkan pembentukan kalkaneus
spur di bagian belakang tulang tumit (tulang kalkaneus). Peradangan pada jaringan di
bawah fasciitis kaki, plantar, dapat menyebabkan bone spur di bawah tulang tumit2.
2.5 Tanda dan gejala
Tanda dan gejala calcaneus spur cukup khas, yaitu ditandai dengan nyeri
yang hebat pada saat permulaan berdiri dan berjalan terutama pada pagi hari setelah
bangun tidur atau setelah istirahat/duduk lama, kemudian akan berkurang apabila
berjalan beberapa langkah, tetapi nyeri akan muncul kembali bila berjalan
berlebihan4.
Beberapa calcaneus tidak menimbulkan gejala dan kebetulan terdeteksi
oleh tes X-ray yang dilakukan.
2.6 Diagnosa Calcaneus spur
Bone spurs dideteksi dengan pengujian radiologi, seperti dengan X-rays
sederhana,ultrasound imaging, MRI scan, CT scan, dan myelograms7.
sepatu,
dan
bantalan-bantalan
bone
spur
lokal
mungkin
dipertimbangkan, tergantung pada lokasi dari bone spur2. Calcaneus spur yang
menyebabkan iritasi dari syaraf-syaraf dan resisten pada tindakan-tindakan
konservatif dapat memerlukan operasi-operasi secara bedah untuk perawatan.
Dengan fisioterapi , pengobatan fisioterapi yang dalam pelaksanaannya
menggunakan latihan-latihan gerak tubuh secara aktif maupun pasif. Dengan di
berikan terapi latihan dapat menjaga dan meningkatkan kekuatan otot, melancarkan
6
BAB III
KESIMPULAN
Calcaneus spur adalah suatu tonjolan tulang abnormal pada permukaan calcaneus yang
sering menyebabkan nyeri pada waktu berjalan. Calcaneus spur adalah pertumbuhan tulang
yang kecil menunjuk keluar dan biasa disebut duri tulang.
Calcaneus spur adalah eksostosis (pertumbuhan tulang yang tidak semestinya) di daerah
tubercalcaneus, yang bentuknya seperti jalu ayam. Plantar fascitis adalah peradangan fasia
plantaris dan otot-otot fleksor pendek kaki di perlekatannya pada calcaneus. Calcaneus spur
sendiri bisa simtomatik dan asimtomatik, jadi yang menyebabkan nyeri bukan dari spur tapi
karena adanya plantar fasciitis setempat. Calcaneus spur dan plantar fasciitis adalah dua hal
yang berbeda tetapi merupakan satu kesatuan sebab akibat yang saling berhubungan.
Tanda dan gejala calcaneus spur cukup khas, yaitu ditandai dengan nyeri yang hebat pada
saat permulaan berdiri dan berjalan terutama pada pagi hari setelah bangun tidur atau setelah
7
istirahat/duduk lama, kemudian akan berkurang apabila berjalan beberapa langkah, tetapi
nyeri akan muncul kembali bila berjalan berlebihan. Beberapa calcaneus tidak menimbulkan
gejala dan kebetulan terdeteksi oleh tes X-ray yang dilakukan.
Calcaneus spurs dilakukan perawatan hanya jika menyebabkan gejala-gejala. Perawatan
awal diarahkan pada pengurangan peradangan dan menghindari luka kembali , pemberian
obat-obat anti- peradangan, pemberian selipan-selipan sepatu, dan bantalan-bantalan bone
spur, dan dilakukannya fisioterapi.
Calcaneus spur yang tidak menimbulkan gejala mungkin tidak memerlukan pengobatan.
Prognosis untuk calcaneus spur terbilang bagus.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jong, Wim de, dan Syamsuhidayat R. 2015. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. EGC :
Jakarta.
2. James L Thomas, Jeffry C Christensen. 2010. The diagnosis and Treatment of Heel
Pain : A Clinical Guideline. The Journal of Ankle and Foot Surgery vol
49.
3.
Sidharta, Priguna. 1999. Neurologi Klinik dalam Praktek Umum. Jakarta : Dian
Rakyat.
4. Tooney EP. 2009. Plantar Heel Pain. Journal of Foot and Ankle Clin vol 14
5. Putri Devi S, 2012. Karya tulis ilmiah : Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus
Calcaneus Purs Sinistra di RSUP Sardjito Yogyakarta. Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhhamadiyah Surakarta.
6. M Esmadi, H Ahsan, DS Ahmad. 2012. Fracture of Calcaneal Spur. Hong Kong J
Radiol vol 15:244-6.
8