Anda di halaman 1dari 10

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Ny.

E Dengan Masalah
Gangguan Kebutuhan Nutrisi di Ruang Rajawali 1A RSUP Dr. Kariadi
Semarang

Disusun Oleh:

Abu Rizal Bakerye 2308002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2023
1. Pengertian
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama
nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh
(Mandu M. et al., 2019).
Gangguan kebutuhan nutrisi merupakan suatu keadaan dimana asupan nutrisi tidak
cukup/tidak seimbang untuk memenuhi kebutuhan metabolisme pada tubuh (PPNI,
2016 ).
2. Penyebab/faktor predisposisi
1) Faktor fisiologis
Merupakan faktor yang terkait dengan proses pencernaan atau intake makanan.
2) Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan seperti waktu makan pada jam tertentu, makan bersama, cara
penyajian makanan, jenis makanan pasien, jika mengalami perubahan, maka dapat
mempengaruhi selera dan intake makanan. Demikian juga gaya hidup pasien
seperti, kebiasaan makan tinggi garam (natrium) juga mempengaruhi status nutrisi
pasien.
3) Budaya dan keyakinan
Adanya budaya dan keyakinan yang salah dalam lingkungan masyarakat tertentu
dalam mengonsumsi makanan menimbulkan tidak adekuatnya status nutrisi.
4) Kemampuan ekonomi atau tersedianya dana
Kemiskinan menimbulkan daya beli makanan menjadi berkurang dengan
demikian intake makanan juga otomatis berkurang. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
juga akan terganggu.
5) Penggunaan obat-obatan dan interaksi nutrisi
Penggunaan obat-obatan dalam jangka lama menimbulkan komplikasi yang dapat
menghambat intake makanan maupun absorpsi nutrient.
6) Jenis kelamin
Kebutuhan nutrisi laki-laki dengan perempuan berbeda.
7) Status psikologi
Respons stress pada individu berbeda, ada individu yang mengalami stress akan
meningkatkan nafsu makan, namun juga sebaliknya tidak nafsu makan
(Mathematics, 2021).
3. Klasifikasi
1) Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolism.
2) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
3) Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh,
adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane
mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
4) Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
5) Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan(Nurhasanah, 2020).
4. Tanda dan gejala/manisfestasi klinis
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, tanda dan gejala yang muncul
pada diagnosa keperawatan defisit nutrisi dibagi menjadi dua yaitu gejala dan tanda
mayor serta gejala dan tanda minor. Gejala dan tanda mayor yaitu berat badan
menurun minimal 10% dibawah rentang ideal, sedangkan gejala dan tanda minor
yaitu cepat kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun,
bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa
pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan dan diare (PPNI,
2016 ).

5. Patofisiologi
Gangguan kebutuhan nutrisi dapat menyebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan
asupan nutrisi. Gangguan nutrisi dapat menyebabkan penurunan BB yang tidak
direncanakan, indeks masa tubuh (IMT) yang rendah, dan kekurangan vitamin dan
mineral.
a. Defisit nutrisi
Gejala dan tanda minor : nyeri abdomen, nafsu makan menurun, otot pengunyah
lemah, membran mukosa pucat. Gejala dan tanda mayor : berat badan turun.
Penyebab : ketidakmampuan menelan makanan. Diangkat diagnosa keperawatan
defisit nutrisi
b. Gangguan mobilitas fisik
Gejala dan tanda minor : gerakan terbatas gejala dan tanda mayor : kekuatan otot
menurun, ROM menurun. Penyebab : penurunan kekuatan otot. Diangkat
diagnosa keperawatan gangguan mobilitas fisik.
c. Defisit Perawatan Diri
Gejala dan tanda mayor : tidak mampu mandi/mengenakan pakaian Penyebab :
gangguan neuromoskuler. Diangkat diagnosa keperawatan defisit perawatan diri.
6. Pathway

Gangguan kebutuhan nutrisi

Nyeri abdomen Gerakan terbatas Tidak mampu


mandi/mengenakan
pakaian

Membran mukosa Kekuatan otot


pucat menurun
Gangguan
neuromoskuler

ROM menurun
Otot pengunyah
lemah Defisit perawatan
diri
Penurunan
kekuatan otot
Nafsu makan
menurun

Gangguan
mobilitas fisik
BB menurun

Ketidakmampuan
menelan makanan

Defisit nutrisi
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah
1) Kadar total limfosit
2) Albumin serum
3) Zat besi
4) Transferin serum
5) Kreatinin
6) Hemoglobin
7) Hematokrit
8) Keseimbangan nitrogen
9) Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk
meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan
albumin serum <3,5 gr/dl, dan peningkatan/penurunan kadar kolestrol (Arrisqi S,
2021).
8. Penatalaksanaan
1) Menstimulasi nafsu makan
a. Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
disesuaikan dengan kondisi klien
b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksik
c. Hindari terapi yang tidak nyaman sebelum atau setelah makan
d. Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang
tidak enak
e. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu makan;
istirahat bila mengalami keletihan
f. Kurangi stress psikologi
g. Berikan oral hygiene sebelum makan
2) Membantu klien makan.
3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi (Arrisqi
S, 2021).

9. Komplikasi
1) Hipertensi
Disebabkanoleh adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup
yang berlebihan
2) Penyakit jantung koroner
Disebabkan oleh adanya peningkatan kolestrol darah dan merokok
3) Kanker
disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan (Arrisqi S, 2021).
10. Pengkajian keperawatan
1) Identitas
a. Identitas pasien : nama, alamat, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, jenis kelamin, diagnosa medis, No. CM
b. Identitas penanggung jawab : nama, alamat, umur, agama, pekerjaan,
hubungan dengan klien
c. Riwayat kesehatan : keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga
2) Riwayat kesehatan : pola persepsi kesehatan, pola aktivitas, pola nutrisi, pola
eliminasi, pola gerak dan keseimbangan tubuh, pola istirahat dan tidur, pola
kebersihan diri, pola koping terhadap stress, pola seksualitas dan reproduksi, pola
peran, kepercayaan dan keyakinan
3) Pemeriksaan fisik : keadaan umum, kesadaran, TTV, mata, hidung, telinga, bibir
dan mulut, leher, axila, payudara, dada, abdomen, punggung, genetalia dan anus,
extremitas, kulit
4) Pemeriksaan penunjang : laboratorium, radiologi, therapi
11. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinisi terhadap pengalaman atau respon
individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan, risiko masalah kesehatan,
atau pada proses kehidupan. Diagnosi keperawatan merupakan bagian vital dalam
menentukan asuhan keperawatanyang sesuai untuk membantu klien mencapai
kesehatan yang optimal (PPNI, 2016 ). Diagnosa yang muncul pada pasien gangguan
kebutuhan nutrisi yaitu:
1) Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
2) Ganguuan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
3) Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromoskuler
12. Rencana tindakan keperawatan
a. Luaran
Luaran (outcome) keperawatan merupakan aspek-aspek yang dapat
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien, keluarga,
atau komunitas, sebagai respon terhadap intervensi keperawatan. Luaran keperawatan
menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan
(PPNI, 2018).
b. intervensi
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)
yang diharapkan. Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang
dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan (PPNI,
2018).

NO TGL/JAM TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI


HASIL
1 26/9/2023 Tujuan : setelah dilakukan Manajemen nutrisi
21.45 tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam Observasi
diharapkan status nutrisi
 Memonitor asupan makanan
membaik dengan kriteria
hasil: Terapeutik
- Kekuatan otot menelan
meningkat (5)  Melakukan oral hygiene sebelum
- BB membaik (5) makan, jika perlu
- Nafsu makan membaik
(5)  Fasilitasi menentukan program diet

 Memberikan makanan tinggi kalori


dan tinggi protein

Edukasi

 Menganjurkan posisi duduk, jika


mampu
2 26/9/2023 Tujuan : setelah dilakukan Dukungan mobilisasi
22.00 tindakan keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam  Identifikasi toleransi fisik melakukan
diharapkan mobilitas fisik pergerakan
meningkat dengan kriteria
hasil: Terapeutik
- Pergerakan ekstermitas
meningkat (5)  Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
- Kekuatan otot alat bantu
meningkat (5)  Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
- ROM meningkat (5) perlu

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur


mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini

3 26/9/2023 Tujuan : setelah dilakukan Dukungan perawatan diri: mandi


22.15 tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam Observasi
diharapkan perawatan diri
meningkat dengan kriteria  Identifikasi jenis bantuan yang
hasil: dibutuhkan
- Kemampuan mandi
meningkat (5) Terapeutik

 Sediakan peralatan mandi


 Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan
 Berikan bantuan sesuai tingkat
kemandirian

Edukasi

 Jelaskan manfaat mandi dan dampak


tidak mandi terhadap kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Mandu, M. (2019) Karya Tulis Ilmial Asuhan Keperawatan Pada Tn. P. dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Di Ruang Komodo RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defisinisi dan indikator diagnostik,
Edisi 1. jakarta: DPP PPNI.

Mathematics, A. (2021). Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan malnutrisi pada


anak. 1–23.

Nurhasanah. (2020). Laporan Pendahuluan Gangguan Nutrisi. In Gangguan Kebutuhan


Nutrisi (pp. 1–12).

Arrisqi, S. (2021) Laporan Pendahuluan dengan Gangguan Nutrisi Di Ruang dahlia RSUD
HJ. Anna Lasmanah Banjarnegara.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai