GASTROPATI
Disusun oleh :
Rizky Gunawan S.F (2001277060)
2. Etiologi
Faktor predisposisi
Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.
Alkohol
Merokok
Faktor presipitasi
Stress
Refluks usus ke lambung
4. Patofisiologi
Gastropati terjadi melalui dua mekanisme yaitu mekanisme lokal dan sistemik.
Mekanisme sistemik terjadi melalui penghambatan sintesis prostaglandin, sedangkan
mekanisme lokal merupakan akibat dari gangguan topikal oleh NSAID. Gangguan
topikal ini mengakibatkan serangkaian perubahan permukaan mukosa, menyebabkan
ion H dan pepsin merusak sel epitel lebih lanjut. Dalam penelitian ini digunakan obat
sitoproteksi golongan PPI dan antagonis reseptor H2. Keduanya memiliki efek terapi
berupa penghambatan pengeluaran asam lambung. Dengan dihambatnya pengeluaran
asam lambung, maka kadar bahan perusak yang ada di lumen berkurang jumlahnya
dan gangguan topikal pada lambung bisa dikurangi. Sayangnya PPI dan antagonis
reseptor H2 tidak berpengaruh terhadap mekanisme sistemik karena kedua golongan
obat tersebut tidak bekerja pada proses pembentukan atau penghambatan
prostaglandin, keutuhan mukosa lambung yaitu dengan menggunakan PPI dan
antagonis reseptor H2.
5. Pemeriksaan diagnostik
Diagnostik gastropati, ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan histologi biopsi mukosa lambung. Pemeriksaan
radiologis biasanya tidak mempunyai arti dan baru dapat membantu apabila
digunakan kontras ganda.
1. Endoskopi
Pada pemeriksaan endoskopi akan nampak erosi multipel yang sebagian biasanya
tampak berdarah dan letaknya tersebar. Kadang-kadang dijumpai erosi yang
mengelompok pada satu daerah. Mukosa umumnya tampak merah. Kadang-
kadang dijumpai daerah erosif yang ditemukan pada mukosa yang tampak normal.
Pada saat pemeriksaan dapat dijumpai adanya lesi yang terdiri dari semua
tingkatan perjalanan penyakit nya. Akibatnya pada saat itu terdapat erosi yang
masih baru bersama-sama dengan lesi yang sudah mengalami penyembuhan.
2. Histopatologi
Pada pemeriksaan histoptologi kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah
melewati mukosa muskularis. Ciri khas gastritis erosif ialah sembuh sempurna
dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu pemeriksaan
endoskopi , sebaiknya dilakukan seawal mungkin.
3. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak terlalu spesifik untuk penderita gastritis, tetapi
dapat dilakukan untuk melihat adanya anemia bila terjadi perdarahan. Batas serum
gastrin biasanya menurun atau normal. Serum vitamin B 12 dapat dikaji untuk
melihat kekurangan vitamin B.
6. Penatalaksanaan
Istirahat baring
Diet makanan cair, setelah hari ketiga boleh makan makanan lunak. Hindari
bahan-bahan yang merangsang
Bila mual muntah, dapat diberikan antiemetik seperti dimenhidrinat 50 ±100
mg per-os atau klorpromazin 10-20 mg per-os. Bila disebabkan oleh kuman-
kuman,berikan antibiotika yang sesuai
Bila nyeri tidak hilang dengan antasida, berikan oksitosin tablet 15 menit
sebelum makan.
Berikan obat antikolinergik bila asamlambung berlebihan.
7. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi akibat gastropati tersebut, yaitu gangguan
penyerapan vitamin B12, menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pilorus. Apabila gastropati berlangsung
kronis dapat menyebabkan ulkus peptik dan perdarahan pada lambung, serta dapat
meningkatkan risiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus
menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.
Faktor predisposisi: alkohol, aspirin
dan obat anti inflamasi nonsteroid,
merokok
Konsumsi obat
penghilang nyeri
Peningkatan asam
lambung