T DAN
TN.F.K DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PENURUNAN
CURAH JANTUNG DI RUMAH SAKIT TK II ROBERT
WOLTER MONGISIDI MANADO
OLEH
MUHAMMAD SUDRAJAT
NIM 19180049
i
ii
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA TN.H.T DAN
TN.F.K DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PENURUNAN
CURAH JANTUNG DI RUMAH SAKIT TK II ROBERT
WOLTER MONGISIDI MANADO
Diajukan
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Keperawatan
OLEH
MUHAMMAD SUDRAJAT
NIM 19180049
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Akhir ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian
Akhir Akademi Keperawatan Rumkit Tk. III Manado sebagai salah satu persyaratan
menyelesaikan pendidikan Diploma III
Pimpinan Sidang
Ketua Penguji
Anggota Penguji
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Direktur Akper Rumkit Tk. III Manado
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Asuhan
Keperawatan Pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan Penurunan Curah
Jantung di Rumah Sakit TK II Robert Wolter Mongisidi Manado. Adapun maksud
dan tujuan pembuatan Pre Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan di Akademi
Keperawatan Rumkit Tk. III Manado.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis banyak menemui kesulitan dan
hambatan,akan tetapi berkat doa bimbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.Dalam kesempatan
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Letkol. Ckm (Purn). Budi Setiawan, SH., A.Md.Kep, selaku Ketua
Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada perwakilan Sulawesi dan pembimbing
akademik
2. Bapak dr. BambangSetiawan, M.Kes selaku direktur Akademi Keperawatan
Rumkit Tk III Manado dan Pembimbing I yang telah membimbing dan mendidik
penulis selama mengikuti pendidikan.
3. Bapak Ns. Dwi Yogo Budi Prabowo, S.Kep,. M.Kep selaku pimpinan sidang
yang sudah memberikan pengetahuan pada penulis dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini
4. Ibu Velicia Tampil,S.E,selaku pembimbing II yang telah membantu memberi
petunjuk dan arahan bagi penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Kapten Ckm Sholahudin,S.Kep.,M.M.,M.Kes selaku penguji I yang telah
memberikan masukan dan arahan demi penyempurnaan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Keluarga tersayang Abah Mamak dan yang lainnya yang tak hentinya
mencurahkan perhatian, kasih sayang, dan senantiasa memberikan dorongan baik
moral maupun material serta doa untuk keberhasilan penulis.
v
7. Almamater angkatan XVIII (CHY18ERR) yang telah memberikan motivasi dan
menjadi inspirasi buat penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
8. Abang saya Serka Rama Yudha yang selalu memberikan support
9. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Keperawatan Rumkit TK III Manado yang
telah banyak menyumbangkan ilmu pengetahuan sehingga penulis mendapat
kemudahan dalam penyusunan KaryaTulisIlmiah ini.
10. Sahabat terdekat Sertu Waldi Lubis yang sudah membantu memberikan
dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Orang tersayang Indika Rahmayanti Ramli S.tr.Keb yang telah menemani dan
memberikan dukungan serta doa dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun dalam menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penulis
mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,
terutama dalam pendidikan keperawatan. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu
memberikan hikmat dan berkat-Nya kepada kita semua
Muhammad Sudrajat
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Ruang Lingkup...................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................3
BAB II TTINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
A. Definisi...............................................................................................5
B. Anatomi Fisiologi..............................................................................5
C. Klasifikasi..........................................................................................7
D. Gejala Hipertensi................................................................................7
E. Faktor Resiko Hipertensi...................................................................8
F. Patofisiologi.......................................................................................9
G. Pathway............................................................................................11
H. Pemeriksaan Penunjang...................................................................12
I. Komplikasi.......................................................................................12
J. Penatalaksanaan...............................................................................13
K. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi.................................14
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................20
A. Desain Penelitian..............................................................................20
B. Batasan Istilah..................................................................................20
C. Partisipan..........................................................................................20
D. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................20
E. Pengumpulan Data...........................................................................20
F. Uji Keabsahan Data.........................................................................21
v
G. Analisa Data.....................................................................................21
H. Etik Penelitian..................................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................22
BAB V PENUTUP.................................................................................................50
A. Kesimpulan......................................................................................50
B. Saran.................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................52
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi masih menjadi suatu permasalahan yang sangat serius dan
mempunyai kecenderungan kasusnya meningkat di waktu mendatang karena
tingkat keganasannya yang tinggi. Hipertensi bisa menimbulkan komplikasi
kecacatan bahkan kematian secara tiba-tiba (Smeltzer, S.C. & Bare, 2015).
Hipertensi seringkali dikatakan sebagai silent killer karena merupakan penyakit
yang mengakibatkan kematian mendadak. Selain itu hipertensi dapat
menyebabkan komplikasi penyakit yang berbahaya seperti serangan jantung,
cardiac hearth failure, stroke dan chronic kidney disease(Pudiastuti, 2013).
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor resiko utama
meningkatnya angka kematian secara global dan diprediksi mengakibatkan 9,4
juta kematian di dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada
tahun 2013 terdapat 25,8% masyarakat Indonesia berusia ≥ 18 tahun terjadi
peningkatan tekanan darah (World Health Organization, 2014).
Data dari World Health Organization (2015) sekitar 1 miliar, seseorang
yang mengalami tekanan darah tinggi dilaporkan akan mengalami peningkatan
pada tahun 2025 yang mencapai sekitar 29%. Penduduk yang berusia > 20 tahun
yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyhak 74,l5 juta jiwa, dan 90-95%
belum diketahui faktor pencetusnya (World Health Organization, 2015). Setiap
tahunya banyak pasien hiprtensi meninggal karena oenyebabnya tidak diketahu
secara dini. Di dunia kasus meninggal semlah 8 juta jiwa sedangkan di Asia
Tenggara sebanyak 1,5 juta (Kemenkes RI, 2017).
Indonesia merupakan bagian dari wilayah Asia Tenggara dengan angka
prevalensi hipertensi termasuks tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018)
penyakit tekanan darah tinggi terjadi peningkatan 34.1% lebih tinggi dibanding
dengan hasil Survey Indikator Kesehatan Nasional (2016) yaitu 32,4%
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
1
Pasien hipertensi yang dirawat di Rumah Sakit akan mengalami berbagai
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, diantaranya adalah gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar pada oksigen,aman nyaman, cairan, dan aktifitas. Pada pasien
hipertensi yang dirawat dapat menyebabkan gangguan pada kebutuhan oksigenasi
yang digambarkan dengan adanya penuruan curah jantung. Curah jantung pada
pasien dengan hipertensi terjadi karena peningkatan tekanan pada vaskuler
mengakibatkan suplai darah ke jantung berkurang, dan ini akan mengalami
gangguan pada afterload atau preload. Pompa jantung yang kuat akan
menyebabkan elastisitasnya otot jantung menjadi berkurang dan ini bisa menjadi
penurunan aliran darah ke seluruh tubuh (Smeltzer, S.C. & Bare, 2015).
Oleh karena itu pasien hpertnsi membutuhkan suatu asuhan keperawatan
yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Sehingga
berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan
Keperawatan pada Pasien dengan Hipertensi di Rumah Sakit TK II Robert Wolter
Mongisidi Manado.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pre KTI ini yaitu Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Hipertensi di Rumah Sakit TK II Robert Wolter Mongisidi Manado dengan
menggunakan proses keperawatan melalui pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah menerapkan asuhan
keperawatan pada pasien dengan hipertensi dengan masalah keperawatan
penurunan curah jantung meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi sampai pada evaluasi sesuai standar asuhan
Keperawatan.
2
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami
Hipertensi dengan Masalah Keperawatan Penurunan Curah Jantung di
Rumah Sakit TK II Robert Wolter Mongisidi Manado
b. Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami Hipertensi
dengan Masalah Keperawatan Penurunan Curah Jantung di Rumah Sakit
TK II Robert Wolter Mongisidi Manado
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami
Hipertensi dengan Masalah Keperawatan Penurunan Curah Jantung di
Rumah Sakit TK II Robert Wolter Mongisidi Manado
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami
Hipertensi dengan Masalah Keperawatan Penurunan Curah Jantung di
Rumah Sakit TK II Robert Wolter Mongisidi Manado
e. Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami Hipertensi dengan
Masalah Keperawatan Penurunan Curah Jantung di Rumah Sakit TK II
Robert Wolter Mongisidi Manado
D. Manfaat Penulisan
A. Bagi Pasien
Pasien dapat memperoleh asuhan keperawatan yang tepat sehingga mampu
membantu kesembuhan pasien dan sebagai tambahan informasi buat pasien
tentang penanganan pasien hipertensi secara tepat
B. Bagi Institusi Akademik
Dapat menambah referensi bagi institusi akademik agar dapat dijadikan
sebagai bahan kajian dalam perkuliahan sehingga dapat menjadi pustaka
ilmiah dalam pengembangan ilmu keperawatan khususnya asuhan
keperawatan pada pasien dengan hipertensi
3
C. Bagi Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam melakukan asuhan keperawatan
pada pasien hipertensi sehingga dapat menjadi pustaka untuk meningkatkan
pelayananan keperawatan khususnya pada pasien hipertensi
D. Bagi Penulis
Untuk menambah peningkatan pengetahuan informasi dalam menerapkan
asuhan keperawatan pasien hipertensi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
1. Hipertensi merupakan teradinya peningkatan tekanan darah pada sistolik
≥140mmHg atau tekanan darah pada diastolik ≥90mmHg. Hipertensi memilki
beresiko tinggi terhadap penyakit jantung, selain itu beresik juga pada
penyakit lain seperti gangguan pada ginjal, saraf dan gangguan pada
pembuluh darah. (Nurarif & Hardhi, 2015)
2. Hipertensi ialah tekanan darah yang persisten yang menunjukan tekanan
darah pada sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
90 mmHg. Hipertensi adalah faktor utama yang menyebabkan gagal jantung
dan gagal ginjal. (Smeltzer, S.C. & Bare, 2015).
3. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hipertensi ialahtekanan
sistoliknya lebih dari 140 mmHg dan diastoliknya lebih dari 90 mmHg
B. Anatomi Fisiologi
5
1. Anatomi Jantung
Jantung memiliki bentuk bagaikan buah pir seperti piramida yang terbalik
dengan apek (superiorposterior:CII) yang ada di bagian bawah dan basis
(anterior inferiorICS –V) yang ada dibagian atas.Pada orang dewasa jantung
memiliki berat sebesar 250-350 gram. Dinding jantung terdiri dari tiga
lapisan, bagian jantung dan peredaran curah jantung yaitu :(Ardiansyah,
2012)
a. Lapisan dinding jantung :
1) Pericardium
Pericardiummerupakan lapisan yang melindungi jantungdan sebagai
kantong pembungkus jantung berada pada mediastinum minus.
2) Miokardium
Lapisan otot jantung dengan fungsinya untuk menerima darah yang
berasal dari arteri koronari.
3) Endocadium
Endocardium merupakan bagian jantung dalamatrium yang terdiri
dari membraneyang mengikat seperti jaringan endotel.
b. RuangJantung
Jantung memilki 4 ruang terdiri dari atrium kanan, atrium sinsitra,
ventrikel dektra dan ventrikel sinistra.
c. KatupJantung
Katup jantung mempunyai fungsi dalam mempertahankan aliran agar
tidak terjadi aliran darah balik .Katup jantung terdiri dari katup
atrioventrikuler dan katup semilunar
d. Peredaran darah jantung
Peredaran darah jantung diawali dari Vena kava superior dan inferior
yang akan mendistribusikan darah menuju atrium kananyang berasal dari
seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel kanan
menuju paru-paru.Vena pulmonalis membawa darah yang berasal dari
6
pulmo menuju atriumsinistra kemudian menuju ventrikel kiridan menuju
aorta melalui katup semilunaris aorta dan mengedarkan darah ke
seluruh tubuh.
2. Fisiologi
a. Fungsi otot jantung, yaitu:
1) Sifat ritmisitas/otomatis
Jantung mampu melakukan kontraksi meskipun tidak ada
rangsangan dari luar.
2) Mengikuti hukum gagal atau tuntas dimana impuls dilepas menuju
ambang rangsangan otot jantung akan melakukan kontrasi maksimal
3) Tidak dapat melakukan kontraksitetanik.
4) Kekuatan kontraksi..
b. Sistem konduksi jantung
Sistem konduksi jantung terdiri dari SA node, AV node dan Bundle
purkinje (Ardiansyah, 2012)
C. Klasifikasi
Menurut (Black, J dan Hawks ) 2014 hipertensi dapat diklasifikasikan
berdasarkan derajat hipertensinya. Klasifikasi hipertensi dapat dikelompokan
menjadi :
Table 1Klasifikasi Hipertensi berdasarkan sistolik dan diastolok
Klasifikasi Sistolic (mmHg) Diastolic (mmHg)
Normal <130 <85
Pre Hipertensi 130-139 85-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 160-179 100-109
Hipertensi stage 3 >180 >110
D. Gejala Hipertensi
7
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak memperlihatkan gejala. Dan sering
terjadi kesalahan pemikiran pada masyarakat bahwa pasien hipertensi merasakan
adanya gejala penyakit. Sakit kepala, nafas pendek, nyeri dada, pusing, epistaksis,
dan palpitasi adalah gejala yang sering muncul saat menderita hipertensi. Jika
diabaikan gejala itu akan berakibat bahaya, tapi bukan sebagai tolak ukur
keparahan dari penyakit hipertensi.(Weber et al., 2014)
8
Meningkatnya tekanan darah dapat disebabkan alkohol karena dapat
merusak jantung dan pembuluh darah.
e. Obesitas
Dalam keadaan berat badan diatas ideal sampai 30%, dapat menjadi
penyebab sakit hipertensi.
f. Kurang olahraga
Kurangnya kesadaran untuk melakukan olahraga dapat menyebabkan
tekanan darah meningkat.
g. Stress
Stress yaitu dalam kondisi emosi tidak stabil , yang menyebabkan
meningkatnya tekanan darah. Dalam kondisi stress telah stabil maka
tekanan darah akan kembali stabil.
h. Kebiasaan merokok
Kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan lepasnya ketokolamin, yang
berakibat pada iritabillitas miocardial, vasokontriksi memicuk tekanan
darah untuk naik dan denyut jantung menjadi meningkat.
i. KB hormonal
Dalam penggunaannya dengan mekanisme reninaldosteronmediat volume
expansion, dan menghentikan penggunaannya dapat mengakibatkan
tekanan darah menurun (Fauzi, 2014)
F. Patofisiologi
Peningkatan tekanan darah pada arteri diakibatkan oleh jantung memompa sangat
kuat dan menybabkan aliran lebih banyak cairan pada setiap detiknya dan
menyebabkan arteri besar kehilangan elastisitasnya sehingga menyebabkan tidak
terjadi pengembangan arteri pada saat jantung memompakan darah ke arteri.
Aliran darah harus melalui pembuluh yang telah menyempit dibandingkan
sebelumnya sehingga mengakibatkan kenaikan tekanan. Pada usia lanjut hal ini
dapat teradi karena dinding arterinya mengalami penebalan dan tidak elastic
akibat arterioskalierosis. Tekanan darah bisa mengalami kenaikan pada saat
9
terjadi vasokonstriksi. Peningkatan volume darah saat sirkulasi dapat
mengakibatkan peningkatann tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat
gangguan fungsi ginjal yang mengakibatka ketidakmampuan untuk membuang
sejumlah garam dan air sehingga menyebabkan peningkatan pada tekanan darah.
(Triyanto, 2014)
1
G. Pathway
Hipertensi
Vasokontriksi
Sistemik Fatigue
Otak Retensi
GinjalNA
Resistensi pembuluh darah
otak meningkat
Vasokontriksi
Hipervolemia
Nyeri Akut Intoleran
Afterload meningkat si
Gambar 2Pathway Hipertensi
(Price, Sylvia A.Wilson, 2014) Penurunan curah jantung
1
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratrorium seperti pemeriksaan darah,glukosa,
2. CT scan
mengetahui adanya permasalahan pada otak, enselofati
3. EKG
Untuk mengetahui kelainan pada jantung
4. IVP
Mengidentifikasi apa yang menyebabkan teknan darah meningkat : batu
ginjal, perbaikan ginjal.
5. Photo dada
Menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung
(Black, J dan Hawks, 2014)
I. Komplikasi
Menurut Triyanto (2014) komplikasi hipertensi adalah:
1. Stroke
Penyakit ini terjadi dikarenakan pendarahan tekanan tinggi pada otak,
pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi disebabkan embolus yang
terlepas. Saat aliran darah ke daerah yang disalurkan darahnyamenurun
disebabkan oleh arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami
hipertropi dan menebal. Saat arteri otak megalami anterosklerosis dapat
1
menjadi lemah, sakit kepala mendadak, hemiparais, penurunan kesadaran.
2. Infrak miokard
Pembentukan trombus dapat mengakibatkan aliran darah sehinggasuplai
oksigen tidak dapat terpenuhi dan akan mengakibatkan iskemia jantung
yang akhirnya akan terjadi infrak pada miokard
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal ini akibat gangguan secara progesif oleh tekanan tinggi pada
kapiler ginjal, nefron akan terganggu, darah akan mengalir keunit-unit
fungsional ginjal diakibatkan adanya kerusakan pada glomerolus.
Gangguan ini dapat menyebabkan kematian ke pasien yang mengalami
sakit. Akibat kerusakan pada glomerolus dapat juga menyebabkan protein
akan dikeluarkan melalui urin yang mengakibatkan tekanan osmotik
koloid plasma akan menurun.
4. Edema
keadaan dimana ketidakmampuan jantug untuk menjalankan fungsinya
yaitu memompa darah balik ke jantung sehingga berakibat cairan
berkumpul di pulmo ,kaki dan jaringan laintimbunan cairan ditungkai
akan berakibat kaki bengkak, dan cairan di paru-paru sehinngga akan
mengalami sesak napas,
J. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi yang didasarkan pada sifat terapi terbagi menjadi
tiga, yaitu
a. Terapi non-farmakologi
Penatalaksanaan dengan terapi non-farmakologi yaitu dengan tekhnik
tanpa obat-obatan yang di terapkan pada hipertensi. Dan menggunakan
cara kebiasan pola hidup,seperti :
1) Pembatasan natrium dan asupan garam.
2) Menjaga berat badan tetap ideal.
3) Membiasakan olahraga secara teratur/rutin.
4) Menghindari minum-minuman beralkohol.
5) Berusaha mengurangi kebiasaan merokok.
6) Berfikir tenang akan terhindar dari stres.
7) Melakukan latihan Relaksasi
8) Terapi Komplementer
b. Terapi farmakologi (terapi dengan obat)
Terapi ini yang dilaksanakan dengan obat-obatan menjadi hal yang
penting. Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain obat-obatan
golongan betabloker, penghambat konfersi enzim angiotensi, diuretik dan
antagonis klasium.
1
1) Diuretik
Termasuk obat anti hipertensi yang memiliki fungsi untuk memicu
pengeluaran garam dan air. obat ini akan memprosespenurunan
jumlah cairan yang terdapat di pembuluh darah dan dapat
mengakibatkan tekanan darah berkurang.
2) Beta bloker
Berfungsi mengurangi jumlah darah yang dipompakandari jantung dan
mengurangi kecepatan jantung dalam memompakan darah.
3) ACE-inhibitor
Berfungsi mencegah proses vasokontriksi pada dinding pembuluh
darah agar bisa mengurangi tekanan di pembuluh darah sehingga
megakibatkan tekanan darah turun.
4) Ca bloker
Berfungsi merelaksasikan pembuluh darah dan mengurangi kecepatan
jantung.
(Junaedi, Edi., Sufrida Y., dan Gusti, Mira, 2013)
1
3) Riwayat kesehatan terdahulu :
Riwayat sakit yang dialami sebelumhya.Biasanya pasien
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi dan mengalami
kekambuhan.
4) Riwayat kesehatan keluarga :
Hipertensi alah penyakt
keturunan.
c. Data dasar pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Gajala seperti keletihan, lelah , nafas pendek
Tanda seperti peningkatan frekuensi jantung, irama jantung
berubah, takipnea
2) Sirkulasi
Gejala : aterosklerosis, jantung koroner
Tanda : takikardi
3) Integritas Ego
Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansiestas, depresi,
euphoria, factot stres Tanda : kegelisahan, penyempitan kontinue
perhatian, tangisan yang meledak, ketegangan, pernafasan
menghela,.
4) Eliminasi
Gejala : permasasalahn ginjal
5) Makanan / cairan
Gejala : apakah asupan makan dan cairan pasien mencukup atau
tidak
6) Neurosensori
Gejala : mengeluh pusing, nyeri kepala, berdenyut sakit kepala,
berdenyut, ganguan penglihatan.
7) Nyeri / ketidak nyamanan
Gejala : adanya nyeri pada kepala atau perut atau lainya
Gejala : dipsnea, takipnea, ortopnea, batuk dengan atau tanda
sputum, riwayat merokok Tanda : distrees repirasi/ pengunaan obat
aksesoris pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis
1
8) Keamanan Gejala : resiko mengelami cedera
9) Pembelajaran / penyuluhan
Gajala : kebutuhan akan edukasi terhadap penyakit yang dialami
d. Pemeriksaan Fisik
1. BB dan TB
2. Mata : pemeriksaan konjugtuvits, sklera
3. Leher : adanya pembesartan tiroid, peningkatan JVP.
4. Paru : Pemeriksaan suara nafas, frekuensi
5. Jantung : peemeriksaan adanya ictus cordis, denyut jantung
6. Abdomen ; adanya nueri tekan, pembesaran abdomen atau asites
7. Ekstermitas : adanya edema atau tidak
8. Neurologi : pemeriksaan 12 saraf kranuial(Nurarif & Hardhi,
2015).
9. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis Keperawatan yang kemungkinan muncul pada pasien hipertensi
:
a. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas
b. Nyeri akut berhungan agen cedera biologi
c. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan natrium
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan (Tim Pokja SDKI
DPP PNI, 2017)
1
10. Rencana Keperawatan
1
3 Hipervolemia Setelah dilakukan Managemen cairan
berhubungan dengan tindakan 1. Peirksa tanda dan
kelebihan natrium keperawatan status gejala
cairan membaik hipervolemia
dengan kriteria 2. Identifikasi
hasil penyebab
1. Intake dan hipervolemia
output seimbang 3. Monitor status
2. Tidak terjadi hemodinamik
edema 4. Monitor intake
dan output cairan
5. Ajarkan cara
untuk batasi
cairan
6. Kolaborasi
penggunaan
diuretik
4 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan Manajemen Energi
berhubungan dengan tindakan 1. Monitor kelelahan
kelemahan keperawatan tingkat fisik
aktivitas mengalami 2. Lakukan
peningkatan dengan pergerakan pasif
kriteria hasil dan aktif
1. Klien dapat 3. Berikan distraksi
mentolerir dengan aktifitas
aktifitas yang menyenangkan
dilakukan 4. Anjurkan
2. Klien melakukan
melakukan aktivitas secara
aktivitas secara bertahap
bertahap 5. Ajarkan strategi
dalam membuat
kelelahan
berkurang
6. Kolaborasi ahki
gizi cara
meningkatkan
asupan makanan
.
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
1
12. Evaluasi keperawatan
Tujuan dari evaluasi untuk melakukan evaluasi terhadap bagaimana
implmentasi yanag sudah dilakukan telah mencapai hasil yang diharapkan
(Tarwoto dan Watonah, 2011)
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus, Studi kasus ini
bertujuan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien Hipertensi
dengan Masalah Keperawatan Penurunan Curah Jantung di Rumah Sakit TK
II Robert Wolter Mongisidi Manado
B. Batasan Istilah
Batasan istilah penelitian ini adalah hipertensi dan penurunan curtah jantung.
Hipertensi merupakan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg
Penurunan Curah Jantung adalah ketidakadekuatan jantung untuk
memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh
C. Partisipan
Partisipan yaitu klien yang mengalami hipertensi dengan masalah keperawatan
penurunan curah jantung. Jumlah pasrtisipan adalah 2 klien
2
lain yg
relevan Sumber
Data
Sumber data yang akan digunakan dalam studi kasus ini yaitu klien, keluarga
dan rekam medis dan hasil pemeriksaan penunjang
G. Analisa Data
Analisa data yaitu menyampaikan fakta yang ditemukan, kemudian
bandingkan dengan teori dan opini yang menunjang dalam pembahasan
sehingga dapat menjadikan kesimpulan hasil dari studi kasus yang dilakukan.
H. Etik Penelitian
Etik penelitian dalam studi kasus ini meliputi
1. Informed Consent (persetujuan menjadi klien)
Peneliti akan meminta persetujuan terlebih dahulu terhadap klien sebelum
melakukan asuhan keperawatan kepada klien
2. Anonimity (tanpa nama)
Peneliti dalam menyusun laporan kasus tidak akan menggunakan nama
asli. Tapi hanya menggunakan nama inisial
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti akan menjaga kerahasian klien dengan tidak menyebarluaskan
data pasien scara umum
2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Tingkat II R.W.Mongisidi adalah rumah sakit TNI-AD
diwilayah Sulawesi Utara yang secara structural dan teknis medis di
bawah pembinaan Kesdam XIII/Merdeka. Dalam melaksanakan tugas
pokok, rumah sakit berpedoman pada Peraturan Kasad Nomor 27 Tahun
2018 tanggal 6 Agustus 2018 tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan
Komando Daerah Militer ( Orgas Kesdam) termasuk didalamnya
Organisasi dan Tugas Rumkit Tingkat II R.W.Mongisidi serta
berpedoman pada arah Kakesdam XIII/Merdeka maupun Panglima
Kodam XIII/Merdeka.
Rumah Sakit Tingkat II Manado melayani personil TNI, Pegawai Negeri
Sipil Hankam dan keluarganya di wilayah Kodam XIII/Merdeka.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan nomor :
KEP/23/1990 tanggal 18 Oktober 1990, rumah sakit TNI dizinkan
melayani masyarakat umum. Ijin Operasional Rumkit Tingkat II
R.W.Mongisidi sudah di keluarkan berdasarkan Surat Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Sulawesi Utara Nomor :
329/8124/I/IRSA/BPT2T/IX/2016 tanggal 16 September 2016.
Dalam pelayanannya Rumah Sakit Tingkat II R.W.Mongisidi
mempunyai 11 poliklinik diantaranya Klinik Penyakit Dalam, Klinik
Kebidanan dan Kandungan, Klinik Bedah, Klinik Anak, Klinik Jantung,
Klinik syaraf, Klinik Mata, Klinik Bedah Tulang (ortopedi), Klinik Bedah
Syaraf, Klinik Rehab Medik dan Klinik Kulit.
2
b. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Table 3Identitas Pasien
b. Riwayat Penyakit
Table 4Riwayat Penyakit
2
mengatakan sesak nafas, pengkajian tanggal
TTV : TD : 190/110 19 April 2022
mmhg, N : 92 x/menit, Rr didapatkan data
:28 x/menit, S : 37.5℃, pasien jantung
nadi pada area perifer berdetak cepat dan
teraba lemah kuat,
, Pemerikasaan TTV
: TD : 190/120
mmhg, N : 112
x/menit, Rr :22
x/menit, S : 37.5℃,
gambaran EKG
menunjukan sinus
takikardi
2
c. Pola Fungsi Kesehatan
Table 5Pola Fungsi Kesehatan
Pola Kesehatan Pasien 1 Pasien 2
1. Pola Persepsi dan Sebelum Sakit: Sebelum Sakit:
Manajemen Pasien mengatakan Pasien mengatakan
Kesehatan bahwa kesehatan saat dia sakit pasien
merupakan hal yang berobat ke rumah
sangat penting sakit
sehingga pasien Saat sakit:
selalu berobat kalau Pasien mengatakan
dalam keadaan sakit bahwa pasien
Saat sakit: mendapatkan
Saat ini mengatakan perawatan dirumah
bahwa pasien sakit untuk
memperoleh meningkatkan
perawatan dirumah derajat kesehatanya
sakit karena sakit
yang dialami nya
saat ini dan pasien
mengatakan bahwa
lebih baik sehat dari
pada sakit
2. Pola Nutrisi dan Sebelum Sakit: Sebelum Sakit:
Metabolisme Pasien makan Pasien makan
sebelum sakit pasien sebelum sakit pasien
selalu makan selalu makan
3x/hari, makanan 3x/hari, pasien selalu
yang dimakan makan habis 1 porsi,
seperti nasi, sayur, makanan yang
ikan, ayam, telur, dimakan seperti nasi,
Pasien mengatakan sayur, ikan, ayam,
tidak ada masalah telur, pasien mampu
dalam pemenuhan memenuhi
kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
Saat sakit: dengan baik
Pasien makan sesuai
jadwal dan menu
yang diberikan Saat sakit:
rumah sakit yaitu 3 Pasien mengatakn
x dalam sehari, saat ini pasien
pasien makan sesuai makan sesuai jadwal
diit dari rumah sakit, dan menu yang
kadang pasien hanya diberikan rumah
makan ½ porsi sakit yaitu 3 x
karena nafsu makan dalam sehari, pasien
menurun makan sesuai apa
yang diberikan dari
2
rumah sakit, tapi
pasien makan hanya
½ porsi
3. Pola Istirahat dan Sebelum Sakit: Sebelum Sakit:
Tidur Pasien tidur siang Pasien tidur siang
sekitar 3 jam sekityar 2 jam dari
Tidur malam 8 jam jam 13.0-14.00
per hari (22.00- Tidur malam 8 jam
06.00) per hari (22.00-
Pasien mengatakan 06.00)
tidur selalu nyenyak Pasien mengatakan
tidur selalu nyenyak
2
Saat sakit: Saat sakit:
Pasien BAB 2 x Pasien BAB 2 x
sehari, konsistensi sehari, konsistensi
padat warna kuning. padat warna kuning.
BAK 5-8x sehari, BAK 5-8x sehari,
warna kuning, bau warna kuning, bau
khas urine. khas urine.
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
dalam eliminasi dalam eliminasi
2
dengan baik dengan baik
penglihatan baik, penglihatan baik,
opendengaran baik. pendengaran baik.
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
dalam persepsi dalam persepsi
kognitifnya kognitifnya
2
bahwa konsep tidak mengalami
dirinya baik, tidak masalah dalam
mersa ada masalah konse dirinya
dalam dirinya
a. Pemeriksaan Fisik
Table 6Pemeriksaan Fisik
2
Ekpresi wajah tampak Wajah tampak
mencoba menghela sedikit tegang
nafas karena sesak karena kadang
jantung berdeta
kencang
9. Mata Inspeksi : Inspeksi :
Simetris kanan dan Simetris kanan kiri,
kiri, sclera tidak
ikterik, konjungtiva
anemis
3
vesikuler Auskultasi :
Vesikuler
15. Jantung Inspeksi : Inspeksi :
Ictus cordis tidak Tidak tampak ictus
tampak cordis
Palpasi : Palpasi :
Ictus cordis teraba Ictus cordis teraba
pada ICS ke V mid pada ICS ke V mid
klaivikula klaivikula.
Perkusi : Pekak Pekusi : Pekak
Auskultasi : Auskultasi :
Bunyi jantung normal, Bunyi jantung
terdengar BJ 1 dan BJ normal, terdengar BJ
2 1 dan BJ 2
Inspeksi : Inspeksi :
16. Abdomen Tidak tampak Tidak tampak
acites,abdomen acites,abdomen
simetris simetris
Palpasi : Palpasi :
Tidak terdapat nyeri Tidak terdapat nyeri
tekan, tidak teraba tekan, tidak teraba
adanya acites. adanya acites.
Perkusi : hypertympani Perkusi :
Auskultasi : hypertympani
Bising usus 18x/ mnt Auskultasi :
Bising usus 20x/
mnt
Inspeksi : Inspeksi :
17. Genitalia dan Genetalia normal dan Genetalia normal
Anus bersih dan bersih
Inspeksi : Inspeksi :
18. Ekstremitas: Tangan kanan terpasang IVFD
a. Ekremitas atas terpasang IVFD Nacl Nacl 20 tts/m, warna
20 tts/m, warna kulit kulit sawo matang,
sawo matang, tidak tidak terdapat
terdapat edema. Pergerakan
edema,pergerakan aktif ekrtremitas baik
Inspeksi :
kekuatan otot utuh. Inspeksi :
5 5 Kedua tungkai dapat
b. Ekstermitas
5 4 digerakkan,
bawah kekuatan otot
5 5
5 5
3
b. Pemeriksaan Diagnostik
Table 7Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Hasil Pasien 1 Hasil Pasien 2
Tanggal Nilai Normal
6 April 2022 14 April 2022
Pemeriksaan
Darah rutin
Hemoglobin 10.3 g/dl 11.8 g/dl 11.0-16 g/dl
Leukosit 8.3 10^3/ul 9.5 10^3/ul 5.0-10 10^3/ul
Trombosit 202 10^3/ul 214 10^3/ul 150-440 10^3/ul
Hematokrit 39.6 % 40.4.0 % 35.0-52.0%
Eritrosit 3.9 10^6/ul 4.04 10^6/ul 3.5-5.50 10^6/ul
Hitung
jenis(DIFF)
Granulosit 64.0 % 67.0% 50-70%
Limfosit 24.6 % 25.4% 20-40%
Mid cell 9.5 % 8.4 % 3.0-15.0 %
Index eritrosit
MCV 92.8 FL 84.9 FL 80-100 FL
MCH 32.5 Pg 28.6 Pg 27-34 Pg
MCHC 34.5 g/dl 34. g/dl 32-36 g/dl
RDW – CV 14.6 % 13.5% 11-16.8%
Kimia Klinik
Ureum 27 mg/dl 35 mg/dl 10-50 mg/dl
Creatinin 1.13 mg/dl 0.76 mg/dl 0.7-1.3 mg/dl
Elektrolit
Natrium 134 mmol/L 132 mmol/L 135-155 mmol/L
Kalium 3.5 mmol/L 3.4 mmol/L 3.6-5.5 mmol/L
Clorida 104 mmol/L 101 mmol/L 95-108 mmol/L
c. Terapi
Table 8Terapi
3
c. Analisa Data
Table 9Analisa Data
d. Diagnosis Keperawatan
Table 10Diagnosis Keperawatan
Pasien 1 Pasien 2
Penurunan curah jantung Penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan berhubungan dengan perubahan
afterload ditandai dengan : irama ditandai dengan :
:
DS : DS :
Pasien mengatakan sesak nafas Pasien mengatakan jantung
DO : berdetak cepat
TD : 190/110 mmhg, N : 92
x/menit, Rr :28 x/menit, S : 37.5℃, DO :
nadi pada area perifer teraba lemah TD : 190/120 mmhg, N : 112
x/menit, Rr :22 x/menit, S : 37.5℃,
gambaran EKG menunjukan sinus
takikardi
3
e. Perencanaan
Table 11Perencanaan
Pasien 2
Penurunan Setelah dilakukan Perawatan Jantung
curah jantung tindakan 1. Identifikasi tanda dan gejala
berhubungan keperawatan selama primer penurunan curah
dengan 3x24 jam, curah jantung
perubahan jantung meningkat
irama jantung dengan kriteria hasil 2. Monitor tekanan darah
: 3. Monitor saturasi oksigen
a. Gambaran ekg 4. Posisikan semi fowler
aritimia 5. Berikan terapi relaksasi
menurun 6. Anjurkan beraktivitas sesuai
b. Takikardi toleransi dan secara bertahap
menurun
7. Kolaborasi pemberian
antiaritmia
3
f. Implementasi
Table 12Implementasi
Diagnosis Implementasi
Keperawatan
Pasien 1 Selasa, 19 April 2022 Rabu, 20 April 2022 Kamis, 21 April 2022
Penurunan 08.00 a. mengidentifikasi tanda 08.00 a. mengidentifikasi tanda 08.00 a. mengidentifikasi tanda
curah jantung dan gejala primer dan gejala primer dan gejala primer
berhubungan penurunan curah jantung penurunan curah jantung penurunan curah jantung
dengan
Hasil : Hasil : Hasil :
perubahan
afterload S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan
Sesak nafas Sesak nafas Sesak nafas
O ; TD : 190/110 mmhg, O ; TD : 180/100 mmhg, O ; TD : 180/90 mmhg,
N : 92 x/menit, Rr :28 N : 92 x/menit, Rr :26 N : 92 x/menit, Rr :26
x/menit, S : 37.5℃, nadi x/menit, S : 37.5℃, nadi x/menit, S : 37.5℃, nadi
pada area perifer teraba pada area perifer teraba pada area perifer teraba
lemah lemah sedikit kuat
b. Memonitor Tekanan b. Memonitor Tekanan b. Memonitor Tekanan
08.10 08.10 08.10
darah darah darah
S:- S:- S:-
O : TD : 190/110 mmhg O : TD : 180/100 mmhg O : TD : 180/90 mmhg
08.25 c. Memberikan posisi semi 08.25 c. Memberikan posisi semi 08.25 c. Memberikan posisi semi
fowler fowler fowler
S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan
nyaman nyaman nyaman
O : Pasien tampak posisi O : Pasien tampak posisi O : Pasien tampak posisi
semi fowler semi fowler semi fowler
4
08.30 d. Memonitor pemberian 08.30 d. Memonitor pemberian 08.30 d. Memonitor pemberian
oksigenasi 2 l/menit oksigenasi 2 l/menit oksigenasi 2 l/menit
S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan
sesak berkurang sesak berkurang sesak berkurang
O : Rr : 26 x/menit O : Rr : 26 x/menit O : Rr : 25 x/menit
e. Memberikan obat e. Memberikan obat e. Memberikan obat
13.00 13.00 13.00
amlodipine 10 mg amlodipine 10 mg amlodipine 10 mg
S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan
mau minum obat mau minum obat mau minum obat
O : TD : 180/100 mmH O : TD : 180/90 mmHg O : TD : 170/90 mmHg
Pasien 2 Selasa, 19 April 2022 Rabu, 20 April 2022 Kamis, 21 April 2022
Penurunan 08.00 a. mengidentifikasi tanda 08.00 a. mengidentifikasi tanda 08.00 a. mengidentifikasi tanda
Curah Jantung dan gejala primer dan gejala primer dan gejala primer
berhubungan penurunan curah jantung penurunan curah jantung penurunan curah jantung
dengan
Hasil : Hasil : Hasil :
perubahan
irama jantung S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan
jantung berdetak cepat jantung berdetak cepat detak jantung sudah
O ; TD : 190/120 mmhg, O ; TD : 190/100 mmhg, tidak terlalu cepat
N : 112 x/menit, Rr :22 N : 112 x/menit, Rr :22 O ; TD : 180/90 mmhg,
x/menit, S : 37.5℃, nadi x/menit, S : 37.5℃, nadi N : 100 x/menit, Rr
4
pada area perifer teraba pada area perifer teraba :22x/menit, S : 37.5℃,
lemah lemah nadi pada area perifer
08.10 b. Memonitor Tekanan 08.10 b. Memonitor Tekanan 08.10 teraba lemah
darah darah b. Memonitor Tekanan
S:- S:- darah
O : TD : 190/120 mmhg O : TD : 190/100 mmhg S:-
08.25 c. Memberikan posisi semi 08.25 c. Memberikan posisi semi 08.25 O : TD : 180/90 mmhg
fowler fowler c. Memberikan posisi semi
S : pasien mengatakan S : pasien mengatakan fowler
nyaman nyaman S : pasien mengatakan
O : Pasien tampak posisi O : Pasien tampak posisi nyaman
semi fowler semi fowler O : Pasien tampak posisi
13.00 d. Memberikan obat 13.00 d. Memberikan obat 13.00 semi fowler
amlodipine 10 mg amlodipine 10 mg d. Memberikan obat
S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan amlodipine 10 mg
mau minum obat mau minum obat S : Pasien mengatakan
O : TD : 190/100 mmH O : TD : 180/90 mmH mau minum obat
O : TD : 180/90 mmH
4
g. Evaluasi
Table 13Evaluasi
Diagnosis
Evaluasi
Keperawatan
Pasien 1 Hari 1 Hari 2 Hari 3
Penurunan S: S: S:
Curah jantung Pasien Pasien Pasien
berhubungan mengatakan sesak mengatakan sesak mengatakan sesak
dengan berkurang berkurang berkurang
perubahan
afterload
P: P: P:
Lanjutkan Lanjutkan Lanjutkan
intervensi intervensi intervensi
Perawatan Jantung Perawatan Jantung Perawatan Jantung
4
sedikit kuat sedikit kuat sedikit kuat
P: P: P:
Lanjutkan Lanjutkan Lanjutkan
intervensi intervensi intervensi
Perawatan Jantung Perawatan Jantung Perawatan Jantung
2. Pembahasan
a. Pengkajian
Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada 2 pasien dengan diagnose medis
Hipertensi dengan masalah keperawatan penurunan curah jantung.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 19 April 2022
menunjukan ada perbedaan antara pasien 1 dan pasien 2. Pasien 1
menunjukan keluhan utama sesak nafas sedangkan pasien 2 menyatakan
keluhan jantung berdetak cepat (Papitasi). Data pengkajain tersebut
menunjukan hasil yang sesuai dengan teori menurut Triyanto
(2014)menyatakan bahwa pasien hipertensi yang mengalami penurunan curah
jantung akan menujukan manifestasi klinis sesak nafas, kelelahan, kekuatan
nadi perifer menurun, tekanan darah meningkat. Data pemeriksaan lain yang
menunjukan perbedaan antara pasien 1 dan pasien 2 yaitu terkait dengan
respirasi rate dan frekuensi nadi dimana pasien 1 hasil Rr : 28 x/menit, nadi :
92 x/menit sedangkan pasien 2 menunjukan hasil normal Rr yaitu :22x/menit,
nadi : 112 x/menit. Perbedaan antara pasien 1 dan 2 terlihat juga pada hasil
pemeriksaan EKG dimana pasien 1 menunjukan hasil yang normal
sedangkam pada pasien 2 menyatakan hasil sinus takikardi
4
b. Diagnosis Keperawatan
Pada asuhan keperawatan yang dilakukan kepada 2 pasien menyatakan
bahwa masalah keperawatan yang muncul pada pasien yaitu penurunan curah
jantung. Pasien 1 dan 2 menunjukan masalah keperawatan yang sama namun
yang membedakan terkait dengan data penunjang dan penyebab masalah
keperawatan muncul. Pada pasien 1 data yang menunjang terkait dengan
perumusan masalah keperawatan penurunan curah jantung yaitu ada keluhan
sesak nafas,tekanan darah meningkat, nadi perifer teraba lemah dan
pucat/sianosis. Hal ini juga sesuai dengan teori pada standar diagnosis
keperawatan Indonesia yang menyatakan bahwa tanda yang harus muncul
untuk merumuskan masalah keperawatan penurunan curah jantung yang
disebabkan oleh perubahan after load yaitu Dispnea, Tekanan darah
meningkat, Nadi perifer lemah, sianosis, oliguria.(Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017).
Pada pasien 2 data yang menunjang terkait dengan perumusan masalah
keperawatan penurunan curah jantung yaitu jantung berdetak cepat,
peningkatan frekuensi nadi dan perubahan gambaran ekg dengan hasil sinus
takikardia. Hal ini juga sesuai dengan teori pada standar diagnosis
keperawatan Indonesia yang menyatakan bahwa tanda yang harus muncul
untuk merumuskan masalah keperawatan penurunan curah jantung yang
disebabkan oleh perubahan irama jantung yaitu palpitasi,
bradikarda/takikardia dan gambaran ekg aritmia (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017)
c. Intervensi keperawatan
Intervensi Keperawatan merupakan suatu perencaaan yang dilakukan untuk
mengatasi maslah keperawatan yang muncul pada pasien. Dalam kasus yang
dialami pasien dengan masalah keperawatan penurunan curah jantung
peneliti menyusun perencaaan dengan outcame yang diharapkan bahwa curah
jantung meningkat dengan kriiteria hasil pada pasien 1 yaitu sesak menurun
(Rr :20-22 x/menit), tekanan darah membaik (140/90 mmHg), pucat/sianosis
4
menurun, kekuatan nadi perifer meningkat. Adapun rencana keperawatanya
yaitu perawatan jantung dengan rencana implementasi meliputi identifikasi
tanda dan gejala primer penurunan curah jantung, monitor tekanan darah,
onitor saturasi oksigen, posisikan semi fowler, berikan terapi relaksasi,
anjurkan beraktivitas sesuai toleransi dan secara bertahap dan kolaborasi
pemberian antiaritmia.
Pada pasien 2kriteria hasil yang diharapkan gambaran ekg aritmia menurun,
tekanan darah menurun. Adapun rencana keperawatanya yaitu perawatan
jantung dengan rencana implementasi meliputi identifikasi tanda dan gejala
primer penurunan curah jantung, monitor tekanan darah, monitor saturasi
oksigen, posisikan semi fowler, berikan terapi relaksasi, anjurkan beraktivitas
sesuai toleransi dan secara bertahap dan kolaborasi pemberian antiaritmia
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan pada pasien 1 dan pasien 2 dilakukan sesuai
dengan perencenaan keperawatan yang telah disusun. Adapun perbedaan
pemberian implemantasi pada pasien 1 dan pasien 2 bahwa pasien 1 tidak
dilakukan pemberian oksigenasi sedangkan pasien 2 tidak hal ini disebabkan
karena pada pasien 1 terjadi perubahann afterload yang menyebabkan pasien
mengalami sesak nafas. Pada pasien 2 implementsi difokuskan dalam
penurunan tekanan darah dan memberikan perubahan pada gambarakn ekg
janutng agar menjadi gambaran yang normal.
e. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana perawatan dapat
dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan).(Tarwoto dan Watonah, 2011). Evaluasi dilakukan selama 3 hari
pada pasien 1 dan 2 setelah dilakukan implementasi selama 3 hari Adapun
hasil evaluasi pada pasien 1 yaitu S : pasien mengatakan sesak berkurang, O :
TD : 170/90 mmhg, N : 92 x/menit, Rr :25 x/menit, S : 37.5℃, nadi pada area
perifer teraba sedikit kuat, A: masalah belum teratasiP : l anjutkan intervensi.
Pada pasien 2 hasil evaluasi yaitu S : pasien mengatakan detak jantung sudah
4
tidak terlalu cepat, O : TD : 180/90 mmhg, N : 100 x/menit, Rr :22 x/menit, S
: 37.5℃, nadi pada area perifer teraba sedikit kuat, A: Masalah belum teratasi,
P :Lanjutkan intervensi
4
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada pasien 1 dan pasien 2 menyatakan bahwa ada
perbedaan pada keluhan utama bahwa pasien 1 mengeluh sesak nafas
sedangkan pasien 2 menyatakan bahwa jantung berdetak cepat
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang muncul pada pasien 1 dan 2 yaitu bersihan
penurunan curah jantung. Namun ada perbedaan pada penyebab dimana
pasien 1 disebabkan karena perubahan afterload sedangkan pasien 2
perubahan irama jantung
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang dilakukan pada pasien 1 dan pasien 2 yaitu
perawatan jantunhg
4. Implementasi Keperawatan
Implementas dilakukan sesuai dengan perencanaan dilakukan selama 3 hari
sesuai perencenaan yang disusun
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang dihasilkan setelah implementasi dilkakukan bahwa masalah
belum teratassi sehingga memerlukan perencaan lebih lanjut
5
B. Saran
1. Pasien
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan buat pasien
terutama dalam mengatasi masalah penurunan curah jantung sehingga pasien
mampu melakukan perawatan yang baik.
2. Rumah Sakit
Bgai rumah sakit diharapkan bahwa dalam mengatasi atau mengelola pasien
hipertensi 2 dengan masalah keperawatan penurunan curah jantung perlu
dilakukan pelayanan secara komprehsnif dengan memperhatikan atau
merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai dalam mengatasi masalah
tersebut.
3. Institusi Pendidikan
Hasil studi kasus ini dapat dijadikan bahan kajian atau bahan pembelajaran
dalam institusi Pendidikan terutama terkait kasus hipertensi dengan masalah
keperawatan penurunan curah jantung.
4. Penulis
Bgai penulis dapat dijadikan pengelaman dan meningkatkan pengetahuan
dalam mengelola kasus hiprtensi dengan masalah keperawatan penurunan
curah jantung
5
DAFTAR PUSTAKA