E Dengan Masalah
Gangguan Kebutuhan Nutrisi di Ruang Rajawali 1A RSUP Dr. Kariadi
Semarang
Disusun Oleh:
5. Patofisiologi
Gangguan kebutuhan nutrisi dapat menyebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan
asupan nutrisi. Gangguan nutrisi dapat menyebabkan penurunan BB yang tidak
direncanakan, indeks masa tubuh (IMT) yang rendah, dan kekurangan vitamin dan
mineral.
a. Defisit nutrisi
Gejala dan tanda minor : nyeri abdomen, nafsu makan menurun, otot pengunyah
lemah, membran mukosa pucat. Gejala dan tanda mayor : berat badan turun.
Penyebab : ketidakmampuan menelan makanan. Diangkat diagnosa keperawatan
defisit nutrisi
b. Gangguan mobilitas fisik
Gejala dan tanda minor : gerakan terbatas gejala dan tanda mayor : kekuatan otot
menurun, ROM menurun. Penyebab : penurunan kekuatan otot. Diangkat
diagnosa keperawatan gangguan mobilitas fisik.
c. Defisit Perawatan Diri
Gejala dan tanda mayor : tidak mampu mandi/mengenakan pakaian Penyebab :
gangguan neuromoskuler. Diangkat diagnosa keperawatan defisit perawatan diri.
6. Pathway
ROM menurun
Otot pengunyah
lemah Defisit perawatan
diri
Penurunan
kekuatan otot
Nafsu makan
menurun
Gangguan
mobilitas fisik
BB menurun
Ketidakmampuan
menelan makanan
Defisit nutrisi
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah
1) Kadar total limfosit
2) Albumin serum
3) Zat besi
4) Transferin serum
5) Kreatinin
6) Hemoglobin
7) Hematokrit
8) Keseimbangan nitrogen
9) Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk
meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan
albumin serum <3,5 gr/dl, dan peningkatan/penurunan kadar kolestrol (Arrisqi S,
2021).
8. Penatalaksanaan
1) Menstimulasi nafsu makan
a. Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
disesuaikan dengan kondisi klien
b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksik
c. Hindari terapi yang tidak nyaman sebelum atau setelah makan
d. Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang
tidak enak
e. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu makan;
istirahat bila mengalami keletihan
f. Kurangi stress psikologi
g. Berikan oral hygiene sebelum makan
2) Membantu klien makan.
3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi (Arrisqi
S, 2021).
9. Komplikasi
1) Hipertensi
Disebabkanoleh adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup
yang berlebihan
2) Penyakit jantung koroner
Disebabkan oleh adanya peningkatan kolestrol darah dan merokok
3) Kanker
disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan (Arrisqi S, 2021).
10. Pengkajian keperawatan
1) Identitas
a. Identitas pasien : nama, alamat, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, jenis kelamin, diagnosa medis, No. CM
b. Identitas penanggung jawab : nama, alamat, umur, agama, pekerjaan,
hubungan dengan klien
c. Riwayat kesehatan : keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga
2) Riwayat kesehatan : pola persepsi kesehatan, pola aktivitas, pola nutrisi, pola
eliminasi, pola gerak dan keseimbangan tubuh, pola istirahat dan tidur, pola
kebersihan diri, pola koping terhadap stress, pola seksualitas dan reproduksi, pola
peran, kepercayaan dan keyakinan
3) Pemeriksaan fisik : keadaan umum, kesadaran, TTV, mata, hidung, telinga, bibir
dan mulut, leher, axila, payudara, dada, abdomen, punggung, genetalia dan anus,
extremitas, kulit
4) Pemeriksaan penunjang : laboratorium, radiologi, therapi
11. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinisi terhadap pengalaman atau respon
individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan, risiko masalah kesehatan,
atau pada proses kehidupan. Diagnosi keperawatan merupakan bagian vital dalam
menentukan asuhan keperawatanyang sesuai untuk membantu klien mencapai
kesehatan yang optimal (PPNI, 2016 ). Diagnosa yang muncul pada pasien gangguan
kebutuhan nutrisi yaitu:
1) Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
2) Ganguuan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
3) Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromoskuler
12. Rencana tindakan keperawatan
a. Luaran
Luaran (outcome) keperawatan merupakan aspek-aspek yang dapat
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien, keluarga,
atau komunitas, sebagai respon terhadap intervensi keperawatan. Luaran keperawatan
menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan
(PPNI, 2018).
b. intervensi
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)
yang diharapkan. Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang
dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan (PPNI,
2018).
Edukasi
Edukasi
Edukasi
Mandu, M. (2019) Karya Tulis Ilmial Asuhan Keperawatan Pada Tn. P. dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Di Ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defisinisi dan indikator diagnostik,
Edisi 1. jakarta: DPP PPNI.
Arrisqi, S. (2021) Laporan Pendahuluan dengan Gangguan Nutrisi Di Ruang dahlia RSUD
HJ. Anna Lasmanah Banjarnegara.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan.