PROTOKOL
PENELITIAN UNGGULAN POLTEKKES
EFEKTIVITAS PEMBERIAN
MAKANAN PADAT ENERGI PROTEIN LOKAL
UNTUK PERBAIKAN GIZI IBU
Dibiayai DIPA
Poltekkes Kemenkes Semarang
Tahun Anggaran 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Dr. Kun Aristiati Susiloretni SKM, M. Kes. Dr. Kun Aristiati Susiloretni SKM, M. Kes.
NIP : 196105111983032002 NIP : 196105111983032002
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang
DAFTAR ISI
RINGKASAN
Latar belakang. Kurang gizi pada ibu hamil cukup tinggi prevalensinya. Kurang
energi <70%AKG sebesar 49%, kurang protein <80% AKG sebesar 45%, dan KEK
dengan LILA <23,5cm sebesar 23%. Hal ini berakibat pada kesehatan ibu hamil,
IUGR, birth outcome, BBLR, preterm dan bahkan programming kehidupan lanjutnya.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek memberikan makanan padat
energi protein (PEP) lokal dan multiple micronutrient terhadap keadaan gizi
kesehatan ibu hamil.
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Kekurangan gizi pada ibu hamil berkontribusi terhadap terhambatnya
pertumbuhan janin (IUGR) yang dapat meningkatkan risiko kematian neonatal dan
bagi survivor dapat menyebabkan stunting saat anak yang dilahirkan mencapai usia 2
tahun. Pertumbuhan janin yang terhambat juga menyumbang kematian balita hingga
11.8% (Black et al., 2013). Disamping itu undernutrition bertanggung jawab untuk
tingkat kematian tertinggi pada anak-anak dan memiliki efek fisiologis, termasuk
peningkatan kerentanan terhadap akumulasi lemak terutama lemak sentral, oksidasi
lemak yang lebih rendah, pengeluaran energi rest dan postprandial yang lebih rendah,
resistensi insulin, hipertensi, dislipidemia dan kapasitas berkurang untuk pekerjaan
manual, antara gangguan lainnya di masa dewasa (Martins et al., 2011).
Ibu hamil yang kurang energi kronis (KEK dengan lingkar lengan atas LILA<
23,5cm) berhubungan dengan kematian ibu postpartum sampai usia 42 hari. Masalah
lain adalah tinggi badan ibu hamil, apabila tinggi ibu <145cm juga berisiko untuk
melahirkan bayi berat lahir rendah, kematian bayi, status gizi underweight dan
stunting (zaltin et al., 2010). Studi di Nepal menunjukkan bahwa umur ibu, paritas,
ibu KEK, diet dan penyakit ibu pada awal hingga pertengahan kehamilan dikaitkan
dengan risiko kematian selama kehamilan dan tahun pertama setelah melahirkan
(Christian et al., 2008).
Demikian besar konsekuensi kurang gizi ibu hamil, tetapi prevalensi di
Indonesia cukup tinggi. Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi ibu KEK di
Indonesia 24,2% dan di Jawa Tengah 23.2%. Bayi dengan berat lahir <2500gram dan
panjang lahir <48cm berturut-turut di Indonesia sebesar 10,2% dan 20,2%, sedangkan
di Jawa Tengah 9,7% dan 24,5%. Melihat angka-angka diatas cukup beralasan bila
pada Survei Diet Total tahun 2014 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan angka
kecukupan energi < 70% AKG sebesar 52,9% di rural dan 51,5% di urban. Adapun
2
angka kecukupan protein <80% AKG sebesar 55,7% di rural dan 49,6% di urban
(Ministry of Health Republic of Indonesia, 2013; Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, 2014; Kementrian Kesehatan RI, 2013).
Keadaan kurang gizi pada ibu hamil di Indonesia memang perlu penanganan
serius. Program nasional yang sudah dilakukan adalah pemberian tablet besi dan folat,
serta pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil. Pemberian tablet besi
telah merata mampu dibiayai oleh pemerintah sepenuhnya, akan tetapi PMT ibu hamil
tidak. Pemberian PMT ibu hamil di daerah tergantung pada kemampuan APBD dan
advokasi petugas gizi untuk dapat mendanai PMT ibu hamil. Hal ini menunjukkan
belum maksimal penanganannya. Sebenarnya meta analisis menunjukkan bahwa perlu
ibu hamil perlu diberi makanan tambahan tinggi energi protein dan mengganti TTD
dengan multiple micro nutrient (MMN) (Bhutta et al., 2013), karena tingginya angka
kurang kekucupan energi dan protein. Mengingat ibu hamil yang kurang energi
protein selalu kurang asupan mineral dan vitaminnya.
Intervensi yang menjanjikan untuk memperbaiki gizi ibu hamil dan
mengurangi terhambatnya pertumbuhan janin dan small for gestational age (SGA)
adalah dengan pemberian 'balance energy protein' (BEP), pemberian calcium, MMN,
dan mengurangi penyakit malaria pada ibu hamil (Bhutta et al., 2013). Cochran
review juga menunjukkan hal yang sama bahwa BEP dapat menurunkan risiko bayi
lahir mati, meningkatkan berat lahir, dan menurunkan risiko SGA (Ota et al., 2015).
Pooled analysis juga menyimpulkan dampak positif dari BEP pada peningkatan berat
lahir, penurunan SGA, pengurangan bayi lahir mati (Imdad and Bhutta, 2012; Kramer
and Kakuma, 2010). Suplementasi MMN pada ibu hamil kurang gizi dapat
memperbaiki kognisi ibu dan memperbaiki perkembangan kognitif dan motorik anak
tetapi tidak pada ibu yang mendapat suplemen folat dan zat besi (Prado et al., 2012b;
Prado et al., 2012a).
Penelitian pemberian gizi yang mempunyai efek negatif adalah pemberian lipid
based nutrient supplement (LNS) dengan high-protein supplementation dan isocaloric
protein supplementation yang dihubungkan dengan peningkatan risiko SGA (Kramer
3
and Kakuma, 2010). Demikian juga di Malawi mencatat bahwa pemberian MMN dan
lipid based nutrient supplement (LNS menggandung 118 Kalori) untuk ibu hamil dan
post partum tidak memperbaiki pertumbuhan anak (Ashorn et al., 2015).
Kekurangan beberapa-mikronutrien sering hidup berdampingan di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah dan dapat memperburuk kehamilan yang
berpotensi merugikan ibu. Review Cochrane tentang suplementasi mikronutrien MMN
pada ibu hamil melaporkan pengurangan 11-13% berat lahir rendah dan kelahiran
SGA, sedangkan efek pada anemia adalah sama bila dibandingkan dengan besi dan
suplemen asam folat (Haider and Bhutta, 2006). Terdapat kekhawatiran sebelumnya
tentang potensi kematian neonatal dengan menggunakan MMN. Analisis ini
menunjukkan tidak ada efek samping pada kematian ibu, bayi lahir mati, perinatal, dan
kematian neonatal, bahkan ada bukti cukup untuk perbaikan hasil perkembangan saraf
(Ronsmans et al., 2009).
Meskipun langka, ada data menarik manfaat dari suplemen mikronutrien pada
pertumbuhan anak (Vaidya et al., 2008). Data awal yang membandingkan MMN
dengan suplementasi besi folat pada kehamilan di Bangladesh menunjukkan
penurunan yang signifikan dalam kelahiran prematur (West Jr et al., 2013). Temuan
ini mendukung kesimpulan perlunya penggantian suplemen besi folat pada kehamilan
dengan MMN pada populasi berisiko (Bhutta et al., 2013).
Pendidikan gizi dapat memperbaiki keadaan gizi ibu hamil. Ibu hamil yang
diberikan pendidikan gizi memiliki risiko relatif lebih rendah memiliki kelahiran
prematur dan berat lahir rendah, lingkar kepala dan berat lahir meningkat,
meningkatkan asupan protein. Selanjutnya tidak ada perbedaan signifikan pada
kematian neonatal, lahir mati, SGA dan pertambahan berat badan kehamilan (Ota et
al., 2015).
Berdasarkan pertimbangan diatas dirasa perlu mengetahui efektivitas
pemberian BEP yang dikombinasikan dengan pemberian MMN dan pendidikan
gizi/kesehatan dalam memperbaiki keadaan gizi ibu dan anak. Penelitian pemberian
makanan pada ibu hamil sudah dilakukan, akan tetapi berbeda dengan penelitian yang
4
Masalah
Apakah pemberian PMT dari produksi pangan lokal dapat memperbaiki status
gizi ibu hamil?
Tujuan umum
Mengetahui efektivitas pemberian PEP lokal dalam memperbaiki status gizi ibu
hamil?
Tujuan khusus
1. Mengetahui efektivitas pemberian PEP lokal dalam memperbaiki konsumsi energi
2. Mengetahui efektivitas pemberian PEP lokal dalam memperbaiki protein ibu
hamil,
3. Mengetahui efektivitas pemberian PEP lokal dalam memperbaiki pertambahan
berat badan,
4. Mengetahui efektivitas pemberian PEP lokal dalam memperbaiki status KEK.
Manfaat
1. Apabila terbukti efektif, maka perlu dipertimbangkan untuk membuat penelitian
5
A. Kehamilan
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi ibu
sebelum maupun saat sedang hamil merupakan faktor lain disamping faktor seperti
multiparitas, jarak kehamilan dan keadaan kesehatan yang sangat berpengaruh
terhadap hasil konsepsi. Jika status gizi dan kesehatan ibu hamil yang baik selama
hamil, serta tidak berkebiasaan buruk, maka status gizi bayi yang akan dilahirkan juga
baik, begitu pula sebaliknya.
7
didalam tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil
dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Ibu hamil, pada dasarnya perlu
penambahan semua asupan zat gizi, namun seringkali kekurangan energi protein dan
beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium
Protein. Kebutuhan protein pada wanita hamil meningkat mencapai 68 % dari
kebutuhan sebelum hamil. Jumlah protein yang harus dikonsumsi sampai akhir
kehamilan sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin. Penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu
hari asupan protein dapat mencapai 75-100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori);
atau sekitar 1,3 g/kgBB/hari (gravida mature), 1,5 g/kg BB/hari (usia 15-18 tahun),
dan 1,7 g/kg BB/hari (di bawah 15 tahun). Bahan pangan yang dijadikan sumber
protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak
berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan
(nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian. Namun demikian penelitian Generation R
study mendapatkan bahwa asupan protein nabati berpengaruh terhadap creatinine-
based eGFR yang lebih tinggi pada saat anak yang dilahirkan berumur 6 tahun (Miliku
et al., 2015)
Energi. Kebutuhan energi untuk ibu hamil perlu penambahan 80.000 kalori
selama 280 hari. Energi yang di konsumsi dalam protein sebanyak 5180 kkal, dan
dalam lemak 36.337 Kkal. Supaya energi dapat ditimbun masih dibutuhkan
penambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang berguna untuk mengubah energi
dalam makanan menjadi energi yang dapat dimetabolisir. Dengan demikian total
energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal atau sebanyak
80.000 Kkal. Artinya perlu penambahan energi ekstra sebanyak 300 kalori setiap hari
selama hamil. Kebutuhan energi meningkat secara minimal pada trimester I.
Kemudian kebutuhan energi terus meningkat sepanjang trimester II dan III.
Penambahan energi selama trimester II digunakan untuk pemekaran jaringan ibu
seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta
9
berakibat pada kurangnya nafsu makan, sehingga asupan makro dan mikronutrien
yang masuk kedalam tubuh sedikit(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2015).
11-13% berat lahir rendah dan kelahiran SGA, sedangkan efek pada anemia dan IDA
yang sama bila dibandingkan dengan suplemen besi dan asam folat. Meskipun
terdapat kekhawatiran sebelumnya tentang potensi kematian neonatal karena
kelebihan beberapa mikronutrien, analisis ini menunjukkan tidak ada efek samping
pada kematian ibu, bayi lahir mati, perinatal, kematian neonatal dan dengan data yang
cukup menunjukkan hasil perbaikan perkembangan saraf. Meskipun langka, ada data
menarik manfaat dari suplemen mikronutrien beberapa ibu pada pertumbuhan di masa
anak-anak (Haider and Bhutta, 2006).
2. Multiple micronutrient
Data awal dari studi besar yang membandingkan pemberian multiple
mikronutrien MMN dengan suplementasi besi folat pada kehamilan di Bangladesh
menunjukkan penurunan yang signifikan pada kelahiran prematur tanpa efek samping.
Inklusi penelitian ini di meta-analisis menegaskan adanya pengurangan berat lahir
rendah (RR 0.88, 95% CI 0.85-0.91) dan SGA (0.89, 0.83-0.96 ) dan juga
menunjukkan efek kecil pada kelahiran prematur (RR 0.97, CI 0.94-0.99). Temuan ini
mendukung potensi penggantian suplemen besi folat pada kehamilan dengan multiple
micro nutrient pada populasi berisiko (Bhutta et al., 2013).
Penelitian di Lombok, Indonesia pada wanita hamil yang kekurangan gizi
atau anemia, pemberian suplemen MMN dapat meningkatkan motor dan kemampuan
kognitif anak-anak 3,5 tahun kemudian, terutama untuk kedua fungsi motorik dan
perhatian visual / kemampuan spasial. Suplementasi MMN pada ibu hamil kurang
gizi dapat memperbaiki kognisi ibu dan memperbaiki perkembangan kognitif dan
motorik anak tetapi tidak ibu yang mendapat suplemen folat dan zat besi (Prado et al.,
2012b; Prado et al., 2012a).
Namun demikian di Malawi mencatat bahwa pemberian MMN dan lipid based
nutrient supplement (LNS menggandung 118 Kalori) untuk ibu hamil dan post partum
tidak memperbaiki pertumbuhan anak. Pada usia anak 18 bulan, panjang rata-rata
pada kelompok TTD, MMN, dan kelompok LNS adalah masing-masing 77,0, 76,9,
12
dan 76,8 cm (P = 0,90), dan prevalensi stunting adalah 32.7%, 35,6%, dan 37,9% (P =
0,54). Tidak ada perbedaan antar kelompok pada berat badan, lingkar kepala, atau
lingkar lengan atas atau proporsi dengan skor z rendah untuk variabel-variabel ini (P>
0,05) (Ashorn et al., 2015). Hal ini memunculkan hipotesis bahwa balance energy
protein untuk pemenuhan macro nutrient ibu dan anak perlu dilakukan untuk maksud
perbaikan pertumbuhan anak atau bahkan pada perkembangannya.
3. Pendidikan gizi
Ibu hamil yang diberikan pendidikan gizi memiliki risiko relatif lebih rendah
memiliki kelahiran prematur (2 trial, 449 wanita RR 0,46, 95% CI 0,21-0,98), dan
berat lahir rendah (1 trial, 300 ibu, RR 0,04, 95% CI 0,01-0,14). Lingkar kepala saat
lahir meningkat dalam satu trial (389 wanita perbedaan signifikan 0,99 cm, 95% CI
0,43-1,55), sedangkan berat lahir meningkat secara signifikan di antara wanita yang
kekurangan gizi di dua trial (320 wanita perbedaan 489,76 g, 95% CI 427,93-551,59),
tetapi tidak signifikan bagi ibu gizi baik (perbedaan 15g, 95% CI -76,30 ke 106,30,
satu trial, 406 wanita). Asupan protein meningkat secara signifikan (3 uji coba, 632
wanita perbedaan asupan protein 6,99 g/hari, 95% CI 3,02-10,97). Tidak ada
perbedaan signifikan yang diamati pada outcome lain seperti kematian neonatal (RR
1,28, 95% CI 0,35-4,72, satu trial, 448 ibu), lahir mati (RR 0,37, 95% CI 0,07-1,90,
satu trial, 431 ibu), SGA (RR 0,97, 95% CI 0,45-2,11, satu trial, 404 ibu) dan
perbedaan berat badan kehamilan - 0,41, 95% CI - 4,41-3,59, dua trial, 233 wanita).
Tidak ada data tentang kematian perinatal (Ota et al., 2015).
Studi di Bangladesh menunjukkan bahwa ibu-ibu pada kelompok intervensi
memperoleh 1,73 kg lebih berat selama trimester ketiga dibandingkan perempuan di
kelompok kontrol (5,61 vs 3,88 kg, p <0,001). Berat lahir rata-rata bayi perempuan
pada kelompok intervensi adalah 0,44 kg lebih besar dari bayi perempuan di kelompok
pembanding (2,86 vs 2,42 kg, p <0,001). Pada kelompok intervensi, 10,5% dari bayi
lahir dengan berat badan lahir rendah, dibandingkan dengan 48,3% dari bayi
perempuan di kelompok pembanding (p <0,001). Pada kelompok intervensi, 75,4%
13
ibu dimulai menyusui dalam waktu 1 jam setelah kelahiran, dibandingkan dengan
34,5% dari ibu-ibu di kelompok pembanding (p <0,001) (Akter et al., 2012).
1. Kerangka Teori
Faktor ibu
Tinggi badan ibu
Kadar Hb
Umur kehamilan saat PMT
Umur ibu
Paritas
Jarak kelahiran
IMT sebelum hamil
Maternal outcome
Diabetes
Hypertensive disorder
(pre/eklamsi, eklamsi, dll)
Anemia
Malaria
Penyakit2 lain
Pertambahan berat badan
(Hutcheon et al., 2013)
Status KEK
Asupan Gizi ibu hamil
Mental health
14
Kerangka teori disusun berdasarkan rujukan (Roberfroid et al., 2010; Roberfroid et al.,
2008; Potdar et al., 2014; Kramer, 2003; Abu-Saad and Fraser, 2010; Bhutta et al.,
2013; Dickson et al., 2014; Watson-Jones et al., 2007; Xirasagar et al., 2011;
Alderman et al., 2014; Imdad and Bhutta, 2012; Lawn et al., 2016; ten Hoope-Bender
et al., 2014; Renfrew et al., 2014; Kozuki et al., 2012; Bhutta et al., 2014)
Faktor ibu
Tinggi badan ibu
Kadar Hb
Umur kehamilan saat PMT
Umur ibu
Paritas
Jarak kelahiran
IMT sebelum hamil
A. Jenis Penelitian
Keterangan :
X1 = perlakuan dengan makanan padat energi potensi lokal + MMN -PEPMi
X2 = = perlakuan dengan pemberian PMT program + TTD - PMTa
O1 = observasi sebelum perlakuan X1
O2 = observasi sesudah perlakuan X1 setelah 60 hari pemberian PEPMi
O3 = observasi sebelum perlakuan X2
O4 = observasi sesudah perlakuan X2 setelah 60 hari pemberian PMTa
Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang tinggal di wilayah Puskesmas
Karangawen dan Sayung Kabupaten Demak. Populasi penelitian ini sebanyak 336 ibu
hamil yang tercatat di klinik bidan desa. Sampel diambil secara random dari populasi
16
dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagai kriteria inklusi, wanita
yang memenuhi persyaratan untuk penelitian jika umur kehamilan diketahui hingga
<10 minggu,mengalami minimal satu risiko kehamilan (LILA 23,5 cm, anemi, TB
<145cm, kurang energi dan protein <70%AKG), kehamilan tunggal, merencanakan
untuk melahirkan bayi pada bidan di wilayah penelitian, tidak memiliki rencana untuk
pindah ke daerah lain. Kriteria eksklusi adalah untuk memperoleh compliance yang
maksimal, dirujuk ke rumah sakit ketika melahirkan, bayi lahir mati, bayi memiliki
kelainan bawaan, bayi meninggal, atau pindah ke wilayah puskesmas lain.
Besar sample dihitung menggunakan estimated sample size for two-sample
comparison of proportions menggunakan Stata 11. Proporsi ibu hamil KEK di
Kecamatan Sayung adalah 16,87% sedangkan di Kabupaten Klaten tertinggi di Jawa
Tengah sebesar 47,1%. Menggunakan level signifikansi = 5%, kekuatan uji 1 - =
80%, didapatkan besar sampel minimal sejumlah 36 ditambah cadangan 10% menjadi
45 ibu hamil untuk masing-masing kelompok. sampsi 0.47 0.16, power(0.80)
C. Hipotesis
1. Hipotesis mayor: pemberian PMT lokal+ dapat memperbaiki status gizi, yaitu
konsumsi energi dan protein ibu hamil, pertambahan berat badan, kesehatan, dan
status KEK.
2. Hipotesis minor:
a. Pemberian PEP lokal dapat memperbaiki konsumsi energi ibu hamil
b. Pemberian PEP lokal dapat memperbaiki protein ibu hamil,
c. Pemberian PEP lokal dapat memperbaiki pertambahan berat badan ibu
hamil,
d. Pemberian PEP lokal dapat memperbaiki status KEK ibu hamil.
Variabel
Variabel independennya adalah pemberian makanan dan suplemen. Variabel
dependennya adalah: konsumsi energi dan protein ibu hamil, pertambahan berat
17
badan, dan status KEK ibu. Disamping itu diambil juga variabel kontrol yaitu tingkat
kepatuhan, paritas, usia, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tinggi badan ibu, awal umur
kehamilan.
D. Pengumpulan data
E. Prosedur penelitian
1. Perizinan. Dilakukan penjajagan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Demak sebagai
penanggungjawab program kesehatan di lokasi penelitian untuk memperoleh
kepastian kesediaan berpartisipasi dalam penelitian. Perizinan etika melalui
Komite Etik Penelitian Poltekkes Kemenkes Semarang dan perizinan wilayah pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Demak.
2. Pelatihan enumerator. Pelatihan enumerator dimaksudkan untuk mendapatkan
enumerator yang mempunyai kapasitas memotivasi responden, sehingga dapat
memberikan jawaban yang lengkap dan sesuai dengan yang ditanyakan, serta
mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pekerjaan dengan
baik. Dilakukan 1 hari pelatihan dengan topik: pengukuran, konseling, wawancara,
dan kesehatan dan gizi ibu hamil. Pelatih adalah dosen Poltekkes Kemenkes
Semarang yang sesuai bidangnya.
3. Rekruitmen. Pengambilan sampel dilakukan melalui posyandu dari data bidan
desa. Dari setiap posyandu didata ibu hamil yang sesuai kriteria, kemudian
dilakukan secara random juga untuk mendapatkan sejumlah ibu yaitu 38 ibu hamil
untuk setiap kelompok perlakuan. Dari yang terpilih dirandom untuk menentukan
19
F. Analisis data
Dalam penelitian ini analisis menggunakan analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif untuk deskripsi dilakukan pada variabel yang diteliti. Semua analisis
dilakukan dengan menggunakan program Stata 11 dari Stata Corp. Perbandingan
kondisi awal antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk data kategorik
dilakukan dengan menggunakan 2 atau Fishers exact test jika sel berisikan frekuensi
yang diharapkan kurang dari 5 lebih dari 20%. Untuk data kontinyu dengan t-test atau
Mann-Whitney.
Analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis menggunakan analisis
20
A. Biaya Penelitian
Kegiatan Jumlah(Rp) %
1. Honor (Maks. 15%) 6,760,000 13.66
2. Peralatan penunjang, ditulis secara terperinci sesuai
kebutuhan (515%) 6,650,000 13.43
3. Bahan habis pakai, ditulis secara terperinci sesuai
dengan kebutuhan (2030%) 14,580,000 29.45
4. Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan (15
25%) 10,128,000 20.46
5. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan (Maks.15 %) 5,442,000 10.99
6. Pajak 12% 5,940,000 12.00
JUMLAH BIAYA 49,500,000 100.00
*Prosentase biaya bahan habis pakai dan penunjang melebihi batas prosentase karena
untuk membuat produk untuk intervensi gizi pemberian makanan.
B. Jadwal kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
and Late Neonatal Mortality. Food And Nutrition Bulletin, 30, S547-S555.
Saragih, B., Syarief, H., Riyadi, H. & Nasoetion, A. 2007. Pengaruh Pemberian
Pangan Fortifikasi Zat Multi Gizi Mikro Pada Ibu Hamil Terhadap
Pertumbuhan Linier, Tinggi Lutut Dan Status Anemia Bayi. Gizi Indonesia, 1.
ten Hoope-Bender, P., de Bernis, L., Campbell, J., Downe, S., Fauveau, V., Fogstad,
H., Homer, C. S. E., Kennedy, H. P., Matthews, Z., McFadden, A., Renfrew,
M. J. & Van Lerberghe, W. 2014. Improvement of Maternal and Newborn
Health through Midwifery. The Lancet, 384, 1226-1235.
Vaidya, A., Saville, N., Shrestha, B. P., Anthony, M. d. L., Manandhar, D. S. & Osrin,
D. 2008. Effects of Antenatal Multiple Micronutrient Supplementation on
Children's Weight and Size at 2 Years of Age in Nepal: Follow-up of a
Double-Blind Randomised Controlled Trial. The Lancet, 371, 492-499.
Watson-Jones, D., Weiss, H. A., Changalucha, J. M., Todd, J., Gumodoka, B.,
Bulmer, J., Balira, R., Ross, D., Mugeye, K., Hayes, R. & Mabey, D. 2007.
Adverse Birth Outcomes in United Republic of Tanzania--Impact and
Prevention of Maternal Risk Factors. Bulletin of the World Health
Organization, 85, 9-18.
West Jr, K. P., Shamim, A. A., Labrique, A. B., Ali, H., Shaikh, S., Mehra, S.,
Schulze, K. J., Klemm, R. D., Wu, L. S.-F. & Merrill, R. D. 2013. Efficacy of
Antenatal Multiple Micronutrient (Mm) Vs Iron-Folic Acid (Ifa)
Supplementation in Improving Gestational and Postnatal Viability in Rural
Bangladesh: The Jivita-3 Trial. The FASEB Journal, 27, 358.6.
Xirasagar, S., Fu, J., Liu, J., Probst, J. C. & Lin, D. 2011. Neonatal Outcomes for
Immigrant Vs. Native-Born Mothers in Taiwan: An Epidemiological Paradox.
Maternal & Child Health Journal, 15, 269-279.
26
1. Nomer ID : i.1.1.
2. Nama ibu hamil : i.1.2.
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Tempat : i.1.3.
Tanggal : i.1.4.
4. Berat Badan sebelum hamil : kg i.1.5.
5. Berat Badan Sekarang : kg i.1.6.
6. Tinggi Badan Sekarang : cm i.1.7.
7. Ukuran lingkar lengan atas : cm i.1.8.
8. Pendidikan Ibu : i.1.9.
01. Tidak Sekolah 02. Tidak Tamat SD/MI
03. Tamat SD/MI 04. Tamat SMP/MTS
05. Tamat SMA/MA 06. Tamat Diploma/ Sarjana
9. Pekerjaan Ibu : 01. Tidak Bekerja i.1.10.
02. Pegawai
03. Wiraswasta
04. Petani/nelayan/buruh
05. Lainnya
10. Nama Suami : i.1.11.
11. Tempat dan Tanggal Lahir Suami : Tempat : i.1.12.
Tanggal : i.1.13.
12. Pendidikan Suami : i.1.14.
01. Tidak Sekolah 02. Tidak Tamat SD/MI
03. Tamat SD/MI 04. Tamat SMP/MTS
05. Tamat SMA/MA 06. Tamat Diploma/ Sarjana
13. Pekerjaan Suami : 06. Tidak Bekerja i.1.15.
07. Pegawai
08. Wiraswasta
09. Petani/nelayan/buruh
10. Lainnya
14. Alamat : i.1.16.
15. RT : i.1.17.
16. RW : i.1.18.
17. Desa : i.1.19.
27
WAKTU NAMA
WAKTU BAHAN MAKANAN
NAMA MASAKAN MAKAN MASAKAN
MAKAN
BANYAKNYA URT GRAM
31
Bidan Alokasi
No Nama lengkap/NIP Instansi asal Pembagian tugas
g ilmu waktu
-Mengarahkan jalannya
Dr. Kun A Susiloretni penelitian
Jurusan Gizi
1. SKM. M.Kes. -Mendiskusikan implementasi
Poltekkes Gizi 7 bl
196105111983032002 dan pelaksanaan
Semarang
-Menyusun laporan
-Membuat logbook
-perijinan
-penyiapan lahan
Jurusan Gizi
2. Sunarto, SKM, M.Kes. Statis -populasi dan sample
Poltekkes 6lb
196409031964011003 tik -analisis statistik
Semarang
-menyusun laporan
-Membuat logbook
Jurusan Gizi -Pembuatan dan uji coba produk
3. Dyah Nur Subandriani,
Poltekkes 6bl -Pelatihan pembuatan produk
SKM, MKes
Semarang -Distribusi produk
-Bertanggung jawab pada
Jurusan Gizi pembuatan makanan
4. Didit Damayanti,
Poltekkes Gizi 7 bl pengembangan resep
M.Sc, DrPH
Jakarta - Menyusun laporan
-Membuat logbook
*Jam/minggu selama 8 bulan
34
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap Kun Aristiati Susiloretni
2 Jenis Kelamin L/P
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 196105111983032002
5 NIDN 4011056101
6 Tempat dan tanggal lahir Jember, 11 Mei 1961
7 No HP 081325325911
8 Alamat Kantor Jl. Wolter Monginsidi 115 Semarang
9 No Telp/Faks (024) 6710378
10 Alamat e-mail aristiati@yahoo.com
11 Mata kuliah yang diampu 1. Etika Profesi
2. Promosi Gizi
3. Gizi Masyarakat
4. Perencanaan Program Gizi
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1 S-2 S-3
Nama PT Universitas Diponegoro Univ. Gadjah Mada Univ. Gadjah Mada
Bidang Ilmu Kesehatan Masy Promosi Kesehatan Kesehatan Masy.
Tahun Masuk-
1986-1988 1996-1998 2009-2014
Lulus
54 Years
3 2009 Multilevel Promotion of Exclusive Breastfeeding Yayasan 400
in Rural Indonesia Danone
4 2008 Efektivitas Konseling Non Directive pada pasien Poltekkes 15
Diabetes di RS Karyadi Semarang
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Sunarto, SKM, M.Kes.
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIP 196409031964011003
5. NIDN 4009036402
6. Tempat Tanggal Lahir Purwodadi, 9 Maret 1964
7. E-mail sunartosudarso@yahoo.com
8. No. HP 085225014030
9. Alamat Kantor Wolter Monginsidi 115 Semarang
10. No. Telp. Kantor (024) 6710378
11. Mata Kuliah yang Diampu Biostatistik
Metodologi Penelitian
Epidemiologi
Komputer Terapan
KTI Dasar
Perencanaan Program Gizi
Program Intervensi Gizi Masyarakat
37
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi UNDIP Semarang UI Jakarta
Bidang Ilmu Ilmu Gizi Biostatistik
Tahun Masuk-Lulus 1994-1996 2009-2001
C. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1 2011 Compilation Of Survey Danone 100
Results On Food
Consumption, Physical
Activity, Lifestyle, And
Nutrition Status Conducted In
Indonesia Between 2000-Apr
2010, 2011
2 2012 Potensi Kerupuk Teripang DIPA 10
dalam Mengatasi Sembelit, Poltekkes
2012 Kemenkes
Semarang
3 2013 Faktor Risiko Pengetahuan Mandiri 7,5
Kader Tentang KMS Balita
Terhadap Ketrampilan
Menggambar Grafik
Pertumbuhan Anak pada KMS
Balita Oleh Kader Posyandu di
Kecamatan Rembang Kab.
Purbalingga, 2013
4 2014 Potensi Tepung Jewawut DIPA 10
Dalam Meningkatkan Kadar Poltekkes
Fe Dan Daya Terima Nugget Kemenkes
Ayam Semarang
5 2015 Pengembangan Booklet DIPA 17
Kesehatan Ibu Hamil Poltekkes
dan Efektifitasnya dalam Kemenkes
Peningkatan Pengetahuan Semarang
dan Sikap Kesehatan
5 NIDN 4008066501
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 8 Juni 1965
7 E-mail dyahnursubandriani@yahoo.com.
8 Nomor Telepon/HP 081575766339
Jl. W. Monginsidi 115, Pedurungan Semarang
9 Alamat kantor
50192
10 Nomor Telepon/Faks 0246710378
1 Ilmu Gizi Dasar
2. Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan
11. Mata Kuliah yang Diampu 3. Manajemen Penyelenggaraan Makanan dasar dan
lanjut
4. Kewirausahaan
B. Riwayat Pendidikan
N Pendanaan
Tahun Judul Penelitian
o Sumber* Jml (JutaRp)
I 2012 Efektivitas dan Efisiensi Ikan Lele Mandiri 5
Sebagai Pengganti Lauk Hewani Menu
Makanan Rumah Sakit
2 2013 Perbedaan Asupan Zat Gizi Makro DIPA 6
Berdasarkan Plate Waste dengan metode Poltekkes
Penimbangan (Food Weighted Method) Kemenkes
dan Metode Taksiran Visual (Comstock) Semarang
Makanan RS Di RSUD Kota Semarang TA 2013
2. D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun terakhir
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Dr. Ir. Trina Astuti, MPS
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4 NIP : 195805211981022001
5 NIDN : 4021055801
6 Tempat dan Tanggal Lahir : Temanggung, 21 Mei 1958
7 E-mail : trina_astuti@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP : 021-7364432/0816927800
9 Alamat kantor : Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jaksel.
10 Nomor Telepon/Faks : 021-7395331/021-7395383
11. Mata Kuliah yang Diampu :
1. Penilaian Status Gizi (PSG)
2. Perencanaan Program Gizi (PPG)
3. Survey Konsumsi Pangan (SKP)
4. Evaluasi dan pengembangan program gizi
B. Riwayat Pendidikan
Universitas/ Institut dan Lokasi Gelar Tahun Bidang Studi
Lulus
S0: Akademi Gizi Jakarta BSc. 1981 Gizi Kesehatan
Depkes RI
S1: Institut Pertanian Bogor, Ir. 1987 Gizi Masyarakat
Bogor.
S2: UPLB, Philippines MPS 1995 Perencanaan pangan dan
Gizi
S3: Institut Pertanian Bogor, Doktor 2009 Gizi Masyarakat
Bogor
10. 2008 Menu dan Resep untuk penderita Penebar Plus+ ISBN(13)
Asam Urat 978-979-3927-64-0
ISBN(10) 979-3927-64-X
Yang diusulkan dalam skema Penelitian Penelitian Unggulan Poltekkes untuk tahun
anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana
lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut atau diproses dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Mengesahkan,
DirekturPoltekkes Kemenkes Semarang
Rp95.000 konimex
KONIMEX
47