TESIS
Oleh:
ROSDIANA MAWARDIASIH
NIM : 22190918
TESIS
Oleh:
Rosdiana Mawardiasih
NIM : 22910918
Pembimbing
NIDN. 0603036102
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Magister Manajemen
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
adalah hasil karya saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar sarjana maupun Master di STIE Bank BPD Jateng atau
Perguruan Tinggi lain dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebukan
dalam daftar pustaka.
Saya mengakui bahwa karya Tesis ini dapat dihasilkan berkat bimbingan dan
dukungan penuh dari Pembibing yaitu Dr. Widhy Setyowati, M.M., Akt.
Apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan pernyataan,
saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rosdiana Mawardiasih
iv
KATA PENGANTAR
Rosdiana Mawardiasih
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang mendalam, dengan telah diselesikannya Tesis ini
1. Keluarga besar penulis yang telah senantiasa memberi support luar biasa
2. Segenap Citivas akademika kampus STIE Bank BPD Jateng dan dosen
Pembimbing Tesis ibu Dr. Widhy Setyowati, M.M., Akt yang sudah
memberikan bimbingan dan support luar biasa sehingga Tesis ini dapat
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
x
4.3 Gambaran Umum SMK Ma’arif NU 1 Kembaran......................... 17
V. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
5.1 Pembahasan hasil Penelitian ......................................................... 18
5.2 Pembahasan.................................................................................... . 21
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................... . 26
6.2 Saran.................................................................................... ............. 27
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi akibat wabah Covid-19 kini sedang terjadi di beberapa
negara di dunia termasuk Indonesia. Penyebaran virus Coid-19 tersebut sangat
cepat hingga beberapa negara yang ada di penjuru dunia mengalami krisis
kesehatan. Bukan hanya krisis kesehatan, namun adanya pandemi covid-19
juga berdampak pada beberapa sektor penting seperti sektor ekonomi, sektor
pendidikan khususnya di Indonesia. Dunia pendidikan menjadi terganggu
akibat pandemi covid-19 (Purwanto dkk, 2020:1). Di Indonesia, pemerintah
khususnya Menteri pendidikan telah mengeluarkan Surat Edaran Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19 yang diperkuat lagi
dengan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-
19. Dalam surat edaran tersebut, menjelaskan bahwa belajar di rumah memiliki
tujuan sebagai terpenuhinya hak-hak peserta didik untuk mempunyai pelayanan
saatmasa darurat covid-19.Dengan dikeluarkannya Surat Edaran dan peraturan
tersebut, maka guru dan siswa wajib untuk dapat melaksanakan pembelajaran
dari rumah. Sistem pembelajaran dari rumah serta dengan sistem belajar daring
atau jarak jauh adalah sistem pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara
tidak berkumpul di satu lokasi yang sama melainkan dapat dilaksanakan
dimanapun selain di sekolah dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan
internet. Dalam sistem PJJ ini, yang harus dapat menggunakan teknologi yang
terhubung dengan jaringan internet demi dapat melaksanakan pembelajaran
secara online (daring). Dalam hal tersebut, guru dituntut untuk dapat
melakukan sistem pengajaran secara daring. Selain itu, kemampuan guru dan
para siswa dalam penggunaan perangkat belajar daring juga sangat diperlukan.
Mengingat dalam metode pembelajaran daring tersebut, segala kompetensi
indikator maupun kompetesi dasar dari seluruh materi haruslah tersampaikan
1
2
orang tua dan kerabat jika ada kepentingan dan keperluan yang memang
mengharuskan mereka berdiskusi dengan wali murid atau kerabat mereka. Hal
tersebut dilakukan juga dengan tujuan agar siswa dan santri pondok pesantren
tidak ketergantungan dengan gadget dan meminimalisir penyalahgunaan
gadget di lingkungan siswa sekolah serta pondok pesantren.
Dari penjelasan tersebut, pandemi covid-19 cukup mempunyai
dampak dalam dunia pendidikan yang membuat pemerintah menerapkan
kebijakan konsep belajar dirumah. Namun, dalam pelaksanaannya sistem
tersebut menemui banyak kendala seperti yang diinginkan baik dari sisi guru,
siswa ataupun wali murid.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Daring
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi di era digital,
teknologi informasi saat ini memiliki pengaruh yang besar terhadap berbagai
sektor salah satunya dalam bidang pendidikan. Teknologi tersebut dapat
dimanfaatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dapat dikatakan
sebagai pengganti dari metode pembelajaran konvensional tersebut. Internet
yang telah dipadukan untuk dimanfaatkan atau dapat digunakan guna
melengkapi aktivitas pembelajaran (Ihsak, 2020). Pembelajaran dalam jaringan
atau daring adalah konsep belajar tanpa tatap muka secara langsung melainkan
dilakukan dengan menggunakan platform yang digunakan saat belajar secara
jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet. (Sofyana & Abdul,
2019:82).
Beberapa aplikasi yang dapat install pada gadget atau smartphone
yang saat ini banyak digunakan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar
secara daring misalnya zoom dan lain sebagainya. Dalam hal tersebut,
pemmerintah juga ikut andil dalam menangani ketimpangan kegiatan belajar
mengajar selama pandemi covid-19 saat ini. Melansir dari laman resmi
Kemendikbud RI, ada 12 platform yang dapat diakses para pelajar untuk
belajar dari rumah yaitu (1) Meja Kita; (2) Zenius; (3) Google for education;
(4) Sekolahmu; (5) Ruang Guru; (6) Cisco Webex; (7) Microsoft office 365;
(8) Indonesiax; (9) Quipper school; (10) Icando; (11) Kelas Pintar; (12) Rumah
Belajar.
B. Kajian Teori
Secara sosiologi adanya pandemi covid-19 memunculkan banyak
perubahan sosial yang tidak terencana dan tidak dikehendaki oleh hamper
seluruh kalangan masyarakat. Perubahan sosial juga merupakan salah satu
kajian sosiologi yang paling dinamis.
4
5
Hal ini disebabkan karena perubahan yang terjdi terkadang tidak bisa dihindari.
Gillin John dan John Philip Gillin (Soerjono Soekanto, 1990:335)
menjelaskan perubahan sosial sebagai sebuah variasi dan cara hidup yang telah
diterima, baik karena adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi, atau karena adanya difusi ataupun
penemuan baru yang terjadi di masyarakat. Selain itu Selo Soemardjan juga
mengartikan perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan yang
terjadi dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu kelompok
masyarakat, yang dapat mempengaruhi sistem social dalam masyarakat
tersebut, termasuk di dalamnya yaitu nilai-nilai sikap dan pola perilaku antar
masyarakat.
Lewis A. Coser (dalam Garna, 1992;57) membicarakan tentang teori
fungsional yang digunakan untuk membahas masalah perubahan sosial.
Dikatakan bahwa masalah sosoal itu mencegah suatu pembekuan sistem sosial
dengan mendesak adanya tekanan inovasi dan kreatiitas, misalnya saja
penggunaan teknologi. Coser lebih menekankan pada akibat integratif bukan
pada akibat yang disintegratif. Selain itu melalui teori revolusi juga dijelaskan
bahwa budaya pada hakikatnya maju dengan pesat sehingga menyangkut
dasar-dasar dasar pokok huidup rakyat. Pada teori revolusi perubahan-
perubahan lebih dahulu ataun tidak direncanakan.
Menurut kamus Webster‟s New International penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting suatu
barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang atau jasa yang berupa kejadian,
fenomena, dan gejala sosial. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan
alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu
situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke
lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada
waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat,
bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang
terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu
pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di
6
C. Kerangka Pikir
Sektor pendidikan menjadi salah satu yang terkenadampak serius dari
adanya wabah pandemi covid-19. Pembelajaran yang semula siswa hadir
langsung untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas di lingkungan sekolah
dialihkan menjadi pembelajaran online (daring), yang menuntut pelaku
pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan cepat dalam situasi seperti tersebut.
Proses pembelajaran secara daring idealnya tetap dapat mengakomodasi
kebutuhan belajar para siswa untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai
jenjang pendidikannya. Berikut adalah gambaran krangka pikir dari penelitian
ini.
7
D. Penelitian Terdahulu
Fieka Nurul Arifa (2020) dengan judul “Tantangan Pelaksanaan
Kebijakan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Covid-19”. Dalam
penelitian tersebut dijelaskan bahwa masih terdapat banyak kendala
sehingga proses pembelajaran belum optimal. Upaya-upaya peningkatanpun
baiknya terus dilakukan tidak hanya dalam kondisi darurat seperti sekarang
ini tetapi juga dalam situasi normal sesuai dengan kebutuhan pelajar.
Selanjutnya Suci Zuriati (2020) dengan judul “Persepsi Siswa
Terhadap Pembelajaran Online di Masa Pandemi pada Sekolah Menengah
Atas Negeri Empat Tanjungpinang”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan
bahwa proses belajar dari rumah melalui sistem belajar daring yang
8
10
11
B. Informan Penelitian
1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan terlibat
langsung dalam berbagai kegiatan yang akan dijadikan informasi pokok
yang diperlukan dalam penelitian Guru SMK Ma’arif NU 01 Kembaran.
Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam
interaksi sosial yang sedang diteliti seperti Siswa SMK Ma’arif NU 01
Kembaran. Informan tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan
beberapa informasi walaupun tidak secra langsung terlibat dalam interaksi
sosial yang sedang diteliti Seperti Orang tua wali siswa SMK Ma’arif NU
01 Kembaran.
C. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian yang dibuat yaitu:
a. Mendapatkan informasi mengenai dampak dari adanya wabah covid-19
terhadap proses sistem pembelajaran siswa menjadi belajar di rumah.
b. Mendapatkan informasi mengenai kendala yang dihadapi dari proses
pelaksanaan pembelajaran daring atau pembelajaran yang dilakukan dari
rumah selama masa pandemi covid-19.
A. Keadaan Geografis
16
17
18
19
Saya melihat anak saya lebih focus ke hp sama suka malas-malasan sejak
belajar online”.
b. Apa saja kendala yang dirasakan bapak/ibu saat putra/putrinya
melaksanakan proses pembelajaran daring selama pandemic Covid-19 ?
“Masalah uang untuk beli kuot belum lagi malah minta hp yang baru katanya
hp lamanya susah untuk belajar online. Yang utama jelas masalah uang sama
lebih susah mengawasi anak karena lebih suka main hp. Sejak belajar online
anak saya lebih sering meminta uang, pengeluaran tambah banyak padahal
gaji juga tidak bertambah. Belum lagi tetap harus bayar sekolah”.
c. Bagaimana harapan bapak/ibu terkait situasi pembelajaran dimasa
pandemic Covid-19 saat ini ?
“Harapanya ya corona cepat berlalu biar anak-anak cepat berangkat sekolah
lagi, Yang jelas ya penginnya anak-anak cepat berangkat sekolah biar makin
pinter disekolahan, biar bisa praktek juga. Semoga corona cepat hilang agar
anak saya bisa sekolah lagi dan masuk pondok lagi”.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasl penelitian diketahui bahwa ada sebagian dari orang tua
siswa tidak menggunakan perangkat-perangkat yang memadai. Dalam
pelaksanaannya, system pembelajaran secara daring yang dilakukan dari
rumah, salah satu hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya adalah
sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran itu sendiri, seperti laptop
atau komputer, handphone, kouta internet dan lain-lain. Sarana prasarana
22
jarang dibimbing oleh orang tua dan juga kurangnya pemahaman orang tua
terhadap perkembangan anak, sehingga proses dan tujuan pembelajaran saat ini
sebagian besar tidak dapat terlaksana secara maksimal. Pendapat tambahan dari
responden yang menyampaikan bahwa dalam penyampaian materi yang
disampaikan kepada siswa selama proses pembelajaran daring dirasa kurang
optimal sehingga proses pembelajaran dirasa menjadi kurang bermakna. Dalam
penyampaian materi pembelajaran, terkadang guru juga terbatas dengan
metode ajar yang akan disampaikan kepada siswa, mengingat jumlah kuota
yang dimiliki oleh orang tua siswa dan guru, sehingga pembelajaran dilakukan
dalam grup pada sebuah aplikasi. Namun yang terjadi setelah dilasanakan
proses tersebutt, masih saja tidak ada perubahan dalam banyaknya porsi kerja
guru dalam menyiapkan proses pembelajaran yang terbaik dan dapat maksimal
diterima oleh siswa.
Dalam temuan lain dari kasus pelaksanaan pembelajaran secara online
adalah guru merasa bingung dan merasa repon yang diharapkan tidak pasti.
Sehingga, terjadi sebuah dilema ketika guru harus memilih untuk melakukan
pembatasan peran atau harus melakukan perluasan peran secara online. Dalam
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring, banyak penelitian
yang mengungkapkan bahwa pembelajaran ini lebih efiesien dalam biaya dan
tenaga. Karena menurut responden bahwa tidak semua siswa berasal dari
keluarga dengan latar belakang yang berada, apalagi pandemic saat ini
membuat keluarganya susah mencari nafkah. Diperlukan adanya kreativitas
dari guru dalam merencanakan instruksi daring secara efektif. Gaya pengajaran
dalam pembelajaran daring pun perlu diperluas, karena cukup berbeda dengan
pembelajaran yang berada dalam ruangan.
Dalam pembelajaran dalam ruangan, bahasa tubuh guru, ekspresi wajah
dan suara adalah hal yang utama. Namun, ketika beralih ke platform, mereka
menyediakan terdapat berbagai menu yang dapat dibagikan, seperti teks, video,
gambar, suara dan lainnya. Sehingga dalam pembelajaran daring guru harus
memilih strategi yang tepat dalam menyampaikan materi.
25
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang dampak pandemi
covid-19 terhadap sistem pembelajaran SMK Ma’arif NU 01 Kembaran maka
dapat ditarik simpulan bahwa sistem pembelajaran yang dilaksanakan dengan
cara mengikuti pembelajaran sistem online (daring) pada masa pandemi Covid-
19 siswa SMK Ma’arif NU 01 Kembaran dalam aspek kemampuan
memecahkan masalah, kemampuan berfikir logis dan kemampuan berfikir
simbolik termasuk dalam kategori mampu dan cukup mampu. Pencapaian
perkembangan kognitif siswa SMK Ma’arif NU 01 Kembaran dikarenakan
guru SMK Ma’arif NU 01 Kembaran selalu berusaha untuk memberikan materi
pembelajaran dan tugas yang berisi upaya untuk menstimulasi perkembangan
kognitif peserta didik. Dampak lain dari sistem pembelajaran daring (online)
terhadap perkembangan kognitif siswayaitu adanya beberapa orang tua atau
wali murid yang kurang mendukung atau kurang berpartisipasi dalam
pelasanaan sistem pembelajaran secara daring. Adanya siswa yang tidak
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena tidak adanya bimbingan
karena kesibukan orang tua sehingga terjadi perbedaan perkembangan kognitif
antara satu siswa dengan siswa lainnya. Selain itu Kegiatan belajar mengajar di
beberapa siswa di SMK Ma’arif NU 01 Kembaran, secara garis besar sudah
dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa
kekurangan dikarenakan adanya kendala-kendala yaitu adanya keterbatasan
kemampuan dalam beradaptasi dan penguasaan teknologi informasi oleh guru
dan peserta didik, sarana dan prasarana yang kurang memadai, akses internet
terbatas, dan kurangnya kemauan untuk menganggarkan hal tersebut. Solusi
yang dapat dilakukan dapat berupa solusi langsung dan solusi tidak langsung.
Solusi langsung diberikan oleh pihak sekolah secara langsung, sedangkan
solusi tidak langsung dapat berupa kebijakan pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan Republik Indonesia khususnya pada SMK Ma’arif NU 01
Kembaran.
27
B. Saran
1. Hendaknya membantu dalam proses pembelajaran secara daring ini,
contohnya seperti memberikan bantuan kuota kepada siswa dari pemerintah
dengan cara operator dapodik melakukan mengecek ulang data nomor
handphone siswa yang aktif dan memperbaikinya agar dapat diajukan
permohonan bantuan kuotaterhadap pemerintah.
2. Hendaknya untuk para guru diberikan pelatihan terlebih dahaulu terkait
prosespembelajaran daring agar guru mengerti saat memeberikan materi
atau teori yang disampaikan contohnya mmberikan pelathian menggunakan
komputer dan aplikasi yang dibutuhkan saat belajar daring, membuat modul
atau kuis untuk para siswa, membuat media belajar menggunakan teknologi
multimedia seperti video, animasi dan yang lainnya, sehingga siswa selalu
aktif dan antusias dan tidak bosan saat melakukan proses belajar daring
DAFTAR PUSTAKA
Lune, Howard. & Berg, L Bruce. 2017. Qualitative Research Methods For
the social Sciences. Pearson Education Limited.
DATA NARASUMBER
GURU, SISWA DAN WALI MURID SMK MA’ARIF NU 1
KEMBARAN