Anda di halaman 1dari 67

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR PASSING


DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA
MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK
PADA SISWA KELAS 10 MADRASAH ALIYAH AHMAD YANI JABUNG

Oleh :

MUSMUJIONO

NPM : 2181000510379

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO


MALANG

TAHUN 2022

1
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Musmujiono


Telah diperiksa dan di setujui untuk diuji.

Malang, 12 Juli 2022


Pembimbing

Erfitra Rezqi Prasmala, S.Pd, M.Pd


NIDN : 0711058903

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi oleh Musmujiono ini telah setujui oleh dosen pembimbing Fakultas
Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan IKIP Budi Utomo Malang.

Skripsi telah di uji pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 23 Juli 2022

Tempat : Ruang III.6 Kampus A IKIP Budi Utomo Malang

Jl. Simpang Arjuno No.14B, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang

Penguji 1 : Winarno, S.Pd, M.Pd : ………................


NIDN : 0703048302

Penguji 2 : Erfitra Rezqi Prasmala : ………................


NIDN : 0711058903

Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Ketua Program Studi Pendidikan
Eksakta dan Keolahragaan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Dr. Dwi Purnomo, M.Pd Yulianto Dwi Saputro, S.Pd, M.Sc


NIDN. 004126403 NIDN. 0703078405

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Musmujiono

NIM : 2181000510379

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Fakultas/ Program : FPIEK/ Sarjana (S1)

Universitas : Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Budi Utomo Malang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini


benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau
seluruhnya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat di buktikan bahwa skripsi ini
hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi
atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 04 Juli 2022


Pembuat peryataan,

Musmujiono
NPM : 2181000510379

iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Ayah dan Ibu yang merawat dan mendidik saya sampai saat ini
2. Istri dan Putri tercinta yang telah menemani perjuangan saya selama lebih
dari 7 tahun
3. Seluruh dosen IKIP Budi Utomo Malang yang telah membimbing saya
4. Sahabat-sahabat mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang angkatan 2018
yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu
5. Almamaterku

iv
MOTTO
“Belajar tidak memandangan usia, lakukan semua hal dengan totalitas,
jangan mudah menyerah dan sedikitlah bicara perbanyak aksi”

v
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan, karena limpahan dan


rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Melalui
Media Pembelajaran Bola Plastik Pada Siswa Kelas 10 Madrasah Aliyah Ahmad
Yani Jabung”.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya tentang apa yang diketengahkan
dalam penulis skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu harapan besar
kepada semua pihak atas kritik dan saran-saran yang bersifat membangun demi
kebaikan penelitian ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya sebagai rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Dr. H. Nurcholis Sunuyeko. selaku Rektor IKIP Budi Utomo Malang.
2. Dr. Dwi Purnomo. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IKIP Budi Utomo Malang yang telah memberikan kemudahan dalam
pengurusan ijin penelitian.
3. Yulianto Dwi Saputro, S.Pd, M.Sc selaku Ketua Program Studi Penjaskesrek
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Budi Utomo Malang
4. Erfitra Rezqi Prasmala, S.Pd, M.Pd selaku dosen Pembimbing yang telah
dengan tulus meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing,
mengarahkan dan memberikan petunjuk dalam penulisan Skripsi ini.
5. Dosen IKIP Budi Utomo Malang, yang telah membekali penulis, baik dengan
pengalaman hidupnya atau pengajaran dalam bidang masing-masing.
6. Kedua orang tua penulis dan saudara penulis, yang telah memberi dorongan
moral maupun material, hingga penulis menyelesaikan studi dengan baik.
7. Seluruh sahabat penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah memberikan dukungan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.
8. Rekan-rekan mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang, khususnya jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan Olahraga dan Rekreasi.

vi
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah, dan mudah-
mudahan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,
guna pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang olahraga.

Malang, 04 Juli 2022

Peneliti

vii
ABSTRAK
Musmujiono. 2022. Peningkatan Kemampuan Dasar Passing Dalam Permainan
Sepak Bola Melalui Media Pembelajaran Bola Plastik Pada Siswa Kelas 10
Madrasah Aliyah Ahmad Yani Jabung. Skripsi, Program S-1 Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Ilmu
Eksakta dan Keolahragaan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi
Utomo Malang. Pembimbing: Erfitra Rezqi Prasmala, S.Pd, M.Pd
Kata Kunci : Sepakbola, Passing, Media Bola Plastik

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah media bola plastik


dapat membantu meningkatkan kemampuan passing dasar dalam permainan
sepakbola pada siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung?. Berdasarkan rumusan
masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: Untuk
Meningkatkan Kemampuan Passing Dasar Dalam Permainan Sepak Bola siswa
kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung melalui media bola plastik.
Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action
Research) yang melibatkan refleksi berulang dan terdiri dari empat tahapan yaitu :
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah
siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung tahun ajaran 2021-2022.
Hasil penelitian didapatkan : permasalahan yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar teknik passing siswa. Salah satu penyebabnya adalah Bola Standar
dalam sepak bola terlalu berat untuk siswa. adanya peningkatan kemampuan
passing dasar dalam permainan sepakbola pada siswa kelas 10 MA Ahmad Yani
Jabung Desa Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Tahun Pelajaran
2021-2022. optimalnya penggunaan modifikasi media pembelajaran sehingga
meningkatkan partisipasi siswa.

viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................................................................iii
PERSEMBAHAN............................................................................................................iv
MOTTO............................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.....................................................................................................vi
ABSTRAK......................................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ix
BAB I................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
D. Manfaat Hasil Penelitian........................................................................................3
E. Definisi Operasional...............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
A. Kajian Belajar..........................................................................................................4
1. Pengertian Belajar..............................................................................................4
2. Hasil Belajar........................................................................................................4
B. Sepak Bola..............................................................................................................5
1. Pengertian Sepak Bola........................................................................................5
2. Sejarah Sepak Bola.............................................................................................5
3. Teknik Dasar Sepak Bola.....................................................................................7
C. Modifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani...........................................15
D. Media Bola Plastik................................................................................................16
BAB III...........................................................................................................................19
A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................19
B. Subjek Penelitian..................................................................................................19
C. Data dan Sumber Data.........................................................................................19
D. Pengumpulan Data...............................................................................................19
E. Uji Validitas Data..................................................................................................20
F. Analisis Data.........................................................................................................21
G. Indikator Kinerja Penelitian..................................................................................23
H. Prosedur Penelitian..............................................................................................23

ix
1. Pra Siklus..........................................................................................................23
2. Siklus 1..............................................................................................................24
3. Siklus 2..............................................................................................................25
BAB IV............................................................................................................................27
A. Pembahasan dari penelitian dan hasil dari penelitian..........................................27
1. Siklus 1..............................................................................................................27
2. Siklus II..............................................................................................................31
3. Pembahasan hasil penelitian............................................................................35
B. Diskusi Hasil..........................................................................................................38
BAB V.............................................................................................................................39
A. Kesimpulan...........................................................................................................39
B. Saran-saran..........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................40
LAMPIRAN...................................................................................................................42

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,


kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, kestabilan emosi, keterampilan
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan jasmani dan olahraga. Guru
diharapkan dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan
strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai ( sportivitas, kejujuran,
kerjasama, dll) dan kebiasaan hidup sehat. Guru menerapkan berbagai pendekatan
agar siswa termotivasi dan tertarik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
berlatih, meniru, permainan, kompetisi, dan kompetisi (Depdiknas, 2003:5-6).
Cakupan olahraga meliputi olahraga masyarakat, olahraga prestasi, dan
olahraga pendidikan. Salah satu bagian dari pendidikan olahraga adalah
pendidikan jasmani yang merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah
menengah pertama.
Permainan dan olahraga meliputi olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor dan manipulatif, atletik, baseball,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis, bulu
tangkis dan pencak silat, serta kelas kegiatan lainnya, olahraga tradisional, dan
kegiatan luar ruangan. Dalam pendidikan jasmani, permainan merupakan olahraga
yang paling diminati siswa, salah satunya adalah sepak bola.
Pembelajaran permainan sepak bola di SMA/MA masih banyak
mengalami kendala, salah satunya adalah penguasaan teknik passing yang kurang.
Siswa kelas 10 secara passing masih takut pada bola, terutama bagi siswa
perempuan. Siswa juga beranggapan bahwa bola tersebut berat dan siswa takut
kakinya akan terluka karena menendang bola tanpa menggunakan sepatu khusus
sepak bola. Selain itu, siswa tidak melihat arah bola saat melakukan passing.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan
menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mempelajari teknik passing.
Selama ini teknik-teknik yang diberikan guru pendidikan jasmani dalam
mengajarkan passing masih sulit dipelajari siswa, akibatnya siswa kurang terampil

1
dalam passing sepak bola. Terbukti dari hasil evaluasi, hanya 42% siswa yang
sudah mampu melakukan teknik passing dengan baik dan benar. dan sisanya 58%
siswa masih belum menguasai teknik passing dengan baik dan benar. Kondisi
seperti ini jika dibiarkan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Ini
menunjukkan bahwa ada masalah yang harus dipecahkan.
Berdasarkan observasi diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan
yang menyebabkan rendahnya hasil belajar teknik passing siswa.
Beberapa penyebabnya adalah: (1). Bola dalam sepak bola terlalu berat untuk
siswa. (2). Siswa lebih mengenal bola plastik.
Penggunaan media bola plastik diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan teknik passing siswa, seperti yang dikemukakan oleh Mielke, Danny
(2007: 9) menjelaskan passing adalah “Seni memindahkan momentum bola dari
satu pemain ke pemain lain”. jauh yang berarti memindahkan atau mengoper bola
dari satu pemain ke pemain lain dalam jarak yang jauh. Short Passing adalah
operan dekat yang berarti memindahkan atau mengoper bola dari satu pemain ke
pemain lain dalam jarak dekat. Dari kedua teknik dasar di atas, passing
merupakan salah satu teknik yang paling penting dan mendasar dalam permainan
sepak bola. Bagi pemula selain menendang, menggiring dan mengontrol bola,
passing sangat menentukan jalannya permainan dalam sepak bola, oleh karena itu
untuk pembelajaran sepak bola di sekolah, passing merupakan teknik yang paling
penting yang harus dipelajari dan dikuasai dengan baik oleh siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini
mengajukan topik “Meningkatkan Kemampuan Passing Dasar Dalam Permainan
Sepak Bola Melalui Media Pembelajaran Bola Plastik Untuk Siswa Kelas 10 MA
Ahmad Yani Jabung” agar dapat melakukan passing dengan baik dan benar yaitu
dengan menggunakan plastik. media bola.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian adalah “Apakah media bola plastik dapat


membantu meningkatkan kemampuan passing dasar dalam permainan sepakbola
pada siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung?”

2
C. Tujuan Penelitian

Untuk Meningkatkan Kemampuan Passing Dasar Dalam Permainan Sepak


Bola siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung melalui media bola plastik.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Peningkatan hasil belajar pada siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung.


2. Mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat
meningkatkan partisipasi siswa

E. Definisi Operasional

1. Media Bola Plastik

Media bola plastik adalah media pembelajaran sebagai pengganti bola


standar. Ukuran bola non standar (bola plastik) yang digunakan hampir sama
dengan ukuran bola standar untuk anak-anak (lingkar 62-65 cm), tetapi bola ini
jauh lebih ringan dari bola standar.
Dalam prakteknya passing menggunakan bola tidak baku (bola plastik)
dilakukan dalam beberapa kali pertemuan atau pengulangan

2. Kemampuan Passing Sepak Bola

Kemampuan dasar passing sepak bola Adalah kemampuan mengumpan


atau memindahkan bola dari satu pemain ke pemain lain dalam satu permainan
sepakbola.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Menurut Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang dimulai
dari tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengertian belajar menurut Arikunto
(1993:19) adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk melakukan
perubahan pada manusia yang melakukannya, dengan maksud untuk memperoleh
perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. .

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Abdurrahman (2003:37) “Hasil belajar adalah kemampuan yang


diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Dalam kegiatan pembelajaran
tujuan yang ingin dicapai ditentukan terlebih dahulu. Anak yang dikatakan sukses
adalah mereka yang dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.
Dimyati dan Mujiono (2006:3) menjelaskan bahwa “Hasil belajar adalah
hasil interaksi antara tindakan belajar dan tindakan mengajar”. Hasil belajar
adalah tercapainya tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah
selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui
tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sebelum
melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari
dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar siswa.
b.1. Faktor dari Dalam Siswa.
Lark dalam Rusna Ristasa, (2010:19) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa
di sekolah 70% dipengaruhi oleh siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Yang berhubungan dengan faktor diri siswa adalah motivasi, minat, sikap

4
perhatian, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi fisik
dan psikis.
b.2. Faktor dari Luar Siswa. Salah satu faktor eksternal yang dominan
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud
dengan kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektifitas proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan. Metode pembelajaran juga sangat
berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Pemilihan metode yang tepat mutlak
diperlukan agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan berkesan bagi siswa
yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Sepak Bola

1. Pengertian Sepak Bola

Sucipto dkk (2000:7) menjelaskan bahwa sepak bola adalah permainan


beregu dimana setiap regu terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang.
Permainan ini dimainkan seluruhnya dengan kaki, kecuali penjaga gawang yang
diperbolehkan menggunakan tangan di daerah tendangan pinalti.

Sepak bola dimainkan di lapangan rumput yang datar dan berbentuk


persegi panjang. Pada dua garis lebar di tengah masing-masing gawang dibuat
saling berhadapan. Dalam permainan digunakan bola yang bagian luarnya terbuat
dari kulit. Setiap tim melintasi lapangan dan berdiri saling berhadapan. Permainan
dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh dua orang penjaga garis.

Tujuan dari masing-masing tim atau tim adalah berusaha untuk menguasai
bola dan memasukkannya ke gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha
untuk menghancurkan lawan agar tidak kebobolan bola. Permainan dilakukan
dalam dua babak, antara babak pertama dan kedua ada istirahat dan kemudian
dilakukan pertukaran tempat. Suatu waktu dinyatakan menang jika tim dapat
memasukkan bola terbanyak ke lawan, dan jika sama, maka permainan dinyatakan
seri.

2. Sejarah Sepak Bola

Sejarah olahraga sepak bola dimulai pada abad ke-2 dan ke-3 SM di
Tiongkok. Selama Dinasti Han, orang-orang menggiring bola kulit dengan

5
menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang
sebagai Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga
populer, terutama pada abad ke-16.
Pada awal abad ke-19 pemerintah Inggris mengakui bahwa permainan
sepak bola adalah salah satu alat paling sehat bagi rakyat Inggris. Saat itu, para
pelajar dan mahasiswa paling suka bermain sepak bola. Namun, tidak ada aturan
untuk permainan. Jadi masing-masing universitas atau sekolah membuat aturan
utama sesuai dengan interpretasi, keinginan atau selera masing-masing. Pada saat
itu tidak mungkin untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola antara
universitas dan sekolah. Baru pada tahun 1864 oleh Universitas Cambridge,
dibuat peraturan permainan sepak bola yang terdiri dari 11 pasal, dan ternyata
peraturan permainan tersebut dapat diterima oleh universitas dan sekolah lain.
Kemudian aturan permainan ini dikenal dengan Cambridge Rules Of Football.
Ada yang berpendapat bahwa awal mula permainan sepak bola yang dimainkan
dengan menggunakan kaki dan tangan adalah pada tahun 1832 oleh sebuah
sekolah di kota Rugby. Dalam permainannya seorang pemain bermain dengan
semangat yang berapi-api dan penuh suka cita, memegang bola bahkan
menahannya dengan berlari menuju gawang lawan untuk mencetak gol. Sejak
dimulai di kota Rugby, game ini kemudian dikenal sebagai Rugby
Pada tanggal 26 Oktober 1863 oleh mantan pemain mahasiswa dan
mahasiswa dibantu oleh asosiasi di Cambridge, sebuah badan resmi didirikan
dengan nama The Football Association disingkat "FA", pada pertemuan
universitas dan sekolah tidak hadir. Dan pada tanggal 8 Desember 1863, peraturan
permainan sepak bola yang disusun oleh The Football Association disusun, dan
peraturan permainan sepak bola seperti yang kita kenal sekarang ini lahir,
kemudian menyebar ke seluruh dunia. 26 Oktober 1863, dikenal sebagai hari
ulang tahun Asosiasi Sepak Bola Inggris. Kemudian setiap tanggal 26 Oktober di
London diadakan pertandingan sepak bola antara tim yang pemainnya terdiri dari
bintang sepak bola dunia di luar tim Inggris, untuk memenuhi tahun The Football
Association (FA). Karena universitas dan sekolah tidak hadir pada saat
pembentukan The Football Association, mereka menganggap bahwa aturan
permainan yang dibuat oleh The Football Association tidak benar. Di sisi lain,

6
The Football Association, yang sebagian besar anggotanya adalah asosiasi
komunitas, menganggap Cambridge Rules tidak sesuai dengan keinginan
komunitas. Terutama aturan main yang menyatakan bahwa pemain diperbolehkan
memainkan bola, memukul dan membunuh pemain lain yang sedang berlari
membawa bola. Hal ini dianggap hanya cocok untuk kalangan militer, pelajar,
mahasiswa yang memiliki kondisi fisik yang sangat memungkinkan untuk
melakukannya. Bagi warga sipil, atau anggota masyarakat yang lebih tua pada
umumnya, ini sangat sulit dan berbahaya. Namun kemudian pada tanggal 6
Januari 1871 lahirlah Rugby Union yang menggunakan aturan permainan
Cambridge Rules, sehingga permainan tersebut menjadi Rugby Beginning.
Karena permainan ini berkembang dengan baik di Amerika Serikat, maka disebut
juga American Football.
Sejarah sepak bola di Indonesia dimulai dengan berdirinya Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada tanggal 19 April 1930
di bawah pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. . Pada kongres PSSI di Solo,
organisasi tersebut berubah nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia. Sejak saat itu, PSSI mensosialisasikan kegiatan sepak bola dan
semakin banyak orang yang bermain di jalanan atau alun-alun tempat
diadakannya First United Competition. Sebagai dukungan untuk kebangkitan
"Sepak Bola Nasional", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang
membuat sepak bola Indonesia semakin intens.
Sepeninggal Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim sepak bola Indonesia kurang
memuaskan karena perkembangan timnas tidak mendukung perkembangan
organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum 1970-an, beberapa pemain Indonesia
berlaga di kompetisi internasional, antara lain Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny
Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah
memperluas kompetisi sepak bola domestik antara lain dengan menyelenggarakan
Liga Super Indonesia, Divisi Satu, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non-
amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. (Toto Subroto dkk.2008: 7.7 – 7.8)

3. Teknik Dasar Sepak Bola

Untuk memainkan bola dengan baik, pemain dibekali dengan teknik dasar
yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat

7
memainkan bola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang harus dimiliki
seorang pemain sepak bola adalah menendang, menendang, menggiring bola,
menyundul, menekel, melempar, dan menjaga gawang. ).

1.1. Teknik Menendang Bola

Tendangan merupakan faktor terpenting dalam permainan sepak bola.


Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepak bola yang
paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Karena kegunaan
menendang bola adalah mengoper bola, memberikan umpan untuk menembak
bola ke gawang lawan, tendangan bebas, tendangan sudut, mematahkan serangan
lawan.
1) Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Berdiri menghadap ke arah gerakan, lengan sedikit terentang. Kaki
bertumpu di samping bola, lutut sedikit ditekuk, kaki menendang ditarik ke
belakang dan diayunkan ke depan sehingga mengenai bola. Kaki memukul bola
tepat di kaki dan tepat di tengah bola. Saat menendang gunakan kaki bagian
dalam. perpindahan berat badan mengikuti arah gerakan. Kedua tangan terbuka di
samping badan. (Sucipto dkk. 2000:18)

Gambar 1.1 Menendang bola dengan kaki bagian dalam


(Sumber: bse Penjasorkes Kl V, 2010:11)

2) Menendang bola dengan kaki bagian luar


Berdiri menghadap ke arah bola, lengan sedikit terentang. Kaki bertumpu
pada bagian belakang bola menghadap sasaran, dan lutut sedikit ditekuk. Tendang
kaki di belakang bola, dengan jari-jari kaki menghadap ke dalam. Tarik kaki
kanan ke belakang dan ayunkan ke depan untuk menendang bola dengan
tendangan ke dalam. Pukulan kaki pada bola tepat di bagian luar kaki dan tepat di

8
tengah bola, gerakan selanjutnya kaki cenderung terangkat ke arah sasaran.Lihat
bola dan kejar bola ke arah sasaran, seperti pada gambar di bawah ini. (Sucipto
dkk. 2000: 19)

Gambar 1.2 Menendang bola dengan kaki bagian luar


(Sumber: bse Penjasorkes Kl V, 2010:12)

3) Menendang bola dengan punggung kaki


Berdiri menghadap ke arah bola, lengan sedikit terentang. Kaki bertumpu
pada sisi bola dan mata tertuju pada bola. Tarik kaki kanan ke belakang dan
ayunkan ke depan untuk menendang bola dengan menekuk kaki ke bawah. Pukul
kaki pada bola tepat di tengah bola, berat badan ke depan, seperti pada gambar
berikut.

Gambar 1.3 Menendang bola dengan punggung kaki


(Sumber: bse Penjasorkes, SD/MI 2010.9)
1.2. Teknik Menghentikan Bola

1) Teknik bola dengan telapak kaki


Sikap badan menghadap datangnya bola, pandangan ke arah bola. Badan
agak condong ke depan, kedua lengan di samping badan. Saat bola datang,

9
tangkap telapak kaki, tumit ke bawah. Posisi akhir kaki diangkat, lutut sedikit
ditekuk dan gerakan bola dihentikan oleh telapak kaki.

Gambar 1.4Menghentikan bola dengan telapak kaki


(Sumber: SADARI Kelas V SD/MI 2010:11)

2) Teknik meraih bola dengan kaki bagian dalam.


Badan menghadap bola dan fokus pada arah pergerakan bola. Putar bola
kaki yang akan digunakan untuk menahan dan menguncinya. Rentangkan kaki
yang akan digunakan untuk menahan bola searah dengan arah bola. Tarik kembali
kebelakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki bagian dalam,
hingga gerakan bola berhenti dan berhenti di depan. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut.

Gambar 1.5 Teknik menghentikan bola dengan kaki bagian dalam


(Sumber: SADARI Kelas V SD/MI. 2010:11)

3) Teknik memukul bola dengan kaki bagian luar

10
Kaki belakang ditopang dan lutut ditekuk. Beban berada di atas tumpuan
dan badan dimiringkan ke arah bola. Kaki depan sebagai kaki untuk menutupi
bola, lutut ditekuk dan kaki belakang dimiringkan ke bawah. Kedua lengan
menyeimbangkan gerakan kaki. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1.6 Teknik menghentikan bola dengan kaki bagian luar


(Sumber: SADARI Kelas V 2010:11)

4) Teknik menendang bola dengan punggung kaki


Berdiri menghadap bola dan fokus pada arah bola. Tarik kaki ke bawah.
Rentangkan kaki yang Anda gunakan untuk menahan bola ke arah bola dengan
lutut sedikit ditekuk. Tarik kembali kaki Anda ke arah gerakan bola saat bola
mengenai bagian belakang kaki Anda, hingga gerakan bola berhenti dan berhenti
di depan Anda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.7 Teknik Menghentikan Bola dengan punggung kaki


(Sumber : BSE Kelas VI 2010:12)

5) Teknik mengehentikan bola dengan paha


Tempatkan tubuh Anda di bawah bola yang bergerak ke bawah. Angkat
kaki yang akan menerima bola. Paha sejajar dengan permukaan lapangan. Tekuk

11
kaki yang menahan keseimbangan. Rentangkan tangan Anda ke samping untuk
menjaga keseimbangan. Kepala tidak bergerak dan memperhatikan bola. Terima
bola di tengah paha. Tarik paha ke bawah, seperti pada gambar di bawah.

Gambar 1.8 Teknik menghentikan bola dengan paha.


(Sumber: SADARI Kelas V 2010:12)
1.3. Menggiring bola

Menggiring bola adalah menendang secara terputus-putus atau pelan-


pelan, dengan tujuan untuk mendekati, melewati lawan, memainkan permainan.
1) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
Posisi kaki menggiring bola sama dengan menendang bola. Kaki yang
digunakan untuk menggiring bola ditarik ke belakang begitu saja. Cobalah untuk
secara teratur mengurutkan/mendorong setiap langkah untuk berguling ke depan.
Bola yang menggelinding harus dekat dengan kaki, agar bola tetap terkendali.
Saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk agar lebih mudah mengontrol
bola. Saat kaki Anda menyentuh bola, lihat bolanya lalu lihat situasi di lapangan.
Kedua lengan menjaga keseimbangan.

12
Gambar 1.9 Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
(Sumber: Penjasorkes BSE Kelas V SD./MI 2010:10)

2) Menggiring bola dengan kaki bagian luar


Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki menendang dengan
kaki bagian luar. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola hanya
menyentuh/mendorong bola yang menggelinding ke depan. Setiap langkah teratur
tentang bola. Penguasaan bola selalu dekat dengan bola. Lutut sedikit ditekuk
untuk kontrol bola yang mudah. Saat kaki menyodok bola, lihat bolanya. Kedua
lengan menjaga keseimbangan di sisi tubuh.

Gambar 2.0 Menggiring bola dengan kaki bagian luar.


(Sumber. BSE Penjasorkes Kl V SD/MI.2010:10)

3) Menggiring bola dengan punggung kaki.


Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan
punggung kaki. Menggiring bola dengan cara menyentuh/mendorong bola tanpa
ditarik ke belakang dan mengayunkannya ke depan. Setiap langkah teratur tentang
bola. suka menjaga bola dekat dengan kaki Anda agar tetap terkendali. Lutut
sedikit ditekuk untuk kontrol bola yang mudah. Pandangan bola melihat ketika
kaki dan tangan menjaga keseimbangan.

13
Gambar 2.1 Menggiring bola dengan punggung kaki
(Sumber: BSE Kelas V SD/MI 2010: 8)

1.4. Menyundul Bola

Menyundul bola pada dasarnya adalah memainkan bola dengan kepala.


Tujuan menyundul bola adalah untuk mengoper, mencetak gol dan mematahkan
serangan lawan/melempar bola. Dilihat dari posisi menyundul bola dapat
dilakukan sambil berdiri, berdiri, dan sambil badan.

Gambar 2.2 Menyundul bola.


(Sumber: SADARI Kelas V SD/MI 2010: 8)
1.5. Teknik melempar bola ke dalam

Melempar bola ke dalam dilakukan pada saat bola keluar melalui garis
batas di lapangan. Aturan permainan sepak bola menyatakan bahwa melalui
bagian atas kepala dengan kedua tangan. Sedangkan kaki kedua pemain harus
diletakkan di belakang garis samping. Melempar bola dapat dilakukan dengan
atau tanpa awalan. posisi tubuh posisi tangan saat melempar bola

14
Gambar 2.3 Melempar bola ke dalam
(Sumber: BSE Kelas V 2010:11
1.6. Teknik mengumpan (passing)

Adalah teknik mengoper atau memindahkan bola dari satu pemain ke


pemain lain dalam satu permainan sepakbola. Pemain A dan pemain B melakukan
gerakan memblokir sesuai dengan instruksi. Setelah melepaskan bola, pemain A
berlari untuk menarik pemain lawan mengikutinya. Pemain B, yang menguasai
bola, melihat pemain C berlari ke depan. Pemain C menembak ke gawang atau
mengumpan.

Gambar 2.4 Mengumpan bola


Sumber : BSE Penjasorkes Kelas V. 2010; 11
C. Modifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Pendekatan modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan


oleh guru pendidikan jasmani, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menggunakan
berbagai keterampilan mengajar dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungannya. Guru pendidikan jasmani harus mampu memanfaatkan
lingkungan yang ada secara optimal sehingga dapat menumbuhkan situasi dan
kondisi dimana anak terstimulasi untuk menikmati belajar.
Konsep modifikasi olahraga pada dasarnya berpedoman pada
Developmentally Appropriate Practice (DAP). Artinya, tugas mengajar mengacu
pada pembelajaran individu (Individualize Instructional approach). berpusat pada
siswa dan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan psikis anak.
Siti Safariatun (2008:4.15) menjelaskan bahwa modifikasi adalah
merekayasa sesuatu menjadi lebih sederhana, lebih mudah, lebih efektif dan lebih
efisien dalam pelaksanaannya. Berbagai hal yang dapat dipelajari dalam

15
pembelajaran pendidikan jasmani meliputi aturan dasar, jumlah waktu utama,
gerakan, pemain, sarana dan prasarana. Memodifikasi sarana prasarana
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani agar
pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Lutan (1988) mengatakan bahwa modifikasi mata pelajaran pendidikan


jasmani diperlukan, dengan tujuan agar: 1) siswa memperoleh kepuasan dalam
mengikuti pembelajaran, 2) siswa meningkatkan kemungkinan keberhasilan
dalam berpartisipasi, dan 3) siswa dapat melakukan pola gerakan yang benar.
Sedangkan Aussie (1996) mengembangkan modifikasi dengan pertimbangan pada
anak-anak dalam situasi kompetitif.

D. Media Bola Plastik

Masalah umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah kurangnya


fasilitas atau peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
belum mewujudkan partisipasi siswa secara penuh. Di sini siswa berperan sebagai
objek belajar, yang hanya mendengarkan dan menerapkan apa yang disampaikan
oleh guru. Selain itu, proses pembelajaran tidak mengoptimalkan penggunaan
modifikasi pembelajaran yang dapat memancing partisipasi siswa. Penggunaan
model nyata yang dapat diamati dan dipegang langsung oleh siswa yang
mendukung siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Model sesungguhnya yang dimaksud adalah media pembelajaran.
Penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa untuk melakukan
lebih banyak aktivitas seperti melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami
melalui modifikasi tersebut. Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan
pada setiap siklus disesuaikan dengan topik materi yang dipelajari. Secara garis
besar modifikasi yang digunakan antara lain penggunaan bola non standar (bola
plastik). Secara lebih rinci, terdapat jenis media dalam RPP untuk setiap
pertemuan.
Alat bantu adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan ajar/pendidikan. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
bantu mengajar karena berfungsi untuk membantu dan mendemonstrasikan

16
sesuatu dalam proses belajar mengajar. Alat ini didasarkan pada prinsip bahwa
pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca
indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu, semakin
jelas pemahaman atau pengetahuan yang diperoleh.
Mungkin dengan kata lain, alat peraga ini menawarkan atraksi sebanyak
mungkin. Seseorang atau masyarakat dalam proses pendidikan dapat memperoleh
pengalaman/pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Namun,
masing-masing alat memiliki intensitas yang berbeda dalam membantu persepsi
seseorang.
Memodifikasi alat-alat dalam latihan sangat penting agar tujuan latihan
dapat tercapai dengan baik. Modifikasi jika perlu, kondisi latihan ini dapat
dilakukan dalam berbagai aspek tergantung tingkat kesulitan yang dipelajari.
Rusli Lutan & Adang Suherman (2000: 69) menyatakan bahwa,
“modifikasi peralatan berarti guru atau pelatih dapat mengurangi atau
meningkatkan tingkat kerumitan dan kesulitan tugas dengan memodifikasi
peralatan yang digunakan untuk melakukan keterampilan”. Pendapat lain
dikemukakan oleh Yoyo Bahagia & Adang Suherman (2000: 1) bahwa hakikat
modifikasi adalah menganalisis dan mengembangkan materi pelajaran atau latihan
dengan memilah-milah dalam proses pembelajaran atau kegiatan latihan yang
mendukung siswa. dalam praktik mereka. Metode ini menjadi untuk
membimbing, mengarahkan dan mengajar siswa dari mereka yang sebelumnya
tidak bisa dari tingkat yang lebih rendah.
Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa modifikasi
adalah suatu upaya atau cara yang dilakukan oleh seorang pelatih, yang dalam
pelaksanaannya dapat mengurangi atau meningkatkan derajat latihan dengan cara
memodifikasi peralatan. Jika sulit dipelajari atau rumit, pelatih dapat mengurangi
atau melatihnya dengan menyesuaikan peralatan sesuai dengan kemampuan siswa.
sehingga dapat digunakan dengan cara ini untuk membimbing, mengarahkan dan
mengajar siswa dari tingkat yang lebih rendah. Latihan passing menggunakan
bola tidak baku (bola plastik) merupakan modifikasi dari latihan nonperalatan
(bola), dimana jumlah bola dianggap sebagai penghambat keberhasilan. Bola yang
akan digunakan dalam latihan ini adalah bola plastik, karena harga bola plastik

17
lebih murah dari bola standar, sehingga dapat disesuaikan antara jumlah siswa
dengan jumlah bola yang dibutuhkan. Sehingga kesempatan untuk
mempraktekkan teknik ini meningkat dan siswa dapat melakukannya secara
berulang-ulang. Penggunaan bola tidak baku (bola plastik) dalam pelaksanaan
latihan passing, diharapkan anak memiliki kemampuan awal untuk mempelajari
bentuk latihan yang sebenarnya. Dengan memiliki kemampuan awal yang cukup,
anak akan lebih cepat beradaptasi dengan bola yang sebenarnya. Ukuran bola non
standar (bola plastik) yang digunakan hampir sama dengan ukuran bola standar
untuk anak-anak (lingkar 62-65 cm), tetapi bola ini jauh lebih ringan dari bola
standar. Dalam prakteknya passing menggunakan bola tidak baku (bola plastik)
dilakukan dalam beberapa kali pertemuan atau pengulangan
Berdasarkan waktu latihan yang tersedia, maka setelah latihan
menggunakan metode ceramah dan metode tugas menggunakan bola plastik
dilanjutkan menggunakan bola standar, sesuai dengan jumlah bola standar yang
ada dan program latihan yang telah ditetapkan.

18
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MA Ahmad Yani Jabung yang berlokasi di desa
Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2021/2022,
yaitu dari Tanggal 28 Maret 2022 sampai dengan Tanggal 23 April 2022 dengan
rincian sebagai berikut:
a. Observasi kelas yang akan diteliti
b. Penyusunan proposal dan RPP
c. Pelaksanaan tindakan siklus I
d. Pelaksanaan tindakan siklus II
e. Penyusunan laporan hasil penelitian

B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung tahun
pelajaran 2021/2022. Keseluruhan siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung
dijadikan subyek penelitian.

C. Data dan Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah sebagai berikut:
1. Data Hasil belajar pasing bawah, diperoleh dari siswa,

19
2. Data Aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung,
3. Data Keaktifan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung,
4. Data Pelaksanaan KBM dengan bantuan media bola plastik, diperoleh dari
peristiwa selama KBM berlangsung.

D. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan
hasil pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan,
hasil tes siswa dan angket. Pemberian dan pengisian angket oleh siswa
dilaksanakan pada pertemuan ke dua (siklus terakhir), setelah tindakan selesai.

Tabel 1.1 Teknik Pengumpulan Data


Sumber Teknik
No. Jenis Data Instrumen
Data Pengumpulan
1 Siswa Hasil Belajar Afektif Observasi: sesuai
Siswa penilaian aspek
afektif pada RPP.
Hasil tes, Angket,
sesuai dengan
penilaian RPP.

Kognitif
Aspek kognitif pada
RPP.
Untuk kerja praktek
passing dalam
permainan sepak
bola, sesuai dengan
penilaian RPP.

Aspek psikomotor
Psikomotor RPP.

20
E. Uji Validitas Data
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga
dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang
selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat
begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat
vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan
Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya
adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan
beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi,
yaitu:
1. Hasil belajar mengumpan sepakbola (passing) dianalisis dengan
menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti,
observer, dan siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari
peneliti, observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari
peneliti, observer, dan siswa.
4. Penggunaan media bola plastik dianalisis dengan menggunakan data yang
diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar mengumpan sepakbola (passing) sebelum tindakan
divalidasi dengan triangulasi peneliti.
6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.

F. Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan
angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan
angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif
yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan
tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

21
Dimana presentase adalah hasil rata-rata dikali 100% dengan rumus sebagai
berikut:
P = F / N x 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Jumlah nilai
N = Jumlah keseluruhan sampel
Sebagai patokan terhadap hasil analisis persentase digunakan klasifikasi
sebagaimana yang tertera pada tabel berikut :

NO PRESENTASE KLASIFIKASI
1 76-100% Sangat Baik
2 56-75% Baik
3 40-55% Cukup
4 <40% Kurang Sekali
Tabel 1.2 Presentase Klasifikasi Nilai
(Sumber, Arikunto, 2013:282)
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan
data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan
diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi
informasi faktual.
2. Penyajian data
Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai
berikut:
a. Hasil belajar passing bola bawah dianalisis dengan menghitung prestasi
pencapaian siklus I dan II.
b. Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika
pembelajaran berlangsung.
c. Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika
pembelajaran berlangsung.

22
d. Penggunaan media bola plastik dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa
ketika pembelajaran berlangsung.
e. Nilai hasil belajar mengumpan sepakbola (passing) sebelum tindakan
dianalisis dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM.
f. RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi
dasar RPP dengan silabus dan kurikulum serta langkah-langkah
pembelajarannya.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik
berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif
jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka
menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.
3. Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari
proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan
secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap
sebelumnya.

G. Indikator Kinerja Penelitian


Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatnya
hasil pembelajaran passing bawah melalui media bola plastic yang dapat dilihat
pada perolehan nilai siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung secara individual
yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 dan
didukung dengan perolehan nilai ketuntasan secara klasikal yaitu 75%.

H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri
dari 2 siklus, langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri
dari atas empat komponen, yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3)
observasi, 4) refleksi.
Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai
berikut:

23
1. Pra Siklus
Sebelum melakukan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan penelitian
awal pra siklus. Pada tahap pra siklus, peneliti melakukan observasi pembelajaran
kepada guru tempat penelitian sebagai bahan persiapan dan pertimbangan untuk
menggunakan media bola plastik di siklus I dan II nantinya.
Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi, dari hasil evaluasi diketahui
kemampuan awal peserta didik dalam menggunakan bola plastik. Hasil awal yang
diperoleh pada tahap pra siklus ini digunakan sebagai dasar pembanding
keberhasilan media bola plastik dalam meningkatkan kemampuan passing bola
bawah peserta didik pada siklus I, dan II. Sehingga akan diketahui apakah ada
peningkatan kemempuan passing bola bawah sederhana peserta didik pada tiap
siklusnya.
Dalam prasiklus peneliti belum memberikan media bola plastik ini
sehingga pembelajaran yang digunakan masih murni belum tercampur oleh
peneliti, guru masih menggunakan metode konvensional. Hal ini untuk
membandingkan keberhasilan pembelajaran menggunakan media bola plastik
passing bola bawah pada siklus I dan siklus II.

2. Siklus 1
a. Perencanaan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan skenario
pembelajaran.
2) Menyusun lembar observasi.
3) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan.
4) mempasangkan siswa yang mempunyai kemampuan pengetahuan,
pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon
permasalahan dengan siswa yang tidak bisa melakukan.
5) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh
penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.
b. Pelaksanaan

24
1) Guru memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan passing bawah sebelum menggunakan media bola
plastik.
2) Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran.
3) Guru membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
4) Guru memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian
siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak
setiap kelompok, pada tiap kelompok ada 1 anak yang sudah bisa
atau pandai melakukan gerakan passing bawah yang bertugas
sebagai tutor teman sebaya.
5) Guru memilih siswa yang sudah bisa melakukan passing bawah.
6) Siswa yang bisa melakukan passing bawah membantu siswa yang
tidak bisa melakukan passing bawah.
7) Guru memberikan penghargaan bagi peserta didik yang
melakukan gerakan passing bawah dengan benar.

c. Observasi
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan
menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan
evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah
data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan
pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari
teman (critical friends), guru Penjas yang bersangkutan, dan kemudian dilakukan
refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan.
Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas, dengan cara
berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.

3. Siklus 2
a. Perencanaan/Persiapan

25
Peneliti menyusun rencana pembelajaran berdasarkan keberhasilan dari
referensi siklus 1, peneliti merencanakan tindakan penguatan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan tindakan lanjutan berdasarkan rencana
pembelajaran untuk memperkuat dampak yang telah diperoleh pada siklus I.
c. Observasi ( Pengamatan )
Peneliti melakukan pengamatan seluruh proses pembelajaran dengan
menggunakan format penelitian yang disiapkan untuk siklus ke – 2.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan siklus 2. Pada rancangan siklus 2 dikaitkan dengan hasil yang dicapai
pada tingkatan siklus 1 sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pembelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan.

Gambar 2.5 Bagan Siklus Penelitian (Hopkins, 1993)


e. Sistem Penilaian Persentase
NO PRESENTASE KLASIFIKASI
1 76-100% Sangat Baik
2 56-75% Baik
3 40-55% Cukup
4 <40% Kurang Sekali
Tabel 2.3 Presentase Taraf Keberhasilan Tindakan

26
(Sumber, Arikunto, 2013:282)

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Pembahasan dari penelitian dan hasil dari penelitian

1. Siklus 1
a. Perencanaan
Siklus 1 ini peneliti merencanakan meningkatkan kemampuan passing
dalam permainan sepak bola melalui pembelajaran media bola plastik secara
bertahap dari mudah ke sukar dengan kebutuhan latihan. Pada program latihan
siklus I difokuskan pada latihan pengembangan passing dalam permainan sepak
bola melalui pembelajaran media bola plastik, berdasarkan hasil observasi di
lapangan pada pembelajaran tersebut, peneliti mendapatkan hasil observasi
sebagai berikut : siswa belum bisa, kurang merasa percaya diri pada saat
melakukan passing
Adanya permasalahan tersebut maka peneliti berkolaborasi dengan guru
pendidikan jasmani pada siswa kelas X MA Ahmad Yani Jabung Desa Sukolilo
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang untuk mencari tindakan alternatif yang
dapat digunakan memecahkan masalah. Dalam diskusi tersebut disusun rencana
Upaya meningkatkan hasil belajar Kemampuan Passing dalam permainan sepak

27
bola Melalui Pembelajaran Media Bola Plastik Pada Siswa Kelas X MA Ahmad
Yani Jabung Tahun Ajarana 2021-2022, adapun hasil diskusi sebagai berikut :
1. Teridentifikasinya permasalahan hasil belajar Passing Dalam Permainan Sepak
Bola Melalui Pembelajaran Media Bola Plastik yang dihadapi peniliti kelas X
dalam penerapan latihan tersebut.
2. Permasalahannya adalah siswa belum menguasai passing, merasa kurang
percaya diri, tidak bisa melakukan dan kadang-kadang ada siswa yang bisa
melakukan Passing, tapi kurang bisa menguasai teknik Passing dengan benar.
b. Pelaksanaan
Kegiatan inti yang pertama dilaksanakan bentuk kegiatan yang
berorientasi pada latihan pembelajaran media bola plastik, siswa dilatih agar siswa
lebih maksimal dalam melakukan latihan pengembangan Passing.
Saat melakukan latihan pengembangan Passing siswa diberikan contoh
posisi kaki saat menyentuh bola, gerakan kaki dan sikap badan saat melakukan
gerakan Passing dengan pembelajaran media bola plastik, siswa nampak antusias
dalam mengikuti latihan pengembangan Passing dengan Pembelajaran Media
Bola Plastik tersebut. Model latihan Passing dengan pembelajaran media bola
plastik tersebut peneliti memberikan modifikasi dengan cara perlombaan sesuai
dengan menu latihan, dengan cara ini siswa ditekankan bergerak dengan cepat
untuk melatih reflek tubuh bergerak atau berpindah posisi, dengan latihan ini
secara bertahap siswa sudah melakukan latihan pengembangan Passing dengan
pembelajaran media bola plastik secara maksimal.
c. Observasi
Selama pembelajaran (action) dilaksanakan peneliti, dilakukan observasi
(pengamatan) oleh peneliti (observer) dengan hasil observasi sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal peneliti memberikan tujuan umum peneliti tentang latihan
teknik Passing melalui pembelajaran media bola plastik, setelah itu siswa
dibariskan untuk melakukan strectching. Pada saat melakukan strectching siswa
masih salah, hal ini disebabkan siswa kurang memperhatikan saat peneliti
memberikan contoh strectching.
2. Kegiatan Inti

28
Kegiatan inti siswa dibimbing oleh peneliti untuk melakukan tes Passing
jauh dan passing dekat melalui metode latihan dengan pembelajaran media bola
plastik, tes ini difungsikan untuk melihat hasil dari latihan pembelajaran media
bola plastik selama empat minggu, dari hasil latihan tersebut sudah ada
peningkatan mulai dari agility, fleksibilitas gerakan pada saat Passing bola bawah
voli, meskipun masih ada beberapa siswa mengalami kendala dalam melakukan
teknik Passing Bola Bawah.
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan diakhiri dengan peneliti menyimpulkan materi yang dipelajari
bahwa masih ada kekurangan dalam upaya meningkatkan hasil belajar Passing
dengan pembelajaran media bola plastik dikarenakan masih ada beberapa siswa
yang mengalami kesulitan dalam melakukan latihan dengan pembelajaran media
bola plastik tersebut, serta pembagian waktu antara pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup yang dilakukan peneliti kurang tepat.
d. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran (action) pada siklus 1. Peneliti
melakukan refleksi pembelajaran terhadap peneliti dan siswa. Adapun hasil
refleksi tentang pembelejaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1 adalah:
1. Pembelajaran yang telah dilakukan peneliti sudah baik, karena pembelajaran
yang diberikan belum pernah diterangkan, banyak variasi yang membuat siswa
senang, aktif, kreatif, dan efesien dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran yang dilakukan peneliti memudahkan siswa dalam memahami
materi yang disampaikan, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran
sudah banyak menggunakan variasi yang memudahkan siswa latihan.
3. Pembelajaran yang dilakukan peneliti mudah, dikarenakan sistematika
pembelajaran yang dilakukan adalah dengan cara dari mudah ke sukar sehingga
siswa merasa senang dan semangat.
4. Pembelajaran yang dilakukan peneliti menarik siswa karena dilakukan dengan
perlombaan.
5. Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Karena
proses pembelajaran dari pemanasan, inti dan penutup belum pernah diajarkan
oleh peneliti yang membuat siswa antusias dalam melakukan latihan teknik

29
dasar Passing melalui metode latihan pengembangan dengan media
pembelajaran bola plastik.
6. Siswa sudah ada peningkatan dalam melakukan teknik Passing yang selama
empat minggu telah melakukan latihan dengan pembelajaran media bola
plastik.
7. Siswa sudah mulai menguasai dan sudah timbul rasa percaya diri dalam
melakukan tes teknik Passing.
Tabel 2.4 Hasil Tes Passing Sepak Bola Pada Siklus I
ASPEK
KETERANGAN
PENILAIAN
JUMLAH
NO NAMA NIS NILAI
SKOR TUNTAS/TIDAK
I II III IV V
TUNTAS
ACH.
1 16210012 1 2 1 1 2 7 TIDAK TUNTAS 46,67
ENDRIYANTO
A. MUZAYYIN
2 16210021 1 1 1 1 2 6 TIDAK TUNTAS 40,00
KHULUQI
ALFIRA
3 16210014 1 2 1 2 3 9 TIDAK TUNTAS 60,00
KAMELIA
ALIP PUTRI
4 16210009 2 1 3 1 2 9 TIDAK TUNTAS 60,00
AULIA
DEVITA
5 16210026 2 1 3 1 2 9 TIDAK TUNTAS 60,00
FIBRIANI
DEWI NUR
6 16210016 1 3 2 2 3 11 TUNTAS 73,33
IZZAH
LAILATUL
7 16210001 2 3 3 1 2 11 TUNTAS 73,33
MUFIDAH
8 MAHFUFAH 16210007 1 2 1 2 2 8 TIDAK TUNTAS 53,33
MOCH. AGUS
9 16210002 2 3 2 2 3 12 TUNTAS 80,00
PRASTIO
10 MOCH.FAUZAN 16210027 1 3 2 1 2 9 TIDAK TUNTAS 60,00
MOH. DANAR
11 16210005 1 2 2 2 3 10 TIDAK TUNTAS 66,67
ADITYA
MONICA AL AF
12 16210022 1 2 2 2 2 9 TIDAK TUNTAS 60,00
KARINA
MUHAMAD
13 16210025 1 2 1 3 2 9 TIDAK TUNTAS 60,00
ADLUL UMARA
M. AGUNG
14 YUDHA 16210011 2 2 1 1 2 8 TIDAK TUNTAS 53,33
PRATAMA
M. MUHTADY
15 16210003 1 3 2 2 3 11 TUNTAS 73,33
UBAIDILLAH
NABILA
16 FARAH 16210004 1 2 3 1 2 9 TIDAK TUNTAS 60,00
CAMELIA
NANDA
17 FADILLAH 16210018 1 3 3 2 2 11 TUNTAS 73,33
FAIS
NAZWA
18 FATIMATUH 16210008 2 2 1 2 3 10 TIDAK TUNTAS 66,67
HABIBAH
19 RATU BERLIAN 16210024 3 2 2 2 2 11 TUNTAS 73,33

30
ASPEK
JUMLAH KETERANGAN
NO NAMA NIS PENILAIAN NILAI
SKOR
VIRGITA
20 SANDI YUDHA 16210019 1 2 2 3 2 10 TIDAK TUNTAS 66,67
SASKIA LAILA
21 SYAHDA 16210013 2 2 2 2 3 11 TUNTAS 73,33
IMANIA
SHOFIYATUL
22 16210006 1 2 3 2 2 10 TIDAK TUNTAS 66,67
UMMAH
23 SULTHON ARIF 16210020 1 2 3 1 3 10 TIDAK TUNTAS 66,67
WAHYU NUR
24 16210010 3 2 1 2 2 10 TIDAK TUNTAS 66,67
IKHSAN
WARDA
25 KAMALIA 16210023 2 2 3 1 1 9 TIDAK TUNTAS 60,00
SALSABILA
WILDAN
26 MAULANA 16210015 3 2 1 2 2 10 TIDAK TUNTAS 66,67
RIZKI
WINDIANA
27 16210017 1 2 3 2 2 10 TIDAK TUNTAS 66,67
KAULIKA
JUMLAH 1726,67
RATA-RATA SISWA 63,95
Standart Kelulusan : 70

1726.67 Jumlah skor yang diperoleh seluruh sampel


¿ x 100 %r skor= x 100 %
27 jumlah sampel

= 63.95 %

Jadi, hasil tes passing sepakbola pada siklus I Adalah 63.95 %.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Atas dasar hasil analisis observasi dan refleksi pada siklus 1 yaitu masih
adanya kekurangan dalam peningkatan Passing dengan pembelajaran media bola
plastik karena masih ada beberapa siswa mengalami kesulitan dalam melakukan
latihan pembelajaran media bola plastik tersebut, pembagian waktu antara
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup yang dilakukan peneliti kurang tepat,
maka untuk itu dilakukan revisi rencana perbaikan pada siklus II.
Target yang diharapkan pada siklus II adalah : tidak terulang kesalahan-
kesalahan dalam pembelajaran siklus I, terjadinya perbaikan atas kekurangan-
kekurangan pada siklus I, mengembangkan inovasi yang sesuai dengan

31
karekteristik latihan teknik dasar Passing melalui metode dengan media
pembelajaran bola plastik sehingga pembelajaran berlangsung dengan efektif dan
efesian.
b. Pelaksanaan
Kegiatan latihan pada siklus II ini dilaksanakan dengan kegiatan sebagai
berikut : kegiatan yang pertama dilaksanakan dengan bentuk kegiatan yang
berorientasi pada latihan pengembangan Passing dengan media pembelajaran bola
plastik.
Saat melakukan latihan Passing dengan media pembelajaran bola plastik
siswa diberikan contoh posis kaki, gerakan kaki, dan sikap badan saat melakukan
gerakan Passing bola bawah dengan media pembelajaran bola plastik, gerakan
yang dilakukan pada saat latihan Passing siswa sudah menguasai gerakan
sehingga memudahkan siswa dalam bergerak lebih cepat dan fleksibel untuk
mencapai hasil yang maksimal dan siswa nampak antusias dalam melakukan
latihan Passing dengan media pembelajaran bola plastik tersebut. Latihan tersebut
peneliti memberi modifikasi dengan cara perlombaan sesuai dengan menu latihan,
dengan cara ini siswa ditekankan bisa bergerak lebih cepat untuk melatih reflek
tubuh dalam bergerak atau berpindah posisi, dengan latihan ini secara bertahap
siswa sudah melakukan latihan passing dengan maksimal.
Dalam latihan ini siswa lebih bersemangat dan antusias dikarenakan ingin
menguasai teknik Passing melalui media pembelajaran bola plastik.
c. Observasi
Selama pembelajaran (action) dilaksanakan peneliti, dilakukan observasi
(pengamatan) oleh peneliti (observer) dengan hasil observasi sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal peneliti memberikan tujuan umum tentang Passing melalui
metode latihan pengembangan Passing dengan media pembelajaran bola plastik,
setelah itu siswa dibariskan untuk melakukan stretching, pada melakukan
stretching siswa sudah benar, hal ini disebabkan siswa aktif dalam memperhatikan
saat peneliti memberikan contoh stretching.
2. Kegiatan Inti

32
Kegiatan inti siswa dibimbing oleh peneliti untuk melakukan tes teknik
Passing, tes ini difungsikan untuk melihat hasil latihan pembelajaran media bola
plastik selama dua minggu, dari hasil latihan tersebut sudah mengalami
peningkatan yang sangat signifikan mulai dari akurasi (ketepatan), agility
(kelincahan), fleksibelitas gerak dan reflek dalam melakukan Passing, pada siklus
kedua ini siswa tidak mengalami kendala dan mereka sudah bisa beradaptasi
sehingga siswa mampu malakukan tes Passing.
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan diakhiri dengan peneliti menyampaikan materi yang telah
dipelajari bahwa sudah ada peningkatan Passing melalui metode latihan
pengembangan Passing dengan media pembelajaran bola plastik dan siswa yang
mengalami kesulitan sudah bisa beradaptasi dalam melakukan teknik Passing
melalui metode latihan pengembangan Passing dengan media pembelajaran bola
plastik tersebut dan pembagian waktu antara pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup yang dilakukan peneliti sudah diperbaiki sehingga pembagian waktu
dalam proses pembelajaran sudah tepat.
d. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran (action) pada siklus II, peneliti melakukan
refleksi pembelajaran terhadap peneliti dan siswa. Adapun hasil refleksi tentang
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II ini adalah :
1. Pembelajaran yang telah dilakukan peneliti sudah baik, karena pembelajaran
yang diberikan belum pernah diberikan, banyak variasi yang membuat siswa
senang, aktif, kreatif, dan efesien dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran yang dilakukan peneliti memudahkan siswa dalam memahami
materi yang disampaikan, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran
sudah menggunakan banyak variasi yang mempermudahkan siswa dalam
latihan.
3. Pembelajaran yang dilakukan peneliti mudah dilakukan, dikarenakan
sistematika pembelajaran yang dilakukan adalah dengan cara mudah ke sukar
sehingga siswa merasa senang dan semangat.
4. Pembelajaran yang dilakukan peneliti tidak ada hambatan dalam penggunaan
alat, karena alat yang digunakan keadaannya masih bagus dan layak pakai.

33
5. Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti, karena
dapat membuat siswa antusias dalam melakukan passing dengan media
pembelajaran bola plastik dengan banyak variasi latihan.
6. Siswa sudah mengalami peningkatan signifikan dalm melakukan teknik
Passing Bola Bawah melalui metode latihan pengembangan Passing dengan
media pembelajaran bola plastik yang dilaksanakan selama dua minggu pada
siklus II.
7. Siswa sudah bisa menguasai dan sudah timbul rasa percaya diri dalam
melakukan tes teknik Passing.

Tabel 2.5 Hasil Tes Passing Sepak Bola Pada Siklus I


KETERA
ASPEK PENILAIAN JUM
NGAN
N LAH NILA
NAMA NIS TUNTAS
O SKO I
I II III IV V /TIDAK
R
TUNTAS
ACH.
1 16210012 3 2 3 3 2 13 TUNTAS 86,67
ENDRIYANTO
A. MUZAYYIN
2 16210021 3 3 3 1 3 13 TUNTAS 86,67
KHULUQI
3 ALFIRA KAMELIA 16210014 2 2 3 2 3 12 TUNTAS 80,00
4 ALIP PUTRI AULIA 16210009 3 3 3 2 2 13 TUNTAS 86,67
5 DEVITA FIBRIANI 16210026 2 2 3 3 2 12 TUNTAS 80,00
6 DEWI NUR IZZAH 16210016 3 3 3 2 3 14 TUNTAS 93,33
LAILATUL
7 16210001 2 3 3 1 2 11 TUNTAS 73,33
MUFIDAH
8 MAHFUFAH 16210007 2 3 3 2 3 13 TUNTAS 86,67
MOCH. AGUS
9 16210002 2 3 3 2 3 13 TUNTAS 86,67
PRASTIO
10 MOCH.FAUZAN 16210027 3 3 3 1 2 12 TUNTAS 80,00
MOH. DANAR
11 16210005 3 2 2 2 3 12 TUNTAS 80,00
ADITYA
MONICA AL AF
12 16210022 3 2 3 3 2 13 TUNTAS 86,67
KARINA
MUHAMAD
13 16210025 3 3 3 3 2 14 TUNTAS 93,33
ADLUL UMARA
M. AGUNG
14 YUDHA 16210011 3 3 2 3 2 13 TUNTAS 86,67
PRATAMA
M. MUHTADY
15 16210003 2 3 3 3 3 14 TUNTAS 93,33
UBAIDILLAH
NABILA FARAH
16 16210004 3 2 3 1 2 11 TUNTAS 73,33
CAMELIA
NANDA
17 16210018 1 3 3 2 2 11 TUNTAS 73,33
FADILLAH FAIS
NAZWA
18 FATIMATUH 16210008 2 3 1 2 3 11 TUNTAS 73,33
HABIBAH
RATU BERLIAN
19 16210024 3 3 3 3 2 14 TUNTAS 93,33
VIRGITA
20 SANDI YUDHA 16210019 3 2 2 3 2 12 TUNTAS 80,00

34
JUM KETERA
ASPEK PENILAIAN
N LAH NGAN NILA
NAMA NIS
O SASKIA LAILA SKO I
21 16210013 2 2 3 2 3 12 TUNTAS 80,00
SYAHDA IMANIA R
SHOFIYATUL
22 16210006 1 3 3 2 2 11 TUNTAS 73,33
UMMAH
23 SULTHON ARIF 16210020 1 3 3 1 3 11 TUNTAS 73,33
WAHYU NUR
24 16210010 3 3 3 2 2 13 TUNTAS 86,67
IKHSAN
WARDA
25 KAMALIA 16210023 2 2 3 1 3 11 TUNTAS 73,33
SALSABILA
WILDAN 100,0
26 16210015 3 3 3 3 3 15 TUNTAS
MAULANA RIZKI 0
WINDIANA
27 16210017 1 3 3 2 2 11 TUNTAS 73,33
KAULIKA
2233,
JUMLAH
32
RATA-RATA SISWA 82,72
Standart Kelulusan : 70

Jumlah skor yang diperoleh seluruh sampel


r skor= x 100 %
jumlah sampel

Jumlah skor yang diperoleh seluruh sampel


r skor= x 100 %
jumlah sampel
2233.33
¿ x 100 %
27
= 82.72 %
Jadi, hasil tes passing sepakbola pada siklus II Adalah 82.72 %.

3. Pembahasan hasil penelitian


Mengacu pada hasil penelitian yang diperoleh pada pembelajaran siklus I
dan siklus II maka pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I ini peneliti merencanakan latihan pengembangan Passing dengan
media pembelajaran bola plastik secara bertahap dari mudah ke sukar dengan
latihan yang bervariasi. Hasil observasi kegiatan awal yang terdiri dari pemberian
motivasi serta menyampaikan tujuan dari latihan teknik Passing melalui metode
media pembelajaran bola plastik yang akan diberikan dan juga dilakukan
stretching dimana dalam melakukan stretching siswa masih kurang
memperhatikan sehingga masih banyak siswa melakukan gerak yang kurang
benar.

35
Kegiatan awal selesai, maka dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam
kegiatan inti ini peneliti membentuk kegiatan yang berorientasi pada Passing,
dalam latihan media pembelajaran bola plastik siswa dilatih macam-macam
bentuk latihan media pembelajaran bola plastik agar siswa maksimal dalam
melakukan latihan media pembelajaran bola plastik. Dalam latihan pembelajaran
media bola plastik tersebut peneliti memberi modifikasi dengan cara perlombaan
sesuai dengan menu latihan, dengan cara ini siswa ditekankan bergerak dengan
cepat untuk melatih reflek tubuh untuk bergerak atau berpindah posisi, dengan
latihan ini secara bertahap siswa sudah melakukan latihan peningkatan Passing.
Dalam hal ini siswa nampak bersemangat dan antusias dikarenakan ingin
menguasai teknik Passing.
Hasil observasi pada siklus I yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa
siswa banyak yang kurang mengerti bagaimana melakukan teknik Passing, dari
hasil latihan dengan pembelajaran media bola plastik selama empat minggu
tersebut maka dilakukan tes teknik Passing, dari hasil tes sudah menunjukan
sudah ada peningkatan mulai dari akurasi (ketepatan) agility (kelincahan),
fleksibelitas gerakan dan reflek dalam melakukam Passing meskipun masih ada
beberapa siswa mengalami kendala dalam melakukan Passing, sedangkan untuk
pembagian waktu untuk kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir masih
kurang tepat.
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran (action) pada siklus I, peneliti
melakukan refleksi pembelajaran terhadap peneliti dan siswa. Adapun hasil
refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I ini adalah :
Pembelajaran yang telah dilakukan peneliti sudah baik, karena
pembelajaran yang diberikan belum pernah diterangkan, banyak variasi yang
membuat siswa senang, aktif, kreatif, dan efesien dalam proses pembelajaran,
pembelajaran yang dilakukan peneliti memudahkan siswa memahami materi yang
disampaikan, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran sudah banyak
menggunakan variasi yang mempermudah siswa dalam latihan.
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti karena
proses pembelajaran yang dilakukan peneliti, proses pembelajaran mulai dari
pemanasan, inti dan penutup belum pernah diajarkan oleh peneliti yang membuat

36
siswa antusias dalam melakukan latihan Passing melalui metode latihan dengan
media pembelajaran bola plastik, siswa sudah mulai menguasai dan sudah timbul
rasa percaya diri dalam melakukan tes teknik Passing.
b. Siklus II
Siklus II ini peneliti merencanakan latihan tes ketrampilan teknik Passing
melalui media pembelajaran bola plastik secara bertahap dari mudah ke sukar
dengan latihan yang bervariasi. Hasil observasi kegiatan awal yang terdiri dari
pemberian motivasi serta menyampaikan tujuan dari latihan keterampilan teknik
Passing dengan media pembelajaran bola plastik yang akan diberikan dan juga
dilakukan stretching dimana dalam hasil observasi dari siklus II sudah
memperhatikan intruksi dan sudah bisa melakukan stretching dengan benar.
Kegiatan awal selesai, maka dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam
kegiatan inti ini peneliti menggunakan bentuk kegiatan yang berorientasi pada
latihan pembelajaran media bola plastik, siswa dilatih lebih maksimal melakukan
Passing. Dalam latihan pembelajaran media bola plastik tersebut peneliti memberi
modifikasi dengan cara perlombaan sesuai dengan menu latihan, dengan cara ini
siswa ditekankan dengan cepat untuk melatih reflek tubuh untuk bergerak dan
berpindah posisi, dengan latihan ini secara bertahap siswa sudah maksimal. Dalam
latihan ini siswa nampak bersemangat dan antusias dikarenakan ingin menguasai
teknik Passing.
Hasil observasi pada siklus II yang dilakukan selama empat minggu,
menunjukkan hasil latihan tersebut sudah mengalami peningkatan yang
signifikan mulai dari akurasi (ketepatan) agility, fleksibilitas gerakan dalam
melakukan Passing, pada siklus kedua ini siswa yang mengalami kendala sudah
bisa beradaptasi sehingga siswa tersebut mampu melakukan tes Passing dengan
media pembelajaran bola plastik. Selain itu sistematika pembelajaran peneliti
sudah baik, antara rencana dan pelaksanaan pada berlangsungnya proses belajar
mengajar pengalokasian waktu sudah baik, kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa cepat untuk diperbaiki, posisi peneliti sudah tepat serta pemberian contoh
yang sudah baik dalam hal ini peneliti mempunyai kepercayaan diri dan
bersemangat dalam mengajar sehingga penyampaian materi oleh peneliti mudah
diterima.

37
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran (action) pada siklus II peneliti
melakukan refleksi pembelajaran terhadap peneliti dan siswa. Adapun hasil
refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II ini adalah :
Pembelajaran yang telah dilakukan peneliti sudah baik, karena
pembelajaran yang diberikan belum pernah diterangkan, banyak variasi yang
membuat siswa senang, aktif, kreatif, dan efesien dalam proses pembelajaran,
pembelajaran yang dilakukan peneliti memudahkan siswa dalam memahami
materi yang disampaikan, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran sudah
banyak menggunakan variasi yang mempermudah siswa dalam latihan.
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti, karena
proses pembelajaran dari pemanasan, inti dan penutup belum pernah diajarkan
oleh peneliti yang membuat siswa antusias dalam melakukan latihan Passing
melalui metode latihan dengan media pembelajaran bola plastik, siswa tidak
mengalami kesulitan dalam melakukan teknik Passing dikarenakan sudah
mendapatkan latihan Passing dengan media pembelajaran bola plastik untuk
menunjang skill, siswa sudah mengalami peningkatan yang sangat signifikan
dalam melakukan teknik Passing yang dilaksanakan selama empat minggu pada
siklus II.
Siswa sudah bisa menguasai dan sudah timbul rasa percaya diri dalam
melakukan tes teknik passing dalam permainan sepak bola , selain itu siswa juga
aktif dalam mengikuti latihan sehingga memudahkan peneliti untuk
menyampaikan materi, sehingga terbentuknya suasana proses belajar mengajar
yang kondusif.
Dari hasil observasi kegiatan Passing dengan pembelajaran media bola
plastik pada siklus I dan siklus II ini, selalu dilakukan dengan 3 tahapan
sebagaimana yang dinyatakan Ateng (dalam Winarno, 1992 : 13 ) bahwa struktur
pengajaran pendidikan jasmani meliputi beberapa tahapan yaitu tahap kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegaiatan akhir. Dalam penelitian ini kegiatan-kegiatan
tersebut harus dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa
dalam menerima Passing dengan media pembelajaran bola plastik.

38
B. Diskusi Hasil
Berdasarkan dengan penjabaran diatas, bahwa pada siklus pertama siswa
masih kurang mengetahui/menguasai dalam melakukan teknik Passing,
sedangkan dengan adanya pembelajaran dengan media pembelajaran bola plastik
siswa sangat senang, anak-anak menjadi semangat serta belajar tanpa adanya
tekanan dalam pembelajaran tersebut. Diketahui bahwa hasil tes Passing dengan
media pembelajaran bola plastik pada siklus I adalah 63,95%. Sedangkan hasil tes
Passing dengan pembelajaran media bola plastik pada siklus II adalah 82,72%.
Dengan paparan hasil penelitian tersebut pada siklus I lebih kecil daripada
siklus II, hal ini siklus II ada peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada peningkatan hasil belajar Passing pada permainan sepak bola melalui
media pembelajaran bola plastik pada siswa kelas X MA Ahmad Yani Jabung
Desa Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2021-2022.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian pada siklus I dan II dapat disimpulkan:

39
terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
teknik passing siswa. Salah satu penyebabnya adalah Bola Standar dalam sepak
bola terlalu berat untuk siswa. Adanya peningkatan kemampuan passing dasar
dalam permainan sepakbola pada siswa kelas 10 MA Ahmad Yani Jabung Desa
Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2021-2022.
Optimalnya penggunaan modifikasi media pembelajaran sehingga meningkatkan
partisipasi siswa.

B. Saran-saran
Saran-saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru pendidikan jasmani diharapkan dapat mengembangkan kreativitas
dan inovatif pada proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan kompetisi
siswa
2. Bagi siswa jangan terpaku dalam latihan di sekolah saja hendaknya latihan
ditambah diluar jam latihan di sekolah guna untuk menambahkan kreativitas
dalam berlatih teknik Passing melalui latihan pengembangan passing dengan
media pembelajaran bola plastik.
3. Kepada pihak sekolah untuk memberikan fasilitas olahraga guna menunjang
proses belajar siswa yang berprestasi khususnya dalam bidang olahraga dan
untuk mencapai pembelajaran yang maksimal umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman 2000. Dasar- Dasar Penjaskes, Jakarta Depdiknas

40
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka


Cipta.

Alwasilah, Chaedar. 2008. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Karya.

Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi V.


Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: P.T.


Rineka Cipta.

David Hopkins. (1993) A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia.


Open University Press.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Heryana, Dadan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.(2010). Jakarta:


Pusat Pembukuan.

Ischak, Warji. (1982). Program Remedial Dalam Proses Belajar Mengajar.


Yogyakarta: Liberty.

Kosasih Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan dan Akademik,
Persindo.

Lutan, Rusli dan Hartoto. 2004. Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi


Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Suharsimi Arikunto. (1993). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Revans, Reg. (1998). Action Learning. New York: Hart Publishing Co.

41
Ristasa, R.A. (2010). Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas.

Sarumpaet, A. (1992). Permainan Bola Besar. Departemen Pendidikan Dan


Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Pendidikan.

Danny Mielke 2007, Dasar-Dasar Sepak Bola, Jakarta; Pakar Raya.

Joe Luxbacher 2004. Sepak Bola:Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta; Raja
Grafindo Persada.

Pupuh Fathurrohman 2007. Strategi Belajar Mengajar.Bandung : Rafika

Tri Jaya S. dan Marjuki. 2010. BSE Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan Kl.V, Jakarata : Kemendiknas

Tri Minarsih dkk. 2010. BSE Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
Kelas V SD/MI. Jakarta: Kemendiknas.

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

42
Satuan Pendidikan : MA Ahmad Yani Jabung
Mata Pelajaran : Penjasorkes
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2021-2022
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit ( 2 x pertemuan)
A.Standar Kompetensi
1. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.
B.Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya
diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan.
C. Indikator
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar passing sepakbola dengan pembelajaran
media bola plastik dengan benar.
2. Siswa dapat bermain sepakbola dengan baik menggunakan peraturan yang
dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian,
menghargai teman.
3. Indikator karakter : Disiplin, Tanggung jawab, Ketelitian, Percaya diri,
Keberanian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar passing sepakbola dengan pembelajaran
media bola plastik dengan benar
2. Melakukan variasi teknik dasar dengan benar
3. Siswa dapat bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi sehingga
siswa semua dapat melakukan permainan sepak bola

E. Materi Pembelajaran
Permainan Sepak Bola
- Passing Sepak Bola

43
F. Metode Pembelajaran
· Demonstrasi
· Part and whole (bagian dan keseluruhan)
· Resiprocal (timbal-balik)
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan.
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Melakukan teknik dasar passing:
b. Kombinasi teknik dasar passing dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Melakukan passing bola bawah dengan cara menendang bola (mengumpan) kea
rah yang telah ditentukan
Melakukan passing dengan cara menendang bola berpasang-pasangan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan:
Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas
gerak.
Siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya.
Bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi
waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
Bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih
cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bola voli
dengan peraturan yang dimodifikasi.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

44
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam


mencapai kompetensi dasar:
- Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar.
- Membantu menyelesaikan masalah.
- Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
- Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
- Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat evaluasi
pelajaran.
- Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan.
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

45
- Kombinasi teknik dasar passing, diawali dengan menggiring bola
kemudian melakukan passing kea rah yang di tentukan
- Melakukan passing dengan cara menggiring bola, kemudian menendang
ke arah siswa lain, dilakukan secara bergantian (berpasangan/kelompok)
- Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik:
- Guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan.
- Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator
tugas gerak kepada setiap pasangan.
- Siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya.
- Siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa
yang menjadi pengamat.
- Siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku
sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah
ditentukan.
- Bermain sepak dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan
teknik dasar passing.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam


mencapai kompetensi dasar:
- Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar.
- Membantu menyelesaikan masalah.
- Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi
- Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.

46
- Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat evaluasi
pelajaran.
- Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.

H. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman / lapangan
- Bola
- Buku teks
I. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1
sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afektif):
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

Kualitas Gerak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
Melakukan Kombinasi Teknik Dasar Passing.
1. Posisi kedua kaki saat akan melakukan passing
2. Bagian bola yang di tendang saat melakukan passing

47
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan passing
4. ketepatan arah bola saat melakukan passing
5.  Saat melakukan teknik gerakan, bola selalu dalam
kontrol
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian
menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di
cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis (kognitif):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai
konsep gerak dalam permainan sepakbola
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1
sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
Text Box: Nilai tes unjuk kerja + nilai observasi + nilai kuis

RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

NO PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )


1 Bekerja sama dengan teman satu tim
Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-
2
ragu)

48
3 Mentaati peraturan
4 Menghormati wasit(sportif)
Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam
5
bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5

RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

Kualitas Jawaban
NO Pertanyaan yang diajukan
1 2 3 4

1 Bagaimana posisi kedua kaki saat kamu melakukan


passing dalam permainan sepakbola?

2 Bagaimana ketepatan arah bola saat kamu


melakukan passing dalam permainan sepak bola ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8

Rekapitulasi nilai

N
Nilai Nilai
O Nilai Bobot
siswa Akhir

1 Kognitif

49
20 %

20 %
2 Afektif

60 %
3 Psikomotor

JUMLAH
100 %

Mengetahui, Malang, 04 April 2021


Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Slamet Pujianto, S.Pd MUSMUJIONO


NPM. 2181000510379

50
51
52
53
54
55

Anda mungkin juga menyukai