PENDAHULUAN
Uveitis adalah inflamasi di uvea yaitu iris, badan siliar dan koroid yang
usia produktif adalah akibat uveitis. Uveitis dapat disebabkan oleh kelainan
ciliare (uveitis intermediet, siklitis, uveitis perifer, atau pars planitis), atau
retinal), dan nervus optikus intraocular (papilitis). Uveitis bisa juga terjadi
keduanya (sklerokeratitis).[2]
memiliki prevalensi 2,3 juta orang dan menyebabkan 10% dari semua kasus
1
namun sebuah studi dari Afrika Barat menemukan bahwa uveitis termasuk
retina dan vitreous saat ini pada TB okular (penyakit Eales) paling sering
terjadi pada Pasien dari India, Pakistan dan Afghanistan. Uveitis dapat
terjadi pada usia berapapun, namun usia rata-rata saat presentasi sekitar 40.
Uveitis anterior adalah jenis uveitis yang paling umum, yang mencakup 90%
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan vaskular di dalam bola mata
Uvea memberikan nutrisi pada mata. Pada bagian posterior uvea adalah
koroid, suatu jaringan yang terdiri dari pembuluh darah. Bagian kedua uvea
adalah badan siliar yang terletak tepat di anterior dari koroid dan posterior dari
intraocular, yaitu aqueos humor. Selain itu, badan siliar mengandung otot
yang menunjang dan mekanisme fokus pada lensa. Bagian paling anterior dari
traktus uvealis, iris, yang bertindak sebagai diafragma pada pupil, dimana
3
pencahayaan redup dan akan berkonstriksi dalam pencahayaan terang. Iris
2.1.1 Iris
memisahkan bilik mata depan dari bilik mata belakang, yang masing-
nervi ciliares.[2]
simpatis. [2]
4
Corpus ciliare yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan
pangkal iris (sekitar 6 mm). Corpus ciliare terdiri atas zona anterior
datar, pars plana (4 mm). Processus ciliares berasal dari pars plicata.
Processus ciliares ini terutama terbentuk dari kapiler dan vena yang
humor.[2]
serrata
5
Musculus ciliaris tersusun dari gabungan serat-serat longitudinal,
fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh
porinya. [2]
saraf-saraf siliaris.[2]
2.1.3 Koroid
Koroid tersusun atas 3 lapis pembuluh darah koroid; besar, sedang dan
6
kecil. Semakin dalam pembuluh terletak di dalam koroid, semakin
dibatasi oleh membrane Bruch dan disebelah luar oleh sklera. Ruang
yang menyokongnya.[2]
depan jaringan uvea atau selaput pelangi (iris) dan keadaan ini disebut
sebagai iritis. Bila mengenai bagian tengah uvea maka keadaan ini disebut
sebagai siklitis. Biasanya iritis akan disertai dengan siklitis yang disebut
sebagai uveitis anterior. Bila mengenai selaput hitam bagian belakang mata
2.3 EPIDEMIOLOGI
Insidensi uveitis di wilayah barat dunia sekitar 52,4 per 100.000 dan
berdasarkan usia dan wanita lebih sering daripada pria. Angka morbiditas
7
biasanya tinggi pada kasus kronis di karenakan penyakit dan keparahan yang
Uveitis biasanya terjadi pada usia 20-50 tahun dan berpengaruh pada
artritis idiopatik juvenile, uveitis terkait HLA-B27. Pada anak yaitu artritis
idiopatik juvenile.[7]
2.4 ETIOLOGI
a. Infeksi:
Bakteri
Virus
Jamur
Parasite
b. Non infeksi:
c. Masquerade (samar)
Neoplasma
8
Non neoplasma[7]
dan robekan. Pada pemeriksaan lampu celah, tampak sel dan "flare"
(protein) di bilik mata depan. Jika inflamasi berat maka bisa terdapat
patologi. Pembuluh darah iris dapat mengalami dilatasi dan juga iris dapat
9
Gambar 5. Gambaran “sel” pada bilik mata depan
2.6 KLASIFIKASI
10
menjadi infeksi (bakteri, virus, jamur, dan parasit), non-infeksi, dan
idiopatik.[1]
mendadak dan durasi kurang dari empat minggu), rekuren (episode uveitis
setelah pengobatan dihentikan), dan remisi (tidak ada gejala uveitis selama
anterior
koroiditis difus,
korioretinitis,
retinokoroiditis, retinitis,
neuroretinitis
koroid
11
Awitan Mendadak
Perlahan
selama ≥ 3 bulan
pengobatan
pengobatan
A. Definisi
B. Etiologi
12
Penyebab uveitis anterior akut dibedakan dalam bentuk
permukaan iris).[4]
13
Sinekia posterior Kadang-kadang Kecil dan tak teratur
Uvea anterior,
posterior,difus
C. Patofisiologi
edema, pucat dan reflex menjadi lambat sampai terhenti sama sekali.
Eksudasi fibrin dan sel radang masuk ke bilik mata depan, maka akuos
humor menjadi keruh dinamakan flare dan sel positif. Bila sel radang
D. Gejala
1) Gejala Subyektif
Blefarospasme[8]
14
Penglihatan kabur dengan sukar melihat dekat akibat ikut
2) Gejala Obyektif
sekitar limbus
keratik presipitat
negative[8]
15
Gambar 8. Hipopion pada kamera okuli inferior
E. Penatalaksanaan
- Midriatikum/siklopegik:
- Anti Inflamasi:
Dewasa:
Preparat kortikosteroid:
Anak
Dewasa:
preparat steroid
16
Per-oral: Chloramphenicol sehari 3 kali 2 kapsul
Anak:
A. Penyebab
Sarkoidosis
Sindrom Vogt-Koyanagi-Harada
Tuberculosis[7]
B. Gejala Klinis
Kemerahan ringan
Floater
C. Penatalaksanaan
diteteskan hingga tid atau salep yang dioleskan sedikit pada sakus
konjungtiva.
17
2.8 UVEITIS INTERMEDIET
2.8.1 Definisi
pasien pada masa remaja akhir atau dewasa muda. Pria lebih banyak
2.8.2 Etiologi
Idiopatik
Penyakit Lyme
Toksokariasis[7]
2.8.3 Gejala
A. Gejala Subyektif
B. Gejala Obyektif
18
“timbunan salju” inferior pada pars planitis yang biasanya
2.8.4 Penatalaksanaan
19
2.9 UVEITIS POSTERIOR
2.9.1 Definisi
viterus (vitritis).[8]
2.9.2 Etiologi
Behcet.[7]
2.9.3 Patofisiologi
2.9.4 Gejala
A. Gejala Subyektif
Tidak nyeri
Visus menurun
20
B. Gejala Obyektif
pigmen.
2.9.5 Penatalaksanaan
a. Midriatika/siklopegik:
c. Suntikan periokuler:
acetonic 40 mg/cc/minggu
4 mg/cc/hari
diatas dengan dosis 1,5 cc/suntikan untuk kasus pars planitis dan
uveitis posterior
dan ginjal.
21
Prednisolone: dosis awal 1-1,5 mg/kgBB diturunkan bertahap
2.10 PANUVEITIS
uveitis anterior.[1]
eye”. [9]
22
Gambaran patologik lesi dikedua mata sama, yaitu berupa
didaerah badan siliar dan mata sudah tidak berfungsi lagi maka
meningitis. [10]
23
dan neuritis optika, vitiligo, alopesia, poliosis biasanya baru
menetap. [10]
Tengah. [7]
24
Behcet yaitu harus tampak ulkus oral yang berulang, ditambah
dua dari ulkus genital berulang, lesi mata, lesi kulit berupa eritem
positif. [7]
inflamasi kronik ligamen, kapsul sendi dan osifikasi sendi. Penyakit tersebut
menyerang sendi aksial seperti vertebrae dan sendi sakroiliaka pada pasien
berusia dekade ketiga dan keempat, serta lebih sering pada laki-laki.
25
skleritis, episkleritis, dan keratitis. Uveitisnya bervariasi mulai dari yang
penglihatan kabur. Selain itu ditemukan injeksi limbus dan keratic precipitat.
[1,2]
posterior, dan mengenai kedua mata. Komplikasi yang sering adalah sinekia
kurang dari 16 tahun. Anak perempuan terkena 4-5 kali lebih sering
hepatosplenomegali. Tanda utama pada mata adalah sel dan flare dalam bilik
mata depan, keratic precipitate putih berukuran kecil sampai sedang dengan
atau tanpa bintik-bintik fibrin pada endotel, sinekia posterior yang sering
menimbulkan seklusio pupil dan katarak. Penderita JIA harus diperiksa oleh
berat, dapat terjadi vitritis dan koroiditis. Kasus ini suatu kelainan yang
26
kemerahan, nyeri, penglihatan kabur oleh karena katarak dan fotofobia yang
minimal. Keratic precipitate pada penyakit ini bentuknya stellate, kecil dan
Kolitis ulseratif chron dan penyakit whipple adalah penyakit usus yang
seperti uvea, telinga, dan meninges; sering terjadi pada ras Hispanik dan
Sindrom behcet adalah ulkus aftosa rekuren setidaknya tiga kali dalam
setahun disertai minimal dua gejala berikut: ulkus genital, inflamasi mata,
27
menyebabkan uveitis anterior granulomatosa tetapi di Indonesia lebih jarang
28
Gambar 10. Retinokoroiditis Toksoplasmosis. Papil bulat, batas
makula
29
Gambar 11. Nodul Koeppe di tepi pupil
keabu-abuan
30
2.12.3 Uveitis sifilis
31
HSV merupakan penyebab uveitis tersering di Amerika Serikat
posterior. [1]
32
2.12.5 Infeksi jamur
terhadap antigen. Gejala klinis yang khas berupa trias infiltrat putih
makulopati. [1]
diarahkan oleh jenis uveitis yang terjadi. Uveitis anterior kemungkinan besar
inflamasi sering terletak pada batas parut koroid inflamasi lensa. Uveitis
33
posterior mungkin memiliki penyebab infektif atau inflamasi sistemik.
Beberapa penyakit seperti infeksi virus CMV pada pasien positive HIV
memiliki tampila khas dan dengan anamnesis yang tepat mungkin tidak
diperlukan tes diagnostic lebih lanjut. Gejala terkait juga dapat membantu
penunjang pada kali pertama, kecuali didapatkan gejala sistemik terkait. [11]
2.14 KOMPLIKASI
Sinekia anterior dapat mengganggu aliran keluar aqueous di sudut bilik mata
katarak, yang hanya boleh dilakukan setelah radang intraokuler teratasi. [2]
hilangnya penglihatan yang paling sering ditemukan pada pasien uveitis dan
34
biasanya terlihat pada kasus-kasus berat uveitis anterior dan uveitis
retina.[2]
2.15 PROGNOSIS
penyakit ini akan berjalan pelan dan progresif. Selain itu akan merusak
35
BAB III
PENUTUP
Uveitis adalah peradangan uvea yang dapat mengenai hanya bagian depan
jaringan uvea atau selaput pelangi (iris) dan keadaan ini disebut sebagai iritis. Bila
mengenai bagian tengah uvea maka keadaan ini disebut sebagai siklitis. Biasanya
iritis akan disertai dengan siklitis yang disebut sebagai uveitis anterior. Bila
penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan seperti semula, pengobatan tetap perlu
Prognosis pada uveitis secara umum baik. Jika tanpa pengobatan, penyakit
ini akan berjalan pelan dan progresif. Selain itu akan merusak fungsi mata yang
36
DAFTAR PUSTAKA
37
38